Ekonomi Islam
-
Upload
ayu-tri-wahyuni -
Category
Education
-
view
248 -
download
3
description
Transcript of Ekonomi Islam
KELOMPOK 81.AYU TRI WAHYUNI (06121408010)2.ELLIN JUNIARTI (06121408012)3.SUCI RAHMAWATI (06121408011)
Ekonomi Islam merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari metode untuk memahami dan memecahkan masalah ekonomi yang didasarkan atas ajaran agama Islam. Perilaku manusia dan masyarakat yang didasarkan atas ajaran Islam inilah yang kemudian disebut sebagai perilaku rasional islam yang akan menjadi dasar pembentukan suatu perekonomian Islam.
Ilmu ekonomi Islam sebagai sebuah studi ilmu
pengetahuan modern baru muncul pada tahun
1970-an, tetapi pemikiran tentang ekonomiIslam telah muncul sejak Islam itu
diturunkanMelalui Nabi Muhammad saw. Karenarujukan utama pemikiran ekonomi Islamadalah Alqur’an danHadis maka pemikiran ekonomi ini munculbersamaan dengan diturunkannya Alqur’anDan masa kehidupan Rasulullah saw.padaabad akhir 6 M hingga awal abad 7 M.
Kehidupan Rasulullah saw.dan masyarakat Muslim di masa beliau adalah teladan yang paling baik dalam implementasi Islam, termasuk dalam bidang ekonomi. Pada periode Makkah masyarakat Muslim belum sempat membangun perekonomian, sebab masa itu penuh dengan perjuangan untuk mempertahankan diri dari intimidasi orang-orang Quraisy. Barulah pada periode Madinah Rasulullah memimpin sendiri untuk membangun masyarakat Madinah sehingga menjadi masyarakat sejahtera dan beradab. Meskipun perekonomian pada masa beliau relatif masih sederhana, tetapi beliau telah menunjukkan prinsip-prinsip yang mendasar bagi pengelolaan ekonomi.
Alasan yang pertama jelas terlihat bahwa kita sebagai seorang muslim harus dapat menegakkan sistem-sistem yang telah Allah beri untuk kita sebagai seorang muslim yang diberi kesempurnaan, selain itu kita sebagai seorang ekonom juga memiliki tanggung jawab untuk dapat membuat dunia dalam bidang perekonomian ini menjadi seimbang sesuai dengan syari’at Islam, karena apa-apa yang kita lakukan akan diminta pertanggung jawaban atas apa yang kita lakukan di dunia ini termasuk dampak-dampaknya, selain itu sumber daya manusia di bidang ekonomi Islam masih sangat minim dan terbatas untuk itu kita sebagai orang-orang yang bergerak di bidang ekonomi dan berbasis Islam hendaklah memperluas sumber daya tersebut, alasan yang paling mendasar lainnya adalah banyak masyarakat di dunia yang beragama bukan Islam berlomba-lomba untuk mempelajari ekonomi Islam, kenapa kita yang benar-benar mengakui Islam sebagai agama yang diyakini tidak memiliki semangat seperti meraka yang nonmuslim.
Mengapa umat islam harus mempelajari
ekonomi Islam?
Karakter umum dari perekonomian pada masa itu adalah komitmennya yang tinggi terhadap etika dan norma, serta perhatiannya yang besar terhadap keadilan dan pemerataan kekayaan. Usaha-usaha ekonomi harus dilakukan secara etis dalam bingkai syariah Islam, sementara sumber daya ekonomi tidak boleh menumpuk pada segelintir orang melainkan harus beredar bagi kesejahteraan seluruh umat. Pasar menduduki peranan penting sebagai mekanisme ekonomi, tetapi pemerintah dan masyarakat juga bertindak aktif dalam mewujudkan kesejahteraan dan menegakkan keadilan.
