KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURSHIP)€¦ · A 1. PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN 1. Kewirausahaan Hasil...
Transcript of KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURSHIP)€¦ · A 1. PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN 1. Kewirausahaan Hasil...
MODUL MATA KULIAH
KEWIRAUSAHAAN
(ENTREPRENEURSHIP)
OLEH :
IMAM SOLEH MARIFATI
Universitas Bina Sarana Informatika
2018
2 | P a g e
Daftar Isi
BAB 1. PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN .............................................................................. 4
1. Kewirausahaan ............................................................................................................ 4
2. Wiraswasta da Wirausaha .......................................................................................... 5
3. Kelebihan sebagai wirausaha : .................................................................................... 6
4. Kelemahan sebagai wirausaha: ................................................................................... 7
5. Cashflow Quadrant ..................................................................................................... 7
BAB 2. BERPIKIR PERUBAHAN, KREATIF DAN ETIKA BISNIS .............................................. 10
1. Mengubah Pola Pikir ................................................................................................. 10
2. Pola Pikir Entrepreneur ............................................................................................. 10
3. Hambatan Persepsi ................................................................................................... 11
4. Motivasi ..................................................................................................................... 11
5. Etika Wirausaha ........................................................................................................ 11
6. Etika dan norma setiap pengusaha ........................................................................... 13
7. Tujuan dan manfaat Etika Wirausaha ....................................................................... 13
8. sikap dan perilaku wirausaha .................................................................................... 14
BAB 3. WIRAUSAHAWAN SUKSES ..................................................................................... 15
1. Sifat Wirausahawan Sukses....................................................................................... 15
2. Karakteristik Kewirausahaan Menurut Bygrave ....................................................... 18
3. Langkah Sukses Berwirausaha Menurut Murphy ..................................................... 18
BAB 4. GAGASAN IDE DAN PERMODALAN ........................................................................ 21
1. Ide usaha dari Imitasi ................................................................................................ 23
2. Permodalan ............................................................................................................... 23
3. JENIS MODAL USAHA ................................................................................................ 24
4. Sumber Modal ........................................................................................................... 24
3 | P a g e
BAB 5. PERENCANAAN USAHA DAN PEMASARAN ............................................................ 26
1. Perencanaan Usaha (Business Plan) ......................................................................... 26
2. Kerangka Rencana Usaha .......................................................................................... 26
3. Pemasaran................................................................................................................. 28
4. Konsep Dasar Pemasaran .......................................................................................... 29
BAB 6. SUMBER DAYA MANUSI ........................................................................................ 31
1. Bentuk Organisasi Usaha .......................................................................................... 31
2. Pengelolaan SDM ...................................................................................................... 31
3. Pelatihan Karyawan .................................................................................................. 32
4. Pengembangan Karyawan......................................................................................... 33
5. Evaluasi Prestasi ........................................................................................................ 34
6. Kompensasi Karyawan .............................................................................................. 34
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 42
4 | P a g e
BAB 1. PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN 1. Kewirausahaan
Hasil penelitian mengenadi minta mahasiswa untuk berwirausaha menunjukan bahwa
sebagian besar mahasiswa lebih memilih berkerja sebagai pegawai atau karyawan dari
pada berwirausaha. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Supeni (2017), sebagian
besar lulusan Perguruan Tinggi cenderung memilih menjadi pencari kerja (job seeker)
dibanding menciptakan lapangan kerja (job creator). Hail ini akan berdampak pada
meningkatkan jumlah pengagguran di Negara Indonesia mengingat pertumbuhan
lapangan kerja yang tidak seimbang dengan jumlah lulusan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS, 2016) menyebutkan bahwa tingkat pengangguran
terbuka di Indonesia pada tahun 2016 mencapai 5,5% atau 7,02 juta dan persentase
terbesar adalah lulusan perguruan tinggi yaitu 11,19%. Sebagai seorang warga negara
yang terdidik, seyogyanya lulusan Perguruan Tinggi mampu menciptakan lapangan kerja
sendiri. Setiap tahun pengangguran ini tetap menjadi permasalahan yang harus dicarikan
penyelesaiannya. Belum lagi kalau ditambah dengan jumlah pekerja yang tidak penuh
(setengah menganggur dan paruh waktu).
Dapat disimpulkan bahwa berwirausaha merupakan alternatif yang sangat penting untuk
mengurangi tingkat pengangguran. Dengan berwirausaha, lulusan perguruan dapat
menciptakan lapangan kerja bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi bagi lingkungan
sekitar. Wirausaha yang tumbuh dan maju pasti akan membutuhkan tenaga kerja untuk
kelancaran kegiatan usahanya.
Lemahnya minat berwirausaha dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain :
1. Kurangnya motivasi berwirausaha dengan alasan tidak diajar dan dirangsang
berusaha sendiri.
2. Kecenderungan lingkungan keluarga yang lebih menginginkan anaknya menjadi
pegawai dari pada menjadi pengusaha.
3. Dalam banyak kasus, kurangnya pengalaman dan pengetahuan orang tua dalam
berwirausaha.
4. Tidak ada atau sulitnya memiliki modal untuk berwirausaha.
5 | P a g e
Generasi muda sdh saatnya mengubah pola pandang, jangan hanya berfikir menjadi
pegawai setelah lulus dari Lembaga Pendidikan Tinggi, apalagi Pegawai Negeri, menjadi
Wirausaha perlu dipikirkan sebagai pilihan.
2. Wiraswasta da Wirausaha
Wiraswasta berasal dari bahasa Sansekerta. Kata wiraswasta terdiri dari kata Wira, Swa,
Sta.
Wira berarti manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani,
pahlawan/pendekar kemajuan & berwatak agung.
Swa berarti sendiri, dan
Sta artinya berdiri.
Makna wiraswasta menurut para ahli antara lain adalah :
Menurut Sumahawijaya [1980]: wiraswasta memuat sifat keberanian, keutamaan,
keteladanan, dan semangat yang bersumber dari kekuatan sendiri.
Sedangkan menurut Suryo [1986]: mengatakan bahwa secara definitif wiraswastawan
adalah orang yang memiliki sifat mandiri, berpandangan jauh, kreatif, inovatif, tangguh &
berani menanggung resiko dalam pengelolaan usaha & kegiatan yang mendatangkan
keberhasilan.
Dan menurut Suhadi [1985]: mengemukakan bahwa wiraswasta memuat sejumlah
karakteristik seperti percaya pada kemampuan diri sendiri, berpandangan luas jauh ke
depan, mempunyai keuletan mental, lincah dalam berusaha.
Jadi Wiraswasta adalah orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai
kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang diperlukan untuk mengambil
keuntungan darinya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan.
Dalam wiraswasta terdapat beberapa unsur penting yang satu sama lainnya saling terkait
atau terhubung. Unsur-unsur tersbut yaitu seperti:
1. Unsur pengetahuan, mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki oleh seseorang.
Biasanya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang yang
bersangkutan.
2. Unsur keterampilan, pada umumnya didapatkan melalui latihan atau pengalaman
kerja nyata. Biasanya wiraswastawan yang dilengkapi dengan keterampilan yang
tinggi, akan memiliki tingkat keberhasilan yang relatif tinggi pula.
3. Unsur kewaspadaan, merupakan paduan antara unsur pengetahuan dan sikap mental
dalam menghadapi keadaan yang akan terjadi ataupun yang akan datang.
Kewaspadaan berhubungan dengan pemikiran atau rencana tindakan untuk
menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga yang akan dialami.
Wirausaha Istilah wirausaha berasal dari kata Entrepreneur (bahasa Perancis) yg
kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan arti between taker atau go-
between (Perantara).
6 | P a g e
Secara Harfiah Wira artinya berani sedangkan usaha adalah daya upaya. Kewirausahaan
adalah hal-hal yang berhubungan dengan keberanian seseorang dalam menjalankan
kegiatan bisnisnya.
Entrepreneur adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada pada diri kita
untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal, sehingga dapat meningkatkan
taraf hidup kita.
Enterpreneurial = Berwirausaha
Enterpreneur = Wirausaha
Enterpreneurship = Kewirausahaan
Menurut ahli ekonomi, wirausaha adalah: seorang/sekelompok orang yg mengorganisir
faktor-faktor produksi, alam, tenaga, modal & skill utk tujuan berproduks.
Menurut ahli psychologis wirausaha adalah seorang yg memiliki dorongan kekuatan dari
dalam untuk memperoleh sesuatu tujuan, suka mengadakan eksperimen atau untuk
menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.
Menurut bisnisman wirausaha merupakan: ancaman, pesaing baru, bisa juga partner,
pemasok, konsumen / orang yg bisa diajak kerjasama.
Menurut pemodal wirausaha adalah seorang yg menciptakan kesejahteraan tetapi orang
lain yg menemukan cara baru utk menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan
dan menciptakan lapangan kerja.
