Ekonomi Industri

11
1 Pengertian Pasar Persaingan Monopolistis. Pasar Persaingan Monopolistis (Monopolistic Compettion) adalah salah satu dari pasar persaingan tidak sempurna, Pasar Persaingan Monopolistis adalah pasar yang dikembangkan karena ketidakpuasan terhadap daya analisis model Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Compettion) dan Pasar Monopoli ( Monopoly). Dilihat dari struktur pasar persaingan monopolistis hampir sama dengan pasar persaingan sempurna. Pasar monopolistis didefinisikan sebagai pasar dengan banyak produsen yang menghasilkan komoditas yang berbeda karakteristik (differentiated product) dan bisa disebut juga sebagai pasar yang banyak penjual, yang menawarkan satu jenis barang dengan diferensi produk yang berbeda-beda baik dari segi kualitas, bentuk dan ukuran. 2.2 Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopolistis. 1. Terdapat Banyak Penjual. Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistis, namun demikian ia tidaklah sebanyak seperti dalam pasar persaingan sempurna. Apabila di pasar sudah terdapat beberapa puluh perusahaan, maka pasar persaingan monopolistis sudah mungkin wujud. Yang penting, tidak satupun dari perusahaan-perusahaan tersebut ukuran/besarnya jauh melebihi dari perusahaan-perusahaan lainnya. Perusahaan dalam pasar monopolistis mempunyai ukuran yang relatif besar seperti pasar persaingan sempurna, keadaan ini menyebabkan produksi

description

asd

Transcript of Ekonomi Industri

Page 1: Ekonomi Industri

1 Pengertian Pasar Persaingan Monopolistis.

Pasar Persaingan Monopolistis (Monopolistic Compettion) adalah salah satu dari pasar

persaingan tidak sempurna,

Pasar Persaingan Monopolistis adalah pasar yang dikembangkan karena ketidakpuasan

terhadap daya analisis model Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Compettion) dan

Pasar Monopoli ( Monopoly).

Dilihat dari struktur pasar persaingan monopolistis hampir sama dengan pasar persaingan

sempurna. Pasar monopolistis didefinisikan sebagai pasar dengan banyak produsen yang

menghasilkan komoditas yang berbeda karakteristik (differentiated product) dan bisa disebut

juga sebagai pasar yang banyak penjual, yang menawarkan satu jenis barang dengan diferensi

produk yang berbeda-beda baik dari segi kualitas, bentuk dan ukuran.

2.2  Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopolistis.

1.      Terdapat Banyak Penjual.

Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistis, namun demikian ia

tidaklah sebanyak seperti dalam pasar persaingan sempurna. Apabila di pasar sudah terdapat

beberapa puluh perusahaan, maka pasar persaingan monopolistis sudah mungkin wujud.

Yang penting, tidak satupun dari perusahaan-perusahaan tersebut ukuran/besarnya jauh

melebihi dari perusahaan-perusahaan lainnya. Perusahaan dalam pasar monopolistis

mempunyai ukuran yang relatif besar seperti pasar persaingan sempurna, keadaan ini

menyebabkan produksi suatu perusahaan relative sedikit kalau dibandingkan dengan

keseluruhan produksi dalam keseluruhan pasar.

2.      Barangnya Bersifat Berbeda Corak.

Bersifat Berbeda Corak yang membedakan antara pasar persaingan monopolistis dan

pasar persaingan sempurna. Produksi dalam pasar persaingan monopolistis berbeda coraknya

dan secara fisik mudah dibedakan antara produksi suatu perusahaan dengan produksi suatu

perusahaan lainnya. Terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam pengemasannya. Sebagai

akibat dari perbedaan-perbedaan ini barang yang diproduksikan oleh perusahaan-perusahaan

dalam persaingan monopolistis bukanlah barang yang bersifat pengganti sempurna tetapi

merupakan barang pengganti yang dekat.

3.      Perusahaan Mempunyai Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga.

Perusahaan dalam persaingan monopolistis dapat mempengaruhi harga, namun

pengarunya relative kecil kalau dibandingkan dengan peruahaan pasar oligopoly dan

Page 2: Ekonomi Industri

monopoli. Kekuasaan mempengaruhi harga oleh perusahaan monopolistis bersumber dari

sifat barang yang dihasilkannya, yaitu yang bersifat berbeda corak. Perbedaan ini

menyebabkan para pembeli bersifat memilih, lebih menyukai barang dari suatu perusahaan

tertentu.