Sistem ini dikenali sebagai sistem perusahaan bebas. Di bawah system ini seseorang individu berhak menggunakan dan mengawal barang-barang ekonomi yang diperolehnya. Mencegah orang lain dari menggunakan barang-barang itu dan memutuskan bagaimana barang-barang itu diuruskan setelah dia mati. Dalam hal ini individu bebas berbuat apa saja dengan harta kekayaannya asal saja kegiatannya tidak mengganggu hak orang lain. Oleh karena hak-hak memiliki harta dibenarkan oleh masyarakat, keseluruhannya hak-hak ini boleh dibatasi melalui tindakan masyarakat. Persaingan dianggap sebagai daya penggerak untuk menghasilkan operasi yang cukup. Pada umumnya persaingan dalam sistem konvensional ini merupakan daya yang kuat dan dibenarkan berjalan lebih bebas berbanding dengan sistem-sistem ekonomi yang lain.
Dalam Islam hakikat ekonomi adalah untuk dapat kita merasakan bahawa segala harta benda termasuk segala hal lain yang ada hubungannya dengan ekonomi adalah kepunyaan Allah samata-mata, bukan kepunyaan kita. Kita hanya diamanahkan oleh Allah supaya kita dapat mengendalikan dengan sebaik-baiknya. Itulah hakikat ekonomi Islam. Dengan demikian ekonomi yang diwujudkan di dunia ini adalah ekonomi akhirat dengan tujuan untuk membina iman dalam diri kita. Ekonomi untuk menginsafkan kita sebagai hamba Allah. Kalau kita berekonomi bukan untuk Allah, bukan untuk Akhirat maka akan terjadilah krisis, akan terjadilah kekacauan, perpecahan dan permusuhan. Akan berlakulah berbagai-bagai bencana dalam kehidupan manusia akibat daripada berekonomi sermata-mata untuk membangunkan dunia.
Filsafat merupakan orientasi dasar ilmu ekonomi berdasarkan kepada kerangka referensi berbeda, dalam pembahasan ini dapat kita lihat dari tiga referensi yaitu aliran kapitalis, aliran marxisme, dan aliran Islam.
Filsafat ekonomi kapitalisme, tergambar pada prinsip Laissez Faire dan kekuasaan tersamar, kebebasan orang diberikan sepenuhnya untuk mengeruk keuntungan bagi dirinya. Filsafat ini selanjutnya memandang bahwa Tuhan itu memang ada akan tetapi tidak ikut campur dalam bisnis manusia, filsafat ini telah membawa manusia kepada kehidupan yang bersifat materi (konsumtif)
Filsafat ekonomi marxisme, kita kenal dalam konsep : perjuangan kelas dalam konsep, perjuangan kelas dan pertentangan, kelas ini penjabaran dari filsafat konflik, modifikasi dari gambaran macam-macam Tuhan. Bangsa Yunani satu sama lain bertentangan dalam kemauan dan keinginan. Filsafat marxisme ini pada dasarnya mengingkari agama dan membawa manusia kepada materialisme
Filsafat ekonomi Islam, berdasarkan kepada konsep tauhid.
1. Prinsip Ekonomi Zulumat/Syar (non Islam)
Prinsip ekonomi zulumat adalahprinsip ekonomi yangmelandaskan pada pola pikirmaterialism yang menempatkanmanusia sebagai segala-galanya,baik secara kolektif atau komuralmaupun individu atau liberal.Prinsip ekonomi inilah yangmelandasi ekonomiKonvensional pada kurun waktusejak dunia arat mendominasiperadaban
2. Prinsip Ekonomi Nur/Khair (Islam)Prinsip ekonomi nur/khair yaitu prinsip ekonomi yang didasarkan atas konsep ke-Tuhanan secara fungsional, maksudnya hal yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi ditetapkan berdasarkan aturan Allah swt.lewat Al-Qur’an sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah saw.
1. Melahirkan kehidupan Islam dalam bidang ekonomi.2. Menjadikan kita memiliki harta yang dengannya dapat menjalankan ibadah seperti zakat 3. Memberikan khidmat kepada masyarakat.
