Efektifitas Uu No.11 Tahun 2008

90
LAPORAN AKHIR PENELITIAN HUKUM TENTANG EFEKTIFITAS UU NO. 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK Di bawah Pimpinan: Raida L. Tobing, SH APU BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM RI 2010 KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas selesainya penyusunan Laporan Akhir Penelitian Efektifitas UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Laporan ini disusun sebagai bentuk akhir kegiatan Penelitian Hukum dalam rangka pembinaan dan pembaruan hukum nasional yang diprogramkan oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun Anggaran 2010. Disadari bahwa laporan akhir ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, oleh sebab itu kritik dan saran akan kami terima dangan tangan terbuka bagi penyempurnaan di masa yang akan datang. Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak-pihak yang terkait dan terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan laporan akhir ini. Semoga karya ini bermanfaat. Jakarta, Desember 2010 Ketua Tim, Raida L. Tobing, SH, APU

description

UU ITE

Transcript of Efektifitas Uu No.11 Tahun 2008

LAPORAN AKHIR PENELITIAN HUKUM TENTANG EFEKTIFITAS UU NO. 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK Di bawah Pimpinan: Raida L. Tobing, SH APU BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM RI 2010 KATA PENGANTAR PujiSyukurkamipanjatkankepadaTuhanYangMahaKuasa atasselesainyapenyusunanLaporanAkhirPenelitianEfektifitasUU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.LaporaninidisusunsebagaibentukakhirkegiatanPenelitian Hukum dalam rangkapembinaan dan pembaruan hukumnasionalyang diprogramkanolehBadanPembinaanHukumNasionalKementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun Anggaran 2010. Disadari bahwa laporan akhir ini masih banyak kekurangan dan kelemahan,olehsebabitukritikdansaranakankamiterimadangan tangan terbuka bagi penyempurnaan di masa yang akan datang. Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak-pihak yang terkaitdanterlibatbaiksecaralangsungmaupuntidaklangsungdalam penyusunan laporan akhir ini. Semoga karya ini bermanfaat. Jakarta, Desember 2010 Ketua Tim, Raida L. Tobing, SH, APU DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i ABSTRAK.........................................................................................ii DAFTAR ISI........................... vvBABI : PENDAHULUAN .......1 A.Latar Belakang Masalah...1 B.Permasalahan ....6 C.Tujuan Penelitian . 6 D.Kegunaan Penelitian .... 6 E.Kerangka Konsepsional danKerangka Teori ... 6 F.Metode Penelitian .. .. 15 G.Jadual Pelaksanaan Kegiatan ................ 16 H.Personalia Tim Penelitian ........................16 I.Sistematika Penulisan ..............................17 BAB II:PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN ITE .19 A.Peristilahan dan Pengertian ..... 19 B.Kitab Undang-Undang Hukum Pidana(KUHP)...................................................34 C.Undang-Undang Nomor11Tahun2008tentangInformasidanTransaksiElektronik................................................48 D.Ketentuan Hukum Positif (ExistingLaw)Terkait denganTindak PidanaInformasiTeknologi(Cyber Crime) .............................. 56 BAB III: TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP DAFTAR PERTANYAAN .............64 A.Responden Penelitian ..............................................64 B.Hasil Pengambilan Data dari Responden .64

BAB IV: Efektifitas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Dilihat dari Aspek Pidananya ..................110 A. Substansi Hukum ......................................110 B. Struktur Hukum .......................................... 123 BABIV: PENUTUP........................................................129 A.Kesimpulan ..........129 B.Saran.................132 Daftar Pustaka Lampiran ABSTRAK TimPenelitianHukumtentangEfektifitasUUNo.11Tahun2008 tentangInformasidanTransaksiElektronik,vi+133halaman,Tahun Pembuatan 2010. Penelitianinibertujuanmenelitipermasalahanhukum berkenaandenganefektifitasUUITEdilihatdariaspekpidananya. Metodepenelitianyangdigunakanadalahpenelitiannormatif.Dalam penelitiannormatifdigunakandatasekunderberupaketentuan-ketentuanhukumnasionaldanbahan-bahanbacaanyangterkait denganjudulpenelitianyangdiperolehmelaluistudidokumen(studi kepustakaan).Untukmenambahdanmemperkuatdatasekunder diadakanpengumpulandatamelaluidaftarpertanyaanyangditujukan kepadaresponden,yaitupenegakhukum(Kepolisian,Kejaksaan,dan Hakim),danmasyarakat.Metodepengolahandananalisisdatayang dipergunakandalampenelitianiniadalahmetodekualitatif.Metode pembahasanmasalahyangdigunakanadalahmetodeanalisisyuridis. DiperolehhasilbahwaaspekpidanayangterkandungdalamUUITE menimbulkanbanyakpermasalahan.Halinitentusajamemunculkan ketidakefektifanUUITEdalampelaksanaannya.Permasalahan munculantaralaindarisubstansidanstrukturhukumnya.Dari substansihukum,adabeberapapermasalahanantaralain:(1)Adanya pengelompokan perbuatanyang dilarangyang berbeda-bedakedalam satupasal.Padahal,dalamKUHPperbuatanyangdilarangitudiatur sendiri-sendiri.HalinisalahsatunyabisaterlihatpadaPasal27UU ITE.DitemukanjugabahwaDalamsatupasal,antaraayatyangsatu denganyanglainnyaterlihatberdirisendiri(parsial)dansepertitidak adaketerkaitannyasamasekali(videPasal30UUITE).(2) Permasalahanselanjutnyaadalahadanyainkonsistensidalam penulisanpadaPasal31UUITE.Meskipuntidakmemberikan pengaruhbesarterhadapketidakefektifanUUITE,namuntentusaja memberikan preceden buruk dalam penulisan suatu pertauran perundang-undangan.(3)PadaPasal32danPasal34,dapat menimbulkankesulitandalamhalpembuktian.Halinidikarenakan ketidakjelasanunsur-unsuryangharusdibuktikanpadakeduapasal tersebut.PadaPasal32,apakahpembuktiannyaharussemuaunsur cara atau cukup salah satunya saja. Padahal kalau salah satu unsur saja tidakterbukti,makatersangkaharusdibebaskandarisegalatuduhan hukum.SedangkanpadaPasal34,pengecualianPasal34ayat(1) apakahhanyaberlakuterhadapkegiatanpenelitianataupengujian sistemelektronikataukahkegiatanpenelitiandanpengujiansistem elektronik,untukperlindungansistemelektronikitusendiri.(4) Adanyapasalkhususyangmengaturtentangmengakibatkerugian bagi orang lain. Pada pasal 36 hanya mengatur jika terdapat Pasal 27 34yangdapatmengakibatkankerugianbagioranglain.Lalu bagaimana dengan Pasal 35, apakah tidak termasuk dalam Pasal 36 ini, apakahPasal35tertutupkemungkinanmengakibatkankerugianbagi oranglain?(5)Adanyapengelompokanketentuanpidanadalamsatu pasaltertentuuntuksejumlahjenisperbuatanyangdilarangyang berbeda-beda(videPasal45).(6)AdanyaPenyamarataanSanksi PidanaTerhadapDelikyangSebenarnyaBerbedaSatuSamaLain (videPasal45ayat(1)).(7)AdanyaPemberatanPidanadariPidana PokokayngtidakmengikutimodelpemberatandalamKUHPyaitu pidanapokokditambahsepertiganya(Pasal52ayat(3)danayat(4)). (8)JudulBabXtentangPenydikansebaiknyadigantidenganHukum Acara.Daristrukturhukumnya,adabeberapapermasalahanantara lain: (1) Dari segi penegakan hukumnya, detemukan bahwa (a) secara umum, UU ITE khususnya yang terkait dengan pidananya, belum bisa ditegakkan secara baik dan benar. Salah satunya dapat terlihat dengan penerapanPasal43ayat(6)terkaitdenganupayapenangkapandan penahanan,yangwajibmemintapenetapanketuapengadilannegeri setempat.(b)SejakdiundangkannyaUUITEdandalamupaya penegakan hukumnya, tidak terjadi tumpang tindih kewenangan antara KepolisianRI,Kejaksaan,danKPK.(i)PenyidikdalamUUITE adalahPenyidikPOLRIdanPPNS.(ii)AdanyaDivisiTelamatika yangdibentukolehPOLRIdalamrangkamengatasikejahatanITE. (iii)DikarenakanITEsebagaitindakpidanaumum,makakejaksaan sebagaisatu-satunyalembagayangberwenangmelakukanpenuntutan umumkhususnyaditanganiolehbidangtindakpidanaumum. Kejaksaanjugaberwenangmelakukaneksekusi.DariaspekSumber DayaManusia(SDM),disimplukanbahwakemampuansumberdaya parapenegakhukumterkaitdalamhalpenguasanteknologi,dinilai masih minim sehingga menghambat pengungkapan tindak pidana ITE. Saranadanprasaranamenjadisalahsatubagianupayauntuk menegakkanhukumselainfaktorsumberdayaparapenegakhukum sehingga sarana dan prasarana, dalam penelitian ini dimasukkan dalam strukturhukum.Saranadanprasaranyangmendukungpenegakan hukumpidanaUUITE,dianggaprelatifmemadai.Namunbukan berartitertutupkemungkinanuntukmenambahkualitasmaupun kuantitassaranadanprasaranayangnantinyaakandibutuhkan. DenganmasihterdapatnyakelemahanataukekuranganpadaUndang-UndangInformasiTransaksiElektroniksepertitersebutdiatas,maka tampaknya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE perlu ditinjau kembali agar dilengkapi atau disesuaikan ataupun diubah agar denganaturanhukumdibidangITEtidakmenimbulkanberbagai penafsirandancelahhukum(loopholes).Terkaitdengansemakin canggihnya modus kejahatan ITE yang berkembang dengan pesat, para penegakhukumharusterusmeng-updatekualitasdankuantitas kemampuannyadibidangITEagarkemapuanparapenegakhukum tidak tertinggal jauh di belakang. BAB I Pendahuluan A.Latar Belakang MasalahPerkembanganteknologiinformasidankomunikasitelahpula menyebabkanhubunganduniamenjaditanpabatas(borderless)dan menyebabkan perubahan sosial, ekonomi dan budaya secara signifikan berlangsungdemikiancepat.Teknologiinformasimencakupmasalah system yang mengumpulkan (collect), menyimpan (save), memproses, memproduksi dan mengirimkan informasi dari dan ke industri ataupun masyarakat secara efektif dan cepat. DemikianjugadenganIndonesia,dimanapenggunaanteknologi informasiberkembangdengansangatcepatdansemakinpenting artinyabagimasyarakat.Pemanfaatannyapuntelahsemakinmeluas sehingga memasuki hampir semua segi kehidupan.1 1M.ArsyadSanusi,HukumdanTeknologi Informasi,Cet.3,2005,hal.3..BacajugaSusilo Bambang Yudoyono Sumbangan ICT dalam Membangun GoodGovenrannceAmatBesardimuatdalame-Indonesia, Vol. 1, Edisi Juni 2005 halaman 25-27. Kenyataansaatinihalyangterkaitdenganpemanfaatanteknologi informasi tidak lagi dapat dilakukan pendekatan melalui sistem hukum konvensional,mengingatkegiatannyatidaklagibisadibatasioleh teritorialsuatunegara,aksesnyadenganmudahdapatdilakukandari belahanduniamanapun,kerugiandapatterjadibaikpadapelaku internet maupun orang lain yang tidak pernah berhubungan sekalipun, misalnyadalampencuriandanakartukreditmelaluipembelanjaandi internet.Teknologiinformasidiyakiniakanmenjadialternatifutama bagipenyelenggaraankegiatanbisnis(e-business)2maupun 2Perdagangandipasarmodalselamaini,sudah mengenal transaksi elektronik yang dikenal dengan nama scriplesstrading(perdangantanpawarkat).Perdagangan sahamtanpabentukfisik.PasarModalsangat membutuhkankecepataninformasi,jugakecepatan dalammembuatkesepakatanataupersetujuandalam setiap transakasi.Walau tidak bertemu secara fisik, tapi parapihakdapatterhubung,sehinggadapatmembuat kesepakatantentangsahamyangakandiperdagangkan, jumlahyangdiperdagangkan,danhargayangdisepakti begitu para pihak menekan enter, atau kata ya, atau yes. BahkanpenyelesaiantransaksimenjadiT+O,artinya perpindahanhakmiliksahambersamaandengan perpindahansejumlahuangsesuaidenganhargayang telahdisepakatisebelumnyabegitukepakatandidapat. Inimerupkanazasundang-undangini,yaitu pemanfaatannya.dilaksanakanberdasarkanasas kepastianhukum,manfaat,kehati-hatian,iktikadbaik, dan kebebasan memilih teknologi atau netral teknologi. pemerintahan (e-government) yang selama ini dan dimasa lalu lebih di jalankandidunianyata(therealworld).Namundemikianselain keuntunganyangmenjanjikandanteknologikhususnyateknologi informasisaatinimenjadipedangbermataduakarenaselain memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan, dan memudahkanmanusia,sekaligusmenjadisaranaefektifperbuatan melawan hukum)3

