EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil...

113
EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK TANI DARMA BAKTI DALAM PENGUSAHAAN BERAS HITAM DI KECAMATAN CIGUDEG KABUPATEN BOGOR ARINA PRADIAHSARI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Transcript of EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil...

Page 1: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK

TANI DARMA BAKTI DALAM PENGUSAHAAN BERAS HITAM DI

KECAMATAN CIGUDEG KABUPATEN BOGOR

ARINA PRADIAHSARI

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma
Page 3: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Efektivitas Kinerja dan

Strategi Pengembangan Kelompok Tani Darma Bakti dalam Pengusahaan Beras

Hitam di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor adalah benar karya saya dengan

arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada

perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya

yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2014

Arina Pradiahsari

NIM H34100090

Page 4: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma
Page 5: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

ABSTRAK

ARINA PRADIAHSARI. Efektivitas Kinerja dan Strategi Pengembangan

Kelompok Tani Darma Bakti dalam Pengusahaan Beras Hitam di Kecamatan

Cigudeg Kabupaten Bogor. Dibimbing oleh ANNA FARIYANTI.

Beras hitam merupakan komoditi subsektor tanaman pangan yang perlu

dikembangkan karena permintaannya terus meningkat namun volume produksinya

masih rendah. Kecamatan Cigudeg adalah kecamatan di Kabupaten Bogor yang

dikenal sebagai penghasil beras hitam. Pengusahaan beras hitam di Kecamatan

Cigudeg dilakukan oleh Kelompok Tani Darma Bakti. Keberadaan kelompok tani

ini dapat membantu pengembangan beras hitam di Kabupaten Bogor dengan

memiliki kinerja yang efektif dan strategi pengembangan yang tepat untuk

diterapkan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis efektivitas kinerja

Kelompok Tani Darma Bakti dan merumuskan alternatif strategi pengembangan

bagi Kelompok Tani Darma Bakti dalam pengusahaan beras hitam dengan

pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok

Tani Darma Bakti memiliki kinerja yang cukup efektif. Adapun alternatif strategi

yang diperoleh yaitu membangun mitra kerja yang kontinu dalam penyediaan

input, pemasaran produk serta penelitian dan pengembangan; meningkatkan

kualitas, kuantitas, dan kontinuitas produksi beras hitam untuk memenuhi

permintaan; meningkatkan ketersediaan modal; penguatan kelembagaan

kelompok tani; mengembangkan produk beras hitam dengan optimalisasi

sumberdaya untuk memenangkan persaingan; mengembangkan produk dengan

penelitian dan pengembangan berkelanjutan; dan menciptakan nama jual dan

sertifikasi sebagai jaminan pada produk beras hitam yang dihasilkan. Seluruh

alternatif strategi dapat diimplementasikan oleh Kelompok Tani Darma Bakti

dengan rentang waktu pelaksanaannya masing–masing berdasarkan rancangan

arsitektur strategik.

Kata kunci: Arsitektur Strategik, Beras Hitam, Kelompok Tani, Kinerja, Strategi

Pengembangan.

ABSTRACT

ARINA PRADIAHSARI. Performance Effectiveness and Development Strategy

of Darma Bakti Farmers Group in Black Rice Cultivation in Cigudeg Subdistrict

Bogor Regency. Supervised by ANNA FARIYANTI.

Black rice is a food crops subsector’s commodity that need to be developed

because the demand is continues increasing but the volume production is still in

the low rate. Cigudeg is a subdistrict in Bogor regency that known as the producer

of black rice. In Cigudeg subdistrict, black rice cultivated by Darma Bakti

Farmers Group. The existence of these farmers group can help the black rice

development in Bogor Regency if it has an effective performance and appropriate

development strategies to be applied. The purposes of this research are to analyze

Darma Bakti Farmers Group’s performance effectivity and to formulate

appropriate alternative development strategies for Darma Bakti Farmers Group in

Page 6: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

black rice cultivation with strategic architectural approach. The result of this

research shows that Darma Bakti Farmers Group has quite effective performance

all this time. There are alternative strategies that obtained are build a continuous

partner in the provision of inputs, marketing of products as well as research and

development; increase the quality, quantity, and continuity of black rice

production to meet demand; improve the capital availability; farmers group

institutional strengthening; develop black rice products with available resource

optimization to win the competition; develop products with continuous research

and development; and creating trademark and certification as a guarantee of black

rice products that produced. The entire alternative strategies can be implemented

by Darma Bakti Farmers Group with timescales respectively based on a strategic

architecture.

Keywords: Black Rice, Development Strategy, Farmers Group, Performance,

Strategic Architecture.

Page 7: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Agribisnis

EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK

TANI DARMA BAKTI DALAM PENGUSAHAAN BERAS HITAM DI

KECAMATAN CIGUDEG KABUPATEN BOGOR

ARINA PRADIAHSARI

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 8: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma
Page 9: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma
Page 10: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma
Page 11: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Efektivitas Kinerja dan Strategi Pengembangan Kelompok Tani Darma Bakti

dalam Pengusahaan Beras Hitam di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor”.

Shalawat serta salam senantiasa diucapkan kepada Nabi Muhammad SAW

sebagai pemimpin dan suri tauladan terbaik bagi seluruh umat manusia.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Ir Anna Fariyanti, MSi selaku

pembimbing yang telah memberikan banyak ide dan masukan dalam penyelesaian

skripsi ini. Terima kasih penulis ucapkan kepada Ir Narni Farmayanti, MSc dan

Rahmat Yanuar, SP MSi selaku dosen penguji pada ujian sidang penulis yang

telah meluangkan waktunya untuk memberikan saran dan kritik dalam rangka

penyempurnaan skripsi penulis. Terima kasih juga disampaikan kepada Dr Ir Netti

Tinaprilla, MM yang senantiasa memberikan arahan dan dukungan dalam

menjalani masa – masa perkuliahan sebagai wali akademik. Tak lupa, penulis

sampaikan terima kasih kepada Ajeng Tiara Cesari, SE yang telah menjadi

pembahas dalam seminar hasil skripsi penulis. Ungkapan terima kasih juga

disampaikan kepada Ibu dan Bapak atas doa, dukungan moril dan materil serta

kasih sayang yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Selanjutnya, ucapan terima kasih dan apresiasi penulis sampaikan kepada

Kelompok Tani Darma Bakti di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor yang telah

bersedia menjadi objek penelitian dan membantu memberikan informasi untuk

penelitian ini. Tidak lupa, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada teman–

teman khususnya para sahabat, teman–teman Agribisnis 47 dan teman–teman

sebimbingan atas segala dukungan, motivasi, kasih sayang dan semangat yang

diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juli 2014

Arina Pradiahsari

Page 12: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma
Page 13: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 5

Tujuan Penelitian 6

Ruang Lingkup Penelitian 6

TINJAUAN PUSTAKA 7

Studi Empiris Kandungan, Manfaat dan Budidaya Beras Hitam 7

Studi Empiris Efektivitas Kinerja Kelompok Tani 9

Studi Empiris Strategi Pengembangan Kelompok Tani 10

Keterkaitan Kajian Empiris dengan Penelitian 11

KERANGKA PEMIKIRAN 13

Kerangka Pemikiran Teoritis 13

Efektivitas Kinerja Kelembagaan Kelompok Tani 13

Identifikasi Lingkungan Organisasi 16

Konsep Strategi 19

Kerangka Pemikiran Operasional 22

METODE PENELITIAN 25

Lokasi dan Waktu Penelitian 25

Jenis dan Instrumentasi Data 25

Metode Penentuan Sampel 25

Metode Pengolahan dan Analisis Data 26

Analisis Efektivitas Kinerja Kelembagaan Kelompok Tani 26

Analisis Alternatif Strategi Pengembangan 27

GAMBARAN UMUM KELOMPOK TANI 30

Sejarah dan Perkembangan Kelompok Tani Darma Bakti 30

Visi dan Misi Kelompok Tani Darma Bakti 32

Lokasi dan Letak Geografis 32

Struktur Organisasi Kelompok Tani Darma Bakti 33

Gambaran Umum Karakteristik Petani Responden 34

EFEKTIVITAS KINERJA KELOMPOK TANI DARMA BAKTI 36

STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK TANI DARMA BAKTI

DALAM PENGUSAHAAN BERAS HITAM 45

Analisis Lingkungan Kelompok Tani Darma Bakti 45

Analisis Lingkungan Internal 45

Identifikasi Faktor Strategis Internal 55

Page 14: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

Analisis Lingkungan Eksternal 55

Identifikasi Faktor Strategis Eksternal 65

Komponen SWOT 65

Kekuatan (Strenght) 65

Kelemahan (Weakness) 67

Peluang (Opportunity) 70

Ancaman (Threath) 73

Matriks SWOT 74

Strategi S-O 76

Strategi W-O 76

Strategi S-T 77

Strategi W-T 78

Perancangan Arsitektur Strategik 78

Visi dan Misi Kelompok Tani Darma Bakti 78

Industry Foresight 78

Tantangan Organisasi 79

Sasaran Organisasi 79

Rekomendasi Program Kegiatan 79

Rancangan Arsitektur Strategik Pengembangan Kelompok Tani Darma

Bakti dalam Pengusahaan Beras Hitam 82

SIMPULAN DAN SARAN 85

Simpulan 85

Saran 85

DAFTAR PUSTAKA 86

LAMPIRAN 88

RIWAYAT HIDUP 94

Page 15: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

DAFTAR TABEL

1 Product domestic bruto atas dasar harga berlaku menurut lapangan

usaha (miliar rupiah) 2008 – 2012 1

2 Persentase pengeluaran rata-rata per kapita penduduk Indonesia menurut

kelompok makanan pada September 2013 2

3 Komposisi gizi pada jenis – jenis beras 3

4 Skor jawaban skala likert 27

5 Selang kategori penilaian efektivitas kinerja 27

6 Luas wilayah Desa Bangunjaya menurut penggunaan tahun 2013 32

7 Karakteristik petani anggota berdasarkan tingkat usia 34

8 Karakteristik petani anggota berdasarkan tingkat pendidikan 35

9 Karakteristik petani anggota berdasarkan luas lahan yang diusahakan 35

10 Karakteristik petani anggota berdasarkan status kepemilikan lahan 35

11 Karakteristik petani anggota berdasarkan status usaha 36

12 Karakteristik petani anggota berdasarkan lamanya bertani 36

13 Selang kategori penilaian efektivitas kinerja Kelompok Tani Darma

Bakti 37

14 Identifikasi faktor strategis internal Kelompok Tani Darma Bakti 55

15 Pertumbuhan produk domestik bruto Indonesia atas dasar harga konstan

2000 tahun 2009 – 2013 56

16 Produk domestik regional bruto Kabupaten Bogor atas dasar harga

konstan tahun 2008-2012 (jutaan rupiah) 57

17 Pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia tahun 1990 - 2010 58

18 Jumlah penduduk Kabupaten Bogor tahun 2008-2012 59

19 Identifikasi faktor strategis eksternal Kelompok Tani Darma Bakti 65

20 Matriks SWOT pengembangan Kelompok Tani Darma Bakti dalam

pengusahaan beras hitam 75

21 Rekomendasi program kegiatan 80

DAFTAR GAMBAR

1 Supply beras hitam Kelompok Tani Darma Bakti terhadap demand

Carefour pada tahun 2013 - 2014 5

2 Model lima kekuatan porter 18

3 Kerangka pemikiran operasional 24

4 Matriks SWOT 29

5 Kerangka perancangan arsitektur strategik Kelompok Tani Darma Bakti 30

6 Struktur organisasi Kelompok Tani Darma Bakti 33

Page 16: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

7 Diagram kategori penilaian adanya pertemuan atau rapat anggota dan

pengurus secara berkala 38

8 Diagram kategori penilaian adanya rencana kerja dan evaluasi akhir

kelompok tani secara partisipatif 39

9 Diagram kategori penilaian adanya aturan atau norma tertulis yang

disepakati dan ditaati bersama 40

10 Diagram kategori penilaian adanya pencatatan atau pengadministrasian

organisasi yang rapih 41

11 Diagram kategori penilaian memfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha

bersama di sektor hulu hingga hilir 42

12 Diagram kategori penilaian memfasilitasi usahatani komersial dan

berorientasi pasar 43

13 Diagram kategori penilaian pemberian pelayanan informasi dan

teknologi bagi anggota 43

14 Diagram kategori penilaian adanya jejaring kerjasama antara kelompok

tani dengan pihak lain dalam bentuk kemitraan 44

15 Diagram kategori penilaian adanya pemupukan modal baik iuran dari

anggota atau penyisihan hasil usaha kelompok 45

16 Sticker kemasan produk beras hitam Kelompok Tani Darma Bakti

terbaru 46

17 Saluran distribusi Kelompok Tani Darma Bakti 47

18 Teknologi tanam jajar legowo Kelompok Tani Darma Bakti 52

19 Rancangan arsitektur strategik pengembangan Kelompok Tani Darma

Bakti 82

DAFTAR LAMPIRAN

1 Perhitungan skor efektivitas kinerja Kelompok Tani Darma Bakti 88

2 Gambaran pendapatan usahatani per musim tanam petani beras hitam

di Kelompok Tani Darma Bakti Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor 91

(Hektar)

3 Dokumentasi 92

Page 17: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang dilintasi oleh garis khatulistiwa dan juga

memiliki sumber daya alam yang melimpah sehingga baik pengaruhnya bagi

sektor pertanian. Sektor pertanian merupakan sektor yang mampu menyediakan

bahan pangan, sandang dan papan bagi penduduk Indonesia. Terlebih sektor

pertanian merupakan sektor dimana sebagian besar rakyat Indonesia

menggantungkan hidupnya. Hal ini terlihat dari besarnya peranan sektor pertanian

terhadap perekonomian di Indonesia melalui sumbangan Product Domestic Bruto

(PDB) yang diberikannya. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (2014), sektor

pertanian merupakan sektor penyumbang PDB terbesar kedua di setiap tahunnya

setelah sektor pengolahan. Selain itu berdasarkan Tabel 1, PDB yang diberikan

oleh sektor pertanian jumlahnya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun

dimulai dari tahun 2008 hingga tahun 2012. Pada tahun 2008, kontribusi PDB

sektor pertanian mencapai 14.48 persen dan pada tahun 2012 mampu meningkat

mencapai 14.50 persen dari total PDB atas dasar harga berlaku yang mampu

diperoleh Indonesia.

Tabel 1 Product domestic bruto atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha

(miliar rupiah) 2008 – 2012

Lapangan Usaha Tahun

2008 2009 2010 2011

20121

Pertanian, Peternakan,

Kehutanan dan

Perikanan

716 656.2 857 196.8 985 470.5 1 091 447.1 1 193 452.9

•Tanaman Bahan

Pangan 349 795.0 419 194.8 482 377.1 529 967.8 574 916.3

•Tanaman Perkebunan 105 960.5 111 378.5 136 048.5 153 709.3 162 542.6

•Peternakan 83 276.1 104 883.9 119 371.7 129 297.7 145 720

•Kehutanan 40 375.1 45 119.6 48 289.8 51 781.3 54 906.5

•Perikanan 137 249.5 176 620 199 383.4 226 691 255 367.5

Status Angka : 1

= sementara

Sumber: BPS (2014)

Sektor pertanian di Indonesia secara luas terdiri dari beberapa subsektor

yaitu subsektor tanaman pangan, tanaman perkebunan, peternakan, kehutanan,

dan perikanan. Subsektor tanaman pangan merupakan subsektor yang memiliki

peranan penting dalam pembangunan sektor pertanian. Berdasarkan Tabel 1,

subsektor tanaman pangan sebagai subsektor penyumbang PDB terbesar setiap

tahunnya jika dibandingkan dengan subsektor lain. Pada tahun 2012 subsektor

tanaman pangan mampu memberi sumbangan PDB mencapai 6.99 persen yang

mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011 yaitu 7.14 persen. Komoditas

tanaman pangan terdiri dari padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah,

kedelai, dan kacang hijau. Salah satu komoditi dari subsektor tanaman pangan

yang utama adalah padi. Menurut Mears dan Moeljono (1990), padi menjadi

komoditi subsektor tanaman pangan yang utama dan menempati prioritas penting

di Indonesia karena: (1) padi adalah bahan konsumsi penting baik dari segi

Page 18: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

2

pengeluaran rumah tangga, sebagai sumber kalori maupun protein, (2) padi

sebagai sumber pendapatan dan kesempatan kerja bagi sebagian besar penduduk,

dan (3) padi merupakan komoditas politis. Hingga saat ini ketergantungan pangan

pada komoditi padi masih sangat besar. Hal ini dikarenakan adanya budaya di

Indonesia yang berbunyi “belum makan jika belum mengkonsumsi nasi“ dan

menurut data CIA World Fact Book 2006 lebih dari 95 persen penduduk di

Indonesia menjadikan beras sebagai sumber makanan pokok1. Terlihat pada Tabel

2 yang menunjukan bahwa persentase pengeluaran penduduk Indonesia tertinggi

pada kelompok makanan adalah untuk konsumsi beras (padi-padian) yaitu

mencapai 7.46 persen dari total pengeluaran konsumsi makanan per kapita pada

September 2013. Selain itu, tinggi nya jumlah penduduk di Indonesia yaitu

mencapai 253 juta jiwa pada tahun 2014 menyebabkan Indonesia menjadi negara

yang mengkonsumsi beras dengan jumlah tertinggi di dunia yakni mencapai 139

kilogram per kapita per tahun2.

Tabel 2 Persentase pengeluaran rata-rata per kapita penduduk Indonesia menurut

kelompok makanan pada September 2013

Kelompok Makanan Persentase Pengeluaran

Padi-padian 7.46

Umbi-umbian 0.47

Ikan 3.98

Daging 1.8

Telur dan susu 2.85

Sayur-sayuran 3.91

Kacang-kacangan 1.24

Buah-buahan 1.84

Makanan lainnya 23.65

Jumlah makanan 47.2

Sumber: BPS (2014)

Menurut Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Purworejo (2012),

beras terdiri dari berbagai macam jenis yaitu beras putih, beras merah, beras hitam,

ketan putih dan ketan hitam. Beras hitam merupakan beras yang paling baik untuk

dikonsumsi. Komoditi pangan ini memang belum sepopuler komoditi pangan

lainnya namun beras hitam memiliki gizi paling baik dan memiliki begitu banyak

manfaat. Manfaat-manfaat tersebut yaitu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap

penyakit, memperbaiki kerusakan sel hati (hepatitis dan chirosis), mencegah dan

menyembuhkan gangguan fungsi ginjal, kanker atau tumor, kencing manis, darah

tinggi, leukemia, jantung, diabetes, anemia, maag, asma, pengerasan pembuluh

nadi atau asam urat, alergi makanan, kegemukan, masalah pencernaan, masalah

kewanitaan, membersihkan kolesterol atau kolesterol jahat dalam darah,

mengurangi peradangan, memperlambat penuaan, memperkecil resiko penyakit

pembuluh darah otak dan sebagai antioksidan3. Selain itu, beras hitam diusahakan

dengan pertanian organik sehingga sangat baik untuk kesehatan dan lingkungan.

1 CIA. 2006. CIA World Fact Book [Internet]. [Diakses 29 Januari 2014]. Tersedia pada:

https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/id.html 2 [BKPD] Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat. 2014. Konsumsi Beras Tertinggi di Dunia

[Internet]. [Diakses 29 Januari 2014]. Tersedia pada: http://bkpd.jabarprov.go.id/ 3 Suardi D, Ridwan I. 2009. Beras Hitam Pangan Berkhasiat Belum Populer [Internet]. [Diakses 20 Desember

2013]. Tersedia pada: http://www.pustaka.litbang.deptan.go.id.pdf

Page 19: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

3

Berdasarkan Tabel 3, beras hitam juga merupakan jenis beras yang memiliki

kandungan serat lebih tinggi 100 kali lipat jika dibandingkan jenis beras lainnya

yaitu sebesar 20.1 gram. Hal ini membuat tingkat kekenyangan yang mampu

diberikan beras hitam berkali lipat dan efek kenyang yang diberikan lebih lama

dibandingkan jenis beras lainnya. Untuk itu, beras hitam selain sangat baik bagi

kesehatan dan ramah lingkungan juga dapat membantu mengurangi jumlah

konsumsi beras di Indonesia.

Tabel 3 Komposisi kandungan gizi pada jenis – jenis beras

Nama Bahan Energi

(Kkal)

Protein

(gram)

Karbohidrat

(gram)

Lemak

(gram)

Serat (gram)

1 Beras Hitam 351 8 1.3 76.9 20.1

2 Beras Putih 357 8.4 1.7 77.1 0.2

3 Beras Merah 352 7.3 0.9 76.2 0.8

4 Beras Ketan Putih 361 7.4 0.8 78.4 0.4

5 Beras Ketan Hitam 360 8 2.3 74.5 1

Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Purworejo (2012)

Tinggi nya laju pertumbuhan populasi penduduk menurut Badan Pusat

Statistik (2014) yaitu sebesar 1.49 persen pada tahun 1990 hingga 2010, membuat

jumlah permintaan akan beras terus meningkat. Namun seiring dengan semakin

baiknya pengetahuan dan kesadaran masyarakat khususnya dalam hal kesehatan

dan lingkungan maka permintaan diikuti dengan selektivitas masyarakat dalam

memilih jenis beras yang akan dikonsumsi. Dengan demikian, muncul permintaan

terhadap beras hitam. Beras hitam mulai diminati dan permintaan beras hitam

terus mengalami peningkatan. Namun saat ini beras hitam masih terbilang langka

keberadaannya karena volume produksi beras hitam di Indonesia masih sangat

rendah4. Melihat hal tersebut dan mengingat begitu besarnya kandungan gizi serta

manfaat dari beras hitam, maka pentingnya melestarikan keanekaragaman plasma

nutfah yaitu beras hitam dan mengembangkannya untuk kesehatan. Hal ini karena

dikhawatirkan keberadaan beras hitam semakin langka bahkan hampir punah atau

diambil oleh pihak atau negara lain. Untuk itu, beberapa pemerintah daerah

menjadikan pelestarian dan pengembangan beras hitam sebagai program atau

agenda pembangunan pertaniaannya5. Salah satu daerah yang mulai menjadikan

pengembangan beras hitam sebagai agenda yang ditargetkan lebih lanjut adalah

Kabupaten Bogor6.

Kabupaten Bogor merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat

sebagai daerah penghasil beras. Menurut Dinas Pertanian dan Kehutanan

Kabupaten Bogor (2012), pada tahun 2012 Kabupaten Bogor memiliki total luas

tanam 93 786 ha, luas panen 85 652 ha, produksi 549 154 ton dan produktivitas

64.11 ku/ha dalam pengusahaan komoditi padi. Besarnya luas lahan dan tinggi

nya produksi serta produktivitas pengusahaan padi di Kabupaten Bogor

4 [DEPTAN] Departemen Pertanian Republik Indonesia. 2010. Beras Hitam, Nasinya Bercita Rasa

Bangsawan [Internet]. [Diakses 20 Desember 2013]. Tersedia pada:

http://www.litbang.deptan.go.id 5 Kristamtini. 2009. Mengenal Beras Hitam dari Bantul [Internet]. [Diakses pada 18 Juni 2014]. Tersedia

pada: http://www.litbang.deptan.go.id/ 6 Kurnia A. 2014. Agenda Pengembangan Beras Hitam di Kabupaten Bogor [Komunikasi singkat]. Bogor:

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan

Kabupaten Bogor.

Page 20: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

4

menunjukkan bahwa Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah potensial

untuk pengembangan komoditi padi khususnya beras hitam. Kecamatan Cigudeg

merupakan kecamatan di Kabupaten Bogor yang dikenal sebagai daerah penghasil

beras hitam atau terkenal dengan “mutiara hitam” nya7. Pengusahaan beras hitam

di Kecamatan Cigudeg dilakukan dan didukung oleh kelompok tani bernama

Kelompok Tani Darma Bakti.

Menurut Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82/Permentan/OT.140/8/2013,

kelompok tani merupakan kelembagaan yang terbentuk secara non formal,

ditumbuh-kembangkan dari, oleh dan untuk petani. Kelompok tani memiliki

beberapa fungsi dan peran yaitu sebagai kelas belajar, wahana kerjasama, unit

penyedia sarana prasarana, unit produksi, unit pengolahan dan pemasaran serta

unit jasa penunjang. Tinggi rendahnya fungsi, peranan dan manfaat kelompok tani

berhubungan erat dengan kinerja kelompok tani tersebut. Tidak semua kelompok

tani mampu memiliki kinerja yang efektif. Salah satu contohnya terlihat pada hasil

penelitian yang dilakukan oleh Abdurrahman (2001). Hasil penelitian menyatakan

bahwa kinerja Kelompok Tani di Kabupaten Halmahera Tengah Maluku Utara

masih rendah atau belum efektif. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Santoso (2008). Hasil penelitian menyatakan bahwa kelompok tani penghasil

beras bermutu atau beras delangu memiliki kinerja sedang atau sudah cukup

efektif. Keberadaan Kelompok Tani Darma Bakti diharapkan dapat memberikan

manfaat kepada para petani. Kelompok Tani Darma Bakti kerap dijadikan

kelompok tani percontohan dalam pengusahaan beras hitam. Namun tingkat

produksi beras hitam yang mampu dihasilkan masih terbilang rendah sehingga

belum mampu memenuhi permintaan yang ada. Selain itu, Kelompok Tani Darma

Bakti tercatat memiliki 113 anggota tetapi saat ini jumlah anggota yang aktif

kurang lebih hanya berjumlah 30 anggota. Menurut BP3K setempat, hal ini

dikarenakan para petani menganggap bahwa Kelompok Tani Darma Bakti

merupakan usaha dari ketua kelompok semata8. Berdasarkan hal tersebut, maka

perlu dilihat bagaimana sebenarnya kinerja dari Kelompok Tani Darma Bakti.

Kelompok Tani Darma Bakti juga dihadapkan pada munculnya kelompok-

kelompok tani dan pesaing lainnya yang mulai mengusahakan beras hitam. Hal ini

dikarenakan besarnya peluang yang ada dan keuntungan yang mampu diperoleh

sedangkan budidaya yang dilakukan tidak berbeda dengan jenis beras lainnya.

Berdasarkan hal tersebut maka Kelompok Tani Darma Bakti perlu memiliki daya

saing dan juga keunggulan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi dan

mempertahankan posisi usaha serta permintaan yang ada ditengah persaingan

yang terus berkembang melalui strategi pengembangan. Untuk itu, pentingnya

meneliti efektivitas kinerja dan merumuskan alternatif strategi pengembangan

bagi Kelompok Tani Darma Bakti dalam pengusahaan beras hitam. Dengan

kinerja yang efektif dan strategi pengembangan yang tepat diharapkan Kelompok

Tani Darma Bakti mampu membantu pengembangan beras hitam di Kabupaten

Bogor.

7 Kurnia A. 2014. Kecamatan Cigudeg sebagai Penghasil Mutiara Hitam di Kabupaten Bogor [Komunikasi

singkat]. Bogor: Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan

Kehutanan Kabupaten Bogor 8 Setiadi A. 2014. Ketidakaktifan Petani Anggota Kelompok Tani Darma Bakti [Komunikasi singkat]. Bogor:

Badan Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan Wilayah Cigudeg, Jasinga dan Sukajaya.

Page 21: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

5

Perumusan Masalah

Kelompok Tani Darma Bakti merupakan kelompok tani yang

mengusahakan dan mengembangkan beras hitam di Kecamatan Cigudeg,

Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Keberadaan Kelompok Tani Darma Bakti

diharapkan mampu mendukung dan membantu pengembangan beras hitam di

Kabupaten Bogor. Menurut Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor,

Kelompok Tani Darma Bakti memiliki ketua kelompok yang aktif dan dinamis,

memiliki hubungan baik dengan pihak pemerintahan dan kelompok tani lain, dan

kerap dijadikan kelompok tani percontohan dalam pengusahaan beras hitam9.

Dalam mengusahakan beras hitam, Kelompok Tani Darma Bakti memiliki

kemampuan dalam menghasilkan benih secara mandiri dan memiliki sarana

prasarana serta jalur pemasarannya sendiri. Meskipun demikian, kelompok tani ini

masih dihadapkan dengan berbagai kendala.

Beras hitam yang dihasilkan belum memiliki nama jual dan sertifikasi serta

masih dikemas secara sederhana sehingga kurang memiliki daya jual dan daya

saing. Kelompok Tani Darma Bakti memiliki kemampuan manajemen yang

rendah untuk menunjang usahanya. Saat ini, Kelompok Tani Darma Bakti tercatat

memiliki 113 anggota namun jumlah anggota yang aktif kurang lebih hanya

berjumlah 30 anggota. Menurut BP3K setempat, hal ini dikarenakan para petani

menganggap bahwa Kelompok Tani Darma Bakti merupakan usaha dari ketua

kelompok semata10

. Kelompok Tani Darma Bakti juga masih memiliki

keterbatasan modal dan belum mampu memenuhi permintaan yang ada,

sedangkan permintaan terus mengalami peningkatan. Salah satu permintaan beras

hitam yang belum dapat dipenuhi Kelompok Tani Darma Bakti adalah permintaan

dari kerjasama yang terjalin dengan pihak Carefour. Berdasarkan 14 kali periode

pengiriman yang dilakukan kurang lebih setiap satu bulan sekali, Kelompok Tani

Darma Bakti baru mampu memenuhi maksimal satu ton dari delapan ton

permintaan pihak Carefour seperti yang terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Supply beras hitam Kelompok Tani Darma Bakti terhadap demand

Carefour pada tahun 2013 - 2014

9 [DISTANHUT] Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor. 2014. Kelompok Tani Darma Bakti

[Komunikasi singkat]. Bogor: Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor. 10

Setiadi A. 2014. Ketidakaktifan Petani Anggota Kelompok Tani Darma Bakti [Komunikasi singkat].

Bogor: Badan Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan Wilayah Cigudeg, Jasinga dan

Sukajaya.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Jum

lah (

ton

)

Periode pengiriman

Demand

Carefour (Ton)

Supply

Kelompok Tani

Darma Bakti

(Ton)

Page 22: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

6

Selain itu, Kelompok Tani Darma Bakti dihadapkan pada kenyataan

munculnya kelompok–kelompok tani dan pesaing lain yang mulai mengusahakan

beras hitam. Hal ini dikarenakan besarnya peluang yang ada dan keuntungan yang

mampu diperoleh namun budidaya yang dilakukan tidak berbeda dengan jenis

beras lainnya. Menurut ketua kelompok, beberapa kelompok tani pesaing yang

juga mengusahakan beras hitam di Kabupaten Bogor adalah Kelompok Tani

Barokah Harapan Kita di Kecamatan Parung Panjang dan Kelompok Tani Subur

di Wilayah Jasinga. Kelompok-kelompok tani tersebut mulanya memperoleh

benih dari Kelompok Tani Darma Bakti. Saat ini kelompok tani tersebut juga

mengusahakan beras hitam dan bersaing untuk memperoleh pasar. Berdasarkan

hal tersebut maka Kelompok Tani Darma Bakti perlu memiliki daya saing dan

juga keunggulan. Hal ini dilakukan guna memenuhi dan mempertahankan posisi

usaha serta permintaan yang ada ditengah persaingan yang terus berkembang

melalui strategi pengembangan. Terlebih lagi saat ini Kelompok Tani Darma

Bakti belum mampu memenuhi permintaan yang ada. Strategi pengembangan

digunakan agar peluang dan sumber daya yang dimiliki Kelompok Tani Darma

Bakti dapat termanfaatkan dengan baik dan kendala serta ancaman yang dihadapi

mampu teratasi. Strategi pengembangan juga diperlukan agar kelompok tani

mampu mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi.

Untuk itu, perlu diketahui sejauh mana tingkat efektivitas kinerja

Kelompok Tani Darma Bakti selama ini serta alternatif strategi pengembangan

yang tepat diterapkan Kelompok Tani Darma Bakti dalam pengusahaan beras

hitam. Dengan demikian, Kelompok Tani Darma Bakti dapat meningkatkan

efektivitas kinerjaanya dan mencapai visi, misi dan tujuan yang dimiliki serta

turut membantu pengembangan beras hitam di Kabupaten Bogor. Berdasarkan

uraian diatas, adapun permasalahaan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu:

1. Apakah Kelompok Tani Darma Bakti memiliki kinerja yang efektif?

2. Bagaimana alternatif strategi pengembangan Kelompok Tani Darma Bakti

dalam pengusahaan beras hitam dan bagaimana rancangan pelaksanaan

strateginya dilihat dengan menggunakan pendekatan arsitektur strategik?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya maka

penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menganalisis efektivitas kinerja Kelompok Tani Darma Bakti.

2. Merumuskan alternatif strategi pengembangan bagi Kelompok Tani

Darma Bakti dalam pengusahaan beras hitam dengan pendekatan

arsitektur strategik.

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Kelompok Tani Darma Bakti yang berlokasi

di Kampung Nanggung, Desa Bangunjaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten

Bogor. Adapun komoditi yang diusahakan kelompok tani dan menjadi fokus

dalam penelitian ini adalah komoditi dari subsektor tanaman pangan yaitu beras

hitam. Ruang lingkup penelitian difokuskan pada analisis efektivitas kinerja

kelompok tani mengacu pada sembilan upaya kelompok tani dalam Peraturan

Page 23: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

7

Menteri Pertanian Nomor 82/Permentan/OT.140/8/2013, perumusan strategi

pengembangan dan rancangan arsitektur strategik Kelompok Tani Darma Bakti.

Adapun alat analisis yang digunakan yaitu: skala likert, analisis lingkungan

internal dan eksternal, matriks SWOT dan peta arsitektur strategik. Penelitian ini

dengan keterbatasan yang ada yaitu belum dapat melakukan analisis pendapatan

usahatani beras hitam secara lebih mendalam dan masih memiliki tingkat

subjektivitas yang cukup tinggi karena lebih bersifat kualitatif. Selain itu,

keterbatasan lainnya terletak pada sampel yang dipilih sebagai responden untuk

menganalisis efektivitas kinerja yakni hanya petani anggota aktif.

TINJAUAN PUSTAKA

Studi Empiris Kandungan, Manfaat dan Budidaya Beras Hitam

Beras hitam memiliki nama latin Oryza Sativa L. Indica. Berbeda dengan

jenis beras putih ataupun beras merah, beras hitam adalah varietas lokal berwarna

hitam yang hanya tumbuh dan dibudidayakan di daerah tertentu saja. Beras hitam

kebanyakan di jumpai di kawasan Asia, termasuk di Indonesia. Orang Amerika

menyebut beras hitam sebagai Indonesian Black Rice atau beras hitam melati

Thailand Thai Jasmine Black Rice. Pada masa kerajaan dahulu, beras hitam adalah

makanan yang hanya dikonsumsi kalangan raja, sultan, para bangsawan, ataupun

sebagai upeti persembahan antar kerajaan. Di Keraton Kasunanan Surakarta, beras

hitam dikenal sebagai Beras Wulung. Di Sleman disebut sebagai Gempo Ireng

atau Beras Jlitheng, di Bantul disebut sebagai Beras Melik dan di Subang, Jawa

Barat disebut sebagai Beras Gadong. Sementara itu di negara China, beras hitam

terbatas untuk dikonsumsi keluarga kaisar karena kaya akan nutrisi dan disebut

sebagai Beras Terlarang atau Forbidden Rice11

.

Komoditi pangan ini memang belum sepopuler komoditi pangan lainnya

namun beras hitam merupakan salah satu jenis beras yang paling baik untuk

dikonsumsi. Beras hitam merupakan varietas lokal yang mengandung gizi paling

baik, berbeda dengan beras putih dan jenis beras lainnya. Selain itu, beras hitam

memiliki rasa yang enak, pulen dan mempunyai aroma yang wangi dengan

penampilan yang spesifik dan unik. Bila dimasak, warna beras hitam menjadi

pekat dengan rasa dan aroma yang menggugah selera. Pada dasarnya beras hitam

berwarna ungu pekat mendekati hitam karena jenis beras ini mengandung zat

antosianin dengan intensitas tinggi yang diproduksi oleh aleuron dan endospermia.

Kestabilan zat antosianin bergantung pada suhu, pH, oksigen, cahaya, struktur dan

konsentrasi dari antosianin serta komponen lain seperti flavonoid, protein dan

mineral. Beras hitam mengandung protein dan kadar gula yang lebih sedikit.

Namun beras hitam merupakan jenis beras yang memiliki kandungan vitamin E,

zat besi lebih tinggi yaitu sebesar 15,52 ppm dan serat 100 kali lipat lebih tinggi

dibandingkan jenis beras lainnya yaitu sebesar 20,1 gram. Hal–hal tersebutlah

yang membuat beras hitam mampu memberikan khasiat yang paling baik jika di

konsumsi dibandingkan dengan jenis beras lainnya.

11 [DEPTAN] Departemen Pertanian Republik Indonesia. 2010. Mengenal Beras Hitam [Internet]. [Diakses

20 Desember 2013]. Tersedia pada: http://pustaka.litbang.deptan.go.id//bppi/search.php

Page 24: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

8

Kandungan beras hitam berupa zat antosianin berguna untuk melindungi

kerusakan sel akibat oksidasi atau kontaminasi zat berbahaya seperti pengawet

makanan, pewarna makanan, obat-obatan, pestisida, dan sebagainya. Selain itu zat

ini juga memberi perlindungan kepada sistem kardiovaskular dan dapat berfungsi

untuk melawan penyakit kanker, jantung, kencing manis dan penyakit–penyakit

lainnya. Pigmen beras hitam juga kaya akan kandungan materi aktif flavanoid

yang sangat berperan dalam mencegah pengerasan pembuluh nadi. Zat flavanoid

yang dikandungnya lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan zat flavanoid yang

dikandung beras putih biasa. Beras hitam memiliki kadar vitamin, mikroelemen,

maupun asam amino yang tinggi yang berperan dalam anti penuaan, pemelihara

metabolisme tubuh agar tetap prima, sehat dan membantu kekebalan tubuh

terhadap serangan virus, penyakit atau bakteri. Beras hitam juga memiliki indeks

glikemik yang rendah sehingga mampu menjaga kestabilan gula darah dan baik

dikonsumsi oleh penderita diabetes karena beras hitam memiliki efek

mengenyangkan dan rasa kenyang yang panjang.

