Efkagama Edisi I Tahun 2013

28
mediaefkagama Edisi Jan-Feb 2013|XI|No.29|MEDIAEFKAGAMA SARANA KOMUNIKASI KELUARGA BESAR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA Dies Natalis Pelayanan Kesehatan Untuk Semua (Universal Health Coverage-UHC) Kesiapan Menghadapi Era Jaminan Kesehatan Nasional DIES FK UGM 67 31 HUT RSDS UNIVERSAL HEALTH COVERAGE FAKULTAS KEDOKTERAN UGM Ke 67 DEKANAT FK UGM PERIODE TAHUN 2012-2016 HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI)

Transcript of Efkagama Edisi I Tahun 2013

Page 1: Efkagama Edisi I Tahun 2013

m e d i a e f k a g a m a

Edisi Jan-Feb 2013|XI|No.29|MEDIAEFKAGAMA

SARANA KOMUNIKASI KELUARGA BESAR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

Dies Natalis

Pelayanan Kesehatan Untuk Semua(Universal Health Coverage-UHC)

Kesiapan Menghadapi EraJaminan Kesehatan Nasional

DIES FK UGM

67 31HUT RSDS

UNIVERSAL HEALTH COVERAGE

FAKULTAS KEDOKTERAN UGM

Ke 67DEKANAT FK UGMPERIODE TAHUN2012-2016

HAK KEKAYAANINTELEKTUAL (HAKI)

Page 2: Efkagama Edisi I Tahun 2013

06Laporan Utama

Era Baru Pelayanan Kesehatan di Indonesia

10

14

16

18

20

22

27

Penelitian

Kemahasiswaan

Kerjasama

Profil

OSCE

HAKI: Sendok untuk Anak Berkebutuhan Khusus

KKN PPM di Serui Papua

PHK-PKPD

Dekan Baru FK UGM

Siraman Rohani

Pemimpin, Iman dan Ilmu

Artikel Ilmiah

Dispepsia Kronik

Pendidikan

Kantor Administrasi Fakultas Kedokteran

Universitas Gadjah Mada

Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta, Indonesia

Telp +62274-560300, 543278, 649250, 6492505 Fax +6274-581876

Website:www.fk.ugm.ac.id Email:[email protected],

[email protected]

MEDIAEFKAGAMA menerima sumbangan naskah artikel,

informasi yang relevan. Naskah artikel yang lolos seleksi Dewan Redaksi

akan dimuat dan diberikan fee penulisan. Redaksi juga menerima iklan

yang tidak bertentangan dengan visi dan misi media ini.

MEDIAEFKAGAMA dicetak dan didistribusikan kepada Keluarga

Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada termasuk alumni

yang berada di seluruh Indonesia maupun di luar negeri.

Alamat Redaksi

Aris Winarna

Susunan Redaksi

Desainer Grafis dan Tata Letak

Biro Dalam Negeri

Jakarta: Brigjen dr. Dedy Achdiat Dasuki, Sp.M.

Dr. dr. Sutoto, M.Kes

dr. Wicaksono, M.Kes

Surabaya: dr. Sri Widagdi, Sp.M.

Semarang: Prof. Dr. dr. Hardono Susanto, P.A.

Tim Kreatif Media Efkagama

Fotografer

Sekretaris Redaksi

Dian Paramitasari, S.Sos

Redaksi Pelaksana

dr. Tri Baskoro Tunggul Satoto, M.Sc. Ph.D

Tim Redaksi

dr. JB. Soebroto, SpPA(K)

Prof. Dr. dr. H. Soewadi, MPH, SpKJ(K)

dr. Abu Tholib, MSc, Ph.D, SpMK

Dra. Yayi Surya Prabandari, M.Si, Ph.D

Dr. Erna Kristin, Apt., M.Si

dr. Ova Emilia, Sp.OG, Ph.D

dr. Fajar Waskita, SpKK(K)

dr. Ginus Partadiredja, M.Sc., Ph.D

Agus Ridwan, SP, MM

Purwanto

Rahma Hanggia

Penanggung Jawab

Pimpinan Redaksi

Dekan Fakultas Kedokteran UGM

Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni

Wakil Dekan Bidang Keuangan, Administrasi dan SDM

Wakil Dekan Bidang Penelitian, Kerjasama

Prof. dr. Suharjo, S.U., Sp.M(K)

Pengabdian Masyarakat dan

Contents

Page 3: Efkagama Edisi I Tahun 2013

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah

Mada telah memasui usia 67 tahun. Selama

rentang waktu ini telah banyak reputasi

yang diraih oleh lembaga ini. Reputasi FK UGM

merupakan hasil kerja cerdas seluruh unit kerja di

lingkungan Fakultas. Bagian, Program Studi, Pusat

kajian-klaster, serta seluruh unit kerja di Fakultas

memberikan kontribusi nyata yang sama

pentingnya. Tanpa staf kependidikan yang handal,

saya yakin para dosen, peneliti dan pemimpin

struktural tidak dapat berbuat banyak.Dengan

kekayaan disiplin ilmu yang tercermin dari X

bagian, 8 program studi pascasarjana S2, 1

program studi pascasarjana tingkat doktoral, 20

program studi spesialisasi, 8 pusat kajian serta 6

klaster, Fakultas Kedokteran UGM mempunyai

komprehensifitas dan kapasitas luar biasa untuk

memberikan kontribusi kepada bangsa Indonesia.

Di tingkat nasional, telah terjadi reformasi

sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia telah

dimulai dengan disahkannya Undang-Undang

(UU) No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan

Sosial Nasional serta UU No. 24 Tahun 2011

tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

Dengan UU ini seluruh masyarakat akan

mendapatkan jaminan sosial termasuk jaminan

kesehatan

Reformasi sistem pembiayaan ini akan sangat

berpengaruh dan perlu didukung oleh Pemberi

Pelayanan Kesehatan (PPK). Fakultas

Kedokteran UGM merupakan salah satu Fakultas

Kedokteran tertua di Indonesia, yang didirikan

pada tanggal 5 Maret 1946, telah menghasilkan

ribuan alumni yang mewarnai dunia kesehatan

Indonesia dan bahkan dunia.

Momentum dies tahun ini akan digunakan

sebagai forum untuk merespon berbagai

perkembangan kebijakan, sains dan teknologi

guna memantapkan posisi FK UGM untuk

berkontribusi dalam pembangunan sumber

daya kesehatan di Indonesia.

(universal health coverage).

Selamat Bekerja Semoga Sukses

d i t o r i a lE

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS KEDOKTERANFACULTY OF MEDICINE

edi tor ia l

Edisi Jan-Feb 2012| XI | No.29 | EFKAGAMAMEDIA 03

Page 4: Efkagama Edisi I Tahun 2013

F R O M T H E D E A N

Pada kesempatan ini selaku Dekan kami

menyampaikan penghargaan yang tinggi

kepada segenap civitas akademika dan

civitas hospitalia, para alumni dan

khususnya Panitia yang telah memprakarsai

terselenggaranya Dies Natalis Fakultas Kedokteran

UGM ke 67. Pada tahun ini tema dies natalis adalah

“Pelayanan Kesehatan untuk Semua

Kesiapan Menghadapi Era Jaminan

Kesehatan Nasional.

Reformasi sistem pembiayaan kesehatan di

Indonesia telah dimulai dengan disahkannya Undang-

Undang (UU) No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem

Jaminan Sosial Nasional serta UU No. 24 Tahun 2011

tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Dengan

UU ini seluruh masyarakat akan mendapatkan jaminan

sosial termasuk jaminan kesehatan

Reformasi sistem pembiayaan ini akan sangat

berpengaruh dan perlu didukung oleh Pemberi

Pelayanan Kesehatan (PPK). Fakultas Kedokteran UGM

merupakan salah satu Fakultas Kedokteran tertua di

Indonesia, yang didirikan pada tanggal 5 Maret 1946.

Di sisi lain, bertambahnya jumlah FK lain yang

berkualitas menjadi salah satu pemicu untuk

peningkatan mutu secara berkelanjutan. Hal ini

mendorong FK UGM untuk terus melakukan inovasi dan

upaya perbaikan di bidang kurikulum dan pembelajaran

agar setiap lulusan mampu memenuhi Standar

(Universal Health

Coverage),

.

Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI), serta mampu

bersaing di tingkat global dalam menyelesaikan

berbagai permasalahan kesehatan. Upaya

peningkatan kualitas tenaga pengajar/dosen juga

perlu selalu dilakukan agar memiliki kualifikasi yang

setara dengan tenaga pengajar di institusi

p e n d i d i k a n k e d o k t e r a n t i n g k a t d u n i a .

Mempertimbangkan berbagai prestasi yang telah

dicapai dan berbagai upaya yang telah dijalankan,

untuk meningkatkan daya saing institusi dalam

world class university dan mendapat pengakuan

internasional maka akan dilakukan penilaian mutu

eksternal oleh

untuk menempatkan FK UGM sejajar dengan

fakultas kedokteran papan atas dunia.

Akhirnya kami mengucapkan Dirgahayu

Fakultas Kedokteran UGM, dan marilah momen dies

natalis ini kita maknai dengan peningkatan seluruh

kapasitas diri untuk menghadapi era reformasi

sistem pembiayaan kesehatan dengan skema sistem

jaminan kesehatan nasional.

Viva Medika.....

World Federation Medical Education

(WFME)

Teguh Aryandono

Viva Medika

Dekan

Edisi Jan-Feb 2012 | XI | No.29| EFKAGAMAMEDIA04

Page 5: Efkagama Edisi I Tahun 2013

Berbasis “Pembayaran” Jaminan-

Asuransi Secara Nasional.”

Gayung bersambut, tahun ini juga

akan dilaksanakan kurikulum baru

2013 untuk SD, SMP, SMA; yang

menekankan pendidikan karakter

budi pekerti, keterampilan, akhlak

mulia.

Tonggak sejarah pelayanan

kesehatan yang mulia namun

tentu penuh tantangan;

tantangan mendasar bagi

Fakultas Kedokteran adalah

“mensiasati” agar paradigma

baru ini tidak mengubah roh

filosofi pendidikan dokter yang

menekankan usaha kerjasama

dokter pasien bersama multi

variabilitasnya menjadi paket

hasil dan biaya

Fakultas Kedokteran UGM

“bersama” Wakil Menkesnya

yang mantan Dekan FK UGM,

semestinya terus berkomitmen

mengawal progam ini secara

konsisten.

Kita ikut bergembira

menyambut kurikulum baru ini,

karena secara estafet

akseleratif, FK UGM juga akan

mendapatkan bibit calon

mahasiswa, calon dokter yang

disamping lebih cerdas, juga

berkarakter dan berwatak.

Lebih mulia lagi kalau FK UGM

oriented.

M a n g E t o s

proaktif sharing dengan Kepala-

kepala Sekolah-Guru SMA se DIY.

Parikesit sebagai simbol

kesatria, kejujuran, simbol

harapan kerajaan baru yang

diberkati para Dewa, semoga

“tumus” menjadi refleksi dan

berkah Allah YME bagi

“kerajaan” FK UGM bersama

Dekan dan Pengurus Fakultas

yang baru.

