Efektifitas Metode Pnf Pada Pemulihan Penderita Stroke

12
1 EFEKTIFITAS METODE BOBATH PADA FASE FLACCID BAB I Dengan meningkatnya kesejahteraan rakyat Indonesia sangat mempengaruhi perubahan pola penyakit. Salah satunya adalah semakin meningkatnya penderita stroke. Stroke merupakan gangguan cerebrovasculer yang dapat menyebabkan kelumpuhan/hemiparese .1 Fisioterapi sebagai salah satu profesi yang bertanggung jawab terhadap kesehatan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional mempunyai beragam tehnik terapi untuk upaya pemulihan gangguan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional pada penderita stroke. Terapi stroke dengan pendekatan Bobath merupakan upaya pemulihan keadaan patologis pada hemiplegi dengan cara mengembangkan reaksi-reaksi automatis yang normal. Bobath dalam mengembangkan reaksi outomatis yang normal berdasarkan analisa gerakan normal, perkembangan gerak normal yang terjadi pada proses tumbuh kembang anak dan

Transcript of Efektifitas Metode Pnf Pada Pemulihan Penderita Stroke

Page 1: Efektifitas Metode Pnf Pada Pemulihan Penderita Stroke

1

EFEKTIFITAS METODE BOBATH PADA FASE FLACCID

BAB I

Dengan meningkatnya kesejahteraan rakyat Indonesia sangat mempengaruhi

perubahan pola penyakit. Salah satunya adalah semakin meningkatnya penderita

stroke. Stroke merupakan gangguan cerebrovasculer yang dapat menyebabkan

kelumpuhan/hemiparese.1 Fisioterapi sebagai salah satu profesi yang bertanggung

jawab terhadap kesehatan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional mempunyai

beragam tehnik terapi untuk upaya pemulihan gangguan kapasitas fisik dan

kemampuan fungsional pada penderita stroke.

Terapi stroke dengan pendekatan Bobath merupakan upaya pemulihan keadaan

patologis pada hemiplegi dengan cara mengembangkan reaksi-reaksi automatis

yang normal. Bobath dalam mengembangkan reaksi outomatis yang normal

berdasarkan analisa gerakan normal, perkembangan gerak normal yang terjadi

pada proses tumbuh kembang anak dan hubungan antara reaksi automatis normal

dengan tumbuh kembang anak. Prinsip terapi bobath adalah mengembangkan

kapasitas fisik sisi yang lumpuh agar dapat dipakai untuk berfungsi kembali.2

Pendekatan terapi ini menghindarkan kompensasi pada sisi yang sehat, sehingga

sisi yang lumpuh mendapat prioritas latihan dan harus diusahakan dengan aktif.

1. J.G. Chusid, Neuroanatomi Korelatif dan Neurologi Fungsional, (Yogyakarta: Gadjah Mada University, 1993) h.423

2. Bobath, Bertha FCSP, The Treatment of Neuro muscular Disorders by Improving Pattern of Coordination, (London:

The Western CP Centre, 1969) h.3

Page 2: Efektifitas Metode Pnf Pada Pemulihan Penderita Stroke

2

BAB II

Pada stadium awal hemiplegi dikenalkan kembali pola-pola gerakan normal,

dengan memberikan ransangan tactile stimulasi dan proprioseption stimulasi

secara benar sehingga diharapkan akan terbentuk kembali konsep pola gerakan

yang telah rusak dalam central koordination CNS. Mengontrol tonus postural

mendekati status normal maka penderita akan lebih mudah untuk membentuk

reaksi outomatis yang normal, voluntery movment dalam pola normal dan

aktifitas fungsional yang normal.

Problem pada penderita hemiplegi fase flaccid:3

1. Gangguan tonus potural (Flaccid/spastis)

2. Reaksi asosiasi yaitu penambahan tonus postural pada sisi yang lumpuh

disertai terbentuknya involuntery movment dalam pola gerak abnormal.

3. Asimetrik tonik neck reflek

4. Gangguan fungsi sensorik dan persepsi

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan konsep terapi bobath ini

adalah:4

a. Reaksi yang timbul pada waktu latihan. Hentikan apabila timbul reaksi-

reaksi yang abnormal.

b. Bandingkan reaksi yang ada pada waktu sisi yang lumpuh bergerak

dengan sisi sehat yang bergerak.