4. Untuk menghindarkan dosa bersama, sebab sebahagian daripada ekonomi itu adalah fardhu Kifayah. Ekonomi fardhu kifayah kalau tidak dibangunkan maka semua umat Islam di tempat tersebut akan jatuh berdosa. 5. Untuk dapat berdikari sehingga tidak bergantung kepada pihak lain. Dengan demikian dapat hidup merdeka dengan tidak diatur oleh pihak lain.
6. Untuk memenafaatkan sumber semulajadi dan hasil bumi supaya tidak membazir dan berlaku pemborosan.
7. Menghidarkan supaya bahan-bahan mentah tidak terjatuh ke tangan orang yang derhaka kepada Tuhan yang pada akhirnya akan menyalahgunakan nikmat-nikmat itu.
8.Membuka peluang pekerjaan kepada masyarakat dan mengatasi masalah pengganguran.
9. Untuk mensyukuri nikmat Tuhan.
10. Untuk membuat kebaikan sebanyak-banyaknya kepada manusia melalui ekonomi.
1. Hikmah kaya dan miskin: …BٍضDْعFَب FَقDْو Fَف Dْم Lُه FَضDْعFَب ْعDَنFا Fَف FَرFَو الُّدUْنDَيFا YاِةFَي FَحDال َفYي Dْم LُهFَت FَيَشYْع Fَم Dْم LُهFَنDَيFَب َنFا Dْم FَسFَق Lُن DَحFْن
: ( .. الزخرف ًّيhا Yر Dْخ Lُس ا lَضDْعFَب Dْم Lُه LَضDْعFَب Fَذ YْخnَتFَيYل Bاٍت Fَج FَرF32َد)“… Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain….” (Az-Zukhruf: 32)
2. Pemerataan harta: : ( .… الَحَشر … DْمLُكDَن Yَم YاِءFَيYَنDاألْغ FُنDَيFَب lًةFَولLَد FْوَنLُكFًّي ال DيF7َك)
“… Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu….” (Al-Hasyr: 7)
3. Seputar zakat: a. Perintah zakat:
: البقرِة ) FَيُنYْعYاَك nالر Fَع Fَم َكFْعLْوا Dاَر Fَو FاِةFَك nالز آُتLْوا Fَو Fالِة nالَّص َأFَقYَيْمLْوا F43َو)“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’.” (Al-Baqarah: 43)
4. Ju’alah/hadiah (sayembara) dan penjaminan: : ًّيْوُسف… ) ِعYَيْم� Fَز YِهYَب FْنFا َأ Fَو BَيرYْعFَب LُلDْم Yِح YِهYَب Fاِء Fَج DُنFْمYل F72َو)
“… dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya.” (Yusuf: 72)
5. Pembukuan utang-piutang: : البقرِة … ) LْوُهLبLَتDاَك Fَف ْمhى FَسLَم Bُل FَجFَأ ِإYلFى BُنDًّيFُّدYَب DْمLَتDَنFاًّيFُّدFُت YَذFا ِإ َنLْوا Fآَم FًّيُنYَذnال ا FُهUًّيF َأ (282ًّيFا
“ Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai (seperti berjualbeli, utang-piutang, sewa menyewa dan sebagainya) untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya…” (Al-Baqarah: 282)
6. Model konsumsi:ا lْوَر LَسDَحFَم ا lْوَمLُل Fَم FُّدLْع DقFَت Fَف Yِط DَسFبDال nُلLَك ا FُهDْط LَسDبFُت َوFال Fَك YقLَنLِع ِإYلFى lًةFْولLُلDْغ Fَم FَكFُّدFًّي DُلFْع DْجFُت َوFال
: (29اإلُسراِء)“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya (maksudnya: terlalu kikir dan terlalu pemurah), karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.” (Al-Isra’: 29)
7. Pekerjaan buruh atau sewa-menyewa (ijarah): Lَيُن Yاألَم UُّيYْو FقDال Fٍت Dر FَجDْأFَت Dاُس YُنFَم FرDَي Fخ nَنYِإ Lُه Dر Yَج
