EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk...

114
EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL (Daucus carota L.) PADA KELINCI PUTIH BETINA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) Program Studi Farmasi Oleh : Yuda Kristama NIM : 028114025 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk...

Page 1: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL (Daucus carota L.) PADA KELINCI PUTIH BETINA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Yuda Kristama NIM : 028114025

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2007

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL (Daucus carota L.) PADA KELINCI PUTIH BETINA

Diajukan oleh : Nama : Yuda Kristama

NIM : 028114025

Telah disetujui oleh :

Pembimbing I

Yosef Wijoyo, M.Si, Apt.

Tanggal : September 2007

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

Pengesahan Skripsi berjudul

EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL (Daucus carota L.) PADA KELINCI PUTIH BETINA

Oleh : Yuda Kristama

NIM : 028114025

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

pada tanggal : 6 Agustus 2007

Mengetahui Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Dekan Rita Suhadi, M.Si., Apt.

Pembimbing :

Yosef Wijoyo, M.Si., Apt.

Panitia Penguji :

1. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. …………………..

2. Yohanes Dwiatmaka, M.Si. …………………..

3. Drs. Mulyono, Apt. …………………..

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

v

Va dove Ti porTa il cuore Dan kelak, di saat begitu banyak jalan terbentang dihadapanmu dan kau tak tahu jalan mana yang harus kauambil, janganlah memilihnya dengan asal saja, tetapi duduklah dan tunggulah sesaat. Tariklah napas dalam – dalam, dengan penuh kepercayaan, seperti saat kau bernapas di hari pertamamu di dunia ini. Jangan biarkan apapun mengalihkan perhatianmu, tunggulah dan tunggulah lebih lama lagi. Berdiam dirilah, tetap hening, dan dengarkanlah hatimu. Lalu, ketika hati itu bicara, beranjaklah, dan PERGILAH KEMANA HATI MEMBAWAMU... Susanna Tamaro

Kupersembahkan karya sederhana ini bagi,

Bapak & Ibu yang membawaku ke Dunia ini Dek I, Enci dan Ke CERIA an di hatiku “Nare”

Beserta Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat dan

kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efek Anti

Inflamasi Ampas Wortel (Daucus carota L.) pada Kelinci Putih Betina“. Skripsi ini

disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Farmasi

(S.Farm) di Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penyelesaian skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak

baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Oleh karena itu dengan segala

kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Yosef Wijoyo, M.Si, Apt, selaku dosen pembimbing yang telah berkenan

membimbing, mengarahkan dan memberikan saran kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

2. Drs. Mulyono, Apt, selaku dosen penguji yang bersedia menguji dan

memberikan saran demi kemajuan skripsi ini.

3. Yohanes Dwiatmaka, M.Si, selaku dosen penguji yang bersedia menguji dan

memberikan saran demi kemajuan skripsi ini.

4. Rita Suhadi, MSi. Apt, selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma.

5. dr. Luciana Kuswibawati, M. Kes selaku pembimbing akademik penulis atas

segala bimbingannya selama ini.

6. Ign. Kristio Budiasmoro, M.Si., Mas Sigit, dan Mas Andre, atas bantuan

determinasi dan pembuatan herbarium wortel.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

7. Yohanes Sugianto, M.Si., atas bantuan dalam pembuatan preparat beserta

bimbingan dan diskusinya dalam penyesaian skripsi ini.

8. Mas Parjiman, Mas Heru dan Mas Kayat selaku laboran bagian farmakologi, atas

segala bantuan dan dinamika selama di laboratorium.

9. Bapak, Ibu, Dek I, dan Dek Enci yang selalu mendukung terutama doa dan kasih

sayang selama ini.

10. Nina ”Nare” atas kasih sayang, Ke”Ceria”an, dukungan dan perhatiannya.

11. Ina, Jeane, Dophing, Hendra, Supri, Lian, Thomas, Antok, Riasa, Ardhiyan dan

Peter atas diskusi, masukan dan bantuan di laboratorium.

12. Teman-teman seperjuangan angkatan 2002 teristimewa kelompok A, kelas A,

atas kebersamaannya disinilah kita merajut persahabatan.

13. Teman – teman komunitas kontrakan Kobo, Heri, Gopa, Nowo, Danu, TP dan

seluruh squadra Viola atas kebersamaan dan guyonannya selama ini.

14. Teman – teman se“Kandang Manuk” Adhit, Pak Eko, Vicky, Kirman, Beni,

Bowo, Bean, Fery dan “manuk – manuk” yang lain atas “Man For Others”nya.

15. Sahabat – sahabat ku dan pihak–pihak lain yang turut membantu penulis namun

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, 6 Agustus 2007

Penulis

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 6 Agustus 2007

Penulis

Yuda Kristama

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas

wortel (Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan histopatologi dengan adanya pemberian ampas wortel sebagai anti inflamasi.

Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan acak pola satu arah. Metode uji yang digunakan adalah uji eritema yang telah dimodifikasi dengan peradang lampu TL UV 10 W, Black light, Sankyo, λ 352 nm. Hewan uji yang digunakan adalah kelinci putih betina, dewasa 4 – 6 bulan dan berat badan 1,5 – 2 kg. Empat puluh daerah uji dibagi dalam 8 kelompok secara acak, setiap kelompok terdiri 5 daerah uji @ 4 cm2. Kelompok I dan II merupakan kelompok kontrol negatif radiasi UVA selama 10 jam dan kelompok kontrol positif krim Hidrokortison asetat Bufacort®. Kelompok III–VIII merupakan kelompok perlakuan pemberian ampas wortel secara topikal selama 4 jam dengan rentang masa pemberian 1 – 6 hari. Evaluasi penilaian dilakukan melalui pengamatan eritema pada jam ke-24 dan pemeriksaan histopatologi pada daerah uji. Data keduanya diskor dan dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji Kruskal – Wallis dan Uji Mann – Whitney.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok perlakuan pemberian ampas wortel 3 dan 4 hari. memiliki efek anti inflamasi yang ditandai dengan penurunan mean skor eritema. Hal ini juga terlihat pada perubahan histopatologi kulit yang berupa berkurangnya penebalan stratum korneum beserta udem cairan inter sel.

Kata kunci : anti inflamasi, eritema, ampas wortel, UVA, kelinci

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

ABSTRACT

This research has been done with objective to prove the anti inflammation

capability of carrot waste (Daucus carota L) and reveal the histopathology changes since carrot waste is given as an anti inflammation.

This research is experimental with one way pattern randomized plan. The test method which is used is erythema testing modified with TL UV 10 W lamp inflammation, Black light, Sankyo, λ 352 nm. The animal which is tested is a whit female rabbit. The age is 4-6 months, the weight is 1,5 – 2 kg. The 40 test daerahs are divided into 8 groups randomly. Each group consists of 5 test daerahs @ 4 cm2. Group I and II are a negative controlled group of UVA radiation for 10 hours and a Hydrocortisone Acetate Bufacort® cream positive controlled. Group III – VIII are a group receiving carrot waste treatment topically for 4 hours within 1- 6 days. The evaluation is held by observing the erythema at 24th hour and histopathology analyzing on a test daerah. The results will be ranked and analyzed statistically with Kruskal – Wallis testing and Mann – Whitney testing.

The observation results indicate that carrot waste has an anti inflammation capability. It’s shown by its capability of decreasing the erythema mean point and histopathology changes on a group receiving a carrot waste treatment within 3 and 4 days.

Keywords : anti inflammation, erythema, carrot waste, UVA, rabbits.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................

HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................

PRAKATA..................................................................................................

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .....................................................

INTISARI....................................................................................................

ABSTRACT ..................................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................

DAFTAR TABEL.......................................................................................

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................

BAB I. PENGANTAR ...............................................................................

A. Latar Belakang ..............................................................................

1. Permasalahan ...........................................................................

2. Keaslian Penelitian ...................................................................

3. Manfaat Penelitian ..................................................................

B. Tujuan Penelitian ............................................................................

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA .......................................................

A. Tanaman Wortel .............................................................................

ii

iii

iv

v

vi

viii

ix

x

xi

xv

xvi

xviii

1

1

2

3

4

4

5

5

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

1. Nama daerah .............................................................................

2. Morfologi .................................................................................

3. Varietas .....................................................................................

4. Ekosistem pertumbuhan ...........................................................

5. Kandungan kimia .....................................................................

B. Kulit ...............................................................................................

C. Inflamasi .........................................................................................

1. Definisi .....................................................................................

2. Penyebab ...................................................................................

3. Gejala .......................................................................................

4. Respon inflamasi ......................................................................

5. Mekanisme ................................................................................

6. Inflamasi kulit ..........................................................................

7. Obat anti inflamasi ...................................................................

D. Kortikosteroid ................................................................................

E. Beta karoten ...................................................................................

F. Radiasi Ultraviolet .........................................................................

G. Radikal Bebas .................................................................................

H. Metode Uji Anti Inflamasi .............................................................

1. Uji eritema.................................................................................

2. Radang telapak kaki belakang...................................................

3. Induksi arthritis .........................................................................

4. Tes Granuloma .........................................................................

5

5

7

7

7

8

10

10

10

11

12

13

16

16

17

19

20

23

24

25

26

26

27

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

I. Keterangan Empiris ........................................................................

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .....................................................

B. Variabel Penelitian .........................................................................

C. Subyek dan Bahan Penelitian .........................................................

D. Alat Penelitian

E. Tata Cara Penelitian .......................................................................

1. Penyiapan bahan uji ..................................................................

2. Penyiapan hewan uji .................................................................

3. Penetapan eritema .....................................................................

4. Orientasi penetapan lama penyinaran UV A ............................

5. Orientasi penetapan waktu pengamatan eritema ......................

6. Orientasi penetapan waktu pemberian kontrol positif ..............

7. Orientasi penetapan lama masa pemberian ampas wortel ........

8. Pengujian efek anti inflamasi ...................................................

9. Analisis data .............................................................................

10. Pembuatan histologi kulit ........................................................

11. Pemeriksaan histopatologi ........................................................

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................

A. Determinasi Tanaman ....................................................................

B. Uji Pendahuluan .............................................................................

1. Penetapan eritema ....................................................................

2. Orientasi penetapan lama penyinaran UV A ...........................

27

28

28

28

29

30

30

30

31

31

31

32

32

32

32

33

33

34

35

35

35

36

36

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

3. Orientasi penetapan waktu pengamatan eritema .....................

4. Orientasi pemberian kontrol positif krim hidrokortison

asetat .......................................................................................

5. Orientasi penetapan lama masa pemberian ampas wortel .....

C. Pengujian Efek Anti Inflamasi .......................................................

D. Pemeriksaan Histopatologi ............................................................

E. Perbandingan Uji Eritema dan Pemeriksaan Histopatologi ...........

BAB V. PENUTUP ....................................................................................

A. Kesimpulan ....................................................................................

B. Saran ...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

LAMPIRAN ...............................................................................................

BIOGRAFI PENULIS ...............................................................................

38

40

42

44

49

55

58

58

58

59

63

97

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

DAFTAR TABEL

Halaman

I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII

Penetapa nilai skor eritema ..............................................................

Hasil uji statistik orientasi penetapan lama penyinaran UV A .........

Hasil uji statistik orientasi penetapan waktu pengamatan eritema ..

Hasil uji statistik orientasi waktu pemberian krim hidrokortison

asetat ................................................................................................

Hasil uji statistik orientasi lama masa pemberian ampas wortel .....

Hasil uji statistik mean skor eritema pada perlakuan pemberian

ampas wortel dengan kajian lama masa pemberian..........................

Hasil uji statistik skor histopatologi daerah kulit uji .......................

Perbandingan uji eritema dan pemeriksaan histopatologi ................

36

37

39

41

42

45

51

56

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

Struktur kulit ....................................................................................

Patogenesis dan gejala suatu peradangan ........................................

Skema dari mediator – mediator yang berasal dari asam

arakhidonat dan titik tangkap kerja obat anti-inflamasi ..................

Struktur hidrokortison asetat ............................................................

Struktur kimia all-trans ß-karoten ....................................................

Spektrum elektromagnetik ...............................................................

Grafik orientasi penetapan lama penyinaran UV A..........................

Grafik orientasi penetapan waktu pengmatan eritema......................

Grafik orientasi pemberian krim hidrokortison asetat ......................

Grafik mean skor eritema pada orientasi lama masa pemberian

ampas wortel ....................................................................................

Grafik mean skor eritema pada perlakuan pemberian ampas

wortel ................................................................................................

Histopatologi daerah uji kulit kelinci normal tanpa perlakuan

pada perbesaran 40x .........................................................................

Histopatologi daerah uji setelah diradiasi UV A pada perbesaran

100x (1) dan pemberian hidrokortison asetat Bufacort® pada

perbesaran 40x (2) ............................................................................

8

10

15

19

20

21

38

40

41

43

49

50

52

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

14

15

16

Histopatologi daerah uji pemberian ampas wortel 1 hari pada

perbesaran 40x (1) dan pemberian ampas wortel 2 hari pada

perbesaran 40x (2) ............................................................................

Histopatologi daerah uji pemberian ampas wortel 3 hari pada

perbesaran 40x (1) dan pemberian ampas wortel 4 hari pada

perbesaran 40x (2) ............................................................................

Histopatologi daerah uji pemberian ampas wortel 5 hari pada

perbesaran 40x (1) dan pemberian ampas wortel 6 hari pada

perbesaran 40x (2) ............................................................................

53

54

54

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Surat pengesahan determinasi ..............................................................................

2. Foto tanaman wortel dan wortel ..........................................................................

3. Foto ampas wortel ................................................................................................

4. Foto lampu TL UV 10 W, black light, Sankyo, λ 352 nm ..................................

5. Foto radiasi sinar UV A pada kelinci....................................................................

6. Foto eritema kulit punggung kelinci .....................................................................

7. Data skor eritema pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pemberian

ampas wortel .........................................................................................................

8. Data skor histopatologi daerah uji ........................................................................

9. Skema kerja uji efek anti inflamasi.......................................................................

10. Hasil analisis statistik data orientasi penetapan lama penyinaran UV A

menggunakan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney .........................................

11. Hasil analisis statistik data orientasi penetapan waktu pengamatan eritema

menggunakan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney .........................................

12. Hasil analisis statistik data orientasi pemberian kontrol positif menggunakan

uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney.................................................................

13. Hasil analisis statistik data orientasi lama masa pemberian ampas wortel

menggunakan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney .........................................

14. Hasil analisis statistik data pada perlakuan pemberian ampas wortel 1 – 6 hari

beserta kontrolnya menggunakan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney...........

63

64

64

65

65

66

67

68

69

70

72

78

79

85

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Inflamasi merupakan mekanisme normal pertahanan tubuh. Disadari

maupun tidak, setiap orang pasti pernah mengalami inflamasi. Sebenarnya inflamasi

bukanlah merupakan suatu penyakit, melainkan suatu pembentukan keadaan yang

membantu netralisasi, penghancuran jaringan nekrosis, yang dibutuhkan pada proses

penyembuhan (Price dan Wilson, 1995). Akan tetapi kehadirannya selalu disertai

dengan pelepasan mediator–mediator kimia yang dapat menyebabkan

ketidaknyamanan seperti adanya kemerahan (eritema), panas, pembengkakan, rasa

sakit atau nyeri (Anonim, 2006a). Jika proses inflamasi lepas dari keseimbangan,

bukan hanya sel pencedera yang dibuang, tapi sel yang sehat juga mengalami

kerusakan, sehingga inflamasi menjadi lebih berat dan mengakibatkan kerusakan

jaringan yang serius (Price dan Wilson, 1995). Karena dipandang dapat merugikan

maka inflamasi tetap membutuhkan pengatasan dan pengendalian (Tjay dan

Rahardja, 2002).

Wortel merupakan salah satu bahan alam yang dapat dikembangkan dalam

industri obat. Beberapa informasi tentang khasiat tanaman wortel bukan hal yang

asing lagi, seperti diantaranya sebagai anti kanker, radang, penyakit dalam

pencernaan, mencegah serangan jantung dan penyempitan pembuluh darah dan

masih banyak lagi (Cahyono, 2002). Beberapa penelitian juga telah membuktikan

secara ilmiah khasiat wortel, diantaranya adalah sebagai hepatoprotektif (Widari,

2004), analgesik (Putra, 2003) dan anti inflamasi (Widarsih, 2003). Dari hasil

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

2

penelitian tersebut semakin meyakinkan peranan wortel dalam pengobatan dan

memungkinkan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan bentuk dan khasiat wortel

yang lebih baik.

Bagian dari wortel yang belum banyak diketahui pemanfaatannya adalah

ampasnya. Terkadang ampas hanya dianggap sampah atau limbah. Ampas

merupakan hasil samping dari pembuatan perasan wortel. Beberapa penelitian

tentang khasiat wortel sebagai anti inflamasi lebih sering menggunakan bentuk

infusa (Hapsari, 2003), perasan atau sari (Widarsih, 2003) dan kombinasi jus

(Inaktia, 2005). Dalam kehidupan sehari – hari telah ada yang menggunakan ampas

wortel sebagai masker penghalus kulit dan untuk mengatasi luka bakar (Anonim,

2006b), akan tetapi hingga saat ini sepanjang penelusuran penulis penelitian tentang

khasiat wortel dalam bentuk ampasnya belum pernah dilakukan.

