EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

37
EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN IMPLIKASINYA DENGAN MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA (KAJIAN EKOLOGI SASTRA) PROPOSAL SKRIPSI Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh: Nama Mahasiswa : Istiqomah Nim : 1688201142 PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 2020

Transcript of EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

Page 1: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU

KANCANA DAN IMPLIKASINYA DENGAN MATERI

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

(KAJIAN EKOLOGI SASTRA)

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam bidang

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh:

Nama Mahasiswa : Istiqomah

Nim : 1688201142

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2020

Page 2: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Istiqomah

Nomor Pokok Mahasiswa : 1688201142

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul Skripsi : Ekokritik dalam Novel Kekal Karya Jalu Kancana

dan Implikasinya dengan Materi Pembelajaran

Bahasa Indonesia di SMA (Kajian Ekologi Sastra)

Telah disetujui oleh Tim Pebimbing Skripsi untuk mengikuti Sidang Skripsi.

Tangerang, 20 April 2020

Tim Pembimbing: Tanda Tangan:

Pembimbing I.

Nori Anggraini, S.Pd.,MA ………………..

NBM. 1146136

Pembimbing II,

Ariyana, M.Pd ……...................

NBM. 013073

Ketua Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Blewuk Setyo Nugroho, M.Pd.

NBM. 1094914

Page 3: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang betanda tangan di bawah ini:

Nama : Istiqomah

Nomor Induk Mahasiswa : 1688201142

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Dengan ini menyatakan bahwa juduk skripsi “EKOKRITIK DALAM NOVEL

KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN IMPLIKASINYA DENGAN

MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA (KAJIAN

EKOLOGI SASTRA)” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri

dan bukan merupakan hasil jiplakan atau plagiat dari karya orang lain karena hal

tersebut melanggar etika yang berlaku dalam kaidah keilmuan. Atas pernyataan

ini, saya siap menggung resiko atau sanksiyang dijatuhkan kepada saya apabila

dikemudian hari ternyata terdapat pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam

karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya ini.

Tangerang,8 Mei 2020

Istiqomah

NIM. 1688201142

Page 4: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat allah SWT atas nikmat, petunjuk, dan berkahnya yang

selalu berlimpah, sehingga peneliti mampu menyelesaikan penyusunan skripsi

dengan judul “Ekokriik dalam Novel Kekal Karya Jalu Kancana dan Implikasinya

dengan Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA” sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana (S1) pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan, Universitas

MUhammadiyah Tangerang.

Penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan dari

berbagai pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk

itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Ahmad Amarullah, M.Pd., Rektor Universitas Muhammadiyah

Tangerang.

2. Dr. Enawar, S.Pd., M.M., M.O.S., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tangerang.

3. Sumiyani, M.Pd., Wakil Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Tangerang.

4. Dr. Asep Suhendar, M.Pd., Wakil Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammdaiyah Tangerang.

5. Blewuk Setyo Nugroho, M.Pd., Kaprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Universitas Muhammadiyah Tangerang.

6. Nori Anggraini, S.Pd., M.A., Dosen Pembimbing I yang selalu

memberikan waktu, arahan, dan bimbingan terbaiknya dalam penyusunan

skripsi ini.

Page 5: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

iv

7. Ariyana, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang selalu memberikan waktu,

arahan, dan bimbingan terbaiknya dalam penyusunan skripsi ini.

8. Seluruh doen pengampu mata kuliah yang telah memberikan banyak ilmu

pengetahuan kepada peneliti selama mengikuti pendidikan di Universitas

Muhammadiyah Tangerang.

9. Kepada kedua orang tua yang selalu memberikan materi, semangat dan

doa dalam proses penyusunan skripsi dan selama menempuh pendidikan di

Universitas Muhammadiyah Tangerang.

10. Semua rekan-rekan mahasiswa kelas A1 prodi Pendidkan Bahasa dan

Sastra Indonesia angkatan 2016 khususnya rekan-rekan Basis Belakang

yang selalu memberikan semangat dalam proses penyusunan skripsi.

11. Seluruh pihak yang bersedia dengan ikhlas membantu dan memberikan

semangat dalam proses penyusunan skripsi ini. Khususnya orang-orang

yang terkasih yang tidak bisapeneliti sbeutkan namanya satu-persatu.

Semoga allah SWT, senantiasa melimpahkan berkahnya sebagai

balasan atas segala kebaikan yang telah diberikan. Peneliti mengharapkan

saran dan kritik yang bersifat membangun untuk menyempurnakan skripsi

ini.

Page 6: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................................... ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... v

BAB I .................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................. 1

B. Fokus Penelitian .......................................................................................................... 2

C. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 3

D. Tujuan Penelitian ........................................................................................................ 3

E. Manfaat Penelitian ...................................................................................................... 3

BAB II ................................................................................................................................. 5

LANDASAN TEORI .......................................................................................................... 5

A. Landasan Teori ............................................................................................................ 5

1. Novel ........................................................................................................................... 5

a. Pengertian Novel ......................................................................................................... 5

b. Karakteristik Novel ..................................................................................................... 6

c. Jenis-jenis novel .......................................................................................................... 7

d. Unsur Pembangun Novel .......................................................................................... 11

2. Ekokritik Sastra ......................................................................................................... 14

3. Ekologi Sastra ........................................................................................................... 15

a. Merawat Ekologi Sastra ............................................................................................ 16

b. Sastra dalam Lintasan Hukum Alam Semesta .......................................................... 16

c. Sastra Mengabdi pada Lingkungan ........................................................................... 17

Page 7: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

vi

4. Implikasi dengan Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA ......................... 17

5. Penelitian yang Relevan ............................................................................................ 18

BAB III ............................................................................................................................. 20

METODE PENELITIAN .................................................................................................. 20

A. Pendekatan dan Metode Penelitian ........................................................................... 20

B. Waktu Penelitian ....................................................................................................... 21

C. Sumber dan Jenis Data Penelitian ............................................................................. 21

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................ 22

E. Instrumen Penelitian ................................................................................................. 23

F. Teknik Analisis Data ................................................................................................. 24

G. Keabsahan Data ........................................................................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 29

Page 8: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karya sastra merupakan sebuah karya seni yang dituangkan kedalam

bentuk tulisan melalui bahasa yang dibuat oleh seorang pengarang dengan

menggunakan estetik dan diksi yang menarik untuk dibaca. Sehingga para

pembaca merasa terpacu untuk terus membaca karya tersebut. Karya sastra

tercipta atas realita yang terjadi pada kehidupan sehari-hari yang erat kaitannya

dengan kehidupan manusia. Karena pada dasarnya sastra tercipta dari kehidupan

nyata. Mulai dari persoalan hidup, ekonomi, percintaan, agama bahkan persoalan

lingkungan. Dengan adanya imajinasi yang tinggi serta pandangan disekitar

seorang pengarang akan lebih mudah membuat sebuah karya sastra yang bagus

dan baik untuk di baca.