Dengan demikian, dapat disimpulkan banyak sekali manfaat yang dapat

diperoleh dari mengkonsumsi beras hitam. Manfaat-manfaat tersebut diantaranya

meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, memperbaiki kerusakan sel

hati (hepatitis dan chirosis), mencegah dan menyembuhkan gangguan fungsi

ginjal, kanker atau tumor, darah tinggi, leukemia, jantung, kencing manis,

diabetes, anemia, maag, asma, pengerasan pembuluh nadi atau asam urat, alergi

makanan, kegemukan, masalah pencernaan, masalah kewanitaan, membersihkan

kolesterol atau kolesterol jahat dalam darah, mengurangi peradangan,

memperlambat penuaan, memperkecil resiko penyakit pembuluh darah otak dan

sebagai antioksidan12

.

Ratnaningsih (2010) menjabarkan hasil penelitiannya mengenai kandungan

yang dimiliki beras hitam dan kandungan produk-produk turunan dari beras hitam.

Ratnaningsih (2010) menyatakan kandungan gizi beras hitam meliputi kadar abu

(berdasarkan berat kering) sebesar 0.71 – 1.69 persen, kadar protein total sebesar

8.40 – 10.44 persen, kadar lemak total sebesar 2.33 – 2.88 persen, kadar serat

kasar sebesar 1.09 – 1.28 persen, kadar karbohidrat sebesar 72.49 – 83.94 persen,

kadar protein tercerna sebesar 4.53 – 5.66 persen, kadar zat Fe sebesar 5.64 – 8.07

ppm dan warna beras hitam adalah biru kehitaman. Kandungan antosianin total

pada beras hitam berkisar antara 159.31 – 359.5 1 mg/IOO g. Aktivitas

antioksidan pada beras hitam secara in vitro berdasarkan bilangan TBA sebesar

0.404 – 0.477 mg malonaldehid/kg dan pemerangkapan DPPH sebesar 68.968 –

85.287 persen. Formulasi produk makanan tradisional Yogyakarta berbasis beras

hitam sudah diperoleh dengan penggunaan beras hitam berkisar 50 - 100 persen,

yaitu kembang goyang, putu mayang, kue apem, putu ayu, kue semprong,

nagasari, bolu kukus, dan kue lapis. Tingkat kesukaan terhadap produk makanan

tradisional Yogyakarta berbasis beras hitam berkisar antara 4.00 sampai dengan

6.20 atau kategori netral sampai dengan disukai. Kandungan gizi produk makanan

tradisional (berdasarkan berat kering) berkisar 2.58 – 49.89 persen air, 0.66 – 3.17

persen abu, 5.33 – 13.19 persen protein, 2.95 – 38.12 persen lemak, 4.28 – 22.06

persen serat kasar, 39.87 – 82.77 persen karbohidrat, 16.09 – 34.09 ppm Fe dan

15.35 – 56.83 mg/l00 g antosianin.

12

Suardi D, Ridwan I. 2009. Beras Hitam Pangan Berkhasiat Belum Populer [Internet]. [Diakses 20

Desember 2013]. Tersedia pada: http://www.pustaka.litbang.deptan.go.id.pdf

Page 25: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

9

Menurut Sa’adah (2013) terdapat empat kelompok varietas lokal padi beras

hitam yakni Melik, Cempo Ireng, Padi Hitam, dan Padi Hitam Cianjur.

Berdasarkan morfologi gabah terdapat keragaman yang cukup tinggi pada

karakter bentuk biji (CV = 58,01 persen), panjang beras pecah kulit (CV = 55,31

persen) dan warna beras pecah kulit (CV = 23,79 persen). Adapun motivasi utama

petani membudidayakan atau menanam padi beras hitam adalah harga yang tinggi

sebesar 26 persen, untuk kesehatan sebesar 14 persen, untuk pelestarian padi

karena merupakan kultivar berkualitas dan untuk kemandirian petani masing -

masing sebesar 12 persen. Petani penanam varietas lokal padi beras hitam

sebagian besar mempraktekan pola budidaya konvensional dengan kecenderungan

kepada penerapan pola pertanian organik.

Terkait dengan pola budidaya yang dilakukan pada padi beras hitam, Hadi

P dan Sarwono (2013) berdasarkan penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa

perlakuan macam pupuk kandang dan pestisida berpengaruh nyata pada

pertumbuhan dan hasil tanaman padi beras hitam. Perlakuan macam pupuk

kandang berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan produktif,

berat segar brangkasan, berat gabah kering giling per-rumpun dan berat gabah

kering giling per-petak. Sedangkan perlakuan macam pestisida organik beda

sangat nyata pada jumlah gabah hampa per-malai tetapi tidak beda nyata pada

tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, berat segar brangkasan, jumlah gabah isi

per-malai, berat gabah kering giling per-rumpun dan berat gabah kering giling

per-petak.

Studi Empiris Efektivitas Kinerja Kelompok Tani

Beras hitam masih terbilang langka karena volume produksi beras hitam di

Indonesia masih sangat rendah. Untuk itu, komoditi beras hitam perlu

dikembangkan. Keberadaan kelembagaan informal dalam sektor pertanian yaitu

kelompok tani bagi para petani beras hitam dengan kinerja yang efektif,

diharapkan dapat membantu para petani beras hitam meningkatkan volume

produksi beras hitam di Indonesia. Dengan demikian perlu diketahui bagaimana

tingkat efektivitas kinerja Kelompok Tani Darma Bakti melalui analisis efektivitas

kinerja.

Penelitian yang dijadikan referensi dalam mengkaji efektivitas kinerja

kelompok tani adalah penelitian yang dilakukan oleh Santoso (2008) di

Kecamatan Delanggu. Kecamatan Delanggu merupakan penghasil jenis beras

bermutu dengan trademark yang dikenal “Beras Delanggu”. Tingkat efektivitas

kelompok tani dianalisis dengan rumus interval, hubungan antar variabel

penelitian dianalisis dengan koefisien korelasi rank Spearman, dan tingkat

signifikansi diuji dengan uji distribusi t-student pada tingkat kepercayaan 95

persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat efektivitas kelompok tani

hamparan termasuk dalam kategori sedang. Dimana produktivitas kelompok tani

termasuk dalam kategori sedang, kepuasan anggota kelompok tani termasuk

dalam kategori sedang, dan semangat kelompok tani termasuk dalam kategori

tinggi. Hubungan antar variabel penelitian berdasarkan nilai koefisien korelasi

rank Spearman pada tingkat kepercayaan 95 persen adalah kepemimpinan, waktu

pertemuan, fungsi tugas kelompok tani dan tingkat karya Penyuluh Pertanian

Lapangan memiliki hubungan signifikan dengan efektivitas kelompok tani

Page 26: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

10

hamparan. Sedangkan kehomogenan kelompok tani, dan tingkat penguasaan

materi penyuluhan oleh penyuluh pertanian lapangan memiliki hubungan tidak

signifikan dengan efektivitas kelompok tani hamparan.

Penelitian lainnya yang menjadi referensi adalah penelitian yang dilakukan

oleh Astuti (2010). Analisis efektivitas kinerja kelompok tani dilakukan dengan

menggunakan rumus korelasi rank Spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwa

dari segi produktivitas kelompok, Kelompok Tani di Kecamatan Gatak Kabupaten

Sidoarjo memiliki tingkat efektivitas sedang atau cukup efektif. Sedangkan dari

segi kepuasan anggota Kelompok Tani di Kecamatan Gatak Kabupaten Sidoarjo

memiliki tingkat efektivitas yang juga sedang atau cukup efektif.

Penelitian yang juga menganalisis efektivitas kinerja kelompok tani adalah

penelitian yang dilakukan oleh Abdurrahman (2001). Penelitian ini dilakukan

dengan metode deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa (1)

semakin tinggi kelas kemampuan kelompok semakin baik kinerjanya (2)

efektivitas kelompok tani masih rendah yang dibuktikan dengan terjadinya

perubahan produktivitas yang rendah dan tingkat keberhasilan kegiatan yang

masih rendah; (3) secara umum kemampuan kelompok tani masih rendah yang

dibuktikan kelompok belum mampu melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan

produktivitas, kelompok belum mampu memupuk modal, kelompok belum

mampu meningkatkan hubungan yang melembaga dengan koperasi, kelompok

belum mampu mencari dan memanfaatkan informasi serta menjalin kerjasama,

walaupun disisi lain kelompok telah mampu merencanakan kegiatan dengan

rekomendasi yang tepat.

Studi Empiris Strategi Pengembangan Kelompok Tani

Penelitian yang dijadikan referensi dalam membahas strategi

pengembangan usaha di kelompok tani adalah penelitian yang dilakukan oleh

Dudiagunoviani (2009). Alat analisis yang digunakan dalam penelitian adalah

analisis IFE, analisis EFE, analisis IE, analisis SWOT dan analisis QSPM. Hasil

penelitian menunjukkan pada faktor internal yang menjadi kekuatan utama adalah

memiliki produk yang bernilai ekonomis, berdaya saing tinggi dan bersertifikasi

organik. Sedangkan kelemahan utama pada kelompok tani Cibeureum Jempol

adalah terjadinya konversi lahan dari pertanian ke non-pertanian, sehingga lahan

yang masih produktif semakin menyempit. Pada faktor eksternal peluang yang

paling utama dapat dimanfaatkan adalah adanya program pemerintah “Go

Organic”. Sedangkan untuk ancaman terbesar yang harus diwaspadai kelompok

tani Cibeureum Jempol adalah tingkat daya beli masyarakat yang masih rendah.

Posisi kelompok tani Cibeureum Jempol berada dalam kondisi tumbuh dan harus

lebih dibina lagi. Hasil analisis terhadap faktor-faktor strategis internal dan

eksternal digunakan matriks SWOT sehingga diperoleh alternatif startegi SO

yaitu: 1) Memperluas jaringan pasar; dan 2) Meningkatkan kualitas produk beras

organik melalui kemasan ataupun pengembangan penanganan pascapanen.

Strategi ST yaitu: 1) Meningkatkan promosi mengenai beras organik kepada

masyarakat baik melalui penyuluhan ataupun media lain; dan 2) Mengembangkan

produksi dengan menggunakan bibit organik unggul dengan tingkat produktivitas

yang lebih tinggi. Startegi WO yaitu: 1) Memperkuat modal melalui

pengembangan kerjasama dengan pihak swasta, pemerintah serta masyarakat

Page 27: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

11

setempat; dan 2) Perbaikan sistem manajemen keuangan pada kelompok tani

Cibeureum Jempol. Sedangkan strategi WT terdiri dari: 1) Meningkatkan

pendidikan SDM yang ada melalui pelatihan rutin didalam kelompok tani

Cibeureum Jempol; dan 2) Menjalin kerjasama dengan para ahli teknologi

baikdari institusi pendidikan maupun instansi terkait guna mendapatkan teknologi

pe rtanian yang sehat, cepat dan tepat guna. Berdasarkan hasil matriks QSP

diperoleh bahwa strategi memperluas jaringan pasar sebagai strategi prioritas.

Dengan alat analisis dan metode yang sama, hasil penelitian Dewi (2011)

menyatakan bahwa peluang utama yang dihadapi oleh Gapoktan Silih Asih adalah

ketersediaan bahan baku sedangkan ancaman utama adalah perubahan cuaca tak

menentu. Kekuatan utama yang dimiliki adalah yang berjiwa wirausaha tinggi,

disiplin dan bertanggung jawab sedangkan kelemahan yang utama adalah

kurangnya ketersediaan air. Berdasarkan hasil matriks IE, unit usaha Gapoktan

Silih Asih berada pada sel ke V yaitu dalam menjaga dan mempertahankan

(penetrasi pasar dan pengembangan produk). Berdasarkan matriks SWOT terdapat

enam strategi yang dapat diterapkan meliputi meningkatkan promosi beras SAE,

meningkatkan pengembangan produk beras SAE, meningkatkan keterampilan

SDM petani Gapoktan Silih Asih, meningkatkan kualitas dan kuantitas beras SAE,

mengefisiensi fasilitas Gapoktan untuk perbaikan ketersediaan air serta

memperbaiki sistem administrasi. Berdasarkan matriks QSPM yang menjadi

prioritas utama adalah meningkatkan pengembangan produk beras SAE. Cara

pengembangan produk beras SAE tersebut yaitu mengupayakan peningkatan

penjualan dengan cara memperbaiki atau memodifikasi jasa atau produk saat ini.

Penelitian lainnya mengenai strategi pengembangan usaha yang dijadikan

referensi adalah yang dilakukan oleh Siahaan (2009). Metode penelitian yang

digunakan yaitu analisis lingkungan internal (pendekatan fungsional), analisis

lingkungan eksternal (lingkungan industri dan lingkungan makro), matriks SWOT

dan arsitektur strategik. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat delapans

alternatif strategi yaitu mengembangkan pasar dengan mempertahankan hubungan

yang baik dengan Dinas Pertanian dan menjalin kerjasama dengan TB Silalahi

Center, mengembangkan padi organik dengan meningkatkan permodalan melalui

menjalin kerjasama dengan TB Silalahi Center, mengembangkan produk dengan

cara meningkatkan keahlian budidaya padi organik melalui menjalin kerja sama

baik dengan Dinas Pertanian dan konsultan pertanian, penguatan kelembagaan

kelompok tani, pengembangan produk dengan adanya sertifikasi organik,

mengembangkan produk dengan adanya pemahaman pentingnya sektor pertanian

untuk menyangga ekonomi keluarga, menjalin kerjasama dengan para ahli

teknologi baik dari institusi pendidikan maupun instansi terkait untuk

mendapatkan teknologi yang sehat, cepat, dan tepat guna.

Keterkaitan Kajian Empiris dengan Penelitian

Kajian empiris yang peneliti jabarkan sebelumnya merupakan penelitian-

penelitian terkait yang menjadi referensi bagi peneliti untuk melakukan dan

menyelesaikan penelitian. Kajian empiris yang dipilih yaitu terkait beras hitam,

analisis efektivitas kinerja dan juga analisis strategi pengembangan pada

kelompok tani. Secara umum penelitian ini memiliki persamaan dan juga

perbedaan dengan kajian-kajian empiris yang telah dijabarkan.

Page 28: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

12

Penelitian ini memiliki persamaan dengan kajian empiris mengenai beras

hitam yaitu sama-sama mengangkat dan melakukan penelitian terkait komoditi

dari subsektor tanaman pangan tersebut. Perbedaan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sa’adah (2013), Hadi P dan Sarwono (2013) juga Ratnaningsih

(2010) terletak pada topik yang diambil, permasalahan yang dikaji, dan juga

lokasi dilakukannya penelitian. Namun kajian-kajian empiris beras hitam yang

telah dijabarkan dapat memberikan informasi dasar terkait komoditi beras hitam.

Hasil penelitian pada kajian-kajian empiris beras hitam mampu menjelaskan

varietas dari beras hitam, motivasi para petani membudidayakan beras hitam, pola

budidaya beras hitam, pengaruh pupuk dan pestisida organik terhadap penanaman

beras hitam serta kandungan-kandungan yang terdapat pada beras hitam juga

produk turunannya.

Kajian empiris berupa penelitian terdahulu mengenai efektivitas kinerja

kelompok tani dipilih peneliti karena memiliki keterkaitan dan persamaan dengan

penelitian yang dilakukan. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Santoso (2008), Abdurrahman (2001) dan Astuti (2010) terletak pada tujuan

penelitian, topik yang diambil, dan kelembagaan informal yang diteliti. Tujuan

dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mengukur efektivitas kinerja pada

kelompok tani, topik yang diambil yaitu efektivitas kinerja dan kelembagaan

informal yang diteliti adalah kelompok tani. Sedangkan perbedaan terletak pada

objek atau lokasi kelompok tani yang dipilih dan alat analisis yang digunakan

serta variabel-variabel yang diperhatikan untuk menganalisis efektivitas kinerja

pada kelompok tani. Selain itu yang membedakan pula, analisis efektivitas kinerja

pada penelitian ini dikaitkan dengan analisis strategi pengembangan. Tidak sama

halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Santoso (2008), Abdurrahman

(2001) dan Astuti (2010) yang hanya menganalisis efektivitas kinerja kelompok

tani saja. Hasil penelitian dari Santoso (2008) dan Astuti (2010) selaras dengan

hasil dari penelitian ini yaitu kelompok tani memiliki kinerja yang sedang atau

cukup efektif. Sedangan hasil dari penelitian Abdurrahman (2001) berbeda

dengan penelitian ini yaitu kelompok tani memiliki kinerja yang rendah atau

belum efektif. Kajian empiris terkait efektivitas kinerja mampu memberikan

gambaran dan mengarahkan peneliti dalam melakukan dan menyelesaikan

penelitian terkait analisis efektivitas kinerja pada kelompok tani.

Kajian empiris berupa penelitian terdahulu mengenai strategi

pengembangan kelompok tani khususnya kelompok tani yang mengusahakan

komoditi padi atau beras dipilih peneliti juga dikarenakan memiliki keterkaitan

dan persamaan dengan penelitian yang dilakukan. Persamaan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Dudiagunoviani (2009), Dewi (2011) dan Siahaan (2009)

terletak pada tujuan penelitian, topik yang diambil dan kelembagaan informal

yang dipilih untuk diteliti. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh

alternatif strategi pengembangan bagi kelompok tani, topik yang diambil yaitu

strategi pengembangan dan kelembagaan informal yang diteliti adalah kelompok

tani. Persamaan lainnya terletak pada metode dan alat analisis yang digunakan

pada tahap pencocokan yaitu matriks SWOT serta komoditi yang dipilih untuk

diteliti merupakan komoditi utama dari subsektor tanaman pangan yaitu beras.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

Dudiagunoviani (2009), Dewi (2011) dan Siahaan (2009) terdapat pada

permasalahan yang dikaji, objek atau lokasi kelompok tani yang diteliti, alat

Page 29: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

13

analisis yang digunakan pada tahap input dan pengambilan keputusan serta jenis

beras yang diteliti. Jenis beras yang diteliti merupakan beras yang masih terbilang

baru namun mampu memberikan begitu banyak manfaat yaitu beras hitam.

Perbedaan lainnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Dudiagunoviani (2009)

dan Dewi (2011) adalah matriks atau alat analisis yang digunakan pada tahap

input, tahap pencocokan dan tahap pengambilan keputusan dalam menganalisis

strategi pengembangan. Dudiagunoviani (2009) dan Dewi (2011) menggunakan

matriks IFE dan EFE pada tahap input, matriks IE dan SWOT pada tahap

pencocokan, matriks QSPM pada tahap pengambilan keputusan sedangkan

penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan Siahaan (2009) yaitu

menggunakan analisis lingkungan internal dan eksternal pada tahap input, matriks

SWOT pada tahap pencocokan dan perancangan peta arsitektur strategik pada

tahap pengambilan keputusan. Selain itu yang membedakan, analisis strategi

pengembangan ini dilakukan dengan dikaitkan pada analisis efektivitas kinerja.

Sedangkan penelitian terdahulu yang dilakukan Dudiagunoviani (2009), Dewi

(2011) dan Siahaan (2009) hanya menganalisis strategi pengembangan saja.

Kajian empiris terkait strategi pengembangan mampu memberikan gambaran dan

mengarahkan peneliti menyelesaikan penelitian terkait strategi pengembangan

pada kelompok tani.

KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka Pemikiran Teoritis

Efektivitas Kinerja Kelembagaan Kelompok Tani

Menurut Amstrong dan Baron dalam Wibowo (2009), kinerja (performance)

adalah hasil kerja atau prestasi kerja. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan

dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang

dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakan nya. Kinerja merupakan hasil

pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi,

kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi. Robbins dalam

Moeheriono (2009) mengemukakan kinerja sebagai fungsi interaksi antara

kemampuan atau ability (A), motivasi atau motivation (M), dan kesempatan atau

opportunity (O) yaitu kinerja = f (A x M x O) artinya kinerja merupakan fungsi

dari kemampuan, motivasi dan kesempatan. Sedangkan menurut Moeheriono

(2009) sendiri kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran,

tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencaan strategis suatu

organisasi. Kinerja dapat diketahui dan diukur jika individu atau sekelompok

karyawan telah mempunyai kriteria atau standar keberhasilan tolak ukur yang

ditetapkan dalam pengukuran. Kinerja pada seseorang atau kinerja organisasi

tidak mungkin dapat diketahui bila tidak ada tolok ukur keberhasilannya.

Pengukuran kinerja dilakukan untuk mengetahui apakah selama

pelaksanaan kinerja terdapat deviasi dari rencana yang telah ditentukan, atau

apakah kinerja dapat dilakukan sesuai jadwal waktu yang ditentukan, atau apakah

hasil kinerja telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Apabila terdapat

deviasi berupa progress yang lebih rendah daripada rencana, maka perlu dilakukan

Page 30: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

14

langkah-langkah atau strategi-strategi untuk memacu kegiatan agar tujuan yang

diharapkan dapat dicapai (Wibowo 2009). Menurut Moeheriono (2009),

pengukuran kinerja sendiri memiliki pengertian sebagai suatu proses penilaian

tentang kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran dalam pengelolaan

sumber daya manusia untuk menghasilkan barang dan jasa, termasuk informasi

atas efisiensi serta efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan organisasi.

Terdapat beberapa aspek yang mendasar dan paling pokok dari pengukuran

kinerja yaitu:

1. Menetapkan tujuan, sasaran dan strategi organisasi dengan menetapkan secara

umum apa yang diinginkan oleh organisasi sesuai dengan tujuan, visi dan

misinya.

2. Merumuskan indikator kinerja dan ukuran kinerja, yang mengacu pada

penilaian kinerja secara tidak langsung, sedangkan indikator kinerja mengacu

pada pengukuran kinerja secara langsung yang berbentuk keberhasilan utama

(critical success factors) dan indikator kinerja kunci (key performance

indicator).

3. Mengukur tingkat capaian tujuan dan sasaran organisasi, menganalisis hasil

pengukuran kinerja yang dapat diimplementasikan dengan membandingkan

tingkat capaian tujuan dan sasaran organisasi.

4. Mengevaluasi kinerja dengan menilai kemajuan organisasi dan pengambilan

keputusan yang berkualitas, memberikan gambaran atau hasil kepada

organisasi seberapa besar tingkat keberhasilan tersebut dan mengevaluasi

langkah atau strategi apa yang dapat diambil organisasi selanjutnya.

Kinerja merupakan salah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari tiap-

tiap lembaga organisasi, baik lembaga pemerintahan maupun lembaga swasta.

Menurut Rintuh dan Miar (2003), lembaga dapat diartikan sebagai suatu norma

atau kaidah peraturan atau organisasi yang memudahkan korrdinasi dalam

membentuk harapan masing-masing yang mungkin dapat dicapai dengan saling

bekerja sama. Sedangkan kelembagaan dimaksudkan sebagai tradisi dan pranata

baru yang sesuai dengan tuntutan pemberdayaan dan modernisasi maupun

organisasi kelompok yang mampu menghasilkan beragam produk yang dapat

mengembangkan keunggulan komparatif (comparative advantage) atau

keunggulan kompetitif (competitive advantage). Menurut Roland Bunch (1992)

dalam Rintuh dan Miar (2003), beberapa alasan pentingnya kelembagaan yaitu:

1. Banyaknya masalah yang hanya dapat dipecahkan oleh suatu lembaga seperti

pelayanan perkreditan, pembasmian hama, penyebaran inovasi pertanian dan

lain-lain disamping berperan sebagai lembaga besar dalam masyarakat.

2. Dapat memberi kelanggengan pada masyarakat desa untuk terus menerus

mengembangkan usahanya seperti untuk mengembangkan teknologi dan

menyebarkannya, dan

3. Dapat mengorganisasi masyarakat desa untuk dapat bersaing dengan pihak luar.

Selain itu, sebagian besar rakyat ekonomi lemah di Indonesia yaitu lebih

dari 60 persen hidup di daerah pedesaan dari kegiatan pertanian. Karakteristik

bidang pekerjaan yang berkembang di pedesaan pada umumnya masih bertumpu

pada sektor informal dan sektor pertanian tradisional. Berdasarkan hal tersebut

maka sangat pentingnya kelembagaan organisasi masyarakat yang berswadaya di

pedesaan, khususnya kelembagaan pertanian. Salah satu kelembagaan pertanian

yang mengakar di pedesaan adalah kelompok tani.

Page 31: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

15

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

82/Permentan/OT.140/8/2013 dalam Kementerian Pertanian (2013), kelompok

tani adalah kumpulan petani atau peternak atau pekebun yang dibentuk atas dasar

kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi, lingkungan (sosial, ekonomi, sumber

daya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.

Kelompok tani dipimpin oleh seorang ketua dengan sebutan kontak tani, terbentuk

secara non formal, ditumbuh-kembangkan dari, oleh dan untuk petani. Ciri-ciri

kelompok tani yakni: 1) Saling mengenal, akrab dan saling percaya di antara

sesama anggota; 2) Mempunyai pandangan dan kepentingan serta tujuan yang

sama dalam berusaha tani; dan 3) Memiliki kesamaan dalam tradisi dan atau

pemukiman, hamparan usaha, jenis usaha, status ekonomi dan sosial, budaya atau

kultur, adat istiadat, bahasa serta ekologi. Adapun unsur pengikat kelompok tani

adalah sebagai berikut: 1) Adanya kawasan usahatani yang menjadi tanggung

jawab bersama di antara para anggotanya; 2) Adanya kader tani yang berdedikasi

tinggi untuk menggerakkan para petani dengan kepemimpinan yang diterima oleh

sesama petani lainnya; 3) Adanya kegiatan yang manfaatnya dapat dirasakan oleh

sebagian besar anggotanya; 4) Adanya dorongan atau motivasi dari tokoh

masyarakat setempat untuk menunjang program yang telah ditetapkan; dan 5)

Adanya pembagian tugas dan tanggung jawab sesama anggota berdasarkan

kesepakatan bersama.

Menurut Kementerian Pertanian (2013), kelompok tani sebagai kumpulan

dari petani memiliki beberapa fungsi dan peranan sebagai berikut:

1. Kelas belajar; kelompok tani merupakan wadah belajar mengajar bagi

anggotanya guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap (PKS)

serta tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam berusaha tani sehingga

produktivitasnya meningkat, pendapatannya bertambah serta kehidupan yang

lebih sejahtera.

2. Wahana kerjasama; kelompok tani merupakan tempat untuk memperkuat

kerjasama diantara sesama petani dalam kelompok tani dan antar kelompok

tani serta dengan pihak lain. Melalui kerjasama ini diharapkan usaha lainnya

akan lebih efisien serta lebih mampu menghadapi ancaman, tantangan,

hambatan dan gangguan.

3. Unit penyedia sarana dan prasarana produksi, unit produksi, unit pengolahan

dan pemasaran; Usahatani yang dilakukan oleh masing-masing anggota

kelompok tani, secara keseluruhan harus dipandang sebagai suatu kesatuan

usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik

dipandang dari segi kuantitas, kualitas maupun kontinuitas.

4. Unit jasa penunjang yaitu mampu melakukan akses dengan berbagai lembaga

lain guna memajukan kegiatan kelompok.

Kelompok tani perlu dikuatkan dan dikembangkan agar kelembagaan ini

dapat berperan dan berfungsi menjadi kelembagaan efektif, kooperatif dan

produktif yaitu (1) kelompok tani dapat membantu pengadaan sumberdaya

finansial (modal) bagi anggota kelompok dalam mengembangkan usaha-usaha

produktif; (2) kelompok tani sebagai lembaga usaha-usaha produktif dan ekonomi

yang mampu menciptakan lapangan kerja dan usaha ditingkat kelompok; (3)

kelompok tani sebagai lembaga ekonomi di tingkat kelompok; dan (4) kelompok

tani sebagai unit usaha di tingkat kelompok.

Page 32: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

16

Identifikasi Lingkungan Organisasi

Secara garis besar, lingkungan organisasi dibagi ke dalam dua kelompok

lingkungan yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan

internal merupakan merupakan lingkungan yang ada di dalam organisasi atau

dapat di katakan bersumber dari organisasi itu sendiri. Sedangkan lingkungan

eksternal adalah lingkungan yang berada di luar perusahaan atau organisasi

dimana perusahaan atau organisasi tidak memiliki kendali atas lingkungan

tersebut. Lingkungan eksternal di bedakan menjadi dua kelompok lingkungan

yaitu lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro adalah

lingkungan yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja

organisasi. Sedangkan lingkungan industri adalah lingkungan yang berpengaruh

langsung dan signifikan terhadap organisasi. Dengan mengetahui lingkungan

internal dan eksternal perusahaan maka akan dapat dirumuskan strategi yang

dapat digunakan oleh organisasi untuk mengambil kebijakan guna mencapai

tujuan yang dimiliki oleh organisasi.

Salah satu lingkungan yang penting dianalisis dalam rangka merumuskan

strategi adalah lingkungan internal. Menurut David (2006), identifikasi terhadap

lingkungan internal merupakan langkah awal untuk merumuskan strategi.

Identifikasi dimulai dengan menganalisis semua aspek yang ada didalam

organisasi sebagai dasar pertimbangan dan perhitungan dalam menilai kekuatan

dan kelemahan organisasi. Adapun aspek-aspek yang dianalisis dalam

mengidentifikasi lingkungan internal yaitu:

1. Aspek pemasaran

Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses mendefinisikan, mengantisipasi,

menciptakan serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang dan

jasa. Adapun tujuh fungsi pemasaran yaitu analisis pelanggan, penjualan produk

dan jasa, penetapan harga, perencanaan produk dan jasa, distribusi, riset

pemasaran, dan analisis peluang.

2. Aspek keuangan

Kondisi keuangan menjadi ukuran terbaik untuk posisi kompetitif perusahaan

dan daya tarik keseluruhan suatu perusahaan. Menggunakan kekuatan dan

kelemahan keuangan suatu organisasi merupakan hal yang penting guna

memformulasikan strategi secara efektif. Likuiditas, leverage, modal kerja,

profitabilitas, utilisasi aset, arus kas, dan modal perusahaan dapat menghapuskan

beberapa strategi dari alternatif yang layak. Faktor keuangan seringkali mengubah

strategi dan mengubah rencana implementasi.

3. Aspek manajemen

Manajemen memiliki fungsi yang terdiri dari lima aktivitas dasar yaitu

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pemberian motivasi

(actuating), pengendalian (controlling), pengolahan staf (leading). Perencanaan

terdiri dari semua aktivitas manajerial yang berkaitan dengan persiapan

menghadapi masa depan. Pengorganisasian meliputi semua aktivitas manajerial

yang menghasilkan struktur pekerjaan dan hubungan wewenang. Pemotivasian

didefinisikan sebagai usaha yang diarahkan untuk membentuk perilaku manusia.

Pengendalian merujuk pada semua aktivitas manajerial yang diarahkan untuk

memastikan bahwa hasil aktual konsisten sesuai dengan perencanaan. Pengelolaan

staf dipusatkan pada manajemen personalia atau manajemen sumber daya manusia.

Page 33: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

17

4. Aspek produksi atau operasi

Fungsi produksi dari suatu bisnis terdiri dari semua aktivitas yang mengubah

input menjadi barang dan jasa. Manajemen produksi atau operasi berhubungan

dengan input, transformasi dan output yang bervariasi antar industri dan pasar.

Manajemen produksi atau operasi terdiri atas lima area keputusan atau fungsi

yaitu proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan kualitas.

5. Aspek penelitian dan pengembangan

Organisasi berinvestasi pada litbang karena percaya bahwa investasi akan

menghasilkan produk atau jasa yang superior dan akan memberikan keunggulan

kompetitif. Pengeluaran litbang ditujukan pada pengembangan produk baru

sebelum pesaing melakukannya untuk memperbaiki kualitas produk atau

memperbaiki proses produksi untuk mengurangi biaya. Perusahaan yang

menjalankan strategi pengembangan produk harus mempunyai orientasi penelitian

dan pengembangan yang kuat.

6. Sistem informasi manajemen

Informasi menghubungkan semua fungsi bisnis menjadi satu dan menyediakan

dasar untuk semua keputusan manajerial. Kegunaan sistem informasi manajemen

adalah untuk memperbaiki kinerja suatu perusahaan dengan memperbaiki kualitas

keputusan manajerial. Sistem informasi manajemen yang efektif memanfaatkan

hardware, software, model analisis dan database komputer.

Dalam penyusunan strategi, lingkungan eksternal sama pentingnya dengan

lingkungan internal. Menurut David (2006), identifikasi lingkungan eksternal

bertujuan untuk membuat daftar terbatas mengenai berbagai peluang yang dapat

menguntungkan perusahaan dan berbagai ancaman yang merugikan perusahaan.

Lingkungan eksternal dibagi menjadi lima kategori besar yaitu (1) kekuatan

ekonomi; (2) kekuatan sosial, budaya, demografi dan lingkungan; (3) kekuatan

politik, pemerintah dan hukum; (4) kekuatan teknologi; dan (5) kekuatan

kompetitif. Namun secara umum lingkungan eksternal terdiri atas lingkungan

makro dan lingkungan industri. Adapun kekuatan-kekuatan yang dianalisis dalam

mengidentifikasi lingkungan makro yaitu:

1. Kekuatan ekonomi

Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi iklim

berbisnis suatu perusahaan. Semakin buruk kondisi ekonomi nya maka iklim

bisnis juga akan memburuk dan sebaliknya. Menurut Purwanto (2006), beberapa

faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam menganalis ekonomi suatu daerah atau

negara adalah (1) siklus bisnis; (2) ketersediaan energi; (3) inflasi dalam harga

barang dan jasa yaitu jika inflasi sangat tajam maka pengendalian upah dan harga

dapat menjadi beban yang berat; (4) kebijakan moneter, tarif suku bunga dan

devaluasi atau revaluasi mata uang relatif pada mata uang lainnya; (4) kebijakan

fiskal yaitu tingkat pajak untuk perusahaan dan perorangan; (5) neraca

pembayaran.

2. Kekuatan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan.

Kondisi sosial, budaya, demografi, dan lingkungan yang terdiri dari sikap,

gaya hidup, adat istiadat, dan kebiasaan dari orang-orang di lingkungan eksternal

perusahaan dapat berubah-ubah. Perubahan sosial, budaya, demografi dan

lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap hampir semua produk, jasa, pasar

dan pelanggan. Tren sosial, budaya, demografi dan lingkungan membentuk cara

orang hidup, bekerja, berproduksi dan mengkonsumsi. Oleh sebab itu, perubahan-

Page 34: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

18

perubahan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan yang mempengaruhi

perusahaan hendaknya dapat diantisipasi oleh perusahaan.

3. Kekuatan politik, pemerintah dan hukum

Faktor politik, pemerintah dan hukum dapat menjadi peluang atau ancaman

utama untuk perusahaan kecil maupun besar. Situasi politik yang tidak kondusif

akan berdampak negatif bagi dunia usaha sebaliknya, situasi politik yang kondusif

akan mendukung dunia usaha. Meningkatnya persaingan global menekankan

kebutuhan akan peramalan yang akurat dalam bidang politik, pemerintah dan

hukum.

4. Kekuatan teknologi

Perubahan teknologi yang revolusioner dan penemuan memiliki pengaruh

yang dramatis terhadap organisasi. Kemajuan teknologi mempengaruhi produk,

jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, proses produksi, praktik

pemasaran, dan posisi kompetitif perusahaan secara dramatis. Kemajuan teknologi

dapat menciptakan pasar baru, yang menghasilkan penciptaan produk baru dan

produk yang lebih baik, perubahan posisi biaya kompetitif dalam suatu industri,

dan membuat produk dan jasa saat ini menjadi ketinggalan jaman (David 2006).

Menurut David (2006), kekuatan kompetitif atau lingkungan industri dapat

diidentifikasi dengan menggunakan Model Lima Kekuatan Porter (Porter’s Five-

Forces Model) dari Michael R. Porter. Porter menyatakan hakikat persaingan

suatu industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan:

Gambar 2 Model lima kekuatan Porter

Sumber: David (2006)

1. Potensi pengembangan produk substitusi

Perusahaan bersaing dekat dengan produsen produk substitusi dalam industri

yang berbeda. Keberadaan produk substitusi menciptakan batas harga tertinggi

yang dapat dibebankan sebelum konsumen beralih ke produk substitusi. Tekanan

kompetisi yang berasal dari produk substitusi meningkat sejalan dengan

menurunnya harga relatif dari produk substitusi dan sejalan dengan biaya

konsumen untuk beralih ke produk lain menurun.

2. Kemungkinan masuknya pesaing baru

Ketika perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke dalam industri tertentu,

intensitas persaingan antar perusahaan meningkat. Masuknya pendatang baru ke

dalam industri tergantung pada rintangan atau hambatan masuk yang ada.

