EFEKTIVITAS APLIKASI KOMBINASI EKSTRAK RUMPUT …eprints.umm.ac.id/43837/1/Cover.pdfumbi gadung dan...
-
Upload
nguyenliem -
Category
Documents
-
view
246 -
download
1
Transcript of EFEKTIVITAS APLIKASI KOMBINASI EKSTRAK RUMPUT …eprints.umm.ac.id/43837/1/Cover.pdfumbi gadung dan...
EFEKTIVITAS APLIKASI KOMBINASI EKSTRAK RUMPUT
GRINTING (Cynodon dactylon) DAN UMBI TANAMAN GADUNG
(Dioscorea hispida Dennst) SEBAGAI UPAYA MENEKAN INTENSITAS
SERANGAN HAMA VEKTOR VIRUS MOSAIK (Aphis glycine) PADA
TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
Pada Program Studi Agroteknologi
FAHMI FAISHAL MALIK
201510200311130
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
JURUSAN AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
iv
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Fahmi Faishal Malik
NIM : 201510200311130
Jurusan/Program Studi : Agronomi/Agroteknologi
Fakultas : Pertanian-Peternakan
Dengan menyebut nama Allah SWT, saya menyatakan dengan sebenarnya dan
sesungguhnya bahwa:
1. Karya ilmiah ini adalah karya akademik saya asli, yang saya susun
berdasarkan hasil penelitian yang saya lakukan.
2. Saya tidak melakukan plagiasi, duplikasi dan replikasi dari hasil penelitian
orang lain yang menyebabkan karya ilmiah ini tidak otentik.
3. Karya ilmiah ini telah disusun dengan persetujuan dan bimbingan dari
Dewan Pembimbing dan telah diuji di hadapan Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pernyataan ini.
Malang, 29 Oktober 2018
Mengetahui,
Pembimbing Utama
Dr. Ir. Ali Ikhwan, MP.
NIP. 196410201991011001
Yang Menyatakan
Fahmi Faishal Malik
NIM. 201510200311130
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Segala puji hanya milik Allah yang kuasa-Nya meliputi langit dan bumi.
Kita hanya bisa berencana dan berusaha, hingga akhirnya hanya Allah yang
menentukan keputusan segala urusan. Skripsi ini selesai ditulis tentunya atas izin
Allah. Dialah yang melapangkan segala urusan dan menjadikan hal sulit terasa
mudah. Alhamdulillah.
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada:
1. Ibunda Mamah Setiana dan Ayahanda Yuyun Suryana, atas dukungan dan
motivasinya kepada penulis di kala memutuskan untuk melanjutkan
pendidikan pendidikan sarjana jauh meninggalkan kampung halaman.
Mudah-mudahan Allah membersamai i’tikad baik kita.
2. Teteh Arin, Aa Luthfi, Mas Danu dan Teh Elin yang senantiasa
mendukung dalam segala hal baik moril maupun materil. Mari bersama
menjadi anak-anak yang sholeh dan mengamalkan ilmu pengetahuan
dengan ikhlas.
3. Pak Erfan, Mas Fitra dan Mbak Imel, yang setiap hari selama proses
penelitian telah menyuntikkan motivasi kepada penulis sehingga menjalani
proses dengan penuh optimisme. Tekad kuat dan niat ikhlas kakanda akan
membuahkan pahala yang ternilai materi di kemudian hari.
4. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2015 terkhusus kelas Agronomi C
yang saling memotivasi dan membantu satu sama lain dalam proses
perkuliahan. Semoga kebersamaan kita menjadi
vi
EFEKTIVITAS APLIKASI KOMBINASI EKSTRAK RUMPUT
GRINTING (Cynodon dactylon) dan UMBI TANAMAN GADUNG
(Dioscorea hispida Dennst) SEBAGAI UPAYA MENEKAN INTENSITAS
SERANGAN HAMA VEKTOR VIRUS MOSAIK (Aphis glycine) PADA
TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.)
FAHMI FAISHAL MALIK - NIM. 201510200311130
Dibimbing oleh: Dr.Ir.Ali Ikhwan, MP dan Erfan Dani Septia, SP, MP, M.Sc
ABSTRAK
Kutu kedelai A. glycine menyebabkan kehilangan hasil mencapai 58%.
Pengendalian ramah lingkungan menggunakan bahan-bahan nabati akan menjaga kualitas
lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas kombinasi ekstrak
umbi gadung dan rumput grinting terhadap hama vektor virus kedelai (A. glycine) dan
mengetahui mekanisme toksisitasnya terhadap hama itu.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan September 2018.
