Ekonomi campur aduk

11
Berlokasi sekitar 200 meter dari jalan raya Purwodadi Pasuruan-Lawang Malang, Jawa Timur. Restoran ini dibuat dengan konsep pedesaan yang artistik. Di sekelilingnya juga terdapat kolam ikan, pengunjung bisa memancing sambil menikmati indahnya pegunungan dan menghirup udara yang segar. Sangat dianjurkan bagi Anda untuk mengunjungi tempat ini dan merasakan keunikannnya. Usaha ini dikelola oleh SPAT, Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu wilayah Purwodadi, Kab. Pasuruan. Suasana yang alami membuat 'Republik Telo' banyak diminati masyarakat. Bahkan, setiap akhir pekan Republik Telo yang telah dilengkapi free wifi pun banjir pengunjung. Di Republik Telo ini, terdapat sebuah ruangan utama yang semua perabotannya dari kayu. Kemudian di halaman terdapat gazebo yang disediakan bagi yang pengunjung yang ingin menikmati alam sambil menyantap aneka hidangan dari telo. Ada banyak ragam olahan dari Telo/Ketela Rambat/Ubi yang dijual disitu. Mulai dari olahan Keripik, Brownies, Bakpao, Bakpia, Pizza, hingga Ice Cream Cone. Jangan lupa untuk mencoba Es Jus Telo, mungkin tidak banyak yang pernah mencicipi. Namun sekali meneguknya, pasti tak akan bisa melupakan kenikmatannya. Warna ungunya sangat menggoda selera untuk segera menyeruputnya. Jus Telo ini merupakan salah satu menu andalan Republik Telo. Sebagian besar pengunjungnya tak akan melewatkan jus tanpa bahan perwarna maupun pengawet tersebut.

Transcript of Ekonomi campur aduk

Page 1: Ekonomi campur aduk

Berlokasi sekitar 200 meter dari jalan raya Purwodadi Pasuruan-Lawang Malang, Jawa Timur.

Restoran ini dibuat dengan konsep pedesaan yang artistik. Di sekelilingnya juga terdapat kolam

ikan, pengunjung bisa memancing sambil menikmati indahnya pegunungan dan menghirup udara

yang segar. Sangat dianjurkan bagi Anda untuk mengunjungi tempat ini dan merasakan

keunikannnya.

Usaha ini dikelola oleh SPAT, Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu wilayah Purwodadi,

Kab. Pasuruan.

Suasana yang alami membuat 'Republik Telo' banyak diminati masyarakat. Bahkan, setiap akhir

pekan Republik Telo yang telah dilengkapi free wifi pun banjir pengunjung.

Di Republik Telo ini, terdapat sebuah ruangan utama yang semua perabotannya dari kayu.

Kemudian di halaman terdapat gazebo yang disediakan bagi yang pengunjung yang ingin

menikmati alam sambil menyantap aneka hidangan dari telo.

Ada banyak ragam olahan dari Telo/Ketela Rambat/Ubi yang dijual disitu. Mulai dari olahan

Keripik, Brownies, Bakpao, Bakpia, Pizza, hingga Ice Cream Cone.

Jangan lupa untuk mencoba Es Jus Telo, mungkin tidak banyak yang pernah mencicipi. Namun

sekali meneguknya, pasti tak akan bisa melupakan kenikmatannya. Warna ungunya sangat

menggoda selera untuk segera menyeruputnya.

Jus Telo ini merupakan salah satu menu andalan Republik Telo. Sebagian besar pengunjungnya

tak akan melewatkan jus tanpa bahan perwarna maupun pengawet tersebut.

Page 3: Ekonomi campur aduk

Jajanan kue basah

Republik Telo..negaranya perteloan. Telo atau ubi jalar dijadikan bahan utama untuk mengolah

berbagai makanan. Disinilah pusatnya jajanan,makanan sampai minuman terbuat dari bahan

dasar telo.

Lokasinya berada di pintu keluar kab.Malang, kira-kira sudah masuk Lawang jalan arah

Surabaya dari Malang. Di Republik Telo ini selain pusat oleh-oleh, disini juga ada Cafe n

Restonya, jadi kita bisa langsung mencicipi menu-menu dari produk-produknya,seperti Mie

goreng telo, french fries telo, es krim telo, disamping menu makanan seperti nasi rawon, nasi

campur, dll.

