Edisi No. tll Juli ISSN:1979-3073 .fmrrtnl Bacn · selalu menjadi Kiblat negara kita dalam menapaki...
Transcript of Edisi No. tll Juli ISSN:1979-3073 .fmrrtnl Bacn · selalu menjadi Kiblat negara kita dalam menapaki...
Edisi : Vol, Vl No. tll Juli - September 2013 ISSN:1979-3073
.fmrrtnl BacnStrategi Pengembangan Pembangunan Dalam Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Jordan Tablola
Budaya Organisasi Birokrasi Pelayanan Publik Terhadap Lembaga FemerintahAtta Irene Allorante
Kode Etik Dan Profesi Sebagai Tenaga pengajar GuruAnwar
Kemampuan Kreativitas Sumber Daya Manusia Terhadap Motivasi PadaLembaga Organisasi
Tagor Manurung
Paradigma Perkembangan Ilmu Administrasi Dan N,Ianajemen DalamPerumusan Kebijakan Publik
Laode Muhammad Arsal
Perspekti Perumusan Kebijakan publik Terhadap TeoriRahman
Pengaruh Pengukusan Dan Tanpa Pengukusan Konsentrasi Gelatin TerhadapKadar Air Dan Kadar protein Nori Dari Rumput Laut Hijau
Hasriani
Perspektif Ekonomi Makro IndonesiaRafiuddin
Tercipta Aparatur Pemerintahan yang Profesional Pada Negara BerkembangA. Gau Kadir
Tingkat Suku Bunga Pada Pt. Bank Negara Indonesia, Tbk Cabang Makassar TerhadapJumlah Tabungan Plus Nasabah :. :
Abdultah
Analisis Kinerja Keuangan Pada Pt Makmur Sentosa Development bi fota MakassarUmar Syamsuddin
Reformasi Administrasi Publik Pada Birokrasi Lembaga Organisasi pemerintahRahman
Hakikat sistem Pembelajaran Yang Efektif untuk Mencapai yang optimalAnwar
Penggunaan Batu Karang Dan pasir pantai sebagai Bahan CampuRobertMangontan
Pelaksanaan Demokrasi Dalam DimenIskandar
MBAGA PENEUNIVAlamat Jln. G. Ba
RIM
:*ffiii.li ;
Strategi Pengembangan PembanEunan Dalam Pertumbuhan Ekoaomi Daerall
Jordan Tibioia
Budaya Organisasi Birokrasi Pelayanan Publik Terhadap Lembaga PemerintahAtta Irene Allorante
Kede EtikDan Prsfesi Sebegai Tenega Pengajar GuruAnwar
Kemampuan Kreativitas Sumber Daya Manusia Terhadap Motivasi Pada
Lembaga Organisasi
Paradigma Perkembangan IImu Administrasi Dan Manajemen DalamPerumusan Kebijakan Pubtik
l,aode MuhammadArsal
Perspekti Perumusan Kebijakan Publik Terhadap TeoriRaiuual
Pengaruh Pengukusan Dan Tanpa Pengukusan Konsentr*si Gelatin TerhadapKadar Air Ilan Ikdar Protein Nori0ari Rumput Laut Hiiau
Hasriani
Perspektif Ekonomi lVlakro Indonesiab^4--ll:Nallu(lulll
Tercipta Aparatur Pemerintahan yang Profesional Pada Negara Berke.mbangA.CarKadir
Tingkat Suku Bunga Pada PT. Bank Negaralndonesia, Tbk Cabang MakassarTerhadap Jumlah Tabungan PIus Nasabah
Abdullah
Analisis Kinerja Keuangan Pada Pt Makmur Sentosa Development Di Kotalvlakassar
Umar Syamsuddin
Reformasi Administrasi Publik Pada Birokrasi fembaga Organisasi PemerintahRahrnan
iiairikai Sistem Fembeiajamn Yang Eiekiii Uniuk iviencapai Yang OpiimaiAnwar
Pcnggunaan Batu Karangllan Pasir Pantai Scbagai Bahan Campuran AspalBeton Ac-Bc
Robert Mangontan
Pelaksanaan Demokrasi Dalam Dimensi Sosiologi PolitikIskandar
277 -284
285 - 293
294 - 299
300 - .-108
3$9 -317
4I d 4aaJI6 - JZJ
326 - 33r
aa^ aaaJJ.L - ))a
340- 349
350 - 359
36Q - 370
an I arynJ I I - J tv
380 - 388
389 - 396
397 - 442
PELAKSANAAI{ DEMOKRASI DALAM DIMENSI SOSIOLOGI POLITIK
IskandarProgram Studi Ilmu sosiologi universitas Teknologi sulawesi