Saatinitelahlahirsuatuhukumbaruyangdikenaldenganhukum siberatauhukumtelematika.Hukumsiber(cyberlaw)secara internasionaldigunakanuntukistilahhukumyangterkaitdengan pemanfaatanteknologiinformasidankomunikasi.Demikianpula hukumtelematikayangmerupakanperwujudandarikonvergensi hukum telekomunikasi,hukummedia, danhukum informatika. Istilah lainyangjugadigunakanadalahhukumteknologiinfomasi,hukum duniamaya,danhukummayantara.Istilah-istilahtersebutlahir mengingatkegiatan yang dilakukan melalui jaringan system computer dansisitemkomunikasibaikdalamlingkuplocalmaupunglobal (internet)denganmemanfaatkanteknologiinformasiberbasis computer yang merupakan system elektronik yang dapat dilihat secara virtual. 3 Indonesia, Undang-undang tentang Informasi dan TransaksiElektronik,UUNo.11Tahun2008,LNTahun 2008 No. 58 , TLN No. 4843, Penjelasan. Permasalahanyangmunculakibatpemanfaatanteknologiinformasi dantransaksielektronikadalahsepertipelanggaranHakKekayaan Intelektual,penipuandalamperdaganganelektronik,perpajakan, melakukandanataupencemarannamabaikmelaluiteknologi informasi,penggandaankartukredit(counterfeit)4,danlain-lain.Menghadapi persoalanini,pemerintahtelahmelakukanberbagailangkahkonkret berupapembuatanregulasibaruyangterkaitdenganpenggunaan teknologi informasi dan transaksi elektronik. LangkahituantaralaindalambentukdisahkannyaUndang-undang No.11Tahun2008tentangInformasidanTransaksiElektronik (selanjutnyadisebutdenganUUITE).5Halinidimaksudagar 4Masihsegarbenardalambenak--awalFebruari 2008silam,MabesPolriberhasilmembongkarsekaligus menangkapjejaringpemalsuankartukreditplus pengedarnarkobakaliberInternasional.Sontak,aksi culasparamafiacyberitu,cukupmembuatbank-bank penerbitkartukreditbelingsatanaliaskelabakan.Lihat PembajakKartuKreditdanEksistensiUU,ITE, http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=8&jd=Pembajak+Kartu+Kredit+dan+Eksistensi+UU+ITE&dn=20081129101734. Didownload pada tanggal 8 April 2010. 5MenurutPenjelasanUUITE,terdapattiga pendekatanuntukmenjagakeamanandicyberspace, yaitupendekatanaspekhukum,aspekteknologi,aspek pemanfaatanteknologiinformasidilakukansecaraamanuntuk mencegahpenyalahgunaannya.SebenarnyasebelumUndang-Undang inidikeluarkan,adabeberapaundang-undanglainnyaterkaitdengan masalahcybercrimesepertiUndang-UndangTelekomunikasi, Undang-Undang Tindak PidanaPencucian Uang.Di samping itu juga sudahadaUndang-UndangtentangHakCiptayangmengatur perlindungansoftwarecomputerdanmenetapkansanksipidanabagi pelanggarnya. UUITEmengaturtentangInformasi,Dokumen,danTandatangan Elektronik(BabIII),PenyelenggaraanSertifikasielektronikdan SistemElektronik(BabIV),TransaksiElektronik(BabV),Nama Domain,HakKekayaanIntelektual,danPerlindunganHakPribadi (BabVI),Perbuatanyangdilarang(BabVII),PenyelesaianSengketa (BabVIII),PeranPemerintahdanPeranMasyarakat(BabIX), Penyidikan(BabX)danKetentuanPidana(BabXI).Agarsuatu undang-undang dapat berjalan dengan baik, maka pembentuk undang-undangmemerintahkanmelaluiUUITEuntukmembuatsejumlah Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur tentang:

sosial,budaya,danetika.Untukmengatasigangguan keamanandalampenyelenggaraansistemsecara elektronik,pendekatanhukumbersifatmutlakkarena tanpakepastianhukum,persoalanpemanfaatan teknologi informasi menjadi tidak optimal. 1.Lembaga Sertifikasi Keandalan (Pasal 10 ayat (2)). 2.Tanda Tangan Elektronik (Pasal 11 ayat (2)). 3.Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (Pasal 13 ayat (6)). 4.Penyelenggaraan Sistem Elektronik (Pasal 16 ayat (2)). 5.Penyelenggaraan Transaksi Elektronik (Pasal 16 ayat (2)). 6.Penyelenggara Agen Elektronik (Pasal 22 ayat (2)). 7.Pengelolaan Nama Domain (Pasal 24 ayat (4)). 8.Tata Cara Intersepsi (Pasal 31 ayat (4)). 9.PeranPemerintahtentangPemanfaatanTeknologiInformasi dan Transaksi Elektronik (Pasal 40 ayat (6)). Sejumlah peraturan pemerintah tersebut harus sudah ditetapkan paling lama2tahunsetelahdiundangkannyaUUITEiniyaitutanggal21 April 2008. Namun setelah dua tahun UU ITE berlaku belum satu pun lahir PP yang dimaksud itu.MenyusuldiberlakukannyaUUITE,munculsejumlahkasusyang dikaitkandenganunsur-unsurtindakpidanayangdiaturdalamUU ITE.Kasustersebutadalahtuduhanpencemarannamabaikyang dilakukanolehPritaMulyasariterhadapRumahSakitOmni Internasional.KasustersebutberawalketikaPritamenulise-mail kepadateman-temannya-kalanganterbatastentangpelayananRumah SakitOmniInternasional.Namunisidarisuratelektroniktersebut tersebar ke seluruh email sehingga rumah sakit ini mengambil langkah burukdengantuduhanmelanggarPasal27ayat(3)Informasidan TransaksiElektronikyangancamanhukumannya6tahun.Parahnya, terhadapPritadiberlakukanpenahananolehpihakkejaksaan.Pihak KejaksaanmendasarkanpenahananPritapadadakwaantersierdalam Pasal27Undang-UndangTransaksiElektronik(UUITE)No.11 Tahun 2008yang ancamanhukumnyaenam tahun penjara, sementara dakwaanprimerPasal310dansubsiderPasal311KitabUndang- UndangHukumPidana,denganhukumannyayangkurangdarilima tahun,sesungguhnyatidakakanmenyeretPritauntukmerasakan kurungan.Akhirnya,Pritapundilepaskarenapenahanannyayang didasarkan pada UU ITE dianggap berlebihan.6 6Palingtidakadaduaalasanuntuk menjelaskannya.Pertama,kata"tanpahak"dimaknai sangatlahsempit.Padahal,seorangPrita,sebagaisalah satukonsumenrumahsakit,diamemilikihakuntuk menyampaikan apa yang dikeluhkannya itu melalui email yangdibuatnya,haksebagaikonsumen,itupundijamin dalamUUKonsumen. Kedua,dalamUUITEPasal43ayat6,jelasdinyatakan, dalamhalmelakukanpenangkapandanpenahanan, penyidikmelaluipenuntutumumwajibmeminta penetapanketuapengadilannegerisetempatdalam Terkait dengan kekhawatiran masyarakat terhadap Pasal 27 ayat 3 UU ITE,telahdilakukanujimateri(judicialreview)atashalituke MahkamahKonstitusi(MK)olehmasyarakatyangdiwakilioleh aktivisbloggerdanPerhimpunanBantuanHukumdanHakAsasi Manusia(PBHI),AliansiJurnalisIndependen(AJI),sertaLembaga BantuanHukumPers(LBH)Pers.Hasilnya,MKmenolakjudicial review Pasal 27 ayat3 tersebut.Alasan penolakan itu karenaUUITE adalahkonstitusionaldantidakbertentangandengannilai-nilai demokrasi, hakasasi manusia, dan prinsip-prinsip negara hukum.7

waktusatukaliduapuluhempatjam.Dalamkasus Prita,penahannyatidakditempuhcara-carayangsudah ditetapkan dalam UU ITE. 7Dalampertimbangannya,MKmengakuihaktiap warganegarauntukmencari,memperoleh,memiliki, menyimpan,mengolah,danmenyimpaninformasi. Namun,haltersebuttidakbolehmenghilangkanhak oranglainuntukmendapatperlindungandiri,keluarga, kehormatan,martabat,dannamabaiknya.Kewenangan negarauntukmengaturhaltersebutdapatdibenarkan gunamenciptakansituasiyanglebihkondusifbagi terpenuhinyahakatasperlindungandiripribadi, keluarga,kehormatan,martabat,dannamabaik seseorang. Masih menurut MK, Pasal 27 Ayat (3) tersebut hanyamembatasisiapasajayangdengansengajadan tanpahakmendistribusikanataumentransmisikan informasiataudokumenelektronikyangmemuatunsur UUinisesungguhnyamerupakanupayapemerintahdalam memberikanperlindunganyangjelasdanberkekuatanhukumtetap terhadap berbagaimacam transaksi elektronik kearah negatif. Karena itu,bentuk-bentukpelanggaranhukumdalamtransaksiperdagangan elektronikdanperbuatanhukumdiduniamaya,yangkinimenjadi fenomena yang mengkhawatirkan mengingat adanya tindakan carding, hacking,cracking,phising,booting,viruses,cybersquating, penggandaandatakartuATMmelaluiskimming(counterfeit), pornografi,perjudian,penipuan,terorisme,penyebaraninformasi destruktif,telahmenjadibagiandariaktivitasperbuatanperlakuan kejahatan internet.8

penghinaan..Pembatasanitutidakdilakukandalam rangkamemasungataumembenamkanhak-hakdasar untukmencari,memperolehinformasi.Adapun pembatasan yang dimaksud juga tidak dapat serta-merta dikatakansebagaibentukpenolakanataupengingkaran nilai-nilaidemokrasi.LihatPutusanMKNo.2/PUU-VII/2008tertanggal05-05-2009tentangPengujian Undang-UndangNomor11Tahun2008tentang InformasidanTransaksiElektronikterhadapUndang-UndangDasarNegaraRepublikIndonesiaTahun 1945 danPutusanMKNo.50/PUU-VI/2008 tertanggal 05-05-2009 tentang Pengujian Undang-Undang Nomor 11 Tahun2008tentangInformasidanTransaksiElektronik terhadapUndang-UndangDasarNegaraRepublik Indonesia Tahun 1945. 8Tindakanpenggandaandatakartudannomor SetelahgenapduatahunUUITEdiundangkanperludilakukan penelitiantentangsejauhmanaUndang-Undanginiefektifberlaku dimasyarakat.UntukituBadanPembinaanHukumNasional KementerianHukumdanHakAsasiManusiaRIPeriode2010 memandang perlu melakukan Penelitian Hukum mengenai Efektifitas UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. B. Permasalahan Berdasarkanlatarbelakangtersebutdiatas,makapermasalahanyang akanditeliti,antaralainapakahketentuan-ketentuanyangberkaitan denganinformasidantransaksielektronikdalamUUITEtelahefektif terutama dari aspek pidananya? C.Tujuan Penelitian 1. Secara Umum Secaraumum,tujuanpenelitianadalahmenelitipermasalahanhukum berkenaan dengan efektifitas UU ITE dilihat dari aspek pidananya. 2.Secara Khusus

ATM melalui skimming dilaporkan pertama kali terjadi di Balidi13lokasi.Kemudianmerambahkekotabesardi Indonesia. Tujuanpenelitiansecarakhususadalahuntukmenganalisisketentuan-ketentuan pidana dalam UU ITE yang berkaitan dengan penyalahgunaan informasi dan transasksi elektronik. B.Kegunaan Penelitian 1. Secara TeoritisUntukmenganalisissecaramendalamtentangpermasalahanhukum berkaitan dengan efektifitas Undang-undang ITE. 2. Secara Praktis Penelitianinibergunasebagaibahanmasukandariparaahli,praktisi hukumdanmasyarakatdalamrangkapengembangandan pembentukanhukumutamanyaperbaikandanpenyempurnaan peraturan perundang-undangan yang berkaitan informasi dan transaksi elektronik. E. Kerangka Konsepsional dan Kerangka Teori 1. Kerangka Konsepsional Sesuaidenganjudulpenelitian,pokokbahasanadalahmasalah efektivitasUUITE.Olehkarenaitupenelitianinidilakukandengan asumsidasarbahwaimplementasiUUITEtampaknyabelum terlaksanasebagaimanayangdikehendaki.Dengandemikian, efektivitasundang-undang(hukum)merupakanvariabeldependen (variabelterpengaruh),sedangkanUUITEyangsaatiniberlaku merupakanvariabelindependen(variabelberpengaruh).Dengan menempatkan UU ITE sebagaivariabelindependen,makaakan dapat diukur keberhasilan berlakunya undang-undang yang berkaitan dengan ITE sebagai hukum positif.Adapun yang dimaksud dengan efektivitas sertainformasidantransaksielektronikdalamkerangkakonsepsional ini dijelaskan berikut ini: a.Efektifitas Secaraetimologi,kataefektivitasberasaldarikataefektifsebagai terjemahan dari kata effective dalam bahasa Inggris yang dalam bahasa Indonesia memiliki makna berhasil, dan dalam bahasa Belanda dikenal kata effectief yang memiliki makna berhasil guna.9 Secara umum, kata efektivitasmenunjukkankeberhasilandarisegitercapaitidaknya sasaranyangtelahditetapkan.Jikahasilnyasemakinmendekati sasaran,berartimakintinggiefektivitasnya.10Dalamkonteksdengan hukum,makaefektivitashukumsecaratatabahasadapatdiartikan sebagaikeberhasilgunaanhukum,yaitukeberhasilandalam mengimplementasikan hukum itu sendiri dalam tatanan masyarakat. 9NurulHakim,EfektivitasPelaksanaanSistem ArbitrasedanAlternatifPenyelesaianSengketaDalam HubungannyaDenganLembagaPeradilan, www.badilag.net. 10SondangP.Siagian,KiatMeningkatkan ProduktivitasKerja,(Jakarta,RinekaCipta,2002), halaman 24. Adapunsecaraterminologi,parapakarhukumdanpakarsosiologi memberikan pandangan yang beragam tergantung pada sudut pandang masing-masingpakar.SecaraumumSoerjonoSoekantomenyatakan bahwaderadjatefektivitassuatuhukumditentukanantaralainoleh tarafkepatuhanmasyarakatterhadaphukum,termasukolehpara penegakhukumnya.Sehinggadikenalsuatuasumsibahwataraf kepatuhan hukum yang tinggi merupakan suatu indikator berfungsinya suatu sistem hukum. Berfungsinya hukum merupakan pertanda bahwa hukumtersebuttelahmencapaitujuanhukum,yaituberusahauntuk mempertahankan dan melindungi masyarakat dalam pergaulan hidup.11 Dalamilmusosial,antaralaindalamsosiologihukum,masalahkepatuhan atauketaatan hukum atau kepatuhan terhadap kaidah-kaidah hukum padaumumnyatelahmenjadifaktoryangpokokdalammenakarefektif tidaknya sesuatu yang ditetapkan, dalam hal ini hukum.12 11SoerjonoSoekanto,Sosiologi:SuatuPengantar, Rajawali Pres: Bandung, 1996, halaman 19. 12 Ibid., halaman 20. SelanjutnyaSoerjonoSoekanto13mengungkapkanjugabahwayang dimaksuddenganefektivitashukumadalahsegalaupayayang dilakukanagarhukumyangadadalammasyarakatbenar-benarhidup dalammasyarakat,danagarkaidahhukumatausebuahperaturan berfungsibahkanhidupdalamtatanankehidupanmasyarakat,maka dikatakanlebihlanjutolehSoerjonoSoekantobahwakaidahhukum atau peraturan tersebut haruslah memenuhi tigaunsur sebagai berikut: 14

