Ekonomi Industri BAB 2 (Hubungan Struktur Dan Kinerja Pasar)
Ekonomi Industri
-
Upload
fahrul-asta -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
description
Transcript of Ekonomi Industri
![Page 1: Ekonomi Industri](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082714/563db8df550346aa9a97c09e/html5/thumbnails/1.jpg)
1 Pengertian Pasar Persaingan Monopolistis.
Pasar Persaingan Monopolistis (Monopolistic Compettion) adalah salah satu dari pasar
persaingan tidak sempurna,
Pasar Persaingan Monopolistis adalah pasar yang dikembangkan karena ketidakpuasan
terhadap daya analisis model Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Compettion) dan
Pasar Monopoli ( Monopoly).
Dilihat dari struktur pasar persaingan monopolistis hampir sama dengan pasar persaingan
sempurna. Pasar monopolistis didefinisikan sebagai pasar dengan banyak produsen yang
menghasilkan komoditas yang berbeda karakteristik (differentiated product) dan bisa disebut
juga sebagai pasar yang banyak penjual, yang menawarkan satu jenis barang dengan diferensi
produk yang berbeda-beda baik dari segi kualitas, bentuk dan ukuran.
2.2 Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopolistis.
1. Terdapat Banyak Penjual.
Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistis, namun demikian ia
tidaklah sebanyak seperti dalam pasar persaingan sempurna. Apabila di pasar sudah terdapat
beberapa puluh perusahaan, maka pasar persaingan monopolistis sudah mungkin wujud.
Yang penting, tidak satupun dari perusahaan-perusahaan tersebut ukuran/besarnya jauh
melebihi dari perusahaan-perusahaan lainnya. Perusahaan dalam pasar monopolistis
mempunyai ukuran yang relatif besar seperti pasar persaingan sempurna, keadaan ini
menyebabkan produksi suatu perusahaan relative sedikit kalau dibandingkan dengan
keseluruhan produksi dalam keseluruhan pasar.
2. Barangnya Bersifat Berbeda Corak.
Bersifat Berbeda Corak yang membedakan antara pasar persaingan monopolistis dan
pasar persaingan sempurna. Produksi dalam pasar persaingan monopolistis berbeda coraknya
dan secara fisik mudah dibedakan antara produksi suatu perusahaan dengan produksi suatu
perusahaan lainnya. Terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam pengemasannya. Sebagai
akibat dari perbedaan-perbedaan ini barang yang diproduksikan oleh perusahaan-perusahaan
dalam persaingan monopolistis bukanlah barang yang bersifat pengganti sempurna tetapi
merupakan barang pengganti yang dekat.
3. Perusahaan Mempunyai Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga.
Perusahaan dalam persaingan monopolistis dapat mempengaruhi harga, namun
pengarunya relative kecil kalau dibandingkan dengan peruahaan pasar oligopoly dan
![Page 2: Ekonomi Industri](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082714/563db8df550346aa9a97c09e/html5/thumbnails/2.jpg)
monopoli. Kekuasaan mempengaruhi harga oleh perusahaan monopolistis bersumber dari
sifat barang yang dihasilkannya, yaitu yang bersifat berbeda corak. Perbedaan ini
menyebabkan para pembeli bersifat memilih, lebih menyukai barang dari suatu perusahaan
tertentu.
4. Kemasukan ke Dalam Industri Relatif Mudah.
Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha di dalam pasar persaingan
monopolistis tidak akan banyak mengalami kesukaran. Hambatan yang dihadapi tidaklah
seberat seperti di dalam oligopoly dan monopoli. Beberapa faktor menebabkan hal ini:
1. karena modal yang diperlukan relative besar kalau dibandingkan dengan mendirikan
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
2. Karena perusahaan itu harus menghasilkan barang yang berbeda coraknya dengan yang
sudah tersedia dipasar dan mempromosikan barang tersebut untuk memperoleh langganan.
