Efisiensi kompresor

2
Efisiensi kompresor Dalam penambahan massa bahan bakar gas terhadap peningkatan efisiensi. Sebelumnya, efisiensi yang didapat berbanding lurus dengan gas flow. Namun setelah menganalisa penambahan massa bahan bakar gas pada jumlah tertentu, ada titik dimana efisiensi yang didapatkan tidak lagi berbanding lurus. Melainkan berbanding terbalik. Hal ini akan menyebabkan efisiensi menurun dan akan merugikan perusahaan. Pertama pada grafik massa gas terhadap efisisiensi kompresor, efisiensi mengalami peningkatan dari titik 8.48 mbar ke titik 9.64 mbar sebesar 0.08%. ini merupakan titik puncak efisiensi kompresor dengan efisiensi sebesar 71.72%. Penurunan efisiensi berurutan yang signifikan terjadi pada penambahan massa gas dari 17.25 mBar sampai 27.41 mBar, kemudian efisiensi meningkat pada angka 27.49 dan mengalami penurunan kembali secara bergantian sampai pada 27.75 mBar. Efisiensi Turbin Dalam peningkatan efisiensi turbin, dengan penambahan massa gas yang tidak tertentu. pada awalnya di titik 8.48 mbar efisiensi yang dihasilkan sebesar 72.77%. setelah massa bahan bakar gas ditingkatkan menjadi 9.64 mbar, terjadi penurunan efisiensi gas yang sedikit yaitu 0.08%. Selanjutnya terjadi penurunan dan kenaikan secara bergantian sama halnya pada efisiensi kompresor. Peningkatan efisiensi paling drastis terjadi saat penambahan massa gas sebesar 17.10 mBar. Efisiensi yang didapat mengalami kenaikan dan penurunan yang sangat kecil pada saat massa bahan bakar gas di titik 27.22 mbar Efisiensi Siklus Pada hal peningkatan efisiensi siklus , efisiensi siklus juga cenderung meningkat dan menurun secara bergantian sama halnya pada efisiensi pada kompresor maupun turbin. Diantara efisiensi kompresor dan efisiensi turbin, efisiensi sikluslah yang memiliki efisiensi paling besar. Puncak efisiensi siklus terjadi pada saat massa bahan bakar gas di titik 27.41 mbar dengan nilai efisiensi sebesaar 83.06%. Pada kondisi ini, efisiensi siklus memiliki keterbalikan nilai dengan efisiensi kompresor. Seperti terlihat pada grafik diatas, pada penambahan gas 17,25 mBar sampai 27,41 terjadi

description

Analisa Efisiensi Kompressor

Transcript of Efisiensi kompresor

Page 1: Efisiensi kompresor

Efisiensi kompresor

Dalam penambahan massa bahan bakar gas terhadap peningkatan efisiensi. Sebelumnya, efisiensi yang didapat berbanding lurus dengan gas flow. Namun setelah menganalisa penambahan massa bahan bakar gas pada jumlah tertentu, ada titik dimana efisiensi yang didapatkan tidak lagi berbanding lurus. Melainkan berbanding terbalik. Hal ini akan menyebabkan efisiensi menurun dan akan merugikan perusahaan.

Pertama pada grafik massa gas terhadap efisisiensi kompresor, efisiensi mengalami peningkatan dari titik 8.48 mbar ke titik 9.64 mbar sebesar 0.08%. ini merupakan titik puncak efisiensi kompresor dengan efisiensi sebesar 71.72%. Penurunan efisiensi berurutan yang signifikan terjadi pada penambahan massa gas dari 17.25 mBar sampai 27.41 mBar, kemudian efisiensi meningkat pada angka 27.49 dan mengalami penurunan kembali secara bergantian sampai pada 27.75 mBar.

Efisiensi Turbin

Dalam peningkatan efisiensi turbin, dengan penambahan massa gas yang tidak tertentu. pada awalnya di titik 8.48 mbar efisiensi yang dihasilkan sebesar 72.77%. setelah massa bahan bakar gas ditingkatkan menjadi 9.64 mbar, terjadi penurunan efisiensi gas yang sedikit yaitu 0.08%. Selanjutnya terjadi penurunan dan kenaikan secara bergantian sama halnya pada efisiensi kompresor. Peningkatan efisiensi paling drastis terjadi saat penambahan massa gas sebesar 17.10 mBar. Efisiensi yang didapat mengalami kenaikan dan penurunan yang sangat kecil pada saat massa bahan bakar gas di titik 27.22 mbar

Efisiensi Siklus

Pada hal peningkatan efisiensi siklus , efisiensi siklus juga cenderung meningkat dan menurun secara bergantian sama halnya pada efisiensi pada kompresor maupun turbin. Diantara efisiensi kompresor dan efisiensi turbin, efisiensi sikluslah yang memiliki efisiensi paling besar. Puncak efisiensi siklus terjadi pada saat massa bahan bakar gas di titik 27.41 mbar dengan nilai efisiensi sebesaar 83.06%. Pada kondisi ini, efisiensi siklus memiliki keterbalikan nilai dengan efisiensi kompresor. Seperti terlihat pada grafik diatas, pada penambahan gas 17,25 mBar sampai 27,41 terjadi peningkatan efisiensi secara berurutan, kemudian mengalami penurunan saat angka 27,49 dan kembali terjadi peningkatan dan penurunan secara bergantian. Berdasarkan grafik diatas, efisiensi siklus ini memiliki kemiripan pola garis grafik (simetris) dengan efisiensi kompresor.

Analisa Grafik NGG

Pada grafik diatas terlihat hubungan putaran generator terhadap efisiensi kompresor menghasilkan grafik yang cenderung menurun namun mengalami kestabilan pada akhirnya. Sedangkan pada turbin, efisiensinya bergerak stabil, hal ini berarti pada penambahan massa gas pada turbin tidak memengaruhi pada putaran generator sehingga efisiensi turbin mengalami kestabilan. Dan pada efisiensi siklus menghasilkan grafik yang menurun pada awalnya kemudian meningkat secara bertahap hingga kemudian mengalami kestabilan pada nilai putaran generator selanjutnya.

Page 2: Efisiensi kompresor

Kesimpulan

1. Dalam menentukan efisiensi tertinggi dapat dilihat dengan melakukan penambahan bahan bakar. Hal ini juga dapat menentukan dititik mana massa bahan bakar dapat mempertahankan efisiensinya (tidak mengurangi nilai efisiensi).

2. Efisiensi yang mengalami penurunan akan mengalami dampak buruk bagi perusahaan. Sehingga enggineer harus memiliki opsi untuk menghentikan penambahan bahan bakar gas agar tidak terjadi penurunan efisiensi secara terus menerus.

3. Putaran Generator mempengaruhi efisiensi kompressor, turbin dan siklus. Dengan peningkatan dan penurunan efisiensi yang sangat kecil.