Abstrak
Kajian ini untuk mengetahui tentang demobasi idealnva persamcun hak pilih dalatn
minentula n tceputusai kolefuif yutg mengikat, partisipasi efeWrt yaitu kesempatan langsama bagi semua *igo n"iiro-aoU* pr^is pembuatan keputusan secara kole6if'
prmbebian kebenari, yotiu oao,,yo p"tuong yang sama bagi setiap orang Tntuk'memberilran penilaian i"itr"aq iot""rryi p*t"t p?litik dan pemerintahan secara logis,
kontrol teralrhir terhadap "grnd",
yaitu-adonya kchnsaan eksWusif bagi masyuakat
untuk menentukan ogrrio ior* 1,ong horus dan tidak huus diputuskan melalui proses
pemerintahan, termisuk mendeligasiknn kekuasaan itu pada orong lain atau lembaga'yrng *ewokiti masyalcat, dan pencahtpan, yaitu terliprilnya masyaraftat yang tercakup-tuiuo
orang dewasa dalan kaitanrya dengan huhtm,
Kata kunci : Demolaasi dan sosialogi politik PancaSila
LatarBelakangDalam Mata Kuliah Sosiotogi Politik
ini, kami selaku mahasiswa diajarkmmengenai defrnisi Sosiologi Politik yang
unsur utamanya dibangrm mencakup 3
hal, yakni Negar4 Kekuasaaq dan
Rakyat. Maka kami memandang bahwa
Demokrasi dapat mewakili keterkaitanketiga unsur tersebut. Dimana Demokrasi
metiputi hubungan antara Negara dengan
Rakyatnya, karena dengan Demokrasi
maka rakyat bebas menYatakan
pendapatnya mengenai kinerjapemerintahnya, serta dengan Demokasipula ajang untuk mendapatkan kekuasaan
dapat tercapai, contohnya dalam halapemilu. Dimana Pemilu adalah salah satu
pengaplikasian atau teraPan daridemokrasi. yang didalamnya mencakup
kasus seperti pemilu dan Dana BOS
karena kami rasa kasus tersebut mewakiliparadigma sosiologi politik dalam bidang
Demokrasi. Bagaimana seperti ditulisatnarhum Moh.Hatta bahwq Di desadesa
sistem yang demokrasi masih tuat dan
hidup sehat sebagai bagian adat istiadatyang hakiki. Dasarnya adalah pemilikantanah yang komunal yaitu setiap orangyang merasa bahwa ia harus bertindak
berdasarkan persetujuan bersama Strukturdemokrasi yang hidup dalam diri bangsa
Indonesia harus berdasarkan demokrasi
asli yang berlaku di desa Gambaran daritulisan almarhum ini tidak lain dari pola
demokrasi tradisional yang dilarrbangkanoleh musyawarah dalam PencaPaiankeputusan de gotong royong dalam
pelaksanaan keputusannya tersebut(Prijono Tjiptoheri$anto dan Yomiko M.Prijono, 1983 hal 17-19). Dari gambaran
di atas, kami rasa hal ini pula yang
menginspirasi demokrasi pancasila yang
selalu menjadi Kiblat negara kita dalam
menapaki kehiduPan berbangsa dan
bernegara masih perlu ditelaah arau dikajisecara lebih dalam lag. Demokrasi
Pancasila adalah demokrasi yang dihayatioleh bangsa dan negara Indonesia yang
dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilaiiuhur Pancasila yang tidak mungkinterlepas dari rasa kekeluargaan. Akantetapi yang meqiadi pandangan kitasekarang. Mengapa negara ini seperti
mengalami sebuah kesulitan besar dalam
melahirkan demokrasi. Banyak para ahliberpendapat bahwa demokrasi pancasila
itu menrpakan salah satu demokrasi yang
mampu menjawab tantangan jaman karena
semua kehidupan berkaitan erat dengan
nilai tuhur Pancasila. Selanjutnya Prof-
Dardji Darrrodihardjo, S.H- beliaumempunyai Pandangan batrwa demokrasiPancasila adatah pattam demokrasi yang