Berdasarkan kenyataan di atas, maka ampas wortel menjadi hal baru yang

menarik untuk dibuktikan secara ilmiah khasiatnya sebagai obat anti inflamasi.

Penelitian ini dapat juga digunakan sebagai informasi pengembangan obat anti

inflamasi dari wortel yang diaplikasikan secara topikal.

1. Permasalahan

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dimunculkan permasalahan sebagai

berikut:

a. Apakah ampas wortel mempunyai efek anti inflamasi yang ditandai dengan

penurunan mean skor eritema?

b. Adakah perubahan histopatologi kulit daerah uji dengan adanya pemberian

ampas wortel sebagai anti inflamasi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

3

2. Keaslian penelitian

Sejauh penelusuran penulis selama di Universitas Sanata Dharma

penelitian tentang efek anti inflamasi ampas wortel belum pernah dilakukan.

Beberapa penelitian tentang daya anti inflamasi tanaman wortel yang telah

dilakukan diantaranya adalah :

a. Daya anti inflamasi sari umbi wortel (Daucus carota, L) pada mencit jantan

(kajian terhadap lama masa pemberian) (Rasmandani, 2004).

Pemberian sari umbi wortel dengan dosis 5mg/KgBB dari hari ke-1 sampai

hari ke-4 menunjukkan penurunan berat rata-rata udema kaki mencit

dibandingkan hari sebelumnya. Lama masa pemberian mempengaruhi daya

anti inflamasi sari umbi wortel pada mencit jantan yang ditunjukkan dengan

pemberian sari umbi wortel secara berlebihan ternyata menurunkan daya anti

inflamasi sari umbi wortel.

b. Daya anti inflamasi perasan umbi wortel (Daucus carota L.) pada mencit

jantan. (Widarsih, 2003).

Air perasan umbi wortel memiliki daya anti inflamasi dimana persen daya

anti inflamasi perasan umbi wortel pada dosis 1,25; 2,5; 5; 10 dan 20

ml/kgBB berturut-turut sebesar 15,28%; 31,19%; 51,50%; 45,68% dan

37,80%.

c. Daya anti inflamasi infusa umbi wortel (Daucus carota L.) pada mencit

jantan. (Hapsari, 2003).

Infusa umbi wortel memiliki daya anti inflamasi dimana persen daya anti

inflamasi infusa umbi wortel pada dosis 14,75; 9,5; 19 dan 38 g/kgBB

berturut-turut sebesar 38,62%; 67,43% 54,47% dan 26,25%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

4

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

Menambah pengetahuan tentang khasiat tanaman wortel dalam bidang

kefarmasian sebagai obat anti inflamasi, terutama bagian ampasnya.

b. Manfaat praktis

Memberikan informasi ilmiah dan kebenaran kepada masyarakat

mengenai efek anti inflamasi ampas umbi wortel.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Penelitian dapat memberikan informasi alternatif pengembangan obat

anti inflamasi dari ampas yang selama ini kurang dimanfaatkan.

2. Tujuan khusus

a. Membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel yang ditandai dengan

penurunan mean skor eritema.

b. Mengetahui perubahan histopatologi kulit daerah uji dengan adanya

pemberian ampas wortel sebagai anti inflamasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

5

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Tanaman Wortel

Wortel merupakan tanaman beriklim sedang (sub tropis). Menurut

sejarahnya tanaman ini berasal dari timur dekat (Asia kecil, dataran tinggi,

Turkmenistan, Transcaucasia, dan Iran) dan Asia Tengah. Tanaman ini diketemukan

tumbuh liar sekitar 6500 tahun yang lalu (Rukmana, 1995). Dalam sistematika

tumbuh–tumbuhan, tanaman wortel mempunyai nama spesies Daucus carota L yang

termasuk dalam famili Apiaceae. (Backer & Bakhuizen van den Brink, 1963, 1965).

1. Nama daerah

Di Indonesisa wortel mempunyai nama daerah, diantaranya :

Sunda / Priangan : Bortol

Jawa : Wertel, wertol, bortol

Madura : Ortel (Rukmana, 1995).

2. Morfologi

Secara morfologi organ–organ penting yang terdapat pada tanaman wortel

adalah sebagai berikut :

a. Daun

Daun wortel termasuk majemuk, menyirip ganda atau tiga, dan berantai.

Daun memiliki anak–anak daun yang berbentuk lanset (garis–garis). Setiap tanaman

memiliki 5 – 7 tangkai daun yang berukuran agak panjang. Tangkai daun kaku dan

tebal dengan permukaan yang halus, sedangkan helaian daun lemas dan tipis.

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

6

b. Batang

Batang tanaman wortel sangat pendek sehingga hampir tidak tampak,

berbentuk bulat, tidak berkayu, agak keras, dan berdiameter kecil (sekitar 1 – 1,5

cm). Pada umumnya, batang berwarna hijau tua. Batang tanaman tidak bercabang,

namun ditumbuhi oleh tangkai–tangkai daun yang berukuran panjang, sehingga

kelihatan seperti cabang–cabang. Batang memiliki permukaan yang halus dan

mengalami penebalan pada tempat tumbuh tangkai–tangkai daun.

c. Akar

Tanaman wortel memiliki sistem perakaran tunggang dengan serabut akar.

Dalam pertumbuhannya, akar tunggang akan mengalami perubahan bentuk dan

fungsi menjadi menjadi tempat penyimpanan cadangan makanan. Bentuk akar akan

berubah menjadi besar dan bulat memanjang, hingga mencapai diameter 6 cm dan

memanjang samapai 30 cm, tergantung varietasnya. Akar tunggang yang telah

berubah bentuk dan fungsi inilah yang sering disebut atau dikenal sebagai umbi

wortel. Serabut akar menempel pada akar tunggang yang telah membesar (umbi),

tumbuh menyebar ke samping dan berwarna kekuning–kuningan.

d. Bunga

Bunga tanaman wortel tumbuh pada ujung tanaman, berbentuk paying

berganda, dan berwarna putih atau merah jambu agak pucat. Bunga memiliki tangkai

yang pendek dan tebal. Kuntum–kuntum bunga terletak pada bidang lengkung yang

sama. Bunga wortel yang telah mengalami penyerbukan akan menghasilkan buah

dan biji–biji yang berukuran kecil–kecil dan berbulu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

7

e. Umbi

Umbi wortel terbentuk dari akar tunggang yang berubah fungsi menjadi

tempat penyimpanan cadangan makanan. Kulit umbi tipis berwarna kuning

kemerahan atau jingga kekuningan, karena kandungan karoten yang tinggi. Umbi

wortel memiliki ukuran yang bervariasi, tergantung varietasnya (Cahyono, 2002).

3. Varietas

Jenis wortel berdasarkan bentuk umbi dikelompokan dalam 3, yaitu :

a. Tipe Imperator, yaitu golongan wortel yang bentuk umbinya bulat panjang

dengan ujung runcing, hingga mirip bentuk kerucut.

b. Tipe Chantenay, yaitu golongan wortel yang umbinya bulat panjang dengan

ujung tumpul dan tidak berakar kerucut.

c. Tipe Nantes, yaitu golongan wortel yang mempunyai bentuk umbi tipe peralihan

antara tipe Imperator dan Chantenay.

4. Ekosistem pertumbuhan

Tanaman wortel memerlukan lingkungan tumbuh yang suhu udaranya

dingin dan lembab, berkisar antara 15,6 – 21,1 °C. Suhu terlalu panas menyebabkan

umbi kecil–kecil (abnormal) dan warnanya pucat dan kusam. Sebaliknya bila suhu

rendah maka umbi yang terbentuk menjadi panjang dan kecil (Rukmana, 1995).

5. Kandungan kimia

Menurut Dalimartha (2000) wortel segar mengandung air, serat, abu,

nutrisi anti kanker, gula alamiah (fruktosa, sukrosa, dekstrosa, laktosa, dan maltosa),

pektin, mineral (kalsium, natrium, magnesium, krom). Sebuah wortel ukuran sedang

mengandung sekitar 15000 IU beta karoten.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

8

B. Kulit

Kulit merupakan organ tubuh yang penting yang merupakan permukaan

luar organisme dan membatasi lingkungan dalam tubuh dengan lingkungan luar.

Kulit berfungsi :

1. melindungi jaringan dari kerusakan kimia dan fisika, terutama kerusakan

mekanik dan terhadap masuknya mikroorganisme,

2. mencegah terjadinya pengeringan berlebihan, akan tetapi penguapan air

secukupnya tetap terjadi (perspiratio insensibilis),

3. bertindak sebagai pengatur panas dengan melakukan konstriksi dan dilatasi

pembuluh darah kulit serta pengeluaran keringat,

4. dengan pengeluaran keringat ikut menunjang kerja ginjal, dan

5. bertindak sebagai alat pengindera dengan reseptor yang dimilikinya yaitu

reseptor tekan, suhu, dan nyeri (Mutschler, 1991).

Gambar 1. Struktur kulit (Anonim, 2007a)

Kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu epidermis, dermis, dan jaringan

subkutis. Epidermis, lapisan terluar kulit, terdiri dari empat jenis sel: keratinosit,

yang merupakan sel terbanyak yang menghasilkan keratin; sel melanosit, yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

9

menghasilkan pigmen; sel Langerhans, sel fagositik berperan dalam pengambilan

dan pengolahan antigen; dan sel Merkel, sel neuoroendokrin yang fungsinya belum

diketahui (Sander, 2003).

Keratinosit tersusun membentuk beberapa lapisan: lapisan basal, terdiri

dari sel–sel yang dapat membelah; lapisan spinosa, terdiri dari sel–sel polygonal

yang dihubungkan satu sama lain melalui jembatan antar sel (intercellular bridge);

lapisan granulosa, terdiri dari sel–sel yang agak gepeng dengan sitoplasma kebiruan

kaya granula keratohialin; dan akhirnya, lapisan permukaan keratinisasi, terdiri dari

lembaran–lembaran skuama yang tidak berinti. Lapisan epidermis ini mencerminkan

pematangan bertahap keratinosit, yang bergerak dari lapisan basal ke permukaan,

dalam tenggang waktu sekitar 30 hari. Perlu dicatat bahwa mitosis hanya

berlangsung dilapisan basal, bahwa dalam kulit normal (berlainan dengan epitel

skuamus mukosa) terdapat suatu lapisan granuler, dan bahwa skuamus pada lapisan

keratin tidak memiliki inti. Lapisan keratin yang berinti bersifat abnormal dan

disebut parakeratosis (Sander, 2003).

Epidermis dipisahkan dari dermis oleh sebuah membran basal, komponen

utama taut epidermodermis. Dermis terdiri dari jaringan ikat longgar dan pembuluh

– pembuluh darah halus, dan memiliki folikel rambut. Zona superficial membentuk

papilla dermis. Sedangkan dermis dari jaringan subkutis yang terutama terdiri dari

jaringan lemak. Dermis juga mengandung kelenjar keringat, yang memiliki duktus

tersendiri, dan kelenjar Sebacea (sebaceosa), yang melekat ke folikel rambut

(Sander, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

10

C. Inflamasi

1. Definisi

Inflamasi adalah respon atau reaksi protektif setempat yang ditimbulkan

oleh cedera atau kerusakan jaringan tubuh karena suatu rangsangan yang berfungsi

menghancurkan, mengurangi, baik agen pencedera maupun jaringan yang cedera

(Mutschler, 1991). Inflamasi adalah usaha tubuh untuk menginaktivasi atau merusak

organisme yang menyerang, menghilangkan zat iritan, dan mengatur derajat

perbaikan jaringan (Mycek, Harvey, dan Champe, 1997).

2. Penyebab

Penyebab inflamasi banyak dan beraneka ragam. Pengaruh yang sifatnya

merusak sel sering disebut noksi. Noksius penyebab inflamasi dapat berupa kimia

(obat–obatan), fisika (panas atau dingin berlebihan, radiasi, benturan), serta infeksi

mikroorganisme atau parasit atau kombinasi ketiga agen tersebut (Mutschler, 1991).

Secara sederhana, proses terjadinya inflamasi dapat digambarkan sebagai

berikut :

Noksius

Kerusakan sel Emigrasi leukosit

Proliferasi sel Pembebasan bahan mediator

Eksudasi Gangguan sirkulasi lokal

Perangsangan reseptor nyeri

PembengkakaPanas Pemerahan Gangguan fungsi

Nyeri

Gambar 2. Patogenesis dan gejala suatu peradangan (Mutschler, 1986)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

11

3. Gejala

Gejala reaksi radang yang dapat diamati adalah pemerahan (rubor), panas

meningkat (calor), pembengkakan (tumor), nyeri (dolor), dan gangguan fungsi

(fungsio laesa). Gejala tersebut merupakan akibat dari gangguan aliran darah yang

terjadi akibat kerusakan jaringan dalam pembuluh pengalir terminal, gangguan

keluarnya plasma darah (eksudasi) ke ruangan ekstrasel akibat meningkatnya

ketebalan kapiler dan perangsangan resptor nyeri (Mutschler, 1986).

Rubor biasanya merupakan hal pertama yang terlihat di daerah yang

mengalami peradangan. Waktu reaksi peradangan mulai timbul, maka arteriola yang

mensuplai darah tersebut melebar, dengan demikian lebih banyak darah mengalir ke

dalam mikrosirkulasi lokal. Kapiler yang sebelumnya kosong atau sebagian saja

yang merenggang dengan cepat terisi penuh dengan darah. Keadaan ini dinamakan

hiperemia (Price dan Wilson, 1995).

Calor atau panas, berjalan sejajar dengan kemerahan reaksi peradangan

akut. Daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas sebab terdapat lebih banyak

darah yang disalurkan dari dalam tubuh ke permukaan tubuh yang terkena daripada

yang disalurkan ke daerah normal (Price dan Wilson, 1995).

Tumor atau pembengkakan merupakan tahap kedua dari inflamasi yang

timbul akibat pengiriman cairan serta sel–sel dari sirkulasi darah ke jaringan radang

(Wilmana, 1995). Pembengkakan sebagai hasil adanya udema yang merupakan

suatu akumulasi cairan di dalam rongga ekstravaskuler yang merupakan bagian dari

cairan eksudat dan jumlah sedikit kelompok sel radang yang masuk dalam daerah

tersebut (Underwood, 1999).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

12

Dolor atau rasa sakit dari reaksi peradangan dapat ditimbulkan melalui

berbagai cara. Perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion–ion tertentu dapat

merangsang ujung–ujung syaraf. Selain itu, pembengkakan jaringan yang meradang

mengakibatkan peningkatan tekanan lokal yang tanpa diragukan lagi dapat

menimbulkan rasa sakit (Price dan Wilson, 1995). Beberapa mediator kimiawi

termasuk baradikinin, prostaglandin, dan serotonin diketahui juga dapat

mengakibatkan rasa sakit (Underwood, 1999).

Fungtio laesa atau hilangnya fungsi merupakan konsekuensi dari suatu

proses radang. Gerakan yang terjadi pada daerah radang, baik yang dilakukan secara

sadar ataupun secara reflek akan mengalami hambatan oleh rasa sakit,

pembengkakan yang hebat secara fisik mengakibatkan berkurangnya gerak jaringan

(Underwood, 1999).

4. Respon inflamasi

Inflamasi biasanya dibagi dalam 3 fase: inflamasi akut, respon imun, dan

inflamasi kronis. Inflamasi akut merupakan respon awal terhadap cedera jaringan,

hal tersebut terjadi melalui media rilisnya autacoid serta pada umumnya didahului

oleh pembentukan respon imun (Katzung, 2001). Fase ini ditandai dengan adanya

vasodilatasi lokal dan peningkatan permeabilitas kapiler. Respon imun terjadi bila

sejumlah sel yang mampu menimbulkan kekebalan diaktifkan untuk merespon

organisme asing atau substansi antigenik yang terlepas selama respon terhadap

inflamasi akut serta kronis. Akibat dari respon imun bagi tuan rumah mungkin

menguntungkan, seperti menyebabkan organisme penyerang menjadi difagositosis

atau dinetralisir. Sebaliknya, akibat tersebut juga dapat bersifat merusak bila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

13

menjurus kepada inflamasi kronis. Inflamasi kronis melibatkan keluarnya sejumlah

mediator yang tidak menonjol dalam respon akut (Katzung, 2001).

Inflamasi kronis ialah inflamasi yang disebabkan jejas atau injuri yang

berlangsung beberapa minggu, bulan, atau bersifat menetap dan merupakan

kelanjutan dari radang akut. Disebut juga radang proliferatif karena selalu diikuti

dengan terjadinya proliferasi fibroblast (jaringan ikat). Radang kronis secara umum

dibagi menjadi 2 macam, yaitu : radang non spesifik dengan ciri–ciri memberikan

gambaran mikroskopik yang sama pada bermacam–mcam sebab keradangan.

Radang spesifik yang khas adalah radang granulomatik, yaitu radang kronik yang

ditandai dengan terbentuknya sel–sel epiteloid yang dikelilingi sel radang MN

dengan beberapa didapatkan giant cell. Perlu dibedakan antara granulasi dan

granuloma. Granulasi adalah jaringan yang terdiri dari sel–sel radang MN, jaringan

ikat fibrobalast, dan neovaskularisasi. Sedangkan granuloma adalah masa jaringan

granulasi yang membentuk tumor (Sander, 2003).