5. Persaingan Mempromosi Penjualan Sangat Aktif.
Harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan-perusahaan dalam
pasar persaingan monopolistis. Sesuatu perusahaan mungkin menjual barangnya dengan
harga relative tinggi, tetapi masih dapat menarik banyak langganan. Keadaan seperti ini
disebabkan oleh sifat barang yang mereka hasilkan, yaitu barang yang bersifat berbeda corak,
menimbulkan daya tarik yang berbeda kepada para pembeli. Maka untuk mempengaruhi cita
rasa pembeli dengan memperbaiki mutu dan desain barang, melakukan kegiatan iklan yang
terus menerus, memberikan sayart penjualan yang menarik dan sebagainya.
2.3 Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistis.
Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah
lebih elastis dari yang dihadapi monopoli, tetapi elastisaitasnya tidak sampai mencapai elastis
sempurna. Maka pada hakikatnya kurva permintaan ke atas barang produksi perusahaan
dalam persaingan monopolistis adalah bersifat menurun secara sedikit demi sedikit (lebih
mendatar dan bukan turun dengan curam). Kurva permintaan yang bersifat seperti ini berarti:
Apabila perusahaan menaikan harga maka jumlah barang yang di jualnya menjadi sangat
berkurang dan sebaliknya apabila perusahaan menurunkan harga maka jumlah barang yang
dijualnya menjadi sangat bertambah.
Oleh karena kurva permintaan dalam persaingan monopolistis tidak elastis sempurna, kurva
hasil penjualan marjinal (MR) tidak berimpit dengan kurva permintaan. Dalam persaingan
monopolistis kurva MR adalah sama seperti terapat dalam monopoli, yaitu kurva tersebut
terletak dibawah kurva permintaan.
![Page 3: Ekonomi Industri](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082714/563db8df550346aa9a97c09e/html5/thumbnails/3.jpg)
7
Keseimbangan Jangka Pendek.
Karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit dan sebagai akibatnya
kurva MR tidak berimpit dengan kurva permintaan, keseimbangan yang dicapai suatu
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis adalah sama dengan di dalam monopoli.
Dalam gambar ini ditunjukan (i) adalah keadaan dimana perusahaan memperoleh
keuntungan. Keuntungan yang maksimum akan diperoleh apabila perusahaan memproduksi
pada tingkat dimana keadaan MC = MR tercapai. Makan keuntungan maksimum tercapai
apabila jumlah produksi adalah Q dan pada tingkat produksi ini tingkat harga adalah P. segi
empat PABC menunjukan jumlah keuntungan maksimum yang dinikmati perusahaan
monopolistis itu.
Dalam gambar (ii) yang di tunjukan adalah keadaan dimana perusahaan mengalami kerugian.
Kerugian akan dapat diminimumkan apabila keadaan MC = MR tercapai. Ini berarti
perusahaan harus mencapai tingkat produksi sebanyak Q. pada tingkat produksi ini harga
mencapai P. besarnya kerugian yang diderita digambarkan oleh kotak PABC. Walaupun
mengalami kerugian perusahaan akan terus beroperasi selama hasil penjualannya melebihi
jumlah baiay berubah (atau harga melebihi AVC).
8
Keseimbangan Jangka Panjang.
Dalam persaingan monopolistis tidak terdapat hambatan kepada perusahaan-perusahaan
baru. Maka keuntungan yang melebihi normal akan menyebabkan pertambahan dalam jumlah
perusahaan pasar. Sebagai akibatnya setiap perusahaan akan menghadapi permintaan yang
semakin sedikit pada berbagai tingkat harga.
Dalam gambar ini kemasukan perusahaan baru dan perpindahan kurva DD dan MR ke kiri
akan terus berlangsung sehingga perusahaan hanya mendapat keuntungan normal saja.
Dengan demikian. Seperti halnya dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempruna,
dalam persaingan monopolistis setiap perusahaan hanya mendapat keuntungan normal
didalam jangka panjang.
2.4 Corak Dalam Pasar Persaingan Monopolistis.
Terdapat beberapa corak yang ada terjadi dan ada pada pasar persaingan monopolistis.
