EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN · PDF fileKeong mas (Pomacea ... mengandung air...

23
DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 NAILIRRAHMA EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN DAUN MENGKUDU SEBAGAI MOLUSKISIDA NABATI TERHADAP DAYA HIDUP KEONG MAS (POMACEA CANALICULATA LAMARCK)

Transcript of EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN · PDF fileKeong mas (Pomacea ... mengandung air...

Page 1: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN  · PDF fileKeong mas (Pomacea ... mengandung air seperti sawah, kolam ikan, rawa, sungai, dan saluran air. Hewan ... pemberian umpan,

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

NAILIRRAHMA

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN

DAUN MENGKUDU SEBAGAI MOLUSKISIDA NABATI

TERHADAP DAYA HIDUP KEONG MAS

(POMACEA CANALICULATA LAMARCK)

Page 2: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN  · PDF fileKeong mas (Pomacea ... mengandung air seperti sawah, kolam ikan, rawa, sungai, dan saluran air. Hewan ... pemberian umpan,
Page 3: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN  · PDF fileKeong mas (Pomacea ... mengandung air seperti sawah, kolam ikan, rawa, sungai, dan saluran air. Hewan ... pemberian umpan,

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Efektivitas Ekstrak

Daun Mahkota Dewa dan Daun Mengkudu Sebagai Moluskisida Nabati Terhadap

Daya Hidup Keong Mas (Pomacea canaliculata Lamarck) adalah benar karya

saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk

apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, November 2014

Nailirrahma

NIM G34100084

Page 4: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN  · PDF fileKeong mas (Pomacea ... mengandung air seperti sawah, kolam ikan, rawa, sungai, dan saluran air. Hewan ... pemberian umpan,
Page 5: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN  · PDF fileKeong mas (Pomacea ... mengandung air seperti sawah, kolam ikan, rawa, sungai, dan saluran air. Hewan ... pemberian umpan,

ABSTRAK

NAILIRRAHMA. Efektivitas Ekstrak Daun Mahkota Dewa dan Daun Mengkudu

Sebagai Moluskisida Nabati Terhadap Daya Hidup Keong Mas (Pomacea

canaliculata Lamarck). Dibimbing oleh TRI HERU WIDARTO dan NINA

RATNA DJUITA.

Penggunaan moluskisida nabati dalam penanggulangan keong mas

merupakan salah satu upaya untuk menekan penyebaran hama keong mas. Daun

mahkota dewa dan daun mengkudu diduga dapat menjadi moluskisida nabati bagi

hama keong mas karena mengandung senyawa saponin. Penelitian ini bertujuan

menguji efektivitas ekstrak daun mahkota dewa dan daun mengkudu sebagai

moluskisida nabati terhadap daya hidup keong mas. Sampel keong mas berasal

dari daerah pesawahan di Desa Babakan, Bogor. Keong mas yang digunakan

adalah keong mas besar dengan ukuran operkulum 11 – 20 mm dan keong mas

kecil dengan ukuran operkulum 5 – 10 mm. Rancangan percobaan yang

digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan analisis ANOVA

melalui program Minitab 16 dan untuk menentukan Lethal Dosis (LD50) dianalisis

dengan metode probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun

mahkota dewa dan daun mengkudu efektif menurunkan daya hidup keong mas

hingga mencapai 0% pada konsentrasi 10 g/L pada waktu pemaparan 72 jam,

sedangkan pada konsentrasi 25 g/L dapat menurunkan daya hidup keong mas

hingga mencapai 0% pada waktu 48 jam dan 72 jam. Hasil penelitian juga

menunjukkan bahwa LD50 terkecil terdapat pada daun mahkota dewa jam ke-72,

yaitu 2.43 g/L. Efektivitas ekstrak daun mahkota dewa terhadap penurunan daya

hidup keong mas lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak daun mengkudu.

Kata kunci: Daya hidup, keong mas, mahkota dewa, mengkudu, moluskisida

nabati

ABSTRACT

NAILIRRAHMA. Effectiveness of Mahkota Dewa’s and Mengkudu’s Leaf

Extract as Natural Molluscicides Toward Viability of Golden Apple Snail

(Pomacea canaliculata Lamarck). Supervised by TRI HERU WIDARTO and

NINA RATNA DJUITA.

The use of natural molluscicides is an effort to reduce the spread of snails.

Leaves of mahkota dewa and mengkudu may be used as molluscicides for the

snails because they have saponin compounds. The aim of the study was to test the

effectiveness of mahkota dewa’s and mengkudu’s leaf extract as natural

molluscicides. The snails were collected from rice field’s at Bogor. The snails

used in this reaserch was large snails (the range of operculum size is 11-20 mm)

and a small snail (the range of operculum size is 5-10 mm). Experimental design

used was a Completely Randomized Design (CRD) with ANOVA analysis

through Minitab 16 program and to determine the Lethal Dosis (LD50) was

analyzed by thr probit method. The results showed that mahkota dewa’s and

mengkudu’s leaf extract effectively reduce the viability of snails until 0% in 10

g/L consentration at 72 hours exposure time, whereas in 25 g/L concentration can

Page 6: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN  · PDF fileKeong mas (Pomacea ... mengandung air seperti sawah, kolam ikan, rawa, sungai, dan saluran air. Hewan ... pemberian umpan,

reduce the viability of snails until 0% at 48 hours and 72 hours. The results also

show that there are at least LD50 mahkota dewa’s leaf extract-72 hours that is 2.43

g/L. The results also showed that the mahkota dewa’s leaf extracts was more

effective than that of the mengkudu.