bersumber kePada kePribadian dan
fatsaferh hidup bangsa Indonesia yang
terwujudnya seperti dalam ketentuan-
ketentuan pembukaan UUD 1945- lain hal
lagi dengan Prof. Dr- Drs. Notonegoro,
lslandar "Pelaksooan Demokrasi Dalam Dimensi
@ pancasila ditentukan atas dasar mayoritas oleh
adalah kerakyatan yang dipimpin oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektifhilmat yang dipimpin oleh hikmat oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan
kebiiaksanaan dalam pennusyawarutan yang didasarkan atas prinsip kesamaan
perwakilan yang berke-Tuhan-nan Yang politik dan diselenggarakan dalam $rasana
it4ata Esa yang Berkepribadian di mana terjadi kebebasan politik Menurut
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab yang Intemationol Commission of Jurist
mempersatukan -Indonesia dan yang Demolqasi adalah suatu bentuk
berke^daulatan seluruh ralcyat pemerintahan di mana hak untuk membuat
Rumusan llflesdah : l) Bagaimana keputusan politik diselenggarakan oleh
dengan pelaksanaan Demokrasi dalam warga.Negara melalui wakil-wakil yang
dimensi iosiologi politik; 2) Bagaimana dipilih oleh mereka dan yang
pelaksanaan terhadap demokrasi sosiologi bertanggtmgiawab kepada mereka melalui
polifik suatu proses pemilihan yang bebas.
irtetooe Penelitian: Penelitian ini Sedangkan Menunrt c.F. strong suatu
mengunakan tipe deskriptif dengan sistem pemerintahan di mana mayoritas
penJekatan kualitatif yang lebih anggota dewasa dari masyarakat ikut serta
menekankan pada pengungkapan makna dalam politik atas dasar sistem perwakilan
dan proses yarg be.h.rUungg, dengan yang menjamin pemerintah akhirnya
demokasi dan sosiologi politik mempertanggungiawabkan pada tindakanpendekatan tilalitatif adalah suatu proses tindakannya yang mayoritas tersebut.
penelitiaa dao pemahaman yang Menurut Samuel Huntington Demokrasi
Lerdasarkan pada metodologi yang ada jika para pembuat keputusan kolektifmenyelidiki suatu fenomena terrhadap yang paling kuat dalam sebualr sistem
petalrao"* demolcrasi dimensi sosiologi dipilih melalui suatu pemilihan umum
p"fitit Penelitian t'ualitatif dilaliaikan pada yang adit jujur dan berkala dm di dalam
tondisi alapiah dao bersifatpenemuan sistem itu para calon bebas bersaing unhrk
Tinjau*n Teori memperoleh suara dm hampir seluruh
Pengertian Demokrasi penduduk dewasa dapat memberikan
Demokrasi adalah benfuk atau mekanisme suara-
sistem pemerintahan suatu negara sebagai Prinsip-Prinsip Demokrasiupaya mewujudkan kedaulatan rakyat Rakyat dapat secara bebas menyampaikan
t<ituasaan atas negara unhrk aspirasinya dalam kebijakan politik dan
diiatankan oleh pemerintah negara sosial. Prinsip demokrasi dan prasyarat
w-rsebut. K2y5a demobasi berasal dari dua dari berdirinya negara demokrasi telah
kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan terakomodasi datam konstitusi Negara
in yang berarti pemerintahan, Kesatuan Republiklndonesia Prinsip-
sehingga dapat diartikan sebagai prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari
p**"riotah", rakyal, atau yang lebih kita pendapat Atmadudi )'sng kemudian
Lenal sebagai pernerintahan dari rakyat, dikenal dengan soko guru demokrasi.
