EDISI aguStuS 2013 - idx.co.id filePT Bursa Efek Indonesia (BEI) ngah berfluktuasi, apa yang sudah...

4
INDEKS IDX Newsletter PENERBIT: PT Bursa Efek Indonesia (BEI) PENANGGUNG JAWAB: Ito Warsito KOORDINATOR: Irmawati Amran TIM EDITOR: Hani Ahadiyani, Ibnu Anshary, Awan Wahyu K. ALAMAT REDAKSI & SIRKULASI: Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I Lt.6, Jl Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190. Telp. 5150515, Fax. 5150330. e-mail: [email protected] www.idx.co.id Rekor kenaikan IHSG menjadi cerita penting dalam 13 hari perdagangan Bursa Efek Indonesia pada Januari 2013. Kondisi lokal dan regional ikut mendukung tren positif ini. [Lot.3] Sejumlah strategi penting diusung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) menuju era baru pasar modal Indonesia. Selain membenahi infrastruktur, likuditas pasar juga didorong dengan kehadiran makin banyak produk berkualitas. ahun ini pasar modal membuat ca- tatan yang spektakuler saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menembus rekor 5.200. Ca- tatan ini pada satu sisi telah mengantar pa- sar modal Indonesia memasuki cakrawala baru dalam persaingan pasar modal glo- bal. Direktur Utama BEI, Ito Warsito, me- ngatakan bahwa makna cakrawala baru mengacu pada fakta tentang pertumbuhan positif pasar modal Indonesia dalam bebe- rapa tahun terakhir. Seiring kenaikan IHSG menembus level 5.000, volume, frekuensi, dan nilai rata-rata transaksi pun melonjak tajam. Frekuensi transaksi harian misalnya, berkisar 150 ribu kali sampai 200 ribu kali per hari transak- si. Sedangkan nilai transaksi berkisar Rp5 triliun sampai Rp9 triliun, dari kondisi se- belumnya berkisar Rp4 - 6 triliun. Seiring dengan itu, nilai kapitalisasi pasar BEI pun menembus angka Rp5.000 triliun. “Itu se- mua membuka cakrawala baru bahwa In- donesia sudah pada saatnya untuk melihat lebih luas dan bisa bersaing dengan bursa- bursa yang lebih tinggi di dunia,” ujar Ito Warsito. Walau kondisi pasar saham saat ini te- ngah berfluktuasi, apa yang sudah dicapai merupakan catatan fenomenal. Apalagi kondisi pasar yang saat ini tengah gonjang- ganjing, menurut Ito Warsito, lebih banyak disebabkan oleh guncangan sentimen glo- bal. Satu-satunya berita miring untuk pasar saham dari dalam negeri adalah kenaikan harga BBM, yang sejauh pengalaman ha- nya punya pengaruh jangka pendek. Sudah tentu catatan fenomenal pasar modal Indonesia ini bukan datang tiba- tiba. Komitmen BEI bersama jajaran Self- Regulatory Organization (SRO), yang di- topang OJK telah mengantar kinerja pasar saham mencapai peningkatan kinerja yang optimal. Beberapa catatan penting pembe- T Gejolak pasar akibat aksi jual investor asing sejak akhir Mei 2013 tidak perlu memicu kepanikan berlebihan. Investor diharapkan tetap mengacu pada pertimbangan fundamental untuk investasi jangka panjang. [Lot.2] Tiga Rekor dalam 13 Hari Transaksi Kriteria Aset dan Pemodal yang Mendapatkan Perlindungan Dana Pemodal bekerjasama dengan BEI mengembang- kan sistem pelaporan emiten berbasis elektronik yaitu e-reporting yang diha- rapkan bisa diterapkan di tahun 2014. OJK dan BEI pun bergandeng tangan mendekati kalangan asosiasi dalam upa- ya memperbanyak perusahaan go public. Untuk itu, telah diadakan focus group discussion bersama sejumlah pihak se- perti Kadin, Apindo sampai Hipmi. “Kita menggalang kerja sama dengan Kadin, Apindo, Hipmi, dan lainnya agar makin banyak perusahaan tercatat di bursa,” ujar Direktur Pengembangan BEI, Fri- derica Widyasari Dewi. Produk derivatif sejauh ini kurang banyak dari sisi varian. Berdasarkan hasil kajian BEI, ditetapkan tiga produk deri- vatif yang menjadi fokus pengembangan yakni structured warrants serta revitali- sasi stock option dan LQ45 Index Futu- res. Seperti halnya draf peraturan tentang structured warrants, draf peraturan untuk revitalisasi dua produk derivatif ini pun sudah diselesaikan BEI sejak paruh per- tama 2012 dan telah diserahkan ke OJK untuk dikaji lebih lanjut. Sementara itu, bagi emiten yang su- dah listing, BEI mendorong Emiten un- tuk dapat meningkatkan dan memper- tahankan jumlah saham yang beredar di publik (free float) pada tingkat yang memadai sehingga perdagangan saham emiten tersebut menjadi lebih likuid, lebih wajar, dan harga saham akan lebih mencerminkan kinerja emiten. Hal terse- but dapat dicapai dengan melakukan aksi korporasi seperti misalnya private place- ment, stock split, right issue dan sebagai- nya. Untuk meningkatkan kinerja per- usahaan, selain menambah kapitalisasi pasar dan menambah likuiditas perda- gangan sahamnya, emiten juga dapat melakukan ekspansi usaha dengan meng- akuisisi unit usaha baru melalui rights issue. Sedangkan emiten yang memiliki kinerja yang baik dan harga sahamnya sudah terlampau tinggi disarankan untuk melakukan stock split sehingga bisa di- jangkau investor publik.e (Tim BEI) nahan menuju cakrawala baru pasar modal Indonesia bisa disebut. Di antaranya, sejak akhir tahun 2012 lalu, pasar modal Indonesia memasuki era otomasi fully integrated dengan kehadiran sistem Straight Through Processing (STP). Kehadiran STP tidak hanya mendorong pasar modal Indonesia menjadi lebih efi- sien tetapi juga meminimalkan berbagai risiko karena campur tangan manusia. BEI dan OJK berkomitmen untuk te- rus mengembangkan infrastruktur pasar modal. Berkaitan dengan hal ini, akhir tahun lalu telah resmi diluncurkan Infra- struktur Pasar Modal Indonesia dan STP merupakan bagian penting dari program besar pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Indonesia. Ada sejumlah program pendukung yang melengkapi program be- sar ini, termasuk di antaranya Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek dan rencana pembentukan Investor Protection Fund. Sejak awal 2013 ini, jam perdagangan BEI juga ditambah dan dimajukan lebih awal. Baik BEI maupun OJK terus berupaya mendorong likuiditas transaksi. Salah satu strategi penting adalah memperbanyak pa- sokan produk ke pasar, melalui pencatatan saham baru. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida, belum lama ini menegaskan, pihaknya akan mendo- rong optimalisasi pencatatan saham emiten baru dengan menyederhanakan proses pe- nawaran umum, termasuk dengan mengem- bangkan e-registration. Menurut Nurhaida, jika tak ada halangan berarti, pada 2014 nanti mekanisme e-registration sudah bisa diterapkan. Selain e-registration dalam proses IPO, OJK juga akan menyederhanakan keten- tuan transparansi. OJK telah merevisi Pe- raturan IX.C.11 sehingga publikasi bisa menggunakan media cetak atau melalui website BEI. Untuk tujuan yang sama, OJK BERBENAH MENUJU ERA BARU PASAR MODAL EDISI AGUSTUS 2013 IDX Newsletter Lebih Bijak Berorientasi Fundamental [Lot.3]