Jajanan disini sebetulnya sama seperti jajanan-jajanan umumnya, tapi yang membedakan dari

yang lain adalah bahan bakunya, seperti bakpao telo, bakpia telo, brownies telo, burger telo,

pizza telo, dll. Kalau mau disimpan dalam jangka waktu lama, disini jg menyediakan dalam

bentukl frozennya, jadi kita bisa olah sendiri di rumah.

Page 4: Ekonomi campur aduk

Tempatnya sangat luas cocok sekali buat rekreasi keluarga. Disana juga ada supermarket aneka

produk pertanian. Suasananya nyaman, karena terletak diatas perbukitan, dari sini kita bisa

menikmati pemandangan yang indah..jadi kalau ke malang jangan terlewatkan mengunjungi

REPUBLIK TELO.

Republik telo

Bakpau telo, dan es krim telo

Beberapa kali bolak-balik dari surabaya-malang ternyata tidak membuatku berhenti sejenak

hanya untuk mampir di salah satu tempat perbelanjaan oleh-oleh khan lawang malang.

Sebenarnya sich gara-garanya pas nganterin temen-temen ketika ada acara di malang, ngobrol-

ngobrol soal makanan, langsung dech nyangkut ke bakpau telo. saat itu juga ane langsung

penasaran dan nyletuk apa itu bakpau telo?

"Ya Allah mon..,kamu belum pernah ke bakpau telo?".. hehe dalam hati ane menjawab "maklum

bang, supir, nek kesel mampir, tapi tetep mikir duit parkir, opo maneh nek majikane lagi plesir,

dadi moleh cuman gowo pasir.. (*hayah*)".

Bakpau dan Es krim (open)

Akhirnya untuk kesekian kalinya, baru dach mampir di tempat yang namanya "republik telo".

Klo mau search di google, sebenarnya sudah banyak koq yang menulis mengenai bakpau telo ini.

So, tentunya ane juga akan menambah perbendaharaan search di internet mengenai oleh-oleh ini.

tentunya sebenarnya saya tidak sebagai karyawan perusahaan ini, bener dach.. cuman mau share

aja. toh jika memang perusahaan ini secara tidak langsung ter promosikan karena konsumen

merasa terpuaskan bukan?

Pertama kali ke republik telo ini ketika puasa 1431 kemarin, saya coba produk andalannya yaitu

bakpau telonya, pesan satu kardus dan mencoba es krim telo-nya. ehmm.. nyammii pokokknya.

apalagi klo makan bakpaonya ketika hujan gerimis-gerimis.. sungguh nikmat, aroma yang di

keluarkan khas bakpau dengan sedikit aroma ketela, sungguh rasa yang tidak dapat di lupakan.

Untuk eskrimnya, teridiri dari bermacam-macam rasa, ada strobery, mocca etc. Saran saya untuk

membeli es krim ini sebaiknya langsung di makan di tempat, karena jika tidak langsung di

Page 5: Ekonomi campur aduk

makan, takutnya nanti es krim akan mencair. apalagi jika kita melakukan perjalanan yang cukup

jauh. kecuali jika nantinya akan kita taruh ulang di dalam freezer.

Jus tela

Menu selanjutnya yang saya coba adalah bakpia telonya, sayang, walaupun beberapa kali makan,

namun saya belum sempat untuk mengambil gambarnya. mungkin para blogger lain sudah

banyak koq yang mengambilnya.bagi saya ini adalah favorit dari beberapa produk republik telo

yang saya suka. Bagi saya selain kelebihannya karena kering,terdiri beberapa rasa dan yang

paling penting adalah lebih tahan lama jika di bandingkan dengan bakpau.

Minuman rasa ketela? ehmm gimana rasanya yach. tidak lupa akhirnya mencicipi juz telo ini.

pertama coba dari teman yang lebih pertama dulu beli. langsung minta sedikit.. ehmm enak, rasa

ketelanya sungguh terasa, apalagi dicampur dengan adanya sedikit soda. Membuat kita tidak

merasa "enek" untuk "minum" ketela ini.harganya juga cukup terjangkau, hanya 5rb aja.

