Edisi 252

24
Puailiggoubat Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai HARGA ECERAN RP 3000 No. 252 Tahun X 15-30 November 2012 Tabloid Alternatif Dwimingguan KAPAL BOM IKAN MERAJALELA DI PERAIRAN SAIBI RATUSAN RUMAH WARGA TUAPEIJAT DITERJANG GELOMBANG HUNTARA TAK LAYAK, MALARIA SERANG PENGUNGSI 5 MENTAWAI NEWS 6 MENTAWAI NEWS 15 MENTAWAI NEWS

description

Edisi 252, 15-30 November 2012

Transcript of Edisi 252

Page 1: Edisi 252

PuailiggoubatUntuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai H

AR

GA

EC

ER

AN

RP

30

00

No. 252Tahun X

15-30 November 2012

Tabloid Alternatif Dwimingguan

KAPAL BOM IKANMERAJALELADI PERAIRANSAIBI

RATUSAN RUMAHWARGA TUAPEIJATDITERJANGGELOMBANG

HUNTARA TAKLAYAK, MALARIASERANGPENGUNGSI

5MENTAWAI NEWS 6MENTAWAI NEWS 15MENTAWAI NEWS

Page 2: Edisi 252

COVER DEPAN: FOTO: RUS/PUAILIGGOUBAT

DESAIN: SYAFRIL

Uggla

PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri

PEMIMPIN UMUM/USAHA: Roberta Sarogdog

PEMIMPIN REDAKSI: Yuafriza

DEWAN REDAKSI: Roberta SarogdogRus Akbar Saleleubaja

REDAKTUR: Rus AkbarSyafril

Gerson Merari Saleleubaja

WARTAWAN DAERAH:Bambang Sagurung (Sikabaluan)

Rapot Pardomuan (Sipora)Irman Jhon (Sikakap)Rinto Robertus (Saibi)

Ferdinan Salamanang (Sikakap)Horas Marohatta Tasilipet (Sikakap)

Patrisius Sanene’ (Padang)Daud Siribere (Siberut Barat)

Legend Satoinong (Siberut Selatan)Dominikus Sabulat (Siberut Barat Daya)

DISTRIBUTOR DAERAH:Arsenius Samaloisa (Sioban)

Vincensius Ndraha (Siberut Selatan)Bambang (Siberut Utara)Juanda (Siberut Barat)

ALAMAT REDAKSI DAN USAHA:Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang.

Telp (0751) 7877373 - Fax. (0751) 35528REKENING:

Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, PadangNo.2105.0210.0207-1

PENCETAK:PT Riau Graindo, Pekanbaru

(Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan).

PuailiggoubatTerbit setiap tanggal 1 dan 15

ISSN: 1412-9140

TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN

Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan(sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima

suap (‘amplop’) dari narasumber.

www.puailiggoubat.com

Dari Redaksi

Edisi ini redaksi memilih tema sawit sebagai sajian utama,tema ini sengaja dipilih karena rencana pembukaan sawitmenjadi ancaman besar bagi masyarakat Mentawai

khususnya di Pagai Selatan dan Pagai Utara. Ancamanekosistem, konflik sosial akan terjadi.

Selain sawit, soal huntara juga masih menjadi pemberitaanyang cukup hangat terutama beberapa bulan terakhir, penyakit

Sangagogoi telu sirimanua siorikbesik malaria, aragainia kalulu ameisia mulaggek ka Puskemas Sikakapka laggo Juni. - 5

Maigi sia sipukakapak ka Saibi anairabobom koat bule imalabbei ibaraiba, tapoi tak maeruk nenek kalulutsia sikudda ka laggai mapayaragaba iba ke mei sia pangabli. - 6

Takpei ai aili sangarura jembatansibangunra ka Sirilanggaiamakataian, ke moi ebamaragatnaan nien jembatan. - 19

Kalulut mamacet beasiswa sibaraka pamarinta sipusikola kaperguruan tinggi, kineneigetmasitanggung pubulaganandasatoga sia saamanra. - 19

Maigi galajet sigalai akenenda sainabule momoi ibara akekpurimanuaijat, sara galajet sigalairaiate masiakkat akek semensimasanek ka proyek P2D. - 20

2PuailiggoubatNO. 252, 15 - 30 November 2012

Masikau polak ka perusahaan sawitarakua makerek tsunami sikaruaka Pagai, lulunia ke baraperusahaan saweit nenesangamberi polak sikaura tak totoiliminca katubut sibakkat polak.—3

mulai menyerang sejumlah pengungsi terutama malaria.Selain dua hal diatas, berita-berita lainnya masih tetap

kami sajikan untuk anda, termasuk bencana naiknya pasanglaut yang menimpa sejumlah rumah di Tuapeijat. HinggaDesember nanti, BMKG memprediksi curah hujan akan cukuptinggi. Tentu kewaspadaan masyarakat akan bahaya banjir danangin kencang serta naiknya pasang laut harus ditingkatkan.

Redaksi

Sawit, Huntara dan Hujan

Page 3: Edisi 252

3 PuailiggoubatNO. 252, 15 - 30 November 2012

Kecamatan Pagai Selatan, DarmanSaogo, dalam orasinya mengatakan polapendekatanyang dilakukan oleh pihakperusahaan perekebunan sawit sepertipencuri. Ia menilai, aktifitas yangdilakukan orang-orang perkebunansawit dalam melakukan survei dilapangan tidak meminta izin kepadaaparat pemerintah setempat.

“Mereka datang kepada masya-rakat, survei dan buat patok-patok tapisemuanya main belakang,” jelasnya.

Memperkuat pernyataan DarmanSaogo, Kepala Desa Sinakak Tarzanmengatakan, selama ini belum ada wargayang menyerahkan tanah ke pihakperusahaan. Secara pribadi ia menegas-kan bahwa dirinya tidak mau memper-taruhkan kepentingan masyarakat dangenerasi ke depan kepada pihak perke-bunan sawit. “Lebih baik jabatan sayahilang agar sawit tidak masuk di daerahsaya,” ujarnya.

Selama ini, lanjut Tarzan, mulai darisekolah hingga jadi kepala desa, biayapendidikannya tidak berasal dari perke-bunan sawit ataupun perusahaan lain.“Saya dibiayai dari hasil kelapa, bukansawit,” katanya.

Menurut dia, sejak perusahaansawit mulai bersosialisasi di tengah

masyarakat, konflik internal denganmasyarakat mulai bermunculan. “Kera-bat bertengkar gara-gara perebutanlahan, bahkan hampir terjadi bentrokantar kampung gara-gara sawit, inibencana,” katanya.

Sebelumnya dalam sambutannyaPastor F.X Wio Hurint Pei atau RomoPei, Kepala Paroki Santa Maria Sikakapdengan tegas mengatakan Gereja KatolikMentawai menolak sawit. AlasannyaMentawai ini hanya pulau kecil, jikaperkebunan sawit yang mau dibuka olehPT.Swasti Sidi Amagra dengan luas arealsekitar 20 ribu hektar maka sebagiantanah pertanian masyarakat akan hilang.

Selain itu, lanjut Romo Pei, budayaMentawai belum tepat menerimaperusahaan sawit dengan disiplin kerjayang ketat. “Jam kerja sudah diten-tukan, kalau dilanggar akan dapat sanksi,selain itu budaya meramu di Mentawaimasih kuat, identitas orang Mentawaiakan hilang,” tambahnya.

Menurut Romo Pei, mestinyapemerintah mengembangkan apa yangdimiliki masyarakat saat ini, bukanmerusak dengan memaksakan sawitkepada masyarakat.

Sementara Sekretaris JendralGKPM Imerius Sakerebau menyebut-

kan, GKPM telah menggagas penolakansawit, namun beberapa pendeta masihada yang bermain dengan orang perke-bunan sawit. Alasan penolakan itukarena selama ini, masyarakat yangwilayahnya dikuasai oleh perkebunansawit menjadi budak di tanah sendiri.Dalam proses perizinan saja, kata Imer,sudah muncul konflik di tengah masya-rakat.

“GKPM sudah mengirim suratpenolakan sawit kepada bupati sebagaipernyataan sikap penolakan,” ujarnya.

Surat dikirimkan atas nama pimpi-nan teras GKPM yaitu Pdt. P. Sagun-tung, M.Si sebagai Ephorus dan Pdt. I.Sakerebau, M.Min sebagai SekretarisJenderal berkirim surat kepada BupatiMentawai Yudas Sabaggalet, 17 Okto-ber lalu.

Dalam surat tersebut, GKPMmeminta Pemda Mentawai beranimengambil sikap membatalkan pem-bukaan perkebunan sawit di Mentawai.Hal tersebut sebagai cerminan bentukkesungguhan Pemda Mentawai kepadarakyatnya. Sikap tersebut dimintaGKPM sesuai dengan persidanganSinode Am VII tahun lalu.

Selain poin tersebut, sesuai dengantemuan lapangan saat melakukan

kunjungan ke lapangan, GKPM menda-pati banyak keluhan terlebih denganketidak pastian masa depan wargapengungsi yang saat ini masih tinggal dihuntara.

Bahkan pada poin 2 dituliskan didalam surat itu “Patut diwaspadaiadanya rencana sistematis pengambilantanah milik penduduk di pesisir untukperkebunan kelapa sawit. Dan menuruthemat kami, hal ini harus dicegah karenaakan menghancurkan kehidupan pendu-duk dalam segala aspeknya”.

Dan pada poin 3 (tiga) disebutkan,dengan adanya perusahaan perkebunankelapa sawit ini, akan menjadi bencanabesar bagi masyarakat karena akanmenimbulkan konflik, terlebih persoal-an kepemilikan tanah yang sangatprinsip bagi masyarakat Mentawai.

Di akhir surat tersebut yang jugaditembuskan kepada Wakil Bupati RijelSamaloisa, DPRD Kabupaten Menta-wai, Uskup Agung dan Ketua Paroki,seluruh Pendeta Resort GKPM, Selu-ruh BPH Jemaat GKPM dan seluruhcamat se-Kabupaten Mentawai,GKPM meminta bupati mengambillangkah berani dengan sesegera mungkinmembatalkan izin yang telah di keluar-kan oleh bupati sebelumnya. (gsn/fs/o)

SAWIT ANCAM LAHAN MASYARAKAT

Masuknya investasi sawitdi Mentawai dinilai

masyarakat bak tsunamikedua di Pagai, sebab

kehadiran perusahaansawit akan mengambillahan masyarakat danmenghilangkan kuasa

masyarakat atas tanahyang menjadi sumber

ekonominya selama ini.

Tim Redaksi

kap berlangsung panas. Sekitar 50-anpeserta Rapat Umum Tolak SawitMentawai bersemangat mendengarkanorasi 13 orang yang berkisah tentangancaman dan penolakan sawit di Menta-wai, Rabu 14 November.

Rapat umum digagas Koalisi Advo-kasi Tolak Sawit Mentawai untukmenjegal perusahaan sawit yang kinitengah aktif membujuk masyarakatmemberi izin penggunaan lahan di PagaiUtara dan Pagai Selatan. Seperti diketa-hui sebelumnya, ada empat perusahaanyang mengantongi izin perkebunansawit di Mentawai pada 2010. Penola-kan keras masyarakat ketika itu mampumeredam upaya perusahaan. Namunsecara diam-diam, mereka meneruskanupaya dengan mendekati masyarakat.

Koalisi Advokasi Tolak Sawitmenggelar rapat umum dua hari. Setelahorasi pada hari pertama, keesokannyadigelar seminar tentang dampak pembu-kaan perkebunan sawit. Koalisi terdiridari gabungan sejumlah NGO di Sumbardi antaranya Yayasan Citra MandiriMentawai, Walhi, LBH, Qbar, PBHIserta dari Gereja Kristen ProtestanMentawai dan Paroki Santa MariaAssumpta Sikakap.

Edwar Tasirileleu, salah satu wargaDusun Bulaubuggei Desa Saumanga-nyak Kecamatan Pagai Utara menyebut-kan, rencana perkebunan sawit akanmenjadi bencana baru yang ada di dae-rahnya. Dari pengalaman yang dilihat-nya di daerah lain serta berita di mediamassa efek negatif yang akan ditimbul-kan oleh sawit banyak. Efeknya akanlebih parah dari pada tsunami menerjangdan menghabisi apa yang kami miliki,”ujarnya saat rapat umum berlangsung.

Menurutnya, menolak kehadiranperkebunan sawit dan Hak Guna Usahamerupakan pilihan yang tepat. “Alasan-nya kemerdekaan kita terampas karenasawit, masyarakat menjadi kuli di tanahsendiri, dan sumber air jadi tercemar”katanya.

Senada dengan Edwar, KepalaDusun Aban Baga Desa Sinakak

M eski hujan dan cuaca cukupdingin, suasana di ruangpertemuan GKPM di Sika-

FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

RAPAT UMUM TOLAK SAWIT

RAPAT SAWIT - Pinda Simanjuntak dari YCMM memaparkan dampak perkebunan sawit di Mentawai dalam rapat penolakan sawit di aula GKPM, Sikakap14 November lalu

Page 4: Edisi 252

Puailiggoubat NO. 252, 15 - 30 November 2012 SAJIANUTAMA4

bank, nanti utang tersebut akandibebankan kepada masyarakat dandibayar secara kredit. Utang masyarakatitu berasal dari pemberian bibit, obat-obatan, angkut sawit, biaya produksi,termasuk utang pokok dan bunganya,”kata Direktur Eksekutif Walhi SumbarKhalid Saifullah dalam jumpa pers dikantor Walhi, Kamis 8 November lalu.

Pada intinya menurut Syaiful, hasilyang akan diperoleh masyarakat hanyasedikit saja, itulah model inti plasma.Ia menyayangkan modus itu seringdipakai perusahaan perkebunan sawitdimanapun. Masyarakat menjadi tertipusendiri. Padahal modal perusahaan daritanah masyarakat dan menjadi utangmasyarakat.

Rifai Lubis, Koordinator DivisiHukum dan Kebijakan Yayasan CitraMandiri Mentawai (YCMM) menjelas-kan, penyerahan lahan itu berawal dariBadan Pertanahan Nasional, artinyatanah milik masyarakat diserahkan kepemerintah, kemudian pemerintahmelalui BPN membuat sertifikat kepe-milikan tanah menjadi tanah negara. “Iniartinya tanah tidak lagi milik masya-rakat,” ujarnya.

Kemudian pihak pengusaha sawitmengurus dan pemerintah mengeluarkansertifikasi Hak Guna Usaha (HGU) dansurat itu akan dijadikan sebagai jaminanpinjaman di bank. Setelah itu bankmemberikan pinjaman kepada perusa-haan perkebunan. “Dari uang pinjamanitulah nantinya akan dipakai untukmodal membangun perkebunan sawittermasuk yang diberikan kepada masya-rakat, nah uang tersebut menjadi utangmasyarakat sendiri dari tanah masya-rakat,” ujarnya.

Selain itu, pengembangan sawit diKepulauan Mentawai akan mendapatefek buruk terhadap kerusakan hutandan keindahan Mentawai, selama iniMentawai dikenal dengan keindahanpesona alam yang masih asri dan belumtersentuh oleh siapapun.

“Ini sengaja dilakukan olehperusahaan untuk merusak alam bumiMentawai terutama di Siberut, kitabersama masyarakat akan tetap

Tanah Milik MasyarakatDijadikan Utang

MODUS INVESTOR SAWITMasyarakat yangmenyerahkan tanahnya

kepada investor sawit,nantinya akan dijadikan

modal perusahaanperkebunan sawit dan

kemudian beban utang dibank tersebut akan

dijadikan utangmasyarakat

Bambang SagurungRus Akbar

J adi tanah masyarakat tersebutnantinya akan dijadikansebagai modal pinjaman ke

menolak kedatangan perkebunan sawityang diolah oleh perusahaan yangnotabene mengklaim telah banyakmembantu masyarakat,” ujar Rifai.

Selain itu, hadirnya perusahaansawit nantinya berdampak buruk padakeberlanjutan ekosistem di kawasanpulau tersebut, dan perusahaan akanmengencarkan aksinya dengan mela-kukan pembersihan lahan, selain ituperusahaan harus mendapatkan suratizin lingkungan.

Lahan-lahan gersang, daya simpanair akan semakin berkurang, sungai-sungai akan mendangkal, kampung-kampung kekeringan. Akhirnya jalurtransportasi sungai terputus, sagu tidaklagi dapat diolah, mandi, mencuci, minumpun sudah tak bisa dan yang ada hanyakehancuran untuk Mentawai.Ekosistem terganggu, flora dan fauna

mati maka cerita indah tentang keaneka-ragaman hayati Mentawai pun hilang.

Pada tahun 2010, PemdaKabupaten Kepulauan Mentawai telahmengeluarkan Surat KeputusanPemberian izin lokasi kepada 4perusahaan sawit. Keempat perusahaantersebut adalah PT. Mentawai GoldenPratama Plantation SK Nomor188.45.61 Tahun 2010, PT. SiberutGolden Pratama Plantation SK Nomor188.45.60 Tahun 2010, PT. RajawaliAnugrah Sakti SK Nomor 188.45-205Tahun 2010 dan PT. Swasti Sidi AmagraSK Nomor 188.45-206 Tahun 2010.Total luas lahan yang dicadangkan olehkeempat SK tersebut seluas 73.500 ha.

Hal tersebut menuai protes darimasyarakat pribumi setempat,penolakan yang dilakukan pertamasekali dengan mengirimkan surat

penolakan kepada Bupati KepulauanMentawai yang akhirnya mendapatkandukungan secara sosial dari mahasiswamentawai, akademisi, praktisi dan paraaktifis se nusantara. Munculnya izinperkebunan sawit di KepulauanMentawai yang di tolak masyarakatmendapatkan pendampingan dari TimGabungan Advokasi Tolak SawitMentawai.

“Jika tidak mendapatkan izinlingkungan maka perusahaan tidak dapatmelakukan pengembangan untukmelakukan pengolahan sawit, ini yangmenyebabkan masyarakat proteskarena lahan mereka akan digarap secarabesar-besaran,” katana Khalid Saifullah.

Kawasan yang akan dikembangkanmenjadi perkebunan sawit tersebutmerupakan daerah lahan produktif,secara topografi wilayah kawasan

kepulauan Mentawai lebih strategisditanami pohon kakao, pinang, talas,pisang serta oleh masyarakat pribumiMentawai sebagai pemenuhankebutuhan pangan. Salah satucontohnya adalah sagu, satu batang saguketika diolah masyarakat dapatmenghidupi dan menjamin ketersediaanpangan selama delapan hingga sepuluhbulan dalam satu keluarga.

Dari data tim Advokasi Tolak sawitada 23 kampung menolak kedatangansawit tersebut selain itu ada 20 suku, 763 orang penduduk menolak secarapribadi 15 organisasi mahasiswa, 102organisasi peduli Mentawai se-Indonesia, 130 akademisi, praktisi danaktifis se-Indonesia juga ikut menolakkedatangan sawit tersebut.

Sementara Wakil Bupati MentawaiRijel Samaloisa saat berkunjung keredaksi Puailiggoubat mengatakanbahwa sampai saat ini PemerintahMentawai tidak memberikan izin dalambentuk apapun untuk memperpanjangrencana perkebunan kelapa sawit diMentawai. “Sampai saat ini pihakpemerintah tidak mengeluarkan izindalam bentuk apapun sampai saat ini,”katanya, Jumat 2 November.