Keywords: viability, snails, mahkota dewa, mengkudu, natural molluscicides

Page 7: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN  · PDF fileKeong mas (Pomacea ... mengandung air seperti sawah, kolam ikan, rawa, sungai, dan saluran air. Hewan ... pemberian umpan,

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains

pada

Departemen Biologi

NAILIRRAHMA

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN

DAUN MENGKUDU SEBAGAI MOLUSKISIDA NABATI

TERHADAP DAYA HIDUP KEONG MAS

(POMACEA CANALICULATA LAMARCK)

Page 8: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN  · PDF fileKeong mas (Pomacea ... mengandung air seperti sawah, kolam ikan, rawa, sungai, dan saluran air. Hewan ... pemberian umpan,
Page 9: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN  · PDF fileKeong mas (Pomacea ... mengandung air seperti sawah, kolam ikan, rawa, sungai, dan saluran air. Hewan ... pemberian umpan,

Judul Skripsi : Efektivitas Ekstrak Daun Mahkota Dewa dan Daun Mengkudu

Sebagai Moluskisida Nabati Terhadap Daya Hidup Keong Mas

(Pomacea canaliculata Lamarck)

Nama : Nailirrahma

NIM : G34100084

Disetujui oleh

Ir Tri Heru Widarto, MSc

Pembimbing I

Nina Ratna Djuita, SSi, MSi

Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Iman Rusmana, MSi

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 10: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN  · PDF fileKeong mas (Pomacea ... mengandung air seperti sawah, kolam ikan, rawa, sungai, dan saluran air. Hewan ... pemberian umpan,

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penelitian

yang dilaksanakan sejak bulan Februari hingga Mei 2014 ini ialah berjudul

Efektivitas Ekstrak Daun Mahkota Dewa dan Daun Mengkudu Sebagai

Moluskisida Nabati Terhadap Daya Hidup Keong Mas (Pomacea canaliculata

Lamarck). Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana pada Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, Institut Pertanian Bogor.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ir Tri Heru Widarto, MSc dan Nina

Ratna Djuita, SSi, MSi yang telah memberikan bimbingan, saran, dan ilmu yang

bermanfaat selama melaksanakan penelitian dan penulisan karya ilmiah serta

kepada Dr Ir Sulistijorini, MSi sebagai penguji skripsi. Terima kasih penulis

ucapkan kepada kedua orang tua tercinta (Thoni Alimuddin dan Siti Nurhasanah),

adik (Muhammad Nabil Syauqi), saudara, dan seluruh keluarga besar yang telah

memberikan dukungan, doa, semangat dan bantuannya selama melaksanakan

penelitian dan penulisan karya ilmiah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih

kepada sahabat – sahabat tercinta serta seluruh teman seperjuangan di Biologi 47.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, November 2014

Nailirrahma

Page 11: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN  · PDF fileKeong mas (Pomacea ... mengandung air seperti sawah, kolam ikan, rawa, sungai, dan saluran air. Hewan ... pemberian umpan,

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

PENDAHULUAN 1

Tujuan Penelitian 2 METODE PENELITIAN 2

Waktu dan Tempat 2 Bahan dan Alat 2

Persiapan dan Pemeliharaan Keong Mas 2 Ekstraksi Bahan Nabati 3

Aplikasi Bahan Nabati 3 Pengamatan Daya Hidup dan Perilaku Keong Mas 3

Analisis Data 3 HASIL 4

Pengaruh Konsentrasi dan Lama Pemaparan Ekstrak Daun Mahkota Dewa dan

Mengkudu terhadap Daya Hidup Keong Mas 4

PEMBAHASAN 6 Efek Ekstrak Daun Mahkota Dewa terhadap Daya Hidup Keong Mas 6

Efek Ekstrak Daun Mengkudu Terhadap Daya Hidup Keong Mas 7 Perbandingan Ekstrak Daun Mahkota Dewa dan Daun Mengkudu terhadap

Daya Hidup Keong Mas 8 SIMPULAN 8

DAFTAR PUSTAKA 9 RIWAYAT HIDUP 11

Page 12: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN  · PDF fileKeong mas (Pomacea ... mengandung air seperti sawah, kolam ikan, rawa, sungai, dan saluran air. Hewan ... pemberian umpan,

DAFTAR TABEL

1 Lethal Dosis50 (LD50) ekstrak daun mahkota dewa dan mengkudu (g/L) 4 2 Analisis data penurunan daya hidup keong mas menggunakan analisis

