BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN...

30
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik daerah tersebut maupun luar daerah. Kebutuhan akan hotel harus dipenuhi sesuai dengan syarat-syarat sebagai hotel yang dapat menunjang lingkungan yang bersih, indah, dan teratur sehingga penghuninya merasa aman serta tenteram untuk tinggal di hotel tersebut. Dalam membangun hotel harus dapat memenuhi setiap kebutuhan yang diinginkan masyarakat serta di lokasi yang strategis. Pesatnya perkembangan pembangunan hotel banyak mempengaruhi pola pikir, sikap dan perilaku konsumen untuk mendapatkan hotel yang layak, aman dan serasi dengan lingkungan serta terjangkau oleh daya beli masyarakat dengan memberikan perhatian khusus pada masyarakat yang berpenghasilan rendah, sedang, dan tinggi. Persaingan dalam dunia perhotelan di Pontianak semakin tajam. Dengan semakin majunya teknologi dalam era globalisasi ini, setiap perusahaan berusaha untuk selalu meningkatkan kualitasnya dengan tujuan memaksimalkan keuntungan sesuai target yang diinginkan. Semakin tinggi tingkat persaingan dalam usaha jasa akomodasi ini ditandai dengan makin banyaknya hotel yang menawarkan jasa sejenis serta tamu yang semakin kritis akan pasar. Sebelum menjatuhkan pilihan pada jasa

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik daerah

tersebut maupun luar daerah. Kebutuhan akan hotel harus dipenuhi sesuai

dengan syarat-syarat sebagai hotel yang dapat menunjang lingkungan yang

bersih, indah, dan teratur sehingga penghuninya merasa aman serta tenteram

untuk tinggal di hotel tersebut. Dalam membangun hotel harus dapat

memenuhi setiap kebutuhan yang diinginkan masyarakat serta di lokasi yang

strategis.

Pesatnya perkembangan pembangunan hotel banyak mempengaruhi pola

pikir, sikap dan perilaku konsumen untuk mendapatkan hotel yang layak, aman

dan serasi dengan lingkungan serta terjangkau oleh daya beli masyarakat

dengan memberikan perhatian khusus pada masyarakat yang berpenghasilan

rendah, sedang, dan tinggi.

Persaingan dalam dunia perhotelan di Pontianak semakin tajam. Dengan

semakin majunya teknologi dalam era globalisasi ini, setiap perusahaan

berusaha untuk selalu meningkatkan kualitasnya dengan tujuan

memaksimalkan keuntungan sesuai target yang diinginkan.

Semakin tinggi tingkat persaingan dalam usaha jasa akomodasi ini

ditandai dengan makin banyaknya hotel yang menawarkan jasa sejenis serta

tamu yang semakin kritis akan pasar. Sebelum menjatuhkan pilihan pada jasa

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

2

yang ditawarkan para tamu akan mempertimbangan dengan matang, untuk

dapat memilih jasa yang sesuai dengan harapan mereka.

Kecepatan perkembangan perekonomian ini sangat dirasakan bahwa

bauran pemasaran merupakan salah satu ujung tombak untuk meningkatkan

penjualan. Pada penjualan jasa akomodasi yaitu perhotelan, meningkatnya

kamar sangat tergantung pada bauran pemasaran yang dilakukan perusahaan

dimana bauran pemasaran yang dilaksanakan dapat menimbulkan umpan balik

bagi perusahaan.

Perusahaan harus dapat merumuskan bauran pemasaran dengan tepat,

oleh karena itu perusahaan tidak dapat mengabaikan pendapat atau masukan

dari konsumen. Hal tersebut menuntut perusahaan untuk perlu mengetahui

faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi konsumen dalam pengambilan

keputusan konsumen memilih jenis kamar hotel. Konsep bauran pemasaran

tradisional (traditional marketing mix) terdiri dari 4P yaitu Product (produk),

Price (harga), promotion (promosi), Place (tempat atau lokasi). Sementara itu,

untuk pemasaran jasa perlu bauran pemasaran yang diperluas (expanded

marketing For services) dengan penambahan unsur non-traditional marketing

mix, yaitu People (orang), Process (proses) dan Physical Evidence (bukti

fisik), sehingga menjadi tujuh unsur (7P). Masing-masing dari tujuh unsur

bauran pemasaran tersebut saling berhubungan dan mempunyai suatu bauran

yang optimal sesuai dengan karakteristik segmennya.

Pada tabel di bawah ini dapat dilihat nama hotel yang ada di Kota

Pontianak sebagai berikut:

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

3

Tabel 1.1

Perhimpuan Hotel Dan Restoran Indonesia

Jumlah Hotel Di Kota Pontianak

No

Nama Hotel

Bintang

1 Hotel Aston Pontianak 4

2 Hotel Grand Mahkota 4

3 Hotel Mercure 4

4 Hotel Golden Tulip 4

5 Hotel Harris 4

6 Hotel Garuda 3

7 Hotel Bestwestern 3

8 Hotel Kapuas Palace 3

9 Hotel Santika 3

10 Hotel Orchardz Gajah Mada 3

11 Hotel Orchardz Ayani 3

12 Hotel Kini 3

13 Hotel Avara Boutique 3

14 Hotel Gajah Mada 3

15 Hotel Star 3

16 Hotel Kapuas Dharma 2

17 Hotel G 2

18 Hotel Merpati 2

19 Hotel Kartika 1

20 Hotel 2000 1

21 Hotel Orient Melati

22 Wisma Nusantara Melati

23 Hotel Queen Melati

24 Hotel Flamboyan Melati

25 Hotel Berlian Melati

26 Ateng House Melati

27 Hotel Hosana Inn Melati

28 Hotel Aroma In Melati

29 Hotel Central Melati

30 Hotel Mini Melati

31 Hotel Wijaya Kusuma Melati

32 Hotel Jeruju Baru Melati

33 Hotel Surya Melati

34 Wisma Patria Melati

35 Hotel Rahayu Melati

36 Guest House Melati

37 Hotel Khatulistiwa Melati

38 Duta In Melati

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

4

39 Hotel Borneo Melati

40 Hotel Pondok Jaya Melati

41 Hotel 95 Melati

42 Greend Leaf Inn Melati

Sumber: PHRI Pontianak (Perhimpunan Hotel Dan Restoran Seluruh

Indonesia) 2015

Meskipun di Kota Pontianak terdapat banyak hotel, namun Hotel

Orchardz Gajah Mada Pontianak masih menjadi tempat yang digemari

pelancong. Selanjutnya dari berbagai jenis kamar di atas dapat dilihat jumlah

kamar dan tempat tidur pada tabel berikut ini:

Tabel 1.2

Hotel Orchardz Gajah Mada Pontianak

Jumlah Kamar dan Jumlah tempat tidur

Tahun 2012-2015

Nomor

Jenis Kamar

Jumlah Kamar

Jumlah Tempat Tidur

1 Comfort 16 16

2 Superior 70 87

3 Deluxe 35 48

4 Executive 20 20

5 Primer Suite 7 7

Jumlah 148 178

Sumber: Hotel Orchardz 2015

Dari Tabel 1.2 dapat dapat dilihat jenis kamar Comfort memiliki jumlah

kamar 16 dan tempat tidur sebanyak 16. Untuk jenis kamar Superior memiliki

jumlah kamar 70 dan tempat tidur sebanyak 87. Jenis kamar Deluxe memiliki

jumlah kamar 35 dan tempat tidur sebanyak 48. Jenis kamar Esecutive

memiliki jumlah kamar 20 dan tempat tidur sebanyak 20. Jenis kamar Primer

Suite memiliki jumlah kamar 7 dan tempat tidur sebanyak 7.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

5

Untuk menunjang kenyamanan pengunjung maka diperlukan fasilitas

yang harus disiapkan. Kesiapan fasilitas di Hotel Orchardz Gajah Mada

Pontianak dinilai cukup baik dan menunjang. Adapun fasilitas yang diberikan

oleh penyedia jasa kepada pengunjung Hotel Orchardz Gajah Mada Pontianak,

antara lain:

1. Fasilitas :

a. Resepsionis 24 jam

b. Layanan kamar 24 jam

c. Layanan kamar

d. Coffee shop

e. Restoran

f. Fasilitas pertemuan

g. Area merokok

h. Layanan laundry

i. Concierge

j. Penyimpanan bagasi

k. Lift

l. Kotak penyimpanan

2. Olahraga dan Rekreasi :

a. Fitness Center & Kids Club

3. Internet :

a. Wifi tempat umum

b. Wifi gratis di semua kamar

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

6

4. Tempat Parkir

adapun pembagian harga kamar Hotel Orchardz Gajah Mada Pontianak

dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

Tabel 1.3

Hotel Orchardz Gajah Mada Pontianak

Tarif kamar menurut jenis kamar

Tahun 2012-2015

(Rupiah)

No Jenis Kamar

Tahun

2012 2013 2014

1 Comfort 568.000 568.000 580.000

2 Superior 668.000 668.000 680.000

3 Deluxe 748.000 748.000 780.000

4 Executive 798.000 798.000 900.000

5 Primer Suite 1.398.000 1.600.000 1.700.000

Sumber: Hotel Orchardz 2015

Dari Tabel 1.3 dapat dilihat tarif harga kamar hotel berdasarkan jenis

kamar. Untuk jenis kamar Comfort pada Tahun 2012-1013 tidak mengalami

perubahan tarif, selanjutnya mengalami kenaikan Tahun 2014 sebesar 2,6%.

Untuk jenis kamar Superior pada Tahun 2012-2013 Rp tidak mengalami

perubahan tarif, Tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 2,6%. Untuk jenis

kamar Deluxe pada Tahun 2012-2013 tidak mengalami perubahan tarif, Tahun

2014 mengalami kenaikan sebesar menjadi 6,9%. Untuk jenis kamar Executive

pada Tahun 2012-2013 tidak mengalami kenaikan, Tahun 2014 mengalami

kenaikan sebesar 22,2%. Untuk jenis kamar Primer Suite pada Tahun 2012 -

2013 mengalami kenaikan sebesar 43,9%, Tahun 2014 menjadi mengalami

kenaikan sebesar 21,7%.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

7

Adapun pemberian discount dapat diberikan untuk setiap pergantian

Tahun, selain itu diberikan juga pada setiap perayaan hari besar, seperti imlek,

idul fitri, natal, dll. Pemberian discount sebesar 10% - 20% diberikan hanya

untuk tipe jenis kamar Comfort agar dapat menarik minat konsumen untuk

menginap di Hotel Orchardz Gajah Mada.