Ditambahkan Rijel, masuk atautidaknya rencana perkebunan kelapasawit ini tergantung dari masyarakat danpemilik tanah ulayat. “Semuanya adaditangan masyarakat dan pemilik tanahulayat,” tambahnya. (bs/rus)

KONFERENSI PERS - Khalid Syaifullah (tengah) dari Walhi Sumbar memberikan keterangan kepada wartawan di kantor Walhi Sumbar

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Rifai Lubis

Page 5: Edisi 252

harus dilakukan.Kortanius Sabeleake, Dewan

pengurus Yayasan Citra MandiriMentawai mengatakan lokasipembangunan huntap bagi korbangempa dan tsunami Mentawai takseharusnya dipaksakan kepadamasyarakat sesuai dengan pilihanpemerintah. “Biarkan masyarakatyang menentukan lokasi merekakarena mereka yang akan tinggaldan hidup disana dengan kearifanlokal yang mereka miliki,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan Korta,pemaksaan lokasi tempat tinggalbagi korban seakan memberikanbencana baru bagi masyarakat,karena masyarakat mesti harusmemulai hidup dari nol lagi.

Ditambahkan Korta, setelahmasyarakat menentukan lokasihunian mereka, pemerintah tinggalmelihat tata batas. “Perbanyakjalur evakuasi dan buat akses jalanyang belum ada. Tsunami itu tidakdatang setiap hari atau setiaptahun. Namun kesadaran akanbencana mesti harus ditanamkan.Kalau lokasi mereka terlalu dekatkepantai ajak berdialog untuksedikit pindah ke bukit, bukandengan cara memaksakan,”katanya. (fs/bs)

Huntara Tak Layak, MalariaSerang Pengungsi

Rata-rata ditemukan tigakasus malaria per hari

yang berobat diPuskesmas Sikakap pada

Juni 2012. Umumnyapasien berasal dari

pengungsi yang tinggal dihunian sementara.

banyak masyarakat yang kena penyakitmalaria dan juga TBC. Kita sudahsampaikan ke dinas terkait untukmenyelesaikan persoalan ini,” kataRijel.

Kepala Dinas Kesehatan Mentawaidr. Warta Siritoitet mengakui mening-katnya kejadian penyakit malariakhususnya berdasarkan laporan dariPuskesmas Sikakap. Dikatakan Warta,

masyarakat yang ada di hunian semen-tara rentan terhadap penyakit karenafaktor lingkungan.

Sementara Kepala Bidang P2PLDinas Kesehatan Mentawai Budi Andrimengatakan, dari 10 kecamatan yang adadi Mentawai, puskesmas yang mening-kat kasus malaria di tahun 2012 ini yaituPuskesmas Sikakap. “Hal ini meningkatkarena salah satu faktornya yaitu

lanjut lagi,” katanya kepada Puailig-goubat di ruang kerjanya di Tuapeijat,13 November lalu.

Berdasarkan data dari Dinas Kese-hatan Mentawai sesuai dengan laporandari Puskesmas Sikakap, pada Juni 2012sebanyak 93 kasus ditemukan denganrata-rata 3 kasus per hari.

Berdasarkan kurva epidemik malariabulan Juni 2012, terjadi lonjakan kasus

Dkan sejumlah penyakit mulai menyerangpengungsi korban gempa dan tsunamiMentawai di Kecamatan Pagai Utara danPagai Selatan.

Wakil Bupati Mentawai, RijelSamaloisa usai melakukan kunjungan kelokasi pengungsi mengatakan, kondisipengungsi di huntara sangat mempri-hatinkan karena hunian dan sanitasinyayang mereka tempati tidak layak.

“Sanitasi masyarakat sangat mem-prihatinkan. Bayangkan saja selama duatahun mereka ada di pengungsian,bagaimana soal sanitasnya,” katanya kePuailiggoubat saat berkunjung ke redaksi2 November lalu.

Hal ini membuat masyarakat ba-nyak yang sakit. “Kemaren ini waktukunjungan ke bagian Pagai Selatan

ua tahun hidup di huniansementara yang mulai rusakdan sanitasi buruk menyebab-

pada 18 Juni 2012 sebanyak 25 kasus,yang sebelumnya paling tinggi di bulantersebut hanya 7 kasus yaitu padatanggal 16 Juni dan 26 Juni. Pada bulanJuli 2012, pada 4 Juli 2012 terjadilonjakan kasus sebanyak 16 kasus dari5 kasus sebelumnya di tanggal 3 Juli.Kasus-kasus ini sebelumnya palingtinggi hanya 7 kasus.

Sedangkan untuk kasus penyakitTBC salah satu faktor yang menye-babkan sulitnya dilakukan pembe-rantasan yaitu karena akses masyarakatyang sulit serta kesadaran masyarakatyang kurang. Hal ini dikatakan Justianna,Kasi Pencegahan di Dinas KesehatanMentawai.

“Pengobatannya itu selama enambulan. Ketika kita melakukan pengo-batan selama satu atau dua bulan kitaakan periksa dahak pasien lagi apakahparasit yang ada itu meningkat ataumenurun. Namun kadang ketika pasienmelihat perubahan kesehatan, ia enggandatang untuk melanjutkan pengobatan,”katanya.

Diharapkan Justianna dengan ada-nya akses jalan di semua wilayah dapatmeningkatkan pelayanan masyarakat. (o)

PAGAISELATAN - Dua tahun ting-gal di pengungsian tanpa kepas-tian yang jelas dari pemerintah,membuat para pengungsi gempadan tsunami Mentawai yang dire-lokasi di sepanjang jalan perusa-haan HPH Minas berjuang sendiriuntuk mempertahankan hidup.Hal tersebut harus mereka laku-kan mengingat jatah hidup daripemerintah, hanya sekali merekaterima. Itu pun sudah sangat la-ma yakni Maret 2011 lalu.

Kondisi ini mengharuskan pa-ra warga bertahan dengan kemam-puan dan daya dukung alam yangtersedia. Untuk kebutuhan makansetiap hari, pengungsi mengan-dalkan pisang, ubi dan keladi yangtelah mereka tanam di sekitarhuntara sesaat setelah merekadiungsikan pemerintah.

Bagi yang memiliki kendaraanroda dua, kembali ke kampunglama adalah keharusan untukmemanen tanaman mereka yangtelah lama mereka tinggalkan.“Untuk bahan makanan dansumber uang tunai, mau tidakmau harus diambil di kampunglama. Kalau menunggu saja disini, anak-anak kami yangsekolah, pastilah sudah lama

pulang karena ketiadaan biaya” ujarElieser, seorang warga di KM 40Pagai Selatan kepada Puailiggoubatbeberapa waktu lalu.

Aktifitas yang dilakoni warga,selain berladang, ada juga yangmenjadi penjerat burung untukdijual sebagai asupan daging wargalain. Jenis burung yang dijerat dipohon beringin diantaranya ngorut,enggang dan bahkan burung beo.Salah seorang penjerat burung yangtidak ingin disebutkan namanyamengaku harus melakukan kerjaberesiko ini demi kelangsunganhidup keluarganya. “Saya pahamkerjaan ini sangat beresiko. Selainresiko jatuh pada saat memanjat,aturan hukum juga tentangperlindungan satwa langka jugakami langgar. Tapi mau gimanalagi, kalau tidak begini, anak istrisaya tidak bisa makan” ujarnya.

Selain kerja di darat, adabanyak juga warga yang menentangresiko untuk menyelam lobster danteripang di laut. Warga Bake danLaggigi sudah banyak yang turununtuk mencari kehidupan di laut.Ada yang memancing, menjaringdan bahkan menyelam di laut untukmencari lobster.

“Resiko akan di hantam

gelombang tsunami tidak lagi dihiraukan oleh warga demikelangsungan hidup. Ditambah lagidengan makin dekatnya natal dantahun baru, yang pastinyamembutuhkan dana tunai. Jadisemua resiko tidak lagi menjadikendala bagi warga,” kata T.Marbun, warga Laggigi yang jugabermukim di KM 40.

“Kalau pemerintah punya niatbaik untuk menolong kami yangmenjadi korban bencana, birokrasi-nya tidak akan rumit begini. Sayasarankan agar pemerintah seriusuntuk mengurus kami. Yang sayacemaskan, kalau realisasi huntapini dilaksanakan menjelang nataldan tahun baru nanti, uangnya akanterpakai habis untuk pemenuhankebutuhan pesta nanti. Saat inimasyarakat saya sedang krisispangan dan uang akibat jauhnyamenjangkau sumber hidup di kam-pung lama. Kami menuntut tang-gung jawab pemerintah, baikdaerah maupun pusat, untukmemenuhi kebutuhan hidup kami.Karena merekalah makanya kamimengungsi di sini,” kata EmiliusSababalat, Kepala DusunPurourougat 11 Oktober lalu.

Sementara Wakil Bupati Menta-

wai Rijel Samaloisa mengatakan,pembangunan hunian tetap bagimasyarakat korban gempa dantsunami Mentawai baru akandilaksanakan 2013 mendatang.

“Masih banyak proses-prosesyang harus diselesaikan untukmelaksanakan pembangunanhuntap. Kendati izin pemanfaatanhutan sudah ada namun masihbanyak proses yang harusdiselesaikan, seperti penentuantapal batas, land clearing sertayang lainnya. Pokoknya masihpanjang,” katanya saat berkunjungke redaksi Pualiggoubat, 2November lalu.

Melihat proses yang panjangserta waktu di penghujung tahun,Rijel pesimis akan pelaksanaanpembangunan huntap di tahun2012. “ Kita mengharapkanpengertian masyarakat. Kitaberharap menjelang 2013 itumasyarakat mengumpulkanbeberapa bahan material bangunanyang bisa dikumpulkan sehingganantinya pada waktu pelaksanaanmereka tinggal kerja lagi,”harapnya.

Rijel prihatin melihat kondisipengungsi saat ini karena itupercepatan pembangunan huntap

Derita Pengungsi Tsunami: Bertahan dengan Sumber Daya yang Ada

5PuailiggoubatNO. 252, 15 - 30 November 2012

Bambang Sagurung

masyarakat tinggal dipengungsian yang ter-buka dan lingkunganyang tidak sehat,” kataBudi Andri kepalabidang P2PL di DinasKesehatan Mentawai.

Tak hanya itusaja, dikatakan Budi,ada indikasi karenapenebangan hutan un-tuk membuka peng-ungsian membuat sa-rang jentik nyamukmalaria terganggu se-hingga menyebar ditengah masyarakat.“Tapi ini perlu ditelitidan dibuktikan lebih

TERBAKAR - Huntara terbakar, pengungsi harus menumpang di huntara lain

FOTO:FERDINAN/PUAILIGGOUBAT

Page 6: Edisi 252

Puailiggoubat NO. 252, 15 - 30 November 2012MENTAWAINEWS 6

Kapal Bom Ikan Merajelala diPerairan Saibi

Rantau (25), nelayan lainnya. “Aksipengebom ikan ini begitu meresahkankami,saya pun sering melihat kapal inidan pernah sekali saya lagi menyelamsendirian di dalam, bom kapal inimengejutkan saya, karena takut sayalangsung pulang,” katanya.

Sementara itu, Rabu siang 7 Novem-ber lalu, terlihat seorang nelayanPardinan (32) pulang dari laut denganmembawa puluhan ikat ikan berukuranbesar untuk dijual.

Biasanya para nelayan di desa itujarang mendapatkan ikan besar darihasilnya melaut, ketika Puailiggoubat

Keamanan Laut tidak bisaberoperasi karena tak ada

BBM

Rinto Robertus

SAIBI - Tambatan perahu di DusunMuara Desa SaibiSamukopKecamatan Siberut Tengah rusak beratakibat sudah lanjut usia.

Tambatan Perahu yang terbuatdari kayu lebar 3 meter dan panjang70 meter yang dibangun tahun 2006merupakan program Coremap Fase 2Dinas Kelautan dan PerikananMentawai.

Kepala Dusun Muara EliasmanSageileppak mengatakan, bangunanfisik tambatan perahu ini kini sudahdikategorikan rusak berat. “Benar-benar kondisi fisiknya rusak berat.Lantainya sudah berlubang, mulaihabis serta tonggaknya sudah patah-patah karena lapuk,” katanya padaPuailiggoubat, 5 November lalu.

Jembatan itu juga berbahaya bagianak-anak karena banyak paku-pakuyang menonjol, sementara daerahtersebut sering dijadikan tempatbermain mereka. Kondisi tersebutsudah didata dan dilaporkan ke aparatdesa. “Tiap aset kita seperti bangunanyang kondisinya rusak termasuktambatan perahu sudah di data dan dilaporkan ke desa dan kerusakantambatan perahu ini juga sudahdiusulkan dalam musrenbang kemarinuntuk dibangun kembali,” katanya.

Dengan kondisi fisik tambatanperahu yg rusak berat ini, Eliasmanberharap pada pemerintah untukdibangun kembali. Kalau bisatambatan perahu ini dibangunsecepatnya sebab ini sudah menjadikebutuhan pokok. “Kalau dapatjangan dari kayu lagi itu tidak lamakita pakai, harus terbuat dari beton,10 meter itu sudah cukup tak perlu

panjang dulu,” ujarnya. Selain tambatan perahu, fasilitas

MCK yang dibangun lewat programCoremap Fase 2 tidak layak pakai lagikarena fasilitasnya sudah sudah tidakada di tempatnya. Sementara itupondok informasi Coremap ini diDusun Masogunei juga mengalaminasib yang sama, jendela kacanyasudah tak ada. (rr)

Tambatan Perahu di Dusun Muara Rusak

Kran Air Bersih PNPM 2009 di Saibi TakMengalir

SAIBI - Kran air bersih yang dibangun dari dana PNPM-MP 2009 diDesa Saibisamukop Kecamatan Siberut Tengah, kabupatenKepulauan Mentawai kini tak bisa dinikmati warga karena airnyatidak mengalir.

Kepala Dusun Muara Desa Saibisamukop Eliasman Sageileppakmengatakan, sejak dibangun dan selesai fasilitas itu belumsepenuhnya dinikmati warga dan sampai saat inipun airnya sudahtak mengalir lagi. “Di wilayah dusun kita saja kran dan airnya takmengalir lagi,” katanya, 5 November lalu.

Selain air tak mengalir, krannya sudah rusak dan tak terawat.“Alatnya untuk airnya mengalir tidak ada lagi di tempatnya,” kataEliasman.

Menurutnya, kran air bersih ini percuma dibangun tetapi tidakmembantu. “Kran air bersih ini percuma saja dibangun tidak adagunanya sama sekali,” tambahnya.

Tahun 2009, Saibi Samukop mendapatkan pembangunan 15kran air bersih. Dusun Muara tiga kran, Pangasaat empat kran,Simabolak tiga kran dan Masoggunei lima kran. Dari PantauanPuailiggoubat, keseluruhan kran air bersih tersebut tidak mengalirlagi dan sebagian paralon untuk mengairi air ke kran dan ke kran airlain sudah terputus. Selain itu, sumber air hanya mengandalkanhujan, bila dalam satu minggu tidak hujan, air bersih tidak mengalirke kran dan tidak bisa dinikmati warga. (rr)

Tengah Mentawai. Maraknya kapalpengebom ikan ini menurunkan penda-patan nelayan setempat.

Menurut Elimar (34) seorang nela-yan, kapal pengebom ikan ini seringberoperasi di wilayah perairan di DusunSibuddaoinan dan sekitarnya. “Kapalpengebom ikan ini setiap minggu merekaselalu ada beroperasi. Kadang ada limakapal yang datang,” ujarnya padaPuailiggoubat 4 November lalu.

Ia telah membuktikan sendiri bahwakapal pengebom ini sering beroperasidengan singgah di kapal tersebut. “Sayapernah sekali singgah di kapal pengebomikan ini, tapi saya tidak bisa berbuatapa-apa karena saya hanya sendiri, danbisa saya pastikan kapal itu pengebomikan dari Sibolga, aktifitas kapal inisangat meresahkan kami sebagai nela-yan,” ujarnya.

Setelah Elimar pulang, kapal penge-bom ikan ini memberi ikan kepadanya,karena kesal Elimar pergi ke kerambaikan di Sibulaubuggei dan menyuruhpenjaga keramba untuk meneleponKeamanan Laut (Kamla) di SiberutSelatan untuk melaporkan hal ini namunKamla tak ada respon. “Setelah dikontak, tak ditanggapi Kamla Siberut,hanya beralasan tidak punya minyak(BBM), saya jadi kesal, sudah jelaskapal pengebom ini di depan mata malahberalasan,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Paul

K apal pengebom ikan merajaleladi perairan Desa Saibisa-mukop Kecamatan Siberut

menanyakan ke Pardinan dari manamendapatkan ikan tersebut, ia mengakudari kapal pengebom ikan. “Ikan ini saya

dapat dari kapal pengebom ikan dansekarang ini kapal ini sedang beroperasidi Pulau Panjang,” katanya. (o)

TERANCAM BOM IKAN - Nelayan mamancing di perairan Tuapjeat beberapa waktu lalu. Keberadaan kapal bom ikan mengancam nelayan tradisonalseperti yang terjadi di Desa Saibi Samukop Kecamatan Siberut Tengah.

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

TAMBATAN PERAHU - Tambatan perahu di Saibi sudah rusak

FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

Page 7: Edisi 252

Puailiggoubat NO. 252, 15 - 30 November 2012 MENTAWAINEWS7

Nikanor: RPJMD MentawaiBelum Ada

dilakukan namun ditolak oleh Bappenaskarena dokumen yang dikonsultasikanberbeda dengan visi misi bupati yangdisampaikan saat mencalon, banyaknyapengisian matrik dan indikator yangkosong serta konsultan dari salah satuperguruan tinggi Sumbar membuatnama dari beberapa tempat di Mentawaisalah. Disamping itu Panitia Khusus(Pansus) DPRD juga telah melakukanstudi banding ke Bekasi terkait RPJMD.

Dikatakan Nikanor, sesuai aturanyang berlaku pembahasan dan apalagi

penetapan RPJMD ini telah kadaluarsa.“Tiga bulan setelah bupati terpilihdilantik RPJMD sudah harus ada setelahsebelumnya menggunakan RPJMDtransisi” katanya.

Namun kenyataannya di Mentawaijangankan RPJMD yang sesungguhnya,RPJMD transisi pun tidakada.”RPJMD yang dibahas sudahkadaluarsa” katanya menegaskan.

Dari konsultasi kedua yang dilaku-kan ke Bappenas menurut Nikanor,RPJMD yang sedang dibahas tidakdapat dilanjutkan. Sebagai solusinyaadalah menggunakan RPJMD yang lamajaman Edison yang penetapannyadengan Peraturan bupati (Perbup) danmelalui sidang paripurna di DPRD.

Peraturan daerah tentang RPJMDselama 5 tahun kedepan yang tidak ada,

membuat pembahasan APBD tahunanggaran 2013 akan terganjal, padahalsesuai aturan penetapan APBD 2013sudah harus dilakukan paling lambat 30Nopember ini, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang penetapannyapaling lambat 31 Desember. “KalauRPJMD tidak ada, apa dasarnyamelakukan pembahasan APBD”katanya lagi.

Dikatakannya, kalau RPJMD tidakada maka otomatis tidak akan adaRenstra dan Renja SKPD dan tidak adadasar membuat Rencana Kegiatan danAnggaran (RKA) dan bahkan APBDperubahan 2012 pun menurutnyahanya diselesaikan begitu saja tanpa adaRPJMD yang menjadi acuan. SementaraRPJMD yang telah dibahas pun menu-rut Nikanor tidak bisa dilanjutkan karenadari awalnya tidak melalui mekanismeyang berlaku. (o)

Seleksi Panwaslu Tunggu Penetapan DariBawaslu

PADANG - Sebanyak 136 calon anggota Panwaslu se-SumateraBarat yang berada di tiga daerah yaitu Padang, Solok, danBukittinggi telah lolos tahapan penelitian administrasi, diantaranyadua nama dari Mentawai Lazuardi dan Syamsir Ali juga telahmengikuti tes wawancara pada 4-5 November lalu.

