Edukasi Dan Informasi Obat

58
Septimawanto Dwi Prasetyo, M.Si., Apt.

description

edukasi obat

Transcript of Edukasi Dan Informasi Obat

  • Septimawanto Dwi Prasetyo, M.Si., Apt.

    [email protected]

  • POKOK BAHASANDasar Hukum KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) dalam pelayanan farmasiAplikasi ilmu komunikasi dalam proses KIEMengidentifikasi sumber sumber dan barier dalam KIETeknik membuat patient education materialDefinisi dan konsep mengenai informasi obatSumber sumber informasi obatPenyampaian informasi obat

    **[email protected]

    [email protected]

  • PUSTAKABerardi, R.R, McDermott J.H., Newton, G.D., Oszko, M.A., Popovich, N.G., Rollins C.J., Shimp L.A., Tietze, K.J., 2002, Handbook of Nonprescription Drugs, An Interactive Approach to Self-Care, Fourteenth edition, American Pharmacists Association, Washington DC.Malone PM, Mosdell KW, Kier KL, Stanovich JE, 1996, Drug Information, A Guide for Pharmacist, 2 nd edition, Mc Grow Hill Company, New York.Meldrum, H., 1994, Interpersonal Communication in Pharmaceutical Care, Pharmaceutical Product Press, New York.**[email protected]

    [email protected]

  • PENILAIANTugas20 %UTS40 %UAS40 %

    Nilai: A 75B65 x < 75C55 x < 65D45 x < 55E< 45**[email protected]

    [email protected]

  • PENDAHULUANKonselingMemberi informasi yang ditunjukkan dengan adanya diskusi timbal balik dan pertukaran opiniEdukasiPemberian dan pengembangan informasi untuk memberikan keterampilan dan pengetahuanInformasi ObatMemberi data mengenai obat-obatan yang independen, akurat, komprehensif, terkini, oleh Apoteker kepada pasien, masyarakat, maupun tenaga kesehatan lain.

    *[email protected]*

    [email protected]

  • DASAR HUKUM KepMenKes RI No.1027/Menkes/SK/IX/2004 Tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek

    Farmasis tidak sekedar meracik obat untuk pasien

    Interaksi dengan pasien dan profesi kesehatan lain

    Farmasis dituntut meningkatkan pengetahuan,keterampilan dan perilaku

    Untuk memberikan pelayanan informasi obat dan konseling

    **[email protected]

    [email protected]

  • PENGGUNAAN OBAT YANG RASIONALDOKTERAPOTEKERKEPATUHAN PASIENTERCAPAI TUJUAN TERAPIKualitas hidup meningkat**[email protected]

    [email protected]

  • PENYEBAB KETIDAKPATUHANFaktor PenyakitFaktor TerapiFaktor PasienFaktor Komunikasi.*[email protected]*

    [email protected]

  • Faktor PenyakitKeparahan atau stadium penyakitOrang yang merasa sudah lebih baik kondisinya tidak mau meneruskan pengobatan

    Lamanya terapi berlangsungSemakin lama pengobatan yang sudah dijalani, tingkat kepatuhan semakin rendah.*[email protected]*

    [email protected]

  • Faktor TerapiRegimen pengobatan yang kompleks (jumlah obat maupun jadwal penggunaan)Kesulitan dalam penggunaan obatContoh: kesulitan menelan obat karena ukuran tablet yang besarEfek samping yang ditimbulkanContoh: mengantuk, mual, muntah, konstipasiRutinitas sehari hari yang tidak sesuai dengan jadwal penggunaan obat.*[email protected]*

    [email protected]

  • Faktor PasienMerasa kurang pemahaman mengenai keseriusan dari penyakit dan hasil yang didapat jika tidak diobatiMenganggap pengobatan yang dilakukan tidak begitu efektifMotivasi ingin sembuhKepribadian/perilakuDukungan lingkungan sekitar/keluargaSosio-demografi pasien: umur, tingkat pendidikan, pekerjaan.*[email protected]*

    [email protected]

  • Faktor KomunikasiKurang mendapat instruksi yang jelas tentang pengobatannyaKurang mendapatkan cara atau solusi untuk mengubah gaya hidupnyaKetidakpuasan dalam berinteraksi dengan tenaga kesehatanApoteker tidak melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan.*[email protected]*

    [email protected]

  • 1.Kegagalan terapi2.Meningkatkan biaya perawatan3.Memerlukan perawatan tambahan4.Resiko terhadap toksisitas obat5.Kekambuhan penyakit*[email protected]*RESIKO KETIDAKPATUHAN PASIEN DALAM PENGGUNAAN OBAT

    [email protected]