Transcript of EDISI aguStuS 2013 - idx.co.id filePT Bursa Efek Indonesia (BEI) ngah berfluktuasi, apa yang sudah...

INDEKS

IDX Newsletter PeneRbit:

PT Bursa Efek Indonesia (BEI)

Penanggung jawab: Ito Warsito

KooRdinatoR: Irmawati Amran

tim editoR: Hani Ahadiyani, Ibnu Anshary,

Awan Wahyu K.

alamat RedaKsi & siRKulasi:Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I Lt.6, Jl Jend. Sudirman

Kav. 52-53, Jakarta 12190. Telp. 5150515, Fax. 5150330.

e-mail: [email protected]

Rekor kenaikan IHSG menjadi cerita penting dalam 13 hari perdagangan Bursa Efek

Indonesia pada Januari 2013. Kondisi lokal dan regional ikut mendukung

tren positif ini. [Lot.3]

Sejumlah strategi penting diusung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) menuju era baru pasar modal Indonesia. Selain membenahi infrastruktur, likuditas pasar juga didorong dengan kehadiran makin banyak produk berkualitas.

ahun ini pasar modal membuat ca­tatan yang spektakuler saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menembus rekor 5.200. Ca­

tatan ini pada satu sisi telah mengantar pa­sar modal Indonesia memasuki cakrawala baru dalam persaingan pasar modal glo­bal. Direktur Utama BEI, Ito Warsito, me­ngatakan bahwa makna cakrawala baru mengacu pada fakta tentang pertumbuhan positif pasar modal Indonesia dalam bebe­rapa tahun terakhir.