Adapun jumlah tamu yang menginap di Hotel Orchardz Gajah Mada

Pontianak dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.4

Hotel Orchardz Gajah Mada Pontianak

Jumlah Tamu yang menginap

Tahun 2012-2015

No Tamu

Tahun

2012 2013 2014

1 Domestik 47.058 50.876 50.130

2 Asing 3.050 2.598 2.554

Jumlah 50.108 53.474 52.684

Sumber: Hotel Orchardz 2015

Dari Tabel 1.4 dapat dilihat pada Tahun 2012-2013 tamu domestik

mengalami kenaikan sebesar 89,4% sedangkan tamu asing mengalami

penurunan sebesar 10,6%. Pada Tahun 2013-2014 tamu domestik mengalami

penurunan sebesar 94,4% sedangkan tamu asing mengalami penurunan 5,6%.

Tabel berikut ini adalah tabel yang mengambarkan Jumlah Tamu Menurut

Maksud Kedatangan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di tabel berikut ini.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

8

Tabel 1.5

Hotel Orchardz Gajah Mada Pontianak

Jumlah Tamu Menurut Maksud Kedatangan

Tahun 2012-2015

No

Jumlah Tamu Menurut Maksud

Kedatangan

2012

2013

2014

1 Berlibur 8.239 8.530 8.435

2 Bisnis 19.450 31.851 32.457

3 Mengikuti Pertemuan (Meeting) 6.850 7.225 6.880

4 Tugas/Misi (Non Bisnis) 2.750 2.818 2.580

5 Lain-Lain 2.819 3.050 2.332

Jumlah 50.108 53.474 52.684

Sumber: Hotel Orchardz 2015

Berdasarkan Tabel 1.5 di atas jumlah tamu Hotel Orchardz Gajah Mada

Pontianak Pada Tahun 2012-2013 yang berlibur mengalami kenaikan 2,2%,

bisnis mengalami penurunan 92,8%, mengikuti pertemuan (meeting)

mengalami kenaikan sebesar 2,8%, Tugas/misi (non Bisnis) mengalami

kenaikan 0,5% dan Lain-lain mengalami kenaikan 1,7%. Pada Tahun 2013-

2014 jumlah tamu yang berlibur mengalami penurunan 4,7%, bisnis

mengalami kenaikan 30,3%, mengikuti pertemuan (meeting) mengalami

penurunan 17,2%, Tugas/misi (non Bisnis) mengalami penurunan 11,9% dan

Lain-lain mengalami penurunan 35,9%.

Tabel berikut ini adalah tabel yang menunjukkan tingkat hunian tiap tipe

kamar sebagai berikut :

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

9

Tabel 1.6

Hotel Orchardz Gajah Mada Pontianak

Jumlah Penjualan tiap tipe kamar

Tahun 2012-1015

No Jenis Kamar

Tahun

2012 2013 2014

1 Comfort 3.654 4.661 3.976

2 Superior 9.229 10.132 9.743

3 Deluxe 6.875 6.742 6.821

4 Executive 3.374 4.072 3.972

5 Primer Suite 1.231 1.297 1.287

Jumlah 24.363 26.904 25.799

Sumber: Hotel Orchardz 2015

Dapat dilihat pada Tabel 1.6 jumlah penjualan pada tipe kamar Comfort

pada Tahun 2012 sebesar 3.654, pada Tahun 2013 mengalami kenaikan

menjadi 4.661, sedangkan pada Tahun 2014 mengalami penurunan menjadi

3.976. Pada tipe kamar Superior di Tahun 2012 sebesar 9.229, pada Tahun

2013 mengalami kenaikan menjadi 10.132, sedangkan pada Tahun 2014

mengalami penurunan menjadi 9.743. Pada tipe kamar Deluxe pada Tahun

2012 sebesar 6.875, pada Tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 6.742,

sedangkan pada Tahun 2014 mengalami kenaikan menjadi 6.821. Pada tipe

Executive Tahun 2012 sebesar 3.374, pada Tahun 2013 mengalami kenaikan

menjadi 4.072, sedangkan pada Tahun 2014 mengalami penurunan menjadi

3.972. Pada tipe Primer Suite pada Tahun 2012 sebesar 1.231, pada Tahun

2013 mengalami kenaikan menjadi 1.297, sedangkan pada Tahun 2014

mengalami penurunan menjadi 1.287.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

