efusi pleura 1.docx

download efusi pleura 1.docx

of 10

Transcript of efusi pleura 1.docx

  • 7/28/2019 efusi pleura 1.docx

    1/10

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1LATAR BELAKANGEfusi pleura (adanya cairan di ruang pleura) yang muncul lebih sedikit padaanak-anak

    dibandingkan orang dewasa dapat disebabkan oleh beragam infeksi danpenyakit bukan

    infeksi. Kebanyakan informasi yang ada tentang efusi pleura berasal dari penelitian orang

    dewasa. Penyebab dari efusi pleura pada anak-anak berbeda secaranyata dibandingkan orang

    dewasa tersebut. Pada orang dewasa, kebanyakan penyebabefusi pleura adalah gagal jantung

    kongestif (transudat), dan bakteri pneumonia sertakeganasan adalah penyebab utama dan

    sering untuk eksudat. Efusi pleura pada anak-anak umumnya kebanyakan adalah infeksi (50-70% efusi parapneumonik), gagal jantung kongestif adalah penyebab yang lebih sedikit (5-

    15%) dan keganasan adalah kasus yang jarang.

    Efusi parapneumonik didefinisikan sebagai cairan di rongga pleura sehubungan dengan

    adanya pneumonia, abses paru, atau bronkiektasis. Bakteri non- TB pneumoniamerupakan

    penyumbang terbesar sebagai penyebab utama efusi pleura pada anak. Dibuktikan dengan

    agen spesifik penyebab tergantung dengan usia pasien, penyakit yang mendasarinya, metode

    kultur laboratorium yang standar, dan pemberian terapi antibiotic.

    Efusi pleura adalah istilah yang digunakan bagi penimbunan cairan dalamrongga pleura.

    Efusi pleural adalah penumpukan cairan di dalam ruang pleural, proses penyakit primer

    jarang terjadi namun biasanya terjadi sekunder akibat penyakit lain. Efusi dapat berupa

    cairan jernih, yang mungkin merupakan transudat, eksudat, atau dapat berupa darah atau pus

    1.2RUMUSAN MASALAH1.2.1 Menjelaskan tentang efusi pleura1.2.2 Menjelaskan tentang gejala efusi pleura1.2.3 Menjelaskan tentang penatalaksanaan efusi pleura

  • 7/28/2019 efusi pleura 1.docx

    2/10

    1.3TUJUAN1.3.1 Untuk mengetahui tentang efusi pleura1.3.2 Untuk mengetahui tentang gejala efusi pleura1.3.3 Untuk mengetahui tentang penatalaksanaan efusi pleura

  • 7/28/2019 efusi pleura 1.docx

    3/10

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 DEFINISI

    Efusi pleura adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang terletak diantara

    permukaan visceral dan parietal, proses penyakit primer jarang terjadi tetapi biasanya

    merupakan penyakit sekunder terhadap penyakit lain. Secara normal, ruang pleural

    mengandung sejumlah kecil cairan (5 sampai 15ml) berfungsi sebagai pelumas yang

    memungkinkan permukaan pleural bergerak tanpa adanya friksi (Smeltzer C Suzanne,

    2002).

    2.2 ETIOLOGI

    Hambatan resorbsi cairan dari rongga pleura, karena adanya bendungan seperti pada

    dekompensasi kordis, penyakit ginjal, tumor mediatinum, sindroma meig (tumor ovarium) dan

    sindroma vena kava superior.

    Pembentukan cairan yang berlebihan, karena radang (tuberculosis, pneumonia, virus),

    bronkiektasis, abses amuba subfrenik yang menembus ke rongga pleura, karena tumor dimana

    masuk cairan berdarah dan karena trauma. Di Indonesia 80% karena tuberculosis.

    Kelebihan cairan rongga pleura dapat terkumpul pada proses penyakit neoplastik,

    tromboembolik, kardiovaskuler, dan infeksi. Ini disebabkan oleh sedikitnya satu dari empat

    mekanisme dasar :

    * Peningkatan tekanan kapiler subpleural atau limfatik

    * Penurunan tekanan osmotic koloid darah

    * Peningkatan tekanan negative intrapleural

    * Adanya inflamasi atau neoplastik pleura

    http://patofisiologi.com/pneumonia/http://patofisiologi.com/pneumonia/
  • 7/28/2019 efusi pleura 1.docx

    4/10

    .

    2.3 TANDA DAN GEJALA

    * Adanya timbunan cairan mengakibatkan perasaan sakit karena pergesekan, setelah

    cairan cukup banyak rasa sakit hilang. Bila cairan banyak, penderita akan sesak napas.

    * Adanya gejala-gejala penyakit penyebab seperti demam, menggigil, dan nyeri dada

    pleuritis (pneumonia), panas tinggi (kokus), subfebril (tuberkulosisi), banyak keringat,

    * Deviasi trachea menjauhi tempat yang sakit dapat terjadi jika terjadi penumpukan

    cairan pleural yang signifikan.

    * Pemeriksaan fisik dalam keadaan berbaring dan duduk akan berlainan, karena

    cairan akan berpindah tempat. Bagian yang sakit akan kurang bergerak dalam

    pernapasan, fremitus melemah (raba dan vocal), pada perkusi didapati daerah pekak,

    2.4 DIAGNOSA

    * Pemeriksaan radiologik (Rontgen dada), pada permulaan didapati menghilangnya sudut

    kostofrenik. Bila cairan lebih 300ml, akan tampak cairan dengan permukaan melengkung.

    Mungkin terdapat pergeseran di mediatinum.