Seiring kenaikan IHSG menembus level 5.000, volume, frekuensi, dan nilai rata­rata transaksi pun melonjak tajam. Frekuensi transaksi harian misalnya, berkisar 150 ribu kali sampai 200 ribu kali per hari transak­si. Sedangkan nilai transaksi berkisar Rp5 triliun sampai Rp9 triliun, dari kondisi se­belumnya berkisar Rp4 ­ 6 triliun. Seiring dengan itu, nilai kapitalisasi pasar BEI pun menembus angka Rp5.000 triliun. “Itu se­mua membuka cakrawala baru bahwa In­donesia sudah pada saatnya untuk melihat lebih luas dan bisa bersaing dengan bursa­bursa yang lebih tinggi di dunia,” ujar Ito Warsito.

Walau kondisi pasar saham saat ini te­ngah berfluktuasi, apa yang sudah dicapai merupakan catatan fenomenal. Apalagi kondisi pasar yang saat ini tengah gonjang­ganjing, menurut Ito Warsito, lebih banyak disebabkan oleh guncangan sentimen glo­bal. Satu­satunya berita miring untuk pasar saham dari dalam negeri adalah kenaikan harga BBM, yang sejauh pengalaman ha­nya punya pengaruh jangka pendek.

Sudah tentu catatan fenomenal pasar modal Indonesia ini bukan datang tiba­tiba. Komitmen BEI bersama jajaran Self-Regulatory Organization (SRO), yang di­topang OJK telah mengantar kinerja pasar saham mencapai peningkatan kinerja yang optimal. Beberapa catatan penting pembe­

T

Gejolak pasar akibat aksi jual investor asing sejak akhir Mei 2013 tidak

perlu memicu kepanikan berlebihan. Investor diharapkan tetap mengacu

pada pertimbangan fundamental untuk investasi jangka panjang. [Lot.2]

Tiga Rekor dalam13 Hari Transaksi

Kriteria Aset dan Pemodal yang Mendapatkan

Perlindungan Dana Pemodal

bekerjasama dengan BEI mengembang­kan sistem pelaporan emiten berbasis elektronik yaitu e-reporting yang diha­rapkan bisa diterapkan di tahun 2014.

OJK dan BEI pun bergandeng tangan mendekati kalangan asosiasi dalam upa­ya memperbanyak perusahaan go public. Untuk itu, telah diadakan focus group discussion bersama sejumlah pihak se­perti Kadin, Apindo sampai Hipmi. “Kita menggalang kerja sama dengan Kadin, Apindo, Hipmi, dan lainnya agar makin banyak perusahaan tercatat di bursa,” ujar Direktur Pengembangan BEI, Fri­derica Widyasari Dewi.

Produk derivatif sejauh ini kurang banyak dari sisi varian. Berdasarkan hasil kajian BEI, ditetapkan tiga produk deri­vatif yang menjadi fokus pengembangan yakni structured warrants serta revitali­sasi stock option dan LQ45 Index Futu­res. Seperti halnya draf peraturan tentang structured warrants, draf peraturan untuk revitalisasi dua produk derivatif ini pun sudah diselesaikan BEI sejak paruh per­tama 2012 dan telah diserahkan ke OJK untuk dikaji lebih lanjut.

Sementara itu, bagi emiten yang su­dah listing, BEI mendorong Emiten un­tuk dapat meningkatkan dan memper­tahankan jumlah saham yang beredar di publik (free float) pada tingkat yang memadai sehingga perdagangan saham emiten tersebut menjadi lebih likuid, lebih wajar, dan harga saham akan lebih mencerminkan kinerja emiten. Hal terse­but dapat dicapai dengan melakukan aksi korporasi seperti misalnya private place-ment, stock split, right issue dan sebagai­nya. Untuk meningkatkan kinerja per­usahaan, selain menambah kapitalisasi pasar dan menambah likuiditas perda­gangan sahamnya, emiten juga dapat melakukan ekspansi usaha dengan meng­akuisisi unit usaha baru melalui rights issue. Sedangkan emiten yang memiliki kinerja yang baik dan harga sahamnya sudah terlampau tinggi disarankan untuk melakukan stock split sehingga bisa di­jangkau investor publik.e

(Tim BEI)

nahan menuju cakrawala baru pasar modal Indonesia bisa disebut.

