Ekonomi&perbankan syariah
Click here to load reader
-
Upload
bsd-episodedua -
Category
Education
-
view
645 -
download
1
description
Transcript of Ekonomi&perbankan syariah
EKONOMI&PERBANKAN SYARIAH
Materi disusun oleh Kelompok 3 Agribisnis C 1
ISTILAH DALAM AKAD EKONOMI DAN PERBANKAN SYARIAH
Disusun Oleh: PURBOWO 120321100100
EKA NIA JUNIARTI 120321100085
BUDI UTOMO 120321100077
Sebagai agama yang samawi, islam tidak hanya mengatur hubungan manusia
dengan Tuhannya saja, tetapi juga mengatur tata kehidupan antara manusia satu
dengan manusia lainnya yang salah satu penerapannya dalam bentuk transaksi
ekonomi maupun perbankan yang bersifat syariah. Didalam suatu transaksi tersebut
terdapat akad (persetujuan) antara pihak-pihak yang bersangkutan. Akad dikatakan
sah jika telah memenuhi rukun dan syarat akad. Berdasarkan macamnya, akad dibagi
menjadi empat yaitu akad lisan, tulisan, perantara utusan/wakil, orang bisu yang
memiliki ketentuan berbeda-beda namun tetap satu tujuan yaitu untuk kemaslahatan
umat.
Beberapa istilah yang terdapat dalam akad ekonomi syariah bidang pertanian telah
diuraikan sebagai berikut:
A. Istilah Dalam Akad Ekonomi Syariah Bidang Pertanian.
Sebagai mahasiswa muslim fakultas pertanian hendaknya kita mengetahui,
memahami dan menerapkan akad-akad dalam transaksi bidang pertanian. Terdapat
empat macam akad yang wajib kita ketahui yaitu:
1. Ilhya Al-mawat.
Secara bahasa artinya membuka lahan baru.
Secara istilah adalah membuka lahan baru yang belum ada pemiliknya.
Contoh konkret : Pak Cipto berencana untuk menanam padi. Namun ia tidak
memiliki lahan yang cukup untuk membudidayakannya. Kemudian ia berinisiatif
untuk 1membuka hutan belantara yang akan dijadikan sebagai lahan budidaya
padi.
1 Namun pada saat ini perlu diperhatikan terlebih dahulu mengenai ketentuan/hukum yang berlaku di negara
itu secara detail. Sehingga terhindar dari tuduhan Illegal Login.
EKONOMI&PERBANKAN SYARIAH
Materi disusun oleh Kelompok 3 Agribisnis C 2
2. Musaqah (Paroan kebun).
Merupakan bentuk kerjasama antara dua orang yaitu pemilik (Musaaqi) dan
penggelola kebun (Saqiy), sehingga menghasilkan suatu nisbah yang dibagi
menurut akad yang mereka buat.
Contoh konkret: Pak Aji memiliki kebun anggur seluas 5 hektar. Kemudian pak
Ihsan adalah seorang petani yang mempu secara fisik untuk mengelolah kebun.
Karena terlalu luas pak aji tidak sanggup untuk mengelolah kebunnya, sehingga
pak aji menyerahkan kebunnya kepada pak Ihsan untuk mengelolanya. Untuk
pembagian hasil panen buah tersebut, pak Aji menentukan nisbah 3:2 (60% untuk
pak Aji dan 40% untuk pak Ihsan) sedangkan zakat diwajibkan kepada pak Aji,
kemudian pak ihsan menyetujuinya. Sehingga akad Musaqah tersebut dinyatakan
sah dan barokah.
3. Muzara’ah dan Mukhabarah (Paroan sawah dan ladang).
a. Muzara’ah merupakan bentuk kerjasama antara pemilik sawah dan
penggelola dengan nisbah menurut perjanjian, sedangkan benih dari pihak
pemilik tanah.
b. Sedangkan Mukhabarah apabila benih diserahkan kepada pihak penggarap.
c. Kewajiban Zakat
1. Untuk Musaqah diwajibkan kepada pemilik kebun.
2. Untuk Muzara’ah diwajibkan kepada pemilik benih.
3. Untuk Mukhabarah diwajibkan kepada pemilik tanah.
d. Ketentuan Zakat
1. Apabila keadaan tanah tadah hujan 10 % dari keuntungan.
2. Apabila keadaan tanah kering dan butuh pengairan dengan mesin diesel
yaitu sebesar 5 % dari keuntungan.