Prosa mempunyai beberapa jenis karya fiksi diantaranya ialah novel,

cerpen, dan puisi. Novel merupakan sebuah karya sastra yang mempunyai

rangkaian cerita yang panjang tentang kehidupan yang didalamnya terdapat tokoh

dan penokohan. Lalu cerpen merupakan karya sastra yang rangkaian ceritanya

sama dengan novel tetapi yang membedakan novel dengan cerpen ini bahwa

cerpen mempunyai rangkaian cerita yang lebih singkat dan langsung kepada

tujuan atau inti cerita tersebut. Puisi merupakan bentuk karya sastra yang berasal

dari ungkapkan seorang pengarang yang setiap baitnya memiliki makna dan

terikat oleh rima, irama. Karya sastra pada saat ini lebih banyak mengaitkannya

dengan keadaan disekitar yang berhubungan dengan alam serta lingkungan. Maka

para pengarang di era sekarang banyak yang menjadikan alam sebagai objek dari

sebuah karyanya.

Pada pembelajaran Bahasa Indonesia tidak terlepas dari pembelajaran

buku fiksi dan non fiksi salah satu buku fiksi yaitu novel. Dalam pembelajaran

novel siswa dapat mengetahui unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik yang dapat

Page 9: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

2

dijadikan pembelajaran, salah satunya adalah mengenai pembelajaran ekokritik

yaitu siswa dapat berpikir kritis mengenai lingkungan khususnya dilingkungan

sekitarnya bahwa menjaga alam dan lingkungan adalah salah satu pembelajaran

sastra, yang mengarahkan kepada siswa untuk berpikir kritis terhadap suatu

permasalahan dalam hal keadaan lingkungan. Serta dapat mengarahkan kepada

siswa tentang pentingnya menjaga, merawat lingkungan terutama di lingkungan

sekitar dan lebih mencintai alam sebagai tempat yang selalu dipijak.

Jalu Kancana adalah salah satu novelis yang membuat karya fiksi pada

novel “Kekal” yang mengeksplorasi permasalahan yang terjadi dikawasan cagar

alam. Pada karyanya tersebut Jalu Kancana memaparkan tentang bagaimana

kecintaannya terhadap lingkungan dengan berjuang untuk pelestarian hutan

lindung atau cagar alam agar tidak dirusak oleh perusahaan-perusahaan atau

orang-orang yang hanya melihat dari segi ekonomi saja. Disinilah seorang

pegarang mulai bertindak atas apa yang terjadi pada lingkungan alam sekitarnya

yang menjadi latar belakang pada permasalahan karya sastra yang dibuatnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti menganalisis Ekokritik dalam

Novel Kekal Karya Jalu Kancana dan Implikasinya dengan Materi Pembelajaran

Bahasa Indonesia di SMA (Kajian Ekologi Sastra), memfokuskan pada

permasalahan ekologi dalam karya sastra novel yaitu ekokritik. Fokus dalam

penelitian ini merupakan masalah ekologi yang terjadi di Negeri sendiri, maka

permasalahan yang terdapat dalam ekokritik yang akan diuraikan dalam penelitian

ini.

B. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah :

Ekokritik yang terdapat dalam novel Kekal Karya Jalu Kancana melalui kajian

ekologi sastra.

Page 10: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

3

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus penelitian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Apa sajakah kalimat yang termasuk pada bagian Ekokritik dalam novel Kekal

karya Jalu Kancana ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan ekokritik yang terdapat dalam novel Kekal karya Jalu

Kancana.

2. Untuk dapat dijadikan acuan dalam menjaga kelestarian lingkungan

3. Untuk dapat diaplikasikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia bahwa

lingkungan sekitar dan alam termasuk dalam objek karya sastra.

4.

5. Untuk dapat mengajarkan siswa lebih perduli, menjaga dan merawat

terhadap lingkungan disekitar.

E. Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat teoritis

maupun praktis

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam melakukan

penelitian di bidang sastra, khususnya analisis mengenai novel dan karya

fiksi lainnya dengan menggunakan kajian ekologi.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah apresiasi dan memberi manfaat

kepada para pembaca terhadap karya sastra, terutama bagi mereka yang

berkecimpung dalam dunia pendidikan dan pengajaran bahasa Indonesia

khususnya dibidang sastra.

Page 11: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

4

a. Bagi peneliti

Dapat menggunakan kajian ekologi dalam meningkatkan pemahaman

terhadap ekokritik sastra, khususnya novel.

b. Bagi guru bahasa dan sastra Indonesia

Penelitian ini pula dapat dijadikan acuan bagi guru Bahasa dan Sastra

Indonesia dalam proses belajar mengajar dalam mengajarkan tentang

ekologi dalam sebuah novel.

c. Bagi siswa

Dapat memotivasi dan menambah pengetahuan siswa agar bisa

mengembangkan kreativitasnya dalam bidang sastra khususnya

pemahaman tentang ekokritik, sehingga dapat mencintai lingkungan

disekitar.

d. Bagi pembaca

Bagi pembaca, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi

atau perbandingan dengan penelitian sebelumnya atau penelitian

lainnya.

Page 12: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Novel

a. Pengertian Novel

Novel merupakan karya sastra yang berisi cerita-cerita yang

didalamnya mengandung kiah-kisah kehidupan yang dimainkan oleh para

tokoh dengan mengangkat tema kehidupan yang dialami dalam kehidupan

sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh para

penikmat sastra. Hal ini mengacu pada pendapat Tarigan (2015) “Novel

adalah suatu cerita prosa yang fiktif dalam panjang yang tertentu, yang

melukiskan para tokoh, gerak, serta adegan kehidupan nyata yang

representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau

kusut”. (h. 167). Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa dalam cerita novel banyak sekali mengambarkan kisah-kisah

tentang kehidupan nyata yang dialami oleh para tokoh-tokoh dari mulai

permasalahan ekonomi hingga permasalahan lingkungan disekitarnya yang

dituliskan oleh pengarang.

Menurut Stanton (2007) “Novel mampu menghadirkan perkembagan

satu karakter, situasi sosial yang rumit, hubungan yang melibatkan banyak

atau sedikit karakter, dan berbagai peristiwa ruwet yang terjadi beberapa

tahun silam secara lebih mendetail” (h. 90). Berdasarkan paparn yang

disampaikan ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam cerita novel

selain dapat menghadirkan permasalahan, pengarang juga mampu

memberikan penyelesaian yang terjadi dalam peroblematika pada cerita

novel tersebut sehingga cerita menjadi lebih hidup dan bermakna.

Menurut Nurgiyantoro (2013) “Novel dapat mengemukakan sesuatu

secara bebas, menyajikan sesuatu secara lebih banyak, lebih rinci, lebih

Page 13: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

6

detil, dan lebih banyak melibatkan berbagai permasalahan yang kompleks”

(h. 13). Berdasarkan pendapat ahli di atas, peneliti meyimpulkan bahwa

novel menjadi alah satu karya fiksi yang sangat bagus untuk dibaca karena

di dalamnya mengungkapkan segala cerita mulai dari pengenalan sampai

penyelesaian yang diungkapkan secara mendetil.