oleh rakyat dan untuk rakyat. Ada lvlenurutnya, prinslPprinslp demokrasi
beberapa pengertian demolcrasi menurut adalah : 1) Kedaulatan rakya! 2)para ahli Harris Soche Demokrasi adatah Pemerintahan berdasarkan persetujuan
tentut pemerintahan ralqfat, karena itu dari yang diperintah; 3) Pemilihan yang
kekusaan pemerintahan itu melekat pada bebas dan jujur; 4) Persamaan di depan
diri rakyat atau diri orang banyak .dan hukum;merupakan hak bagi ralryat atau orang Demokrasi Pancasilabanyak untuk mengatur, mempertahankan Sejak lahimya Orde baru tahun 1966,
dan-melindungi dirinya dari paksaan dan kehidupan demokrasi di Indonesia mulai
pemerkosaan orang lain afau badan yang baik kernbali di mana lembaga-lembaga
di serahi untuk rnemerintah. Selanjutnya demokrasi mulai berfirngsi, seperti adanya
Hennry B. Mayo Kebdaksanium umum Pemilu, sidang-sidaug DPR, baik di pusat
399iurnal Baca Edisi ibi. V7 ino. iii ,t'uii - Sepiember 2Ai3
maupun di daerah, dan MPR telahmelaksanakan funpinya dengan nyata.Sehingga bangsa Indonesia melaksanakansuatu demokrasi yang disebut DemokrasiPancasil4 yaitu dernokrasi yaloig
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945-Dalam Demokrasi Pancasila musyawarahunhrk mufakat sangat diharapkan, karenasetiap keputusan dalam musyawarahhendaknya dapat dicapai de,ngan mufakatTetapi bila tidak tercapai mufakat, makapengambilan keputusan dapafi ditempuhmelalui pemungutan suaraHasil Dan PembahasanTaman Demokrasi ParlementerSebenaranya pemilihan umum sudahdirencanakan mulai bulan Oldober 1945,tetapi baru dapat dilaksanakan olehKabinet Burftanuddin Harahap pada tahun1955. Pada pemilihan umum itupemunguta* stram dilakukaa drra kaliyaitu satu kali untuk memilih anggotaDFR pada butan Sepbmbero dau keduakali untuk memilih anggota Konstituantepada bulan Desember. Sistern pemilihanyag digunakan ialah sistem proporsional.Pada waktu itu sistem sebagaimana yffigdicontohkan oleh Belanda, merupakansatu-satunya sistem pemilihan umum yaogdikenal oleh para pemimpin negara-Pemilihan umum diselengarakan dalamsuasana khidmat, karena merupakanpemilihan umum pertana delam suasanakemerdekaan. Pemilitran umum yangtrerlangst'ng sangat demokratis, tidak adapembatasan partai-partai dan tidak adausaha dari pemerintah mengadakanintervensi terhadap partai-partai sekalipunkampanye berjalan serq terutama antaraMasyumi dan PM, demikian jugaadministrasi teknis berjalan lancar danjujur. Pemilihan umum menghasilkan 27Partai dan satu perorangarL dengan jumlahtotal 257 kursi. Sekalipun jumlah partaibertambahdibanding dengan jumlah partaisebelum pemilu, ftlmun ada 4 pafiai yangperolehan suaranya sangat menonjol yaituMas5rumi, PNI, Bersama-sama merekamerath7TYo dari kursi di DPR. Sebalikny4beberapa partai yang tadinya meqialankanp€ranan penting dalam percaturan politik
