EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf ·...

28
EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS HUBUNGAN IBU-REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh: Martiani T 100120021 PROGRAM STUDI MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

Transcript of EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf ·...

Page 1: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI UNTUK

MENINGKATKAN KUALITAS HUBUNGAN IBU-REMAJA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh:

Martiani

T 100120021

PROGRAM STUDI MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok
Page 3: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok
Page 4: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

iv

EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI UNTUK

MENINGKATKAN KUALITAS HUBUNGAN IBU-REMAJA

Martiani

Magister Psikologi Profesi Universitas Muhammadiyah Surakarta

[email protected]

Abstract. The relationship between mothers and adolescents with less quality can

be seen through adolescent’s attitude which tends to be non-open to speak of

matters and it results conflicts between mothers and children. The goal of this

research is to prove the effectiveness of communication skills training in

improving the quality of the relationship between mothers and adolescents. The

method that is used in the communication skills training is the lecturing method,

roleplay, case study, and the imaging method. The quality between mothers and

adolescents is measured using the quality scale of the relationship between

mothers and children. The subject of this research has amount of 18 mothers

which have Senior High School educational background and have children that

are adolescents. The data is analyzed using Mann-Withney U Test and Wilcoxon T

Test. The result of the research shows the quality of the experimental group that

has been given the communication skills training has improved, while the control

group has not. Therefore, it can be concluded that communication skills training is

effective to improve the quality of the relationship between mothers and

adolescents. The result of qualitative research shows the significant improvement

of quality of the relationship between mothers and adolescents is on mothers who

have female adolescents who are still in their early teenage years. The

improvement of mothers’ skills in doing an open communication with adolescents

makes the situation of communication become fun. In this case, adolescents feel

comfortable to speak of problems with mothers and they also feel satisfied with

the control which is done by mothers so that it can create the feeling of trusting

each other, supporting each other, and appreciating each other between mothers

and adolescents.

Keywords: communication skills training, the relationship quality between

mothers-adolescents, open communication, early adolescents.

Page 5: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

v

Abstrak. Hubungan ibu dan remaja yang kurang berkualitas ditandai oleh sikap

remaja yang tertutup untuk membicarakan permasalahan dan berdampak pada

timbulnya konflik antara ibu dan anak. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan

efektivitas pelatihan ketrampilan komunikasi dalam meningkatkan kualitas

hubungan antara ibu dan remaja. Metode yang digunakan dalam pelatihan

ketrampilan komunikasi adalah metode ceramah, roleplay, studi kasus dan metode

pencitraan. Kualitas hubungan antara ibu dan remaja diukur dengan menggunakan

skala kualitas hubungan ibu-anak. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 18 orang

ibu, yang berpendidikan SMA dan memiliki anak remaja. Data dianalisis dengan

Mann-Withney U Test dan Wilcoxon T Test. Hasil penelitian menunjukkan

kualitas hubungan pada kelompok eksperimen yang telah diberikan pelatihan

ketrampilan komunikasi mengalami peningkatan sedangkan kelompok kontrol

tidak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelatihan ketrampilan

komunikasi efektif untuk meningkatkan kualitas hubungan ibu-remaja. Hasil

analisis kualitatif menunjukkan bahwa peningkatan kualitas hubungan ibu-remaja

yang menonjol dialami oleh ibu yang memiliki remaja berjenis kelamin

perempuan dan berada pada usia remaja awal. Peningkatan kemampuan ibu dalam

melakukan komunikasi terbuka kepada remaja membuat suasana komunikasi

menjadi menyenangkan. Hal ini berdampak pada remaja merasa nyaman

menceritakan permasalahan kepada ibu dan merasa puas terhadap kontrol yang

dilakukan oleh ibu sehingga tercipta perasaan saling percaya, saling mendukung,

dan saling menghargai antara ibu dan remaja

Kata kunci: pelatihan ketrampilan komunikasi, kualitas hubungan ibu-remaja,

komunikasi terbuka, remaja awal.

Page 6: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

1

Orangtua memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan anak.

Nilai-nilai moral, agama dan norma-norma sosial dikenalkan kepada anak melalui

interaksi di dalam keluarga. Relasi yang baik antara orang tua dan remaja yang

telah dibina sejak lahir akan menimbulkan ikatan relasi satu sama lain. Relasi atau

hubungan orang tua dengan anak remaja pada keluarga normal ditandai dengan

afeksi yang hangat antara orang tua terhadap anak remaja dan remaja terhadap

orangtua (Dirgagunarsa & Sutantoputri, 2004). Selain ikatan afeksi, relasi remaja

dengan orang tua juga dicirikan oleh komunikasi yang baik dan identifikasi yang

kuat (Rice, 1999). Selanjutnya menurut Lestari (2013) komunikasi yang baik yang

terjadi antara orangtua dan anak ditandai dengan orangtua yang memberikan

kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kemampuan dalam

menggunakan persepektif orang lain dan berfikir tentang isu-isu moral, serta

memberikan bantuan kepada anak ketika anak membutuhkannya.

Idealnya sebuah keluarga memiliki iklim yang mendukung anak dalam

tumbuh kembangnya yang optimal dan terjalin rasa kasih sayang, kepercayaan,

keterbukaan dan saling mendukung karena hubungan dalam keluarga yang

berkualitas akan mendukung pula perkembangan anak-anak menjadi pribadi yang

positif. Ibu memiliki peran penting dalam mendidik remaja menjadi pribadi yang

positif dan terhindar dari perilaku menyimpang. Ibu adalah sosok yang paling

berperan dalam mendidik anak karena ibu adalah sosok yang memiliki ikatan

emosional dan melakukan banyak interaksi dengan anak. Menurut Notosoedirjo

dan Latipun (2002), ibu merupakan orang pertama yang mempunyai relasi

dengan anaknya. Ibu lebih banyak melewatkan waktu untuk memperhatikan

Page 7: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

2

anaknya secara fisik dan memberikan kesejahteraan secara afeksi (Berk, 2003).