4.      Kemasukan ke Dalam Industri Relatif Mudah.

Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha di dalam pasar persaingan

monopolistis tidak akan banyak mengalami kesukaran. Hambatan yang dihadapi tidaklah

seberat seperti di dalam oligopoly dan monopoli. Beberapa faktor menebabkan hal ini:

1.      karena modal yang diperlukan relative besar kalau dibandingkan dengan mendirikan

perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.

2.      Karena perusahaan itu harus menghasilkan barang yang berbeda coraknya dengan yang

sudah tersedia dipasar dan mempromosikan barang tersebut untuk memperoleh langganan.

5.      Persaingan Mempromosi Penjualan Sangat Aktif.

Harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan-perusahaan dalam

pasar persaingan monopolistis. Sesuatu perusahaan mungkin menjual barangnya dengan

harga relative tinggi, tetapi masih dapat menarik banyak langganan. Keadaan seperti ini

disebabkan oleh sifat barang yang mereka hasilkan, yaitu barang yang bersifat berbeda corak,

menimbulkan daya tarik yang berbeda kepada para pembeli. Maka untuk mempengaruhi cita

rasa pembeli dengan memperbaiki mutu dan desain barang, melakukan kegiatan iklan yang

terus menerus, memberikan sayart penjualan yang menarik dan sebagainya.

2.3  Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistis.

Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah

lebih elastis dari yang dihadapi monopoli, tetapi elastisaitasnya tidak sampai mencapai elastis

sempurna. Maka pada hakikatnya kurva permintaan ke atas barang produksi perusahaan

dalam persaingan monopolistis adalah bersifat menurun secara sedikit demi sedikit (lebih

mendatar dan bukan turun dengan curam). Kurva permintaan yang bersifat seperti ini berarti:

Apabila perusahaan menaikan harga maka jumlah barang yang di jualnya menjadi sangat

berkurang dan sebaliknya apabila perusahaan menurunkan harga maka jumlah barang yang

dijualnya menjadi sangat bertambah.

Oleh karena kurva permintaan dalam persaingan monopolistis tidak elastis sempurna, kurva

hasil penjualan marjinal (MR) tidak berimpit dengan kurva permintaan. Dalam persaingan

monopolistis kurva MR adalah sama seperti terapat dalam monopoli, yaitu kurva tersebut

terletak dibawah kurva permintaan.

Page 3: Ekonomi Industri

7

  Keseimbangan Jangka Pendek.

Karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit dan sebagai akibatnya

kurva MR tidak berimpit dengan kurva permintaan, keseimbangan yang dicapai suatu

perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis adalah sama dengan di dalam monopoli.

Dalam gambar ini ditunjukan (i) adalah keadaan dimana perusahaan memperoleh

keuntungan. Keuntungan yang maksimum akan diperoleh apabila perusahaan memproduksi

pada tingkat dimana keadaan MC = MR tercapai. Makan keuntungan maksimum tercapai

apabila jumlah produksi adalah Q dan pada tingkat produksi ini tingkat harga adalah P. segi

empat PABC menunjukan jumlah keuntungan maksimum yang dinikmati perusahaan

monopolistis itu.

Dalam gambar (ii) yang di tunjukan adalah keadaan dimana perusahaan mengalami kerugian.

Kerugian akan dapat diminimumkan apabila keadaan MC = MR tercapai. Ini berarti

perusahaan harus mencapai tingkat produksi sebanyak Q. pada tingkat produksi ini harga

mencapai P. besarnya kerugian yang diderita digambarkan oleh kotak PABC. Walaupun

mengalami kerugian perusahaan akan terus beroperasi selama hasil penjualannya melebihi

jumlah baiay berubah (atau harga melebihi AVC).

8

  Keseimbangan Jangka Panjang.

Dalam persaingan monopolistis tidak terdapat hambatan kepada perusahaan-perusahaan

baru. Maka keuntungan yang melebihi normal akan menyebabkan pertambahan dalam jumlah

perusahaan pasar. Sebagai akibatnya setiap perusahaan akan menghadapi permintaan yang

semakin sedikit pada berbagai tingkat harga.

