Ekonomi - ftp.unpad.ac.id filemereka akan membayar sebe-sar itu kepada kita. Keuntung-annya nanti...

1
Bidik Efisiensi Tiada Henti Efisiensi bagi industri otomotif harga mati. Terbatasnya bahan bakar fosil memaksa mereka menciptakan produk yang efisien. Fokus Otomotif, hlm 22-23 HALAMAN 17 KAMIS, 7 OKTOBER 2010 Ekonomi DOK BMW SEDIKITNYA tiga operator ban- dara asing menjajaki peluang kerja sama pengembangan dan pengelolaan Bandara In- ternasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Tri Sunoko memerinci, ketiga ne- gara itu ialah Singapura, Korea Selatan, dan Belanda. “Baru penjajakan informal saja dari tiga negara itu, belum ada proposal resmi sejauh ini. Karena saat ini pengembangan Bandara Soekarno-Hatta baru sampai tahap pembuatan grand design,” ungkapnya, kemarin. Tri melanjutkan, pembuatan grand design itu ditargetkan tuntas pada April 2011. Sete- lah itu barulah proses tender dimulai. Ditargetkan, tahap pengembangan mulai berjalan akhir 2011. “Pihak yang sudah menjajaki boleh ikut tender itu. Selanjut- nya kerja sama bisa terjalin. Skema kerja sama bisa banyak, misalnya membuat anak usa- ha baru sehingga asing bisa ikut mengoperasikan Bandara Soekarno-Hatta,” jelasnya. Sementara itu, Kementerian BUMN menegaskan bahwa kesempatan pihak asing un- tuk terlibat dalam pengelolaan Bandara Soekarno-Hatta akan dibatasi pada investasi pe- ngembangan infrastruktur dan pembenahan tata kelola saja. Pengelolaan bandara yang mengalami empat kali padam listrik dalam beberapa bulan terakhir ini tetap diserahkan kepada PT AP II sebagai BUMN yang ditugaskan menangani pintu gerbang nasional. “Bukan berarti Bandara Soe- karno-Hatta akan diberikan kepada asing. Kita butuh tam- bahan modal. Kalau dari APBN saja kan lama, kemampuan AP II juga terbatas,” ujar Menteri BUMN Mustafa Abubakar di Jakarta, kemarin. Di sisi lain, imbuhnya, Ban- dara Soekarno-Hatta memer- lukan pemugaran besar, baik perangkat keras, perangkat lunak, maupun sumber daya manusianya. Dengan mem- pertimbangkan kondisi itu, diperlukan kerja sama dengan pihak swasta nasional maupun asing, dengan jalan membuat anak perusahaan untuk penge- lolaan bandara itu. “Nanti kita buat anak usaha dengan skema konsesi. Kalau konsesi itu butuh Rp5 triliun, mereka akan membayar sebe- sar itu kepada kita. Keuntung- annya nanti dibagi dua.” Jika kelak direalisasikan, kerja sama itu dibatasi dalam periode tertentu sampai pem- benahan selesai dilakukan dan manajemen bisa mengelola bandara secara profesional de- ngan standar internasional. (CS/Jaz/E-4) EKONOMIKA Mendag Atur Impor Produk Jadi PELAKU industri di Indonesia bisa mengimpor produk jadi mulai 1 Januari 2011. Kebijakan yang tertuang dalam Keputusan Menteri Perdagangan No 39/M-DAG/PER/10/2010 yang ditandatangani 4 Oktober lalu itu bertujuan memperlancar dan mengembangkan bisnis produsen manufaktur nasional. “Produsen dapat mengim- por barang jadi untuk mendorong pengembangan usahanya,” demikian penjelasan Menteri Perdagangan Mari Pangestu. Pro- dusen harus mengantongi dulu status angka pengenal importir produsen yang dikeluarkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atau kepala dinas provinsi. Syarat lain, produk jadi yang akan diimpor sesuai dengan usahanya. Setelah mengantongi izin impor, produsen wajib melaporkan realisasi impor ke Kemente- rian Perdagangan. Jika tidak melapor atau ada perbedaan data impor dengan realisasi, izin produsen dapat dicabut.