DْأFَت Dاُس YِتFَبFَأ ًّيFا ا Fْم LاُهFُّد DِحYِإ DِتFال F26القَّصص:(َق(“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku (Nabi Syu’aib), ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.”(Al-Qashash: 26)
8. Seputar gadai (rahn): : البقرِة …. ) ًة� FْوَضLب Dق Fَم اَن� FُهYر Fَف َكFاُتYبlا ُّدLَوا YْجFُت DْمFل Fَو Bر Fَف Fُس ِعFُلFى DْمLَتDَنLَك DَنYِإ F283َو)
“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu’amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang {borg} (oleh yang berpiutang)… “ (Al-Baqarah: 283) 9. Seputar perwakilan/biro (wakaalah):
: ًّيْوُسف ) ِعFُلYَيْم� َيٌظ� Yَف Fِح ِإYْن�ي Yِض Dاألَر YُنYاِئ Fز Fخ ِعFُلFى ْعFُلDَنYي Dاَج Fاَل F55َق)“Berkata Yusuf, ‘Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir), sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan.’” (Yusuf: 55) 10. Kafaalah:
: ( .… ِعْمراَن… آَل َكFرYًّيnا Fَز ا FُهFُل nَفFَكF37َو)“… Dan Allah menjadikan Zakariyya sebagai pemeliharanya {Maryam}…. (Ali Imran: 37)
11. Seputar larangan riba secara berurutan (sesuai turunnya ayat): : ( .… البقرِة… َبFا الر� Fَم nر FِحFَو FَعDَيFبDال Lِهnالُل nُل FِحFَأ F275َو)
“Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba….” (An-Nisa’: 43)
12. Seputar larangan perjudian (sesuai turunnya ayat) YاَنFْطDَي nالَش YُلFْمFِع DُنYَم َرYَجDٌس� Lالَم DاألَزFَو Lاُب FَّصDاألْنFَو Lر YَسDَي FْمDال Fَو Lر Dْم FْخDال ا FْمnْنY ِإ َنLْوا Fآَم FًّيُنYَذnال ا FُهUًّيF َأ ًّيFا
: الْماِئُّدِة ) Fْوَن LَحYُل DَفLُت DْمLُكnُلFْعFل LْوُهLبYَنFَت Dاَج F90َف )“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (Al-Maidah: 90)
13. Larangan memakan harta dengan cara batila. Dalam perniagaan
.… DْمLُكDَن Yَم Bاِض FرFُت DُنFِع lِة Fاَر FْجYُت FْوَنLُكFُت DَنFَأ ِإYال YُلYاِطFبDالYَب DْمLُكFَنDَيFَب DْمLُكFال Fْو DَمFَأ ُتFْأDَكLُلLْوا ال َنLْوا Fآَم FًّيُنYَذnال ا FُهUًّيF َأ ًّيFا
: (29الَنَساِء)“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu….” (An-Nisa’: 29)
b. Dalam urusan dengan birokrat (suap haram) Yاِسnالَن YاَلFْو Dَم
Fَأ DُنYَم ا lًّيقYر Fَف لYَتFْأDَكLُلLْوا Yاَمnُك LَحDال YلFى ِإ ا FُهYَب ُتLُّدDلLْوا Fَو YُلYاِطFبDالYَب DْمLُكFَنDَيFَب DْمLُكFال Fْو DَمFَأ ُتFْأDَكLُلLْوا َوFال
: البقرِة ) FْوَنLْمFُلDْعFُت DْمLَتDْنF َأ Fَو YْمDاإلْثY188َب)“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” (Al-Baqarah: 188)
Ilmu ekonomi Islam adalah sebuah ilmu yang mengimplementasikan dan memiliki hubungan yang erat antara nilai-nilai ketuhanan (ilahiyah) dengan realitas apa yang ada di masyarakat. Tujuan ilmu ekonomi Islam adalah kesejahteraan manusia dalam arti yang lebih luas dan lebih berat. Kesejahteraan yang dimaksud tidak selalu diukur dengan materi atau uang, akan tetapi terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar mansusia yang merupakan implementasi dari tujuan-tujuan syariah (maqashid syari’ah).