EFEKTIFITAS KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN PARIWISATA …isip.usni.ac.id/jurnal/z3. Devy...

16
34 EFEKTIFITAS KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA MELALUI WONDERFUL INDONESIATERHADAP PENINGKATAN KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA Devy Putri Kussanti 1, Susilowati 2 Universitas Bina Sarana Informatika Jl. Kayu Jati 5, No 2, Pemuda Rawamangun, Jakarta Timur Fakultas Komunikasi dan Bahasa ABSTRAK Sebagai Humas pemerintah dalam bidang pariwisata yang notabenenya juga sebagai penggerak dari roda peningkatan devisa Negara, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia telah menjalankan tugas dan fungsinya dengan mencanangkan kampanye wisata ke Indonesia melalui promosi “Wonderful Indonesia”. Tindakan promosi yang dilakukan oleh Kemenpar RI mayoritas di dominasi dengan menggunakan media publikasi internasional dengan menggandeng media asing serta maskapai penerbangan asing. Hal ini diharapkan dapat memenuhi target yang telah ditetapkan yakni meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara hingga 17 juta pengunjung pada tahun 2018. Hal yang telah dilakukan Kemenpar RI mendapatkan beberapa rintangan diantaranya kejadian bencana alam dan kecelakaan pesawat yang terjadi di tahun 2018. Dengan kejadian tersebut membuat pihak Kemenpar beserta pelaku wisata lainnya lebih bekerja keras memaksimalkan tujuan utama mereka yakni mencapai kenaikan devisa di bidang pariwisata dan peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan informasi bahwa pemerintah telah menangani kejadian tersebut dan tetap menjalankan kampanye wisata ke Indonesia melalui media publikasi internasional, pembuatan stand atau booth dalam festival internasional dan lain sebagainya. Media publikasi internasional yang digunakan merupakan media ruang terbuka dan bersifat dinamis sehingga masyarakat internasional dapat dengan mudah melihat, membaca dan mencari tahu mengenai “Wonderful Indonesia”. Kemenpar RI pada akhirnya memang tidak mencapai target 17 juta pengunjung wisatawan mancanegara pada tahun 2018, hanya saja telah meningkatkan pemasukan devisa Negara dengan kedatangan para wisatawan mancanegara baik dengan maksud melakukan kegiatan berwisata maupun melakukan bisnis Kata Kunci: Kampanye Humas, Humas Pemerintah, Promosi, Pariwisata dan Citra ABSTRACT As a government public relations officer in the tourism sector who also serves as a driver of increasing the country's foreign exchange, the Ministry of Tourism of the Republic of Indonesia has carried out its duties and functions by launching a tourism campaign to Indonesia through the promotion of "Wonderful Indonesia". The promotion actions carried out by the Indonesian

Transcript of EFEKTIFITAS KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN PARIWISATA …isip.usni.ac.id/jurnal/z3. Devy...

Page 1: EFEKTIFITAS KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN PARIWISATA …isip.usni.ac.id/jurnal/z3. Devy Putri.docx.pdf · 2. Pelancong (excursionist) Pengunjung sementara yang datang ke suatu tempatwisata

34

EFEKTIFITAS KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN

PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA MELALUI

“WONDERFUL INDONESIA” TERHADAP PENINGKATAN

KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA

Devy Putri Kussanti1,

Susilowati2

Universitas Bina Sarana Informatika

Jl. Kayu Jati 5, No 2, Pemuda Rawamangun, Jakarta Timur

Fakultas Komunikasi dan Bahasa

ABSTRAK

Sebagai Humas pemerintah dalam bidang pariwisata yang notabenenya juga sebagai penggerak

dari roda peningkatan devisa Negara, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia telah

menjalankan tugas dan fungsinya dengan mencanangkan kampanye wisata ke Indonesia

melalui promosi “Wonderful Indonesia”. Tindakan promosi yang dilakukan oleh Kemenpar RI

mayoritas di dominasi dengan menggunakan media publikasi internasional dengan

menggandeng media asing serta maskapai penerbangan asing. Hal ini diharapkan dapat

memenuhi target yang telah ditetapkan yakni meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan

mancanegara hingga 17 juta pengunjung pada tahun 2018. Hal yang telah dilakukan Kemenpar

RI mendapatkan beberapa rintangan diantaranya kejadian bencana alam dan kecelakaan

pesawat yang terjadi di tahun 2018. Dengan kejadian tersebut membuat pihak Kemenpar

beserta pelaku wisata lainnya lebih bekerja keras memaksimalkan tujuan utama mereka yakni

mencapai kenaikan devisa di bidang pariwisata dan peningkatan kunjungan wisatawan

mancanegara. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan informasi bahwa

pemerintah telah menangani kejadian tersebut dan tetap menjalankan kampanye wisata ke

Indonesia melalui media publikasi internasional, pembuatan stand atau booth dalam festival

internasional dan lain sebagainya. Media publikasi internasional yang digunakan merupakan

media ruang terbuka dan bersifat dinamis sehingga masyarakat internasional dapat dengan

mudah melihat, membaca dan mencari tahu mengenai “Wonderful Indonesia”. Kemenpar RI

pada akhirnya memang tidak mencapai target 17 juta pengunjung wisatawan mancanegara pada

tahun 2018, hanya saja telah meningkatkan pemasukan devisa Negara dengan kedatangan para

wisatawan mancanegara baik dengan maksud melakukan kegiatan berwisata maupun

melakukan bisnis

Kata Kunci: Kampanye Humas, Humas Pemerintah, Promosi, Pariwisata dan Citra

ABSTRACT

As a government public relations officer in the tourism sector who also serves as a driver of

increasing the country's foreign exchange, the Ministry of Tourism of the Republic of Indonesia

has carried out its duties and functions by launching a tourism campaign to Indonesia through

the promotion of "Wonderful Indonesia". The promotion actions carried out by the Indonesian

Page 2: EFEKTIFITAS KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN PARIWISATA …isip.usni.ac.id/jurnal/z3. Devy Putri.docx.pdf · 2. Pelancong (excursionist) Pengunjung sementara yang datang ke suatu tempatwisata

35

Ministry of Ministry of Religion were predominantly dominated by using international

publication media by cooperating with foreign media and foreign airlines. This is expected to

meet the predetermined target of increasing the number of foreign tourist arrivals to 17 million

visitors in 2018. Things that have been done by the Indonesian Ministry of Religion get a

number of obstacles including natural disasters and aircraft accidents that occur in 2018. With

these events make parties Ministry of Tourism and other tourism actors work harder to

maximize their main goals, namely to achieve foreign exchange increase in tourism and

increase foreign tourist arrivals. One effort is to provide information that the government has

handled the incident and continue to run tourism campaigns in Indonesia through international

publications, making booths or booths at international festivals and so on. The international

media publications used are open space and dynamic media so that the international

community can easily see, read and find out about "Wonderful Indonesia". The Indonesian

Ministry of Religion in the end did not reach the target of 17 million visitors of foreign tourists

in 2018, only it has increased the country's foreign exchange earnings with the arrival of

foreign tourists both with the intention of carrying out tourism and business activities.