Dalam gambar ini kemasukan perusahaan baru dan perpindahan kurva DD dan MR ke kiri

akan terus berlangsung sehingga perusahaan hanya mendapat keuntungan normal saja.

Dengan demikian. Seperti halnya dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempruna,

dalam persaingan monopolistis setiap perusahaan hanya mendapat keuntungan normal

didalam jangka panjang.

2.4  Corak Dalam Pasar Persaingan Monopolistis.

Terdapat beberapa corak yang ada terjadi dan ada pada pasar persaingan monopolistis.

Berikut uraian hal-hal yang terkait dalam corak pasar persaingan monopolistis.

         Efesiensi dan Diferensiasi Produksi.

Page 4: Ekonomi Industri

Dalam pasar persaingan monopolistis walaupun terdapat banyak produk yang dihasilkan

sama namun produsen membedakan karakteristiknya, baik dalam hal mutu, design, mode

maupun kemasan. Perbedaan-perbedaan ini membuat konsumen memiliki banyak pilihan

untuk menentukan produk yang akan dipilih dan digunakan.

Setiap perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis akan berusaha memproduksi produk

yang mempunyai sifat khusus yang dapat dengan jelas dibedakan dengan hasil perusahaan

lain. Terdapatnya berbagai variasi produk merupakan keistimewaan dari pasar persaingan

monopolistis. Variasi produk menimbulkan keuntungan bagi produsen dan konsumen.

Keuntungan bagi produsen karena diferensiasi produk mampu menciptakan suatu

penghambat pada perusahaan lain untuk menarik para pelanggannya. Bagi konsumen

keuntungannya karena mereka memeiliki banyak pilihan untuk membeli suatu produk dengan

karakteristik yang berbeda-beda.

         Perkembangan Teknologi dan Inovasi.

Bentuk pasar monopolistis memberikan dorongan yang sangat terbatas untuk melakukan

perbaikan teknologi dan inovasi, karena dalam jangka panjang perusahaan hanya

memperoleh keuntungan normal. Ketika terlihat keuntungan yang melebihi normal dalam

jangka pendek maka akan memicu perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki industri

tersebut. Ketika banyak peodusen yang bergelut dalm bidang yang sama maka keuntungan

yang melebihi normal pun tidak didapati lagi, yang berarti dalam waktu yang singkat

keuntungan yang diperoleh dari pengembangan teknologi dan inovasi tidak dapat lagi

dinikmati.

         Persaingan Bukan Harga.

Persaingan Bukan-Harga yaitu menarik lebih banyak pelanggan bukan dengan cara

menurunkan harga tetapi dengan cara promosi yang lain. Sangan penting peranannya dalam

pasar persaingan monopolistis. Bentuk utama persaingan bukan-harga adalah pengiklanan,

pembedaan penampilan barang dan “after sales service” atau jasa sesudah

         Distribusi pendapatan.

Banyaknya produsen yang bersaing pada pasar persaingan monopolistis mengakibatkan

distribusi pendapatan akan seimbang. Asumsinya, ketika suatu produsen mampu

menghasilkan keuntungan melebihi normal pada jangka waktu pendek, maka hal ini akan

menarik beberapa produsen lain untuk memproduksi produk yang sama. Ketika banyak

produsen yang dapat memperoleh keuntungan berarti tidak ada lagi yang produsen yang

mendapatkan keuntungan lebih melainkan keuntungannya sama, karena keuntungannya

sudah terbagi-bagi dengan banyaknya produk. Berdasarkan kecenderungan ini, para ekonom

Page 5: Ekonomi Industri

berpendapat bahwa pasar persaingan monopolistis menimbulkan corak distribusi pendapatan

yang lebih merata.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistis.

o   Pasar Monopolistis memiliki kelebihan sebagai berikut :

1.      Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih

produk yang terbaik baginya.

2.      Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan

inovasi dalam menghasilkan produknya.

3.      Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang

akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.

4.      Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari

tersedia dalam pasar monopolistik.

o   Pasar Monopolistis juga memiliki kekurangan sebagai berikut :

1.      Pasar monopolistis memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas

maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang

cukup akan cepat keluar dari pasar.