Shulman dan Sheiffge (1997) mengemukakan peran ibu dalam keluarga sebagai

“ekspresif” dan ayah sebagai “instrumental”. Mereka mengatakan bahwa ibu

menunjukkan karakteristik dalam memberikan empati dan kenyamanan emosional

untuk anak-anaknya.

Berdasarkan penelitian awal dengan metode wawancara dan Participatory

Rural Apraissal (PRA) diperoleh data bahwa hubungan kedekatan ibu dengan

anak belum terjalin dengan baik. Ibu seringkali masih belum mampu menjalankan

perannya sebagai pendidik maupun sahabat bagi anaknya. Ibu merasa kesulitan

untuk mendekati dan masuk pada dunia anak yang berada pada masa remaja. Ibu

belum memahami kebutuhan remaja sehingga tidak tepat dalam memperlakukan

remaja. Pola interaksi ibu dan remaja seringkali ditunjukkan dengan cara

menginterogasi, menceramahi, dan bahkan memarahi anak. Hal ini membuat

remaja enggan untuk membicarakan masalahnya dan memilih menceritakan

permasalahannya kepada teman sebaya. Remaja dan ibu tak jarang mengalami

konflik saat berkomunikasi karena perbedaan keinginan yang kurang bisa

dikomunikasikan.

Kondisi di atas menunjukkan bahwa hubungan antara orangtua dan anak

kurang berkualitas, di mana antara ibu dan remaja tidak saling percaya, anak tidak

merasa aman dan nyaman terhadap ibu, anak merasa tidak puas terhadap cara ibu

dalam melakukan pengawasan (control) terhadap anak, bahkan interaksi orangtua

dan anak diwarnai oleh konflik. Menurut Reidler dan Swenson (2012)

ketidakcocokan antara orangtua dan anak bisa dikaitkan dengan kualitas hubungan

Page 8: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

3

yang kurang antara orangtua dan anak. Hal itu dapat dilihat dari kurangnya

komunikasi dan kedekatan antara orangtua dan anak karena komunikasi antara

Ibu-remaja tidak terjadi secara efektif.

Bentuk-bentuk intervensi untuk meningkatkan kualitas hubungan antara

orangtua dan remaja dalam rangka mengatasi permasalahan remaja dilakukan

melalui upaya program parenting maupun pelatihan komunikasi. Penelitian Blake,

Simkin, Ledsky, Perkins, dan Caleberese (2001) menunjukkan bahwa pemberian

intervensi pengasuhan tentang komunikasi orangtua dan remaja awal terbukti

efektif untuk memperbaiki kualitas komunikasi orangtua dan remaja yang

ditunjukkan dengan meningkatnya intensitas komunikasi mengenai seksualitas

antara orangtua dan remaja, serta sikap seksual remaja yang positif. Sementara

hasil penelitian Riesch, Henriques, Chanchong, dan Weena (2003) menunjukkan

bahwa orangtua dan remaja yang mendapatkan pelatihan ketrampilan komunikasi

mempersepsikan bahwa mereka telah memiliki kedekatan, dan penyesuaian yang

bertambah di dalam keluarga dibandingkan kelompok kontrol. Selanjutnya hasil

penelitian Turnbul (2012) menunjukkan bahwa kedekatan hubungan di dalam

keluarga akan membangun kedekatan dan kenyamanan untuk membicarakan

masalah seksual secara terbuka.

Dalam penelitian ini intervensi yang digunakan untuk meningkatkan

kualitas hubungan Ibu dan remaja adalah pelatihan ketrampilan komunikasi.

Pelatihan ketrampilan komunikasi ini dilakukan dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran melalui pengalaman (experiential learning) yang sesuai

dengan materi yang akan diberikan, berupa ketrampilan mengevaluasi,

Page 9: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

4

mengekspresikan, dan memodifikasi pola komunikasi antara orangtua dan anak.

Experiential learning dapat didefinisikan sebagai pembangkit teori tindakan dari

suatu pengalaman dan kemudian dimodifikasi secara terus-menerus untuk

meningkatkan efektivitas ketrampilan (Johnson & Johnson, 1997).

Experiential learning menggunakan cara yang memberikan sebuah

pengalaman langsung kepada para peserta pelatihan dengan simulasi atau

permainan yang secara langsung dirasakan oleh setiap peserta pelatihan. Tujuan

experiential learning adalah untuk mempengaruhi peserta dalam tiga cara: (1)

struktur kognitif peserta yang diubah, (2) sikap peserta yang dimodifikasi, dan (3)

pengetahuan peserta tentang keterampilan perilaku diperluas. Ketiga unsur

tersebut saling berhubungan dan mengubah secara keseluruhan, bukan sebagai

kesatuan yang terpisah. (Johnson & Johnson, 2000).