Selamat Datang Di Republik TELO;

Nov 17, '09 11:10 PM

untuk semuanya

Sesuatu yang sederhana, ternyata bisa membangkitkan selera. Sesuatu yang sederhana belum

tentu binasa. Belum tentu sesuatu yang berasal dari desa, kemudian dianggap biasa dan

diacuhkan begitu saja. Inilah yang terjadi pada UBI (KETELA). Orang di kampung saya sering

menyebutnya dengan TELO. Saking sederhananya makanan ini, kadang malah sering diucapkan

sebagai kata-kata sumpah serapah.

Contohnya, begini; "Ah, dasar TELO!

Ungkapan ini mengindikasikan kalo seseorang yang disebut TELO tersebut, diremehkan, bahkan

bisa jadi dinistakan. Ya, pokoknya tidak dianggap, deh! Meskipun ungkapan ini levelnya tidak

terlalu kasar, tapi tetap saja meremehkan. Ini sedikit membuktikan, bahwa TELO berada dalam

situasi yang kurang mengenakkan, karena disamakan dengan ungkapan untuk merendahkan

seseorang.

Saya sendiri belum pernah mendengar bahwa, makanan modern seperti pizza, spaghetti bahkan

moe ayam dan bakso, dijadikan sebuah ungkapan untuk merendahkan orang lain.

Kedengarannya akan aneh jika kita menggunakan frase tersebut untuk mengumpat. Misalnya;

"Ah, kamu BAKSO!"

"Kok begitu, dasar PIZZA!"

"Nah lho, mulai ngawur, dasar SPAGHETTI!"

"Jangan dipencet, dasar MIE AYAM!"

Kedengarannya aneh, lucu dan nggak biasa.

Page 6: Ekonomi campur aduk

Tapi meskipun TELO tak dianggap, namun ternyata makanan ini mempunyai potensi besar. Tak

sekedar enak, namun ternyata bisa membuat si empunya TELO punya materi berlebih.

Tengoklah di daerah MALANG, seseorang yang bernama UNGGUL WIBISONO. Ia dengan

sabar menanam TELO, menjadikannya industri yang luar biasa maju. Bahkan dengan

kreativitasnya, ia mengubah TELO menjadi bermacam ragam makanan. Ada ice cream TELO,

ada bakpao TELO dan banyak yang lain. Yang sebelumnya sama sekali nggak suka TELO, bisa

ngiler berember-ember, apalagi kalo sedang laper.

MAs UNGGUL dengan cermat menamakan panganan ini dengan sebutan REPUBLIK TELO.

JIka suatu saat anda mampir ke MALANG, mungkin bisa mencobanya, panganan ini sunggu

terkenal di sana.Nah, bukankah TELO nggak bisa dipandang sebelah mata, sekarang saja MAs

UNGGUL sudah sukses gara-gara TELO. Makanan yang semula diremehkan ternyata menjadi

komoditi yang mantap abis!

Tapi ya inget, kalo banyak makan, TELO jangan berlebihan. Kentut, nya kan bau!

Republik Telo

Rabu, 27-01-2010 13:06:15 oleh: Nury Nusdwinuringtyas

Kanal: Wisata

Telah berdiri satu republik lagi

dalam kawasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Mungkin diproklamirkan sejak munculnya bakpao telo , yang saya jumpai lebih dari setahun lalu

saat berkunjung ke Malang. Bakpao telo kini ditemani para kerabatnya, roti kukus , brownies, ice

cream dan entah apa lagi. Pada perjalanan ke Malang di Sabtu malam, lepas jadi penguji nasional,

dokter yunior S yang mengantar ke Malang , saya paksa singgah di Lawang, ibu kota Republik

Telo.

Page 7: Ekonomi campur aduk

Republik Telo memberi kejutan

buat saya, ternyata tempatnya luas. Saya bukan pengira yang baik , jangan tanya ukurannya

dalam entah meter persegi atau apapun. Kejutan belum selesai, saya temui mie telo, ungu dan

putih dan mie lain. Mie bayam yang berwarna hijau, mie wortel yang berwarna kuning cerah,

mie seledri, dan mie bawang prei. Mie kering ini dalam kemasan dengan deg-degan saya bawa

ke Jakarta, takut remuk. Saya sudah memasak tiga macam, untuk lauk makan siang bersama para

asisten penelitian.

Enak juga kok, layak dicoba dan dilestarikan untuk diversifikasi pangan.

Page 9: Ekonomi campur aduk

BONDAN WINARNO

Bakpau Telo dan sebagainya.