Potensi pengembangan produk

substitusi

Persaingan

antar

perusahaan

sejenis

Kekuatan tawar

menawar pemasok

Kekuatan tawar

menawar pembeli

Kemungkinan masuknya

pesaing baru

Page 35: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

19

Hambatan untuk masuk dapat mencangkup kebutuhan untuk mencapai skala

ekonomi dengan cepat, kebutuhan untuk mendapatkan teknologi dan pengetahuan

khusus, kurangnya pengalaman, tingginya kesetiaan pelanggan, kuatnya

preferensi merek, besarnya kebutuhan akan modal, kurangnya jalur distribusi yang

memadai, peraturan pemerintah, tarif, kurangnya akses terhadap bahan mentah,

kepemilikan paten, lokasi yang kurang menguntungkan, serangan balasan dari

perusahaan yang sudah mapan, dan potensi kejenuhan pasar. Jika rintangan atau

hambatan ini besar atau pendatang baru memperkirakan akan ada perlawanan

yang keras dari pelaku usaha lama, maka ancaman masuknya pendatang baru akan

menjadi rendah.

3. Kekuatan tawar menawar pembeli

Kekuatan tawar-menawar pembeli mempengaruhi intensitas pesaingan dalam

suatu industri jika pembeli atau konsumen terkonsentrasi atau besar jumlahnya.

Kekuatan tawar menawar konsumen juga lebih tinggi ketika yang dibeli adalah

produk standar atau tidak terdiferensiasi. Pembeli mempengaruhi suatu industri

dengan cara tawar-menawar untuk harga yang lebih rendah, mutu yang lebih

tinggi dan pelayanan yang lebih baik, semuanya dengan mengorbankan

kemampulabaan industri.

4. Kekuatan tawar menawar pemasok

Kekuatan tawar-menawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan

dalam suatu industri, khususnya ketika ada sejumlah besar pemasok, ketika hanya

ada sedikit barang substitusi yang cukup bagus, atau ketika biaya untuk mengganti

bahan baku sangat mahal. Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat

kemampuan menaikkan harga atau pengurangan kualitas produk atau jasa.

Pemasok yang kuat dapat menekan kemampulabaan industri yang tidak mampu

mengimbangi kenaikan harganya.

5. Persaingan antara perusahaan sejenis

Persaingan antar perusahaan sejenis biasanya merupakan kekuatan terbesar

dalam lima kekuatan kompetitif. Intensitas persaingan di antara perusahaan

sejenis yang bersaing cenderung meningkat karena jumlah pesaing semakin

bertambah, karena pesaing semakin seragam dalam hal ukuran dan kemampuan,

karena permintaan untuk produk industri menurun, dan karena pemotongan harga

menjadi semakin umum. Persaingan juga meningkat ketika pelanggan dapat

berpindah merek dengan mudah; ketika hambatan untuk meninggalkan pasar

tinggi; ketika biaya tetap tinggi; ketika produk mudah rusak; ketika perusahaan

pesaing berbeda dalam hal strategi, tempat mereka berasal, dan budaya; serta

ketika merger dan akuisisi menjadi umum dalam suatu industri. Strategi yang

dijalankan oleh suatu perusahaan dapat berhasil hanya jika mereka memberikan

keunggulan kompetitif dibanding strategi yang dijalankan perusahaan pesaing

(David 2006).

Konsep Strategi

Strategi memiliki beberapa pengertian sebagaimana dikemukakan oleh

para ahli. Menurut David (2006), strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan

jangka panjang. Strategi adalah tindakan potensial yang membutuhkan keputusan

manajemen tingkat atas dan sumberdaya perusahaan dalam jumlah yang besar.

Strategi mempengaruhi kemakmuran perusahaan dalam jangka panjang,

Page 36: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

20

khususnya untuk lima tahun, dan berorientasi ke masa depan. Strategi memiliki

konsekuensi yang multifungsi dan multidimensi serta perlu mempertimbangkan

faktor-faktor eksternal dan internal yang dihadapi perusahaan. Strategi bisnis

dapat mencangkup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan

produk, penetrasi pasar, pengurangan bisnis, divestasi, likuidasi, dan joint venture.

Sedangkan Salusu (2005) dalam Masyhudzulhak (2011) mengartikan strategi

sebagai suatu seni menggunakan kecakapan dan sumberdaya suatu organisasi

untuk mencapai sasarannya melalui hubungannya yang efektif dengan lingkungan

dalam kondisi yang paling menguntungkan.

Strategi digunakan dalam organisasi bisnis untuk meningkatkan

profitabilitas dan keberlanjutan usaha sekaligus memenangkan persaingan

produknya di dalam pasar. Sedangkan organisasi pemerintahan menggunakan

strategi untuk keberhasilan pembangunan supaya hasil pembangunan mencapai

sasarannya dan bermanfaat bagi masyarakat. Selanjutnya organisasi politik

menggunakan strategi untuk keberhasilannya dalam memenangkan dan merebut

suara rakyat dalam pemilihan umum. Beragamnya bentuk dan karakteristik

organisasi menggunakan strategi menunjukan strategi telah banyak memberikan

kontribusi terhadap kemajuan dan perkembangan organisasi. Peranan strategi

dalam menunjang keberhasilan organisasi untuk mencapai tujuan, menjadikan

strategi sebagai alat pendukung para pimpinan organisasi untuk mengambil

kebijakan (Masyhudzulhak 2011).

Definisi Visi, Misi dan Tujuan Organisasi

Visi adalah mental image dari keadaan yang memungkinkan dan diinginkan

pada masa mendatang oleh organisasi yang bersangkutan. Visi merupakan suatu

pernyataan organisasi yang sangat penting, di dalam visi ada harapan dan cita –

cita yang hendak dicapai suatu organisasi di masa mendatang. Misi dalam

organisasi merupakan suatu perwujudan dari visi, artinya misi adalah

implementasi dari kehendak visi, dengan misi organisasi tercermin bahwa

organisasi tersebut terlihat jelas tujuannya, ada hubungan yang erat dan

keterkaitan misi dengan strategi. Sedangkan tujuan sendiri menggambarkan

keadaan masa mendatang tentang kegiatan dari organisasi yang dapat

direalisasikan (Masyhudzulhak 2011). Menurut Purwanto (2006) tujuan di artikan

sebagai pernyataan tentang keinginan yang akan dijadikan pedoman bagi

manajemen perusahaan untuk meraih hasil tertentu atas kegiatan yang dilakukan

dengan dimensi waktu tertentu. Adapun empat alasan pentingnya tujuan bagi

perusahaan ataupun organisasi yaitu:

1. Tujuan membantu mendefinisikan organisasi dalam lingkungannya

2. Tujuan membantu mengkoordinasi keputusan dan pengambil keputusan

3. Tujuan menyediakan norma untuk menilai pelaksanaan prestasi organisasi

4. Tujuan merupakan sasaran yang lebih nyata daripada pernyataan visi dan

misi.

Analisis Strength, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT)

Matriks SWOT adalah sebuah alat analisis pada tahap pencocokan

(matching tool) yang penting guna membantu mengembangkan empat tipe strategi.

Keempat tipe strategi yang dimaksudkan yaitu:

Page 37: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

21

1. Strategi S-O (Strength-Opportunity)

Strategi S-O memanfaatkan kekuatan-kekuatan internal yang dimiliki

perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang-peluang eksternal yang ada.

2. Strategi W-O (Weakness-Opportunity)

Strategi W-O bertujuan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan internal

yang dimiliki perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal

yang ada.

3. Strategi S-T (Strength-Threat)

Strategi S-T menggunakan kekuatan-kekuatan internal yang dimiliki

perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-

ancaman eksternal yang ada.

4. Strategi W-T (Weakness-Threat)

Strategi W-T adalah taktik defensive yang diarahkan untuk mengurangi

kelemahan-kelemahan internal yang dimiliki perusahaan serta menghindari

ancaman-ancaman eksternal yang ada (David 2006).

Arsitektur Strategik

Adanya perubahan lingkungan yang cepat akan memaksa setiap organisasi

yang untuk bersikap lebih adaptif dan lebih fleksibel. Menurut Yoshida (2006),

arsitektur strategik merupakan pendekatan yang lebih adaptif dan lebih fleksibel

dalam melakukan perencanaan strategik sekaligus sebagai solusi untuk

menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang amat cepat. Yoshida (2006) juga

menyatakan bahwa arsitektur strategik adalah suatu gambar rancangan arsitektur

strategi yang bermanfaat bagi perusahaan untuk merumuskan strateginya ke dalam

kanvas (blueprint) rencana organisasi untuk meraih visi dan misinya. Arsitektur

strategik merupakan alat yang dapat dimanfaatkan organisasi baik profit ataupun

non profit untuk memenangkan persaingan dalam industri tertentu. Caranya

adalah dengan membangun dan menggunakan kekuatan inti organisasi bersamaan

dengan pengembangan sendiri batasan industri yang dimasukinya guna

memperoleh peluang pasar yang lebih besar sehingga keinginan untuk build to

last dapat diwujudkan. Untuk itu, kekuatan inti yang ada pada organisasi dapat

dimaksimalkan untuk meraih kemenangan. Dengan arsitektur strategik, pilihan

strategi yang akan diimplementasikan dapat dipetakan sehingga memudahkan

pelaksana dalam membaca, memahami, melakukan atau mengimplementasikan

dan mengevaluasinya.

Untuk menyusun sebuah arsitektur strategik yang lengkap perlu

memperhatikan komponen inti dan komponen pendamping. Komponen inti adalah

komponen krusial yang menjadi syarat cukup untuk menyusun arsitektur strategik.

Tanpa komponen inti, arsitektur strategik akan sulit disusun dan

diimplementasikan. Sedangkan komponen pendamping adalah komponen yang

akan melengkapi komponen dan merupakan turunan lanjutan dari komponen inti.

Komponen pendamping akan mempertajam hasil arsitektur strategik yang

dirumuskan untuk diimplementasikan. Hasil akhir dari arsitektur strategik

dituangkan ke dalam gambar berisikan program-program dengan rentang waktu

pelaksanaan. Untuk menggambarkan peta arsitektur strategik sendiri belum ada

daftar yang baku. Namun gambar arsitektur strategik harus dapat memperlihatkan

jalan perubahan yang akan ditempuh organisasi untuk mewujudkan visi, misi, dan

tujuannya.

Page 38: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

22

Yoshida (2006) mengatakan bahwa arsitektur strategik disusun melalui

pendekatan dengan memperhatikan beberapa unsur berikut: visi dan misi

organisasi, analisis lingkungan internal dan eksternal organisasi, melakukan

pengintipan terhadap masa depan yang akan dihadapi atau industry foresight,

mengetahui dan memahami tantangan organisasi serta sasaran yang ingin dicapai.

a. Visi dan misi organisasi

Visi organisasi adalah pernyataan tentang cita-cita yang ingin dicapai di

masa mendatang (what do we want to become). Misi organisasi adalah pernyataan

tentang alasan keberadaan organisasi (the reason for being).

b. Analisis lingkungan internal dan eksternal

Analisis lingkungan internal dan eksternal merupakan identifikasi terhadap

faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan ekstenal (peluang dan

ancaman) yang mempengaruhi organisasi saat ini dan dimasa yang akan datang.

c. Redefinisi industri masa depan (industry foresight)

Menurut Hamel dan Prahalad (1995) dalam Yoshida (2006), industry

foresight merupakan suatu asumsi terbaik yang disepakati bersama tentang masa

depan suatu industri atau perusahaan maupun organisasi dan berdasarkan hal ini

dibangun segala hal yang diperlukan untuk menunjang evolusi bisnis tersebut.

Industry foresight memberikan gambaran tentang hal-hal yang potensial dalam

organisasi untuk dikembangkan di masa depan dan memungkinkan organisasi

tersebut untuk mengambil posisi sebagai pemimpin.

d. Tantangan organisasi (strategic challenge)

Menurut Hamel dan Prahalad (1995) dalam Yoshida (2006), tantangan

organisasi adalah sarana atau tata cara operasional yang harus dimiliki dan harus

diaplikasikan organisasi untuk memperoleh keunggulan-keunggulan bersaing baru

dan secara bertahap. Tantangan rencana organisasi juga merupakan rencana awal

(tujuan jangka pendek) yang perlu dipersiapkan organisasi meliputi potensi bisnis

dan perkiraan investasi yang diperlukan untuk merealisasikan bisnis baru.

e. Sasaran yang ingin dicapai

Sasaran yang ingin dicapai merupakan tujuan organisasi yang telah

dikuantifisir dengan baik. Sasaran dibuat dalam rangka memudahkan organisasi

dalam mencapai tujuannya, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.

Sasaran diidentifikasi dengan memperjelas visi, misi, dan tujuan organisasi.

Biasanya sasaran perusahaan merupakan visi, misi, dan tujuan organisasi itu

sendiri.

Kerangka Pemikiran Operasional

Di Indonesia, tanaman pangan merupakan subsektor dari sektor pertanian

sebagai penyumbang PDB terbesar di setiap tahunnya. Salah satu komoditi dari

subsektor tanaman pangan yang utama adalah beras. Beras merupakan makanan

pokok hampir seluruh penduduk di Indonesia. Salah satu jenis beras yang paling

baik untuk dikonsumsi adalah beras hitam. Baiknya kandungan gizi dan besarnya

manfaat yang mampu diberikan oleh beras hitam membuat masyarakat tertarik

untuk mengkonsumsi beras hitam. Permintaan akan beras hitam terus mengalami

peningkatan. Namun saat ini beras hitam masih terbilang langka keberadaannya

karena volume produksi beras hitam di Indonesia masih rendah. Untuk itu beras

hitam perlu dilestarikan dan dikembangkan, salah satunya di Kabupaten Bogor.

Page 39: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

23

Kelompok Tani Darma Bakti merupakan salah satu kelompok tani yang

membudidayakan dan mengusahakan beras hitam di Kabupaten Bogor. Untuk

mampu berperan dan memberikan manfaat bagi para petani khususnya petani

anggota, Kelompok Tani Darma Bakti perlu memiliki kinerja yang efektif. Selain

itu, Kelompok Tani Darma Bakti perlu memiliki alternatif strategi pengembangan

untuk mampu meningkatkan efektivitas kinerja, mempertahankan posisi usaha dan

permintaan yang ada, bersaing serta beradaptasi dengan perubahan yang terus

terjadi untuk mencapai tujuan kelompok. Dengan demikian, pentingnya mengukur

efektivitas kinerja dan merumuskan alternatif strategi pengembangan bagi

Kelompok Tani Darma Bakti.

Langkah pertama dari penelitian ini adalah mengukur tingkat efektivitas

kinerja Kelompok Tani Darma Bakti selama ini. Tingkat efektivitas kinerja

Kelompok Tani Darma Bakti diukur melalui persepsi dan penilaian petani anggota

terhadap sembilan buah indikator menurut Peraturan Menteri Pertanian Nomor

82/Permentan/OT.140/8/2013 tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani.

Efektivitas kinerja diukur menggunakan kuesioner yang kemudian hasilnya diolah

dengan skala likert. Hasil analisis ini dapat digunakan sebagai gambaran kondisi

kinerja Kelompok Tani Darma Bakti selama ini dan membantu merumuskan

alternatif strategi pengembangan yang tepat pada matriks SWOT dan perancangan

arsitektur strategik. Tahap selanjutnya yaitu tahap kedua dilakukan analisis

lingkungan Kelompok Tani Darma Bakti, baik lingkungan internal maupun

eksternal. Analisis lingkungan internal dilakukan melalui pendekatan fungsional

dengan mengidentifikasi aspek manajemen, keuangan, produksi operasi,

pemasaran, penelitian dan pengembangan serta sistem informasi manajemen.

Analisis internal dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan Kelompok

Tani Darma Bakti. Analisis lingkungan eksternal dibedakan menjadi dua yaitu

lingkungan industri dan lingkungan makro. Lingkungan makro dianalisis dengan

memperhatikan kekuatan: 1) ekonomi; 2) sosial, budaya, demografi dan

lingkungan; 3) politik, pemerintah dan hukum serta 4) teknologi. Lingkungan

industri dianalisis dengan Model Lima Kekuatan Porter yaitu potensi

pengembangan produk substitusi, kemungkinan masuknya pendatang baru,

kekuatan tawar menawar pemasok, kekuatan tawar menawar pembeli dan

persaingan antara perusahaan sejenis. Analisis eksternal bertujuan untuk

mengetahui peluang dan ancaman Kelompok Tani Darma Bakti.

Hasil analisis lingkungan berupa faktor strategis internal dan eksternal

dijadikan sebagai dasar untuk merumuskan alternatif strategi pengembangan beras

hitam yang tepat diterapkan Kelompok Tani Darma Bakti. Perumusan alternatif

strategi pengembangan merupakan langkah ketiga pada penelitian ini dan

dilakukan dengan menggunakan Matriks SWOT. Alternatif strategi yang

dihasilkan pada matriks SWOT kemudian dirancang dan dijabarkan menjadi

rekomendasi program-program kegiatan yang lebih mudah dipahami dan

diimplementasikan oleh kelompok tani. Rekomendasi program-program kegiatan

tersebut kemudian dipetakan dalam rancangan arsitektur strategik dengan

menggunakan rentang waktu. Dengan diketahuinya tingkat efektivitas kinerja dan

alternatif strategi pengembangan beras hitam yang tepat bagi Kelompok Tani

Darma Bakti diharapkan Kelompok Tani Darma Bakti dapat meningkatkan

efektivitas kinerjanya dan mencapai visi, misi dan tujuan kelompok serta

membantu pengembangan beras hitam di Kabupaten Bogor.

Page 40: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

24

Gambar 3 Kerangka pemikiran operasional

Lingkungan industri

( 5 kekuatan porter )

1. Ancaman

pendatang baru

2. Daya tawar

menawar pembeli

3. Daya tawar

menawar pemasok

4. Ancaman produk

substitusi

5. Persaingan industri

Formulasi alternatif strategi pengembangan Kelompok Tani Darma Bakti

Perancangan arsitektur strategik

Analisis lingkungan eksternal

kelompok tani

Analisis lingkungan

internal kelompok tani

(fungsional)

1. Pemasaran

2. Keuangan

3. Manajemen

4. Produksi operasi

5. Penelitian

pengembangan

6. Sistem informasi

manajemen

Lingkungan makro

1. Ekonomi

2. Sosial,

Budaya, demografi

dan lingkungan

3. Politik,

pemerintahan dan

hukum

4. Teknologi

1. Adanya pertemuan atau rapat anggota dan pengurus yang berkala

2. Adanya rencana kerja kelompok dan evaluasi akhir kelompok tani secara partisipatif

3. Adanya aturan atau norma tertulis yang disepakati dan ditaati bersama

4. Adanya pencatatan atau pengadministrasian organisasi yang rapih

5. Memfasilitasi kegiatan usaha bersama di sektor hulu hingga hilir

6. Memfasilitasi usahatani secara komersial dan berorientasi pasar

7. Memberikan pelayanan informasi dan teknologi bagi anggota

8. Adanya jejaring kerjasama antara kelompok tani dengan pihak lain dalam bentuk

kemitraan, dan

9. Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau penyisihan hasil usaha

kegiatan kelompok.

Efektivitas kinerja Kelompok Tani Darma Bakti

Kelompok Tani Darma Bakti

Page 41: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

25

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Kelompok Tani Darma Bakti yang

berlokasi di Kampung Nanggung, Desa Bangunjaya, Kecamatan Cigudeg,

Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan

bahwa Kecamatan Cigudeg merupakan kecamatan yang terkenal dengan “mutiara

hitam“ nya di Kabupaten Bogor dan Kelompok Tani Darma Bakti merupakan

kelompok tani dimana uji coba penanaman beras hitam oleh BP3K wilayah

Cigudeg, Jasinga dan Sukajaya pertama kali dilakukan. Kelompok Tani Darma

Bakti juga merupakan kelompok tani yang kerap dijadikan percontohan dan

panutan bagi kelompok tani lainnya khususnya dalam pengusahaan beras hitam.

Pertimbangan lainnya dalam pemilihan lokasi penelitian yaitu Kelompok Tani

Darma Bakti juga dilakukan berdasarkan saran yang diberikan oleh Dinas

Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor serta pihak BKP5K karena Kelompok

Tani Darma Bakti dinilai aktif dan memiliki hubungan baik dengan pemerintah.

Selain itu, beras hitam dinilai sangat potensial dan menjadi salah satu agenda

pengembangan di Kabupaten Bogor. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan

Maret sampai dengan bulan April 2014.

Jenis dan Instrumentasi Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung (observasi) di

lokasi Kelompok Tani Darma Bakti, wawancara mendalam dengan beberapa

responden ahli dan pengisian kuesioner dengan dipandu oleh peneliti. Data primer

yang diperoleh meliputi gambaran umum, visi, misi, tujuan, sasaran, industry

foresight, tantangan kelompok, persepsi anggota terhadap kinerja kelompok serta

informasi mengenai lingkungan internal dan eksternal Kelompok Tani Darma

Bakti. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur pada penelitian terdahulu,

buku, jurnal-jurnal, internet, artikel, dan literatur yang berhubungan dengan topik,

permasalahan dan komoditi yang dianalisis. Untuk data penunjang dikumpulkan

data-data dari instansi terkait seperti Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten

Bogor, BKP5K, BP3K, UPT setempat dan juga dari BPS.

Instrumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar

pertanyaan untuk responden ahli dan juga petani anggota. Instrumen pendukung

lainnya adalah komputer, alat pencatatan dan alat perekam (voice recorder) untuk

mendukung proses wawancara.

Metode Penentuan Sampel

Metode penentuan sampel untuk menganalisis efektivitas kinerja

kelompok tani dilakukan dengan purposive sampling dengan pertimbangan bahwa

responden yakni 30 petani anggota yang aktif dapat merepresentasikan kondisi

kinerja kelompok saat ini. Metode penentuan responden untuk perumusan strategi

pengembangan dilakukan dengan purposive sampling dengan pertimbangan

bahwa responden merupakan responden ahli yang benar-benar berkompeten dan

Page 42: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

26

memiliki informasi yang dibutuhkan peneliti terkait beras hitam dan Kelompok

Tani Darma Bakti. Adapun responden ahli tersebut yaitu Pak Murjia (Ketua

Kelompok Tani Darma Bakti), Pak Abdurrahman (Sekertaris Kelompok Tani

Darma Bakti), dan Pak Rian (Penyuluh Pendamping Lapangan) beserta Pak Agus

(Ketua BP3K setempat).

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data pada penelitian ini dilakukan secara kualitatif

dan kuantitatif. Data kualitatif disajikan dalam bentuk deskriptif untuk

mendeskripsikan gambaran umum, visi, misi, tujuan, sasaran, industry foresight,

tantangan kelompok, serta informasi mengenai lingkungan internal dan eksternal

Kelompok Tani Darma Bakti. Data kuantitatif disajikan dalam bentuk tabulasi

yang ditransfer dari hasil wawancara dan pengisian kuesioner kemudian diolah

menggunakan kalkulator dan Microsoft Excel lalu diinterpretasikan. Pada

penelitian ini dilakukan analisis berupa analisis efektivitas kinerja dan analisis

alternatif strategi pengembangan. Adapun alat analisis yang digunakan adalah

skala likert, analisis lingkungan, matriks SWOT dan arsitektur strategik.

Analisis Efektivitas Kinerja Kelembagaan Kelompok Tani

Pengukuran efektivitas kinerja Kelompok Tani Darma Bakti dilakukan

berdasarkan persepsi dan penilaian baik oleh pengurus kelompok tani sendiri

maupun oleh petani-petani anggota yang aktif dengan menggunakan skala likert.

Menurut Sugiono (2012), skala likert merupakan skala pengukuran yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Fenomena sosial disebut juga sebagai

variabel penelitian. Dengan skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator variabel tersebut dijadikan

sebagai titik tolak ukur untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pertanyaan atau pernyataan. Pada penelitian ini, yang menjadi variabel penelitian

adalah efektivitas kinerja Kelompok Tani Darma Bakti. Kemudian yang menjadi

indikator variabel atau titik tolak ukur adalah kesembilan upaya kelompok tani

yang kuat dan mandiri menurut Peraturan Menteri Pertanian Nomor

82/Permentan/OT.140/8/2013 tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petanis.

Adapun indikator variabel tersebut yaitu (1) Adanya pertemuan atau rapat anggota

dan pengurus yang berkala; (2) Adanya rencana kerja kelompok dan evaluasi

akhir kelompok tani secara partisipatif; (3) Adanya aturan atau norma tertulis

yang disepakati dan ditaati bersama; (4) Adanya pencatatan atau

pengadministrasian organisasi yang rapih; (5) Memfasilitasi kegiatan usaha

bersama di sektor hulu hingga hilir; (6) Memfasilitasi usahatani secara komersial

dan berorientasi pasar; (7) Memberikan pelayanan informasi dan teknologi bagi

anggota; (8) Adanya jejaring kerjasama antara kelompok tani dengan pihak lain

dalam bentuk kemitraan; dan (9) Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari

anggota atau penyisihan hasil usaha kegiatan kelompok. Selanjutnya indikator-

indikator tersebut ditransformasikan menjadi item-item instrumen berupa

pertanyaan-pertanyaan yang disajikan dengan kuesioner. Untuk mengisi kuesioner,

responden diminta untuk memberikan jawaban yang terdiri dari tiga kategori

Page 43: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

27

pilihan jawaban, dimana masing-masing jawaban tersebut memiliki tingkatan skor

yaitu 1–3. Tingkatan skor jawaban tersebut masing-masing memiliki definisi yang

dijelaskan pada Tabel 4.

Tabel 4 Skor jawaban skala likert

Skor Jawaban Skala Jawaban

3 Jawaban yang paling mendukung

2 Jawaban yang mendukung

1 Jawaban yang tidak mendukung

Sumber: Sugiono 2012

Berdasarkan perolehan skor dari responden, selanjutnya ditentukan selang

untuk menentukan keberadaan efektivitas kinerja kelompok tani. Selang diperoleh

dari selisih total skor tertinggi yang mungkin dengan total skor terendah yang

mungkin dibagi jumlah kategori jawaban.

Dimana total skor tertinggi atau skor ideal (kriterium) dan total skor

terendah diperoleh dari:

Setelah diperoleh nilai selang, selanjutnya selisih antara total skor tertinggi

atau skor ideal dan total skor terendah dibagi menjadi tiga berdasarkan nilai

selang sehingga menghasilkan tiga selang kategori penilaian efektivitas kinerja

kelompok tani. Selang kategori penilaian pertama atau selang terendah

menyatakan bahwa upaya atau kinerja Kelompok Tani Darma Bakti belum efektif

atau kinerja kelompok tani rendah. Selang kategori penilaian kedua menyatakan

bahwa upaya atau kinerja Kelompok Tani Darma Bakti cukup efektif. Selang

kategori penilaian terakhir atau selang tertinggi menyatakan bahwa upaya atau

kinerja Kelompok Tani Darma Bakti efektif. Pada penelitian ini selang yang

diperoleh adalah 400 dengan nilai skor tertinggi 1800 dan terendah 600.

Tabel 5 Selang kategori penilaian efektivitas kinerja Kelompok Tani Darma Bakti

No Kategori Penilaian Selang Kategori Penilaian

1 Belum efektif 600 – 1 000

2 Cukup efektif 1 001 – 1 400

3 Efektif 1 401 – 1 800

Analisis Alternatif Strategi Pengembangan

Metode pengolahan dan analisis data untuk merumuskan alternatif strategi

pengembangan pada penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu: 1) Tahap

pengumpulan data (input stage) dengan analisis lingkungan internal dan eksternal;

Page 44: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

28

2) Tahap pencocokan (matching stage) dengan menggunakan matriks SWOT; dan

3) Tahap perancangan arsitektur strategik. Data diolah secara kualitatif guna

mendeskripsikan lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan,

lingkungan eksternal yang menjadi peluang dan ancaman, rekomendasi alternatif

strategi dan rancangan arsitektur strategik yang dapat diterapkan untuk

pengembangkan Kelompok Tani Darma Bakti dalam pengusahaan beras hitam.

Tahap Pengumpulan Data (Input Stage)

Tahap pertama atau tahap pengumpulan data (input stage) digunakan

untuk meringkas informasi dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi.

Pada tahap ini data yang dikumpulkan dibedakan menjadi dua yaitu data internal

dan data eksternal. Berdasarkan David (2006), pengumpulan data internal

dilakukan dengan menganalisis lingkungan internal menggunakan pendekatan

fungsional. Lingkungan internal dianalisis melalui identifikasi terhadap aspek

manajemen, keuangan, produksi operasi, pemasaran, penelitian dan

pengembangan serta sistem informasi manajemen. Tujuan mengidentifikasi

lingkungan internal adalah untuk menentukan faktor–faktor strategis yang

menjadi kekuatan dan kelemahan Kelompok Tani Darma Bakti. Pengumpulan

data eksternal dilakukan dengan menganalisis lingkungan eksternal yang

dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan makro dan lingkungan industri

(kompetitif). Berdasarkan David (2006), lingkungan makro dianalisis dengan

mengidentifikasi kekuatan ekonomi, sosial, budaya, demografi dan lingkungan,

politik, pemerintah dan hukum, serta teknologi. Sedangkan lingkungan industri

dianalisis dengan menggunakan Model Lima Kekuatan Porter yaitu potensi

pengembangan produk substitusi, kemungkinan masuknya pesaing baru, kekuatan

tawar menawar pemasok, kekuatan tawar menawar pembeli dan persaingan antara

perusahaan sejenis. Tujuan mengidentifikasi data eksternal adalah untuk

mengetahui faktor-faktor strategis yang menjadi peluang dan ancaman Kelompok

Tani Darma Bakti.

Tahap Pencocokan (Matching Stage)

Tahap pencocokan pada perumusan alternatif strategi bersandar pada

informasi yang diturunkan dari tahap input untuk mencocokan peluang dan

ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal. Mencocokan faktor-

faktor strategis internal dan eksternal adalah kunci untuk menghasilkan alternatif

strategi yang layak dan efektif. Pada penelitian ini alat yang digunakan pada tahap

pencocokan adalah matriks SWOT. Menurut David (2006), matriks SWOT terdiri

dari komponen kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang

(opportunities) dan ancaman (threats). Dengan komponen yang dimiliki, matriks

SWOT akan membantu mengembangkan empat tipe alternatif strategi yaitu:

1. Strategi S-O (Strength-Opportunity)

Strategi S-O memanfaatkan kekuatan-kekuatan internal yang dimiliki

perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang-peluang eksternal yang ada.

2. Strategi W-O (Weakness-Opportunity)

Strategi W-O bertujuan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan internal

yang dimiliki perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal

yang ada.

Page 45: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

29

3. Strategi S-T (Strength-Threat)

Strategi S-T menggunakan kekuatan-kekuatan internal yang dimiliki

perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-

ancaman eksternal yang ada.

4. Strategi W-T (Weakness-Threat)

Strategi W-T adalah taktik defensive yang diarahkan untuk mengurangi

kelemahan-kelemahan internal yang dimiliki perusahaan serta menghindari

ancaman-ancaman eksternal yang ada.

Matriks SWOT terdiri dari sembilan sel yaitu empat sel faktor (S, W, O,

dan T), empat sel alternatif strategi dan satu sel kosong. Hal ini dapat dilihat pada

Gambar 4. Terdapat delapan tahapan dalam membentuk matriks SWOT, yaitu:

1) Membuat daftar faktor-faktor peluang eksternal perusahaan.

2) Membuat daftar faktor-faktor ancaman eksternal perusahaan.

3) Membuat daftar kekuatan kunci internal perusahaan.

4) Membuat daftar kelemahan kunci internal perusahaan.

5) Mencocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal dan

catat hasilnya dalam sel strategi S-O.

6) Mencocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang eksternal

perusahaan yang hasilnya dicatat dalam sel strategi W-O.

7) Mencocokkan kekuatan-kekuatan internal perusahaan dan ancaman-ancaman

eksternal yang hasilnya dicatat dalam sel strategi S-T.

8) Mencocokkan kelemahan-kelemahan internal perusahaan dan ancaman-

ancaman eksternal yang hasilnya dicatat dalam sel strategi W-T (David 2006).

Gambar 4 Matriks SWOT

Sumber: David (2006)

Tahap Perancangan Arsitektur Strategik

Berdasarkan pada Yoshida (2006), perumusan arsitektur strategik

dilakukan dengan mempertimbangkan input – input berupa hasil identifikasi

terhadap visi, misi dan tujuan, industry foresight, tantangan yang dihadapi dan

sasaran yang ingin dicapai oleh Kelompok Tani Darma Bakti. Pada penelitian ini,

arsitektur strategik diturunkan dari hasil matriks SWOT berupa strategi SO, WO,

ST dan WT yang diperoleh sebelumnya dengan menggunakan input dari hasil

analisis lingkungan internal dan ekstenal. Arsitektur strategik juga diperoleh

dengan meninjau hasil analisis terhadap efektivitas kinerja. Dengan

Page 46: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

30

mempertimbangkan input - input yang telah diperoleh, masing-masing alternatif

strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT dikembangkan secara lebih rinci

menjadi rekomendasi program-program kegiatan dengan rentang waktu tertentu.

Program-program yang dilengkapi dengan rentang waktu pelaksanaan

tersebut lebih mudah untuk dipahami dan diimplementasikan oleh organisasi

khususnya kelompok tani. Rentang waktu pengimplementasian arsitektur strategik

Kelompok Tani Darma Bakti ditetapkan selama enam tahun (2014-2020).

Penetapan lamanya rentang waktu selama enam tahun berdasarkan keinginan dari

ketua kelompok untuk mencapai sasaran kelompok pada tahun 2020. Selain itu

diharapkan pada tahun tersebut kondisi lahan yang digunakan sudah kembali sehat

dan tidak lagi mengandung unsur kimia. Tahapan perancangan arsitektur strategik

pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Kerangka perancangan arsitektur strategik Kelompok Tani Darma

Bakti

GAMBARAN UMUM KELOMPOK TANI

Sejarah dan Perkembangan Kelompok Tani Darma Bakti

Kelompok Tani Darma Bakti merupakan salah satu kelompok tani yang

mengusahakan dan mengembangkan beras hitam. Kelompok Tani Darma Bakti

terletak di Kampung Nanggung, Desa Bangunjaya, Kecamatan Cigudeg,

Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kelompok tani ini berdiri sejak tahun 1996 atas

dasar kerjasama para petani di kampung nanggung dan diketuai oleh Bapak H.

Sumari. Namun sepeninggalnya Bapak H. Sumari, pada tahun 2002 Bapak H.

Sumari digantikan oleh Bapak Murjia yang ditunjuk langsung oleh pihak BP3K

sebagai ketua Kelompok Tani Darma Bakti. Selain sebagai ketua kelompok tani,

Bapak Murjia juga menjabat sebagai ketua Asosiasi Petani Beras Hitam

Kabupaten Bogor. Namun sayangnya asosiasi tersebut belum aktif berjalan hingga

kini. Saat ini, jumlah anggota Kelompok Tani Darma Bakti tercatat sebanyak 113

orang anggota namun anggota yang aktif kurang lebih hanya 30 orang anggota.

Efektivitas Kinerja

Analisis Lingkungan

Eksternal

Tantangan

Organisasi

Matriks SWOT

Rekomendasi

Program

Industry

Foresight

Analisis Lingkungan

Internal

Arsitektur

Strategik

Visi dan

Misi

Sasaran

Page 47: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

31

Luas lahan yang dimiliki oleh Kelompok Tani Darma Bakti secara keseluruhan

terhitung seluas 43.5 ha. Namun saat ini total luas lahan yang ada jika dilihat dari

kepemilikan petani anggota yang aktif yaitu 18.5 ha. Kelompok Tani Darma Bakti

tergabung dalam gabungan kelompok tani yang ada di Desa Bangunjaya bernama

Gabungan Kelompok Tani Dina Lestari.

Terbentuknya Kelompok Tani Darma Bakti didasari oleh mata pencarian

penduduk Desa Bangunjaya yang mayoritasnya adalah sebagai petani dan

sebagian besar luas lahannya adalah lahan sawah. Selain itu, terbentuknya

Kelompok Tani Darma Bakti juga didasari adanya kesulitan para petani untuk

memperoleh informasi dan sarana prasarana produksi pertanian serta adanya

keinginan dari para petani untuk meningkatkan kesejahteraan hidup bersama.

Berdirinya Kelompok Tani Darma Bakti merupakan saran dan binaan dari pihak

terkait seperti Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, UPT dan BP3K

setempat agar berbagai bantuan dan juga informasi dapat tersalurkan secara

efektif dan efisien. Pada tanggal 28 September 2009, Kelompok Tani Darma Bakti

menerima sertifikat pengukuhan No.520/19/IX/09 dari Bupati Bogor sebagai

kelompok tani kelas madya dengan total nilai 527.

Pada awalnya, komoditi dari sektor tanaman pangan yang diusahakan oleh

Kelompok Tani Darma Bakti adalah beras putih karena seluruh petani anggota

sudah mengusahakan beras putih sejak sebelum menjadi anggota kelompok tani.

Namun pada tahun 2000, pihak BP3K setempat melakukan percobaan penanaman

beras hitam oleh untuk pertama kalinya pada Kelompok Tani Darma Bakti. Pada

saat itu benih beras hitam diperoleh dari Kepala BP3K yang bernama Pak Agus.

Benih diperoleh dari hasil persilangan secara alami antara varietas beras hitam

yang ditemukannya pada tahun 1995 di Parung Panjang Kecamatan Tenjo dengan

varietas IR 64. Dengan berbekalkan benih beras hitam yang diperoleh dari hasil

percobaan penanaman yang dilakukan BP3K pada tahun 2000, Pak Murjia mulai

mencoba membudidayakan beras hitam. Ternyata keuntungan yang diperoleh Pak

Murjia dari mengusahakan beras hitam berkali lipat dibandingkan mengusahakan

beras putih. Hal ini membuat para petani khususnya anggota Kelompok Tani

Darma Bakti tertarik dan secara serempak mengusahakan beras hitam pada tahun

2006.