Di antaranya, sejak akhir tahun 2012 lalu, pasar modal Indonesia memasuki era otomasi fully integrated dengan kehadiran sistem Straight Through Processing (STP). Kehadiran STP tidak hanya mendorong pasar modal Indonesia menjadi lebih efi­sien tetapi juga meminimalkan berbagai risiko karena campur tangan manusia.

BEI dan OJK berkomitmen untuk te­rus mengembangkan infrastruktur pasar modal. Berkaitan dengan hal ini, akhir tahun lalu telah resmi diluncurkan Infra­struktur Pasar Modal Indonesia dan STP merupakan bagian penting dari program besar pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Indonesia. Ada sejumlah program pendukung yang melengkapi program be­sar ini, termasuk di antaranya Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek dan rencana pembentukan Investor Protection Fund. Sejak awal 2013 ini, jam perdagangan BEI juga ditambah dan dimajukan lebih awal.

Baik BEI maupun OJK terus berupaya mendorong likuiditas transaksi. Salah satu strategi penting adalah memperbanyak pa­sokan produk ke pasar, melalui pencatatan saham baru. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida, belum lama ini menegaskan, pihaknya akan mendo­rong optimalisasi pencatatan saham emiten baru dengan menyederhanakan proses pe­nawaran umum, termasuk dengan mengem­bangkan e-registration. Menurut Nurhaida, jika tak ada halangan berarti, pada 2014 nanti mekanisme e-registration sudah bisa diterapkan.

Selain e-registration dalam proses IPO, OJK juga akan menyederhanakan keten­tuan transparansi. OJK telah merevisi Pe­raturan IX.C.11 sehingga publikasi bisa menggunakan media cetak atau melalui website BEI. Untuk tujuan yang sama, OJK

BeRBenAH Menuju eRA BARu PAsAR MoDAl

EDISI aguStuS 2013IDXNewsletter

lebih Bijak Berorientasi Fundamental

[Lot.3]

Tahun ini pasar modal Indonesia mencatat sejumlah kemajuan penting. Walau saat ini tengah berlangsung fluktuatif, setidaknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia sempat menembus level 5.200. Bersamaan dengan itu, nilai kapitalisasi pasar pun sempat menembus angka Rp5.000 triliun. Pencapaian itu mengantar pasar modal Indonesia mencapai cakrawala baru dalam persaingan pasar modal regional.

Sudah tentu pencapaian itu ti­dak datang tiba­tiba. Ada sejumlah langkah perbaikan dan pembenahan terencana sehingga bursa Indonesia bisa terus melangkah maju. Sejum­lah langkah pembenahan strategis dilaksanakan, mulai dari penerapan sistem perdagangan Straight Through Processing (STP), sampai upaya men­dorong likuiditas transaksi dengan kehadiran lebih banyak produk di pasar, baik saham, obligasi, maupun derivatif.

Berbagai kemajuan penting yang dicapai BEI itu menjadi tema utama dalam laporan IDX News edisi ini. Anda juga berkesempatan mendapat­kan sejumlah informasi pentingnya pada rubrik IDX Update, maupun rubrik Edukasi tentang Kriteria Aset dan Pemodal yang berhak mendapat perlindungan.

Selamat membaca.Redaksi

- PojoK ReDAKsi:

Dapatkan souvenir menarik dari BEI bagi pembaca yang berpartisipasi dengan mengirimkan pertanyaan dan dimuat dalam rubrik Q&A. Kirimkan pertanyaan ke e-mail: [email protected] dengan subjek IDX Newsletter

IDx corNEr

Q&a

elemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terjadi pada Senin, tanggal 8 Juli 2013

termasuk yang terdalam sejak dua bulan terakhir. Saat itu IHSG turun 3,68% atau 169,18 poin ke level 4.433,63. Penurunan berlanjut pada esok harinya tanggal 9 Juli 2013, saat IHSG melemah 0,68% atau 29,82 poin. Penurunan itu memang tidak sedalam hari sebelumnya, namun sempat membuat IHSG nyaris mencapai level psikologis 4.400, tepatnya 4.403,80.

Kondisi bearish yang terjadi di pasar sa­ham tersebut mencemaskan sebagian inves­tor. Namun pelemahan yang terjadi tidak harus memicu kepanikan berlebihan. Para investor diharapkan lebih bijak berinvestasi dan tidak mengambil keputusan jual secara tergesa­gesa, tanpa pertimbangan matang. Sebab berinvestasi di pasar saham idealnya dilakukan dengan horizon jangka panjang. Fluktuasi pasar dalam jangka pendek tidak perlu begitu dirisaukan. Apalagi pelemah­an yang terjadi bukan disebabkan faktor fundamental pasar.