10

Tabel 1.7

Hotel Orchardz Gajah Mada Pontianak

Tingkat hunian tiap tipe kamar

Tahun 2012-1015

No Jenis

kamar

Jumlah

Kamar

Jumlah Kamar

Tersedia Per Tahun Tingkat Hunian

2012 2013 2014 2012 2013 2014

1. Comfort 16 5.856 5.840 5.840 62,40% 79,81% 68%

2. Superior 70 25.620 25.550 25.550 36% 39,65% 38,13%

3. Deluxe 35 12.810 12.775 12.775 53,70% 52,77% 53,39%

4. Executive 20 7.320 7.300 7.300 46,10% 55,78% 54,41%

5. Primer Suite 7 2.562 2.555 2.555 48% 50,76% 50,37%

Jumlah 148

Sumber : Hotel Orchardz 2015

Dapat dilihat pada Tabel 1.7 tingkat hunian pada tipe kamar Comfort

pada Tahun 2012 sebesar 62,40% , pada Tahun 2013 mengalami kenaikan

menjadi 79,81% , sedangkan pada Tahun 2014 mengalami penurunan menjadi

68%. Pada tipe kamar Superior di Tahun 2012 sebesar 36% , pada Tahun 2013

mengalami kenaikan menjadi 39,65%, sedangkan pada Tahun 2014 mengalami

penurunan menjadi 38,13%. Pada tipe kamar Deluxe pada Tahun 2012 sebesar

53,70%, pada Tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 52,77% , sedangkan

pada Tahun 2014 mengalami kenaikan menjadi 53,39%. Pada tipe Executive

Tahun 2012 sebesar 46,10%, pada Tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi

55,78% , sedangkan pada Tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 54,41%.

Pada tipe Primer Suite pada Tahun 2012 sebesar 48%, pada Tahun 2013

mengalami kenikan menjadi 50,76% , sedangkan pada Tahun 2014 mengalami

penurunan menjadi 50,37%.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

11

Tabel 1.8

Hotel Orchardz Gajah Mada Pontianak

Pendapatan Tiap Tipe Kamar (Rp)

Tahun 2012-2014

No

Jenis Tipe

Kamar

Tahun

2012 2013 2014

1 Comfort 2,075,472.000 2,647,448.000 2,306,080.000

2 Superior 6,164,972.000 6,768,176.000 6,625,240.000

3 Deluxe 5,142,500.000 5,043,016.000 5,320,380.000

4 Executive 2,692,452.000 3,249,456.000 3,574,800.000

5 Primer Suite 1,720,938,000.000 2,075,200,000.000 2,187,900,000.000

Jumlah 1,737,013,396.000 2,092,908,096.000 2,205,726,500.000

Sumber: Hotel Orchardz 2015

Pada Tabel 1.8 dapat dilihat pendapatan tipe kamar Comfort pada Tahun

2012-2013 mengalami kenaikan sebanyak 0,16%, sedangkan pada Tahun

2013-2014 mengalami penurunan sebesar 0,30%. Pada tipe kamar Superior

pada Tahun 2012-2013 mengalami kenaikan sebesar 0,17%,sedangkan pada

Tahun 2013-2014 mengalami penurunan sebesar 0,13%. Pada tipe kamar

Deluxe pada Tahun 2012-2013 mengalami penurunan sebesar

0,03%,sedangkan pada Tahun 2013-2014 mengalami kenaikan sebesar 0,02%.

Pada tipe kamar Executive pada Tahun 2012-2013mengalami kenaikan sebesar

0,16%, sedangkan pada Tahun 2013-2014 mengalami peningkatan 0,29%.

Pada tipe kamar Primer Suite pada Tahun 2012-2013 mengalami kenaikan

sebesar 99,54%, sedangkan pada Tahun 2013-2014 mengalami kenaikan

sebesar 99,90%.

Dilihat dari perkembangan jumlah tamu yang berkunjung di Hotel

Orchardz Gajah Mada Pontianak menunjukkan jumlah yang stabil, di mana

setiap tahun sejak Tahun 2012 sampai Tahun 2014 jumlah tamu mengalami

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

12

peningkatan. Kestabilan jumlah tersebut tentunya menggambarkan wujud

kepercayaan dan minat dari tamu untuk menginap di Hotel Orchardz Gajah

Mada Pontianak.

Sejalan dengan permasalahan tersebut dan mengingat pentingnya bauran

pemasaran dalam Hotel, maka peneliti merasa tertarik mengadakan penelitian

dengan judul: “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran (7P) Terhadap Keputusan

Konsumen Untuk Menginap Di Kamar Superior Di Hotel Orchardz Gajah

Mada Pontianak”.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka yang menjadi

permasalahan dalam penelitian ini adalah: “Apakah Bauran Pemasaran (7P)

Berpengaruh Terhadap Keputusan Konsumen Untuk Menginap Di Kamar

Superior Di Hotel Orchardz Gajah Mada Pontianak”.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan agar dalam analisis dan pembahasan

yang dilakukan tidak menyimpang dan sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai. Oleh karena itu, permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada

variabel-variabel, yaitu:

1. Product (produk)

2. Price (harga)

3. Promotion (promosi)

4. Place (tempat atau lokasi)

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

13

5. People (orang)

6. Process (proses)

7. Physical Evidence (bukti fisik)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran

(7P) terhadap Keputusan Konsumen Untuk Menginap Di Kamar Superior Di

Hotel Orchardz Gajah Mada Pontianak

E. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan dari peneliti dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat berguna sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen

perusahaan dalam mengambil keputusan-keputusan dalam masalah bauran

pemasaran di masa yang akan datang.

2. Bagi Penulis

Pengalaman berharga dalam mengaplikasikan teori-teori yang telah

diperoleh melalui perkuliahan dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi.