Profisiat dan selamat atas kerja

keras seluruh panitia!!

Dirgahayu Fakultas Kedokteran

UGM!!

Acara Reuni dan Selamatan Dies

Natalis ke 67 ini, disamping acara

nostalgia kekeluargaan, masukan,

sumbangan saran kreatif produktif

dari alumni, juga dilengkapi

dengan refleksi Pagelaran Agung

Kejawen Wayang Kulit Adi Luhung

membeberkan lakon Parikesit

Winisudo.

Rangakaian acara Dies Natalis ke

67 Fakultas tercinta ini walaupun

momentumnya bukan lustrum,

namun sangat lengkap, meriah, dan

berbobot ditengah “terbatasnya”

dana.

Terbitan Efkagama kali ini Maret

2013, edisi istimewa. Edisi Dies

Natalis ke 67 FK UGM tercinta.

Edisi Efkagama ini lebih istimewa

lagi karena bersamaan dengan

periode amanah tugas pengabdian

Dekan dan Pengurus Fakultas yang

baru periode 2013-2016.

Tema “Utama” Peringatan Dies

Natalis ke 67 FK UGM ini adalah

“Menyongsong, Mensikapi Era

Baru Pelayanan Kesehatan

Hakekat Peringatan Ulang

Tahun (Dies Natalis) FK UGM

adalah Rasa Syukur telah

dilahirkan. Rasa syukur telah

hidup berkembang sampai saat

ini umur 67 tahun dan sebagai

wujud rasa syukur adalah

kewajiban terus

mengembangkan fakultas ini;

yang jelek kita tinggalkan, yang

kurang kita perbaiki, yang sudah

baik kita tingkatkan terus, yang

belum kita kreasi dengan

langkah-langkah dan

keberhasilan baru.

Nah dengan tenaga baru dan

semangat baru, semua berharap

agar perwujudan rasa syukur

pengembangan peningkatan

kedepan FK UGM tersebut betul-

betul berhasil; ibaratnya pohon

“berbuah lebat dan segar.”

Edisi Jan-Feb 2012| XI | No.29 | EFKAGAMAMEDIA 05

Page 6: Efkagama Edisi I Tahun 2013

Pelayanan kesehatan di Indonesia

akan mengalami perubahan

paradigma dari pelayanan berbasis

pembayaran tunai ke pembayaran

berbasis Penjaminan-Asuransi

“Nasional”. Topik ini menjadi Tema

Peringatan Dies Natalis ke 67

Fakultas Kedokteran UGM yang

salah satunya diwujudkan dengan

Seminar Nasional 2 Maret 2013

menghadirkan Keynote Speaker

Menteri Kesehatan.

Sebenarnya sistem pelayanan

kesehatan di Indonesia telah lama

memberlakukan sistem asuransi

Baru “tapi” Lama

misalnya ASKES PNS, ABRI,

Instansi swasta, Jamsostek, terbaru

yakni Jamkesmas, Jamkesos,

Jamkesmas,JamkesBencana,

Jamkesda, Jampersal; namun

kiranya “belum” berskala nasional;

atau semuanya akan dilebur

menjadi “nasional”. Dari

pengalaman ini, kiranya dapat

diambil pertimbangan

pembelajaran, disamping

pertimbangan secara hakiki.

Kontrak pelayanan kesehatan

adalah kontrak kerjasama

dokter/rumahsakit dengan

HakekatPelayananKesehatan

Oleh JB Soebroto

Pelayanan KesehatanEra “Baru”

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS KEDOKTERANFACULTY OF MEDICINE

L i p u t a n U t a m a

Edisi Jan-Feb 2012 | XI | No.29| EFKAGAMAMEDIA06

Page 7: Efkagama Edisi I Tahun 2013

UNIVERSITASGADJAHMADA

FAKULTASKEDOKTERANFACULTYOFMEDICINE

di Indonesiapasien/keluarga untuk bersama-

sama berupaya mendapatkan

kesembuhan dari Allah. Wujud

pelaksanaan utama dari kontrak

kerjasama ini adalah

pasien/keluarganya menceritakan

riwayat dan keadaan penyakitnya

dengan lengkap, jelas, jujur;

menyetujui dengan mempercayai

dokter untuk diperiksa,

diperiksa an ke laboratorium,

rontgen dan lain-lain, kemudian

dilakukan pengobatan, mentaati

aturan dan pantangannya,

“terakhir” membayar biayanya.

Sedangkan kontrak kompetensi

dokter, melaksanakannya sesuai

k

standar profesi dan standar

operasional prosedur kasuistik. Di

sini dikenal pelayanan kesehatan

prima yang artinya mutu (SOP)

maksimal, biaya minimal. Namun

perlu disadari biaya untuk

penyakit-penyakit yang berat,

rumit, “tentu”

“sulit”dibatasi atau disamaratakan.

Hal inimengingat : 1) Ilmu

Kedokteran, profesi dokter yang

titik tekannya adalah “ilmu

pasti yang tidak pasti”; 2)Kasus

yang yang sama secara individual

saja bisa variatif, apalagi pengaruh

kondisi sebelumnya, umurnya,

“keterlambatan” datangnya ke

complicated

usaha

........ pasien adalah

pasien, bukan

klien, pelanggan

atau konsumen

seperti didunia

perdagangan jual

beli transaksional

Edisi Jan-Feb 2012| XI | No.29 | EFKAGAMAMEDIA 07

Page 8: Efkagama Edisi I Tahun 2013

dokter, komplikasinya; demikian

halnya kemudian respons

terhadap pengobatan; 3) Filosofi

mengobati sakit orang sakit

secara holistik, bukan

penyakit/organnya saja; 4) Usaha

SOP memastikan diagnostik yang

pasti, sering diperlukan berbagai

macam pemeriksaan utama dan

pendukung; demikian juga

pengobatannya; 5)Hasil

pemeriksaan pendukung normal

pun, bernilai diagnostik dan

bermanfaatuntuk program

kesehatan selanjutnya; 6) Tingkat

mutu, kemampuan, ketaatan

kerjasama pasien yang berbeda-

beda karena berbagai faktor.

Pelayanan kesehatan bersifat

sosial karitatif, tolong dulu urusan

belakang untuk pasien,

. Dalam konteksini,

baik pasien, keluarga maupun

dokter sebenarnya memiliki

harapan, keinginan, usaha yang

sama, “pelayanan terbaik, sembuh

cepat, biayanya murah”; walau

filosofi ini untuk penyakit yang

berat sering tidak mudah

dilakukan (kontroversial). Hal ini

disadari bahwa latar belakangnya

adalah filosofi hakiki diatas. Disisi

lain perlu dipahami bahwa pasien

adalah pasien, bukan klien,

pelanggan atau konsumen seperti

didunia perdagangan jual beli

transaksional yang lebih pasti dan

berupa benda; hal ini karena

pasien lebih dituntut keterlibatan,

keterkaitan, kemuliaan kerjasama

aktif, proaktif dalam proses, usaha

diagnostik dan pengobatan; lain

dengan konsumen(“raja”), yang

berhak “meminta “ hasil “sepihak”.

Untuk itu tetap perlu disadari

bahwa masalah orang sakit tetap

bernaung di kementerian

kesehatan bukan kementerian

perdagangan. Dalam arti regulasi

kebijakan kementerian kesehatan

“tidak boleh” terlalu terjebak ke

filosofi perdagangan ; walau hal

ini “sulit” dihindarkan akibat

pengaruh globalisasi. Namun

Filosofi Pembiayaan

emergency

”live saving”

bukankah kearifan lokal tetap

harus dipertimbangkan dalam

menepis globalisasi!

Pertimbangan hakiki diatas harus

dipakai untuk mengatasi

globalisasi di bidang kesehatan.

Kata orang bijak“ Orang malas

banyak memakai pengaruh

eksternal sebagai , orang

rajin banyak mencari untuk

mengatasi pengaruh eksternal”.

Pengalaman menunjukkan bangsa

ini banyak membuat kebijakan

yang kesannya baik tetapi tidak

benar, tidak realistik, tidak

proporsional; akibatnya

“amburadul”. Dalam konteks

“intertain” dan karitatif ini, rumah

sakit mensiasatinya dengan

menyediakan variasi klas kamar

dengan subsidi silang kreatif; hal

ini mungkin akan menjadi kendala

sistem yang baru.

MasukanPengalaman

Dari pengalaman sampai saat ini,

alasan

cara

dapat dipertimbangkan: 1)Askes

PNS – ABRI yang biaya iurnya

dipotong gaji langsung, asetnya

cukup tinggi, birokrasinya cukup

rapi, pelaksanaannya belum

maksimal. Bagaimana /iur

untuk askes Nas nanti?

Apakahberjenjang ?, gratis untuk

golongan tertentu ?.

Pelaksanaannya tentu tidak

mudah, karena menyangkut

budaya prioritas kebutuhan

pokok; 2) Setiap rapat internal

Rumah Sakit dan rapat koordinasi

rumah sakit dengan dinkes kota/

kab/propinsi selamaini,

masalahnya adalah jatah dana

pemerintah sangat terbatas,

rumahsakit merasa didesak dari

bawah dan ditekan dari atas ;

banyak rumah sakit yang “tombok

dulu” atau “tombok terusan”. Di

dalam hal ini Pengurus Ikatan

Dokter Indonesia merasa prihatin

akan penghargaan jasa

professional anggotanya yang

fee

L i p u t a n U t a m a

Edisi Jan-Feb 2012 | XI | No.29| EFKAGAMAMEDIA08

Page 9: Efkagama Edisi I Tahun 2013

kurang layak. Slogan Pemerintah

“dulu orang miskin dilarang sakit,

sekarang orang sakit berobat

gratis” , memang baik tetapi harus

difasilitasi secara rasional,

sembodo, konsekuen, konsisten.

Ada keluhan masyarakat bahwa

programnya setengah-setengah

membingungkan, pelayanan

rumahsakit tidak maksimal

bahkan menolak pasien; hal ini

sebuah mitos, “dilema” atau

realita?; 3)Ahli Kesehatan

Masyarakat mengkuatirkan (perlu

diantisipasi) terjadinya”

dekadensi moral” ketidakjujuran,

ketidakadilan, baik ditingkat

birokrasi, masyarakat,rumah

sakit, serta kecenderungan

“karena gratis minta opname”

Cakupan Ruang Lingkup

kesehatan memang demikian

luas,merupakan kebutuhan

“pokok”, sensitif menyangkut hak,

kewajiban dengan nilai – nilai

komprehensif. Untuk itu

diperlukan solusi ala

FK. UGM, -

Dilakukan klarifikasi

definisi setiap unsur, dicari

Cara Solusi

seven jumps

problem based leaning

solving.

hipotesis masalah seluasnya dan

jawabannya; dilakukan

, di sintesis akar -

pokokmasalah / kebutuhan,

cabang – cabangnya dan

olusinya, kemungkinan resiko

dan efek samping, kemudian

dikaji untuk

dirumuskan sebagai sistem.