Ada tiga jenis Wirausaha menurut Ciputra :
1. Necessity Entrepreneur yaitu menjadi wirausaha karena terpaksa dan desakan
kebutuhan hidup.
2. Replicative Entrepreneur, yang cenderung meniru-niru bisnis yang sedang ngetren
sehingga rawan terhadap persaingan dan kejatuhan.
3. Inovatip Entrepreneur, wirausaha inovatip yang terus berpikir kreatif dlm melihat
peluang dan meningkatkannya.
3. Kelebihan sebagai wirausaha :
Kelebihan memilih berwirausaha adalah sebagai berikut :
a. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri.
b. Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan potensi seseorang secara penuh.
c. Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan yang maksimal.
d. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha konkrit.
e. Terbuka kesempatan untuk menjadi bos.
7 | P a g e
4. Kelemahan sebagai wirausaha:
Adapun kelemahan berwirausaha :
a. Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, memikul berbagai resiko,
b. Bekerja keras dan waktu jam kerja panjang,
c. Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil, karena harus
berhemat,
d. Tanggung jawabnya sangat besar, banyak keputusan yang harus dibuat.
5. Cashflow Quadrant
Cashflow Quadrant merupakan konsep yang diperkenalkan oleh penulis sekaligus investor
Robert T Kiyosaki untuk mengetahui sumber pendapatan seseorang. Cashflow quadrant
membagi sumber pendapatan seseorang menjadi empat kuadran yakni E, S, B, dan I.
Tujuan Robert Kiyosaki memperkenalkan cashflow quadrant yakni untuk membantu
seseorang buat mencapai kebebasan finansial. Dengan mencapai kebebasan finansial,
seseorang akan memiliki kebebasan pribadi dan waktu luang sekaligus memiliki usaha
yang mampu menghasilkan banyak uang.
8 | P a g e
Gambar 1.1. Cashflow quadrant.
1. E untuk Employee
Kuadran E merupakan kuadran dari kelompok orang yang bekerja sebagai seorang
karyawan. Orang-orang di kuadran ini memiliki pendapatan tetap berupa gaji bulanan
yang diberikan oleh perusahaan atau bisnis yang bukan milik orang tersebut. Orang yang
terdapat di dalam kuadran ini bisa saja memiliki jabatan sekuriti hingga direktur utama
suatu perusahaan.
Biasanya, orang-orang yang terdapat di dalam kuadran ini lebih memperhatikan aspek
kepastian dan jaminan dalam mencari sebuah pekerjaan. Tidak jarang mereka memiliki
cara pandang berikut ini: saya mencari pekerjaan yang aman dan terjamin dengan
berbagai macam tunjangan.
2. S untuk Self-Employed
Kuadran S merupakan kuadran dari kelompok orang yang memiliki usaha kecil dan
kegiatan operasi perusahaan dijalankan oleh mereka sendiri. Jadi, orang-orang di kuadran
ini mendapatkan pendapatan sebesar usaha atau kerja keras yang mereka lakukan.
Semakin banyak waktu dan usaha yang dilakukan maka akan semakin besar pula
pendapatan yang mereka terima. Begitu pula sebaliknya, semakin sedikit waktu dan usaha
yang dikerjakan maka akan semakin kecil pendapatan yang diterima.
Sebagian besar orang di kuadran ini merupakan pengusaha kecil seperti pemilik rumah
makan, bisnis keluarga, perusahaan konsultan ataupun mereka yang menjual jasa seperti
pembersih halaman dan rumah.
9 | P a g e
Selain itu, para pekerja atau karyawan yang mendapatkan penghasilan berdasarkan
komisi juga masuk ke dalam kuadran ini. Misal, para agen real estate ataupun dokter dan
pengacara. Mereka kerap menyampaikan hal berikut ini: tarif saya sekian rupiah per jam
atau honor saya sekian rupiah untuk pekerjaan tersebut.
Biasanya, orang-orang yang terdapat di dalam kuadran ini merupakan orang yang ulet dan
senang mengerjakan segala sesuatu sendiri. Tidak jarang mereka memiliki cara pandang
berikut ini: jangan pernah bekerja untuk orang lain, tetapi harus bekerja untuk diri sendiri.
Atau cara pandang yang lain adalah: kalau mau hasil pekerjaan yang benar, kerjakanlah
sendiri.
3. B untuk Business Owner
Kuadran B merupakan kuadran dari kelompok orang yang mendapatkan penghasilan
tanpa harus terlibat langsung dalam kegiatan operasi perusahaan yang mereka miliki. Poin
dari tanpa harus terlibat langsung merupakan pembeda antara orang-orang di kuadran B
dengan mereka yang terdapat di kuadran S.
Jadi, orang-orang di kuadran B biasanya seorang pengusaha besar yang memiliki
kemewahan dapat meninggalkan perusahaan mereka selama periode waktu tertentu
karena sudah dijalankan secara profesional oleh orang-orang dari kuadran E. Bahkan,
bukan tidak mungkin ketika kembali maka perusahaan mereka akan semakin lancar dan
profit.
Adapun, orang-orang di kuadran S seringkali tidak bisa meninggalkan pekerjaan atau
usaha mereka. Dalam banyak kasus, apabila kelompok dari kuadran S berhenti bekerja
maka otomatis penghasilan mereka juga terhenti.
4. I untuk Investor
Kuadran I merupakan kuadran dari kelompok orang yang mendapatkan penghasilan dari
hasil investasi di suatu perusahaan. Mirip dengan kuadran B, orang-orang di kuadran I tak
perlu terlibat langsung dalam kegiatan operasi suatu perusahaan yang mereka
investasikan.
10 | P a g e
BAB 2. BERPIKIR PERUBAHAN, KREATIF DAN ETIKA BISNIS
Banyak Entrepreneur yg tidak menyadari bahwa dunia ini penuh dgn perubahan dan
mereka tdk boleh duduk-duduk enak melewati hidup dari keuntungan tanpa
kewaspadaan. Manusia merasakan perubahan, tetapi manusia tidak mampu melihatnya.
Punya mata tetapi tidak melihat, sama seperti orang-orang berharta tetapi tidak
berderma. Karena manusia selalu menyangkal realita-realita baru dan terbelenggu oleh
realita-realita lama, rutinitas dan enggan berpikir tentang hal-hal yang baru. Semua itu
dibentuk oleh mindset kita.
Mindset Menggerakkan Perilaku Pola pikir atau mindset adalah keseluruhan/ kesatuan
dari keyakinan yang kita miliki, nilai-nilai yang kita anut, kriteria, harapan, sikap,
kebiasaan, keputusan, dan pendapat yg tdk dikeluarkan dalam memandang diri kita
sendiri, orang lain atau kehidupan ini. Atau mindset adalah semacam filter yg kita bangun
untuk menafsirkan apa saja yg kita liat dan kita alami.
1. Mengubah Pola Pikir
Apakah Pola pikir bisa diubah? “Bisa” karena pola pikir merupakan hasil dari sebuah
proses pembelajaran (leaning), maka pola pikir bisa juga diubah (unleaning), dan dibentuk
ulang (releaning). Ada pola pikir yg bisa kita ubah dgn bantuan para ahli seperti psikologi,
ahli mindset transformasi atau terapis NLP (Neoro Linguistik Program)
Apa sajakah tanda-tanda terjadinya perubahan pola pikir? Perubahan pola pikir berarti
juga berubah dari satu pola pikir yang lain, misalnya pola pikir negative menjadi positif,
dari pecundang menjadi pemenang, dari pola pikir statis menjadi kreatif dari konsumtif
menjadi produktif dan dari pola pikir pekerja menjadi entrepreneur.
2. Pola Pikir Entrepreneur
Pola pikir seorang entrepreneur menonjol dalam banyak hal, seorang entrepreneur
berkarakter produktif, bukan konsumtif. Juga selalu berusaha mencari cara baru untuk
meningkatkan utilitas sumberdaya secara efisien, ia selalu mencari alternative bila
11 | P a g e
sumber daya yg ada terbatas. Seorang entrepreneur cenderung menjadi job creator dari
pd sekedar job seeker. Semua karakter tersebut tersebut disebabkan oleh jumlah total
pola pikir positif, kreatif, keuangan, dan pola pikir produktif yg dimiliki.
3. Hambatan Persepsi
Saat memulai Usaha, pada saat akan memulai usaha banyak entrepreneur pemula yg
mempunyai hambatan mental berupa persepsi yang negative tentang kemampuan
dirinya. Hambatan tersebut, antara lain :
saya tdk terlalu muda (atau saya terlalu tua bagi para pensiun),
tidak berbakat,
Yang paling banyak adalah alasan tidak (belum) punya modal.