ANOVA two way 6

DAFTAR GAMBAR

1 Ukuran keong mas (a) besar ; (b) kecil 2 2 Rata-rata persentase keong mas besar hidup setelah terpapar ekstrak

daun mahkota dewa dengan lama pemaparan 24, 48, dan 72 jam pada

konsentrasi ekstrak daun mahkota dewa yang berbeda 4

3 Rata-rata persentase keong mas kecil hidup setelah terpapar ekstrak

daun mahkota dewa dengan lama pemaparan 24, 48, dan 72 jam pada

konsentrasi ekstrak daun mahkota dewa yang berbeda 5 4 Rata-rata persentase keong mas besar hidup setelah terpapar ekstrak

daun mengkudu dengan lama pemaparan 24, 48, dan 72 jam pada

konsentrasi ekstrak daun mengkudu yang berbeda 5

5 Rata-rata persentase keong mas kecil hidup setelah terpapar ekstrak

daun mengkudu dengan lama pemaparan 24, 48, dan 72 jam pada

konsentrasi ekstrak daun mengkudu yang berbeda 5

Page 13: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN  · PDF fileKeong mas (Pomacea ... mengandung air seperti sawah, kolam ikan, rawa, sungai, dan saluran air. Hewan ... pemberian umpan,

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck) termasuk famili

Ampullaridae. Hewan ini merupakan spesies asli dari Amerika Selatan yang

masuk secara ilegal ke Asia pada tahun 1979 dan diperkirakan pertama kali masuk

ke Indonesia pada tahun 1980-an (Cowie 2002). Keong mas merupakan hama

utama pada tanaman padi di Indonesia karena dapat merusak tanaman padi dari

mulai tahap persemaian hingga menghasilkan bulir padi. Hama ini memotong

pangkal batang padi yang masih muda sehingga banyak rumpun padi yang rusak

dan mati (Yunidawati et al. 2011). Keong mas terdapat di daerah yang banyak

mengandung air seperti sawah, kolam ikan, rawa, sungai, dan saluran air. Hewan

ini mempunyai mobilitas tinggi karena mudah menyebar akibat terbawa aliran air

irigasi dan sarana transportasi air lainnya. Penanganan keong mas di Indonesia

sudah dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan pengumpulan telur,

pemberian umpan, penggunaan musuh alami seperti menggunakan bebek,

penggunaan pestisida kimia dan pestisida nabati (Budiyono 2006).

Pengendalian keong mas yang dikembangkan saat ini yaitu dengan

pemanfaatan pestisida nabati. Penggunaan pestisida nabati diharapkan mampu

mengurangi kerusakan lingkungan akibat penggunaan pestisida sintetik. Pestisida

nabati memiliki kelebihan diantaranya mudah terurai, tidak meninggalkan residu

di lingkungan, biayanya murah dan toksisitas rendah sehingga relatif aman

terhadap lingkungan (Isman 2008). Salah satu contoh senyawa aktif yang mampu

meningkatkan mortalitas keong mas adalah saponin. Saponin merupakan senyawa

aktif yang memiliki sifat seperti detergen, berbusa, rasanya pahit, dan bersifat

racun bagi hewan berdarah dingin (Cheeke 1989). Saponin dalam air akan

menyebabkan terhambatnya proses pernapasan pada keong mas (Vincent dan

Yamaguchi 1995).

Daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) dan daun mengkudu (Morinda

citrifolia) mengandung senyawa aktif yang bersifat moluskisida yaitu saponin,

sehingga daun ini mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai moluskisida

nabati. Tanaman mengkudu dan mahkota dewa merupakan tanaman yang hidup di

daerah tropis seperti Indonesia. Daun mahkota dewa merupakan daun tunggal

berwarna hijau tua, tersusun berhadapan, ujung daun runcing, tepi daun rata,

bentuk jorong hingga lanset, panjang 7-10 cm dan lebar 2-2.5 cm (Asmaliyah et

al. 2010). Daun mengkudu merupakan daun tunggal berwarna hijau kekuningan,

tersusun bersilang berhadapan, ujung daun runcing, tepi daun rata, bentuk bulat

memanjang, panjang 10-40 cm dan lebar 15-17 cm (Heyne 1987).

Daun mahkota dewa dapat digunakan untuk menekan pertumbuhan keong

mas dan banyak pula digunakan sebagai obat tradisional. Hal tersebut disebabkan

tumbuhan ini mengandung senyawa-senyawa seperti alkaloid, flavonoid, resin,

dan tanin yang berkhasiat untuk antihistamin, antioksidan, obat liver, ginjal,

kanker dan hepatitis (Harmanto 2003). Tanaman mengkudu selain mengandung

senyawa saponin juga memiliki senyawa antrakuinon, alkaloid, dan glikosida

yang terdapat pada hampir semua bagian tumbuhan yang berfungsi untuk

mengobati masalah pencernaan, jantung, diabetes dan ginjal (Harmanto 2004).

Page 14: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN  · PDF fileKeong mas (Pomacea ... mengandung air seperti sawah, kolam ikan, rawa, sungai, dan saluran air. Hewan ... pemberian umpan,

2

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan menguji efektivitas ekstrak daun mahkota dewa dan

daun mengkudu sebagai moluskisida nabati terhadap daya hidup keong mas

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei 2014.