Karena masalahnya biaya, harus

dihitung dulu dengan cermat

kekuatan sumber dana, kemudian

jumlah warga yang akan di

subsidi. Sebagai tonggak sejarah,

hal ini harus dipertimbangkan

prospektif jangka panjang, tanpa

kepentingan politik pemerintah

jangka pendek pragmatis apalagi

euforia sesaat. Karena sekali

diberikan kemudian dikurangi

apalagi jika ditiadakan dampak

sosialnya akan berbahaya!

Pertimbangkan hakekat dan fakta

pengalaman pelayanan kesehatan

diatas, aspek kesiapan aparat dan

provider; disamping nasihat

kearifan lokal :

gotong

mapping

“Ojo rumongso

bisa, ning bisa rumongso; ojo

kegeden empyak kurang cagak, ojo

mburu uceng kelangan deleg,

jerbasuki mowo beo', diwenehi ati

ojo ngrogoh rempelo;

seluas-luasnya

sedalam-dalamnya

s

royong bersatu sakyek saeko

kapti”.

Last but not least,

Harapan

Semoga FK UGM dapat terus ikut

mengawal lahirnya sistem baru ini

dengan cara yang benar; karena

harus disadari bahwa roh dari

sistem ini, disamping akan

mempengaruh pola hidup

masyarakat dan dokter, juga akan

berpengaruh langsung pada roh

pola pendidikan dokter. Seperti

kurikulum, sistem jaringan

kesehatan bukannya produk

/program/ target semata, tetapi

jalan yang harus dilewati

dinikmati bersama. Sebagai

mantan ketua inovasi pendidikan

FK UGM. Penulis membayangkan,

betapa berat dan sulit kalau roh

dan pola pendidikan dokter ini

harus diubah.

salut bagi DPR, Pemerintah

ditengah keterpurukan korupsi

saat ini, “sempat” akan

menelurkan program tonggak

sejarah, semoga betul-betul mulia

untuk semuanya. Ingat

“taruhannya, tantangannya”sangat

panjang, mungkin lebih besar dan

sensitif dari masalah

pendidikan.[]

......kebijakan ini harus

mempertimbangkan

prospektif jangka

panjang, tanpa

kepentingan politik

pemerintah jangka

pendek pragmatis apalagi

euforia sesaat. Karena

sekali diberikan

kemudian dikurangi

apalagi jika ditiadakan

dampak sosialnya akan

berbahaya! ....

L i p u t a n U t a m a

Edisi Jan-Feb 2012| XI | No.29 | EFKAGAMAMEDIA 09

Page 10: Efkagama Edisi I Tahun 2013

Saat ini pendidikan tinggi

bidang kesehatan dan

kedokteran menerapkan

paradigma baru dengan

kurikulum berbasis

kompetensi, dengan pendekatan

Problem Based-Learning. Proses

belajar didominasi dengan tutorial

dan skills training. Sesuai dengan

kurikulumnya, maka dilakukan uji

kompetensi dalam aspek

pengetahuan dan aspek

keterampilan klinis. Saat ini mulai

populer metode uji aspek

pengetahuan dengan Computer

Based-Test (CBT) dan untuk uji

aspek keterampilan klinis dengan

Objective Structured Clinical

Examination (OSCE).

Tujuan umum tulisan ini dalam

rangka penyebarluasan informasi

tentang ujian OSCE. Tujuan khusus

tulisan ini adalah untuk

memberikan gambaran sekilas

pelaksanan ujian OSCE Prodi

Kedokteran FK UGM. Tulisan ini

dirangkum dari pengalaman

penulis sejak terlibat dalam OSCE

di Skills Lab dari tahun 1992

sampai sekarang, dan selaku

koordinator OSCE center ujicoba

OSCE UKDI. Di samping itu,

penulis mengutip bahan dari

berbagai sumber lainnya, dengan

sumber utama adalah buku

Panduan penyelenggaraan ujian

OSCE, Dirjen Dikti Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan 2011,

yang para penyusunnya di

antaranya adalah tokoh tokoh

pendidikan dan Skills Lab dari FK

UGM.

Ujian OSCE adalah suatu

metode untuk menguji

kompetensi klinik secara objektif

dan terstruktur dalam bentuk

putaran setasiun dengan waktu

tertentu. Objektif karena semua

mahasiswa diuji dengan ujian

yang sama, dan terstruktur karena

yang diuji adalah keterampilan

klinik tertentu dengan

menggunakan lembar penilaian

tertentu.

Apa itu ujian OSCE?

Bagaimana Ujian OSCE

Santosa Budiharjo

Bagian Anatomi

Terselenggara?

MEMOTRET SELUK BELUK UJIAN OSCE DI PRODI KEDOKTERAN FK UGM

P e n d i d i k a n

Edisi Jan-Feb 2012 | XI | No.29| EFKAGAMAMEDIA10

Page 11: Efkagama Edisi I Tahun 2013

P e n d i d i k a n

Bagaimana deskripsi ujian OSCE?

Selama di dalam ujian, peserta

berkeliling melalui beberapa

setasiun yang berurutan. Pada

masing masing setasiun ada tugas

atau soal yang harus

dilakukan/didemonstrasikan atau

pertanyaan yang harus dijawab.

Peserta diobservasi oleh penguji.

Pada beberapa setasiun peserta

juga dapat diuji mengenai

kemampuan menginterpretasi

data atau materi klinik serta

menjawab pertanyaan lisan. Setiap

setasiun dibuat seperti kondisi

klinik yang mendekati senyata

mungkin. Dalam OSCE penilaian

berdasar pada keputusan yang

sifatnya menyeluruh dari berbagai

komponen kompetensi. Setiap

setasiun mempunyai materi uji

yang spesifik. Semua peserta diuji

terhadap materi klinik yang sama.

Lamanya waktu untuk masing-

masing setasiun terbatas. Hanya

untuk diantara setasiun tertentu,

peserta diberi kesempatan

istirahat.

Pada tahun 2013, para dokter

akan menempuh Uji OSCE, di

samping CBT. Hal tersebut

mengacu pada Keputusan Konsil

kedokteran Indonesia No.

20/KKI/KEP/IX/2006 tentang

Pengesahan Standar Pendidikan

Profesi Dokter dan No

21A/KKI/KEP/IX/2006 tentang

Standar Kompetensi Dokter

Indonesia; disamping itu juga

mengingat UURI No 20/2003

tentang Sistem Pendidikan

Nasional; PP RI no 19/2005

tentang Standar Nasional

Pendidikan; UURI No 29/2004

tentang Praktek Kedokteran.

Tujuan dilakukannya uji OSCE di

tingkat nasional adalah untuk

penapisan dokter, untuk

menghasilkan dokter yang

kompeten; menciptakan sistem

ujian yang objektif dan berstandar

nasional dan melengkapi ujian

kompetensi dari segi psikomotor

dan perilaku. Dalam persiapan

untuk uji kompetensi Dokter

Indonesia (UKDI) OSCE, Skills Lab

FK UGM ditetapkan sebagai OSCE

center untuk beberapa kali

penyelenggaraan uji coba OSCE

nasional, dan hasilnya

mendapatkan rekomendasi dari

pengawas pusat bahwa FK UGM

sangat siap dan sangat mampu

sebagai OSCE center OSCE UKDI.

Diharapkan oleh Konsil

Kedokteran Indonesia pada saat

selesai Uji OSCE UKDI mendatang,

telah siap lebih kurang 60 OSCE

center yang tersebar di Institusi

Kedokteran baik negeri dan

swasta di seluruh Indonesia.

Sejarah Uji OSCE di kurikulum FK

UGM

Sejak tahun 1992 dengan

digulirkannya inovasi pendidikan

di FK UGM dengan Problem Based

Learning (baik Partial PBL 1992-

2002, yang dilanjutkan dengan

Full PBL 2003 – sampai sekarang),

di dalam kurikulum di FK UGM

terdapat muatan keterampilan

klinis. Dan sejak tahun 1992 itu

pulalah ujian OSCE diterapkan di

FK UGM. Terhitung sejak tahun

1992 hingga tahun 2006, ujian

OSCE dilaksanakan mengikuti

ujian semester. Namun sejak

penerapan kurikulum KBK 2007

ujian OSCE dilakukan setiap akhir

tahun ajaran. Selain ujian OSCE

untuk menilai pembelajaran

keterampilan persemester atau

pertahun ajaran yang terdapat di

...Objective Structured

Clinical Examination

(OSCE) adalah suatu

metode untuk

menguji kompetensi

klinik secara objektif

dan terstruktur

dalam bentuk

putaran setasiun

dengan waktu

tertentu.....

Edisi Jan-Feb 2012| XI | No.29 | EFKAGAMAMEDIA 11

Page 12: Efkagama Edisi I Tahun 2013

dalam kurikulum, terdapat Ujian

OSCE komprehensif bagi

mahasiswa yang telah lulus

Program Pendidikan Sarjana dan

menempuh Pendidikan

Keterampilan Medik Terpadu

(PKMT)/Program Persiapan

Koassistensi Berbasis

Keterampilan Klinis (P2BKK)

untuk memasuki Program Profesi.

Program ini karena di luar

kurikulum untuk kurun waktu

lampau pernah ditiadakan.

Bagaimana mengorganisasi

penyelenggaraan OSCE?

Uji OSCE dikatakan baik

tentunya dihasilkan karena

terorganisasi dengan baik,

meliputi perencanaan, persiapan,

pelaksanaan dan adanya evaluasi

OSCE. Di dalam cetak biru

kurikulum/panduan

akademik/acara pembelajaran

keterampilan tentunya ujian OSCE

telah dicantumkan. Ujian OSCE

diselenggarakan oleh Skills Lab.

Pembentukan tim atau panitia

OSCE sangat membantu

keberhasilan OSCE. Pembiayaan

Ujian OSCE oleh pengelola Skills

Lab harus telah termaktub dalam

RKAT yang antara lain meliputi

biaya alat dan habis pakai,

honorarium para penguji, laboran,

asisten laboran, pasien simulasi,

biaya pelatihan dan rapat

perencanaan dan persiapan pasien

terstandar, penguji, pembuat soal,

teknisi komputer, dan

programmer komputer serta

mengidentifikasi sarana-

prasarana ruang dan jumlah

observer penguji. Proses

sosialisasi kepada peserta ujian

OSCE haruslah dilakukan jauh-

jauh hari, diperkirakan minimal

dua bulan menjelang ujian OSCE.

Bagaimana tugas dan fungsi tim

OSCE?

Tim OSCE dipimpin

koordinator yang merupakan staf

pendidik yang ditunjuk,

berkomitmen tinggi dan

memahami, dan pernah terlibat

dalam penyelenggaraan ujian

OSCE, dan mampu melakukan

koordinasi dengan berbagai pihak

yang mendukung uji OSCE. Tugas

koordinator adalah bertanggung

jawab terhadap persiapan,

pelaksanaan, evaluasi dan laporan

ujian OSCE, termasuk menjaga

kerahasiaan soal di dalam

setasiun. Koordinator OSCE akan

berkoordinasi dengan anggota tim

lainnya yaitu: kordinator penguji

dan para penguji; koordinator

pasien simulasi dan para pasien

simulasi, koordinator ruang, alat

dan bahan habis pakai, dan

laboran, koordinator materi dan

soal OSCE serta programmer

komputer, dan koordinator

akademik kemahasiswaan,

administrasi kepegawaian dan

tenaga pendukung. (Bersambung

.... )

....Skills Lab FK

UGM ditetapkan

sebagai OSCE center

untuk beberapa kali

penyelenggaraan uji

coba OSCE nasional,

dan hasilnya

mendapatkan

rekomendasi dari

pengawas pusat

bahwa FK UGM

sangat siap....