“Tes wawancara dilakukan di tiga tempat yaitu Padang, Solokdan Bukittinggi, wawancara ini penentu enam besar calon yang akanditeruskan untuk fit and proper tes oleh Bawaslu,” kata ketua TimSeleksi Panwaslu se-Sumbar, Khairul Fahmi kepada Puailiggoubat,Kamis 8 November lalu.

Kata Fahmi, fit and proper tes calon yang lolos tes wawancaradilakukan pada 7-8 November 2012. “Untuk fit dan proper itudilakukan oleh Bawaslu dan setelah itu pelantikan calon Panwaslurencananya pada 10 November,” katanya.

Menanggapi jumlah Panwaslu dari Mentawai hanya dua orang,fahmi akan membicarakan dengan pihak Bawaslu. “Karenabagaimanapun di Mentawai harus tetap ada Panwaslu, dan duaorang itu mungkin saja akan lolos tapi untuk penambahanmencukupi 6 itu wewenang Bawaslu lagi bagaimana caranya,” kataFahmi. (trs)

TUAPEIJAT – Kantor Satuan PolisiPamong Praja merupakan SatuanKerja Perangkat Daerah (SKPD) yangtergolong baru di Mentawai. Untukkedua kalinya sejak dibentuk sekitartahun 2008 mengadakan seleksi bagipelamar calon Bantuan Polisi PamongPraja (Banpol PP). Sebelumnya telahditerima 15 orang dan baru bisa ditem-patkan di sekitar pusat kabupaten.

Penerimaan kali ini dimaksudkanuntuk memenuhi jumlah anggota Ban-pol PP satu pleton atau 30 orang.Demikian pula tenaga PNS yangmengisi kepala seksi (kasi) jugabelumlah dilengkapi, misalnya kasipembinaan, kasi ketenteraman danketertiban (trantip) dan juga kasioperasional (kasi op) serta sub bagian(sub bag) belumlah terisi sepenuhnya.Hanya ada satu kepala seksi yaitukasi penyidikan dan penindakan yangdijabat oleh Rikson merangkap PltKepala Satpol PP.

Tingginya angka pengangguransepertinya terlihat pada penerimaanBanpol PP ini. Untuk periode inijumlah Banpol PP yang diterimaadalah 15 orang sementara pelamarmencapai 159 orang. Seleksi yangdilakukan adalah sistim gugur pertahap seleksi. Dari seleksi adminis-trasi yang dilakukan panitia, menurutRikson Plt Kepala Satpol PP telahgugur 27 orang dan tinggal 132 orang.

Selanjutnya dilakukan seleksijasmani untuk melihat kekuatan fisikpara calon di Markas Kodim Menta-wai. Setiap peserta diuji dengan larisekitar 15 menit, sit up, skot jump,push up, lari angka 8, restock, 29Oktober yang lalu.

Dikatakan Rikson, tes jasmani inisangat perlu karena pekerjaan yangakan dilakukan membutuhkan jasmaniyang sehat dan kuat karena sewaktu-waktu terjadi bencana, Banpol PP jugadikerahkan untuk menangani.

Hari berikutnya dilakukan seleksijasmani berupa renang di laut depandermaga Tuapejat sepanjang 25 meter.Dalam seleksi ini beberapa pesertaternyata ada juga yang tidak pandaiberenang. Dari pengumuman seleksijasmani yang dilakukan, peserta yanglulus berjumlah 63 orang untuk mengi-kuti dua tahapan seleksi lagi.

Hari Senin 5 Nopember dilakukanseleksi akademis yakni test tertulisseputar pengetahuan umum sebanyak50 soal serta beberapa psikotest.Dikatakan Rikson, test ini bertujuanmelihat kecerdasan calon banpol PPyang direkrut. Pada pengumumanseleksi akademis, Selasa 6 Novemberterdapat 35 orang peserta yang lulusuntuk selanjutnya mengikuti seleksiwawancara yang telah dilakukan Ka-mis 8 November dan pengumumanyang lulus untuk 15 orang yang diren-canakan adalah pada tanggal 30 No-vember yang akan datang. (rpt)

Rapot Pardomuan

R

RPJMD selama limatahun kedepan yang tidak

ada, membuatpembahasan APBD tahun

anggaran 2013 akanterganjal.

tawai hingga saat ini belum juga selesai.Padahal RPJMD adalah dokumenpenting yang menjadi dasar bagi peren-canaan pembangunan di daerah dalamjangka lima tahun sejak bupati terpilihdilantik.

RPJMD merupakan dokumen acu-an bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD) untuk membuat rencana stra-tegis (Renstra) dan juga Rencana Kerja(Renja). Namun sudah hampir setahunRPJMD yang merupakan terjemahandari visi dan misi bupati terpilih belumjuga rampung.

Wakil Ketua DPRD MentawaiNikanor yang ditemui di ruang kerjanyamengatakan bahwa proses pembahasanRPJMD galau. “Bagi kami DPRD,proses RPJMD ini adalah galau,”katanya, Rabu 7 November lalu.

Nikanor menilai, pemerintah dalamhal ini eksekutif terkesan tidak seriusmembuat RPJMD ini karena sepenge-tahuannya tim pembuat RPJMD inisaja belum ada. Hal ini dikatakannyakarena SK Tim RPJMD tidak ada. Darisisi anggaran menurut Nikanor sudahterealisasi sekitar Rp1 Miliar yangdianggarkan di Bappeda Mentawaisekitar Rp 300 Juta dan selebihnyauntuk biaya konsultasi DPRD mencapaiRp700 Juta lebih.

Menurut Nikanor, dua kali konsul-tasi ke Badan Perencanaan PembangunanNasional (Bappenas) di Jakarta telah

encana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Kepulauan Men-

Satpol PP Seleksi Pelamar

Nikanor Saguruk

BANGUN JALAN - Pekerja membangun jalan Sikabaluan-Pokai

FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

Page 8: Edisi 252

terlihat baik dan akses masyarakatsemakin lancar. “Tinggal menata per-kampungan lagi. Kita akan mengajakmasyarakat untuk gotong-royongmembersihkan perkampungan,” kata-nya.

Untuk tahun 2013, pembangunanjalan yang akan dilaksanakan yaitu dariDusun Sirilanggai menuju Dusun TerekanHulu. Pada kunjungan bupati dan ketua

Mengejar KetertinggalanDengan Pembangunan

Pada kunjungan rombo-ngan Bupati Mentawai

Yudas Sabaggalet ke Du-sun Terekan Hulu di-

janjikan akan dianggarkandalam program P2D

Mandiri untuk pemba-ngunan jalan Rp1,5 Miliar

dalam program P2D

Bambang Sagurung

P

DPRD di Dusun Terekan Hulu dijan-jikan akan dianggarkan dalam programP2D Mandiri untuk pembangunan jalanRp1,5 Miliar. Teknis pengerjaannyaakan diserahkan pada pihak kecamatan.

“Kita sudah mulai coba ancang-ancang OMS yang akan melaksanakanpembangunan jalan ini nanti. Dari Rp1,5Miliar itu diperkirakan 30 OMS yangakan melibatkan Dusun Sirilanggai Barat

dan Timur serta Dusun Terekanhulu,”katanya.

Dikatakan Barnabas, Desa Malan-can merupakan desa yang tertinggal daridesa lainnya yang ada di KecamatanSiberut Utara. “Dengan adanya jalankita berharap ekonomi masyarakatmeningkat dan juga lingkungan akansemakin bersih. Kita ingin seperti DesaSotboyak yang pernah menjadi desa

teladan kabupaten,” katanya. Sementara dalam pembangunan

tahun 2012 ini banyak masyarakatmenikmati dan terlibat alam pelaksanaanpembangunan yang di lakanakan diDusun Sirilanggai, baik sebagai pengurusOMS maupun sebagai pekerja di OMS.“Kami baru menikmati yang namanyapembangunan karena masyarakatdilibatkan semua, apalagi tahun inibanyak pembangunan yang masuk dandikerjakan oleh masyarakat,” kata AmonSaleleu salah seorang masyarakat.

Dikatakannya, dalampembangunan lingkar dusun dan antardusun ini pengurus OMS dan jugamasyarakat bekerja di lapangan harusmengutamakan kualitas pekerjaan. “Inijalan kita dan yang membuat adalah kita,makanya pekerjaannya harus baik,”katanya.

Tahun 2013, melalui programPNPM Kecamatan Siberut Utara, DesaMalancan akan mengusulkan programpenerangan untuk Dusun SirilanggaiBarat, Sirilanggai Timur, Terekan Hulu,Malancan Barat, Malancan Timur danGorotai.

Sekarang ini penerangan yangdigunakan masyarakat baru lampuminyak, mesin genset dan juga listriktenaga surya bantuan Dinas Perindag-kop tahun 2008 lalu.

(r)

PADANG - Pembangunan jalan dariDusun Pokai Desa Sikabaluan menujuDusun Sirilanggai Desa MalancanKecamatan Siberut Utara terkendalacuaca. Hal ini dikatakan Aweng, pelak-sana lapangan PT.Revanza Graha Pra-karsa yang mengerjakan tender pem-bangunan peningkatan jalan Pokai-Si-rilanggai pada Puailiggoubat, Kamis 8November lalu melalui telepon seluler.

“Kita terkendala faktor cuaca, ka-rena sekarang ini musim hujan sehing-ga pengaspalan jalan tidak bisa dilaku-kan,” katanya.

Dikatakan Aweng, sejak Minggukedua pada awal bulan November inipihaknya baru bisa kerja dua hari danitu selesai sepanjang 400 meter. “Stan-darnya untuk pengerjaan jalan yangmenggunakan aspal itu dalam sehari200 meter. Itu kalau didukung olehcuaca, namun karena faktor hujanpengerjaan jalan jadi terkendala,”katanya.

Pembangunan Jalan Pokai-SirilanggaiTerkendala Cuaca

Kata Aweng, berdasarkan kontrakkerja, badan jalan yang akan dibanguntersebut selebar 4,5 meter, namunberdasarkan instruksi lapangan dandari Dinas Pekerjaan Umum Menta-wai lebar badan jalan menjadi 3 meter,dengan panjang pekerjaan 7.800 meter.“Ini berdasarkan instruksi pelaksana-an di lapangan yang juga instruksi PU,kita bekerja sesuai perintah,” katanya.

Sementara untuk ketebalan badanjalan yang akan diaspal dikatakanAweng maksima l 2 cm dengan agregatdua lapis. “Yang menjadi persoalansekarang ini adanya item tambahanpekerjaan di lapangan yang sebelum-nya tidak ada dalam kontrak kerja,seperti pembuatan batu bronjong. Iniakan kita tuntut nantinya kepadaDinas PU,” tegasnya.

Bila tidak terkendala cuaca,pekerjaan peningkatan badan jalandengan sisa waktu yang ada berdasar-kan kontrak kerja masih mampu untuk

diselesaikan. Kontrak kerja peningka-tan jalan Pokai-Sirilanggai tersebutakan berakhir 15 Desember 2012.“Semua material pembangunan sudahada di lapangan. Material kita yangsudah ada di lapangan sekarang 700ton. Cuma yang menjadi persoalansekarang ini faktor cuaca,” katanya.

Lambatnya memulai pekerjaandikatakan Aweng karena proses tenderyang lama di Dinas PU serta memba-wa material ke lokasi kerja yang sulit.Dikatakannya untuk proses tenderdimulai pada Maret dan hasilnya barudiumumkan Juni. “Belum lagi persoa-lan biaya pembongkaran di pelabuhanyang tidak sesuai,” katanya.

Asmen Simanjorang kepala Bi-dang Bina Marga di Dinas PekerjaanUmum Mentawai mengatakanberdasarkan kontrak kerja peningkatanjalan dari Pokai menuju Sirilanggai 4,5meter. Namun karena pertimbangan,mulai dari Pokai hingga simpang me-

annya. Untuk tahun 2012, melaluiprogram P2D Mandiri Desa Malancanmendapat 30 paket kegiatan untukpelebaran badan jalan lingkar dusunSirilanggai Barat dan Sirilanggai Timur,serta penyambungan jalan antara DusunSirilanggai menuju Dusun Malancan.

“Kita berharap dengan adanyaakses dari Malancan ke Sirilanggai iniekonomi masyarakat akan meningkat,”kata Kepala Desa Malancan BarnabasSaerejen pada Puailiggoubat, Kamis 1November lalu.

Dengan adanya jalan dari DusunMalancan sebagai pusat desa, aksesmasyarakat yang mau ke Pokai atau keSikabaluan sebagai pusat kecamatansemakin lancar. “Masyarakat bisamenggunakan ojek atau kendaraanpribadi ke Pokai atau Sikabaluan. Jalankaki juga sudah bisa ditempuh,” kata-nya.

Sementara untuk lingkar dusunbaik Dusun Sirilanggai Barat danSirilanggai Timur dari 1 meter menjadi2,5 meter membuat dusun semakin

embangunan di DesaMalancan Kecamatan SiberutUtara terus dipacu pelaksana-

nuju Tamairang lebar badan jalan 4,5meter dan dari Simpang Tamairangnantinya hingga Sirilanggai lebarnya 3meter. “Volume pengurangan badanjalan dari 4,5 meter menjadi 3 meterkita gunakan untuk memperpanjangbadan jalan,” katanya.

Peningkatan badan jalan Pokai-

Sirilanggai dikerjakan oleh PT.RevanzaGraha Prakarsa dengan kontrak nomor600.20/SP-07/PPK-15.10/DP4-KKM/VII-2012, dengan nilai kontrakRp2.952.438.900. jadwal pelaksanaankerja 150 hari kerja. Konsultan penga-was peningkatan jalan CV.Prima SeniAlambina. (bs)

JALAN POKAI - SIRILANGGAI - Pengendara melintas di dekat plangpembangunan jalan Pokai-Sirilanggai

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

BANGUN JALAN - Pekerja membangun jalan Sirilanggai-Malancan P2D mandiri tahun 2012

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Puailiggoubat NO. 252, 15 - 30 November 2012MENTAWAINEWS 8

Page 9: Edisi 252

Janji yang pernah disam-paikan Jamarullah tak

ditepati yang membuatmasyarakat pemilik tanah

tak mengizinkanmembangunan jalan rabat

beton di lahan mereka.

tanah miliknya tidak dikerjakan dulusebelum ada penyelesaian persoalanantara Ilarius Supandy dengan Jamarul-lah. Surat tersebut ditembuskan kepadaketua DPRD Mentawai, camat Siberut

yang mengutamakan OMS pemiliktanah. Tapi pada pelaksanaannya tidak.Makanya mereka menuntut,” jelasnyaSenin, 5 November lalu.

Disayangkan Gunawan, padaperencanaan awal, keterlibatan desadalam pelaksanaan program P2DMandiri di Desa Simalegi tidak ada.“Setelah ada permasalahan baru kepaladesa dilibatkan. Ini yang membuat sayakecewa,” katanya.

Ditambahkan Gunawan, padapelaksanaan di lapangan ternyata bukanhanya 130 meter saja yang tidak bisadikerjakan, namun mencapai 540 meter.“Yang banyak itu pembangunan jalanmenuju Dusun Muara Simalegi. Masya-rakat sekarang menunggu Jamarullah dilapangan,” katanya.

Puailiggoubat yang mencobamenghubungi Jamarullah melalui telepontidak aktif. Ketika Puailiggoubatmenanyakan kebenaran persoalan danpenyelesaian pelaksanaan pembangunanP2D Mandiri di Desa Simalegi Keca-matan Siberut Barat lewat pesan singkat,Jamarullah mengaku tak punya urusan.“Tidak ada urusan PPTK dengan lahanitu apalagi kamu. Urusannya desa,”balasnya melalui sms. (bs)

PPTK Ingkar Janji, PembangunanP2D Mandiri di Simalegi Ditolak

Barat, kepala Desa Simalegi, pers, danPPTK P2D Mandiri.

Kepala Desa Simalegi, Gunawanyang dikonfirmasi Puailiggoubat melaluitelepon mengakui hal tersebut. “Kenya-

taan di lapangan memang seperti itu. Inikarena janji yang disampaikan olehPPTK pada rencana awal pembangunan

Puailiggoubat NO. 252, 15 - 30 November 2012 MENTAWAINEWS9

TUAPEIJAT - Untuk kali pertamanyaperingatan Hari Kesehatan Nasionaldilaksanakan di Kabupaten Mentawaioleh Dinas Kesehatan Mentawai. Halini dikatakan kepala Dinas KesehatanMentawai, Warta Siritoitet saat dikon-firmasi Puailiggoubat di ruang kerja-nya di Tuapeijat, Selasa, 13 Novem-ber lalu.

“Kita akui memang setelah 48tahun peringatan Hari KesehatanNasional ini kita baru pertama kalinyamengadakannya di Mentawai. Kalautidak kita mulai dari sekarang, kapanlagi akan kita mulai kendati dari berba-gai kekurangan yang ada,” katanya.

Hari Kesehatan Nasional yangbertemakan Indonesia Cinta Sehatadalah refleksi dari sikap dan perilakusetiap insan Indonesia menjadikankesehatan sebagai dasar tindakan danmotivasi dalam kehidupan sehari-hari.Sedangkan sub tema yaitu Ibu SelamatAnak Sehat dipilih karena merupa-kan sasaran prioritas pembangunankesehatan.

“Peringatan hari kesehatan initerasa lebih istimewa karena banyakmitra potensial swasta atau duniausaha dan organisasi kemasyarakatanproaktif mengambil bagian dalam

menggelar penyelenggaraan upayakesehatan. Banyak yang menyumbang-kan bantuan dalam perayaan. Kitatidak menyangka ini sebelumnya,”kata Warta dengan bangga.

Dikatakan Warta, dalam mewu-judkan kesehatan bagi masyarakatdibutuhkan kerja sama yang baik antarsemua elemen yang ada, pemerintah,masyarakat dan lembaga-lembaga yangada. “Semua-nya harus bergandengantangan untuk menyukseskanmasyarakat yang sehat,” katanya.

Sebelum melaksanakan upacaraperingatan Hari Kesehatan Nasionalyang dipimpin Sekda Mentawai IfdilGusti, di kantor Dinas KesehatanMentawai dilaksanakan berbagailomba dan kegiatan diantaranya lombabalita sehat, lomba memasak makanantambahan balita oleh ibu-ibu, jalansehat, pemeriksaan kesehatan sertalomba penyuluhan oleh dokter kecil.

Dalam kesempatan tersebut di-sampaikan pidato Menteri KesehatanRI, dr.Nafsiah Mboi dimana dalampelayanan kesehatan ibu dan anak,cakupan persalinan oleh tenaga kese-hatan telah meningkat secara bermak-na dari 61,4 persen tahun 2007 men-jadi 87,4 persen tahun 2011.

Dalam periode yang sama,cakupan imunisasi campak meningkatdari 67 persen menjadi 93,3 persen.Status gizi masyarakat jugamenunjukkan perbaikan. Prevalensigizi kurang pada balita tahun 2010sebesar 17,9 persen dapat diharapkanturun menjadi 15 persen tahun 2015.