4. Motivasi
Untuk memulai usaha, kita hanya butuh 3M, yaitu:
1. Motivasi yg kuat,
2. Mindset yg tepat (produktif, kreatif, positif)
3. Make it (lakukan saja).
Untuk meningkatkan motivasi dalam berusaha, maka upayakan agar hasrat anda
berusaha seperti hasrat ketika anda sedang jatuh cinta. Pupuklah hasrat tsb dgn
membayangkan bahwa seorang entrepreneur akan mempunyai waktu yg luang dan ruang
yg lapang.
5. Etika Wirausaha
Suatu kegiatan usaha haruslah dilakukan dng etika atau norma-norma yg berlaku di
masyarakat bisnis. Etika atau norma-norma itu digunakan agar para pengusaha tidak
melanggar aturan yg telah ditetapkan dan usahanya dijalankan dgn memperoleh simpati
dari berbagai pihak.
12 | P a g e
Asal kata Etika, Etika berasal dari bahasa perancis Etiquette yg berarti kartu undangan;
pada saat itu raja-raja perancis sering mengundang para tamu dengan menggunakan
kartu undangan. Dalam kartu undangan tercantum persyaratan atau ketentuan untuk
menghadiri acara seperti waktu, pakaian dsb.
Pengertian Etika adalah suatu norma atau aturan yang dipakai sebagai pedoman dalam
berperilaku di masyarakat bagi seseorang terkait dengan sifat baik dan buruk. Ada juga
yang menyebutkan pengertian etika adalah suatu ilmu tentang kesusilaan dan perilaku
manusia di dalam pergaulannya dengan sesama yang menyangkut prinsip dan aturan
tentang tingkah laku yang benar. Dengan kata lain, etika adalah kewaijban dan
tanggungjawab moral setiap orang dalam berperilaku di masyarakat.
Secara etimologis, kata etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu “Ethikos” yang artinya
timbul dari suatu kebiasaan. Dalam hal ini etika memiliki sudut pandang normatif dimana
objeknya adalah manusia dan perbuatannya.
Berikut ini adalah pengertian etika menurut para ahli:
1. Soergarda Poerbakawatja, etika adalah suatu ilmu yang memberikan arahan, acuan,
serta pijakan kepada suatu tindakan manusia.
2. H. A. Mustafa, etika adalah ilmu yang menyelidiki terhadap suatu perilaku yang baik
dan yang buruk dengan memerhatikan perbuatan manusia sejauh apa yang diketahui
oleh akan serta pikiran manusia.
3. K. Bertens, etika adalah nilai dan norma moral yang menjadi suatu acuan bagi umat
manusia secara baik secara individual atau kelompok dalam mengatur semua tingkah
lakunya.
4. DR. James J. Spillane SJ, etika adalah memperhatikan suatu tingkah laku manusia di
dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan moral. Etika lebih mengarah
ke penggunaan akal budi dengan objektivitas guna menentukan benar atau salahnya
serta tingkah laku seseorang terhadap lainnya.
5. Drs. H. Burhanudin Salam, etika adalah sebuah cabang ilmu filsafat yang
membicarakan perihal suatu nilai-nilai serta norma yang dapat menentukan suatu
perilaku manusia ke dalam kehidupannya.
13 | P a g e
6. W. J. S. Poerwadarminto, etika adalah ilmu pengetahuan tentang suatu perilaku atau
perbuatan manusia yang dilihat dari sisi baik dan buruknya yang sejauh mana dapat
ditentukan oleh akal manusia.
Adapun pengertian secara luas:
1. Etika adalah tata cara berhubungan dgn manusia lainnya, karena masing-masing
masyarakat beragam adat dan budaya.
2. Etika sering disebut sebagai tindakan mengatur tingkah laku atau perilaku manusia dng
masyarakat.
3. Tingkah laku itu perlu diatur agar tidak melanggar norma-norma atau kebiasaan yg
berlaku dimasyarakat.
6. Etika dan norma setiap pengusaha
A. Kejujuran
B. Bertanggung-jawab
C. Menepati janji
D. Disiplin
E. Taat hukum
F. Suka membantu
G. Komitmen dan menghormati
H. Mengejar prestasi
7. Tujuan dan manfaat Etika Wirausaha
A. Tujuan etika hrs sejalan dgn tujuan perusahaan;
B. Manfaat etika bagi perusahaan:
• Persahabatan dan pergaulan;
• Menyenangkan orang lain;
• Membujuk pelanggan;
• Mempertahankan pelanggan;
• Membina dan menjaga hubungan.
14 | P a g e
8. sikap dan perilaku wirausaha
Sikap dan perilaku pengusaha dan karyawan merupakan bagian penting dlm etika
wirausaha yg diberikan kpd pelanggan,adapun sikap dan perilaku tersebut adalah :
A. Jujur dalam bertindak & bersikap,
B. Rajin,tepat waktu dan tidak malas,
C. Murah senyum, ramah tamah, pandai bergaul,
D. Fleksibel dan suka menolong pelanggan,
E. Tanggung jawab dan rasa memilikiperusahaan
15 | P a g e
BAB 3. WIRAUSAHAWAN SUKSES
1. Sifat Wirausahawan Sukses
Menjadi seorang pengusaha sukses merupakan keinginan dari banyak orang. Akan tetapi,
perjalanan untuk sampai di titik itu memerlukan proses yang panjang dan tidak mudah.
Karena ini, banyak orang kemudian memutuskan untuk menyerah di tengah jalan.
Jika Anda adalah pengusaha muda yang ingin baru saja terjun di dunia bisnis, ada
beberapa sifat yang perlu Anda bentuk untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses.
Sifat-sifat ini sering ditemukan dalam kisah inspiratif pengusaha-pengusaha sukses di
Indonesia maupun dunia.
Ingin tahu sifat yang harus dimiliki pengusaha sukses? Yuk, kita bahasa satu per satu.
A. Mempercayai Diri Sendiri
Sebagai seorang pengusaha, Anda akan menjadi seorang leader. Sebagai seorang
pemimpin, Anda harus bisa mempercayai diri Anda sendiri. Jika Anda tidak
mempercayai diri sendiri, orang-orang yang Anda pimpin harus percaya pada siapa?
B. Mengendalikan Ego
Sebuah usaha yang berhasil tidak lepas dari kerjasama yang baik di antara pelakunya.
Kerjasama yang kompak dan efektif bisa terwujud bila masih ada ego. Seorang
pengusaha sukses bisa mengendalikan egonya dalam berpikir dan mengambil
keputusan. Anda perlu menurunkan ego untuk memberikan yang terbaik bagi bisnis
Anda.
C. Bijaksana
Dalam mengambil keputusan untuk bisnis, Anda perlu berpikir dengan bijaksana. Anda
tidak bisa menjadi pebisnis yang sukses bila Anda hanya memikirkan satu aspek saja.
Banyak aspek lain yang perlu Anda perhitungkan. Tidak boleh hanya memikirkan profit,
tetapi Anda perlu memikirkan kesejahteraan karyawan, kualitas produk yang Anda
jual, pemasaran, dan lain sebagainya.
16 | P a g e
D. Jeli Melihat Peluang
Dalam perjalanan mencapai kesuksesan dalam berbisnis, Anda akan dihadapkan pada
banyak pilihan. Anda perlu jeli dalam melihat peluang yang bisa Anda ambil untuk
meraih kesuksesan dalam berbisnis.
E. Tidak Cepat Puas
Salah satu sifat yang wajib dimiliki pengusaha sukses adalah tidak cepat puas. Dalam
perjalanan, Anda akan berhasil mencapai target-target yang Anda patok. Mungkin
Anda akan mencapai target penjualan. Anda mungkin berhasil meraih profit tertinggi
dalam karier Anda.
Keberhasilan-keberhasilan tersebut tidak seharusnya membuat Anda cepat puas.
Ketika Anda cepat puas, Anda akan merasa aman dan nyaman. Zona aman adalah
jebakan yang membuat Anda lupa bahwa Anda tidak boleh merasa cepat puas.
F. Pantang Menyerah
Dalam memulai bisnis dan dalam perjalanan untuk mengembangkan, Anda tentu akan
menghadapi banyak masalah. Di dalam momen-momen tersebut, Anda harus menjadi
orang yang pantang menyerah.
Kita tidak pernah tahu pada usaha keberapa keberhasilan akan datang. Oleh karena
itu, Anda perlu terus bangkit dari kegagalan. Anda harus menjadi benar-benar sabar
untuk menunggu apa yang diusahakan mendapat hasil yang memuaskan.
G. Memiliki Passion
Setiap pebisnis memiliki passion dalam menjalankan bisnisnya. Orang yang baru saja
terjun di dunia bisnis biasanya memulai dari sesuatu hal yang dia sukai. Ketika
melakukan hal yang sesuai dengan passion-nya, seseorang tidak akan malas untuk
memulai membuat bisnis. Jika mengalami masa-masa sulit, orang yang menjalani
passion-nya, seseorang tidak akan mudah menyerah.