Sebagaimana kita tahu, gerak naik atau turun harga saham merupakan fenomena lazim yang terjadi di bursa efek. Secara umum, terdapat dua faktor yang membuat harga saham berfluktuatif di bursa, yakni faktor fundamental yang terkait dengan kinerja emiten dan faktor sentimen pasar. Faktor sentimen lebih disebabkan oleh faktor eksternal yang tidak terkait dengan kinerja emiten.

Direktur Utama BEI, Ito Warsito, de­ngan tegas mengatakan bahwa fenomena yang terjadi di pasar dalam 2 bulan ter­

akhir lebih disebabkan faktor sentimen. “Dari sisi indeks, penurunan yang terjadi sejak akhir Mei lebih disebabkan karena faktor sentimen bukan faktor fundamen­tal,” ujar Ito Warsito.

Sementara dari sisi fundamental, me­nurutnya, tidak ada masalah serius. Kiner­ja emiten justru mengalami peningkatan pada tahun 2013 ini, jika dibandingkan dengan tahun 2012 lalu. Fakta itu, kata Ito, bisa dilihat dengan peningkatan laba bersih emiten kuartal pertama 2013 yang tumbuh sebesar 20% dibanding periode yang sama tahun 2012.

Lantas sentimen apa saja yang men­jadi concern pasar tersebut? Dikatakan Ito, salah satunya terkait keputusan Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) yang akan mengura­ngi program Quantitative Easing (QE). Meskipun begitu, Ito menilai dampak pengurangan pembelian obligasi The Fed di pasar keuangan AS itu pengaruh­nya minor dan tidak berdampak jangka panjang bagi pasar saham kita. “Namun sebetulnya itu sifatnya minor, dalam arti, pada masa lalu pun berita­berita bahwa AS mulai mempertimbangkan QE itu su­dah sejak lama,” ujarnya.

Ketimbang soal QE, BEI lebih meli­hat faktor sentimen dalam negeri yang lebih memengaruhi pergerakan pasar sa­ham akhir­akhir ini. Pelambatan pertum­buhan ekonomi kuartal pertama 2013 dan berita bahwa Indonesia masih mengalami defisit neraca perdagangan harusnya le­bih menjadi perhatian. Apalagi pemerin­tah terlambat menaikkan harga BBM yang ditakutkan membuat defisit APBN makin lebar.

lebih Bijak Berorientasi Fundamental

M

Sentimen negatif terkait makro eko­nomi tersebut makin komplit saat Bank Dunia merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 dari 6,2% menjadi 5,9% karena masih ada pelemah­an konsumsi domestik dan penurunan ekspor.

Namun karena sentimen tersebut le­bih dominan dari dalam negeri, terutama terkait makro ekonomi Indonesia, Ito ya­kin pemerintah bisa mengatasinya dengan baik. Salah satu langkah antisipasi yang baik menjaga stabilitas makro terutama lonjakan inflasi, sebagaimana dilakukan Bank Indonesia yang menaikan BI Rate ke level 6,5%.

Sementara terkait asumsi pelemahan konsumsi masyarakat oleh Bank Dunia sepertinya tidak seburuk perkiraan. Kelas menengah ke atas masih cukup besar di In­donesia dan terus tumbuh. Karena itu BEI pun yakin pergerakan pasar akan kembali normal dalam tempo singkat. “Sepanjang pemerintah bisa memperbaiki faktor­fak­tor domestik itu maka bursa saham Indo­nesia akan tetap menjanjikan,” ujarnya.

Sejauh ini BEI melihat, aktivitas tran­saksi di pasar saham masih berjalan baik. Likuiditas pasar hingga akhir Juni (year to date) masih relatif baik dengan rata­rata nilai transaksi harian mencapai Rp6,9 triliun. Angka ini lebih tinggi dari target yang dipatok BEI dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2013 yang sebesar Rp5,5 triliun. “Artinya dari sisi aktivitas perdagangan, dari awal tahun sangat positif dan menjanjikan,” katanya.

Prospek pasar yang cukup baik itu juga tercermin dari maraknya perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) maupun right issue. Hingga tanggal 11 Juli 2013 lalu, jumlah emiten baru yang listing tahun ini mencapai 24 emiten. Sedangkan 21 emiten mengagendakan untuk right issue.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen, mengatakan bahwa IPO dapat menjadi amunisi untuk menahan aksi jual saham oleh investor. Ia pun berharap pe­rusahaan yang baru mencatatkan saham­nya di pasar modal dapat turut memberi­kan kontribusi pertumbuhan bagi pasar modal Indonesia.e (Tim BEI)

Apa yang dimaksud dengan Dividen?Dividen yaitu pembagian keuntungan yang

diberikan perusahaan penerbit saham (emiten) atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal harus memegang saham tersebut hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode di mana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen. Umumnya Dividen meru-pakan salah satu daya tarik bagi pemegang saham dengan orientasi jangka panjang seperti misalnya pemodal institusi atau dana pensiun dan lain-lain.