P e n d i d i k a n

Edisi Jan-Feb 2012 | XI | No.29| EFKAGAMAMEDIA12

Page 13: Efkagama Edisi I Tahun 2013

Pemanfaatan teknologi internet dalam

pembelajaran perlu digalakkan lebih

gencar lagi sebagai salah satu inovasi

dalam peningkatan mutu pendidikan.

Gadjah Mada atau yang

sering disebut dengan Gamel merupakan sarana

pembelajaran elektronik di lingkungan Fakultas

Kedokteran UGM berbasis produk Moodle.

Gamel menggunakan moodle versi 2.2 dan mulai

dikenalkan di FK UGM sejak tahun 2009. Meskipun

tergolong baru peran Gamel diharapkan dapat menjadi

solusi terbaik untuk membantu memperbaiki sistem

pendidikan yang ada khususnya di civitas medika FK

UGM.

Dengan adanya HPEQ project, semakin

mengukuhkan kebermanfaatan Gamel sebagai sarana

pembelajaran online di FK UGM. Dalam

tersebut Gamel dikemas menjadi salah satu bagian

dari program pengembangan Teknologi Pendidikan

Kedokteran Gadjah Mada (Gadjah Mada

/ GAMAMedTech) yang telah

dimulai sejak tahun 2011. Adanya sistem

pembelajaran yang berbasis web ini, para civitas

Medical eLearning

open source

HPEQ project

Medical

Education Technology

akademika FK UGM dapat dengan mudah

mengakses konten Gamel dimanapun dan kapanpun

tentunya dengan memiliki akun Gamel terlebih

dahulu dan terkoneksi dengan internet.

Gamel sendiri sebenarnya berisi tentang

konten-konten penunjang kegiatan pembelajaran,

seperti lecture material, tautan sumber

pembelajaran, forum diskusi online, kalender

akademik, dan lain-lain. Tidak hanya itu, Gamel juga

akan memfasilitasi dosen yang mengajar tanpa

tatap muka dengan mahasiswa melalui video

tutorial yang akan dengan mudah diakses oleh

mahasiswa ketika dosen berhalangan hadir atau

mahasiswa sedang sakit atau ijin. Lebih jauh lagi di

dalam akun Gamel juga dapat digunakan untuk

tempat pengumpulan tugas, ujian berbasis

komputer dan terdapat

pula forum diskusi yang memungkinkan mahasiswa

share informasi bermanfaat, tentang Program

Kreativitas Mahasiswa (PKM), kegiatan organisasi,

keluhan-keluhan akademik dan lain sebagainya. Isu

potensial yang akan dikembangkan selanjutnya

adalah penggunaan Gamel untuk penelitian

. Dengan fasilitas yang telah

disediakan ini, diharapkan seluruh civitas

akademika memanfaatkan akun Gamel secara

optimal untuk mendukung kegiatan pembelajaran

di lingkungan Fakultas Kedokteran UGM. Bukan

tidak mungkin jika Gamel diimplementasikan

secara menyeluruh dan optimal, Gamel akan

menyamai EdX.org ataupun Coursera.org yang

merupakan program gabungan dari

berbagai kampus-kampus ternama di dunia seperti

dan lain-lain.

Pada tahun-tahun sebelumnya Gamel memang

hanya terpusat untuk program studi Pendidikan

Dokter (reguler maupun inter), tetapi untuk tahun

ini Gamel secara bertahap melebarkan sayapnya

sampai ke program studi Gizi Kesehatan dan Ilmu

Keperawatan bahkan dapat memfasilitasi dosen

atau pengajar untuk menyediakan paket

pembelajaran secara mandiri. Gamel yang sekarang

ini telah berevolusi, mengalami perbaikan dan

pengembangan baik maupun

dan pengembangan tersebut harus dilakukan secara

berkelanjutan agar terus dapat up to date dan

berfungsi secara optimal. Oleh karenanya,

partisipasi dan kontribusi dari semua civitas

akademika FK UGM, dosen, staf kependidikan,

mahasiswa dan stakeholder yang lain dalam Gamel

akan sangat bermanfaat untuk membuat suatu

lingkungan pembelajaran melalui Gamel yang

tak terbatas ruang dan waktu karena dapat diakses

24 jam.

UGM. [FS]

(link)

(Computer-based Test/CBT)

(How to

use Gamel for Research)

online learning

Harvard University, Barkeley University of California,

Massachusetts Institute of Technology,

hardware software,

online

It's time to start the Online Learning in

Faculty of Medicine,

TEROBOSAN BARU

GAMEL

P e n d i d i k a n

Edisi Jan-Feb 2012| XI | No.29 | EFKAGAMAMEDIA 13

Page 14: Efkagama Edisi I Tahun 2013

Setiap manusia merupakan

makhluk yang sempurna.

Manusia mempunyai 3

kekayaan, yaitu kekayaan material,

kekayaan intelektual dan kekayaan

jiwa (Al Khalik). Kekayaan

intelektual merupakan hasil oleh

fikir / hasil karya seseorang dan

merupakan pemecahan masalah

yang dihadapi olehnya.

Setiap orang pasti

mempunyai keinginan

menciptakan sesuatu dan dapat

bermanfaat bagi orang banyak.

Lalu, sebagai seorang akademisi,

bagaimana cara kita mendapat

pengakuan atas buah karya kita,

apa saja jenis hak kekayaan

intelektual?. Pada edisi kali ini

EFKAGAMA diberi kesempatan

mewawancarai bu Sri Hartini,

S.Kep.,Ns.,M.Kes yang telah

mendesain sendok untuk anak

sendok untuk anak berkebutuhan

khusus dan telah memperoleh hak

paten dari Kementerian Hukum

dan Hak Asasi Manusia.

Sebenarnya apakah HKI

atau Hak Kekayaan intelektual

itu?. “HKI merupakan suatu hak

yang timbul sebagai hasil dari olah

pikir otak manusia yang dapat

menghasilkan suatu produk atau

proses yang berguna bagi

kepentingan manusia. HKI juga

merupakan hak untuk menikmati

secara ekonomis hasil dari suatu

kreativitas intelektual, jadi semua

hasil pikir kita bisa didaftarkan

dalam HKI asal memenuhi

persyaratan, Ungkap Bu Titin. “

Secara umum HKI dibagi

menjadi dua kelompok besar yaitu

Hak Cipta dan Hak

Kekayaan Industri

. Hak Cipta adalah

(Copyrights)

(Industrial

Property Rights)

semua ekspresi dari olah pikir

manusia (tidak termasuk idea tau

gagasan) dan ekspresi pikir ini bisa

tidak didaftarkan dan bisa

ditambah. Ruang lingkup dari Hak

Cipta adalah literacy dan karya

artistic, yang didalamnya termasuk

tulisan (buku), music, karya seni,

dan karya-karya yang berbasis

teknologi. Prinsipnya bahwa Hak

Cipta baik didaftar maupun tidak

didaftar tetap lindungi, sehingga

pendaftarannya hanya merupkan

pencatatan saja. Untuk jangka

waktu perlindungannya adalah 50

tahun setelah pemilik haknya

meninggal.

Berbeda dengan Hak Cipta,

untuk Hak Kekayaan Industri dibagi

dalam beberapa kategori, yaitu:

Merek, Indikasi geografis, desain

industry, desain tata letak sirkit

terpadu, paten dan rahasia dagang.

Berbicara mengenai paten, bu Titin

menjelaskan bahwa sebenarnya

Hak Paten sendiri dibagi menjadi

dua, yaitu paten biasa dan paten

sederhana. Hak paten merupakan

hak ekslusif yang diberikan oleh

Negara kepada inventor atas hasil

invensinya dibidang teknologi,

untuk selama masa tertentu

melaksanakan invensinya tersebut

atau memberikan persetujuan

kepada oranglain untuk

melaksanakannya. Adapun letak

perbedaan pada paten sederhana

ada pa invensinya, setiap invensi

berupa produk atau alat yang baru

dan mempunyai nilai kegunaan

praktis disebabkan oleh bentuk,

konfigurasi, konstruksi, atau

komponennya dapat memperoleh

Mari Mencoba dan Ciptakan Sesuatu

Untuk Kepentingan Umat

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

Sri Hartini dan Sendok untuk

Anak Berkebutuhan Khusus

P e n e i l i t i a n

Edisi Jan-Feb 2012 | XI | No.29| EFKAGAMAMEDIA14

Page 15: Efkagama Edisi I Tahun 2013

perlindungan hokum dalam

bentuk Paten Sederhana. Hal

terpenting dari perolehan paten

adalah pada originalitas, inventif,

baru, dan dapat diterapkan dalam

dunia industri Pada prinsipnya

paten sederhana maupun paten

sama-sama pemberian hak

ekslusif dari negara kepada

inventornya atas penemuan

pertama kali di dunia artinya

bahwa setiap paten berarti itu

adalah yang pertama di dunia

Lalu, bagaimana cara

mendapatkan HKI?. Bu Titin

menjelaskan bahwa bagi para

civitas akademika UGM ada dua

skema cara mendaftar HKI yaitu;

melalui LPPM UGM dan langsung

ke direktorat Paten. Prosesnya

memang membutuhkan waktu

yang cukup lama. Proses pertama

adalah pendaftaran, pemeriksaan

substantif dan Pengumuman dari

Direktorat Paten

Kemenhum&HAM RI apakah

disetujui atau tidak. Pada proses

pemeriksaan substantif ini ada

beberapa proses diantaranya

inventor membuat deskripsi

paten, lalu diperiksa secara

substantif oleh patent examiner

dan konsultasi substansi.

Contoh alur pengajuan

paten pada sendok bagi pasien

cerebral palsy, bu Titin

mendaftarkan akhir tahun 2010,

pada tanggal 9 Maret 2011 lolos

seleksi administrasi, kemudian

ditugaskan untuk membuat

deskripsi paten. Pada tanggal 7

Agustus 2012 melakukan

konsultasi deskripsi paten dengan

patent examiner. Pada tanggal 19

November 2012 akhirnya

mendapatkan hak paten dari

Direktorat Paten Kementerian

Hukum dan HAM RI.

Dalam pendaftaran paten,

bu Titin mendaftarkan paten

dengan klaim sebagai berikut:

1. Suatu sendok untuk penderita

Cerebral Palsy (CP)yang

mempunyai keterbatasan

gerak pada tangan, lengan dan

jari yang meliputi kepala

sendok (1) yang mempunyai

bagian permukaan untuk

meletakkan makanan yang

akan di masukkan kemulut

penderita, kepala sendok

tersebut dihubungkan dengan

tangkai sendok (2) yang

memanjang sebagai

pegangan; dicirikan oleh

palang penahan (3) untuk

menahan jari penderita yang

dipasang miring pada tangkai

sendok (2) sehingga

membentuk sudut ; dan suatu

lengkungan (4) yang dibuat

pada tangkai sendok (2) yang

terletak antara palang

penahan (3) dan kepala

sendok (1) tersebut sehingga

membentuk sudut .

