Ekosistem Darat

10
. Ekosistem Darat Ekosistem darat dalam skala luas yang memilki tipe vegetasi dominan disebut bioma. Bioma adalah ekosistem darat yang khas pada wilayah tertentu dan dicirikan oleh jenis vegetasi yang dominan pada wilayah tersebut. a. Hutan hujan tropis Hutan hujan tropis memiliki ketinggian yang rendah dari permukaan laut. Ciri lingkungannya, yaitu : intensitas cahaya matahari tinggi, lama waktu siang kurang lebih sama dengan malam, dan intensitas curah hujan tinggi (220-225 cm/tahun). Memiliki ukuran dan bentuk tumbuhan yang beragam, hewan yang beragam (gagak, kelelawar, ular, katak, dan monyet), komposisi serangga yang paling beragam. b. Padang rumput Padang rumput (stepa/prairie). Intensitas curah hujan sedang (50-76 cm/tahun. Vegetasi padang rumput antara lain rumput-rumputan dan semak. Hewan yang hidup (bison, antelop, serigala, elang, burung hantu, gajah dan badak).

description

ekosistem darat

Transcript of Ekosistem Darat

Page 1: Ekosistem Darat

.      Ekosistem Darat

Ekosistem darat dalam skala luas yang memilki tipe vegetasi

dominan disebut  bioma. Bioma adalah ekosistem darat yang khas

pada wilayah tertentu dan dicirikan oleh jenis vegetasi yang dominan pada

wilayah tersebut.

a. Hutan hujan tropis 

Hutan hujan tropis memiliki ketinggian yang rendah dari

permukaan laut. Ciri lingkungannya, yaitu : intensitas cahaya

matahari tinggi, lama waktu siang kurang lebih sama dengan

malam, dan intensitas curah hujan tinggi (220-225 cm/tahun).

Memiliki ukuran dan bentuk tumbuhan yang beragam, hewan

yang beragam (gagak, kelelawar, ular, katak, dan monyet),

komposisi serangga yang paling beragam.

b. Padang rumput Padang rumput (stepa/prairie). Intensitas curah

hujan sedang (50-76 cm/tahun. Vegetasi padang rumput antara lain

rumput-rumputan dan semak. Hewan yang hidup (bison, antelop,

serigala, elang, burung hantu, gajah dan badak). Tanah padang

rumput umumnya sangat subur sesuai untuk dijadikan lahan

pertanian berbagai produk pangan, seperti gandum dan jagung.

c. Gurun Merupakan bioma yang kering dan memiliki intensitas curah

hujan yang sangat rendah (15 cm/tahun). Ciri vegetasi gurun, yaitu

tumbuh dan berkembang dengan pesat ketika air tersedia. Contoh :

Page 2: Ekosistem Darat

kaktus, merupakan tumbuhan xerofit dan juga tumbuhan sekulen

(tumbuhan yang mampu hidup pada lingkungan dengan sedikit air).

d. Hutan gugur temperata Intensitas curah hujan (75-150 cm/tahun).

Mengalami 4 musim, yaitu : musim dingin, musim semi, musim

panas, dan musim gugur. Memiliki spesies yang kurang beragam.

Tumbuhan yang ada memiliki ciri, yaitu berdaun lebar. Hewan yang

hidup antara lain : rusa, beruang, tupai, serigala, kucing hutan, dan

berbagai jenis burung. Tumbuhan di hutan gugur mengalami

periode dormansi di kala musim dingin. Adaptasi juga dilakukan

beberapa jenis hewan ketika musim dingin. Misalnya tupai, akan

mengalami hibernasi (periode dormansi pada hewan). Ketika

hibernasi hewan seakan-akan sedang tidur.

e. Taiga Taiga (hutan konifer) mempunyai ciri : mengalami musim

dingin yang sangat dingin dan musim panas yang singkat dan

dingin. Intensitas curah hujan 25-100 cm/tahun. Taiga di dominasi

oleh tumbuhan konifer yang mampu  bertahan terhadap suhu yang

demikian dingin, ciri daunnya berbentuk jarum dan bersemi

sepanjang tahun (spruce, pinus, fir, dan alder). Hewan-hewan yang

ada  antara lain : moose, beruang hitam, dan ayam hutan.

f. Tundra Memiliki suhu rata-rata di bawah titik beku dengan intensitas

curah hujan yang rendah. Tundra berarti daratan tanpa pohon.

Disebut juga padang lumut karena vegetasi utamanya lumut, lumut

kerak (Lichen sp) dan rumput-rumputan. Tundra dibagi menjadi 2

Page 3: Ekosistem Darat

jenis, yaitu tundra artik (terletak di kutub utara dengan kondisi

lingkungan menyerupai gurun, hewan yang ada : serigala, rubah,

beruang kutub, tupai, berbagai burung dan serangga) tundra alpine

(terletak di ketinggian gunung, hewan yang ada : marmut, kambing

gunung, domba, dan berbagai jenis burung)

2.      Ekosistem Akuatik

Kedalaman dan arus air pada ekosistem akuatik memberikan peran

penting dalam keberagaman ekosistem akuatik. Organisme akuatik yang hidup

di perairan deras tentu akan berbeda dengan di perairan air tenang. Secara

garis besar, ekosistem akuatik dapat dibedakan menjadi :

a. Ekosistem air tawar Ekosistem air tawar dapat digolongkan

menjadi :

a) Danau Struktur danau umumnya mirip dengan struktur laut.