(Jaz/E-4) Sriwijaya Air Datangkan 20 Boeing SRIWIJAYA Air akan menandatangani perjanjian jual beli 20 unit pesawat udara tipe B737-800 keluaran produsen pesawat asal AS, Boeing. Penandatanganan rencananya dilakukan pada 12 Okto- ber 2010 pukul sembilan waktu Seattle, Amerika Serikat, oleh Komisaris Utama Sriwijaya Air Hendry Lie beserta dua komisaris lainnya, Fandy Lingga dan Capt Sunaryo Yosopratomo, serta Vice Financial Director Jefferson Jauwena. Manajemen Sriwijaya Air memilih menggunakan pesawat B737-800 berdasarkan pertim- bangan berbagai esiensi dan keuntungan untuk pengembangan operasi penerbangan Sriwijaya Air ke depan. Penambahan 20 unit pesawat baru pada Sriwijaya Air ini merupakan jawaban atas ta- waran Direktorat Angkutan Udara Kementerian Perhubungan un- tuk turut ambil bagian dalam penyediaan 4.000 kursi ke Australia yang akan dilepas ke pasar penerbangan pada 2011. (RO/E-4) Oxford Business Luncurkan Situs Baru OXFORD Business Group (OBG), perusahaan penerbitan global, penelitian, dan konsultasi, memperluas cakupan peliputannya di berbagai negara berkembang dengan meluncurkan situs baru www.oxfordbusinessgroup.com.Website itu berisi arsip digital dari laporan-laporan OBG sejak 2004, yang tersedia untuk dibaca online atau diunduh berlangganan. Pengguna terdaftar akan menerima penawaran khusus reguler mengenai konten, sedangkan laporan perkembangan ekonomi gratis akan tersedia bagi pengguna yang mendaftarkan diri. Director of Field Operations OBG Elizabeth Boissevain menjelaskan, cepatnya ekspansi selama lima tahun terakhir telah meningkatkan kebutuhan untuk memastikan situs perusahaan mengimbangi kualitas laporan-laporan cetak OBG, yang telah menjadi sumber acuan di dunia usaha. (RO/E-4) Yang bisa dilepas hanya sekitar 60% dari 12 juta barel.” Evita H Legowo Dirjen Migas Tiga Negara Incar Pengelolaan Bandara Soekarno-Hatta K EMENTERIAN Per- tanian (Kementan) mengungkap ada- nya lonjakan serang- an organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti wereng batang cokelat (WBC). Hingga akhir September 2010 luas la- han yang terserang mencapai 118.380 hektare (ha) atau me- ningkat hampir lima kali lipat ketimbang 2009 yang hanya 23.351 ha. “Luas lahan yang terserang hama WBC dan mengalami puso (rusak berat) sebanyak 4.434 ha. Jumlah lahan padi yang puso juga meningkat jika dibandingkan dengan ta- hun lalu sebesar 588 ha,” ujar Pelaksana Harian Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementan Sarsito Wahono Gaib Subroto di Jakarta, Selasa (5/10). Selain wereng, Kementan juga mencatat serangan hama penggerek batang (PB) yang tahun ini menyerang 118.119 ha lahan. Di samping itu, OPT tikus juga menyerbu 121.547 ha dan puso 1.475 ha. “secara keseluruhan luas serang an OPT mencapai 473.529 ha dan 6.333 ha mengalami puso,” kata Sarsito. Secara kumulatif, lahan sa- wah yang terserang OPT pe- riode Januari-September 2010 meningkat ketimbang sebe- lumnya. Pada 2009 luas serang- an OPT 359.311 ha dengan puso 2.184 ha, sedangkan pe- riode 2004-2008 hanya sebesar 291.346 ha dan puso 2.980 ha. “Serangan OPT terluas terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur,” tukasnya. Selain hama, kekeringan juga melanda 8.644 ha dengan puso 1.715 ha lahan. Sedangkan luas banjir dilaporkan sebanyak 109.829 ha dan puso 41.362 ha. Saat menanggapi hal itu, ekonom Universitas Lampung Bustanul Arifin menyatakan kondisi ini belum memba- hayakan. Namun, dia meng- ingatkan pemerintah untuk menjaga musim tanam rendeng (Oktober-Maret). Pasalnya, pro- duksi di periode ini sangat ber- pengaruh pada pasokan beras 2011. “Karena kan kebutuhan pangan 2011 bergantung pada panen bulan Maret dan April (2011),” ujarnya. Sebelumnya, Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik me- nilai ancaman inasi nasional tetap ada pada beras. Makanan pokok orang Indonesia ini men- jadi penyumbang terbesar pos belanja masyarakat miskin. Sehingga, naik turunnya pro- duksi beras akan memengaruhi harga. Pada akhirnya berpe- ngaruh pada inasi dan angka kemiskinan nasional. Jangka panjang Sementara itu, ekonom Uni- versitas Indonesia Firmanzah menyatakan agar pemerin- tah memikirkan solusi jangka panjang terkait dengan keterse- diaan beras di dalam negeri. Untuk itu, pemerintah harus memperbaiki sistem irigasi dan sumber daya alam