Keywords: Public Relations Campaign, Government Public Relations, Promotion, Tourism

and Image

PENDAHULUAN

Sebagai salah satu Negara

kepulauan terbesar di dunia, Indonesia

dapat dikatakan sebagai Negara yang

istimewa dan menakjubkan. Hal ini

tidak hanya karena banyaknya pulau

dengan penghuninya yang terdiri dari

beragam suku bangsa, tetapi juga

keindahan alam baik flora dan fauna

serta peninggalan sejarahnya yang

menjadikan Indonesia sebagai “magnet

budaya” di mata internasional.

Dengan keistimewaan dan daya

tarik tersebutlah Indonesia melalui

pariwisatanya mencoba untuk

bermanuver di kancah internasional.

Sehingga bidang pariwisata

kedepannya akan menjadi salah satu

bidang yang akan memberikan

kontribusi tinggi terhadap peningkatan

devisa Negara. Perkembangan

pariwisata di Indonesia semakin hari

memberikan manfaat yang sangat besar

baik bagi pemerintah, pengelola

kawasan wisata dan masyarakat

Indonesia itu sendiri. Hal ini

dikarenakan strategi yang digunakan

dalam dunia pariwisata kini tidak hanya

menjual tiket wisata wahana layaknya

wisata jaman dahulu. Saat ini telah

marak wisata alam, wisata eco dan

wisata lainnya yang mengunggulkan

alam sebagai daya tarik bagi wisatawan

baik dari dalam maupun luar negeri.

Beberapa lokasi wisata

bernuansa alam yang telah terlebih

dahulu terkenal adalah Bali, Lombok,

Bunaken, Raja Ampat dan masih

banyak lagi lainnya. Dengan adanya

keindahan alam dan keramahan

masyarakatnya maka tidak dapat

dipungkiri bahwa Indonesia memiliki

potensi yang lebih unggul sebagai salah

satu destinasi wisata yang wajib

dikunjungi.

Terlepas dari hal diatas, terdapat

beberapa permasalahan yang dihadapi

oleh Pemerintah Indonesia khususnya

Kementerian Pariwisata (Kemenpar RI)

dalam menanggulangi penurunan minat

wisatawan mancanegara untuk

berkunjung ke Indonesia, yang

disebabkan oleh beberapa hal

diantaranya bencana alam yang

mengguncang beberapa wilayah di

Indonesia dan kecelakaan pesawat

terbang.

Page 3: EFEKTIFITAS KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN PARIWISATA …isip.usni.ac.id/jurnal/z3. Devy Putri.docx.pdf · 2. Pelancong (excursionist) Pengunjung sementara yang datang ke suatu tempatwisata

35

Oleh karena itu Kemenpar RI

mencanangkan kampanye Program

Wonderful Indonesia sebagai salah satu

tindakan promosi bagi para calon

wisatawan mancanegara dan

masyarakat internasional lainnya. Hal

ini diupayakan agar jumlah kedatangan

wisatawan mancanegara semakin

meningkat sesuai dengan target yang

telah ditetapkan, yakni 17 juta

wisatawan mancanegara pada tahun

2018.

Salah satu upaya yang telah

dilakukan oleh Kemenpar RI dan

hingga saat ini masih berjalan ialah

pelaksanaan program Wonderful

Indonesia melalui 4 Core Marketing

Activities dan Kerja Sama Terpadu

dengan 16 Airlines Asing & Cash

Insentif. Kegiatan tersebut telah

dijalankan sejak Januari 2019 dan

hingga saat ini.

Sedangkan Kerja Sama Terpadu

dan Cash Insentif telah dicanangkan

pada Agustus 2018. Cash Insentif

adalah pemberian cash kepada airlines

yang membawa wisatawan ke

Indonesia. Cash insentif mempunyai 3

skema yaitu JP (Join promotion)

existing rutes, JP (Join Promotion) new

rutes, dan insentif cash, pemberian uang

cash ke airlines dengan membawa

wisatawan ke Indonesia dengan syarat

bahwa wisatawan harus berada di

Indonesia selama 3-5 malam.

Kemenpar memberikan Cash insentif

ke airlines sebesar 10-25 USD.

Berdasarkan hal tersebut diatas,

maka dapat dikatakan bahwa Kemenpar

RI melalui kampanye “Wonderful

Indonesia” menginginkan secara

maksimal peningkatan jumlah

kedatangan wisatawan mancanegara

pasca kejadian bencana alam dan

pemberitaan kecelakaan pesawat

terbang. Hal ini terlihat dari berbagai

upaya yang dilakukan Kemenpar

melalui kegiatan promosi mereka pada

sejumlah media publikasi internasional.

Dengan adanya media publikasi

internasional yang digunakan,

Kemenpar RI berharap masyarakat

internasional memiliki pandangan

positif terhadap destinasi wisata alam

Indonesia pasca bencana alam dan

kecelakaan transportasi pertengahan

2018 silam.

TINJAUAN PUSTAKA

Kampanye Humas

Johnson-Cartee and Copeland

(1997:21) menyebut kampanye sebagai

an organized behavior, harus

direncanakan dan diterapkan secara

sistematis dan berhati-hati. Hal ini

menunjukkan bahwa kegiatan

kampanye membutuhkan sentuhan

manajemen yakni merancang,

melaksanakan, mengendalikan, dan

mengevaluasi suatu program kegiatan

secararasional, realistis, efisien, dan

efektif Sejak awal, kegiatan kampanye

selalu meliputi tahapan perencanaan,

pelaksanaan hingga evaluasi.

Perbedaannya adalah pada masa kini

berbagai tahapan tersebut dibakukan

dan diformalkan dengan istilah

manajemen kampanye secara efektif

dan efisien dengan memanfaatkan

seluruh sumber daya yang ada guna

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dimasukannya unsur manajerial dalam

pengelolaan kampanye diharapkan

peluang keberhasilan pencapaian tujuan

kampanye menjadi lebih terbuka dan

lebih besar. (Tyas, Hafiar, & Sani,

2018)

Tujuan dari kampanye sangat

beragam dan berbeda antara satu

organisasi dengan organisasi yang

lainnya. Ostergaard (2002) dalam

Venus mengatakan ketiga aspek

tersebut dengan sebutan “3A” yaitu,

awareness, attitude, dan actions. Ketiga

aspek ini bersifat saling berkaitan dan

merupakan sasaran pengaruh (target of

Page 4: EFEKTIFITAS KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN PARIWISATA …isip.usni.ac.id/jurnal/z3. Devy Putri.docx.pdf · 2. Pelancong (excursionist) Pengunjung sementara yang datang ke suatu tempatwisata