Ciri–ciri mikroskopik radang akut ialah infiltrasi sel–sel radang akut,

vasodilatasi dan oedema. Sedangkan ciri–ciri mikroskopik untuk radang kronis ialah

infiltrasi sel–sel radang kronis (MN), proloferasi jaringan fibroblast dan

neovaskularisasi (Sander, 2003).

5. Mekanisme

Bila membran sel mengalami kerusakan oleh suatu rangsangan kimiawi,

fisik, atau mekanis maka enzim fosfolipase A2 diaktifkan untuk mengubah

fosfolipida yang terdapat disitu menjadi asam arakhidonat. Asam arakhidonat

dimetabolisme melalui dua jalur utama yaitu jalur siklooksigenase (COX) dan jalur

lipoksigenase. Skema dari mediator-mediator yang berasal dari asam arakhidonat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

14

dapat dilihat pada gambar 3. Enzim siklooksigenase yang terlibat dalam reaksi ini

terdiri dari dua isoenzim, yakni siklooksigenase-1 (COX-1) dan siklooksigenase-2

(COX-2). Enzim siklooksigenase-1 terdapat di kebanyakan jaringan antara lain di

pelat-pelat darah, ginjal, dan saluran cerna (Tjay dan Rahardja, 2002). Enzim

siklooksigenase-1 bersifat konstitutif (bersifat pokok, selalu ada) dan cenderung

menjadi homeostasis dalam fungsinya (Katzung, 2001). Enzim siklooksigenase-2

dalam keadaan normal tidak terdapat di jaringan tapi dibentuk selama proses

peradangan (Tjay dan Rahardja, 2002).

Asam arakhidonat yang dikatalisis oleh siklooksigenase diubah menjadi

endoperoksida dan seterusnya menjadi zat prostaglandin. Peroksida melepaskan

radikal bebas oksigen yang juga memegang peranan timbulnya nyeri. Prostaglandin

yang dibentuk ada tiga kelompok yaitu prostaglandin (PG), prostasiklin (PGI2), dan

tromboksan (TXA2, TXB2). Prostaglandin (PG) dapat dibentuk oleh semua jaringan.

Yang terpenting adalah PGE2 dan PGF2 yang berdaya vasodilatasi dan meningkatkan

permeabilitas dinding pembuluh dan membran sinovial sehingga terjadi radang dan

nyeri. Prostasiklin terutama dibentuk di dinding pembuluh dan berdaya vasodilatasi.

Tromboksan khusus di bentuk dalam trombosit berdaya vasokonstriksi (antara lain

di jantung) (Tjay dan Rahardja, 2002).

Bagian lain dari arakhidonat diubah oleh enzim lipoksigenase menjadi zat

leukotrien (LT). LTB4, LTC4, LTD4, dan LTE4 dibentuk sebagai hasil dari

metabolisme ini. LTC4, LTD4, dan LTE4 terutama dibentuk di eosinofil (Tjay dan

Rahardja, 2002) dan menyebabkan peningkatan permeabilitas vaskuler. LTB4

khusus disintesis di makrofag dan neutrofil alveolar dan bekerja kemotaksis yaitu

menstimulasi migrasi leukosit (Tjay dan Rahardja, 2002). Fosfolipida selain diubah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

15

menjadi arakhidonat oleh enzim fosfolipase A2 juga diubah menjadi lyso-glyseril-

fosforilkolin yang kemudian diubah lagi menjadi Platelet Activating Factor (PAF).

Platelet Activating Factor menyebabkan agregasi dan pelepasan trombosit,

vasodilatasi, peningkatan permeabilitas vaskuler, peningkatan adhesi leukosit, dan

kemotaksis leukosit.

Gangguan membran sel

Fosfolipida

Fosfolipase A2

Asam arakhidonat Lyso-glyseril fosforilkolin

Antagonis PAFPAF

lipoksigenase

siklooksigenase

leukotrien

LTB4 LTC4/D4/E

prostaglandintromboksan prostasiklin

Penghambat lipoksigenase

OAINS

Rangsangan

Glukokortikoid (menginduksi terbentuknya lipocortin)

Vasodilatasi, kemotaksis

inflamasi

mengubah permeabilitas vaskular, konstriksi bronkus, meningkatkan sekresi

vasodilatasi

inflamasi

kemotaksis

Bronkospasma, Kongesti,

penyumbatan mukus

fagosit, kemotaksis

Gambar 3. Skema dari mediator-mediator yang berasal dari asam arakhidonat dan

titik tangkap kerja obat anti-inflamasi (Katzung, 2001; Rang, Dale, Ritter dan Moore, 2003)

Keterangan: OAINS = Obat Anti Inflamasi Non Steroid PAF = Platelet Activating Factor LT = leukotrien

= titik tangkap kerja obat = enzim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

16

6. Inflamasi kulit

Respon kulit terhadap jejas/injury dapat memiliki beberapa bentuk, yang

secara kasar mencerminkan beberapa aspek peradangan, gangguan sirkulasi, cedera,

dan nekrosis sel, regenerasi dan perbaikan, atau pembentukan tumor. Penyakit–

penyakit kulit yang terpenting adalah penyakit idiopatik, penyakit akibat iritan kimia

dan fisika dalam lingkungan (cedera eksogen), penyakit vaskuler, penyakit–penyakit

degeneratif, penyakit infeksi, penyakit imunologis, kelainan pigmentasi, neoplasma,

baik jinak maupun ganas (Sander, 2003).

Inflamasi kulit dapat dibedakan menjadi dua yaitu kronis dan akut.

Inflamasi akut dapat disebabkan oleh radiasi UV, radiasi pengion, alergen, bahan

kimia (sabun, deterjen, dll.). Inflamasi akut ini dapat sembuh dalam satu atau dua

minggu dengan disertai penghancuran sedikit jaringan (Anonim, 2006a).

7. Obat anti inflamasi

Obat–obat anti inflamasi secara umum dibagi menjadi dua golongan, yaitu

obat anti inflamasi golongan steroid dan golongan non steroid. Obat anti inflamasi

golongan kortikosteroid memiliki daya anti inflamasi kuat yang mekanismenya

sebagian berdasarkan atas rintangan sintesis prostaglandin dan leukotrien dengan

menghambat fosfolipase, sedangkan obat anti inflamasi non steroid mekanismenya

berdasarkan atas rintangan sintesis prostaglandin dan leukotrein dengan

menghambat enzim siklooksigenasenya (Tjay dan Rahardja, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

17

D. Kortikosteroid

Kortikosteroid adalah kelompok obat yang memiliki aktivitas

glukokortikoid dan mineralokortikoid sehingga memperlihatkan efek yang sangat

beragam yang meliputi efek terhadap metabolisme karbohidrat, protein dan lipid;

efek terhadap kesimbangan air dan elektrolit; dan efek terhadap berbagai

pemeliharaan fungsi berbagai sistem dalam tubuh. Kerja obat ini sangat rumit dan

bergantung pada kondisi hormonal seseorang. Namun secara umum efeknya

dibedakan atas efek retensi Na, efek terhadap metabolisme karbohidrat

(glukoneogenesis), dan efek antiinflamasi. Umumya, efek anti inflamasi sejalan

dengan efek terhadap metabolisme karbohidrat sehingga pengelompokan

kortikosteroid didasarkan atas potensi untuk menimbulkan retensi Na yakni efek

mineralokortikoid dan efek antiinflamasi yakni efek glukokortikoid (Anonim, 2000).

Kortikosteroid bekerja melalui interaksinya dengan protein reseptor yang

spesifik di organ target, untuk mengatur suatu ekspresi genetik yang selanjutnya

akan menghasilkan perubahan dalam sintesis protein lain. Protein yang terakhir

inilah yang akan mengubah fungsi selular sehingga diperoleh, misalnya, efek

glukoneogenesis, meningkatnya asam lemak, redistribusi lemak, meningkatnya

reabsorbsi Na, meningkatnya reaktivitas pembuluh terhadap zat vasoaktif, dan efek

antiinflamasi. Dengan berbagai khasiat inilah kortikosteroid digunakan sebagai

terapi pengganti hormon dan anti inflamasi (Anonim, 2000).

Kortikosteroid topikal dipakai untuk mengobati radang kulit yang bukan

disebabkan oleh infeksi. Khususnya penyakit eksim. Kortikosteroid menekan

berbagai komponen reaksi pada saat digunakan saja; kortikosteroid sama sekali tidak

menyembuhkan, dan bila pengobatan dihentikan kondisi semula mungkin timbul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

18

kembali. Obat–obat ini diindikasikan untuk menghilangkan simpton penekanan

tanda – tanda penyakit bila cara lain yang kurang berbahaya tidak efektif.

Kortikosteroid topikal tidak berguna dalam pengobatan utikaria dan

dikontra-indikasikan rosacea dan kondisi ulseratif, karena kortikosteroid

memperburuk keadaan. Kortikosteroid tidak boleh digunakan untuk sembarang gatal

(di sini kerjanya dengan mengurangi radang) dan tidak direkomendasikan untuk

acne vulgaris (Anonim, 2000).

Secara umum kortikosteroid topikal yang paling kuat hanya dicadangkan

untuk dermatosis yang membandel seperti lupus erythemathosus discoid kronis,

lichen simplex kronis, hypertrophic lichen planus dan palmoplantar pustulosis.

Dengan beberapa pengecualian, kortikosteroid yang kuat tidak boleh digunakan pada

wajah karena dapat menimbulkan kelainan mirip rosacea dan menyebabkan atrofi

kulit (Anonim, 2000).

Berbeda dengan golongan yang kuat dan sangat kuat, kelompok

kortikosteroid yang sedang dan lemah jarang dihubungkan dengan efek samping.

Semakin kuat sediaannya, semakin perlu untuk berhati – hati. Keduanya tergantung

dari daerah tubuh yang diobati dan lamanya pengobatan. Absorpsi terbanyak terjadi

dari kulit yang tipis, permukaan kasar serta daerah lipatan kulit dan absorpsi

ditingkatkan oleh oklusi (Anonim, 2000).

Hidrokortison asetat merupakan salah satu sediaan topikal golongan

kortikosteroid dengan potensi ringan. Sediaan ini diindikasikan dalam radang kulit

ringan seperti eksim, ruam popo, dan penyakit kulit yang disebabkan alergi. Sediaan

ini diberikan sekali atau dua kali sehari tidak perlu mengoleskan obat ini lebih sering

(Anonim, 2000).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

19

Gambar 4. Struktur hidrokortison asetat (Anonim, 2007b)

E. Beta Karoten

Karotenoid, yaitu tetraterpenoid C40, merupakan golongan pigmen yang

larut lemak yang ditemukan di tanaman. Pada tumbuhan, karotenoid mempunyai dua

fungsi yaitu sebagai pigmen pembantu dalam fotosintesis dan sebagai pewarna

dalam bunga dan buah. Dalam bunga karotenoid kebanyakan berupa zat warna

kuning sementara dalam buah dapat juga berupa zat warna jingga atau merah

(Harbone, 1984). Dari 600 jenis karotenoid yang ada di alam hanya 10 persen

diantaranya yang mempunyai aktivitas sebagai provitamin A diantaranya beta

karoten (Anonim, 2002).

Beta karoten merupakan salah satu dari 600 karotenoid yang ada di alam.

Beta karoten mempunyai dua peran, yaitu sebagai prekursor vitamin A dan

antioksidan. Beta karoten yang terdapat pada wortel, pepaya, sayur mayur yang

berwarna kemerahan dan minyak kelapa sawit berpotensi sebagai antioksidan

(Anonim, 2004). Beta karoten berkhasiat antioksidan spesifik untuk menetralkan

oksigen singlet reaktif dan mencegah pembentukan radikal peroxyl akibat

peroksidasi lipida. Beta karoten adalah provitamin A terpenting yang diperoleh dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

20

algae laut Dunaliella salina yang membentuknya dalam jumlah besar (Tjay dan

Rahardja, 2002).

Beta karoten mampu menangkap oksigen reaktif dan radikal peroksil (Paiva

dan Russel, 1999) lalu menetralkannya, menghambat oksidasi asam arakhidonat

menjadi endoperoksida dan menurunkan aktivitas enzim lipoksigenase (Lieber dan

Leo, 1999). Apabila oksidasi asam arakidonat dapat dihambat maka tidak terbentuk

oksigen reaktif yang dapat menyebabkan inflamasi sehingga proses inflamasi dapat

dihambat. Penurunan aktivitas enzim lipoksigenase menyebabkan tidak

terbentuknya leukotrien yang dapat mengaktivasi leukosit yang memacu terjadinya

peradangan.

Gambar 5. Struktur kimia all-trans β-karoten(Anonim, 1989)

F. Radiasi Ultraviolet

Sinar ultraviolet (UV) secara fisik mirip dengan cahaya tampak, hanya saja

sinar UV tidak memungkinkan untuk dilihat. Cahaya yang memungkinkan untuk

dilihat dikenal sebagai cahaya tampak dan terdiri dari warna – warna seperti dalam

pelangi. Daerah ultraviolet dimulai setelah akhir warna ungu dalam pelangi. Secara

ilmiah, radiasi UV merupakan radiasi elektromagnetik seperti halnya pada cahaya

tampak, sinyal radar dan sinyal pemancar radio (Anonim, 2007c).

Radiasi UV mempunyai panjang gelombang lebih pendek (frekuensi lebih

tinggi) dibandingkan cahaya tampak dan lebih panjang (frekuensi lebih rendah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

21

dibandingkan Sinar-X. Radiasi UV berada pada kisaran panjang gelombang 100 –

400 nm dan sering dibagi menjadi tiga berdasarkan daerah panjang gelombang,

yaitu:

• UVA (315-400 nm), sering disebut gelombang panjang “black light”

• UVB (280-315 nm), sering disebut gelombang medium “medium wave”

• UVC (100-280 nm), sering disebut gelombang pendek “short wave”

(Anonim, 2007c)

Gambar 6. Spektrum elektromagnetik (Anonim, 2007c)

Efek fotobiologi radiasi ultraviolet khususnya UVB sangat eritematogenik

dan karsinogenik, dan dapat merusak DNA, RNA, dan protein– protein lain dalam

sel kulit. Meskipun demikian radiasi UVA juga memegang peranan penting dalam

pembentukan eritema yaitu dengan fotosensitif akibat dari Reactive Oxygen Species

(ROS), seperti oksigen singlet (1O2), superoksida (O2•–), radikal hidroksil (OH•),

yang dapat merusak DNA dan membran sel dan dapat juga menyebabkan

karsinogenik. Oleh sebab itu UVA dan UVB merupakan komponen pencetus

terjadinya respon inflamasi akut yang nampak dalam bentuk eritema (Tedesco,

1997).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

22

Sifat dari eritema yang terbentuk akibat radiasi UV bergantung pada

intensitas dan dosis dari panjang gelombang UV yang digunakan. Radiasi UVC

dapat menginduksi eritema dengan intensitas lemah dan akan hilang setelah

beberapa jam. Sedangkan eritema yang dihasilkan dari UVB dan UVA dapat

berlangsung selama beberapa hari. UVB memang lebih eritematogenik jika

dibandingkan dengan UVA (Tedesco, 1997).

Perubahan histopatologi yang terjadi di kulit setelah radiasi juga

bergantung pada panjang gelombang. Pada kasus UVB, perubahan tersebut dapat

didahului oleh adanya sel diskeratotik dan berkurangnya jumlah sel Langerhan.

Sedangkan untuk radiasi UVA perubahan histopatologi yang berarti terdapat pada

dermis dan bergantung pada sebagian besar fotosensitiser (Tedesco, 1997). Studi

terbaru oleh Lavker dkk (1995) pada manusia yang mengalami radiasi kronik dari

UV dengan dosis sub eritematogenik juga dapat menyebabkan sel diskeratotik dan

pengurangan sel Langerhans.

Respon inflamasi dari fotoinduksi merupakan hasil dari serangkaian reaksi

fotokimia yang terjadi setelah adanya absorbsi radiasi non ion oleh kromofor kulit.

Pada suhu kamar sebagian besar molekul berada dalam keadaan groundstate. Karena

adanya radiasi yang diabsorpsi memberikan energi yang membuat molekul tersebut

mengalami transisi elektronik sehingga tereksitasi. Di alam keadaan tereksitasi

tersebut dapat berupa singlet ataun triplet tergantung pada kromofor dan

lingkungannya keadaan tersebut berkisar dari picodetik sampai nanodetik untuk

singlet dan mikrodetik untuk triplet. Keadaan tersebut dapat dapat berlangsung

cukup lama untuk reaksi tertentu dan dalam keadaan seperti itu akan menghasilkan

perubahan kimia dan mengakibatkan terbentuknya radikal bebas atau yang sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

23

dijumpai Reactive Oxygen Species (ROS). Radikal oksigen inilah yang dapat

merusak sel termasuk menginduksi terjadinya peroksidasi lemak bahkan sampai

kematian sel (Tedesco, 1997).

G. Radikal Bebas

Radikal bebas adalah senyawa dengan struktur molekul terdiri dari elektron

tak berpasangan atau ganjil. Elektron yang tidak memiliki pasangan ini bersifat

sangat reaktif, karena selalu berusaha untuk mencari pasangan elektron lainnya agar

menjadi bentuk yang stabil (Fessenden dan Fessenden, 1997). Mekanisme reaksi

radikal bebas paling tepat dibayangkan sebagai salah satu deret reaksi bertahap,

yaitu: (1) permulaan (inisiasi) ialah tahap awal pembentukan radikal – radikal bebas,

(2) perambatan (propagasi) ialah tahap pembentukan radikal bebas baru, (3)

pengakhiran (terminasi) ialah tahap yang memusnahkan radikal bebas atau

mengubah radikal bebas menjadi radikal bebas yang stabil dan tak reaktif (Anonim,

2006c).

