EKONOMI INDUSTRI (Pertemuan Pertama) Dosen · PDF fileContoh: kayu, perkakas rumah,...
Transcript of EKONOMI INDUSTRI (Pertemuan Pertama) Dosen · PDF fileContoh: kayu, perkakas rumah,...
Khairul Amri, SE, M.Si
EKONOMI INDUSTRI
(Pertemuan Pertama)
Bacaan Dianjurkan:
Wihana Kirana Jaya, 2008. Ekonomi Industri, BPFE-UGM Yogyakarta.
Mudrajat Kuncoro, 2012. Ekonomika Aglomerasi, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Mudrajat Kuncoro, , 2010. Masalah, Kebijakan dan Politik Ekonomika Pembangunan, Erlangga,
Jakarta.
Dosen Pengasuh:
Khairul Amri, SE. M.Si
Khairul Amri, SE, M.Si
PERTEMUAN PERTAMA
Beberapa definisi terkait
Membahas cara kerja industri individual dan
perilaku unit-unit pengambil keputusan
ekonomi individual; perusahaan bisnis, rumah
tangga.
Ilmu
Ekonomi
Mikro
Menelaah perilaku ekonomi secara
keseluruhan, pendapatan, ketenagakerjaan,
output, dan seterusnya pada skala nasional.
Ilmu
Ekonomi
Makro
Pernyataan atau sekumpulan pernyataan
tentang sebab dan akibat aksi.
Teori
Ekonomi
Suatu pendekatan atas ilmu ekonomi yang
berusaha memahami perilaku dan operasi
sistem tanpa membuat penilaian. Ilmu
ekonomi positif mendeskripsikan apa yang
sudah ada dan bagaimana cara kerjanya.
Ilmu
Ekonomi
Positif
Suatu pendekatan dalam ilmu ekonomi
yang menganalisis hasil perilaku ekonomi,
mengevaluasinya apakah baik atau buruk
dan mungkin merumuskan arah tindakan.
Juga disebut sebagai ilmu ekonomi
kebijakan.
Ilmu
Ekonomi
Normatif
Metode Ilmu Ekonomi
Pengumpulan data yang
mendeksripsikan fenomena dan
fakta.
Ilmu
Ekonomi
Deskriptif
Khairul Amri, SE, M.Si
Ekonomi Industri
Merupakan pendekatan khusus dalam ilmu ekonomi.
Ekonomi industri menelaah struktur pasar dan
perusahaan yang relatif lebih menekankan pada studi
empiris dari faktor-faktor yang mempengaruhi struktur
pasar, perilaku dan kinerja pasar.
Mata kuliah prasyarat :
• Ilmu ekonomi mikro
• Ilmu ekonomi makro, dan
• Teori ekonomi
Menunjukkan atribut pasar yang
mempengaruhi sifat proses persaingan.
Unsur-unsur struktur pasar meliputi:
konsentasi, diferensiasi produk, hambatan
masuk ke pasar, struktur biaya dan tingkat
peraturan pemerintah.
Struktur
pasar
Struktur pasar penting, karena struktur pasar menentukan
perilaku perusahaan yang kemudian menentukan kinerja
industri.
Struktur pasar persaingan sempurna dan monopoli memiliki
peranan yang sangat penting karena masing-masing pasar
tersebut menempati posisi yang sangat ekstrem. Persaingan
yang efektif membuat sistem pasar berjalan dengan baik.
Sementara itu kekuatan monopoli adalah sebaliknya, yaitu
seringkali kinerjanya tidak seimbang. Oleh karena itu
persaingan dan monopoli merupakan kondisi yang penting.
Merupakan seperangkat konsep dan
analisa mengenai persaingan dan
monopoli dengan berbagai macam pasar
yang berada di antara keduanya.
Ekonomi
Industri
Konsep dasar
Di setiap pasar, perusahaan-perusahaan mencoba untuk
memperoleh dan memanfaatkan pangsa pasar yang besar, dengan
tujuan memaksimumkan keuntungan.
Ketika perusahaan-perusahaan saling bersaing, tidak ada
perusahaan yang mampu untuk meraih pangsa pasar yang besar.