What’S comINg

EDISI aguStuS 2013

2IDXNewsletter

Gejolak pasar akibat aksi jual investor asing sejak akhir Mei 2013 tidak perlu memicu kepanikan berlebihan. Investor diharapkan tetap mengacu pada pertimbangan fundamental untuk investasi jangka panjang.

Direksi, Dewan komisaris, Dan karyawan PT Bursa efek inDonesia

mengucapkan

invesToR CluB • investor ClubGathering. Jakarta, 21 September 2013

sosiAlisAsi PAsAR MoDAl• sosialisasi Pasar Modal dengan nasabah Danamon

Privilege. Denpasar, 26 September 2013

GAleRi invesTAsi Bei• Peresmian Galeri investasi Bei – universitas Kristen

Duta Wacana & PT valbury Asia securities. Yogyakarta, 30 Agustus 2013 • Peresmian Galeri investasi Bei – universitas

sumatera utara & PT Bni securities. Medan, 12 September 2013• Peresmian Galeri investasi Bei – universitas Bunda Mulia & PT MnC securities. Jakarta, 24 September 2013

lAin- lAin • Business Meeting bersama ojK “entering into the

Market”. Jakarta, 29 Agustus 2013• Dukungan olimpiade sains nasional 2013 Bidang

ekonomi. Jakarta, 2 – 8 September 2013• Penarikan Hadiah undian Gemilang investa Bursa

Periode iii. Jakarta, 4 September 2013• Kompetisi Pasar Modal Tingkat sMA sederajat se-

jawa Timur oleh Galeri investasi Bei – universitas negeri Malang.

Malang, 14 – 15 September 2013

Selamat Idul Fitri(1 SYAWAL 1434 H)

Mohon Maaf Lahir dan Batin

Konsolidasi untuk ’Rebound’

EDucatIoN

engan ditandatanganinya Akta Pendirian Lembaga Perlindungan Pemodal di Indonesia pada tanggal 7 Desember 2012 dan diterbit­

kannya Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indone­sia Nomor AHU­64709.AH.01.01 tahun 2012 tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan pada tanggal 18 Desember 2012, maka pasar modal Indonesia telah memiliki cikal bakal Lembaga Perlindung­an Pemodal berbentuk perseroan yaitu PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (PT P3IEI) atau dikenal dengan Indonesia­SIPF (Indonesia Securities Investor Protection Fund).

Telah diatur beberapa aspek perlin­dungan seperti kriteria aset dan pemodal yang mendapatkan perlindungan, dalam Peraturan Bapepam dan LK no VI.A.4 ten­tang Dana Perlindungan Pemodal sebagai berikut:

Aset dAn PemodAl yAng mendAPAtkAn PerlindungAn

Dana Perlindungan Pemodal diguna­kan untuk memberikan ganti rugi kepada Pemodal atas hilangnya Aset Pemodal. Aset Pemodal yang mendapat perlindung­an Dana Perlindungan Pemodal dapat berupa efek dan harta lain dalam Penitip­an Kolektif pada Kustodian yang dicatat dalam Rekening Efek pada Lembaga Pe­nyimpanan dan Penyelesaian; dan dana

yang dititipkan pada Kustodian yang di­bukakan Rekening Dana Nasabah pada bank atas nama masing­masing Pemodal.

Pemodal yang asetnya mendapat per­lindungan Dana Perlindungan Pemodal adalah Pemodal yang memenuhi persya­ratan sebagai berikut: 1. Menitipkan asetnya dan memiliki Re­

kening Efek pada Kustodian; 2. Dibukakan Sub Rekening Efek pada

Lembaga Penyimpanan dan Penyele­saian oleh Kustodian; dan

3. Memiliki nomor tunggal identitas pe­modal (single investor identification) dari Lembaga Penyimpanan dan Penye­lesaian.

Sedangkan Pemodal yang tidak men­

D

asar saham Indonesia tengah me­lewati periode konsolidasi. Ini terjadi setelah lonjakan likuiditas dan nilai transaksi yang sempat

mengerek IHSG menembus level 5.200. Namun, setelah itu seperti berbalik arah, yang diwarnai dengan aksi jual yang cukup mencolok. Periode bearish akhirnya me­ngantar IHSG mencapai level terendah 4.403,8 poin yang dibukukan pada 9 Juli 2013.