Berdasarkan pemaparan dari tiga (3) ahli di atas peneliti dapat

menyimpulkan bahwa novel adalah gambaran dari sebuah kehidupan nyata

yang di dalamnya terdapat kisah-kisah kehidupan sehari-hari yang

diceritakan oleh pengarang kedalam bentuk tulisan, pada cerita novel juga

tidak hanya menceritakan tentang permasalahan-permasalahan yang

sedang terjadi atau yang pernah terjadi tetapi novel juga bisa menjadi

hiburan bagi penikmat karya sastra serta dapat memberikan pengajaran

dan dapat menjadi pembelajaran yang dapat bermanfaat untuk pembaca

b. Karakteristik Novel

Novel merupakan karangan berbentuk fiksi yang dituangkan kedalam

tulisan dengan menggunakan bahasa yang baku dan ditulis dengan gaya

bahasa yang dapat melukiskan keadaan di dalam setiap ceritanya. Cerita

dalam novel biasanya sampai beratus-ratus halaman untuk dapat

mengungkapkan sebuah cerita serta permasalahan-permasalahan dan

menemukan inti dari permasalahan dalam isi novel.

Menurut Tarigan (2015) “berdasarkan segi jumlah kata, maka biasanya

suatu novel mengandung kata-kata yang berkisar antara 35.000 buah

sampai tak terbatas jumlahnya. Dengan kata lain, jumlah minimum kata-

katanya adalah 35.000 buah” (h. 168). Berdasarkan pendapat ahli di atas,

di dalam novel memiliki ciri khas yaitu jumlah kata yang sangat banyak,

dalam novel kata yang terdapat bisa mencapai 35.000 kata dalam satu

novel.

Page 14: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

7

Menurut Nurgiyantoro (2013) “sebuah cerita yang panjang, katakanlah

berjumlah ratusan halaman, jelas tidak dapat disebut sebagai cerpen,

melainkan lebih tepat sebagai novel” (h. 12). Berdasarkan pendapat ahli di

atas, novel hamper sama dengan cerpen bedanya cerpen ialah ceritanya

lebih pendek tidak panjang seperti novel, maka cerita dalam satu novel

bisa berjumlah ratusan halaman.

Berdasrkan kesimpulan para ahli di atas, bahwa novel memiliki jumlah

kata dan jumlah halaman yang sangat banyak bahkan bisa mencapai

ratusan dan habis dibaca hingga berkali-kali, beda dengan cerpen yang

memiliki cerita pendek yang bisa dibaca hanya sekali baca, karena dalam

cerita novel banyak menggambarkan kehidupan yang terjadi yang disusun

dengan rapi yang didalamnya terdapat tokoh-tokoh, penokohan, alur, plot

dll dan novel juga memiliki unsur-unsur pembangun seperti unsur intrinsik

dan ekstrinsik. Dalam novel banyak sekali yang mengisahkan tentang

banyaknya cerita dan konflik kehidupan nyata yang dituangkan pengarang

ke dalam tulisan.

c. Jenis-jenis novel

Novel merupakan karya prosa fiksi yang mempunyai alur yang

panjang dan memiliki banyak tokoh yang dimainkan lewat peran yang

berbeda-beda, maka ada beberapa jenis novel yang sering dimainkan yaitu

novel serius dan popular,

Pendapat ini sesuai dengan Nurgiyantoro (2013), menurutnya novel

dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

1) Novel Serius mengambil realitas kehidupan ini sebagai model,

kemudian menciptakan sebuah “dunia baru”, dunia dalam

kemungkinan, lewat pengembangan cerita dan penampilan tokoh-

tokoh dalam situasi yang khusus.

2) Novel Populer yang popular pada masanya dan banyak penggemarnya,

khususnya pembaca dikalangan remaja.

Page 15: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

8

3) Novel Teenlit adalah bahwa mereka selalu berkisah tentang remaja,

baik yang menyangkut tokoh-tokoh utama maupun permasalahannya.

Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa novel terbagi tiga macam

yaitu : novel serius, novel popular, dan novel teenlit. Dengan demikian

peneliti meyimpulkan bahwa novel terbagi tiga macam yaitu: 1) novel

serius, 2) novel populer, 3) novel teenlit. Novel serius ialah novel yang

menggambarkan realitas kehidupan berdasarkan cerita dengan berbagai

konflik serta permasalahan yang terjadi sehingga mengajak pembaca untuk

dapat merenungi dan meresapi tentang cerita yang terdapat dalam novel.

Novel populer ialah novel dengan cerita yang terjadi sesuai dengan

zamannya atau pada masanya, dengan menggunakan bahasa yang mudah

dimengerti oleh berbagi macam kalangan dan ceritanya tidak terlalu rumit,

sedangkan novel teenlit ialah yang selalu diminati oleh kalangan remaja

karena dalam cerita novel tersebut selalu menceritakan cita-cita, gaya

hidup, pergaulan yang biasanya dialami oleh remaja saat ini, maka dari itu

novel teenlit ini banyak disukai oleh remaja.

Menurut Tarigan (2015) berpendapat bahwa novel terbagi dalam

beberapa jenis yaitu :

1) Novel Avontur yang dipusatkan pada seorang lakon atau hero utama.

Biasanya dalam novel avontur yang romantis adaah heroine atau

lakon wanita yang seterusnya merupakan rintangan-rintangan bagi

lakon untuk mencapai tujuan.

2) Novel Psikologis lebih diutamakan pemeriksaan seluruhnya dari

semua pikiran-pikiran para pelaku.

3) Novel Detektif untuk membongkar rahasia kejahatan dalam novel

detektif, tentu dibutuhkan bukti-bukti agar dapat menangkap si

pembunuh, dan sebagainya.

4) Novel sosial dan novel politik dalam novel ini ditinjau bukan dari

sudut persoalan orang-orang sebagai individu, tetapi persoalan ditinjau

melingkupi persoalan golongan-golongan dalam masyarakat, reaksi

Page 16: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

9

setiap golongan terhadap masalah-masalah yang timbul, dan pelaku-

pelaku hanya dipergunakan sebagai pendukung jalan cerita saja.

5) Novel Kolektif tidak terutama membawa “cerita”, tetapi lebih

mengutamakan cerita masyarakat sebagai suatu totalitas, suatu

keseluruhan. Novel seperti ini mencampuradukkan pandangan-

pandangan antropologis dan sosiologis dengan cara mengarang novel

atau roman.

Dengan demikian novel memiliki berbagai macam yaitu novel

avontur, novel psikologis, novel detektif, novel sosial dan politik, dan

novel kolektif. Dari setiap novel tersebut memiliki pengertian serta ciri

dan fokusnya masing-masing yang sesuai dengan jenis-jenisnya.