Peningkatan balita mengunjungiposyandu juga meningkat hingga 71persen setiap bulan, ini berarti 14 jutabalita memnfaatkan posyandu. “DiMentawai ini juga tidak lepas darikerjasama dusun, desa dan kaderkesehatan yang ada di dusun-dusunkendati posyandu hanya menumpangdirumah masyarakat atau ditempatyang sangat sederhana,” kata Warta.

Sejak tahun 2011, pemerintahmenyediakan dana BOK (BantuanOperasional Kesehatan) yang berkisarantara Rp75 juta hingga Rp250 jutaper puskesmas per tahun. Dana iniuntuk mendukung kegiatanoperasional puskesmas, termasukdiantaranya pembinaan posyandu danposbindu, percepatan penurunanangka kematian ibu dan anak,pemulihan gizi kurang dan gizi burukserta kegiatan lain untuk mendukungpara kader sukarelawan. (bs)

Hari Kesehatan Nasional Diperingati di MentawaiPiala Asissi Champion Cup 2012 Diraih TimKompas

PADANG - Tim sepak bola Komplek Pemuda Pastoran Siberut(Kompas) berhasil meraih juara I perebutan piala bergilir AsissiChampion Cup 2012 di Padang Baru, Kota Padang, Sumatra Barat,Minggu 4 November lalu.

Piala bergilir Asissi Champion Cup 2012 tersebut diboyongsekaligus oleh kedua tim Kompas dan Pasaman. Alasan panitia takbisa melanjutkan pertandingan terkait adanya sedikit kericuhan antarpemain ditengah pertandingan berlangsung pada leg kedua sehinggapertandingan harus terhenti dan tidak dapat dilanjutkan.

“Untuk kedua tim kita ambil kebijakan sama-sama meraih juara I,kita lanjutkan pertandingan waktu sudah malam dan gelap dan kitalanjutkan besok juga salah satu tim tidak setuju, jadi kedua timsama-sama juara I dan pialanya kita gandakan,” Kata Dimas KetuaPanitia Asissi Champion Cup 2012 usai penyerahan hadiah kepadapemenang lomba.

Sedangkan juara III pada pada perebutan piala Asissi ChampionCup 2012 diraih oleh Tabing dengan adu pinalti KKM Sikabaluan.

Selain itu untuk perlombaan Volly Putri murni diraih juara I olehTabing, juara II tim Padang Baru, sedangkan juara ke III jatuh padatim Voli Putri Pasar Usang.

Pada Asissi Champion Cup 2012 panitia yang dimulai 8 Juli 2012-4 November 2012 dengan peserta 6 paroki 2 stasi dan 4 kategorialyakni Kompas Siberut, Paguyuban, Pasar Usang, Padang Baru A,Padang Baru B, Bukit Tinggi, Tirtonadi, KKM Sikabaluan, Tabing,PMKRI dan Katedral.

Sepanjang terbentuknya Kompas, sebuah tim yang terdiri daripemuda asal Mentawai yang berdiri sejak Desember 2006 banyakkegiatan mengikuti kegiatan perlombaan.

Pada 2007 dengan usia tim yang baru terbentuk tersebut meraihjuara I perlombaan sepak bola peringatan HUT ke 62 di KecamatanSiberut Selatan, pada 2010 juga megikuti Asissi Champion Cup 2010meraih juara III dan terakhir pada tahun 2012 Asissi Champion Cup2012 naik posisi dengan meraih juara I. (trs)

Bambang Sagurung

PBarat Kabupaten Kepulauan Mentawaidihambat pemilik tanah. Hal ini terjadikarena pada awal sosialisasi rencanapelaksanaan kegiatan, Jamarullah selakuPPTK P2D Mandiri Kecamatan SiberutBarat menjanjikan akan mendahulukanpemilik tanah ulayat untuk mengerjakanpembangunan jalan dengan cara melo-loskan OMS suku pemilik lahan.

Namun dalam pelaksananya, janjiyang pernah disampaikan tersebut takditepati Jamarullah, yang membuatmasyarakat pemilik tanah tak memper-bolehkan masyarakat lain mengerjakanpekerjaan pembangunan jalan rabatbeton di lahan mereka.

Seperti halnya yang dilakukanIlarius Supandy Tateuteu warga DusunSakaladhat. Ia menyurati Kepala DusunSakaladhat pada 10 Oktober lalu untukmeminta agar pembangunan jalansepanjang 130 meter yang berada di atas

elaksanaan pembangunanP2D Mandiri di DesaSimalegi Kecamatan Siberut

PASANG GORONG-GORONG - Sejumlah pekerja memasang gorong-gorong di jalan Pokai-Sirilanggai

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Page 10: Edisi 252

10PuailiggoubatNO. 249, 1 - 14 Oktober 2012 10Puailiggoubat

NO. 252, 15 - 30 November 2012

Meski rayuan perusahaan sawitkepada Kepala Desa SinakaTarzan sering dilakukan agar

memuluskan jalan bagi perusahaanmendapatkan izin lahan dari masyara-kat, namun sikapnya bulat untukmenolak sawit. Baginya konversi lahanuntuk perkebunan sawit akan menghi-langkan hak masyarakat atas tanahmereka.

Belum lagi potensi muncul konflik-konflik di tengah masyarakat. Tarzanjuga tidak bosan-bosan memberikanpenjelasan soal dampak buruk darikebun sawit ini, berikut wawancaraGerson Merari Saleleubaja wartawanPuailiggoubat dengan sang kades ini.

Apa yang membuat Anda berani

menolak sawit?Selama ini saya banyak tahu

dampak buruk dari sawit itu sendiri,seperti yang saya lihat di tempat lain.

Apakah Anda tidak cemas

kalau anda menolak sawit kemudianmemunculkan konflik di tengahmasyarakat yang setuju soal sawit ini?

Itu sudah resiko sebuah pekerjaan,kalau kita lihat di tengah masyarakattidak seluruhnya menerima sawit, kalaukita kalkulasikan masyarakat yangmenolak sawit itu sebanyak 60 persensementara yang menerima hanya 40

persen saja, itu menjadikekuatan saya sendiriuntuk bersikukuhmenolak sawit masukke Desa Sinaka.

Selama ini apa-

kah pernah terjadikonflik terkaitrencana masuk sawitdi daerah Anda?

Ini sudah terjadikonflik tapi masih kala-ngan kerabat dankeluarga ,

penyebabnyamasalah perebutan lahan untukdiserahkan kepada perkebunan sawit,namun itu tidak berujung kepada adufisik. Saya juga melihat masyarakat yangsetuju masuk sawit mereka tidak pahambagaimana proses perizinan sawit itu,bagaimana pula proses Hak Guna

Usaha, mereka tidak pahamtanah yang di HGU-

kan oleh perusa-haan.

Apa langkah-

langkah yang An-da ambil dengan

kondisi masyarakatyang menerima sawit

seperti ini?Kita selalu melaku-

kan dialog, pencerahankepada masyarakat

b a g a i m a n aproses

sawit itu se-benarnya yang pa-

ling nyata itu terus kita lakukan baik itutingkat dusun maupun masyarakat, baikitu resmi maupun non formal masukanitu terus kita berikan.

Sejauh ini bagaimana proses sawit

ini?Sejauh ini belum ada, saya sudah

pernah menanyakan hal ini kepadabapak bupati terkait sawit ini. jawabanbupati saat itu sampai saat ini izin belumdiperpanjang, soal sawit itu tergantungmasyarakat sendiri apakah menolak ataumenerima. Menurut saya kalau masya-rakat bersawit tanah tidak boleh di HGUkan dan sawit milik masyarakat dantidak milik perusahaan.

Sejauh ini bagaimana pihak

perusahaan merayu masyarakat untukbisa mendapatkan lahan mereka?

Mereka mengajak minum-minum,ngobrol-ngobrol tapi itu tanpasepengetahuan kita dari aparat desa dandusun. Padahal kita sudah intruksikankepada semua masyarakat untuk tidakmenerima orang-orang yang tidakdikenal tanpa ada surat tertulis dariaparat setempat. Saat ini yang sudahmereka survey adalah Matobat danBoriai. Kita memang pernah diajakmembuat tapal batas daerah itu tapi kitatetap menolak dengan mengatakan siapaanda. Dan selama ini kita tidak bosan-bosan memberikan penjelasan dampakmasuknya perkebunan sawit, izin danmodus-modus yang sering digunakanoleh perusahaan untuk menarik simpatimasyarakat.

(gsn)

Kades yang Menolak SawitKEPALA DESA SINAKA TARZAN

KELAHIRAN:Mangkaulu, 29 November 1970JABATAN:Kepala Desa Sinaka,Kecamatan Pagai Selatan.

TARZAN

itu di tengah masyarakat?Pihak perusahaan telah melakukan

survey sekaligus pengukuran lahan yangakan dijadikan perkebunan tapi sepenge-tahuan saya karena kepala desa dan

dusun menolak. Beberapa ma-syarakat sudah melakukan tindakanmenahan kendaraan milik orangperusahaan yang datang menyurvei

lahan tersebut. Namun kita men-damaikan mereka agar tidak terjadikonflik besar, dimana saat itu aparat

kepolisian sudah mau diturunkan. Padaawalnya saya menolak menyelesaikanmasalah tersebut sebab mereka datangsecara diam-diam tanpa sepengetahuankita, ketika ada masalah baru tahubahwa ada kepala desa.

Apakah ada tekanan dari

pemerintah kecamatan dan kabupatendengan sikap anda yang menolak sawit

Page 11: Edisi 252

Dengan terus ingin bangkit, takgampang putus asa ditantangdengan keterbatasan biaya

hidup di kota besar demi menuntutilmu tak menyurutkan semangat sa-lah seorang mahasiswa Mentawaimempertahankan hidup denganmenjual roti bakar.

Yoel Kapik Tatoleuru begitunama lengkapnya adalah seorangmahasiswa Mentawai asal Dusun

Simatalu Limau, Desa Simatalu, Kecama-tan Siberut Barat hidup seorang diri dikota Padang penuh liku-liku pengalamanhidup demi mengecap yang namanyapendidikan.

Meskipun semua penuh dengan ke-terbatasan, Yoel berusaha keras menca-ri pekerjaan supaya dapat membiayaihidupnya selama di Padang. Tak hanyaitu, ia juga bekerja keras untuk membi-ayai kuliahnya di Universitas NegeriPadang.

Enam bulan pernah bekerja di se-buah penjualan roti bakar, dengan upahyang belum cukup membiayai hidup dankuliah akhirnya Yoel berinisiatif membukasebuah tampat penjualan roti bakardengan tujuan ingin mandiri, “Kalauhanya mengandalkan upah ditempatkerja saya kemaren biaya hidup dan

kuliah akan terus tidak cukup dansaya mau mandiri dengan mambukatempat jual roti bakar,”Kata Yoel.

Usaha roti bakar di gerobaknyayang berukuran 1,5 x 0,5 x 2 metersudah mampu membiayai hidup dankuliahnya sejak Oktober 2011 bah-kan dengan gerobak roti tersebutYoel sudah dapat mengkredit motor-nya.

Yoel bercerita awal membukausaha roti bakar terinspirasi daritempat bekerja sebelumnya di dae-rah Pondok yang juga menjual roti.

“Awalnya saya bekerja di tempatkawan saya yang kerjanya jugamenjual roti, dengan tujuan mencariuang untuk membiayai kuliah dankebutuhan hidup sehari-hari apalagisaya masih kuliah dan untuk biayakuliah di Padang tidak mungkin jugasaya terus bergantung sama orangtua, dan saya ingin mandiri,” kataanak ke 4 dari 6 bersaudarapasangan Joel Tukkuk RereTatoleuru dan Ursulla.

“Namun beberapa bulan tepikirbagi saya untuk membuka usahasendiri, tapi waktu itu masihterkendala modal, namun ada temansaya seorang aparat ingin menjualgerobak sebanyak 4 buah kemudiandengan peluang itu saya ambil tapiawalnya menyicil Rp500 ribu per

11 PuailiggoubatNO. 252, 15 - 30 November 2012

bulan tapi sekarang gerobak ini sudahjadi milik saya,” kata Yoel lagi.

“Dalam sehari roti bisa habis 15kotak dengan rata-rata hargaRp12.000 per kotak, dan ramainyabiasanya awal dan pertengahan bulankarena tanggal segitu orang gajian,kemudian kalau pendapatan perharinya Rp170 Ribu hingga Rp350Ribu, dan kalau penghasilan per bulanitu mencapai Rp2,5 Juta, kalau hasilkotornya hampir mencapai Rp5 Jutahingga Rp6 Juta,” Tutur Joel.

Beraneka rasa rasa roti bakaryang dijual Yoel, diantaranya roti bakarrasa keju, rasa coklat, rasa strawberi,rasa nenas dan rasa kacang. Ia punberjualan tidak jauh dari kostnya yangberada di daerah Purus, Kota Padang.

Bicara pengalaman hidupnya dikota Padang, Yoel bercerita satu halpengalaman hidup yang tidak bisadilupakannnya,” Waktu hidup diPadang pernah makan tepung dengancara dimasak seperti nasi karena uangtidak ada sepersen pun ditangan sayapada saat itu, dan itu pengalamanhidup tak pernah bisa saya lupakan,namun itu akan jadi motivasi,” kata priakelahiran 21 Februari tersebut.

Selain itu, karena tekananekonomi Yoel juga pernah dikeluarkandi setiap mata pelajaran di saat SLTA diPadang karena tunggakan SPP 4

bulan, “Kalau guru saya masukselalu disuruh belajar di luarkarena belum terbayar uang SPP,”lanjutnya lagi

Namun mujur beberapa bulanYoel menerima beasiswa darisekolahnya, dan Yoel sedikit leganamun masih terbeban denganbiaya hidup dan harus bekerjakeras pantang menyerah,”Kalausaya tidak akan merepotkan orangtua, karena kalau mengharapkansemuanya dari orang tua, tidakakan sanggup, akhirnya sayasambil bekerja di katering di Perkumpulan Sosial Katolik danPemakaman (PSKP) Santo YusufPadang dengan upah Rp50 perhari,” cerita Yoel lagi.

Uang dari hasil jual roti Yoeljuga dikirim kepada orang tuanyadi kampung,”Kalau uangnya lebihsaya selalu kirim kepada orang tuadi kampung, tapi kadangterkendala akses yang jauh danbiasanya lewat orang yang inginke kampung,” katanya.

Saat ini Yoel sedang kuliahsemester 9 jurusan sejarah diUniversitas Negeri Padang dankuliahnya di semester sebelumnyapun pernah terkendala karenakurangnya biaya.

(trs)

Page 12: Edisi 252

PuailiggoubatNO. 252, 15 - 30 November 2012

12

Page 13: Edisi 252

PuailiggoubatNO. 252, 15 - 30 November 2012

13

Page 14: Edisi 252

Saerejen membenarkan kerusakanjembatan yang dibangun tahun lalu itu.“Kita sangat menyayangkan jembatanyang dibangun tanpa sepenuh hati,karena hasilnya tidak dapat dinikmatidengan lama,” katanya pada Puailig-goubat, Jumat, 27 Oktober lalu.

Dikatakan Barnabas, jembatantersebut akan direhab secepatnya. “Iniakses masyarakat yang mau ke ladang,ke Malancan juga ke kandang ayam, ke

kolam ikan. Kalau ambruk maka sia-siapembangunan P2D Mandiri yang tahunini sudah bisa menghubungkan Malan-can-Sirilanggai,” jelasnya.

Bambang Sagurung

J embatan Dusun Sirilanggaiyang menghubungkan masya-rakat Dusun Sirilanggai

menuju Dusun Malancan di DesaMalancan Kecamatan Siberut Utaranyaris ambruk. Padahal jembatan itubaru dibangun akhir tahun 2011 melaluidana PNPM-MP.

Pembangunan jembatan dan jalansepanjang 161 meter menelan anggaranfisik Rp 109.250.000, ditambah biayaoperasional TPK (Tim Pengelola Kegia-tan) Rp3,45 Juta, biaya operasionalUPK (Unit Pengelola Kegiatan) Rp2,3Juta.

“Gimana bisa tahan jembatannya.Timbunan pondasi jembatan saja pakaibatang pisang. Kalau masih baru akanpadat, tapi karena pisang didalamnyasudah busuk tentu terperosok ke dalam,”kata Petrus Kurung Ogok warga DusunSirilanggai. “Mereka masukkan batangpisang itu, saya ada disana dan sayamelihatnya,” tambahnya.

Cor badan jalan untuk naik keatasjembatan tersebut sudah retak, demikianjuga halnya dengan tempat duduk yangterbuat dari cor semen itu sudah ambruk.Pondasi jembatan arah Sirilanggai mulairetak dan membahayakan bagi masyara-kat saat lewat jika terjadi banjir. “Kalaubanjir kuat, jembatan bisa ambruk karenapondasi jembatan sudah mulai retak,”kata Petrus.

Kepala Desa Malancan, Barnabas

Barnabas menambahkan, anggaranuntuk memperbaiki jembatan ini entahdiambil dari dana bantuan desa atauswadaya OMS yang ada di Desa Ma-

Polisi dan Tentara Gadungan Tipu Tiga Kepala DesaPADANG - Ronal (27) seorang pemu-da asal Taileleu Kecamatan SiberutBarat Daya yang diburu pihak kepo-lisian karena menipu masyarakat ak-hirnya berhasil dibekuk anggota Po-lsek Sikabaluan Kecamatan SiberutUtara. Ronal ditangkap di atas KM.Sumber Rezeki yang berangkat daripelabuhan Pokai Desa Sikabaluan me-nuju pelabuhan Muara Padang,1 No-vember lalu sekitar pukul 20.30 WIB.

Saat ditangkap, Ronal sempatmengelak dan mengaku bukan pelakupenipuan yang dituduhkan. “Diasempat mengelak saat ditangkap,”kata Briptu Baltasar, anggota polsekSikabaluan.

Saat diinterogasi di dalam kapal,Ronal mengaku menipu kepala DesaSaliguma. Dalam penipuannya Ronalmengaku anggota TNI Mentawaidengan pangkat Sersan Mayor. DiSaliguma ia meminta lahan yangmenurut pengakuannya untukpembangunan kantor TNI.

Sehabis melakukan penipuan diSaliguma, Ronal meminta kepala desauntuk mengantarkannya di DesaSirilogui dengan alasan ada yang akandiurus. Di Desa Sirilogui, Ronalbertemu kepala desa dan mengakusebagai guru, dengan nama Sandro. Ia

pun selama di Sirilogui tinggal di ru-mah kepala Desa, Muhammad Abet-nego.

Dari Desa Sirilogui, Ronal me-minta kepala desa untuk mengantar-kannya ke Sikabaluan karena adaurusan. Kepala desa pun mengantar-kannya dengan speedboat. Di Sika-baluan, Ronal langsung ke Dusun Siri-langgai Desa Malancan dan mencarisuku Sirileleu. Ronal mengaku bahwaia adalah suku Sirileleu. Selama diSirilanggai, Ronal makan dan tinggal dirumah anggota suku Sirileleu.

Anggota Polsek Sikabaluan ketikamendapat laporan akan penipuan ini,langsung memburunya di Dusun

Sirilanggai. Selama dua hari melakukanpemburuan, Selasa dan Rabu, 30-31Oktober, anggota Polsek Sikabaluantidak berhasil meringkusnya.Demikian juga halnya pada Kamis, 2November saat KM.Sumber Rezekimelakukan ceking tiket keberangkatanbagi penumpang, pihak kepolisianyang sedang mengawasi takmendapatinya. “Ternyata dia lewatpintu belakang saat kapal akan lepastali,” kata Baltasar.