Penelitian dimulai dari ekstraksi umbi gadung dan grinting, screenning fitokimia,
persiapan tanaman kedelai, rearing dan pengumpulan kutu daun, investasi kutu daun, uji
in vitro dan uji in vivo pada bioassay. Uji efektivitas aplikasinya menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana. Analisis ragam pada jenjang 5%, dan uji
lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT). Perhitungan LC50 dan LT50 menggunakan
analisis regresi probit.
Hasil menunjukkan bahwa senyawa yang paling tinggi terkandung dalam umbi
gadung adalah alkaloid, sedangkan pada rumput grinting adalah saponin. Kedua senyawa
itu berpotensi sebagai bahan dasar insektisida nabati. Persentase mortalitas A. glycine
pada perlakuan P2 (Kontrol Positif), P3 (1 : 0) dan P7 (3 : 2) terhitung dari pengamatan
pada menit ke-60, sedangkan perlakuan P4 (0 : 1), P5 (1 : 3) dan P8 (3 : 1) mulai adanya
mortalitas A. glycine pada menit ke-180. Sementara itu, perlakuan kombinasi lainnya
menunjukkan angka mortalitas A. glycine pada menit ke-360. Perlakuan kombinasi
ekstrak gadung dan grinting 3 : 2 (v/v) (P7) dan 3 : 1 (P8) menujukkan hasil yang paling
efektif dibandingkan kontrol positif dan perlakuan lainnya dengan nilai rerata mortalitas
pada semua pengamatan sebesar 87,44% dan 86,7%. Nilai LC50 ekstrak gadung pada
pengamatan pertama adalah 3%, esktrak grinting adalah 3,08%. Nilai LT50 paling rendah
adalah pada perlakuan P7 (3 : 2) dengan waktu 3,88 jam. kombinasi ekstrak gadung dan
grinting mampu menekan serangan hama kutu A.glycine dan berpotensi sebagai
insektisida nabati.
Kata kunci: LC50, LT50, Mortalitas.
vii
EFFECTIVENESS OF COMBINED APPLICATION OF BERMUDA GRASS
(Cynodon dactylon) AND GADUNG TUBER (Dioscorea hispida Dennst)
EXTRACT AS AN EFFORT IN DECREASING ATTACK INTENSITY OF
MOSAIC VIRUS VECTOR (Aphis glycine) ON SOYBEAN (Glycine max L.)
PLANTS
FAHMI FAISHAL MALIK - NIM. 201510200311130
Dibimbing oleh: Dr.Ir.Ali Ikhwan, MP dan Erfan Dani Septia, SP, MP, M.Sc
ABSTRACT
A. glycine soybean infestation caused yield loss reaching 58%. Environmentally
friendly controls using vegetable ingredients will maintain environmental quality. This
study was conducted to determine effectiveness of combined of gadung tuber and grass
grinting extracts on soybean virus (A. glycine) vector pests and to know the mechanism of
toxicity to these pests.
The research was conducted from June to September 2018. The research began
with extracting of gadung tuber and grinting, phytochemical screenning, preparation of
soybean plants, rearing and collection of aphids, investment in aphids, in vitro testing
and in vivo tests on bioassays. The effectiveness test of the application uses a simple
Randomized Block Design (RBD). Variation analysis at 5% level, and Duncan's Multiple
Range Test (DMRT) test. Calculations of LC50 and LT50 use probit regression analysis.
The results showed that the highest compounds contained in gadung tubers were
alkaloids, whereas in grinting grasses were saponins. Both of these compounds have the
potential as a base for vegetable insecticides. The percentage of A. glycine mortality in
P2 (Positive Control), P3 (1: 0) and P7 (3: 2) treatments was calculated from
observations in the 60th minute, while treatment P4 (0: 1), P5 (1: 3) and P8 (3: 1) began
to have A. glycine mortality in the 180th minute. Meanwhile, other combination
treatments showed A. glycine mortality rates at 360 minutes. The combination treatment
of gadung extract and grinting 3: 2 (v / v) (P7) and 3: 1 (P8) showed the most effective
results compared to positive controls and other treatments with mortality mean values at
all observations of 87.44% and 86, 7%. The LC50 value of gadung extract at the first
observation was 3%, the grinting extract was 3.08%. The lowest LT50 value is in
treatment P7 (3: 2) with a time of 3.88 hours. a combination of gadung extract and
grinting can suppress A.glycine infestation and potentially a plant-based insecticide.