3. Bagi Almamater

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi bagi mahasiswa

yang ingin mengkaji lebih dalam dan sebagai pembanding penelitian

sejenisnya.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

14

F. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antra bauran pemasaran

yang terdiri dari variabel-variabel produk, harga, promosi, tempat, orang,

proses dan bukti fisik dengan keputusan konsumen menginap pada Hotel

Orchardz Gajah Mada Pontianak. Bauran pemasaran atau Marketing mix

adalah kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem

pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk

mempengaruhi perilaku para pembeli atau konsumen.

Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan

dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin dalam melakukan tugas

atau kegiatan pemasarannya. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya

sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat

mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut untuk

melaksanakan program pemasaran secara efektif.

Menurut Hurriyati (2005:49): “Untuk bauran pemasaran jasa mengacu

pada konsep bauran pemasaran tradisional yang terdiri dari 4P, yaitu produk,

harga, tempat/lokasi dan promosi yang diperluas dengan penambahan unsur

non tradisional yaitu orang, fasilitas fisik dan proses sehingga menjadi tujuh

unsur (7P)”.

Adapun masing-masing unsur bauran pemasaran jasa di atas dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

15

1. Produk (Product)

Menurut Kotler yang dikutip oleh Ratih (2005:50) pengertian produk

adalah sebagai berikut: “Product (Produk) adalah segala sesuatu yang dapat

ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau

dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang

bersangkutan.”

2. Tarif Harga (Price)

Harga menjadi faktor penentu dalam pembelian dan menjadi salah satu

unsur penting dalam menentukan bagian pasar dan tingkat keuntungan

perusahaan. Definisi harga menurut Tjiptono (2002:151): “Harga merupakan

satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang

ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang

atau jasa”.

3. Promosi (Promotion)

Promosi digunakan untuk menginformasikan kepada orang mengenai

produk-produk dan meyakinkan para pembeli dalam pasar sasaran suatu

perusahaan, organisasi saluran, dan masyarakat umum untuk membeli

barangnya. Alma (2000:135) mengatakan bahwa: “Promosi adalah sejenis

komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen

tentang barang dan jasa”.

4. Tempat/Lokasi Pelayanan (Place)

Menurut Ratih Hurriyati (2005:55): “Untuk produk industri manufaktur

Place diartikan sebagai saluran distribusi, sedangkan untuk produk industri

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

16

jasa, Place diartikan sebagai tempat pelayanan jasa”. Menurut Carvens

(1998:28) saluran distribusi itu sendiri mempunyai arti: “Jaringan organisasi

yang melakukan fungsi-fungsi yang menghubungkan produsen dengan

pengguna akhir”.

5. Orang (People)

Ratih Hurriyati (2005:62) menyatakan bahwa: “Semua yang memainkan

peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi pembeli”.

Elemen-elemen dari People adalah pegawai perusahaan, konsumen dan

konsumen lain dalam lingkungan jasa.

6. Proses (Process)

Proses menurut Zeitmal dalam Hurriyati (2005:64) adalah : “Semua

prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang digunakan untuk

menyampaikan jasa”. Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran

pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan sering merasakan sistem

penyerahan jasa sebagai bagian dari jasa itu sendiri. Selain itu keputusan dalam

manajemen operasi adalah sangat penting untuk suksesnya pemasaran jasa.

7. Pendukung Fisik (Physical Evidence)

Menurut Nirwana (2004:47) : “Fasilitas pendukung merupakan bagian

dari pemasaran jasa yang memiliki peranan cukup penting. Karena jasa yang

disampaikan kepada pelanggan tidak jarang memerlukan fasilitas pendukung di

dalam penyampaian”.Hal ini akan semakin memperkuat keberadaan dari jasa

tersebut. Karena dengan adanya fasilitas pendukung secara fisik, maka jasa

tersebut akan dipahami oleh pelanggan.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

17

Dengan demikian kerangka pemikiran dalam penelitian ini sebagai

berikut:

Gambar 1.1

Kerangka Pemikiran

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran (7P)

Terhadap Keputusan Konsumen Untuk Menginap

Di Kamar Superior Hotel Orchardz Gajah Mada Pontianak

Keterangan:

Variabel X1: Produk

Variabel X2: Harga

Variabel X3: Promosi

Variabel X4: Tempat

Variabel X5: Orang

Variabel X6: Proses

Variabel X7: Bukti fisik

Variabel Y: Keputusan Konsumen

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

18

Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman dalam melaksanakan

penelitian di lapangan maka variabel yang ada dirumuskan secara operasional

seperti yang terdapat pada Tabel 1.8 berikut ini.