Menurut keterangannya Ronal,kepada masyarakat ia mengaku pernahditugaskan di Aceh dan Ambon.Pakaian dinas aparat baik tentara danpolisi dibelinya di Bukittinggi. (bs)

Ternyata timbunanpondasi memakai batang

pisang, kalau terkenabanjir jembatan itu akan

ambruk.

Belum Setahun, JembatanPNPM-MP Sirilanggai Sudah Rusak

Kabupaten Mentawai Gelar RakorPembangunanTUAPEIJAT-Dalam rangka mempersiapkan program pembangunan2013, pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai akanmelaksanakan rapat koordinasi pembangunan Mentawai bersamapemangku kebijakan dan kepentingan guna pembangunan yang akandilaksanakan di tahun 2013 dapat disinergikan dalam bentukkegiatan di APBD 2013.

Acara tersebut akan dilaksanakan pada Senin-Selasa, 19-20November di Bundo Guest House, Jl. Raya Tuapeijat KM.6 SiporaUtara. “Ini dalam rangka meningkatkan pembangunan di Mentawai.Kita ingin belajar dari tahun-tahun sebelumnya. Keterbukaan itusangat penting dalam pembangunan,” kata Wakil Bupati MentawaiRijel Samaloisa saat dikonfirmasi Puailiggoubat, Rabu,14 Novemberlalu di rumahnya.

Dalam perencanaan pembangunan Mentawai tidak saja hanyadengan musrenbang yang dilaksanakan setiap tahunnya, namundengan cara rapat koordinasi umum secara bersama ini juga menjadisalah satu jalan. “Penyampaiannya ini langsung dan murni karenadisampaikan secara terbuka,” jelasnya.

Berdasarkan jadwal yang telah disusun, pada Senin 19 Novembernantinya acara akan dibuka langsung oleh Bupati Mentawai YudasSabaggalet sekaligus penyampaian pokok bahasan tentang strategidan kebijakan percepatan pembangunan kabupaten Mentawai.

Nantinya dilanjutkan dengan persentase, diskusi dan tanya jawabterkait dengan sinergisitas lintas sektor dalam percepatanpembangunan Mentawai. (bs)

Jalan ke Magosi Didatarkan

SALAPPA - Sepanjang 350 meter jalan menuju ke Magosi DusunSalappa Desa Muntei Siberut Selatan didatarkan warga secaraberkelompok dengan upah Rp3 juta.

Menurut Tim Pengelola Kegiatan, Lukas Sabojiat, jalan yangdidatarkan untuk memudahkan transportasi menuju perkebunanwarga begitu juga sebaliknya.

”Warga dan pemerintah sepakat mengawasi pembuatan jalanyang didatarkan agar memudahkan penggunaan gerobak,” katanyapada Puailiggoubat beberapa waktu lalu.

Jalan yang dibuka dari sudut akhir perumahan sosial di Salappamenuju Magosi dan Batbulu dipinggir aliran sungai Silak Oinan. (ls)

lancan, baik di Dusun Malancan maupunSirilanggai. “Kita akan usahakan per-baikannya dengan cepat,” katanya.

(o)

Puailiggoubat NO. 252, 15 - 30 November 2012MENTAWAINEWS 14

AMBRUK

JembatanPNPM-MP diSirilanggaibelum satutahun sudahambruk

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Page 15: Edisi 252

diterjang badai dan gelombang laut,Selasa 13 November lalu sekitar pukul18.30 WIB. Akibatnya beberapa wargamengungsi kerumah saudara mereka yang tinggal di bagian Dusun Tuapeijatserta tempat aman lainnya. Namun adajuga masyarakat yang memilih bertahandengan mengemasi barang-barang agartidak basah dan terbawa arus.

“Pasang naik dan gelombang masuklewat pintu belakang. Lantai dapur yangterbuat dari papan terapung, baru pukul03.00 dini hari kami baru bisa tenang,”kata Alim, salah seorang korban padaPuailiggoubat, Rabu, 14 November laluyang sedang memperbaiki beberapabagian dapur rumahnya.

Kata Alim, untuk mengantisipasiagar barang-barang tidak terbawa arusterpaksa diungsikan di rumah saudaraatau tetangga yang tidak kena air pasang.

Puailiggoubat NO. 252, 15 - 30 November 2012 MENTAWAINEWS15

Ratusan Rumah Warga TuapeijatDiterjang Gelombang

Badai bersama gelombanglaut dan pasang naik

membuat rumah wargaTuapoeijat yang tinggal dibibir pantai rusak diterpa

gelombang laut

Bambang Sagurung

R atusan rumah warga DusunJati Desa TuapeijatKecamatan Sipora Utara

“Sebagian kami letakkan di atas mejaagar aman,” katanya.

Hal yang sama juga dikatakan Uanwarga Dusun Jati, barisan rumah wargaDusun jati yang berjejeran dibibir pantaitergenang akibat gelombang laut yangdisusul badai. “Kalau tidak ada badai,

tidak berbahaya juga. Cuma kemarin itusaat pasang naik, badai juga mengamuk,”katanya.

Badan jalan sepanjang Dusun Jatiakhirnya dipenuhi sampah yang sebe-lumnya bertebaran di sepanjang pesisirpantai. “Pasir saja menimbun jalan. Inisudah dibersihkan saja,” tambahnya.

Demikian juga halnya warga yang

kamar yang bersebelahan dengan pe-nginapan Getsemani. “Karena hem-pasan gelombang ke Getsemani mem-buat gelombang menghempas ke arahjendela kamar,” katanya.

Demikian juga halnya Petrus Ku-rung Ogok, Kepala SDN 20 MalancanKecamatan Siberut Utara. Ia mengatakangelombang masuk ke bagian penginapan

lewat pintu belakang. “Kamar basahkarena pasang yang masuk,” katanya.

Wakil Bupati Mentawai RijelSamaloisa mengatakan pihaknya lang-sung memerintahkan semua jajaranterkait untuk mempersiapkan tempatevakuasi serta mengevakuasi warga.“Kita persiapkan tempat evakuasiwarga seperti di TPI (Tempat Pelel-angan Ikan) dan Polres,” kata RijelSamaloisa saat ditemui di rumahdinasnya, 14 November.

Selain mempersiapkan tempatevakuasi, Rijel juga meminta agar pihakdesa, dusun dan masyarakat yang adadi lokasi tersebut menjaga keamananrumah masyarakat yang ditinggalkan.“Kita minta mereka untuk menguncirumah warga, memastikan tidak ada apidan menjaga keamanan,” tambahnya.

Ia juga mengatakan, dalam situasibencana pihak pemerintah mesti harussiap ditengah masyarakat. “Ini yang kitaantisipasi saat-saat ada bencana.Bagaimana jadinya kalau bencana adatapi bupati dan wakil bupati tidak adaditempat. Makanya kalau bupati adaurusan di luar ibu kota kabupaten makasaya yang harus siaga di tengah masya-rakat,” kata Rijel. (o)

TUAPEIJAT - Untuk mengantisipasiancaman bencana ke depan sepertitsunami, abrasi air laut dan gelombangpasang, masyarakat yang ada di kawa-san pesisir pantai akan direlokasipemukimannya ke kawasan yang lebihaman. Hal ini dikatakan Rijel Samaloisa,Wakil Bupati Mentawai pada Puailig-goubat saat ditemui di rumahnya, Rabu,14 November lalu.

“Kita akan melakukan relokasi bagimasyarakat yang ada di kawasan pesisirpantai. Namun ini harus kita bicarakandengan masyarakat setempat, karenaharus ada dialog tentang hal ini,”katanya.

Kata Rijel, di Mentawai masihbanyak masyarakat yang tinggal dikawasan pesisir pantai yang kesela-matannya sedang terancam. Sepertihalnya masyarakat yang ada di DusunJati Desa Tuapeijat Kecamatan SiporaUtara, dimana rumah masyarakat sudahdekat di bibir pantai dan bahkan dihempasan gelombang. “Kita tidak mauada korban lagi. Cukuplah korban yangterjadi saat gempa dan tsunami kemarinini, itu menjadi pembelajaran bagi kita,kita tidak mau lagi masyarakat jadikorban,” katanya.

Selain soal keterancaman akankeselamatan warga, juga kawasanpesisir pantai harus ditata untuk tempat

Masyarakat di Kawasan Pesisir Segera Direlokasi

Dokter Kecil dari Sekolah

TUAPEIJAT - Dinas Kesehatan Mentawai terus memberikanpenyuluhan dan pemahaman akan pentingnya kesehatan di tengahmasyarakat secara dini. Salah satu di antaranya dengan melakukanpenyuluhan kesehatan di sekolah dasar serta memilih motivatorkesehatan di sekolah tersebut. Seperti halnya di SDN 13 Tuapeijat,SDN 16 Tuapeijat, dan SDN 18 Tuapeijat Kecamatan Sipora Utara.

“Kita memberikan penyuluhan kesehatan di sekolah-sekolahsecara dini. Dan kita sudah lakukan dibeberapa SD yang ada diTuapeijat,” kata Kepala Dinas Kesehatan dr. Warta Siritoitet padaPuailiggoubat, Selasa 13 November lalu di kantornya kilometer 4.

Dikatakan Warta, untuk memotivasi murid-murid SD yang telahmendapat penyuluhan kesehatan tersebut, pada Hari KesehatanNasional yang dilaksanakan pertama kalinya di Mentawai digelarlomba dokter kecil. “Kita berharap dengan adanya dokter kecil disekolah ini akan menjadi motivator bagi yang lainnya di sekolah,”katanya.

Selain itu kata Warta, dokter kecil di sekolah-sekolah tersebutnantinya akan membantu teman-temannya memberikan pengobatanbila luka di sekolah. “Mereka ada baju dokternya. Kita berharap daridokter kecil ini menjadi dokter besar dan nantinya betul-betul menjadidokter masyarakat ke depan,” harapnya.

Selain lomba dokter kecil, juga diadakan lomba balita sehattingkat kabupaten Mentawai. (bs)

wisata di Mentawai. “Kalau kita maulihat keindahan kawasan pantai seka-rang, pemandangan kita itu terhalangbangunan yang ada. Keaslian pantai itutidak terlihat,” katanya.

Bila penataan kawasan wisata dipesisir ini terlaksana dan dikelola dengan

baik akan menjadi salah satu aset daerahMentawai. “Sehingga masyarakat ataupegawai itu tidak menghabiskan uangnyadi Padang saja untuk berwisata, tapi bisaberwisata ke tempat wisata yang ada diMentawai. Perputaran uang di Menta-wai itu meningkat,” katanya. (bs)

Puskesmas Terapung Siap Layani KesehatanMasyarakat

TUAPEIJAT - Dua unit kapal puskesmas terapung atau puskesmaskeliling bantuan TVOne untuk Mentawai siap memberikan pelayanankesehatan bagi masyarakat di seluruh wilayah Mentawai. Hal inidikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai dr.Warta Siritoitet, pada Puailiggoubat, Selasa 13 November lalu.

“Dengan kapal ini kita berharap dapat membantu pelayanankesehatan bagi masyarakat,” katanya.

Ia juga mengatakan kapal ini nantinya, secara reguler akanberjalan dari satu daerah ke daerah lainnya yang ada di wilayahMentawai untuk melakukan pelayanan kesehatan. “Di kapal itu adadokter umum yang akan melayani kesehatan masyarakat, dan inigratis,” katanya.

Untuk satu daerah pelayanan yang dilakukan bisa dua hingga tigahari. “Untuk jalur sungai yang sulit dilalui dengan kapal puskesmaskeliling ukuran besar, maka yang akan digunakan itu nantinya kapalyang ukuran kecil. Sepanjang jalur itu bisa dilalui dengan kapalPuskesmas terapung maka sepanjang itu kita lakukan pelayanannya,”katanya.

Namun yang menjadi kendala yaitu lokasi-lokasi yang belummemiliki pelabuhan. “Seperti halnya di bagian pantai barat, Simalegidan Simatalu. Jadwal pelayanannya di masing-masing wilayah sudahdiatur,” katanya.

Menanggapi adanya puskesmas terapung, Wakil Bupati MentawaiRijel Samaloisa mengharapkan agar fasilitas yang ada ini dapatmembantu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. “Kita berharapmasyarakat dapat lebih terlayani dengan adanya puskesmas terapungini dan kita mengharapkan agar masyarakat memanfaatkan fasilitasini. Pelayanannya gratis,” katanya.

Untuk mempromosikan puskesmas terapung ini kepadamasyarakat, pada peringatan hari kesehatan nasional ke-48 tahun,Dinas Kesehatan Mentawai melakukan pelayanan gratis kepadamasyarakat di Puskesmas terapung, pelabuhan Tuapeijat KecamatanSipora Utara pada Sabtu, 10 November lalu. “Antusias masyarakatcukup tinggi. Kita berharap pelayanan kesehatan bagi masyarakatdapat lebih maksimal lagi,” kata Warta Siritoitet. (bs)

menginap di pengi-napan Getsemani,Cristine dan WismaBintang yang bagianbelakang penginapantersebut berhadapanlangsung dengan la-ut. “Untung sayacepat selamatkanhandphone, berkas-berkas urusan danbarang-barang. Ka-lau tiak semuanyasudah basah,” kataLigi Loers, KaurUmum Desa Malan-can yang menginapdi penginapan Cris-tine.

Gelombang ma-suk lewat jendela

TUAPEIJAT - KawasanTuapeijat dilihat dari atas KM Ambu-Ambu

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Page 16: Edisi 252

SuaraPuailiggoubat

16PuailiggoubatNO. 252, 15 - 30 November 2012

Pada bagian pembangunan yangterintegrasi di visi misi Yudas-Rijel, yang disampaikan pada

saat keduanya menjadi pasangan calonbupati dan wakil bupati, keduanyamenyebutkan tentang akandiintegrasikannya desa dan kota secaraharmonis. Integrasi ini dilakukandengan mengembangkan pusat-pusatspesialisasi produksi pertanian didesa-desa dengan dukunganpembangunan industri dan jalan.Spesialisasi produk unggulan tersebutadalah pertanian kakao dan rotan diPulau Siberut, pala dan nilam di PulauSipora, jagung dan karet di Pulau PagaiUtara dan Selatan. Untuk mendukungpusat-pusat spesialisasi komoditiunggulan tersebut, disetiap desa akandibangun standing capital budget,sebagai lembaga permodalan yang bisadiakses oleh masyarakat. Kalimatterakhir ini mememberikan penjelasanyang gamblang bahwa pelaku dalammembangun dan mengembangkansentra-sentra spesialisasi komoditiunggulan tersebut adalah masyarakatdi desa. Bukan perusahaan-perusa-haan perkebunan. Melalui strategi ini,keduanya berharap kegiatan pertanianakan semakin asleratif sehinggamempertinggi rung kerja di pedesaan.

Sebelum visi misi ini dibuat danmenjadi janji resmi yang merekatawarkan pada pemilih Mentawai,memang rencana perkebunan sawittelah hadir lebih dahulu. Karena izinlokasi untuk keempat perusahaantelah dikeluarkan sebelum prosespemilihan kepala daerah di mulai.Namun itu tidak berarti bahwarencana perkebunan sawit tersebutsama sekali tidak terhubung denganvisi misi Yudas-Rijel.

Hubungan tersebut dapat ditelu-suri melalui fungsi pemilihan umum.Selain untuk menyeleksi pimpinan,pemilihan umum juga berfungsi untukmelakukan seleksi atas pilihan-pilihankebijakan. Melalui izin lokasi, bupatisebelumnya Edison Saleleubaja bisadisebutkan telah menetapkan pilihankebijakan ekonominya dengan meng-undang investor untuk menguasaitanah-tanah di Mentawai. SementaraYudas-Rijel menawarkan pilihankebijakan ekonominya dengan pe-ngembangan rotan, kakao, pala, nilam,jagung dan karet dengan rakyat desasebagai aktor utamanya. Jika padasaat pemilihan kepala daerahmasyarakat memilih mereka, ituartinya masyarakat lebih memilihuntuk menerima kebijakan ekonomiyang mereka tawarkan dan membuangjauh-jauh pilihan kebijakan ekonomi

yang ditetapkan oleh Edison Saleleu-baja sebelumnya.

Adakah bantahan atas penarikanmakna seperti pada kalimat terakkhirparagraf di atas? Jawabannya ada.Bantahan tersebut adalah, jika padasaat proses pemilihan bupati danwakil bupati, visi-misi ini tidakterkomunikasikan dan tertransfor-masikan dengan baik. Sehingga padasaat pemilihan, pemilih sesungguhnyatidak sedang melakukan seleksi ataspilihan kebijakan yang ditawarkanoleh Yudas-Rijel, tetapi sedangmemberikan legitimasi atau perse-tujuan atas kebijakan-kebijakanbupati Edison. Maka pilihan pemilihatas Yudas-Rijel, lebih didasar-kan pada persepsi m e r e k a ,bahwa Yudas- R i j e lmerupakan re-presentasi pa-ling sempurnadari bupati se-belumnya un-tuk mewujud-kan gagasan-ga-gasan Edison.

Namun apapunfakta sebenarnya, doku-men visi misi tetaplahdokumen janji resmi,yang sacara moral danhukum harus dilak-sanakan. Ia mengikatsebagai sebuah kon-trak meskipun tidaktertuang dalampasal-pasal per-janjian dan tidakterbubuhi tanda-tangan para pihakyang mengikatperjanjian tersebut. Justru ketaatanpada dokumen yang tanpa tandata-ngan para pihak inilah, yang akanmenjadi ukuran kadar kualitas moralyang mereka miliki.

Kembali pada pokok judul tulisanini. Rencana perkebunan sawit yangsaat ini masih mungkin telaksana diPulau Pagai Utara, Pagai Selatan danSipora, dipastikan sedang mengan-cam hilangnya lahan untuk pengem-bangan pala, nilam, jagung dan karetseluas 20.000 ha seperti yang diimpi-kan Yudas-Rijel. Akan terjadi pe-nyempitan ruang yang dengan sendi-rinya akan menghilangkan prospekpengembangan sentra-sentra spesia-lisasi komoditi tersebut. Inilah yang

saya maksud dengan pembonsaianatas visi misi tersebut.

Saya sangat yakin, bahwa Yudas-Rijel sesungguhnya tidak percayabahwa sawit akan mampu memberi-kan kesejahteraan bagi masyarakatMentawai. Selama proses pemilihanbupati dan wakil bupati, Yudasberkali-kali menyebutkan tentangketidaksetujuannya terhadap rencanakehadiran perkebunan sawit diSiberut.

Dalam sebuah obrolan informalbaru-baui ini dengan wakil bupati,saya mengajukan pertanyaan tentangbagaimana sikap pemda jika masya-rakat setuju untuk menerima kehadi-ran perkebunan sawit? Beliau menja-wab: “masyarakat harus dicer-daskan”! Jika tidak salah mengambilkesimpulan dari obrolan tersebut,pesan dari jawaban ini jelas, bahwa

m a s y a r a k a t

ha rusdicerdaskan agar tidak

menerima kehadiranperkebunan sawit.

Karena itu, mengam-bangkan apakah perkebunan

sawit akan beroperasi atau tidakpada sikap masyarakat, sudah

tidak lagi tepat. Yudas-Rijel sudahharus tampil lugas dan gagah,

memimpin warga Mentawai mengga-galkan rencana perkebunan sawit.Dengan cara inilah visi misi merekaakan terselamatkan dari rongronganpihak-pihak yang ingin menjebakmereka menjadi penghianat atas janji-janji sendiri.

Karena itu, jika Yudas-Rijelyakin dengan kebenaran dan ketepa-tan visi misinya, mereka harusmembuktikan komitmen dan konsis-tensi mereka terhadap tawaranpilihan kebijakan ekonomi yangsudah mereka menangkan.