a.Hukumberlakusecarayuridis,apabilapenentuannya didasarkanpadakaidahyanglebihtinggitingkatannya (H.Kelsen),ataubilaterbentukmenurutcarayangtelah ditentukan atau ditetapkan (W.Zevenberger), atau apabila menunjukkanhubungankeharusanantarasuatukondisi dan akibatnya (J.H.A.Logeman); b.Hukum berlaku secara sosiologis, apabila kaidah tersebut efektif,artinyakaidahtersebutdapatdipaksakan berlakunyaolehpenguasa(teorikekuasaan),atau diterima dan diakui oleh masyarakat (teori pengakuan); 13 Ibid., halaman 53. 14Ibid., halaman 57. c.Hukumtersebutberlakusecarafilosofis;artinyasesuai dengan cita-cita hukum sebagai nilai positif tertinggi.SaciptoRahardjomenyatakandengantegasbahwabekerjanyahukum dalammasyarakattidaksertamertadanterjadibegitusaja,karena hukumbukanlahmerupakanhasilkaryapabrik,yangbegitukeluar langsungdapatbekerja,melainkanmemerlukanbeberapalangkah yangmemungkinkanketentuan(hukum)tersebutdijalankanatau bekerja.15 Sekurang-kurangnya ada empat langkah yang harus dipenuhi untukmengupayakanhukumatau aturan atauketentuan dapatbekerja dan berfungsi (secara efektif) yaitu:16 a.Adanyapejabat/aparatpenegakhukumsebagaimanaditentukan dalam peraturan hukum tersebut;b.Adanyaorang(individu/masyarakat)yangmelakukan perbuatanhukum,baikyangmematuhiataumelanggar hukum;c.Orang-orang tersebut mengetahui adanya peraturan; 15 Sacipto Rahardjo, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti: Bandung, 2000,halaman 70. 16 Ibid., halaman 72. d.Orang-orangtersebutsebagaisubjekmaupunobjek hukum bersedia untuk berbuat sesuai hukum. b.Teknologi Informasi (TI) SebelummembahaspengertianTI,lebihdahuludijelaskanpengertian teknologi. Adapun pengertian teknologi adalah sebagai berikut: secara etimologis,katateknologiberasaldarikatadalambahasaYunani yaitutechniqos(yangberartiketerampilanataukesenian)danlogos (yang berarti ilmu atau asas-asas utama). Sedangkan di dalam Webster Dictionary, makna teknologi disamakan dengan makna applied science (ilmuterapan)atautechnicalmethodtoachievepracticalpurposes (metodeteknisuntukmencapaitujuan-tujuanpraktis).Dalambidang ekonomi,teknologidimaknaisebagaitheapplicationofscientific knowledgetotheproductionofindustrialgoodsandimprovementof service(penerapanpengetahuanilmiahuntukmemproduksibarang-barang industri dan meningkatkan pelayanan).17 Sementaraitu,WIPO(WorldIntelectualPropertyOrganization) memberikandefinisiteknologiyangdiartikandalambahasa Indonesia sebagai berikut: 17 M. Arsyad Sanusi, op.cit., halaman 6. Baca jugaErmanRadjagugukdanRidwanKhairandy,Teknologi danAlihTeknologiDalamPerspektifHukum,Magister Ilmu Hukum, UU, Yogyakarta, 1999. Teknologiberartiperalatanuntukmemproduksisuatu produk,teknologiberartipenerapansuatuprosesuntuk menghasilkanjasaataupelayanantertentu,baikpengetahuan tersebutterefleksikandalambentukpenemuan,desain industri,modelpemakaianatausuatuvarietaspabrikbaru, ataudalambentukinformasi-informasidanketerampilan teknis maupun komersial beserta aktivitas-aktivitasnya.18 Berdasarkandefinisi-definisitersebutdapatdisimpulkanbahwa teknologimerupakanpenerapanilmupengetahuan(applicationsof science)untukmenghasilkanbarangataujasa.Dengandemikian, dapatdikatakanbahwaprodukdanjasamerupakanhasildari teknologi,tetapiprodukdanjasatersebutbukanmerupakan teknologi.19 Sedangkan,mengenaidefinisiinformasi,BarryB.Sookmandalam bukunyayang berjudul Computer, Internet, and Electronic Commerce Terms:Judicial,Legislave, and Technical Definitionsmengemukakan bahwakonsepinformasimemilikikonotasiyangsangatluas. Perintahatauserangkaianperintahsajatelahdapatdimaknaisebagai informasi.20

Disampingitu,mengutipdefinisiyangdiberikanolehNational ConferenceofCommissionersonUniformStateLawsdalam 18 Ibid, halaman 6-7 19 Ibid, halaman 6. 20 Ibid. UniformsComputerInformationTransactionsAct,Sookman menyatakan bahwa itsliah informasi juga dimaknai sebagai: 21 data,text,images,sounds,codes,computerprograms,software, data base, or the like Sedangkan,menurutPasal1angka3UUITE,TeknologiInformasi adalahsuatuteknikuntukmengumpulkan,menyiapkan,menyimpan, memproses,mengumumkan,menganalisis,danataumenyebarkan informasi. c.Informasi ElektronikMengacupadapengertianinformasisepertitersebutdiatasadalah: Data, teks, gambar-gambar sesuatu, kode-kode program computer dan sebagainya,makapengertianelektronikadalah:Teknologiyang memilikisifatlistrik,digital,maknetik,nir-kabel,opticelektro magnetik. Dengandemikianistilahinformasielektronikmengandungarti: Informasiyangdihasilkandikirim,diterima,disimpandandiolah secaraelektronik,termasuktapitidakterbataspadaelektronicdata interchange, e-mail, telegram, telek atau facsimile.22 21 Ibid. 22 Ibid., halaman 490. MenurutPasal1angka3UUITE,InformasiElektronikadalahsatu atausekumpulandataelektroniktermasuktetapitidakterbataspada tulisan,suaraataugambar,peta,rancangan,foto,electronicdata interchange(EDI),electronicmail,telegram,telex,telecopyatau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya. d. Transaksi ElektronikDewasaini,perusahaan-perusahaandanindistri-industridiseluruh duniatengahberlomba-lombauntukmenguasaidanmengekplorasi berbagai potensi yang dimiliki oleh internet. Karena internet memiliki sifat jangkaukeseluruhdunia(global),parapelakuperdaganganonlinemenjadi memilikikesempatanyanglebihbesardanlebihcpatdibandingkan dengansebelumnya.Untukmerebutpeluang-peluangbisnis internasional.Bahkan,saatinibanyakperusahaantelahmulaimencoba memanfatkaninternetuntukmemperluassalurandistribusi,untuk menghindaripersainganlangsungditempat-tempatpenjualanoffline, sebagaisumberinformasidansebagaisaranakomunikasiuntuk melakukanupaya-upayapemasaran,iklan,sertauntukmeningkatkan hubungan dengan konsumen. Dalamtransaksi-transaksionline,pedagangmemilikikatalok-katalok khususyangdidalamnyaparacalonpembelidapatmemperoleh informasidangambarantentangprodukdanbarang-barangyang ditawarkan.Selanjutnya,calonpembelitersebutbisamelakukan pemesanansecaraonlineataumelaluitelepon.Setelahitu,perintah pembayaranbiasanyaakandisampaikanmelaluitelepon,yang kemudiandiikutidenganprosespengirimanbarangmelaluisarana-sarana pengiriman tradisional.23 DalamUUITE(Pasal1ayat(2))yangdimaksuddengantransaksi elektronikadalahperbuatanhukumyangdilakukandengan menggunakan komputer, jaringan komputer, dan atau media elektronik lainnya.2.Kerangka Teori UntukmengetahuiefektifitasUUITE,makadalammenganalisis permasalahannyadigunakanteoriyangrelevan,dalamhaliniteori Lawrence M. Friedman mengenaisistem hukum.Menurut Friedman24 padaintisistemhukumitulahberadanyaaturanyangbenar-benar berjalan.Karenasalahsatufungsisistemhukumberkaitandengan 23 Ibid, halaman 194. 24LawrenceM.Friedman,HukumAmerika, SebuahPengantar,TerjemahanWishnuBasuki,Second Edition,Tatanusa,Jakarta,Indonesia,2001,halaman 190. perilakumengontrol,yaitumemerintahkanorangapayangharusdan jangandilakukan,dansistemhukumitumenjunjungperintah-perintahnya dengan paksa.25 Adatigakomponendalamsistemhukumyangmenentukanberfungsi ataubekerjanyahukum,yaitustrukturhukum,substansihukum,dan budaya hukum. Dengan meneliti ketiga komponen ini dapat dilakukan analisis terhadap berkerjanya hukum sebagai suatu sistem. Sistemhukummempunyaistruktur,kerangkaataurangkanya,bagian yangtetapbertahan,bagianyangmemberisemacambentukdan batasanterhadapkeseluruhan.Sedangkanmaksuddarisubstansi adalahaturan,norma,danpolaperilakunyatamanusiayangberada dalamsistemitu.Penekanannyaterletakpadahukumyanghidup, bukan hanya pada aturan dalam kitab hukum (law books). Selanjutnya, halinimembawakitakepadakomponenketigayaitubudayahukum, yaitu sikapmanusia terhadap hukum dan sistemhukum; kepercayaan, nilai,pemikirandanharapannya.Dengankatalain,budayahukum adalahsuasanapikiransosialdankekuatansosialyangmenentukan 25 Ibid, halaman 11. bagaimanahukumdigunakan,dihindariataudisalahgunakan.Tanpa budaya hukum sistem hukum itu sendiri tidak akan berdaya.26

Mengingatluasnyafaktor-faktordariketigakomponentersebutyang berpengaruhterhadapefektivitasundang-undangITE,makahanya beberapa faktor sajayang akan diteliti lebih lanjutyaitu subsatnsi dan strukturhukum.Darisubstansihukumakanditelitiketentuan-ketentuanterkaitdenganITEterutamadariaspekpidananyayang dimuatdalamhukumpositif.Strukturhukumyangdibahasadalah upayapenegakanhukumolehaparatpenegakhukum.Penegakan hukumolehaparatdikaitkandengansumberdayamanusianyadalam menegakkanUUITEdalamhalhukumpidananyasertaketersediaan sarana dan prasarananya. Disampingteoriyangtersebutdiatasadateoriyangrelevanuntuk menjelaskantentangefektivitashukumdariDonaldBlack.Untuk menyatakanefektivitassuatuhukumseyogianyadibicarakanlebih dahuluhukumdalamtararannormatif(lawinbooks)danhukum dalamtataranrealita(lawinaction),sebabtanpamembandingkan keduavariabeliniadalahtidakmungkinuntukmengukurtingkat efektifitas hukum. Donald Black berpendapat bahwa efektifitas hukum adalahmasalahpokokdalamsosiologihukumyangdiperolehdengan 26 Ibid, halaman 8. cara membandingkan antara realitas hukum dalam teori (law in theory) dengan realitas hukum dalam praktek (law in active) sehingga nampak adamyakesenjanganantarakeduanya.Hukumdianggaptidakefektif jikaterjadidisparitasantararealitashukumdanidealhukum.Untuk mencarisolusinya,langkahapayangharusdilakukanuntuk mendekatkankenyataanhukumdenganidealhukumagar2(dua) variable(lawintheorydanlawinaction)menjadisama.Pertanyaan selanjutnyaadalahmanakahyangharusberubahdarikeduavariable tersebut,apakahhukumanyangharusdiubahagarsesuaidengan tuntutanmasyarakatatausebaliknya,yaitutingkahlakumasyarakat yang harus berubah mengikuti kehendak hukum.27