Pengambilan sampel keong mas dilakukan di sawah Desa Babakan, Dramaga,

Bogor. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biosistematika dan Ekologi

Hewan, Departemen Biologi, FMIPA IPB.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah keong mas, daun mengkudu, daun mahkota

dewa, daun pakan keong, dan air. Alat yang digunakan antara lain stoples,

blender, saringan, kain halus, karet, plastik, gelas ukur 1 liter dan baskom.

Persiapan dan Pemeliharaan Keong Mas

Keong mas yang digunakan berasal dari sawah di Desa Babakan, Bogor,

Jawa Barat. Bahan yang digunakan yakni keong mas besar dengan ukuran

operkulum 11 – 20 mm dan keong mas kecil dengan ukuran operkulum 5 – 10

mm. Keong mas yang telah diseleksi berdasarkan diameter operkulum dipelihara

selama 3 hari dalam wadah (baskom). Bagian atas wadah ditutupi plastik yang

dilubangi untuk sirkulasi udara. Air ditambahkan sebanyak 1/3 dari volume

wadah. Pakan diberikan sebanyak satu kali dalam satu hari secara ad libitum.

(a) (b)

Gambar 1 Ukuran keong mas (a) besar ; (b) kecil

Page 15: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN  · PDF fileKeong mas (Pomacea ... mengandung air seperti sawah, kolam ikan, rawa, sungai, dan saluran air. Hewan ... pemberian umpan,

3

Ekstraksi Bahan Nabati

Bahan nabati yang digunakan adalah daun mahkota dewa dan daun

mengkudu dewasa yang berwarna hijau tua. Daun dicuci dan dibersihkan,

kemudian masing – masing daun ditimbang dengan bobot 0 (kontrol), 5, 10 dan

25 g. Setelah itu masing – masing daun dicincang dan ditambahkan 1 liter air, lalu

dihaluskan menggunakan blender selama 10 menit. Hasil ekstraksi didiamkan

selama 24 jam selanjutnya disaring menggunakan saringan dengan ukuran pori-

pori 2 mm, kemudian disaring kembali menggunakan kain halus.

Aplikasi Bahan Nabati

Ekstrak daun mahkota dewa dan daun mengkudu dimasukkan ke dalam

stoples terpisah dengan tinggi stoples 15 cm dan diameter stoples 13 cm.

Sebanyak 5 ekor keong mas besar dan 5 ekor keong mas kecil masing – masing

dimasukkan ke dalam stoples berbeda yang berisi ekstrak daun mahkota dewa dan

ekstrak daun mengkudu dengan konsentrasi 0 (kontrol), 5, 10 dan 25 g/L.

Pengamatan Daya Hidup dan Perilaku Keong Mas

Pengamatan daya hidup keong mas dilakukan dengan cara mengeluarkan

keong mas dari stoples, lalu keong yang mati dihitung jumlahnya. Keong mas

yang belum dapat dipastikan hidup atau mati (keong masih dalam cangkang)

dikeluarkan dari dalam stoples kemudian dimasukkan kembali ke wadah berisi

makanan dan ditunggu respons keong selama ± 5 – 15 menit. Jika keong belum

keluar dari cangkang, maka tubuhnya ditekan dengan tusuk gigi secara perlahan,

untuk memastikan keong tersebut mati atau hidup. Keong mas yang hidup 24 jam

terus diamati sampai 48 jam dan 72 jam. Perlakuan diulangi sebanyak tiga kali.

Pengamatan perilaku keong mas dilakukan dengan cara mengamati pola

agresivitas dari keong mas tersebut, sebelum dan setelah diberikan perlakuan.

Analisis Data

Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap

(RAL) dengan analisis ANOVA two way melalui program Minitab 16 dan untuk

menentukan Lethal Dosis (LD50) dianalisis dengan metode probit.

Page 16: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN  · PDF fileKeong mas (Pomacea ... mengandung air seperti sawah, kolam ikan, rawa, sungai, dan saluran air. Hewan ... pemberian umpan,

4

HASIL

Pengaruh Konsentrasi dan Lama Pemaparan Ekstrak Daun Mahkota Dewa

dan Mengkudu terhadap Daya Hidup Keong Mas

Berdasarkan analisis probit LD50 (Tabel 1), diketahui bahwa dosis terkecil

dari ekstrak daun mahkota dewa yang mampu menyebabkan kematian sebanyak

50% pada keong mas besar terdapat pada jam ke-72 yaitu 2.43 g/L. Sementara itu,

dosis terkecil yang mampu menyebabkan kematian sebanyak 50% pada keong

mas kecil terdapat pada jam ke-72 yaitu 4.89 g/L. Hal ini dapat diartikan bahwa

semakin kecil nilai LD50 maka moluskisida tersebut semakin beracun. Senyawa

yang mempunyai efek sebagai racun pada daun mahkota dewa adalah saponin.