2. Sendok untuk penderita

Cerebral Palsy (CP) yang

mempunyai keterbatasan

gerak pada tangan, lengan dan

jari sesuai dengan klaim 1

dimana bentuk tangkai sendok

(2) adalah semakin mendekati

kepala sendok (1) bentuknya

semakin mengecil.

3. Sendok untuk penderita

Cerebral Palsy (CP) yang

mempunyai keterbatasan

gerak pada tangan, lengan dan

jari sesuai dengan klaim 1

dimana sudut tersebut

berkisar antara 125 -145°.

4. Sendok untuk penderita

Cerebral Palsy (CP) yang

mempunyai keterbatasan

gerak pada tangan, lengan dan

jari sesuai dengan klaim 1

dimana sudut tersebut

berkisar antara 45 -80°

terhadap tangkai sendok (2).

5. Sendok untuk penderita

Cerebral Palsy (CP)

6. Sendok untuk penderita

Cerebral Palsy (CP) yang

mempunyai keterbatasan

gerak pada tangan, lengan dan

ja

si kanan dari

permukaan sendok.

Saat ini bu Titin telah

menerima paten dari Direktorat

Paten Indonesia. Selamat atas

prestasinya semoga dapat

bermanfaat dan memicu kreativitas

civitas akademika yang lain. . (Na)

o

o

yang

mempunyai keterbatasan

gerak pada tangan, lengan dan

jari sesuai dengan klaim 1

dimana sudut α tersebut

berada di sisi kiri dari

permukaan sendok.

ri sesuai dengan klaim 1

dimana sudut α tersebut

berada di si

Anak cerebral palsy

P e n e i l i t i a n

Edisi Jan-Feb 2012| XI | No.29 | EFKAGAMAMEDIA 15

Page 16: Efkagama Edisi I Tahun 2013

Pada awal bulan Juni 2012

sampai Agustus 2012 tim

KKN PPM UGM yang di

bimbing oleh Ibu Sri Hartini

mengadakan pengabdian

masyarakat ke bumi cendrawaih

tepatnya di Kabupaten Kepulaun

Yapen, Propinsi Papua Barat. KKN

yang bertemakan kesehatan ini

mengambil judul “Pemberdayaan

Masyarakat Dalam Pengelolaan

Kesehatan Lingkungan Berbasis

Education For Sustainable

Development (Esd) Di Kecamatan

Kosiwo Kabupaten Yapen Propinsi

Papua”.

Yang melatar belakangi

kami KKN ke Kepulauan Yapen

adalah karena banyak

permasalahan yang bisa dijadikan

pelajaran berharga terkait

kesehatan dan pengelolaan

lingkungan disana.Papua

merupakan area endemis malaria,

utuk daerah kepulauan Yapen ada

permasalahan diare, gizi

buruk,filariasi, scabies,

permasalahan sanitasi dan lalat

biru. Selain itu, permasalahan lain

seperti kurangnya pengetahuan

terhadap pengelolaan sampah pun

menjadi hal sangat krusial di

daerah tersebut.

Dengan tim yang diketuai

oleh Sukmana Anggi Asmara dari

PSIK FK UGM beranggotakan 18

orang. Terdiri dari 5 mahasiswa

ilmu keperawatan, 5 mahasiswa

fakultas kehutanan, 2 mahasiswa

dari MIPA, 4 mahasiswa dari

Perikanan dan 2 mahasiswa dari

Fisipol. Tim UGM 201B berangkat

dari Yogyakarta pada 7 Juni 2012

dan tiba di Biak 8 Juni 2012.

Setelah menunggu kapal menuju

pulau kecil diatas kepala burung,

akhirnya tim berangkat menuju

kepulauan Yapen dengan

menggunakan kapal. Setelah 1

malam perjalanan di kapal

dilanjutkan perjalanan darat.

Sesampainya di Kota Serui, tim

disambut hangat oleh Pemerintah

daerah sana. Tim KKN PPM UGM

201B ini merupakan tim pertama

yang KKN di Serui. Acara ramah

tamah dilanjutkan dengan

pemaparan program kerja tim

selama KKN.

Perjalanan tim KKN PPM

UGM belum selesai sampai disitu,

setelah selesai ramah tamah

dengan Pemerintah daerah, babak

baru akan segera dimulai. Kami

melewati jalan yang lumayan

menantang adrenalin (bagi

mahasiswa Yogya yang belum

terbiasa dengan alam). Setelah 2

jam perjalanan darat, sampailah

kami ke sebuah rumah dinas

dokter. Rumah yang belum

ditempati oleh dokter yang bekerja

disana lantaran baru masa

pergantian dokter. Dalam benak

kami rumah panggunglah yang

akan kami tempati, tetapi di

Mengukir JejakTIM KESEHATAN FK UGM DALAM KKN PPM UGM

di Bumi Cendrawasih

Pembinaan POSYANDU

K e m a h a s i s w a a n

Edisi Jan-Feb 2012 | XI | No.29| EFKAGAMAMEDIA16

Page 17: Efkagama Edisi I Tahun 2013

komplek puskesmas tersebut,

rumah dinas dokter cukup

tergolong bagus. Lantai rumah

sudah di keramik, dinding juga

sudah terbuat dari batu. Di

komplek puskesmas yang terletak

di tengah hutan inilah, nantinya

menjadi rumah tinggal kami

selama 2 bulan di bumi

cendrawasih ini.

Kampung yang menjadi

desa binaan kami adalah

Sarawandori, Aramarea dan Tatui.

Kegiatan kami mulai dengan

survey permasalahan di lokasi

KKN. Masalah kesehatan untuk

tiap-tiap kampung hampir

memiliki ciri yang sama. Diskusi

dengan kepala Puskesmas terjalin

menarik.Malaria masih menjadi

permasalah utama. Setiap orang

yang memiliki gejala demam,

nyeri lambung, muntah dan diare

diagnose pertamanya adalah

malaria, tentu saja setelah

dilakukan pemeriksaan darah.

Malaria sudah menjadi hal yang

wajar disana, karena kondisi

geografis mendukung

perkembangan nyamuk malaria.

Masyarakat disana belum paham

betul cara pencegahan malaria.

Tim KKN bekerja sama dengan

tenaga kesehatan disana

melakukan program jumantik

dengan melibatkan ibu kader.

Permasalahan

selanjutnya adalah gizi buruk.

Balita penderita gizi buruk kurang

mendapatkan asupan nutrisi yang

maksimal, terlebih orangtua juga

kurang mengetahui pentingnya

ASI Eksklusif. Masyarakat disana

sebenarnya merupakan

masyarakat yang aktif dan mampu

melakukan aktivitas dengan

menghasilkan hasil yang cukup

memuaskan. Kami mencoba

membawa ilmu yang kami peroleh

dari Yogya dengan mengajarkan

para ibu-ibu mengolah makanan

pendamping ASI dengan bahan-

bahan seperti kacang hijau, beras

merah, dan susu kedelai. Semua

bahan yang dapat diperoleh

langsung dari alam. Selain itu juga,

promosi kesehatan terkait ASI

ekslusif bagi bayi pun dilakukan.

Berbeda dengan di daerah jawa,

dalam proses menjelaskan ke

pada masyarakat disana kita

harus bisa menyesuaikan

penyampaian materi dengan

tingkat pendidikan. Sesuatu yang

membuka mata mahasiswa yang

KKN disana adalah Indonesia

bukan hanya di Jawa.

Kami juga mengajarkan

kepada anak-anak sekolah dasar

mengenai PHBS (Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat) rangkaian

kegiatan Pendidikan Lingkungan

dari anak Fakultas Kehutanan. Hal

tersebut terkait dengan kebiasaan

makan pinang dan meludah

sembarang tempat serta

lingkungan rumah yang kurang

memenuhi standar kebersihan.

Anak-anak SD diajarkan

bagaimana cara mencuci tangan

yang baik dan benar, cara

mengosok gigi dan cara menjadi

kesehatan diri dan lingkungan.

Walaupun dalam keterbatasan,

proses penyampaian materi pun

dibuat semenarik mungkin

dengan menggunakan lagu dan

praktek langsung. Materi lain yang

sempat kami berikan adalah

tentang UKS cilik. Para siswa

sekolah dasarpun antusias

terhadap kegaiatan tersebut.

Mulai dari hal-hal kecil ini

harapannya nantinya akan bisa

menjadi kebiasaan yang baik.

Selain itu, masih banyak

lagi program kesehatan lain

seperti penyuluhan mengenai

HIV/AIDS kepada laki-laki

produktif bekerjasama dengan

BKKBN Serui, Penyuluhan

kesehatan Reproduksi terkait IMS

serta pemeriksaan kesehatan yang

bekerjasama dengan puskesmas

setempat, penyuluhan scabies dan

filariasis yang juga bekerjasama

dengan dinas terkait. Papua tidak

hanya mengisahkan keindahan

alamnya dan masyarakatnya yang

ramah tetapi juga masalah

kesehatan yang harus ditangani.

Sebagai tenaga kesehatan peran

kita sangat diperlukan karena

minimnya tenaga kesehatan

disana. (Na)

Pelatihan UKS

Penyuluhan HIV dan KB Penyuluhan ASI

K e m a h a s i s w a a n

Edisi Jan-Feb 2012| XI | No.29 | EFKAGAMAMEDIA 17

Page 18: Efkagama Edisi I Tahun 2013

Keikutsertaan FK UGM dalam Program Hibah

Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter

(PHK-PKPD) pada Proyek

(HPEQ) Dikti yang didanai

oleh Bank Dunia sejak tahun 2011 merupakan

bagian dari upaya FK UGM mempercepat pencapaian visi dan

misinya dalam rangka menjadi fakultas riset kelas dunia

yang unggul, mandiri, bermartabat, dengan dijiwai Pancasila,

mengabdi kepada kepentingan dan kemakmuran bangsa

melalui proses yang rasional, efisien, terintegrasi,

berkesinambungan dengan penerapan prinsip tata kelola

yang baik dengan didukung oleh sumber manusia yang

profesional dan bertanggung jawab. Pada tahun terakhir

program tahun 2013 FK UGM telah melakukan berbagai

terobosan dan inovasi, dalam rangka penyelenggaraan

pendidikan yang berkualitas dalam bidang kedokteran baik

jalur akademik dan profesional, peningkatan reputasi

internasional dan pemantapan tanggung jawab sosial

institusi pada pemecahan masalah bangsa. Yang telah

dilakukan FK UGM dalam tiga tahun terakhir melalui

Program PHK-PKPD dijabarkan dalam 5 program/aktivitas

utama, antara lain:

Aktivitas 1: Pengakuan Mutu Program Studi Pendidikan

Dokter (PSPD) oleh Lembaga Internasional. FK UGM

berupaya untuk memenuhi standar global dengan

melaksanakan untuk memenuhi

9 area standar global menurut lembaga internasional yang

kredibel, yaitu

, disamping akreditasinasional dan regional yang

telah didapatkan selama ini dariBAN PT, AUN-QA, dan MMC

. Proses akreditasi internasional

akan dilaksanakan pada tahun 2013 ini. Kegiatan yang

mendukung upaya pencapaian pengakuan mutu

internasional antara lain dengan membangun dan

mengembangkan infrastruktur di bidang sarana dan fasilitas

pendidikan, metode ajar, evaluasi diri, teknologi informasi

dan kerjasama dengan institusi pendidikan di luar negeri.