F. Metode Penelitian Metodepenelitianyangdigunakanadalahpenelitiannormatif.Dalam penelitiannormatifdigunakandatasekunderberupaketentuan-ketentuanhukumnasionaldanbahan-bahanbacaanyangterkait denganjudulpenelitianyangdiperolehmelaluistudidokumen(studi kepustakaan).Untukmenambahdanmemperkuatdatasekunder dilakukan pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang ditujukan 27AchmadAli,DonaldBlack:KaryadanKritikan Terhadapnya(DilengkapiKomentarAwalsebagaiProlog daKomentarPenutupsebagaiKesimpulan,Makassar, 2000. kepadaresponden,yaitupenegakhukum(Kepolisian,Kejaksaan,dan Hakim), dan masyarakat. Metodepengolahandananalisisdatayangdipergunakandalam penelitianiniadalahmetodekualitatif.Metodepembahasanmasalah yang digunakan adalah metode analisis yuridis. G.Jadual Pelaksanaan Kegiatan Jadualpelaksanaankegiatanpenelitianiniadalahsebagai berikut: 1. Januari 2010:Persiapan 2. Februari Maret 2010:Penyusunan Proposal 3.April Mei 2010:Pemaparan ProposaI Penelitian 4.Juni Agustus 2010 :Penelitian Kepustakaan & Lapangan 5. September 2010 :Pembahasan 6.Oktober-November 2010 :Penyusunan Laporan Akhirdan PenyajianHasil Penelitian 7. Desember 2010:PenyerahanLaporan Akhir H.Personalia Tim Penelitian Narasumber:Prof. Dr. Ahmad M. Ramli, SH, MH, FCBArbKetua:Raida L. Tobing, SH, APUSekretaris:Adharinalti, SH, MH Anggota :1. Noor M. Aziz, SH, MH, MM 2. Ida Padmanegara, SH, MH 3. Purwanto, SH, MH 4. Ahyar Gayo, SH, MH. 5. Widya Oesman, SH, MH 6. Heru Wahyono, SH, MH7.RosmiDarmi,SH, MH Staf Sekretariat:1. Suliya, S.Sos 2. Muchtaril Amir I.Sistematika Penulisan Bab I :Pendahuluan Dalam Bab I dimuat antara lain tentang latar belakang dan tujuan penelitian, permasalahan, kerangka konsepsional dan kerangka teori, metode penelitian, jadwal pelaksanaan dan keanggotaan Tim Kerja . Bab II :Peraturan Perundang-undangan yang Terkait dengan ITE Dalam bab ini memuat tinjauan pustaka yang antara lain membahas tentang berbagaikonsepsidarisuatuistlilahyangterkaitdenganITEdanaspek pidananya,yangdiambildarisumberhukumnasional.Selainitujuga menguraikansecaragarisbesarmateriUUITEdanperaturanperundang- undangan yang terkait dengan UU ITE terutama dalam hal aspek pidananya. Bab III:Tanggapan Responden Terhadap Daftar Pertanyaan BabIIIinimerupakanhasilpengambilandatadaripararespondenberupa jawaban dan tanggapan atas kuesioner yang diajukan tim. Bab IV :EfektifitasUndang-UndangNomor11Tahun2008tentangInformasidan TransaksiElektronik (ITE) Dilihat dari Aspek Pidananya. Dalambabinidimuatanalisissesuaidenganidentifikasimasalah,yaitu ketentuan-ketentuan terkait ITE terutama aspek pidananya Bab V :Penutupa.Kesimpulan b.Saran BAB II PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN ITE A.Peristilahan dan Pengertian Dalambabiniakandikemukakanperistilahanbesertapengertiannya, yangdimuatdalamketentuan-ketentuanterkaitdenganInformasidan TransaksiElektronikyangdibahas,untukmenyamakanpersepsidan menghindaritimbulnyaperbedaanpenafsiranmengenaiobjekdan pokokmasalahdalampenelitianini.Sesuaidenganidentifikasi masalah,makaperistilahandanpengertianyangdibahasdalam penelitianini,yaitupengertian(i)informasielektronik,(ii)transaksi elektronik,(iii) tindak pidana, (iv) penegakanhukumdansanksi,juga (v) kepentingan umum. 1.Pengertian Informasi Elektronik Sebagaimanatelahdijelaskansecaraumumdalamkerangka konsepsional,mengenaiistilahdanpengertianinformasi elektroniksejalandenganpengertiantersebut,dalam peraturanperundang-undangannasionalpuntelahditegaskan apa yang dimaksud dengan informasi elektronik. BerdasarkanketentuanumumdalamPasal1BabIUndang-UndangNo.11Tahun2008,padaangka1,bahwayang dimaksuddenganinformasielektronikadalah:satuatau sekumpulandataelektronik,termasuktetapitidakterbatas pada tulisan, suara, gamabar, peta rancangan, foto, Elektronic DataInterchange(EDI),suratelektronik(electronicmail), telegram,teleks,telecopyatausejenisnya,huruf,tanda, angka,kodeakses,simbol,atauperfrasiyangtelahdiolah yangmemilikiartiataudapatdipahamiolehorangyang mampu memahaminya. Informasielektronikmerupakansalahsatuhalyangdiatur secarasubstansialdalamUUITEselaintransaksielektronik. Perkembanganpemanfaataninformasielektronikdewasaini, sudahmemberikankenyamanandankemanfaatannya. Sebagaicontoh,penggunaane-mailsangatmemudahkan setiaporangbisaberkomunikasimelaluipengirimanberita secara cepat, dan dapat melintasi wilayah baik lokal, regional, danbahkanhinggainternasional.Pemanfaatanpenyebaran informasielektronikini,telahmemberikanmanfaatdengan menjamurnyausahakecildanmenengahyangbergerakdi bidangpenjualanjasasepertiwarung-warunginternet (Warnet).Disampingitu,penyebaranarusinformasi elektronisini,jugadimanfaatkanuntukajangsilaturahmi untukmencariteman-temanbaruyangdikenaldengan facebook, yang sedang digandrungi oleh kaum remaja. Pemanfaatan informasi elektronik ini, juga dimanfaatkan oleh kalanganpemerintah,sepertilembaga-lembagapemerintah baiksipilmaupunTNI/Polri,KomisiPemilihanUmum Indonesia,untuksecaraotomatismemanfaatkaninformasi elektronikuntukkepentinganpengawasandanpengendalian fungsipemerintahan,dewasaini,untukmencegahterjadinya praktek-praktekkolusi,korupsi,dannepotisme,beberapa instansipemerintahansudahmenyelenggarakansuatusystem nobody-contact,sepertiinstansiKementrianHukumdan HAM,dalamhalpengangkatanpejabatnotarisdanPejabat PembuatAktaTanah(PPAT),danpejabatcalonpendaftar hanyamengirimkanberkaspermohonanmelaluiloket-loket danpengumumankeberatanditerimaatautidaknya diumumkanmelaluimassmediacetakataumelaluie-mail sehingga informasi itu tidak dapat diakses. Perbuatanyangdilarangolehundang-undangini28berkaitan denganinformasielektronikadalahmendistribusikan,atau membuatdapatdiaksesnyainformasielektronik,yang muatannyaberisimelanggarkesusilaan,muatanperjudian, penghinaan atau pemcemarannamabaik atau pemerasan dan atau pengancaman. Muatanyang berisimelanggar kesusilaan di antaranya adalah penayangan gambar-gambar porno dalam situs-situsinternetmaupunditeleponseluler.Penayangan gambarpornoitu,selainmelanggarundang-undangini,juga dapatdikenakanundang-undangtentangpornoaksidan pornografi. Demikian halnya dengan perjudian, dalam faktor tertentu baik diJakarta,Surabayatelahdibongkarsindikatperjudian denganmemanfaatkaninternet,khususnyadalam pertandingansepakbolabesar.Disampingitu,penyebaran informasielektronikinijugadipakaiuntukmelakukan penghinaanataupencemarannamabaik,sepertidalamkasus PritaMulyasarimelaluisalurane-mailmeskipunhanya sebatascurhatkepadateman-temannya.Sedangkan, penyebaraninformasielektronikuntukpemerasandanatau 28 Indonesia, Undang-undangtentangInformasidan TransaksiElektronik,UUNo.11Tahun2008,LNTahun 2008No.58,TLNNo.4843,Pasal27sampaidengan Pasal 37. pengancamanseringdilakukanolehparapenculikuntuk meminta tebusan tertentu. 2.Pengertian Teknologi Informasi DalamPasal1angka3UndangUndangNo11Tahun2008 tentangInformasidanTransaksiElektronik,pengertian teknologiinformasiadalah:suatuteknikuntuk mengumpulkanmenyiapkan,menyimpanmemproses, mengumumkan,menganalisisdanataumenyebarkan informasi. Istilahteknologiinformasimulaidipergunakansecaraluas tahun 80-an. Teknologiinimerupakanpengembangandariteknologi komputeryangdipadukandenganteknologitelekomunikasi. Definisikatainformasisendirisecarainternasionaltelah disepakatisebagaihasildaripengolahandatayangsecara prinsipmemilikinilaiatauvalueyanglebihdibandingkan dengandatamentah.Komputermerupakanbentukteknologi informasipertama(cikalbakal)yangdapatmelakukan prosespengolahandatamenjadiinformasi.29Dalamkurun 29BadanPembinaanHukumNasional,Laporan Tim Forum Dialog Hukum dan Non Hukum Kelompok Kerja BidangHukumdanTeknologiBPHNTahun2004, halaman 25. waktuyangkuranglebihsama,kemajuanteknologi telekomunikasiterlihatsedemikianpesatnya,sehinggatelah mampumembuatduniamenjaditerasalebihkecil.Dengan demikiankomputermerupakansalahsatuprodukdalam domainteknologiinformasidisampingModem,Router, Cracle,SAP,PranataMultimedia,CablingSystem,VSAT, dan lain sebagainya.30

Beberapapenuliskonsepteknologiinformasi mengungkapkan bahwa teknologi informasi disusun oleh tiga buahmatrasutamateknologi,31yaitu(i)teknologikomputer (computing)yangmenjadipendorongutamaperkembangan teknologiinformasi;(ii)teknologitelekomunikasiyang menjadiintiprosespenyebaraninformasisecaramassaldan mendunia;(iii)matraketigaadalahmatramuataninformasi yangmenjadifaktorpendorongutamaimplementasi teknologidalamseluruhbidang-bidangkegiatanmanusia.

30 Ibid., halaman 26. 31Sebagianpernyataaninidiungkapkanoleh BrianK.Williams,StaceyC.SawijendanSarahH.Hurt Chraison dalam Using InformationTechnology, A Practical IntroductiontoComputerandCommunications,McGraw Hill, 1989. Perkembanganketigamatrapembentukteknologiinformasi inipunmulaikonvergenmengikutikonsepilmuinformasi yang semakin matang. 3.Pengertian Transaksi Elektronik DalamPasal1angka2Undang-UndangNo.11Tahun2008 tentanginformasidanTransaksiElektronikyangdimaksuddenganTransaksiElektronikadalahperbuatanhukumyang dilakukandenganmenggunakankomputer,jaringan komputer, dan/atau media elektronik lainnya. Perbuatan hukum penyelenggaraan transaksi elektronikdapat dilakukandalamlingkuppublikataupunprivat.Parapihak yangmelakukantransaksielektroniswajibberitikadbaik dalammelakukaninteraksidan/ataupertukaraninformasi elektronikdanataudokumenelektronikselamatransaksi berlangsung.Penyelenggaraantransaksielektronisinidiatur dengan peraturan pemerintah. TransaksielektronikdiaturdalamPasal17Undang-undang No.11Tahun2008yangberbunyisebagaiberikut:(i) penyelenggaraantransaksielektronikdapatdilakukandalam lingkuppublikdanprivat;(ii)Parapihakyangmelakukan transaksielektroniksebagaimanadimaksudpadabutir(i) wajibberitikadbaikdalammelakukaninteraksidan/atau pertukaran informasi elektronik dan atau dokumen elektronik selamatransaksiberlangsung;(iii)Ketentuanlebihlanjut mengenaipenyelenggaraantransaksielektronissebagaimana dimaksud pada ayat (i) diatur dengan Peraturan Pemerintah. Dalam penjelasan pasal 17 ayat 1 Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 dijelaskanbahwaUndang-Undanginimemberikanpeluangterhadap pemanfaatanteknologiinformasiolehpenyelenggaraNegara,orang, badanusaha,dan/ataumasyarakat.Pemanfaatanteknologiinformasi harus dilakukan secarabaik, bijaksanabertanggungjawab, efektif, dan efisien,agardapatdiperolehmanfaatyangsebesar-sebesarnyabagi masyarakat. Transaksielektronikyangdituangkankedalamkontrakelektronik mengikat para pihak, sebagaimana diatur dalam Pasal 18 ayat (1). Para pihak memiliki kewenangan untuk memilih hukum yangyang berlaku bagitransaksielektronikinternasionalyangdibuatnya(Pasal18ayat 2).Jikaparapihaktidakmelalukanpilihanhukumdalamtransaksi elektronikinternasionalhukumyangberlakudisesuaikanpada asashukumperdataInternasional(Pasal18ayat(3).Parapihak memiliki kewenangan untuk menetapkan ke pengadilan, arbitrase, atau lembagapenyelesaiansengketaalternatiflainnya,yangbisa berwenangmenanganisengketayangmungkintimbuldaritransaksi elektronik internasional yang dilakukannya (Pasal 18 ayat 4). Jikaparapihaktidakmelakukanpilihanhukumsebagaimana dimaksuddiatas,penetapankewenanganpengadilan,arbitrase,atau lembagapenyelesaiansengketaalternatiflainnyayangberwenang menanganisengketayangmungkintimbuldaritransaksitersebut, didasarkanpadaasashukumperdatainternasional(Pasal18ayat5). Pilihanhukumyang dimaksud dalam undang-undangini,berdasarkan penjelasanPasal18ayat2Undang-UndangNo.11Tahun2008, bahwapilihanhukumyangdilakukanolehparapihakdalamkontrak internasionaltermasukyangdilakukansecaraelektronikdikenal dengan choose of law. 4.Pengertian Hukum Pidana Beberapaistilahyangmerupakanelemendanhal-halyang berkaitanlangsungdenganaspekpidanaantaralainadalah pengertian: a.Hukum Pidana MenurutZaenalAbidinistilahhukumpidana mengandungbeberapaarti32ataudapatdipandang 32 Zaedal Abidin Farid. Hukum Pidana I, Yakarta: Sinar Grafika, 2007, halaman 1. daribeberapasudut,yaitu:(i)DarisudutHukum PidanaSubjektifdan(ii)DarisudutHukumPidana Objektif atau juga disebut ius poenale yaitu sejumlah peraturanyangmengandunglarangan-laranganatau keharusan-keharusan di mana terhadap pelanggarnya diancam dengan pidana (sanksi hukum) bagi mereka yang melakukannya. Ius poenale dibagi dalam hukum pidana materiel dan hukumpidanaformil.Hukumpidanamaterielyang berisikanperaturan-peraturantentang:(i)perbuatan-perbuatanyangdapatdiancamdenganhukuman (Straafbaregeiten);(ii)Siapa-siapayangdapat dihukum,ataudenganperkataanlainmengatur pertanggunganjawabterhadaphukumpidana;(iii) Hukuman apayang dapat dijatuhkan terhadap orang yangmelakukanperbuatanyangbertentangan dengan undang-undang. Sedangkanhukumpidanaformil,ialahsejumlah peraturanyangmengandungcara-caraNegara mempergunakanhaknyauntukmelaksanakan hukumanterdapatdalamKitabUndangUndang Hukum Pidana, atau yang berkaitan dengan Undang-