Menurut Hasim dan Aziez (2010) mengatakan bahwa, novel

terbagi dalam beberapa jenis yaitu:

1) Novel picaresque yang berasal dari kata picaro, yang dalam bahasa

Spanyol berarti bandit atau penjahat yang bernani melawan hukum

serta moral dalam kehidupan masyarakat.

2) Novel epistolari merupakan novel yang memanfaatkan dari segi surat

(epistles) yang dikirim di antara para tokoh yang terdapat di dalam

cerita tersebut sebagai media penyampaian pesan dalam cerita.

3) Novel sejarah biasanya merupakan novel yang berbentuk petualangan

yang memaparkan kejadian dan tokohnya dalam konteks sejarah yang

jelas, jenis novel ini bisa pula memasukkan tokoh-tokoh rekaan dan

nyata dalam rangkaian ceritanya, dengan demikian novel ini adalah

novel yang memaparkan rangkaian latar belakang sejarah dan tokoh-

tokoh sejarah dalam cerita fiktif.

4) Novel regional ialah novel yang latarnya atau “warna daerahnya”

memainkan peranan yang sangat penting, maka novel regional ini

menggunakan latar daerah terpencil atau perdesaan daerah

pegunungan bukan di daerah perkotaan

5) Novel satir yaitu prosa yang bersifat rekaan yang menyerang sesuatu

yang dituding sebagai kejahatan atau kebodohan, baik bersifat

Page 17: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

10

perorangan, kelompok, maupun anggota masyarakat secara

keseluruhan dan alatnya adalah lelucon dan cemoohan.

6) Novel bildungsroman istilah yang berasal dari Jerman, novel ini

mengonsentrasikanceritanya pada perkembangan diri sang tokoh, dari

masa muda atau kanak-kanak hingga dewasa.

7) Novel tesis merupakan novel yang mengandung pernyataan atau teori

yang selalu dilibatkan dan didukung oleh argumen yang menjadi dasar

ceritanya.

8) Novel gotik merupakan novel yang memunculkan tokoh-tokoh, latar,

dan situasi khas yang sampai sekarang masih muncul dalam film-film

horror modern.

9) Roman-Fleuve merupakan jenis novel berantai, yang rangkaian

ceritanya tentang satu keluarga besar yang masing-masing novel

mengutamakan ceritanya pada satu cabang keluarga tertentu.

10) Roman feuilleton merupakan novel yang diterbitkan secara mencicil

dan tanpa mengalami pemotongan dalam suatu surat kabar.

11) Fiksi ilmiah merupakan novel tentang ilmu pengetahuan yang modern,

yang sesuai dengan perkembangan teknologi, terutama perjalanan

antarplanet dan dunia luar angkasa.

12) Novel baru merupakan novel yang dirangkai dengan sedemikian rupa

untuk membingungkan pembaca dan untuk mencapai efek tertentu

yang berbeda.

13) Metafisika merupakan novel yang secara sengaja mengoyak ilusi

fiktif dan mengomentari secara langsung hakikat fiktifnya sendiri atau

proses penulisannya.

14) Faksi merupakan novel yang digunakan untuk memunculkan kembali

peristwa-peristiwa sejarah bagi pembacanya.

Dengan demikian novel merupakan berbagai macam jenis, seperti

yang sudah dipaparkan di atas dan semuanya memiliki perbedaan dan

fokus ceritanya masing-masing.

Page 18: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

11

Berdasarkan pemaparan di atas, novel memiliki banyak macamnya

yaitu novel serius, novel popular, novel teenlit, novel avontur, novel

psikologis, novel detektif, novel sosial dan politik, novel kolektif, novel

picaresque, novel epistolari, novel sejarah, novel regional, novel satir,

novel bildungsroman, novel tesis, novel ghotik, roman fleuve, roman

feuillton, fiksi ilmiah, novel baru, metafiksi, dan faksi novel. Dimana dari

masing-masing novel tersebut memiliki cerita yang terfokus yang terlihat

dari tema dan topiknya, tokoh, latar tempat, latar suasana dan kondisi yang

dapat membangun isi cerita dalam novel. Pada novel yang akan diteliti

yaitu novel kekal karya jalu kancana ini termasuk kedalam jenis novel

detektif, karena isi cerita dalam novel tersebut merupakan usaha

pembuktian dari kejahatan-kejahatan yang dilakukan terhadap kawasan

cagar alam oleh sekelompok orang yang secara tidak langsung dapat

merusak lingkungan cagar alam beserta isinya.

d. Unsur Pembangun Novel

Novel merupakan sebuah karya yang sangat indah yang di dalamnya

terdapat cerita-cerita yang menarik dan baik untuk dibaca, karena novel

memiliki unsur-unsur yang menarik dan estetik. Sebagai sebuah karya

novel mempunyai unsur-unsur pembangun yang saling berkaitan secara

erat. Unsur-unsur tersebut yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik.

1) Unsur Intrinsik

Menurut Nurgiyantoro (2013) mengatakan unsur intrinsik (intrinsic)

adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur

inilah yang menyebabkan suatu teks hadir sebagai teks sastra, unsur-unsur

yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur

intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur yang (secara langsung) turut

serta membangun cerita. Kepaduan antraberbagai unsur intrinsik inilah

yang membuat sebuah novel berwujud. Atau sebaliknya, jika dilihat dari

Page 19: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

12

sudut kita pembaca, unsur-unsur (cerita) inilah yang akan dijumpai jika

kita membaca sebuah novel. Unsur yang dimaksud, untuk menyebut

sebagian saja misalnya, peristiwa, cerita, plot, penokohan, tema, latar,

sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya bahasa, dan lain-lain (h.30).

Berdasarkan pengertian ahli di atas, bahwa unsur intrinsik adalah unsur

yang dapat membnagun sebuah karya sastra itu sendiri yang didaamnya

terdapat unsur seperti peristiwa, erita, plot, penokohan, tema, latra, sudut

pandnag dan lain sebagainya yang sudah pasti ada dalam unsur intrinsik

novel.

Menurut Stanton (2012) , a) tema merupakan aspek cerita yang

sejajar dengan makna dalam pengalaman manusia, b) alur merupakan

rangkaian peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita, c) latar adalah

lingkungan yang melingkupi sebuah peristiwa dalam cerita, d) sudut

pandang adalah posisi atau pusat kesadaran, tempat dimana dapat

memahami peristiwa dalam cerita, e) gaya bahasa adalah cara pengarang

dalam menggunakan bahasa di dalam ceritanya. Demikian unsur intrinsik

dari novel terdapat lima unsur seperti tema yang merupakan intisari dari

sebuah cerita, alur sebagai jalan cerita dari setiap peristiwa-peristiwa yang

terjadi, latar yang menjadi segala sesuatunya terjadi seperti latar tempat,

waktu dan suasana yang sedang terjadi, sudut pandang dimana pengarang

membuat cerita dalam novel sesuai apa yang dilihat dan rasakannya, gaya

bahasa yang digunakan oleh pengarang untuk membuat isi dalam ceritanya

tersebut menjadi lebih hidup yang dapat melukiskan apa saja yang

pengarang tulis.