Hal-hal yang dapat mengancamrealisasinya harus sesegera mungkindisingkirkan. Salah satunya adalahdengan cara membatalkan izin lokasiperkebunan sawit yang sebelumnyasudah diberi-kan oleh Edison.Alasannya, selain bertentangandengan Perda RPJM yang disusun

Rencana Perkebunan Sawit:Membonsai Visi Misi Yudas-Rijel

oleh: Rifai Lubis

Menunggu KetegasanPemerintah Soal Sawit

Demi meningkatkan laju pertumbuhanekonomi di atas 7 persen, pemerin-tah kini tengah bernafsu memperkuat

basis ekonomi nasional melalui pemanfaa-tan dan eksploitasi sumberdaya alam se-cara maksimal. Salah satunya memperluasareal perkebunan sawit yang kini 7,3 jutahektar menjadi 20 juta hektar pada tahun2025 (sawitwatch).

Dengan target perluasan di atas duakali lipat luas perkebunan saat ini, akanterjadi konversi hutan menjadi perkebunansawit secara besar-besaran. Tak terkecualidi Mentawai. Empat perusahaan mendapatizin perkebunan sawit dari Edison Saleleu-baja, bupati Kabupaten Mentawai saat itupada 2010. Keempat perusahaan tersebutadalah PT. Mentawai Golden Pratama Palan-tation SK Nomor 188.45.61 Tahun 2010,PT. Siberut Golden Pratama Plantation SKNomor 188.45.60 Tahun 2010, PT. RajawaliAnugrah Sakti SK Nomor 188.45-205 Tahun2010 dan PT. Swasti Sidi Amagra SK Nomor188.45-206 Tahun 2010. Total luas lahanyang dicadangkan oleh keempat SK terse-but seluas 73.500 ha.

Namun pemberian izin dan rencana eks-ploitasi mendapat tentangan keras masya-rakat ketika itu. Ada 23 kampung, 20 sukudan 15 organisasi mahasiswa Mentawaiyang menentang. Disamping itu juga adadukungan kuat dari 102 organisasi peduliMentawai, ratusan akademisi dan aktivis.Aksi menentang keras itu memang cukupampuh menunda eksploitasi, namun secaradiam-diam kaki tangan perusahaan masihbekerja, berusaha terus mempengaruhi ma-syarakat agar memberi izin lahan diantaranya dengan kedok pendirian koperasi.

Kini mulai muncul konflik internal di te-ngah masyarakat antara yang menentangdan menerima. Bagi yang menerima, hadir-nya perusahaan tentu menjadi jalan pintaskeluarnya mereka dari himpitan ekonomi.Namun bagi yang menolak, keuntungan eko-nomi yang akan dinikmati dinilai hanya sesa-at namun dampak lebih jauh yang lebih pen-ting yakni hilangnya hak-hak mereka seba-gai pemilik tanah, sebagai sibakat polakuntuk menguasai lahan mereka sendiri.

Tanah bagi orang Mentawai memiliki artipenting baik secara adat maupun secaraekonomi. Hidup bergantung dari pertaniantentu menjadikan tanah sebagai sumberekonomi. Jika sumber ekonomi sudahdikuasai pihak lain, apalagi yang akanmereka punyai dan yang akan merekawariskan pada anak cucu nantinya.

Karena itu konflik internal dalammasyarakat harus diselesaikan. PemerintahKabupaten Mentawai harus tegasmenyatakan sikap, menerima atau menolakperkebunan sawit ini. Namun jika menilikdari visi dan misi Bupati Mentawai YudasSabaggalet dan Wakil Bupati Mentawai RijelSamaloisa, sawit bukanlah masuk ke dalamvisi dan misi mereka.

Sesuai visi dan misi saat pencalonandulu, pasangan kepala daerah ini akanmengembangkan sentra pertanian kakao,karet, jagung, rotan, pala dan nilam. Sawitsama sekali tidak pernah disebut-sebut.

Jikalau pemerintah saat ini padaakhirnya mengabulkan eksploitasi sawit,tentu mereka mengingkari visi dan misiyang telah mereka buat dulu. Maka itu,sikap tegas dari pemerintah sangatlah kitatunggu.

dari visi-misi tersebut, juga karenadalam proses pemberian izin lokasioleh bupati Edison, ditemukan cacat-cacat formal dan materil.

Adakah resiko dari tindakan ini?Jawabannya pasti ada. Namun padasoal ini, Yudas-Rijel tidak boleh takutmengambil resiko.

Melihat apa yang terjadi di tempatlain, bisa dipastikan masyarakatMentawai akan menanggungkan resi-ko, jika pekebunan sawit hadir diMentawai.

Antisipasi atas kemungkinanresiko ini, harus dilakukan oleh Yudas-Rijel. Sekalipun dalam kerangkaantisipasi tersebut, keduanya sangatmungkin menerima resiko. Bukankahpemimpin memang harus makin seringuntuk mewakilkan resiko dan deritayang akan ditanggungkan oleh masya-rakatnya, pada dirinya.

Menghitung resiko memang pen-ting, tetapi harus dilakukan dengananalisis yang kritis sehingga resikonya

bisa dikenali dengan baik, dansiasat atau resolusi yang baik jugabisa ditemukan. Bukan malahtersesat pada phobia resiko,dimana sosok pasti resikonya tidakbisa dikenali, tetapi yang bersang-

kutan dihantui ketakutan tak beru-jung. Karena itu, keberanian untukmengambil resiko, yang dilakukan de-ngan analisis yang kritis harusdilakukan.

Ada bagian hukum yang bisadimintai advis untuk pilihan tindakandan kebijakan yang aman secarahukum. Ada kesbangpolinmas yangbisa dimintai pertimbangan sosialnya.Ada beberapa SKPD yang harus lebih“diforsir” untuk melaksanakan prog-ram dan kegiatan yang lebihmenjanjikan kesejahteraan dari padaiming-iming kesejahteraan dari sawit.Intinya, ada perangkat daerah yangsemestinya bisa digerakkan untuk bisamengamankan agenda-agenda untukpelaksanaan visi-misi ini.

Jika Yudas-Rijel tidak beranimelakukan hal tersebut, maka menta-wai telah mendapat musibah dari ter-pilihnya pimpinan daerah yang tidakberani mengambil resiko. Lalu, bagai-mana cara terbaik kita saat ini untukmenyelamatkan visi misi Yudas-Rijel?Cara terbaiknya adalah - mari bersama-sama dan terus menerus - menyuarakanpenolakan terhadap rencana kehadiranperusahaan perkebunan sawit dalamsetiap kesempatan yang ada.

Dengan cara seperti itulah, kitamembantu mereka untuk terhindar daripengkhianatan terhadap janji-janjimereka pada masyarakat Mentawai.

Koordinator Divisi Hukum dan Kebijakan YCMM

Page 17: Edisi 252

Mengenai alat pertanian,penyuluhan di tingkat masyarakat,tenaga PPL di masing-masing desadampingan, pengadaan bibit, obat-obatan hama tanaman, itu semuatidak juga ada nampak hasil daripeningkatan produksi dimasyarakat. Seolah-olah hanyasekedar menjalankan program dandananya keluar, tidak mau tahudengan keberhasilan atausuksesnya suatu kegiatan di tingkatmasyarakat.

Disinilah sebenarnya Dinaspertanian untuk memfokuskankegiatan dengan melihat kondisi

Puailiggoubat NO. 252, 15 - 30 November 2012 PODIUM17

Tahun 80-an Mentawaimerupakan penghasil berasyang bisa memenuhi kebu-

tuhan masyarakat sendiri tanpaharus didatangkan dari tepi(Padang). Bahkan bahan panganmasyarakat sangat memadai darisawah dan membuat lumbung untukpersediaan beberapa bulan kedepan. Sistem pengelolaannyaberbentuk manual (menumbukdengan tangan), dan ada jugadengan mesin (heller).

Kala itu Mentawai masih meru-pakan kecamatan yang berada dibawah Kabupaten Padangpariaman.Bertanam padi saat itu merupakansalah satu program pemerintah dancukup berhasil, terbukti denganketersediaan bahan pangan diMentawai. Selain masyarakatbersawah, ada juga yang menanamsagu, pisang, dan tanaman umbi-umbian sebagai makanan lokal yangtetap diolah dan dibangun sebagaipenunjang bahan pangannya.

Pada masa itu, masyarakat masihmenggunakan sistem barter dalamjual beli. Misalnya masyarakatmembutuhkan barang dalam bentukalat masak atau kebutuhan pakaian,pembayaran yang dilakukan denganmenukarkan beras atau padi sekiankilo sebagai alat transaksi sesuaidengan kesepakatan kepada penjualuntuk mendapatkan barang yangdiinginkan.

Namun kini, kondisi berbalik.Sebagian besar bahan pangan diMentawai didatangkan dari KotaPadang. Semangat masyarakatuntuk mengolah dan bertani kinimemudar, seiring melimpahnyaketersediaan pangan di pasar.

Dengan ekonomi yang masihlemah, membeli semua bahan pa-ngan tentu akan terasa memberatkanmasyarakat. Sementara dari sisipertanian, banyak faktor yangmenyebabkan semangat bertanimemudar seperti kurangnyapemahaman sistem pengelolaan,belum mempunyai pembekalanpenyuluhan tentang pertanian,penyakit hama tanaman yang selalumengganggu sehingga mengurangihasil produksi, kemudian hasilpertanian masyarakat dijual ditempat penampung (agen) denganharga rendah.

Kenyataan yang kita lihat se-

taniannya yang belum fokus dalamsatu komoditi. Masyarakat berco-cok tanam sesuai tren. Kalau hargakakao lagi naik masyarakat beramai-ramai tanam kakao, kemudian kalaunilam harganya naik masyarakatberalih ke tanaman nilam dan begitujuga seterusnya dengan komoditiyang lain sehingga tanaman yanglainpun terabaikan perawatannyayang sebenarnya juga mempunyainilai jual. Misalnya dalam satu lahanada berbagai komoditi atau jenistanaman di dalamnya perlu pera-watan maksimal, apa lagi dengan didukung juga luasan area dan tanah

mengalokasikan kebutuhanpertanian masyarakat. Kalau dalamsatu daerah masyarakat meggelutitanaman kakao pasti sangatgampang, apa yang harusdipersiapkan dan dilaku-kan olehDinas Pertanian pada daerahtersebut. kemudian di daerah lainmisalnya masyarakat bertanimenggerakkan sawah, otomatispemda juga sudah tahu apa yangharus dibutuhkan masyarakat untukmeningkatkan produksi pertanian-nya.

Mungkin saja Dinas Pertanianmempunyai perencanaan itu tapi

Dinas Pertanian Melayani Siapa?oleh: Nikman Sanene’

Staf Yayasan Citra Mandiri Mentawai

karang masyarakatdengan sistempengolahan per-

tanian masyarakat,sehingga pemdasendiri gampang

peningkatan dan menyejahterakanmasyarakat Mentawai, maka dari itupemda kembali menganggarkandana di sektor pertanian dalamAPBD Tahun 2012 dengan totalanggaran Rp21,05 Miliar.

Peruntukan belanja pegawai itusendiri menghabiskan Rp15,50Miliar. Sementara dari 16 itemkegiatan yang dilaksanakan perun-tukan langsung untuk masyarakathanya Rp5,54 Miliar. Jelas bahwadari realisasi APBD tahun 2012anggaran itu lebih banyak untukbelanja pegawai.

Dari beberapa rincian APBDTahun 2012 kegiatan yang palingbesar menyerap dana yaitu pemba-ngunan pabrik pengolahan pascapanen sawah Rp6,18 Miliar. kemu-dian anggaran penyuluhan danpendampingan petani disiapkananggarannya Rp268.494.500, ang-garan lain yaitu pengadaan hellerRp223juta, kemudian anggaranmesin perontok padi Rp211,9juta,dana pengadaan kakao (coklat)Rp501.352.000, selanjutnya ang-garan peningkatan produksi danmutu tanaman tahunan (kelapa)total anggaranya Rp536.324.00,pengawasan dan pengendalian OPTpangan dan holtikulturaRp264.290.000, lalu dana rehabilitasisawah (Sipora Utara) Rp329,2juta.Ada juga pembangunan jaringanirigasi tetes di Sipora Utara dengantotal anggaran Rp801.102.500,untuk jalan usaha tani masih SiporaUtara dengan anggaran Rp1,52Miliar. ada juga pengalokasian cetaksawah dengan anggaranRp171.979.600.

Melihat rincian dana tersebutsangat meyakinkan kita bahwaprogram dan pelaksanaan kegiatanyang ada di sektor pertanian iniberjalan dengan lancar sesuaidengan apa yang diharapkan ma-syarakat, sehingga menjadi moti-vasi dan dorongan untuk mening-katkan mutu dan hasil produksiyang lebih baik dan berkualitas.

Kita lihat saja apakah DinasPertanian Mentawai mampu menge-lola anggaran dan mengaloka-sikannya sesuai dengan peruntukandan kebutuhan di tingkat masya-rakat secara merata dalam mening-katkan ekonomi dan kesejahteraanmasyarakat dari sektor pertanian.

yang diolah masyarakat sangat luasdibandingan dengan kota lain,artinya tanah yang dimilikimasyarakat statusnya adalah tanahulayat tidak ditentukan batas bera-papun lahan pengolahannya. Belumlagi ada perladangan masyarakatyang berbeda daerahnya tentumembutuhkan waktu dan proseslama untuk mengolahnya. Inikadang menjadi rutinitas masyarakatsehari-hari bahkan menginap diperladangan beberapa hari.

Kalau kita melihat program DinasPertanian Mentawai saat ini, belumada peningkatan yang signifikan.

wilayah apa yang cocok untukdigerakkan dalam pertanian masya-rakat di wilayah yang bersangkutan.Pemda juga seharusnya dalam halini di sektor pertanian mempunyaimapping plan (titik lokasi) ataukontrol mengidentifikasi pertanianmasyarakat yang ada di Mentawai,misalnya masing-masing daerah itupertaniannya pasti berbeda, apayang digeluti masyarakat dan apayang dominan yang dihasilkan.

Dengan adanya titik peta peren-canaan atau kontrol, barulah pemdabisa mengontrol dan mengukurpeningkatan dan keberhasilan per-

banyak kegiatan yang tidak berjalankarena mungkin berbagai alasanyang tidak jelas sehingga programtersebut tidak ada tindak lanjutnya.Sementara dana tersebut sudah adadalam Jabaran APBD ditahun-tahunsebelumnya. Artinya target yangdiharapkan di dinas pertanian tidaktercapai, peningkatan pertaniantidak ada perubahan.

Upaya Pemda Mentawai dalamsektor pertanian yang menjadiprioritas dalam visi misi bupati danwakil bupati mengatakan bahwapertanian merupakan salah satusektor unggulan di Mentawai dalam

Page 18: Edisi 252

di kawasan Terminal BBM PertaminaTeluk Kabung menyebabkan macetnyadistribusi BBM ke SPBU di Padang.Akibatnya selama tiga hari lebih,masyarakat mengalami kelangkaanBBM.

Aksi unjuk rasa itu terjadi padaSelasa, 6 November lalu dimana sejum-lah warga merusak sejumlah fasilitasseperti kaca kantor, mobil kantor danmenghalangi pintu masuk dan keluarmobil tangki.

“Akibat pengrusakan fasilitastersebut, Pertamina sedang mengupa-yakan memenuhi kebutuhan untuk 101SPBU di Sumatera Barat, caranyamenyuplai BBM dari Riau untukSPBU di Sumbar dan tadi siang sudahdiputuskan,” kata Fitri Erika, AsistenManager External Relation PertaminaSumbagut lewat melalui siaran persnyakepada media.

Katanya kondisi ini tidak memung-kinkan penyaluran BBM dari TelukKabung karena sampai saat ini ratusanmassa mengepung terminal itu. Bahkan

Patrisius Sanene’

A ksi unjuk rasa sejumlah sopirdan kernet mobil tanki BBMyang menjadi pekerja informal

19PuailiggoubatNO. 252, 15 - 30 November 2012

Selama tiga hari,masyarakat di Kota

Padang kesulitanmendapat premium dan

solar. Antrean panjangterjadi di sejumlah SPBU.

Sopir Demo Pertamina, BBM Langka

PADANG - Kawasan Batu Busuk,Kecamatan Pauh, Kota Padang yangdua kali terkena longsor dan banjirbandang pada Juli dan September2012 lalu, ditanami 6.500 pohonberbagai jenis. Penanaman yangdilakukan atas kerja sama masyarakatsetempat dengan Yayasan Idep,Sampoerna dan Pemko Padang mulaidilakukan sejak Sabtu 3 Nobemberlalu.

“Bantuan bibit pohon ini bergunauntuk kami. Pohon-pohon tersebutkita tanam di titik-titik bekas longsordan juga ladang milik masyarakat.Setelah 6.500 bibit pohon ini, kamimasih akan meneruskan menanampohon,” kata Ibrahim, salah satutokoh masyarakat setempat, Senin 5November lalu.

Jenis pohon yang ditanam di arealtersebut antara lain, surian, mahoni,bayur, pulai, durian, petai dan karet.“Di antara pohon yang ditanam jugakita harapkan berguna untuk

meningkatkan ekonomi masyarakat,”katanya.

Koordinator Program YayasanIdep Immanuel Harjo Pradotomengatakan, penanaman berbagai jenispohon tersebut, selain diharapkan bisamengurangi risiko bencana longsor danbanjir bandang di masa datang jugauntuk merehabilitasi kawasanperbukitan.

“Penanaman pohon hanya salahsatu jalan untuk mengurangi dampakrisiko banjir dan longsor pada levellokal. Bukan hanya ini yang harusdilakukan, tapi menyeluruh dari huluhingga ke hilir,” katanya.

Menurut Harjo, selain di BatuBusuk, Padang, pihaknya juga bekerjasama dengan Sampoerna dan PemkoPadang juga menanami 500 pohon diKawasan Malvinas yang direncanakanmenjadi hutan kota. “Hutan kota inipenting. Hal yang banyak dilupakankota-kota lain,” ujarnya.

Koordinator Idep Padang Dedi

Triadi menambahkan, selain di KotaPadang, bekerja sama dengan Korem032 Wirabraja, Yayasan Idep yangkonsen pada upaya penguranganrisiko bencana ini juga akan menanami4 ribu bibit pohon di kawasan DanauSingkarak.

“Total untuk Kota Padang danSingkarak 11 ribu batang bibit pohon.Kita berharap, penanaman pohon inibukan saja bisa kita lakukan ketika adabantuan dari perusahaan dan LSM,tetapi juga mengharapkan partisipasiyang lebih luas.”

Menurut Dedi, untuk membelibibit pohon hanya butuh Rp1.500 perbatang. “Ke depan kita akan cobamenggalang dukungan masyarakatsesuai kemampuan untuk memperluasgerakan menanam pohon tersebut.Bila makin banyak masyarakat yangpeduli pada penanaman pohon, upayamengurangi dampak risiko bencanadan merehabilitasi hutan kita akancepat terlaksana,” katanya. (rus)

Daerah Longsor dan Banjir Bandang Ditanami6.500 Pohon

massa juga melakukan aksi pengrusakanfasilitas seperti kaca kantor, mobilkantor dan menghalangi pintu masuk dankeluar mobil tangki. Ini akan akanberlangsung sampai Terminal BBMTeluk Kabung kembali normal.