- Contoh konkret Muzara’ah musim kemarau:
Pak Edi seorang guru yang memiliki lahan seluas 7 hektar. Ia
berencana untuk menanam Jeruk manis pada lahan tersebut. Karena
kesibukan profesinya, ia tidak sanggup untuk mengelola sendiri.
Kemudian ia menyerahkan wewenang untuk mengelola lahannya
EKONOMI&PERBANKAN SYARIAH
Materi disusun oleh Kelompok 3 Agribisnis C 3
kepada pak Ali yang berprofesi sebagai seorang buruh tani. Karena
harga bibitnya mahal, pak Ali tidak mampu untuk membeli bibit padi.
Sehingga bibitnya serta total cost yang timbul berasal dari pak Edi dan
pak Ali tinggal mengelolanya saja. Kebetulan saat budidaya tersebut
terjadi pada musim kemarau, sehingga pak Edi harus menambah
Variable cost untuk meningkatkan produktivitas padinya. 2Sehingga
pada saat panen, kewajiban zakat Maal dibebankan kepada pak Edi
sebesar 5%. Dengan demikian akad Muzara’ah dinyatakan sah dan
barokah.
- Contoh konkret Mukhabarah musim hujan:
Pak Doni seorang dokter yang memiliki sawah seluas 9 hektar. Ia
merasa kebingungan untuk memanfaatkan lahan seluas itu pada sector
pertanian. Disamping kesibukan profesinya, ia tidak begitu paham
mengenai bidang pertanian. Sehingga ia menyerahkan wewenang
kepada pak Kardi untuk mengelola sawahnya yang berprofesi sebagai
seorang petani. Pak Kardi memiliki kemampuan analisa tanaman yang
baik, sehingga ia sendiri yang menentukan jenis bibitnya. Dengan
demikian total cost yang timbul dari pak Doni, sedangkan pak Ali
tinggal mengelolanya saja. Kebetulan saat budidaya tersebut terjadi
pada musim hujan, sehingga pak Edi tidak membutuhkan pengairan.
Sehingga pada saat panen, kewajiban zakat Maal dibebankan kepada
pak Edi sebesar 10%. Dengan demikian akad Mukhabarah dinyatakan
sah dan barokah.
4. Jual Beli
Secara bahasa berasal dari kata Al-bai’ah yang berarti jual beli.
Secara Istilah merupakan kegiatan tukar-menukar barang dengan barang yang
lainnya. Secara syariat islam telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
2 Pada Muzara’ah zakat maal diwajibkan kepada pemilik benih
EKONOMI&PERBANKAN SYARIAH
Materi disusun oleh Kelompok 3 Agribisnis C 4
riba. Jual beli dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis dan macamnya sebagai
berikut:
A. Berdasarkan Jenisnya
- Jual beli yang diperbolehkan
Merupakan jenis jual beli yang dihalalkan hukumnya berdasarkan nash
Al-qur’an, Hadits maupun Ijma’ Ulama’
- Jual beli yang terlarang
Merupakan jenis jual beli yang diharamkan hukumnya berdasarkan
nash Al-qur’an, Hadits maupun Ijma’ Ulama’
