ekonomi, kesehatan manusia, lingkunganf

4
MEIYTERJ PE,RTANIAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 4025/iQtB lar'tLol 4/ 2013 TENTANG PENETAPAN JENIS PEIVYAKIT HEWAN MENULAR STRATEGIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : 1. MENTERI PERTANIAN, : a. bahwa dalam rangka meminimalisir kenrgian ekonomi, kesehatan manusia, lingkunganf keresahan masyarakat, kematian hewan yang tinggt dan/atau potensi masuk dan menyebarnya penyakit hewan, perlu diiakukan pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan sekaligus sebagai pelaksanaan ketenhran Pasal 43 ayat (1) Undang- Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan darr Kesehatan Hewan, perlu menetapkan Jenis Penyakit Hewan Menular Strategis, dengan Keputusan Menteri Pertanian; Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 20, Tambaharr Lembaran Negara Nomor 3273]'; Undang-Undang Nomor L6 Tahun 199? tentang Karantina Hewan, lkan, dan Tumbuhan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negar Nomor 3a82\; Undang'Undang Nomor 7 Tahun L994 tentang pengeslh an Agreement Estabtishing the Wgrl.d_llade Orginizatfon (Lembaran Negara Tahun L994 Nomor 5d Tambahan Lembaran Negara Nouror 356a); Unrlang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang pemeriitahan baerah (Lembaran Negara Tahun 2OO4 Nomor L25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437\; 2. 3. 4. S.Undang-UndangNomorz4Tahun2oo7tentang i.t"tt{grriangai Bencana (Lrmbaran Negara Tahun 2OOTNomor66,T"*bahanLembaranNegaraNomor

Transcript of ekonomi, kesehatan manusia, lingkunganf

Page 1: ekonomi, kesehatan manusia, lingkunganf

MEIYTERJ PE,RTANIANREPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN

NOMOR 4025/iQtB lar'tLol 4/ 2013

TENTANG

PENETAPAN JENIS PEIVYAKIT HEWAN MENULAR STRATEGIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang

Mengingat : 1.

MENTERI PERTANIAN,

: a. bahwa dalam rangka meminimalisir kenrgian

ekonomi, kesehatan manusia, lingkunganf

keresahan masyarakat, kematian hewan yang tinggt

dan/atau potensi masuk dan menyebarnya penyakit

hewan, perlu diiakukan pengendalian dan

penanggulangan penyakit hewan menular;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan sekaligus sebagai

pelaksanaan ketenhran Pasal 43 ayat (1) Undang-

Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan

darr Kesehatan Hewan, perlu menetapkan Jenis

Penyakit Hewan Menular Strategis, dengan

Keputusan Menteri Pertanian;

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang

Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Tahun

1984 Nomor 20, Tambaharr Lembaran Negara Nomor

3273]';

Undang-Undang Nomor L6 Tahun 199? tentang

Karantina Hewan, lkan, dan Tumbuhan (Lembaran

Negara Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran

Negar Nomor 3a82\;

Undang'Undang Nomor 7 Tahun L994 tentangpengeslh an Agreement Estabtishing the Wgrl.d_llade

Orginizatfon (Lembaran Negara Tahun L994 Nomor

5d Tambahan Lembaran Negara Nouror 356a);

Unrlang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang

pemeriitahan baerah (Lembaran Negara Tahun

2OO4 Nomor L25, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4437\;

2.

3.

4.

S.Undang-UndangNomorz4Tahun2oo7tentangi.t"tt{grriangai Bencana (Lrmbaran Negara Tahun

2OOTNomor66,T"*bahanLembaranNegaraNomor

Page 2: ekonomi, kesehatan manusia, lingkunganf

6.

7.

9.

10.

12.

13.

L4.

15.

16.

L7,

18.

19.

:

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2OO9 tentangPeternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran NegaraTahun 2OOg Nomor 84, Tambahan Lembaran NegaraNomor 5015);

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun L9TTtentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasandan Pengobatan Penyakit Hewan (Lembaran NegaraTahun 1977 Nomor 20, Tambahan Lembaran NegaraNomor 3101);

Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun lgg2tentang Obat Hewan (Lembaran Negara Tatrun L992Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Nomor3509);

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 20OO

tentang Karantina Hewan (Lembaran Negara Tahun2000 Nomor 161., Tambahan Lembaran NegaraNomor 4OA2l;

1 t. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OOT

tentang Pembagian Urusan Pemerintahan AntaraPemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi danPemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (LembaranNegara Tahun 2OO7 Nomor 82, Tambahan LembaranNegara Nomor a737l'1'

Peraturan Pemerintah Nomor 4l ?ahun 2AL2tentang Alat dan Mesin Peternakan dan KesehatanHewan (Lembaran Negara Tahun 2OL2 Nomor 72,Tambahan Lembaran Negara Nomor 5296h

Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2AL2tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner danKesejahteraan Hewan (Lembaran Negara Tahun2OL2 Nomor 2t4, Tambahan Lembaran NegaraNomor 5356);

Keputusan Presiden Nomor 84 /P Tatrun 2OOgtentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersahr II;

Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2OO9 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Thgas, dan F\rngsi Eselon IKementerian Negara;

Peraturan Presiden Nomor 30 Tahun 2011 tentangPengendal ian Zo ono sis ;

Keputusan Menteri Pertanian Nomor 487/Kpts /Vml61L981 tentang Pencegahan, Pemberantasan, danPengobatan Penyakit Hewan Menular;

Keputusan Menteri Pertanian Nomor 3238/Kpts/PD.630/9 /2OO9 tentang Penggolongan Jenis-JenisF{ama Penwakit Hewan Karantina. Penocrnlonsan dan

Page 3: ekonomi, kesehatan manusia, lingkunganf

Memperhatikan

Menetapkan

KESATU

KEDUA

KETIGA

a.

b.c.

d.

f.ctb'h.i.j.k.l.

21. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.L4O ILO I2ALO tentang Organisasi dan Tata KerjaKementerian Pertanian;

1. Terestial Animal Health Code Tahun 2OL2, OfficeIntemational de s Epizo otie s;

2. Hasil kajian Tim Pengkaji Penyakit Hewan MenularStrategis;

MEMUTUSI(AN:

Menetapkan Jenis Penyakit Hewan Menular Strategis(PHMS) yang penyakitnya sudah ada di Indonesia danbelum ada di Indonesia.

Jenis PHMS yang penyakitnya sudah ada di Indonesiasebagaimana dimaksud dalam dikhrm KESATU sebagaiberikut:

Anthra^r,Rabies;Salmonellosfs;Brucellosis ( Brucella abofttts); l

Highlg patlwgenic Auian Influenz,a dan LoutP atlw g enic Auian Influenza;Porane Reproducttue and Respiratory Sgndrome;Helminthiasfs;H aemorrhagie Septicaemia/ Septicaemia Epizootica;Nip ah Virus eneephalitis;Infe dious B ouine Rhinotracheiti.s;Bouine fitberanlosis;Leptospirosis;

m, Brucellosirs ( Brucella sufs);n. Penyakit Jembrana;o. Surra;p. Parafitberczrlosis;q. Toxopla,srnosfs;

r. Classicat Swine Feuer (CSF);

s. Swine Influenza Nouel (HlN1);t. Campglobacteriosis;u. Cgstiercosrs; danv. Q Feuer,

Jenis PHMS yang penyakitnya belum ada di Indonesiasebagaimana dimaksud dalam dikfirm KESATU yangberpotensi muncul dan menimbulkan kerugianekonomi, kesehatan manusia, lingkungan, dankeresahan masyarakat sebagai berilnrt:

1. Penyakit Mulut dan Kuku;2. Bouine Spongtform Encephalopathg (BSE); :dan

Jenis PHMS sebagaimana dimaksud dalam dikhrmKEDUA menjadi prioritas pengendalian danpenanggulangannya di daerah terEular dengan prioritas

KEEMPAT

Page 4: ekonomi, kesehatan manusia, lingkunganf

KELIMA

KEENAM

KETUJUH

KEDELAPAN

KESEMBILAN

KESEPULUH

{9nis PHMS yang belum ada di Indonesia sebagaimanadimaksud dalam dikhrm KETIGA dilatmkan antisipasimelalui pencegahan dan tindakan surveilan sertakesiagaan damrat veteriner oleh Direktorat JenderalPeternakan dan Kesehatan Hewan dan Badan KarantinaPertanian sesuai dengan kewenangannya.

Jenis PHMS sebagaimana dimaksud dalam diktumKEDUA dan diktum KETIGA akan ditinjau dandievaluasi kembali secara berkala setiap g (tiga) tahunsekali atau sewaktu-waktu apabila timbul penyakit.

Pengendalian dan penanggulangan Jenis PHMSsebagaimana dimaksud dalam dikttrm KEDUA danKETIGA dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerahprovinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota sesuaidengan kewenangannya.

Jenis PHMS di Indonesia yang belum ditetapkanberdasarkan Keputusan Menteri ini, ditetapkan olehDirektur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan,dengan memperhatikan prioritas penyakit hewan dimasing-masing daerah.

Biaya yang diperlukan dalam rangka pengendalian danpenanggulangan penyakit hewan sebagaimanadimaksud dalam diktum KETUJUH dibiayai denganAPBN, APBD provinsi, APBD kabupaten/kota, dansumber lain yang sah sesuai dengan peraturanperundang-undangan.

Keputqsan Menteriditetapkan.

mulai berlaku pada tanggal

MENTERI PERTANIAN

11Jt/r-r->SUSWONO

Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan Kepada yth.:

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 1 April 2013

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Ralryat;Menteri KeuanganiMenteri Dalam Negeri;Menteri Kesehatan;Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BadanPerencanaan Pembangunan Nasional; I

Gubernur Provinsi selurrrh Indonesia;Bupati/ Walikota seluruh Indonesia;Kepala Dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatanhewan provinsi seluruh Indonesia;Kepala Dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatanhewan kabupaten/ kota seluruh Indonesia.

1.

2.

3.4.

5.6.

7.

8.9.

10.