Padahal sejak Senin kemarin, Pertamina sebenarnya telah memulailayanan BBM ke konsumen dengan

menerapkan sistem baru distribusi.Sistem baru inilah yang menjadi pemicudemo.

“Sistem baru tersebut berupaimplementasi loading order (LO) nonfisik berupa sistem pengaturan mobiltangki dan supir sesuai yang terdaftarsecara resmi, tapi sistem ini yangditentang massa dan sopir tangki di

Pemprov Sumbar Dukung PembentukanLembaga Sensor Film

PADANG-Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno mengatakanpihaknya mendukung rencana pembentukan Lembaga Sensor Film(LSF) Daerah, karena telah menunjuk Padang sebagai salah satu dari10 daerah yang akan didirikan lembaga tersebut.

“Kita menyambut baik rencana dari LSF yang akan membentukperwakilan di daerah, sehingga ke depan perlu dirumuskan untukdapat disinergikan, baik soal tempat, organisasi dan anggarannya,”kata Irwan Prayitno di Gubernuran Sumbar,Padang, Selasa 6November lalu.

Menurutnya, eksistensi dari LSF tidak perlu diperdebatkan lagi,karena kehadirannya sudah menjadi kebutuhan untuk menjadipenetrasi budaya luar. Sebab, budaya satu negara dengan yang lainnyacukup berbeda, artinya apa yang dibolehkan adegan film di negara-negara barat, belum tentu cocok dengan budaya Indonesia. “Budayasatu negara dengan negara lain berbeda-beda. Maka dalammemproduksi suatu film bagi suatu negara negatif beberapaadegannya, tapi di barat sudah hal yang biasa,” katanya. (rus)

Bungus itu,” sebutnya.Padahal dengan sistem LO ini

Pertamina menjamin BBM dikirim ketujuan SPBU sesuai dengan mutu danjumlah dan diangkut langsung oleh supiryang terdaftar resmi di Pertamina.“Sistem ini sudah berhasil diterapkandi Surabaya, Malang, Madura, TanjungWangi, Padalarang, Sanggaran, Manggis,Makassar, Balikpapan, Samarinda,Panjang, Siak, Jambi dan Medan,”ujarnya.

Akibat unjuk rasa yang dilakukandi terminal Pertamina Teluk KabungPadang, mengakibatkan sejumlah SPBUdi wilayah Kota Padang kehabisan stokpremium.

Dari pantauan Puailiggoubat di

lapangan setidaknya ada tujuh unitSPBU yang kehabisan stok BBMumumnya premium, seperti di SPBUPutra Suka Indonusa, di jalan KhatibSulaiman, di lokasi ini kehabisan stokpremium sejak kemarin dan rencananyahari ini pukul 15.00 WIB akan masukstok sebanyak 12 kiloter atau 12 ribuliter.

“ Kita memang kehabisan stokpremium sejak kemarin, dan barusan inikita juga kehabisan stok pertamaxsementara solar masih ada. Memangumumnya kendaraan butuh premium,”katanya Pengawas Umum SPBU PutraSuka Indonusa, Sutan Sofyan, Kamis 8November.

Selain itu di Khatib Sulaiman adajuga SPBU milik pertamina di daerahini antrean roda dua mencapai ratusanunit, pemandangan ini tidak sepertibiasa, dalam sehari atrean hanyamencapai puluhan kendaraan roda duadan tidak sampai seratus, begitu jugakendaraan roda empat juga antre panjangmembuat ruas jalan utama Kota Padangini macet.

Di SPBU di Ranah Minang, jugamengalami hal yang sama juga terjadiantre panjang, pada saat Okezone beradadi lokasi pukul 13.30 WIB mobilpengangkut BBM sedang mengisi BBMpremium. “Minyak bensin habis pak,”kata salah seorang petugas.

SPBU di Lubuk Begalung juga habisstok, di SPBU jalan Sutan Syarir, MataAir mengalami hal yang sama. Tak hanyadi SPBU jalan By Pass KM 15 dekatUniversitas Baiturahmah juga habis.SPBU di Lubuk Buaya jalan Adinegorojuga mengalami hal yang sama. SPBU dijalan Veteran Padang mengalami hal yangsama dan di perkirakan masih banyakSPBU yang mengalami kehabisan stokBBM. (o)

PREMIUM HABIS - SPBU Khatib Sulaiman Padang kehabisan stok BBM jenis premium akibat mogoknya sopirpengangkut BBM dari Pertamina Bungus Teluk Kabung Padang

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Page 19: Edisi 252

TURUK LAGGAI - Acara turuk laggai dalam perayaan HUT Sumpah Pemudadi Sikabaluan

19PuailiggoubatNO. 252, 15 - 30 November 2012

Dana Beasiswa Macet, MahasiswaMengeluhkan Biaya Hidup

Akibat macetnya danabeasiswa, mahasiswaterpaksa bergantung

pada kiriman dariorangtua di kampung.

Patrisius Sanene’Bambang Sagurung

lui beasiswa non PNS Dinas PendidikanKabupaten Kepulauan Mentawai me-ngeluhkan macetnya pencairan danabeasiswa.

Dana beasiswa yang macet berupabiaya hidup sebesar Rp1.000.000 perbulan per orang yang belum dibayarkansejak Agustus lalu.

Leonardus Tatebburuk, salah satumahasiswa STIKES Ranah MinangPadang mengatakan, sementara biayahidup masih ditanggung oleh pribadi.“Sejak pengurusan administrasi masihtanggungan pribadi, dan belum sepersenpun yang diberikan oleh pemerintah,”katanya kepada Puailiggoubat Selasa 13November lalu.

Kondisi ini, menurut Leo, membuatmereka harus pintar-pintar mengakalibiaya yang dikirim orangtua meliputiuang kos dan makan sehari-hari. “Namunkami tentu tidak bisa bergantung terus

S ejumlah mahasiswa Menta-wai yang kuliah di STIKESRanah Minang Padang mela-

PADANG - Tim SMPN 1 Siberut Uta-ra berhasil meraih juara dalam lombaturuk laggai dalam rangka memperi-ngati Sumpah Pemuda tahun 2012 diKecamatan Siberut Utara, Sabtu 3November lalu. Turuk laggai yangdilombakan diantaranya untuk turukuliat bilou sebagai tarian wajib danuliat Manyang sebagai tarian pilihan.

Sementara untuk juara dua masihdiraih SMPN 1 Siberut Utara, juaratiga diraih SD Fransiskus Sikabaluan.

“Ini sebagai ajang untuk memperke-nalkan budaya pada pelajar dan jugamasyarakat,” kata Salim Tasirilotik,panitia peringatan Sumpah Pemudapada Puailiggoubat, Sabtu, 3 Novem-ber lalu.

Menariknya dalam acara lombaturuk laggai kali ini, setelah penam-pilan semua peserta, ketiga dewan juriyang memberikan penilaian diantara-nya Salim Tasirilotik dewan pengurusAliansi Masyarakat Adat Peduli Men-

tawai (AMA-PM) Kabupaten Men-tawai, Robertus Supaan guru bidangstudi Muatan lokal budaya Mentawaidi SD Fransiskus Sikabaluan yangberatar belakang dari Desa Simatalu,Yustinus Tapai guru bidang studiMuatan Lokal Budaya Mentawaiyang juga berlatar belakang dari DesaSimatalu memperagakan cara memain-kan gajeumak kepada tim yang bertan-ding dan juga masyarakat yang hadir.

“Kita sengaja mendemonstrasi-kannya karena dari peserta yangtampil, yang memainkan gajeumak adayang keliru. Mereka memainkannyaterlalu cepat sehingga hentakan kakipenari turuknya tergesa-gesa dan taklagi seirama,” kata Yustinus Tapai.

Selain itu hari peringatan SumpahPemuda ini juga diperlombakan laguMentawai kategori umum baik anak-anak hingga dewasa. Untuk juara Idiraih Widya, juara II diraih RelaSalelenggu (SMAN 1 Siberut Utara),juara III diraih Paulus (SMAN 1Siberut Utara) dan kategori faforitdiraih Agnes Sikaraja (SD FransiskusSikabaluan).

Sementara untuk lomba tariktambang ibu-ibu juara I diraih SuperJunior (Dusun Nangnang), Juara II

SMPN 1 Siberut Utara Juara Turuk Laggai HUT Sumpah Pemuda

Dinas Pendidikan menunda pencairandana beasiswa bagi mahasiswa STIKEShingga data base diperbaiki dan sisanama yang tercecer anggarannya diako-modir dalam APBD Perubahan 2012.“Dari pada kami membayar beasiswakepada 86 orang saja, nanti yang tercecernamanya bisa protes, lebih kami tundasembari menunggu APBD P disahkan,”katanya.

Saat ini, jumlah mahasiswa yangdikuliahkan di STIKES Ranah Minang118 orang, Universitas Bung Hatta 42orang, Universitas Baiturrahmah duaorang dan beberapa perguruan tinggilainnya seperti Unand dan di Jawa.

Beasiswa non PNS ini diberikanPemkab Mentawai bagi lulusan SLTAyang lolos tes di perguruan tinggi yangbekerjasama dengan pemda. Beasiswameliputi uang kuliah dan biaya hidupper bulan. Untuk Kota Padang danYogyakarta diberikan biaya hidup Rp1Juta per orang per bulan. Sementaradaerah lain berkisar Rp1,5 Juta hinggaRp2 Juta per orang per bulan.

“Minggu depan saya akan kePadang mengurus beasiswa ini yang akandibayarkan mulai Agustus hinggaDesember,” janji Serma. (o)

bkan adanya kesalahan dalam data basemahasiswa yang menerima beasis-wa.

“Yang ikut tes dari lulusan SLTAketika itu ada 156 siswa, sementara yanglolos tes 86 orang, namun setelahdilakukan pengecekan kedua ternyata

ada kesalahan data sehingga ada be-berapa orang yang tidak masuk dalamdata base beasiswa,” kata Serma kepadaPuailiggoubat di kantornya di Tua-peijat, 13 November 2012.

Akibat kesalahan data tersebut,

Gedung TK Sirisurak Belum Bisa Dipakai

SIRISURAK-Gedung TK di Dusun Sirisurak Desa Saibi SamukopKecamatan Siberut Tengah yang di bangun tahun 2012 lewat PNPMbelum bisa di pakai.

Menurut Kadus Sirisurak Marsono Sabeilai, gedung TK ini sudahselesai di bangun dan tinggal pemakaiannya saja,tetapi belum bisa difungsikan karena belum ada serah terima. “Serah terima dari PNPMbelum ada, kalau sudah ada itu baru bisa di pakai,” katanya 30Oktober lalu.

Dari pantauan Puailigoubat saat itu, gedung TK tersebutsepertinnya tidak terawat pekarang dan lingkungan di sekitarnyabersemak.Gedung TK ini merupakan anggaran PNPM-MP 2011bersamaan dengan jalan sepanjang 1.200 meter dan masihterbengkalai 472 meter di tambah 92 karung rumput gajah minidengan dana Rp11 juta terbuang percuma.Total anggaran keseluruhanPNPM-MP 2011 tersebut senilai Rp300 juta. (rr)

kepada orangtua di kampung karenamereka juga hidup seadanya,” kata Leo.

Menanggapi macetnya dana beasis-wa tersebut, bendahara beasiswa nonPNS Dinas Pendidikan MentawaiSermalina Maria mengatakan diseba-

diraih ibu-ibu Muara (Dusun Muara),dan juara III diraih SMAN 1 SiberutUtara. Untuk bapak-bapak, juara Idiraih Maju Terus (Dusun Muara),juara II tim Policoman, juara III

SMPN 1 Siberut Utara. Untuk kategianak-anak juara I putra Giloro, juara IIRifkil, sementara untuk kategori anak-anak putri juara I Ceribel, juara IISuper Junior. (bs)

KAMPUS - Kampus STIKES Ranah Minang

FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Page 20: Edisi 252

20PuailiggoubatNO. 252, 15 - 30 November 2012

Perempuan-PerempuanPerkasa dari Malancan

Berbagai pekerjaandilakukan para ibu demi

membantu ekonomikeluarga, mulai dari

mengangkat semen, pasirhingga memasak untuk

pekerja proyek.

menyambangi Rumina, ia menuturkanbaru baru empat zak ke lokasi. “Untukdi lokasi yang datar kita gunakangerobak, kemudian saat ditanjakan kitamengangkatnya,” katanya.

Masuknya pembangunan di Dusun

Sirilanggai Desa Malancan untukpembangunan jalan lingkar dusun danjalan antar dusun menjadi berkah bagimasyarakat setempat, khususnya bagimasyarakat yang mendapat peran diOMS dan juga yang mau bekerja dalam

pembangunan tersebut. Seperti halnyaRumina.

Selain Rumina, perempuan lainnyamengambil peran lain dalampembangunan. Seperti halnya Sustiani.Ia setiap pagi hingga sore hari berada dilokasi pembangunan jalan Sirilanggai-Malancan, tepatnya di mana suaminyabekerja. Peran yang diambilnya yaitumemasak makan dan minum suami dan

pekerja lainnya. “Kita tidak sendiri,sama-sama dengan ibu-ibu lainnya yangsuaminya bekerja di OMS ini,”jelasnya.

Hal yang sama juga dilakukanJulianna. Saat suaminya bekerja denganpekerja OMS lainnya, ia bersama ibu-ibu dalam kelompok tersebut sibukmemasak makan dan minum. “Menjelassiang kami buatkan minum. Siangnyamakan, kemudian buat minum lagi. Kitapulangnya sore setelah siap kerja,”katanya.

Untuk memudahkan aktifitas ibu-ibu memasak, pekerja masing-masingOMS terlebih dahulu membuat pondok-pondok sederhana yang nantinyadigunakan untuk tempat ibu-ibumemasak, empat makan dan juga untuktempat istirahat.

Berdasarkan pantauan Puailig-gobat, selain ibu-ibu yang mengangkatsemen dan juga memasak, ada juga ibu-ibu yang membantu-bantu untukbekerja langsung di OMS. Peran yangmereka ambil diantaranya mengambilpasir untuk diaduk dan mencurahkanpasir yang telah diaduk dengan semen.Ada juga ibu-ibu yang bekerja untukmengambil pasir di dalam sungai sebagaibahan material pembangunan lingkardusun dan antar dusun yang merekaharapkan selama ini. (r)

dibungkus dengan kain sarung. Teriksinar matahari menyengat dikulit,sehingga keringat Rumina bercucurandisekujur tubuh. “Sudah biasa jugamengangkat,” katanya singkat padaPuailiggoubat, Kamis, 1 November lalu.

Rumina sengaja mengambil peranuntuk membantu keluarga memenuhikebutuhan hidup. Ia mengangkat semendari Dusun Sirilanggai menuju lokasiOMS pembangunan jalan Sirilanggai-Malancan sejauh 3 kilometer. Untukupah angkat semen Rp15 ribu per zak.“Sebenarnya yang punya OMSmemberikan Rp30 ribu untuk satu sak,untuk dari Pokai-Sirilanggai uangojeknya Rp15 ribu kemudian dariSirilanggai ke lokasi OMS kita lagi yangangkat dengan upah Rp15 ribu,”jelasnya.

Siang itu saat Puailiggoubat

Bambang Sagurung

R umina (35) tak terbebanimembawa semen seberat 50 kgdi punggungnya yang

SIKABALUAN- Akibat hujan lebat disungai dibagian Desa Monganpoulamembuat air yang mengalir ke MuaraSikabalun tersebut keruh Selasa, 30Oktober lalu sekitar pukul pukul08.00 WIB.

Derasnya air sungai ini dimanfa-atkan tiga orang ibu-ibu menanggukikan di pintu Muara Sikabaluan denganke dalam sampai ke pinggang mereka.Sambil berjalan, mereka mendorong

tangguk ikan yang sedang ada di dalamair. Mereka membenam tangguk dariarah laut dan di dorong menuju tepi.

Meski kondisi air dingin dangelombang besar ditambah derasnyasungai namun mereka tidak menghi-raukannya. Banjir tak selamanya jadibencana. Ada hal yang positif dapatdiambil ketika banjir datang.”Kalaubanjir seperti ini banyak ikan kecil danudang,” kata Ta’urei Leppa.

Biasanya hasil tanggukan merekauntuk dijual, itupun kalau banyakkalau tidak hanya untuk kebutuhankeluarga. Kalau ikan-ikan kecil padaumumnya untuk kebutuhan keluargadan biasanya dimasak di dalam bambuatau direbus atau kadang dimasak da-lam daun sagu. “Udang biasanya diju-al, apalagi banyak dapat,” katanya.

Udang yang mereka tangkapbiasanya dijual mulai dari harga Rp10-20 Ribu per mangkok. “Kadang tidaksampai di rumah sudah habis dibelisama orang. Dalam sehari itu minimaldapat Rp20 Ribu hingga Rp100 Ribu.Tergantung rezeki juga,” kata Anjelayang ikut menangguk ikan.

Ibu-ibu yang menangkap ikandengan tangguk ini biasanya berangkatdari rumah saat subuh, kemudianmereka langsung turun ke dalam airuntuk menangkap ikan. Merekamenangkap ikan ini biasanya di sekitarmuara sungai hingga pertalian air.“Kita berangkatnya sama-sama danpulangnya juga sama-sama. Soal hasilitu tergantung rezeki masing-masing,”tambah Anjela.

(bs)

Menangguk Rezeki Saat Banjir

Nelayan Sikabaluan Panen Ikan

PADANG - Setelah mendapat bantuan dari Kementerian Kelautanmelalui Dinas Kelautan dan Perikanan Mentawai pada Oktober lalu,kini nelayan yang ada di Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara mulaimemanen ikan ambu-ambu sejak minggu kedua Oktober hinggaminggu kedua November.

Nelayan yang biasanya melaut pada pagi atau sore hari, kini dalamsehari bisa tiga kali berangkat melaut dengan hasil tangkapan banyak.“Kita sekali berangkat itu dapat satu karung beras panda ikan ambu-ambu kecil,” kata Leo Batu salah seorang nelayan Sikabaluan padaPuailiggoubat, Sabtu, 2 November lalu.

Pada awal panen, ikan ambu-ambu ini harga jual masih Rp20 Ribuper ikat. Dalam satu ikat sekitar 15-20 ekor ukuran dua jari orangdewasa. Namun karena ambu-ambu sudah banyak keluar hargakembali urun dari Rp10-15 Ribu per ikat. “Ini yang menjadikelemahannya. Saat banjir kadang tidak jadi untung lagi,” katanya.

Hal yang sama dikatakan C. Incong, nelayan lainnya. “Pokoknyabetul-betul panen ambu-ambu sampai sekarang. Asal ke laut tidakmungkin tidak dapat,” katanya.

Harga jualpun semakin lama semakin turun hingga Rp5 Ribu perikat. Oleh nelayan lainnya, ikan ambu-ambu ini mereka asap (salai)agar tahan dan juga biar ada variasi. “Orang sudah bosan juga denganikan basah. Makanya disalai,” jelasnya.

Untuk harga ikan ambu-ambu asap mulai Rp5 Ribu dengan 7-8ekor dan juga ada yang dijual per kilogram Rp20 Ribu yang isinya 18-25 ekor. “Sebelum ikan ambu-ambu banyak keluar hasil masihsampai dalam seharinya Rp100-300 Ribu. Namun sekarang tidak lagi.Untuk Rp50-100 ribu sudah susah ,” katanya. (bs)

MENANGKAP IKAN - Ibu-ibu di Sikabaluan menangguk ikan di pantai Sikabaluansaat banjir

ANGKAT SEMEN - Seorang ibu mengangkat semen demi upah Rp15 ribu untuk jarak 2 KM

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Page 21: Edisi 252

Puailiggoubat NO. 252, 15 - 30 November 2012 EKOKER21

karena hutan merupakan sumber hidupbagi mereka. Mereka tinggal berkelom-pok-kelompok atau dalam satu suku,sehingga kekerabatan di dalam sukuterjalin dengan baik dan erat.