Benih dan pupuk pengusahaan beras hitam diperoleh para petani dari Pak

Murjia. Namun para petani mengalami kerugian karena kesulitan memasarkan

beras hitam pada saat itu hingga hasil produksinya tidak mampu terjual. Sejak saat

itu hingga tahun 2010 para petani enggan untuk kembali menanam beras hitam.

Pada tahun 2010, berkat keaktifan ketua kelompok tani muncul kembali

permintaan akan beras hitam pada Kelompok Tani Darma Bakti sehingga para

petani mulai kembali mengusahakan beras hitam. Namun tidak seluruh petani

anggota aktif yang ada kembali mengusahakan beras hitam. Hal ini dikarenakan

petani yang memiliki lahan sempit lebih memilih untuk menanam beras putih

yang menjadi konsumsi rumah tangga petani dan mudah untuk dijual. Selain itu,

masih adanya ke khawatiran petani akan kondisi pasar dari beras hitam yang

mungkin saja dapat kembali menimbulkan kerugian. Meskipun permintaan yang

ada pada saat itu tidak menentu dan belum dalam jumlah yang besar serta

konsumen yang membeli hanya konsumen akhir namun Kelompok Tani Darma

Bakti tetap optimis. Hingga akhirnya pada tahun 2013, Kelompok Tani Darma

Bakti dibantu dengan perantara atau yang disebut dengan cukang lantaran diminta

Page 48: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

32

untuk memasok produk beras hitam kepada Carefour meskipun jumlah

permintaannya belum mampu terpenuhi. Hingga saat ini, Kelompok Tani Darma

Bakti pun masih tetap berusaha agar dapat menjalin kerjasama dengan pihak-

pihak distributor lainnya. Kelompok Tani Darma Bakti juga aktif dalam

mengikuti berbagai program yang diadakan pemerintah seperti adanya

penyuluhan, pelatihan dan menerima berbagai bantuan sarana prasarana produksi

pertanian.

Visi dan Misi Kelompok Tani Darma Bakti

Visi merupakan harapan dan cita – cita yang hendak dicapai suatu

organisasi di masa mendatang. Visi akan dilengkapi dengan misi yang merupakan

implementasi dari kehendak visi. Adanya visi dan misi pada suatu organisasi

mencerminkan bahwa organisasi terlihat jelas tujuan yang hendak dicapainya.

Sedangkan tujuan sendiri menggambarkan keadaan masa mendatang tentang

kegiatan dari organisasi yang dapat direalisasikan. Kelompok Tani Darma Bakti

memiliki visi dan misi tertulis. Visi yang dimiliki oleh Kelompok Tani Darma

Bakti yaitu terwujudnya masyarakat petani yang adil dan sejahtera. Adapun misi

yang dimiliki Kelompok Tani Darma Bakti yaitu pengembangan pertanian,

menumbuhkan rasa kegotong-royongan dan keswadayaan, serta menumbuh-

kembangkan regenerasi muda dalam pertanian. Visi dan misi yang dimiliki

Kelompok Tani Darma Bakti merupakan sarana untuk memperoleh tujuan umum

kelompok tani yang ingin dicapai yaitu meningkatkan kesejahteraan hidup

bersama.

Lokasi dan Letak Geografis

Kelompok Tani Darma Bakti berada di Desa Bangunjaya, Kecamatan

Cigudeg, Kabupaten Bogor. Desa Bangunjaya memiliki luas wilayah 1 590.50

hektar dengan ketinggian tanah 1500 meter di atas permukaan laut dan topografi

dataran 100-150 m. Luas wilayah yang dimiliki Desa Bangunjaya sebesar 69.73

persen atau sebesar 1109 hektar diperuntukan untuk sawah dan ladang, selebihnya

0.79 persen atau seluas 12 500 km untuk jalan, 14.46 persen atau seluas 230

hektar untuk pemukiman dan perumahan, 10.88 persen atau seluas 173 hektar

untuk jalur penghijauan, 2.20 persen atau 35 hektar untuk pemakaman untuk

prasarana umum lainnya 31 hektar atau sebesar 1.95 persen.

Tabel 6 Luas wilayah Desa Bangunjaya menurut penggunaan tahun 2013

No. Penggunaan wilayah Luas Lahan (Ha) Persen (%)

1 Sawah dan ladang 1109 69.73

2 Jalan 12.5 0.79

3 Pemukiman 230 14.46

4 Jalur penghijauan 173 10.88

5 Pemakaman 35 2.20

6 Prasarana umum lain 31 1.95

Total 1590.5 100.00

Sumber: Monografi Desa Bangunjaya (2013)

Page 49: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

33

Suhu udara rata-rata yang dimiliki Desa Bangunjaya sepanjang tahun

berkisar antara 20º - 35º celsius dan dengan curah hujan rata-rata sepanjang tahun

sebesar 40 mm. Batas wilayah Desa Bangunjaya yaitu:

- Sebelah utara : Berbatasan dengan Desa Ciomas

- Sebelah timur : Berbatasan dengan Desa Rengasjajar

- Sebelah selatan : Berbatasan dengan Desa Banyuwangi

- Sebelah barat : Berbatasan dengan Desa Argapura

Total jumlah penduduk Desa Bangunjaya yaitu sebanyak 8852 orang yang

terdiri dari 4621 orang laki-laki dan 4231 orang perempuan. Desa ini memiliki

akses cukup sulit ke pusat kecamatan, kota atau kabupaten, ibu kota provinsi dan

ibu kota negara. Jarak Desa Bangunjaya dari pusat kecamatan adalah 15 km

dengan lama jarak tempuh dengan kendaraan bermotor selama 40 menit. Jarak

Desa Bangunjaya dari pusat kota atau kabupaten adalah 80 km dengan lama jarak

tempuh kendaraan bermotor selama 120 menit. Jarak Desa Bangunjaya dari pusat

ibu kota provinsi adalah 175 km dengan lama jarak tempuh dengan kendaraan

bermotor selama 5 jam. Jarak Desa Bangunjaya dari ibu kota negara adalah 120

km dengan lama jarak tempuh dengan kendaraan bermotor selama 3 jam.

Struktur Organisasi Kelompok Tani Darma Bakti

Susunan struktur organisasi yang dimiliki Kelompok Tani Darma Bakti

terdiri atas ketua kelompok yang dibantu oleh bendahara dan juga sekretaris serta

membawahi beberapa seksi yaitu seksi humas, seksi sarana prasarana, seksi POPT

(Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman) dan seksi usaha. Kelompok Tani

Darma Bakti juga memiliki pelindung penasehat yaitu Kepala Desa Bangunjaya.

Ketua kelompok, sekertaris, bendahara dan seksi-seksi pada struktur organisasi

memiliki tugas pokoknya masing-masing sesuai dengan jabatan dan amanah yang

dijalankannya. Anggota yang dimiliki Kelompok Tani Darma Bakti tercatat

sebanyak 113 orang anggota namun anggota yang aktif saat ini kurang lebih

hanya 30 orang anggota. Pembentukan struktur organisasi pada Kelompok Tani

Darma Bakti dilakukan secara terbuka dan dengan persetujuan para anggota.

Gambar 6 Struktur organisasi Kelompok Tani Darma Bakti

Pelindung Penasehat

Kepala Desa Bangunjaya

Ketua Kelompok

A. Murji

Bendahara

Mulyadi A.M Sekretaris

Abdurrahman

Seksi

Humas

Ust. Rohmad

Sapras

Jumri

POPT

Uci Sanusi

Usaha

Ust. Saepulloh

Anggota Kelompok Tani

Page 50: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

34

Gambaran Umum Karakteristik Petani Responden

Responden dalam menganalisis efektivitas kinerja pada penelitian ini

adalah 30 petani anggota aktif Kelompok Tani Darma Bakti. Karakteristik petani

responden yang akan dibahas dalam penelitian meliputi tingkat usia, tingkat

pendidikan, luas lahan, status kepemilikan lahan, status usahatani dan pengalaman

usahatani.

Tingkat Usia

Berdasarkan hasil wawancara, umur petani anggota termuda adalah 30

tahun dan yang tertua 89 tahun. Petani anggota Kelompok Tani Darma Bakti

mayoritas memiliki umur yang berada pada selang umur antara 40 sampai 49

tahun sebesar 26.67 persen, 50 sampai 59 tahun sebesar 26.67 persen dan 60

sampai 69 tahun sebesar 26.67 persen. Umur petani anggota lainnya sebesar 10

persen berada pada selang 30 hingga 39 tahun, 6.67 persen berada pada selang 70

hingga 79 tahun, dan 3.33 persen memiliki umur diatas 80 tahun. Semakin tua

umur dari pertani maka kemampuan dan tenaga yang dimiliki untuk melakukan

produksi semakin rendah. Karakteristik petani anggota berdasarkan umur dapat

dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Karakteristik petani anggota berdasarkan tingkat usia

Tingkat Usia (Tahun) Jumlah Responden Persentase (%)

30-39 3 10.00

40-49 8 26.67

50-59 8 26.67

60-69 8 26.67

70-79 2 6.67

>80 1 3.33

Jumlah 30 100.00

Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dimiliki oleh setiap

petani untuk mendukung usahanya. Tingkat pendidikan petani anggota Kelompok

Tani Darma Bakti mayoritas atau sebesar 66.67 persen adalah lulusan dari sekolah

dasar. Petani anggota lainnya sebesar 6.67 persen merupakan lulusan dari sekolah

menengah pertama dan juga sebesar 6.67 persen merupakan lulusan dari sekolah

menengah atas. Terlepas dari pendidikan yang dimiliki oleh sebagian besar petani,

terdapat pula pertani anggota yang tidak bersekolah yaitu sebesar 20 persen.

Kondisi petani anggota kelompok yang mayoritasnya memiliki pendidikan hanya

hingga sekolah dasar dan tidak bersekolah berimplikasi pada rendahnya kualitas

sumberdaya manusia kelompok tani. Hal ini dikarenakan rendahnya kemampuan

petani dalam melakukan kegiatan manajemen dan administrasi, menerima

pengetahuan serta teknologi baru untuk menunjang usahanya. Semakin tinggi

tingkat pendidikan dari petani maka semakin luas pengetahuan yang dimilikinya

untuk mendukung usaha yang dijalankan.

Page 51: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

35

Tabel 8 Karakteristik petani anggota berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)

Tidak sekolah 6 20.00

SD 20 66.67

SMP 2 6.67

SMA 2 6.67

Jumlah 30 100.00

Luas Lahan

Luas lahan yang terluas dimiliki petani anggota Kelompok Tani Darma

Bakti adalah seluas 2 hektar dan luas lahan tersempit yaitu 0.1 hektar. Sebagian

besar luas lahan yang diusahakan petani anggota berada pada selang luas lahan

antara 0.5 hingga 0.9 hektar. Hal tersebut terlihat pada Tabel 9 bahwa sebesar

43.33 persen petani anggota memiliki luas lahan antara 0.5 hingga 0.9 hektar.

Petani anggota lainnya sebesar 33.33 persen memiliki luas lahan kurang dari 0.5

hektar, 16.67 persen memiliki luas lahan antara 1 hingga 1.4 hektar dan sebesar

6.67 persen memiliki luas lahan lebih dari sama dengan 1.5 hektar. Lahan

merupakan sumberdaya utama yang dibutuhkan oleh petani. Semakin luas lahan

yang diusahakan maka akan semakin tinggi jumlah produksi yang mampu

dihasilkan dan semakin tinggi pula pendapatan yang diperoleh.

Tabel 9 Karakteristik petani anggota berdasarkan luas lahan yang diusahakan

Luas Lahan (Ha) Jumlah Responden Persentase (%)

< 0.5 10 33.33

0.5 - 0.9 13 43.33

1.0 - 1.4 5 16.67

≥1.5 2 6.67

Jumlah 30 100.00

Status Kepemilikan Lahan

Petani anggota Kelompok Tani Darma Bakti sebagian besar

mengusahakan lahan milik pribadi. Hal tersebut terlihat pada Tabel 10, sebesar 50

persen status kepemilikan lahan petani anggota adalah milik pribadi, 26.67 persen

merupakan lahan sewa dan sebesar 23.33 persen lahan yang diusahakan

merupakan lahan milik pribadi dan juga lahan sewa. Status kepemilikan lahan

petani anggota yang mayoritas merupakan lahan milik pribadi merupakan

sumberdaya dan kelebihan bagi petani. Hal ini dikarenakan lahan yang dimiliki

dapat dimanfaatkan oleh petani tanpa perlu mengeluarkan biaya sewa lahan yang

akan mengurangi pendapatannya.

Tabel 10 Karakteristik petani anggota berdasarkan status kepemilikan lahan

Status Kepemilikan Lahan Jumlah Responden Persentase (%)

Milik pribadi 15 50.00

Sewa 8 26.67

Milik pribadi dan sewa 7 23.33

Jumlah 30 100.00

Page 52: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

36

Status Usahatani

Petani anggota Kelompok Tani Darma Bakti sebagian besar menjadikan

bertani sebagai pekerjaan pokok. Hal tersebut terlihat pada Tabel 11, sebesar

86.76 persen pertani anggota menjadikan bertani sebagai mata pencaharian utama

dan 13.33 persen lainnya menjadikan bertani sebagai mata pencaharian sampingan.

Petani anggota yang menjadikan bertani sebagai pekerjaan sampingan pada

umumnya memiliki mata pencaharian utama sebagai wirausaha, satpam, buruh

dan pekerjaan swasta lainnya. Meskipun demikian disela waktu yang ada petani

anggota tetap bercocok tanam pada lahan yang dimilikinya. Banyaknya petani

anggota yang memiliki mata pencaharian utama sebagai petani mengindikasikan

bahwa pekerjaan sebagai petani dapat memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga

petani.

Tabel 11 Karakteristik petani anggota berdasarkan status usaha

Status Usaha (Bertani) Jumlah Responden Persentase (%)

Utama 26 86.67

Sampingan 4 13.33

Jumlah 30 100.00

Pengalaman Usahatani

Pengalaman merupakan hal utama yang dapat mendukung keberhasilan

usaha yang dilakukan oleh petani. Mayoritas petani anggota Kelompok Tani

Darma Bakti telah bertani selama 6 hingga 15 tahun. Hal tersebut dapat dilihat

pada Tabel 12, sebesar 80 persen petani anggota telah memiliki pengalaman

bertani selama 6 hingga 15 tahun, 15.67 persen selama kurang dari sama dengan 5

tahun dan sebesar 3.33 persen selama lebih dari sama dengan 16 tahun. Pada

umumnya semakin lama petani melakukan usahatani, maka ia akan memiliki

tingkat keberhasilan semakin tinggi dalam bertani. Hal ini dikarenakan

pengalaman memberikan pengetahuan mengenai tindakan–tindakan yang dapat

dilakukan petani dalam menghadapi berbagai kondisi.

Tabel 12 Karakteristik petani anggota berdasarkan lamanya bertani

Lama Bertani (Tahun) Jumlah Responden Persentase (%)

≤ 5 5 15.67

6--15 24 80.00

16 ≤ 1 3.33

Jumlah 30 100.00

EFEKTIVITAS KINERJA KELOMPOK TANI DARMA BAKTI

Efektivitas kinerja kelompok tani adalah sejauh mana kemampuan dan

keberhasilan suatu kelompok tani untuk mengelola dan memberikan manfaat

kepada tiap-tiap anggotanya serta mampu menjalankan fungsi-fungsinya untuk

mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan bersama. Peraturan Menteri

Pertanian Nomor 82/Permentan/OT.140/8/2013 tentang Pedoman Pengembangan

Page 53: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

37

Kelembagaan Petani dalam Kementerian Pertanian (2013) mengarahkan

kelompok tani menjadi kelompok tani kuat dan mandiri untuk memiliki kinerja

yang efektif. Sesuai dengan Permentan tersebut, kelompok tani yang kuat dan

mandiri adalah kelompok tani yang melakukan upaya-upaya yaitu: (1) Adanya

pertemuan atau rapat anggota dan pengurus yang berkala; (2) Adanya rencana

kerja kelompok dan evaluasi akhir kelompok tani secara partisipatif; (3) Adanya

aturan atau norma tertulis yang disepakati dan ditaati bersama; (4) Adanya

pencatatan atau pengadministrasian organisasi yang rapih; (5) Memfasilitasi

kegiatan usaha bersama di sektor hulu hingga hilir; (6) Memfasilitasi usahatani

secara komersial dan berorientasi pasar; (7) Memberikan pelayanan informasi dan

teknologi bagi anggota; (8) Adanya jejaring kerjasama antara kelompok tani

dengan pihak lain dalam bentuk kemitraan; dan (9) Adanya pemupukan modal

usaha baik iuran dari anggota atau penyisihan hasil usaha kegiatan kelompok.

Untuk itu dilakukan pengukuran sejauh mana upaya Kelompok Tani Darma

Bakti menjadi kelompok tani yang kuat dan mandiri untuk melihat seberapa

efektif kinerja yang dimilikinya. Efektivitas kinerja Kelompok Tani Darma Bakti

diukur berdasarkan persepsi dan penilaian 30 petani anggota. Berdasarkan

perhitungan dengan menggunakan skala likert, selang kategori penilaian

efektivitas kinerja Kelompok Tani Darma Bakti dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13 Selang kategori penilaian efektivitas kinerja Kelompok Tani Darma

Bakti No Kategori Penilaian Selang Kategori Penilaian

1 Belum efektif 600 – 1000

2 Cukup efektif 1001 – 1400

3 Efektif 1401 – 1800

Total skor tertinggi yang dapat diperoleh Kelompok Tani Darma Bakti

adalah 1800 dan total skor terendah yaitu 600 dengan selang sebesar 400. Hasil

pengukuran dari penelitian yang dilakukan, Kelompok Tani Darma Bakti

memperoleh total skor 1238 yang berada pada selang kategori penilaian antara

1001 sampai 1400. Perhitungan total skor efektivitas kinerja Kelompok Tani

Darma Bakti dapat dilihat pada Lampiran 1. Berdasarkan total skor yang

diperoleh dan hasil identifikasi pada tiap-tiap indikator, secara keseluruhan dapat

disimpulkan bahwa Kelompok Tani Darma Bakti memiliki kinerja yang cukup

efektif. Namun perlu adanya perbaikan dan peningkatan efektivitas kinerja pada

pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau penyisihan hasil usaha

kegiatan kelompok.

Adanya Pertemuan atau Rapat Anggota dan Pengurus secara Berkala

Pertemuan berkala kelompok tani adalah pertemuan antara pengurus atau

antara pengurus dengan anggota kelompoktani di suatu tempat, pada waktu

tertentu, dengan aturan-aturan yang telah disepakati untuk membicarakan agenda

yang telah ditetapkan. Pertemuan kelompok tani secara berkala dilakukan secara

teratur setiap dua minggu sekali atau dengan waktu yang disepakati oleh semua

anggota kelompok tani. Pertemuan kelompok merupakan suatu hal yang penting

karena dapat membantu menyelesaikan masalah, menggali potensi, sebagai media

Page 54: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

38

pertanggung jawaban atau laporan pengurus dan sekaligus sebagai media

pengambilan berbagai keputusan yang diperlukan untuk mencapai tujuan

berkelompok tersebut.13

Berdasarkan persepsi dan penilaian dari petani anggota, kinerja Kelompok

Tani Darma Bakti dalam adanya pertemuan atau rapat anggota dan pengurus

secara berkala dinilai sangat baik namun tingkat kehadiran petani anggota perlu

ditingkatkan. Hal tersebut dapat dilihat dari sebesar 52 persen skor yang diperoleh

kelompok tani pada indikator ini berasal dari penilaian sangat baik yang diberikan

anggota. Kelompok Tani Darma Bakti rutin melaksanakan pertemuan atau rapat

anggota dan pengurus yaitu setiap dua minggu sekali. Pada setiap pertemuan atau

rapat yang diadakan Kelompok Tani Darma Bakti selalu memiliki informasi yang

hendak didiskusikan bersama atau disampaikan dalam bentuk pelatihan dan

penyuluhan seperti contohnya terkait pertanian organik, cara bercocok tanam

dengan teknologi tanam jajar legowo yang dilakukan, teknik SRI, teknologi

Pertanian Tanaman Terpadu (PTT) padi, cara penanggulangan hama, cara

pembuatan pupuk kompos, adanya permintaan dan teknologi serta informasi baru

lainnya. Pertemuan atau rapat diadakan di sekertariat yang dimiliki Kelompok

Tani Darma Bakti dan kerap dihadiri oleh penyuluh pendamping dari pihak BP3K,

pihak Dispertanhut Kabupaten Bogor, pihak BKP5K dan pihak luar lainnya yang

merupakan kerabat atau memiliki hubungan kerjasama dengan kelompok tani.

Meskipun kinerja kelompok secara keseluruhan pada indikator ini sangat baik

namun tingkat kehadiran petani anggota pada pertemuan atau rapat yang diadakan

perlu ditingkatkan melalui pemotivasian yang lebih baik lagi oleh kelompok.

Gambar 7 Diagram kategori penilaian adanya pertemuan atau rapat anggota dan

pengurus secara berkala

Adanya Rencana Kerja dan Evaluasi Akhir Kelompok Tani secara

Partisipatif

Rencana kerja sangat penting dimiliki oleh kelompok tani agar kelompok

tani memiliki upaya - upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai target – target

yang diinginkan. Rencana kerja kelompok tani biasa dikenal dengan Rencana

Definitif Kelompok (RDK). RDK merupakan rencana kegiatan kelompok tani

untuk satu tahun yang berisi rencana kegiatan dan kesepakatan bersama dalam

pengelolaan usahatani. Selain rencana kegiatan, kelompok tani pun perlu memiliki

evaluasi yang rutin dilakukan. Adapun kegunaan dari evaluasi adalah memonitor

13 Febrina L. 2013. Kelompok Tani Sebagai Kelas Belajar [Internet]. [Diakses 9 Mei 2014]. Tersedia pada:

http://cybex.deptan.go.id/.

75

52%

70

48%

0

0%

Total Skor 145

Sangat Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Page 55: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

39

pelaksanaan rencana kerja agar berjalan sesuai dengan yang seharusnya hingga

tercapai target yang diinginkan.

Berdasarkan persepsi dan penilaian dari petani anggota, kinerja Kelompok

Tani Darma Bakti dalam adanya rencana kerja dan evaluasi akhir kelompok tani

secara partisipatif dinilai cukup baik. Namun masih ada faktor lain yang perlu

diperbaiki yaitu evaluasi akhir dan tingkat partisipasi anggota dalam proses

perencanaan serta realisasinya perlu ditingkatkan. Hal tersebut dapat dilihat dari

sebesar 49 persen skor yang diperoleh kelompok tani pada indikator ini berasal

dari penilaian cukup baik yang diberikan anggota. Kelompok Tani Darma Bakti

masih belum memiliki rencana kerja tertulis baik untuk jangka pendek, menengah

ataupun jangka panjang. Meskipun demikian, kelompok ini tetap memiliki

rencana kerja yang hendak direalisasikan. Rencana kerja yang ingin direalisasikan

oleh Kelompok Tani Darma Bakti dalam waktu dekat adalah menjadi kelompok

tani penangkar benih dan pengembang beras hitam, meningkatkan produksi beras

hitam kelompok untuk dijual, mengadakan iuran kas bagi anggota dan perbaikan

irigasi. Selain rencana kerja, kelompok Tani Darma Bakti juga memiliki visi, misi

dan tujuan yang ingin dicapai. Proses perencanaan pada Kelompok Tani Darma

Bakti didominasi oleh ketua kelompok, pengurus kelompok yaitu sekertaris dan

bendahara, serta penyuluh pendamping. Meskipun rencana yang dimiliki

kelompok dinilai baik dan tepat oleh anggota namun tingkat partisipasi anggota

dalam proses perencanaan serta realisasinya perlu ditingkatkan.

Gambar 8 Diagram kategori penilaian adanya rencana kerja dan evaluasi akhir

kelompok tani secara partisipatif

Adanya Aturan atau Norma Tertulis yang Disepakati dan Ditaati Bersama

Norma merupakan aturan yang dilengkapi dengan sanksi untuk

mendorong atau menekan perorangan, kelompok, maupun masyarakat secara

keseluruhan guna mencapai nilai – nilai sosial. Kelompok tani perlu memiliki

aturan atau norma yang dapat digunakan sebagai patokan para petani anggota

berperilaku. Adanya aturan atau norma kelompok tani perlu diketahui, disepakati,

dipahami, ditaati dan dilaksanakan oleh seluruh pengurus maupun petani anggota.

Berdasarkan persepsi dan penilaian dari petani anggota, kinerja Kelompok

Tani Darma Bakti dalam adanya aturan atau norma tertulis yang disepakati dan

ditaati bersama dinilai cukup baik. Namun masih adanya faktor lain yang harus

diperbaiki yaitu perlunya menuliskan aturan atau norma dan kesadaran para petani

anggota untuk menaati aturan atau norma perlu ditingkatkan. Hal tersebut dapat

dilihat dari sebesar 57 persen skor yang diperoleh kelompok tani pada indikator

ini berasal dari penilaian cukup baik yang diberikan anggota. Adapun aturan atau

24

39%

30

49%

7

12%

Total Skor 61

Sangat Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Page 56: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

40

norma yang saat ini dimiliki Kelompok Tani Darma Bakti menurut pengurus dan

petani-petani anggota yaitu keaktifan diharuskan bagi para petani anggota. Selain

itu, cara atau pola tanam dan teknis produksi yang dilakukan para petani anggota

harus sesuai dengan pelatihan, penyuluhan dan hasil kesepakatan kelompok

sehingga tidak adanya perbedaan kualitas dari produk yang dihasilkan. Namun

belum adanya SOP tertulis pada aturan ini. Aturan atau norma lainnya yang

dimiliki Kelompok Tani Darma Bakti yaitu pinjam gabah. Para petani anggota

dapat meminjam gabah kepada kelompok dengan ketentuan pengembalian 10

persen lebih banyak dari jumlah gabah yang dipinjamnya.

Gambar 9 Diagram kategori penilaian adanya aturan atau norma tertulis yang

disepakati dan ditaati bersama

Adanya Pencatatan atau Pengadministrasian Organisasi yang Rapih

Administrasi kelompok tani adalah seperangkat catatan atau dokumen

yang menyangkut tentang semua kegiatan yang dilakukan oleh kelompok tersebut.

Perangkat administrasi kelompok yang baik dan benar diperlukan sebagai bahan

informasi bagi kelompok maupun dari pihak lain yang berkaitan dengan

kelompok itu seperti usaha, permodalan, jaringan kerjasama dan lain-lain.

Perangkat administrasi itu dibedakan menjadi dua bagian pokok, yaitu

administrasi kegiatan dan administrasi keuangan14

.

Berdasarkan persepsi dan penilaian dari petani anggota, kinerja Kelompok

Tani Darma Bakti dalam adanya pencatatan atau pengadministrasian organisasi

yang rapih dinilai cukup baik. Namun pencatatan dan pengadministrasian belum

dilakukan dengan rapih dan belum disimpan dengan baik sehingga perlu

diperbaiki. Hal tersebut dapat dilihat dari sebesar 79 persen skor yang diperoleh

kelompok tani pada indikator ini berasal dari penilaian cukup baik yang diberikan

anggota. Dalam administrasi kegiatan, Kelompok Tani Darma Bakti melakukan

pencatatan terhadap hasil pengubinan kelompok di setiap panen namun catatan

yang dimiliki belum disimpan dengan baik. Pencatatan kegiatan lainnya yang

dilakukan Kelompok Tani Darma Bakti adalah pencatatan kehadiran dengan

menggunakan buku daftar hadir pada setiap pertemuan atau rapat yang diadakan.

Kelompok Tani Darma Bakti juga memiliki buku daftar kunjungan yang berisi

daftar nama tamu dan keperluan dari pihak-pihak luar kelompok tani yang

melakukan kunjungan. Perlengkapan administrasi kegiatan yang penting dimiliki

kelompok tani adalah daftar anggota, identitas serta kepemilikan masing-masing

14 [BKP3M] BKP3M Kabupaten Tangerang. 2012. Administrasi Kelompok [Internet]. [Diakses 9 Mei 2014].

Tersedia pada: http://bpp-kaliasin.com/

51

39%

76

57%

5

4%

Total Skor 132

Sangat Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Page 57: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

41

anggota. Berdasarkan pengakuan ketua, kelompok memiliki daftar nama petani

anggota tersebut namun telah hilang.

Selain administrasi kegiatan, administrasi keuangan penting dimiliki oleh

kelompok tani. Kelompok Tani Darma Bakti melakukan administrasi keuangan

berupa pencatatan penjualan dan pembelian. Namun kelompok ini tidak memiliki

melakukan pencatatan kas, iuran maupun tabungan karena tidak mengadakan

pemupukan modal kelompok. Administrasi keuangan dan kegiatan dilakukan

kelompok dengan menggunakan alat tulis sederhana dan belum menggunakan

komputer serta belum disimpan dengan baik. Hal ini karena administrasi

dilakukan oleh ketua kelompok sehingga kurang mendapatkan perhatian karena

ketua kelompok memiliki tugas yang tumpang tindih.

Gambar 10 Diagram kategori penilaian adanya pencatatan atau

pengadministrasian organisasi yang rapih

Memfasilitasi Kegiatan Usaha Bersama di Sektor Hulu hingga Hilir

Kinerja kelompok tani dalam memfasilitasi kegiatan – kegiatan usaha

bersama di sektor hulu hingga hilir bagi anggota dapat ditinjau dari penyediaan

sarana prasarana berupa input–input dan alat serta mesin pertanian, pemasaran,

permodalan, dan juga penyediaan informasi melalui pelatihan dan penyuluhan.

Berdasarkan persepsi dan penilaian dari petani anggota, kinerja Kelompok Tani

Darma Bakti dalam memfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha bersama di sektor hulu

hingga hilir dinilai sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari sebesar 56 persen

skor yang diperoleh kelompok tani pada indikator ini berasal dari penilaian sangat

baik yang diberikan anggota.

Dalam rangka memfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha bersama di sektor

hulu hingga hilir, Kelompok Tani Darma Bakti menyediakan sarana prasarana

produksi berupa benih dan pupuk serta alat mesin pertanian. Input-input produksi

yang disediakan kelompok tani tidak rutin ketersediaannya melainkan hanya saat

adanya bantuan atau subsidi dari pemerintah atau saat adanya pasokan dari mitra.

Kelompok Tani Darma Bakti menyediakan sarana prasarana berupa traktor, hand

sprayer, power thresher, mesin pencacah, mesin kompos, alat pendeteksi hama,

gudang, sekretariat, alat press kemasan dan akan menyusul pengadaan heller.

Namun beberapa dari sarana prasarana yang disediakan kelompok dinilai belum

memadai seperti contohnya gudang dan sekertariat yang saat ini masih sedang

dalam pembangunan. Untuk memfasilitasi kegiatan hulu hingga hilir, Kelompok

Tani Darma Bakti dinilai rutin mengadakan pelatihan dan penyuluhan. Dengan

demikian, petani anggota akan terus memperoleh informasi dan keahlian-keahlian

baru yang dibutuhkan untuk kegiatan produksinya. Meskipun kinerja Kelompok

Tani Darma Bakti pada indikator ini secara keseluruhan dinilai cukup baik namun

12

19%

50

79%

1

2%

Total Skor 63

Sangat Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Page 58: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

42

masih perlu adanya perbaikan pada faktor penyediaan pinjaman atau modal bagi

anggota. Menurut petani anggota, Kelompok Tani Darma Bakti belum menjalin

kerjasama dalam penyediaan modal dan belum menyediakan pinjaman modal

yang terkadang diperlukan petani anggota untuk melakukan kegiatan usahanya

dari hulu hingga hilir.

Gambar 11 Diagram kategori penilaian dalam memfasilitasi kegiatan-kegiatan

usaha bersama di sektor hulu hingga hilir

Memfasilitasi Usahatani Komersial dan Berorientasi Pasar

Kinerja kelompok tani dalam memfasilitasi usahatani komersial dan

berorientasi pasar ditinjau dengan melihat bauran pemasaran yang dilakukan

kelompok yaitu produk, harga, promosi dan distribusi. Berdasarkan persepsi dan

penilaian dari petani anggota, kinerja Kelompok Tani Darma Bakti dalam

memfasilitasi usahatani komersial dan berorientasi pasar dinilai sangat baik. Hal

tersebut dapat dilihat dari sebesar 52 persen skor yang diperoleh kelompok tani

pada indikator ini berasal dari penilaian sangat baik yang diberikan anggota.

Menurut petani anggota, komoditas atau produk yang dianjurkan kelompok untuk

dikembangkan bersama cukup sesuai dengan keinginan anggota dan pasar seperti

beras hitam. Hal ini dikarenakan beras hitam mudah diusahakan atau

pengusahaannya sama dengan beras putih, namun keuntungan yang dapat

diperoleh petani anggota lebih besar. Harga yang ditawarkan Kelompok Tani

Darma Bakti dalam membeli hasil panen anggota dan dalam menjual hasil

produksi kelompok ke pasar juga dinilai sudah cukup sesuai. Hal ini dilihat dari

harga yang ditawarkan sama dengan harga yang ada di pasar dan pembayaran

yang dilakukan kelompok tani terbilang lancar (simpan-bayar ≤ 7 hari) dalam

membeli hasil panen anggota. Untuk itu petani anggota cenderung lebih memilih

menjual hasil panennya bersama dengan Kelompok Tani Darma Bakti. Kelompok

Tani Darma Bakti dinilai cukup baik dalam memfasilitasi tempat penjualan dan

pendistribusian hasil panen anggota. Hal ini juga dikarenakan kelompok mampu

melakukan promosi yang efektif meski dilakukan dengan cara sederhana. Saat ini,

beras hitam yang diproduksi petani anggota selalu terjual habis di setiap musim

tanamnya.

138

56%

68

28%

40

16%

Total Skor 246

Sangat Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Page 59: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

43

Gambar 12 Diagram kategori penilaian dalam memfasilitasi usahatani komersial

dan berorientasi pasar

Memberikan Pelayanan Informasi dan Teknologi bagi Anggota

Petani memerlukan beragam informasi dan teknologi untuk mendukung

usaha taninya. Informasi yang dibutuhkan tidak hanya informasi praktis tentang

teknologi produksi tanaman, tetapi juga informasi mengenai pengolahan,

penyimpanan, dan penanganan serta pemasaran. Media yang paling sering

digunakan petani dalam mengakses informasi adalah pertemuan, diikuti media

elektronis dan media cetak. Tersedianya berbagai informasi teknologi pertanian

akan mempercepat kemajuan dan pengembangan usaha pertanian para petani

(Andriaty et al. 2011).

Berdasarkan persepsi dan penilaian dari petani anggota, kinerja Kelompok

Tani Darma Bakti dalam memberikan pelayanan informasi dan teknologi bagi

anggota dinilai sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari sebesar 60 persen skor

yang diperoleh kelompok tani pada indikator ini berasal dari penilaian sangat baik

yang diberikan anggota. Menurut petani anggota, Kelompok Tani Darma Bakti

memberikan informasi dan teknologi yang mencukupi. Adapun informasi dan

teknologi yang diberikan Kelompok Tani Darma Bakti untuk petani anggota yaitu

terkait dengan pertanian organik, cara bercocok tanam dengan teknologi tanam

jajar legowo, teknik SRI, teknologi Pertanian Tanaman Terpadu (PTT) padi, cara

penanggulangan hama, cara pembuatan pupuk kompos, adanya permintaan dan

teknologi serta informasi terkait lainnya. Kelompok Tani Darma Bakti juga

menyediakan teknologi berupa mesin yang berasal dari bantuan pemerintah yaitu

traktor, hand sprayer, power thresher, mesin pencacah, mesin kompos, alat

pendeteksi hama dan akan menyusul pengadaan heller.

Gambar 13 Diagram kategori penilaian dalam pemberian pelayanan informasi

dan teknologi bagi anggota

180

52% 146

43%

17

5%

Total Skor 343

Sangat Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

42

60%

24

34%

4

6%

Total Skor 70

Sangat Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Page 60: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

44

Adanya Jejaring Kerjasama antara Kelompok Tani dengan Pihak Lain

dalam Bentuk Kemitraan

Kemitraan merupakan suatu bentuk hubungan kerjasama dimana pihak-

pihak yang bermitra berbagi keuntungan dan kerugian dari hubungan kerjasama

yang dijalankan. Jejaring kerjasama dan kemitraan diperlukan oleh kelompok tani

sebagai jalan keluar dari segala keterbatasan sumberdaya yang dimiliki seperti

modal, teknologi, informasi dan pasar. Berdasarkan persepsi dan penilaian dari

petani anggota, kinerja Kelompok Tani Darma Bakti dalam adanya jejaring

kerjasama antara kelompok tani dengan pihak lain dalam bentuk kemitraan dinilai

cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari sebesar 86 persen skor yang diperoleh

kelompok tani pada indikator ini berasal dari penilaian cukup baik yang diberikan

anggota. Kelompok Tani Darma Bakti menjalin kerjasama dengan pihak lain

dalam bentuk kemitraan namun jumlahnya tidak banyak. Adapun mitra yang

dimiliki kelompok tani secara resmi yaitu Carefour, K’Link, dan Nutrimas.

Kerjasama yang terjalin dengan Carefour adalah dalam bidang pemasaran, dimana

Carefour bertindak sebagai retailer. Tiap-tiap permintaan beras hitam dari pihak

Carefour maksimal jumlahnya delapan ton namun Kelompok Tani Darma Bakti

saat ini baru mampu memasok maksimal satu ton. Kerjasama yang terjalin dengan

K’Link dan Nutrimas adalah dalam pengadaan input produksi khususnya pupuk.