B. Berdasarkan Macamnya
a. Jual beli yang diperbolehkan
1. Bai’ al-sil’ah bi al-naqd (بيع السلعة ببلنقد)
2. Bai’ al-muqayadhah (بيع المقبيضة)
3. Bai’ al-salam (بيع السلم)
4. Bai’ al-sharf (بيع الصرف)
5. Bai’ al-murabahah (بيع المرابحة)
6. Bai’ al-wadhiah (بيع الوضيعة)
7. Bai’ al-tauliah ( التوليةبيع )
8. Bai’ al-urbun (بيع العربون)
9. Bai’ al-talji’ah (بيع التلجئة)
10. Bai’ al-istishna’ (بيع االستصنبع)
11. Bai’ al-wafa’ (بيع الوفبء)
12. Bai’ al-inah (بيع العينة)
b. Jual beli terlarang
1. Jual- beli barang najis.
2. Jual-beli barang yang tidak naji seperti air susu ibu.
3. Terlarang karena riba’.
4. Terlarang karena samar-samar.
5. Jual beli bersyarat.
EKONOMI&PERBANKAN SYARIAH
Materi disusun oleh Kelompok 3 Agribisnis C 5
6. Terlarang karena bersifat menipu
7. Jual induk binatang tanpa menjual anaknya atau
sebaliknya.
8. Terlarang karena mengandung unsur maksiat.
Dalam transaksi jual beli ada kalanya penyesalan antara pihak penjual
maupun pembeli akibat kurang hati-hati maupun tergesah gesah. Oleh sebab itu
islam menganjurkan 3Khiyar. Khiyar berdasarkan macamnya dibedakan menjadi
tiga yaitu khiyar syarat, khiyar majlis dan khiyar ‘aibi. Manfaat dari khiyar yaitu
untuk menghindari rasa menyesal bagi kedua belah pihak.
5. Syirkah.
Merupakan akad kerjasama antara dua pihak atau lebih dalam bidang modal dan
jasa yang bertujuan untuk memperoleh nisbah. Berdasarkan macamnya syirkah
dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Syirkah Harta (‘Inan)
Merupakan Syirkah yang berserikat dalam permodalan, sehingga terbentuk
modal yang memadai untuk mendapatkan keuntungan sesuai perjanjian.
2. Syirka Kerja (Abdan)
Merupakan syirkah yang berserikat dalam pelayanan jasa kepada masyarakat
berdasarkan keahliannya.
B. Istilah dalam Perbankan syariah
1. PENDANAAN
A. Wadi’ah
Secara bahasa berarti titipan.
Secara istilah merupakan akad menitipkan dana/benda dari 4pihak pertama
kepada 5pihak kedua selaku penerima titipan dengan ketentuan titipan tersebut
dapat diambil kembali sewaktu-waktu. Kemudian mengenai biaya-biaya yang
3 Tawa-menawar harga barang
4 Nasabah
5 Bank Syariah
EKONOMI&PERBANKAN SYARIAH
Materi disusun oleh Kelompok 3 Agribisnis C 6
dibebankan kepada nasabah tegantung kepada masing-masing kebijakan bank.
Berdasarkan kewenangan yang diberikan maka wadiah dibedakan menjadi
dua yaitu:
a. Wadi’ah yad dhamanah
Merupakan titipan penyerahan wewenang secara penuh dari
nasabah kepada pihak bank untuk mengelola dananya sehingga
menghasilkan nisbah yang dibagi sesuai kesepakatan. Namun nasabah
berhak sewaktu-waktu bisa menarik dananya.
Contoh: Tabungan, Giro dan Deposito.
b. Wadi’ah Al- Amanah
Merupakan titipan dengan penyerahan wewenang secara terbatas
dari nasabah kepada pihak bank untuk menyimpan barangnya.
Sehingga tidak menghasilkan nisbah.Oleh sebab itu nasabah
dibebankan biaya sewa tempat sebagai imbalannya. Namun nasabah
berhak sewaktu-waktu bisa menarik dananya.
Contoh: Penyimpanan sertifikat tanah menggunakan Safe Deposite
Box.
B. Mudharabah
Merupakan akad penyerahan wewenang baik secara penuh maupun
sebagian oleh nasabah kepada pihak bank syariah untuk mengelola dananya,
sehingga menghasilkan nisbah yang dapat di bagi sesuai kesepakatan. Namun
nasabah tidak berhak untuk menarik dananya sewaktu-waktu. Dana hanya
akan dikembalikan pada saat selesainya masa akad.