Demikian juga halnya warga DusunSirilanggai, Desa Malancan, KecamatanSiberut Utara. Awal sebelum memben-tuk perkampungan baru yang lebihdekat dengan pusat pemerintahanseperti desa dan kecamatan, masyarakattinggal di tengah hutan. MasyarakatDusun Sirilanggai awalnya tinggal diperkampungan Terekan Leleu, yangjaraknya sekitar 7 KM dari DusunSirilanggai sekarang.

Di perkampungan Terekan Leleutinggal masyarakat dari berbagai sukudi uma masing-masing suku. “Kendatidalam satu perkampungan itu banyaksuku, namun keharmonisan satu denganyang lainnya tetap terjalin,” kataJeremias salah seorang warga Sirilanggaipada Puailiggoubat, Sabtu, 6 Oktoberlalu.

Suku-suku yang tinggal di perkam-pungan Terekan Leleu saat itu SukuSaponduruk, Samongilailai, Sabeleaken,Saumanuk, Saleleu, Saerejen, Satanduk,Saguguran, Saute’uleu.

Sekitar tahun 1970, karena masya-rakat merasa tidak mendapat pelayanandari pemerintah baik ditingkat desa,kecamatan, kabupaten, mereka mulaiberpikir untuk kehidupan generasikedepan agar mengecap pendidikan, bisamenulis dan membaca. Oleh karenafaktor ingin mendapat layanan peme-rintah, beberapa keluarga dalam suku-suku tersebut pindah didekat sungaiSirilanggai. Yang mengkordinir masya-rakat saat itu yang dianggap sebagaikepala kampung Mateus Samongilailaidan dibantu Matias Sabeleaken.

Dari keterangan warga, kendatitidak semua warga yang pindah keperkampungan dekat sungai Sirilanggai,namun keluarga yang pindah itu hampirmewakili suku-suku yang ada saat diperkampungan Terekan Leleu. “Yangtidak pindah ini masih bertahan merekahingga tahun 1975,” kata Jeremias anakdari Mateus Samongilailai yang menjadikepala kampung saat pindah di dekatsungai Sirilanggai.

Sekitar tahun 1975 ini, masyarakatyang tinggal di perkampungan TerekanLeleu pindah ke Sibeuoncun yang

PADANG - Kondisi ketersedianPangan di Sumatra Barat dari 13komoditi yang dihasilkan, sembi-lan komoditi sudah surplus penye-diaannya. Antara lain beras, ja-gung, sayur-sayuran, buah-buahan,daging, telur, ubi kayu, ubi jalar,ikan dan kacang tanah. Semen-tara 3 komoditi lain, kedelai, ka-cang hiju, dan susu masih minus,hal ini disampaikan Gubernur Ir-wan Prayitno di gubernuranSumbar, jalan Jenderal SudirmanPadang.

“Ini sangat strategis mengi-ngat pembangunan ketahananpangan baik secara nasional perlupenanganan yang integrasi dankomprehensif,” katanya Rabu, 14November lalu.

Lebih lanjut ia menegaskan,perhatian pemerintah kepada

ketahanan pangan adalah untukmengatasi tantangan global danperubahan iklim. Oleh karena itumesti dibangun sinergitas antarlintas pelaku, lintas waktu danlintas wilayah.

“Untuk saat ini kondisi initerlihat dari data-data evaluasiketersediaan energi di Sumbar,tahun 2011 mencapai 4.269 Kkal/Kap/hari dan pada tahun 2012mencapai 5.487 Kkal/kap/hari,”ungkapnya.

Khusus untuk produksi padiSumbar tahun 2010 sebesar2.211.240 ton Gabah Kering Giling(GKG). Pada tahun 20112.279.602 ton GKG dan tahun2012 2.397.597 ton GKG. Hal initelihat meningkatnya produksi padiyang sangat signifikan.

Mengenai upaya pencapaian

surplus 10 ton beras, SumateraBarat memperoleh target yang akandicapai 840 ribu ton pada tahun2014. Dan kelebihan produksiberas ini telah dipasarkan oleh parapedagang kabupaten/kota ke pro-vinsi tetangga seperti ke provinsiRiau, Jambi, Bengkulu dan Sumutbagian Selatan, ujarnya.

Gubenur juga menyampaikan,aspek penganekaragaman konsum-si pangan di Sumbar belum lagi da-pat menerapkan pola pangan hara-pan secara optimal, dimana polamakan beragam bergizi seimbangbelum terlaksana secara merata.

Saat ini Sumatra Barat telahmenyikapi kebijakan percepatanpencapaian swasembada panganantara lain melalui ProgramGerakan Pensejahteraan Petani(GPP) dan penerapan berbagai

macam tehnologi.Kemudian juga melalui

Program Terpadu PemberdayaanMasyarakat Pesisir (GEPEMP)dan program peningkatan UMKMyang memberdayakanmasyarakat pengelolaan usahaekonomi yang bergerak di sektorUMKM.

Ketiga Program tersebutdalam pelakasanaan telahmendapat fasilitasi dari KreditUsaha Rakyat (KUR) yangdisalurkan oleh Bank Nagari danBRI. Dalam tahun 2011penyaluran KUR mencapai Rp2,03 Triliun dengan pelakuusaha 93.591 orang. sedangtahun 2012 hingga bulanSeptember telah tersalur Rp 2,6triliun dengan pelaku usaha141.974 orang. (r)

Sembilan Komoditi Sumbar Surplus

jaraknya dari Terekan Leleu sekitar 4km. Sekitar tahun 1983 oleh pemerintahmemasukkan proyek Departemen Sosialkepada masyarakat yang tinggal di dekatsungai Sirilanggai dengan yang tinggal diSibeuoncun. “Saat itu pemerintahmeminta agar masyarakat mengaturrumahnya dan lebih merapikan diri agarmudah diatur atau ditata,” kata Ligi Loer,Kepala Urusan Umum Desa Malancan.

Saat masuknya proyek Depsos inimasyarakat yang ada di bagian Sibeuon-cun mulai merapatkan diri ke dekatsungai Sirilanggai, hingga sekarang ini didalam pemerintahan Desa MalancanDusun Sirilanggai terbagi dua di antara-nya Sirilanggai Timur (Warga Terekan

Leleu yang pindah pertama dan mem-buka perkampungan baru) dan Siri-langgai Barat (Warga yang pindahterakhir) atau Sibeuoncun. Saat dijadi-kan dusun oleh pemerintah saat itu diSirilanggai Timur, kepala dusunnya AserSatanduk dan di Sirilanggai Barat kepaladusunnya Apsalon Saponduruk.

Berdasarkan keterangan warga saattim Yayasan Citra Mandiri Mentawai(YCMM) melakukan pengkajian poten-si kampung di Sirilanggai sebagai daerahfokus dampingan program tahun 2013mendatang, didapat nama kepalakampung beserta wakilnya hinggamenjadi dusun sampai sekarang.

Seperti halnya di Dusun Sirilanggai

Timur yaitu kepala kampung MateusSamangilailai dan wakilnya MatiasSabele, kemudian Jubir Samongilailaidan wakilnya Aser Satanduk. KemudianTomas Samongilailai. Dari Tomas kepalakampung kembali dipegang Aser Satan-duk dan wakilnya Gideon Sabeleaken.Saat inilah Sirilanggai itu bentuk menjadiDusun Sirilanggai pada tahun 1983.

Pada tahun 1986-1989 kepaladusun dijabat oleh Matias Sabeleaken,kemudian pada tahun 1989-1998 peme-rintahan dusun kembali dipercayakepada Aser Satanduk. Tahun 1998-2000 pemerintahan dusun dipegang JoelSabeleaken. Sementara Gideon Sabe-leaken menjabat sebagai kepala dusun

pada tahun2000-2003. Dari tahun 2003-2009 pemerin-

tahan dusun dipegang oleh DeklausSabeleaken. Dari tahun 2009-2012pemerintahan dusun dipimpin JesesSamongilailai. Dan pemerintahansekarang dipegang oleh P.Salmen SautetUleu.

Sedangkan di Dusun SirilanggaiBarat kepala kampung dipegang olehAdam, kemudian Daniel Sapondurukdan wakilnya Apaslon Saponduruk.Kemudian kampung dipimpin AronSaponduruk dengan wakil NatanaelSaumanuk. Pada saat diresmikan menja-di dusun pemerintahan dipegang olehApasalon Saponduruk dan wakilnyaSaulus Saleleu pada tahun 1983-1990.

Tahun 1990-1993 pemerintahandusun dipegang oleh Saulus Saleleu.Pada tahun 1993-1996 pemerintahandusun dipegang oleh Sukir Saguguran.Ditahun 1996-1997 pemerintahan dusundipegang Salmon Saerejen. SementaraAmon Saleleu memegang pemerintahandusun tahun 1997-2000. Rusli Saleleumemegang pemerintahan dusun 2000-2002.

Dari tahun 2002-2005 pemerintahandusun dipegang Saulus Saleleu denganwakil Kornelius Saumanuk. KorneliusSaumanuk diangkat menjadi kepaladusun dari tahun 2005-2012. Danpemerintahan dusun Sirilanggai Baratsekarang dipegang Abel Saponduruk.Berdasarkan data jumlah kepala keluargayang ada di Dusun Sirilanggai Barat 77KK, dan di Sirilanggai Timur sebanyak 113 KK.

(bs)

Sirilanggai Rindu PelayananPemerintah

Masyarakat DusunSirilanggai awalnya

tinggal di perkampunganTerekan Leleu, yang

jaraknya sekitar 7 KMdari Dusun Sirilanggai

sekarang

Bambang Sagurung

M asyarakat Mentawai padamasa dulunya tinggal di bagianhutan yang masih pedalaman

DUSUN SRILANGGAI - Sejumlah warga berjalan di sekitar Dusun Srilanggai

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Page 22: Edisi 252

PuailiggoubatNO. 252, 15 - 30 November 2012

22

Page 23: Edisi 252

Suara Daun

Roberta Sarogdok

Sikerei masih memilikiperanan yang sangat besar didalam kehidupan masyarakat

Salappak, Desa Muntei, KecamatanSiberut Selatan Kabupaten Kepu-lauan Mentawai. Peran utamanyaadalah sebagai orang yang dapatmengobati penyakit dan pemimpindalam ritual adat. Seseorang menjadisikerei karena sakit-sakitan ataukehendak sendiri. Apabila seseorangmenderita suatu penyakit yangtidak kunjung sembuh meskipunsudah berbagai upaya dilakukan,kemungkinan besar penyakit ituadalah petunjuk untuk menjadikerei.

Untuk memastikannya akan dia-dakan upacara pengobatan layaknyapesta sikerei. Jika ternyata si sakitsembuh berarti penyakit itu me-mang petunjuk baginya. Jika setelahsembuh ia tidak menjalani prosesmenjadi sikerei (mukerei) dan pe-nyakit itu datang lagi maka tidakada jalan lain ia secepatnya harusmenjadi sikerei. Orang yang akanmenjadi sikerei boleh memilih sike-rei lain sebagai guru yang disebutSipaumat. Ada dua tahapan pen-didikan yang harus dijalani.

Kelulusan pada tiap tingkatditandai dengan jumlah luat yangdipakai sebagai ikat kepala. Setelahsipaumat menganggap calon sikereimampu menguasai ilmu yang diberi-kan dan perlengkapan sikerei telahselesai dibuat para sinuruk, diada-kan pesta yang disebut taddat tubuatau lia tadde’.

Calon sikerei mengundang keluar-ga dekatnya namun pada pesta ini iabelum boleh memakai perlengkapansikerei. Pada pesta ini akan dipo-tong babi dan ayam sebagai makan-an pesta dan menari (muturuk)

sampai pagi. Dua hari kemudiandiadakan upacara Kadut Alaket(kadut = naik, alaket = pakaian)yang berarti sikerei baru sudahboleh memakai perlengkapan seo-rang sikerei.

Tetapi pada acara ini tidakboleh memotong babi, hanya ayam,karena tidak boleh ada darah yangberceceran. Sikerei baru dan sikereilain yang diundang akan muturuksampai pagi. Dua hari setelah itudiadakan lagi ritual yang disebutserangen leccu. Yaitu memakaikanleccu, gelang yang terbuat darianyaman serat rasam (osap), dikedua kaki sikerei baru. Pada acaraini boleh memotong babi dan ayamdan juga diadakan turuk kereisampai pagi.

Dua hari kemudian dilakukanupacara alup. Ini merupakan pestaterakhir dan terbesar, babi dipotonglebih banyak. Pada saat itu akandiadakan Pangande Monga, yaitusikerei menari berkeliling (mulajo)dengan membawa miniatur kalabba’(perahu layar nenek moyang) danpendayung (paluganya) yang dihia-si dengan bunga-bunga dan dipe-gang oleh sipaumat.

Sikerei baru dan gurunya ber-meditasi untuk membawa simageremereka ke luar kampung. Lalumenghitung muara sungai yangdilalui mulai dari kampung sampaike laut. Satu sungai yang dilaluiditandai dengan satu putaran tarian.Demikian seterusnya sampaisikerei baru berhasil menemui rohSi Pagetasabbau, orang yangmenjadi sikerei pertama, untukmeminta kekuatan spiritual.

Menurut kepercayaan mereka,tempat Si Pagetasabbau ada diPulau Sipora. Jika sikerei baru telah

melihat si Pagetasabbau, ia akanmengalami gobok atau kesurupan.Kemudian dilanjutkan denganusailuppa, yaitu ujian terhadapsikerei baru dengan memegang apiyang ada di ujung ngangai-ngai danmenginjak bara api. Jika sikerei baruitu memiliki sifat yang baik dantidak pernah melanggar pantanganmaka kakinya tidak akan terbakar.Setelah upacara alup selesai,sipaumat boleh pulang.

Besoknya bagian paha kananbabi (sileklek) yang sudah dipotongdimasukkan dalam bambu dansikerei baru mengantarkannya kesikerei yang lain. Tujuannya untukmeminta izin pada mereka sebabsikerei baru itu akan melakukanpanegek. Para sikerei yang telahmenerima sileklekakan berkumpuldan mulai berpantang.

Mereka menyediakan beberapaekor babi untuk acara yangberlangsung antara 1 sampai 2 hari.Dengan melakukan panegek berartisikerei baru itu sudah diterima dandiakui di lingkungan para sikereilainnya. Sejak itu masa berpantangsikerei baru akan habis secaraberangsur-angsur (panagekat).Setelah sikerei baru kembali kekampungnya akan diadakan pestabele’ leccu atau melepaskan leccuyang dipakai oleh sikerei itu. Tetapipada saat itu tidak boleh memotongbabi. Lalu sikerei baru melakukanupacara antre atau mengguntingrambutnya. Sikerei baru bolehmemakai 1 luat (ikat kepala yanghanya dikenakan oleh sikerei) dan iasudah boleh melakukan pengobatan.

Untuk menyempurnakankemampuannya maka ia harusmenjalani lagi tahap pendidikankedua. Biasanya dilakukan 3 atau 4

23 PuailiggoubatNO. 252, 15 - 30 November 2012

tahun kemudian, tergantung kesia-pan dari sikerei itu. Karena semuaritual yang harus dijalani membu-tuhkan persiapan fisik maupunmental. Setiap upacara menghabis-kan ternak babi dan ayam yangjumlahnya tidak sedikit.

Proses dari tahap kedua ham-pir sama dengan tahap yang per-tama, hanya saja bukan leccu yangdikenakan melainkan seget tubuyang dibuat dari osap. Setelahmelalui tahapan kedua ini sikereisudah boleh memakai 2 luat, yangmenandakan ia telah sempurnamenjadi sikerei. Cawat (kabit)yang dipakainya juga sudah bolehdipadu warna putih. Warna putihadalah warna asli kabit. Kabityang berwarna coklat kemerah-merahan sudah direndam denganzat pewarna dari kulit kayutertentu.

Sikerei mempunyai banyakpantangan (kei-kei) dalamkehidupan harinya. Berpantangmakan pakis, belut, kura-kura,tupai, bilou, simakobu, dankalabbo’ (anak katak). Apabilamakanan tersebut dimakan bisamendatangkan penyakit bahkankematian bagi sikerei. Selamamelakukan pengobatan sampaisetelahnya, sikerei menjalani kei-kei. Antara lain tidak bolehberhubungan suami-istri, bekerjadi ladang, dan berternak babi. Istrisikerei juga tidak boleh bekerjakeras seperti memotong kayu,membelah kelapa, membelahbambu, pali’ gagra, dan pangisou.Maka untuk menghindaripelanggaran maka biasanya sikereimembawa serta istrinya ke tempatpengobatan atau ritual adatlainnya.

Menjadi Sikerei

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Memangkas BirokrasiDemi Huntap

Ibarat satu telapak tangan tak akanbisa bertepuk dan satu kaki takakan bisa melangkah. Sama halnya

dalam melakukan kepentingan orangbanyak, tidak akan bisa dilakukansendiri tanpa adanya kerjasama yangbaik dan komunikasi yang intens dalammelakukan upaya untuk mengangkatdan merubah hidup masyarakat yangbertahun-tahun terpuruk terus dalamkesusahan hidup.

Salah satunya pembangunanhunian tetap Mentawai untuk korbanbencana dua tahun yang lalu. Yangingin kita ketahui sudah sampai sejauhmanakah upaya itu telah berjalan ?.Dan siapa yang semakin menderitamenunggu proses pembangunan itu ?.

Jawaban itu sangat sulit dijawabkarena yang berhak manjawabpunmesti menunggu semua proses dariundang-undang yang telah ada.Peraturan itu semakin menyiksamasyarakat yang masih berada dihunian sentara yang serba sulit.

Tahun 2012 akan berakhirsebentar lagi dan pembangunan huntapkorban bencana Mentawai akanberakhir bersama dengan berakhirnyawaktu?. Pasti semua masih akanmenjawab ragu-ragu.

Tapi walaupun kondisi yang masihmengempis, apakah akan dibiarkantetap mengempis tanpa mengetahuititik terangnya?. Kasihan dengankondisi yang dialami korban yang masihbertahan dan masih berharap akanmimpi pembangunan hunian tetap itu.

Jelasnya penundaan danpengunduran pembangunan huniantetap tersebut karena kurangnyakoordinasi yang terbangun dinatara parapetinggi negara yang katanya pro padahidup rakyat, pro pada penderitaanrakyat. Penguasa negara ini terlalulama membiarkan pihak lain berjalansendiri tanpa menjemput bola. Parakorban bencana tidak bisa disalahkanjika harus marah pada sembarangpihak karena yang pasti yangdisalahkan oleh mereka adalah parapetinggi daerahnya.

Kepada pemimpin daerah, akankahmembiarkan berlarut dan menunggusaja dari BPBD Sumbar tanpa harusterlibat dalam mempercepat prosesini?. Jika keterlambatan dan penundaanproses ini berada di pihak DinasKehutanan Provinsi Sumbar, makaPemda Mentawai harus membantuproses itu segera diurus oleh yangbersangkutan. Jikalau proses itu tetapakan dilakukan pada tahun 2013, makasegeralah memberitahukan hal ini kemasyarakat dengan segera agarmaterial yang mereka kumpulkan tetapterjaga dan bisa masyarakat paham.

Page 24: Edisi 252

PuailiggoubatNO. 252, 15 - 30 November 2012

24