K’Link sempat rutin menyediakan pupuk organik dengan merek Bio Boost,

namun saat ini K’Link sudah tidak lagi rutin menyediakan. Sedangkan kerjasama

kelompok dengan Nutrimas sudah tidak lagi terjalin. Meskipun demikian

Kelompok Tani Darma Bakti tetap memiliki hubungan yang baik dengan pihak-

pihak mitra dan pihak luar lainnya.

Gambar 14 Diagram kategori penilaian adanya jejaring kerjasama antara

kelompok tani dengan pihak lain dalam bentuk kemitraan

Adanya Pemupukan Modal Usaha Baik Iuran dari Anggota atau Penyisihan

Hasil usaha Kegiatan Kelompok

Permasalahan pokok yang dihadapi petani atau kelompok tani dalam

pengembangan usaha pertanian adalah lemahnya permodalan. Salah satu cara

untuk mendapatkan modal petani atau kelompok tani adalah melalui pemupukan

modal. Pemupukan modal dilakukan dengan cara menggali sumber-sumber modal,

baik modal dari kelompok (internal) ataupun sumber modal dari luar kelompok

(eksternal). Pemupukan modal internal yang dapat dilakukan kelompok tani yaitu

mengadakan kas, iuran atau tabungan bagi para petani anggota.

Berdasarkan persepsi dan penilaian dari petani anggota, kinerja Kelompok

Tani Darma Bakti dalam pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau

18

16%

86

75%

11

9%

Total Skor 115

Sangat Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Page 61: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

45

penyisihan hasil usaha dinilai kurang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari sebesar

90 persen skor yang diperoleh kelompok tani pada indikator ini berasal dari

penilaian kurang baik yang diberikan anggota. Kelompok Tani Darma Bakti

belum menjalin kerjasama dengan penyedia modal ataupun investor. Dalam

rangka pemupukan modal usaha internal, Kelompok Tani Darma Bakti tidak

mengadakan iuran dari anggota dan juga tidak melakukan penyisihan hasil usaha.

Kelompok Tani Darma Bakti tidak mengadakan kas, tabungan, dan iuran dari

anggota karena kelompok ini pernah mengadakan iuran kas bagi para anggota

sebelumnya namun pembayaran iuran kas tersebut tidak berjalan lancar.

Rendahnya kesadaran anggota untuk rutin membayar iuran kas tersebut dan kas

yang telah dibayarkan tidak jarang diambil kembali. Namun sadar akan

pentingnya iuran dan penyisihan hasil usaha, dalam waktu dekat Kelompok Tani

Darma Bakti akan mengadakannya kembali untuk keberlangsungan kelompok.

Gambar 15 Diagram kategori penilaian adanya pemupukan modal baik iuran dari

anggota atau penyisihan hasil usaha kelompok

STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK TANI DARMA

BAKTI DALAM PENGUSAHAAN BERAS HITAM

Analisis Lingkungan Kelompok Tani Darma Bakti

Analisis lingkungan merupakan tahap awal dalam perumusan strategi yang

bertujuan untuk mengindentifikasi lingkungan Kelompok Tani Darma Bakti.

Lingkungan kelompok tani mencakup semua faktor yang mempengaruhi

kelompok tani baik secara langsung maupun tidak langsung dalam

pengembangannya menjadi kelompok tani yang mengusahakan komoditi pangan

beras hitam. Secara garis besar lingkungan yang dianalisis terdiri dari lingkungan

internal dan lingkungan eksternal.

Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah lingkungan yang berada dalam kelompok tani

dan memiliki implikasi atau pengaruh langsung terhadap Kelompok Tani Darma

Bakti. Setiap perusahaan atau organisasi baik formal maupun informal seperti

Kelompok Tani Darma Bakti mampu mengendalikan lingkungan internal.

Analisis lingkungan internal merupakan proses yang dilakukan guna

mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang menjadi kekuatan dan kelemahan

kelompok tani dengan meninjau aspek pemasaran, aspek keuangan, aspek

0

0%

6

10%

57

90% Total Skor 63

Sangat Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Page 62: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

46

manajemen, aspek produksi dan operasi, aspek penelitian dan pengembangan serta

sistem informasi manajemen Kelompok Tani Darma Bakti.

Pemasaran

Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses mendefinisikan,

mengantisipasi, menciptakan serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan

atas barang dan jasa. Aspek pemasaran mencakup bauran pemasaran yang perlu

diperhatikan yaitu produk, harga, distribusi dan promosi. Selain itu, analisis aspek

pemasaran juga mencakup komponen-komponen strategi pemasaran yang perlu

diperhatikan seperti segmenting, targeting dan positioning.

Produk yang dihasilkan oleh Kelompok Tani Darma Bakti adalah beras

hitam. Beras hitam menawarkan banyak sekali manfaat bagi kesehatan dan ramah

lingkungan karena diusahakan dengan perlakuan organik. Beras hitam yang

dihasilkan belum dapat dikatakan bersifat organik melainkan semi organik karena

menurut BP3K setempat lahan yang diusahakan kelompok ini masih mengandung

unsur-unsur kimia (Fe) dan PH yang cukup tinggi sebesar 4.0 – 5.5. Produk beras

hitam yang dipasarkannya pun belum memiliki nama jual dan juga sertifikasi.

Selain itu, beras hitam yang dihasilkan masih dikemas secara sederhana. Untuk

pemasaran dengan tujuan bazar atau konsumen akhir, beras hitam dikemas dengan

plastik ukuran satu kilogram kemudian di press dan ditempelkan label sticker.

Sedangkan untuk pemasaran dengan tujuan curah kepada distributor atau retailer,

beras hitam hanya dikemas di dalam karung-karung. Adapun label sticker yang

ditempelkan pada kemasan plastik ukuran satu kg dapat dilihat pada Gambar 16.

Gambar 16 Sticker kemasan produk beras hitam Kelompok Tani Darma Bakti

terbaru

Beras hitam merupakan komoditi yang sedang menjadi fokus utama untuk

dikembangkan pada Kelompok Tani Darma Bakti. Meskipun demikian, kelompok

tani ini tidak membatasi jika pengurus dan anggotanya juga ingin mengusahakan

komoditi lain sebagai sampingan baik untuk konsumsi pribadi maupun dijual

seperti beras putih, pare, jagung dan kangkung. Kelompok Tani Darma Bakti

membeli gabah kering beras hitam yang dihasilkan petani anggota dengan harga

Rp 7 000 per kg. Kemudian gabah kering beras hitam tersebut digiling oleh

kelompok dan satu ton gabah kering hanya menghasilkan 6.5 kwintal beras hitam.

Produk beras hitam yang dihasilkan Kelompok Tani Darma Bakti dijual dengan

Page 63: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

47

kisaran harga antara Rp 20 000 sampai 25 000 per kg. Untuk retailer beras hitam

dijual dengan harga Rp 20 000 per kg sedangkan bagi konsumen akhir beras hitam

dijual dengan harga Rp 25 000 per kg. Berdasarkan hasil pengukuran efektivitas

kinerja, sebesar 53.3 persen petani anggota menyatakan bahwa harga yang

ditawarkan kelompok dalam membeli hasil panen anggota dan dalam menjual

hasil produksi kelompok ke pasar dinilai sudah cukup sesuai. Sistem penetapan

harga dilakukan kelompok berdasarkan pada harga pasar sehingga produk dapat

bersaing sehat dengan produk yang ada di pasar.

Distribusi dilakukan Kelompok Tani Darma Bakti melalui dua buah

saluran distribusi yang sederhana. Saluran distribusi yang pertama dilakukan

kelompok ini dengan menjual beras hitam yang dihasilkan langsung kepada

konsumen akhir. Hal ini dilakukan selain melalui bazar juga melalui pemesanan

oleh konsumen akhir atau bahkan kunjungan yang dilakukan konsumen akhir

langsung ke kelompok tani. Saluran distribusi yang kedua dilakukan kelompok ini

dengan menjual beras hitam yang dihasilkan kepada retailer untuk dijual kembali

kepada konsumen akhir. Penjualan kelompok kepada retailer pada saluran ini

dilakukan melalui penyalur atau distributor. Untuk saat ini, Kelompok Tani

Darma Bakti baru menjalin kerjasama hanya dengan pihak Carefour saja sebagai

retailer. Sedangkan distributor adalah distributor perseorangan yang merupakan

rekan dari Kelompok Tani Darma Bakti dan juga pihak Carefour. Konsumen

akhir dari produk beras hitam yang dihasilkan kelompok tani yaitu dosen-dosen

Institut Pertanian Bogor, karyawan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten

Bogor, pilot dan pramugari dari Tangerang, penikmat beras organik dan orang-

orang berkebutuhan khusus terhadap beras hitam dengan alasan kesehatan.

Sampai saat ini beras hitam yang diproduksi telah didistribusikan ke wilayah

Tangerang dan sekitarnya, Kabupaten dan Kota Bogor dan sekitarnya serta

Sukabumi. Untuk mendistribusikan produk dalam jumlah yang besar dan dengan

jarak yang cukup jauh, Kelompok Tani Darma Bakti harus menyewa kendaraan

bermotor, angkutan umum atau mobil bak karena kelompok ini belum memiliki

sarana transportasi. Seringkali pihak distributor atau retailer bahkan mengambil

sendiri beras hitam yang dibelinya. Dengan saluran distribusi yang dimiliki oleh

Kelompok Tani Darma Bakti maka petani anggota tidak kesulitan memasarkan

beras hitam yang dihasilkan.

Gambar 17 Saluran distribusi Kelompok Tani Darma Bakti

Kegiatan promosi dilakukan oleh pengurus dan anggota Kelompok Tani

Darma Bakti melalui metode mulut ke mulut (word to mouth) dari satu daerah ke

daerah lainnya dan juga melalui brosur dalam bentuk lembar fotocopy. Selain itu,

promosi juga dilakukan oleh kelompok tani ini dengan rajin mengikuti pameran-

pameran atau bazar khususnya bazar yang rutin diadakan oleh Dinas Pertanian

dan Kehutanan Kabupaten Bogor. Kegiatan promosi yang dilakukan masih

Saluran I

Saluran II

distributor

Kelompok Tani

Darma Bakti Konsumen

Akhir

Retailer

Page 64: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

48

terbilang sederhana mengingat terbatasnya biaya dan kemampuan untuk

melakukan promosi dengan lebih baik. Namun promosi yang telah dilakukan

sampai saat ini dinilai sudah efektif bagi Kelompok Tani Darma Bakti untuk dapat

memasarkan produk beras hitamnya. Hal ini sesuai dengan hasil pengukuran

efektivitas kinerja yaitu sebesar 73.3 persen petani anggota menyatakan bahwa

promosi yang dilakukan Kelompok Tani Darma Bakti sudah efektif.

Segmentasi dari beras hitam Kelompok Tani Darma Bakti tidak

membedakan jenis kelamin, variabel usia, pekerjaan, atau letak geografisnya.

Segmentasi beras hitam Kelompok Tani Darma Bakti adalah semua masyarakat

atau konsumen yang peduli akan kesehatan. Target dari beras hitam Kelompok

Tani Darma Bakti yaitu kepada kalangan menengah ke atas karena harga beras

hitam yang lebih tinggi jika dibandingkan jenis beras lainnya. Namun tidak

menutup kemungkinan adanya kalangan menengah ke bawah yang juga

mengkonsumsi beras hitam untuk alasan kesehatan. Posisi, image atau citra beras

hitam di mata konsumen adalah beras yang mampu memberikan begitu banyak

manfaat bagi kesehatan atau biasa disebut juga sebagai beras obat karena mampu

mencegah bahkan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Selain baik bagi

kesehatan, beras hitam juga dikenal sebagai beras yang ramah lingkungan karena

diusahakan secara organik.

Keuangan

Keuangan merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan oleh setiap

usaha, termasuk juga Kelompok Tani Darma Bakti. Kondisi keuangan seringkali

dianggap sebagai ukuran terbaik untuk posisi kompetitif perusahaan atau

organisasi dan daya tarik bagi investor. Semakin baik sistem dan kondisi

keuangan suatu perusahaan atau organisasi maka semakin baik pula penilaian

terhadap perusahaan atau organisasi tersebut. Kelompok Tani Darma Bakti

didirikan berdasarkan hasil musyawarah masyarakat, pihak desa dan BP3K

dengan menggunakan modal awal yang jumlahnya tidak besar. Modal awal

berasal dari bantuan pihak desa, BP3K dan ketua kelompok saat itu. Modal

tersebut digunakan untuk keperluan kelompok seperti pembuatan spanduk

kelompok, pembelian alat-alat administrasi dan pembukuan, pompa air, dan

keperluan lainnya.

Untuk menjalankan usahanya, seluruh petani anggota menggunakan modal

pribadi. Namun baik kelompok maupun anggota memiliki keterbatasan modal

sehingga terkadang untuk melakukan produksi perlu menunggu pembayaran hasil

penjualan atau melakukan peminjaman modal. Menurut hasil pengukuran

efektivitas kinerja salah satu penyebabnya adalah kinerja kelompok dalam adanya

pemupukan modal usaha baik melalui iuran anggota maupun penyisihan hasil

usaha dinilai kurang baik. Kelompok Tani Darma Bakti pernah mengadakan iuran

anggota atau kas yang digunakan untuk keperluan kegiatan kelompok. Namun

iuran atau kas yang diadakan tidak berjalan lama karena kas tersebut diambil

kembali oleh para anggota. Saat ini, Kelompok Tani Darma Bakti tidak

mengadakan iuran anggota ataupun penyisihan hasil usaha dengan alasan

kurangnya kesadaran anggota untuk menaatinya. Selain itu, Kelompok Tani

Darma Bakti memiliki sistem keuangan yang masih sangat sederhana. Adapun

alat-alat yang digunakan dalam proses pencatatan keuangan yaitu berupa buku

keuangan yang berisi data pemasukan dan pengeluaran kelompok, alat tulis

Page 65: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

49

sederhana, kwitansi penjualan dan kalkulator untuk proses perhitungan. Namun

pencatatan keuangan dan pembukuan yang dilakukan Kelompok Tani Darma

Bakti belum dilakukan dengan rapih, belum disimpan dengan baik dan terpisah

satu dengan yang lainnya sehingga peneliti kesulitan untuk mendokumentasikan.

Kelompok Tani Darma Bakti memiliki sarana prasarana produksi pertanian

yang diperoleh dari bantuan yang diberikan oleh pemerintah yaitu Dinas Pertanian

dan Kehutanan Kabupaten Bogor dan UPT Kecamatan Cigudeg. Adapun bantuan

sarana prasarana produksi pertanian tersebut yaitu traktor, hand sprayer, power

thresher, mesin pencacah, mesin kompos, alat pendeteksi hama, bangunan gudang

dan sekretariat kelompok. Rencana bantuan lainnya yang akan diberikan oleh

pemerintah untuk Kelompok Tani Darma Bakti adalah heller atau mesin

penggiling padi. Bantuan-bantuan ini diberikan oleh pemerintah setempat secara

bertahap dengan mempertimbangkan perkembangan Kelompok Tani Darma Bakti.

Mesin-mesin dan sarana prasarana yang diperoleh kelompok dari bantuan dapat

digunakan oleh seluruh anggota untuk keperluan produksi pertaniannya.

Penerimaan para petani anggota yang mengusahakan beras hitam diperoleh

dari penjualan output kepada kelompok tani yang dihasilkan dari kegiatan

usahatani berupa gabah kering panen. Gabah kering panen rata - rata yang mampu

dihasilkan petani beras hitam adalah sebanyak 5000 kg per hektar per musim

tanam dengan harga jual Rp 7 000 per kg nya. Untuk itu, penerimaan yang

mampu diperoleh petani beras hitam sebesar Rp 35 000 000 per hektar per musim

tanam. Pengusahaan beras hitam dilakukan dengan pertanian organik sehingga

tidak menggunakan input-input yang mengandung bahan-bahan kimia. Hal ini

baik bagi lahan yang diusahakan, beras yang dihasilkan menjadi lebih sehat dan

menguntungkan bagi petani. Sebagian petani memperoleh input-input organik

dengan membeli dan sebagian lainnya membuat sendiri melalui bahan-bahan yang

diperoleh dari alam atau lingkungan sekitar. Total biaya yang dikeluarkan

keduanya tentu berbeda. Biaya total yang dikeluarkan petani yang memperoleh

input dengan membeli sebesar Rp 8 029 782.71 per hektar per musim tanam.

Sedangkan biaya total yang dikeluarkan petani yang memperoleh input dengan

membuat sendiri sebesar Rp 7 237 899.38 per hektar per musim tanam. Input –

input tersebut yaitu benih, pupuk organik padat, pupuk organik cair, mol, dan

pestisida organik. Berdasarkan nilai tersebut diperoleh R/C total usahatani dengan

input yang diperoleh melaui pembelian adalah sebesar 3.36. Artinya setiap Rp 1

dari biaya total yang dikeluarkan oleh petani beras hitam akan memberikan

penerimaan sebesar Rp 3.36. Kemudian R/C total usahatani dengan input yang

diperoleh melalui pembuatan secara mandiri adalah sebesar 3.84. Artinya setiap

Rp 1 dari biaya total yang dikeluarkan oleh petani beras hitam akan memberikan

penerimaan sebesar Rp 3.84. Nilai R/C total menyatakan bahwa usahatani beras

hitam layak diusahakan atau sudah efisien. R/C total usahatani beras hitam dengan

input yang diperoleh melalui pembuatan secara mandiri nilainya lebih besar maka

dapat dikatakan lebih menguntungkan. Berdasarkan hasil perhitungan, pendapatan

total petani beras hitam yang memperoleh input dengan cara membeli yaitu

sebesar Rp 26 970 217.29 per hektar per musim tanam. Sedangkan pendapatan

total petani beras hitam yang memperoleh input dengan membuatnya sendiri

sebesar Rp 27 762 100.62 per hektar per musim tanam. Perhitungan dapat dilihat

pada Lampiran 2.

Page 66: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

50

Manajemen

Manajemen memiliki fungsi yang terdiri dari lima aktivitas dasar yaitu

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pemberian motivasi

(actuating), pengendalian (controlling), pengolahan staf (leading).

Perencanaan terdiri dari semua aktivitas manajerial yang berkaitan dengan

persiapan menghadapi masa depan. Kelompok Tani Darma Bakti masih belum

memiliki perencanaan tertulis baik untuk jangka pendek, menengah ataupun

jangka panjang. Meskipun belum memiliki perencanaan tertulis namun bukan

berarti kelompok ini tidak memiliki rencana yang hendak direalisasikan. Rencana

kerja yang ingin direalisasikan oleh Kelompok Tani Darma Bakti adalah menjadi

kelompok tani penangkar benih dan pengembang beras hitam, meningkatkan

produksi beras hitam kelompok untuk dijual, dan mengadakan iuran kas bagi

anggota. Selain rencana kerja, kelompok Tani Darma Bakti juga memiliki visi,

misi dan tujuan yang ingin dicapai. Proses perencanaan pada Kelompok Tani

Darma Bakti didominasi oleh ketua kelompok, pengurus kelompok yaitu

sekertaris dan bendahara, serta penyuluh pendamping. Hal ini dikarenakan

rendahnya partisipasi anggota. Selain itu, baik ketua dan pengurus kelompok

merupakan perwakilan dari kelompok yang sering berhubungan dengan pihak luar

seperti Badan Penyuluh Pertanian (BPP), pihak desa dan kecamatan serta Dinas

Pertanian dan Kehutanan setempat. Tentu saja hal ini menjadi kekuatan bagi

kelompok tani karena selain dapat mendukung proses perencanaan, kelompok tani

juga menjadi lebih dikenal. Hal ini sesuai dengan hasil pengukuran efektivitas

kinerja yang menyatakan bahwa kinerja kelompok dalam adanya rencana kerja

dan evaluasi akhir dinilai sudah cukup baik namun tingkat partisipasi anggota

dalam proses perencanaan dan realisasinya perlu ditingkatkan.

Pengorganisasian meliputi semua aktivitas manajerial yang menghasilkan

struktur pekerjaan dan hubungan wewenang. Kelompok Tani Darma Bakti

memiliki struktur organisasi yang dipilih dan ditentukan secara terbuka dengan

kesepakatan bersama. Adapun struktur organisasi Kelompok Tani Darma Bakti

terdiri dari ketua kelompok yang dibantu oleh bendahara dan juga sekretaris serta

membawahi beberapa seksi yaitu seksi humas, seksi sarana prasarana, seksi POPT

(Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman) dan seksi usaha. Tiap-tiap

pengurus dalam struktur organisasi tersebut memiliki spesialisasi pekerjaan atau

tugasnya masing-masing. Perangkat organisasi yang ada sudah cukup tepat bagi

kelompok tani namun pengorganisasiannya masih terpusat pada ketua karena

tugas dari masing-masing pengurus belum dijalankan dengan baik. Hal ini

menjadi salah satu kendala bagi pengembangan Kelompok Tani Darma Bakti.

Pemotivasian didefinisikan sebagai usaha yang diarahkan untuk

membentuk perilaku manusia. Pemotivasian yang diberikan Kelompok Tani

Darma Bakti terhadap anggota berdasarkan pengamatan dirasakan masih rendah.

Hal ini ditunjukkan oleh adanya sejumlah besar anggota yang tidak aktif dan

rendahnya jumlah keikutsertaan anggota kelompok dalam pertemuan-pertemuan

yang diadakan meskipun pertemuan telah terjadwal. Hal ini dikarenakan

kurangnya pemahaman anggota akan manfaat dan peranan kelompok tani serta

ketua kelompok kurang melibatkan anggota dalam perencanaan dan pengambilan

keputusan.

Pengendalian merujuk pada semua aktivitas manajerial yang diarahkan

untuk memastikan bahwa hasil aktual konsisten sesuai dengan perencanaan.

Page 67: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

51

Pengendalian terdiri atas empat tahap dasar yaitu menetapkan standar kinerja,

mengukur kinerja individu dan organisasi, membandingkan kinerja aktual dengan

standar-standar yang direncanakan, dan melakukan tindakan korektif. Pada

kelompok tani, pengendalian dilakukan oleh pengurus kelompok terutama ketua

kelompok tani. Pengendalian Kelompok Tani Darma Bakti dilakukan terhadap

aktivitas anggota khususnya dalam hal kegiatan produksi. Namun pengendalian

dirasakan masih kurang efektif karena belum ditetapkannya standar kinerja atau

SOP bagi anggota dalam melakukan produksi. Sedangkan seperti yang telah

dijabarkan sebelumnya, penetapan standar kinerja atau SOP merupakan tahap

awal dalam proses pengendalian.

Pengelolaan staf dipusatkan pada manajemen personalia atau manajemen

sumber daya manusia. Saat ini, Kelompok Tani Darma Bakti tercatat memiliki

113 orang anggota dengan anggota aktif berjumlah 30 orang anggota. Dalam

rangka perekrutan anggota, Kelompok Tani Darma Bakti tidak memiliki prosedur,

syarat atau ketentuan khusus. Hanya saja untuk menjadi anggota Kelompok Tani

Darma Bakti, calon anggota harus memiliki kemauan dan semangat yang tinggi

serta mengikuti peraturan yang ada. Untuk meningkatkan kemampuan anggota

khususnya dalam kegiatan produksi, Kelompok Tani Darma Bakti seringkali

mengadakan pelatihan dan penyuluhan dibantu oleh penyuluh dan pemerintah

setempat. Komunikasi yang terjalin antara ketua, pengurus dan anggota pun tidak

kaku sehingga memudahkan pelaksanaan aktivitas pada Kelompok Tani Darma

Bakti.

Produksi dan Operasi

Kelompok Tani Darma Bakti memiliki anggota yang didominasi oleh

petani pemilik lahan. Para petani anggota Kelompok Tani Darma Bakti bertani

kurang lebih selama 6 jam per harinya dengan jam kerja yang tidak menentu.

Namun biasanya para petani berada di sawah pagi hingga siang hari dimulai pukul

07.30-15.00 WIB dengan selang waktu istirahat pada pukul 11.30-13.00 WIB.

Proses produksi yang dilakukan oleh para petani dimulai dari kegiatan penyediaan

bahan baku, pengolahan lahan hingga pemanenan. Selanjutnya untuk kegiatan

pasca panen hingga pemasaran dilakukan petani anggota bersama dengan

Kelompok Tani Darma Bakti.

1. Penyediaan bahan baku

Bahan baku yang diperlukan oleh petani meliputi benih beras hitam,

pupuk, pestisida organik, karung dan plastik kemas. Proses perolehan bahan baku

dilakukan secara mandiri oleh para petani dengan mendatangi penjual retailer agar

bahan baku yang didapatkan sesuai dengan kualitas dan harga yang diinginkan.

Benih beras hitam diperoleh para petani pada mulanya dari ketua Kelompok Tani

Darma Bakti yaitu Pak Murjia. Sedangkan pupuk dan obat atau pestisida organik

diperoleh petani dari toko-toko penjual sarana produksi pertanian yang ada di

Pasar Leuwiliang atau pasar lainnya yang ada di Kabupaten Bogor. Pupuk organik

yang biasa digunakan petani anggota kelompok adalah petroganik atau Bio Boost.

Sedangkan obat atau pestisida organik yang biasa digunakan petani anggota

kelompok adalah Bio Boost, Superfarm atau Nutrimas. Bio Boost dapat diperoleh

pertani anggota kelompok dari kerjasama yang terjalin antara Kelompok Tani

Darma Bakti dengan produsen Bio Boost yaitu K’Link. Pupuk dan pestisida

Page 68: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

52

organik dapat pula diperoleh petani tanpa membeli melainkan membuatnya

sendiri dengan bahan-bahan yang berasal dari alam atau lingkungan sekitar.

Namun Kelompok Tani Darma Bakti masih jarang melakukannya. Pupuk kompos

dibuat dengan mencampur rebung atau buah-buahan yang sudah di hancurkan

dengan EM-4 dan air lalu difermentasi kurang lebih selama satu minggu. Pupuk

bokashi dibuat dengan mencampur kotoran ternak dan dedak bekatul atau jerami

dengan EM-4, air, molasses atau tetes tebu lalu difermentasi kurang lebih selama

satu minggu. Sedangkan pestisida organik dibuat dari daun picung, daun nangka,

daun sirsak, tanaman nimba, mindi atau bawang putih dengan gula merah lalu

difermentasi kurang lebih selama satu minggu. Karung dan plastik kemas tersedia

pada kelompok tani yang diperoleh kelompok dari toko-toko plastik di Pasar

Leuwiliang atau pasar lainnya di Kabupaten Bogor.

2. Pengolahan lahan

Pengolahan lahan dilakukan saat lahan diberakan selama kurang lebih satu

bulan. Lahan diolah dengan menggunakan traktor. Selain diolah dengan

menggunakan traktor lahan juga ditaburkan jerami dan pupuk serta dijaga kadar

airnya. Pengolahan lahan ini dilakukan agar lahan yang diusahakan oleh petani

tetap gembur dan juga subur.

3. Pembenihan

Varietas benih yang digunakan merupakan varietas beras hitam lokal

Kecamatan Cigudeg. Benih yang baik digunakan merupakan benih dengan umur

14-15 hari. Namun para petani anggota seringkali masih menggunakan benih dari

kelompok dengan umur yang sudah tua. Semakin tua umur benih yang digunakan

maka akan semakin rendah produktivitas anakannya.

4. Penanaman

Proses penanaman di Kelompok Tani Darma Bakti sudah menggunakan

teknologi tanam jajar legowo. Tanam jajar legowo yang digunakan oleh petani

anggota adalah legowo 2 : 1 dengan jarak antar barisan yaitu 25 cm dan jarak

antar kelompok barisan adalah 40 cm. Benih yang digunakan untuk setiap tanam

dengan tanam jajar legowo adalah 3 butir benih. Alasan petani tidak

menggunakan legowo 4 : 1 atau 3 : 1 karena jarak antar tanaman akan terlalu

padat dan mempengaruhi ketersediaan makanan untuk tiap – tiap tanaman.

Legowo 4 : 1 atau 3 : 1 pun lebih cocok diterapkan pada lahan dengan kondisi

yang sangat subur karena sumber makanan untuk tiap – tiap tanaman sudah dapat

tercukupi. Teknologi penanaman jajar legowo ini sangat membantu petani untuk

meningkatkan produktivitas, menghemat penggunaan benih, membantu

mengurangi gangguan hama seperti contohnya tikus dan mempermudah proses

pemupukan dan penyiangan.

25cm

40cm

Gambar 18 Teknologi tanam jajar legowo Kelompok Tani Darma Bakti

Page 69: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

53

5. Pemupukan

Dalam satu musim tanam, pemupukan dilakukan petani sebanyak dua kali.

Pemupukan pertama dilakukan setelah tanaman berumur 15-20 HST bersamaan

dengan penyiangan atau pembersihan gulma. Pemupukan susulan atau pemupukan

kedua dilakukan petani setelah tanaman berumur 30-35 HST. Pemupukan

dilakukan petani dengan menggunakan pupuk organik yaitu petroganik, pupuk

kompos atau pupuk bokashi buatan.

6. Penyuburan

Penyuburan dilakukan setiap 10 hari sekali menggunakan apron, moll atau

buatan. Hal ini dilakukan untuk menyuburkan tanaman sehingga anakan muncul

dalam jumlah yang lebih banyak.

7. Penyiangan

Penyiangan dilakukan petani biasanya bersamaan dengan saat para petani

melakukan pemupukan. Dengan demikian, dalam satu kali musim tanam petani

melakukan dua kali penyiangan yaitu setelah tanaman berumur 10-20 HST dan

setelah tanaman berumur 30-35 HST. Penyiangan dilakukan untuk membersihkan

tanaman dari gulma yang dapat mengganggu tanaman sehingga dapat menurunkan

hasil yang mampu diperoleh petani.

8. Pengairan

Pengairan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam

proses budidaya tanaman padi termasuk padi hitam. Kadar air pada lahan yang

diusahakan sangat mempengaruhi produktivitas tanaman yang diusahakan.

Pengairan dengan kondisi menggenang dilakukan sebelum proses pengolahan

lahan untuk menggemburkan lahan. Pada saat penanaman hingga tanaman

berumur 10 HST, lahan dibiarkan dalam kondisi setengah basah setengah kering

atau becek untuk mempermudah proses penanaman. Setelah tanaman berumur

lebih dari 10 HST, pengecekan kadar air dan pengairan dilakukan seminggu sekali

untuk membantu pembuahan. Kadar air pada lahan sawah yang diusahakan tidak

boleh terlalu banyak karena akan memicu munculnya hama keong. Namun lahan

sawah juga tidak boleh terlalu kering karena akan menghambat pertumbuhan dan

menurunkan produktivitas.

9. Pemberatasan hama dan penyakit

Umumnya dalam satu musim tanam, pemberantasan hama dengan

penyemprotan frekuensinya fleksibel atau tidak tentu karena dilakukan setiap kali

tanaman terserang hama saja. Dengan demikian, frekuensinya dapat berubah-ubah

tergantung ada atau tidaknya hama. Pemberantasan hama dilakukan petani dengan

menggunakan obat atau pestisida organik seperti Bio Boost, Superfarm, Nutrimas

atau pestisida organik buatan.

10. Pemanenan dan pasca panen

Pemanenan dilakukan saat padi telah menghitam 90 persen keatas atau

dapat dikatakan cukup umur. Umur panen berbeda-beda tergantung pada

ketinggian daerah lahan sawah yang diusahakan untuk mendapatkan kualitas beras

yang bagus. Pada Kelompok Tani Darma Bakti yang terletak di Desa Bangunjaya

Page 70: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

54

dengan ketinggian 1500 mdpl, tanaman dipanen pada umur 105 HST. Pemanenan

dilakukan dengan menggunakan sabit. Setelahnya, malai padi yang telah dipanen

dan dikumpulkan dikeprik untuk merontokan bulir-bulir padi. Perontokan

dilakukan dengan menggunakan alat perontok sederhana dan dialaskan terpal

plastik berukuran 8 x 9 m agar bulir-bulir padi yang dirontokan tidak terbuang sia-

sia. Bulir-bulir padi yang diperoleh dikumpulkan lalu dimasukan ke dalam karung

kemudian ditimbang. Setelah itu, bulir-bulir padi dijemur sampai kering yang

lama pengeringannya tergantung pada cuaca biasanya 3 hari. Bulir-bulir padi yang

telah kering diayak atau ditampi untuk memisahkan bulir yang berisi dan bulir

yang kosong. Kemudian bulir-bulir padi tersebut digiling namun sebelum

penggilingan bulir-bulir padi di masukan ke dalam karung dan didiamkan terlebih

dahulu sampai dingin agar baik untuk digiling. Kelompok Tani Darma Bakti

belum memiliki alat penggiling atau heller sehingga pengggilingan dilakukan

melalui heller milik orang lain dengan biaya 600 rupiah per kg nya. Bulir-bulir

padi hitam yang telah digiling menjadi beras hitam dimasukan kembali ke dalam

karung untuk mengembalikannya ke suhu normal. Untuk pemasaran dengan

tujuan bazar atau konsumen akhir, beras hitam dikemas dengan plastik ukuran

satu kilogram kemudian di press dan ditempelkan label sticker. Sedangkan untuk

pemasaran dengan tujuan curah kepada distributor atau retailer, beras hitam hanya

dikemas di dalam karung-karung saja.

Penelitian dan Pengembangan

Pada awal mulanya, beras hitam yang diusahakan Kelompok Tani Darma

Bakti merupakan hasil uji coba pihak BP3K setempat terhadap jenis produk yang

akan dikembangkan. Uji coba penanaman beras hitam dilakukan diatas lahan

milik ketua kelompok dengan tujuan untuk melihat apakah beras hitam layak

untuk dikembangkan para petani atau tidak. Hasilnya dinyatakan bahwa beras

hitam layak diusahakan, diliat dari hasil panen melalui jumlah produksi dan

kualitasnya serta ketertarikan pasar terhadap produk karena begitu banyak

manfaat yang mampu ditawarkan. Selain itu sebagai tindak lanjut, pemerintahan

juga melakukan penelitian kandungan dan keasaman tanah yang diusahakan

Kelompok Tani Darma Bakti dalam rangka pengembangan beras hitam secara

organik. Hasilnya menyatakan bahwa lahan yang diusahakan kelompok masih

mengandung unsur-unsur kimia (Fe) dan PH yang cukup tinggi sebesar 4.0 – 5.5.

Sejak saat itu hingga sekarang, BP3K, BKP5K, UPT dan Dinas setempat

seringkali melakukan pelatihan dan penyuluhan di Kelompok Tani Darma Bakti

dalam rangka penelitian dan pengembangan terkait beras hitam. Pelatihan dan

penyuluhan terkait beras hitam yang telah dan rutin diadakan di Kelompok Tani

Darma Bakti diantaranya pertanian organik, teknologi tanam jajar legowo,

teknologi Pertanian Tanaman Terpadu (PTT) padi, budidaya padi hibrida, SRI,

dan pembuatan pupuk kompos. Teknologi lainnya yang diberikan pemerintah

dalam rangka pengembangan beras hitam di Kelompok Tani Darma Bakti yaitu

bantuan berupa traktor, hand sprayer, power thresher, mesin pencacah, mesin

kompos, dan alat pendeteksi hama.

Sistem Informasi Manajemen

Informasi menghubungkan semua fungsi bisnis menjadi satu dan

menyediakan dasar untuk semua keputusan manajerial. Kegunaan sistem

Page 71: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

55

informasi manajemen adalah untuk memperbaiki kinerja suatu perusahaan dengan

memperbaiki kualitas keputusan manajerial. Sistem informasi manajemen yang

efektif memanfaatkan hardware, software, model analisis dan database komputer.

Kelompok Tani Darma Bakti belum memiliki sistem informasi manajemen yang

dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan manajerial. Informasi

atau data-data yang dimiliki kelompok tani mengenai lingkungan internal maupun

lingkungan eksternal belum di dokumentasikan dan belum dikelola dengan baik

menggunakan sistem komputerisasi. Informasi dibicarakan dan disebar melalui

pertemuan-pertemuan saja.

Identifikasi Faktor Strategis Internal

Tabel 14 Identifikasi faktor strategis internal Kelompok Tani Darma Bakti

Lingkungan Internal Kekuatan Kelemahan

1. Pemasaran 1.Produk menawarkan banyak

manfaat bagi kesehatan dan

ramah lingkungan

1. Produk belum memiliki

nama jual dan sertifikasi

2. Keuangan 2. Ketersediaan modal terbatas

3. Manajemen 2. Ketua kelompok aktif,

dinamis dan penuh semangat

3. Memiliki jaringan

pemasaran yang luas dan

hubungan kerjasama dengan

beberapa pihak

3. Kemampuan administrasi

masih rendah

4. Pengorganisasian belum

berjalan dengan baik

5. Kurangnya keaktifan

anggota

6. Sumberdaya manusia

(petani anggota) kurang

kompeten

4. Produksi Operasi 4. Tersedia alat mesin

produksi pertanian

5. Telah menerapkan teknologi

tanam jajar legowo dan

pertanian organik

7. Masih sering menggunakan

benih berumur tua

8. Produksi belum mampu

memenuhi permintaan pasar

9. Lahan masih mengandung

unsur-unsur kimia

5. Penelitian

Pengembangan

6. Seringnya menerima

pelatihan dan penyuluhan

6. Sistem Informasi

Manajemen

10. Belum menggunakan

sistem komputerisasi

Analisis Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang pada dasarnya berada diluar

atau terlepas dari Kelompok Tani Darma Bakti sehingga kelompok tani pun tidak

memiliki kendali atas lingkungan tersebut. Analisis lingkungan eksternal

merupakan proses yang dilakukan guna mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang

menjadi peluang dan ancaman bagi Kelompok Tani Darma Bakti dengan

meninjau kekuatan ekonomi, kekuatan sosial, budaya, demografi dan lingkungan,

kekuatan politik, pemerintah dan hukum, kekuatan teknologi dan kekuatan

kompetitif. Lingkungan eksternal dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan makro

dan lingkungan industri.