Jika dicermati dalam rentang waktu sebulan antara 19 Juni sampai 19 Juli 2013, posisi IHSG 4.403,8 ini merupakan posisi terendah dalam sebulan terakhir. Ini juga merupakan level terendah setelah IHSG sempat menembus level 5.200. Namun, setelah mencapai level terendah tersebut, pasar saham tampak mulai terkonsolidasi dengan memperlihatkan tren rebound. Hal itu terlihat dari kenaikan IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tidak terlampau tajam namun konsisten. Sampai berita ini

P

Setelah turun mencapai level terendah 4.403,8, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memperlihatkan tren rebound. Apalagi kinerja dan laba emiten di kuartal pertama 2013 sangat mendukung.

Padahal, tidak ada persoalan serius dengan fundamental emiten. Investor asing yang juga panik karena kuatnya sentimen negatif global ikut melego kepemilikan, terbukti dari posisi jual bersih (net buying) yang mencapai Rp9,22 triliun.

Namun kepanikan akibat sentimen global tampaknya telah mereda dan memasuki periode konsolidasi. Tanda­tanda rebound terlihat. Apalagi, tidak ada persoalan yang begitu serius dengan fundamental emiten. Kekhawatiran akan bahaya defisit pada sisi makro ekonomi pun telah dijawab pemerintah dengan menaikkan harga bahan bakar minyak.

Sementara itu, Gubernur Federal Reserve Amerika Serikat, Ben Bernanke, telah memberi jaminan bahwa pihaknya tidak akan mengurangi besaran pem­belian obligasi senilai US$85 miliar per bulan. Pengurangan hanya dilakukan bila ekonomi Amerika Serikat sudah pulih dengan indikator pemulihan pasar tenaga kerja dan inflasi yang menuju 2%.

Nah, dua isu penting ini, yaitu kabar ekonomi global, terutama perekonomian Amerika Serikat dan menguatnya kinerja emiten kita, diharapkan membangkitkan kembali keyakinan investor untuk kem­bali ke pasar.e (Tim BEI)

dapatkan perlindungan Dana Perlindung­an Pemodal adalah sebagai berikut: 1. Pemodal yang terlibat atau menjadi pe­

nyebab Aset Pemodal hilang; 2. Pemodal merupakan pemegang saham

pengendali, Direktur, Komisaris, atau pejabat satu tingkat di bawah Direktur Kustodian; dan/atau

3. Pemodal merupakan afiliasi dari pihak­pihak tersebut di atas.

PemberiAn gAnti rugi kePAdA PemodAl

Selanjutnya, dalam memberikan per­lindungan, Indonesia SIPF akan memberi­kan ganti rugi kepada pemodal yang ke­hilangan aset dalam bentuk dana sebesar nilai Aset Pemodal yang hilang dan/atau

marKEt uPDatE

*) Data per 19 Juli 2013

EDISI aguStuS 2013

3 IDXNewsletter

ditulis tanggal 19 Juli, IHSG berada pada level 4.724,4 poin.

Rebound dalam tempo hampir dua pekan merupakan kondisi yang wajar, karena penurunan IHSG yang cukup ta­jam lebih karena sentimen global, bukan karena persoalan serius pada fundamental bursa Indonesia. Kinerja emiten pada

kuartal pertama tahun 2013 ini, menurut Direktur Utama BEI, Ito Warsito, justru meningkat sekitar 20% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Kekhawatiran pasar global akan kelan­jutan stimulus ekonomi Amerika Serikat oleh The Fed membuat pasar panik dan memicu penjualan saham besar­besaran.

�������������������������������������������������������������

�� �� �� �� �� �� ��

�����������������

���������

���������

������ ���

���������

���������

���������

���������

���������� ��

������������ ���� �� �� �� �� �� �� �� �� ��

�����������������

�������

��������

��������

��������

��������

��������

��������

��������

��������

��

Kriteria Aset dan Pemodal yang Mendapatkan Perlindungan Dana Pemodal

sesuai dengan batasan paling tinggi untuk setiap Pemodal dan setiap Kustodian yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ganti rugi atas nilai Aset Pemodal yang hilang tersebut tidak mencakup ni­lai kerugian atas perkiraan nilai investasi masa datang.

