EKOHIDRAULIKA
Transcript of EKOHIDRAULIKA
7/24/2019 EKOHIDRAULIKA
http://slidepdf.com/reader/full/ekohidraulika 1/17
TUG S laporan
Mata Kuliah Ekohidraulika
PENDEKATAN KONSEP PENATAAN KEMBALI BANTARAN SUNGAI
Studi Kasus: Bantaran Sungai Ciapus Segmen Dramaga-Laladon
(Sustainable Waterfront Redevelopment )
Disusun oleh :
HAKI YUSDINAR
(A155140031)
PROGRAM STUDI ILMU PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2016
7/24/2019 EKOHIDRAULIKA
http://slidepdf.com/reader/full/ekohidraulika 2/17
i
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Konsep Penataan Kembali di Bantaran Sungai
Nama : Haki Yusdinar
NRP : A 1551 400 31
Ps : Pengelolaan Daerah Aliran Sungai –
DAS
Mengetahui,
Koordinator Mata Kuliah
Ekohidraulika
Dr. ir. Moh. Yanwar Jarwadi Purwanto, Ms.
7/24/2019 EKOHIDRAULIKA
http://slidepdf.com/reader/full/ekohidraulika 3/17
ii
Kata Pengantar
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), adalah pengelolaan berbagai
sumberdaya alam yang terdapat di dalam satuan DAS dengan mempertimbangkan aspek
sosial ekonomi budaya yang berkembang di dalam DAS, sehingga dapat dicapai pengelolaan yang rasional untuk mencapai keuntungan optimal yaitu dalam waktu tak
terbatas dengan resiko kerusakan minimal.
Sejalan dengan itu, adanya perubahan karena pertumbuhan penduduk dan
perkembangan jaman, telah merubah pola keserasian terhadap lingkungan bahkan tidak
selaras dengan konsep pembangunan yang berkelanjutan maka sangatlah diperlukan
penyelamatan dini berupa pendekatan konsep atau model-model pembangunan yang dapat
memberikan kelestarian secara menyeluruh bagi kehidupan.
Dengan demikian melalui pemahaman EKOHIDRAULIKA ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi ummat secara luas bagi kelestarian lingkungan serta
berkelanjutan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Pemateri
yang sudah memberikan ilmu dan pengalamannya pada perkuliahan selama ini dan
semoga apa yang telah diberikannya menjadi amal kebaikan disisi Tuhan Yang Maha Esa,
amiin.
Bogor, 06 Januari 2016
Penulis
7/24/2019 EKOHIDRAULIKA
http://slidepdf.com/reader/full/ekohidraulika 4/17
iii
DAFTAR ISI
Halaman pengesahan ................................................................................................. i
Kata pengantar .......................................................................................................... iiDaftar isi ................................................................................................................... iii
Pendahuluan .............................................................................................................. 1
Permasalahan Infrastuktur Permukiman Bantaran Sungai .................................. 2
Konsep Perencanaan Prasarana Dan Sarana Permukiman (Sustainable Waterfront
Redevelopment ) ........................................................................................................ 5
Konsep Penataan Kawasan Permukiman Bantaran Sungai .................................. 6
Ilustrasi Perencanaan Penanganan Permukiman di Bantaran Sungai ...................... 7
Kesimpulan .............................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 13
7/24/2019 EKOHIDRAULIKA
http://slidepdf.com/reader/full/ekohidraulika 5/17
Konsep Penataan Bantaran Sungai 2016
DAS - 2014 Page 1
Pendahuluan
Pada masa awal pembangunan, dimana berbagai kawasan di perkotaan
mengalami pertumbuhan fisik yang cepat sehingga banyak terjadi beberapa kasus yangkurang bahkan tidak terkendali, tidak sesuai dengan rencana tata ruang, keserasian
dengan lingkungan dan tidak selaras dengan konsep pembangunan berkelanjutan.
Permasalahan mulai muncul ketika lahan yang semakin terbatas menjadikan tepian
sungai sebagai alternatif dengan mendirikan hunian-hunian permanent maupun non
permanent sebagai bentuk okupasi atas lahan-lahan yang sering disebut stren kali atau
bantaran sungai. Banyaknya perumahan illegal di sekitar bantaran sungai
mengakibatkan bukan hanya menyebabkan menyempitnya daerah aliran sungai,
namun juga menurunkan kualitas hidup bagi lingkungannya.