Adapun kerangka teori experiental learning dituangkan peneliti dalam sesi

pelatihan ketrampilan komunikasi yang terdiri dari enam sesi utama dan dua sesi

tambahan yang diadaptasi dari penelitian Riesch dkk, (2003) berdasarkan konsep

model lingkaran sistem keluarga, teori perkembangan dan komunikasi. Pelatihan

ini terdiri dari strategi mengembangkan kognisi, afeksi dan perilaku dari ibu untuk

memahami dan berkomunikasi dengan remaja. Pelatihan ini membuat ibu terlibat

langsung secara kognitif (pikiran), afektif (emosi), dan psikomotorik (gerakan

fisik motorik). Melalui pendekatan ini, diharapkan ibu dapat secara aktif terlibat

langsung dalam merekam suatu hal yang dipelajari untuk meningkatkan

ketrampilan komunikasi yang dimiliki. Isi materi pelatihan ini meliputi:

peningkatan kepedulian pada perkembangan dan pertumbuhan anak dan remaja,

Page 10: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

5

aplikasi prinsip-prinsip self esteem, pengembangan kemampuan pada penanganan

permasalahan pribadi, pengiriman pesan, konfrontasi, mendengarkan aktif,

resolusi konflik dan melupakan konflik di masa lalu (Riesch dkk, 2003).

Berdasarkan paparan di atas maka penelitian ini bertujuan untuk menguji

efektivitas pelatihan komunikasi dalam meningkatkan kualitas hubungan antara

Ibu dan remaja. Dari penelitian ini diharapkan diperoleh dasar untuk penelitian

lebih lanjut dalam memberdayakan orangtua sebagai pendidik dan sahabat bagi

remaja. Secara teoritis penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan

ilmu psikologi pada umumnya terutama dalam psikologi keluarga.hipotesis yang

diuji adalah pelatihan ketrampilan komunikasi efektif untuk meningkatkan

kualitas hubungan ibu dan remaja. Kelompok yang mendapatkan pelatihan

ketrampilan komunikasi mengalami peningkatan kualitas hubungan ibu-remaja,

sedangkan kelompok subjek yang tidak mendapatkan pelatihan ketrampilan

komunikasi tidak mengalami peningkatan kualitas hubungan ibu-remaja.

Metode

Variabel Penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

pelatihan ketrampilan komunikasi sebagai variabel bebas, dan kualitas hubungan

ibu-remaja sebagai variabel tergantung.

Kualitas hubungan ibu remaja adalah hubungan antara ibu dan remaja yang

mengandung kedekatan secara emosional, saling percaya, saling tergantung dan

memberikan perhatian sehingga menimbulkan keterbukaan dan kepuasan dalam

berelasi yang diukur dengan menggunakan skala kualitas hubungan ibu dan anak

Page 11: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

6

yang disusun oleh Lestari (2013) dengan mengacu pada dimensi kualitas

hubungan orangtua dan anak dari Shek (2006).

Dalam penelitian ini pelatihan ketrampilan komunikasi didefinisikan

sebagai sekumpulan aktivitas yang didesain dengan tujuan untuk meningkatkan

kemampuan Ibu dalam cara berkomunikasi secara efektif dengan remaja. Tahapan

Pelatihan komunikasi disusun mengacu pada pelatihan komunikasi yang

dilakukan oleh Riesch, dkk (2003) selama 8 sesi dengan durasi waktu 635 menit.

Materi dalam pelatihan komunikasi mencakup: (1) memahami perkembangan dan

pertumbuhan remaja (2) introspeksi diri tentang komunikasi yang telah terjadi; (3)

ketrampilan asertif; (4) ketrampilan melakukan komunikasi terbuka; (5)

ketrampilan mengatasi konflik; dan 6). Membangun hubungan kedekatan secara

psikologis antara ibu dan remaja.

Subjek Penelitian. Kriteria inklusi subjek penelitian adalah :

1. Ibu yang mempunyai anak perempuan dan atau laki-laki berusia 13 sampai 18

tahun.

2. Pendidikan SMA, hal ini untuk memudahkan dalam pengontrolan perbedaan

dalam kemampuan menyerap dan memahami materi.

3. Ibu dan remaja memiliki skor skala kualitas hubungan yang rendah atau

sedang.

Proses perekrutan subjek dalam penelitian ini diawali dengan melakukan

screening kepada kepada kriteria inklusi subjek di atas dengan memberikan skala

kualitas hubungan ibu-remaja baik kepada ibu maupun kepada remaja. Subjek

dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki persepsi kualitas hubungan ibu-

Page 12: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

7

remaja dalam katagori sedang atau rendah dan memiliki remaja yang memiliki

persepsi kualitas hubungan ibu-remaja dalam katagori rendah atau sedang serta

bersedia berpartisipasi dalam penelitian dengan membubuhkan tanda tangan pada

informed consent. Dalam penelitian ini didapatkan subjek penelitian berjumlah 18

ibu, yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan pegawai pabrik dan berusia

antara 32 hingga 45 tahun. Jumlah tersebut dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 9

orang untuk kelompok eksperimen, dan 9 orang untuk kelompok kontrol.

Pembagian kelompok subjek dilakukan dengan cara mengurutkan nomor subjek

menjadi dua bagian yang jumlahnya sama. Nomor urut 1 hingga 9 menjadi

kelompok eksperimen, sedangkan nomor urut 10 hingga 18 selanjutnya menjadi

kelompok kontrol. Penentuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak

dilakukan secara random dengan alasan menyesuaikan kesediaan subjek untuk

berpartisipasi mengikuti pelatihan. Penelitian ini merupakan suatu quasi-

experimental research dengan menggunakan model non randomized control

group pretest-post test design. Quasi-experimental merupakan salah satu bentuk

penelitian eksperimen yang dapat dilakukan tanpa randomisasi, namun masih

menggunakan kelompok kontrol (Latipun, 2002).

Alat Pengumpul Data. Dalam penelitian ini menggunakan alat

pengumpul data berupa: (1) skala kualitas hubungan ibu-anak Skala yang

digunakan adalah skala kualitas hubungan ibu-anak yang disusun oleh Lestari

(2013) berdasarkan aspek yang diungkapkan Shek (2006) yakni kepercayan ibu

kepada anak, kepercayaan anak kepada ibu, keterbukaan anak kepada ibu dan

kepuasan anak terhadap kontrol ibu. Skala kualitas hubungan orangtua anak (versi

Page 13: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

8

anak) memiliki reliabilitas koefisien α Cronbach 0, 819, dan kualitas hubungan

ibu-anak (versi orangtua) memiliki tingkat reliabilitas koefisien α Cronbach 0,701.