pertanian yang ada saat ini, serta men- jamin ketersediaan pupuk. Adapun impor hanyalah solusi jangka pendek. ”Secara short term, impor beras memang menyelesaikan masalah, tapi secara long term harus dipikirkan,” cetusnya. Firmanzah menyarankan adanya perbaikan sistem irigasi pertanian. Selain itu, pelatihan yang cukup bagi petani untuk meningkatkan produktivitas. Sebelumnya, ancaman ke- kurangan pangan tahun depan direspons pemerintah yang berencana mengeluarkan izin impor beras bagi Bulog. Na- mun, kebijakan berbeda juga dikeluarkan pemerintah di daerah. Pemprov Kalimantan Sela- tan (Kalsel), misalnya, akan melarang penjualan beras lokal yakni jenis siam ke luar daerah. Ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan beras lokal yang menjadi bahan pangan andalan Kalsel. “Namun, kita masih mengkaji apakah tidak meny- alahi aturan perdagangan,” ucap Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kalsel Yohanes Sriyono di Banjarma- sin, kemarin.(*/DY/E-6) [email protected] Hama dan Banjir Ancam Pasokan Beras 2011 Pemerintah harus menjaga musim tanam rendeng (Oktober-Maret). Pasalnya, produksi di periode ini sangat berpengaruh pada pasokan beras 2011. Bunga Pertiwi Indonesia Lepas Minyak Mentah 7,2 Juta Barel INDONESIA akan melepas stok minyak mentah ke pasar inter- nasional sebanyak 7,2 juta barel pada November mendatang. Rencana pemerintah tersebut ditengarai dapat melemahkan ketahanan energi nasional. Saat ditemui di Jakarta, ke- marin, Dirjen Minyak dan Gas Kementerian ESDM Evita He- rawati Legowo menyatakan pemerintah berencana melepas stok minyak mentah ke pa- sar internasional pada bulan depan. Adapun berdasarkan data Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), saat ini Indonesia memiliki 12 juta barel stok minyak mentah. “Tapi jumlah tersebut tidak dapat dilepas semuanya. Yang bisa dilepas hanya sekitar 60% dari 12 juta barel atau sekitar 7,2 juta barel,” ujar Evita. Sebelumnya, Kepala BP Mi- gas Priyono telah mengung- kapkan rencana pemerintah tersebut. Pelepasan stok mi- nyak ke pasar internasional pada musim dingin, menurut Priyono, karena harga minyak sedang naik. Pelepasan stok minyak mentah tersebut juga bertujuan memenuhi target lifting nasional 2010 sebesar 965 ribu barel per hari (bph). Di sisi lain, pengamat migas Pri Agung Rakhmanto ber- pendapat rencana pemerintah itu dilakukan demi menge- jar target lifting yang belum kunjung tercapai. Ia pun me- nyayangkan, karena rencana tersebut dapat melemahkan ketahanan energi nasional dari gangguan suplai minyak. “Tanpa melepas stok, stok minyak mentah kita hanya 12 juta-14 juta barel. Itu berarti, dengan kebutuhan kilang na- sional 1 juta bph hanya cukup untuk memenuhi 12-14 hari.” Ia menambahkan, sesung- guhnya jika mengacu pada standar International Energy Agency, minimal stok minyak mentah yang harus dimiliki tiap negara adalah 90 hari atau tiga bulan. “Kita yang peng- hasil minyak justru hanya memiliki cadangan 12-14 hari. Kita melepas 7,2 juta barel demi mengejar target yang sejak awal memang tidak realistis.” Menurut Pri, jika target lift- ing lantas tercapai dengan pelepasan stok, itu merupakan pencapaian yang artisial. Ka- rena tidak seluruhnya berasal dari produksi tahun berjalan. Ia mengingatkan, kejadian bocornya pipa PT Transportasi Gas Indonesia pada akhir Sep- tember lalu tidak bisa dijadikan alasan tidak tercapainya lifting. Kebocoran pipa anak usaha PT Perusahaan Gas Negara itu ditaksir menyebabkan turun- nya produksi minyak nasional hingga 150 ribu bph.(*/E-4) OPERATOR BANDARA ASING: Penumpang antre masuk akibat padamnya listrik di Terminal I Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, beberapa waktu lalu. Sedikitnya tiga operator bandara asing menjajaki peluang kerja sama pengembangan dan pengelolaan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten. MI/GINO F HADI MI/AGUNG W