Ini merupakan suatu proses persaingan yang sehat, dimana
penetapan harga yang rendah, memaksa perusahaan untuk
melakukan efisiensi dan merangsang kegiatan inovasi
Bila ada satu atau beberapa perusahaan memperoleh pangsa
pasar yang jauh lebih tinggi dari perusahaan lain, mereka akan
memperoleh keuntungan lebih dengan menentukan harga di atas
biaya sehingga harga menjadi lebih mahal.
Persaingan dan monopoli secara ringkas dapat dinyatakan sebagai
berikut.
Biaya-biaya monopoli dapat tertutupi sebagian atau
seluruhnya oleh manfaat yang diperoleh dari skala ekonomi
dan meningkatnya inovasi.
Konsep Persaingan yang efektif mencegah perusahaan
menaikan harga terlalu tinggi di atas biaya.
Jika perusahaan pada pasar persaingan sempurna benar-
benar menaikan harga, pelanggan akan lari ke tempat lain
yang harganya lebih murah.
Sebaliknya jika monopolis menaikan harga di atas biaya,
pembeli tidak memiliki alternatif lain (karena tidak ada
perusahaan lain), sehingga penjualan monopolis hanya turun
sedikit saja.
Perbedaan mendasar antara monopolis dan perusahaan
yang kompetitif adalah:
Monopolis memiliki banyak pilihan (yaitu mengontrol harga),
tetapi pelanggan relatif mempunyai pilihan barang yang
sedikit.
Sedangkan perusahaan kompetitif memiliki hanya sedikit
pilihan atau pengontrolan, dan pelanggannya dapat
berpindah ke penjual atau perusahaan lain.
Kurva Permintaan Monopolis
Kurva Permintaan Persaingan Sempurna
1
2
3
Kuantitas(Q)
Price(P)
Lereng Kurva Permintaan Monopolis Menurun
Khairul Amri, SE, M.Si
Tipe Pasar
Monopoli murni, suatu perusahaan memiliki 100% dari pangsa
pasar. Contoh PLN, Telkom, PDAM.
Perusahaan yang dominan (dominant firm): suatu perusahaan
yang 50-100% dari pangsa pasar dan tanpa pesaing yang kuat.
Contoh: surat kabar lokal/nasional.
Oligopoli longgar: penggabungan 4 perusahaan terkemuka yang
memiliki 40% atau kurang dari pangsa pasar. Kesepakatan di
antara mereka untuk menetapkan harga sebenarnya tidak mungkin.
Contoh: kayu, perkakas rumah, mesin-mesin kecil, majalah, obat-
obatan.
Oligopoli ketat: penggabungan 4 perusahaan terkemuka yang
memiliki pangsa pasar 60-100% kesepakatan di antara mereka
untuk menetapkan haga relatif rendah
Persaingan monopolistis: banyak pesaing yang efektif, tidak
satu pun yang memiliki pangsa pasar lebih dari 10%. Contoh
pedagang eceran, pakaian.
Persaingan murni: lebih dari 50 pesaing yang mana tidak
satu pun yang memiliki pangsa pasar yang berarti. Contoh
sapi dan unggas.
Khairul Amri, SE, M.Si
UKURAN-UKURANKondisi Permintaan: Kondisi Penawaran:Elastisitas Permintaan Skala EkonomiElastisitas silang dari permintaan Ekonomi Vertikal
STRUKTURUkuran Distribusi PerusahaanPangsa PasarKonsentrasiRintangan MasukElemen-elemen Lainnya
PERILAKUKerjasama dengan pesaingStrategi melawan pesaingAdvertensi
KINERJABiaya-biaya dan Kemajuan Teknologipola Keuntungan Keseimbangan dalam pendistribusianX-Efisiensi Pengaruh-pengaruh lainnyaPengalokasian yang efisien
Pendekatan Struktur, Perilaku dan Kinerja Pasar
Khairul Amri, SE, M.Si
EKONOMI INDUSTRI
(Pertemuan Kedua)
Bacaan Dianjurkan:
Wihana Kirana Jaya, 2008. Ekonomi Industri, BPFE-UGM Yogyakarta.