Berdasarkan analisis probit LD50 (Tabel 1), diketahui bahwa dosis terkecil

dari ekstrak daun mengkudu yang mampu menyebabkan kematian sebanyak 50%

pada keong mas besar terdapat pada jam ke-72 yaitu 3.43 g/L. Sementara itu,

dosis terkecil yang mampu menyebabkan kematian sebanyak 50% pada keong

mas kecil terdapat pada jam ke-72 yaitu 2.96 g/L. Konsentrasi ekstrak daun

mengkudu yang menyebabkan kematian hingga 50% keong mas tidak terdeteksi

pada pemaparan 24 jam.

Tabel 1 Lethal Dosis50 (LD50) ekstrak daun mahkota dewa dan mengkudu (g/L)

Ukuran

Keong

Mahkota Dewa Mengkudu

Jam Ke-24 Jam Ke-48 Jam Ke-72 Jam Ke-24 Jam Ke-48 Jam Ke-72

Besar 9.80 4.93 2.43 16.99 8.90 3.06

Kecil 13.55 5.99 4.89 - 8.11 2.96

Ekstrak daun mahkota dewa efektif menurunkan daya hidup keong mas

hingga mencapai 0% pada konsentrasi 10 g/L dalam waktu pemaparan 72 jam.

Ekstrak daun ini mampu menurunkan daya hidup keong mas hingga mencapai 0%

dalam waktu 48 jam dan 72 jam pada konsentrasi 25 g/L (Gambar 2 dan 3).

Gambar 2 Rata-rata persentase keong mas besar hidup setelah terpapar ekstrak

daun mahkota dewa dengan lama pemaparan 24, 48, dan 72 jam pada

konsentrasi ekstrak daun mahkota dewa yang berbeda

0

20

40

60

80

100

120

0 jam 24 jam 48 jam 72 jam

Rata

-rata

Perse

nta

se K

eon

g

Mas

Besa

r H

idu

p

Lama Waktu Pemaparan

0 g/L

5 g/L

10 g/L

25 g/L

Page 17: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN  · PDF fileKeong mas (Pomacea ... mengandung air seperti sawah, kolam ikan, rawa, sungai, dan saluran air. Hewan ... pemberian umpan,

5

Gambar 3 Rata-rata persentase keong mas kecil hidup setelah terpapar ekstrak

daun mahkota dewa dengan lama pemaparan 24, 48, dan 72 jam pada

konsentrasi ekstrak daun mahkota dewa yang berbeda

Ekstrak daun mengkudu efektif menurunkan daya hidup keong mas hingga

mencapai 0% pada konsentrasi 10 g/L dalam waktu pemaparan 72 jam. Ekstrak

daun ini mampu menurunkan daya hidup keong mas hingga mencapai 0% dalam

waktu 48 jam dan 72 jam pada konsentrasi 25 g/L (Gambar 4 dan 5).

Gambar 4 Rata-rata persentase keong mas besar hidup setelah terpapar ekstrak

daun mengkudu dengan lama pemaparan 24, 48, dan 72 jam pada

konsentrasi ekstrak daun mengkudu yang berbeda

Gambar 5 Rata-rata persentase keong mas kecil hidup setelah terpapar ekstrak

daun mengkudu dengan lama pemaparan 24, 48, dan 72 jam pada

konsentrasi ekstrak daun mengkudu yang berbeda

0

20

40

60

80

100

120

0 jam 24 jam 48 jam 72 jam

Rata

-rata

Perse

nta

se

Keon

g M

as

Kecil

Hid

up

Lama Waktu Pemaparan

0 g/L

5 g/L

10 g/L

25 g/L

0

20

40

60

80

100

120

0 jam 24 jam 48 jam 72 jam

Ra

ta-r

ata

Perse

nta

se K

eon

g

Ma

s B

esa

r H

idu

p

Lama Waktu Pemaparan

0 g/L

5 g/L

10 g/L

25 g/L

-20

0

20

40

60

80

100

120

0 jam 24 jam 48 jam 72 jam

Rata

-rata

Perse

nta

se

Keon

g M

as

Kecil

Hid

up

Lama Waktu Pemaparan

0 g/L

5 g/L

10 g/L

25 g/L

Page 18: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN  · PDF fileKeong mas (Pomacea ... mengandung air seperti sawah, kolam ikan, rawa, sungai, dan saluran air. Hewan ... pemberian umpan,

6

Berdasarkan Gambar 2 – 5 dapat dilihat bahwa jumlah kematian keong mas

tidak signifikan pada perlakuan 5 g/L. Hal ini disebabkan perlakuan daun mahkota

dewa dan mengkudu pada pada konsentrasi 5 g/L merupakan perlakuan terkecil

dari semua perlakuan yang ada, sehingga kandungan saponin yang terakumulasi

lebih sedikit dibanding yang lain, oleh karena itu membutuhkan waktu lebih lama

untuk membuat keong mas tersebut mati. Pemberian bahan pestisida nabati yang

rendah menyebabkan pengaruh yang ditimbulkan akan semakin rendah (Harbone

1987). Proses kematian hama akan semakin cepat dengan pertambahan dosis yang

digunakan pada saat aplikasi (Natawigena 2000).