Transcript of Ekonomi - ftp.unpad.ac.id filemereka akan membayar sebe-sar itu kepada kita. Keuntung-annya nanti...

Page 1: Ekonomi - ftp.unpad.ac.id filemereka akan membayar sebe-sar itu kepada kita. Keuntung-annya nanti dibagi dua.” Jika kelak direalisasikan, ker ja sama itu dibatasi dalam periode tertentu

Bidik Efisiensi Tiada HentiEfisiensi bagi industri otomotif harga mati. Terbatasnya bahan bakar fosil memaksa

mereka menciptakan produk yang efisien. Fokus Otomotif, hlm 22-23

HALAMAN 17KAMIS, 7 OKTOBER 2010Ekonomi

DOK BMW

SEDIKITNYA tiga operator ban-dara asing menjajaki pe luang kerja sama pengembangan dan pengelolaan Bandara In-ternasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Tri Sunoko memerinci, ketiga ne-gara itu ialah Singapura, Korea Selatan, dan Belanda.

“Baru penjajakan informal saja dari tiga negara itu, belum ada proposal resmi sejauh ini. Karena saat ini pengembangan Bandara Soekarno-Hatta baru sampai tahap pembuatan grand design,” ungkapnya, kemarin.

Tri melanjutkan, pembuatan grand design itu ditargetkan tuntas pada April 2011. Sete-lah itu barulah proses tender dimulai. Ditargetkan, tahap pengembangan mulai berjalan akhir 2011.

“Pihak yang sudah menjajaki boleh ikut tender itu. Selanjut-nya kerja sama bisa terjalin.

Skema kerja sama bisa banyak, misalnya membuat anak usa-ha baru sehingga asing bisa ikut mengoperasikan Bandara Soekarno-Hatta,” jelasnya.

Sementara itu, Kementerian BUMN menegaskan bahwa kesempatan pihak asing un-tuk terlibat dalam pengelolaan Bandara Soekarno-Hatta akan dibatasi pada investasi pe-ngembangan infrastruktur dan pembenahan tata kelola saja.

Pengelolaan bandara yang mengalami empat kali padam listrik dalam beberapa bulan terakhir ini tetap diserahkan kepada PT AP II sebagai BUMN yang ditugaskan menangani pintu gerbang nasional.