Pada akhir tahun 2012 telah dilakukan kunjungan kerja ke

Health Professional

Education Quality Improvement

(World Bank)

external quality assessment

WFME (World Federation of Medical

Education)

(Malaysian Medical Council)

Program Hibah Kompetisi Peningkatan KualitasPendidikan Dokter (PHK-PKPD) FK UGM- Project HPEQ

PENGAKUAN INTERNASIONAL FK UGM

Diskusi dengan Kaprodi Pendidikan DokterMelbourne University, Prof. Geoff McColltentang manajemen program studipendidikan dokter, kurikulum, dan rencanarealisasi kerjasama

Presentasi Hibah PenelitianBerbasis Web dan Manekin

K e r j a s a m a

Edisi Jan-Feb 2012 | XI | No.29| EFKAGAMAMEDIA18

Page 19: Efkagama Edisi I Tahun 2013

Medical School University of

Melbourne University of

Sydney,

E-learning

staf exchange

E-Learning,

software

Sydney

University.

Postgraduate Programs di

Universitas Sydney

Junior Staff

Meeting Tim Family

Medicine, Quality Assurance,

Research Centers

Clusters.

dan

Australia oleh Tim

Pengembangan Kerjasama

Internasional Prodi Dokter, Tim

Asesmen dan Tim Pengembangan

dan Audiovisual. Salah

satu kesepakatan yang didapatkan

pada kunjungan kerja ke kedua

universitas tersebut adalah mulai

tahun 2013 akan

dilaksanakankegiatanstudent

exchange untuk mahasiswa

Program Studi Pendidikan Dokter

sebagai kegiatan elective rotasi

klinik, (pengiriman

staf dosen untuk pendidikan

lanjut ke Australia) dengan

beasiswa dari Australia.

Dalamkunjungantersebut juga

dilakukan pembicaraan tentang

peluang kerjasama

pengembangan

termasuk pemanfaatan

asesmen yang telah

dikembangkan oleh

Tindak lanjut dari

kunjungan ini adalah

Benchmarking Delegasi Sydney

University ke FK UGM dan diskusi

dengan Tim Skills Lab FK UGM

pada tanggal . Adapun detail

agenda dari kunjungan tersebut

diantaranya adalah Penjelasan

tentang

oleh Tom

Rubin, Diskusi dan wawancara

dengan dan Ph.D,

dengan

BPK,

Tim IT, Tim Asesmen, Diskusi

dengan dan

Aktivitas 2: berupa

Pengembangan Unggulan

Teknologi Pendidikan Kedokteran

Gadjah Mada (Gadjah Mada

Medical Education

Technology/GamaMedTech).

Aktivitas 3: Pengembangan

Pusat Unggulan Internasional

Kedokteran Tropis. Dalam hal ini

tujuan umumnya adalah

mewujudkan Pusat Kedokteran

Tropis FK UGM sebagai pusat riset

unggulan untuk rujukan penyakit-

penyakit tropis terutama

diprioritaskan pada penelitian

Dengue yang ditekankan pada

pengembangan diagnostik

dan

pemahaman patogonis dalam

rangka menangani Demam

Berdarah Dengue (DBD) yang

masih merupakan masalah

kesehatan di Indonesia.

Aktivitas 4:

PeningkatanInstitutional Social

Responsibility (ISR). Sebagai salah

satu bentuk kepedulian dan

tanggung jawab sosial institusi

terhadap masyarakat,melalui

Program PHK-PKPD (HPEQ

Project) FK UGM memberikan

kesempatan perluasan akses

khusunya siswa berprestasi

dariberbagaidaerah di Indonesia,

khususnya daerah 3T (Terdepan,

Terluar, Tertinggal) untuk

menerima beasiswa pendidikan

sampai selesai

studi dan meraih gelar dokter.

Aktivitas 5: Kemitraan dengan

Fakultas Kedokteran Universitas

Riau (UR) dan Program Studi

Pendidikan Dokter Universitas

Jambi (UNJA). Tujuan dari kegiatan

kemitraan ini adalah untuk

melakukan pembinaan dalam

rangka meningkatkan kapasitas

institusi di kedua FK universitas

tersebut sebagai komitmen FK

UGM.[]

(early

and clinical diagnostic)

(full scholarship)

Workshop on GIS and remote sensing fordengue dalam kegiatan Visiting Professordari Taipei Medical University (TMU) ,Taiwan

Kemitraan dengan UNRI

Beasiswa mahasiswa berprestasi dari daerah 3T

Edisi Jan-Feb 2012| XI | No.29 | EFKAGAMAMEDIA 19

Page 20: Efkagama Edisi I Tahun 2013

Siang itu kami dari reporter

Efkagama berkesempatan

bertemu dan berbincang

langsung dengan dekan baru

Fakultas Kedokteran UGM, Prof. Dr.

dr. Teguh Aryandono, Sp.B (K)

Onk. Di tengah kesibukan yang

sedang dikerjakan, beliau masih

menyempatkan waktu untuk

sekedar interview langsung

dengan beliau.

Prof. Dr. dr. Teguh

Aryandono, Sp. B. (K) Onk atau

yang biasa disapa dengan Prof.

Teguh yang ramah dan rendah hati

ini merupakan lulusan FK UGM

tahun 1977, lalu mengambil

spesialis bedah di FK UI dan

mendapat gelar doktornya di FK

UGM sebagai doktor dalam ilmu

kedokteran. Pada tahun 2007

beliau mendapatkan gelar

kehormatan sebagai guru besar

dalam ilmu bedah FK UGM.

Selain sibuk menjalankan

tugas barunya sebagai Dekan FK

UGM dan dokter spesialis onkologi

di RSUP. Dr. Sardjito, beliau

merupakan wakil ketua Kolegium

Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi

(PERABOI). Untuk organisasi

dengan cakupan international

sendiri beliau merupakan anggota

dari Asia Pacific Organization for

Cancer Prevention (APOCP) dan

naggota Asia Hereditary Breast

and Ovarian Cancer Consortium

(AHBOCC), hal ini menunjukkan

begitu besarnya perhatian beliau

pada dunia kedokteran khususnya

pada penyakit kanker.

Disinggung mengenai

bagaimana kesibukan beliau yang

sebelumnya memang sudah

DEKAN BARU

banyak hal yang

harus dikerjakan,

beliau menjelaskan

bahwa kesibukan

itu memang

bertambah setelah

diangkat menajdi

Dekan FK UGM,

namun bila

dilakukan dengan

ikhlas akan terasa

lebih mudah dan

dimudahkan.

“Disamping itu ada

dukungan dari

keluarga yang akan

selalu ada untuk

saya.”

Semoga

kedepannya dekan

baru FK UGM Prof.

Dr. dr. Teguh

Aryandono, Sp. B.

(K) Onk bisa

membawa FK UGM

untuk terus maju

dan terus

berkembang. (PDA)

FK UGM 2012Prof. Dr. dr. Teguh Aryandono, Sp.B(K) Onk

P r o f i l

Edisi Jan-Feb 2012 | XI | No.29| EFKAGAMAMEDIA20

Page 21: Efkagama Edisi I Tahun 2013

Pada tanggal 5 Desember 2012 Fakultas

Kedokteran UGM dengan bertempat di ruang

senat KPTU FK UGM mengangkat wakil dekan

baru FK UGM.Pengangkatan wakil dekan baru FK UGM

ini dihadiri oleh beberapa undangan terhormat .

Acara dimulai dengan pembacaan ketetapan

rektor mengenai pengangkatan wakil dekan yang baru.

Pada kesempatan ini ada 4 orang wakil dekan periode

2008-2012 yang digantikan oleh 3 orang wakil dekan

baru periode 2012-2016.

Wakil dekan yang baru tersebut adalah dr. Ova

Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K), Ph.D yang diangkat

menjadi Wakil Dekan Bidang Akademik,

Kemahasiswaan dan Alumni yang menggantikan Prof.

dr. Suhardjo. SU., Sp.M (K), dr.Ibnu Purwanto, Sp.PD., K-

HOM diangkat menjadi Wakil Dekan Bidang Keuangan,

Aset dan Sumber Daya Manusia menggantikan dr.

Mansyur Romi, PA (K), dan yang terakhir adalah Prof.

dr. Adi Utarini, M.Sc., MPH., Ph.D selaku Wakil Dekan

Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan

Kerjasama dengan menggantikan dr. Abu Thalib.

M.Sc., Ph.D., Sp.MK

Acara selanjutnya adalah penandatanganan

berita acara oleh masing-masing wakil dekan yang

baru dan wakil dengan yang lama, selanjutnya

sambutan dari perwakilan dekan baru yang

disampaikan oleh dr. Ova Emilia, lalu sambutan Prof.

Suhardjo selaku perwakilan dekan lama. Acara

diakhiri dengan foro bersama dan pemberian

ucapan selamat dari para hadirin yang ada kepada

wakil dekan lama maupun wakil dekan baru dan

keluarga. (PDA)

Wakil Dekan FK UGMPeriode 2013-2016

Dekan bersama Wakil Dekan

P r o f i l

Edisi Jan-Feb 2012| XI | No.29 | EFKAGAMAMEDIA 21

Page 22: Efkagama Edisi I Tahun 2013

Dispepsia adalah kumpulan

gejala berupa rasa nyeri

atau rasa tidak nyaman di

daerah perut bagian atas, muncul

secara episodik atau kumat-

kumatan. Penyebab dispepsia

sangat beragam seperti: ulkus

(tukak), kanker lambung, gastritis,

duodenitis, obat-obatan, infeksi

dan gangguan metabolik.

Dispepsia yang tidak disebakan

oleh kelainan organik atau

struktural disebut dispepsia

fungsional

Penyebab dispepsia fungsional ini

diantaranya adalah abnormalitas

akomodasi dari lambung,

,

keterlambatan pengosongan

lambung, disfungsi saraf vagus,

serta faktor-faktor psikologis.

Dispepsia yang belum diketahui

penyebabnya disebut

uninvestigated dyspepsia.

Terdapat beberapa

kriteria untuk dispepsia

fungsional kronik diantaranya

adalah kriteria Roma II dan III.

Kriteria dispepsia fungsional

kronik adalah nyeri atau rasa tak

nyaman lokasi di perut bagian atas

yang dikeluhkan paling sedikit 12

minggu, kumat-kumatan dalam 12

bulan terakhir. Tidak ada kelainan

organik terbukti secara

biokimiawi, metabolik dan

endoskopik. Keluhan biasanya

berupa: mual sesaat sesudah

makan, epigastrik terasa penuh,

kembung, sendawa, kadang

muntah. Keluhan dada panas

dan regurgutasi

(nonulcer dyspepsia).

hipersensitifitas viseral

(heart burn, pyrosis, water brash)

(Gastroesofageal

1,2

Refluks Disease/ GERD)

(Irritable Bowel

Syndrome)

, nyeri

perut yang membaik dengan

defekasi

serta penyakit

pankreatobilier dikeluarkan dari

definisi ini.

