EFEKTIVITAS PENCEGAHAN PENULARAN TBC

ByDr. Darari Genadita

Apa itu TBC ??

Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri

Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk

mengobatinya.

Penyebabnya..??

Mempunyai ciri dan sifat :• Bentuk batang • Tahan terhadap asam pewarnaan • Cepat mati dengan sinar matahari langsung• Dapat bertahan hidup ditempat gelap dan

lembab.

Mycobacterium tuberculosis

3

Gejala nya ??

a. Gejala utama Batuk terus menerus dan berdahak selama 3 (tiga) minggu atau lebih.

b. Gejala tambahan, yang sering dijumpai : • Dahak bercampur darah • Batuk darah • Sesak nafas dan rasa nyeri dadaBadan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun, rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan, demam meriang lebih dari sebulan

Penularannya???

• Sumber penularan adalah penderita TBC BTA Positif

• Penularannya melalui udara berupa droplet (percikan dahak)

Pencegahannya ???

• Untuk petugas kesehatan1. Cuci Tangan dengan Air mengalir + sabun2. Menggunakan Alat Pelindung Diri3. Memastikan alat perawatan tidak akan menularkan TB

kepada pasien lain4. Melakukan pengendalian lingkungan dengan memastikan

arah aliran udara5. Menempatkan pasien dgn gejala batuk terpisah6. Mempercepat layanan penatalaksanaan pasien TB7. Memberikan EDUKASI terhadap pasien agar melakukan

etika batuk

• Untuk pasien1. Tutup hidung & mulut ketika batuk/ bersin2. Segera buang tisu yang sudah di pakai ke

dalam tempat sampah3. Membuang dahak atau ludah di tempat

tertutup4. Gunakan masker

• Banyak Pasien baru TB di PKM Paguyaman dengan riwayat keluarga TB

• Pasien TB di PKM paguyaman sebagian tidak mengetahui tentang TB dan pencegahannya

• Pasien TB tidak mengetahui bagaimana melindungi dirinya dan orang lain dari paparan TB

• Kebiasaan Masyarakat jika sedang sakit menutup jendela dan pintu rumah

Beberapa Jurnal Menyimpulkan :

• terdapat hubungan antara tindakan dengan kejadian penyakit Tuberkolosis. Dan berdasarkan Odds Rationya dapat dilihat bahwa responden yang memiliki tindakan buruk yaitu 2,375 kali lebih beresiko menderita penyakit Tuberkulosis Paru dibandingkan dengan responden yang memiliki tindakan yang baik.

• Tindakan yang kurang merupakan faktor resiko untuk penyakit Tuberkulosis. Seperti halnya tindakan yang masih kurang mengenai kebiasaan memakai tisu atau sapu tangan saat batuk, membuang dahak sembarangan serta tindakan untuk menyempatkan waktu untuk berolahraga.

• Tindakan yang masih kurang ini dapat menjadi salah satu sumber penularan, sehingga mata rantai penyakit Tuberkulosis ini sulit untuk diputuskan.

• tindakan yang baik harus ditingkatkan dengan cara masyarakat haruslah lebih sering dipaparkan dengan bagaimana, apa dan dampak dari penyakit Tuberkulosis tersebut, serta ada stimulan/rangsangan yang baik dari pemerintah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat

JADI, Jangan bosan – bosan kita melakukan penyuluhan kelompok ataupun individu dan kunjungan rumah tentang TB ke masyarakat

untuk mengurangi terjadinya penyakit TB