17 | P a g e
H. Terus Berinovasi
Sebagai pengusaha, Anda tidak hanya menjual barang atau jasa yang bisa Anda
berikan. Namun, Anda juga perlu mendengarkan audiens. Cari tahu apa yang mereka
butuhkan dan berusahalah untuk memenuhinya. Lakukan inovasi untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dan menyelesaikan problem atau masalah yang ada di pasar.
I. Mampu Beradaptasi
Setiap saat, keadaan bisa berubah. Entah dalam waktu yang lama atau dalam waktu
yang singkat. Oleh karena itu, Anda harus bisa beradaptasi. Adaptasi adalah sifat yang
harus dimiliki pengusaha sukses agar ia mampu bertahan ketika keadaan berubah.
J. Memegang Teguh Nilai-Nilai
Meskipun Anda perlu menjadi orang yang mampu beradaptasi, bukan berarti Anda
harus mengorbankan nilai-nilai yang Anda percayai. Anda perlu memiliki nilai-nilai
yang menjadi pedoman hidup Anda. Nilai-nilai ini yang akan menjadi pijakan dalam
mengambil keputusan.
K. Menjalin Relasi
Sifat yang harus dimiliki pengusaha sukses selanjutnya adalah mampu menjalin relasi.
Anda perlu bisa untuk mengubah kompetitor menjadi kawan. Agar bisa terus bertahan
di dalam dunia bisnis, Anda tidak hanya berpikir untuk mengungguli kompetitor.
Melainkan, Anda harus merangkul dan menjalin relasi yang baik.
L. Terbuka pada Kritik
Orang sukses selalu terbuka terhadap kritik. Begitu pula dengan pengusaha seperti
Anda. Sebagai orang yang tidak sempurna, Anda perlu berani terbuka dan menerima
kritikan dari orang lain. Tanyakan ini kepada partner Anda atau mungkin anak buah
Anda.
Kritik yang diberikan orang lain perlu Anda jadikan cermin untuk semakin memperbaiki
diri. Dengan begitu, Anda akan terus berkembang menjadi orang yang lebih baik.
18 | P a g e
2. Karakteristik Kewirausahaan Menurut Bygrave
A. Memiliki sebuah mimpi (Dream) yang besar karena tanpa mimpi bisnis tidak akan
dapat bergerak maju tinggi kedepan dan tidak akan mewujudkan apa-apa
B. Memiliki sebuah bentuk dari ketegasan (Decisiveness) untuk menjadi maju.
C. Memiliki sebuah sikap untuk bertindak pada saat melakukan persipan (Doers).
D. Memiliki sebuah keteguhan hati dan kebulatan dari tekad ketika ingin memulai bisnis
(Determination).
E. Memiliki sebuah pengabdian dari bisnis yang sedang dijalankan (Dedication)
F. Memiliki sebuah kecintan maupun kesetiaan didala apa yang dijalankannya oleh
mereka (Devotion).
G. Memiliki sebuah hal yang sangatlah terperinci (Details)
H. Memiliki sebuah nasib yang akan bertanggungjawab terhadap nasib serta tujuan yang
akan ditujunya (Destiny)
I. Uang yang dimana akan memilikirkan segala macam waktu, tenaga, hingga pikiran
untuk uang (Dollars).
J. Melakukan pendistribusian dari bisnis yang dilakukan kepada orang-orang yang
dipercayanya untuk menjalankan bisnis yang telah dibuat (Distribute).
3. Langkah Sukses Berwirausaha Menurut Murphy
Delapan anak tangga yang harus dilewati dalam mengantarkan seseorang menuju puncak
kesuksesan (karir). Delapan anak tangga ini tentu dapat pula kita terapkan bagi seorang
wirausahawan dalam menggapai puncak kesuksesan usahanya.
A. Kemauan bekerja keras (Capacity for hard work).
Kerja keras adalah modal dasar untuk keberhasilan seseorang dalam berwirausaha.
Sikap kerja keras ini harus dimiliki oleh setiap wirausahawan. Dalam hal ini, unsur
disiplin memainkan peranan penting. Karena bagaimana orang mau bekerja keras jika
disiplin tidak ada. Untuk itu, setiap wirausahawan adalah sosok yang mampu
mengelola dan memanfaatkan waktu secara tepat dan benar.
19 | P a g e
B. Mampu bekerjasama dengan orang lain (Getting things done with and through
people).
Setiap wirausahawan, hendaknya mampu memanfaatkan potensi orang lain yang ada
di sekitarnya, dalam upaya mencapai tujuan berwirausaha. Untuk itu, perbanyak
teman dengan orang-orang di bawah kita (mungkin sebagai anak buah) atau orang di
atas kita (mungkin sebagai majikan). Dan kita juga hendaknya menghindarkan
terjadinya permusuhan antara sesama manusia.
Dalam arti lain, dengan menggunakan tenaga orang lain, maka tujuan mudah tercapai.
Inilah yang disebut dengan manajemen. Yakni ilmu dan seni dalam menggunakan
tenaga orang lain untuk mencapai tujuan yang dinginkan.
C. Penampilan yang baik (Good appearance).
Seorang wirausahawan bukan semata-mata berarti penampilan body face (baca:
memiliki paras cantik/ganteng). Akan tetapi lebih ditekankan pada penampilan
perilaku jujur dan disiplin.
Kebanyakan kita, kadangkala tertipu dengan rupa nan cantik/ganteng, tapi nyatanya
ia merupakan seorang penipu ulung. Untuk itu, janganlah kita tertipu dengan
penampilan fisik semata. Dan bagi seorang wirausahawan yang ingin sukses, maka
yang mesti diperhatikan adalah kualitas pribadinya harus lebih baik dari penampilan
fisiknya. Bukankah, seorang yang memiliki pribadi yang baik, akan disenangi banyak
orang dan dia akan sukses bekerja dengan siapa saja.
D. Keyakinan Diri (Self confidence).
Perilaku hidup seseorang merupakan refleksi dari apa yang ia pikirkan. Kondisi
keyakinan diri ini akan mampu menyingkirkan semua kesukaran, berbagai masalah,
dan kendala dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, hidup (berwirausaha) harus
memiliki keyakinan diri bahwa kita akan sukses melakukan suatu usaha, jangan ragu
lagi bimbang.
E. Pandai membuat keputusan (Making sound decision).
Dalam berwirausaha, kita tentu akan dihadapkan pada berbagai alternatif, harus
memilih, maka langkah yang dapat anda lakukan adalah membuat pertimbangan yang
20 | P a g e
matang. Caranya, kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya, lalu segera ambil
keputusan dan jangan ragu-ragu berdasarkan pemikiran yang matang dan tepat.
F. Pendidikan (College education).
Salah satu anak tangga yang patut anda gapai untuk menjadi seorang wirausahawan
sukses ialah kegemaran anda untuk selalu menambah ilmu pengetahuan yang dapat
menunjang kesuksesan usaha yang sedang kita geluti saat ini. Bagi seorang
wirausahawan, perilaku penambahan ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang
tidak bisa ditawar-tawar lagi.
G. Ambisi untuk maju (Ambition drive).
Ambisi yang proporsional merupakan sesuatu sikap positif yang perlu dimiliki bagi para
wirausahawan yang ingin sukses. Roh ambisi ini akan melahirkan orang-orang yang
gigih dalam mengeluti pekerjaan dan tantangan. Orang yang memiliki ambisi ini,
biasanya banyak yang berhasil dalam kehidupannya. Karena pikiran dan tindakannya
akan berjuang untuk menggapai apa-apa yang dicita-citakannya tersebut.
H. Pandai berkomunikasi (Ambility to communicate).
Seorang wirausahawan harus selalu membangun kepandaian dalam berkomunikasi.
Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasikan buah pikiran ke dalam
bentuk ucapan yang jelas, tutur kata yang enak, dan mampu menarik perhatian orang
lain.
Kemampuan berkomunikasi seperti itu, tentu akan lebih baik lagi seandainya diikuti
dengan perilaku jujur dan konsisten dalam mengembangkan karir usahanya untuk
masa depan yang lebih baik.
21 | P a g e
BAB 4. GAGASAN IDE DAN PERMODALAN
Memilih produk yg profitable, merupakan langkah yg penting dalam usaha baru Kunci
Emas Untuk Sukses, melakukan bisnis yang tepat saat yang tepat. Hal ini menunjukkan
penentuan jenis produk (dalam arti menguntungkan/profitable) dan memilih waktu
(dalam arti saat konsumen membutuhkan) ini sangat penting.
Bidang Usaha kelompok Kreatif
Selain mengetahui kepribadiannya seseorang perlu juga mengecek apakah dia
mempunyai ketrampilan khusus tertentu, menguasai ilmu pengetahuan tertentu, atau
hobi yg khas, semua hal tersebut akan menjadi modal yg berharga bagi kelanjutan
perwujudan usaha.