Proses pembayaran ganti rugi kepada pemodal dengan menggunakan Dana Perlindungan Pemodal dilakukan jika me­menuhi ketentuan sebagai berikut:1. OJK telah menerbitkan pernyataan ter­

tulis bahwa: a. Terdapat kehilangan Aset Pemodal; b. Kustodian tidak memiliki kemam­

puan untuk mengembalikan Aset Pemodal yang hilang; dan

c. Kustodian berupa Perantara Peda­gang Efek yang mengadministra­sikan efek dinyatakan tidak dapat melanjutkan kegiatan usahanya dan dipertimbangkan izin usahanya di­cabut oleh OJK; atau

d. Bank Kustodian dinyatakan tidak dapat melanjutkan kegiatan usahanya sebagai Bank Kustodian dan diper­timbangkan persetujuan Bank Umum sebagai Kustodian dicabut oleh OJK.

2. Pemodal telah mengajukan permo­honan ganti rugi kepada Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor VI.A.5 tentang Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal.e

(Tim BEI)

KIlaS

PencATATAn PerDAnA SAhAm SrTG. Pada tanggal 26 Juni 2013, saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk dicatatkan pada Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-15 di tahun 2013 dengan kode SRTG.

ShArinG SeSSion “PerkembAnGAn ekonomi DAn PASAr moDAl inDoneSiA”. Pada tanggal 2 Juli 2013, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengadakan acara Sharing Session “Perkembangan Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia”. BEI dalam hal ini bertindak sebagai fasilitator diskusi antara ekonom dan analis dengan Anggota Bursa.

GAleri inveSTASi bei Di UniverSiTAS TeknoloGi SUmbAwA.Pada tanggal 1 Juni 2013, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan Galeri Investasi BEI di Universitas Teknologi Sumbawa yang merupakan kerjasama antara Universitas Teknologi Sumbawa, BEI, dan PT Sinarmas Sekuritas. Ini merupakan Galeri Investasi BEI kesembilan yang diresmikan di tahun 2013. Kegiatan peresmian ini dihadiri pula oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida dan Deputi Komisioner Bidang Pasar Modal II OJK Noor Rachman.

PencATATAn PerDAnA SAhAm Sril. Pada tanggal 17 Juni 2013, sa-ham PT Sri Rezeki Isman Tbk dicatatkan pada Papan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-13 di tahun 2013 dengan kode SRIL.

PencATATAn PerDAnA SAhAm cPGT DAn nAGA. Pada tanggal 9 Juli 2013, saham PT Cipaganti Citra Graha Tbk dicatatkan pada Papan Pengembangan dan PT Bank Mitraniaga Tbk dicatatkan pada Papan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-22 dan 23 di tahun 2013 dengan kode CPGT dan NAGA.

PencATATAn PerDAnA SAhAm bmAS. Pada tanggal 11 Juli 2013, saham PT Bank Maspion Indonesia Tbk dicatatkan pada Papan Pe-ngembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-24 di tahun 2013 dengan kode BMAS.

PencATATAn PerDAnA SAhAm vico, mlPT, DAn bbmD. Pada tanggal 8 Juli 2013, saham PT Victoria Investama Tbk, PT Multipolar Technology Tbk, dan PT Bank Mestika Dharma Tbk dicatatkan pada Papan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-19, 20, dan 21 di tahun 2013 dengan kode VICO, MLPT, dan BBMD.

rAPAT UmUm PemeGAnG SAhAm TAhUnAn (rUPST) PT bUrSA efek inDoneSiA Tanggal 19 Juni 2013, PT Bursa Efek Indonesia menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2013 di Ballroom The Ritz Carlton Hotel, Pacific Place, Jakarta, dengan agenda persetujuan Laporan Tahunan 2012 dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2012 dan penunjukan Akuntan Publik Perseroan untuk tahun buku 2013. RUPST ini dihadiri oleh 114 pemegang saham (atau 100% dari jumlah pemegang saham yang memiliki hak suara).

PencATATAn PerDAnA SAhAm (ecii). Pada tanggal 3 Juli 2013, saham PT Electronic City Indonesia Tbk dicatatkan pada Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-18 di tahun 2013 dengan kode ECII.

EDISI aguStuS 2013

4IDXNewsletter

PencATATAn PerDAnA SAhAm nrcA. Pada tanggal 27 Juni 2013, saham PT Nusa Raya Cipta Tbk dicatatkan pada Papan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-16 di tahun 2013 dengan kode NRCA.

PencATATAn PerDAnA SAhAm AcST. Pada tanggal 24 Juni 2013, saham PT Acset Indonusa Tbk dicatatkan pada Papan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-14 di tahun 2013 dengan kode ACST.

PencATATAn PerDAnA SAhAm Smbr. Pada tanggal 28 Juni 2013, saham PT Semen Baturaja Tbk dicatatkan pada Papan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-17 di tahun 2013 dengan kode SMBR.