Pemeriksaan esofago-

gastro-duodenoskopi merupakan

salah satu teknik diagnostik yang

direkomendasikan untuk evaluasi

penderita dispepsia kronik dengan

gejala alarm (perdarahan, anemia,

berat badan turun, disfagia, severe

early satiety), keluhan menetap

atau kumat-kumatan setelah

mendapatkan terapi empirik

supresi asam lambung serta usia

>45 tahun. Pemeriksaan

penunjang lain untuk menegakkan

diagnosis yaitu: Foto rontgen

menggunakan kontras barium

(OMD), CT scan upper abdomen,

USG, gastric emptying scans,

endoskopic ultrasonography,

electrogastrography, gastric

barostat, drink test,

antroduodenal manometri.

Penderita dispepsia di

Amerika diperkirakan mencapai

20% - 40% dari pasien-pasien di

klinik gastroenterologi dan 2% -

5% dari pusat kesehatan

masyarakat dan prevalensinya

berkisar 12% - 45%.

Berdasarkan pemeriksaan

antibodi IgG H.pylori di

Yogyakarta dan Semarang

didapatkan frekwensi yang sangat

rendah dibandingkan populasi

orang Jepang, yaitu: 5% laki-laki

dan 4% wanita di Yogyakarta

1

1

1,2,3,4

1

Epidemilogi

(total subjek 91) serta 2% laki-laki

dan 2% wanita di Semarang (total

subjek 171) dibandingkan dengan

populasi di Jepang 62% laki-laki

dan 57% wanita). Dengan

demikian diperkirakan insidensi

kanker lambung di Yogyakarta dan

Semarang 1/50 - 1/100 kali

populasi Jepang.

Jumlah pasien dispepsia

kronis dalam satu bulan pada

tahun 2009 di RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta rata-rata 237 pasien

rawat jalan dan 165 pasien rawat

inap yang mana diantaranya yang

dilakukan tindakan endoskopi rata-

rata 60 pasien (14,9%) dan sekitar

14,6% gambaran histologi H.pylori

positif. Berdasarkan data pasien

5,6

Neneng Ratnasari

Sub Bagian Gastroentero-Hepatologi

Ilmu Penyakit Dalam FK-UGM/ RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta

DISPEPSIA KRONIK

I l m i a h P o p u l e r

Edisi Jan-Feb 2012 | XI | No.29| EFKAGAMAMEDIA22

Page 23: Efkagama Edisi I Tahun 2013

dispepsia uninvesitigated di ruang endoskopi RSUP Dr.

Sardjito pada tahun 2009-2010 yang dilakukan

tindakan endoskopi ada sebanyak 181, yang mana

11,6% (21 pasien) terbukti positif H.pylori

berdasarkan pemeriksaan histo-patologi.

Sindroma dispepsia muncul akibat adanya

kerusakan mukosa lambung akibat adanya ketidak

seimbangan faktor-faktor defensif dan foktor-faktor

offensif. Respon tubuh dengan adanya injuri mukosa

lambung adalah dengan berbagai reaksi diantaranya:

(1) akumulasi netrofil, makro

(2) mempertahankan

gastrobio-regulator (meningkatkan mucus dan

bicarbonat, sintesis prostaglandin, mempertahankan

mikrosirkulasi dan perbaikan jaringan yang

mengalami injuri). Secara skematis dapat dilihat pada

gambar 1 dan 2 (Terano, 2001)

Gambaran endoskopi dan histologi pada dispepsia

kronis ditetapkan berdasarkan Kriteria

Etiopatogenesis dan Imunopatogenesis

fag dan limfosit;

pembentukan anti inflamasi (IL-8, IL-8, IL-1β, IL-10,

TNF-alfa) anti anti radikal bebas;

Gambar 1. Faktor-faktor yang berisiko perusakan mukosa

lambung.

Gambar 2. Peran faktor anti-inflamasi, gastrobioregulator,

radikal bebas dan anti-karsinogenesis pada kerusakan

mukosa lambung

The Sydney

System The Sydney System

Helicobacter pylori

H pylori

Mucosa-

associated Lymphoid Tissue Lymphoma

H.pylori

H.pylori

hypochlorhydria

. Pada kriteria ini terdapat

5 lokasi yang harus dibiopsi (curvatura mayor dan

minor corpus, angulus antrum, serta curvatura

mayor dan minor antrum), akan tetapi pada praktek

rutin dikerjakan biopsi pada masing-masing 1 dari

ketiga segmen tersebut. Penilaian biopsi meliputi

beberapa variabel yakni: densitas H.pylori, infiltrasi

netrofil, infiltrasi mononuklear, atrofi mukosa dan

metaplasi intestinal, perhitungan keparahan

menggunakan skor 0–4.

merupakan suatu bakteri gram

negatif yang berkoloni di lambung pada hampir

separuh populasi di dunia. Secara umum lambung

semua penderita yang terinfeksi . akan

berkembang menjadi gastritis superficialis, yang

mana infeksi yang persisten akan berisiko kuat

untuk menjadi gastritis kronik atropikan, anemia

perniciosa, tukak (ulkus) peptic, kanker lambung

(adenokarsinoma) bagian distal serta

(MALT

Lympoma).

Sebagian besar penderita yang terdiagnosis

gastritis sudah menunjukkan gambaran

gastritis kronik baik pada pemeriksaan endoskopi

maupun histologi. Walaupun gejala gastritis akut

tidak terdeteksi sebelumnya, karena hanya sedikit

saja pada saat terinfeksi pertama kali muncul

g e j a l a nye r i p e r u t d i s e r t a i m u n t a h d a n

. Pada saat infeksi akut bila dilakukan

biopsi akan menunjukkan infiltrasi netrofil tanpa

adanya komponen inflamasi kronik (limfosit). Pada

dasarnya infeksi akut 20% dapat sembuh spontan,

sisanya akan berlanjut menjadi kronik. Pada keadaan

klinis didapatkan gajala klasik dispepsia dan pada

pemeriksaan histologi menunjukkan inflamasi

dominan pada antrum dan dapat juga inflamasi pada

7

Gambar 3. Klasifikasi Dispepsia Kronik berdasarkan The

Sydney System8

I l m i a h P o p u l e r

Edisi Jan-Feb 2012| XI | No.29 | EFKAGAMAMEDIA 23

Page 24: Efkagama Edisi I Tahun 2013

corpus maupun cardia. Secara skematis dapat dilihat

pada gambar 3. Pada gastritis kronik atropikan terjadi

hilangnya lipatan mukosa dan penipisan mukosa

lambung mengakibatkan berkurangnya absorbsi

vitamin B12 dan atau asam folat (anemia perniciosa).

Gambaran eritrosit darah tepi menunjukkan adanya

peningkatan MCV > 130 fL (anemia megaloblastik).

Beban ekonomi pada penderita dispepsia juga

dipertimbangkan cukup besar namun sulit diestimasi.

Di Eropa, menunjukkan bahwa peresepan obat untuk

dispepsia mencapai 4% dari seluruh populasi di

United Kingdom, dan >10% persediaan obat di

pelayanan kesehatan primer adalah untuk penanganan

dispepsia. Perkiraan tersebut belum termasuk obat

7

7,9

Gambar 4. Perkembangan gastritis Helicobacter pylori positif

(Owen, 2003)

Perjalanan infeksi secara natural didahului

dengan yang sudah dimulai

sejak 2 hari bakteri menempel mukosa lambung.

Bakteri tidak invasi ke submukosa maupun vaskuler

akan tetapi adanya infiltrasi (transient) makrofag dan

netrofil ke glandula gaster menunjukkan adanya

respon imun lokal ( ). Pada hari ke

sepuluh jumlah makrofag dan netrofil berkurang

hingga batas bawah. Pada minggu ke-3 mulai

didapatkan tanda-tanda

yakni terdeteksi infiltrasi limfosit T, makrofag dan

netrofil pada mukosa gaster seiring dengan

peningkatan , makrofag dan sel

dendritik pada kelenjar paragaster, dan juga

peningkatan Th1 (TNF alfa; TNF gama),

akan tetapi Th2-type cytokine (IL4) belum terdeteksi.

Pada minggu ke-4 CD3 (CD4 ) limfosit tersebar di

limfosit intraglanduler corion baik pada antrum

maupun corpus gaster. Pada minggu ke-8 CD3 (CD4 ),

CD21 , CD4 , CD8 limfosit dan makrofag bertambah.

Pada minggu ke-12 terlihat struktur folikuler

bertambah ukuran dan jumlahnya, secara makroskopis

(endoskopi) tampak nodul-nodul terutama di daerah

antrum yang pada pemeriksaan biopsi didapatkan

infiltrasi CD4 yang lebih dominan dari pada CD8 .

H.pylori

innate immune response

mimicri antigen

adaptive immune response

Hp-specific T cells

-type cytokines

+ +

+ +

+ + +

+ + 10

Pengaruh Kecemasan Pada Kekambuhan Dispepsia

yang tidak menggunakan resep. Suatu studi di Swiss

juga menunjukkan bahwa perkiraan penggunaan

biaya langsung pada dispepsia dapat mencapai 38

juta dolar AS, dan jika penggunaan biaya tidak

langsung turut diperhitungkan maka dapat

mencapai 410 juta dolar AS. Kuwalitas hidup

penderita dispepsia kronik biasanya jelek

dibandingkan subjek sehat. Kwalitas hidup

penderita dispepsia fungsional lebih rendah

daripada penderita GERD atau gastroparesis.

Stress psikologis, termasuk kecemasan,

merupakan salah satu faktor offensif yang sering

menjadi pencetus kekambuhan dispepsa. Pasien

dispepsia memiliki karakteristik mempunyai

kekhawatiran yang lebih tinggi terhadap penyakit

serius atau kanker, peningkatan tingkat kecemasan,

depresi, dan perilaku penyakit serta persistiwa

traumatik yang baru terjadi. Stressor psikososial,

baik akut ataupun yang lebih perlahan, seringkali

mengawali onset dan eksaserbasi gejala gangguan

gastrointestinal fungsional. Komorbiditas antara

gangguan gastrointestinal fungsional dan gangguan

psikiatrik adalah tinggi, terutama gangguan

kecemasan. Pada dispepsia fungsional, nyeri

epigastrik terkait dengan hipersensitivitas dan

neurotisme, yaitu jenis kepribadian yang terkait

dengan kecemasan.

Penatalaksanaan dispepsia kronik secara

komprehensif harus diperhatikan, karena prinsip

utama adalah menyeimbangkan faktor-faktor

defensif dan offensif. Sehingga jenis terapi lama

terapi harus disesuaikan dengan gejala-gejala, ada

tidaknya infeksi H.pylori, jenis lesi pada lambung

serta ada tidaknya stres psikologik dan intolerasi

makanan. Obat-obat yang lazim digunakan adalah:

antasida, penghambat Histamin2 (H2-Blocker),

penghambat Pompa Proton, kombinasi antibiotik

(eradikasi H.pylori). Kombinasi dengan obat:

proteksi mucosa (sucralfat, rebamipide, fucoidan),

prokinetik, antispasmodik serta anti-cemas dan

psikoterapi digunakan dan bersifat individual.