“Bukan berarti Bandara Soe-karno-Hatta akan diberikan kepada asing. Kita butuh tam-bahan modal. Kalau dari APBN saja kan lama, kemampuan AP II juga terbatas,” ujar Menteri BUMN Mustafa Abubakar di

Jakarta, kemarin.Di sisi lain, imbuhnya, Ban-

dara Soekarno-Hatta memer-lukan pemugaran besar, baik perangkat keras, perangkat lunak, maupun sumber daya manusianya. Dengan mem-pertimbangkan kondisi itu, diperlukan kerja sama dengan pihak swasta nasional maupun asing, dengan jalan membuat anak perusahaan untuk penge-lolaan bandara itu.

“Nanti kita buat anak usaha dengan skema konsesi. Kalau konsesi itu butuh Rp5 triliun, mereka akan membayar sebe-sar itu kepada kita. Keuntung-annya nanti dibagi dua.”

Jika kelak direalisasikan, ker ja sama itu dibatasi dalam periode tertentu sampai pem-benahan selesai dilakukan dan manajemen bisa mengelola bandara secara profesional de-ngan standar internasional.(CS/Jaz/E-4)

EKONOMIKA

Mendag Atur Impor Produk Jadi PELAKU industri di Indonesia bisa mengimpor produk jadi mulai 1 Januari 2011. Kebijakan yang tertuang dalam Keputusan Menteri Perdagangan No 39/M-DAG/PER/10/2010 yang ditandatangani 4 Oktober lalu itu bertujuan memperlancar dan mengembangkan bisnis produsen manufaktur nasional. “Produsen dapat mengim-por barang jadi untuk mendorong pengembangan usahanya,” demikian penjelasan Menteri Perdagangan Mari Pangestu. Pro-dusen harus mengantongi dulu status angka pengenal importir produsen yang dikeluarkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atau kepala dinas provinsi. Syarat lain, produk jadi yang akan diimpor sesuai dengan usahanya. Setelah mengantongi izin impor, produsen wajib melaporkan realisasi impor ke Kemente-rian Perdagangan. Jika tidak melapor atau ada perbedaan data impor dengan realisasi, izin produsen dapat dicabut.(Jaz/E-4)

Sriwijaya Air Datangkan 20 BoeingSRIWIJAYA Air akan menandatangani perjanjian jual beli 20 unit pesawat udara tipe B737-800 keluaran produsen pesawat asal AS, Boeing. Penandatanganan rencananya dilakukan pada 12 Okto-ber 2010 pukul sembilan waktu Seattle, Amerika Serikat, oleh Komisaris Utama Sriwijaya Air Hendry Lie beserta dua komisaris lainnya, Fandy Lingga dan Capt Sunaryo Yosopratomo, serta Vice Financial Director Jefferson Jauwena. Manajemen Sriwijaya Air memilih menggunakan pesawat B737-800 berdasarkan pertim-bangan berbagai efi siensi dan keuntungan untuk pengembangan operasi penerbangan Sriwijaya Air ke depan. Penambahan 20 unit pesawat baru pada Sriwijaya Air ini merupakan jawaban atas ta-waran Direktorat Angkutan Udara Kementerian Perhubungan un-tuk turut ambil bagian dalam penyediaan 4.000 kursi ke Australia yang akan dilepas ke pasar penerbangan pada 2011. (RO/E-4)

Oxford Business Luncurkan Situs BaruOXFORD Business Group (OBG), perusahaan penerbitan global, penelitian, dan konsultasi, memperluas cakupan peliputannya di berbagai negara berkembang dengan meluncurkan situs baru www.oxfordbusinessgroup.com.Website itu berisi arsip digital dari laporan-laporan OBG sejak 2004, yang tersedia untuk dibaca online atau diunduh berlangganan. Pengguna terdaftar akan menerima penawaran khusus reguler mengenai konten, sedangkan laporan perkembangan ekonomi gratis akan tersedia bagi pengguna yang mendaftarkan diri. Director of Field Operations OBG Elizabeth Boissevain menjelaskan, cepatnya ekspansi selama lima tahun terakhir telah meningkatkan kebutuhan untuk memastikan situs perusahaan mengimbangi kualitas laporan-laporan cetak OBG, yang telah menjadi sumber acuan di dunia usaha. (RO/E-4)