Berdasarkan Tabel 2, analisis ANOVA two way menggunakan α 5% dengan

faktor lama pemaparan dan konsentrasi ekstrak daun, menunjukkan bahwa P-

value yang didapatkan pada perlakuan kedua ekstrak daun untuk keong mas besar

adalah 0.003. Nilai P ini lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat diartikan bahwa

konsentrasi ekstrak daun berbeda nyata terhadap menurunnya daya hidup keong

mas. P-value pada perlakuan kedua ekstrak daun untuk keong mas kecil adalah

0.02, nilai P ini lebih besar dari 0.05 sehingga dapat diartikan bahwa konsentrasi

ekstrak daun tidak berbeda nyata terhadap menurunnya daya hidup keong mas.

Tabel 2 Analisis data penurunan daya hidup keong mas menggunakan analisis

ANOVA two way

Ukuran Keong Mahkota Dewa Mengkudu

Besar 0.003 0.003

Kecil 0.02 0.02

PEMBAHASAN

Efek Ekstrak Daun Mahkota Dewa terhadap Daya Hidup Keong Mas

Hasil uji toksisitas pemaparan ekstrak daun mahkota dewa selama 24

sampai 72 jam menunjukkan bahwa ada gejala keracunan pada keong mas. Hal ini

diduga karena adanya kandungan saponin pada daun mahkota dewa. Gotama et al.

(1999) menyatakan bahwa di dalam daun mahkota dewa terkandung saponin.

Gejala keracunan keong mas ditandai dengan adanya sekresi lendir, kemampuan

makan menurun, aktivitas hidup rendah, warna kulit memucat, tubuh menjadi

lunak, operkulum menutup semakin rapat dan kemudian mengalami kematian.

Keracunan saponin pada keong mas terjadi akibat proses saponifikasi sehingga

daging keong mas menjadi cepat lunak (Kurniawati et al. 2007). Gejala yang

terjadi pada keong mas saat mengalami kematian yaitu tubuh keong mas menjadi

kaku, cangkang menjadi rapuh, operkulum terbuka, tubuh keluar dari cangkang

dan semakin lama akan menimbulkan bau tidak sedap. Kematian keong mas pada

uji saponin tersebut diduga disebabkan oleh ekstrak daun mahkota dewa yang

masuk ke dalam tubuh keong mas. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya

yang menyatakan bahwa kandungan saponin pada daun sirih dan daun pepaya

menyebabkan kematian pada keong mas, baik dengan cara penyerapan langsung

melalui kulit maupun pengambilan air melalui membran insang (Wardhani 2011).

Page 19: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN  · PDF fileKeong mas (Pomacea ... mengandung air seperti sawah, kolam ikan, rawa, sungai, dan saluran air. Hewan ... pemberian umpan,

7

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa keong mas yang diberikan perlakuan

kontrol gerakannya tetap aktif, seperti merayap pada permukaan stoples,

membuka dan menutup cangkang dengan baik dan mengkonsumsi pakan daun

yang diberikan dengan baik, sedangkan keong mas yang diberikan perlakuan

ekstrak daun mahkota dewa dengan konsentrasi 5 g/L, 10 g/L dan 25 g/L

menyebabkan adanya penurunan daya hidup keong mas hingga menimbulkan

kematian. Hasil pengamatan juga menunjukkan bahwa terdapat busa–busa seperti

sabun pada saat pembuatan ekstrak. Saponin dapat menimbulkan busa seperti

sabun apabila dikocok dalam air ataupun saat ekstraksi (Harbone 1987). Saponin

terlihat berbusa dalam larutan yang encer, mempunyai sifat seperti detergen dan

memiliki rasa yang pahit (Cheeke 1989).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak

daun yang diberikan dan semakin lama waktu pemaparan ekstrak daun, maka

daya hidup keong mas akan semakin menurun. Hasil penelitian juga menunjukkan

bahwa ukuran keong mas mempengaruhi penurunan daya hidup keong mas

setelah terpapar ekstrak daun mahkota dewa. Hasil ini menunjukkan bahwa keong

mas kecil daya hidupnya lebih lama dibandingkan dengan keong mas besar.

Namun hasil ini berbeda dengan penelitian Kurniawati et al. (2007) yang

menyatakan bahwa daya hidup keong mas yang terpapar saponin pada keong mas

besar lebih toleran dibandingkan dengan keong mas kecil.

Hasil analisis LD50 (Tabel 1) menunjukkan bahwa LD50 dapat terdeteksi

pada semua waktu pemaparan. Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil P-value untuk

keong mas besar adalah 0.003, sedangkan untuk keong mas kecil adalah 0.02.

Hasil P-value untuk keong mas besar lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat

diartikan bahwa ekstrak daun mahkota dewa berbeda nyata terhadap penurunan

daya hidup keong mas.