1

11

1

12

Penatalaksanaan

...Stress psikologis,

termasuk kecemasan,

merupakan salah satu faktor

offensif yang sering menjadi

pencetus kekambuhan

dispepsa...

I l m i a h P o p u l e r

Edisi Jan-Feb 2012 | XI | No.29| EFKAGAMAMEDIA24

Page 25: Efkagama Edisi I Tahun 2013

Simpulan

Dispepsia

kronik merupakan

kumpulan gejala yang

berpusat di perut

bagian atas

(epigastrik) dan

keluhan berhubungan

dengan makan.

Penyakit ini

berlangsung kronik

dan kumat-kumatan,

hal ini bergantung

pada keseimbangan

faktor defensif dan

offensif. Helicobacter

pylori merupakan

satu-satunya bakteri

yang dapat berkoloni

di mukosa lambung

dan seringkali

menyebabkan

permasalahan dalam

jangka panjang karena

diduga sebagai salah

satu penyebab kanker

lambung. Pengaturan

pola hidup baik pola

makan dan

penanggulangan stress

psikologik dapat

mengurangi

kekambuhan dispepsia

kronik.

Daftar Pustaka

1. Jones MP., Lacy BE. 2004. Dyspepsia: The Spectrum of Problem in Fass R

(ed): Hot topic GERD / Dyspepsia. Hanley & Belfus, inc. United State of

America. pp: 285-302.

2. Quigney EMM., Keohane J. 2008. Dyspepsia. Curr Opin Gastroenterol 24

(6): 692-697.

3. Hjelland I. 2007. Lifestyle aspects in functional dyspepsia: influence of

relaxation and meals on vagal activity, gastric accomodation and

symptoms. Dissertation for degree doctor medicinae (dr.med) University

of Bergen, Norway.

4. Yakoob Y., Abid S., Jafri W., Abbas Z., Islam M., Ahmad Z. 2006.

Comparison of biopsy-based methods for the detection of Helicobacter

pylori infection. British Journal of Biomedical Science 63(4): 159-162.

5. Tokudome S., Soeripto FX., Triningsih E., Ananta I., Suzuki S., Kuriki K.,

Akasaka S., Kosaka H., Ishokawa H., Azuma T., Moore MA. 2005. Rare

Helicobacter pylori infection as a factor for the very stomach cancer

incidence in Yogyakarta, Indonesia. Cancer Letter 219: 57-61.

6. Tokudome S.,Samsuria WC., Soeripto FX., Triningsinh E., Suzuki S.,

Hosono A., Triono T., Wijaya I., Sarjadi., Miranti IP., Ghadimi R., Moore

MA. 2005. Helicobacter pylori infection appears essencial for stomach

carcinogenesis: observation in Semarang, Indonesia. Cancer Sci 96(12):

873-875.

7. Owen DA. 2003. Gastritis and Carditis. Mod Pathol. 16(4): 325 – 341. (7)

8. Arakawa T., Higuchi K., Matsumoto T., Oshitani N., Fujiwara Y., Nakamura

S., 2006. Learning Skill for Gastrointestinal Endoscopy. Basic Knowledge

and strategies: Lesson from Japan 3rd edition. The Asahi Shimbun

Company Tokyo, Japan.

9. El-Zimaity H. 2008. Gastritis and Gastric Atrophy. Curr Opin

Gastroenterol. 24(6): 682-686.

10. Rossi G., Fortuna D., Oancotto L., Renzoni G., Taccini E., Ghiara P.,

Rappuoli R., Del Giudice G. 2000. Immunohistochemical Study of

Lymphocyte Population Infiltrating thr Gastric Mucosa of Beagle Dogs

Experimentally Infected with Helicobacter pylori. Infection and

Immunity 68 (8): 4769-4772.

11. Timmons S., Liston R., Moriarty JK. 2004. Functional Dyspepsia: Motor

Abnormalities, Sensory Dysfunction, and Therapeutic Options. Am J

Gastroenterology 99 (4) : 739-729.

12. Van Oudenhove L., R., Demyttenaere K., Tack J., Aziz Q. 2004. Central

Nervous Involvemen in Functional Gastrointestinal Disorders. Best

Practice & Research Clinical Gastroenterology Vol. 18 No.4 pp 663-680.

I l m i a h P o p u l e r

Edisi Jan-Feb 2012| XI | No.29 | EFKAGAMAMEDIA 25

Page 26: Efkagama Edisi I Tahun 2013

Al Qur'an surah Al Anbiya

ayat 73 mengajarkan pada

kita bahwa sosok

pemimpin yang ideal dalam

kepemimpinannya harus memberi

dampak kebaikan dalam

kehidupan dan bekerja secara

totalitas, mampu membimbing

dan memberi keteladanan. Tidak

berlebihan jika dikatakan bahwa

ayat ini merupakan landasan

prinsip dalam kepemimpin ideal

yang akan memberi kebaikan dan

keberkahan bagi semuanya dalam

bekerja dimanapun dan kapanpun.

Pemimpin yang ideal haruslah

beriman dan berilmu agar mampu

melaksanakan tugasnya dengan

baik.

Setiap pribadi pemimpin

yang beriman dan berilmu selalu

mampu dan mau membaca

lingkungan mulai dari keadaan

dirinya sampai pada lingkungan

yang luas bahkan dapat pula

memasuki ruang yang lebih hakiki

yaitu metafisik , falsafah keilmuan

dengan menempatkan dirinya

sebagai subjek yang mampu

berpikir secara mendasar dan

rasional. Pemimpin yang berilmu

akan bertanya tentang berbagai hal

yang meragukannya , dipelajarinya

dengan seksama untuk sampai

pada kesimpulan yang dapat

meyakinkannya guna memperkuat

argumentasi keimanannya

Seorang pemimpin dengan

imannya yang telah mengkristal

serta mempunyai wawasan

keilmuan yang memadai, tidak

akan pernah cepat menerima

sesuatu tanpa dikaji lebih dahulu ,

karena sifat pribadinya yang kritis .

Pemimpin yang demikian sadar

bahwa dirinya tidak boleh sekedar

ikut-ikutan tanpa pengetahuan

karena seluruh potensi dirinya

suatu saat akan diminta

pertanggung jawaban dari Allah

SWT.

Dalam Al-Qur'an Allah berfirman

(S. Al-Israa' : 36)

“.

Menyadari pentingnya

memiliki ilmu yang memadai maka

bagi setiap pribadi yang beriman

tidak satu haripun dilaluinya tanpa

“dan janganlah kamu mengikuti

apa yang kamu tidak memiliki

pengetahuan tentangnnya .

Sesungguhnya pendengaran,

penglihatan dan hati , semuanya itu

akan dimintai

pertanggungjawabannya

S a n t a p a n R o h a n i

Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-

pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan

telah Kami wahyukan kepada mereka untuk senantiasa

mengerjakan kebajikan, mendirikan shalat, menunaikan zakat,

dan hanya kepada Kamilah mereka selalu mengabdi.

(QS. Al-Anbiya': 73)

H . S O E W A D I

Kepemimpinan dalam Kendali

Iman dan Ilmu

ImanIlmu

Edisi Jan-Feb 2012 | XI | No.29| EFKAGAMAMEDIA26

Page 27: Efkagama Edisi I Tahun 2013

meningkatkan nilai keilmuannya.

Bagi pribadi pemimpin beriman

gambaran terhadap mencari ilmu

bukanlah pada laboratorium dan

ruang kuliah belaka , tetapi dari

setiap sudut kehidupan ini mereka

selalu saja dapat menemukan

dasar dan bahan keilmuan yang

hakiki

Pemimpin yang beriman

selalu haus dan dahaga untuk

menimba ilmu karena disadarinya

bahwa Rasulullah mewajibkan

pada setiap orang muslimin dan

muslimat untuk mencari dan

menggali ilmu sejak dari buaian

sampai ke liang lahat. Demi

mencari ilmu seorang mukmin ,

tidak peduli sejauh mana tempat

yang harus ditempuhnya. Seorang

pemimpin harus juga mau belajar

dari siapa saja tanpa pandang bulu

yang mengatakan kebenaran itu.

Sifat seorang pemimpin yang

kritis akan membawa dan

membimbingnya untuk dapat

menerima realita kebenaran ilmu

tanpa harus melihat siapa yang

mengatakannya.

Pemimpin yang beriman

juga menyadari bahwa Allah

mempertanyakan kepada diri kita

tentang kualitas dan kemuliaan

manusia yang berilmu dan tidak

berilmu yang tidak pernah akan

sama.

Firman Allah (S.Az-Zumar : 9):

Sikap seorang pemimpin

yang berilmu akan nampak dari

cara dirinya berhadapan dengan

lingkungan. Ia akan sangat kritis

dan mampu melakukan analisis

yang tajam terhadap segala

fenomena yang berada

disekitarnya, sehingga ia tak

mudah tertipu atau tersesat dan

terjebak oleh situasi yang tidak

didukung oleh persyaratan yang

tepat dan benar (faktual) serta

proposional.

“(apakah kamu hai orang musrik

yang lebih beruntung) ataukah

orang yang beribadat diwaktu-

waktu malam dengan sujud dan

berdiri , sedang yang takut kepada

(azab) akhirat dan mengharapkan

Rahmat Tuhannya Katakanlah :

adakah sama orang-orang yang

mengetahui dengan orang-orang

yang tidak mengetahui

,sesungguhnya orang berakallah

yang dapat menerima pelajaran”.

S a n t a p a n R o h a n i

Pandangan hidup yang menjadi

pedoman pemimpin yang beriman

dan berilmu adalah halal dan

haram, dan mereka selalu

memperjuangkan kebenaran dan

keadilan sesuai perintah Allah SWT

dalam S.Ali Imran : 104

Pemimpin yang beriman

dan berilmu selalu mengingatkan

manusia untuk berfikir rasional

dan menghindari pola pikir

irasional dan mistik. Mereka selalu

berusaha membebaskan manusia

dari aqidah – aqidah yang rusak ,

pola pikir yang keliru serta

persepsi yang salah dan tanpa

kecuali membebaskan dari

pandangan-pandangan kufur.[ ]

“ (dan) hendaklah ada diantara

kalian segolongan umat (jamaah

yang menyeru kepada kebaikan

(mengajak memilih kebaikan) ,

memerintahkan kepada yang

ma'ruf dan melarang dari yang

munkar. Merekalah orang-orang

yang beruntung”.

......pemimpin

yang beriman

selalu haus

dan dahaga

untuk

menimba

ilmu.....

Setiap orang beriman wajib mencari ilmudari lahir sampai liang lahat.....

Page 28: Efkagama Edisi I Tahun 2013

DIES FK UGM

67 31HUT RSDS

UNIVERSAL HEALTH COVERAGE

Dies Natalis

FAKULTAS KEDOKTERAN UGM

Ke 67HUT

RSUP DR. SARDJITO

Ke 31