36

influences) yang harus dicapai secara

bertahap agar satu kondisi perubahan

dapat tercipta. (Tyas et al., 2018)

Perencanaan kampanye

merupakan tahap yang harus dilakukan

agar kampanye dapat mencapai tujuan

yang diinginkan. Fungsi utama sebuah

perencanaan dalam kampanye adalah

menciptakan keteraturan dan kejelasan

arah tindakan. Menurut Gregory 2000;

Simmons, 1990, dalam Venus 2004

terdapat beberapa alasan mengapa

sebuah perencanaan harus dilakukan

dalam kampanye yaitu:

a. Memfokuskan usaha. Perencanaan

membuat tim kampanye dapat

mengidentifikasi dan menyusun tujuan

yang akan dicapai dengan benar hingga

akhirnya pekerjaan dapat dilakukan

secara efektif dan efisien, karena

berkosentrasi pada prioritas dan alur

kerja yang jelas.

b. Mengembangkan sudut pandang

berjangka waktu panjang. Perencanaan

membuat tim kampanye melihat semua

komponen secara menyeluruh. Ini akan

membuat tim kampanye tidak berpikir

mengenai efek kampanye dalam jangka

waktu yang pendek tapi juga ke masa

depan, hingga mendorong

dihasilkannya program yang terstruktur

dalam menghadapi kebutuhan masa

depan.

c. Meminimalisasi kegagalan.

Perencanaan yang cermat dan teliti

akan menghasilkan alur serta tahapan

kerja yang jelas, terukur danspesifik

serta lengkap dengan langkah-langkah

alternatif, sehingga bila ada kegagalan

bisa langsung diambil alternatif

penyelesaiannya.

d. Mengurangi konflik. Konflik

kepentingan dan prioritas merupakan

hal yang sering terjadi dalam sebuah

kerja tim. Perencanaan yang matang

akan mengurangi potensi munculnya

konflik, karena sudah ada bentuk

tertulis mengenai alur serta prioritas

pekerjaan untuk tiaptiap anggota tim.

e. Memperlancar kerja sama dengan

pihak lain. Semua rencana yang matang

akan memunculkan rasa percaya para

pendukung potensial serta media yang

akan digunakan sebagai saluran

kampanye, hingga akhirnya akan

terjalin kerja sama yang baik dan

lancar. (“MENGENAL KAMPANYE

KOMUNIKASI,” 2015)

Humas Pemerintah

Dalam melaksanakan perannya,

menurut Lattimore (2010) ada empat

model humas yang selalu diterapkan.

Pertama, model press agentry (agen

pemberitaan); yaitu menggambarkan

bagaimana informasi bergerak satu arah

dari organisasi menuju publik. Kedua,

model informasi publik; yaitu model

yang menggambarkan bagaimana

humas bertugas memberitahu publik.

Model ini selalu dipraktikkan oleh

humas pemerintah, lembaga

pendidikan, dan organisasi nirlaba.

Ketiga, model asimetris dua arah; yaitu

memandang humas sebagai kerja

persuasi ilmiah yang menggunakan

hasil riset untuk mengukur dan menilai

publik. Keempat, model simetris dua

arah; yaitu sebuah model yang

menggambarkan sebuah orientasi

humas dimana organisasi dan publik

saling menyesuaikan diri. Model ini

berfokus pada penggunaan metode riset

ilmu sosial untuk memperoleh rasa

saling pengertian serta komunikasi dua

arah antara publik dan organisasi. Dari

keempat model tersebut, tiga model

pertama merefleksikan sebuah praktik

humas yang berusaha mencapai tujuan

organisasi melalui persuasi. Model

keempat berfokus pada usaha

menyeimbangkan kepentingan pribadi

dengan kepentingan publik atau

kelompok lainnya. Dalam sebuah

organisasi, khususnya di lingkup

Page 5: EFEKTIFITAS KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN PARIWISATA …isip.usni.ac.id/jurnal/z3. Devy Putri.docx.pdf · 2. Pelancong (excursionist) Pengunjung sementara yang datang ke suatu tempatwisata

37

pemerintahan, humas memegang

peranan yang sangat penting dan

strategis.(Lubis, 2012)

Menurut Harlow dalam

Andipate (2015:28) terdapat tugas

Humas yaitu:

1. Membantu membentuk dan

pemelihara garis komunikasi dua-arah,

saling pengertian, penerimaan, dan

kerjasama antara organisasi dengan

masyarakatnya yang melibatkan

manajemen problem atau masalah

untuk selalu mendapatkan informasi.

2. Merespon pendapat umum

mendefinisikan dan menekankan

tanggungjawab manajemen dalam

menjalani kepentingan masyarakat.

3. Membantu manajemen mengikuti

dan memanfaatkan perubahan dengan

mengantisipasi kecenderungan riset

serta komunikasi yang masuk akal dan

etis sebagai sarana utamanya.

Fungsi paling dasar humas

dalam pemerintahan adalah membantu

menjabarkan dan mencapai tujuan

program pemerintahan, meningkatkan

sikap responsif pemerintah, serta

memberi publik informasi yang cukup

untuk dapat melakukan pengaturan diri

sendiri (Lattimore, 2010). Berarti

humas pemerintahan bertugas

menjalankan kegiatan kebijakan dan

pelayanan publik dengan memberikan

berbagai informasi tentang kebijakan

pemerintahan yang mengikat rakyat

atau masyarakat. Selanjutnya

memberikan pelayanan publik yang

terbaik, dengan birokrasi yang tidak

berbelit-belit untuk memberikan

kepuasan kepada rakyat atau

masyarakat sehingga dunia

pemerintahan memperoleh citra positif

dari rakyat atau publik.(Lubis, 2012)

Pariwisata

Kata pariwisata menunjukkan suatu

kegiatan berpergian, yaitu merupakan

keseluruhan rangkaian kegiatan yang

berhubungan dengan gerakan manusia

yang melakukan perjalanan atau

persinggahan sementara dari tempat

tinggalnya ke suatu atau beberapa

tempat tujuan diluar lingkungan tempat

tinggalnya yang didorong oleh

beberapa keperluan atau motif tanpa

bermaksud mencari nafkah tetap.

Dalam kamus Indonesia online

dijelaskan bahwa pariwisata dengan

ejaan pa-ri-wi-sa-ta yang berhubungan

dengan perjalanan untuk rekreasi,

pelancongan, tourism.(War, 2019)

Menurut International Union

of official Travel Organization

(IUOTO) pengunjung adalah orang

atau sekelompok orang yang

mendatangi suatu kawasan wisata

dengan maksud berwisata dan tidak

menerima upah atau melakukan

pekerjaan. Pengunjung digolongkan

dalam dua kategori, yaitu:

1. Wisatawan (tourist)

Pengunjung yang berkunjung

dengan kurun waktu paling sedikit

24 jam di tempat yang

dikunjunginya dan tujuannya dapat

digolongkan ke dalam klasifikasi

sebagai berikut:

a. Pesiar (leisure), dengan tujuan

relaksasi, liburan, kesehatan,

studi, keagamaan dan olahraga.

b. Hubungan dagang (business),

keluarga, pertemuan, misi dan

lain sebagainya.