Berikut uraian hal-hal yang terkait dalam corak pasar persaingan monopolistis.
Efesiensi dan Diferensiasi Produksi.
![Page 4: Ekonomi Industri](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082714/563db8df550346aa9a97c09e/html5/thumbnails/4.jpg)
Dalam pasar persaingan monopolistis walaupun terdapat banyak produk yang dihasilkan
sama namun produsen membedakan karakteristiknya, baik dalam hal mutu, design, mode
maupun kemasan. Perbedaan-perbedaan ini membuat konsumen memiliki banyak pilihan
untuk menentukan produk yang akan dipilih dan digunakan.
Setiap perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis akan berusaha memproduksi produk
yang mempunyai sifat khusus yang dapat dengan jelas dibedakan dengan hasil perusahaan
lain. Terdapatnya berbagai variasi produk merupakan keistimewaan dari pasar persaingan
monopolistis. Variasi produk menimbulkan keuntungan bagi produsen dan konsumen.
Keuntungan bagi produsen karena diferensiasi produk mampu menciptakan suatu
penghambat pada perusahaan lain untuk menarik para pelanggannya. Bagi konsumen
keuntungannya karena mereka memeiliki banyak pilihan untuk membeli suatu produk dengan
karakteristik yang berbeda-beda.
Perkembangan Teknologi dan Inovasi.
Bentuk pasar monopolistis memberikan dorongan yang sangat terbatas untuk melakukan
perbaikan teknologi dan inovasi, karena dalam jangka panjang perusahaan hanya
memperoleh keuntungan normal. Ketika terlihat keuntungan yang melebihi normal dalam
jangka pendek maka akan memicu perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki industri
tersebut. Ketika banyak peodusen yang bergelut dalm bidang yang sama maka keuntungan
yang melebihi normal pun tidak didapati lagi, yang berarti dalam waktu yang singkat
keuntungan yang diperoleh dari pengembangan teknologi dan inovasi tidak dapat lagi
dinikmati.
Persaingan Bukan Harga.
Persaingan Bukan-Harga yaitu menarik lebih banyak pelanggan bukan dengan cara
menurunkan harga tetapi dengan cara promosi yang lain. Sangan penting peranannya dalam
pasar persaingan monopolistis. Bentuk utama persaingan bukan-harga adalah pengiklanan,
pembedaan penampilan barang dan “after sales service” atau jasa sesudah
Distribusi pendapatan.
Banyaknya produsen yang bersaing pada pasar persaingan monopolistis mengakibatkan
distribusi pendapatan akan seimbang. Asumsinya, ketika suatu produsen mampu
menghasilkan keuntungan melebihi normal pada jangka waktu pendek, maka hal ini akan
menarik beberapa produsen lain untuk memproduksi produk yang sama. Ketika banyak
produsen yang dapat memperoleh keuntungan berarti tidak ada lagi yang produsen yang
mendapatkan keuntungan lebih melainkan keuntungannya sama, karena keuntungannya
sudah terbagi-bagi dengan banyaknya produk. Berdasarkan kecenderungan ini, para ekonom
![Page 5: Ekonomi Industri](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082714/563db8df550346aa9a97c09e/html5/thumbnails/5.jpg)
berpendapat bahwa pasar persaingan monopolistis menimbulkan corak distribusi pendapatan
yang lebih merata.
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistis.
o Pasar Monopolistis memiliki kelebihan sebagai berikut :
1. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih
produk yang terbaik baginya.
2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan
inovasi dalam menghasilkan produknya.
3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang
akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari
tersedia dalam pasar monopolistik.
o Pasar Monopolistis juga memiliki kekurangan sebagai berikut :
1. Pasar monopolistis memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas
maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang
cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena
pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya
produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.