Tabel 1.9

Parameter Pengukuran Variabel Secara Operasional Variabel Keteranagan

Variabel

Indikator Pengukuran

X1 Produk

1. Interior kamar yang modern

2. Dilihat dalam brosur tentang kamar Superior

3. Kelengkapan fasilitas tambahan kamar Superior

4. Kelengkapan isi kulkas(minibar) yang komplit

5. Jumlah kamar dan jumlah tempat tidur (bed) kamar

Superior lebih banyak

X2 Harga

1. Harga sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan

2. Harga yang ditetapkan sesuai dengan manfaat yang

didapatkan

3. Harga yang ditawarkan terjangkau

4. Adanya potongan harga (diskon)

5. Harga yang ditawarkan tidak jauh berbeda dibandingan

kamar kelas lainnya

X3 Promosi

1. Menggunakan media periklanan (brosur, spanduk, Koran,

radio, internet) lebih bisa dimengerti

2. Tenaga penjual yang mendatangi Kantor atau instansi

3. Kegiatan Atau Event Yang Disponsori Hotel Orchardz

Gajah Mada

4. Penawaran paket-paket hemat (paket meeting)

5. Pemberian discount oleh pihak Hotel

X4 Tempat

1. Lokasi hotel strategis

2. Lokasi hotel mudah dijangkau pelanggan

3. Lingkungan sekitar hotel yang nyaman

4. Lokasi hotel mempermudah untuk melaksanakan kegiatan

5. Hotel Orchardz dekat dengan pusat perbelanjaan

X5 Orang

1. Kemampuan karyawan hotel dalam mengatasi keluhan

tamu

2. Penampilan karyawan hotel rapi dan sopan

3. Tutur bahasa yang sopan dan mudah dimengerti

4. Hotel orchardz memiliki standard greeting

5. Karyawan hotel dapat memberikan informasi yang

dibutuhkan tamu

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

19

X6 Proses 1. Pelayanan disampaikan oleh karyawan hotel sesuai dengan

pesanan dan sesuai dengan waktu yang dijanjikan

2. Karyawan sangat profesional dan cakap dalam

menjalankan pekerjaannya masing-masing

3. Pelayanan di kamar cepat direspon oleh karyawan hotel

4. Pelayanan check-in dan check-out mudah dan cepat

5. Pelayanan reservasi mudah dan cepat

X7 Bukti fisik 1. Kebersihan lingkungan serta tata letak ruang yang rapi

2. Desain interior kamar yang menarik

3. Lahan parkir yang menunjang dan aman

4. Tersedianya fasilitas cafe, restaurant, ruangan meeting,

fitnes center dan kids club di hotel

5. Desain bentuk hotel yang menarik dan modern

Y Keputusan

Konsumen

1. Keputusan saya menginap di kamar Superior karena

Pengenalan masalah kualitas dan pelayanan berkasarkan

Bauran Pemasaran yang dilakukan oleh Hotel Orchardz

Gajah Mada

2. Fasilitas dan pelayanan yang saya terima sesuai dengan

informasi yang saya peroleh melalui Bauran Pemasaran

yang dilakukan oleh Hotel Orchardz Gajah Mada

3. Saya memilih untuk menggunakan kamar Superior

berdasarkan informasi Bauran Pemasaran yang dilakukan

oleh Hotel Orchardz Gajah Mada

4. Saya memutuskan untuk menggunakan kamar Superior

berdasarkan informasi Bauran Pemasaran yang dilakukan

oleh Hotel Orchardz Gajah Mada

5. Saya akan selalu menggunakan kamar Superior selama

menginap karena fasilitas dan pelayanan sesuai dengan

informasi yang saya peroleh berdasarkan Bauran

Pemasaran yang dilakukan oleh Hotel Orchardz Gajah

Mada

G. Metode Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survei, yaitu penelitian yang dilaksanakan

pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang digunakan adalah data

sampel yang diambil dari populasi yang ada.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang didapat dari sumber pertama, dari individu

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

20

seperti hasil pengisian kuisioner yang bisa dilakukan oleh peneliti.

1. Kuisioner, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

meminta keterangan pada responden dengan cara menggunakan daftar

pertanyaan yang telah disusun oleh penulis.

2. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung pada

perusahaan, seperti mengamati kegiatan konsumen yang menginap di

Hotel Orchardz Gajah Mada Pontianak.

b. Data sekunder

Data sekunder yaitu pengumpulan data yang diperoleh secara tidak

langsung atau dari sumber-sumber lain berupa catatan-catatan atau

dokumen-dokumen perusahaan dan buku-buku yang mendukung

penelitian ini.

3. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2008:80) : “Populasi adalah wilayah generalisasi

yang berdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Jadi, populasi dalam penelitian ini ialah seluruh konsumen

yang menggunakan kamar Superior.

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2008:81) : “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk itu sampel yang

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

21

diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili)”. Semakin

besar sampel akan semakin besar kemungkinan untuk membuat keputusan

yang tepat dalam menolak hipotesis nol atau yang dikenal sebagai statistical

power. Penentuan jumlah sampel yang tidak diketahui jumlah populasinya

menurut Purba (1996:34) dapat menggunakan dengan Rumus Z score untuk

menentukan jumlah sampel minimum yang harus digunakan dalam penelitian

adalah sebagai berikut:

Z2

n = --------------

4(moe)2

Keterangan :

n = Jumlah sampel

Z = Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5% atau

(1,96)

Moe = Margin of Error Maximum, adalah tingkat kesalahan

maximum pengambilan sampel yang masih dapat

ditoleransi sebesar 10% atau 0,1

Z2

n = --------------

4(moe)2

1,96 2

n = --------------

4(0,1)2

3,8416

n = --------------

4 (0,01)

3,8416

n = -------------- = 96,04 digenapkan menjadi 100 Orang

0,04

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

22

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, sampel yang akan digunakan

dalam penelitian ini sejumlah 100 tamu Di Kamar Superior Di Hotel Orchardz

Gajah Mada Pontianak. Penentuan sampel penelitian ini bersifat tidak acak

(non-probability sampling) di mana anggota populasi tidak mempunyai

kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel. Dalam

penelitian ini, metode pengambilan sampel yaitu dengan accidental sampling

di mana individu yang dipilih adalah individu yang kebetulan dijumpai berada

di lokasi penelitian.