  • *[email protected]*Pemberian informasi obat oleh apoteker dalam rangka penggunaan obat yang tepat :proses penggalian latar belakang pertanyaan, mengembangkan strategi penelusuran sumber informasi yang tepat, mengevaluasi sumber informasi yang didapatkan,merumuskan jawabanPelayanan Informasi Obat

    [email protected]

  • 24PERTANYAANKLASIFIKASIINFORMASILATAR BELAKANGPERTANYAANKATALOGJAWABANSearching Literatures(PENELUSURAN PUSTAKA SECARA SISTEMATIS)135

    LangsungTelp.Fax

    SuratE-mail

    PenanyaPertanyaan1st, 2nd, 3rd672Mekanisme Layanan Informasi**[email protected]

    [email protected]

  • Menggali InformasiIdentifikasi PenanyaIdentifikasi permasalahanIdentifikasi derajat urgensiPerlukah merujuk ?Follow upDiperlukan wawancaraDiperlukan ketrampilan berkomunikasi

    **[email protected]

    [email protected]

  • Contoh Form PIO*[email protected]*

    [email protected]

  • Jenis - Jenis Pustaka1.Pustaka PrimerArtikel original yang dipublikasikan langsung oleh penulisnya2.SekunderPustaka yang mengacu terhadap berbagai artikel original dan berbagai pustaka primer3.TersierBerupa buku teks, buku ajar yang merupakan kumpulan artikel dan relatif tidak up to date**[email protected]

    [email protected]

  • KONSELING OBATProses yang sistematik untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat

    Bukan hanya memberikan penerangan tentang obatUntuk mendapatkan informasi latar belakang pasienMemberi penekanan pada pendidikan pasien untuk ikut aktif dalam regimen terapetikMelibatkan perubahan tingkah laku / sikap pasien terhadap penggunaan obatMemberikan perhatian dan dukungan pada pasien mengenai terapinya

    **[email protected]

    [email protected]

  • PASIEN PASIEN YANG HARUS DIBERIKAN KONSELINGPASIEN YANG DIRUJUK OLEH DOKTERPASIEN DENGAN PENYAKIT TERTENTU (KRONIS)Misalnya : penyakit jantungpenyakit darah tinggipenyakit kencing manispenyakit epilepsipenyakit penyakit kronik lainnyaPASIEN YANG MENERIMA OBAT OBAT TERTENTUMisalnya :Obat dengan pengawasan tertentuContoh : warfarinObat berindeks terapetik sempitContoh : digoksinObat yang memerlukan teknik administrasi tertentuContoh : inhaler, insulinPASIEN GERIATRIK, PEDIATRIK, SELESAI DIRAWAT, MENDAPAT OBAT YANG BANYAK DAN REGIMEN TERAPETIK YANG MENGELIRUKAN**[email protected]

    [email protected]

  • HAMBATAN KONSELING(dari Apoteker)*[email protected]*Tidak punya waktuPemahaman yang kurangRendahnya pengetahuanRendahnya kepercayaan diriRendahnya hubungan pasien dengan apotekerRendahnya ketrampilan berkomunikasi

    [email protected]

  • Tidak punya waktuPasien menganggap apoteker tidak mau berbicara dengan pasienRendahnya persepsi pasien terhadap apotekerKondisi kesehatan/kondisi fisik pasien juga menghambat komunikasiKesulitan untuk mengerti (pilih bahasa yang tepat)Buta aksara

    HAMBATAN KONSELING(dari Pasien)

  • Tingkat kebisinganOrang berbicara, telpon, suara musikMenjawab telpon, didengar orang lainKetersediaan ruanganKetersediaan sarana di dalam ruanganHAMBATAN KONSELING(dari Sarana)

  • TAHAPAN KONSELING*[email protected]*PengenalanPenilaianPelaksanaan KonselingPengujian (Verifikasi)

    [email protected]

  • PengenalanMemperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan konselingPenilaianTujuan:Menilai pemahaman pasien tentang obat yang diberikan (jika perlu hubungannya dengan penyakit yang diderita)Teknik:-Prime Question (masalah utama) dengan open ended question -Show and tell (perlihatkan dan terangkan)

    *[email protected]*TAHAPAN KONSELING

    [email protected]

  • Pelaksanaan konselingTujuan:Untuk mendidik pasien, agar mengerti tentang obatnya dan mengubah sikapnya sehingga mengikuti regimen terapetikGunakan kemahiran komunikasi lisan dan bukan lisan serta teknik Show and TellPengujian (Verifikasi)Tujuan:Untuk memastikan bahwa pasien memahami dan mengerti apa yang sudah kita terangkanFill in the gaps, betulkan atau tambahkan jika ada yang terlupa. Jawablah jika ada pertanyaan dari pasien