Radikal bebas merupakan molekul–molekul tak stabil yang dihasilkan oleh

berbagai proses kimia normal tubuh, radiasi matahari (UV) atau kosmis, asap rokok,

dan pengaruh lingkungan lainnya. Di dalam tubuh mayoritas radikal bebas berasal

dari proses kimia komplek saat oksigen digunakan di dalam sel. Radikal bebas yang

secara kimia tidak lengkap tersebut dapat mencuri partikel dari molekul–molekul

yang lain. Kemudian dapat menghasilkan senyawa radikal lain dan membuat reaksi

berantai yang dapat merusak sel, dengan menyebabkan perubahan mendasar pada

materi genetik dan bagian–bagian penting sel lainya (Afriansayah, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

24

Radikal bebas terpenting yang terdapat dalam tubuh adalah radikal derivat

oksigen atau sering disebut sebagai Reactive Oxygen Species (ROS). Radikal-radikal

tersebut berada dalam bentuk triplet (3O2), singlet (1O2), superoksida (O2•), radikal

hidroksil (OH•), nitrit oksida (NO•), dll (Kurniani, 2001).

Proses perusakan organ tubuh oleh radikal bebas dapat dihambat dengan

jalan memberikan antioksidan (Tjay dan Rahardja, 2002). Antioksidan adalah

senyawa yang mampu menghambat oksidasi, atau juga disebut dengan inhibitor

radikal bebas (Fessenden dan Fessenden, 1997). Ketika suatu radikal bebas

mendapatkan pasangan elektronnya yang berasal dari suatu antioksidan, maka

radikal bebas tersebut tidak perlu mencari dan berikatan dengan sel–sel dalam tubuh.

Secara nyata, setelah antioksidan mendapatkan sebuah elektron dari suatu

radikal bebas, maka akan terbentuk radikal bebas yang baru. Tapi pada keadaan ini,

radikal bebas hasil pengikatan dengan antioksidan tidak bersifat reaktif, karena

antioksidan mampu mengubah elektron tersebut ke energi yang lebih rendah

(Anonim, 2004). Beberapa antioksidan yang terpenting antara lain : vitamin A,

vitamin E, vitamin C, likopen, katalase, superoxide-dismutase (SOD), glutation

peroksidase (GPx) serta asam lipogen (Tjay dan Rahardja, 2002).

H. Metode Uji Antiinflamasi

Sekitar 12 teknik pengujian telah diperkenalkan untuk mengevaluasi anti

inflamasi ini. Perbedaan diantara metode-metode pengujian tersebut terletak pada

cara menginduksi inflamasi pada hewan percobaan, yaitu induksi secara kimia

(menggunakan berbagai bahan kimia dan berbagai cara pemberian induktor), secara

fisika (penyinaran radiasi UV), secara mekanik dan induksi mikroba (ajuvan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

25

Freund). Senyawa-senyawa kimia yang dapat menginduksi radang antara lain adalah

formalin, egg white, dextran, mustard dan kaolin (Turner, 1965). Umumnya hewan

percobaan yang digunakan adalah tikus, walaupun demikian terdapat juga beberapa

metode yang menggunakan mencit atau marmut sebagai hewan percobaan (Anonim,

1991).Ada beberapa metode yang dapat dipakai untuk mengukur efek anti inflamasi

adalah sebagai berikut :

1. Uji eritema

Metode ini dapat dilakukan dengan menggunakan hewan uji tikus putih,

marmut, kelinci atau mencit putih. Iritan yang digunakan untuk membentuk eritema

antrara lain : minyak kroton, ester–ester phorbol terisolasi, asam arakhidonat dan etil

fenil propionat yang masing–masing dilarutkan dalam aseton. Iritan juga dapat

berupa radiasi sinar UV (Mutschler, 1986). Antagonis yang dipakai adalah ekstrak

tumbuhan dan sebagai antagonis pembanding dapat digunakan indometasin,

quersetin, hidrokortison, mepyramin, thianizole, atau propanolol.

Metode ini diawali dengan mengelompokkan hewan uji, tiap kelompok

terdiri dari 5-7ekor dan tiap kelompok mewakili tiap peringkat dosis. Ekstrak

tanaman atau bahan anti radang diberikan pada daerah kulit yang sudah dipersiapkan

sebelum diberikan iritan (pada daerah yang sama). Pelarut juga diuji untuk aktivitas

inflamasi atau anti inflamasi pada hewan uji sebelumnya.

Uji eritema merupakan percobaan yang sederhana dan mudah dilakukan.

Selanjutnya, penilaian eritema dilakukan dengan pengamatan pada daerah yang .

Jika terjadi eritema secara nyata diberi tanda ++, ringan +, dan jika tidak ada

0.(Williamson dkk, 1996).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

26

2. Radang telapak kaki belakang

Percobaan ini menggunakan hewan uji tikus atau mencit. Bahan

penginflamasi yang digunakan adalah karagenin 1% dalam 0,9% natrium klorida

(paling sering digunakan) dengan volume pemberian 0,1ml (tikus) dan 0,05ml

(mencit), atau kapsaisin (1-10μg/kg dalam etanol 10% atau 10% tween 80 atau 0,9%

natrium klorida), atau dekstrim (0,1ml dari 6%w/v dalam gom akasia 2% w/v), atau

dapat juga menggunakan kaolin (0,1ml 5%). Sebagai bahan anti inflamasi

digunkakn ekstrak tanaman yang disuspensikan dalam 2-5 % gom akasia atau

pelarut lain yang sesuai, dan sebagai obat pembanding yaitu indometasin,

kortikosteroid, difenhidramin, atau metisergid (Williamson dkk, 1996).

3. Induksi arthritis

Hewan uji yang digunakan dalam metode ini adalah tikus atau mencit.

Hewan uji dibagi dalam kelompok masing-masing 5 ekor per dosis. Induksi

dilakukan menggunakan suspensi Mycobacterium tuberculosis yang sudah

dimatikan 0,5%w/v dalam parafin cair secara intradermal pada kaki belakang (0,05

ml untuk tikus; 0,025 ml untuk mencit). Obat anti inflamasi diberikan sehari

sebelum injeksi bahan penginduksi arthritis dan diteruskan sesuai yang diinginkan

sampai selama 28 hari, untuk memberikan informasi tentang perkembangan arthritis

dan perawatan obat secara kronis. Pengukuran dilakukan ketika pembengkakan

muncul (biasanya hari ke-13) menggunakan metode pemindahan volume seperti

pada uji udema. Ekstrak tanaman yang diuji disuspensikan dalam gom akasia atau

pelarut lain yang sesuai (Williamson dkk, 1996).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

27

4. Tes granuloma

Hewan uji berupa tikus putih betina galur wistar diinjenksi bagian

punggung secara subkutan dengan 10-25 ml udara, kemudian 0,50 ml minyak kapas

sebagai senyawa yang sama. Pada hari kedua setelah pembentukan kantong, udara

dihampakan. Pada hari keempat, kantung dibuka dan cairan eksudat disedot,

selanjutnya diukur volume cairannya. Model percobaan ini lebih sensitif untuk uji

obat anti inflamasi steroid daripada nonsteroid (Turner, 1965).

Disamping metode uji anti inflamasi secara in vivo diatas juga terdapat

metode secara in vitro, diantaranya yaitu dengan metode kultur sel. Salah satu model

uji ini adalah uji in vitro inflamasi gastrointestinal. Uji ini terdiri dari mikroporus

beserta selapis sel epitelial yang kontak dengan medium nutrisi di dalam sumur

kultur. Uji ini dilakukan dengan menempatkan sel yang bertanggung jawab terhadap

sistem imun (PMN) beserta material uji pada medium. Selanjutnya dilakukan

penentuan terhadap perubahan pada penanda imunologis terutama sitokinin (TNF

dan agr) atau IL-8 sebagai respon dari material uji. Material ujinya dapat berasal dari

galur Lactobacillus atau Bifidobacterium atau material lain yang berupa probiotik

(Dianzani, Massimo, Margherita G, and Roberto, 2006).

I. Keterangan Empiris

Penelitian ini bersifat ekploratif untuk memperoleh bukti ilmiah efek anti

inflamasi ampas wortel yang dinyatakan dengan penurunan skala eritema dan

perubahan histopatologis pada kulit punggung kelinci yang diradangkan dengan

radiasi sinar UV A pada panjang gelombang 352 nm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian tentang efek anti inflamasi ampas wortel terhadap kelinci putih

betina merupakan penelitian ekperimental murni dengan menggunakan rancangan

acak lengkap pola searah.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel utama

a. Variabel bebas : Lama masa pemberian ampas wortel

Dosis ampas wortel yang digunakan adalah lama masa pemberian ampas

wortel selama 1 – 6 hari. Ampas wortel yang diberikan seberat 2 gram, yang

ditempelkan selama 4 jam dalam daerah kulit kelinci seluas 4 cm2.

b. Variabel tergantung : Nilai skala eritema yang terbentuk.

Efek anti inflamasi ampas umbi wortel merupakan kemampuan yang dimiliki

ampas wortel dalam menurunkan pembentukan eritema, berdasarkan

pengurangan mean skor eritema setelah diradiasi dengan lampu TL UV A,

pada panjang gelombang 352 nm.

2. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali

1. Jenis kelamin kelinci : betina

2. Berat badan : 1,5 – 2 kg

3. Umur kelinci : 4 – 6 bulan

28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

29

4. umur wortel : 3,5 bulan

5. varietas : Imperator

6. Pembuatan ampas wortel : pemerasan ampas wortel

b. Variabel pengacau tak terkendali yaitu keadaan patologis kelinci

C. Subyek dan Bahan Penelitian

1. Subyek penelitian

Subyek uji yang digunakan berupa daerah kulit punggung seluas 4 cm2 dari

kelinci putih betina, umur 4 – 6 bulan dengan berat badan berkisar antara 1,5 – 2 kg

diperoleh dari peternakan Bpk Suparno, Jl.Godean km 10, Sleman, Yogyakarta.

2. Bahan penelitian

Bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Wortel : Tipe imperator, umur 3,5 bulan, diperoleh dari perkebunan

penduduk daerah Kopeng, Magelang, Jawa Tengah.

b. Kontrol positif : Hidrokortison asetat (Bufacort ®), diperoleh Apotek Sahabat

Keluarga, Jl. Godean, km 7,5.

c. Alkohol 75% : diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

d. Formalin 10% : diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

30

D. Alat Penelitian

Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

a. Lampu TL UV 10 W, black light, Sankyo, λ 352 nm

b. Alat gelas Pyrek Iwaki Glass, Japan

c. Neraca analitik Merk Mettler Toledo tipe AB 200

d. Kain tipis

e. Parutan wortel

f. Pisau cukur, gunting, silet Goal ®

g. Kapas, kasa steril, plester (perekat kasa)

h. Holder

i. Kamera Digital merk Canon

E. Tata Cara Penelitian

1. Penyiapan bahan uji

a. Pengumpulan dan determinasi tanaman

Tanaman wortel yang digunakan berasal dari tanaman perkebunan

sayur Kopeng, Magelang, Jawa Tengah. Determinasi tanaman dilakukan

menurut Backer dan Bakhuizen van den Brink (1963, 1965) di laboratorium

Farmakognosi Fitokimia Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.

b. Pembuatan ampas wortel

Umbi wortel yang masih segar dan tidak ada lukanya dicuci bersih.

Ambil 500 gram wortel kemudian diparut. Hasil parutan ditimbang dan

kemudian diperas dengan menggunakan kain tipis. Ampas yang baru dihasilkan

ditimbang kembali apabila kadar air telah berkurang (berat ampas menyusut ±

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

31

70%), diambil dan ditimbang 2 gram untuk kemudian diberikan selama 4 jam

dan disesuaikan pada lama masa pemberian yang telah ditentukan.

2. Penyiapan hewan uji

Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelinci putih betina,

usia 4 – 6 bulan, tidak sedang mengandung dan mempunyai berat 1,5 – 2 kg.

Sebelum digunakan, pada bagian punggung kelinci dicukur bulunya hingga bersih

sesuai daerah yang ditentukan yaitu 4 cm2 dan diadaptasikan dalam kandang secara

individual selama 10 hari. Selama adaptasi kelinci hanya diberi makan rumput dan

kangkung.

3. Penetapan eritema

Eritema yang akan diamati terlebih dahulu ditetapkan dengan memberi

nilai skala dan skor sesuai dengan warna merah yang terbentuk dan tingkat

keparahannya.

4. Orientasi penetapan lama penyinaran UV A

Sembilan daerah kulit punggung kelinci seluas @ 4 cm2, yang telah

dibersihkan bulunya, dibagi menjadi 3 kelompok. Masing–masing kelompok

diradiasi dengan lampu TL UV A, λ 352 nm dengan lama penyinaran masing-

masing 3, 6, dan 10 jam. Eritema yang terbentuk diamati pada jam ke 0, 24, 48, dan

72 dan dicatat dalam bentuk skor sesuai dengan skala eritema yang telah ditetapkan.

Lama penyinaran UV A penginduksi eritema ditetapkan pada kelompok penyinaran

yang dapat menimbulkan eritema kuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

32

5. Orientasi penetapan waktu pengamatan eritema

Lima daerah kulit punggung kelinci yang sudah disiapkan seperti

sebelumnya diradiasi dengan UV A selama 10 jam. Selanjutnya kelima daerah

tersebut di amati pada jam ke-0, 12, 24, 36, dan 48. Waktu pengamatan eritema

ditetapkan pada saat eritema maksimal terbentuk.

6. Orientasi penetapan waktu pemberian kontrol positif

Sebanyak sembilan daerah kulit uji @ 4 cm2 dibagi menjadi 3 kelompok.

Tiap kelompok diolesi tipis-tipis krim hidrokortison asetat (Bufacort®) dengan

variasi waktu pemberian 15, 30, dan 60 menit sebelum diradiasi dengan UV A

selama 10 jam. Selanjutnya eritema diamati pada jam ke-24. Dosis pemberian

kontrol positif yang dipilih adalah pemberian yang lebih efektif dalam menghambat

terbentuknya eritema.

7. Orientasi penetapan lama masa pemberian ampas wortel

Delapan belas daerah kulit punggung kelinci dibagi dalam 6 kelompok.

Tiap kelompok diberikan ampas wortel dengan cara ditempelkan menggunakan

plester dan kain kasa selama 4 jam. Lama masa pemberian yang digunakan adalah 1,

2, 3, 4, 5 dan 6 hari. Selanjutnya untuk setiap kelompok diradiasi UV A selama 10

jam dan diamati eritemanya pada jam ke-24.

8. Pengujian efek anti inflamasi

Empat puluh daerah uji kulit punggung kelinci yang sudah di adaptasikan,

di bagi menjadi 8 kelompok secara acak, tiap kelompok terdiri dari 5 daerah uji.

Kelompok I : Kontrol negatif, diradiasi lampu UV A, λ 352 selama 10 jam

Kelompok II : Kontrol positif, diberi krim hidrokortison asetat (Bufacort®)

dan kemudian diradiasi lampu UV A , λ 352 selama 10 jam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

33

Kelompok III – VIII : Kelompok perlakuan, diberi 2 gram ampas wortel ditempel

selama 4 jam dengan lama masa pemberian 1 – 6 hari dan kemudian di radiasi lampu

UV A, λ 352.

Masing–masing kelompok diberi perlakuan, yang pertama membuat daerah

uji dengan mencukur bulu pada daerah punggung kelinci seluas 4 cm2 menggunakan

pisau cukur dan telah diadaptasikan. Bersihkan daerah dengan alkohol 75% sebelum

perlakuan. Selanjutnya tiap daerah yang sudah dibersihkan, untuk kelompok I tidak

diberikan apa–apa sedangkan untuk kelompok II diberikan krim hidrokortison asetat

sebagai kontrol positif. Sedangkan untuk kelompok IV – VIII diberikan ampas

wortel selama 4 jam dengan lama masa pemberian 1 – 6 hari. Setelah itu semua

kelompok diradiasi dengan lampu UV A, λ 352 selama 10 jam dan eritema yang

muncul diamati pada jam ke-24.

9. Analisis data

Data mean skor eritema yang diperoleh dari kelompok perlakuan ampas

wortel dibandingkan dengan kontrolnya diuji dengan statistik non parametrik

Kruskal-Wallis untuk mengetahui perbedaan antar kelompok. Untuk mengetaui

perbedaan yang bermakna antar kelompok dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney U.