4. Teknik Analisis Data

Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala Likert,

yaitu mengukur tingkat persetujuan dan ketidaksetujuan responden terhadap

pernyataan atau pertanyaan yang diajukan. Skala Likert dapat dikategorikan

dalam 5 alternatif jawaban atas setiap pernyataan yang diajukan kepada

responden. Kelima alternatif jawaban tersebut kemudian dilakukan penskoran,

yaitu :

a. Alternatif jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1

b. Alternatif jawaban tidak setuju diberi skor 2

c. Alternatif jawaban kurang setuju diberi skor 3

d. Alternatif jawaban setuju diberi skor 4

e. Alternatif jawaban sangat setuju diberi skor 5

a. Uji Instrument

Suatu instrumen dapat dikatakan baik apabila telah memenuhi dua

persyaratan, yaitu valid dan reliabel. Berikut ini adalah pembahasan tentang uji

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

23

validitas dan reliabilitas dari instrument-instrument yang ada:

1). Uji Validitas

Menurut Ancok (1995 : 122) yaitu Validitas menunjukkan sejauh

mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Valid

tidaknya suatu item instrumen dapat diketahui dengan membandingkan

indeks korelasi Product moment Pearson dengan level signifikansi 5%

dengan nilai kritisnya, di mana r dapat digunakan rumus (Arikunto, 2002 :

150):

rxy =

2222 YYNXXN

YXXYN

Keterangan:

r = koefisien korelasi

n = banyaknya sampel

X = skor item X

Y = skor item Y

Bila probabilitas hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%) maka dinyatakan

valid dan sebaliknya dinyatakan tidak valid. Untuk melakukan uji validitas.

2). Uji Reliabilitas

Menurut Ancok adalah (1995 : 140) Reliabilitas adalah indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menguji

skor antar item dengan menggunakan rumus alpha cronbach (Arikunto,

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

24

2002: 171) yaitu:

11r =

2

2

11

t

b

k

k

dimana:

11r = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

b2 = jumlah varians butir

t2 = varians total

Menurut Arikunto (1993 : 180) Instrumen dapat dikatakan andal (reliable)

bila memiliki koefisien keandalan reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih. Bila

alpha lebih kecil dari 0,6 maka dinyatakan tidak reliabel dan sebaliknya

dinyatakan reliabel.

b. Alat-alat analisis

1) Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif,

analisis kuantitatif dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis

regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda merupakan suatu

model matematis yang dapat digunakan untuk mengetahui pola hubungan

antara dua variabel atau lebih. Pola hubungan itu dapat bentuk persamaan

estimasi yang menunjukkan hubungan sebab akibat antara variabel terikat (Y)

dalam penelitian ini keputusan konsumen, dan variabel bebas (X) meliputi

produk, harga, promosi, tempat, proses, orang dan yang diberi notasi X1, X2,

X3, X4, X5, X6 dan X7. Model persamaan regresi linier berganda dalam

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

25

penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut :

Y = a0+a1X1+a2X2+a3X3+a4X4+a5X5+a6X6+a7X7

Keterangan:

Y = keputusan konsumen

a0 = Nilai intercept (konstanta)

a1... a7 = Koefesien arah regresi

X1 = Produk/Product

X2 = Harga/Price

X3 = Promosi/Promotion

X4 = Tempat/Place

X5 = Orang/People

X6 = Proses/Process

X7 = Bukti Fisik/Physical Evidence

2) Koefisien Korelasi (r)

Koefesien korelasi (r), yaitu digunakan untuk mengukur derajat atau

kekuatan korelasi (hubungan) antara variabel-variabel bebas dengan variabel

terikat. Selanjutnya untuk menginterpretasikan nilai koefesien korelasi tersebut

mengacu pada nilai (r) Tabel berikut ini:

Tabel 1. 10

Interpretasi Koefesien Korelasi

Nilai (r)

Interval Koefesien

Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat rendah

Rendah

Cukup

Kuat

Sangat kuat

Sumber: Riduwan (2010:228)

3) Koefesien Determinasi (R2)

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

26

Analisis koefesien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui berapa

besar kemampuan variabel bebas (X) dalam menerangkan atau menjelaskan

variasi naik turunnya variabel terkait (Y). Nilai R2 ini berkisar antara 0 < R2 <

1. Apabila R2 mendekati (satu), berarti model yang digunakan semakin kuat

untuk menerangkan atau menjelaskan variasi variabel terkait. Sebaliknya, jika

R2 semakin kecil atau mendekati 0 (nol), maka dapat dikatakan sumbangan dari

variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil.

4) Uji Pengaruh simultan ( F test)

Untuk mencari pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap

variabel terikat, maka digunakan uji F.

1

knJK

kJKF

res

reg

Dimana:

JKreg = jumlah kuadrat regresi

JKres = jumlah kuadrat residu

K = banyaknya variabel bebas

n = banyaknya subyek

Hipotesis uji F untuk melihat pengaruh secara simultan atau serentak dari

seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat dirumuskan dalam

hipotesis berikut ini.