Memproduksi sesuatu adalah pilihan yg sesuai untuk orang-orang yang introvert-
dominan. Namun harus diingat dlm membuat sesuatu produk, pastikanlah
kemungkinan, pemasarannya.
Produk bisa menjadi saleable (bisa dijual) atau marketable (bisa dipasarkan) bila ada
pihak yang membutuhkannnya dan dapat mendukung usaha anda. Contoh-contoh
Bidang Usaha dalam sektor produksi, meliputi:
• Bidang Makan Dan Minuman
Kerajinan
Logam
Pertanian dan Agro Bisnis
Peternakan dan Hasil Tambak
Rajutan, Bordir dan Renda
Sablon
Penerbitan
Mainan Anak-Anak
Kartu Ucapan
Karya-karya intelektual
22 | P a g e
Bidang Usaha kelompok Konsultif
Untuk kalangan yang extrovert dominan, bidang usaha yang lebih sesuai adalah bidang-
bidang yang memungkinkan mereka berada pada posisi sebagai pemegang kendali. Jenis
usaha yang cocok kalangan ini adalah:
• Jasa konsultasi
• Kursus-Kursus
• Pusat Kebugaran dan Pelatihan Olahraga
• Bidang Perdagangan
Bidang Usaha Kelompok Pelayanan
Kelompok ini termasuk extrovert, namun kepribadiannya berbeda dengan kelompok
konsultatif. Bidang-bidang yang sesuai dengan mereka, antara lain :
• Biro Jasa
• Biro Teknik
• Jasa Pengetikan
• Fotocopy dan Penjilidan
• Sablon Pesanan
• Perbengkelan
• Kontraktor dan Jasa Perbaikan Bangunan
• Rumah Kos
• Salon Kecantikan & Spa
• Makelar
Bidang Usaha Kelompok Analis
Bidang-bidang usaha semacam ini antara lain:
Jasa terjemahan
Jasa reparasi perangkat elektronik dan teknologi informasi
Karya intelektual
Perancang busana
Binatu/Laundry
Jasa penjahitan
23 | P a g e
1. Ide usaha dari Imitasi
Creative adaptors (pengkopi ide kreatif) ini bukanlah pelaku imitasi yg melanggar hukum.
Yang tidak dibenarkan adalah melakukan counterfeits dan product pirates (pembajakan
merek), profesi ini hanya dijalankan oleh penipu bukan seorang entrepreneur.
Untuk mengantisipasi mengenai hal tersebut, perlu melakukan hal-hal seperti dibawah
ini :
a. Mempelajari industri yang sudah ada.
b. Mengkaji input dan output industry.
c. Menganalisa trend populasi dan data demografi.
d. Mengkaji trend ekonomi
e. Analisa terhadap perubahan social
f. Mengkaji pengaruh aturan baru
2. Permodalan
Untuk mendirikan atau menjalankan suatu usaha diperlukan sejumlah modal (uang) dan
tenaga (keahlian).
• Modal dalam bentuk uang diperlukan untuk membiayai segala keperluan usaha;
seperti biaya prainvestasi, pengurusan izin, biaya investasi untuk pembelian aktiva
tetap, sampai modal kerja.
• Modal dalam bentuk keahlian
o Modal keahlian adalah keahlian dan kemampuan seseorang untuk mengelola
atau menjalankan suatu usaha.
o Besarnya modal yg diperlukan tergantung dari jenis usaha yg akan digarap.
o Perhitungan terhadap besarnya kebutuhan usaha dilakukan sebelum usaha tsb
dilakukan.
o Perlu dilakukan proses seleksi karyawan
24 | P a g e
3. JENIS MODAL USAHA
A. Modal Investasi digunakan untuk jangka panjang dan dapat digunakan berulang-ulang,
biasanya umurnya lebih dari 1 thn.
Penggunaan modal investasi jangka panjang untuk membeli aktiva tetap seperti tanah,
bangunan, mesin-mesin, peralatan, kendaraan, bersumber dari perbankan
B. Modal kerja digunakan untuk jangka pendek dan beberapa kali pakai dlm satu proses
produksi. Modal kerja adalah modal yg digunakan untuk membiayai operasional
perusahaan pada saat sdg beroperasi.
4. Sumber Modal
Kebutuhan modal,baik modal investasi maupun modal kerja dapat dicari dari berbagai
sumber dana yg ada yaitu modal sendiri atau modal pinjaman. Modal sendiri adalah
modal dari pemilik usaha sedangkan modal asing adalah modal dari luar perusahaan.
Pembiayaan suatu usaha dapat diperoleh secara gabungan modal sendiri dan modal
pinjaman.
Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yg diperoleh dari pemilik perusahaan dgn cara mengeluarkan
saham. Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk membiayai suatu usaha adalah
tidak adanya beban biaya bunga,tetapi hanya membayar deviden.
Kelebihan Modal Sendiri, meliputi:
• Tidak ada biaya;bunga atau administrasi,
• Tidak tergantung kpd pihak lain,
• Tanpa memerlukan persyaratan yg rumit,
• Tidak ada keharusan pengembalian modal.
Kekurangan Modal sendiri, meliputi:
• Jumlahnya terbatas,
• Perolehan relatif lebih sulit,
• Kurang motivasi
25 | P a g e
Modal asing atau modal pinjaman
adalah modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan diperoleh dari pinjaman.
Penggunaan modal pinjaman untuk membiayai suatu usaha akan menimbulkan beban
biaya bunga,biaya administrasi,serta biaya provisi dan komisi yg besarnya relatif.
Sumber dana modal asing diperoleh dari :
1. Pinjaman dari dana perbankan,baik Bank swasta,pemerintah dan perbankan asing.
2. Pinjaman dari lembaga keuangan seperti: perusahaan pegadaian, modal venture,
asuransi, leasing, dana pensiun, koperasi atau lembaga pembiayaan lainnya.
3. Pinjaman dari perusahaan non keuangan.
Kelebihan Modal Pinjaman, al:
1. Jumlah tidak terbatas,
2. Motivasi usaha tinggi.
Kekurangan Modal Pinjamanl:
1. Dikenakan berbagai biaya;bunga dan administrasi,
2. Harus dikembalikan,
3. Beban moral
Kelebihan Modal Campuran
Kelebihan Modal Campuran; prosentasi modal pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan
atas kekurangan modal sendiri.
26 | P a g e
BAB 5. PERENCANAAN USAHA DAN PEMASARAN
1. Perencanaan Usaha (Business Plan)
Perencanaan usaha adalah suatu dokumen yg menyatakan keyakinan akan kemampuan
sebuah bisnis untuk menjual barang/jasa dengan menghasilkan keuntungan yang
memuaskan & menarik bagi penyandang dana. Jadi merupakan selling dokumen yang
mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial
(Bygrave).
Sebuah rencana bisnis harus disusun semenarik mungkin. Beberapa tips untuk menyusun
Rencana Bisnis, adalah sebagai berikut:
• Singkat dan Padat
• Terorganisir rapi dengan penampilan menarik.
• Rencana yang menjanjikan
• Hindari untuk melebih-lebihkan proyeksi
• Kemukakan semua resiko bisnis yang siknifikan
• Tim yg terpercaya dan efektif
• Fokus
• Tentukan target pasar
• Realistis
• Spesifik
2. Kerangka Rencana Usaha
Menyangkut pokok-pokok pikiran perencanaan, meliputi :
• Nama perusahaan
• Lokasi
• Komoditi yang akan diusahakan
• Konsumen yang dituju
• Pasar yang akan dimasuki
• Partner yang akan diajak kerjasama
• Personil yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan
• Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia
27 | P a g e
• Peralatan perusahaan yang perlu disediakan
• Penyebaran promosi
Adapaun bentuk formal rencana usaha
I. Pendahuluan
Nama & alamat perusahan
Nama & alamat pemilik
Nama & alamat penanggung jawab yang bisa
dihubungi sewaktu-waktu
Informasi ttg bisnis yg dilaksanakan
II. Rangkuman eksekutif lebih kurang 3 halaman yang menjelaskan sacara komplit isi
business plan.
III. Analisis Industri
Perspektif masa depan industri
Analisis persaingan
Segmentasi pasar yg akan dimasuki
Ramalan-ramalan ttg produk yg dihasilkan.
IV. Deskripsi tentang usaha
Produk yg dihasilkan
Jasa pelayanan
Ruang lingkup bisnis
Personalia & perlengkapan kantor
Latar belakang identitas pengusaha.
V. Rencana produksi
Proses pabrikasi
Keadaan gedung & perlengkapan
Keadaan mesin & perlengkapan
Sumber-sumber bahan baku.