10. Pembuatan preparat histologi kulit

Pertama pada daerah kulit yang diuji dipotong ± 2 cm2, kemudian difiksasi

dalam formalin 4%. Preparat dimasukkan kedalam larutan etanol secara bertingkat

berturut–turut etanol 50% selama 30 menit, etanol 90% selama 30 menit, etanol

mutlak selama 30 menit, masing–masing 2 kali perlakuan. Preparat kemudian

direndam dalam xilol-parafin, dimasukkan ke dalam oven selama satu jam dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

34

suhu 60°C. Setelah itu dipindahkan ke dalam parafin cair selama satu setengah jam

dalam blok preparat. Setelah dicetak, preparat dipotong setebal 6 mikron dengan

mikrotom. Pita irisan ditempelkan pada gelas benda dengan perekat gliserin

albumin. Kemudian dimasukkan kedalam larutan etanol secara bergantian, berturut –

turut etanol 96%, 90%, 70%, dan 50%, masing – masing selama 5 – 10 menit, cuci

dengan air, kemudian baru dimasukkan ke dalam larutan hematoksilin-eosin (HE)

dalam alkohol selama 12 menit. Akhirnya preparat dikeringkan dalam suhu kamar

dan ditutup dengan kanada balsam serta obyek gelas. Proses pembuatan preparat

histologi dilakukan di Laboratoriun Anatomi dan Fisiologi Hewan, Fakultas Biologi,

Universitas Gadjah Mada.

11. Pemeriksaan histopatologi

Preparat sel kulit selanjutnya diperiksa histopatologinya dengan

menggunakan mikroskop. Hasil pemeriksaan histopatologi dan fotomikroskopis

merupakan data kualitatif yang kemudian diberian skor dan dianalisis dengan

statistik non parametrik Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney U. Pemeriksaan

histopatologi sel kulit dibimbing oleh Yohanes Sugiyanto, M.Si. di Laboratorium

Anatomi dan Fisiologi Hewan, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi Tanaman

Determinasi tanaman uji merupakan langkah awal sebelum dilakukan

penelitian. Determinasi bertujuan untuk memastikan kebenaran bahan uji tanaman

yang akan digunakan dalam penelitian. Berdasarkan hasil determinasi yang

dilakukan maka dapat dipastikan bahwa spesies tanaman yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Daucus carota L.

B. Uji Pendahuluan

Uji pendahuluan dilakukan sebagai orientasi untuk mempersiapkan hal–hal

yang diperlukan pada pengambilan data sebenarnya di dalam perlakuan. Uji ini

bertujuan untuk memvalidasi metode uji anti inflamasi yang akan digunakan,

sehingga hasil yang diperoleh dalam perlakuan lebih akurat dan dapat diterima.

Dalam penelitian ini uji pendahuluan yang dilakukan meliputi: penetapan kriteria

skor eritema, penetapan lama waktu penyinaran UVA sebagai penginduksi eritema,

penetapan waktu pengamatan eritema, penetapan dosis kontrol positif krim

Bufacort®, dan penetapan lama masa pemberian ampas wortel.

Data yang diperoleh uji pendahuluan merupakan hasil skoring dari eritema

yang teramati pada daerah uji. Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan antar

kelompok, data tersebut dianalasis secara statistik dengan uji Kruskal-Wallis dan

untuk mengetahui perbedaan tersebut bermakna atau tidak dilanjutkan dengan uji

Mann-Whitney

35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

36

1. Penetapan eritema

Eritema merupakan salah satu gejala inflamasi yang ditandai dengan warna

merah pada kulit dan disebabkan oleh peningkatan aliran darah dalam kapiler

(Anonim, 2007a). Dalam penelitian ini terbentuknya eritema merupakan bagian

yang penting karena berperan sebagai variabel tergantung yang akan diamati. Untuk

menghindari subyektifitas yang berlebih dalam pengamatan maka diperlukan

penetapan nilai skala eritema dalam bentuk skor berdasarkan tingkat kemerahan.

Penetapan ini bertujuan agar hasil yang diperoleh lebih valid dan untuk selanjutnya

data hasil skoring eritema ini dapat dianalisis secara statistik. Hasil penetapan nilai

skor eritema dapat dilihat pada tabel I.

Tabel I. Penetapan nilai skor eritema

Tingkatan eritema Eritema Skor Keterangan Tidak ada eritema 0 0 Tidak ada warna merah Eritema ringan + 1 bercak merah Eritema ++ 2 merah merata Eritema kuat +++ 3 merah kuat, kulit menebal dan kasar

2. Orientasi penetapan lama penyinaran UV A

Radiasi UV A merupakan salah satu inflamatogen yang dapat menginduksi

terjadinya eritema sebagai gejala terjadinya inflamasi (Tedesco, 1997). Dalam

penelitian ini sumber radiasi UV A yang digunakan berasal dari lampu TL UV 10

W, black light, Sankyo, λ 352 nm. Energi dari radiasi tersebut belum diketahui,

sehingga untuk menetapkan dosisnya dilakukan dengan mencari lama waktu

penyinaran. Penetapan ini bertujuan untuk memilih dan menentukan lama

penyinaran lampu TL UV 10 W, black light, Sankyo, λ 352 nm sebagai dosis yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

37

efektif dalam mengiduksi eritema kuat pada daerah uji. Variasi lama penyinaran

yang dipilih adalah 3, 6 , dan 10 jam. Hasil orientasi dapat dilihat pada tabel II.

Tabel II. Hasil uji statistik orientasi penetapan lama penyinaran UV A

Uji Mann-Whitney Kel. Waktu penyinaran UV A

(Jam)

n Mean skor eritema

Uji Kruskal-Wallis

Pembanding Ket. I 3 3 0,33 III

II Bb Btb

II 6 3 1,33 III I

Bb Btb

III 10 3 3

Ada Perbedaan

I, II -

Bb Btb

Keterangan : Kel. : kelompok Btb : Berbeda tidak bermakna (p > 0,05) n : jumlah Bb : berbeda bermakna (p ≤ 0,05) Ket. : keterangan

Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa mean skor eritema yang terbesar

terjadi pada penyinaran UV A selama 10 jam. Dalam uji Kruskal-Wallis diperoleh

nilai signifikansi sebesar 0,030 (p < 0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat

perbedaan mean skor eritema yang terbentuk dari ketiga kelompok tersebut.

Sedangkan dari uji Mann-Whitney juga menunjukkan bahwa eritema dengan

penyinaran selama 10 jam memiliki perbedaan yang bermakna dengan eritema pada

penyinaran 3 dan 6 jam. Jadi dapat diasumsikan bahwa penyinaran UV A selama 10

jam telah dapat memberikan efek yang maksimal dalam menimbulkan radang pada

kulit kelinci yang berupa eritema.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

38

0.33

1.33

3

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

3 jam 6 jam 10 jam

lama penyinaran

skal

a er

item

a

Gambar 7. Grafik orientasi penetapan lama penyinaran UVA

3. Orientasi penetapan waktu pengamatan eritema

Orientasi ini bertujuan untuk mengetahui dan memilih waktu yang tepat

dalam mengamati eritema kuat akibat radiasi UV A. Pada orientasi penetapan lama

waktu penyinaran sebelumnya, secara sepintas terlihat bahwa waktu terbentuknya

eritema terjadi pada jam ke 24 setelah radiasi UV A, meskipun demikian masih

perlu dilakukan orientasi lagi dengan dosis yang sudah ditetapkan untuk benar–

benar memastikan waktu optimal terbentuknya eritema hasil penyinaran UV A agar

memudahkan dalam pengamatan. Waktu pengamatan yang dipilih dalam orientasi

ini adalah pada jam ke- 0, 12, 24, 36, 48 dan 72 setelah penyinaran UV A selama 10

jam. Hasil orientasi penetapan lama penyinaran UV A dapat dilihat pada tabel III.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

39

Tabel III. Hasil uji statistik orientasi penetapan waktu pengamatan eritema

Uji Mann-Whitney Kel. Waktu Pengamatan

(jam ke-)

n Mean skor

eritema

Uji Kruskal-Wallis Pembanding Ket.

I 0 5 0 II, III, IV, V VI

Bb Btb

II 12 5 2,2 I, V, VI III, IV

Bb Btb

III 24 5 2,6 I, IV, V, VI II

Bb Btb

IV 36 5 1,8 I, III, VI II, V

Bb Btb

V 48 5 1 I, II, III IV, VI

Bb Btb

VI 72 5 0,6

Ada Perbedaan

II, III, IV I, V

Bb Btb

Keterangan : Kel. : kelompok Btb : berbeda tidak bermakna (p > 0,05) n : jumlah Bb : berbeda bermakna (p ≤ 0,05) Ket. : keterangan

Tabel diatas menunjukkan bahwa eritema paling kuat terbentuk pada jam

ke-24 dan disusul pada jam ke-12 setelah penyinaran sinar UV A selama 10 jam.

Secara statistik mean skor eritema kedua kelompok pengamatan tersebut

menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna, akan tetapi pada kelompok

pengamatan jam ke-24 jika dibandingkan dengan mean skor eritema kelompok

pengamatan lainnya (jam ke- 0, 36, 48 dan 72) memiliki perbedaan yang bermakna.

Oleh sebab itu waktu pengamatan eritema yang dipilih dalam penelitian ini adalah

pada jam ke-24 setelah penyinaran UV A, karena diasumsikan pada waktu

pengamatan tersebut, penyinaran UV A selama 10 jam telah memberikan efek

terbentuknya eritema yang mudah diamati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

40

0

2.2

2.6

1.8

1

0.6

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

0 jam 12 jam 24 jam 36 jam 48 jam 72 jam

waktu pengamatan (setelah)

skal

a er

item

a

Gambar 8. Grafik orientasi penetapan waktu pengamatan eritema 4. Orientasi waktu pemberian kontrol positif krim hidrokortison asetat

Hidrokortison asetat dalam krim Bufacort® yang digunakan sebagai

kontrol positif berlaku sebagai pembanding terhadap kelompok perlakuan.

Hidrokortison asetat merupakan salah satu obat inflamasi golongan steroid yang

dapat mengurangi eritema akibat radiasi UV (Richard, Kathryne, Henry, and Mary,

2004). Orientasi kontrol positif ini bertujuan untuk menentukan waktu pemberian

krim hidrokortison asetat yang efektif dalam mengurangi terbentuknya eritema

akibat radiasi UV A. Dosis umum pemakaian luar krim hidrokortison asetat pada

manusia adalah satu sampai dua kali sehari dioleskan tipis dan merata (Anonim,

2000). Menurut Williamson dkk (1996), pemberian kontrol positif dilakukan kurang

lebih 15 menit sebelum peradangan. Untuk itu dalam orientasi ini variasi waktu

pemberian kontrol positif yang dipilih adalah 15, 30 dan 60 menit sebelum diradiasi

UVA dan pemberian ini disesuaikan dengan dosis krim hidrokortison asetat topikal

Bufacort®. Hasil orientasi waktu pemberian kontrol positif disajikan pada tabel IV.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

41

Tabel IV. Hasil uji statistik orientasi waktu pemberian krim hirdokortison asetat Kel. Waktu pemberian krim

Bufacort® (sebelum diradiasi) n Mean skor

eritema Uji

Kruskal-Wallis

I 15 menit 3 0,33

II 30 menit 3 1

III 60 menit 3 1

Berbeda tidak bermakna (p=0,348)

Keterangan : Kel. : kelompok n : jumlah Ket. : keterangan

Terlihat dari tabel tersebut bahwa pemberian krim hidrokortison asetat

Bufacort® 15 menit sebelum diradiasi UV A mempunyai mean skor eritema paling

kecil. Akan tetapi secara statistik perbedaan antara ketiga kelompok pemberian

kontrol positif tersebut tidak bermakna. Sehingga untuk perlakuan lebih lanjut dapat

menggunakan pemberian kontrol positif dengan waktu pemberian 15 menit sebelum

radiasi UV A.

0.33

1 1

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

15 menit 30 menit 60 menit

waktu pemberian (sebelum diradiasi)

skal

a er

item

a

Gambar 9. Grafik orientasi waktu pemberian krim hirdokortison asetat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

42

5. Orientasi penetapan lama masa pemberian ampas wortel

Penentuan lama pemberian ampas wortel perlu dilakukan terlebih dahulu

untuk mencari waktu yang tepat agar ampas wortel sebagai bahan yang akan diuji

dapat bekerja sebagai anti inflamasi. Ketika terjadi aksi anti inflamasi dari ampas

wortel maka akan ditunjukkan dengan adanya penurunan mean skor eritema yang

teramati. Jika mean skor eritema kecil maka menunjukkan adanya kerja anti

inflamasi ampas wortel yang maksimal. Variasi waktu pemberian ampas wortel yang

digunakan adalah 1 sampai 6 hari.Data dan hasil orientasi ditunjukkan pada tabel V

Tabel V. Hasil uji statistik orientasi lama masa pemberian ampas wortel

Uji Mann-Whitney Kel. Lama masa pemberian

(hari)

n Mean skor

eritema

Uji Kruskal-Wallis

Pembanding Ket. I 1 3 2,67 III

II, IV, V, VI Bb Btb

II 2 3 1,67 - I, III, IV, V, VI

Bb Btb

III 3 3 0,67 I, VI II, IV, V

Bb Btb

IV 4 3 1,33 - I, II, III, V, VI

Bb Btb

V 5 3 1,33 - I, II, III, IV, VI

Bb Btb

VI 6 3 2

Ada

Perbedaan (p=0,046)

III I, II, IV, V, VI

Bb Btb

Keterangan : Kel. : kelompok Btb : Berbeda tidak bermakna (p > 0,05) n : jumlah Bb : berbeda bermakna (p ≤ 0,05) Ket. : keterangan

Hasil uji statistik pada tabel tersebut menunjukkan bahwa dengan

bertambahnya lama masa pemberian ampas wortel memperlihatkan adanya

perubahan eritema pada daerah uji. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penurunan

mean skor eritema daerah uji pada lama masa pemberian 1 sampai 3 hari dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

43

penurunan yang bermakna secara statistik terjadi pada pemberian ampas selama 3

hari. Pada pemberian hari ke-4 sampai ke-6 mengalami peningkatan mean skor

eritema jika dibandingkan dengan hari sebelumnya. Oleh sebab itu diputuskan untuk

menghentikan pemberian ampas wortel setelah hari ke-6. Grafik hasil orientasi

tersebut dapat dilihat pada gambar 10.

2.67

1.67

0.67

1.33 1.33

2

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

skal

a er

item

a

1 hari 2 hari 3 hari 4 hari 5 hari 6 hari

lama masa pemberian

Gambar 10. Grafik orientasi lama masa pemberian ampas wortel

Dalam orientasi ini bahan uji yang digunakan adalah ampas wortel dengan

dosis 2 gram / 4cm2 yang diaplikasikan selama 4 jam. Dosis ampas wortel sebesar 2

gram digunakan karena memudahkan dalam pengaplikasiannya yang dilakukan

secara topikal, sedangkan waktu aplikasi selama 4 jam dipilih agar ampas wortel

tidak terlalu kering dan bisa mempertahankan kontak dengan daerah uji. Selain itu

juga pada dosis tersebut cukup sesuai dengan luas permukaan daerah uji, sehingga

ampas yang ditempelkan tidak terlalu tipis dan tidak terlalu tebal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

44

C. Pengujian Efek Anti Inflamasi

Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas

wortel pada daerah uji kulit punggung kelinci yang ditandai dengan penurunan mean

skor eritema. Metode yang digunakan adalah metode uji eritema (Williamson,

Okpako, dan Evans, 1996) yang telah dimodifikasi. Alasan penggunaan metode ini

karena merupakan metode yang sederhana dari segi perlakuan, pengamatan,

pengukuran, pengolahan data serta metode ini sangat relevan terhadap bahan uji

ampas wortel yang diaplikasikan secara topikal. Walaupun metode ini agak

subyektif tapi tetap valid dan dapat diterima (Williamson, Okpako, dan Evans,

1996). Penginduksi eritema yang digunakan adalah UV A yang berasal dari lampu

TL UV 10 W, black light, Sankyo, λ 352 nm. Adanya radiasi UV A akan

menimbulkan radikal bebas yang dapat merusak membran sel dan memacu

peroksidasi lemak sehingga terjadi peradangan dengan disertai pelepasan mediator–

mediator inflamasi seperti histamin, kinin, prostaglandin, leukotrien dan sebagainya,

yang dapat mengakibatkan vasodilatasi serta peningkatan aliran darah dan

terbentuklah eritema (Tedesco, 1997). Efek anti inflamasi yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah kemampuan ampas wortel untuk mengurangi mean skor eritema

pada daerah kulit uji akibat radiasi UV A.

Dosis pemberian ampas wortel yang digunakan dalam uji efek anti

inflamasi ini, didasarkan pada kajian tehadap lama masa pemberian, yaitu dengan

dosis 2 gram/4 cm2. Alasan menggunakan 2 gram ampas wortel karena

memudahkan dalam pengaplikasian dan berat tersebut juga cukup sesuai dengan

luas daerah uji yang digunakan. Sedangkan untuk peringkat dosis yang digunakan

adalah lama masa pemberian ampas wortel 1 sampai 6 hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

45

Data dari perlakuan ini kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol,

baik kontrol negatif maupun positif. Perlakuan terhadap kontrol negatif bertujuan

untuk melihat seberapa kuat eritema hasil radiasi UV A tanpa perlakuan apapun, jika

dibandingkan dengan pemberian krim obat / ampas wortel sebelum diradiasi UV A.

Sedangkan perlakuan terhadap kontrol positif bertujuan untuk mengetahui seberapa

kuat efek anti inflamasi dalam menghambat munculnya eritema dari radiasi UV A

jika dibandingkan dengan kelompok perlakuan. Hasil uji statistik mean skor eritema

pada uji efek anti inflamasi tiap kelompok disajikan pada tabel VI.