H0 : X1 = X2 = X3 = X4 = X5 = X6 = X7; Tidak ada pengaruh Signifikan

Variabel Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Tempat

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

27

(X4), Orang (X5), Proses (X6), Bukti fisik (X7) terhadap

Keputusan Konsumen Untuk Menginap Di Kamar Superior

Di Hotel Orchardz Gajah Mada Pontianak (Y)

H1 : X1 ≠ X2 ≠ X3 ≠ X4 ≠ X5 ≠ X6 ≠ X7; Terdapat pengaruh Signifikan

Variabel Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Tempat

(X4), Orang (X5), Proses (X6), Bukti fisik (X7) terhadap

Keputusan Konsumen Untuk Menginap Di Kamar Superior

Di Hotel Orchardz Gajah Mada Pontianak (Y)

5). Uji t (Pengujian secara Parsial)

Uji t berarti melakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara

parsial. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara

parsial antara dependent terhadap independen dengan mengasumsikan

bahwa independent lain dianggap konstan. Sugiyono (2010:250) merumuskan

Uji t sebagai berikut:

21

2

r

nrt

Keterangan:

t = Distribusi t

n = Jumlah data

r = Koefisien korelasi parsial

r2 = Koefisien determinasi

t hasil perhitungan ini selanjutnya dibandingkan dengan ttable dengan

menggunakan tingkat kesalahan 0,05. Kriteria yang digunakan sebagai dasar

perbandingan sebagai berikut :

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

28

1. Ho diterima jika nilai t table < t hitung < t table

2. Ho ditolak jika nilai thitung > t table atau t hitung < -ttable

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap perumusan masalah

penelitian, oleh sebab itu perumusan masalah penelitian biasanya disusun

dalam bentuk kalimat atau pertanyaan (Sugiyono, 2008:64). Berdasarkan

permasalahan yang diteliti, maka ditarik suatu hipotesis sebagai berikut:

a) Pengaruh Produk

H0 : Diduga variabel Produk tidak berpengaruh Terhadap Keputusan

Konsumen Untuk Menginap Di Kamar Superior Di Hotel Orchardz

Gajah Mada Pontianak

Ha : Diduga variabel Produk berpengaruh Terhadap Keputusan

Konsumen Untuk Menginap Di Kamar Superior Di Hotel Orchardz

Gajah Mada Pontianak

b) Pengaruh Harga

H0 : Diduga variabel harga tidak berpengaruh Terhadap Keputusan

Konsumen Untuk Menginap Di Kamar Superior Di Hotel Orchardz

Gajah Mada Pontianak

Ha : Diduga variabel harga berpengaruh Terhadap Keputusan

Konsumen Untuk Menginap Di Kamar Superior Di Hotel Orchardz

Gajah Mada Pontianak

c) Pengaruh Promosi

H0 : Diduga variabel Promosi tidak berpengaruh Terhadap Keputusan

Konsumen Untuk Menginap Di Kamar Superior Di Hotel Orchardz

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

29

Gajah Mada Pontianak

Ha : Diduga variabel Promosi berpengaruh Terhadap Keputusan

Konsumen Untuk Menginap Di Kamar Superior Di Hotel Orchardz

Gajah Mada Pontianak

d) Pengaruh Tempat atau lokasi

H0 : Diduga variabel Tempat atau lokasi tidak berpengaruh Terhadap

Keputusan Konsumen Untuk Menginap Di Kamar Superior Di

Hotel Orchardz Gajah Mada Pontianak

H1a : Diduga variabel tempat atau lokasi berpengaruh Terhadap

Keputusan Konsumen Untuk Menginap Di Kamar Superior Di

Hotel Orchardz Gajah Mada Pontianak

e) Pengaruh Orang

H0 : Diduga variabel orang tidak berpengaruh Terhadap Keputusan

Konsumen Untuk Menginap Di Kamar Superior Di Hotel Orchardz

Gajah Mada Pontianak

Ha : Diduga variabel Orang berpengaruh Terhadap Keputusan

Konsumen Untuk Menginap Di Kamar Superior Di Hotel Orchardz

Gajah Mada Pontianak

f) Pengaruh Proses

H0 : Diduga variabel Proses tidak berpengaruh Terhadap Keputusan

Konsumen Untuk Menginap Di Kamar Superior Di Hotel Orchardz

Gajah Mada Pontianak

Ha : Diduga variabel Proses berpengaruh Terhadap Keputusan

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.unmuhpnk.ac.id/382/2/BAB 1.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu kebutuhan bagi para pelancong, baik

30

Konsumen Untuk Menginap Di Kamar Superior Di Hotel Orchardz

Gajah Mada Pontianak

g) Pengaruh bukti fisik

H0 : Diduga variabel bukti fisik tidak berpengaruh Terhadap Keputusan

Konsumen Untuk Menginap Di Kamar Superior Hotel Orchardz

Gajah Mada Pontianak

Ha : Diduga variabel bukti fisik berpengaruh Terhadap Keputusan

Konsumen Untuk Menginap Di Kamar Superior Hotel Orchardz

Gajah Mada Pontianak

Kreteria keputusan yang diambil berdasarkan nilai probabilitas:

1. Jika probabilitas (sig) > α, maka Ho diterima.

2. Jika probabilitas (sig)<α, maka Ho ditolak.