(2) Observasi, sebagai metode pendukung pengumpulan data dengan tujuan untuk

mengamati hasil kemampuan partisipan pada saat berlangsungnya intervensi

setiap sesi untuk memperkaya analisis kualitatif tiap individu .(3) Wawancara,

ditujukan untuk memperoleh data tentang kualitas hubungan ibu-remaja sebelum

dan setelah diberikan intervensi. Wawancara dilakukan kepada ibu dan remaja

secara terpisah.

Metode analisis Data. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik

analisis Mann-Whitney U Test dan Wilcoxon T Test yang merupakan pengukuran

non parametrik. Mann-Whitney U Test digunakan untuk menguji pengaruh

pelatihan ketrampilan terhadap peningkatan kualitas hubungan ibu-remaja pada

kelompok eksperimen dan kontrol, sedangkan Wilcoxon T Test digunakan untuk

menguji peningkatan kualitas hubungan ibu-remaja pada kelompok eksperimen

sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Analisis data kualitatif dilakukan

untuk memperoleh data tentang dinamika peningkatan kualitas hubungan orangtua

anak yang diperoleh dengan wawancara mendalam kepada ibu dan remaja

sebelum dan setelah diberikan intervensi. Selain itu dilakukan analisis terhadap

hasil observasi, lembar evaluasi hasil dan lembar evaluasi proses yang diisi oleh

peserta pelatihan.

Hasil

1. Hasil analisis kuantitatif

Page 14: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

9

Uji statistik menggunakan Mann-Whitney U (U Test) diperoleh nilai Z

hitung -3,616 dan probabilitas (p) 0,000 (uji dua sisi) atau 0,000 (uji satu sisi).

Sesuai kaidah hipotesis yang berlaku maka skor probabilitas (p) 0,000 lebih

kecil dari = 0,05 dan terbukti signifikan. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa ada perbedaan peningkatan kualitas hubungan pada

kelompok eksperimen yang telah diberi pelatihan ketrampilan komunikasi

dibandingkan dengan kelompok kontrol. Dari uji Wilcoxon T diperoleh Z

hitung sebesar -2,666 dan probabilitas (p) signifikansi 0,008 (uji dua sisi). Oleh

karena probabilitas (p) lebih kecil dari = 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat perbedaan kualitas hubungan ibu-remaja yang signifikan pada

kelompok eksperimen antara sebelum dan sesudah diberi pelatihan ketrampilan

komunikasi.

2. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif dilakukan pada kelompok eksperimen dengan

mencermati hasil skala kualitas hubungan, wawancara pra dan pasca perlakuan,

sharing, observasi, tugas rumah, lembar kerja, serta lembar evaluasi yang diisi

oleh subjek selama proses pelatihan. Berdasarkan hasil analisis kualitatif pada

subjek yang mengalami peningkatan kualitas hubungan paling signifikan dapat

disimpulkan bahwa anak subjek adalah berjenis kelamin perempuan yang berada

pada usia remaja awal. Ibu merasa lebih mudah mengarahkan anak karena anak

masih berada banyak di rumah dan mengidentifikasi kepada orangtua. Ibu juga

merasa lebih mudah dan nyaman mendekati anak karena kegiatan anak banyak

Page 15: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

10

dilakukan dengan ibu dan ibu merasa sama-sama sebagai perempuan sehingga

lebih mudah beradaptasi.

Pola peningkatan kualitas hubungan ibu dan remaja pada ibu diawali

dengan kesadaran ibu mengenai kekurangan dan kesalahan dirinya dalam

mendekati anak, harus memperbaiki sikap dan menyelesaikan permasalahan diri

sendiri terlebih dahulu setelah itu ibu lebih menerima perilaku anak sebagai

remaja yang sedang berkembang dan tidak tepat menuntut terlalu banyak dari

anak. Setelah ibu menerima segala perubahan anak, selanjutnya ibu mempercayai

kemampuan anak dalam hal bertanggung jawab dan kemampuan menyelesaikan

tugas. Ibu juga lebih mempercayai perilaku anak di luar rumah dan memiliki

keyakinan bahwa anak tidak akan melakukan perbuatan negatif yang dapat

mempermalukan keluarga. Dari hasil observasi diketahui ketiga subjek adalah ibu

yang paling aktif selama proses pelatihan, baik dalam bertanya, memaparkan

masalah maupun keaktifan mengerjakan tugas.

Pola peningkatan kualitas hubungan ibu-remaja menurut versi remaja

diawali dari penilaian anak yang merasakan perubahan pada ibu yaitu ibu sudah

membuka diri dan aktif mendekati anak, berbicara tidak mendominasi, tidak

menuduh dan tidak banyak menuntut kepada anak. Anak juga merasakan Ibu lebih

banyak mengajak bicara dan banyak mendengarkan anak sehingga anak merasa

dihargai dan diterima oleh ibu. Hal ini membuat remaja mulai merasa nyaman

berbicara dan menceritakan permasalahan maupun kejadian sehari-hari dengan

ibu. Komunikasi dua arah yang dibangun oleh ibu dalam menetapkan aturan-

aturan membuat remaja merasakan bahwa aturan yang dibuat oleh ibu lebih fair

Page 16: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

11

dan masuk akal untuk diterima, sehingga remaja menyadari bahwa peraturan

maupun larangan yang ditetapkan ibu bertujuan untuk kebaikan remaja sendiri.