3. J.G. Chusid, OP. Cit, h. 424

4. IKAFI, Kumpulan makalah Workshop Fisioterapi pada Stroke, (Jakarta: 1998) h.54

Page 3: Efektifitas Metode Pnf Pada Pemulihan Penderita Stroke

3

c. Upayakan untuk tidak mengembangkan pemakaian usaha yang

berlebihan.

d. Kembangkan kehendak pasien untuk bergerak sendiri , bergantian posisi

dan berpindah tempat.

e. Kembangkan kemampuan untuk mencegah spastisitas yang berlebihan

dengan reflek inhibitory pattern yang dinamik.

f. Gunakan reflek inhibitory pattern untuk mengembangkan kontrol

gerakan dalam normal pattern

g. Tentukan program latihan tahap selanjutnya dengan mempertimbangkan

reaksi-reaksi yang nampak.

Tehnik-tehnik yang mendasari latihan meliputi:5

1. Proprioseptive dan tactile stimulasi yaitu tehnik untuk merangsang

kembali fungsi menyangga pada sendi-sendi.

2. Inhibisi yaitu tehnik untuk mencegah timbulnya Pattern patologis.

3. Fasilitasi yaitu tehnik untuk mempermudah timbulnya gerakan dalam pola

normal.

Pada waktu penderita masih dalam status rawat, fisioterapis bekerjasama dengan

perawat dalam menangani aktifitas sehari-hari penderita. Pada masa ini masalah

yang menonjol adalah:

- Perasaan dimana tubuh seolah-olah terbelah menjadi dua, dapat berupa

rasa nyeri yang berlebihan pada sisi lumpuh atau tidak terasa sama sekali.

- Tonus postural berbeda antara kanan dan kiri.

5.Ibid, h.59

Page 4: Efektifitas Metode Pnf Pada Pemulihan Penderita Stroke

4

- Lupa bergerak dan tidak hanya terjadi pada sisi lumpuh tapi juga pada sisi

sehat.

Tehnik terapi pada fase flaccid:

1. Posisi tidur

Kepala diatas bantal tipis dengan posisi lurus atau side fleksi kearah sehat.

Shoulder forward mid posisi dengan lengan disangga bantal sampai kejari-

jari.

- Hip forwad rotasi dengan tungkai pada mid posisi semi outward.

- Plantar fleksi yang berlebihan disangga dengan ban tetapi bila spastis

telah ada ban harus diambil.

2. Berputar keposisi miring

Miring kekanan dan kekiri dapat mengatasi banyak problem perawatan.

Latihan ini diberikan seawal mungkin. Yang perlu diperhatikan adalah

posisi shoulder harus forward dan lengan dengan posisi lurus/ekstensi

elbow. Usahakan agar penderita sebisa mungkin melakukan sendiri.

3. Bangun keduduk

Bangun dengan sisi yang lumpuh menumpu merupakan stimulasi

proprioseptive yang bai, stimulasi terhadap sendi-sendi terkait langsung

dengan fungsi. Dengan cara ini penderita tidak akan melupakan sisi

lumpuh untuk selalau berfungsi.

Posisi duduk

Tungkai harus selalau menapak penuh. Pada posisi duduk ini dapat

dikembangkan fungsi menyangga pada tangan. Kesulitan timbul oleh

Page 5: Efektifitas Metode Pnf Pada Pemulihan Penderita Stroke

5

karena masih sangat flaccid, untuk itu dapat dibantu dengan splin yang

sederhana dan ringan agar siku bisa lebih tegak.

4. Bangun ke berdiri

Dilakukan persiapan yang berupa membungkukkan badan dari hip. Posisi

awal dua kaki sejajar, lengan lumpuh dipegang kepinggang terapis (bila

terlalu lemah boleh diberpegang keleher). Awali pergerakan dengan

membungkukkan badan sejauh mungkin dan angkat hip dari kursi’ jaga

agar posisi kaki tidak berubah pada saat tubuh diangkat. Apabila penderita

masih belum mampu, berikan bantuan mengangkat pinggul agar tidak

timbul usaha yang berlebihan. Manuver yang sama bisa diterapkan pula

pada waktu akan duduk.