UndanganNomor11Tahun2008tentangITE terdapat dalam Pasal 45 sampai dengan Pasal 52. Sedangkanhukumpidanaformilatauhukumacara pidanamengandungperaturan-peraturanbagaimana carahukumpidanainabstractodibawakedalam suatu in concreto. Hukum pidana formil dapat dilihat dalamUUNomor8Tahun1981tentangKitab UndangUndangHukumAcaraPidana,dandalam UUNo.11Tahun2008tentangITEdiaturdalam BabXtentangPenyidikanPasal42sampaidengan Pasal 44. b.Istilah Perbuatan (tindak) Pidana Istilahperbuatan/tindakpidanaadalahsuatu perbuatanyangtelahmelanggarhukumdandapat dikenakansanksipidanadanyangharusmemenuhidua unsur, yakni adanya unsur actus reus atau unsur esensialdarikejahatan(physicalelement)danmens rea (mental element), yaitu keadaan sikap batin.33

Alirandualismesebaliknya,menyatakan,bahwa actusreussajayangmerupakanunsursuatudelik, 33 Ibid.,halaman 35. sedangkanmensreatermasukpertanggungjawaban pembuat. Hukumpidanamenganutasaslegalitassebagai ukurantindakpidana.Asaslegalitasini(Nullum delictumsinelegedannullapoenasinelege,34asas ini cocok untuk hukum pidana tertulis. Asas legalitas tersebutmenentukanunsursuatuperbuatandapat dipidanaberdasarkanpadaaturan-sturanhukum tertulisyangtelahmenetapkanadanyasanksi pidana.35

Actusnonfacitreumnisimeussitrea,asasini menyatakanbahwasuatuperbuatantidakdapat menjadikan seseorang berubah bilamanamaksudnya tidak berubah.36 MenurutH.A.ZaenalAbidin,bahwadikebanyakan negara,perbuatandansikapbatinseseorang 34 Kitab Undang-undang Hukum Pidana Indonesia Pasal 1 ayat 1. 35RomliAtmasasmita,TindakPidanaNarkotik TransnasionaldalamSistemHukumPidanaIndonesia, Bandung: Citra Aditya Bhakti, 1997, halaman 40. 36 Ibid, halaman 42. dipersatukandanmenjadisyaratadanyaperbuatan pidana-selanjutnyapandanganbeliaubahwa terhadapasastersebutrumusanactusreusharus didahulukanyaituperbuatancriminal(criminalact). Setelahdiketahuiadanyaperbuatanpidanasesuai rumusanundang-undangbarulahdiselidikiterhadap sikapbatinpembuatketentuantersebutjelas mendahulukanperbuatanpidanadankalauterbukti barulahmempertimbangkantentangkesalahan terdakwayangmerupakanunsurpertanggung jawaban pidana. Actusreusadalahmenyangkutperbuatanyang melawanhukum(unlawfulact).Sedangkanmens reamencakupunsur-unsurpembuattindakpidana yaitusikapbatindisebutunsuresubjektifsuatu tindakpidanaataukeadaanpsikispembuat.Mens reaadalahsikapbatinpembuatyangolehtindakan yangmelanggarsesuatularangandankeharusan yang telah ditentukan tersebut. Delik disebut sebagai unsursubjektif,yangkalauunsur-unsurnyaterbukti makaberartiterbuktinyapertanggungjawaban pembuat delik.37 37 Ibid, halaman 43. Unsur-unsurnyaadalahkemampuanbertanggung jawab.Kesalahandalamartiluas(dolusdanculpa lata),tidakadanyadasarpemaafyangsemuanya melahirkan dapat dipidananya pembuat delik.c.Sanksi Pidana PengertiansanksipidanamenurutRomli Atmasasmita38yangmenyitirpendapatBambang Poernomo adalah salah satu sarana paling aktif yang dipergunakanuntukmenanggulangikejahatan, namundemikianpidanabukansaranasatu-satunya, sehinggaapabilaperludipergunakankombinasi denganupayasosiallainnya.Misalnyaprinsip pidana ultimum remedium,39 yang tidak menonjolkan sikap primum remedium.