Untuk itu, penataan kembali (redevelopment ) perlu dilakukan untuk dapat
menata kembali kawasan bantaran sungai dan daerah disekitarnya. Tujuan dari
penulisan ini adalah untuk memberikan masukan berupa konsep pada penataan
kawasan bantaran sungai. Studi kasus pada penulisan ini adalah daerah bantaran sungai
Ciapus segmen kampus IPB Dramaga Bogor – Laladon, dimana keberlanjutan dari
kawasan bantaran sungai dapat dilakukan dengan menjadikannya sebagai kawasanaktif sehingga dapat menjadi pusat aktifitas masyarakat yang pada akhirnya
menimbulkan rasa memiliki terlebih dengan mengingat fungsi sungai yang sangat
berpengaruh terhadap keberlangsungan ekologis dan kehidupan makhluk hidup di
dalamya. Penataan bantaran sungai yang berkelanjutan (Sustainable Waterfront
Redevelopment ) dapat dilakukan dengan menghadirkan konsep desain yang
berkelanjutan, berupa tersedianya alat kontrol terhadap air, pembangunan yang
mengarah ke sungai ataupun mundur dari badan sungai.
7/24/2019 EKOHIDRAULIKA
http://slidepdf.com/reader/full/ekohidraulika 6/17
Konsep Penataan Bantaran Sungai 2016
DAS - 2014 Page 2
Permasalahan Infrastuktur
Permukiman Bantaran Sungai
Perkembangan perumahandan permukiman yang sangat
pesat yang sering kurang
terkendali dan tidak sesuai dengan
rencana tata ruang dan konsep
pembangunan yang berkelanjutan,
mengakibatkan banyak kawasan-
kawasan rendah yang semula
berfungsi sebagai tempat
cadangan air (retarding pond )
telah berubah menjadi daerah
permukiman. Kondisi ini akhirnya
meningkatkan volume air
permukaan dan menjadikannya genangan yang bisa menyebabkan banjir.
Berkembangnya bantaran sungai sebagai kawasan permukiman bukan sajamembawa dampak menurunnya fungsi bantaran sungai sebagai retarding pond ,
ancaman banjir dan tanah longsor melainkan turunnya kualitas lingkungan termasuk
ekositim didalamnya serta fungsi-fungsi lestari kawasan lainnya.
Pertambahan penduduk di kota Bogor telah mengakibatkan peningkatan akan
kebutuhan sarana dan prasarana serta infrastruktur yang memadai. Peningkatan
pembangunan sarana kota cenderung mengurangi keberadaan Ruang Terbuka Hijau
dan lahan-lahan yang berada di sepanjang jalur sungai.
Penduduk yang bertempat tinggal di bantaran sungai khususnya penduduk
Kelurahan Dramaga hingga Kelurahan Laladon, ada yang sudah mendiami daerah
tersebut sejak dulu kala sebelum pengembangan Kota Bogor tetapi ada pula pendatang
akibat migrasi. Penggunaan lahan di tepi sungai ini akan sangat mempengaruhi
kualitas lingkungan ekologis sungai dan pada badan air umumnya memiliki tingkat
pencemaran yang tinggi. Salah satu sumber pencemaran yang paling dominan adalah
7/24/2019 EKOHIDRAULIKA
http://slidepdf.com/reader/full/ekohidraulika 7/17
Konsep Penataan Bantaran Sungai 2016
DAS - 2014 Page 3
limbah rumah tangga yang berasal dari permukiman, dimana terdapat juga
permukiman yang illegal. Permukiman illegal ini lama kelamaan akan berkembang
menjadi permukiman padat atau kumuh apabila dekat dengan pusat kota.
Letak bangunan yang tidak teratur, utilitas (drainase, tempat sampah) yang
tidak berfungsi baik, fasilitas pelayanan (MCK, tempat bermain, olahraga, pasar) yang
minim, disertai kebiasaan penduduk yang kurang baik menyebabkan kualitas
lingkungan pemukiman tepi sungai tersebut semakin buruk.
Penggunaan lahan yang terdapat di sekitar sungai Ciapus adalah permukiman,
semak belukar, pertokoan, fasilitas umum dan sebagainya. Perkantoran dan
perdagangan terletak di tepi jalan besar dengan membelakangi tepat di tepi sungai
sedangkan permukiman non perumahan menyebar sepanjang tepi sungai terutama di
kelurahan Dramaga (Cilubang-Babakan) dan perumahan hanya dibatasi dengan
dinding pagar.
7/24/2019 EKOHIDRAULIKA
http://slidepdf.com/reader/full/ekohidraulika 8/17
Konsep Penataan Bantaran Sungai 2016
DAS - 2014 Page 4
Secara umum kondisi sungai Ciapus memiliki permasalahan diantaranya yaitu:
Rumah-rumah atau bangunan yang dibangun di sepanjang sungai umumnya
mengambil bagian bantaran sungai sehingga alur sungai menyempit dan tidak
dapat lagi menampung deras aliran air ketika hujan.