2.      Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena

pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.

3.      Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya

produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.

2.6  Pandangan Yang Menyokong Pengiklanan.

1.      Pengiklanan membantu konsumen untuk membuat keputusan yang lebih baik di dalam

menentukan jenis-jenis barang yang akan dibelinya. Dengan iklan perusahaan-perusahaan

dapat menjelaskan kepada konsumen tentang barang baru yang diproduksikan atau barang

lama yang telah ditingkatkan mutunya.

2.      Iklan akan menggalakan kegiatan memperbaiki mutu suatu barang. Dalam mempromosikan

barangnya melalui iklan perusahaan berusaha menonjolkan sifat-sifat istimewa dari barang

yang di produksi, iklan memberi dorongan kepada perusahaan untuk mengembangkan hasil

produksinya sehingga mempunyai keistimewaan-keistimewaan tertentu.

Page 6: Ekonomi Industri

3.      Iklan membantu membiayai perushaan komunikasi masa seperti radio, televise, surat kabar

dan majalah. Dengan membuat iklan dalam perusahaan-perusahaan ini sebagian biaya

mereka akan dibayar oleh kegiatan pengiklanan. Ini dapat mengurangi subsidi pemerintah

untuk membiayai kegiatan penyiaran radio dan televisi, menurunkan harga surat kabar dan

majalah, yaitu harganya lebih rendah dari yang akan ditetapkan apabila tidak terdapat iklan.

4.      Iklan menaikan kesempatan kerja. Telah ditunukan sebelum ini bahwa iklan akan menaikan

jumlah produksi. Untuk menambah produksi, lebih banyak pekerja diperlukan dengan

demikian pengiklanan juga menyebabkan penggunaan tenaga kerja bertambah banyak.

2.7  Pandangan Yang Mengkritik Pengiklanan.

1.      Promosi secara iklan adalah suatu penghambatan perusahaan akan menaikan biaya produksi

per unit tanpa menimbulkan perubahan apapun terhadap suatu barang.

2.      Iklan tidak selalu memberi informasi yang benar. Tidak semua iklan dibuat dengan jujur dan

menerangkan sifat-sifat sebenarnya dari barang yang diiklankan.

3.      Iklan bukanlahsuatu cara yang efektif untuk menambah jumlah pekerjaan dalam

perekonomian. Terdapat cara lain yang akan dapat menambah jumlah pekerjaan dengan lebih

efektif. Misalnya, usaha menambah pekerjaan akan lebih efektif hasilnya dengan

menggunakan kebijakan fiscal dan moneter.

4.      Iklan dapat menjadi penghambat kepada perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam

industry. Apabila kampanye iklan sangat berhasil dan produksi mengalami pertambahan yang

sangat besar, perusahaan lain akan mengalami kekurangan permintaan dan efisiensi

kegiatannya menurun. Menghadapi kenyataan seperti itu perusahaan-perusahaan baru

menjadi lebih enggan untuk masuk kedalam industry tersebut.

BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis akan mendapatkan keuntungan di atas

normal pada periode jangka pendek. Keuntungan di atas normal tersebut menyebabkan

pertambahan jumlah perusahaan di pasar. Sehingga mengakibatkan perusahaan tersebut

hanya akan memperoleh keuntungan normal bahkan merugi pada periode jangka panjang.

Page 7: Ekonomi Industri

Pengaturan pasar persaingan monopolistis tidak perlu dilakukan meskipun perusahaan

yang beroperasi dalam pasar persaingan monopolistik tidak efisien. Hal ini berdasarkan tiga

argument, antara lain :

1)      Daya monopoli yang relatif kecil menyebabkan kesejahteraan yang hilang (dead weight loss)

relatif kecil.

2)      Permintaan ysng sangat elastis menyebabkan kelebihan kapasitas produksi relatif kecil.

3)      Ketidakefisienan yang dihasilkan perusahaan yang beroprasi dalam pasar persaingan

monopolistik diimbangi dengan kenikmatan konsumen karena beragam produk, peningkatan

kualitas, dan meningkatnya kebebasan konsumen dalam memilih output.