Hal ini meminimalkan konflik yang terjadi antara ibu dan remaja

Peningkatan kemampuan dan ketrampilan komunikasi diawali dari

meningkatnya pemahaman subjek terhadap perkembangan remaja dan

permasalahannya sehingga subjek lebih memaklumi perubahan-perubahan yang

terjadi pada anaknya diikuti dengan kemampuan subjek mengidentifikasi

kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam komunikasi dengan remaja selama ini.

Selanjutnya kemampuan dalam asertifitas dan menyampaikan pendapat juga

meningkat, hal ini membuat subjek merasakan kepuasan afeksi tersendiri karena

dapat mengungkapkan keinginan dan harapan kepada remaja dengan cara yang

benar. Metode praktik mendekati remaja baik yang dilakukan di rumah maupun

pada setting pelatihan mampu meningkatkan ketrampilan subjek dalam

melakukan pendekatan dan menjadi sabahat bagi remaja. Dampaknya anak

merasa nyaman untuk menceritakan permasalahan kepada ibu. Metode relaksasi

mampu membuat ibu dan remaja kembali memiliki kedekatan afeksi setelah

sempat menjauh karena adanya stimulasi teks relaksasi yang menuntun ibu dan

anak untuk saling memaafkan dan mendapatkan insight baru mengenai penting

berharganya hubungan antara ibu dan anak.

Diskusi

Kualitas hubungan ibu-remaja mengalami peningkatan setelah diberikan

pelatihan ketrampilan komunikasi kepada ibu. Pelatihan ketrampilan komunikasi

Page 17: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

12

terbukti efektif karena dilakukan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran

melalui pengalaman (experiential learning) yang sesuai dengan materi yang telah

diberikan, berupa ketrampilan mengevaluasi, mengekspresikan, dan memodifikasi

pola komunikasi antara ibu dan remaja. Experiential learning menggunakan cara

yang memberikan sebuah pengalaman langsung kepada ibu dengan simulasi atau

permainan yang secara langsung dirasakan oleh setiap ibu. Pelatihan ketrampilan

komunikasi membuat ibu terlibat langsung secara kognitif (pikiran), afektif

(emosi), dan psikomotorik (gerakan fisik motorik). Melalui pendekatan ini, ibu

dapat secara aktif terlibat langsung dalam merekam hal-hal yang dipelajari untuk

meningkatkan ketrampilan komunikasi yang dimiliki. Hal ini sejalan dengan

pendapat Silberman dan Auerbach (2013) bahwa Experiential learning sangat

cocok untuk tujuan pelatihan afektif dan behavioral karena membantu peserta

menyadari perasaan dan reaksi mereka terhadap isu tertentu dan ide baru, juga

memungkinkan para peserta untuk berlatih dan mengasah ketrampilan dan

prosedur baru karena tujuan dari experiential learning adalah untuk

mempengaruhi peserta melalui tiga cara: (1) struktur kognitif peserta yang diubah,

(2) sikap peserta yang dimodifikasi, dan (3) pengetahuan peserta tentang

ketrampilan perilaku diperluas. Ketiga unsur tersebut saling berhubungan dan

mengubah secara keseluruhan, bukan sebagai kesatuan yang terpisah.

Sesi-sesi pelatihan yang disusun untuk meningkatkan pemahaman,

kemampuan, dan ketrampilan ibu dalam melakukan komunikasi yang efektif

kepada remaja. Dengan meningkatnya ketrampilan komunikasi ibu, ibu dapat

memahami kondisi remaja, selanjutnya mendekati remaja dan menjadi teman bagi

Page 18: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

13

remaja sehingga remaja juga merasa nyaman dan terbuka tehadap ibu sehingga

terjalin hubungan yang lebih berkualitas antara ibu dan remaja. Kedekatan

hubungan terjadi karena komunikasi yang efektif dan terbuka antara orangtua

dan anak. Hal ini sesuai dengan pendapat Supratiknya (2008) bahwa keefektifan

dalam hubungan ditentukan oleh kemampuan individu untuk mengkomunikasikan

secara jelas apa yang ingin disampaikan, menciptakan kesan yang diinginkan, atau

mempengaruhi orang lain sesuai kehendak individu. Individu dapat

mengungkapkan keefektifan dalam hubungan antar pribadi dengan cara berlatih

mengungkapkan maksud dan keinginan , menerima umpan balik tentang tingkah

laku, dan memodifikasikan tingkah laku sampai orang lain mempersepsikannya

sebagaimana yang individu maksudkan sampai akibat-akibat yang ditimbulkan

oleh tingkah laku individu dalam diri orang lain itu seperti yang dimaksudkan

oleh individu tersebut (Supratiknya, 2008). Selanjutnya Riesch, Henriques, dan

Chanchong (2003), menyatakan bahwa komunikasi yang terbuka di dalam

keluarga akan membangun perkembangan positif pada remaja, dan berkorelasi

dengan prestasi di sekolah dan kemampuan memecahkan masalah. Sebaliknya

kenakalan remaja, kehamilan remaja, penyalahgunaan alkohol dan obat, depresi,

dan bunuh diri dikaitkan dengan remaja yang memiliki komunikasi tertutup,

berkonflik dan komunikasi satu arah dengan keluarganya.

Pada saat proses pelatihan, peningkatan kemampuan dan ketrampilan

komunikasi ibu lebih terlihat pada sesi ceramah, roleplay, studi kasus dan

relaksasi. Kondisi ibu awalnya kurang memahami perkembangan dan perubahan

remaja sehingga ibu tidak menyadari perubahan yang dialami remajanya bahkan

Page 19: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

14

menilai bahwa perubahan tingkah laku remajanya yang kurang sesuai dengan

harapan orangtua dan menjadi pemicu munculnya konflik antara ibu dan remaja.