Kondisi permukiman pada umumnya padat dan kumuh, prasarana dan sarana
tidak tertata dengan baik dan tidak memadai.
Pembuangan limbah padat maupun cair ke badan air dan bantaran sungai
terdapat di berbagai ruas tepian sungai.
Orientasi terhadap sungai masih menjadikan “ River Back ”, sehingga sungai
masih dianggap sebagai daerah belakang yang tidak perlu diperhatikan.
7/24/2019 EKOHIDRAULIKA
http://slidepdf.com/reader/full/ekohidraulika 9/17
Konsep Penataan Bantaran Sungai 2016
DAS - 2014 Page 5
Konsep Perencanaan Prasarana
Dan Sarana Permukiman
(Sustainable Waterfront
Redevelopment ).
Dalam mengatasi dampak
yang ditimbulkan akibat kegiatan
permukiman yang tidak terkendali di
bantaran sungai seperti tersebut
diatas, diperlukan perencanaan
sistem infrastruktur permukiman
yang komprehensif, dengan
mempertimbangkan berbagai faktor
keterkaitan satu sama lain dan dampak-dampaknya. Pembangunan prasarana dan
sarana perumahan dan permukiman perlu dilakukan secara sinergis satu dengan yang
lainnya sehingga dapat secara optimal mendukung kegiatan sosial ekonomi dan
kelestarian lingkungan. Jaringan jalan dan jaringan drainase harus sinergis secara fisik,
disamping pengelolaan sampah dan air limbah yang juga harus tertata.
Nilai-nilai utama yang harus dikedepankan dalam kegiatan Sustainable Waterfront
Redevelopment ini adalah:
1. Pembangunan yang Pro-poor
2. Mempromosikan Greenway
3. Meningkatkan Kualitas Lingkungan
4. Membangun Komunitas Kuat/ Partisifatif
5. Mengembangkan Karakter Berbeda
6. Memberikan Akses / Transportasi
7. Membangun Public Partnerships
7/24/2019 EKOHIDRAULIKA
http://slidepdf.com/reader/full/ekohidraulika 10/17
Konsep Penataan Bantaran Sungai 2016
DAS - 2014 Page 6
Konsep Penataan Kawasan Permukiman Bantaran Sungai
Pendekatan yang dipakai pada penataan bantaran sungai Ciapus segmen IPB
Dramaga-Laladon ini adalah sustainable waterfront development , yang terdiri dari
desain berkelanjutan, adanya kontrol terhadap air (kontrol terhadap banjir), dan
pembangunan menghadap sungai atau dimundurkan. Dengan menerapkan konsep
desain yang berkelanjutan ( sustainable design) maka diharapkan redevelopment
sungai Ciapus ini akan memperbaiki kondisi alam, tidak merusak lingkungan, serta
melestarikan habitat kawasan. Pembangunan menghadap sungai sangat penting untuk
dapat menjadikan sungai sebagai focal point dari kawasan sehingga kelestarian sungai
dapat dijaga secara bersama-sama begitu pula dengan mundur sesuai kondisi/ sepadan
sungai untuk dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau, area bermain atau hutan kota
dan taman kota yang aktif sebagai tempat bersosialisasi, tempat rekreasi, dan tempat
lainnya yang edukatif.
Mengingat wilayah sungai Ciapus segmen IPB Dramaga-Laladon ini sangat
luas juga bervariasi baik secara topografi juga kondisi wilayahnya maka Peta tematik
berupa wilayah sungai perlu dibuat berdasarkan konsep yang akan diterapkan menurut
kesesuaian kondisi wilayahnya serta disepakati bersama (partisifatif), selanjutnya peta
tematik ini dapat digunakan sebagai acuan dalam penganggaran biaya sekaligus
blueprint yang merupakan prioritas dalam penanganan permukiman di bantaran sungai
tersebut.
7/24/2019 EKOHIDRAULIKA
http://slidepdf.com/reader/full/ekohidraulika 11/17
Konsep Penataan Bantaran Sungai 2016
DAS - 2014 Page 7
Ilustrasi Perencanaan Penanganan Permukiman di Bantaran Sungai
Gerakan menuju peduli lingkungan melalui promosi, “ greenway”.