38 Ibid., halaman 40. 39VanBemmelenberpendapatbahwaRemedium harusdiartikanupaya(middle),bukanlahsebagaialat untukmemulihkanketidakadilanatauuntuk memulihkankerugian,melainkanupayauntuk memulihkankeadaanyangtidaktenteramdidalam masyarakat,yangapabilatidakdilakukansesuatu terhadapketidakadilanitudapatmenyebabkanmain hakim sendiri. Hukumpidanaharusdipergunakanlebihbersifat preventif daripada cara-cara represif , karena hukum pidanajelas-jelasmempunyaisifatkontradiktifdan mudahdisalahgunakan.Olehkarenaituhukum pidanadapat diarahkan padaperansubsideryaitu jikaterlebihdahulutidakberhasildipergunakan sarana sosial lain yang dianggap cocok. Dilihatdariperumusantindakpidanayangmenitik beratkanpadapengawasandanpengendalian tindakanhukumdiatas,permasalahannyaadalah menyangkuthukumadministrasinegarayang memuatsanksipidana.Halinisesuaidengan pendapatRomliAtmasasmitayangmengutip pendapatSudartoyangtelahmenyusunkategorisasi tentangUndang-undangHukumPidanakhusus terbagidalamtigakelompokyaituUndang-undang yangtelahdikodifikasikan,peraturan-peraturan hukum administratif yang memuat sanksi pidana dan undang-undangyangmemuathukumpidana khusus.40 40 Romli Atmasasmita, op.cit., halaman 47. Pentingnyakepastiantersebutantaralain menyebutkanbahwapengawasanterhadap pelaksanaanketentuan-ketentuanharusdilakukan secaraketat.Suatuancamanhukumanbenar-benar efektifatautidakutuhmencegahterjadinya kejahatantergantungpulapadapersepsimanusia terhadapresikoyangdideritanyaapabilamelanggar suatu norma tertentu. Karakteristiksubyekhukumyangterkenasanksi dapatdikatakanbahwasemakinkecilruanglingkup ancamanhukuman,semakinbesarpengaruhnya sehinggasemakinbesarpulaefektifitashukuman yangdidukungolehsanksitersebut.Dengan perkataan lain, bahwa pembentuk hukum harus dapat menyusun peraturan-peraturanyangsecaralangsung mengenai jantung masalah yang diakhirinya. Dengan demikian,tidaklahbenarbahwasanksiyangberat (sepertiyangadadalamUUNo.11Tahun2008) akan dipatuhi oleh warga negara, karena sanksi tidak mutlak berhubungan dengan rasa takut, tapi juga rasa segan, ataupun sudah mendarah daging. 5.Pengertian Kepentingan Umum MenurutSudiknoMertokusumo41dalamperaturan perundang-undangan,mengenaiistilahkepentinganumum tidak ada definisi yang jelas dan memuaskan. SejakzamanHindiaBelandatelahdikenalpengertian kepentinganumumdenganistilahalgemeenbelang(antara lain pasal 37 KUHD), openbaar belang (antara lain dalam S. 1906Nomor348),tenalgemeeenenutte(antaralainpasal 570KUHPerdata)ataupubliekbelang(antaralaindalamS 1920 Nomor 574). Dizamankemerdekaan,istilahkepentinganumumtelah banyak diatur dalam pelbagai peraturan perundang-undangan, yangrumusannyaberbedasatusamalain.Olehkarenaitu, kepentinganumumberartikepentinganbangsadannegara dan/ataukepentinganmasyarakatbersamadan/atau kepentinganpembangunan,sesuaidenganperaturan perundang-undangan yang berlaku.42 41SudiknoMertokusumo,KepentinganUmum, http://sudiknoartikel.blogspot.com/2008/03/kepentingan-umum.html . 42Indonesia,Undang-undangtentangPeradilan TataUsahaNegara,UUNo.5Tahun1986,LNTahun 1986 No. 77. TLN No. 4380, Penjelasan Pasal 49 b. DalamPenjelasanPasal32Undang-undangNomor5Tahun 1991TentangKejaksaandikatakanbahwakepentinganumumadalahkepentinganbangsadannegaradan/atau kepentinganmasyarakatluas.Kepentinganumumharusdapatmenunjangpembangunannasionaldibidangilmu pengetahuan,pendidikan,pariwisata,danlain-lain,demikian bunyiPenjelasanPasal4ayat1Undang-UndangNo.5Tahun1992 tentangBendaCagarBudaya.Sedemikianluasnyapengertian kepentinganumumsehinggasegalamacamkegiatandapat dimasukkan dalam kegiatan demi kepentingan umum. Kepentingan adalah tuntutan perorangan atau kelompok yang diharapkan untuk dipenuhi dan pada hakekatnya mengandung kekuasaanyangdijamindandilindungiolehhukumdalam melaksanakannya.Didalammasyarakatterdapatbanyak sekalikepentingan-kepentingan,baikperoranganmaupun kelompok, yang tidak terhitung jumlah maupun jenisnya yang harusdihormatidandilindungidanwajarlahkalausetiap orangataukelompokmengharapkanataumenuntut kepentingan-kepentingannyaitudilindungidandipenuhi, yangsudahtentutidakmungkindipenuhisemuanya sekaligus,mengingatbahwakepentingan0-kepentinganitu, kecualibanyakyangberbedabanyakpulayangbertentangan satusamalain.Tidakdapatdisangkalbahwatindakan Pemerintahharusditujukankepadapelayananumum, memperhatikandanmelindungikepentinganorangbanyak (kepentingan umum). Jadisecarateoritisdapatlahdikatakanbahwakepentingan umummerupakanresultansihasilmenimbang-nimbang sekian banyakkepentingan-kepentingan di dalammasyarakat denganmenerapkankepentinganyangutamamenjadi kepentinganumum.Secarapraktisdankonkretakhirnya diserahkankepadahakimuntukmenimbang-nimbang kepentinganmanayanglebihutamadarikepentinganyang lain secaraproporsional(seimbang)dengantetapmenghormati kepentingan-kepentinganyanglain.Memangtidakmudah, akantetapisebaliknyatidakseyogyanyauntukmemberi batasan atau definisi yang konkret mutlak dan ketat mengenai kepentinganumum,karenakepentinganmanusiaitu berkembangdandemikianpulakepentinganumum,namun perlukiranyaadasaturumusanumumsebagaipedoman tentangpengertiankepentinganumumyangdapatdigunakan terutamaolehhakimdalammemutuskansengketayang berkaitandengankepentinganumum,yangdinamistidak tergantungpadawaktudantempat.Tiap-tiapkasusharus dilihatsecarakasuistis.Sudahlahtepatkalauyangakhirnya menentukanapasajayangtermasukpengertiankepentingan umumadalahhakimatauundang-undangberdasarkan rumusan yang umum tadi. Seyogyanyakepentinganumumdalamperaturanperundang-undangantetapdirumuskansecaraumum,luas.Kalau dirumuskansecararinciataukasuistisdalamperaturan perundang-undanganpenerapannyaakankaku,karenahakim laluterikatpadarumusanundang-undang.Rumusanumum olehpembentukundang-undangakanlebihluwes/fleksibel karena penerapan atau penafsirannya oleh hakim berdasarkan kebebasannya,dapatsecarakasuistisdisesuaikandengan perkembangan masyarakat dan keadaan. 6.Peran Pemerintah dan Peran Masyarakat PengertianPeranPemerintahdalamUndang-undangNomor 11Tahun2008tentangInformasidanTransaksiElektronik dalamPasal40adalah(i)pemerintahmemfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi dan transaksi elektronik; (ii) melindungikepentinganumumdarisegalajenisgangguan sebagaiakibatpenyalahgunaaninformasielektronikdan transaksielektronikyangmenggangguketertibanumum, sesuaidenganperaturanperundang-undangan;(iii) Pemerintahmenetapkaninstansiatauinstitusiyangmemiliki dataelektronikstrategisyangwajibdilindungi;(iv)Instansi atauinstitusisebagaimanadimaksudpadabutir(iii)harus membuatdokumenelektronikdanrekamcadang elektroniknyasetelahmenghubungkannyakepusatdata tertentu untuk kepentingan pengamanan data; (v) Instansi atau institusilainselaindiaturpadabutir(iv)membuatdokumen elektronikdarirekamcadangelektroniknyasesuaidengan keperluan dengan perlindungan data yang dimilikinya 7.Peran Masyarakat Peranmasyarakatdiaturdalampasal41Undang-undang Nomor11Tahun2008.yangdimaksudperanmasyarakat dalamhaliniadalah:(i)masyarakatdapatberperan meningkatkanpemanfaatantehnologiinformasimelalui penggunaandanpenyelenggaraansistemelektronikdan transaksielektroniksesuaidenganundang-undangini(ii) Peran masyarakat sebagaimana dimaksudpada butir (i) dapat diselenggarakanmelaluilembagayangdibentukoleh masyarakatyaitu lembagayang bergerak di bidang tehnologi informasidantransaksielektreonik(iii)Lembaga sebagaimanadimaksudpadabutir(ii)dapatmemilikifungsi konsultasi dan mediasi. 8.Pengertian Penegakan Hukum Penegakanhukummencakuplembaga-lembagayang menerapkan(misalnyapengadilan,kejaksaan,kepolisian), pejabat-pejabatyangmemegangperansebagaipelaksanaan atau penegak hukum (misalnya para hakim, jaksa, polisi) dan segi-segiadministratif(misalnyaprosesperadilan, pengusutan, penahanan dan seterusnya).43 MenurutJimlyAsshidiqie44:penegakanhukumdalamarti luas mencakup kegiatan untuk melaksanakan dan menerapkan hukumsertamelakukantindakanhukumterhadapsetiap penyelenggaraataupenyimpanganhukumyangdilakukan olehsubyekhukum,baikmelaluiprosedurpengadilan ataupunmelaluiprosedurarbitrasedanmekanisme penyelesaiansengketalainnya(alternativedisputesnor conflict resolution). Bahkan dalam pengertian yang lebih luas lagi,kegiatanpenegakanhukummencakuppulasegala sesuatuaktivitasyangdimaksudkanagarhukumsebagai 43JimlyAssidiqie,KonstitusidanKonstitusi Analisme, Jakarta: Sekretaris Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI, 2006, halaman 385. 44 Ibid,., halaman 386. perangkatkaidahnormatifyangmengaturdanpengikatpara subyekhukumdalamsegalaaspekkehidupanbermasyarakat danbernegarabenar-benarditaatidansungguh-sungguh dijalankansebagaimanamestinya.Selanjutnyadikatakan bahwadalamartisempit,penegakanhukumitumenyangkut kegiatanperadilanterhadapsetiappelanggaranatau penyimpanganterhadapperaturanperundang-undangan, khususnya,yanglebihsempitlagimelaluiprosesperadilan pidanayangmelibatkanperanaparatkepolisian,kejaksaan, advokat atau pengacara dan badan-badan peradilan. Dalamkaitannyadengantindakpidanainformasitransaksi elektronik,penegakanhukumnyatidakdapatdilepaskandari peranandankomitmenparapenegakhukumnya,yaitu: penyidik,penuntutumum,danhakim.Penegakhukumharus mampumengakomodasiharapanmasyarakatakanrasa keadilan, bukan pembalasan dendam terhadap individu warga negara.Implementasiundang-undanginikhususnyadalam penegakanhukum,membutuhkanpartisipasimasyarakat untuk membuat laporan atau pengaduan. Untukituundang-undangakanefektipbilamanadapat memberikanmotivasikepadamasyarakatuntukdapat menggunakankewajibannyamelaporkanadanyakejahatan tersebutsehinggapenegakhukum,sepertipolisi,jaksa,dan hakimdapatmenindak-lanjutilaporanataupengaduan masyarakatituuntukmenjagakewibawaanaparatpenegak hukum itu agar tidak dituduh telah menyelewengkan perkara. B.Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) SebelummembahastentangketentuanpidanadalamUUITE,ada baiknyaterlebihdahulumembahasKUHPsebagaiketentuanpidana secaraumum.BerikutinibeberapapasaldalamKUHPyangterkait dengan ketentuan pidana dalam UU ITE, yaitu: 1.Bab XIV tentang Kejahatan Terhadap Kesusilaan a.Pasal 281 Diancamdenganpidanapenjarapalinglamaduatahundelapanbulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah:1.barang siapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan;2.barangsiapadengansengajadandidepanoranglainyangadadi situbertentangan dengan kehendaknya, melanggar kesusilaan b.Pasal 282. (1) Barang siapa menyiarkan, mempertunjukkan atau menempelkan di mukaumumtulisan,gambaranataubendayangtelahdiketahui isinyamelanggarkesusilaan,ataubarangsiapadenganmaksud untukdisiarkan,dipertunjukkanatauditempelkandimuka umum,membikintulisan,gambaranataubendatersebut, memasukkannyakedalamnegeri,meneruskannya, mengeluarkannyadarinegeri,ataumemilikipersediaan,ataupun barangsiapasecaraterang-teranganataudenganmengedarkan surattanpadiminta,menawarkannyaataumenunjukkannya sebagaibisadiperoleh,diancamdenganpidanapenjarapaling lamasatutahunenambulanataupidanadendapalingtinggi empat ribu lima ratus rupiah.(2) Barang siapa menyiarkan, mempertunjukkan atau menempelkan di mukaumumtulisan,gambaranataubendayangmelanggar kesusilaan, ataupun barang siapa dengan maksud untuk disiarkan, dipertunjukkanatauditempelkandimukaumum,membikin, memasukkankedalamnegeri,meneruskanmengeluarkannya darinegeri,ataumemilikipersediaan,ataupunbarangsiapa secaraterang-teranganataudenganmengedarkansurattanpa diminta,menawarkan,ataumenunjuksebagaibisadiperoleh, diancam,jikaadaalasankuatbaginyauntukmendugabahwa tulisan,gambazanataubendaitume!anggarkesusilaan,dengan pidanapalinglamasembilanbulanataupidanadendapaling banyak empat ribu lima ratus rupiah.(3)Kalauyangbersalahmelakukankejahatantersebutdalamayat pertamasebagaipencarianataukebiasaan,dapatdijatuhkan pidanapenjarapalinglamaduatahundelapanbulanataupidana denda paling banyak tujuh puluh lima ribu rupiah. c.Pasal 283. (1)Diancamdenganpidanapenjarapalinglamasembilanbulanatau pidanadendapalingbanyaksembilanriburupiah,barangsiapa menawarkan,memberikanuntukterusmaupununtuksementara waktu, menyerahkan atau memperlihatkan tulisan, gambaran atau bendayangmelanggarkesusilaan,maupunalatuntukmencegah ataumenggugurkankehamilankepadaseorangyangbelum dewasa,danyangdiketahuiatausepatutnyaharusdidugabahwa umumyabelumtujuhbelastahun,jikaisitulisan,gambaran, benda atau alat itu telah diketahuinya.(2) Diancam dengan pidanayang sama, barangsiapamembacakanisi tulisanyangmelanggarkesusilaandimukaoranngyangbelum dewasa sebagaimana dimaksud dalam ayat yang lalu, jika isi tadi telah diketahuinya.(3)Diancamdenganpidanapenjarapalinglamaempatbulanatau pidana kurungan paling lama tiga bulan atau pidana denda paling banyaksembilanriburupiah,barangsiapamenawarkan, memberikanuntukterusmaupununtuksementarawaktu, menyerahkanataumemperlihatkan,tulis-an,gambaranatau bendayangmelanggarkesusilaan,maupunalatuntukmencegah ataumenggugurkankehamilankepadaseorangyangbelum dewasasebagaimanadimaksuddalamayatpertama,jikaada alasankuatbaginyauntukmenduga,bahwatulisan,gambaran ataubendayangmelang-garkesusilaanataualatituadalahalat untuk mencegah atau menggugurkan kehamilan.d.Pasal 283 bis. Jikayangbersalahmelykukansalahsatukejahatantersebutdalam pasal282dan283dalammenjalankanpencariannyadanketikaitu belum lampau dua tahun sejak adanya pemidanaan yang menjadi pasti karena kejahatan semacam itu juga, maka dapat di cabut haknya untuk menjalankan pencarian tersebut.e.Pasal 284 (1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan:l.a.seorangpriayangtelahkawinyangmelakukangendak (overspel padahal diketahui bahwa pasal 27 BW berlaku baginya,b.seorangwanitayangtelahkawinyangmelakukangendak, padahaldiketahuibahwapasal27BWberlaku baginya; 2.a.seorangpriayangturutsertamelakukanperbuatanitu, padahaldiketahuinyabahwayangturutbersalahtelah kawin;b.seorangwanitayang telahkawinyang turutsertamelakukan perbuatanitu,padahaldiketahuiolehnyabahwayang turutbersalahtelahkawindanpasal27BWberlaku baginya.(2) Tidakdilakukanpenuntutanmelainkanataspengaduansuami/istri yangtercemar,danbilamanabagimerekaberlakupasal27BW, dalamtenggangwaktutigabulandiikutidenganpermintaan bercerai atau pisah-meja dan ranjang karena alasan itu juga.