VI. Rencana Pemasaran
Penetapan harga
28 | P a g e
Pelaksanaan distribusi
Promosi yg akan dilakukan
Pengembangan produk.
VII. Perencanaan organisasi
Bentuk kepemilikan & struktur organisasi
Informasi tentang partner
Uraian tentang kekuasaan
Latar belakang anggota tim manajemen
Peranan & tanggung jawab personalia dalam organisasi,
VIII. Resiko
Evaluasi ttg kelemahan bisnis
Gambar teknologi
IX. Perencanaan Permodalan
Neraca permulaan perusahaan
Proyeksi aliran kas
Analisa titik impas
Sumber-sumber permodalan
X. Apendix
Surat-surat
Data penelitian pasar
Surat-surat kontrak & dokumen perjanjian
lain
Daftar harga dari pemasok barang
3. Pemasaran
Kotler dan Lane (2007), menyebutkan Strategi segmentasi dapat dibagi menjadi lima
katagori, yaitu:
A. Geografi
Pembagian pasar menjdi unit-unit geografis yg berbeda, seperti Negara, Negara
bagian, wilayah, propinsi, kota, atau rumah tangga.
B. Demografi
29 | P a g e
Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variable-variabel, seperti: usia,
gender, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, penghasilan, kelas social ekonomi.
=> Phisografi
Konsumen dibagi-bagi menjadi kelompok yg berbeda berdasarkan gaya hidup,
kepribadian atau nilai-nilai yg mereka anut.
=> Behavioral
Konsumen dikelompokan berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian atau
tanggapan mereka terhadap produk tertentu.
=> Individual
Semakin tinggi persaingan yg terjadi dlm suatu industry, perusahaan dituntut untuk
menggunakan variable yang saling dekat dengan perilaku pembelian hal ini behavioral
atau individu.
4. Konsep Dasar Pemasaran
Di dalam setiap kegiatan bisnis harus diusahakan agar wirausawan memperhatikan
konsep AIDA+ S. AIDA + S merupakan singkatan dari:
A = Attention (perhatian)
I = Interest (minat/ketertarikan)
D = Desire (keinginan)
A = Action (tindakan)
S = Satisfaction (kepuasaan)
Tujuan dari pemasaran ini bagaimana menimbulkan kepuasaan bagi konsumen.
Marketing Mix (4P)
A. Produk (Product) adalah merupakan titik sentral dari kegiatan Marketing.
B. Harga (price) masalah kebijakan harga turut menentukan keberhasilan pemasaran
produk, melalui kebijaksanaan harga oleh produsen, grosir dan retailer.
C. Saluran distribusi (Place) atau perantara adalah sangat penting karena dalam
segala hal mereka berhubungan dengan konsumen.
D. Promosi (Promotion) antara produk dan promosi tdk dapat dipisahkan bagaikan
dua sejoli yang saling berangkulan untuk suksesnya pemasaran, harus ada
30 | P a g e
keseimbangan produk, baik sesuai dengan selera konsumen, dibarengi dgn teknik
promosi yang tepat akan membantu suksesnya usaha marketing.
31 | P a g e
BAB 6. SUMBER DAYA MANUSI
1. Bentuk Organisasi Usaha
Pengertian Manajemen dan Organisasi
Setiap perusahaan memiliki tujuan, untuk mencapai tujuan perusahaan adalah
Manajemen. Manajemen dan Organisasi tdk dpt dipisahkan satu sama lain,
manajemen bagian organisasi dan sebaliknya.
Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan. Organisasi merupakan tempat
untuk mencapai tujuan. Manajemen dapat diartikan sebagai proses dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian untuk mencapai tujuan tertentu.
Manajemen adalah proses pengelolaan suatu kegiatan atau usaha dari awal hingga
perusahaan berjalan dan bangkrut. Organisasi merupakan alat untuk mencapai suatu
tujuan dgn melalui suatu proses.
2. Pengelolaan SDM
Penerimaan sumber daya manusia adalah tahap awal dimana perusahaan merekrut
karyawan untuk memenuhi kebutuhan pada tugas-tugas yang diperlukan. Tahapan dalam
penerimaan SDM adalah :
A. Penyaringan Awal
Meliputi, wawancara permulaan dan pemeriksaan formulir atau surat lamaran
pekerjaan merupakan penyaringan awal dalam seleksi untuk pelamar.
B. Tes Pekerjaan
Tes ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat kecerdasan dan pengetahuan umum,
bakat yang sesuai dengan pekerjaan, tingkat kecakapan, minat kerja, sikap dan
kepribadian.
C. Wawancara Seleksi
Wawancara seleksi merupakan alat yang banyak digunakan dalam penyaringan
pelamar. Pokok pembicaraan dalam wawancara ini meliputi pengalaman kerja,
keterampilan dan kemampuan, pendidikan serta minat.
32 | P a g e
3. Pelatihan Karyawan
Pada saat perusahaan telah memiliki karyawan maka tahap selanjutnya dalam
pengelolaan SDM adalah pemberian pelatihan. Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan dan ketrampilan karyawan. Pelatihan dilaksanakan baik untuk karywan baru
atau pun karyawan lama.
Ada dua metode Pelatihan:
1. On-the-job-Training. Metode on the job adalah pelatihan yang menggunakan situasi
dalam pekerjaan:
a. Job Instruction Training (Latihan Instruktur Pekerjaan) yaitu dengan memberikan
petunjuk-petunjuk pekerjaan secara langsung pada pekerjaan dan terutama
digunakan untuk melatih para karyawan tentang cara-cara pelaksanaan pekerjaan
sekarang.
b. Job Rotation (Rotasi Pekerjaan). yaitu karyawan diberikan kesempatan untuk
mendapatkan pengetahuan pada bagian-bagian organisasi yang berbeda dan juga
praktekberbagai macam ketrampilan dengan cara berpindah dari satu pekerjaan
atau bagian ke pekerjaan atau bagian lain.
c. Apprenticeships Merupakan proses belajar dari seseorang atau beberapa orang
yang lebih berpengalaman.
d. Coaching Adalah suatu cara pelaksanaan pelatihan dimana atasan mengajarkan
keahlian dan ketrampilan kerja kepada bawahannya.
2. Off-The-Job-Training adalah pelatihan yang menggunakan situasi di luar pekerjaan:
a. Lecture Merupakan metode pelatihan dengan memberikan kuliah atau ceramah
dalam rangka penyampaian informasi-informasi yang dibutuhkan petatar.
b. Video Presentation adalah presentasi yang dilakukan melalui media televisi, film,
slides dan sejenisnya serupa dengan bentuk lecture.
c. Vestibule Training Merupakan pelatihan yang dilakukan dalam suatu ruangan
khusus yang terpisah dari tempat kerja biasa dan disediakan jenis pelaralatan yang
sama seperti yang akan digunakan pada pekerjaan sebenarnya.
33 | P a g e
d. Role Playing Merupakan suatu permainan peran yang dilakukan oleh peserta untuk
memainkan berbagai peran orang tertentu dan diminta untuk menanggapi para
peserta lain yang berbeda perannya.
e. Case Study Merupakan metode pelatihan dimana para peserta pelatihan
dihadapakan pada beberapa kasus tertulis dan diharuskan memecahkan masalah-
masalah tersebut.
f. Simulation Simulasi merupakan suatu situasi atau kejadian yang ditampilkan
semirip mungkin dengan situasi yang sebenarnya, tetapi hanya merupakan tiruan
saja dan para pelatihan harus memberikan respon seperti dalam kejadian yang
sebenarnya.
g. Self Study Merupakan teknik yang menggunakan modul-modul tertulis dan kaset-
kaset atau video tape rekaman dan para peserta hanya mempelajarinya sendiri.
h. Programmed Learning yaitu diberikan beberapa pertanyaan-pertanyaan dan para
peserta pelatihan harus memberikan jawaban yang benar. i. Laboratory Training
Teknik ini adalah merupakan suatu bentuk latihan kelompok yang terutama
digunakan untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan antar pribadi
4. Pengembangan Karyawan
Pengembangan karyawan ditempuh dengan empat ( 4 ) jalur jalur pendekatan :
A. Pendidikan formal, Ini didesain secara spesifik untuk karyawan yang menduduki posisi
eksekutif perusahaan.
B. Penilaian, Pengumpulan informasi dan pemberian umpan balik yang berkenaan
dengan prilaku, gaya komunikasi, dan keterampilan karyawan merupakan komponen
penilaian.
C. Pengalaman Kerja, Pengembangan karyawan dilakukan dengan memperhatikan
pengalaman kerja yang mengacu pada hubungan , problem, permintaan, tugas yang
dihadapi oleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaan.
34 | P a g e
D. Hubungan Antar Pribadi, Karyawan dapat mengembangkan keterampilan dan
pengetahuan mengenai perusahaan dan konsumen melalui berinteraksi dengan
personel perusahaan yang senior dan lebih berpengalaman.