Mudrajat Kuncoro, 2012. Ekonomika Aglomerasi, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Mudrajat Kuncoro, , 2010. Masalah, Kebijakan dan Politik Ekonomika Pembangunan, Erlangga,
Jakarta.
Dosen Pengasuh:
Khairul Amri, SE. M.Si
Metodologi Ekonomi Industri
Menggunakan pendekatan popular menjelaskan kinerja organisasi
dengan dengan melihat hubungan struktur industri, perilaku
organisasi dan kinerja organisasi atau dikenal dengan paradigma
Structure, Conduct and Performance (SCP)
Dalam SCP hubungan ketiga komponen tersebut saling
mempengaruhi termasuk adanya faktor-faktor lain seperti
teknologi, progresivitas, strategi dan usaha-usaha untuk
mendorong penjualan
Khairul Amri, SE, M.Si
Struktur (structure) suatu industri akan menentukan
bagaimana perilaku para pelaku industri (conduct) yang pada
akhirnya menentukan kinerja (performance) industri tersebut.
Gambar 1 menunjukkan hubungan linier Struktur-Perilaku-
Kinerja (SCP) suatu perusahaan.
Tiga elemen pokok:
(1) pangsa pasar (market
share)
(2) konsentrasi pasar
(market
contcentration)
(3) hambatan-hambatan
untuk masuk pasar
(barrier to entry)
Struktur Perilaku Kinerja
Diukur antara lain dari:
(1) derajat inovasi,
(2) efisiensi dan
(3) profitabilitas
Surplus Konsumen, Surplus Produsen, dan Efisiensi
Pasar
Surplus konsumen adalah nilai kerelaan pembeli untuk
membayar suatu barang dikurangi harga barang tersebut
yang sebenarnya. Surplus konsumen mengukur manfaat
yang diterima pembeli dari partisipasinya di suatu pasar.
Surplus konsumen dapat dihitung dengan mencari luas
daerah di bawah kurva permintaan dan di atas harga.
atau
Surplus konsumen, yaitu kelebihan atau perbedaan antara
kepuasan total atau total utility (yang dinilai dengan uang)
yang dinikmati konsumen dari mengkonsumsikan sejumlah
barang tertentu dengan pengorbanan totalnya (yang dinilai
dengan uang) untuk memperoleh atau mengkonsumsikan
jumlah barang tersebut.
AOQB = Kepuasan Total
OQBP = Jumlah uang yang dibayarkan
Surplus
konsumen
(consumer
surplus)
Selisih antara kesediaan konsumen membayar
dengan nilai yang sesungguhnya ia bayarkan.
Khairul Amri, SE, M.Si
Surplus produsen adalah harga jual suatu barang dikurangi
biaya produksinya. Surplus konsumen mengukur manfaat
yang harus diterima penjual dari partisipasinya di suatu
pasar. Surplus produsen dapat dihitung dengan mencari luas
daerah dibawah harga dan di atas kurva penawaran.
Suatu alokasi sumber-sumber daya yang memaksimalkan
nilai surplus produsen dan surplus konsumen adalah alokasi
yang efisien. Para pembuat kebijakan sering kali sangat
memerhatikan efisiensi dan juga pemerataan dari hasil-hasil
ekonomi.
Khairul Amri, SE, M.Si
Khairul Amri, SE, M.Si
Efisiensi Pasar
Surplus konsumen dan surplus produsen adalah perangkat
dasar yang digunakan para ekonom untuk mengukur
kesejahteraan ekonomis para penjual dan pembeli di sebuah
pasar.
Titik keseimbangan permintaan dan penawaran
memaksimalkan jumlah surplus produsen dan surplus
konsumen. Artinya, tangan tak tampak di pasar menggiring
pembeli dan penjual untuk mengalokasikan sumber sumber
daya dengan efisien.
Pasar tidak dapat mengalokasikan sumber-sumber daya
secara efisien ketika terjadi kegagalan pasar seperti adanya
kekuasaan pasar atau eksternalitas.
Khairul Amri, SE, M.Si
Slide dan modul lengkap hingga
pertemuan ke 16 silakan hubungi:
Khairul Amri, SE, M.Si
081360005873