Ekonomi Politik

4
Nama : Farhan Ihsan Nafissa Nim : 0810210007 Tugas Ekonomi Politik Teori pilihan public adalah suatu cabang ilmu yang dikembangkan dari studi mengenai pajak dan belanja public, teori pilihan public menggunakan prinsip yang sama seperti yang digunakan para ekonom untuk menganalisa kegiatan masyarakat, baik dalam kegiatan di pasar, mengkaji perilaku pasar swasta maupun mempelajari bagaimana teori pilihan public menghubung dengan ekonomi politik. Dalam teori pilihan publik, terdapat beberapa kajian yang merupakan aplikasi pilihan publik, yakni daro kajian Anthony Downs, Buchan dan Tullock, hasil study mancur olson serta dari studi popkin dalam the rasional peasant. Berikut penjabarannya : 1. Hasil kajian Anthony Downs dalam tulisannya “an economics theory of democracy” (1957). Downs mengatakan bahwa serangkaian bias perilaku akan menjadi hal yang biasa bagi semua birokrat: Downs, mengatakan bahwa birokrat akan termotivasi untuk mengubah informasi yang menuju arah naik dari hirarki untuk menggambarkan keinginan mereka sendiri dan tujuan- tujuan individual mereka, hal ini sama halnya dengan Tullock, Birokrat akan senang dengan kebijakan yang cocok dengan kepentingan dan tujuan mereka bersendiri. Birokrat bereaksi terhadap instruksi dari atasan tergantung pada bagaimana instruksi tersebut memenuhi kepentingan pribadi birokrat. Jika mereka memuaskan kepentingan pribadi, maka tingkat pemenuhan akan tinggi; jika tidak, akan menjadi rendah.

Transcript of Ekonomi Politik

Page 1: Ekonomi Politik

Nama : Farhan Ihsan Nafissa

Nim : 0810210007

Tugas Ekonomi Politik

Teori pilihan public adalah suatu cabang ilmu yang dikembangkan dari studi

mengenai pajak dan belanja public, teori pilihan public menggunakan prinsip yang sama

seperti yang digunakan para ekonom untuk menganalisa kegiatan masyarakat, baik dalam

kegiatan di pasar, mengkaji perilaku pasar swasta maupun mempelajari bagaimana teori

pilihan public menghubung dengan ekonomi politik.

Dalam teori pilihan publik, terdapat beberapa kajian yang merupakan aplikasi pilihan

publik, yakni daro kajian Anthony Downs, Buchan dan Tullock, hasil study mancur olson

serta dari studi popkin dalam the rasional peasant.

Berikut penjabarannya :

1. Hasil kajian Anthony Downs dalam tulisannya “an economics theory of democracy” (1957).Downs mengatakan bahwa serangkaian bias perilaku akan menjadi hal yang biasa

bagi semua birokrat: Downs, mengatakan bahwa birokrat akan termotivasi untuk mengubah informasi yang

menuju arah naik dari hirarki untuk menggambarkan keinginan mereka sendiri dan tujuan-tujuan individual mereka, hal ini sama halnya dengan Tullock,

Birokrat akan senang dengan kebijakan yang cocok dengan kepentingan dan tujuan mereka bersendiri.

Birokrat bereaksi terhadap instruksi dari atasan tergantung pada bagaimana instruksi tersebut memenuhi kepentingan pribadi birokrat. Jika mereka memuaskan kepentingan pribadi, maka tingkat pemenuhan akan tinggi; jika tidak, akan menjadi rendah.Teori politik media mengambil pendekatan pilihan yang rasional, dimana pada proses

masing masing partai politik memperoleh dukungan pemilih dan peran media cukup berpengaruh terhadap partai politik untuk memperoleh dukungannya. Namun Downs berpendapat bahwa serangkaian bias perilaku akan menjadi hal yang biasa bagi semua birokrat seperti yang di jabarkan diatas.

Salah satu pendorong utama bagi teori keputusan publik adalah kurangnya insentif bagi para pemilih untuk memonitor pemerintah secara efektif. Downs menunjukkan bahwa para pemilih sangat tidak peduli terhadap isu-isu politik dan bahwa ketidak pedulian ini merupakan hal yang rasional. Walaupun hasil dari suatu pemilihan umum mungkin sangat penting, suara seorang pemilih jarang sekali menentukan dalam suatu pemilihan umum. Maka, dampak langsung dari pillihan hampir dikatakan tidak ada; para pemilih tidak memiliki kesempatan untuk menentukan hasil dari suatu pemilihan umum.