Tabel VI. Hasil uji statistik perlakuan pemberian ampas wortel dengan kajian lama masa pemberian.

Uji Mann-Whitney Kel. Perlakuan

n Mean

skor eritema

Uji Kruskal-Wallis Pembanding Ket.

I sinar UV A 5 2,8 II, V, VI III, IV, VII, VIII

Bb Btb

II hidrokortison asetat (Bufacort®)

5 0,6 I, III, IV, VI, VII, VIII V

Bb Btb

III Pemberian ampas 1 hari

5 2,6 II, V, VI I, IV, VII, VIII

Bb Btb

IV Pemberian ampas 2 hari

5 1,8 II I, III, V, VI, VII, VIII

Bb Btb

V Pemberian ampas 3 hari

5 1,4 I, III, VII II, IV, VI, VIII

Bb Btb

VI Pemberian ampas 4 hari

5 1,6 I, II, III IV, V, VII, VIII

Bb Btb

VII Pemberian ampas 5 hari

5 2,4 II, V I, III, IV, VI, VIII

Bb Btb

VIII Pemberian ampas 6 hari

5 2,2

Ada Perbedaan (p=0,002)

II I, III, IV, V, VI, VII

Bb Btb

Keterangan : Kel. : kelompok Btb : Berbeda tidak bermakna (P > 0,05) n : jumlah Bb : berbeda bermakna (P ≤ 0,05) Ket. : keterangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

46

Berdasarkan tabel VI tersebut terlihat bahwa mean skor eritema tertinggi

terdapat pada kelompok kontrol negatif. Hal ini menunjukkan bahwa benar UV A

dapat menginduksi terjadinya peradangan pada daerah kulit kelinci yang ditandai

dengan terbentuknya eritema kuat. Adanya kromofor kulit yang mengabsorbsi

radiasi UV A sehingga akan memicu terjadinya reaksi fotokimia dan menghasilkan

radikal bebas yang tidak stabil dan sangat reaktif. Akibatnya dapat terjadi gangguan

fungsi sel dengan rusaknya membran sel karena serangan dari radikal bebas tersebut.

Rusaknya membran sel dapat mempengaruhi sintesis dan pembebasan mediator dari

eicosanoid (produk turunan dari asam arakidonat), histamin, kinin, sitokinin dan

faktor kemotaksis yang lain. Semua mediator–mediator tersebut mengaktifkan sel

endotelial di dermis sehingga meningkatkan permiabilitas vaskular dan terjadilah

eritema serta mempromosikan akumulasi sel–sel inflamasi (Tedesco, 1997).

Sedangkan pada perlakuan kontrol positif krim hidrokortison asetat (Bufacort®)

yang dioleskan secara topikal mempunyai mean skor eritema yang terkecil dan

secara statistik berbeda bermakna jika dibandingkan dengan kontrol negatif. Hal ini

juga menunjukkan bahwa krim hidrokortison tersebut mempunyai efek anti

inflamasi dengan kemampuan mengurangi mean skor eritema yang diakibatkan oleh

sinar UV A. Seperti yang telah diketahui hidrokortison asetat merupakan golongan

steroid yang mekanisme anti inflamasinya berdasarkan atas rintangan sintesis

prostaglandin dan leukotrien dengan menghambat fosfolipase (Tjay dan Rahardja,

2002). Dari hasil ini telah membuktikan bahwa memang benar krim hidrokortison

asetat Bufacort® memiliki efek anti inflamasi dan oleh sebab itu krim tersebut dapat

digunakan sebagai kontrol positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

47

Dalam tabel pengujian efek anti inflamasi tersebut juga dapat diketahui

bahwa terdapat perbedaan antara beberapa kelompok perlakuan pemberian ampas

wortel dengan kelompok kontrol. Dari hasil tersebut mengindikasikan bahwa pada

perlakuan ampas wortel 2 gram/4 cm2 dengan lama masa pemberian bervariasi

kemungkinan memberikan efek anti inflamasi dengan menghambat pembentukan

eritema pada daerah uji. Disamping itu juga terlihat adanya penurunan mean skor

eritema pada kelompok pemberian ampas wortel 1 sampai 3 hari. Akan tetapi

penurunan yang berarti adalah pada kelompok pemberian ampas wortel 3 hari.

Sedangkan pada pemberian ampas pada 4, 5, dan 6 hari mengalami peningkatan

kembali mean skor eritema dibandingkan pada pemberian 3 hari. Peningkatan yang

berarti secara statistik baru ditunjukkan pada pemberian 6 hari.

Hasil analisis statistik menunjukkan beberapa kelompok perlakuan yang

mempunyai perbedaan dengan kontrol negatif, yaitu kelompok pemberian ampas

wortel selama 3 hari dan 4 hari. Pada kelompok perlakuan ini terjadi penurunan

mean skor eritema yang berarti, karena secara statistik berbeda bermakna dengan

kelompok kontrol negatif, sehingga dapat dimungkinkan adanya efek anti inflamasi

dari kelompok perlakuan tersebut. Kemungkinan adanya efek anti inflamasi pada

kelompok perlakuan tersebut diduga berasal dari senyawa anti oksidan yang masih

terdapat dalam ampas wortel sehingga dapat menangkap radikal bebas hasil radiasi

UV A. Seperti yang telah diketahui dalam wortel kaya akan senyawa antioksidan

salah satunya adalah beta karoten. Beta karoten sendiri telah terbukti mempunyai

efek anti inflamasi (Utami, 2006).

Dalam kelompok perlakuan yang lainnya yaitu pada pemberian ampas 1, 2,

5, dan 6 hari, juga terjadi penurunan mean skor eritema tapi secara statistik tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

48

memiliki perbedaan yang berarti dengan kontrol negatif. Hal ini berarti bahwa pada

kelompok perlakuan tersebut belum mampu memberikan efek anti inflamasi.

Terdapat pula beberapa kelompok perlakuan yang secara statistik berbeda

bermakna dengan kelompok kontrol positif, yaitu kelompok pemberian ampas

wortel 1, 2, 4, 5, dan 6 hari. Hal ini menunjukkan bahwa dari kelompok perlakuan

tersebut belum dapat memberikan efek anti inflamasi seperti halnya pada kontrol

positif atau bisa dikatakan potensinya masih di bawah kontrol positif. Akan tetapi

walaupun hampir sebagian besar kelompok perlakuan berbeda bermakna dengan

kelompok kontrol positif, masih terdapat satu kelompok perlakuan yang secara

statistik mempunyai perbedaan tidak berarti dengan kontrol positif, yaitu kelompok

pemberian ampas wortel 3 hari. Dalam kelompok perlakuan ini terlihat penurunan

mean skor eritema yang hampir sama seperti pada kelompok kontrol positif. Dapat

diasumsikan bahwa kelompok perlakuan pemberian selama 3 hari merupakan dosis

optimal dalam memberikan efek anti inflamasi seperti pada kontrol positif.

Sedangkan untuk kelompok pemberian ampas wortel 4 hari meskipun mempunyai

efek anti inflamasi akan tetapi tidak sekuat krim hidrokortison asetat Bufacort®

sebagai kontrol positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

49

2.8

0.6

2.6

1.8

1.41.6

2.42.2

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

skal

a er

item

a

1 2 3 4 5 6 7 8

kelompok perlakuan

Gambar 11. Grafik perlakuan pemberian ampas wortel dengan kajian lama masa pemberian.

Keterangan :

1. Kelompok kontrol negatif penyinaran UV A 10 jam. 2. Kelompok kontrol positif krim Bufacort® dengan penyinaran UV A 10 jam. 3. Kelompok pemberian ampas wortel dosis 2 gram/4 cm2 dengan lama masa

pemberian 1 hari dan penyinaran UV A 10 jam. 4. Kelompok pemberian ampas wortel dosis 2 gram/4cm2 dengan lama masa

pemberian 2 hari dan penyinaran UV A 10 jam. 5. Kelompok pemberian ampas wortel dosis 2 gram/4cm2 dengan lama masa

pemberian 3 hari dan penyinaran UV A 10 jam. 6. Kelompok pemberian ampas wortel dosis 2 gram/4cm2 dengan lama masa

pemberian 4 hari dan penyinaran UV A 10 jam. 7. Kelompok pemberian ampas wortel dosis 2 gram/4cm2 dengan lama masa

pemberian 5 hari dan penyinaran UV A 10 jam. 8. Kelompok pemberian ampas wortel dosis 2 gram/4cm2 dengan lama masa

pemberian 6 hari dan penyinaran UV A 10 jam.

D. Pemeriksaan Histopatologi

Pemeriksaan histopatologi ini bertujuan untuk mengetahui perubahan

histopatologi pada daerah uji kulit punggung kelinci yang telah diradiasi UV A dan

mendapatkan perlakuan, baik kontrol positif maupun pemberian ampas wortel.

Menurut Tedesco (1997) terdapat perubahan histopatologi pada lapisan epidermis

setelah diradiasi UV seiring dengan munculnya eritema. Perubahan tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

50

diantaranya yaitu terjadinya hiperkeratosis (penebalan stratum korneum), spongiosis

(udem yang berisi cairan intersel), vesicula, dan yang paling parah adalah kerusakan

sel bahkan sampai nekrosis. Hiperkeratosis terjadi karena mekanisme pertahanan

kulit yaitu dengan membentuk lebih banyak sel keratin sehigga menjadi tebal.

Sedangkan spongiosis terjadi karena adanya gangguan terhadap sel sehingga

menyebabkan cairan dalam sel keluar membentuk udema. Vesicula hampir sama

dengan spongiosis akan tetapi hanya berongga satu dan hanya sebesar biji kapri.

Nekrosis merupakan kerusakan sel permanen atau mati yang disebabkan gangguan

yang hebat terhadap sel (Mutschler,1991).

Gambar 12. Histopatologi daerah uji kulit kelinci normal tanpa perlakuan pada

perbesaran 40x Keterangan :

A : stratum korneum C : stratum spinosum B : stratum granulosum Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan histopatologi ini juga berupa

skor sesuai dengan tingkat keparahan yang nampak pada struktur epidermis kulit

daerah uji. Selanjutnya data tersebut juga dianalisis secara statistik sama dengan uji

Kruskal-Wallis dan Mann-whitney. Hasil analisis statistik dari pemeriksaan

histopatologi disajikan dalam tabel VII.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

51

Tabel VII. Hasil uji statistik mean skor histopatologi daerah kulit uji

Uji Mann-Whitney Kel. Perlakuan

n Mean skor histopatologi

Uji Kruskal-Wallis Pembanding Ket.

I sinar UV A 3 3,67 II, V, VI III, IV, VII, VIII

Bb Btb

II krim Bufacort®

3 1,33 I, III IV, V, VI, VII, VIII

Bb Btb

III Pemberian ampas 1 hari

3 3 II, V, VI I, IV, VII, VIII

Bb Btb

IV Pemberian ampas 2 hari

3 2,67 - I, II, III, V, VI, VII, VIII

Bb Btb

V Pemberian ampas 3 hari

3 2 I, III II, IV, VI, VII, VIII

Bb Btb

VI Pemberian ampas 4 hari

3 2 I, III II, IV, V, VII, VIII

Bb Btb

VII Pemberian ampas 5 hari

3 2,33 - I, II, III, IV, V, VI, VIII

Bb Btb

VIII Pemberian ampas 6 hari

3 2,67

Ada Perbedaan

- I, II, III, IV, V, VI, VII

Bb Btb

Keterangan : Kel. : kelompok Btb : Berbeda tidak bermakna (p > 0,05) n : jumlah Bb : berbeda bermakna (p ≤ 0,05) Ket. : keterangan

Hasil analisis statistik menunjukan bahwa mean skor histopatologi paling

parah terjadi pada kontrol negatif. Hasil ini juga dapat dilihat dengan jelas pada

gambar 13.1. Dalam gambar tersebut terlihat jelas sekali bahwa radiasi UV A tanpa

adanya perlakuan lain dapat merubah struktur sel pada lapisan epidermis, yaitu

berupa penebalan stratum korneum yang parah dan mendesak ke dalam disertai

dengan adanya udem cairan inter sel. Terjadinya peristiwa tersebut kemungkinan

dapat disebabkan karena adanya gangguan atau perusakan sel oleh radikal bebas

yang berasal dari radiasi UV A. Sedangkan pada kelompok kontrol positif pada

gambar 13.2, juga terjadi penebalan stratum korneum yang disertai udem inter sel

akan tetapi tidak separah pada kontrol negatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

52

(1) (2)

Gambar 13. Histopatologi daerah uji setelah diradiasi UV A pada perbesaran 100x (1) dan pemberian hidrokortison asetat Bufacort® pada perbesaran 40x(2)

Keterangan (1) : Keterangan (2) :

A : penebalan stratum korneum A : penebalan stratum korneum B : udem cairan inter sel B : stratum granulosum C : stratum spinosum

Menurut hasil analisis statistik juga terlihat bahwa tidak terjadi perbedaan

yang bermakna antara kontrol positif dengan semua kelompok perlakuan yang lain.

Hal ini bisa dikarenakan mekanisme kerja krim hidrokortison asetat adalah

menghambat enzim fosfolipase sehingga menghalangi pembentukan prostaglandin

dan leukotrien sebagai mediator inflamasi, tidak seperti anti oksidan yang dapat

melindungi sel dari serangan radikal bebas. Sehingga pada kelompok perlakuan ini

masih tetap terlihat adanya perubahan histopatologi pada daerah uji. Akan tetapi

meskipun demikian adanya pemberian tersebut juga dapat mengurangi keparahan

histopatologinya.

Pada perlakuan pemberian ampas 1 dan 2 hari terlihat perubahan

histopatologi pada daerah uji hampir sama. Secara statistik mean skor histopatologi

kedua kelompok perlakuan ini jika dibandingkan dengan kontrol negatif berbeda

tidak berarti. Hal ini menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan tersebut juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

53

mengalami perubahan histopatologi yang hampir sama parahnya dengan kontrol

negatif, yakni dengan adanya gangguan dan kerusakan sel yang menyebabkan

penebalan lapisan stratum korneum yang disertai dengan udem inter sel seperti

terlihat pada gambar 14.

(1) (2)

Gambar 14. Histopatologi daerah uji pemberian ampas wortel 1 hari pada perbesaran 40x (1), pemberian ampas wortel 2 hari pada perbesaran 40x (2)

Keterangan :

A : penebalan stratum korneum dan udem inter sel B : vesikula C : degenerasi lemak D : pembuluh darah vasodilatasi

Perubahan histopatologi yang terjadi pada kelompok pemberian ampas

wortel selama 3 dan 4 hari tidak separah pada kontrol negatif dan kelompok –

kelompok perlakuan lainya (pemberian ampas 1, 2, 5, dan 6). Dapat dilihat pada

gambar 15. Pada kelompok ini penebalan stratum korneum dan udem inter sel yang

terjadi hanya sedikit atau kecil. Sedangkan untuk kelompok perlakuan pemberian

ampas selama 5 dan 6 hari juga mengalami perubahan histopatologi dengan tingkat

keparahannya hampir sama dengan kontrol negatif. Hal ini terlihat dari penebalan

stratum korneum yang disertai udem inter sel seperti pada gambar 16.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

54

(1) (2)

Gambar 15. Histopatologi daerah uji pemberian ampas wortel 3 hari pada perbesaran

40x (1) dan pemberian ampas wortel 4 hari pada perbesaran 40x(2) Keterangan :

A : penebalan stratum korneum B : udem inter sel C : degenerasi lemak

(1) (2)

Gambar 16. Histopatologi daerah uji pemberian ampas wortel 5 hari pada perbesaran 40x (1) dan pemberian ampas wortel 6 hari pada perbesaran 40x (2)

Keterangan : A : penebalan stratum korneum dan udem inter sel C : degenerasi lemak

Berdasarkan dari hasil pemeriksaan histopatologi ini juga menunjukkan

kemungkinan adanya efek anti inflamasi dari perlakuan pemberian ampas wortel

yang dapat dilihat dari perubahan tingkat keparahan yang terjadi. Diduga efek anti

inflamasi pada perlakuan ini disebabkan adanya senyawa anti oksidan yang masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

55

terdapat pada ampas wortel, sehingga mampu menangkap radikal bebas yang berasal

dari radiasi UV A. Senyawa anti oksidan yang diduga kuat masih terdapat dalam

ampas wortel tersebut adalah beta karoten karena beta karoten merupakan senyawa

karotenoid yang memberikan wanra kuning kemerahan dalam wortel. Ampas wortel

yang digunakan dalam penelitian ini juga masih berwarna orange sehingga sangat

dimungkinkan jika masih mengandung senyawa beta karoten.

Penebalan stratum korneum dan udem inter sel yang parah pada beberapa

kelompok perlakuan dapat disebabkan karena kecilnya beta karoten yang terdapat

dalam ampas untuk menghambat radikal bebas akibat UV A seperti pada pemberian

ampas wortel selama 1 dan 2 hari. Akan tetapi keparahan tersebut juga dapat terjadi

karena karotenoid disisi lain dapat berperan sebagai prooksidan setelah dimodulasi

oleh Fe (Halliwel dan Gutteridge,1990 cit Winarsi, 2007). Hal ini juga yang

mungkin terjadi pada perlakuan pemberian ampas selama 5 dan 6 hari, dengan

asumsi beta karoten pada ampas wortel dapat diserap kulit, karena hingga saat ini

belum pernah ada penelitian beta karoten yang diaplikasikan secara topikal. Dari

pemeriksaan histopatologi ini juga memperlihatkan bahwa dosis optimal dalam

menghambat kerusakan sel akibat radiasi UV A terjadi pada perlakuan pemberian

ampas wortel selama 3 dan 4 hari.