Unsur-unsur yang membangun cerita dalam karya sastra novel,

unsur tersebut ada untuk membahas tentang apa saja yang terdapat dalam

novel, unsur intrinsik dapat membangun cerita dalam novel unsur ini

menjadi hal yang paling penting dalam novel yang dapat menentukan

kualitas dari karya sastra novel.

Page 20: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

13

Berdasarkan uraian unsur-unsur di atas, menurut peneliti unsur intrinsik

sebuah novel adalah unsur yang dapat membangun karya sastra, unsur

intrinsik sangat dibutuhkan dalam karya sastra seperti novel. Unsur

intrinsik dalam novel terdiri dari tema, alur, tokoh dan penokohan, sudut

pandang, gaya bahasa dan amanat dalam cerita.

2) Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik merupakan bagian unsur yang berada di luar dari

karya sastra, seperti latar belakang masyarakat dan penulis, amanat atau

pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dan nilai-nilai yang

terkadnung dalam cerita novel. Unsur ekstrinsik memiliki kaitan yang erat

dengan unsur intrinsik, maka dari itu kedua unsur tersebut akan membantu

dalam memahami sebuah karya sastra.

Menurut Nurgiyantoro (2013) unsur ekstrinsik (extrinsic) adalah

unsur-unsur yang berada diluar teks sastra itu, tetapi secara tidak langsung

memengaruhi bangun atau sistem organisme teks sastra. Atau, Secara lebih

khusus ia dapat dikatakan sebagai unsur-unsur yang memengaruhi bangun

cerita sebuah karya sastra, namun sendiri tidak ikut menjadi bagian di

dalamnya. Berdasrkan ahli di atas unsur ekstrinsik yang membahas apa

saja yang terdapat di luar karya itu sendiri, yang dapat membangun karya

sastra tetapi tidak terdapat di dalam cerita novel tersebut.

Menurut Soebacman (2014), unsur ekstrinsik meliputi latar

belakang penciptaan, sejarah, biografi pengarang (h. 113). Berdasarkan

pendapat ahli di atas bahwa unsur ekstrinsik yang tidak ada dalam novel

seperti latar belakang penciptaan novel, latar belakang seorang pengarang,

sejarah, biografi pengarang.

Berdasrkan uraian para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa unsur

ekstrinsik karya sastra yang dapat mempengaruhi isi cerita dari karya

sastra itu sendiri yang tidak terdapat dalam cerita tetapi sangat

memengaruhi jalan cerita, seperti latar belakang pengarang, latar belakang

Page 21: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

14

penciptaannya, kondisi sosial, serta tempat atau kondisi alam yang terjadi

yang merupakan pembahasan dari unsur ekstrinsik.

2. Ekokritik Sastra

Ekokritik sastra merupakan teori kritis dalam pendekatan mutakhir

sastra. Sastra yang berdekatan dengan ekokritik adalah folklor, kalau tidak

boleh dikatakan sastra lisan. (Glotfelty, 1996) ekokritik adalah studi

tentang hubungan antara sastra dan lingkungan fisik, Garrard (2004)

menyatakan bahwa ekokritik dapat membantu menentukan,

mengeksplorasi, dan bahkan menyelesaikan masalah ekologi.

Lawrence buell (1995) mengingatkan bahwa kriteria ekokritik

cenderung tampak terlalu luas karena menggabungkan apa pun dari sekian

banyak karya sastra di mana “alam” yang menggambarkan semuanya, atau

kriteria yang terlalu sempit karena tidak semua termasuk, kecuali karya

yang paling jelas berorientasi ekologis. Kearifan lingkungan merupakan

sebuah cara untuk membuat sadar bahwa manusia merupakan bagian dari

alam. Keraf (2010) mengatakan, kearifan lingkungan berisi prinsip-prinsip

moral berupa sikap hormat terhadap alam (respect for nature), sikap

bertanggung jawab terhadap alam (responsibility for nature), kepedulian

terhadap alam (caring for nature), prinsip kasih sayang terhadap alam, dan

prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam (Endaswara, 2016, h. 26).

Senada dengan uraian di atas, Sukmawan (2016), 1) sikap hormat

terhadap alam memandang bahwa manusia mempunyai kewajiban moral

untuk menghargai alam. Dalam perspektif etika lingkungan,

penghromatan terhadap alam sebagai unsur ekologi didasari oleh

kesadaran masyarakat tentang nilai intrinsic alam, bahwa alam mempunyai

nilai pada dirinya sendiri sehingga ia mempunyai hak untuk dihormati, 2)

sikap tanggung jawab moral terhadap alam, karena secara ontologis

manusia adalah bagian integral dari alam. Tanggung jawab ini bukan saja

bersifat individual melainkan juga kolektif. Prinsip moral ini menuntut

manusia untuk mengambil prakarsa, usaha, kebijakan, dan tindakan

Page 22: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

15

bersama secara nyata untuk menjaga alam semesta dengan segala isinya, 3)

sikap solidaritas terhadap alam, manusia tentunya mempunyai kedudukan

ekual dengan alam dan dengan sesama makhluk hidup lain. Kenyataan ini

menumbuhkan perasaan solider dalam diri manusia, perasaan

sepenaggungan dengan alam dan dengan sesama makhluk hidup lain.

Misalnya, bisa ikut merasakan apa yang dirasakan oleh hewan sehingga

timbul kesadaran untuk melindunginya, 4) sikap kasih sayang dan

kepedulian terhadap alam muncul dari kenyataan bahwa sebagai sesama

anggota komunitas ekologis, semua makhluk hidup mempunyai hak untuk

dilindungi, dipelihara, tidak disakiti, dan dirawat, 5) sikap tidak

mengganggu kehidupan alam termuat dalam a) kesadaran tidak merugikan

alam secara tidak perlu, b) kesanggupan tidak mengancam eksistensi

makhluk hidup di alam semesta, c) pemertahanan dan penghayatan

kewajiban tidak merugikan alam dalam norma, dan d) pembiaran alam

dalam keadaan tidak tersentuh (h. 21).

Berdasarkan pemaparan para ahli di atas, bahwa ekokritik sastra

merupakan teori kritis sastra yang memiliki hubungan antara sastra dan

lingkungan fisik, kearifan lingkungan salah satu cara untuk membuat sadar

manusia terhadap masalah lingkungan, maka kearifan lingkungan memiliki

prinsip-prinsip diantaranya sikap hormat terhadap alam, sikap bertanggung

jawab terhadap alam, kepedulian terhadap alam, prinsip kasih sayang

terhadap alam, dan prinsip hidup sederhana dan selaras terhadap alam.