Bagian dasar danau yang dangkal disebut zona litoral,

sedangkan bagian danau yang terbuka disebut zona

limnetik. Selain dibagi secara horizontal, sturuktur danau

juga di bagi secara vertikal menjadi zona fotik (cahaya

matahari masih bisa berpenetrasi) dan zona amfotik

(cahaya matahari sudah tidak bisa berpenetrasi).

Organisme di danau antara lain tumbuhan air dan

ganggang sebagai organisme fotosintesis, dan juga

Page 4: Ekosistem Darat

zooplankton, berbagai jenis cacing, kerang serangga, dan

ikan.

b) Lahan basah Lahan basah disebut juga wet land, adalah

suatu yang digenangi oleh air sehingga kondisinya

menyokong untuk kehidupan berbagai jenis organisme

akuatik. Lahan basah bisa dibedakan menjadi rawa

(marsh), rawa lumpur (swamp), dan tanah gambut (bog).

Rawa memiliki ciri : tidak terdapat banyak pohon, airnya

mengalir dengan kecepatan sedang, dan terhubung dengan

danau atau aliran sungai. Rawa lumpur memiliki ciri :

didominasi oleh pohon dan semak-semak. Lahan gambut

memiliki ciri : airnya hampir tidak mengalir sama sekali, pH

air asam, dan miskin O2 dan N2. Sungai Sungai adalah

badan air yang bergerak terus-menerus menuju satu arah.

Air sungai di bagian hilir terasa lebih hangat dibandingkan

bagian hulu sungai. Organisme fotosintetik jarang

ditemukan pada sungai di bagian hulu. Walaupun

kandungan materi organiknya rendah, kadar oksigen di hulu

sungai tinggi. Semakin menuju  ke hilir, sungai akan

semakin lebar dan arusnya semakin tenang. Kondisi air

yang tenang lebih sesuai untuk pertumbuhan ganggang dan

tumbuhan air. Namun, arus sungai yang tenang membuat

kadar oksigen menjadi rendah. Ketika sungai bertemu

Page 5: Ekosistem Darat

lautan, maka akan terbentuk estuari. Pada estuari, air tawar

akan bercampur dengan air asin.

b. Ekosistem laut Ekosistem laut dapat dibagi menjadi beberapa

zona, yaitu zona intertidal (zona pasang surut), zona neritik (zona

laut dangkal), dan zona pelagik (zona laut terbuka). Berdasarkan

ada atau tidak adanya penetrasi cahaya dapat di bagi menjadi

zona fotik (area permukaan laut yang masih menerima cahaya

matahari), zona bentik (area dasar laut), dan zona afotik (area

pertengahan antara permukaan dengan dasar laut yang tidak

menerima masukan cahaya matahari)

a) Zona intertidal Area pasang dan surut air laut di sepanjang

garis pantai disebut zona intertidal. Pada saat pasang, zona

intertidal akan tertutupi air laut. Sedangkan pada saat surut,

zona ini akan kering dan terpapar oleh udara terbuka.

Kandungan nutrisi di zona intertidal cenderung tinggi karena

masukan nutrisi dari estuari dan sungai. Zona intertidal

dapat berupa pantai berpasir, berbatu atau berlumpur.

Organisme yang hidup di zona intertidal harus mampu

bertahan dari arus laut ketika periode pasang dan

kekeringan ketika periode surut. Organisme yang ada di

zona intertidal antara lain : rumput laut, abalon, anemon,

kepiting, ganggang hijau, kerang , timun laut, dan bintang

laut.

Page 6: Ekosistem Darat

b) Zona neritik Zona neritik berada diantara zona intertidal dan

zona pelagik. Kedalaman rata-rata zona laut dangkal adalah

sekitar 200 m. Pada umumnya, suhu dan salinitas air laut di

zona neritik relatif stabil. Proses fotosintesis berlangsung di

zona neritik karena cahaya matahari bisa menembus hingga

ke dasar laut. Di wilayah tropis, zona neritik biasanya di huni

oleh terumbu karang. Suhu air yang hangat serta adanya

cahaya matahari menjadikan wilayah tropis sebagai habitat

yang baik untuk terumbu karang. Keragaman organisme di

terumbu karang demikian tinggi. Terumbu karang menjadi

rumah bagi berbagai ikan tropis dan ikan karang

seperti : parrotfish, angelfish, dan butterflyfish. Selain ikan,

organisme yang menghuni terumbu karang antara lain :

spons, cnidaria, cacing, udang-udangan, moluska, bintang

laut, bulu babi, dan ular laut.

c) Zona pelagik Kedalaman rata-rata zona pelagik adalah

4.000 m. Sekitar 75 % air laut berada pada zona ini. Zona

pelagik merupakan zona yang paling tidak produktif.

Kandungan nutrisi di zona pelagik juga rendah. Ketiadaan

cahaya matahari berarti tidak ada proses fotosintesis yang

menyediakan energi bagi banyak organisme. Terumbu

karang di zona pelagik di ibaratkan bioma gurun. Ikan yang

hidup di laut yang lebih dalam beradaptasi dengan baik akan

Page 7: Ekosistem Darat

ketiadaan cahaya dan jarangnya makanan. Ikan di laut

dalam akan makan sebanyak mungkin ketika makanan

tersedia.

3.      Ekosistem Buatan

Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang diciptakan

manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem ini tidak

terbentuk secara alami, tetapi dibuat oleh manusia untuk diambil

manfaatnya. Contoh : sawah, waduk, tambak, perkebunan kopi, dan hutan

tanaman produksi (jati dan karet).