Keywords: LC50, LT50, Mortality.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur penulis ucapkan kepada
Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga skripsi ini bisa selesai di
waktu yang tepat. Skripsi ini penulis susun berdasarkan rangkaian penelitian yang
dilaksanakan selama empat bulan dari bulan Mei hingga Agustus 2018. Skripsi ini
berjudul “Efektifitas Aplikasi Kombinasi Ekstrak Rumput Grinting (Cynodon
dactylon) dan Umbi Tanaman Gadung (Dioscorea hispida Dennst) sebagai
Upaya Menekan Intensitas Serangan Hama Vektor Virus Mosaik (Aphis
glycine) pada Tanaman Kedelai (Glycine max L.)”.
Penulis menyadari bahwa selama kegiatan penelitian dan penyusunan
skripsi ini ditemukan berbagai kendala. Masukan dan arahan dari dosen
pembimbing serta bantuan berbagai pihak memiliki peran penting hingga skripsi
ini selesai dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Ali Ikhwan, MP selaku Ketua Jurusan Agronomi sekaligus
sebagai dosen pembimbing utama.
2. Bapak Erfan Dani Septia, SP., MP selaku dosen pembimbing pendamping.
3. Bapak Agus Dwi Sulistyono, S.Si., M.Si selaku anggota II penguji sidang
skripsi
4. Ibu Aulia Zakia, SP., M.Si. selaku anggota III penguji sidang skripsi.
5. Staf Laboratorium Bioteknologi atas bantuan selama penulis melakukan
penelitian,
6. Ayahanda dan Ibunda yang selama ini memberikan dukungan kepada
penulis di kala suka maupun duka.
Demikianlah, semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
seluruh pihak yang membutuhkan.
Malang, 29 Oktober 2018
Penulis
ix
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 3
1.4 Hipotesis ........................................................................................................ 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 4
2.1 Tanaman Kedelai (Glycine max L.)............................................................... 4
2.2 Hama Vektor Virus Mosaik Aphis glycine .................................................... 6
2.3 Pengendalian Secara Alami ......................................................................... 10
BAB III. METODE PENELITIAN....................................................................... 16
3.1 Tempat dan Waktu ...................................................................................... 16
3.2 Alat dan Bahan ............................................................................................ 16
3.3 Rancangan Percobaan .................................................................................. 16
3.4 Pelaksanaan Penelitian ................................................................................ 18
3.5 Variabel Penelitian ...................................................................................... 25
3.6 Analisis Data ............................................................................................... 26
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 27
4.1 Senyawa Fitokimia Ekstrak Gadung dan Rumput Grinting ........................ 27
4.2 Mortalitas Hama Kutu Daun Kedelai (Aphis glycine) ................................. 34
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 44
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 44
5.2 Saran ............................................................................................................ 44
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 45
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 50
LAMPIRAN .......................................................................................................... 51
x
DAFTAR TABEL
No. Tabel Halaman
1. Kode Perlakuan Kombinasi Ekstrak Pestisida Nabati ................................. 17
2. Konsentrasi Perlakuan Ekstrak Gadung dan Grinting ................................. 25
3. Hasil Uji Kualitatif Ekstrak Umbi Gadung (D. hispida) dan Grinting
(C.dactylon) ................................................................................................. 27
4. Rerata Mortalitas Kutu A. glycine pada pengamatan selama 48 jam
metode in vivo .............................................................................................. 35
5. Rerata Persentase Total Mortalitas A. glycine Pada Tiga Hari
Pengamatan Uji Bioassay ............................................................................ 40
6. Nilai LC50 Ekstrak Gadung pada Mortalitas A. glycine Uji Bioassay ......... 41
7. Nilai LT50 Ekstrak Kombinasi Gadung dan Grinting pada Uji Bioassay .... 42
xi
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Halaman
1. Tanaman Kedelai ......................................................................................... 5
2. Kutu Daun Aphis glycine Matsumura ....................................................... 6
3. Siklus Hidup Hama Kutu Daun Aphis glycine .......................................... 8
4. Tanaman kedelai (kiri) dengan serangan aphid (ribuan per tanaman).
Tanaman di sebelah kanan berisi Rag1 gen resistensi Aphid ..................... 9
5. Tanaman Gadung ...................................................................................... 11
6. Gulma Cynodon dactylon .......................................................................... 13
7. Denah Sampel Penelitian Dengan Perlakuan Kombinasi Ekstrak. ........... 17
8. Sungkup untuk uji di dalam screenhouse .................................................. 20
9. (a) Daun kedelai yang terdapat A. glycine hasil rearing.