Page 2: Ekonomi Politik

Untuk lebih menjelaskanya Downs mengklasifikasi menjadi beberapa tipe, tipe “pendaki” adalah birokrat yang ingin memaksimalkan kekuasaan, penghasilan, atau prestise mereka. Lalu ada tipe “penjaga” adalah birokrat yang ingin memaksimalkan keamanan dan kesenangan, dan mereka akan lebih cenderung mempertahankan hak prerogarif dan fungsi yang telah ada dibanding mencoba untuk menciptakan hal yang baru. Tipe “fanatic” adalah birokrat yang termotivasi untuk mengejar kebijakan tertentu, sekalipun menghadapi berbagai rintangan. Kategori terahir adalah “penyokong” yang mirip tipe fanatic, agresif mengejar kebijakan yang disenangi namun lebih terbuka terhadap pengaruh dari rekan dan atasan, dan “ negarawan” yaitu birokrat yang berusaha mempromosikan kepentingan publik melalui promosi luas tujuan-tujuan kebijakan.

2. Hasil kajian Buchanan & Tulllock “the calculus of consent (1962)Dalam kajian ini, secara ringkas menjelaskan bahwa Penelitian Buchanan dan Tullock

menyatukan struktur teoritis untuk mempelajari pemilihan-pemilihan, legislasi, dan politik internasional dalam menandai dimulainya kontribusi ahli-ahli politik bagi pengembangan sebuah teori umum atas proses-proses ekonomi politik.

Dalam hasil penelitiannya, Buchanan dan Tullock juga memiliki dua asumsi pada teori pilihan rasional, yaitu:

a. Individu rata-rata adalah pemaksimal utilitas kepentingan pribadi. Buchana dan tullock mengatakan bahwa seorang individu akan bertindak memaksimalkan utilitas tersebut dengan memilih “lebih bukannya kurang’ dari kecenderungan mereka (Buchanan dan Tullock 1962, 32). Dalam memaksimalkan utilitas maka dapat melalui peningkatan karir yang berdasarkan kesesuaian sistem birokrasi publik yang seringkali tergantung pada rekomendasi atasan.

b. Dalam membuat keputusan bukan koletif tetapi individual, hal ini sering dikenal sebagi metode individualisme, dan menganggap bahwa keputusan kolektif merupakan kesaruan keputusan individual, bukan sebuah sifat unik dari kelompok tersebut.

3. Hasil studi Mancur Olson “The logic of collective action” (1965)Memperlihatkan bahwa organisasi dan pengaruh kelompok kepentingan yang

merupakan fenomena sentral dalam politik adalah barang publik. Buku The Logic of Collective Action tersebut fokus pada basis rasional dan kepentingan diri sendiri dari kelompok-kelompok kepentingan.

Olson telah melahikan sebuah teori tentang apa jadinya bentuk hidup kelompok, termasuk kelompok-kelompok mana yang tidak akan bertahan hidup kecuali sebagai agregasi dari kepentingan yang dirasakan bersama jika dihadapkan pada kalkulasi kepentingan diri sendiri. Logika aksi kolektif berperan besar bagi studi-studi aplikasi teori pilihan publik dan positif lainnya, diantaranya studi kasus tentang petani rasional oleh Popkin (Theory of Rasional Peasants, 1978). Dalam (Theory of Collective Action, 1965).

Olson mengamati bahwa perusahaan-perusahaan kecil lebih rasional bertindak sebagai pendompleng, sebab biaya yang harus dikeluarkan untuk melobi pemerintah agar mengeluarkan kebijakan yang menguntungkan mereka lebih besar dari manfaat yang mungkin dicapai dari suatu tindakan kolektif.

Page 3: Ekonomi Politik

4. Studi Popkin dalam the rasional peasant: the political economy of rural society in Vietnam (1978).Salah satu aplikasi ekonomi politik baru (khususnya menurut perspektif pilihan

publik) yang paling populer dalam kelompok masyarakat petani di negara-negara dunia ketiga adalah hasil studi Samuel L. Popkin dalam the Rasional Peasant: The Political Economy of Rural Society in Vietnam (1978). Hasil Penelitian Popkin tersebut ingin menjembatani pemikiran-pemikiran para ahli ekonomi Neoklasik untuk diterapkan dalam konteks nonpasar.

Selama ini aliran ekonomi hanya mencurahkan pemikiran pada institusi ekonomi institusi non pasar, Popkin menggunakan pendekatan pilihan publik untuk mempelajari institusi-institusi ekonomi nonpasar dan perluasan daro metode ekonomi mikro terhadap institusi-institusi nonpasar tersebut. Pendekatan pilihan publik digunakan karena dianggap mampu mengaplikasikan model-model ekonomi ke bidang sosial, termasuk pada institusi-institusi pedesaan dan pertanian tradisional di negara-negara berkembang. Dengan teori Popkin ini, pendekatan pilihan publik menjadi semakin aplikastif untuk mempelajari dan menganalisis fenomena-fenomena ekonomi dan politik yang terjadi di negara-negara berkembang yang masih bertumpu pada pertanian dan pedesaan.