Pada sesi ceramah diberikan pemahaman kepada ibu tentang perkembangan

remaja, perubahan remaja dan permasalahannya sehingga pada sesi ini

pemahaman subjek mengenai perkembangan dan pertumbuhan remaja bertambah.

Setelah ibu memahami perkembangan remaja maka ibu dapat bersikap secara

lebih tepat dalam menghadapi remaja dengan bersikap lebih memaklumi dan

berempati kepada remaja. Selain itu ibu menjadi lebih peka dan peduli terhadap

perubahan remaja serta menganggap pemahaman dan ketrampilan orangtua dalam

menghadapi remaja adalah hal yang sangat penting. Menurut Silberman dan

Auerbach (2013) sesi ceramah dilakukan untuk memberikan pemahaman dan

menyadarkan kesenjangan antara keadaan sekarang dan keadaan yang diharapkan,

sehingga apabila peserta telah menyadari dan memahami permasalahan yang ada

akan termotivasi untuk melakukan perubahan.

Peningkatan ketrampilan komunikasi pada ibu juga terlihat pada sesi

roleplay di mana sebelum diberikan pelatihan ibu belum mampu mengirim dan

menerima pesan efektif kepada remaja, dan bahkan komunikasi yang terjadi

menimbulkan konflik di antara ibu dan remaja. Kemampuan ibu sebagai

pendengar aktif juga meningkat dimana ibu telah mampu menyusun kata-kata

yang lebih sesuai, memilih waktu yang tepat untuk memulai pembicaraan dan

memberikan umpan balik terhadap remaja. Ketika sesi roleplay, ibu diajarkan cara

melakukan komunikasi yang terbuka dengan remaja, melatih kepekaan dan empati

kepada remaja dan ibu didorong aktif mempraktekkan dan mengalami situasi

Page 20: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

15

simulatif ketika berhadapan dengan remaja. Hal ini berefek ibu mampu

mengungkapkan keinginan dan harapan ibu kepada remaja dengan menggunakan

kata-kata yang tepat dan tidak melukai harga diri remaja. Menurut Kartika (2011)

bermain peran bertujuan untuk memberikan pengalaman dalam berlatih

keterampilan dan membahas serta mengidentifikasi perilaku yang efektif dan tidak

efektif. Kegiatan role play dapat mengarahkan peserta untuk mengubah perilaku

atau sikap, dan memungkinkan peserta mendapatkan pengalaman emosional yang

tidak terduga ketika bermain peran. Bermain peran dapat mensimulasikan situasi

kehidupan nyata memungkinkan bagi peserta untuk mencoba cara-cara baru

menangani situasi.

Ketrampilan ibu dalam mengelola konflik juga meningkat dengan

diberikannya sesi diskusi kasus. Pada sesi ini sebagian besar ibu mampu

mempraktekkan cara mendekati remaja dan berempati kepada remaja, serta

berekspresi yang tepat berdasarkan setting kasus yang telah disusun. Studi kasus

dapat digunakan secara efektif dalam membantu peserta untuk menerapkan

pembelajaran pada situasi kehidupan sebenarnya. Studi kasus memberikan situasi

masalah kepada peserta dan menanyakan apa yang akan dilakukan peserta

terhadap situasi masalah tersebut, karena dengan metode ini, peserta diminta

untuk mengidentifikasi masalah-masalah dan merekomendasi pemecahan

masalahnya (Silberman & Auerbach, 2013).

Kesadaran (insight) baru seluruh ibu sangat terlihat ketika sesi mutiara

hikmah dengan menggunakan teknik pencitraan mental. Terbentuknya kesadaran

baru dan kemampuan ibu dalam menjalin komunikasi terbuka dan kedekatan

Page 21: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

16

dengan remaja muningkat setelah ibu mengalami pencitraan mental mengenai

keberhargaan anak dan interospeksi masing-masing ibu terhadap kesalahan

komunikasi yang selama ini terjadi. Bahkan ketika sesi pencitraan mental seluruh

ibu merasakan emosinya tersentuh sehingga seluruh ibu menangis dan saling

memafkan antara ibu dan anak. Menurut Silberman dan Auerbach (2013) metode

pencitraan mental dapat membantu peserta pelatihan menyimpan informasi

kognitif, pencitraan mengandung nilai istimewa sebagai jalan untuk membantu

mereka berlatih secara mental dalam mempraktikkan ketrampilan dan

memfokuskan perasaan dan peristiwa.

Pada sesi diskusi kelompok dan sharing kurang terlihat peningkatan

kemampuan ibu dalam mengidentifikasi masalah maupun menentukan solusi atas

permasalahan dan hanya didominasi oleh sebagian kecil subjek yang aktif

menyampaian pemasalahannya. Menurut Kartika (2011) diskusi kelompok

dirancang agar dapat terlihat subjek yang aktif dalam menyampaikan

pendapatnya, mengutarakan masalahnya serta memberi masukan terhadap setting

permasalahan yang ada, begitu juga terlihat peserta yang kurang aktif bahkan

dalam menyampaikan pendapatnya.