(b) Daun tanaman uji setelah diinvestasikan kutu menggunakan kuas. .... 22
10. (a) Reaksi Alkaloid pereaksi Mayer.
(b) Reaksi Alkaloid pereaksi Dragendorf .................................................. 28
11. Perkiraan reaksi senyawa saponin dalam air ........................................... 30
12. Reaksi antara tanin dengan FeCl3 ............................................................. 32
13. Kompleks AlCl3 dengan Flavonoid ........................................................... 33
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Halaman
1. Hasil Analisis Sidik Ragam (ANOVA) .................................................. 51
2. Hasil Analisis Probit dan Perhitungan LC50 dan LT50 ......................... 55
3. Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Gadung dan Ekstrak Grinting ........... 57
4. Nilai Transformasi Persentase Kematian ke Probit ................................ 58
5. Dokumentasi Kegiatan Penelitian ........................................................... 59
45
DAFTAR PUSTAKA
Adie, M., & Krisnawati, A. (2007). Biologi Tanaman Kedelai. Malang: Balai
Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (BALITKABI).
Adisarwanto, T. (2008). Budidaya Kedelai Tropika. Jakarta: Penebar Swadaya.
Adisarwanto, T. (2013). Kedelai Tropika Produktivitas 3 ton/ha. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Andayanie, W. (2012). Diagnosis Penyakit Mosaik (Soyben Mosaic Virus)
Terbawa Benih Kedelai . J. HPT Tropika, Vol. 12, No. 2: 185 – 191.
Ashokkumar, K., Selvaraj, K., & Muthukrishnan, S. (2013). Cynodon dactylon L.)
Pers.: An updated review of its phytochemistry and pharmacology.
Journal of Medicinal Plant Research Vol. 7, 48. 3477-3483.
Astuti, H., Darmanti, S., & Haryanti, S. (2017). Pengaruh Alelokimia Ekstrak
Gulma Pilea microphylla terhadap Kandungan Superoksida dan
Perkecambahan Sawi Hijau (Brassica rapa parachinensis). Buletin
Anatomidan Fisiologi , 2. 86-93.
Astuti, J., Rudiyansyah, & Gusrizal. (2013). Uji fitokimia dan aktivitas
antioksidan tumbuhan paku uban (Nephrolepis biseratta (Sw) Schhott).
JKK, 2, 118-122.
Balitbangtan. (2013). Hama, Penyakit dan Masalah. Bogor: Kementrian Pertanian
RI.
Balitkabi. (2016, September 5). Info Teknologi, Dega 1: VUB Kedelai Genjah,
Biji Besar, Hasil Tingg. Diambil kembali dari
balitkabi.litbang.pertanian.go.id:http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/inf
otek/dega-1-vub-kedelai-genjah-besar-hasil-tinggi/
Blackman, R., & Eastop, V. (2000). Aphids on the World,s Crops. An
Identification and Information Guide. Ed ke-2. New York: Wiley.
Chaieb, I. (2010). Saponins as insecticides: a review. Tunisian Journal of Plant
Protection, 5. 39- 50.
Cholid, M. (2005). Pengendalian Gulma Terpadu pada Kapas. Malang: Balai
Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat.
Clark, A., & Perry, K. (2002). Transmissibility of field isolates of soybean viruses
by Aphis glycines. Plant Disease 86, 1219 –1222.
46
Ergina, Nuryanti, S., & Pursitasari, I. (2014). Uji Kualitatif Senyawa Metabolit
Sekunder Pada Daun Palado (Agave angustifolia) Yang Diekstraksi
Dengan Pelarut Air Dan Etanol. J. Akad. Kim. 3, 3. 165-172.
Fachruddin, L. (2000). Budidaya Kacang-Kacangan. Yogyakarta: Kasinus.
Harahap, & Rakhmadiah, K. (2016). Uji Beberapa Konsentrasi Tepung Daun
Sirih Hutan (Piper aduncum L.) untuk Mengendalikan Hama Sitophilus
zeamais M. Pada Biji Jagung di Penyimpanan. Jur.Agroekotek 8, 2. 82 –
94.
Harborne, J. (1987). Metode Fitokimia. Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan. Bandung: ITB Press.