5. Evaluasi Prestasi
Evaluasi Prestasi : suatu sistem formal evaluasi dan peninjauan formal tentang prestasi
kerja individu atau tim. Hasil evaluasi dijadikan dasar keputusan, mis: pengembangan ,
promosi, kenaikan gaji, pemberhentian dan rotasi. Tujuan utama sistem evaluasi : Untuk
meningkatkan prestasi. Evaluasi Prestasi dapat diterapkan dalam berbagai bidang tugas
SDM :
A. Pengembangan SDM,
B. Perencanaan karir dan pengembangan,
C. Program kompensasi,
D. Hubungan internal perusahaan,
E. Evaluasi potensi karyawan
6. Kompensasi Karyawan
Kompensasi atau imbalan kerja , yang meliputi gaji dan tunjangan, berhubungan erat
dengan evaluasi prestasi. Kompensasi dapat dibagi menjadi:
A. Metode Pembayaran Kompensasi Untuk karyawan pada umumnya didasarkan atas
durasi waktu kerja, volume hasil atau produktivitas kerja, atau perpaduan antara
waktu dan hasil kerja.
B. Kompensasi Eksekutif Kecakapan, keahlian, pengalaman dan keterampilan mereka
membawa perusahaan kearah yang telah ditentukan, untuk itulah perlu adanya
program kompensasi untuk mempertahankan manajer yang baik.
Jenis-jenis kompensasi :
35 | P a g e
Gaji Pokok
Bonus
Insentif Jangka Panjang
Tunjangan Eksekutif
Penghasilan Tambahan
Promosi :
Peningkatan jenjang jabatan yang disertai wewenang, tanggung jawab, dan
kompensasi finansial yang lebih besar. Pertimbangan dalam promosi karyawan :
1. Loyalitas, Seorang karyawan yang mempunyai loyalitas tinggi terhadap
perusahaan, pastilah ia akan bertahan dalam kontribusinya untuk tugasnya dalam
waktu yang lama. Semakin lama ia berkecimpung di bidang yang sama, di
perusahaan yang sama, maka logikanya ia akan mencapai level keahlian tertentu.
2. Motivasi, Inisiatif akan sangat diperlukan dalam team work. Kalau ada salah
seorang atau beberapa karyawan yang kurang inisiatif, sudah pasti laju pekerjaan
akan terhambat. Agar selalu punya inisiatif, seorang karyawan harus mampu
melakukan self-motivation. Karena itu self-motivation itu penting, agar karyawan
mau berusaha untuk lebih baik lagi.
3. Solutif. Seseorang yang akan diserahi tanggung jawab dan wewenang lebih tinggi
sudah pasti akan menghadapi permasalahan yang juga lebih kompleks dan rumit.
Jika ia tidak punya kemampuan untuk mencari solusi yang terbaik untuk setiap
masalah yang muncul, maka itu berarti ia tidak kompeten diserahi tanggung jawab
yang lebih besar. Tak hanya mampu menyelesaikan masalah, sikap solutif berarti
juga harus kreatif, dan terbuka terhadap masukan dari orang lain.
4. Tingkat pendidikan. Ada perusahaan yang mensyaratkan tingkat pendidikan
tertentu untuk bisa memberikan promosi karyawan ke jenjang karier yang lebih
tinggi. Ini ada kaitannya dengan tingkat kompetensi karyawan itu sendiri juga.
Harapannya–sudah pasti–dengan tingkat pendidikan lebih tinggi, maka karyawan
tersebut diharapkan punya pemikiran yang lebih baik. Dengan pemikiran yang lebih
baik, sudah pasti ia akan mampu diserahi tanggung jawab dan wewenang yang
lebih tinggi.
36 | P a g e
5. Komitmen secara profesional. Komitmen secara profesional ada kaitannya loyalitas
karyawan, seperti yang sudah disebutkan di poin pertama di atas. Jika seorang
karyawan dianggap kurang menunjukkan komitmen secara profesional–sering
bolos kerja, tidak membereskan pekerjaan sesuai target, ataupun melakukan
tindakan indisipliner lainnya–pasti tidak akan dianggap layak untuk mendapatkan
promosi jabatan.
6. Komunikasi yang baik. Tak hanya dibutuhkan keahlian tertentu untuk bisa
mendapatkan promosi karyawan, keterampilan berkomunikasi juga menjadi salah
satu hal pertimbangan penting bagi perusahaan. Tak hanya mampu berkomunikasi
dengan baik dengan sesama rekan kerjanya yang lain, seorang karyawan yang layak
mendapatkan promosi adalah mereka yang juga bisa berkomunikasi dengan baik
dengan pihak di luar perusahaan–terutama jika si karyawan tersebut nanti akan
menangani pelanggan secara langsung, misalnya seperti di bagian marketing.
7. Manajemen yang baik. Pastinya, kemampuan manajemen menjadi yang terpenting
dari semua pertimbangan perusahaan untuk bisa memberikan promosi karyawan.
Tak hanya mampu mengelola kinerja dalam divisinya sendiri, seorang karyawan
yang hendak dipromosikan juga harus punya manajemen diri pribadi yang baik.
Karena jika tidak, hal ini akan berimbas pada kinerjanya secara profesional di
kantor.
Rotasi :
Pengalihan tugas dalam sebuah perusahaan dari satu jabatan ke jabatan lain yang
setara dengan tingkat gaji yang sama. Manfaat dengan adanya rotasi :
1. Menyalurkan Minat Karyawan. Melalui proses rotasi tersebut, maka ada
kesempatan yang bisa diperoleh karyawan untuk menyalurkan minat dan bakatnya.
Terutama kemampuan yang sebelumnya tidak diketahui. Misalnya memindahkan
staf bagian keuangan ke bagian pembelian. Bisa jadi dengan memindah ke bagian
yang lain maka kinerja karyawan jauh lebih optimal. Karena bisa saja latar belakang
Pendidikan sebelumnya yang lebih berkaitan. Inilah fakta yang sering kali terjadi
pada sebuah perusahaan. Dimana karyawan belum tentu menempati posisi sesuai
37 | P a g e
latar belakang pendidikan. Dengan sistem rotasi, maka potensi menentukan posisi
karyawan berdasarkan kemampuan dan pendidikannya bisa terbuka lebih lebar.
2. Identifikasi Posisi Terbaik. Masih berkaitan dengan minat dan bakat karyawan,
rotasi pekerjaan membantu supaya perusahaan lebih mudah mengidentifikasi
mana posisi yang paling sesuai untuk karyawannya tersebut. Sehingga dengan
demikian posisi yang sesuai akan membawa hasil pekerjaan yang jauh lebih
optimal. Bila kondisi dan tugas yang diterima sesuai kemampuan, maka tentu
otomatis pekerjaan berjalan lebih efektif dan efisien. Sehingga dalam hal ini
perusahaan juga menerima keuntungan berupa efisiensi karyawan yang optimal.
Oleh sebab itu tidak perlu ragu untuk melakukan rotasi terhadap para karyawan.
Bisa saja dengan cara yang demikian maka struktur organisasi perusahaan bisa
berjalan lebih baik dari yang sebelumnya. Terutama secara teknis dan jalannya
proses pekerjaan itu sendiri.
3. Suasana Kerja Yang Baru.
Umumnya rotasi kerja akan memberikan suasana yang baru bagi para karyawan.
Baik itu lokasi kerja yang baru hingga kawan-kawan yang baru dalam departemen
atau lokasi rotasi mereka. Penyegaran ini cukup penting dan bermanfaat untuk
karyawan. Memberikan suasana kerja yang baru sedikit banyak akan menimbulkan
semangat kerja yang baru juga. Sehingga di awal yang baru umumnya seseorang
akan lebih merasa semangat menjalankan pekerjaannya. Demikian juga halnya saat
karyawan mendapatkan suasana yang baru meskipun dalam perusahaan yang
sama. Hal ini pasti membawa perubahan suasana dalam diri karyawan. Terutama
jika posisi dan suasana yang ditawarkan jauh lebih baik. Tentu hal ini akan memicu
semangat kerja karyawan hingga memberikan hasil yang lebih optimal setiap
harinya.
4. Meningkatkan Produktivitas. Dengan semangat kerja di bagian yang baru, otomatis
karyawan akan lebih merasa bahagia dan memiliki semangat kerja yang tinggi. Hal
ini tentu akan berujung pada kinerja karyawan yang lebih maksimal serta
peningkatan pada produktivitasnya. Karyawan yang berpindah ke divisi lain sering
kali merasa tertantang dan ingin membuktikan kesanggupannya melakukan tugas
yang diberikan oleh atasan barunya. Sehingga hal ini memicu rasa tanggung jawab
38 | P a g e
dan dedikasi yang cukup optimal pada pekerjaannya. Secara tidak langsung tentu
hal ini membawa pada produktivitas perusahaan yang lebih maksimal di akhirnya.