    *[email protected]*TAHAPAN KONSELING

    [email protected]

  • THREE PRIME QUESTIONSBagaimana penjelasan dokter, tentang obat yang digunakan, masalah dan gejala yang ingin dihilangkan, apa yang harus dilakukan, tujuan terapi, life styleBagaimana penjelasan dokter tentang cara pakai obat anda?Bagaimana penjelasan dokter tentang harapan setelah minum obat?*[email protected]*

    [email protected]

  • PENJELASAN CARA PAKAI OBATBerapa kali minum obat Berapa banyak minum obatBerapa lama harus diminumBagaimana bila lupa satu dosisBagaimana cara menyimpan obat Dosis dan cara pakai

    *[email protected]*

    [email protected]

  • HARAPAN SETELAH MINUM OBATApa yang anda harapkan Bagaimana anda tahu obat bekerja atau tidakEfek samping apa yang harus diperhatikan?Apa yang harus dilakukan kalau hal tersebut terjadi?Apa yang harus diperhatikan sewaktu minum obat ini?

    *[email protected]*

    [email protected]

  • FINAL VERIFICATIONMinta pasien untuk mengulang instruksiUntuk meyakinkan bahwa pesan tidak ada yang terlewatkanKoreksi bila ada kesalahan informasiBeri kesempatan pasien jika ingin bertanya lagi.

    *[email protected]*

    [email protected]

  • SHOW and TELLGuna : Untuk memastikan pemahaman pasien & pemakaian obat yang telah dipakai sebelumnya dengan benarApoteker mulai dengan menunjukkan obat kepada pasien, misalnya membuka botol kemudian pasien menceritakan bagaimana memakai obat tersebut. Apoteker menuntun dialog dgn modifikasi Three prime question misalnya: untuk apa minum obat ini, bagaimana cara meminumnya, masalah yang dialami pasien.*[email protected]*

    [email protected]

  • SARANA PENUNJANGRuang atau tempat konselingAlat bantu konseling.*[email protected]*

    [email protected]

  • KRITERIA RUANG KONSELING (1)Tertutup dan tidak banyak orang keluar masuk sehingga privacy pasien terjaga dan pasien lebih leluasa menanyakan segala sesuatu tentang pengobatan.Tersedia meja dan kursi yang cukup untuk konselor maupun klien (pasien).Mempunyai penerangan yang cukup dan sirkulasi udara yang bagus.*[email protected]*

    [email protected]

  • KRITERIA RUANG KONSELING (2)Letak ruang konseling tidak terlalu jauh dari tempat pengambilan obat.

    Jika jumlah pasien banyak dan mempunyai beberapa tenaga apoteker sebagai konselor, sebaiknya ruang konseling lebih dari satu.*[email protected]*

    [email protected]

  • Ruang Konseling*[email protected]*

    [email protected]

  • *[email protected]*Ruang Konseling

    [email protected]

  • Perlengkapan Konseling(1)Panduan konseling berisi daftar (check list) untuk mengingatkan apoteker poin poin konseling yang penting.Kartu Pasien berisi identitas pasien dan catatan kunjungan pasienLiteratur pendukungBrosur tentang obat-obat tertentu, memberikan kesempatan kepada pasien untuk membaca lagi jika lupa*[email protected]*

    [email protected]

  • Perlengkapan Konseling (2)Alat peraga, dapat menggunakan audiovisual, gambar-gambar, poster, maupun sediaan yang berisi plasebo.Alat komunikasi untuk mengingatkan pasien untuk mendapatkan lanjutan pengobatan.*[email protected]*

    [email protected]

  • ALAT BANTU KONSELINGKartu pengingat pengobatanEtiketMedication chartPil dispenserKemasan penggunaan obat per dosis unit.*[email protected]*

    [email protected]

  • Kartu Pengingat PengobatanCocok untuk pasien yang sering kesulitan mengingat waktu penggunaan obatInformasi yang bisa ditulis:Nama obatJadwal penggunaan obatJumlah obatEfektivitas metode ini sangat rendah.*[email protected]*

    [email protected]

  • *[email protected]*

    [email protected]

  • EtiketMeskipun semua resep sudah disertai dengan penandaan (etiket), tapi tidak sedikit pasien yang merasa bingung terhadap informasinya.Contoh: 1 x 2 tabletdiminum jika perlu*[email protected]*atau 2 x 1 tablet

    [email protected]

  • Medication ChartBerupa bagan waktu minum obat

    Biasanya dibuat untuk pasien dengan regimen pengobatan yang kompleks atau pasien yang sulit memahami regimen pengobatan

    Informasi dapat dituliskan dengan kode warna atau simbol tertentu.