(3)Terhadap pengaduan ini tidak berlaku pasal 72, 73, dan 75.(4) Pengaduan dapat ditarik kembali selama pemeriksaan dalam sidang pengadilan belum dimulai.(5)Jikabagisuami-istriberlakupasal27BW,pengaduantidak diindahkanselamaperkawinanbelumdiputuskankarena perceraianatausebelumputusanyangmenyatakanpisahmeja dan tempat tidur menjadi tetap. f. Pasal 285 Barangsiapadengankekerasanatauancamankekerasanmemaksa seorangwanitabersetubuhdengandiadiluarperkawinan,diancam karenamelakukanperkosaandenganpidanapenjarapalinglamadua belas tahun.g. Pasal 286 Barangsiapabersetubuhdenganseorangwanitadiluarperkawinan, padahaldiketahui bahwawanita itu dalam keadaan pingsan atau tidak berdaya, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.h. Pasal 287 (1)Barangsiapabersetubuhdenganseorangwanitadiluar perkawinan,padahaldiketahuinyaatausepatutnyaharus diduganyabahwaumumyabelumlimabelastahun,ataukalau umurnyatidakjelas,bawabelumwaktunyauntukdikawin, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun. (2)Penuntutanhanyadilakukanataspengaduan,kecualijikaumur wanita belum sampai dua belas tahun atau jika ada salah satu hal berdasarkan pasal 291 dan pasal 294.i. Pasal 288 (1) Barang siapa dalam perkawinan bersetubuh dengan seormig wanita yangdiketahuinyaatausepatutnyaharusdidugunyabahwayang bersangkutanbelumwaktunyauntukdikawin,apabilaperbuatan mengakibatkanluka-lukadiancamdenganpidanapenjarapaling lama empat tahun.(2)Jikaperbuatanmengakibatkanluka-lukaberat,dijatuhkanpidana penjara paling lama delapan tahun.(3)Jikamengakibatkanmati,dijatuhkanpidanapenjarapalinglama dua belas tahun.j. Pasal 289 Barangsiapadengankekerasanatauancamankekerasanmemaksa seorang untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, diancamkarenamelakukanperbuatanyangmenyerangkehormatan kesusilaan, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.k. Pasal 290 Diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun:1.barangsiapamelakukanperbuatancabuldenganseorang,padahaldiketahuinya bahwa orang itu pingsan atau tidak berdaya;2.barangsiapamelakukanperbuatancabuldenganseorangpadahal diketahuinyaatausepatutnyaharusdiduganya,bahwaumumya belumlimabelastahunataukalauumumyatidakjelas,yang bersangkutan belum waktunya untuk dikawin:3.barangsiapamembujukseseorangyangdiketahuinyaatau sepatutnyaharusdiduganyabahwaumurnyabelumlimabelas tahunataukalauumumyatidakjelasyangbersangkutanatau kutanbelumwaktunyauntukdikawin,untukmelakukanatau membiarkandilakukanperbuatancabul,ataubersetubuhdiluar perkawinan dengan orang lain. l. Pasal 291 (1) Jika salah satu kejahatan berdasarkan pasal 286, 2 87, 289, dan 290 mengakibatkan luka-lukaberat, dijatuhkan pidanapenjarapaling lamaduabelastahun;(2)Jikasalahsatukejahatanberdasarkan pasal285,286,287,289dan290mengakibatkankematisn dijatuhkan pidana penjara paling lama lima belas tahun.m. Pasal 292 Orangdewasayangmelakukanperbuatancabuldenganoranglain sesamakelamin,yangdiketahuinyaatausepatutnyaharusdiduganya belum dewasa, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun.n. Pasal 293 (1) Barang siapa dengan memberi atau menjanjikan uang atau barang, menyalahgunakan pembawa yang timbul dari hubungan keadaan, ataudenganpenyesatansengajamenggerakkanseorangbelum dewasadanbaiktingkahlakunyauntukmelakukanatau membiarkandilakukanperbuatancabuldengandia,padahal tentangbelumkedewasaannya,diketahuiatauselayaknyaharus diduganya,diancamdenganpidanapenjarapalinglamalima tahun.(2)Penuntutanhanyadilakukanataspengaduanorangyangterhadap dirinya dilakukan kejahatan itu.(3) Tenggang waktu tersebut dalam pasal 74 bagi pengaduan ini adalah masing-masing sembilan bulan dan dua belas bulan.o. Pasal 294 (1)Barangsiapamelakukanperbuatancabuldengmanaknya,tirinya, anakangkatnya,anakdibawahpengawannyayangbelum dewasa,ataudenganorangyangbelumdewasayang pemeliharaanya,pendidikanataupenjagaannyadiannyayang belum dewasa, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.(2) Diancam dengan pidana yang sama:1.pejabatyangmelakukanperbuatancabuldenganorangyang karena jabatan adalah bawahannya, atau dengan orang yang penjagaannya dipercayakan atau diserahkan kepadanya,2. pengurus, dokter, guru, pegawai, pengawas atau pesuruh dalam penjara,tempatpekerjaannegara,tempatpen-didikan, rumahpiatu,rumahsakit,rumahsakitjiwaataulembaga sosial, yang melakukan perbuatan cabul dengan orang yang dimasukkan ke dalamnya.p. Pasal 295 (1) Diancam:1.dengan pidana penjara paling lama lima tahun barang siapa dengan sengaja menyebabkan atau memudahkan dilakukannya perbuatan cabulolehanaknya,anaktirinya,anakangkatnya,atauanakdi bawah pengawasannya yang belum dewasa, atau oleh orang yang belumdewasayangpemeliharaannya,pendidikanatau penjagaannyadiserahkankepadanya,ataupunolehbujangnya atau bawahannya yang belum cukup umur, dengan orang lain; 2.denganpidanapenjarapalinglamaempattahunbarangsiapa dengansengajamenghubungkanataumemudahkanperbuatan cabul,kecualiyangtersebutdalambutir1diatas.,yang dilakukan oleh orang yang diketahuinya belum dewasa atau yang sepatutnya harus diduganya demikian, dengan orang lain.(2)Jikayangrsmelakukankejahatanitusebagaipencarianatau kebiasaan, maka pidana dapat ditam sepertiga.q. Pasal 296 Barang siapa dengan sengaja menyebabkan atau memudahkan bul oleh oranglaindenganoranglain,danmenjadikannyasebagaipencarian atau kebiasaan, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak lima belas ribu rupiah.r. Pasal 297 Perdaganganwanitadanperdagangananaklaki-lakiyangbelum dewasa, diancam dengan pidana penjara paling lama enam tahun. s. Pasal 298 (1)Dalamhalpemidanaanberdasarkansalahsatukejahatandalam pasal281,284-290dan292-297,pencabutanhakhak berdasarkan pasal 35 No. 1 - 5 dapat dinyatakan.(2)Jikayangbersalahmelakukansalahsatukejahatanberdasarkan pasal 292 - 297 dalam melakukan pencariannya, maka hak untuk melakukan pencarian itu dapat dicabut.t. Pasal 299 (1)Barangsiapadengansengajamengobatiseorangwanitaatau menyuruh supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapanbahwakarenapengobatanituhamilnyadapat digugurkan,diancamdenganpidanapenjarapalinglamaempat tahunataupidanadendapalingbanyakempatpuluhlimaribu rupiah.(2)Jikayangbersalahberbuatdemikianuntukmencarikeuntungan, ataumenjadikanperbuatantersebutsebagaipencarianatau kebiasaan,ataujikadiaseorangtabib,bidanataujuruobat, pidananya dapat ditambah sepertiga(3)Jikayangbersalahmelakukankejahatantersebutdalam menjalankanpencariannya,dapatdicabuthaknyauntuk menjalakukan pencarian itu.u. Pasal 300 (1) Diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun atau denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah:1.barangsiapadengansengajamenjualataumemberikan minumanyangmemabukkankepadaseseorangyangtelah kelihatanmabuk;Perdaganganwanitadanperdagangan anaklaki-lakiyangbelumdewasa,diancamdenganpidana penjara paling lama enam tahun.2.barangsiapadengansengajamembikinmabukseoranganak yang umurnya belum cukup enam belas tahun;3.barangsiapadengankekerasanatauancamankekerasan memaksaoranguntukminumminumanyangmemabukan. (2)Jikaperbuatanmengakibatkanluka-lukaberat,yang bersalahdiancamdenganpidanapenjarapalinglamatujuh tahun.(3)Jikaperbuatanmengakibatkankematian,yangbersalahdiancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.(4)Jikayangbersalahmelakukankejahatantersebutdalam menjalankanpencariannya,dapatdicabuthaknyauntuk menjalankan pencarian itu.v. Pasal 301 Barangsiapamemberiataumenyerahkankepadaoranglainseorang anakyangadadibawahkekuasaainnyayangsahdanyangumumya kurangdariduabelastahun,padahaldiketahuibahwaanakituakan dipakaiuntukataudiwaktumelakukanpengemisanatauuntuk pekerjaanyangberbahaya,atauyangdapatmerusakkesehatannya, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.w. Pasal 302 (1) Diancam dengan pidana penjara paling lama tiga bulan atau pidana dendapalingbanyakempatribulimaratusrupiahkarena melakukan penganiayaan ringan terhadap hewan:1.barangsiapatanpatujuanyangpatutatausecaramelampaui batas,dengansengajamenyakitiataumelukaihewanatau merugikan kesehatannya;2.barang siapatanpatujuanyang patut atau denganmelampaui batasyangdiperlukanuntukmencapaitujuanitu,dengan sengajatidakmemberimakananyangdiperlukanuntuk hidupkepadahewan,yangseluruhnyaatausebagian menjadikepunyaannyadanadadibawahpengawasannya, atau kepada hewan yang wajib dipeliharanya.(2)Jikaperbuatanitumengakibatkansakitlebihdariseminggu,atau cacatataumenderitaluka-lukaberatlainnya,ataumati,yang bersalahdiancamdenganpidanapenjarapalinglamasembilan bulan, atau pidanadendapaling banyak tigaratus rupiah, karena penganiayaan hewan.(3)Jikahewanitumilikyangbersalah,makahewanitudapat dirampas.(4) Percobaan melakukan kejahatan tersebut tidak dipidana.x. Pasal 303 (1)Diancamdenganpidanapenjarapalinglamasepuluhtahunatau pidanadendapalingbanyakduapuluhlimajutarupiah,barang siapa tanpa mendapat izin:1.dengansengajamenawarkanataumemberikankesempatan untuk permainan judi dan menjadikannya sebagai pencarian, ataudengansengajaturutsertadalamsuatuperusahaan untuk itu; 2.dengansengajamenawarkanataumemberikesempatan kepadakhalayakumumuntukbermainjudiataudengan sengaja turut serta dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak peduliapakahuntukmenggunakankesempatanadanya sesuatu syarat atau dipenuhinya sesuatu tata-cara; 3. menjadikan turut serta pada permainan judi sebagai pen (2)Kalauyangbersalahmelakukankejahatantersebutdalam mejalakanpencariannya,makadapatdicabuthaknyauntuk menjalankan pencarian itu. (3)Yangdisebutpermainanjudiadalahtiap-tiappermainan,dimana padaumumnyakemungkinanmendapatuntungbergantungpada peruntunganbelaka,jugakarenapemainnyalebihterlatihatau lebihmahir.Disitutermasuksegalapertaruhantentang keputusanperlombaanataupermainanlain-lainnyayangtidak diadakanantaramerekayangturutberlombaataubermain, demikian juga segala pertaruhan lainnya. y. Pasal 303 bis (1)Diancamdenganpidanapenjarapalinglamaempattahunatau pidana denda paling banyak sepuluh juta rupiah: 1. barang siapa menggunakan kesempatan main judi, yang diadakan dengan melanggar ketentuan Pasal 303;2. barang siapa ikut serta main judi di jalan umum atau di pinggir jalan umum atau di tempat yang dapat dikunjungi umum, kecuali kalau ada izin dari penguasa yang berwenang yang telah memberi izin untuk mengadakan perjudian itu.(2)Jikaketikamelakukanpelanggaranbelumlewatduatahunsejak adapemidanaanyangmenjaditetapkarenasalahsatudari pelanggaranini,dapatdikenakanpidanapenjarapalinglama enamtahunataupidanadendapalingbanyaklimabelasjuta rupiah. 2. Bab XVI tentang Penghinaan a. Pasal 310 (1)Barangsiapasengajamenyerangkehormatanataunamabaik seseorangdenganmenuduhkansesuatuhal,yangmaksudnya terangsupayahalitudiketahuiumum,diancamkarena pencemarandenganpidanapenjarapalinglamasembilanbulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.(2) Jika hal itu dilakukan dengan tulisan atau gambaran yang disiarkan, dipertunjukkanatauditempelkandimukaumum,makadiancam karenapencemarantertulisdenganpidanapenjarapalinglama satutahunempatbulanataupidanadendapalingbanyakempat ribu lima ratus rupiah.(3)Tidakmerupakanpencemaranataupencemarantertulis,jika perbuatanjelasdilakukandemikepentinganumumataukarena terpaksa untuk membela diri.b.Pasal 311 (1)Jikayangmelakukankejahatanpencemaranataupencemaran tertulisdibolehkanuntukmembuktikanapayangdituduhkanitu benar,tidakmembuktikannya,dantuduhandilakukan bertentangandenganapayangdiketahui,makadiadiancam melakukanfitnahdenganpidanapenjarapalinglamaempat tahun.(2)Pencabutanhak-hakberdasarkanpasal35No.1-3dapat dijatuhkan.c.Pasal 312 Pembuktianakankebenarantuduhanhanyadibolehkandalamhal-hal berikut: 1.apabilahakimmemandangperluuntukmemeriksakebenaranitu gunamenimbangketeranganterdakwa,bahwaperbuatan dilakukandemikepentinganumum,ataukarenaterpaksauntuk membela diri;2.apabilaseorangpejabatdituduhsesuatuhaldalammenjalankan tugasnya.d. Pasal 313 Pembuktian yang dimaksud dalam pasal 312 tidak dibolehkan, jika hal yangdituduhkanhanyadapatdituntutataspengaduandanpengaduan tidak dimajukan.e. Pasal 314 (1)Jikayangdihina,denganputusanhakimyangmenjaditetap, dinyatakan bersalah atas halyang dituduhkan, maka pemidanaan karena fitnah tidak mungkin. (2)Jika dia dengan putusan hakim yang menjadi tetap dibebaskan dari halyangdituduhkan,makaputusanitudipandangsebagaibukti sempurna bahwa hal yang dituduhkan tidak benar.(3)Jikaterhadapyangdihinatelahdimulaipenuntutanpidanakarena halyangdituduhkanpadanya,makapenuntutankarenafitnah dihentikansampaimendapatputusanyangmenjadi tetaptentang hal yang dituduhkan.f.Pasal 315 Tiap-tiappenghinaandengansengajayangtidakbersifatpeneemaran ataupencemarantertulisyangdilakuknnterhadapseseorang,baikdi mukaumumdenganlisanatautulisan,maupundimukaorangitu sendiri dengan lisan atau perbuatan, atau dengan surat yang dikirimkan stauditerimakankepadanya,diancamkarenapenghinaanringan denganpidanapenjarapalinglamaempatbulanduamingguatau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.g.Pasal 316 Pidanayangditentukandalampasal-pasalsebelumnyadalambabini, dspatditambahdengansepertigajikayangdihinaadalahseorang pejabat pada waktu atau karena menjalankan tugasnya yang sah.h.Pasal 317 (1)Barangsiapadengansengajamengajukanpengaduanatau pemberitahuanpalsukepadapenguasa,baiksecaratertulis maupun untuk dituliskan, tentang seseorang sehingga kehormatan ataunamabaiknyaterserang,diancamkarenamelakukan pengaduanfitnah,denganpidanapenjarapalinglamaempat tahun. (2)Pencabutanhak-hakberdasarkanpasal35No,1-3dapat dijatuhkan.i.Pasal 318 (1)Barangsiapadengansesuatuperbuatansengajamenimbulkan secarapalsupersangkaanterhadapseseorangbahwadia melakukansuatuperbuatanpidana,diancamkarena menimbulkanpersangkaanpalsu,denganpidanapenjarapaling lama empat tahun.(2)Pencabutanhak-hakberdasarkanpasal35No.1-3dapat dijatuhkan. j.Pasal 319 Penghinaanyangdiancamdenganpidanamenurutbabini,tidak dituntutjikatidakadapengaduandariorangyangterkenakejahatan itu, kecuali berdasarkan pasal 316.k.Pasal 320 (1)Barangsiapaterhadapseseorangyangsudahmatimelakukan perbuatanyangkalauorangitumasihhidupakanmerupakan pencemaranataupencemarantertulis,diancamdenganpidana penjarapalinglamaempatbulanduamingguataupidanadenda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.