Peningkatan kualitas hubungan ibu-remaja dialami oleh ibu yang aktif

selama pelatihan dan memiliki anak remaja berjenis kelamin perempuan

dibandingkan ibu yang memiliki anak remaja laki-laki. Hal itu disebabkan ibu

yang memiliki remaja perempuan merasa lebih nyaman untuk mempraktekkan

ketrampilan komunikasi dengan anak remaja yang memiliki jenis kelamin sama

dengan dirinya karena merasa saling memahami dan merasa lebih terlibat dengan

Page 22: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

17

permasalahan remaja perempuannya dibandingkan ibu yang memiliki remaja laki-

laki. Keterlibatan ibu lebih mendetail kepada hal-hal kecil, misalnya dalam hal

pemilihan baju, masalah kewanitaan dan berbicara dari hati ke hati. Sementara

itu, ibu yang memiliki remaja laki-laki merasa kurang nyaman untuk mendekati

remajanya dikarenakan ibu menilai seharusnya yang menjadi figur contoh buat

anak laki-aki adalah ayah karena sesama laki-laki akan lebih memahami

permasalahannya. Misalnya ibu yang memiliki remaja laki-laki lebih canggung

menanyakan masalah mimpi basah kepada anak laki-laki dibandingkan ibu

menanyakan masalah menstruasi kepada remaja perempuan. Hal ini sejalan

penelitian Hosley dan Montemayor (1997) yang menemukan dalam penelitiannya

bahwa orangtua mempunyai kecenderungan untuk lebih dekat dengan atau

mempunyai relasi yang lebih dalam dengan remaja yang mempunyai jenis

kelamin yang sama dengan dirinya. Dalam hal ini ayah memiliki kecenderungan

lebih dekat atau memiliki relasi yang lebih dalam dengan remaja laki-laki

daripada dengan remaja perempuan, dan sebaliknya ibu memiliki kecenderungan

relasi yang lebih dekat dengan remaja perempuan.

Selain itu peningkatan peningkatan kualitas hubungan ibu-remaja juga

dialami oleh ibu yang memiliki anak berusia remaja awal yaitu berusia 13 hingga

15 tahun dibandingkan ibu yang memiliki remaja berusia di atas 15 tahun. Ibu

yang memiliki anak remaja berusia di atas 15 tahun cenderung lebih mudah

mengalami konflik dibandingkan dengan ibu yang memiliki anak perempuan dan

berusia di bawah 15 tahun. Hal ini disebabkan karena remaja yang berusia di atas

15 tahun telah banyak berinteraksi dengan kelompok teman sebaya sehingga

Page 23: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

18

perilaku dan sikap anak lebih banyak mengindentifikasi kelompok sebaya

dibandingkan orangtua. Hal ini sesuai dengan pendapat Lestari (2012) bahwa

seiring waktu relasi anak dengan orangtua mengalami penurunan dan relasi anak

dengan teman sebaya mengalami peningkatan. Sosialisasi dengan teman sebaya

dapat menimbulkan konflik dengan sumber-sumber sosialisasi lain (Arnett, 1999).

Hasil analisis kuantitatif dalam penelitian ini menunjukkan ada pengaruh

pelatihan ketrampilan komunikasi terhadap peningkatan kualitas hubungan ibu

dan remaja. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Blake, Simkin,

Ledsky, Perkins, dan Caleberese (2001) bahwa pemberian intervensi pengasuhan

tentang komunikasi orangtua dan remaja awal terbukti efektif memperbaiki

kualitas komunikasi orangtua dan remaja dengan indikator meningkatnya

intensitas komunikasi mengenai seksualitas antara orangtua dan remaja, serta

menunjukkan hasil positif mengenai sikap seksual remaja. Selanjutnya hasil

penelitian Turnbul (2012) menunjukkan bahwa kedekatan hubungan di dalam

keluarga dapat membangun kedekatan dan kenyamanan untuk membicarakan

masalah secara terbuka.

Pelatihan ketrampilan komunikasi ini dapat dikatakan membantu ibu

dalam memperbaiki hubungan atau komunikasi antara ibu dan remaja didasarkan

pada data wawancara, tugas rumah, worksheet serta lembar evaluasi. Ibu

menyatakan bahwa pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dari pelatihan

berusaha sebisa mungkin diterapkan dalam melakukan komunikasi dengan anak.

Ibu yang sebelum pelatihan tidak mengetahui dampak dari perkataan yang kurang

baik kepada anak, setelah mengikuti pelatihan lebih berhati-hati dalam melakukan

Page 24: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

19

pembicaraan dengan anak. Ibu juga berusaha menerapkan teknik-teknik

mendekati remaja sehingga remaja yang juga telah mendapatkan pemahaman

mengenai komunikasi terbuka juga menyambut baik perubahan positif yang

dilakukan oleh ibu. Hal itu membuat remaja dan ibu merasa nyaman untuk saling

mendekat dan membina hubungan yang lebih positif dan dekat. Penelitian ini

mendukung penelitian Riesch, Henriques, dan Chanchong (2003) bahwa orangtua

dan remaja yang mendapatkan pelatihan ketrampilan komunikasi (kelompok

eksperimen) mempersepsikan bahwa mereka telah memiliki kedekatan, dan

penyesuaian yang bertambah di dalam keluarga dibandingkan kelompok kontrol.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Ibu/orangtua

Ibu diharapkan agar terus mempraktekkan dan mengasah pengetahuan atau

ketrampilan yang diperoleh dari pelatihan supaya kualitas hubungan antara ibu

dan anak dapat terjalin dengan akrab dan dekat untuk jangka waktu seterusnya.

Ibu diharapkan dapat menghargai hak-hak anak dan berusaha menjalin

kedekatan yang lebih intensif agar anak merasa nyaman untuk menceritakan

segala permasalahannya.

2. Bagi anak/remaja

Remaja diharapkan mendukung setiap perubahan positif yang

ditunjukkan oleh ibu dan menerima segala kekurangan dan kelebihan ibu.

Dukungan pada ibu dapat berupa sikap terbuka untuk menceritakan segala

permasalahan.