temyata hanya memperoleh beberapakursi saja. Namun stabilitas politik yangsangat diharapkan dari pemilihan umumtidak terwujud. Kabinet Ali (I dan ID yangmemerintah selama dua tahun dan yangterdiri atas koalisi Tiga Besar: Masyumi,Pt{I dan NU, temyata tidak dengankompak dalam menghadapi beberapapersoalan, terutama yang terkait denganKonsepsi Presiden yang diumumkmtanggal 2l Februari 1957. Karenabeberapa partai koalisi tidak menyetujui,akhirnya beberapa menteri, antara laindari Ivlasyumi keluar dari kabinet Denganpembubaran Konstituante oleh PresidenSoekarno z$mdn demokrasi parlementerberakhir dm kerrudian mulailah ZamanDemokrasi Terpimpin.7,aman Demokrasi TerpimpinSesudah mencabut Maklumat PemerintahNovennber 1945 tentang kebebasan untukmendirikan partai, Presiden Soekarnomengurangi jumlah partai menjadi 10.Kesepuluh partai ini yaitu PNI, Masyumi,N[r, Partai Kdolik, Partindo, PartaiMurba" PSII Arudji, IPKI, dan PartaiIstam Perti. Kemudian ikut dalampemilihan umum 1971 masa Orde Baru.Di zaman Demokasi Terpimpin tidakdiadakan pemilu.7,aman Demokmsi Pencasi]aSesudatr runttrhnya rezim DemokrasiTelpimpin yang semi-otoriter ada harapanbesar di kalangan masyarakat uatuli dapatmendirikan suatu sistem politik ymgdemokratis dan stabil. Berbagai forumdiskusi diadakan seperti misalnyaMusyawarah Nasional III Persahi 1966,dan Simposium tlak Asasi Manusia, Juni1967. Diskusi yang paling pentingdiadakan di SESKOAD, Bandung padatahun 1966. Pada seminar Angkatan Darattr ini dibicarakaa langkatr-langkatr yangpraktis untuk mengurangi jumlah partaipolitik, karena ulah mereka dianggap telahmengakibatkan rapuhnya sistem politik.Salah satu caranya ialah metalui sistempemilu. Pada saat itu diperbincangkantidak hanya sistem proporsional yangsudah lama dikenal, tetapi juga sistemdistrik, yang di Indonesia masih sama
Islrandar " Pelaksanoan Demokrasi Dalam Dimensi
setaii baru. Seminar berpendapat bahwa g.l""ga* Yaitu golongan sPiritual,
sistem distrik dapat mengurangi jumlah
partai politik secara alamiah, tanpa
paksaan. Diharapkan partai-partai kecil
aka, memsa berkePentingan untukbekerjasama datam meraih kursi di suatu
dishik. Berkurangnya jumlah patai politikdiharapkan akan membawa stabilitaspolitik, dan pemerintah akan lebih berdaya
untuk melaksanakan tentang keb[iakan'kebijakannya, terutama dibidang ekonomi.