(2)Kejahataninitidakdituntutkalautidakadapengaduandarisalah seorang keluarga sedarah maupun semenda dalam garis lurus atau menyimpangsampaiderajatkeduadariyangmatiitu,atauatas pengaduan suami (istri)nya.(3)Jikakarenalembagamatriarkalkekuasaanbapakdilakukanoleh oranglaindaripadabapak,makakejahatanjugadapatdituntut atas pengaduan orang itu.l. Pasal 321 (1) Barang siapa menyiarkan, mempertunjukkan atau menempelkan di mukaumumtulisanataugambaranyangisinyamenghinaatau bagiorangymgsudahmatimencemarkannamanya,dengan maksudsupayaisisuratataugambarituditahuiataulehih diketahuiolehumum,diancamdenganpidanapenjarapaling lamasatuhulanduamingguataupidanadendapalingbanyak empat ribu lima ratus rupiah.(2)JikaYangbersalahrnelakukankejahat.antersehutdalam menjalankanpencariannya,sedangkanketikaitubelumlampau duatahunsejakadanyapemidanaanyangmenjaditetapkarena kejahatansemacamitujuga,makadapat.dicabuthaknyauntuk menjalankan pencarian tersehut.(3)Kejahataninitidakdituntutkalautidakadapengaduandariorang yangditunjukdalampasal319danpasal320,ayatkeduadan ketiga. 3.Bab XXIII tentang Pemerasan dan Pengancaman a. Pasal 368 (1)Barangsiapadenganmaksuduntukmenguntungkandirisendiri atau orang lain secara melawan hukum, memaksa seorang dengan kekerasanatauancamankekerasanuntukmemberikanbarang sesuatu,yangseluruhnyaatausebagianadalahkepunyaanorang ituatauoranglain,atausupayamembuathutangmaupun menghapuskanpiutang,diancamkarenapemerasandengan pidana penjara paling lama sembilan bulan.(2) Ketentuan pasal 365 ayat kedua. ketiga, dan keempat berlaku bagi kejahatan ini.b.Pasal 369 (1)Barangsiapadenganmaksuduntukmenguntungkandirisendiri atauoranglainsecaramelawanhukum.denganancaman pencemaranbaikdenganlisanmaupuntulisan,ataudengan ancamanakanmembukarahasia,memaksaseorangsupaya memberikanbarangsesuatuyangseluruhnyaatausebagian kepunyaanorangituatauoranglain.atausupayamembuat hutangataumenghapuskanpiutang,diancamdenganpidana penjara paling lama empat tahun.(2)Kejahataninitidakdituntutkecualiataspengaduanorangyang terkena kejahatan.c. Pasal 370 Ketentuanpasal367berlakubagikejahatan-kejahatanyangdi rumuskan dalam bab ini.d. Pasal 37l Dalamhalpemidanaanberdasarkansalahsatukejahatanyang dirumuskandalambabinidapatdijatuhkanpencabutanhak berdasarkan pasal 35 no. 1 - 4. C. Undang-UndangNomor11Tahun2008Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik 1.Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik ini dibuat dalamrangkamendukungtehnologiinformasimelalui infrastrukturhukumdanpengaturannyasehingga pemanfaatanteknologiinformasidilakukansecaraaman, untukmencegahpenyalahgunaannyadenganmemperhatikan nilai-nilai agama dan sosial budaya masyarakat Indonesia. SecaragarisbesarmateriUndang-undangInformasi danTransaksiElektroniktersebutdimuatdalamsistematika sebagai berikut : Bab I:Ketentuan Umum Bab II:Asas dan Fungsi Bab III:Informasi, Dokumen, dan Tanda Tangan Bab IV:PenyelenggaraSertifikasi ElektronikdanSistem Elektronik Bab V:Transaksi Elektronik Bab VI:NamaDomain,HakKekayaanIntelektual DanPerlindungan Hak Pribadi Bab VII:Perbuatan yang dilarang Bab VIII :Penyelesaian Sengketa Bab IX :PeranPemerintahdanPeran Masyarakat Bab X:Penyidikan Bab XI :Ketentuan Pidana Bab XII:Ketentuan Peralihan Bab XIII :Ketentuan Penutup UUITEterdiridari13babdan54pasalyangmerupakan rezim hukum baru untuk mengatur kegiatancyberspace di Indonesia.Beberapaaspekpentingyangdiaturdi dalamUUITE adalahsebagaiberikut: a.Aspekyurisdiksi,digunakanpendekatanprinsip perluasanYurisdiksi(ExtraTerritorialYurisdiction) dikarenakantransaksielektronikmemilikikarakteristik lintasteritorialdantidakdapatmenggunakan pendekatan hukum konvensional; b.Aspekpembuktianelektronik(e-evidence),alasbukti elektronikmerupakanalatbuktidanmemiliki akibat hukum yang sah di mukapengadilan; c.Aspekinformasidanperlindungankonsumen,pelaku usahayangmenawarkanprodukmelaluimedia elektronikwajibmenyediakaninformasiyang lengkapdanbenar,berkaitandengansyarat -syaratkontrak,produsendanprodukyang ditawarkan; d.Aspektandatanganelektronik,memilikikekuatan hukumdanakibathukumyangsah(sejajardengan tandatanganmanual)selamamemenuhipersyaratan sebagaimana ditetapkan di dalam UU ITE; e.Aspekpengamananterhadaptandatangan elektronik,setiaporangyangterlibatdalamtanda tanganelektronikberkewajibanmemberikan pengamananatastandatanganelektronikyang digunakannya; f.Aspekpenyelenggarasertifikasielektronik,setiap orangberhakmenggunakanjasapenyelenggara sertifikasielektronikuntuktandatanganelektronik yang dibuat; g.Aspekpenyelenggaraansertifikatelektronik, informasidantransaksielektroni k diselenggarakanolehpenyelenggarasistem elektroniksecaraandal, aman, danberoperasisebagai manamesti nyasertapenyelenggarasistem elektronikbertanggungjawabterhadap penyelenggaraan/keamanansistemelektronik yangdiselenggarakannya; h.Aspektandatangandigital(DigitalSignature), penggunaandigitalsignaturedapatberubahsesuai denganisidokumendanmemilikisifatsepertitanda tangankonvensionalsepanjangdapatdijamin keandalannya secara teknis; i.Aspektransaksielektronik,kegiatantransaksi elektronikdapatdilakukanbalkdalamlingkup publikmaupunprivatdantransaksielektronikyang dituangkandalamkontrakelektronikmengikat parapihaksertaparapihakmemilikikewenangan untukmemilihhukumyangberlakubagitransaksi elektronik internasional yang dibuatnya; j.Aspeknamadomain(domainnames)yang digunakansebagaiHakKekayaanIntelektual (HKI)olehseseorang,orangdimaksudberhak memilikinamadomainberdasarkanprinsipfirstcome firstservedaninformasielektronikyangdisusun menjadikaryaintelektual,desainsitusInternet dankarya-kar yaintelektualy, n, adadi dalamnya, dilindungisebagaiHKIberdasarkan perundang-undangan yang berlaku; k.Aspekperlindunganprivacy, penggunaansetiap informasimelaluimediaelektronikyang menyangkutdatatentangpribadiseseorangharus dilakukanataspersetujuanBariorangyang bersangkutan,kecualiditentukanlainolehperaturan perundang-undangan l.AspekperanPemerintahdanmasyarakat,Pemerintah memfasilitasipemanfaataninformasidantransaksi elektronikdenganmemperhatikanketentuanperaturan perundang-undangan yang berlaku; m.Aspekperlindungankepentinganumum,Pemerintahberwenangmelindungikepentingan umumdarisegalajenisgangguansebagaiakibat penyalahgunaan informasi dan transaksi elektronik yang menggangguketertibanumumdankepentingannasional sertaPemerintahmenetapkaninstansitertentuharus memiliki back up e-data dan data on-line; dan n.Aspek perbuatan-perbuatan yang dilarang adalah: (i)Menyebarkaninformasielektronikyang bermuatanpornografi,perjudian,tindak kekerasan, penipuan; (ii)Menggunakandanataumengakseskomputer danatausistemelektronikdengancaraapapun tanpahak,denganmaksuduntukmemperoleh, mengubah,merusak,ataumenghilangkan informasidalamkomputeratausistem elektronik; (iii)Menggunakandanataumengakses komputerdanatausistemelektronik dengan caraapapuntanpahak,denganmaksuduntuk memperoleh,mengubah,merusak,atau menghilangkaninformasidalamkomputer atausistemelektronikmilikPemerintah yangkarenastatusnyaharusdirahasiakanatau dilindungi; (iv)Menggunakandanataumengakses komputerdanatausistemelektronik dengan caraapapuntanpahak,denganmaksuduntuk memperoleh,mengubah,merusak,atau menghilangkaninformasidalamkomputeratau sistemelektronikmenyangkutpertahanan nasionalatauhubunganinternasionalyang dapatmenyebabkangangguanataubahaya terhadapNegaradanatauhubungan dengan subjek hukum internasional; (v)Melakukantindakanyangsecaratanpa hakyangtransmisidariprogram,informasi, kodeatauperintah,komputerdan atau sistem elektronikyangdilindungiNegaramenjadi rusak; dan (vi)Menggunakan dan ate ttlengakses komputer dan atausistemelektroniksecaratanpahakatau melampauiwewenangnya,baikdaridalam maupundariluarnegeriuntukmemperoleh informasidarikomputerdanatausistem elektronik yang dilindungi oleh Negara. 2.Ketentuan-ketentuan PidanaDalam Undang-Undang Nomor11Tahun2008TentangInformasidan Transaksi Elektronik. Ketentuan pidanadalam UUITE diatur dalam BAB VIItentangPerbuatanyangDilarang.BabVIIini dimulai dari Pasal 27 Pasal 37. a.Pasal 27(1)SetiapOrangdengansengajadantanpa hakmendistribusikandan/atau mentransmisikandan/ataumembuat dapatdiaksesnyaInformasiElektronik dan/atauDokumenElektronikyang memilikimuatanyangmelanggar kesusilaan. (2)SetiapOrangdengansengajadantanpa hakmendistribusikandan/atau mentransmisikandan/ataumembuat dapatdiaksesnyaInformasiElektronik dan/atauDokumenElektronikyang memiliki muatan perjudian. (3)SetiapOrangdengansengajadantanpa hakmendistribusikandan/atau mentransmisikandan/ataumembuat dapatdiaksesnyaInformasiElektronik dan/atauDokumenElektronikyang memilikimuatanpenghinaandan/atau pencemaran nama baik. (4)SetiapOrangdengansengajadantanpahak mendistribusikandan/atau mentransmisikandan/ataumembuat dapatdiaksesnyaInformasiElektronik dan/atauDokumenElektronikyang memilikimuatanpemerasandan/atau pengancaman. b. Pasal 28 (1)SetiapOrangdengansengajadantanpa hakmenyebarkanberitabohongdan menyesatkanyangmengakibatkan kerugiankonsumendalamTransaksi Elektronik. (2)SetiapOrangdengansengajadantanpa hakmenyebarkaninformasiyang ditujukanuntukmenimbulkanrasa kebencianataupermusuhanindividu dan/ataukelompokmasyarakattertentu berdasarkanatassuku,agama,ras,dan antargolongan (SARA). c.Pasal 29 SetiapOrangdengansengajadantanpahak mengirimkanInformasiElektronikdan/atau DokumenElektronikyangberisiancaman kekerasanataumenakut-nakutiyangditujukan secara pribadi. d. Pasal 30(1)SetiapOrangdengansengajadantanpa hakataumelawanhukummengakses Komputerdan/atauSistemElektronik milik Orang lain dengan cara apa pun. (2)SetiapOrangdengansengajadantanpa hakataumelawanhukummengakses Komputerdan/atauSistemElektronik dengan cara apa pun dengan tujuan untuk memperolehInformasiElektronik dan/atau Dokumen Elektronik. (3)SetiapOrangdengansengajadantanpa hakataumelawanhukummengakses Komputerdan/atauSistemElektronik dengancaraapapundenganmelanggar, menerobos,melampaui,ataumenjebol sistem pengamanan. e.Pasal 31 (1)SetiapOrangdengansengajadantanpa hakataumelawanhukummelakukan intersepsi atau penyadapan atas Informasi Elektronikdan/atauDokumenElektronik dalamsuatuKomputerdan/atauSistem Elektronik tertentu milik Orang lain. (2)SetiapOrangdengansengajadantanpa hakataumelawanhukummelakukan intersepsiatastransmisiInformasi Elektronikdan/atauDokumenElektronik yang tidak bersifat publik dari, ke, dan di dalamsuatuKomputerdan/atauSistem Elektronik tertentu milik Orang lain, baik yangtidakmenyebabkanperubahanapa punmaupunyangmenyebabkanadanya perubahan,penghilangan,dan/atau penghentianInformasiElektronik dan/atauDokumenElektronikyang sedang ditransmisikan. (3)Kecualiintersepsisebagaimana dimaksudpadaayat(1)danayat(2), intersepsiyangdilakukandalamrangka penegakanhukumataspermintaan kepolisian,kejaksaan,dan/atauinstitusi penegakhukumlainnyayangditetapkan berdasarkan undang-undang. (4)Ketentuanlebihlanjutmengenaitata caraintersepsisebagaimanadimaksud padaayat(3)diaturdenganPeraturan Pemerintah. f.Pasal 32 (1)SetiapOrangdengansengajadantanpa hakataumelawanhukumdengancara apapunmengubah,menambah, mengurangi,melakukantransmisi, merusak,menghilangkan,memindahkan, menyembunyikansuatuInformasi Elektronikdan/atauDokumenElektronik milik Orang lain atau milik publik.(2)SetiapOrangdengansengajadantanpa hakataumelawanhukumdengancara apapunmemindahkanataumentransfer InformasiElektronikdan/atauDokumen ElektronikkepadaSistemElektronik Orang lain yang tidak berhak. (3)Terhadapperbuatansebagaimana dimaksudpadaayat(1)yang mengakibatkanterbukanyasuatu (2) Setiap. . . InformasiElektronikdan/atauDokumen Elektronikyangbersifatrahasiamenjadi dapatdiaksesolehpublikdengan keutuhandatayangtidaksebagaimana mestinya. g. Pasal 33 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawanhukummelakukantindakanapapun yangberakibatterganggunyaSistemElektronik dan/ataumengakibatkanSistemElektronik menjadi tidak bekerja sebagaimana mestinya. h.Pasal 34(1)SetiapOrangdengansengajadantanpa hakataumelawanhukummemproduksi, menjual,mengadakanuntukdigunakan, mengimpor,mendistribusikan, menyediakan, atau memiliki: a.perangkatkerasatauperangkat lunakKomputeryangdirancang atau secara khusus dikembangkan untukmemfasilitasiperbuatan sebagaimanadimaksuddalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 33; b.sandilewatKomputer,Kode Akses,atauhalyangsejenis denganituyangditujukanagar SistemElektronikmenjadidapat diaksesdengantujuan memfasilitasiperbuatan sebagaimanadimaksuddalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 33. (2)Tindakansebagaimanadimaksudpada ayat(1)bukantindakpidanajika ditujukanuntukmelakukankegiatan penelitian,pengujianSistemElektronik, untuk perlindungan Sistem Elektronik itu sendirisecarasahdantidakmelawan hukum. i. Pasal 35 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawanhukummelakukanmanipulasi, penciptaan,perubahan,penghilangan, pengrusakanInformasiElektronikdan/atau DokumenElektronikdengantujuanagar InformasiElektronikdan/atauDokumen Elektroniktersebutdianggapseolah-olahdata yang otentik. j. Pasal 36 Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawanhukummelakukanperbuatan sebagaimanadimaksuddalamPasal27sampai denganPasal34yangmengakibatkankerugian bagi Orang lain. k. Pasal 37 SetiapOrangdengansengajamelakukan perbuatanyang dilarang sebagaimana dimaksud dalamPasal27sampaidenganPasal36diluar wilayahIndonesiaterhadapSistemElektronik yang berada di wilayah yurisdiksi Indonesia. D.KetentuanHukumPositif(ExistingLaw)Terkait dengan Tindak Pidana Informasi Teknologi (Cyber Crime) 1.Undang-UndangNomor15Tahun2003tentang PenetapanPeraturanPemerintahPenggantiUndang-UndangNomor1Tahun2002tentang PemberantasanTindakPidanaTerorismeMenjadi Undang-Undang.45 45 Indonesia,Undang-undangtentangPenetapan PeraturanPemerintahPenggantiUndang-UndangNomor 1Tahun2002tentangPemberantasanTindakPidana TerorismeMenjadiUndang-Undang,UUNo.45Tahun Pasal27Undang