Page 72: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

56

Lingkungan Makro

Lingkungan makro merupakan lingkungan yang berada diluar lingkungan

kelompok tani yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi

usaha dari Kelompok Tani Darma Bakti. Adapun lingkungan makro yang mampu

mempengaruhi pengembangan usaha organisasi meliputi kekuatan ekonomi,

kekuatan sosial, budaya, demografi dan lingkungan, kekuatan politik,

pemerintahan dan hukum, serta kekuatan teknologi.

1. Kekuatan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau suatu daerah dapat diindikasikan

dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) karena PDB menggambarkan total

pendapatan termasuk warga negara asing yang bermukim di negara atau wilayah

tersebut. Kondisi ekonomi suatu negara atau daerah yang digambarkan dengan

PDB dapat mempengaruhi setiap perusahaan atau organisasi termasuk Kelompok

Tani Darma Bakti. Pada tahun 2009 sampai dengan 2013 PDB Indonesia

cenderung terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 perekonomian

Indonesia tumbuh sebesar 4.63 persen dengan nilai PDB sebesar 2 178.8 triliun

rupiah. Tahun 2010 nilai PDB Indonesia naik menjadi 2 314.4 triliun rupiah atau

tumbuh sebesar 6.22 persen. Tahun 2011 nilai PDB Indonesia meningkat dari

tahun sebelumnya menjadi 2 464.5 triliun rupiah atau tumbuh sebesar 6.49 persen

dari tahun sebelumnya. Tahun 2012 PDB Indonesia terus mengalami peningkatan

dari tahun sebelumnya menjadi 2 618.9 triliun rupiah atau tumbuh sebesar 6.26

persen. Sedangkan pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak

sebesar tahun 2010 hingga tahun 2012 yaitu hanya 5.78 persen. Meskipun

demikian, nilai PDB Indonesia tetap mengalami peningkatan menjadi 2 770.3

triliun rupiah. Pertumbuhan produk domestik bruto Indonesia atas dasar harga

konstan pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15 Pertumbuhan produk domestik bruto Indonesia atas dasar harga konstan

2000 tahun 2009 – 2013

Tahun PDB (Triliun Rupiah) Pertumbuhan PDB (%)

2009 2 178.8 4.63

2010 2 314.4 6.22

2011 2 464.5 6.49

2012 2 618.9 6.261

2013 2 770.3 5.782

Status Angka : 1

=sementara; 2 = sangat sementara

Sumber: BPS (2014)

Selain kondisi ekonomi nasional, kondisi ekonomi suatu daerah juga akan

mempengaruhi Kelompok Tani Darma Bakti. Perekonomian Kabupaten Bogor

yang digambarkan dengan Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB

Kabupaten Bogor juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan

PDRB Kabupaten Bogor berdasarkan kontribusi setiap lapangan usaha atas dasar

harga konstan pada tahun 2008 sampai dengan 2012 dapat dilihat pada Tabel 16.

Berdasarkan tabel tersebut, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang

memegang peranan penting bagi Kabupaten Bogor karena sektor pertanian

sebagai penyumbang PDRB terbesar ketiga setelah industri pengolahan dan

Page 73: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

57

perdagangan, hotel dan restoran. Hal ini membuktikan bahwa pembangunan dan

perkembangan Kabupaten Bogor bergantung pada pertanian dan lumpuhnya

sektor pertanian akan berdampak negatif bagi perekonomian Kabupaten Bogor.

Tabel 16 Produk domestik regional bruto Kabupaten Bogor atas dasar harga

konstan tahun 2008-2012 (jutaan rupiah)

No Lapangan

Usaha 2008 2009 2010 2011 2012

1

1 Pertanian 1 485 678.10 1 546 930.00 1 627 559.56 1 613 443.36 1 608 438.92

2 Pertambangan

dan penggalian 330 383.70 340 610.00 360 054.93 373 270.77 389 678.46

3 Industri

pengolahan 18 589 893.54 19 108 336.56 19 917 353.89 21 046 764.08 22 273 315.43

4 Listrik, gas dan

air bersih 1 103 399.11 1 122 270.00 1 185 797.38 1 255 700.12 1 326 483.67

5 Bangunan 908 267.47 989 633.84 1 075 484.90 1 172 063.44 1 277 314.74

6

Perdagangan,

hotel dan

restoran

4 756 635.82 5 138 388.64 5 463 530.00 5 909 834.93 6 392 800.62

7 Pengangkutan

dan komunikasi 830 011.78 902 144.12 985 229.02 1 072 340.50 1 142 183.19

8

Keuangan,

persewaan, dan

jasa perusahaan

514 699.45 546 707.63 582 378.00 623 385.32 662 344.81

9 Jasa-jasa 1 202 729.07 1 257 117.04 1 329 062.00 1 398 034.67 1 458 183.66

Total PDRB 29 721 698.04 30 952 137.83 32526 449.67 34 464 837.29 36 530 743.49

Status Angka : 1

=sementara

Sumber: BPS Kab. Bogor (2014)

Tidak hanya melihat PDB nasional atau PDRB suatu daerah, kondisi

ekonomi juga dapat ditinjau dengan melihat tingkat inflasi suatu negara. Menurut

Badan Pusat Statistik (2014), inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara

umum dimana barang dan jasa tersebut merupakan kebutuhan pokok masyarakat

atau turunnya daya jual mata uang suatu negara15

. Pada Februari 2014 terjadi

inflasi umum sebesar 0.26 persen dengan Indeks Harga Konsumen 111.28.

Penyebab utama adanya inflasi ini didominasi oleh makanan jadi, minuman,

rokok dan tembakau sebesar 0.08 persen. Inflasi pada bulan kedua di tahun 2014

ini tercatat lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yaitu Januari 2014 yang

sebesar 1.07 persen dengan Indeks Harga Konsumen 110.99. Adanya inflasi

berpengaruh negatif terhadap pengembangan beras hitam yang dilakukan

Kelompok Tani Darma Bakti.

Pertumbuhan ekonomi yang terjadi setiap tahunnya dan kondisi ekonomi

yang baik pada suatu negara atau daerah yang digambarkan melalui PDB dan

PDRB akan mendukung kelancaran usaha termasuk pengembangan beras hitam

yang dilakukan Kelompok Tani Darma Bakti. Hal ini dikarenakan semakin

baiknya kondisi perekonomian dari masyarakat maka akan semakin besar pula

daya beli dari masyakat tersebut dan semakin tinggi pula kualitas akan pangan

yang ingin dikonsumsinya. Lain halnya dengan adanya inflasi pada suatu negara.

Adanya inflasi akan membuat harga input-input produksi pertanian meningkat

15 [BPS]. Badan Pusat Statistik. 2014. Inflasi [Internet]. [Diakses 2 April 2014]. Tersedia pada :

http://bps.go.id

Page 74: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

58

sehingga menyebabkan harga beras hitam yang dijual pun akan meningkat.

Sedangkan adanya inflasi akan membuat daya beli masyarakat khususnya

terhadap beras hitam semakin rendah.

2. Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan

Kondisi sosial, budaya, demografi, dan lingkungan yang terdiri dari sikap,

gaya hidup, adat istiadat, dan kebiasaan dari orang-orang di lingkungan eksternal

perusahaan dapat berubah-ubah dan memiliki pengaruh besar terhadap produk,

jasa, pasar dan pelanggan. Menurut Pemerintah Kabupaten Bogor (2014),

Kabupaten Bogor merupakan daerah dengan daya tarik wisata yang memadukan

antara karakter alamnya yang kuat, seni dan kebudayaan serta sejarah

kepurbakalaan. Beberapa kawasan Kabupaten Bogor yang menjadi primadona

pariwisata yaitu kawasan Puncak, kawasan Gunung Salak Endah (Gn. Bunder),

Taman Safari Indonesia, Kebun Raya Cibodas, Taman Wisata Matahari, Taman

Wisata Mekarsari, Gunung Gede Pangrango, Situs Batu Tulis Ciaruteun dan

masih banyak yang lainnya16

. Kecamatan Cigudeg sendiri memiliki beberapa

kawasan wisata yaitu Curug Grahong, Gua Gudawang, dan Misteri Air Dalam

Tanah. Selain itu Kabupaten dan Kota Bogor juga merupakan daerah yang

terkenal dengan kulinernya yang enak dan juga beragam. Banyaknya kawasan

wisata yang dimiliki Kabupaten Bogor mendukung pengembangan beras hitam

karena semakin banyak kawasan wisata yang ada maka akan semakin banyak pula

jumlah wisatawan yang mengunjungi Kabupaten Bogor dan berpotensi sebagai

konsumen dari beras hitam yang dihasilkan.

Indonesia merupakan negara yang sebagian besar penduduknya menjadikan

beras sebagai bahan pangan yang utama. Di Indonesia pula terdapat budaya

masyarakat yang berbunyi “ belum makan jika belum mengkonsumsi nasi ” yang

pada kenyataannya sudah mengkonsumsi kentang, jagung, singkong, roti atau

komoditi lain yang mengenyangkan. Fenomena dan budaya tersebut terjadi di

seluruh wilayah Indonesia tidak terkecuali Kabupaten Bogor. Adanya kenyataan

tersebut membuat Indonesia menjadi negara pengkonsumsi beras tertinggi di

dunia yaitu mencapai 139 kg per kapita per tahun. Adanya beras hitam dirasakan

mampu menjadi jalan keluar dari budaya yang ada dan mengurangi jumlah

konsumsi beras karena beras hitam memberikan tingkat kekenyangan dua kali

lipat dibandingkan dengan beras biasa serta memberikan efek kenyang yang lebih

lama. Dengan demikian jika mengkonsumsi beras hitam, beras yang dikonsumsi

jumlahnya akan lebih sedikit dibandingkan beras putih biasa. Selain itu, Indonesia

juga merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia

dan terus mengalami peningkatan seperti yang terlihat pada Tabel 17.

Tabel 17 Pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia tahun 1990 - 2010

No Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

1 1990 179 378 946

2 1995 194 754 808

3 2000 206 264 595

4 2010 237 641 326

Sumber: BPS (2014)

16 [PEMKABBOGOR]. Pemerintah Kabupaten Bogor. 2014. Pariwisata Kabupaten Bogor [Internet].

[Diakses 2 April 2014]. Tersedia pada : http://www.bogorkab.go.id/

Page 75: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

59

Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami

peningkatan dengan laju pertumbuhan sebesar 1.49 persen pada tahun 1990

hingga 2010. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk Indonesia, jumlah

penduduk Kabupaten Bogor juga terus mengalami peningkatan dari tahun ke

tahun khususnya pada tahun 2008 hingga 2012 yang dapat di lihat pada Tabel 18.

Peningkatan jumlah penduduk yang terjadi dari tahun ke tahun dan tingginya laju

pertumbuhan populasi penduduk akan meningkatkan permintaan akan beras.

Namun seiring dengan semakin baiknya pengetahuan masyarakat khususnya

dalam hal kesehatan dan lingkungan, maka peningkatan permintaan beras diiringi

dengan selektivitas masyarakat dalam memilih beras yang akan di konsumsi. Hal

ini membuka peluang bagi beras hitam yang mampu menjadi pangan utama

dengan kualitas yang sangat baik dan begitu kaya akan manfaat bagi kesehatan

serta ramah lingkungan karena diusahakan dengan organik.

Tabel 18 Pertumbuhan jumlah penduduk Kabupaten Bogor tahun 2008-2012 No Tahun Jumlah penduduk (Jiwa)

1 2008 4 340 520

2 2009 4 477 344

3 2010 4 771 932

4 2011 4 857 612

5 2012 5 077 210

Sumber: BPS Kab.Bogor (2014)

Pengusahaan beras hitam sama dengan pengusahaan jenis beras lainnya

yaitu sangat rentan terhadap pengaruh iklim dan juga cuaca serta sama-sama

memiliki sifat mudah rusak. Selain iklim dan cuaca, faktor lingkungan lainnya

yang mempengaruhi pengusahaan beras hitam dimulai dari tanam hingga panen

yaitu tingkat kesuburan tanah, curah hujan dan ketersediaan air. Menurut BPS

Kabupaten Bogor (2014), wilayah Kabupaten Bogor memiliki iklim tropis sangat

basah di bagian selatan dan iklim tropis basah di bagian utara. Pada tahun 2012,

Kabupaten Bogor memiliki suhu udara rata-rata berkisar antara 25.1º sampai

26.3ºC. Suhu udara maksimum terjadi pada bulan oktober yaitu 35.4ºC sedangkan

suhu udara minimum terjadi pada bulan agustus dengan suhu 19.6ºC. Sepanjang

tahun 2012, Kabupaten Bogor diguyur hujan setiap bulan dengan curah hujan

tertinggi pada bulan November 2012 yang mencapai 548.9 mm dengan jumlah

hari hujan 27 dan terendah pada bulan Agustus 2012 yaitu 79.3 mm dengan

jumlah hari hujan 3117

. Curah hujan yang fluktuatif dan tidak menentu merupakan

ancaman bagi para petani dalam mengembangkan beras hitam karena mampu

mengurangi produktivitas. Selain itu, tingkat kesuburan lahan sawah yang

digunakan juga mempengaruhi pengembangan beras hitam. Hal ini dikarenakan

beras hitam seharusnya diusahakan secara organik sehingga lahan sawah yang

digunakan merupakan lahan yang tidak mengandung unsur-unsur kimia dan bebas

dari limbah industri maupun rumah tangga. Menurut BP3K setempat, lahan yang

dimiliki dan diusahakan Kelompok Tani Darma Bakti masih mengandung unsur-

unsur kimia akibat pengusahaan beras putih secara anorganik yang sebelumnya

dilakukan. Selain itu, lokasi Kelompok Tani Darma Bakti berdekatan dengan

17 [BPSBOGORKAB]. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor. 2014. Kondisi Geografis Kabupaten Bogor.

[Internet]. [Diakses 16 April 2014]. Tersedia pada : http://bogorkab.bps.go.id

Page 76: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

60

beberapa industri pemecahan batu. Hal ini merupakan ancaman bagi Kelompok

Tani Darma Bakti karena mempengaruhi ketersediaan dan kandungan air yang

digunakan oleh kelompok tani untuk mengusahakan beras hitam.

3. Kekuatan Politik, Pemerintahan, dan Hukum

Faktor politik, pemerintah dan hukum dapat menjadi peluang atau

ancaman utama untuk perusahaan kecil maupun besar. Situasi politik yang tidak

kondusif akan berdampak negatif bagi dunia usaha sebaliknya, situasi politik yang

kondusif akan mendukung dunia usaha. Kekuatan politik, pemerintahan dan

hukum yang dapat mempengaruhi pengusahaan dan pengembangan beras hitam

Kelompok Tani Darma Bakti adalah adanya Kebijakan dan Program

Pembangunan Pertanian 2014 yang tertuang dalam Rencana Kinerja Tahunan

(RKT) Kementrian Pertanian 2014. Adapun salah satu arah Kebijakan dan

Program Pembangunan Pertanian 2014 adalah pencapaian dan pemantapan

swasembada lima komoditas strategis nasional yaitu padi, jagung, kedelai, tebu

atau gula dan daging sapi. Swasembada difokuskan pada kelima komoditas

strategis nasional ini dengan dibedakan menjadi dua yaitu pencapaian

swasembada 2014 untuk kedelai, tebu dan daging sapi dan pencapaian

swasembada berkelanjutan untuk komoditas padi dan jagung18

. Salah satu

program yang dibentuk guna mendorong pencapaian swasembada berkelanjutan

komoditi padi adalah Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN).

Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) bertujuan untuk membantu petani

meningkatkan produksi dan produktivitas beras19

. Adanya kebijakan dan program

pemerintah terkait dengan padi menjadi salah satu komoditi strategis nasional ini

menjadi peluang bagi pengembangan beras hitam yang juga berasal dari salah satu

jenis padi. Hal ini karena Kementerian Pertanian akan memfasilitasi

pengembangan lima komoditas strategis nasional di kabupaten atau kota melalui

penyediaan sarana dan prasarana, kemudahan perijinan, pemanfaatan lahan,

penyediaan data dan informasi, promosi, penganggaran dan lainnya.

Arah Kebijakan Pengembangan Pertanian 2014 yang juga menjadi peluang

bagi Kelompok Tani Darma Bakti dalam pengembangan beras hitam nya adalah

peningkatan kesejahteraan petani melalui kegiatan Pengembangan Usaha

Agribisnis Pedesaan (PUAP) dan Lembaga Mandiri yang Mengakar di

Masyarakat (LM3). PUAP merupakan bantuan dana dari pemerintahan melalui

Kementerian Pertanian yang bertujuan untuk mengembangkan usahatani pedesaan

khususnya agribisnis. Sedangkan LM3 merupakan bantuan dana yang bertujuan

untuk mengembangkan usaha swadaya yang dilakukan di pedesaan. Baik PUAP

maupun LM3 tidak begitu saja menyalurkan bantuan dana tetapi disertai dengan

pengawasan dan diharapkan bantuan dapat menjadi modal dasar untuk

ketersediaan modal yang kontinu. PUAP dan LM3 mampu membantu

meningkatkan pendapatan petani per kapita sehingga terciptanya kesejahteraan

petani dan berimplikasi pada ketersediaan modal yang dimiliki petani20

.

18 [KEMENTAN]. Kementrian Pertanian. 2014. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kementrian Pertanian

2014. [Internet]. [Diakses 16 April 2014]. Tersedia pada : http://www.pertanian.go.id 19 [DEPTAN]. Departemen Pertanian. 2014. Program Peningkatan Produksi Beras Nasional. [Internet].

[Diakses 16 April 2014]. Tersedia pada : http://p2bnbppsdmp.deptan.go.id 20

[KEMENTAN]. Kementrian Pertanian. 2014. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kementrian Pertanian

2014. [Internet]. [Diakses 16 April 2014]. Tersedia pada : http://www.pertanian.go.id

Page 77: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

61

Selain menciptakan peluang bagi Kelompok Tani Darma Bakti dalam

pengembangan beras hitamnya, ada pula program pemerintah yang menjadi

ancaman bagi kelompok yaitu peningkatan diversifikasi pangan. Peningkatan

diversifikasi pangan ini bertujuan agar terjadinya penurunan konsumsi beras

melalui pengembangan pangan lokal yaitu umbi-umbian, sayur-sayuran, buah-

buahan dan kacang-kacangan kecuali kedelai. Hal ini menjadi ancaman bagi

Kelompok Tani Darma Bakti dalam pengembangan beras hitamnya karena dapat

mengurangi konsumen, peminat atau pasar dari beras hitam yang dihasilkan oleh

kelompok.

4. Kekuatan Teknologi

Adanya penyusutan luas lahan akibat adanya konversi lahan dari lahan

pertanian menjadi pemukiman, industri, infrastruktur jalan maupun perkantoran,

membuat dibutuhkannya upaya-upaya untuk mendorong peningkatan produksi

pangan nasional. Selain dibutuhkannya peningkatan produksi pangan nasional,

produk-produk komoditas pangan dan industri pangan Indonesia juga harus

memiliki daya saing yang kuat. Menurut Departemen Pertanian, indikator

peningkatan daya saing produk-produk pangan terdiri dari efisiensi, produktivitas,

mutu dan layanan. Peningkatan produksi pangan dan penciptaan daya saing yang

kuat pada produk-produk pangan dapat diwujudkan melalui penggunaan teknologi.

Adanya teknologi dapat menjadi peluang sekaligus ancaman bagi Kelompok Tani

Darma Bakti. Teknologi sebagai peluang karena mampu meningkatkan produksi

dan daya saing melalui efisiensi, produktivitas, mutu dan layanan pada beras

hitam yang dihasilkan Kelompok Tani Darma Bakti. Sedangkan teknologi sebagai

ancaman karena dapat diakses oleh pihak manapun dan meningkatkan persaingan

yang ada.

Perkembangan teknologi mendorong pada perkembangan teknik atau

teknologi budidaya suatu produk khususnya produk-produk pertanian. Kelompok

Tani Darma Bakti menerapkan teknik budidaya beras hitam dengan mengarah

kepada pertanian organik. Teknik organik merupakan teknik yang sangat baik

dilakukan karena aman, lestari dan mensejahterakan petani, konsumen dan juga

lingkungan. Namun dikarenakan menurut pihak BP3K setempat lahan sawah yang

diusahakan masih mengandung unsur-unsur kimia akibat pengusahaan beras putih

yang dilakukan sebelumnya menggunaan pestisida, maka teknik budidaya yang

dilakukan masih digolongkan semi organik atau perlakuan organik. Meskipun

demikian, Kelompok Tani Darma Bakti terus mengembangkan teknik budidaya

organik dengan tepat. Untuk hal itu, ketua kelompok Pak Murjia selalu mengikuti

dan mengikutsertakan kelompoknya dalam berbagai pelatihan dan penyuluhan.

Bentuk teknik atau teknologi budidaya lainnya yang sudah diterapkan oleh

Kelompok Tani Darma Bakti adalah sistem tanam jajar legowo. Teknik ini

membantu para petani dalam menghemat benih, penyiangan, pemupukan dan

mencegah serta memberantas hama penyakit.

Lingkungan Industri (Kekuatan Kompetitif)

Lingkungan industri adalah lingkungan yang berada diluar lingkungan

kelompok tani yang secara langsung dapat mempengaruhi usaha Kelompok Tani

Darma Bakti. Lingkungan industri dapat ditinjau dengan melihat potensi

pengembangan produk substitusi, kemungkinan masuknya pesaing baru, kekuatan

Page 78: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

62

tawar menawar pembeli, kekuatan tawar menawar pemasok, dan pesaingan antara

perusahaan sejenis.

1. Potensi pengembangan produk substitusi

Produk pengganti (substitusi) adalah produk-produk yang memiliki

manfaat dan kegunaan yang sama dengan produk yang dihasilkan perusahaan dan

dapat mempengaruhi produk perusahaan di pasar. Keberadaan produk substitusi

dapat menjadi ancaman bagi suatu perusahaan karena produk substitusi dapat

membatasi potensi suatu industri melalui harga yang lebih murah namun dengan

kualitas yang sama atau bahkan lebih baik. Begitu pula pada produk beras hitam

yang diusahakan oleh Kelompok Tani Darma Bakti. Secara umum, komoditi beras

hitam memiliki produk substitusi yang sama-sama mengandung karbohidrat dan

juga mengenyangkan seperti kentang, mie, singkong, sorgum, roti, ubi, jagung

dan jenis beras lain seperti beras putih dan beras merah. Namun, keberadaan

produk-produk substitusi tersebut tidak mengancam keberadaan produk beras

hitam Kelompok Tani Darma Bakti. Hal ini disebabkan oleh mayoritas penduduk

Indonesia yang masih menjadikan beras sebagai pangan utama dan kandungan

serta manfaat beras hitam yang begitu kaya belum dapat digantikan posisinya oleh

komoditi atau jenis beras lain bahkan beras merah, beras organik atau beras sehat

sekalipun.

2. Kemungkinan masuknya pesaing baru

Ketika perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke dalam industri

tertentu, intensitas persaingan antar perusahaan meningkat. Masuknya pendatang

baru ke dalam industri tergantung pada rintangan atau hambatan masuk yang ada.

Jika hambatan yang ada besar atau pendatang baru memperkirakan akan ada

perlawanan yang keras dari pelaku usaha lama, maka ancaman masuknya

pendatang baru akan menjadi rendah. Hambatan untuk memasuki industri beras

hitam yang diusahakan bersama melalui kelompok tani dapat dilihat melalui:

a. Skala ekonomi

Untuk mengusahakan komoditi pangan beras hitam yang dikembangkan

melalui kelompok tani tidak diharuskan memiliki skala usaha yang besar. Hal

ini dikarenakan setiap orang dapat memulai usaha pada skala manapun, mulai

dari skala rumah tangga dengan pasar rumah tangga atau konsumen akhir

hingga skala besar dengan pangsa pasar yang banyak. Namun dengan skala

usaha yang kecil, pendatang baru akan sulit bersaing dengan kelompok tani

lainnya yang telah mencapai skala ekonomi yang lebih besar. Pendatang baru

dengan skala usaha yang kecil akan mengeluarkan biaya untuk setiap unit yang

lebih besar sehingga akan memperoleh keuntungan yang lebih sedikit dan sulit

untuk masuk ke dalam industri beras hitam.

b. Differensiasi produk

Bila dilihat dari differensiasi produk, hambatan untuk memasuki industri cukup

besar karena differensiasi produk dilakukan dengan menciptakan merek.

Sedangkan untuk menciptakan merek perlu mengeluarkan biaya yang lebih

besar guna merebut perhatian konsumen yang sudah loyal akan merek tertentu.

Kelompok Tani Darma Bakti sendiri belum memiliki merek dagang pada beras

hitam yang telah dipasarkannya karena belum memperoleh sertifikasi.

Komoditi yang diusahakannya yaitu beras hitam memang memiliki

Page 79: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

63

karakteristik yang berbeda dengan jenis beras lainnya karena beras hitam

dikenal sebagai beras obat yang mampu mencegah dan menyembuhkan

berbagai penyakit, menawarkan begitu banyak manfaat bagi kesehatan dan juga

diproduksi secara organik sehingga ramah lingkungan. Namun produk beras

hitam tersebut juga perlu memiliki nama jual untuk membedakannya dengan

produk lain. Untuk itu, tidak mudah pula bagi pendatang baru untuk masuk ke

dalam industri ini.

c. Kebutuhan modal

Modal awal yang diperlukan bagi pendatang baru untuk mengusahakan beras

hitam relatif rendah atau cenderung sama saja dengan pengusahaan jenis beras

lainnya khususnya yang dilakukan secara organik. Hanya saja karena masih

sedikitnya pihak-pihak yang melakukan penangkaran benih beras hitam maka

benih beras hitam tidak mudah untuk diperoleh. Sedangkan untuk pupuk

karena diusahakan secara organik maka pupuk dapat dibeli dipasaran atau

dibuat secara alami dengan bahan – bahan yang diperoleh dari alam.

d. Hambatan biaya bukan karena skala

Keunggulan yang dimiliki Kelompok Tani Darma Bakti yang dapat menjadi

hambatan biaya bukan karena skala bagi pendatang baru adalah pengetahuan

dan juga pengalaman yang lebih banyak. Hal ini disebabkan Kelompok Tani

Darma Bakti telah melalui proses pembelajaran lebih lama karena telah

memulai usaha lebih dahulu dibandingkan para pendatang baru. Dengan

pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya Kelompok Tani Darma Bakti

akan lebih mengenal situasi, kondisi dan cara yang tepat serta efisien dalam

mengusahakan beras hitam. Selain pengetahuan dan pengalaman, Kelompok

Tani Darma Bakti juga telah menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan

pihak pemerintah setempat, swasta, dan terlebih kelompok-kelompok tani

lainnya. Kerjasama yang terjalin tidak hanya dalam bentuk bantuan pengadaan

input tetapi juga dalam hal informasi terkait, penyuluhan dan pelatihan, sarana

prasarana, perkembangan teknologi, dan juga pemasaran.

e. Akses ke saluran distribusi

Kelompok Tani Darma Bakti telah memiliki saluran distribusi nya sendiri yang

dibangun dan diperoleh melalui kerja keras kelompok khususnya Pak Murjia

selaku ketua kelompok dalam membangun koneksi ke berbagai daerah selama

ini. Berkat kerja kerasnya, banyak pihak yang mendukung perkembangan beras

hitam pada kelompok tani ini dan adanya distributor yang datang langsung ke

Kelompok Tani Darma Bakti. Bagi pendatang baru akses ke saluran distribusi

masih rendah atau merupakan hambatan. Selain karena beras hitam memiliki

target pasar yang berbeda, waktu dan biaya yang harus dikeluarkan oleh

pendatang baru pun tidak sedikit untuk membentuk saluran distribusi baru atau

menggeser pesaing dan masuk ke dalam saluran distribusi yang telah ada.

f. Kebijakan pemerintah

Pemerintah sewaktu-waktu dapat membatasi atau memberikan penghalang

kepada para pendatang baru untuk masuk ke dalam suatu industri melalui

tindakan-tindakan seperti keharusan adanya ijin usaha dan pembatasan akses ke

bahan baku. Jika pemerintah mulai menetapkan dan merealisasikannya maka

hal ini akan menjadi hambatan bagi para pendatang baru karena akan tidak

mudahnya mengurus perijinan dan pengaksesan bahan baku.

Page 80: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

64

3. Kekuatan tawar menawar pembeli

Kekuatan tawar menawar pembeli dipengaruhi oleh jumlah konsumen

besar atau pembeli terkonsentrasi, pembeli membeli dalam jumlah yang banyak,

produk yang dibeli standar atau tidak terdifferensiasi, produk merupakan

komponen penting dan biaya yang cukup besar bagi pembeli, pembeli menerima

laba yang rendah, kemampuan pembeli untuk melakukan integrasi balik dan

pembeli memiliki informasi yang lengkap. Kekuatan tawar menawar pembeli

terhadap beras hitam yang dihasilkan Kelompok Tani Darma Bakti terbilang

cukup kuat karena konsumen yang melakukan pembelian jumlahnya terus

meningkat dan pembelian pun dilakukan dalam jumlah yang besar. Selain itu,

beras hitam yang dihasilkan pun belum terdiferensiasi melalui nama jual dan

belum memperoleh sertifikasi. Salah satu contohnya adalah pihak Carefour

sebagai retailer yang membeli beras hitam hanya dengan harga Rp 17 000 per kg

meski seharusnya Rp 20 000 per kg. Hal ini karena Carefour memiliki permintaan

dalam jumlah yang sangat besar dan Kelompok Tani Darma Bakti baru mampu

memenuhi satu ton dari 8 ton tiap-tiap permintaan pihak Carefour. Selain itu,

konsumen akhir juga seringkali melakukan penawaran harga jika beras hitam

yang dihasilkan berwarna kurang hitam.

4. Kekuatan tawar menawar pemasok

Kekuatan tawar menawar pemasok dipengaruhi oleh jumlah pemasok yang

ada, bahan baku pengganti yang tersedia, peran produk yang dipasok dan biaya

yang dikeluarkan untuk beralih ke pemasok lain. Keberadaan pemasok memiliki

peran yang penting bagi produksi yang dilakukan oleh Kelompok Tani Darma

Bakti. Hal ini karena seperti yang diketahui bahwa tidak banyak kelompok tani

yang mampu menguasai sendiri sumber-sumber sarana produksi pertaniannya

seperti benih, pupuk, pestisida, mesin dan peralatan-peralatan pertanian. Kekuatan

tawar menawar pemasok terhadap Kelompok Tani Darma Bakti rendah karena

kelompok tani tidak bergantung pada satu pemasok saja. Kelompok Tani Darma

Bakti bebas untuk memilih saprotan dan pemasok mana yang dituju berdasarkan

harga dan kualitas untuk memenuhi kebutuhannya khususnya kebutuhan akan

pupuk dan pestisida organik. Selain membeli kepada pemasok, Kelompok Tani

Darma Bakti juga dapat membuat pupuk dan pestisida organik secara mandiri

melalui bahan-bahan yang diperolehnya dari alam atau lingkungan sekitar dengan

biaya yang lebih rendah.

5. Persaingan antara perusahaan sejenis

Tingkat persaingan dalam suatu industri dipengaruhi oleh jumlah pesaing

yang ada di dalam industri tersebut. Persaingan yang terjadi pada usaha beras

hitam yang dilakukan Kelompok Tani Darma Bakti meningkat karena banyak

bermunculannya kelompok tani yang mulai turut mengusahakan beras hitam dan

mencoba masuk ke dalam industri beras hitam. Adanya pesaing merupakan

ancaman bagi Kelompok Tani Darma Bakti. Beras hitam mulai dilirik kelompok

tani untuk diusahakan karena melihat peluang permintaan beras hitam yang terus

meningkat dan keuntungan yang mampu dihasilkan lebih besar. Selain itu

pengusahaan beras hitam mudah atau sama dengan pengusahaan jenis beras

lainnya. Namun adanya kelompok tani lain yang mengusahakan beras hitam dan

Page 81: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

65

masuk ke dalam industri beras hitam menjadi motivasi tersendiri bagi Kelompok

Tani Darma Bakti untuk terus maju dan lebih kompetitif lagi.

Identifikasi Faktor Strategis Eksternal

Tabel 19 Identifikasi faktor strategis eksternal Kelompok Tani Darma Bakti

Komponen SWOT

Untuk menyusun alternatif strategi pengembangan diperlukan hasil

identifikasi terhadap lingkungan internal dan eksternal berupa faktor – faktor

strategis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Indentifikasi lingkungan

internal dan eksternal diperoleh dari hasil diskusi dan wawancara dengan ketua

kelompok tani, sekertaris kelompok tani, penyuluh pendamping pertanian,

observasi lapang dan studi literatur. Hasil identifikasi terhadap lingkungan

Kelompok Tani Darma Bakti menyatakan bahwa terdapat

16 faktor strategis internal dan 16 faktor strategis eksternal. Faktor strategis

internal terdiri dari 6 kekuatan dan 10 kelemahan. Sedangkan faktor strategis

eksternal terdiri dari 10 peluang dan 6 ancaman.

Kekuatan (Strenght)

Berdasarkan identifikasi terhadap lingkungan internal, Kelompok Tani

Darma Bakti memiliki 7 kekuatan yaitu:

Lingkungan

Eksternal

Peluang Ancaman

1. Ekonomi 1. Pertumbuhan ekonomi masyarakat

semakin baik

2. Adanya permintaan yang belum

terpenuhi dan terus meningkat

1. Terjadinya inflasi

2. Sosial, Budaya,

Demografi,

Lingkungan

3. Berlokasi di Kab. Bogor yang memiliki

daya tarik wisata

4. Adanya budaya “belum makan jika

belum mengkonsumsi nasi”

5. Jumlah penduduk yang terus meningkat

6. Tingkat pengetahuan dan kesadaran

masyarakat akan pentingnya gizi,

kesehatan dan lingkungan semakin baik

2. Iklim dan cuaca yang

tidak menentu

3. Lokasi berdekatan

dengan beberapa

industri pemecahan batu

3. Politik,

Pemerintahan,

Hukum

7. Adanya kebijakan pencapaian

swasembada lima komoditas strategis

8. Adanya kebijakan peningkatan

kesejahteraan petani

4. Adanya program

peningkatan

diversifikasi pangan.

4.Teknologi

5. Kompetitif 9. Tidak ada produk substitusi

10. Menjalin hubungan baik dengan Dinas

Pertanian dan Kehutanan, BP3K dan

UPT setempat.

5. Tingkat persaingan

dalam industri semakin

tinggi

6. Kekuatan tawar

menawar pembeli tinggi

Page 82: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

66

1. Produk menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan dan ramah lingkungan

Komoditi dari subsektor tanaman pangan yang diusahakan yaitu beras

hitam merupakan komoditi yang mampu memberikan banyak sekali manfaat bagi

kesehatan. Beras hitam bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh

terhadap penyakit, memperbaiki kerusakan sel hati (hepatitis dan chirosis),

mencegah, menyehatkan dan menyembuhkan gangguan fungsi ginjal, kanker atau

tumor, leukemia, jantung, diabetes, anemia, maag, asma, alergi makanan,

kegemukan, masalah pencernaan, masalah kewanitaan, membersihkan kolesterol

atau kolesterol jahat dalam darah, mengurangi peradangan, memperlambat

penuaan, memperkecil resiko serangan penyakit pembuluh darah otak dan sebagai

antioksidan. Beras hitam juga diusahakan dengan perlakuan teknologi pertanian

organik sehingga ramah bagi lingkungan karena tidak mengunakan input-input

berbahan dasar kimia. Selain itu, beras hitam juga hanya tumbuh dan dapat

dibudidayakan di daerah-daerah tertentu saja.

2. Ketua kelompok aktif, dinamis dan penuh semangat

Kelompok Tani Darma Bakti saat ini memiliki ketua yang penuh dengan

semangat untuk terus mengembangkan beras hitam dan memajukan kelompoknya

serta meningkatkan kesejahteraan bersama. Pak Murjia merupakan ketua

kelompok yang sangat aktif dalam mencari berbagai informasi yang dibutuhkan

kelompok terkait usaha yang dijalankan dan juga aktif dalam memperkenalkan

serta mempromosikan beras hitam baik kepada pihak pemerintahan, swasta

maupun masyarakat. Selain itu, ketua kelompok juga bersifat dinamis, mau

menerima perubahan, masukan dan juga menerapkan teknologi baru untuk

menunjang usaha kelompok. Hal ini menjadi kekuatan bagi Kelompok Tani

Darma Bakti.

3. Memiliki jaringan pemasaran yang luas dan hubungan kerjasama dengan

beberapa pihak

Kelompok Tani Darma Bakti memiliki jaringan yang luas karena keaktifan

ketua kelompok selama ini. Ketua kelompok sangat aktif mempromosikan beras

hitam yang dihasilkan kelompok kepada rekan, teman, dan setiap orang yang

ditemuinya pada berbagai acara terkait pertanian seperti bazaar yang diadakan

pemerintah dan bazar pertanian lainnya. Promosi dilakukan melalui metode mulut

ke mulut (word to mouth) dan pembagian brosur dalam bentuk fotocopy. Hal ini

membuat Kelompok Tani Darma Bakti mampu memiliki jaringan pemasaran yang

luas dan memiliki hubungan kerjasama dengan beberapa pihak seperti Carefour

sebagai retailer, distributor, K’Link sebagai penyedia input produksi dan beberapa

kelompok tani lainnya.