    * Ultrasonografi

    * Torakosentesis / pungsi pleura untuk mengetahui kejernihan, warna, biakan tampilan,

    sitologi, berat jenis. Pungsi pleura diantara linea aksilaris anterior dan posterior, pada sela iga ke-

    8. Didapati cairan yang mungkin serosa (serotorak), berdarah (hemotoraks), pus (piotoraks) atau

    kilus (kilotoraks). Bila cairan serosa mungkin berupa transudat (hasil bendungan) atau eksudat(hasil radang).

  • 7/28/2019 efusi pleura 1.docx

    5/10

    2.5 PENATALAKSANAAN

    Tujuan pengobatan adalah untuk menemukan penyebab dasar, untuk mencegah

    penumpukan kembali cairan, dan untuk menghilangkan ketidaknyamanan serta dispneu.

    Pengobatan spesifik ditujukan pada penyebab dasar (co; gagal jantung kongestif,pneumonia, sirosis).

    Torasentesis dilakukan untuk membuang cairan, untuk mendapatkan specimen

    guna keperluan analisis dan untuk menghilangkan disneu.

    ` Bila penyebab dasar malignansi, efusi dapat terjadi kembali dalam beberapa hari

    atau minggu, torasentesis berulang mengakibatkan nyeri, penipisan protein dan elektrolit,

    dan kadang pneumothoraks. Dalam keadaan ini kadang diatasi dengan pemasangan

    selang dada dengan drainase yang dihubungkan ke system drainase water-seal atau

    pengisapan untuk mengevaluasiruang pleura dan pengembangan paru.

    Agen yang secara kimiawi mengiritasi, seperti tetrasiklin dimasukkan kedalam

    ruang pleura untuk mengobliterasi ruang pleural dan mencegah akumulasi cairan lebih

    lanjut.

    Pengobatan lainnya untuk efusi pleura malignan termasuk radiasi dinding dada,

    bedah plerektomi, dan terapi diuretic.

    Pada efusi yang terinfeksi perlu segera dikeluarkan dengan memakai pipa intubasi

    melalui selang iga. Bila cairan pusnya kental sehingga sulit keluar atau bila empiemanya

    multiokuler, perlu tindakan operatif. Mungkin sebelumnya dapat dibantu dengan irigasi

    cairan garam fisiologis atau larutan antiseptik. Pengobatan secara sistemik hendaknya

    segera dilakukan, tetapi terapi ini tidak berarti bila tidak diiringi pengeluaran cairan yang

    adequate.

    Untuk mencegah terjadinya lagi efusi pleura setelah aspirasi dapat dilakukan pleurodesis

    yakni melengketkan pleura viseralis dan pleura parietalis. Zat-zat yang dipakai adalah

    tetrasiklin, Bleomicin, Corynecbaterium parvum dll.

    1. Pengeluaran efusi yang terinfeksi memakai pipa intubasi melalui sela iga.2. Irigasi cairan garam fisiologis atau larutan antiseptik (Betadine).

  • 7/28/2019 efusi pleura 1.docx

    6/10

    3. Pleurodesis, untuk mencegah terjadinya lagi efusi pleura setelah aspirasi.

    4. Torasentesis: untuk membuang cairan, mendapatkan spesimen (analisis)

    5. Water seal drainage (WSD)

    . Pengertian WSD adalah suatu unit yang bekerja sebagai drain untuk mengeluarkan udara

    dan cairan melalui selang dada.

    Indikasia. Pneumothoraks karena rupture bleb, luka tusuk tembus

    b. Hemothoraks karena robekan pleura, kelebihan anti koagulan, pasca bedah toraks

    c. Efusi pleura

    d. Empiema karena penyakit paru serius dan kondisi inflamasi

    3. Tujuan Pemasangan

    * Untuk mengeluarkan udara, cairan atau darah dari rongga pleura

    * Untuk mengembalikan tekanan negative pada rongga pleura

    * Untuk mengembangkan kembali paru yang kolap dan kolap sebagian

    * Untuk mencegah reflux drainase kembali ke dalam rongga dada.

    4. Tempat pemasangan

    a. Basal

    Letak selang pada interkostal V-VI atau interkostal VIII-IX mid aksiller

    Fungsi : untuk mengeluarkan cairan dari rongga pleura

  • 7/28/2019 efusi pleura 1.docx

    7/10

    5. Jenis WSD

    Sistem satu botol

    Sistem drainase ini paling sederhana dan sering digunakan pada pasien dengan simple

    pneumotoraks

    Sistem dua botol

    Pada system ini, botol pertama mengumpulkan cairan/drainase dan botol kedua adalah botol

    water seal.

    System tiga botol

    Sistem tiga botol, botol penghisap control ditambahkan ke system dua botol. System tiga botol

    ini paling aman untuk mengatur jumlah penghisapan

    6. Antibiotika jika terdapat empiema.

    7. Operatif.

  • 7/28/2019 efusi pleura 1.docx

    8/10

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Amin, Muhammad dkk (ed). 1989.Ilmu penyakit paru. Surabaya : Airlangga UniversityPress

    2. J., Purnawan. 1982.Kapita Selekta Kedokteran, Ed2. Jakarta: Media Aesculapius. FKUI3. Price, Sylvia A. 1995.Patofisiologi : Konsep klinis proses-pross penyakitEd4. Jakarta:

    EGC

    4. Somantri, Irman. 2008.Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan SistemPernapasan. Jakarta: Salemba Medika

    5. Suzanne, Smeltzer c. 2002.Buku Ajar Keperawatan medical Bedah ( Ed8. Vol.1).Jakarta: EGC

    6. Syamsuhidayat, Wim de Jong. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah (Ed. Revisi). Jakarta: EGC

  • 7/28/2019 efusi pleura 1.docx

    9/10

    REFRAT

    PENATALAKSANAAN EFUSI PLEURA

    Di susun oleh

  • 7/28/2019 efusi pleura 1.docx

    10/10