2. Pelancong (excursionist)

Pengunjung sementara yang datang

ke suatu tempatwisata dengan kurun

waktu tidak lebih dari 24

jam.(Widyarini & Sunarta, 2019)

Promosi

Peran Promosi adalah (1) Sebagai alat

penyebaran informasi tentang suatu

produk dari perusahaan ke masyarakat,

(2) Promosi memiliki kemampuan

untuk menggugah minat semua orang

yang menjadi target sasaran tergerak

Page 6: EFEKTIFITAS KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN PARIWISATA …isip.usni.ac.id/jurnal/z3. Devy Putri.docx.pdf · 2. Pelancong (excursionist) Pengunjung sementara yang datang ke suatu tempatwisata

38

untuk melakukan pembelian, (3)

Tercapainya Informasi dan pengaruh

yang diinginkan dari pelaksanaan

strategi promosi yang dilakukan oleh

suatu perusahaan. (M.A, 2015)

Promotional mix merupakan

gabungan dari berbagai jenis alat

promosi yang ada untuk suatu produk

yang sama agar hasil dari kegiatan

promosi yang dilakukan dapat

memberikan hasil yang maksimal.

Promotional mix meliputi:

1.Advertising, 2.Direct Marketing,

3.Interactive/ internet marketing,

4.Sales promotion, 5.Publicity/ Public

Relations

6.Personal selling. (M.A, 2015)

Proses perencanaan promosi

meliputi 7 tahap, yaitu:

1. Review of the Marketing Plan

Pada tahap ini yang perlu dilakukan

adalah me-review perencanaan

marketing dan sasaran marketnya. Isi

dari dari perencanan marketing yaitu:

a. Analisis detail, mengenai situasi

internal dan eksternal dari

persaingan pasar dan factor-faktor

dari lingkungan

b. Sasaran spesifik marketing, untuk

menentukan tujuan pemasaran,

waktu untuk pemasaran, dan

mekanisme untuk mengukur daya

guna

c. Strategi pemasaran dan progam,

meliputi proses seleksi target pasar

dan keputusan serta rencana untuk 4

element dari marketing mix.

d. Program untuk

mengimplementasikan strategi

pemasaran, meliputi penentuan

hasil yang berguna dan dapat

dipertanggungjawabkan.

e. Proses pengawasan dan evaluasi

produk serta adanya feedback yang

dapat dipertahankan dan perubahan

penting yang dapat digunakan pada

keseluruhan strategi pemasaran.

2. Promotional Program Situation

Analysis

Setelah semua perencanaan pemasaran

di-review, tahap selanjutnya adalah

mengarahkan analisis situasi. Fokus

dari tahap ini ada pada factor yang

mempengaruhi atau relevan dengan

pengembangan strategi promosi yang

meliputi analisis kondisi internal dan

eksternal.

3. Analysis of Communication Process

Fokus pada tahap ini adalah bagaimana

sebuah perusahaan dapat secara efektif

berkomunikasi dengan konsumen

sebagai target marketnya.

4. Budget Determination

Pada tahap ini, perusahaan perlu

menentukan budget untuk melakukan

kegiatan promosi. Yang perlu

diperhatikan adalah berapa besar biaya

yang akan dihabiskan untuk promosi

dan bagaimana budget itu dialokasikan.

5. Developing the Integrated Marketing

Communication

Di tahap ini, keputusan harus dibuat

berdasarkan peran dan kepentingan dari

setiap elemen komunikasi dan

koordinasi antar elemen tersebut

dengan elemen lainnya.

6. Monitor, Evaluate, and Control

Tahap ini merupakan tahap yang

penting untuk menentukan seberapa

bagus program promosi dapat

menentukan sasaran komunikasi dan

membantu perusahaan dalam mencapai

keseluruhan tujuan marketing dan

sasarannya. (M.A, 2015)

Media Publikasi

Organisasi, baik itu kecil,

sedang, atau besar pada dasarnya akan

selalu membutuhkan sentuhan

Page 7: EFEKTIFITAS KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN PARIWISATA …isip.usni.ac.id/jurnal/z3. Devy Putri.docx.pdf · 2. Pelancong (excursionist) Pengunjung sementara yang datang ke suatu tempatwisata

39

komunikasi aktif guna menumbuhkan

partisipasi publik dalam pengembangan

operasional perusahaan.(Ishak, 2012)

Dan publikasi merupakan cara yang

sering digunakan oleh humas untuk

mempromosikan lembaganya.

Biasanya dilakukan dengan dua cara,

yaitu: 1. Publikasi lembaga dengan cara

kegiatan tidak langsung Kegiatan tidak

langsung merupakan kegiatan yang

berkomunikasi dengan masyarakat

melalui media perantara tertentu,

misalnya dengan melalui radio, media

cetak, televisi, pameran dan internet. 2.

Publikasi lembaga dengan cara kegiatan

langsung Kegiatan langsung adalah

kegiatan yang dilaksanakan secara

langsung tanpa perantara media dan

dilakukan dengan cara tatap muka,

seperti rapat bersama, konsultasi

dengan tokoh masyarakat, bazar

sekolah dan ceramah. (Indrioko, 2015).

(Mahfuzhah & Anshari, 2018)

Berikut macam – macam media

publikasi yang dapat digunakan:

1. Media Cetak Media cetak

merupakan sebuah media yang

mempunyai fungsi sebagai media

penyapaian informasi. Media cetak

merupakan media informasi yang

terdiri dari lembaran dengan sejumlah

kata, foto, maupun gambar dengan

berbagai macam warna, yang memiliki

fungsi pokok untuk menyampaikan

informasi atau menghibur. Media cetak

dapat dikatakan pula sebagai suatu

dokumen yang mempublikasikan apa

yang dikatakan oleh orang lain baik

berupa kata – kata ataupun rekaman

peristiwa dan foto yang ditangkap oleh

jurnalis dan dan kemudian diedit

sehingga layak untuk disampaikan

kepada masyarakat. (Abbas & Pasallo,

2013) Kelebihan media ini adalah dapat

menjangkau semua lapisan masyarakat,

dan tergolong murah. Namun, media ini

hanya terjadi komunikasi satu arah

sehingga penyampaian berita sangat

tergantung pada konsep penulis.

2. Media Eletronik Media

eletronik terdiri dari televisi dan radio.