3. Ekologi Sastra

Endaswara (2016) ekologi merupakan salah satu cabang biologi. Yaitu

ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme dan lingkungannya,

atau ilmu yang mempelajaru pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad

hidup. Ada juga yang mengatakan bahwa ekologi adalah suatu ilmu yang

mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan, binatang dan manusia

dengan lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana kehidupannya

an mengapa mereka ada di situ. Ekologi berasal dari bahasa Yunani

Page 23: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

16

“oikos” (rumah atau tempat hidup) dan “logos” yang berarti ilmu. Secara

harfiah ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-organisme atau

kelompok organisme terhadap lingkungannya. Ekologi hanya mempelajari

apa yang ada dan apa yang terjadi di alam dengan tidak melakukan

percobaan.

Dengan demikian berdasarkan uraian ahli di atas peneliti

menyimpulkan bahwa ekologi berasal dari kata “oikos” yaitu rumah atau

tempat hidup dan “logos” yaitu ilmu yang mempelajari tentang hubungan

alam, tumbuhan, lingkungan dan manusia.

a. Merawat Ekologi Sastra

Endraswara (2016) mengatakan, menyelamatkan lingkungan berarti

sekaligus menumpuk hadirnya ekologi sastra. Menyelamatkan ekologi

sastra termasuk hal pentng. Ekologi adalah kondisi di sekitar sastrawan.

Kepekaan sastrawan dapat menangkap suasana ekologis, yang kadang-

kadang berupa: (a) situasi lingkungan yang prak-poranda, penuh dengan

demo, penuh sampah, dan tata ruang yang semakin semrawut, (b) keadaan

alam yang nyaman, tenteram, damai, dan memberikan inspirasi untuk

hidup. Banyak fakta lingkungan yang perlu diselamatkan, yang kurang

sejalan dengan tuntutan nurani (h. 72).

b. Sastra dalam Lintasan Hukum Alam Semesta

Endraswara (2016) sastra itu berada dalam lingkungan yang penuh

hukum dan aturan. Sastra selalu berada pada lintasan hukum alam yang

serba pasti. Namun alam juga sering berada pada situasi tidak terduga.

Hukum alam itu pasti, sulit di eja, dan penuh keajaiban. Berarti mirip pula

dengan sastra. Baik alam semesta maupun sastra sama-sama membutuhkan

kepekaan dan ilmu titen (pengalaman). Maka memahami alam dan sastra

sesungguhnya memiliki kemiripan. Jika alam mengenal hukum kausalitas,

sastra banyak mengikuti hukum probabilitas. Memang berbeda antara alam

dan sastra. Yang jelas sastra butuh alam. Alam belum tentu butuh sastra.

Yang bagus tentu alam pun butuh sentuhan (h. 82).

Page 24: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

17

c. Sastra Mengabdi pada Lingkungan

Menurut Endraswara (2016), ada tiga asumsi penting untuk

menyatakan bahwa sastra itu mengabdi pada lingkungan, yaitu (1) sastra

senantiasa muncul di lingkungan apa pun, selama sastrawan memiliki

dedikasi luas biasa, (2) sastra menjadi corong keadaan lingkungan, dan (3)

sastra mengalirkan kesejukan di tengah lingkungan yang gersang sekalipun.

Dari tiga asumsi dasar ini, para pemerhati ekologi sastra akan berjuang

memerhatikan lingkungan lewat sastra. Sastra merupakan salah satu

cabang kesenian yang selalu berada dalam peradaban manusia dan tidak

dapat ditolak, bahkan kehadiran tersebut diterima sebagai salah satu

realitas sosial budaya. Hingga saat ini sastra tidak saja dinilai sebagai

sebuah karya seni yang memiliki budi, imajinasi, dan emosi, tetapi telah

dianggap sebagai suatu karya kreatif yang dimanfaatkan sebagai konsumsi

intelektual di samping konsumsi emosi (h. 78)

4. Implikasi dengan Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA

Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas khususnya mata pelajaran

Bahasa Indonesia yang sudah menggunakan kurikulum 2013, saat ini

seluruhnya menggunakan teks. Pada kurikulum 2013 revisi tahun 2018

isinya memadukan kurikulum antara 2013 dan KTSP. Pada materi novel

tidak begitu saja dimasukkan kedalam materi tertentu, tetap disebut novel

sama seperti kurikulum KTSP, hanya saja yang membedakannya dalam

pembelajaran dengan menggunakan kurikulum 2013. Terkait pembahasan

pada materinya tetap mengacu pada kedua kurikulum tersebut. Sesuai

dengan implikasinya dengan materi pembelajaran Bahasa Indonesia di

Sekolah Menengah Atas, maka yang membahas mengenai novel di mata

pelajaran Bahasa Indonesia hanya terdapat di kelas XII. Materi pada novel

yaitu terdapat pada KD 3.8, 4.8, 3.9, dan 4.9. materi pada novel yang

dibahas meliputi: 1) menafsirkan pandangan pengarang terhadap

kehidupan dalam novel, 2) menganalisis isis dan kebahasaan pada novel, 3)

menyajikan hasil interpretasi pandangan terhadap pengarang, dan 4)

Page 25: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

18

membuat novel dengan memerhatikan isi dan kaidah kebahasaan. Materi

novel yang akan diajarkan kepada siswa dengan melakukan kegiatan

mengintrepretasikan pandangan seorang pengarang terhadap kehidupan

yang ada pada cerita novel. Dari kegiatan tersebut dapat menggunakan

novel yang berkaitan dengan lingkungan alam, seperti novel Kekal yang

menceritakan tentang masalah lingkungan, serta memasukkan ekokritik

dalam proses penafsiran pandangan pengarang.

5. Penelitian yang Relevan

Berdasarkan telaah kepustakaan yang telah peneliti lakukan,

terdapat beberapa hasil yang relevan diantaranya:

1. Hasil penelitian Wiradita Sawijiningrum (2018) Ekokritik Greg

Garrard dalam Novel Api Awan Asap Karya Korrie Layun Rampan

dan Relevansi Pembelajaran Sastra di Sekolah Menengah Atas. Skripsi

Universitas Islam Majapahit. Penelitian ini menunjukan bahwa adanya

hubungan karakter dengan kerusakan lingkungan alam dalam novel api

awan asap dan relevansinya terhadap pembelajaran sastra di sekolah

menengah atas. Perbedaan penelitian ini dengan peneliti yaitu,

penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan karakter

dengan kerusakan alam, sedangkan peneliti menganalisis tentang

hubungan manusia dengan alam lingkungannya yang berusaha

mempertahankan lingkungan alamnya dari yang merusaknya.

Persamaan pada penelitian ini yaitu sama-sama meneliti kerusakan

lingkungan alam dan relevansinya terhadap pembelajaran di Sekolah

Menengah Atas.

Page 26: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

19

2. Hasil penelitian Nova Agusryana Syarif (2019) Fenomena Lingkungan

dalam Serial Anak-Anak Mamak Karya Tere Liye: Tinjauan Ekokritik.