Berdasarkan wewenangnya, mudharabah dibagi menjadi dua :
a. Mudharabah Mutlaqah
Merupakan akad penyerahan wewenang dalam bentuk dana oleh
nasabah secara penuh kepada pihak bank syariah untuk mengelolanya.
Sehingga nasabah hanya tinggal menerima nisbah tanpa harus
menentukan jenis maupun investasinya.
EKONOMI&PERBANKAN SYARIAH
Materi disusun oleh Kelompok 3 Agribisnis C 7
Contoh : Tabungan Perencanaan, Tabungan Haji.
b. Mudharabah muqayyaddah
Merupakan penyerahan wewenang oleh nasabah secara sebagian
kepada pihak bank syariah. Dalam hal ini nasabah berhak menentukan
arahan investasinya, sedangkan pihak bank hanya bertindak sebagai
pelaksananya.
Contoh: Direct Financing. Yaitu transaksi pembiayaan antara
pemberi pinjaman dan peminjam tanpa melalui perantara. Dimana efek
tersebut dijual langsung kepada pemberi pinajaman (investor)
institusional dan under writing sedang dihindari, persyaratan
penempatan langsung dan penempatan swasta bergantian.
2. PEMBIAYAAN
A. Istishna
Merupakan akad pembiayaan oleh pihak bank syariah kepada pihak
nasabah untuk membuat barang yang dipesannya dengan mensubkan
pekerjaanya kepada pihak lain.
Contoh: Pak Kasman seorang guru SD yang hendak memesan kursi dan
meja untuk tiga kelas yang masing-masing berjumlah 40 kursi dan 20 meja
tiap kelasnya. Karena keterbatasan dana dari sekolah, pak Kasman
mengajukan pembiayaan istishna kepada bank syariah. Pada saat pemesanan
pak Kasman harus menyebutkan, jenis kayu, ukuran, bentuk serta kuantitas
dan harga yang harus disepakati.
B. Murabahah
Merupakan akad pembiayaan barang yang diberikan oleh bank syariah
kepada nasabah untuk memenuhi kebutuhannya. Pihak bank dapat mengambil
keuntungan dari 6harga jual bank yang telah disepakati sebelumnya. Dalam
akad ini pihak bank syariah memberikan kemudahan dalam bentuk membayar
cicilan setiap bulan sesuai tenggang waktu yang telah disepakati.
6 Harga beli bank + margin keuntungan
EKONOMI&PERBANKAN SYARIAH
Materi disusun oleh Kelompok 3 Agribisnis C 8
Contoh: Bu Asminah ingin memiliki emas batangan sebagai sarana
investasinya. Namun karena pendapatannya pas-pasan, ia tidak dapat membeli
secara tunai. Sehingga bu Asmina mengajukan pembiayaan murabahah
kepada bank syariah untuk membeli emas dengan spesifikasi yang diinginkan,
sehingga bank syariah dapat mengkalkulasi harga jual bank. Selama cicilan
berlangsung harga emas bersifat tetap (Sesuai harga awal yang telah
disepakati)
C. Musyarakah/Syirkah
Merupakan akad pembiayaan dalam menyelesaikan suatu proyek atau
usaha yang di kelola secara bersama dengan prinsip bagi hasil. Adapun
kerugian dan keuntungan yang harus disepakati diawal oleh kedua belah
pihak.
D. Qardh
Merupakan akad peminjaman dana tanpa membebankan imbalan. Dalam
hal ini nasabah hanya berkewajiban mengembalikan pinjaman pokok saja baik
diansur maupun secara tunai. Bentuk akad ini merupakan CSR perusahaan
berbasis syariah khusus diberikan kepada masyarakat muslim yang sedang
mengembangkan usahanya. Hikmah dari al-Qard dapat meningkatkan
kesejahteraan umat muslim.
3. JASA
A. Ijarah
Merupakan akad sewa-menyewa barang yaitu memberikan manfaat
kepada penyewa barang dengan imbalan berupa uang sewa (Wa iqtina) yang
telah disetujui bersama dan harus mengembalikan barang yang disewa kepada
pemiliknya ketika masa sewa habis. Namun apabila penyewa ingin
memperpanjang masa sewa maka dapat dilakukan perpanjangan sesuai
kesepakatan.