Kelebihan kedua media ini adalah dapat

menjangkau masyarakat yang lebih luas

dari pada media cetak. Berhasil

tidaknya penyebaran infornasi melalui

televisi sebagai media publisitas

madrasah tergantung pada program

yang disiapkan, dalam program tersebut

telah disusun pokok – pokok

permasalahan yang akan disajikan

kepada penonton/pemirsa.

Penyampaian informasi melalui media

telivisi sangat efektif dan mampu

menjangkau daerah pelosok, pedesaan

maupun pegunungan, penggunaan

dengan media telivisi ini dapat

dilakukan dengan berbagai acara antara

lain : (a) ceramah umum, (b)

wawancara, (c) sandiwara, (d) diskusi,

(e) humor, (f) cerdas tangkas, (g)

kegiatan pentas seni, dll. Sedangkan

radio memiliki beberapa keunggulan

yaitu: (a) teks yang akan di siarkan

dapat disiapkan sebelum waktu

penyiaran, (b) tidak dipengaruhi faktor

komunikator, seperti sikap dan tinhkah

laku, (c) Dapat melewati batas ruang,

waktu serta jangkauan luas, dan (d)

dapat dibantu latar belalakang musik.

(Wahyuni, 2018)

3. Media Sosial. Media sosial

atau dewasa ini sering disebut dengan

social media adalah “websites and

applications that enable users to create

and share content or to participate in

social networking” (Griessner, 2012).

Media sosial hadir dan merubah

paradigma berkomunikasi di

masyarakat saat ini. Komunikasi tak

terbatas ruaang, jarak, dan waktu. Bisa

dilakukan dimana saja dan kapan saja,

tanpa harus bertatap muka. Dengan

hadirnya aplikasi jejaring sosial seperti

Facebook, Twitter, Instagram dan

Page 8: EFEKTIFITAS KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN PARIWISATA …isip.usni.ac.id/jurnal/z3. Devy Putri.docx.pdf · 2. Pelancong (excursionist) Pengunjung sementara yang datang ke suatu tempatwisata

40

semacamnya, orang – orang dapat

saling berinteraksi tanpa harus bertemu

langsung. Jarak bukan menjadi masalah

lagi dalam berkomunikasi. (Dwi &

Watie, 2011) (Mahfuzhah & Anshari,

2018)

Beberapa faktor yang perlu

untuk dipertimbangkan dalam

pemilihan media diantaranya:

jangkauan media, tipe dan ukuran

besarnya publik, biaya, waktu, dan

tujuan serta objek kampanye. Di

samping itu, faktor lain yang juga perlu

mendapat perhatian adalah karakteristik

publik, baik secara demografis,

psikografis, maupun geografis. Pola

penggunaan media public (media habit)

juga harus diperhitungkan untuk

memastikan media apa yang biasanya

digunakan publik (Venus, 2012:

203).(Tyas et al., 2018)

Citra Oliver (2007: 50) mengatakan citra

adalah suatu gambaran tentang mental;

ide yang dihasilkan oleh imaginasi atau

kepribadian yang ditunjukan kepada

publik oleh seseorang, organisasi dan

sebagainnya. (Lengkong, L, Sondakh,

& Londa, W, 2017)

Jefkin menyatakan “Citra

adalah suatu kesan yang didapat

berdasar pada pengetahuan dan

pengertian seseorang mengenai fakta-

fakta atau kenyataan (Soemirat dan

Ardianto, 2003: 114)”. “Citra dengan

sengaja perlu diciptakan agar bernilai

positif (Sukatendel dalam Soemirat,

2003: 113)”. (Prasiska & Dkk, 2017)

Menurut Sutisna (1997:259)

citra adalah total persepsi terhadap

suatu objek yang dibentuk dengan

memproses infromasi dari berbagai

sumber setiap waktu.(Deli Darlina,

2016)

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penyusunan jurnal kali ini

penulis menggunakan metode

penelitian deskriptif kualitatif, dimana

penelitian menganalisa mengenai isi

dari komunikasi yang dilakukan oleh

objek penelitian yang berdasarkan pada

sumber-sumber bacaan dan melakukan

wawancara secara tidak formal kepada

narasumber serta memaparkan secara

rinci dan jelas mengenai keadaan yang

sebenarnya berkaitan dengan sektor

pariwisata di Indonesia. Adapun

pemahaman mengenai kualitatif

menurut Moleong (2013), penelitian

kualitatif adalah penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui fenomena

mengenai hal-hal yang dialami oleh

subjek penelitian seperti pola pikir,

tindakan, motivasi dan lain

sebagainya secara mendalam dan

dengan bentuk kata-kata serta bahasa.

Sedangkan teknik pengumpulan

data menggunakan teknik pengumpulan

data sekunder. Menurut Sugiyono

(2005:62), data sekunder adalah data

yang didapatkan oleh peneliti secara

tidak langsung. (Widyarini & Sunarta,

2019). Dalam penelitian ini penulis

mengolah, menganalisis dan

merumuskan data sekunder yang di

dapat sehingga menjadi rekomendasi.

Adapun teknik pengumpulan data

diperoleh melalui studi dokumen resmi

seperti; data yang berasal dari

Kemenpar RI baik yang didapatkan

melalui website maupun data-data dari

narasumber serta penelusuran di

internet yang sesuai dengan cakupan

pembahasan. Serta diperoleh pula dari

studi pustaka (buku, tinjauan dokumen

terhadap literatur yang ada di beberapa

perpustakaan perguruan tinggi swasta

maupun repository serta jurnal ilmiah

dari beberapa perguruan tinggi.

Page 9: EFEKTIFITAS KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN PARIWISATA …isip.usni.ac.id/jurnal/z3. Devy Putri.docx.pdf · 2. Pelancong (excursionist) Pengunjung sementara yang datang ke suatu tempatwisata

41

PEMBAHASAN

Kunjungan Wisatawan

Mancanegara ke Indonesia Pasca

Bencana Alam dan Kecelakaan

Pesawat Terbang

Seperti yang telah kita ketahui

bahwa sepanjang 2018 telah terjadi 4

bencana alam maupun kecelakaan

transportasi penerbangan di Indonesia,

yakni gempa bumi, tsunami, letusan

gunung api, hingga fenomena likuifaksi

yang menerpa wilayah Lombok, Palu

dan Banten. Hal ini diyakini karena

Indonesia berada pada kawasan cincin

api pasifik atau pacific ring of fire

dengan potensi bencana alam yang

tinggi. Kecelakaan salah satu maskapai

penerbangan swasta di Indonesia

menjadi sebuah permasalahan bagi

beberapa pihak pemerintah dan pelaku

usah wisata lainnya.

Dengan kondisi wilayah yang

mudah terkena amukan alam, Indonesia

diharapkan dapat lebih cepat

mengantisipasi adanya bencana yang

akan menimpa di berbagai wilayah

potensi. Hal ini selain sebagai alarm

dini bagi warga sekitar dan

memaksimalkan keselamatan

masyarakat juga dapat digunakan untuk

meminimalisir kerugian pada destinasi

alam yang berada pada wilayah potensi

bencana.