Efek Ekstrak Daun Mengkudu Terhadap Daya Hidup Keong Mas

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ada pelunakan tubuh keong mas

pada saat gejala keracunan. Adanya kandungan saponin pada daun mengkudu

(Wati 2009) menyebabkan pelunakan pada tubuh keong mas. Hal ini sesuai

dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa saponin mampu

mengakibatkan daging keong mas melunak (Suharto dan Nia 2005). Saponin

bersifat racun terhadap keong mas dan diduga dapat mendorong keluarnya cairan

secara berlebihan dari dalam tubuh sehingga tubuh mengalami dehidrasi, dengan

demikian semakin cepat keong mas mengalami kematian. Hasil pengamatan juga

menunjukkan bahwa keong yang mati mengeluarkan lendir yang berbau busuk.

Lendir tersebut larut dalam air sehingga air yang semula jernih berubah menjadi

keruh dan berbau tidak sedap. Lendir yang dikeluarkan oleh keong mas diduga

merupakan respons keong mas untuk menghambat masuknya senyawa saponin

yang berasal dari ekstrak daun mengkudu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak

daun yang diberikan dan semakin lama waktu pemaparan ekstrak daun, maka

daya hidup keong mas akan semakin menurun. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak

daun yang diberikan, maka semakin tinggi pula kandungan saponin yang terlarut

dalam air sehingga proses kematian keong mas semakin cepat. Hal ini

Page 20: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN  · PDF fileKeong mas (Pomacea ... mengandung air seperti sawah, kolam ikan, rawa, sungai, dan saluran air. Hewan ... pemberian umpan,

8

menunjukkan bahwa semakin banyak senyawa saponin yang masuk ke dalam

tubuh keong mas maka daya racun dalam mematikan keong mas semakin besar

sehingga semakin banyak jaringan yang dirusak dan menyebabkan kematian.

Saponin juga dapat menghambat proses pernapasan (Vincent dan Yamaguchi

1995) dan bersifat racun bagi hewan berdarah dingin (Robinson 1995). Senyawa

antibakteri seperti saponin apabila berada dalam tubuh ternak terlalu lama dapat

menurunkan daya tahan tubuh, selain itu saponin dapat mengikat mineral Fe dan

Zn, sehingga mineral ini tidak dapat diserap tubuh dengan baik (Cheeke 1989).

Keong mas hidup memperlihatkan penampilan fisik yang sangat berbeda

dengan keong mas mati. Keong mas hidup biasanya menempel pada daun atau

pada permukaan stoples pemeliharaan, air tetap jernih dan tidak berbau.

Sebaliknya keong mas mati menimbulkan bau tidak sedap dan keong mas akan

mengambang di bawah permukaan air, namun apabila tubuh keong mas terlepas

dari cangkang, maka tubuh keong mas akan tenggelam hingga ke dasar stoples.

Hasil analisis LD50 (Tabel 1) menunjukkan bahwa LD50 pada jam ke-24

pemaparan tidak terdeteksi pada keong mas kecil. Tabel 2 menunjukkan bahwa

hasil P-value untuk keong mas besar adalah 0.003, sedangkan untuk keong mas

kecil adalah 0.02. Hasil P-value untuk keong mas besar lebih kecil dari 0.05

sehingga dapat diartikan bahwa ekstrak daun mengkudu berbeda nyata terhadap

penurunan daya hidup keong mas.

Perbandingan Ekstrak Daun Mahkota Dewa dan Daun Mengkudu terhadap

Daya Hidup Keong Mas

Hasil uji toksisitas menunjukkan bahwa efektivitas ekstrak daun mahkota

dewa lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak daun mengkudu. Hal ini diduga

karena kandungan saponin pada ekstrak daun mahkota dewa lebih tinggi

dibandingkan dengan ekstrak daun mengkudu. Namun pada jam ke-72 untuk

perlakuan keong mas kecil, ekstrak daun mengkudu lebih efektif dibandingkan

dengan ekstrak daun mahkota dewa. Untuk membuktikan hal ini perlu dilakukan

penelitian untuk mengkaji kadar saponin pada kedua bahan tersebut.

SIMPULAN

Ekstrak daun mahkota dewa dan mengkudu efektif menurunkan daya hidup

keong mas hingga mencapai 0% pada konsentrasi 10 g/L dengan waktu

pemaparan 72 jam, sedangkan konsentrasi 25 g/L dapat menurunkan daya hidup

keong mas hingga mencapai 0% pada waktu 48 jam dan 72 jam pemaparan.

Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun yang diberikan dan semakin lama waktu

pemaparan ekstrak daun, maka daya hidup keong mas akan semakin menurun.

LD50 terkecil terdapat pada daun mahkota dewa jam ke-72, yaitu 2.43 g/L.

Semakin kecil nilai LD50 maka moluskisida tersebut semakin beracun. Efektivitas

ekstrak daun mahkota dewa terhadap penurunan daya hidup keong mas lebih

tinggi dibandingkan dengan ekstrak daun mengkudu.

Page 21: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN  · PDF fileKeong mas (Pomacea ... mengandung air seperti sawah, kolam ikan, rawa, sungai, dan saluran air. Hewan ... pemberian umpan,

9

DAFTAR PUSTAKA

Asmaliyah, Etik EWH, Sri U, Kusdi M, Yudhistira, Fitri WS. 2010. Pengenalan

tumbuhan penghasil pestisida nabati dan pemanfaatannya secara

tradisional. Palembang (ID): Kementerian Kehutanan, Badan Penelitian dan

Pengembangan Kehutanan, Pusat Penelitian dan Pengembangan

Produktivitas Hutan.