Namun kepufusan seminar kemudian
dituangkan dalam suatu RUU ditolak oleh
partai-partai dalam DPR pada tahun 1967'
Dikhawatirkan bahwa sistem distrik akan
merugikan eksistensi partai-partai polittk,dan juga karena ada usul untukmemberikan jafah kursi di DPR kepada
ABRI. Dengan ditolaknya sistem distrikmaka semua sistem Pemilihan umum
berikuhya dilaksanakan dengan memakai
sistem proporsional. Sebagai akibatnya"
sistem proporsional tahun 1055 tetap
menjadi pilihan namun dengan beberapa
modifikasi. Pertama, setiap daerah tingkattr (Kabupaten/trtuta Madya) dijaminmendapat sdu kursi di DPR. IIal inidimaksudkan untuk menyeimbangkanjumlah angg<rta DPR dari Jawa dan luarJawa, karenajumlah pemilih di Jawa jauh
lebih banyak dariiumlah pemilih dari luarJawa Kedua, dari 460 anggota DP& 100
diantaranya diangkat, yaitu 75 anggota
diangkat dan 25 lainnya dari non-ABRI,yang non-ABRI ini diangkat dari utusan
golongan dan Daeratr. Berdasarkan
kompromi artara Partai-Pafiai dan
pemerintah, yang dinamakao Konsensus
Nasional, maka pemilihan urntrm 1971
diselenggarakan dengan 10 partai politik.Untuk perimbangan jumlah anggota
parlemen dan Penduduk dibuatperbandingan 1.400.000. Karena gagal
menyederhanakan sistem partai lewatpemilihan umum, Presiden Soeharto mulaimengadakan beberapa tindakan untuk
menguasai dalam kehidupan kepartaian-
Tindakan pertama ialah mengadalian fusi
di antara parta-partai. Dihadapan partai-
partai, Presiden Soeharto pada tahun 1973
mengemukakan saran agar mereka
mengelompokkan diri dalam tiga
golongan nasionalis, dan golongan Karya
iehingga hanya tinggal tiga partai politikGolkar, PPP, dan PDI. Maka mulai talrun
1977 pemilihan umum diselenggarakan
dengan tiga partai. Gollcar selalu menang
secara meyakinkan dan meraih kedaulatan
mutlak. Tindakan lain Yang daPat
menguntungkan Golkar dimuat dalam UUNo. 3 Tatnm 1975, batrwa kepengurusan
partai-partai terbatas pada ibu kota tingkatpusat, DATI I, dan DATI II. Ketentuan inikemudian lebih dikenal dengan istitah
massa mengambang (floaing mass)'
Dalam praktik Peraturan itu daPat
menguntungkan Golkar karena dua partai
hanya dibenarkan aktif sampai tingkatKabupaten atau Dati II, padahal Golkarbebas untuk bergerak sampai ke tingkatdesa, dimana ia bekerja sama dengan
apard pemerintah. Perbedaan itu dapat
dimunglcinkan karena pada waktu ituGolkar tidak dianggap sebagai partai.
Selain dari itu, dalam pelaksanaan sehari-
hari apard Pemerintah mengadakan
intervensi berlebih-lebihaq terutama didaerah-daerah terpencif dalam usaha
mencapai target yang telah ditentukan.
T,almanReformasiReformasi membawa beberapa perubahan
fundamental. Pertamadibuka kesempatan
kernbali untuk bergerahrya partai politiksecara bebas, termasuk mendirikan partai
baru. Ketentuan ini kemudian tercermin
dalam pemilhan umum 1999 Yangdiselenggarakan dengan disertai banyakpa*ai. Kedua, pada pernilihan unrum 2004
untuk pertama kali dalam sejarah
Indonesia'diadakan pemilihan Presiden
dan Wakil Presiden secara langsung
sebelumnya presiden dan wakil presiden
dipilih melalui Majelis Pennusyawarafan
Rakyat (MPR). Ketiga, diadakan
pemilihan unhlk suatu badan baru, yaitrbewat Perwakilan Daerah Yang akan
mewakili kepentingan daerah secara
khusus. Keempat, diadakan (electoral
threshold) yaitu ketentuan bahwa untuk
pemilihan legislatif setlap partai harus
meraih minimal 3% jumlah kursi anggota
badan legislatif pusat. Untuk pemilihan