Skripsi Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini menunjukan bahwa

adanya fenomena-fenomena alam yang terjadi serta bentuk-bentuk

kearifan alam. Perbedaan penelitian ini dengan peneliti ialah tidak

membahas bagaimana penerapannya di sekolah dalam pembelajaran

sastra. Persamaan pada penelitian ini ialah sama-sama meneliti tentang

kerusakan lingkungan yang terjadi di lingkungan sekitar.

Page 27: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif

dengan metode penelitian analisis isi. Moleong (2007) mengatkan,

penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh objek penelitian

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

alamiah (h. 6).

Penelitian yang akan dikaji menggunakan metode analisis isi. Metode

analisis isi ini merupakan metode yang mempelajari dan mengungkapkan

sesuatu yang terdapat dalam komponen-komponen isi suatu karya sastra

atau naskah. Dengan metode analisis ini peneliti berusaha mengungkapkan

pesan serta gagasan yang tekandung di dalam isi karya sastra atau karya

yang akan dikaji yaitu novel, Subrayogo (2001) menyatakan bahwa,

analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi-

inferensi yang dapat ditiru (repicable) dan sahih data dengan

memperhatikan konteksnya. Sebagai suatu teknik penelitian, analisis isi

mencakup prosedur-prosedur khusus untuk pemerosesan dalam data ilmiah

dengan tujuan memberikan pengetahuan, membuka wawasan baru, dan

menyajikan fakta (h. 71).

Page 28: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

21

B. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dimulai dari pengajuan judul proposal sampai pada ujian

skripsi.

NO KEGIATAN WAKTU KET

1 Pengajuan Judul

2 Bimbingan Proposal

3 Seminar Proposal

Skripsi

4 Bimbingan dan Revisi

Hasil Seminar

5 Pembuatan Instrumen

Penelitian

6 Pengumpulan Data

7 Pengolahan dan

Analisis Data

8 Ujian Skripsi

C. Sumber dan Jenis Data Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat sumber dan jenis data yang

dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara

langsung dari sumber utama itu sendiri, data yang didapatkan dari hasil

analisis isi dalam novel yang dikaji untuk menentukan pesan serta

gagasan yang akan diteliti sesuai dengan fokus penelitian.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang peneliti peroleh dari buku, tulisan,

website, dan lingkungan sekitar yang bisa dijadkan sumber dari data

Page 29: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

22

sekunder agar mendapatkan teori maupun sesuatu yang dapat

mendukung proses penelitian sesuai dengan topik dan fokus yang

dteliti.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik merupakan suatu cara atau alat yang dipakai untuk dapat

mencapai sebuah tujuan. Sugiyono (2016) mengatakan bahwa, teknik

mnegumpulkan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (h. 224).

Peneliti dalam mengumpulkan data menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk

mengetahui secara langsung dengan menggunakan panca indera baik

dengan melihat atau mendengar sesuatu atau kegiatan yang terjadi

selama proses kegiatan penelitian. Objek yang akan diobservasi ini

adalah buku novel yang berjudul Kekal karya Jalu Kancana.

2. Wawancara

Wawancara merupakan cara untuk mengumpulkan data dengan

mengajukan pertanyaan atau dengan mencari informasi langsung

kepada nara sumber atau seseorang yang berkompeten dalam

bidangnya terhadap fokus masalah pada penelitian ini.

3. Studi Dokumen

Studi dokumen merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan

memperoleh dan menganalisis yang terdapat pada dokumen tertulis

yang berbentuk naskah pada novel. Studi dokumen dalam penelitian

ini yaitu dengan teknik membaca dan mencatat. Kegiatan

pembacaannya secara berulang-ulang karena dokumen tersebut berupa

data nonverbal. Teknik dalam studi dokumen ini yaitu membaca

dengan cermat dan teliti keseluruhan isi dalam novel sebagai sumber

Page 30: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

23

penelitian, membaca novel yang akan diteliti dengan pemahaman dan

ketelitian, menafsirkan dan membuat gambaran dari data sehingga

dapat diperoleh data mengenai kerusakan-kerusakan terhadap

lingkungan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan sebuah cara untuk memperoleh

pemecahan masalah dalam penelitian atau untuk mencapai tujuan

penelitian. Sugiyono (2010) menyatakan bahwa, dalam penelitian

kualitatif, yang menjadi instrumen adalah peneliti itu sendiri, posisi

peneliti dalam penelitian kualitatif sebagai human instrument, berfungsi

menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,

melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,

menafsirkan data dan membuat kesimpulannya atas temuannya (h. 305).

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri yang bertindak

sebagai pengumpul data. Instrumen dalam penelitian sangat diperlukan

untuk mendukung langkah-langkah dalam meneliti. Instrumen dibantu

dengan lembaran isi novel untuk dapat menentukan kalimat yang

mengandung ekokritik dalam novel.

Tabel 3.2

Instrumen Penelitian

Tabel Data Analisis Ekokritik Novel Kekal Karya Jalu Kancana

No. Kutipan Nilai Ekokritik Keterangan

1 2 3 4 5

1

2

3

4

5

Page 31: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

24

Keterangan :

1. Sikap Hormat Terhadap Alam

2. Sikap Tanggung Jawab Terhadap Alam

3. Sikap Solidaritas Terhadap Alam

4. Sikap Kasih Sayang dan Kepedulian Terhadap Alam

5. Sikap Tidak Mengganggu Kehidupan Alam

F. Teknik Analisis Data

Sagindu (2007) mengatakan bahwa, teknik analisis data bertujuan

untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca

dan interpretasikan. Analisis dalam penelitian kualitatif terdiri dari tiga

komponen yaitu redujsi data, sajian data, dan verifikasi serta simpulan (h.

73).

1. Reduksi Data

Sagindu (2007), reduksi data adalah merampingkan dengan memilih

data yang dipandang penting, menyederhanakan, dan

mengabstraksikannya (h. 73). Analisis data dimulai setelah

mengumpulkan data-data dari novel Kekal karya Jalu Kancana yang

menggunakan teori Suwardi Endraswara yang meliputi kerusakan

lingkungan pada alam. Setelah semua data telah diperoleh, selanjutnya

dilakukan reduksi data dengan tepat.

2. Penyajian Data

Sagindu (2007) menyatakan, sajian data adalah menyajikan data

secara analitis dan sintesis dalam bentuk uraian dari data-data yang

terangkat disertai dengan bukti-bukti tekstual yang ada (h. 74). Sajian

data tersebut mengenai kerusakan lingkungan pada alam yang terdapat

dalam novel Kekal karya Jalu kancana agar data yang disajikan lebih

jelas.

3. Menarik kesimpulan/verifikasi

Sagindu (2007) mengatakan, verifikasi dan simpulan adalah melihat

kembali (diverifikasi) pada catatan-catatan yang telah dibuat oleh

Page 32: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

25

peneliti dan selanjutnya membuat simpulan-simpulan sementara (h.