Seperti dilansir oleh Badan

Nasional Penanggulangan Bencana

atau BNPB bahwa pasca gempa dan

tsunami di Palu dan Donggala, dua

gunung berapi di Indonesia meletus

yakni gunung Gamalama dan gunung

Soputan yang sebelumnya sudah

meletus gunung Anak Krakatau,

gunung Agung dan gunung Sinabung

(tidak berurutan). Mayoritas wilayah

meletusnya gunung berapi diatas adalah

kawasan wisata alam yang indah dan

memukau sehingga mengundang

banyak wisatawan mancanegara datang

ke destinasi wisata tersebut.

Gambar IV.1

Statistik Pertumbuhan Kunjungan

Wisatawan Mancanegara di ASEAN 2018

Berdasarkan data dari Badan

Pusat Statistik pada 2018 Indonesia

masih menduduki peringkat kedua

(setelah Vietnam) sebagai destinasi

wisata bagi para masyarakat di kawasan

ASEAN. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa wisatawan mancanegara yang

berasal dari ASEAN tidak merasa

khawatir maupun takut terhadap

kejadian bencana alam yang

mengguncang Indonesia pada

pertengahan 2018. Meskipun beberapa

dari mereka memiliki maksud tertentu

datang ke Indonesia seperti meliput

berita mengenai fenomena alam dan

tragedi kecelakaan pesawat, mencari

kebenaran mengenai kondisi pasca

bencana alam ataupun melakukan

kegiatan kemanusiaan dalam

menyalurkan bantuan bagi korban

bencana dan sebagainya.

Page 10: EFEKTIFITAS KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN PARIWISATA …isip.usni.ac.id/jurnal/z3. Devy Putri.docx.pdf · 2. Pelancong (excursionist) Pengunjung sementara yang datang ke suatu tempatwisata

42

Gambar IV.2

Jumlah Kunjungan Wisatawan

Mancanegara ke Indonesia 2009-

2018

Berdasarkan data di atas, maka tingkat

pertumbuhan wisatawan mancanegara

ke Indonesia cenderung mengalami

kenaikan dalam kurun waktu 10 tahun

terakhir. Hal ini merupakans sebuah

prestasi yang membanggakan bagi

pariwisata Indonesia. Kenaikan yang

dialami terlihat sangat siginifikan dan

dalam tiap tahunnya mengalami

kenaikan. Hal inilah yang mendasari

pihak Kemanpar RI selalu menargetkan

kenaikan kunjungan wisman di tiap

tahunnya.

Kampanye “Wonderful Indonesia”

Kementerian Pariwisata Republik

Indonesia

Logo Branding

Sumber: kemenpar.go.id

Gambar IV.3

Logo Branding Wonderful Indonesia

Sejarah Logo:

Wonderful Indonesia atau Pesona

Indonesia adalah janji kementerian

pariwisata Indonesia kepada dunia.

“Wonderful” atau “Pesona”

mengandung janji bahwa Indonesia

kaya dengan ketakjubkan, dari segala

aspek manusia maupun alamnya, yang

mengusik kalbu dan menjanjikan

pengalaman baru yang menyenangkan.

Konsep Logo:

Burung yang suka berkelompok

melambangkan hidup damai antar

sesama di alam sentosa. Burung juga

satwa dengan populasi terbesar di

Indonesia dan menjadi lambang bangsa.

Rentangan sayap berarti keterbukaan,

hasrat untuk terbang jauh, melintas

batas. Sifatnya semesta, dikenali oleh

semua. Tulisan “Indonesia” berwarna

hitam yang lebih besar daripada

“Wonderful” atau “Pesona”

mengedepankan dan memperkuat

Indonesia diantara persaingan

pariwisata internasional.

Filosofi Warna:

Hijau: Kreatifitas, ramah kepada alam

dan keselarasan.

Ungu: Daya imajinasi, keimanan,

kesatuan lahir dan batin.

Jingga: Inovasi, semangat pembaruan

dan keterbukaan.

Biru: Kesemestaan, kedamaian, dan

keteguhan.

Magenta: Keseimbangan, akal sehat,

dan sifat praktis.

Filosofi Bentuk:

Luwes, serba lengkung, tanpa sudut

persegi ataupun garis lurus,

memaknakan besarnya arti

keseimbangan dan keselarasan manusia

dengan alam dan antar sesama di bumi.

Page 11: EFEKTIFITAS KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN PARIWISATA …isip.usni.ac.id/jurnal/z3. Devy Putri.docx.pdf · 2. Pelancong (excursionist) Pengunjung sementara yang datang ke suatu tempatwisata

43

Komponen Logo:

Logo Wonderful Indonesia atau Pesona

Indonesia terdiri dari komponen logo

burung yang disebut logogram, dan

tulisan “Wonderful” “Indonesia” atau

“Pesona” “Indonesia” yang disebut

logo type. Dalam pengaplikasiannya

pada berbagai Indonesia, kedua

komponen logo ini tidak boleh dipisah.

Kampanye Kementerian Pariwisata

Indonesia melalui 4 Core Marketing

Service, Kerja Sama Terpadu, dan Cash

Incentive juga didukung dengan

menggunakan strategi DOT

(Destination, Origin, Time), yakni:

1. Destination – melihat destinasi

wisata mana sajakah yang diminati

oleh wisatawan, dengan cara melihat

dashboard atau demografi dari masing –

masing wisatawan.

2. Origin – merupakan strategi

untuk melihat asal negara dari masing –

masing wisatawan. Kemudian data ini

akan dijabarkan menjadi sebuah data

demografi atau dashboard mengenai

ciri – ciri, kegemaran, tipe, waktu libur,

hari raya, dsb.

3. Time – waktu merupakan

strategi penting untuk

mensikronisasikan waktu libur/Hari

Libur dari masing – masing negara asal

wisatawan dengan event/festival yang

diselenggarakan di Indonesia serta

waktu promosi yang tepat.

Selain DOT, BAS merupakan

strategi pemasaran pariwisata Indonesia

selanjutnya, dimana BAS ialah:

1. Branding adalah upaya untuk

mempromosikan pariwisata melalui

penempatan iklan di Website, media

ruang, TV, dan media cetak,

mengadakan festival di mancanegara,

dan mengadakan famtrip dengan

mendatangkan TO/TA, wholesaler,

travel writer, jurnalis, dan blogger.

2. Advertising adalah salah satu

startegi promosi pariwisata

mancanegara melalui pemasangan iklan

di media cetak (koran dan majalah), di

evnt – event mancanegara melalui

pemasangan blocking self di televisi,

pembuatan bahan – bahan promosi, dan

kerja sama promosi dengan pelaku

industri pariwisata.