4. Tersedia alat mesin produksi pertanian

Kelompok Tani Darma Bakti memiliki alat mesin produksi pertanian

berupa traktor, hand sprayer, power thresher, mesin pencacah, mesin kompos,

alat pendeteksi hama, bangunan gudang dan sekertariat kelompok. Sarana

prasarana ini diperoleh kelompok dari bantuan yang diberikan oleh pemerintah

yaitu Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor dan UPT Kecamatan

Cigudeg. Rencana bantuan lainnya yang akan diberikan oleh pemerintah untuk

Kelompok Tani Darma Bakti adalah heller atau mesin penggiling padi. Bantuan-

Page 83: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

67

bantuan ini diberikan oleh pemerintah setempat secara bertahap dengan

mempertimbangkan perkembangan dari Kelompok Tani Darma Bakti. Mesin-

mesin dan sarana prasarana yang diperoleh kelompok dari bantuan dapat

digunakan oleh seluruh anggota untuk keperluan produksi pertaniannya.

Tersedianya sarana prasarana produksi pertanian ini membuat Kelompok Tani

Darma Bakti memiliki keunggulan dibanding kelompok tani lain.

5. Telah menerapkan teknologi tanam jajar legowo dan pertanian organik

Kelompok Tani Darma Bakti telah menerapkan teknologi tanam jajar

legowo dan pertanian organik. Tanam jajar legowo yang digunakan oleh petani

anggota adalah legowo 2 : 1 dengan jarak antar barisan yaitu 25 cm dan jarak

antar kelompok barisan adalah 40 cm. Benih yang digunakan untuk setiap tanam

adalah 3 buah benih. Teknologi penanaman jajar legowo ini sangat membantu

petani untuk meningkatkan produktivitas, menghemat penggunaan benih,

membantu mengurangi gangguan hama seperti tikus dan mempermudah proses

pemupukan dan penyiangan. Kelompok Tani Darma Bakti juga telah menerapkan

pertanian organik. Namun beras hitam yang dihasilkan belum dapat dikatakan

bersifat organik melainkan semi organik karena lahan yang diusahakan masih

mengandung unsur kimia. Penerapan pertanian organik memiliki kelebihan selain

ramah lingkungan, beras yang dihasilkan pun lebih menyehatkan karena tidak

diusahakan dengan bahan-bahan kimia sehingga lebih memiliki nilai ekonomis.

6. Seringnya menerima pelatihan dan penyuluhan

Kelompok Tani Darma Bakti memiliki hubungan yang baik dengan pihak

pemerintah yaitu Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, BP3K,

BKP5K dan juga UPT setempat. Hal ini membuat Kelompok Tani Darma Bakti

sering diikutsertakan dan menerima pelatihan serta penyuluhan dari pihak

pemerintah terkait pertanian organik, teknologi tanam jajar legowo, teknologi

Pertanian Tanaman Terpadu (PTT) padi, budidaya padi hibrida, SRI, dan

pembuatan pupuk kompos. Hal ini merupakan kekuatan bagi Kelompok Tani

Darma Bakti karena pelatihan dan penyuluhan yang dilakukan mampu

meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petani anggota.

Kelemahan (Weakness)

Berdasarkan identifikasi terhadap lingkungan internal, Kelompok Tani

Darma Bakti memiliki 12 kelemahan yaitu:

1. Produk belum memiliki nama jual dan sertifikasi

Produk beras hitam yang dihasilkan Kelompok Tani Darma Bakti belum

memiliki nama jual dan belum memiliki sertifikasi. Sertifikasi belum dapat

diperoleh kelompok karena beras hitam yang dihasilkan kelompok tani dinilai

masih bersifat semi organik. Beras hitam Kelompok Tani Darma Bakti yang

diusahakan dengan pertanian organik dinilai masih bersifat semi organik karena

lahan yang diusahakan masih mengandung unsur-unsur kimia. Nama jual dan

sertifikasi yang belum dimiliki oleh produk beras hitam Kelompok Tani Darma

Bakti dapat menimbulkan keraguan dibenak beberapa konsumen yang ingin

membelinya. Hal ini merupakan kelemahan bagi Kelompok Tani Darma Bakti

Page 84: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

68

karena menyebabkan daya saing dan daya jual pada produk yang dipasarkannya

berkurang.

2. Ketersediaan modal terbatas

Tidak berbeda dengan kendala yang kerap dialami oleh kelompok tani

lainnya, Kelompok Tani Darma Bakti memiliki keterbatasan modal. Untuk

menjalankan usahanya, masing-masing petani anggota menggunakan modal yang

berasal dari modal pribadi. Namun dikarenakan keterbatasan modal yang dimiliki

seringkali untuk melakukan produksi petani anggota maupun kelompok tani perlu

menunggu pembayaran hasil penjualan. Hal ini menjadi kelemahan bagi

Kelompok Tani Darma Bakti karena modal yang terbatas menghambat produksi

yang dilakukan.

3. Kemampuan administrasi masih rendah

Kelompok Tani Darma Bakti memiliki kemampuan administrasi yang

rendah, baik dalam administrasi keuangan maupun administrasi kegiatan.

Administrasi keuangan dan kegiatan dilakukan kelompok dengan menggunakan

alat tulis sederhana, belum dilakukan dengan rapih, belum rutin dilakukan, belum

menggunakan komputer dan belum disimpan dengan baik. Adapun perlengkapan

yang digunakan dalam proses pengadministrasian baru berupa buku keuangan

yang berisi data pemasukan dan pengeluaran kelompok, daftar hadir dan buku

tamu, alat tulis sederhana, kwitansi penjualan dan kalkulator untuk proses

perhitungannya. Masih terdapat perlengkapan administrasi lainnya yang perlu

dilengkapi kelompok. Selain itu, Kelompok Tani Darma Bakti juga belum

memiliki SOP (Standar Operational Procedure) yang dapat digunakan dalam

proses pengendalian pada kegiatan produksinya. Hal ini menjadi kelemahan bagi

Kelompok Tani Darma Bakti karena informasi-informasi dari luar dan juga dari

kelompok untuk kelompok tidak terdokumentasi dengan baik sehingga sulit

diperoleh jika dibutuhkan.

4. Pengorganisasian belum berjalan dengan baik

Kelompok Tani Darma Bakti sudah memiliki struktur organisasi atau

struktur kelompok tani yang terdiri dari ketua, sekertaris, bendahara dan seksi-

seksi. Perangkat organisasi yang ada sudah cukup tepat bagi kelompok tani namun

pengorganisasiannya masih terpusat pada ketua karena kinerja dari masing-

masing pengurus belum dijalankan dengan baik. Banyaknya atau tumpang

tindihnya tugas yang harus dilakukan oleh ketua berpengaruh pada keadaan

kelompok. Akibatnya tidak semua anggota mendapatkan informasi terkait

kegiatan-kegiatan kelompok maupun informasi lainnya. Banyak anggota

kelompok tani yang beranggapan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan oleh

ketua hanya untuk kepentingan pribadi ketua sehingga seringkali timbul

kesalahpahaman. Hal ini menjadi salah satu kekurangan bagi pengembangan

Kelompok Tani Darma Bakti.

5. Kurangnya keaktifan anggota

Kelompok Tani Darma Bakti tercatat memiliki petani anggota sebanyak

113 orang petani. Namun saat ini, petani anggota yang aktif kurang lebih hanya

berjumlah 30 orang petani saja. Hal ini dilihat dari kehadiran para petani anggota

Page 85: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

69

dalam rapat dan pertemuan yang tertera pada daftar hadir serta berdasarkan

pengamatan Pak Murjia sebagai ketua kelompok. Berdasarkan hasil wawancara

peneliti dengan 30 petani anggota aktif, sebesar 50 persen atau 15 orang petani

menyatakan selalu hadir dalam rapat dan pertemuan karena ingin memperoleh

informasi dan 50 persen atau 15 orang petani lainnya menyatakan tidak selalu

hadir dalam rapat dan pertemuan karena adanya keperluan lain. Tingginya jumlah

petani anggota non aktif dan rendahnya tingkat kehadiran serta partisipasi anggota

merupakan kelemahan bagi kelompok karena dapat menghambat pengembangan

beras hitam pada Kelompok Tani Darma Bakti.

6. Sumberdaya manusia (petani anggota) kurang kompeten

Tingkat pendidikan para petani anggota didominasi oleh lulusan sekolah

dasar sebesar 66.67 persen dan tidak bersekolah sebesar 20 persen. Tingkat

pendidikan yang rendah berimplikasi pada rendahnya kualitas sumberdaya

manusia kelompok tani karena rendahnya kemampuan petani dalam melakukan

kegiatan manajemen dan administrasi, menerima pengetahuan serta teknologi baru

untuk menunjang usahanya. Hal ini dapat dilihat dari tidak mudahnya petani

untuk menerima dan menerapkan cara tanam, perubahan teknologi serta kegiatan

manajemen yang masih belum dilakukan dengan baik.

7. Masih sering menggunakan benih berumur tua

Pada mulanya, petani anggota Kelompok Tani Darma Bakti memperoleh

benih beras hitam dari ketua kelompok yaitu Pak Murjia. Benih beras hitam yang

dimiliki Pak Murjia berasal dari hasil uji coba penanaman beras hitam oleh pihak

BP3K di lahan ketua pada tahun 2000. Benih yang digunakan saat ini seringkali

merupakan benih dengan umur tua yakni benih dengan umur diatas 20 hari.

Sedangkan benih yang baik untuk digunakan adalah benih dengan umur 14-15

hari. Hal ini merupakan kelemahan bagi Kelompok Tani Darma Bakti karena

benih dengan umur tua memiliki daya tahan dan produktivitas anakan yang rendah

sehingga rendah pula produktivitas beras hitam.

8. Produksi belum mampu memenuhi permintaan pasar

Besarnya jumlah permintaan yang ada dan terus meningkat membuat

produksi beras hitam yang mampu dihasilkan oleh Kelompok Tani Darma Bakti

saat ini belum mampu memenuhi permintaan yang ada. Salah satu permintaan

yang belum mampu terpenuhi oleh kelompok tani adalah permintaan dari pihak

Carefour. Pihak Carefour meminta kelompok tani untuk memasok delapan ton

beras hitam untuk beberapa periode pengiriman terakhir sedangkan kelompok tani

baru mampu memasok sejumlah satu ton beras hitam. Belum lagi kebutuhan

kelompok tani untuk penjualan pada bazar-bazar yang diikuti dan permintaan dari

konsumen akhir lainnya yang terus berdatangan dan memesan beras hitam hasil

produksi Kelompok Tani Darma Bakti.

9. Lahan masih mengandung unsur–unsur kimia

Menurut BP3K setempat berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan,

lahan yang diusahakan oleh Kelompok Tani Darma Bakti masih mengandung

unsur – unsur kimia yaitu unsure Fe dan PH tanah berkisar 4 – 5.5 yang tergolong

tinggi. Kandungan unsur kimia pada lahan disebabkan oleh pembudidayaan

Page 86: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

70

pertanian non organik yang sebelumnya dilakukan. Selain itu, lokasi Kelompok

Tani Darma Bakti yang berdekatan dengan industri – industri pemecahan batu

mempengaruhi ketersediaan dan kandungan air yang digunakan oleh kelompok

tani untuk mengusahakan beras hitam. Unsur Fe dan PH yang tinggi

mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat dan jumlah anakan produktif

tidak dapat optimal. Hal ini merupakan kelemahan bagi kelompok tani karena

pertanian organik tidak sepenuhnya dapat diusahakan.

10. Belum menggunakan sistem komputerisasi pada SIM

Kelompok Tani Darma Bakti belum memiliki sistem informasi manajemen.

Informasi atau data-data yang dimiliki kelompok tani mengenai lingkungan

internal maupun lingkungan eksternal belum di dokumentasikan dan belum

dikelola dengan baik menggunakan sistem komputerisasi. Informasi dibicarakan

dan disebarkan melalui rapat pertemuan saja. Sedangkan tingkat kehadiran para

petani anggota pada rapat dan pertemuan tergolong rendah sehingga informasi

tidak dapat tersampaikan.

Peluang (Opportunity)

Berdasarkan identifikasi terhadap lingkungan eksternal, Kelompok Tani

Darma Bakti memiliki 8 peluang yaitu:

1. Pertumbuhan ekonomi masyarakat semakin baik

Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diindikasikan dengan Produk

Domestik Bruto (PDB) sedangkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah

diindikasikan dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Berdasarkan

Badan Pusat Statistik (2014), perekonomian Indonesia terus mengalami

pertumbuhan. Hal ini terlihat dari total jumlah PDB yang diperoleh atas dasar

harga konstan 2000 pada tahun 2009 hingga 2013. Selain kondisi ekonomi

nasional, pertumbuhan ekonomi juga terjadi pada Kabupaten Bogor, kabupaten

yang menjadi lokasi dari Kelompok Tani Darma Bakti. Berdasarkan Badan Pusat

Statistik Kabupaten Bogor (2014), perekonomian Kabupaten Bogor juga terus

mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari total jumlah PDRB yang diperoleh

atas dasar dasar harga konstan pada tahun 2008 hingga 2012. Adanya

pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya merupakan peluang bagi pengembangan

beras hitam Kelompok Tani Darma Bakti karena pertumbuhan ekonomi

mengindikasikan tingkat perekonomian masyarakat yang semakin baik sehingga

daya beli masyarakat akan semakin besar.

2. Adanya permintaan yang belum terpenuhi dan terus meningkat

Menurut Departemen Pertanian (2010), permintaan akan beras hitam terus

mengalami peningkatan namun beras hitam masih terbilang langka keberadaannya

termasuk di Indonesia. Volume produksi beras hitam di Indonesia masih sangat

rendah sehingga perlu ditingkatkan dan dikembangkan untuk dapat memenuhi

permintaan yang ada. Begitu pula dengan yang dialami oleh Kelompok Tani

Darma Bakti. Permintaan beras hitam pada Kelompok Tani Darma Bakti begitu

besar namun Kelompok Tani Darma Bakti belum dapat memenuhinya. Salah satu

permintaan yang belum dapat dipenuhi adalah permintaan dari kerjasama yang

Page 87: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

71

terjalin dengan pihak Carefour. Berdasarkan 14 kali pengiriman yang telah

dilakukan, kelompok tani baru mampu memenuhi maksimal satu ton dari delapan

ton permintaan pihak Carefour. Belum lagi permintaan untuk mengisi bazar-bazar

pertanian dan permintaan serta pesanan dari konsumen akhir yang terus

berdatangan dan terus meningkat. Hal ini menjadi peluang bagi pengusahaan

beras hitam yang dilakukan oleh Kelompok Tani Darma Bakti.

3. Berlokasi di Kabupaten Bogor yang memiliki daya tarik wisata

Menurut Pemerintah Kabupaten Bogor (2014), Kabupaten Bogor

merupakan daerah dengan daya tarik wisata yang memadukan antara karakter

alamnya yang kuat, seni dan kebudayaan serta sejarah kepurbakalaan. Selain itu

Kabupaten dan Kota Bogor juga merupakan daerah yang terkenal dengan kuliner–

kulinernya yang enak dan juga beragam. Hal ini mendukung pengembangan beras

hitam karena semakin banyak kawasan wisata yang ada maka akan semakin

banyak pula jumlah wisatawan yang mengunjungi Kabupaten Bogor dan

berpotensi sebagai konsumen dari beras hitam yang dihasilkan Kelompok Tani

Darma Bakti.

4. Adanya budaya “ belum makan jika belum mengkonsumsi nasi “

Di Indonesia terdapat budaya masyarakat yang berbunyi “ belum makan

jika belum mengkonsumsi nasi ” yang pada kenyataan nya sudah mengkonsumsi

kentang, jagung, singkong, roti atau komoditi lain nya yang mengandung

karbohidrat dan protein serta mengenyangkan. Budaya tersebut terjadi di seluruh

wilayah Indonesia tak terkecuali Kabupaten Bogor. Hal ini menjadi peluang bagi

pengembangan beras hitam Kelompok Tani Darma Bakti karena beras hitam juga

merupakan salah satu jenis beras dan permintaan akan beras akan terus ada. Selain

itu, beras hitam juga dapat menjadi salah satu jalan keluar dari budaya yang ada

dan mengurangi jumlah konsumsi beras di Indonesia karena beras hitam

memberikan tingkat kekenyangan dua kali lipat dibandingkan dengan beras biasa

serta memberikan efek kenyang yang lebih lama.

5. Jumlah penduduk yang terus meningkat

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk

terbanyak di dunia dan terus mengalami peningkatan dengan laju pertumbuhan

1.49 persen pada tahun 1990 hingga 2010. Seiring dengan meningkatnya jumlah

penduduk Indonesia, jumlah penduduk Kabupaten Bogor pun terus mengalami

peningkatan khususnya pada tahun 2008 hingga 2012. Adanya peningkatan

jumlah penduduk yang terjadi dari tahun ke tahun dan tingginya laju pertumbuhan

populasi penduduk merupakan peluang bagi pengembangan beras hitam

Kelompok Tani Darma Bakti karena permintaan akan semakin meningkat pula

dan pasar yang dapat dituju akan semakin besar.

6. Tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi,

kesehatan dan lingkungan semakin baik

Seiring dengan semakin baiknya kondisi perekonomian masyarakat maka

akan semakin baik pula tingkat pendidikan dan pengetahuan yang dimilikinya

khususnya terkait dengan pentingnya gizi, kesehatan dan lingkungan. Tingkat

pendidikan, pengetahuan serta kesadaran masyarakat yang semakin baik mengenai

Page 88: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

72

pentingnya gizi, kesehatan dan lingkungan merupakan peluang bagi

pengembangan beras hitam Kelompok Tani Darma Bakti. Hal ini dikarenakan

baiknya pendidikan dan pengetahuan dari masyarakat tersebut akan mendorong

masyarakat untuk menjadi konsumen dari beras hitam.

7. Adanya kebijakan pencapaian swasembada lima komoditas strategis

Pencapaian swasembada lima komoditas strategis merupakan salah satu

arah Kebijakan Pembangunan Pertanian 2014. Swasembada difokuskan pada

kelima komoditas strategis nasional ini dengan dibedakan menjadi dua yaitu

pencapaian swasembada 2014 untuk kedelai, tebu dan daging sapi serta

pencapaian swasembada berkelanjutan untuk komoditas padi dan jagung. Padi

merupakan salah satu komoditas strategis nasional yang menjadi fokus

swasembada berkelanjutan. Hal ini merupakan peluang bagi pengembangan beras

hitam Kelompok Tani Darma Bakti karena beras hitam juga berasal dari salah satu

jenis padi dan Kementrian Pertanian akan memfasilitasi pengembangan lima

komoditas strategis nasional tersebut. Salah satu program yang dibentuk guna

mendorong pencapaian swasembada berkelanjutan komoditi padi adalah Program

Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN).

8. Adanya kebijakan peningkatan kesejahteraan petani

Peningkatan kesejahteraan petani juga merupakan salah satu arah

Kebijakan Pembangunan Pertanian 2014. Peningkatan kesejahteraan petani

dilakukan melalui kegiatan Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP)

dan Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3). Adanya kebijakan

ini merupakan peluang bagi pengembangan beras hitam Kelompok Tani Darma

Bakti karena kebijakan ini membantu meningkatkan pendapatan petani per kapita

melalui pemberian bantuan modal awal sehingga terciptanya kesejahteraan petani

dan berimplikasi pada ketersediaan modal yang dimiliki petani.

9. Tidak ada produk substitusi

Beras hitam merupakan komoditi yang belum memiliki produk substitusi.

Hingga saat ini belum ditemukannya komoditi atau produk yang memiliki

kandungan dan memberikan manfaat yang begitu banyak seperti beras hitam.

Bahkan jenis beras lain pun seperti beras putih dan beras merah belum mampu

menjadi produk substitusi dari beras hitam. Tidak adanya produk substitusi dari

beras hitam menjadi peluang bagi pengembangan beras hitam Kelompok Tani

Darma Bakti.

10. Menjalin hubungan baik dengan Dinas Pertanian dan Kehutanan, BP3K dan

UPT setempat.

Kelompok Tani Darma Bakti memiliki hubungan baik dengan pihak

pemerintahan karena keaktifan dan kedinamisan ketua kelompok selama ini.

Ketua kelompok rajin bersosialisasi dengan Dinas Pertanian dan Kehutanan,

BP3K dan UPT setempat. Ketua dan pengurus kelompok juga aktif dalam

berbagai acara yang diadakan pemerintah seperti bazar pertanian dan

mempromosikan beras hitam yang dihasilkannya. Hal ini membuat kelompok tani

sering diikutsertakan pada pelatihan dan penyuluhan yang diadakan pihak

pemerintah. Tidak hanya itu, Kelompok Tani Darma Bakti juga banyak

Page 89: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

73

memperoleh bantuan seperti alat dan mesin-mesin produksi pertanian dari pihak

pemerintah khususnya Dinas Pertanian dan Kabupaten Bogor dan UPT setempat.

Hal ini menjadi kekuatan bagi Kelompok Tani Darma Bakti karena tidak semua

kelompok memiliki hubungan baik dengan pihak pemerintahan.

Ancaman (Threath)

Berdasarkan identifikasi terhadap lingkungan eksternal, Kelompok Tani

Darma Bakti memiliki 4 ancaman yaitu:

1. Terjadinya inflasi

Kondisi ekonomi suatu negara dapat ditinjau dengan melihat tingkat

inflasi yang terjadi pada negara tersebut. Menurut Badan Pusat Statistik (2014),

pada bulan Februari 2014 terjadi inflasi umum di Indonesia sebesar 0.26 persen

dengan indeks harga konsumen 111.28. Adanya inflasi menjadi ancaman dan

berpengaruh negatif bagi pengembangan beras hitam pada Kelompok Tani Darma

Bakti karena membuat harga input-input produksi pertanian meningkat sehingga

menyebabkan harga beras hitam yang dihasilkan pun akan meningkat. Sedangkan

adanya inflasi akan membuat daya beli masyarakat khususnya terhadap beras

hitam semakin rendah karena masyarakat lebih memilih untuk menabungkan

sejumlah uangnya di bank.

2. Iklim dan cuaca yang tidak menentu

Pengusahaan beras hitam sama dengan pengusahaan jenis beras lainnya

yaitu sangat rentan terhadap pengaruh iklim dan cuaca. Curah hujan yang terlalu

tinggi akan membuat lahan terlalu banyak mengandung air dan dapat memicu

hama keong. Sedangkan cuaca panas yang terlalu ekstrim akan membuat lahan

kekurangan air atau kekeringan dan menyebabkan rendahnya jumlah anakan

sehingga berimplikasi pada rendahnya produktivitas. Cuaca dan iklim yang tidak

menentu menjadi ancaman bagi pengembangan beras hitam Kelompok Tani

Darma Bakti karena mempengaruhi produktivitas yang dihasilkan serta

mempengaruhi umur panen.

3. Lokasi berdekatan dengan beberapa industri pemecahan batu

Kelompok Tani Darma Bakti berlokasi di Desa Bangunjaya yang letaknya

bersebelahan dan berdekatan dengan lokasi industri–industri pemecahan batu. Hal

ini menjadi ancaman bagi Kelompok Tani Darma Bakti karena menurut pihak

BP3K setempat, pengusahaan beras hitam sebaiknya dipilih lokasi–lokasi yang

jauh dari pabrik maupun industri atau tambang untuk menghindari pencemaran

lahan maupun air.

4. Adanya program peningkatan diversifikasi pangan

Program peningkatan diversifikasi pangan bertujuan agar terjadinya

penurunan konsumsi beras melalui pengembangan pangan lokal yaitu umbi-

umbian, sayur-sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan kecuali kedelai.

Adanya program ini menjadi ancaman bagi pengembangan beras hitam Kelompok

Tani Darma Bakti karena jika masyarakat beralih pada umbi-umbian, sayur-

Page 90: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

74

sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan maka konsumen atau pasar dari beras

hitam yang dihasilkan kelompok akan berkurang.

5. Tingkat persaingan dalam industri semakin tinggi

Beras hitam mulai dilirik para petani untuk diusahakan karena melihat

peluang permintaan beras hitam yang terus meningkat dan keuntungan yang

mampu dihasilkan dari pengusahaan beras hitam lebih besar. Semakin banyak

bermunculannya petani maupun kelompok tani yang turut mengusahakan beras

hitam dan bersaing di dalam industri. Hal ini menyebabkan tingkat persaingan

dalam industri beras hitam semakin tinggi. Tingkat persaingan yang semakin

tinggi menjadi ancaman bagi Kelompok Tani Darma Bakti.

6. Kekuatan tawar menawar pembeli tinggi

Kekuatan tawar menawar pembeli terhadap beras hitam yang dihasilkan

Kelompok Tani Darma Bakti terbilang tinggi karena konsumen yang melakukan

pembelian jumlahnya terus meningkat dan pembelian pun dilakukan dalam jumlah

yang besar. Selain itu, beras hitam yang dihasilkan pun belum terdiferensiasi

melalui nama jual dan juga belum memperoleh sertifikasi sehingga konsumen

memiliki kekuatan untuk melakukan penawaran. Hal ini menjadi ancaman bagi

Kelompok Tani Darma Bakti.

Matriks SWOT

Alternatif strategi diformulasikan dengan menggunakan matriks SWOT

berdasarkan faktor strategis internal yaitu kekuatan dan kelemahan serta faktor

strategis eksternal yaitu peluang dan ancaman. Matriks SWOT menggambarkan

secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi Kelompok Tani

Darma Bakti dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki

Kelompok Tani Darma Bakti. Matriks SWOT menghasilkan alternatif strategi

yang diklasifikasikan menjadi empat strategi umum yaitu strategi SO, ST, WO

dan WT. Berdasarkan analisis matriks SWOT pada Kelompok Tani Darma Bakti

melalui Tabel 20 diperoleh alternatif – alternatif strategi umum yang terdiri dari

dua strategi SO, dua strategi WO, satu strategi ST dan dua strategi WT.

Page 91: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

75

Tabel 20 Matriks SWOT Kelompok Tani Darma Bakti dalam pengusahaan komoditi

beras hitam

Internal

Eksternal

Kekuatan (Strenght)

1. Produk menawarkan banyak

manfaat bagi kesehatan dan ramah

lingkungan

2. Ketua kelompok aktif, dinamis dan

penuh semangat

3. Memiliki jaringan pemasaran yang

luas dan hubungan kerjasama

dengan beberapa pihak

4. Tersedianya alat mesin produksi

pertanian

5. Telah menerapkan teknologi tanam

jajar legowo dan pertanian organik

6. Seringnya menerima pelatihan dan

penyuluhan

Kelemahan (Weakness)

1. Produk belum memiliki nama jual

dan sertifikasi

2. Ketersediaan modal terbatas

3. Kemampuan administrasi masih

rendah

4. Pengorganisasian belum berjalan

dengan baik

5. Kurangnya keaktifan anggota

6. Sumberdaya manusia (petani

anggota) kurang kompeten

7. Masih sering menggunakan benih

berumur tua

8. Produksi belum mampu memenuhi

permintaan pasar

9. Lahan masih mengandung unsur-

unsur kimia

10. Belum menggunakan sistem

komputerisasi pada SIM

Peluang (Opportunities)

1. Pertumbuhan ekonomi

masyarakat semakin baik

2. Adanya permintaan yang

belum terpenuhi dan terus

meningkat

3. Berlokasi di Kab. Bogor yang

memiliki daya tarik wisata

4. Adanya budaya “belum

makan jika belum

mengkonsumsi nasi”

5. Jumlah penduduk yang terus

meningkat

6. Tingkat pengetahuan dan

kesadaran masyarakat akan

pentingnya gizi, kesehatan

dan lingkungan semakin baik

7. Adanya kebijakan pencapaian

swasembada lima komoditas

strategis

8. Adanya kebijakan

peningkatan kesejahteraan

petani

9. Tidak ada produk substitusi

10. Menjalin hubungan baik

dengan Dinas Pertanian dan

Kehutanan, BP3K dan UPT

setempat.

Strategi S-O

(SO1). Membangun mitra kerja yang

kontinu dalam penyediaan input,

pemasaran produk, serta penelitian

dan pengembangan (S2, S3, S6,

O7, O8, O10)

(SO2).Meningkatkan kualitas,

kuantitas dan kontinuitas produksi

beras hitam untuk memenuhi

permintaan (S1, S3 S4, S5, S6,

O1, O2, O3, O4, O5, O6, O7, O8,

O9, O10)

Strategi W-O

(WO1). Meningkatkan ketersediaan

modal (W2, O8, O10)

(WO2). Penguatan kelembagaan

kelompok tani (W3, W4, W5, W6,

W10, O10)

Ancaman (Threath)

1. Terjadinya inflasi

2. Iklim dan cuaca yang tidak

menentu

3. Lokasi berdekatan dengan

beberapa industri pemecahan

batu

4. Adanya program peningkatan

diversifikasi pangan

5. Tingkat persaingan dalam

industri semakin tinggi

6. Kekuatan tawar menawar

pembeli tinggi

Strategi S-T

(ST1).Mengembangkan produk beras

hitam dengan optimalisasi

sumberdaya yang ada untuk

memenangkan persaingan ( S1,

S2, S3, S4, S5, S6, T2, T4, T5,

T6)

Strategi W-T

(WT1).Mengembangkan produk

dengan penelitian dan

pengembangan berkelanjutan (W1,

W7, W8, W9, T2, T3, T5, T6)

(WT2). Menciptakan nama jual dan

sertifikasi sebagai jaminan pada produk

beras hitam yang dihasilkan (W1, T5,

T6)

Page 92: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

76

Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT, terdapat tujuh alternatif strategi

pengembangan beras hitam Kelompok Tani Darma Bakti yaitu:

Strategi S-O

1. Membangun mitra kerja yang kontinu dalam penyediaan input, pemasaran

produk, serta penelitian dan pengembangan

Dalam upaya pengembangan beras hitam yang dilakukan Kelompok Tani

Darma Bakti perlu menjamin ketersediaan sarana prasarana, input produksi,

menjamin produk seluruhnya terjual dansampai hingga tangan konsumen dengan

baik, serta terus melakukan penelitian pengembangan. Hal ini dapat dilakukan

dengan tetap menjalin kerjasama yang kontinu dengan beberapa pihak seperti

pemasok input, distributor, retailer, rumah makan dan rumah sakit sebagai

pemasar dan pihak pemerintah serta instansi terkait. Dengan strategi ini

diharapkan Kelompok Tani Darma Bakti dapat menjaga ketersediaan input – input

yang diperlukan, terus mampu memenuhi permintaan yang ada dan

mengembangkan beras hitam yang dihasilkannya.

2. Meningkatkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas produksi beras hitam untuk

memenuhi permintaan

Selama ini, sebagian dari petani anggota belum mengusahakan beras hitam

secara kontinu dan beberapa dari petani anggota bahkan belum mulai menanam

beras hitam. Untuk itu perlunya pemotivasian oleh kelompok tani untuk

meningkatkan kontinuitas produksi dari para petani anggota. Pemotivasian dapat

dilakukan dengan membuat percontohan berupa demplot bagi para anggota.

Untuk menjaga kualitas beras hitam yang dihasilkan dan menjaga ketersediaan

benih maka kelompok tani dapat membuat penangkaran benih. Peningkatan

kualitas, kuantitas dan kontinuitas produksi beras hitam kelompok dapat terwujud

jika seluruh anggota menerapkan teknologi tanam jajar legowo dan pertanian

organik dengan sungguh–sungguh guna memenuhi peluang permintaan yang ada.

Strategi W-O

3. Meningkatkan ketersediaan modal

Salah satu kendala yang dialami Kelompok Tani Darma Bakti dalam

mengembangkan beras hitam adalah terbatasnya ketersediaan modal. Untuk itu

perlunya strategi meningkatkan ketersediaan modal. Peningkatan ketersediaan

modal dapat dilakukan dengan memanfaatkan peluang yang ada yaitu adanya

kebijakan peningkatan kesejahteraan petani dari pemerintah melalui program

PUAP dan LM3. PUAP dan LM3 mampu membantu meningkatkan pendapatan

petani per kapita sehingga terciptanya kesejahteraan petani dan berimplikasi pada

ketersediaan modal yang dimiliki petani. Peningkatan ketersediaan modal juga

dapat dilakukan melalui kerjasama dengan pihak penyedia modal atau investor

dan memanfaatkan hubungan baik yang dimiliki dengan Dinas Pertanian dan

Kehutanan dan UPT setempat. Pihak pemerintahan setempat dapat membantu

meningkatkan ketersediaan modal kelompok melalui bantuan-bantuan yang

diberikan berupa saprodi dan alat mesin pertanian. Selain itu, peningkatan

Page 93: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

77

ketersediaan modal dapat dilakukan melalui pemupukan modal internal kelompok

dengan mengadakan kas atau iuran dan tabungan anggota.

4. Penguatan kelembagaan kelompok tani

Penguatan kelembagaan kelompok tani merupakan strategi utama yang

perlu dilakukan Kelompok Tani Darma Bakti. Manajemen yang dilakukan oleh

Kelompok Tani Darma Bakti belum menciptakan koordinasi yang baik.

Kelompok Tani Darma Bakti perlu memperbaiki dan meningkatkan kemampuan

administrasi baik administrasi keuangan maupun administrasi kegiatan bagi

pengurus kelompok dan para petani anggota. Selain itu, struktur organisasi perlu

diperbaiki disesuaikan dengan kemampuan dan keaktifan anggota yang ada serta

dilengkapi dengan pembagian tugas yang jelas dan tertulis. Setiap pengurus dari

struktur organisasi yang ada wajib melaksanakan tugasnya masing–masing

dengan transparan dan saling berkoordinasi. Perbaikan sistem manajemen yang

ada harus dibuat berdasarkan kesepakatan bersama agar pelaksanaannya dapat

berjalan secara partisipatif. Untuk dapat meningkatkan partisipasi pengurus dan

anggota kelompok, pengendalian dan pemotivasian juga perlu dilakukan.

Pengendalian dapat dilakukan dengan membuat aturan atau norma dan SOP yang

jelas dan tertulis terkait proses produksi beras hitam yang dilakukan kelompok

serta dilengkapi dengan evaluasi. Pengurus kelompok dan petani-petani anggota

juga perlu diberikan pemahaman dan pendampingan dalam penerapan sistem

manajemen kelompok tani. Dengan demikian, diharapkan penguatan kelembagaan

kelompok tani mampu membantu pengembangan beras hitam.

Strategi S-T

5. Mengembangkan produk beras hitam dengan optimalisasi sumberdaya yang ada

untuk memenangkan persaingan.

Pengembangan produk merupakan strategi yang digunakan untuk dapat

meningkatkan penjualan dan memperbaiki produk atau menciptakan inovasi-

inovasi terhadap produk. Pengembangan produk dilakukan dengan menggunakan

seluruh sumber daya yang dimiliki kelompok secara optimal untuk meningkatkan

daya saing dan daya jual produk dimata konsumen ditengah persaingan industri

yang semakin meningkat dan tingginya daya tawar menawar pembeli. Untuk

meningkatkan daya saing dan daya jual, kelompok tani perlu melakukan grading

pada beras hitam yang diproduksi kelompok. Grading dilakukan untuk menjaga

kualitas dan meningkatkan penjualan. Beras hitam dengan grade baik dapat

dipasarkan melalui distributor, retailer, rumah sakit, dan rumah makan. Sedangkan

beras hitam dengan grade kurang baik dapat dijual kepada konsumen rumahan

atau dapat diolah dan diberi inovasi menjadi produk turunan atau olahan beras

hitam melalui kerja sama dengan kelompok wanita tani yang ada. Hal ini

dilakukan agar produk tetap dapat dimanfaatkan dengan memberikan nilai tambah.

Dengan adanya grading, petani anggota akan berusaha dan berlomba-lomba untuk

memproduksi beras hitam dengan grade yang baik. Selain itu, untuk

meningkatkan penjualan, kelompok tani perlu memperbaiki kemasan dan

membuat materi pemasaran atau brosur dengan lebih baik.

Page 94: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

78

Strategi W-T

6. Mengembangkan produk dengan penelitian dan pengembangan berkelanjutan.

Baik lingkungan internal maupun eksternal dari pengusahaan beras hitam

yang dilakukan Kelompok Tani Darma Bakti akan terus mengalami perubahan.

Untuk itu, Kelompok Tani Darma Bakti diharapkan terus melakukan penelitian

dan pengembangan guna terus melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas

serta penciptaan inovasi–inovasi terkait beras hitam. Adapun penelitian–penelitian

yang dibutuhkan oleh Kelompok Tani Darma Bakti yaitu dilakukannya penelitian

kembali pada kandungan tanah dan air yang digunakan kelompok, penelitian

tingkat organik produk beras hitam yang dihasilkan kelompok dan penelitian pada

produk turunan atau olahan berbahan dasar beras hitam yang dikembangkan. Hal

ini dilakukan agar Kelompok Tani Darma Bakti tetap dapat memenuhi permintaan

konsumen dan mampu bersaing di dalam industri sesuai dengan dinamika pasar

yang ada.

7. Menciptakan nama jual dan sertifikasi sebagai jaminan pada produk beras

hitam yang dihasilkan

Kelompok Tani Darma Bakti perlu menciptakan nama jual bagi produk

beras hitam yang dihasilkannya untuk membentuk diferensiasi produk dimata

konsumen. Produk beras hitam yang dihasilkannya pun perlu memiliki sertifikasi

sehingga meningkatkan tingkat kepercayaan konsumen terhadap produk yang

dihasilkan. Terlebih pasar yang dimiliki komoditi beras hitam adalah kalangan

menengah keatas. Dengan demikian, konsumen akan merasa percaya dan aman

dalam mengkonsumsi produk dan melakukan pembelian yang berulang.