JUtluu bacaLcust yot. yl 1\o.111 Jutt*Presiden dan Wakil Presiden, partaipolitik harus memperoleh minimal 3%jumlah kursi dalam badan yangbersangkutan atau 5% dari perolehansuara sah secara nasional Pemilihanumum 1999 diikuti tiga partai Orde-Banr,ditambah sejumlah partai barq sehinggatotal berjumlah 48 partai, yang kernudianberhasil masuk DPR adalah 2l pafiai.Sistem pemilihan umum yang dipakaitidak terlalu berbeda dengnn yang dipakaipada pemilihan urnum sebelumnyaLandasan hukumnya adatah UU No. 2Tahun 1999. Pada tatrun 2004 diadakantiga pemilihan umum, yaitu pertamapemilihan legisldi{, sekaligus untukmemilih anggota DPR" kedua pemilihanPresiden dan Wakil Presiden putaranpertama, ketiga pemilihan Presiden danWakil Presiden putaran kedua Pemilihanumum legislatif yaog dilaksanakanbersandarkan UU No. 12 Tahun 2003, dardiikuti 24 partar" tujuh diantaranya masukDPR, yaitu Golkar, PDP, PPP, PKB,Partai Demokrat dan PAN. Pemilihanumum presiden dan wakil presiden secaralanpung uhun 2004 diselenggarakandengan sistem dua putaran. Artinya kalaupada putaran pertama tidak ada calon yangmemperoleh suara minimal yangditentukan, akan diadakan putaran keduadengan peser&a dua pasang calon yangmemperoleh suara terbanyak. Yangmenjadi tujt'an pokok adalah adanyapasangan calon yang terpilih yangmempunyai legitimasi kuat denganperolehan suara 50olo plus satu (mayoritasmutlak). Seandainya pada putaran keduatidak ada yang memp€roleh suara 50oloplus satu suam, yang akan dijadikanpertimbangan untuk menentukan siapapemenang adalah kemerataan dukunganstura di tingkat provinsi atau kabupaten /kota Pemilihan umum putaran pertamaditah*an tanggal 5 Juli 2004. Karena darilima pasang calon yang berkompetensitidak ada yang memperoleh suara 50%o
phrs sdu, fia 20 September diadakanpuhm heee. Pda putaran kedua hanyaada &r Ng calon yang me4iadipeserq Ffr Susilo BambangYufroym - Ii,{- Jusuf Kalla yang
memperoleh 60,62yo suara dan MegawatiSoekamoputri-KH. Ilasyim Muzadi yangmemperoleh 39,38Yo suara kli jugamerupakan pengalaman pertama bagipartai politik untuk mengajukan calonPresiden dan Wakil Presiden, ketentuanperalihan UU No.23l2003 TentangPemilihan umum calon Presiden danWakil Presiden menetapkan apa yangdinamalran electoral tlreslald, yaitubahwa minimal yang diperlukanoleh pasangan calon adalatr 5olo suaa satrpada pemilihan umum anggoh DPR atau3% jumlah kursi di DPR. Ini berarti partaipolitik yang perolehan suara atau kursinyadalam pe,milihan umum legislatif tidakmencapai batas tersebut di atas, untuk bisamengajukan pasangan calon Presiden danWakil Presiden hanrs berkoalisi denganpartai lain sehingga memenuhi syarat diatas. Koalisi juga diperkenankan bagipartai yang ingin meningkatkan besamyadukungaa bagi pasangan calon yangdiqiulen meskipun sudah memenuhisyarat minimal. Ketentuan electoralthreshold juga berarti bahwa partai yangtidak berhasil memenuhi syarat tidakdiperkenankan mengikuti pemilihanumum berikutnya Akan tetapi untukkeperluan itu partai boleh berganti namaatau bergabung dengan partai lain. Padapemilihan umum putaran pertama calonhesiden Susilo Bambang Yudhoyono-M.Jusuf Kallq misalnya dicalonkan olehgabungan partai Demolaat, PKPlndonesia, dan Partai Bulan Bintang yangsecara gabungan memperoleh jumlahll,3lo/a suara dan 69 kursi dalampemilihan umum DPR 2004. PasanganMega*-ati-Kll Hasyim Muzadi yangdicalonkan oleh PDI Perjuangan,mempunyai modal dukungan 18,53Yosuara sah dan 109 kursi DPR. Padaputaran kedua peta koalisi partai-partaitersebut berubah lagi karena hanya adadua pasangan calon yang berkompetisi.Partai-partai yang calonnya kalah padaputaran pertama harus mengubah aratrdukungannya. Kewajiban PerpajakanSehubungan dengan Penggunaan DanaBantuan Operasional Sekolah @OS) olehBendaharawan atau Penanggungiawab
402tslrandor " Pelaksanoan Demokrasi Dalam Dimensi
diperintah; Kekuasaan mayoritas' Saran
.*tg--*ingqnitpenerimaBos. 1) Pemilihan yang bebas dan juiur; 2)
Tangtung Jawab Pemerintah & Persamaan terhadap hukum serta proses
femeri"tan Daerah hukum yang wajar; 3) Demokrasi yang
buru*.*gkupenyelenggaraanpendidikan berdasarkan pancasila dan uLrD 1945.