Hasanah, S., Wibowo, M., & Idiawati, N. (2015). Toksisitas Lygodium
microphyllum, Premnaserratifolia L., Vitex pinnata asal desa Kuala
Mandor B. Jurnal Kimia, 4. 4.
Hill, J., Alleman, D., Hogg, D., & Grau, C. (2001). First report of transmission of
Soybean mosaic virus and Alfalfa mosaic virus by Aphis glycines in the
New World. Plant Disease 85, 561.
Indarto. (2015). Uji Kualitatif dan Kuantitatif Golongan Senyawa Organik dari
Kulit dan Kayu Batang Tumbuhan Artocarpus dadah Miq.
Ejournal.radenintan.ac.id, hal. 75-83.
Jananie, R., Priya, V., & Vijayalakshmi, K. (2011). Determination of Bioactive
Components of Cynodon dactylon by GC-MS Analysis. New York Sci. J.
4, 4. 16-20.
Junaedi, A., Chozin, M., & Kwanghokim. (2006). Perkembangan Terkini Kajian
Alelopati. Jurnal Hayat. 13, 2. 79-84.
Kementan. (2016). Outlook Komoditas Pertanian Tanaman Pangan. KEDELAI:
Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian.
Koirewoa, Y., Fatimawali, & Wiyono, W. (2012). Isolasi dan Identifikasi
Senyawa Flavonoid dalam Daun Beluntas (Pluchea indica L.).
Ejournal.unsrat.ac.id, Hal. 47-52.
Koswara, S. (2013). Teknologi Pengolahan Umbi‐Umbian. Bogor: Institut
Pertanian Bogor (IPB).
Kristanti, A., Aminah, Tanjung, M., & Kurniadi. (2008). Buku Ajar Fitokimia.
Surabaya: Airlangga Univesity Press.
47
Mardiningsih , T., Sukmana, C., Tarigan, N., & Suriat, S. (2010). Efektifitas
Insektisida Nabati Berbahan Aktof Azadirachtin dan Saponin Terhadap
Mortalitas dan Intensitas Serangan Aphis gossypii D. Jurnal Bul Littro. 21,
2. 171-183.
Marliana, S., Suryanti, V., & Suyono. (2005). Skrining Fitokimia dan Analisis
Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam (Sechium
edule Jacq. Swartz.) dalam Ekstrak Etanol. Biofarmasi 3, 1. 26-31.
Martodireso, S., & Suryanto, W. (2001). Trobosan Teknologi Pemupukan dalam
Era Pertanian Organik; Budidaya Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan. Yogyakarta: Kanisius.
Martowo, Hardaningsih, S., & Taufiq, A. (2014). Hama, Penyakit, dan Masalah
Hara pada Tanaman. Bogor: Puslitbangtan.
Marwoto. (2007). Dukungan Pengendalian Hama Terpadu dalam Program. Jurnal
Iptek Tanaman Pangan, 2.79-92.
McCornack, B., Costamagna, A., & Ragsdale, D. (2008). Within-plant
distribution of soybean aphid (Hemiptera: Aphididae) and development of
node-based sample units for estimating whole-plant densities in soybean.
Journal of Economic Entomology, 101. 1488–500.
Meles, D. (2010). (Pidato) Peran Uji Praklinik dalam Bidang Farmakologi. Pusat
Penerbitan. Agenda Pengukuhan Guru Besar di Universitas Airlangga:
Tanggal 18 Desember 2010.
Muchtadi, D. (2010). Kedelai: Komponen Bioaktif untuk Kesehatan. Bandung:
Alfabeta.
Noer, S. (2016). Uji Kualitatif Fitokimia Daun Ruta angustifolia. Faktor Exacta 9,
3. 200-206.
Nurhayati. (2012). Virus Penyebab Penyakit Tanaman. Palembang: Unsri Press.
Pambayun, R. (2007). Kiat Sukses Teknologi Pengolahan Umbi Gadung.
Yogyakarta: Ardana Media.
Panuganti, S. (2015). Principles Involved in Bioassay by different Methods: A
Mini-Review. RRJOB, 3. 1-18.
Pitojo, S. ( 2003). Benih Kedelai. Yogyakarta: Kasinus.
Prayogo, D., Thamrin, H., & Nugroho, A. (2017). Pengaruh Pengendalian Gulma
Pada Pertumbuhandan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril)
pada Berbagai Sistem Olah Tanah. Jurnal Produksi Tanaman, 5. 24-32.