Yang bisa dilepas hanya sekitar 60% dari 12 juta barel.”Evita H LegowoDirjen Migas

Tiga Negara Incar PengelolaanBandara Soekarno-Hatta

KEMENTERIAN Per-tanian (Kementan) mengungkap ada-nya lonjakan serang-

an organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti wereng batang cokelat (WBC). Hingga akhir September 2010 luas la-han yang terserang mencapai 118.380 hektare (ha) atau me-ningkat hampir lima kali lipat ketimbang 2009 yang hanya 23.351 ha.

“Luas lahan yang terserang hama WBC dan mengalami puso (rusak berat) sebanyak 4.434 ha. Jumlah lahan padi yang puso juga meningkat ji ka dibandingkan dengan ta-hun lalu sebesar 588 ha,” ujar Pelaksana Harian Direktur Per lindungan Tanaman Pangan Kementan Sarsito Wahono

Gaib Subroto di Jakarta, Selasa (5/10).

Selain wereng, Kementan juga mencatat serangan hama penggerek batang (PB) yang tahun ini menyerang 118.119 ha lahan. Di samping itu, OPT tikus juga menyerbu 121.547 ha dan puso 1.475 ha. “secara keseluruhan luas serang an OPT mencapai 473.529 ha dan 6.333 ha mengalami puso,” kata Sarsito.

Secara kumulatif, lahan sa-wah yang terserang OPT pe-riode Januari-September 2010 meningkat ketimbang sebe-lumnya. Pada 2009 luas serang-an OPT 359.311 ha dengan puso 2.184 ha, sedangkan pe-riode 2004-2008 hanya sebesar 291.346 ha dan puso 2.980 ha. “Serangan OPT terluas terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur,” tukasnya.

Selain hama, kekeringan juga

melanda 8.644 ha dengan puso 1.715 ha lahan. Sedangkan luas banjir dilaporkan sebanyak 109.829 ha dan puso 41.362 ha.

Saat menanggapi hal itu, ekonom Universitas Lampung Bustanul Arifin menyatakan kondisi ini belum memba-hayakan. Namun, dia meng-ingatkan pemerintah untuk menjaga musim tanam rendeng (Oktober-Maret). Pasalnya, pro-duksi di periode ini sangat ber-pengaruh pada pasokan beras 2011. “Karena kan kebutuhan pangan 2011 bergantung pada panen bulan Maret dan April (2011),” ujarnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik me-nilai ancaman infl asi nasional tetap ada pada beras. Makanan pokok orang Indonesia ini men-jadi penyumbang terbesar pos belanja masyarakat miskin. Sehingga, naik turunnya pro-

duksi beras akan memengaruhi harga. Pada akhirnya berpe-ngaruh pada infl asi dan angka kemiskinan nasional.

Jangka panjangSementara itu, ekonom Uni-

versitas Indonesia Firmanzah menyatakan agar pemerin-tah memikirkan solusi jangka panjang terkait dengan keterse-diaan beras di dalam negeri. Untuk itu, pemerintah harus memperbaiki sistem irigasi dan sumber daya alam pertani an yang ada saat ini, serta men-jamin ketersediaan pupuk. Adapun impor hanyalah solusi jangka pendek.

”Secara short term, impor beras memang menyelesaikan masalah, tapi secara long term harus dipikirkan,” cetusnya.

Firmanzah menyarankan adanya perbaikan sistem irigasi pertanian. Selain itu, pelatihan

yang cukup bagi petani untuk meningkatkan produktivitas.