dasal g tahurL tanggun;iawab iemerintah Sedangkan sistem Pemilihan Umum di
dan pemerintaS - 0""*U terlait biaya Indonesia terbagi kedalam beberapa
satuan satuan pendidikan telatr diatur 7fJman, yaitu: Taman Demokra:i
dalam pp No. +ti tatrun 2008 yang intinya Parlementer; Z.ary,m Demokrasi
J"ftU sebagai berikut f). perirerintatr Oan Terpimpin; Demokrasi Pancasila;
pemerintah daerah bertanggungiawab daozamanReformasi-
ierhadap pendanaan biaya investasi dan DaftarPustakabiaya ope^rasional satuan- pendidikan bagi Aa Nuniiaman, Pendidihan
,"tolut' yang diselenggarakan oleh Keutarganegooan Kecakapan
pemerintah/peierintah 6"*f, sampai Berbangsa dan Bernegara PT Grafindo
ierpenuhinyaStandar Nasional Pendidikaq Media Pratama,
2\- Setcoun yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Man4iemen
rtmerinaupemerinta[ daerah -menjadi Pendidikan Dasar dan Menengah, Bzlrz
i"*u*f internasional dan/atau berbasis Pan&mn Bantuan Operasional Selalah
keunggulan lokal, selain dari pemerintah :20A9dan
--pemerintah da8rah -pendanaan
http://nugrohoandiramabloppotcom)
tambah; dapat juga bersumber dari http://wikipedia/demokrasi.com
masyarakaf fi*to*- pihak asing yang http://www-sulasno.co.cc)
tidak mengikat, dan/atau sumber tain yang (http://one.indoskripsi.com)
sah; 3). pJnerintan dan pemerintah d;t h (obvacancycareer.neUperspektif-filosofis-
dapat'membantu pendataan biaya non islam-politiM)personalia sekolah yang diselenggarakan (http://www.scribd.com/)
ilehmasyarakat. Pendidikan Kewarganegaraan untt$ Kelas
Kesimpulan : l) Demokrasi secara umum XII SMA. Cet.l. Bandung: Grafindo
adalah bentuk atau mekanisme sistem MediaPratama.Ellm2'-27.pemerintahan suatu negara sebagai upaya Sharma, P.20A4. Sistem Demokrasi Yang
mewujudkan kedautafffi ralsyat atau llakiki. Jakarta: Yayasan Menara
kekuasaan (kekuasaalr warga negara) atas Ilmu-Hlm 4-5'
negara uot t< dijalankan oletr pelnerintah Prof. Mirriam Budiardjo, Dasariasar
*Eur" tersebuq 2) Prinsipprinsip llmu _ P_o_litik $akattz: Gramedia
deilotrasi yang kemudian di kenal PustakaUtam4 2008)
dengan soko guru demokrasi.Menurutny4 Ujan AA,et-at. 2O08. Pancasila Sebagai
priniipprinsif demokrasi adalah : Etika Sosial Politik Banpa Indonesia
keau"fata" rakyat; 3) Pemerintahan Jakarta: MPK Universitas Atrra Jaya
berdasarkan persetujuan dari yang JakarteHlm +7'