3. Selling adalah memfasilitasi

penjualan Paket Wisata yang dibuat

oleh industri melalui Tradeshow dan

Sales Mission

Sedangkan media yang

digunakan oleh Kementerian Pariwisata

Republik Indonesia adalah:

1. Menggunakan media sosial,

media publikasi, dan media ruang untuk

mempromosikan Indonesia

2. Adanya kerjasama dengan

beberapa travel agent, dan juga

bekerjasama dengan beberapa

maskapai

3. Mengadakan event festival

dibeberapa negara dan juga

Kementerian Pariwisata Republik

Indonesia menyediakan booth di

berbagai ajang wisata nusantara untuk

menawarkan promosi dan paket wisata

berlibur ke Indonesia

4. Media

Kemenpar bekerjasama dengan

beberapa media asing untuk

mempromosikan iklan di beberapa

Negara. Media yang digunakan adalah:

5. Paid Media/Media berbayar:

Discovery Channel, Youtube, Google,

CNN, CCTV, National Geographic,

Tripadvisor, Bloomberg, Bai Du

(gambar terlampir)

6. Owned Media/Media Sendiri:

Indonesia.travel

7. Social Media: Instagram,

Facebook, Twitter, Blog, dsb.

8. Endorser: Brand Ambassador:

Philip Kotler, Ted Siong, Christy

Chung; Testimoni artis di Media Sosial,

Tokoh Berpengaruh.

Page 12: EFEKTIFITAS KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN PARIWISATA …isip.usni.ac.id/jurnal/z3. Devy Putri.docx.pdf · 2. Pelancong (excursionist) Pengunjung sementara yang datang ke suatu tempatwisata

44

Efektifitas Kampanye Humas

Kemanpar RI melalui “Wonderful

Indonesia” Terhadap Peningkatan

Kunjungan Wisatawan

Mancanegara

Salah satu dampak dari

pengembangan program pariwisata

ialah adanya peningkatan kunjungan

wisatawan mancanegara yang dilihat

dari peningkatan penerimaan devisa

Negara. Kementerian Pariwisata

Republik Indonesia telah

mencanangkan kampanye Wonderful

Indonesia sebagai upaya dalam

mencapai target mendatangkan 17 juta

wisatawan mancanegara pada tahun

2018. Strategi yang telah dilakukan

pihak Kemenpar RI ialah semaksimal

mungkin mengunggulkan destinasi

alam, budaya dan peninggalan sejarah

di berbagai wilayah Indonesia sebagai

daya tarik pariwisata. Di sisi lain,

dengan adanya bencana alam yang telah

menerpa beberapa wilayah Indonesia

khususnya daerah berpotensi wisata

alam serta tragedy kecelakaan pesawat

lebih menguatkan tekad usaha

Kemenpar beserta pihak swasta dan

masyarakat sebagai pelaku wisata

dalam upaya merealisasikan target yang

ingin dicapai, minimal meningkatkan

persentasi kenaikan jumlah kedatangan

wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Berdasarkan hasil wawancara

informal dengan salah satu staff

Assistant Deputy Director International

Touris Marketing Strategy &

Communication Kwemenpar RI bahwa

pada tahun 2017 jumlah kedatangan

wisatawan mancanegara mencapai

14,03 juta walaupun agak kurang dari

target yakni 15 juta untuk tahun 2017.

Kemudian pada tahun 2018 target

sebenarnya adalah 17 juta wisatawan

mancanegara, tetapi sampai bulan

Oktober pencapainnya kurang lebih 10

sampai 15 juta, tapi data ini masih

bergerak hingga akhir tahun 2018. Tapi

yang pasti dari 2016 hingga 2017

diperbandingkan peningkatan

kedatangan kunjungan wisatawan

mancanegara mencapai 22%.

Beberapa sumber data

mengatakan bahwa hingga saat ini

Indonesia masih menjadi idola

wisatawan mancanegara dalam

menikmati wisata alam dan budaya.

Sesuai dengan slogan kampanyenya

“Wonderful Indonesia” atau “Pesona

Indonesia” Kemenpar RI ingin

memberikan kesan yang sangat elegan,

menarik dan ramah terhadap destinasi

pariwisata yang ada di Indonesia. Hal

ini dapat dilihat dari data statistik yang

menyatakan bahwa pulau Bali

merupakan salah satu pulau di

Indonesia yang memiliki daya tarik

tidak hanya bagi wisatawan ASEAN

tetapi bagi para wisatawan dunia.

Gambar IV.4

15 Pulau Terbaik di Dunia

Page 13: EFEKTIFITAS KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN PARIWISATA …isip.usni.ac.id/jurnal/z3. Devy Putri.docx.pdf · 2. Pelancong (excursionist) Pengunjung sementara yang datang ke suatu tempatwisata

45

Hingga saat ini, Bali tetap

menjadi primadona magnet wisata alam

Indonesia bagi wisatawan mancanegara

setelah Sri Lanka. Meskipun pihak

Kemenpar RI sebenarnya telah

menyiapkan 10 destinasi Branding atau

10 destinasi pemasaran wisata prioritas

yakni dari barat ke timur diantaranya

adalah Medan, kemudian Bandung,

Banyuwangi, sampai Bunaken,

Wakatobi, Raja Ampat. Diantara ke-10

destinasi wisata tersebut ialah yang

telah mengantongi kategori 3A

(Atraksi, Aksesbilitas, dan Amenitas).

Adapun Atraksi ialah objek wisata itu

sendiri kemudian Aksesbilitas ialah

bagaimana pengunjung dapat mencapai

kelokasi wisata tersebut baik dari

fasilitas darat (pembangunan jalan told

an kereta api), air (fasilitas pelabuhan)

dan udara (fasilitas bandara)

selanjutnya Amenitas ialah aksen

pendukung pelayanan bagi wisatawan

seperti hotel, restoran, bank, dan money

changer.

Segala sesuatu diatas didukung

pula dengan media publikasi yang

maksimal di kancah internasional dan

diletakkan di beberapa sudut pandang

yang strategis maupun di alat

transportasi Negara tersebut. Berikut

adalah beberapa dokumentasi media

publikasi internasional yang telah

dicanangkan Kemenpar RI yang telah

bekerjasama dengan media

internasional.

Gambar IV.5

Media Publikasi Wonderful Indonesia

di Paris, France

Gambar IV.6

Media Publikasi Wonderful Indonesia

di London, UK

Page 14: EFEKTIFITAS KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN PARIWISATA …isip.usni.ac.id/jurnal/z3. Devy Putri.docx.pdf · 2. Pelancong (excursionist) Pengunjung sementara yang datang ke suatu tempatwisata

46

Gambar IV.7

Media Publikasi Wonderful Indonesia

di Beijing, China

Gambar IV.8

Media Publikasi Wonderful Indonesia

di Australia, Jepang, Singapura, Belanda

dan Korea Selatan

Pemanfaatan media luar ruang

yang digunakan oleh Kemenpar RI

sebenarnya sudah lama dicanangkan

sebelum tahun 2018. Salah satunya

adalah pada saat acara penyelenggaraan

Euro 2016 di Paris, Kemenpar RI juga

telah melakukan kerjasama dengan

media internasional Paris dalam

menempatkan media publikasi luar

ruang mengenai pariwisata Indonesia.