Foto:

1 2 3 » Play Slideshow

Ketika rakyat di satu negara Afrika menderita kekurangan parah akan Vitamin A dalam gizi

mereka, Badan Pangan Sedunia bukannya mengirim wortel, melainkan ubi jalar (Ipomoea

batatas), alias telo atau telo rambat dalam bahasa Jawa. Bukankah wortel selama ini dikenal luas

sebagai sayuran yang paling banyak mengandung Vitamin A? Ternyata, kandungan Vitamin A

dalam ubi jalar jumlahnya empat kali lipat daripada yang dikandung wortel. Di samping itu, ubi

jalar juga sekaligus memberikan kecukupan karbohidrat bagi rakyat Afrika yang kesrakat itu.

Di seluruh dunia, ubi jalar memang “menderita” pelecehan karena selalu dianggap sebagai bahan

pangan murahan. Republik Rakyat Cina sebagai negara penghasil ubi jalar terbesar di dunia –

Indonesia menduduki posisi nomor dua, lho – menggunakan separuh produksinya untuk

makanan ternak babi mereka. Padahal, di Amerika Serikat, ubi jalar merupakan salah satu sajian

penting dalam sejarah kuliner mereka. Di semua pasar swalayan di Amerika Serikat, selalu kita

dapat menemukan ubi jalar karena masih banyak dipakai dalam masakan mereka. Oprah Winfrey

bahkan sempat memopulerkan ubi jalar demi alasan kesehatan dan tradisi.

Di Amerika Serikat, orang masih sering rancu menyebut bahan pangan yang satu ini. Secara

umum ubi jalar disebut sebagai sweet potato. Tetapi, sebagian orang juga menyebutnya sebagai

yam. Ada pula yang semakin salah menyebut keladi atau talas sebagai yam. Keladi adalah taro

root dalam bahasa Inggris.

Yam memang mirip ubi jalar, tetapi warnanya lebih putih, dan mengandung lebih banyak pati.

Yam diambil dari kata nyami – nama umbi ini dalam bahasa Afrika, untuk menyebut umbi yang

sebetulnya tergolong dalam Dioscorea species. Sekalipun kedua nama ini dapat dipertukarkan,

Departemen Pertanian Amerika Serikat mengharuskan penyebutan yam sebagai sweet potato.

Dalam tradisi kuliner Amerika – khususnya di bagian Selatan yang secara sejarah banyak

dipengaruhi oleh tradisi kuliner Prancis – banyak dijumpai baked sweet potato sebagai sumber

karbohidrat, khususnya untuk mendampingi masakan jenis stew yang berkuah kental. Baked

sweet potato ini mirip ubi Cilembu yang dimasak dalam oven. Tetapi, berbeda dengan baked

potato yang biasanya diisi dengan sour cream, mentega, rajangan daun bawang, dan bacon bits,

Page 10: Ekonomi campur aduk

baked sweet potato tidak di-dress sedemikian rupa. Ubi juga umum dipakai dalam masakan

casseroles dan main courses. Banyak juga desserts yang dibuat dari ubi jalar, antara lain: sweet

potato pie. Di Hawaii – dan juga di negara-negara Polinesia lainnya – ubi jalar sangat banyak

dipakai dalam diet mereka.

Satu ubi jalar utuh mengandung lebih dari 8800 IU Vitamin A – artinya dua kali lipat dari

kebutuhan harian minimum manusia terhadap vitamin ini. Jumlah kalorinya pun hanya 141,

sehingga cocok untuk mereka yang harus menjaga berat badan. Selain itu, ubi jalar juga memberi

kecukupan Vitamin C, zat besi, dan vitamin maupun mineral lainnya. Kalau Anda bicara dengan

ahli gizi, mereka rata-rata menempatkan ubi jalar lebih tinggi daripada kentang. Sekalipun

namanya sweet potato, tetapi ubi jalar justru lebih cocok bagi penderita diabetes karena dia men-

stabil-kan gula darah.

Sebagai elemen kuliner, ubi jalar dapat kita jumpai di seluruh dunia. Di pinggir-pinggir jalan di

Jepang, kita akan sering mendapati penjual yaki imo – ubi panggang – menjajakannya dari

gerobag dorong. Dalam tempura moriawase kita selalu menemukan beberapa iris ubi jalar

oranye yang digoreng dengan tepung. Di Thailand dan Vietnam – seperti juga di Indonesia – pun

sering terlihat orang menjajakan ubi jalar rebus sebagai ganjal perut murah-meriah.