Budiyono S. 2006. Teknik pengendalian keong mas pada tanaman padi. Jurnal

Ilmu – Ilmu Pertanian. 2 (2): 128–133.

Cheeke PR. 1989. Toxicants of Plant Origin Volume III. Boca Raton (US): CRC

Press.

Cowie RH. 2002. Apple Snail (Ampullaridae) as Agricultural Pest: Their Biology,

Impacts, and Management. Molluscs as Crop Pest. Wallingford (US): CABI

Publishing.

Gotama IBI, Sugiarto S, Nurhadi M, Widiyastuti Y, Wahyono S, Prapti IJ. 1999.

Inventaris Tanaman Obat Indonesia Jilid V. Jakarta (ID): Departemen

Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Harbone. 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan. Terjemahan: Padmawinata K dan Sudira I. Bandung (ID):

Institut Teknologi Bandung.

Harmanto N. 2003. Mahkota Dewa Obat Pusaka Para Dewa. Jakarta (ID):

Agromedia Pustaka.

Harmanto N. 2004. Menumpas Diabetes Bersama Mahkota Dewa. Jakarta (ID):

Agromedia Pustaka.

Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia III. Jakarta (ID): Badan Penelitian

dan Pengembangan Kehutanan.

Isman MB. 2008. Perspective botanical insecticides: for richer, for poorer. Pest

Manag Sci. 64 (1): 8-11.

Kurniawati N, Wahyu H, Hendarsih S. 2007. Daya tetas dan daya hidup keong

mas pada perlakuan pestisida nabati dan insektisida. Apresiasi Hasil

Penelitian Padi. 393-402.

Natawigena H. 2000. Pestisida dan Kegunaannya. Bandung (ID): Armico.

Robinson T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi. Terjemahan:

Padmawinata K. Bandung (ID): Institut Teknologi Bandung.

Suharto H, Nia K. 2005. Toksisitas rerak dan saponin terhadap siput Murbai

(Pomacea canaliculata Lamarck). Agrikultura. 16 (2): 119-124.

Vincent E, Yamaguchi RM. 1995. Sayuran Dunia I: Prinsip Produksi dan Gizi.

Bandung (ID): Institut Teknologi Bandung.

Wardhani SPR. 2011. Daya hidup keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck)

setelah terpapar ekstrak daun pepaya dan ekstrak daun sirih. [skripsi] Bogor

(ID): Institut Pertanian Bogor.

Wati RA. 2009. Efektivitas pemberian ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia

lignosae) sebagai pengganti antibiotik terhadap performa ayam broiler yang

diinfeksi Salmonella typhimurium. [skripsi] Bogor (ID): Institut Pertanian

Bogor.

Page 22: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN  · PDF fileKeong mas (Pomacea ... mengandung air seperti sawah, kolam ikan, rawa, sungai, dan saluran air. Hewan ... pemberian umpan,

10

Yunidawati W, Darma B, Sengli BJD. 2011. Penggunaan ekstrak biji pinang

untuk mengendalikan hama keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck)

pada tanaman padi. Kultivar. 5 (2): 84 –90.

Page 23: EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN MAHKOTA DEWA DAN  · PDF fileKeong mas (Pomacea ... mengandung air seperti sawah, kolam ikan, rawa, sungai, dan saluran air. Hewan ... pemberian umpan,

11

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Cimahi pada tanggal 4 November 1992 dari pasangan

Bapak H Thoni Alimuddin SAg dan Ibu Siti Nurhasanah. Penulis merupakan anak

pertama dari 2 bersaudara. Pendidikan taman kanak-kanak diselesaikan pada

tahun 1998 di TK Gintung Ranjeng, pendidikan dasar diselesaikan pada tahun

2004 di SDN 2 Ciwaringin, pendidikan lanjutan menengah diselesaikan pada

tahun 2007 di MTsN Babakan Ciwaringin dan pendidikan lanjutan menengah atas

diselesaikan pada tahun 2010 di SMAN Palimanan. Penulis diterima sebagai

mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor melalui jalur

Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI), terdaftar pada program Departemen

Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian

Bogor.

Selama menyelesaikan pendidikan, penulis aktif sebagai Ketua OSIS MTsN

Babakan Ciwaringin dan menjadi sekertaris OSIS SMAN Palimanan dan

pengurus Organisasi Mahasiswa Daerah (OMDA) Ikatan Kekeluargaan Cirebon

(IKC). Penulis juga aktif di berbagai kepanitiaan, di antaranya adalah panitia

Masa Perkenalan Fakultas (MPF) FMIPA, panitia Masa Perkenalan Departemen

(MPD) Biologi, panitia Bionic, panitia Grand Biodiversity dan panitia Pesta

Science. Penulis pernah melakukan Praktik Lapangan di PT. Biofarma di bagian

Uji Hewan. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Biologi

Dasar, Perkembangan Hewan dan Struktur Hewan.