48
Purnomo, H. (2010). Pengantar Pengendalian Hayati. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Putri, A., & Nurul, H. (2015). Uji Aktivitas Antioksidan Senyawa Fenolik Ekstrak
Metanol Kulit Batang Tumbuhan Nyiri Batu (Xylocarpus moluccensis).
Journal of, 4. 1.
Qasem, J., & Foy, C. (2001). Weed allelopathy, its ecological impacts and future
prospects: a review. J Crop Prod, 4. 43-119.
Raden, I., Purwoko, B., Santoso, E., & Ghulamahdi, M. (2008). Pengaruh
Alelopati Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) terhadap Perkecambahan
Benih Jagung, Tomat dan Padi Gogo. Jurnal Bul Agron. 36, 1. 78-83.
Rimijuna, I., Yenie, E., & Elystia, S. (2017). Pembuatan Pestisida Nabati
Menggunakan Metode Ekstraksi dari Kulit Jengkol dan Umbi Bawang
Putih. Jurnal media.neliti.com, Hal. 75-82.
Sa’adah, L. (2010). Isolasi dan Identifikasi Senyawa Tanin dari Daun Belimbing
Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.). Skripsi. Malang: Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim.
Santi, S. (2010). Senyawa Aktif Antimakan dari Umbi Gadung (Dioscorea
hispida Dennst). Jurnal Kimia 4, 1. 71-78.
Sembiring, A., Mananoma, T., Halim, F., & Wuisan, E. (2014). Analisis
Sedimentasi di Mutiara Sungai Panasen. Jurnal Sipil Statik, Vol. 2 148-
154.
Siadi, K. (2012). Ekstrak Bungkil Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas) sebagai
Biopestisida yang Efektif dengan Penambahan Larutan NaCl. Jurnal
Mipa, ISSN 0215-9945.
Siamtuti, W., Aftiarani, R., Wardhani, Z., Alfianto, N., & Hartoko. (2017).
Potensi Tannin pada Ramuan Nginang Sebagai Insektisida Nabati Ramah
Lingkungan. Bioeksperimen, 3. 2.
Suryanto, W. (2010). Hama dan Penyakit Tanaman. Yogyakarta: Kasinus.
Tilmon, K., Hodgson, E., & O’Neal, M. (2011). Biology of the Soybean Aphid,
Aphis. Journal of Integrated Pest Management 2, 2. 1-7.
Tohir, A. (2010). Teknis Ekstraksi dan Aplikasi Beberapa Pestisida Nabati Untuk
Menurunkan Palatabilitas Ulat Grayak (Spodoptera litura L.) Di
Laboratorium. BuletinTeknik Pertanian, 15. 37-40.
49
USDA. (2010, September 3). Plant Fact Sheet: Bermudagrass Cynodon dactylon
(L.) Pers. United States Department of Agriculture Natural Resources
Conservation Service. Diambil kembali dari plants.usda.gov:
https://plants.usda.gov/core/profile?symbol=CYDA
Utami, S., & Haneda, N. (2012). Bioaktivitas Ekstrak Umbi Gadung Dan Minyak
Nyamplung Sebagai Pengendali Hama Ulat Kantong (Pteroma plagiopels
Hampson. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman , 9. 209-218.
Wang, X. B., Fang, Y. H., Lin, S. Z., Zhang, L. R., & Wang, H. D. (1994). A
Study on The Damage And Economic Threshold 0f The Soybean Aphid
At The Seedling Stage. Plant Prot, 20.12–13.
Widariyanto, R., Pinem, M. I., & Zahra, F. (2017). Patogenitas Beberapa
Cendawan Entomopatogen (Lecanicillium lecanii, Metarhizium
anisopliae, dan Beauveria bassiana) terhadap Aphis glycines pada
Tanaman Kedelai. Jurnal Agroekoteknologi FP USU, 5. 8 - 16.
Wijarnoko, A., Sahlan, M., Sudiarta, R., & Florensia, Y. (2014). Isolasi Saponin
Sebagai Bahan Utama Insektisida dan Kolagen Tipe I Dari Bintang Laut
Mahkota Duri (Acanthaster planci). FT UI, Depok.
Yuwono, S. (2015, September 13). Gadung (Dioscorea hispida Dennst.). Diambil
kembali dari darsatop.lecturer.ub.ac.id:
http://darsatop.lecturer.ub.ac.id/2015/06/Gadung-dioscorea-hispida-
Dennst/