Sebelumnya, ancaman ke-kurangan pangan tahun depan direspons pemerintah yang berencana mengeluarkan izin impor beras bagi Bulog. Na-mun, kebijakan berbeda juga dikeluarkan pemerintah di daerah.

Pemprov Kalimantan Sela-tan (Kalsel), misalnya, akan melarang penjualan beras lokal yakni jenis siam ke luar daerah. Ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan beras lokal yang menjadi bahan pangan andalan Kalsel. “Namun, kita masih mengkaji apakah tidak meny-alahi aturan perdagangan,” ucap Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kalsel Yohanes Sriyono di Banjarma-sin, kemarin.(*/DY/E-6)

[email protected]

Hama dan BanjirAncam Pasokan Beras 2011

Pemerintah harus menjaga musim tanam rendeng (Oktober-Maret). Pasalnya, produksi di periode ini sangat berpengaruh pada pasokan beras 2011.

Bunga Pertiwi

Indonesia Lepas Minyak Mentah 7,2 Juta Barel

INDONESIA akan melepas stok minyak mentah ke pasar inter-nasional sebanyak 7,2 juta barel pada November mendatang. Rencana pemerintah tersebut ditengarai dapat melemahkan ketahanan energi nasional.

Saat ditemui di Jakarta, ke-marin, Dirjen Minyak dan Gas Kementerian ESDM Evita He-rawati Legowo menyatakan pemerintah berencana melepas stok minyak mentah ke pa-sar internasional pada bulan depan. Adapun berdasarkan data Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), saat ini Indonesia memiliki 12 juta barel stok minyak mentah.

“Tapi jumlah tersebut tidak dapat dilepas semuanya. Yang bisa dilepas hanya sekitar 60% dari 12 juta barel atau sekitar 7,2 juta barel,” ujar Evita.

Sebelumnya, Kepala BP Mi-gas Priyono telah mengung-kapkan rencana pemerintah tersebut. Pelepasan stok mi-nyak ke pasar internasional pada musim dingin, menurut Priyono, karena harga minyak sedang naik. Pelepasan stok minyak mentah tersebut juga bertujuan memenuhi target lifting nasional 2010 sebesar 965 ribu barel per hari (bph).

Di sisi lain, pengamat migas Pri Agung Rakhmanto ber-pendapat rencana pemerintah itu dilakukan demi menge-jar target lifting yang belum kunjung tercapai. Ia pun me-nyayangkan, karena rencana tersebut dapat melemahkan ketahanan energi nasional dari gangguan suplai minyak.

“Tanpa melepas stok, stok minyak mentah kita hanya 12 juta-14 juta barel. Itu berarti, dengan kebutuhan kilang na-sional 1 juta bph hanya cukup

untuk memenuhi 12-14 hari.” Ia menambahkan, sesung-

guhnya jika mengacu pada standar International Energy Agency, minimal stok minyak

mentah yang harus dimiliki tiap negara adalah 90 hari atau tiga bulan. “Kita yang peng-hasil minyak justru hanya memiliki cadangan 12-14 hari. Kita melepas 7,2 juta barel demi mengejar target yang sejak awal memang tidak realistis.”

Menurut Pri, jika target lift-ing lantas tercapai dengan pelepasan stok, itu merupakan pencapaian yang artifi sial. Ka-rena tidak seluruhnya berasal dari produksi tahun berjalan.

Ia mengingatkan, kejadian bocornya pipa PT Transportasi Gas Indonesia pada akhir Sep-tember lalu tidak bisa dijadikan alasan tidak tercapainya lifting. Kebocoran pipa anak usaha PT Perusahaan Gas Negara itu ditaksir menyebabkan turun-nya produksi minyak nasional hingga 150 ribu bph.(*/E-4)

OPERATOR BANDARA ASING: Penumpang antre masuk akibat padamnya listrik di Terminal I Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, beberapa waktu lalu. Sedikitnya tiga operator bandara asing menjajaki peluang kerja sama pengembangan dan pengelolaan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten.

MI/GINO F HADI

MI/AGUNG W