Belum lama ini saya sempat berkunjung kembali ke sebuah restoran yang khusus menjual

berbagai makanan dari ubi jalar di Lawang, dekat Malang, Jawa Timur. Sekarang, di samping

tempat asalnya di tepi jalan raya, perusahaan ini juga telah mengembangkan sebuah restoran baru

yang diberi nama “Warung Daun”. Di salah satu dindingnya tertulis “Republik Telo”. Lucu juga!

Semula, rumah makan ini mengawali usahanya dengan memasarkan bakpao yang dibuat dari ubi

jalar. Untuk bagian luarnya, tepung ubi jalar dicampur dengan terigu. Sedangkan untuk isinya,

dipakai campuran ubi jalar dengan keju, kacang hijau, coklat, dan lain-lain.

Sukses mereka memasarkan bakpao telo kemudian dilanjutkan dengan mengembangkan

berbagai produk lainnya dari bahan baku yang sama. Hampir semuanya berwarna ungu karena

bahan bakunya dari ubi jalar yang berwarna ungu. Mereka sangat kreatif menciptakan berbagai

kue basah seperti: corobikang, brownies, dan banyak lagi macamnya. Dalam bentuk kering hadir

pula kripik ubi jalar. Juga ada es krim dan jus dari ubi jalar.

Pada tahap berikutnya mereka mengembangkan mi yang dibuat dari ubi jalar. Warna mi-nya juga

ungu. Sajian mi goreng telo dari rumah makan ini cukup mak nyuss! Tidak ada bedanya dengan

mi goreng enak lainnya.

Belakangan ini mereka juga membuat bakpia telo yang malah langsung mendapat penghargaan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai jajanan tradisional terbaik. Harus saya akui,

bakpia yang sangat renyah bagian luarnya ini malah lebih bagus daripada bakpia terkenal dari

satu kota di Jawa.

Ubi jalar yang dibudidayakan dalam skala industri oleh perusahaan ini semuanya berwarna ungu.

Karena itu, semua produk derivatifnya pun berwarna ungu. Bukan saja ungu merupakan warna

yang lebih cantik, tetapi ubi jalar ungu juga mengandung Vitamin A lebih banyak, sehingga

Page 11: Ekonomi campur aduk

bermanfaat bagi kesehatan mata kita. Sama dengan bayam merah yang lebih bagus dibanding

bayam hijau.

Di Filipina juga populer sekali es krim yang dibuat dari ubi jalar ungu. Orang Filipina menyebut

ubi jalar dengan nama ube, sangat mirip dengan bahasa kita. Di sana, es krim ube adalah yang

nomor dua favorit setelah es krim mangga. Agaknya kita pun perlu mencontoh keberhasilan

Filipina memasyarakatkan es krim ube yang bahkan disukai oleh para wisatawan. Di bandara

internasional Manila, ada gerai yang hanya menyediakan es krim mangga dan ube khusus untuk

dibawa sebagai oleh-oleh. Dikemas rapi dengan dry ice, agar dapat “selamat” sampai di tujuan.

Daun ubi jalar juga merupakan sayuran murah yang sering dimakan orang. Di Solo ada sebuah

sajian – hampir punah karena sudah semakin langka – yang disebut brambang asem. Sajian ini

bahan utamanya adalah daun ubi jalar yang disebut jlegor dalam bahasa setempat. Jlegor direbus,

lalu disiram dengan saus yang terbuat dari gula merah, asam jawa, cabe merah, bawang merah,

terasi. Disantap dengan baceman tempe gembus yang terbuat dari ampas tahu. Sajian rakyat

jelata yang memang sangat murah harganya. Ternyata, ketika saya berkunjung ke Taiwan, pun di

sana ada masakan yang dibuat dari daun ubi jalar ini. Di Taiwan, ubi jalar juga diproses menjadi

bahan bakar nabati (biofuel).

Ah, kenapa pula sebagian rakyat kita harus menderita kelaparan bila sebenarnya kita dapat

menyediakan ubi rebus dan brambang asem sebagai salah satu alternatif pengayaan gizi?

Sayangnya, paradigma kita sekarang selalu mengacu pada beras manakala kita menyoal pangan.

Mari kita masyarakatkan telo, dan me-nelo-kan masyarakat!