Beberapa contoh dokumentasi diatas

merupakan penayangan media

publikasi pariwisata Indonesia di

beberapa titik lokasi tujuan target dari

wisatawan mancanegara.

Dengan adanya media publikasi

tersebut, harus diimbangi pula dengan

adanya peran serta dan dukungan yang

besar dari pihak pemerintah terkait,

pihak swasta dan masyarakat Indonesia

dalam menyikapi tindakan pembenahan

destinasi wisata dari segi 3A (Atraksi,

Aksesbilitas, dan Amenitas) yang

dilakukan guna meningkatkan

kunjungan wisatawan mancanegara ke

Indonesia. Selain itu Pihak Kemenpar

RI pun mengusung sistem pariwisata

Suitable Tourism yang sejalan juga

dengan program-program Go Green

saat ini. Dimana proses Suitable

Tourism sangat membutuhkan peran

serta yang aktif dan kondusif antara

tenaga ahli khusus yang didelegasikan

oleh pihak Kemenpar RI dan

masyarakat daerah pedesaan dimana

wilayah mereka memiliki aspek

destinasi wisata yang dapat dikelola

menjadi suatu daerah potensi pariwisata

yang suitable, semisalnya mengenai

bagaimana memanfaatkan irigasi

sebagai sarana destinasi wisata, dengan

membuka home stay-home stay di

pedesaan, mengelola sampah organik

menjadi pupuk dan sebagainya.

Page 15: EFEKTIFITAS KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN PARIWISATA …isip.usni.ac.id/jurnal/z3. Devy Putri.docx.pdf · 2. Pelancong (excursionist) Pengunjung sementara yang datang ke suatu tempatwisata

47

PENUTUP

Kementerian Pariwisata

Republik Indonesia dapat dikatakan

telah menjalankan tugas dan fungsinya

dengan baik dalam meningkatkan

kunjungan wisatawan wisatawan

mancanegara pada tahun 2018.

Meskipun target diawal adalah

pencanangan peningkatan jumlah

kedatangan wisatawan mancanegara

sebanyak 17 juta pengunjung dan

hasilnya pada akhir tahun 2018

kunjungan wisatawan mancanegara

telah mencapai 15,81 juta pengunjung.

Hal ini dapat dikatakan target awal

Kemenpar RI dalam meningkatkan

jumlah wisatawan mancanegara

terbilang kurang berhasil, hanya saja

tindakan yang dilakukan melalui

promosi advertorial di berbagai media

ruang internasional telah memberikan

dampak yang positif serta banyak

membawa pandangan baik dunia

internasional mengenai pariwisata

Indonesia yang meskipun saat itu

sedang dilanda oleh berbagai tragedy

seperti bencana alam, kecelakaan

pesawat hingga terorisme.

Hal-hal yang telah dilakukan

Kemenpar RI selain penggunaan media

luar ruang pun menjadi salah satu nilai

plus di mata dunia internasional, seperti

pengadaan festival beserta stand dan

booth dalam menawarkan paket wisata

ke Indonesia, meminta penambahan

seat capacity bagi direct flight atau

penerbangan dari Negara manapun

langsung menuju Indonesia,

peremajaan fasilitas wisata dan lain

sebagainya. Hal inilah yang membuat

keberhasilan Kemenpar RI dalam

mengkampanyekan “Wonderful

Indonesia” dan membawa peningkatan

kunjungan wisatawan mancanegara di

tahun 2018.

DAFTAR PUSTAKA

Andipate Anwar Arifin. (2015).

Paradigma Baru Public Relations

Teori, Strategi dan Riset, Jakarta:

Pustaka Indonesia.

Deli Darlina. (2016). Pengaruh Citra

Perusahaan Dan Kualitas

Pelayanan Terhadap Loyalitas

Pada Jasa Perhotelan. Jom FISIP,

1(3)(3), 1–15.

https://doi.org/10.1108/IJCHM-

11-2014-0577

Lengkong, L, S., Sondakh, M., &

Londa, W, J. (2017). STRATEGI

PUBLIC RELATIONS DALAM

PEMULIHAN CITRA

PERUSAHAAN. E-Journal

“Acta Diurna,” VI(1), 2–11.

Lubis, E. E. (2012). Peran Humas

Dalam Membentuk Citra

Pemerintah. Jurnal Ilmu

Administrasi Negara, 12(1), 51–

60.

M.A, M. (2015). Periklanan

Komunikasi Pemasaran Terpadu.

Penerbit Kencana.

https://doi.org/10.1016/j.jallcom.2

006.01.145

Mahfuzhah, H., & Anshari, A. (2018).

MEDIA PUBLIKASI HUMAS

DALAM PENDIDIKAN. AL-

TANZIM : JURNAL

MANAJEMEN PENDIDIKAN

ISLAM, 2(2), 137–149.

https://doi.org/10.33650/al-

tanzim.v2i2.395

MENGENAL KAMPANYE

KOMUNIKASI. (2015). Wardah,

12(2), 185–197.

Prasiska, Y. V., & Dkk, D. (2017).

CSR dan Citra Perusahaan. Jurnal

Bisnis Dan Ekonomi, 24(1), 43–

49.

Tyas, S. R., Hafiar, H., & Sani, A.

(2018). MANAJEMEN

KAMPANYE ELIMINASI KAKI

GAJAH DALAM UPAYA

PENINGKATAN KESEHATAN

Page 16: EFEKTIFITAS KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN PARIWISATA …isip.usni.ac.id/jurnal/z3. Devy Putri.docx.pdf · 2. Pelancong (excursionist) Pengunjung sementara yang datang ke suatu tempatwisata

48

DI KABUPATEN BOGOR.

PRofesi Humas : Jurnal Ilmiah

Ilmu Hubungan Masyarakat, 2(1),

57.

https://doi.org/10.24198/prh.v2i1.

12008

War, M. S. (2019). Pariwisata Syari’ah

sebagai Aset Perekonomian

Dalam Bingkai Maqashid al-

Syari’ah (Studi Atas Pandangan

Tuan Guru Lombok). Jurnal

Pariwisata, 6(1), 39–55.

https://doi.org/10.31311/par.v6i1.

4676

Widyarini, I. G. A., & Sunarta, I. N.

(2019). Dampak Pengembangan

Sarana Pariwisata Terhadap

Peningkatan Jumlah Pengunjung

Di Wisata Alam Air Panas

Angseri, Tabanan. JURNAL

DESTINASI PARIWISATA, 6(2),

217.

https://doi.org/10.24843/jdepar.20

18.v06.i02.p03