5. Mengurangi Resiko Turnover Yang Tinggi. Salah satu strategi terbaik dalam
mengurangi turnover yang cukup tinggi pada sebuah perusahaan termasuk dengan
melakukan rotasi karyawan. Hal ini karena ada banyak karyawan yang
mengundurkan diri umumnya karena merasa bosan dengan pekerjaan yang itu-itu
saja. Bahkan ada pula karyawan yang mengundurkan diri karena posisinya saat ini
tidak sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Melalui program rotasi, hal ini
seolah memberikan kesempatan baru pada karyawan untuk bekerja sesuai latar
belakang dan pengalamannya. Sehingga otomatis ada rasa apresiasi dari karyawan
yang didengar oleh pihak perusahaan. Dengan kata lain, rotasi pada pekerjaan
untuk karyawan bisa membantu menghindari turnover dan mempertahankan
karyawan yang potensial. Otomatis hal ini juga memimpin perusahaan pada kinerja
yang lebih baik serta prestasi kerja yang lebih maksimal.
6. Mendorong Perkembangan Karyawan. Dengan melaksanakan rotasi yang tepat dan
sesuai kebutuhan baik untuk karyawan maupun perusahaan, di sisi lain hal ini
membantu juga supaya karyawan bisa lebih berkembang. Bayangkan jika karyawan
pada akhirnya menduduki posisi yang paling disukai atau paling sesuai karakternya
atau paling tepat dengan latar belakang kemampuannya. Tentu saja hal ini
mendorong kinerja karyawan yang jauh lebih baik dalam menghasilkan pekerjaan
yang lebih berkualitas juga. Karyawan secara tidak langsung akan makin
berkembang serta potensi yang dimiliki bisa dieksplor dengan baik untuk kemajuan
dan keuntungan perusahaan. Sehingga nantinya perusahaan memiliki aset terbaik
berupa karyawan itu sendiri.
7. Minimalisasi Kejenuhan. Melakukan rotasi pekerjaan juga membantu mengatasi
rasa stress dan dampak psikologis pada karyawan. Beberapa karyawan yang telah
bekerja di satu bidang terus menerus sering mengalami stress dan rasa jenuh. Oleh
sebab itu dengan berpindah pada divisi lainnya dan melakukan tugas yang baru,
maka rasa jenuh tersebut dapat disingkirkan dan diganti oleh semangat yang baru.
Hal ini akhirnya memberikan dampak positif pada sisi psikologis karyawan
sepenuhnya. Hari yang baru serta semangat kerja yang baru membawa perilaku diri
karyawan yang lebih positif. Sehingga akhirnya juga bisa memberikan kontribusi
39 | P a g e
yang cukup baik untuk kemajuan perusahaan. Karyawan merasa senang dan
bahagia, perusahaan juga lebih optimal dan sukses.
Demosi :
Proses penurunan jenjang posisi dan pengurangan tanggung jawab bagi karyawan
yang disertai pengurangan kompensasi. Demosi perlu dilakukan jika :
1. Ketika Pegawai Tidak Lagi Dapat Di Disiplinkan.
Seringkali pegawai tidak dapat melakukan disiplin waktu, contohnya adalah sering
terlambat jam masuk kantor, atau bahkan tidak berada di lokasi tempat kerja ketika
jam kerja berlangsung. Karyawan yang tidak disiplin, awalnya akan diberikan Surat
Teguran ( ST ) namun, jika hal ini masih saja berlanjut, maka pada perusahaan
tertentu akan melakukan demosi pada karyawan tersebut
2. Ketika Pegawai Menunjukkan Kinerja Yang Buruk
Faktor selanjutnya yang dapat membuat sesorang karyawan di demosi adalah tidak
melakukan kinerja yang baik sesuai dengan perusahaan harapkan. Hal ini tentu saja
dapat merugikan perusahaan, seperti tidak dapat mencapai target penjualan yang
telah perusahaan tentukan, atau juga tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai
deadline yang ditentukan.
3. Ketika Pegawai Tidak Menguasai Skill ( Kemampuan ) Untuk Posisi Jabatan Yang
Dijalani. Sebagai seorang pimpinan atau manajer dalam suatu perusahaan, tentu
saja harus menguasai tugas dan tanggung jawabnya sebagai leader. Hal ini juga
tentu diperlukan skill ( kemampuan ) yang mumpuni untuk mengatasinya. Seorang
pimpinan yang memiliki kemampuan, tentu saja tidak akan kesulitan untuk
menghadapi pekerjaannya dan tidak akan menjadikannya sebagai beban, tentu saja
berbeda jika pegawai tersebut tidak menguasai kemampuannya seperti Manajer
keuangan yang seharusnya dapat menguasai dan mengerti alur laporan keuangan
dalam perusahaan tersebut, tetapi ternyata manajer tersebut tidak dapat
melakukannya dikarenakan seorang sarjana komputer yang biasanya menangani
masalah IT.
40 | P a g e
Demosi karyawan juga dapat dilakukan ketika seorang karyawan tersebut memintanya
sendiri secara sukarela dengan mempertimbangkan beberapa aspek yang tidak dapat
ia penuhi, diantaranya adalah:
Pegawai tersebut tidak sanggup dengan posisinya yang sekarang
Pegawai tersebut merasa beban kerja yang dijalaninya terlalu berat
Pegawai berniat mengundurkan diri dari perusahaan
Pegawai kesulitan mengatur jarak antara posisi kerja yang berjauhan dengan
lingkungan tempat tinggal yang sekarang.
Pegawai tidak memiliki waktu dengan keluarganya dan ingin menyeimbangkan
kehidupan pribadi serta pekerjaannya.
Pegawai tidak dapat beradaptasi dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya
pada posisinya yang sekarang.
Berbagai masalah internal lainnya
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Ini terjadi apabila seorang karyawan meninggalkan perusahaan, penyebabnya dapat
dikarenakan pengunduran diri, penghentian, pemecatan, atau pensiun.
Apa yang menyebabkan hubungan kerja dapat berakhir? Menurut pasal 61 Undang –
Undang No. 13 tahun 2003 mengenai tenaga kerja, perjanjian kerja dapat berakhir
apabila :
Pekerja meninggal dunia
Jangka waktu kontak kerja telah berakhir
Adanya putusan pengadilan atau penetapan lembaga penyelesaian perselisihan
hubungan industrial yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama yang dapat menyebabkan
berakhirnya hubungan kerja.
41 | P a g e
Perusahaan dilarang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja dengan alasan :
Pekerja berhalangan masuk kerja karena sakit menurut keterangan dokter selama
waktu tidak melampaui 12 bulan secara terus-menerus
Pekerja berhalangan menjalankan pekerjaannya, karena memenuhi kewajiban
terhadap negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
Pekerja menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya
Pekerja menikah
Pekerja perempuan hamil, melahirkan, gugur kandungan, atau menyusui bayinya
Pekerja mempunyai pertalian darah dan atau ikatan perkawinan dengan pekerja
lainnya di dalam satu perusahaan, kecuali telah diatur dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama
Pekerja mendirikan, menjadi anggota dan/atau pengurus serikat pekerja, pekerja
melakukan kegiatan serikat pekerja di luar jam kerja, atau di dalam jam kerja atas
kesepakatan perusahaan, atau berdasarkan ketentuan yang diatur dalam
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama
Pekerja yang mengadukan perusahaan kepada yang berwajib mengenai
perbuatan perusahaan yang melakukan tindak pidana kejahatan
Karena perbedaan paham, agama, aliran politik, suku, warna kulit, golongan, jenis
kelamin, kondisi fisik, atau status perkawinan
Pekerja dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan kerja, atau sakit
karena hubungan kerja yang menurut surat keterangan dokter yang jangka waktu
penyembuhannya belum dapat dipastikan.
42 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Adhitama dan Paulus Patria. 2014. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang. Jurnal ekonomi dan bisnis Undip Semarang Vol. 15. No. 1.
Afriani. 2015. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Guru DalamMengajar, Jiwa Kewirausahaan, Dan Penggunaan Media Sosial Terhadap Minat Berwirausaha. Jurnal Manajemen Kewirausahaan Vol 13.
Alma, Buchari, 2007. Kewirausahaan Untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung : Alfabeta
Nitisastro, Mulyadi, Dr. H. 2009. Buku Kewirausahaan Dan Manajemen Usaha Kecil. Bandung : Alfabeta.
Saiman, Leonardus. 2014 . Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat.
Supeni, Retno Endah; Muhammad Efendi. 2017. Minat Mahasiswa Dalam Berwirausaha Perguruan Tinggi Swasta Di Kabupaten Jember. Pola Pikir Entrepreneur. isbn: 978-602-5617-01-0.