2.6 Pandangan Yang Menyokong Pengiklanan.
1. Pengiklanan membantu konsumen untuk membuat keputusan yang lebih baik di dalam
menentukan jenis-jenis barang yang akan dibelinya. Dengan iklan perusahaan-perusahaan
dapat menjelaskan kepada konsumen tentang barang baru yang diproduksikan atau barang
lama yang telah ditingkatkan mutunya.
2. Iklan akan menggalakan kegiatan memperbaiki mutu suatu barang. Dalam mempromosikan
barangnya melalui iklan perusahaan berusaha menonjolkan sifat-sifat istimewa dari barang
yang di produksi, iklan memberi dorongan kepada perusahaan untuk mengembangkan hasil
produksinya sehingga mempunyai keistimewaan-keistimewaan tertentu.
![Page 6: Ekonomi Industri](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082714/563db8df550346aa9a97c09e/html5/thumbnails/6.jpg)
3. Iklan membantu membiayai perushaan komunikasi masa seperti radio, televise, surat kabar
dan majalah. Dengan membuat iklan dalam perusahaan-perusahaan ini sebagian biaya
mereka akan dibayar oleh kegiatan pengiklanan. Ini dapat mengurangi subsidi pemerintah
untuk membiayai kegiatan penyiaran radio dan televisi, menurunkan harga surat kabar dan
majalah, yaitu harganya lebih rendah dari yang akan ditetapkan apabila tidak terdapat iklan.
4. Iklan menaikan kesempatan kerja. Telah ditunukan sebelum ini bahwa iklan akan menaikan
jumlah produksi. Untuk menambah produksi, lebih banyak pekerja diperlukan dengan
demikian pengiklanan juga menyebabkan penggunaan tenaga kerja bertambah banyak.
2.7 Pandangan Yang Mengkritik Pengiklanan.
1. Promosi secara iklan adalah suatu penghambatan perusahaan akan menaikan biaya produksi
per unit tanpa menimbulkan perubahan apapun terhadap suatu barang.
2. Iklan tidak selalu memberi informasi yang benar. Tidak semua iklan dibuat dengan jujur dan
menerangkan sifat-sifat sebenarnya dari barang yang diiklankan.
3. Iklan bukanlahsuatu cara yang efektif untuk menambah jumlah pekerjaan dalam
perekonomian. Terdapat cara lain yang akan dapat menambah jumlah pekerjaan dengan lebih
efektif. Misalnya, usaha menambah pekerjaan akan lebih efektif hasilnya dengan
menggunakan kebijakan fiscal dan moneter.
4. Iklan dapat menjadi penghambat kepada perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam
industry. Apabila kampanye iklan sangat berhasil dan produksi mengalami pertambahan yang
sangat besar, perusahaan lain akan mengalami kekurangan permintaan dan efisiensi
kegiatannya menurun. Menghadapi kenyataan seperti itu perusahaan-perusahaan baru
menjadi lebih enggan untuk masuk kedalam industry tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis akan mendapatkan keuntungan di atas
normal pada periode jangka pendek. Keuntungan di atas normal tersebut menyebabkan
pertambahan jumlah perusahaan di pasar. Sehingga mengakibatkan perusahaan tersebut
hanya akan memperoleh keuntungan normal bahkan merugi pada periode jangka panjang.
![Page 7: Ekonomi Industri](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082714/563db8df550346aa9a97c09e/html5/thumbnails/7.jpg)
Pengaturan pasar persaingan monopolistis tidak perlu dilakukan meskipun perusahaan
yang beroperasi dalam pasar persaingan monopolistik tidak efisien. Hal ini berdasarkan tiga
argument, antara lain :
1) Daya monopoli yang relatif kecil menyebabkan kesejahteraan yang hilang (dead weight loss)
relatif kecil.
2) Permintaan ysng sangat elastis menyebabkan kelebihan kapasitas produksi relatif kecil.
3) Ketidakefisienan yang dihasilkan perusahaan yang beroprasi dalam pasar persaingan
monopolistik diimbangi dengan kenikmatan konsumen karena beragam produk, peningkatan
kualitas, dan meningkatnya kebebasan konsumen dalam memilih output.