Perancangan Arsitektur Strategik

Visi dan Misi Kelompok Tani Darma Bakti

Adanya visi dan misi tertulis pada Kelompok Tani Darma Bakti

mencerminkan bahwa kelompok tani ini merupakan suatu organisasi yang

memiliki tujuan jelas yang hendak dicapai. Visi yang dimiliki oleh Kelompok

Tani Darma Bakti yaitu terwujudnya masyarakat petani yang adil dan sejahtera.

Adapun misi yang dimiliki Kelompok Tani Darma Bakti yaitu (1) pengembangan

pertanian, (2) menumbuhkan rasa kegotong-royongan dan keswadayaan, serta (3)

menumbuh-kembangkan regenerasi muda dalam pertanian.

Industry Foresight

Industry foresight memberikan gambaran tentang hal-hal yang potensial

dalam perusahaan (organisasi) untuk dikembangkan di masa depan dan

memungkinan perusahaan tersebut untuk mengambil posisi sebagai pemimpin.

Gambaran atau peramalan mengenai industri beras hitam di masa mendatang

menurut penyuluh BP3K dan BKP5K budidaya beras hitam memiliki peluang

yang sangat baik untuk dikembangkan oleh para petani. Permintaan beras hitam

terus bermunculan dan akan terus mengalami peningkatan. Hal ini karena saat ini

masyarakat berlomba–lomba untuk hidup sehat. Seiring dengan adanya kemajuan

Page 95: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

79

teknologi, beberapa tahun kedepan akan dikembangkan produk olahan dari beras

hitam seperti contohnya pembuatan tepung beras hitam untuk pengolahan produk

makanan berbentuk sereal, kue, biskuit dan inovasi lainnya. Kecamatan Cigudeg

merupakan daerah yang terkenal sebagai penghasil mutiara hitamnya di

Kabupaten Bogor dan pengembangan beras hitam di Cigudeg merupakan agenda

dari pihak BKP5K. Untuk itu, Cigudeg dan Kelompok Tani Darma Bakti

berpeluang dan dapat tampil serta memimpin di dalam industri beras hitam.

Tantangan Organisasi

Beberapa tantangan yang dihadapi oleh Kelompok Tani Darma Bakti

dalam pengembangan beras hitam yaitu:

1. Memajukan anggota dari segi kemampuan, keahlian dan pengetahuan dalam

budidaya beras hitam dengan pertanian organik

2. Memberikan pemahaman kepada petani anggota akan fungsi dan peranan

kelompok tani

3. Meningkatkan mutu dan kualitas beras hitam yang dihasilkan serta menjaga

mutu dan kualitas tersebut jangan sampai menurun

4. Meningkatkan volume produksi beras hitam untuk dapat memenuhi

permintaan yang ada dan terus meningkat.

Sasaran Organisasi

Sasaran merupakan tujuan organisasi yang telah dikuantifisir dengan baik.

Sasaran dibuat dalam rangka memudahkan organisasi dalam mencapai tujuannya.

Sasaran umum yang ingin dicapai oleh Kelompok Tani Darma Bakti dalam

pengembangan beras hitam adalah menjadi kelompok tani pionir atau pelopor

pengembangan beras hitam. Adapun tujuan umum Kelompok Tani Darma Bakti

yang hendak dicapai melalui sasaran–sasaran yang ada adalah menciptakan serta

meningkatkan kesejahteraan hidup bersama.

Rekomendasi Program Kegiatan

Alternatif strategi pengembangan Kelompok Tani Darma Bakti dalam

pengusahaan beras hitam yang dihasilkan dari matriks SWOT diturunkan dan

dijabarkan menjadi rekomendasi program-program kegiatan. Rekomendasi

program–program kegiatan diharapkan akan lebih mudah dimengerti dan

diimplementasikan oleh Kelompok Tani Darma Bakti sehingga dapat membantu

kelompok meningkatkan efektivitas kinerjanya dan mewujudkan visi, misi,

sasaran serta tujuan yang dimiliki. Program-program ini membahas lebih lanjut

dan lebih rinci langkah-langkah yang dapat ditempuh Kelompok Tani Darma

Bakti dalam mengusahakan beras hitam selama enam tahun ke depan (2014 –

2020). Rekomendasi program kerja dapat dilihat pada Tabel 21.

Page 96: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

80

Tabel 21 Rekomendasi program – program kegiatan

Alternatif Strategi Program Kegiatan Penanggung

Jawab

Rentang Waktu

Pelaksanaan I II III IV

1. Membangun mitra

kerja yang kontinu

dalam penyediaan

input, pemasaran

produk, serta

penelitian dan

pengembangan

A. Melakukan kerjasama/kemitraan

dengan pemasok input (pupuk dan

pestisida organik), distributor,

retailer seperti supermarket, rumah

makan, rumah sakit dan pihak

pemerintah serta instansi penelitian

terkait.

Kelompok tani

B. Membuat kontrak kerjasama (MOU)

dengan para mitra untuk

memastikan keberlanjutan

kerjasama yang dijalin.

Kelompok tani

2. Meningkatkan

kualitas, kuantitas,

dan kontinuitas

beras hitam untuk

memenuhi

permintaan

A. Pembuatan demplot beras hitam

dengan penerapan pertanian organik

Kelompok

tani, penyuluh

pertanian

B. Pembuatan penangkaran benih untuk

menjaga kualitas dan ketersediaan

benih berkelanjutan

Kelompok

tani, penyuluh

pertanian

C. Memotivasi seluruh anggota untuk

memproduksi beras hitam secara

kontinu

Kelompok tani

D. Menerapkan teknologi tanam jajar

legowo dan pertanian organik

dengan sungguh-sungguh

Kelompok tani

E. Pembuatan dan pemanfaatan pupuk

kompos sesuai pelatihan yang telah

diikuti

Kelompok tani

F. Penyuluhan dan evaluasi rutin

terkait cara penanaman hingga

penanganan pasca panen

Penyuluh

pertanian

3. Meningkatkan

ketersediaan modal

A. Mengadakan kembali kas atau iuran

dan tabungan anggota dalam rangka

pemupukan modal internal bersama

Kelompok tani

B. Membuat proposal dengan baik

untuk dapat memanfaatkan program

bantuan modal dari pemerintah atau

untuk menjalin kerjasama dengan

penyedia bantuan modal lainnya

seperti investor

Kelompok tani

4. Penguatan

kelembagaan

kelompok tani

A. Penyuluhan mengenai fungsi dan

peranan kelompok tani

Penyuluh

pertanian

B. Mengumpulkan kembali seluruh

pengurus dan anggota untuk

memperbaiki struktur organisasi

yang ada serta menetapkan

pembagian tugas secara jelas,

tertulis dan disepakati bersama

Kelompok tani

C. Menyusun rencana kerja tertulis

yang disepakati dan dilaksanakan

bersama serta mengadakan evaluasi

di setiap akhir pelaksanaannya

secara partisipatif.

Kelompok tani

D. Menetapkan aturan atau norma Kelompok tani

Page 97: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

81

Keterangan: I = 2014 – 2015, II = 2016 -2017, III = 2018 – 2019, IV = 2020

beserta sanksi dan SOP proses

produksi tertulis secara bersama dan

untuk ditaati bersama

E. Melengkapi dan memperbaiki

administrasi keuangan dan

administrasi kegiatan

Kelompok tani

F. Pembinaan, pelatihan dan

pendampingan penerapan sistem

manajemen kelompok tani

Penyuluh

pertanian

5. Mengembangkan

produk beras hitam

dengan optimalisasi

sumberdaya yang

ada untuk

memenangkan

persaingan

A. Memperbaiki kemasan produk beras

hitam

Kelompok tani

B. Pembuatan materi pemasaran atau

brosur yang lebih baik

Kelompok tani

C. Melakukan grading pada beras

hitam yang dihasilkan dan membuat

tujuan pemasaran untuk masing-

masing grade

Kelompok tani

D. Melakukan uji coba pembuatan

produk turunan atau olahan

berbahan dasar beras hitam untuk

memanfaat hasil produksi dengan

grade yang kurang baik

Kelompok

tani, KWT

6. Mengembangkan

produk dengan

penelitian dan

pengembangan

berkelanjutan

A. Melakukan penelitian terhadap

produk turunan atau olahan beras

hitam yang nanti akan

dikembangkan kelompok

Kelompok

tani, penyuluh

pertanian

B. Melakukan penelitian kandungan

tanah lebih lanjut pada lahan - lahan

yang usahakan serta kandungan air

yang digunakan Kelompok Tani

Darma Bakti

Kelompok

tani, penyuluh

pertanian, dan

Distanhut

C. Melakukan penelitian mengenai

tingkat organik pada beras hitam

yang dihasilkan Kelompok Tani

Darma Bakti

Kelompok

tani, penyuluh

pertanian, dan

Distanhut

7. Menciptakan nama

jual dan sertifikasi

sebagai jaminan

pada produk beras

hitam yang

dihasilkan.

A. Menjalin kerjasama dengan

Distanhut Kab. Bogor dan BP3K

setempat terkait pembuatan surat

rujukan untuk mengajukan

sertifikasi

Kelompok tani

B. Mempersiapkan persyaratan dan

kelengkapan untuk pembuatan

sertifikasi

Kelompok tani

C. Mendaftar dan mengajukan

pembuatan sertifikasi

Kelompok tani

D. Mendiskusikan nama jual yang tepat

dengan seluruh petani anggota untuk

menciptakan diferensiasi produk

Kelompok tani

Page 98: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

82

Rancangan Arsitektur Strategik Pengembangan Kelompok Tani Darma

Bakti dalam Pengusahaan Beras Hitam

Rancangan arsitektur strategik pengembangan Kelompok Tani Darma

Bakti dalam pengusahaan beras hitam merupakan peta strategi untuk mewujudkan

sasaran kelompok pada tahun 2020 mendatang, yaitu menjadi kelompok tani

pionir atau pelopor pengembangan beras hitam untuk mencapai tujuan kelompok

yaitu mencapai dan meningkatkan kesejahteraan hidup bersama. Sumbu X

(horizontal) merupakan rentang waktu selama enam tahun yang direncanakan

untuk mengembangkan beras hitam di Kelompok Tani Darma Bakti. Pemilihan

lamanya rentang waktu selama enam tahun berdasarkan keinginan dari ketua

kelompok untuk mencapai sasaran dan tujuan kelompok pada tahun 2020. Selain

itu diharapkan pada tahun tersebut kondisi lahan yang digunakan sudah kembali

sehat dan tidak lagi mengandung unsur kimia. Sumbu Y (vertikal) merupakan

program–program kegiatan yang direkomendasikan untuk mencapai sasaran

kelompok. Program kegiatan ini dibagi menjadi dua program yaitu program

kegiatan yang dilakukan secara bertahap dan program kegiatan yang di upayakan

secara terus-menerus. Rekomendasi program kegiatan ini merupakan hasil diskusi

dengan ketua kelompok tani dan penyuluh pertanian.

Alternatif strategi yang telah diformulasikan diturunkan dan dijabarkan

dalam rekomendasi program–program kegiatan bertahap secara lebih rinci yang

meliputi:

1. Mengumpulkan kembali seluruh pengurus dan anggota untuk memperbaiki

struktur organisasi yang ada serta menetapkan pembagian tugas secara jelas,

tertulis dan disepakati bersama

2. Menetapkan aturan atau norma beserta sanksi dan SOP proses produksi

tertulis secara bersama dan untuk ditaati bersama

3. Melengkapi dan memperbaiki administrasi keuangan dan administrasi

kegiatan

4. Memperbaiki kemasan produk beras hitam

5. Pembuatan materi pemasaran atau brosur yang lebih baik

6. Mendiskusikan nama jual yang tepat dengan seluruh petani anggota untuk

menciptakan diferensiasi produk

7. Pembuatan demplot beras hitam dengan penerapan pertanian organik

8. Pembuatan penangkaran benih untuk menjaga kualitas dan ketersediaan benih

berkelanjutan

9. Membuat proposal dengan baik untuk dapat memanfaatkan program bantuan

modal dari pemerintah atau untuk menjalin kerjasama dengan penyedia

bantuan modal lainnya seperti investor

10. Melakukan uji coba pembuatan produk turunan atau olahan berbahan dasar

beras hitam

11. Melakukan penelitian kandungan tanah lebih lanjut pada lahan-lahan yang

usahakan serta kandungan air yang digunakan Kelompok Tani Darma Bakti

12. Melakukan penelitian mengenai tingkat organik pada beras hitam yang

dihasilkan Kelompok Tani Darma Bakti

13. Melakukan penelitian terhadap produk turunan atau olahan beras hitam yang

akan dikembangkan kelompok

14. Mempersiapkan persyaratan dan kelengkapan untuk pembuatan sertifikasi

Page 99: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

83

15. Menjalin kerjasama dengan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor

dan BP3K setempat terkait pembuatan surat rujukan untuk mengajukan

sertifikasi

16. Mendaftar dan mengajukan pembuatan sertifikasi

Rekomendasi program – program kegiatan yang perlu diupayakan secara

terus menerus meliputi:

1. Menerapkan teknologi tanam jajar legowo dan pertanian organik dengan

sungguh–sungguh

2. Memotivasi anggota untuk memproduksi beras hitam secara kontinu

3. Pembuatan dan pemanfaatan pupuk kompos sesuai pelatihan yang telah diikuti

4. Penyuluhan dan evaluasi rutin terkait cara penanaman hingga penanganan

pasca panen

5. Penyuluhan mengenai fungsi dan peranan kelompok tani

6. Menyusun rencana kerja tertulis yang disepakati dan dilaksanakan bersama

serta mengadakan evaluasi di setiap akhir pelaksanaannya secara partisipatif.

7. Pembinaan, pelatihan dan pendampingan penerapan sistem manajemen

kelompok tani

8. Melakukan grading pada beras hitam yang dihasilkan dan membuat tujuan

pemasaran untuk masing-masing grade

9. Melakukan kerjasama atau kemitraan dengan pemasok input (pupuk dan

pestisida organik), distributor, retailer seperti supermarket, rumah makan,

rumah sakit dan pihak pemerintah serta instansi penelitian terkait.

10. Membuat kontrak kerjasama dengan mitra untuk memastikan keberlanjutan

kerjasama

11. Mengadakan kembali kas atau iuran dan tabungan anggota dalam rangka

pemupukan modal bersama.

Page 100: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma
Page 101: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

1

84

2.A Pembuatan demplot

beras hitam dengan

penerapan pertanian organik

2.B Pembuatan penangkaran

benih beras hitam

2014 – 2015

i

2016 - 2017 2018 - 2019 2020

Tantangan

1. Memajukan anggota dari segi

kemampuan, keahlian dan

pengetahuan dalam budidaya beras

hitam dengan pertanian organik

2. Memberikan pemahaman kepada

petani anggota akan fungsi dan

peranan kelompok tani

3. Meningkatkan mutu dan kualitas beras

hitam yang dihasilkan serta menjaga

mutu dan kualitas tersebut jangan

sampai menurun

4. Meningkatkan volume produksi beras

hitam untuk dapat memenuhi

permintaan yang ada dan terus

meningkat.

Sasaran

Menjadi kelompok tani pionir atau

pelopor pengembangan beras hitam

untuk menciptakan serta meningkatkan

kesejahteraan hidup bersama.

Alternatif Strategi

1. Membangun mitra

kerja yang kontinu

dalam penyediaan

input, pemasaran

produk serta

penelitian dan

pengembangan

2. Meningkatkan

kualitas, kuantitas dan

kontinuitas produksi

beras hitam untuk

memenuhi permintaan

3. Meningkatkan

ketersediaan modal

4. Penguatan

kelembagaan

Kelompok Tani

Darma Bakti

5. Mengembangkan

produk beras hitam

dengan optimalisasi

sumberdaya yang ada

untuk memenangkan

persaingan

6. Mengembangkan

produk dengan

penelitian dan

pengembangan

berkelanjutan

7. Menciptakan nama

jual dan sertifikasi Program yang terus di upayakan

1.A Melakukan kerjasama atau kemitraan secara kontinu

1.B Membuat kontrak kerjasama dengan mitra untuk memastikan keberlanjutan kerjasama

2.C Memotivasi anggota untuk memproduksi beras hitam secara kontinu

2.D Menerapkan teknologi tanam jajar legowo dan pertanian organik dengan sungguh – sungguh

2.E Pembuatan dan pemanfaatan pupuk kompos sesuai pelatihan yang telah diikuti

2.F Penyuluhan dan evaluasi rutin terkait cara penanaman hingga penanganan pasca panen

3.A Mengadakan pemupukan modal internal bersama berupa kas atau iuran dan tabungan anggota

4.A Penyuluhan mengenai fungsi dan peranan kelompok tani

4.C Menyusun rencana kerja tertulis yang disepakati dan dilaksanakan bersama serta mengadakan evaluasi di setiap akhir pelaksanaannya secara

partisipatif.

4.F Pembinaan, pelatihan dan pendampingan penerapan sistem manajemen kelompok tani

5.C Melakukan grading pada beras hitam yang dihasilkan

4.B Restrukturisasi

organisasi dan pembagian

tugas secara jelas, tertulis

dan disepakati bersama

4.D Menetapkan aturan

beserta sanksi dan SOP

proses produksi tertulis

5.A Memperbaiki kemasan

produk

5.B Membuat materi

pemasaran atau brosur

yang lebih baik

7.D Menciptakan nama

jual untuk membentuk

diferensiasi produk

X

Y

7.A Menjalin kerjasama

dengan Distanhut Kab.

Bogor dan BP3K setempat

terkait pembuatan surat

rujukan untuk mengajukan

sertifikasi

Gambar 19 Rancangan arsitektur strategik pengembangan Kelompok Tani Darma Bakti dalam pengusahaan beras hitam

6.B Penelitian lebih lanjut

pada kandungan tanah dan

kandungan air

6.C Penelitian lebih lanjut

mengenai tingkat organik

beras hitam Kelompok

Tani Darma Bakti

7.C Mendaftar dan

mengajukan pembuatan

sertifikasi

7.B Mempersiapkan

persyaratan dan kelengkapan

pembuatan sertifikasi

5.D Melakukan uji coba

pembuatan produk turunan

atau olahan berbahan dasar

beras hitam

6.A Penelitian lebih lanjut

pada produk turunan atau

olahan yang dihasilkan

3.B Pembuatan proposal

untuk dapat mengakses

bantun modal dari

Pemerintah atau penyedia

bantuan modal

4.E Melengkapi dan

memperbaiki administrasi

keuangan dan administrasi

kegiatan

Page 102: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma
Page 103: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

85

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Kelompok Tani

Darma Bakti Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor, diperoleh beberapa

kesimpulan yaitu:

1. Kelembagaan Kelompok Tani Darma Bakti memiliki kinerja yang cukup

efektif.

2. Alternatif strategi pengembangan yang dapat diterapkan Kelompok Tani

Darma Bakti dalam pengusahaan beras hitam terdiri dari tujuh alternatif

strategi yaitu: (1) Membangun mitra kerja yang kontinu dalam penyediaan

input, pemasaran produk, serta penelitian dan pengembangan, (2)

Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas beras hitam untuk memenuhi

permintaan, (3) Meningkatkan ketersediaan modal, (4) Penguatan kelembagaan

kelompok tani, (5) Mengembangkan produk beras hitam dengan optimalisasi

sumberdaya yang ada untuk memenangkan persaingan, (6) Mengembangkan

produk dengan penelitian dan pengembangan berkelanjutan, dan (7)

Menciptakan nama jual dan sertifikasi sebagai jaminan pada produk beras

hitam yang dihasilkan. Seluruh alternatif strategi dapat diterapkan oleh

Kelompok Tani Darma Bakti dengan rentang waktu pelaksanaannya masing –

masing berdasarkan rancangan arsitektur strategik.

Saran

1. Kelompok Tani Darma Bakti perlu melakukan perbaikan dan penguatan

terhadap fungsi dan peranannya sebagai kelompok tani sesuai dengan fungsi

dan peranan kelembagaan kelompok tani yang seharusnya menurut Peraturan

Menteri Pertanian Nomor 82/Permentan/OT.140/8/2013.

2. Sebaiknya Kelompok Tani Darma Bakti dapat mengimplementasikan alternatif

strategi pengembangan sesuai dengan hasil arsitektur strategik yang dihasilkan

dalam penelitian ini dan melakukan evaluasi sebagai upaya untuk

meningkatkan efektivitas kinerja dan upaya mewujudkan visi, misi, sasaran dan

tujuan Kelompok Tani Darma Bakti.

3. Pengimplementasian alternatif strategi pengembangan beras hitam di

Kelompok Tani Darma Bakti memerlukan kerjasama dan koordinasi yang baik

dari seluruh pihak. Untuk itu, perlunya komunikasi yang baik dan komitmen

yang tinggi dari seluruh stakeholder, baik pengurus maupun para petani

anggota dalam mengimplementasikan strategi pengembangan.

4. Penelitian lanjutan yang diharapkan dapat dilakukan yaitu mengenai analisis

pendapatan usahatani beras hitam secara lebih mendalam khususnya di

Kabupaten Bogor. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan dengan

tidak bersifat subjektif dan juga dengan turut menjadikan petani anggota yang

tidak aktif sebagai sampel untuk menjadi responden dalam menganalisis

efektivitas kinerja kelompok.

Page 104: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

86

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman MN. 2001. Analisis Kinerja Kelompok Tani di Kabupaten

Halmahera Tengah Maluku Utara [Thesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian

Bogor.

Andriaty E, Sankarto BS, Setyorini E. 2011. Kajian Kebutuhan Informasi

Teknologi Pertanian di Beberapa Kabupaten di Jawa [Jurnal]. Jurnal

Perpustakaan Pertanian Vol. 20, Nomor 2, 2011.

Astuti AN. 2010. Analisis Efektivitas Kelompok Tani di Kecamatan Gatak

Kabupaten Sukoharjo [Skripsi]. Surakarta (ID): Universitas Sebelas Maret.

[BPS]. Badan Pusat Statistik. 2014. PDB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut

Lapangan Usaha pada Tahun 2008-2012. Indonesia: Badan Pusat Statistik.

[BPS]. Badan Pusat Statistik. 2014. Persentase Pengeluaran Rata-Rata Per Kapita

Penduduk Indonesia Menurut Kelompok Makanan pada September 2013.

Indonesia: Badan Pusat Statistik.

[BPS]. Badan Pusat Statistik. 2014. Pertumbuhan Jumlah Penduduk Indonesia

Tahun 1990 – 2010. Indonesia: Badan Pusat Statistik.

[BPS]. Badan Pusat Statistik. 2014. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto

Indonesia Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2009 – 2013. Indonesia:

Badan Pusat Statistik.

[BPS]. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor. 2014. PDRB Kabupaten Bogor

Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2008-2012. Bogor: Badan Pusat Statistik

Kabupaten Bogor.

[BPS]. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor. 2014. Pertumbuhan Jumlah

Penduduk Kabupaten Bogor Tahun 2008 – 2012. Bogor: Badan Pusat

Statistik Kabupaten Bogor.

[DISTANHUT] Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor. 2012.

Monografi Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor Tahun 2012. Bogor:

Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor

[DISTANHUT] Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Purworejo. 2012.

Komposisi Gizi pada Jenis - Jenis Beras.

http://distanhut.purworejokab.go.id [Diakses 20 Desember 2013]

David FR. 2006. Strategic Management Concepts and Cases, 10th

ed. Jakarta (ID):

Salemba Empat

Dewi JK. 2011. Strategi Pengembangan Unit Usaha Beras SAE (Sehat, Aman,

dan Enak) Gapoktan Silih Asih, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong,

Kabupaten Bogor [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Dudiagunoviani Y. 2009. Analisis Strategi Pengembangan Usahatani Beras

Organik Kelompok Tani Cibeureum Jempol (Studi Kasus : Kelurahan

Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor) [Skripsi]. Bogor (ID):

Institut Pertanian Bogor.

Hadi P, Sarwono. 2013. Pengaruh Macam Pupuk dan Pestisida Organik terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi Hitam [Jurnal]. Jurnal Inovasi

Pertanian Vol 11 (1) 1-5 Mei 2013

[KEMENTAN] Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2013. Peraturan

Menteri Pertanian Nomor 82/Permentan/OT.140/8/2013. Jakarta (ID):

Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Page 105: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

87

Masyhudzulhak. 2011. Manajemen Strategis. Bengkulu (ID): LP2S

Mears LA, Moeljono S. 1990. Kebijakan pangan dalam Ekonomi Orde Baru.

Jakarta (ID): LP3ES

Moeheriono. 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta (ID):

Ghalia Indonesia.

Purwanto I. 2006. Manajemen Strategis. Bandung (ID): Yrama Widya

Ratnaningsih N. 2010. Potensi Beras Hitam sebagai Sumber Anthosianin dan

Aplikasi nya pada Makanan Tradisional Yogyakarta [Skripsi].Yogyakarta

(ID): Universitas Negeri Yogyakarta

Rintuh C, Miar. 2003. Kelembagaan dan Ekonomi Rakyat. Yogyakarta (ID):

PUSTEP-UGM.

Sa’adah IR. 2013. Konservasi Varietas Lokal Padi Beras Hitam (Oryza Sativa L.)

Oleh Petani di Kabupaten Sleman, Bantul dan Magelang [Skripsi].

Yogyakarta (ID): Universitas Gadjah Mada.

Santoso A. 2008. Analisis Efektivitas Kelompok Tani Hamparan di Kecamatan

Delanggu Kabupaten Klaten [Thesis]. Surakarta (ID): Universitas Sebelas

Maret.

Siahaan L. 2009. Strategi Pengembangan Padi Organik Kelompok Tani Sisandi,

Desa Baruara, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara [Skripsi]. Bogor

(ID): Institut Pertanian Bogor.

Sugiono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung

(ID): ALFABETA Bandung.

Wibowo. 2009. Manajemen Kinerja Edisi 2. Jakarta (ID): Rajawali Pers.

Yoshida DT. 2006. Arsitektur strategik: Solusi Meraih Kemenangan dalam Dunia

yang Senantiasa Berubah. Jakarta (ID): Elex Media Komputindo.

Page 106: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

88

LAMPIRAN

Lampiran 1 Perhitungan skor efektivitas kinerja Kelompok Tani Darma Bakti

No. Keterangan Tolak Ukur Skor

Jumlah

Responden

(Orang)

Total

Skor

Adanya pertemuan dan rapat secara berkala

1 Adanya pertemuan dan rapat

Sangat rutin (satu minggu sekali) 3 10 30

Rutin (dua minggu sekali) 2 20 40

Jarang ( satu bulan atau lebih dari satu bulan sekali) 1 0 0

2 Tingkat kehadiran responden dalam pertemuan dan

rapat

Selalu hadir 3 15 45

Jarang hadir 2 15 30

Kehadiran kurang dari 3x 1 0 0

Sub total 30 145

Adanya rencana kerja dan evaluasi akhir

3 Adanya rencana kerja dan evaluasi akhir

Ya memiliki rencana kerja dan ada evaluasi 3 8 24

Ya memiliki rencana kerja namun tidak ada evaluasi 2 15 30

Tidak memiliki rencana kerja dan evaluasi 1 7 7

Sub total 30 61

Adanya aturan atau norma tertulis yang

disepakati dan ditaati bersama

4 Adanya aturan dan norma tertulis

Adanya aturan dan norma tertulis 3 5 15

Ya memiliki aturan dan norma namun tidak tertulis 2 24 48

Tidak memiliki aturan dan norma 1 1 1

5 Aturan dan norma disepakati dan ditaati bersama

Seluruh aturan dan norma disepakati dan ditaati

dengan baik 3 12 36

Tidak seluruh norma disepakati dan ditaati dengan

baik 2 14 28

Seluruh aturan dan norma tidak disepakati dan

ditaati dengan baik 1 4 4

Sub total 30 132

Pencatatan dan pengadministrasian organisasi

6 Adanya pencatatan dan administrasi organisasi

Ya ada pencatatan dan dilakukan dengan baik dan

rapih 3 4 12

Ya ada pencatatan namun tidak dilakukan dengan

baik dan rapih 2 25 50

Tidak melakukan pencatatan 1 1 1

Sub total 30 63

Memfasilitasi kegiatan usaha bersama hulu-hilir

7 Menyediakan input-input produksi dan tingkat

ketersediaan input-input produksi tersebut

Ya menyediakan, rutin dan ketersediaan mencukupi 3 5 15

Ya menyediakan namun tidak rutin tersedia 2 14 28

Tidak menyediakan 1 11 11

8 Menyediakan sarana prasarana dan kondisi sarana

prasarana (alsintan. gudang, dan lain-lain)

Ya menyediakan dan sapras memadai 3 13 39

Ya menyediakan namun sapras belum memadai 2 15 30

Belum menyediakan sapras 1 2 2

Page 107: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

89

9 Adanya pelatihan dan penyuluhan

Ada dan rutin 3 - 6 bulan sekali 3 28 84

Ada namun sangat jarang (kurang dari 3x) 2 2 4

Belum ada 1 0 0

10 Menyediakan bantuan pinjaman atau modal

Menyediakan dan mudah diperoleh 3 0 0

Menyediakan namun sulit didapatkan 2 3 6

Belum menyediakan pinjaman atau modal 1 27 27

Sub total 30 246

Memfasilitasi usahatani secara komersial dan

berorientasi pasar

11 Harga yang ditawarkan kelompok pada hasil panen

anggota dan harga penjualan kelompok ke pasar

Harga sangat sesuai 3 5 15

Harga cukup sesuai 2 16 32

Harga belum sesuai 1 9 9

12 Pembayaran hasil panen anggota oleh kelompok tani

Lancar (Simpan-bayar <= 7 hari) 3 25 75

Sedang (Simpan-bayar 8-14 hari) 2 5 10

Lambat (Simpan-bayar >= 15 hari) 1 0 0

13

Komoditas atau produk yang dianjurkan dan

dikembangkan bersama kelompok sesuai keinginan

anggota dan sesuai permintaan pasar

Sangat sesuai 3 12 36

Cukup sesuai 2 18 36

Kurang sesuai 1 0 0

14 Penjualan hasil produksi anggota kelompok

Dijual keseluruhan bersama kelompok tani 3 12 36

Sebagian dijual ke kelompok tani dan sebagian

dijual mandiri 2 12 24

Dijual keseluruhan secara mandiri 1 6 6

15 Promosi yang dilakukan Kelompok Tani

Sangat efektif 3 6 18

Efektif 2 22 44

Belum efektif 1 2 2

Sub total 30 343

Memberikan pelayanan informasi dan teknologi

16 Menyediakan pelayanan informasi dan teknologi

Ya menyediakan dan mencukupi 3 14 42

Ya menyediakan namun tidak mencukupi 2 12 24

Belum menyediakan 1 4 4

Sub total 30 70

Adanya jejaring kerjasama kelompok tani

dengan pihak lain dalam bentuk kemitraan

17 Adanya kerjasama kelompok tani dengan pihak luar

Ya banyak menjalin kerjasama (> 3) 3 0 0

Ya menjalin kerjasama namun tidak banyak (≤ 3) 2 23 46

Belum menjalin kerjasama 1 7 7

18 Hubungan yang terjalin antara kelompok tani

dengan pihak luar

Sangat baik 3 6 18

Baik 2 20 40

Kurang baik 1 4 4

Sub total 30 115

Adanya pemupukan modal usaha baik iuran

anggota atau penyisihan hasil usaha kelompok

19 Adanya iuran rutin bagi seluruh anggota

Ada iuran rutin dan pembayaran nya lancar 3 0 0

Page 108: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

90

Ada iuran rutin namun pembayaran tidak lancar 2 3 6

Tidak ada iuran rutin 1 27 27

20 Adanya penyisihan hasil usaha dari pendapatan

Ya ada dan rutin melakukan penyisihan usaha 3 0 0

Ya ada namun tidak rutin melakukan penyisihan

usaha 2 0 0

Tidak melakukan penyisihan usaha 1 30 30

Sub total 30 63

Total Skor 1238

Kategori Cukup Efektif

Page 109: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

91

Lampiran 2 Gambaran pendapatan usahatani beras hitam per musim tanam di Kelompok Tani Darma

Bakti Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor (Hektar)

Uraian I II

Satuan Jumlah Harga Nilai Jumlah Harga Nilai

Penerimaan tunai (gkp) kg 5 000.00 7 000.00 35 000 000.00 5 000.00 7 000.00 35 000 000.00

Penerimaan diperhitungkan kg 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Total Penerimaan (gkp) rp/kg 5 000.00 7 000.00 35 000 000.00 5 000.00 7 000.00 35 000 000.00

Biaya tunai

• Benih kg 25.00 40 000.00 1 000 000.00

• Pupuk organik padat kg 200.00 500.00 100 000.00

• Pupuk organik cair liter 8.00 75 000.00 600 000.00

• Mol liter 6.00 25 000.00 150 000.00

• Pestisida organik liter 2.00 50 000.00 100 000.00

• Biaya tenaga kerja luar

keluarga hok 95.50 30 000.00 2 865 000.00 95.50 30 000.00 2 865 000.00

• Pajak lahan musim 1.00 34 520.55 34 520.55 1.00 34 520.55 34 520.55

• Sewa traktor unit 2.00 250 000.00 500 000.00 2.00 250 000.00 500 000.00

Total biaya tunai

5 349 520.55

3 399 520.55

Biaya diperhitungkan

• Benih hasil pembenihan kg

25.00 40 000.00 1 000 000.00

• Pupuk kompos buatan kg

200.00 550.00 110 000.00

• Pupuk organik cair buatan liter

8.00 275.00 2 200.00

• Mol buatan liter

6.00 7 250.00 43 500.00

• Pestisida organik buatan liter

2.00 1 208.33 2 416.67

• Sewa lahan rp 1.00 1 438 356.16 1 438 356.16 1.00

1 438

356.16 1 438 356.16

• Penyusutan

207 033.34

207 033.34

• Biaya tenaga kerja dalam

keluarga hok 40.50 30 000.00 1 215 000.00 40.50 30 000.00 1 215 000.00

Total biaya diperhitungkan

2 860 389.50

4 018 506.17

Total biaya 8 209 910.05 7 418 026.72

Pendapatan atas biaya tunai

29 650 479.45

31 600 479.45

Pendapatan atas biaya total

26 790 089.95

27 581 973.28

R/C atas biaya tunai

5.54

9.30

R/C atas biaya total 3.26 3.72

Keterangan: I = Usahatani dengan input yang diperoleh melalui pembelian

II = Usahatani dengan input yang dibuat secara mendiri oleh petani

Page 110: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

92

Lampiran 3 Dokumentasi

Sekretariat dan gudang Kelompok Tani Darma Bakti Beras hitam kemasan satu kg

Tanaman padi beras hitam dan beberapa lahan yang ditanami beras hitam dengan legowo 2: 1

Proses penyabitan oleh petani Proses perontokan bulir padi Alat pencaplak legowo

Salah satu traktor kelompok Perontok bulir padi manual Sprayer

Page 111: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

93

Mesin pencacah Pupuk cair organik Decomposer

Kegiatan panen beras hitam yang dihadiri oleh pihak BKP5K, BP3K, dan tamu lainnya

Pak Rian (Penyuluh pendamping) Pak Agus Setiadi (Ketua BP3K) Pak Asep Kurnia (BKP5K)

Pertemuan rutin kelompok Petani anggota kelompok Peneliti

Page 112: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma

94

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Arina Pradiahsari lahir pada tanggal 5 Agustus 1992 di Jakarta

Selatan. Penulis adalah anak tunggal dari pasangan orang tua bernama Mardianto Soemaryo

dan Ernawati Bakrie. Pendidikan formal penulis dimulai di Sekolah Dasar Negeri Pondok

Petir 01 pada tahun 1998 hingga tahun 2004. Penulis melanjutkan pendidikan ke sekolah

menengah pertama di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pamulang pada tahun 2004

hingga tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis diterima di Sekolah Menengah Atas Negeri 1

Kota Tangerang Selatan. Tahun 2010, penulis mulai melanjutkan pendidikannya di Institut

Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur undangan Penelusuran Minat dan Kemampuan

(PMDK). Penulis berkuliah dengan Mayor Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor dilengkapi dengan Minor Manajemen Fungsional.

Selama mengikuti pendidikan sebagai mahasiswa, penulis aktif dalam kegiatan

organisasi intra kampus sebagai staff Departemen Komunikasi dan Informasi (KOMINFO)

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

(BEM FEM IPB) pada tahun 2012 – 2013. Pada tahun 2012, penulis dipercaya sebagai

Ketua Pelaksana The 2nd

JUST (Jurnalistic, Workshop and Training), Fakultas Ekonomi

dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penulis juga aktif dalam berbagai kegiatan

kepanitiaan diantaranya yaitu OMG (Orange Magazine), The 3th

- 4th

Extravaganza

(Perlombaan dan Seminar Kewirausahaan Nasional), Student Expo, dan The 2nd

Bogor Art

Festival. Selain aktif dalam kegiatan organisasi dan kepanitiaan, penulis juga aktif dalam

bidang olahraga yaitu Coast Fakultas Ekonomi Manajemen IPB. Bersama tim basket putri

dari Coast FEM IPB, penulis memperoleh prestasi sebagai Juara I Cabang Olahraga Basket

Tingkat Institut Pertanian Bogor di Olimpiade Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Periode

2013 dan 2014 serta Juara II Kompetisi Basket Tingkat Nasional Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Page 113: EFEKTIVITAS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN … · pendekatan arsitektur strategik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Darma