74). Penarikan kesimpulan merumuskan apa yang telah didapatkan

dari reduksi data maupun pengumpulan data. Penarikan kesimpulan

memerlukan pengulangan proses terhadap data-data yang telah

diperoleh agar hasil yang didaptkan sesuai dan tepat.

G. Keabsahan Data

Sugiyono (2007) mengatakan bahwa, keabsahan data dilakukan untuk

membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar-benar merupakan

penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data yang diperoleh. Uji

keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility,

transferability, dependability, dan confirmability (h. 270).

Untuk dapat meyakinkan bahwa penelitian dapat dipertanggung

jawabkan perlu dilakukan uji keabsahan data. Adapun uji keabsahan data

yang dapat dilakukan yaitu:

1. Objektivitas (confirmability)

Penelitian dapat dikatakan objektif apabila penelitian telah disepakati

oleh banyak orang. Uji confirmability berarti menguji hasil penelitian

yang telah dikaitkan dengan proses yang telah dilakukan seperti

menentukan fokus penelitian dengan tepat, kajian literatur yang

relevan, pengumpulan data yang sesuai dengan fokus penelitian,

menganalisis secara benar, dan mempunyai manfaat bagi ilmu

pengetahuan khususnya pengajaran di sekolah mengenai sastra.

2. Kesahihan internal (credibility)

Uji credibility merupakan uji kepercayaan terhadap hasil penelitian

yang disajikan agar hasil penelitian tidak meragukan sebagai sebuah

karya ilmiah sebuah penelitian. Terdapat beberapa kriteria keabsahan

data sebagai berikut:

Page 33: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

26

a. Pegamatan yang dilakukan dapat meningkatkan kepercayaan

data. Dengan pengamatan peneliti langsung terjun dalam proses

pengamatan, wawancara dengan sumber data yang ditemui.

Keterkaitan pengamat dengan partisipan dapat memperoleh

infomasi semakin banyak dan lengkap.

b. Observasi secara terus menerus dapat meningkatkan kecermatan.

Meningkatkan kecermatan merupakan salah satu cara untuk

mengecek sebuah data yang disajikan sudah benar atau belum.

c. Trianggulasi

Wiliam Wiersma (1986) menyatakan trianggulasi dalam

pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari

berbagai sumber dengan berbagai waktu. Dengan demikian

terdapat trianggulasi sumber, trianggulasi teknik pengumpulan

data, dan waktu (Sugiyono, 2007, h. 274).

1) Trianggulasi Sumber

Sugiyono (2007) mengatakan bahwa, untuk menguji

kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data

yang telah diperoleh melalui beberapa sumber, data yang

diperoleh dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan

suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan

(member check) dengan tiga sumber data (h. 274).

2) Trianggulasi Teknik

Sugiyono ( 2007) menyatkan bahwa, untuk menguji

kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data

kepada sumber yang sama dengan teknik yang bereda.

Misalnya untuk mengecek data bisa melalui wawancara,

observasi, dokumentasi. Bila dengan teknik pengujian

kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang

berbeda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut

Page 34: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

27

kepada sumber data yang bersangkutan untuk

memastikan data mana yang dianggap benar (h. 274).

3) Trianggulasi Waktu

Sugiyono (2007) mengatakan bahwa, data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada

saat narasumber masih segar, akan memberikan data

lebih valid sehingga lebih kredibel. Selanjutnya dapat

dilakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau

teknik lain dalm waktu atau situasi yang berbeda. Bila

hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka

dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai

ditemukan kepastian datanya (h. 274).

4) Analisis Kasus Negatif

Sugiyono (2007) menyatakan bahwa, melakukan analisis

kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda

atau bahkan bertentangan dengan data yang telah

ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau

bertentangan dengan temuan, berarti masih mendapatkan

data-data yang bertentangan dengan data yang ditemukan,

maka peneliti mungkin akan mengubah temuannya (h.

275).

5) Berdiskusi dengan teman sejawat dapat menambah

bahan referensi dalam proses penelitian terlebih teman

sejawat yang juga melakukan penelitian yang

sefrekuensi dengan yang peneliti teliti. Sugiyono (2007)

menyatakan, yang dimaksud referensi adalah pendukung

untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh

peneliti. Dalam laporan penelitian, sebaiknya data-data

yang dikemukakan perlu dilengkapi dengan foto-foto

Page 35: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

28

atau dokumen autentik, sehingga menjadi lebih dapat

dipercaya (h. 275).

6) Mengadakan Membercheck

Sugiyono (2007) berpendapat bahwa, tujuan

membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh

data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan

oleh pemberi data. Jadi tujuan membercheck adalag agar

informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam

penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud

sumber data atau informan (h. 276).

3. Kesahihan eksternal ( transferability)

Sugiyono (2007) menurutnya, transferability merupakan validitas

eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukan

derajat ketetapan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi

di mana sampel tersebut diambil (h. 276).

4. Keterandalan ( dependability)

Dependability atau reliabilitas adalah penelitian yang dilakukan

oleh orang lain, dengan proses penelitian yang sama akan memperoleh

hasil yang sama pula. Maka akan dilakukan pengujian terhadap

keseluruhan proses penelitian dengan cara auditor. Pembimbing yang

independen mengaudit keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh

penliti dalam melakukan penelitian.

Page 36: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

29

DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, Hendri Guntur.(2015).Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung:

Cv Angkasa.

Stanton, Robert. (2007). Teori Fiksi. Yogyakarta: Syura Media Utama.

Nurgiyantoro, Burhan. (2013). Teori Pengkajian Fiksi.

Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Aziez dan Hasim. (2010). Menganalisa Fiksi. Jakarta: Pt Multi

Kreasi Satu Delapan.

Stanton, Robert. (2012). Teori Fiksi. Yogyakarta: Syura Media Utama.

Soebachman. (2014). 4 Hari Mahir Menulis. Yogyakarta: Syura

Media Utama.

Endraswara, Suwardi. (2016). Metode Penelitian Ekologi Sastra.

Yogyakarta: CAPS (center for academik publishing service).

Endraswara, Suwardi. (2016). Ekokritik Sastra. Yogyakarta: CAPS (center

for academik publishing service).

Sukmawan, Sony. (2016). Ekokritik Sastra: Menanggap Sasmita

Arcadia. Malang: UB Press.

Endraswara, suwandi. (2016). Sastra Ekologis. Yogyakarta: CAPS

(center for academik publishing service).

Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuntitatif, kualitatif dan R&D.

Bandung: PT Alfabet.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan pendekatan

kauntitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: PT Alfabet.

Sagindu. (2007). Penelitian Sastra: Pendekatan, Teori, Metode,

Teknik, dan Kiat. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Moleong, Lexy. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT

Remaja Rosda Karya.

Page 37: EKOKRITIK DALAM NOVEL KEKAL KARYA JALU KANCANA DAN ...

30