    *[email protected]*

    [email protected]

  • *[email protected]*

    [email protected]

  • PIL DISPENSERAkan membantu pasien untuk mengingat jadwal minum obat dan menghindari kelupaan jika pasien melakukan perjalanan jauh dari rumah

    Wadah pil dispenser bisa untuk persediaan harian maupun mingguan.*[email protected]*

    [email protected]

  • *[email protected]*

    [email protected]

  • Kemasan Penggunaan Obat per Dosis UnitPengemasan obat per unit dosis membutuhkan biaya yang mahalDapat dilaksanakan jika regimen pengobatan terstandar dan/ atau merupakan program pemerintah.*[email protected]*

    [email protected]

  • EDUKASIEdukasi?Suatu Kegiatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dengan tujuan menimbulkan perubahan sikap dan perilaku dalam hal hal yang berkaitan.

    **[email protected]

    [email protected]

  • TUJUAN EDUKASI (1)Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik setiap pasien.Apoteker harus memastikan berapa banyak yang sudah diketahui pasien tentang pengobatanApakah pasien mempunyai pandangan yang salah tentang pengobatanMemberikan keterampilan dan teknik yang dibutuhkan pasien untuk mengoptimalkan terapi yang diresepkan bagi pasien tersebut.

    **[email protected]

    [email protected]

  • TUJUAN EDUKASI (2)Menyajikan informasi dan arahan dengan menggunakan metode edukasi yang cocok untuk pasien tertentu dan dengan kondisi tertentu.Mengedukasi tenaga profesional kesehatan lain tentang hal hal yang berhubungan dengan obat.

    **[email protected]

    [email protected]

  • METODE EDUKASICeramahDialog dan DiskusiInformasi CetakMetode AudiovisualMemperagakan dan Mempraktikkan TeknikInternet dan Edukasi dengan Bantuan Komputer.*[email protected]*

    [email protected]

  • CeramahCara konvensionalSesuai untuk kelompok besar (kelompok masyarakat) diskusi perorangan tidak mungkin dilakukanSering dianggap membosankan

    Tujuan?Memperbaiki perilaku, sikap dan pengetahuan pasienTidak sesuai untuk konseling pasien secara perorangan.

    *[email protected]* perlu dikombinasikan dengan metode audiovisual atau diskusi kelompok

    [email protected]

  • Dialog dan DiskusiSebaiknya digunakan teknik yang memungkinkan keterlibatan pasien dalam diskusi

    Dialog dan diskusi tidak harus melalui tatap muka langsungDiskusi dapat melibatkan lebih dari satu pembelajar (anggota keluarga pasien atau beberapa pasien).*[email protected]* sehingga dapat mengetahui apa yang sudah diketahui dan apa yang belum diketahui dapat melalui telepon

    [email protected]

  • Informasi CetakSemua obat disarankan memiliki lembar informasi obat, sedangkan untuk obat OTC wajib mencantumkan informasi obatBiasanya brosur belum mencantumkan efek samping, peringatan, interaksi obat, mekanisme kerja obatMetode ini cukup efektif apabila dikombinasi dengan metode dialog dan diskusiMetode ini tidak sesuai untuk pasien yang mengalami gangguan penglihatan atau buta aksara.*[email protected]*

    [email protected]

  • Metode AudiovisualSecara umum pasien akan mudah memahami apabila informasi diperoleh dengan cara dilihat dan didengarBiaya pembuatan mahal, tapi materi dapat digunakan berulang kaliMetode ini paling efektif apabila dikombinasi dengan diskusi bersama pasien sebelum atau sesudah presentasi.*[email protected]*

    [email protected]

  • Memperagakan dan Mempraktekkan TeknikCara ini sesuai untuk memberikan informasi penggunaan obat yang memerlukan teknik khusus inhalasi atau injeksiSetelah mendapat informasi teknik pemakaian, pasien diberi kesempatan untuk mempraktekkan teknik tersebut*[email protected]* dapat mendeteksi kemungkinan kesalahan dan dapat segera mengoreksi.

    [email protected]

  • Internet dan Edukasi Pasien dengan Bantuan KomputerUntuk beberapa pasien, metode ini dapat merupakan metode yang paling efektifMetode ini membutuhkan koneksi internet atau perangkat lunak sistem informasi obatYang penting adalah pemilihan sumber informasi.*[email protected]*

    [email protected]

  • PEMILIHAN METODE EDUKASILokasiTingkat pengetahuan kesehatan pasienTujuan pembelajaran.*[email protected]*

    [email protected]

    *******