PETA KOTA :
CITRA SATELIT
Dibuat daftar
penanganan
prioritas
PETA KAWASAN
PETA KELURAHAN
7/24/2019 EKOHIDRAULIKA
http://slidepdf.com/reader/full/ekohidraulika 12/17
Konsep Penataan Bantaran Sungai 2016
DAS - 2014 Page 8
Perlakuan-perlakuan umum di masyarakat
Sumber http://www.cgenarchive.org/bow-river-clean.html
Perlakuan Yang Baik
Dataran tinggi yang sehat
Daerah riparian sehat
Pohon-pohon asli dan semak menyediakanhabitat satwa liar
Ditanam sabuk penampungan
Bervegetasi penyangga jalur sepanjang
kanal
Ternak merumput area sungai dikelola
dengan pagar
Perlakuan Yang
Salah
Dataran tinggi
overgrazed Daerah riparian
rusak oleh
penggembalaan
Mengikis tepi
sungai
7/24/2019 EKOHIDRAULIKA
http://slidepdf.com/reader/full/ekohidraulika 13/17
Konsep Penataan Bantaran Sungai 2016
DAS - 2014 Page 9
Sumber http://www.cgenarchive.org/bow-river-clean.html
Perlakuan Yang Baik
Limbah rumah tangga berbahaya untuk
buang depot Atap stormwater ke hujan per barel
Mengumpulkan kotoran hewan
Menyapu jalan kotoran ke rumput atau
sampah, tidak jalan
Cuci mobil Anda di cuci mobil
Tanaman air-bijaksana membutuhkan
sedikit air
Atap stormwater ke kebun
Perlakuan Yang Salah
Penggunaan
berlebihan herbisidadan pestisida
Limpasan atap
diarahkan ke jalan
menguras
Penggunaan pupuk
berlebihan
Residu minyak dan
gas dari mobil
Cuci mobil
7/24/2019 EKOHIDRAULIKA
http://slidepdf.com/reader/full/ekohidraulika 14/17
Konsep Penataan Bantaran Sungai 2016
DAS - 2014 Page 10
Sebelum Redevelopment
Sesudah (Harapan)
7/24/2019 EKOHIDRAULIKA
http://slidepdf.com/reader/full/ekohidraulika 15/17
Konsep Penataan Bantaran Sungai 2016
DAS - 2014 Page 11
Sebelum Redevelopment
Sesudah (Harapan)
Sumber Konsultan Manajemen Pusat Pada Program Penanganan Lokasi Kumuh
P2KP.org.com
7/24/2019 EKOHIDRAULIKA
http://slidepdf.com/reader/full/ekohidraulika 16/17
Konsep Penataan Bantaran Sungai 2016
DAS - 2014 Page 12
Ilustrasi Infrastruktur di lingkungan padat
Sumber Konsultan Manajemen Pusat Pada Program Penanganan Lokasi Kumuh
P2KP.org.com
Mykonos, Yunani Bandung
Bandung Hora, Yunani
7/24/2019 EKOHIDRAULIKA
http://slidepdf.com/reader/full/ekohidraulika 17/17
Konsep Penataan Bantaran Sungai 2016
DAS - 2014 Page 13
Kesimpulan
Penataan bantaran sungai harus memperhatikan aspek fungsi kawasan, aspek
manusia, serta aspek keberlanjutan. Penataan bantaran sungai yang berkelanjutan
dapat dicapai melalui konsep desain yang berkelanjutan, dengan memiliki kontrol
terhadap air, dan pembangunan mengarah ke sungai atau di mundurkan.
Proses redevelopment yang bertahap merupakan hal yang penting, sehingga
dapat diutamakan yang menjadi prioritas. Dengan pembangunan yang bertahap, dapat
menjadikan pekerjaan yang paralel, serta dapat memprioritaskan kepentingan warga
yang terkena dampak relokasi. Sehingga saat pembangunan hunian baru telah selesai,
warga baru akan direlokasi.
Keberlanjutan dari kawasan bantaran sungai dapat dilakukan dengan
menghadirkan kawasan yang aktif sehingga dapat menjadi pusat aktifitas masyarakat
yang pada akhirnya menimbulkan rasa memiliki.
Untuk pengetahuan yang lebih komprehensif ke depan, dapat dilakukan studi
lanjut mengenai potensi konsep redevelopment ini untuk dapat diaplikasikan pada
bantaran sungai lainnya yang dimungkinkan.
Daftar Pustaka
Christy Vidiyanti Sustainable Waterfront Develepmont sebagai Strategi Penataan
Kembali Kawasan Bantaran Sungai Studi Kasus: Bantaran Sungai Ciliwung
Segmen Kampung Melayu Diakses melalui : http://www. Sustainable
Waterfront Develepmont /view/2015/12
Dian Tri Irawaty. 10 Agustus 2012. Diskusi Normalisasi Sungai Ciliwung. Diakses
melalui: http://rujak.org/2015/12/diskusi-normalisasi-sungai-ciliwung/
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PU.
Direktorat Pekerjaan Umum, PU Siasati Sulitnya Pembebasan Lahan Normalisasi
Ciliwung . Diakses melalui : http://www.pu.go.id/m/main/view/2015/12