5. Memperbaiki kesadaran posisi badan/ ekstremitas yang lumpuh.

Upaya ini dilakukan dengan tehnik ,memfungsikan dua tangan bersama-

sama (fleksi, ekstensi, rotasi dan sebagainya). Dalam melakukan ini harus

diingat agar tidak menggunakan usaha yang berlebihan.

Pengunjung hendaknya mengajak bicara dari sisi yang lumpuh, hal ini

dimaksudkan agar penderita menoleh kesisi yang lumpuh.

Page 6: Efektifitas Metode Pnf Pada Pemulihan Penderita Stroke

6

DAFTAR PUSTAKA

Bobath, Bertha FCSP, The Treatment of Neuromuscular Disorders by improving Pattern of Coordination, (London : The Western CP Centre, 1969)

IKAFI, Kumpulan makalah Workshop Fisioterapi pada stroke, (Jakarta, 1998)

Chusid, J. G. Neuroanatomi korelatif dan Neurologi Fungsional, (Yogyakarta, Gadjah Mada University Perss, 1993)

L O O S E L E A F

Page 7: Efektifitas Metode Pnf Pada Pemulihan Penderita Stroke

7

1. J.G. Chusid, Neuroanatomi Korelatif dan Neurologi Fungsional,

(Yogyakarta: Gadjah Mada University, 1993) h.423

Stroke merupakan gangguan cerebrovasculer yang dapat menyebabkan

kelumpuhan/hemiparese.

2. Bobath, Bertha FCSP, The Treatment of Neuro muscular Disorders by

Improving Pattern of Coordination, (London : The Western CP Centre,

1969) h.3

Prinsip terapi bobath adalah mengembangkan kapasitas fisik sisi yang lumpuh

agar dapat dipakai untuk berfungsi kembali.

3. J. G. Chusid, Neuroanatomi Korelatif dan Neurologi Fungsional,

(Yogyakarta: Gajah Mada University, 1993) h.424

Problem pada penderita hemiplegi fase flaccid:3

1. Gangguan tonus potural (Flaccid/ spastis)

2. Reaksi asosiasi yaitu penambahan tonus postural pada sisi yang lumpuh

disertai terbentuknya involuntery movment dalam pola gerak abnormal.

3. Asimetrik tonik neck reflek

4. Gangguan fungsi sensorik dan persepsi

4. IKAFI, Kumpulan makalah Workshop Fisioterapi pada Stroke, ( Jakarta:

1998) h.54

Page 8: Efektifitas Metode Pnf Pada Pemulihan Penderita Stroke

8

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan konsep terapi bobath ini

adalah:4

a. Reaksi yang timbul pada waktu latihan. Hentikan apabila timbul reaksi-

reaksi yang abnormal.

b. Bandingkan reaksi yang ada pada waktu sisi yang lumpuh bergerak

dengan sisi sehat yang bergerak.

c. Upayakan untuk tidak mengembangkan pemakaian usaha yang

berlebihan.

d. Kembangkan kehendak pasien untuk bergerak sendiri , bergantian posisi

dan berpindah tempat.

e. Kembangkan kemampuan untuk mencegah spastisitas yang berlebihan

dengan reflek inhibitory pattern yang dinamik.

f. Gunakan reflek inhibitory pattern untuk mengembangkan kontrol

gerakan dalam normal pattern

g. Tentukan program latihan tahap selanjutnya dengan mempertimbangkan

reaksi-reaksi yang nampak.

5. IKAFI, Kumpulan makalah Workshop Fisioterapi pada Stroke, ( Jakarta:

1998) h.59

Tehnik-tehnik yang mendasari latihan meliputi:5

1. Proprioseptive dan tactile stimulasi yaitu tehnik untuk merangsang

kembali fungsi menyangga pada sendi-sendi.

Page 9: Efektifitas Metode Pnf Pada Pemulihan Penderita Stroke

9

2. Inhibisi yaitu tehnik untuk mencegah timbulnya Pattern patologis.

3. Fasilitasi yaitu tehnik untuk mempermudah timbulnya gerakan dalam pola

normal.