B. Hawalah
EKONOMI&PERBANKAN SYARIAH
Materi disusun oleh Kelompok 3 Agribisnis C 9
Merupakan akad pemindahan piutang nasabah kepada bank syariah serta
membantu mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya.
Sehingga pihak bank mendapatkan ujrah atas pemindahan piutang tersebut.
C. Kafalah
Merupakan akad pemberian jaminan oleh penanggung kepada pihak ketiga
untuk memenuhi kewajiban pihak kedua. Sehingga pihak penanggung
mendapatkan ujrah atas jasa yang telah diberikan.
D. Wakalah
Merupakan akad penyerahan wewenang dari muwakil kepada pihak wakil
atas beberapa hal yang sifatnya dapat diwakilkan. Dalam prosedur akad
wakalah mewajibkan adanya muwakil (nasabah atau investor), wakil (bank)
dan taukil (objek atau wewenang yang diwakilkan). Sehingga pada akad
tersebut wakil mendapatkan Ujrah atas jasanya (Wakalah bil Ujrah).
E. Ar-Rahnu (Pegadaian)
Merupakan akad jaminan barang yang bernilai ekonomis sebagai syarat
untuk meminjam uang. Dalam hal ini nasabah dibebankan biaya administrasi
serta biaya sewa tempat penyimpanan barang yang digadaikan. Biaya tersebut
diakumulasikan setiap 10 hari. Namun apabila nasabah tidak dapat melunasi
maka barang tersebut akan dijual sebagai pelunasan uang yang telah dipinjam.
Hingga saat ini bank syariah hanya menerima barang berupa emas saja.
C. Istilah-istilah yang terdapat dalam akad
a. Shahibul Maal
Merupakan pihak pertama yang melakukan transaksi.
b. Mudharib
Merupakan pihak kedua yang melakukan transaksi.
c. Ujrah
Imbalan secara materil berupa upah/gaji.
d. Kafil
Merupakan pihak yang menanggung serta menjamin kewajiban pihak lain.
EKONOMI&PERBANKAN SYARIAH
Materi disusun oleh Kelompok 3 Agribisnis C 10
e. Nisbah
Merupakan profit yang didapatkan atas usaha dari hasil kerjasama yang mana
profit tersebut akan dibagi sesuai kesepakan yang telah ditentukan.
f. Zakat
Merupakan pengeluaran sejumlah harta dengan kadar tertentu untuk diberikan
kepada mustahiq. Mustahiq sendiri dibagi menjadi delapan golongan yang berhak
menerima. Dalam agama islam zakat merupakan salah satu rukun islam yang
wajib dipenuhi.
g. Muzakki
Merupakan sebutan bagi orang yang telah mengeluarkan zakat.
h. Mustahiq
Merupakan sebutan bagi pihak yang telah menerima zakat. Terdapat delapan
golongan diantaranya fakir, miskin, gharim, ibnu sabil, amil, muallaf dan riqab.
i. Shodaqoh/Infaq
Merupakan bentuk pemberian sesuatu dari dari seseorang kepada orang lain
karena ingin mendapatkan ridho tuhan.
j. Gharar
Merupakan jenis Transaksi yang mengandung ketidakjelasan pada salah satu
pihak.
j. Haram
Merupakan hukum yang melarang suatu tindakan yang dikarenakan bertentangan
dengan syariat.
EKONOMI&PERBANKAN SYARIAH
Materi disusun oleh Kelompok 3 Agribisnis C 11
DAFTAR PUSTAKA
Mahmood, Abdul Muhaimin. 2011. Konsep Akad dan Jenisnya dalam Muamalat Islam
(http://www.islam.gov.my/muamalat/artikel/konsep-akad-dan-jenisnya-dalam-muamalat-islam
Diakses pada 10 Maret 2013 10:46 WIB)
MGB PAI MA. 2010. Fiqih Modul Pembelajaran Akik Pustaka: Yogyakarta