E. Perbandingan Uji Eritema dan Pemeriksaan Histopatologi

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan uji eritema bersifat semi

kuantitatif, selanjutnya untuk melengkapi hasil tersebut dilanjutkan dengan

pemeriksaan histopatologi kulit daerah uji, yaitu dengan melihat secara lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

56

mendetail perubahan struktur epidermis daerah uji setelah uji eritema. Perbandingan

hasil uji eritema dan pemeriksaan histopatologi disajikan pada tabel VIII.

Tabel VIII. Perbandingan hasil uji eritema dan pemeriksaan histopatologi

Uji eritema Pemeriksaan histopatologi

Uji Mann-Whitney Kel

n mean skor

n mean skor

pembanding (eritema)

pembanding (histopatologi)

ket

I 5 2,8 3 3,67 II, V, VI III, IV, VII, VIII

II, V, VI III, IV, VII, VIII

Bb Btb

II 5 0,6 3 1,33 I, III, IV, VI, VII, VIII V

I, III IV, V, VI, VII, VIII

Bb Btb

III 5 2,6 3 3 II, V, VI I, IV, VII, VIII

II, V, VI I, IV, VII, VIII

Bb Btb

IV 5 1,8 3 2,67 II I, III, V, VI, VII, VIII

- I, II, III, V, VI, VII, VIII

Bb Btb

V 5 1,4 3 2 I, III, VII II, IV, VI, VIII

I, III II, IV, VI, VII, VIII

Bb Btb

VI 5 1,6 3 2 I, II, III IV, V, VII, VIII

I, III II, IV, V, VII, VIII

Bb Btb

VII 5 2,4 3 3,67 II, V I, III, IV, VI, VIII

- I, II, III, IV, V, VI, VIII

Bb Btb

VIII 5 2,8 3 1,33 II, V, VI III, IV, VII, VIII

- I, II, III, IV, V, VI, VII

Bb Btb

Keterangan : Kel. : kelompok Btb : Berbeda tidak bermakna (p > 0,05) n : jumlah Bb : berbeda bermakna (p ≤ 0,05) Ket. : keterangan I. Kelompok kontrol negatif penyinaran UV A 10 jam. II. Kelompok kontrol positif krim Bufacort® dengan penyinaran UV A 10 jam. III. Kelompok pemberian ampas wortel dosis 2 gram/4 cm2 dengan lama masa

pemberian 1 hari dan penyinaran UV A 10 jam. IV. Kelompok pemberian ampas wortel dosis 2 gram/4cm2 dengan lama masa

pemberian 2 hari dan penyinaran UV A 10 jam. V. Kelompok pemberian ampas wortel dosis 2 gram/4cm2 dengan lama masa

pemberian 3 hari dan penyinaran UV A 10 jam. VI. Kelompok pemberian ampas wortel dosis 2 gram/4cm2 dengan lama masa

pemberian 4 hari dan penyinaran UV A 10 jam. VII. Kelompok pemberian ampas wortel dosis 2 gram/4cm2 dengan lama masa

pemberian 5 hari dan penyinaran UV A 10 jam. VIII. Kelompok pemberian ampas wortel dosis 2 gram/4cm2 dengan lama masa

pemberian 6 hari dan penyinaran UV A 10 jam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

57

Dari tabel tersebut terlihat bahwa mean skor eritema dan mean skor

histopatologi mengalami penurunan nilai mean skor dengan adanya perlakuan

pemberian ampas wortel. Penurunan yang paling berarti adalah pada pemberian

ampas wortel selama 3 dan 4 hari. Hal menarik yang terlihat dari tabel tersebut

adalah perbedaan mean skor yang terdapat pada kelompok perlakuan kontrol positif.

Pada pemberian kontrol positif uji eritema, mean skor eritemanya mempunyai

perbedaan yang bermakna dengan mean skor eritema dari semua kelompok

perlakuan kecuali dengan pemberian ampas wortel selama 3 hari. Sedangkan pada

pemeriksaan histopatologi mean skor yang dihasilkan hanya mempunyai perbedaan

yang bermakna dengan kontrol positif dan pada pemberiaan ampas wortel 1 hari. Ini

menunjukan bahwa walaupun terjadi pengurangan eritema yang berarti tetapi tetap

terjadi perubahan histopatologi berupa penebalan stratum korneum dan udem inter

sel pada lapisan epidermis yang hampir sama dengan kelompok perlakuan yang lain

kecuali kontrol negatif dan pemberian ampas 1 hari.

Secara keseluruhan dari uji eritema dan pemeriksaan histopatologi ini

menunjukan terjadinya penurunan mean skor eritema maupun mean skor

histopatologi, yang membedakan adalah kemampuan secara statistik dalam

menurunkan mean skor eritema dan mean skor histopatologi tersebut. Meskipun

demikian hasil dari pemeriksaan histopatologi yang terlihat pada gambar preparat uji

cukup jelas untuk menunjukkan bahwa hasil tersebut berbanding lurus dengan hasil

uji eritema atau dengan kata lain hasil pemerikasaan histopatologi yang dilakukan

ini menguatkan pada hasil uji eritema sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan

yaitu:

1. Pemberian ampas wortel selama 3 dan 4 hari memiliki efek anti inflamasi

yang ditandai dengan penurunan mean skor eritema.

2. Terdapat perubahan histopatologi area uji dengan adanya pemberian ampas

wortel secara topikal selama 3 dan 4 hari, yaitu berupa berkurangnya

penebalan stratum korneum beserta udem cairan inter sel setelah diradiasi

UV A selama 10 jam.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka perlu dilanjutkan dengan

penelitian tentang :

1. Pengujian daya anti inflamasi ampas wortel menggunakan dengan modifikasi

pemberian non preventif.

2. Pengujian daya anti inflamasi ampas wortel menggunakan metode lain.

3. Pengujian daya anti inflamasi beta karoten dengan menggunakan metode

eritema.

58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

59

DAFTAR PUSTAKA

Afriansyah, N., 2002, Wortel : Antioksidan, Penurun kolesterol dan Resiko Stroke,

Kompas, 7 Juli 2002. Anonim, 1989, The Merck Index: An Encyclopedia of Chemicals, Drugs, and

Biologicals, 8th Edition, p 1278, Merck and Co. Inc., USA. Anonim, 1991, Pedoman pengujian dan pengembangan Fitofarmaka : Penapisan

Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik, 49-50, Yayasan Pengembangan dan Pemanfaatan Bahan Obat Alam, Jakarta.

Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia, hal 381, 403 – 405,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jendral Pengawasan Obat Dan Makanan, Jakarta.

Anonim, 2002, Beta Karoten Menekan Pertumbuhan Tumor, Kompas, 5 Oktober

2002. Anonim, 2004, Beta Carotene, University of Maryland Medical Center,

www.tripod.com/ document/ beta carotene/ html, diakses pada 22 Februari 2006.

Anonim, 2006a, Anti-Inflammation Technology,

http://www.cutanix.com/science_cutanix_approach.htm, diakses pada 20 Agustus 2006.

Anonim, 2006b, 7 Manfaat Wortel Untuk Kesehatan dan Kecantikan,

http://www.hanyawanita.com/clickwok/rem/index-rem.html, diakses pada 20 Agustus 2006.

Anonim, 2006c, Free Radicals and Cancer.

http://thedoctorslounge.net/oncology/articles/oxidar/, diakses pada 16 Desember 2006.

Anonim, 2007a, Dermatology, http://en.wikipedia.org/wiki/Dermatology, diakses

pada 2 Februari 2007. Anonim, 2007b, Corticosteroid, http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Hydrocortisone,

diakses pada 2 Februari 2007. Anonim, 2007c, Ultraviolet Waves, http://imagers.gsfc.nasa.gov/ems/uv.html,

diakses pada 2 Februari 2007. Backer, C.A., & Bakhuizen Van Den Brink, R.C., 1963, Flora of Java, volume I, 3 –

9, 11, N.V.P, Noordhoff, Gronigen, The Netherlands.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

60

Backer, C.A., & Bakhuizen Van Den Brink, R.C., 1965, Flora of Java, volume II, 171 – 172, 178, N.V.P, Noordhoff, Gronigen, The Netherlands.

Bonta, I.L., 1977, Inflammation, Mechanisme and Their impact in Therapy, 19 – 21,

Birkhauses Verlag Based, Roterdam. Cahyono, B., 2002, Wortel Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani, Kanisius,

Yogyakarta. Dalimartha, S, 2000, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid II, 197 – 201, Trubus

Agrwidya, Jakarta. Dianzani,C., Massimo C., Margherita G., and Roberto F., 2006, Effects of anti-

inflammatory [1, 2, 4]triazolo[4, 3-a] [1, 8]naphthyridine derivatives on human stimulated PMN and endothelial cells: an in vitro study, Journal of Inflammation, 3:4 doi:10.1186/1476-9255-3-4

Febriyana, A. S.M., 2005, Efek Hepatoprotektif Kombinasi Sari Wortel (Daucus

carota L.) dan Tomat (Lycopersicon lycopersicum L.), Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Fessenden, R. J., dan Fessenden, J. S., 1997, Organic Chemistry, Third Edition, 237-

240, diterjemahkan oleh Aloysius Hadyana P., Penerbit Erlangga, Jakarta.

Hapsari, Y. P., 2003, Daya Anti Inflamasi Infus Umbi Wortel (Daucus carota, L)

pada Mencit Jantan, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Harbone, J.B, 1984, Phytochemical Method, diterjemahkan oleh Kosasih

Padmawinata dan Iwang Sudiro, Metode Fitokimia, Edisi II, 158-169, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Inaktia, D.A, 2005, Daya Anti Inflamasi Kombinasi Jus Wortel (Daucus carota, L)

dan Tomat (Lycopersicon lycopersicum, L) pada Mencit Jantan, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Katzung, B.G, 2001, Basic and Clinical Pharmakology, 8th edition, diterjemahkan

oleh Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga ), Farmakologi Dasar dan Klinik, 474-482, Penerbit Salemba Medika, Jakarta

Kurniani, Tb. B., 2001, Radikal Bebas dalam Polutan Lingkungan, dalam Seminar

Nasional dan Lokakarya Pemahaman Konsep Radikal Bebas dan Peranan Antioksidan dalam Meningkatkan Kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010, FMIPA, Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Padjajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

61

Lieber, C.S., and Leo, M.A., 1999, Alcohol, Vitamin A, and β Carotene: Adverse Interactions, Including Hepatotoxicity and Carcinogenicity, Am. J. Clin. Nut., 69 (6), 1071-1085.

Mycek, M.J., Harvey, R.A., Champe, P.C., 2001, Pharmacology, 2nd edition,

diterjemahkan oleh Azwar Agus, Farmakologi: Ulasan Bergambar, 404, Penerbit Widya Medika, Jakarta

Masjhoer, M., 2002., Peran Analgesik dan Anti Inflamasi Non Steroid pada kasus

inflamasi, dalam Penggunaan Analgesik dan Antiinflamasi Nonsteroid secara Rasional, edisi pertama, 43 – 50, bagian Farmakologi dan Toksikologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Mutschler, E., 1986, Arzneimittelwirkungen, diterjemahkan oleh M.B, Widianto, A,

S., Ranti, edisi V, hal 17-20, Penerbit ITB, Bandung. Mutshcler, E., 1991, Arzneimittelwirkungen, 5th edition, diterjemahkan oleh

Widianto, M. B. dan Ranti, A. S., Dinamika Obat, hal 577 – 581 Penerbit ITB, Bandung

Paiva, S.A.R., and Russel, R.M., 1999, β-Carotene and Other Carotenoids as

Antioxidants, Journal of the American College of Nutrition, 18 (5), 426-433.

Perry, M.L., and Metzeger, J., 1980, Medical Plant of East and Southeust Asia

Attributed Propertis and Use, 415, The MIT Press, Cambidge Massachusetts and London.

Price, C.A., and Wilson, L.M.,1995, Pathophisiology, Clinical Concepts of Disease

Processes, diterjemahkan oleh Peter Anugrah, edisi IV, 36 – 37, C.V. EGC, Jakarta.

Putra, D. AG., 2003, Efek Analgesik Air Perasan Umbi wortel (Daucus carota L.)

pada Mencit Putih Betina, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Rang, H.P., Dale, M.M., Ritter, J.M., and Moore, P.K., 2003, Pharmacology, 5th

Edition, p 231-237, 244-250, Bath press, USA. Rasmandani, N.W.A., 2004, Daya Anti Inflamasi Sari Umbi Wortel (Daucus carota,

L) pada Mencit Jantan (kajian terhadap lama masa pemberian) , Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

62

Richard F.E., Kathryne L.W., Henry W.L., and Mary J.C, 2004, Photoprotection by Sunscreens with Topical Antioxidants and Systemic Antioxidants to Reduce Sun Exposure, Journal of Long-Term E. ects of Medical Implants, 14 (4) 317- 340.

Rukmana, R., 1995, Bertanam Wortel, 14 – 18, Kanisius, Yogyakarta. Sander, M.A., 2003, Atlas Berwarna Patologi Anatomi, Edisi I, 12 – 13, Universitas

Muhamadiyah Malang Press, Malang. Tedesco, A.C., Martinez L., and Gonzalez, S., 1997, Photochemistry and

photobiology of actinic erythema: defensive and reparative cutaneous mechanisms, Mechanisms of sunburn reaction Brazilian Journal of Medical and Biological Research 30: 561-575

Tjay, T.H., dan Rahardja, K., 2002, Obat-Obat Penting : Khasiat Penggunaan dan

Efek-Efek Sampingnya, 308-315, edisi V, Penerbit P.T. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta.

Turner, R.A., 1965, Screening Methods in Pharmacology, 163, Academic Press,

New York. Underwood, J.C.E., 1999, General and Systematic Pathology, diterjemahkan oleh

Sarjadi, Edisi 2, Volume 1, hal 232-234, Penerbit EGC, Jakarta. Utami, M.F.S., 2006, Daya antiinflamasi Beta-karoten pada mencit putih Jantan,

Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Widari, F.B., 2004, Efek Hepatoprotektif Perasan Umbi Wortel (Daucus carota L.)

pada Mencit Jantan Terinduksi Parasetamol : Kajian Berdasarkan Tempat Tumbuh, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Widarsih, V.S.R., 2003, Daya Anti Inflamasi Perasan Umbi Wortel (Daucus carota,

L) pada Mencit Jantan, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Williamson, E. M., Okpako, D. T., dan Evans, F.J, 1996, Selection, Preparation,

and Pharmacologycaly Evaluation of Plant Material, Volume I, 134 –135, John Willey and Sons, New York.

Wilmana, P.F., 1995, Analgesik Antiinflamasi Nonsteroid dan Obat Pirai dalam

Ganiswara, S.O., Farmakologi dan Terapi, Edisi IV, Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Winarsi, H. 2007, Anti Oksidan Alami & Radikal Bebas, hal 156 – 160, Kanisus,

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

63

LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat pengesahan determinasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

64

Lampiran 2. Foto tanaman wortel dan wortel

Lampiran 3. Foto ampas wortel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

65

Lampiran 4. Foto lampu TL UV 10 W, black light, Sankyo, λ 352 nm

Lampiran 5. Foto radiasi sinar UV A pada kelinci

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

66

Lampiran 6. Foto eritema kulit punggung kelinci

eritema +++ eritema ++

eritema + eritema 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

67

Lampiran 7. Data skor eritema pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pemberian ampas wortel

Perlakuan Daerah uji Eritema Skor

Sinar UV A 1 +++ 3 2 +++ 3 3 +++ 3 4 ++ 2 5 +++ 3 Hidrokortison asetat 1 + 1 2 + 1 3 + 1 4 0 0 5 0 0 Pemberian 1 hari 1 ++ 2 2 +++ 3 3 +++ 3 4 +++ 3 5 ++ 2 Pemberian 2 hari 1 + 1 2 + 1 3 ++ 2 4 +++ 3 5 ++ 2 Pemberian 3 hari 1 + 1 2 + 1 3 ++ 2 4 + 1 5 ++ 2 Pemberian 4 hari 1 ++ 2 2 ++ 2 3 ++ 2 4 + 1 5 + 1 Pemberian 5 hari 1 ++ 2 2 +++ 3 3 +++ 3 4 ++ 2 5 ++ 2 Pemberian 6 hari 1 ++ 2 2 +++ 3 3 + 1 4 +++ 3 5 ++ 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

68

Lampiran 8. Data skor histopatologi daerah uji

Perlakuan Daerah uji Skor

Kontrol negatif 1 4 2 4 3 3

Kontrol positif 1 1 2 2 3 2

Pemberian 1 hari 1 3 2 3 3 3

Pemberian 2 hari 1 3 2 2 3 3

Pemberian 3 hari 1 2 2 2 3 1

Pemberian 4 hari 1 2 2 2 3 2

Pemberian 5 hari 1 3 2 2 3 2

Pemberian 6 hari 1 3 2 2 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

69

Lampiran 9. Skema kerja uji daya anti inflamasi

40 daerah uji kulit kelinci dibagi 8 kelompok

Klmpk 1 Klmpk 2

Klmpk 3 Klmpk 4 Klmpk 5 Klmpk 6 Klmpk 8

Diberi krim hidrokortison asetat (Bufacort®)

Diberi ampas wortel secara topikal sesuai dosis

Diradiasi UV A 10 jam

Klmpk 7

4 jam kemudian 15 menit kemudian

Pengamatan eritema yang muncul

24 jam kemudian

skoring

skoring Pemeriksaan hitopatologi

Keterangan: Klmpk 1 = kelompok kontrol (-) sinar UV A Klmpk 2 = kelompok kontrol (+) krim hidrokortison asetat (Bufacort®) Klmpk 3 = kelompok pemberian ampas wortel dosis 2 gram/4 cm2 selama 1 hari Klmpk 4 = kelompok pemberian ampas wortel dosis 2 gram/4 cm2 selama 2 hari Klmpk 5 = kelompok pemberian ampas wortel dosis 2 gram/4 cm2 selama 3 hari Klmpk 6 = kelompok pemberian ampas wortel dosis 2 gram/4 cm2 selama 4 hari Klmpk 7 = kelompok pemberian ampas wortel dosis 2 gram/4 cm2 selama 5 hari Klmpk 8 = kelompok pemberian ampas wortel dosis 2 gram/4 cm2 selama 6 hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

70

Lampiran 10. Hasil analisis statistik data orientasi penetapan lama penyinaran UV A menggunakan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney

NPar Tests

Descriptive Statistics

9 1.56 1.24 0 39 2.00 .87 1 3

ERITEMAKELOMPOK

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Kruskal-Wallis Test Ranks

3 2.333 4.673 8.009

KELOMPOKPenyinaran 3 jamPenyinaran 6 jamPenyinaran10 jamTotal

ERITEMAN Mean Rank

Test Statisticsa,b

7.0152

.030

Chi-SquaredfAsymp. Sig.