Page 25: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

20

3. Bagi Praktisi di bidang pendidikan (guru, konselor sekolah)

Para pendidik atau konselor dapat mengadopsi beberapa metode dalam

melakukan komunikasi yang efektif kepada remaja sehingga praktisi

pendidikan lebih mudah dalam mendekati remaja dan lebih mudah dalam

memberikan pendidikan moral kepada siswa remaja.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan

memberikan pelatihan ketrampilan komunikasi kepada ayah, karena ibu

mengalami hambatan berkomunikasi dengan anak laki-laki dibandingkan

dengan anak perempuan. Selain itu diharapkan dapat memperhatikan atau

mempertimbangkan jeda waktu antara pretest, post test dan follow up untuk

mengontrol faktor pembelajaran yang terjadi pada subjek.

Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelatihan ketrampilan

komunikasi efektif untuk meningkatkan kualitas hubungan antara ibu dan remaja.

Terbukti ibu yang mengikuti pelatihan ketrampilan komunikasi memiliki kualitas

hubungan ibu-remaja yang lebih baik daripada ibu yang tidak mengikuti pelatihan

ketrampilan komunikasi.

Ibu yang mengalami peningkatan kualitas hubungan signifikan adalah ibu

yang aware terhadap hubungannya dengan remaja kurang harmonis sehingga

memiliki keinginan untuk memperbaiki hubungan tersebut dengan bersikap

antusias dan lebih aktif dalam mengikuti pelatihan. Selain itu jenis kelamin anak

Page 26: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

21

yang sama dengan ibu membuat ibu merasa lebih mudah memantau dan merasa

nyaman dalam berinteraksi dengan anak. Komunikasi terbuka yang terjalin antara

ibu dan remaja membuat remaja merasa dihargai dan diterima oleh ibu, hal ini

membuat remaja merasa nyaman menceritakan permasalahan kepada ibu dan

menerima aturan yang ditetapkan oleh ibu adalah sesuatu yang masuk akal dan

untuk kebaikan dirinya.

Metode dan materi pelatihan yang disusun sesuai konteks permasalahan

subjek dirasakan efektif dan tepat sasaran dalam mengatasi permasalahan yang

terjadi antara orangtua dan remaja. Adapun metode yang efektif dalam pelatihan

ketrampilan komunikasi adalah metode ceramah, roleplay, diskusi kasus dan

metode pencitraan mental dibandingkan dengan metode diskusi kelompok,

penayangan video, worksheet, dan tugas rumah.

Page 27: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

22

Kepustakaan

Arnett, J.J. (1995). Adolescent storm and stress, reconsidered. American

Psychologist, 54(5), 317-326.

Berk, L. E. (2003). Child development 6th

ed. Boston: MA Allyn & Bacon.

Blake, S.M., Simkin, L., Ledsky, R., Perkins, C. & Calabrese, J.M. (2001). Effect

of parent-child communications intervention on young adolescents risk of

early onset of sexual intercourse. Family Planning Perspectives 33(2), 52-

61.

Dirgagunarsa, S., & Sutantoputri, N. W. (2004). Hubungan orang tua dan remaja.

Jakarta: Gunung Mulia.

Hetherington, E. M., & Parke, R. D. (2003). Child psychology: a contemporary

viewpoint 5th

ed. New York: McGraw-Hill.

Hosley, C. A., & Montemayor, R. (1997). Fathers and adolescents. In Michael

E.Lamb (Ed). The role of the father in child development (3rd

ed). Canada:

John /wiley & Son.

Kartika, I. F. (2011). Mengelola pelatihan partisipatif. Bandung: Alfabeta.

Latipun. (2002). Psikologi eksperimen. Malang: UMM Press.

Lestari, S. (2012). Psikologi keluarga, penanaman nilai dan penanganan konflik

dalam keluarga. Kencana Prenada Media Grup: Jakarta

Lestari, S. (2013). Konsep dan transmisi nilai-nilai jujur, rukun dan hormat.

Disertasi. Program Doktor Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah

Mada Yogyakarta.

Notosoedirjo, M. & Latipun. (2002). Kesehatan mental: konsep dan penerapan.

Universitas Muhammadiyah Malang.

Reidler, E.B., & Swenson, L.P., (2012). Discrepancies between youth and

mothers perception of their mother-child relationship quality and self

disclosure: Implication for youth and mother-reported Youth Adjustment.

Journal Youth Adolescense, 41, 1151-1167.

Page 28: EFEKTIVITAS PELATIHAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI …eprints.ums.ac.id/42420/1/Naskah Publikasi.pdf · 2016-03-22 · In this case, adolescents feel ... kualitas hubungan pada kelompok

23

Rice, F. P. (1999). The adolescent: development, relationships, and culture 9th

ed.

Needham Heights.

Riesch, S.K., Henriques, J., & Chanchong, W. (2003). Effect communication

skills training on parents and young adolescents from extreme family Types.

Journal of Child and Adolescent Psychiatric Nursing, 16(4), 162-175.

Shek, D.T.L. (2006). perceived parents-child relational qualities and parental

behavioral and psychological control in chinese adolescents in hongkong.

Journal Adolescence Fall,41 (163), 563-580.

Shulman, S., & Seiffge, I. (1997). Fathers and adolescents: developmental and

clinical perspectives. London: Routledge.

Silberman, M., & Auerbach, C. (2013). Active training: pedoman praktis tentang

teknik, desain, contoh kasus dan kiat (penerjemah Khozim M). Bandung:

Nusa Media.

Supratiknya. 2008. Komunikasi antarmanusia. Jakarta: Erlangga.

Turnbull, T. (2012). Communicating about sexual matters within the family:

facilitator and barries. Education and Health Journal, 30(2), 40-47.