ERITEMA

Kruskal Wallis Testa.

Grouping Variable: KELOMPOKb.

Mann-Whitney Test

Ranks

3 2.33 7.003 4.67 14.006

KELOMPOKPenyinaran 3 jamPenyinaran 6 jamTotal

ERITEMAN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

1.0007.000

-1.650.099

.200a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

ERITEMA

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: KELOMPOKb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

71

Ranks

3 2.00 6.003 5.00 15.006

KELOMPOKPenyinaran 3 jamPenyinaran10 jamTotal

ERITEMAN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

.0006.000

-2.121.034

.100a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

ERITEMA

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: KELOMPOKb.

Ranks

3 2.00 6.003 5.00 15.006

KELOMPOKPenyinaran 6 jamPenyinaran10 jamTotal

ERITEMAN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

.0006.000

-2.121.034

.100a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

ERITEMA

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: KELOMPOKb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

72

Lampiran 11. Hasil analisis statistik data orientasi penetapan waktu pengamatan eritema menggunakan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney

NPar Tests Descriptive Statistics

30 1.37 1.10 0 330 3.50 1.74 1 6

skor eritemawaktu pengamatan

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Kruskal-Wallis Test

Ranks

5 5.005 21.905 25.005 18.905 12.605 9.60

30

waktu pengamatanpengamatan jam ke 0pengamatan jam ke 12pengamatan jam ke 24pengamatan jam ke 36pengamatan jam ke 48pengamatan jam ke 72Total

skor eritemaN Mean Rank

Test Statisticsa,b

20.6765

.001

Chi-SquaredfAsymp. Sig.

skor eritema

Kruskal Wallis Testa.

Grouping Variable: waktu pengamatanb.

Mann-Whitney Test Ranks

5 3.00 15.005 8.00 40.00

10

waktu pengamatanpengamatan jam ke 0pengamatan jam ke 12Total

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

.00015.000-2.805

.005

.008a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: waktu pengamatanb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

73

Ranks

5 3.00 15.005 8.00 40.00

10

waktu pengamatanpengamatan jam ke 0pengamatan jam ke 24Total

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

.00015.000-2.835

.005

.008a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: waktu pengamatanb.

Ranks

5 3.00 15.005 8.00 40.00

10

waktu pengamatanpengamatan jam ke 0pengamatan jam ke 36Total

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

.00015.000-2.887

.004

.008a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: waktu pengamatanb.

Ranks

5 3.50 17.505 7.50 37.50

10

waktu pengamatanpengamatan jam ke 0pengamatan jam ke 48Total

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

74

Test Statisticsb

2.50017.500-2.390

.017

.032a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: waktu pengamatanb.

Ranks

5 4.50 22.505 6.50 32.50

10

waktu pengamatanpengamatan jam ke 0pengamatan jam ke 72Total

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

7.50022.500-1.491

.136

.310a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: waktu pengamatanb.

Ranks

5 4.80 24.005 6.20 31.00

10

waktu pengamatanpengamatan jam ke 12pengamatan jam ke 24Total

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

9.00024.000

-.808.419

.548a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: waktu pengamatanb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

75

Ranks

5 6.30 31.505 4.70 23.50

10

waktu pengamatanpengamatan jam ke 12pengamatan jam ke 36Total

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

8.50023.500

-.949.343

.421a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: waktu pengamatanb.

Ranks

5 7.30 36.505 3.70 18.50

10

waktu pengamatanpengamatan jam ke 12pengamatan jam ke 48Total

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

3.50018.500-1.972

.049

.056a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: waktu pengamatanb.

Ranks

5 7.50 37.505 3.50 17.50

10

waktu pengamatanpengamatan jam ke 12pengamatan jam ke 72Total

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

2.50017.500-2.155

.031

.032a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: waktu pengamatanb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

76

Ranks

5 7.20 36.005 3.80 19.00

10

waktu pengamatanpengamatan jam ke 24pengamatan jam ke 36Total

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

4.00019.000-2.032

.042

.095a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: waktu pengamatanb.

Ranks

5 7.80 39.005 3.20 16.00

10

waktu pengamatanpengamatan jam ke 24pengamatan jam ke 48Total

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

1.00016.000-2.495

.013

.016a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: waktu pengamatanb.

Ranks

5 7.80 39.005 3.20 16.00

10

waktu pengamatanpengamatan jam ke 24pengamatan jam ke 72Total

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

1.00016.000-2.495

.013

.016a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: waktu pengamatanb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

77

Ranks

5 7.10 35.505 3.90 19.50

10

waktu pengamatanpengamatan jam ke 36pengamatan jam ke 48Total

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

4.50019.500-1.848

.065

.095a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: waktu pengamatanb.

Ranks

5 7.30 36.505 3.70 18.50

10

waktu pengamatanpengamatan jam ke 36pengamatan jam ke 72Total

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

3.50018.500-2.041

.041

.056a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: waktu pengamatanb.

Ranks

5 6.30 31.505 4.70 23.50

10

waktu pengamatanpengamatan jam ke 48pengamatan jam ke 72Total

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

8.50023.500

-.894.371

.421a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: waktu pengamatanb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

78

Lampiran 12 Hasil analisis statistik data orientasi pemberian kontrol positif menggunakan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney

NPar Tests Descriptive Statistics

9 .78 .67 0 29 2.00 .87 1 3

ERITEMAKELOMPOK

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Kruskal-Wallis Test

Ranks

3 3.33

3 5.67

3 6.00

9

KELOMPOKpemberian 15 menitsebelum diradiasipemberian 30 menitsebelum diradiasipemberian 60 menitsebelum diradiasiTotal

ERITEMAN Mean Rank

Test Statisticsa,b

2.1112

.348

Chi-SquaredfAsymp. Sig.

ERITEMA

Kruskal Wallis Testa.

Grouping Variable: KELOMPOKb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

79

Lampiran 13 Hasil analisis statistik data orientasi lama masa pemberian ampas

wortel menggunakan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney

NPar Tests Descriptive Statistics

18 1.61 .78 0 318 3.50 1.76 1 6

eritemakelompok

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Kruskal-Wallis Test Ranks

3 15.833 10.003 3.673 7.503 7.503 12.50

18

kelompokpemberian 1 haripemberian 2 haripemberian 3 haripemberian 4 haripemberian 5 haripemberian 6 hariTotal

eritemaN Mean Rank

Test Statisticsa,b

11.2585

.046

Chi-SquaredfAsymp. Sig.

eritema

Kruskal Wallis Testa.

Grouping Variable: kelompokb.

Mann-Whitney Test

Ranks

3 4.67 14.003 2.33 7.006

kelompokpemberian 1 haripemberian 2 hariTotal

eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

1.0007.000

-1.650.099

.200a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

80

Ranks

3 5.00 15.003 2.00 6.006

kelompokpemberian 1 haripemberian 3 hariTotal

eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

.0006.000

-2.023.043

.100a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

3 4.83 14.503 2.17 6.506

kelompokpemberian 1 haripemberian 4 hariTotal

eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

.5006.500

-1.826.068

.100a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

3 4.83 14.503 2.17 6.506

kelompokpemberian 1 haripemberian 5 hariTotal

eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

81

Test Statisticsb

.5006.500

-1.826.068

.100a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

3 4.50 13.503 2.50 7.506

kelompokpemberian 1 haripemberian 6 hariTotal

eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

1.5007.500

-1.581.114

.200a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

3 4.67 14.003 2.33 7.006

kelompokpemberian 2 haripemberian 3 hariTotal

eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

1.0007.000

-1.650.099

.200a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

3 4.00 12.003 3.00 9.006

kelompokpemberian 2 haripemberian 4 hariTotal

eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

82

Test Statisticsb

3.0009.000-.745.456

.700a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

3 4.00 12.003 3.00 9.006

kelompokpemberian 2 haripemberian 5 hariTotal

eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

3.0009.000-.745.456

.700a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

3 3.00 9.003 4.00 12.006

kelompokpemberian 2 haripemberian 6 hariTotal

eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

3.0009.000

-1.000.317

.700a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

3 2.67 8.003 4.33 13.006

kelompokpemberian 3 haripemberian 4 hariTotal

eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

83

Test Statisticsb

2.0008.000

-1.291.197

.400a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

3 2.67 8.003 4.33 13.006

kelompokpemberian 3 haripemberian 5 hariTotal

eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

2.0008.000

-1.291.197

.400a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

3 2.00 6.003 5.00 15.006

kelompokpemberian 3 haripemberian 6 hariTotal

eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

.0006.000

-2.121.034

.100a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

3 3.50 10.503 3.50 10.506

kelompokpemberian 4 haripemberian 5 hariTotal

eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

84

Test Statisticsb

4.50010.500

.0001.000

1.000a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

3 2.50 7.503 4.50 13.506

kelompokpemberian 4 haripemberian 6 hariTotal

eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

1.5007.500

-1.581.114

.200a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

3 2.50 7.503 4.50 13.506

kelompokpemberian 5 haripemberian 6 hariTotal

eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

1.5007.500

-1.581.114

.200a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

85

Lampiran 14. Hasil analisis statistik data pada perlakuan pemberian ampas wortel 1 – 6 hari beserta kontrolnya menggunakan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney

NPar Tests Descriptive Statistics

40 1.93 .89 0 340 4.50 2.32 1 8

skor eritemakelompok

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Kruskal-Wallis Test Ranks

5 31.805 5.405 29.105 18.505 13.205 15.805 26.405 23.80

40

kelompokkontrol negatifkontrol positifpemberian 1 haripemberian 2 haripemberian 3 haripemberian 4 haripemberian 5 haripemberian 6 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank

Test Statisticsa,b

22.5537

.002

Chi-SquaredfAsymp. Sig.

skor eritema

Kruskal Wallis Testa.

Grouping Variable: kelompokb.

Mann-Whitney Test

Ranks

5 8.00 40.005 3.00 15.00

10

kelompokkontrol negatifkontrol positifTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

86

Test Statisticsb

.00015.000-2.739

.006

.008a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

5 6.00 30.005 5.00 25.00

10

kelompokkontrol negatifpemberian 1 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

10.00025.000

-.655.513

.690a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

5 7.20 36.005 3.80 19.00

10

kelompokkontrol negatifpemberian 2 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

4.00019.000-1.928

.054

.095a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

5 7.80 39.005 3.20 16.00

10

kelompokkontrol negatifpemberian 3 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

87

Test Statisticsb

1.00016.000-2.545

.011

.016a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

5 7.70 38.505 3.30 16.50

10

kelompokkontrol negatifpemberian 4 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

1.50016.500-2.460

.014

.016a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

5 6.50 32.505 4.50 22.50

10

kelompokkontrol negatifpemberian 5 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

7.50022.500-1.225

.221

.310a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

5 6.60 33.005 4.40 22.00

10

kelompokkontrol negatifpemberian 6 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

88

Test Statisticsb

7.00022.000-1.315

.189

.310a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

5 3.00 15.005 8.00 40.00

10

kelompokkontrol positifpemberian 1 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

.00015.000-2.694

.007

.008a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

5 3.60 18.005 7.40 37.00

10

kelompokkontrol positifpemberian 2 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

3.00018.000-2.132

.033

.056a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

5 3.90 19.505 7.10 35.50

10

kelompokkontrol positifpemberian 3 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

89

Test Statisticsb

4.50019.500-1.897

.058

.095a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

5 3.60 18.005 7.40 37.00

10

kelompokkontrol positifpemberian 4 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

3.00018.000-2.154

.031

.056a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

5 3.00 15.005 8.00 40.00

10

kelompokkontrol positifpemberian 5 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

.00015.000-2.694

.007

.008a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

5 3.30 16.505 7.70 38.50

10

kelompokkontrol positifpemberian 6 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

90

Test Statisticsb

1.50016.500-2.394

.017

.016a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

5 6.90 34.505 4.10 20.50

10

kelompokpemberian 1 haripemberian 2 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

5.50020.500-1.565

.118

.151a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

5 7.60 38.005 3.40 17.00

10

kelompokpemberian 1 haripemberian 3 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

2.00017.000-2.324

.020

.032a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

91

Ranks

5 7.40 37.005 3.60 18.00

10

kelompokpemberian 1 haripemberian 4 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

3.00018.000-2.154

.031

.056a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

5 6.00 30.005 5.00 25.00

10

kelompokpemberian 1 haripemberian 5 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

10.00025.000

-.600.549

.690a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

92

Test Statisticsb

9.00024.000

-.808.419

.548a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

5 6.20 31.005 4.80 24.00

10

kelompokpemberian 2 haripemberian 3 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

9.00024.000

-.808.419

.548a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

5 5.80 29.005 5.20 26.00

10

kelompokpemberian 2 haripemberian 4 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

93

Test Statisticsb

11.00026.000

-.346.729

.841a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

5 4.40 22.005 6.60 33.00

10

kelompokpemberian 2 haripemberian 5 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

7.00022.000-1.247

.212

.310a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

5 4.80 24.005 6.20 31.00

10

kelompokpemberian 2 haripemberian 6 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

94

Test Statisticsb

9.00024.000

-.775.439

.548a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

5 5.00 25.005 6.00 30.00

10

kelompokpemberian 3 haripemberian 4 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

10.00025.000

-.600.549

.690a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

5 3.60 18.005 7.40 37.00

10

kelompokpemberian 3 haripemberian 5 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

3.00018.000-2.154

.031

.056a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

95

Test Statisticsb

5.50020.500-1.565

.118

.151a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

5 3.90 19.505 7.10 35.50

10

kelompokpemberian 4 haripemberian 5 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

4.50019.500-1.897

.058

.095a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

5 4.40 22.005 6.60 33.00

10

kelompokpemberian 4 haripemberian 6 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

96

Test Statisticsb

7.00022.000-1.247

.212

.310a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

Ranks

5 5.80 29.005 5.20 26.00

10

kelompokpemberian 5 haripemberian 6 hariTotal

skor eritemaN Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

11.00026.000

-.346.729

.841a

Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]

skor eritema

Not corrected for ties.a.

Grouping Variable: kelompokb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: EFEK ANTI INFLAMASI AMPAS WORTEL ( Daucus carota L.) … · Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek anti inflamasi ampas wortel ( Daucus carota L.) serta mengetahui perubahan

97

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul Efek Anti Inflamasi

Ampas Wortel (Daucus carota L.) pada Kelinci

Putih Betina mempunyai nama lengkap Ignatius

Yuda Kristama, merupakan putra sulung dari

pasangan Hermes Subarjan dan M.G. Ani Susanti.

Penulis dilahirkan di Sleman pada tanggal 25

Oktober 1984. Pendidikan formal yang telah

ditempuh oleh penulis yaitu TK Pusposari II

Sidomoyo Godean pada tahun 1989/1990, kemudian

melanjutkan pendidikan tingkat dasar di SDN

Sidomoyo Godean pada tahun 1990-1996.

Pendidikan tingkat menengah pertama ditempuh penulis di SLTP Negeri 6

Yogyakarta pada tahun 1996-1999, dan dilanjutkan pendidikan tingkat menengah

atas di SMA Kolese Debritto pada tahun 1999-2002. Penulis kemudian melanjutkan

pendidikan di Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta pada tahun

2002. Selama masa kuliah, penulis pernah tergabung sebagai anggota UKF Sepak

Bola, Ketua Mudika St. Aloysius Gonzaga, Paroki Gamping dan aktif dalam

organisasi serta kepanitiaan di tingkat Fakultas dan Universitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI