Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia &...

31
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI Edisi: 01 Maret 2020

Transcript of Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia &...

Page 1: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RIDIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI

Edisi: 01 Maret 2020

Page 2: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

2 BHUMIPURA 2020 3BHUMIPURA 2020

Bhumipura adalah media internal yang diterbitkan secara resmi oleh Direktorat Jenderal Imigrasi. Menyajikan berita dan tulisan seputar Keimigrasian secara aktual, mendalam dan informatif. Bhumipura dapat dibaca dan diunduh melalui laman www.imigrasi.go.id

UNTUK KALANGAN SENDIRI, TIDAK DIJUAL

Pelindung: Direktur Jenderal ImigrasiPenanggung Jawab: Sekretaris Direktorat Jenderal ImigrasiPemimpin Redaksi: Kepala Bagian Humas dan UmumSekretaris Redaksi: Kepala Sub Bagian Persuratan,Dokumentasi dan Kepustakaan, SetditjenimAnggota Redaksi: Muhammad Fijar Sullstyo, Yanos Okterano, Yolanda Rosylvia Juniar, Ade Irma Stefi Ulil Amri, Dini Triyama, Putrima Obara, Fipit Fatimah, Cut Aurora Anastasia, Raden Dimas Nugroho, Arif Rahman Suryaman, Dimas Zainuddin.Editor: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMediaDesain Artist & Layout: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMediaPercetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMediaSirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, dan Kepustakaan, SetditjenimAlamat Redaksi: Lt 8, Gedung Direktorat Jenderal ImigrasiJl HR Rasuna Said Kav. X6 No 8, Kuningan, Jakarta SelatanAlamat Email: [email protected]

Dari Redaksi

Resensi

Kebijakan

Teladan

Liputan Khusus

Kabar dari Sebrang

Liputan Utama

Kartun

Opini

Kerja Kita

Kegiatan Kanim

Infografik

Renjana

Mata Lensa

TipsImigrasi Gercep Bantu Cegah Penyebaran Virus Corona Covid-19

Generasi Kembali ke Akar

Konsep APAPO Next Generation yang Digagas oleh ASN Kanwil Kemenkumham Jambi Diapresiasi Jajaran BOD Ditjen Imigrasi

Sekjen Kemenkumham Ajak Kasatker Imigrasi Ubah Pola Pikir Teknis ke Manajerial untuk Membangun Kepercayaan

Tolak Suap 3 Miliar Rupiah, ASN Imigrasi Medan Terima Penghargaan Menkumham

Kontribusi dan Kolaborasi di Hari Bhakti Imigrasi

Hari Bhakti Imigrasi diperingati di KJRI Johor Baru

Bergandengan Tangan untuk Cegah Virus Corona

Wujudkan Layanan Prima, Imigrasi GelarLayanan Paspor Simpatik di Gedung BRI

Imigrasi dan Virus Corona Sebagai AncamanNon-Tradisional

Polemik WNI eks ISIS atau ISIS eks WNI?

Penyelenggaraan Layanan Evening Passport Service pada Kelas II Non TPI Bekasi sebagai Inovasidi Bidang Pelayanan

Sinergi Kanwil Kemenkumham Jatim dan Pemerintah Daerah Jatim Wujudkan “Immigration Smart Office”

Imigrasi Dalam Disrupsi dan 4.0, Quo Vadis?

Penerjemah Pemerintah Penghubung Dunia

04

36

38

44

42

05

31

14

18

22

26

58

59

54

50

15 33

Page 3: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

4 BHUMIPURA 2020 5BHUMIPURA 2020

DARI REDAKSI

Virus corona Covid-19 telah menjadi ancaman nyata bagi masyarakat dunia. Pemerintah

di berbagai belahan dunia telah me-nerapkan kebijakan untuk menangani ancaman ini. Pun Pemerintah Republik Indonesia yang terus menggalakkan sinergisitas antar instansi dalam upaya pencegahan masuknya ancaman virus yang berbahaya ini.

Direktorat Jenderal Imigrasi berperan serta secara aktif dalam upaya Pemer-intah mencegah penyebaran virus corona Covid-19. Ditjen Imigrasi telah menolak masuk sebanyak 118 WNA yang akan melintas masuk wilayah Indonesia. Jumlah ini dihitung mulai dari tanggal 5-23 Februari 2020 dan diperoleh dari seluruh Tempat Pemer-iksaan Imigrasi di Indonesia.

Jumlah penolakan WNA yang terban-yak terdapat di Tempat Pemeriksaan

IMIGRASI GERCEP BANTU CEGAH PENYEBARAN VIRUS CORONA COVID-19

Imigrasi Ngurah Rai Bali sebanyak 89 orang. WNA yang ditolak masuk wilayah Indonesia tidak hanya dari RRT namun beragam seperti Malaysia, Sin-gapura, Amerika Serikat, dan bebera-pa negara Eropa dan Afrika.

Alasan penolakan antara lain karena WNA pernah tinggal atau singgah di wilayah China Daratan pada 14 hari sebelum memasuki wilayah Indone-sia. Hal ini menjadi dasar bagi Peja-bat Imigrasi di Tempat Pemeriksaan Imigrasi untuk menolak masuk WNA sebagaimana dimaksud dalam Peratur-an Menteri Hukum dan HAM RI nomor 3 Tahun 2020 yang mengatur peng-hentian sementara Bebas Visa Kunjun-gan, Visa on Arrival, dan pemberian izin tinggal keadaan terpaksa bagi WN RRT.

Selain menolak kedatangan WNA, Ditjen Imigrasi juga telah memberikan

Izin Tinggal Keadaan Terpaksa kepada 1.247 WN RRT yang ada di Indone-sia. Izin Tinggal Keadaan Terpaksa diberikan hanya kepada WN RRT yang sudah berada di Indonesia namun izin tinggalnya telah habis dan tidak bisa kembali ke negaranya karena adanya wabah virus corona serta tidak adanya alat angkut yang membawanya kem-bali ke negaranya.

Kini kita mesti bahu membahu dalam usaha dan peran serta aktif masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan atas pencegahan ini. Edukasi serta sosial-isasi juga terus dilakukan Pemerintah dalam rangka membangun jejaring pencegahan masuknya virus corona Covid-19.

LIPUTAN UTAMA

Virus 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang lebih dikenal dengan nama

virus corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan penyebaran virus corona sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat Internasional (PHEIC). Hal ini telah membuat beberapa negara melakukan pembatasan terhadap gerak orang, terutama warga negara RRT, untuk masuk ke wilayah negaranya termasuk Indonesia. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara. Hingga saat ini, tercatat 30 Negara yang terjangkit. Beberapa diantaranya adalah Korea

Selatan, Jepang, Taipei, Singapura, Malaysia, Thailand, Iran, Italia, Amerika Serikat dan Inggris.

Pemerintah Republik Indonesia serius dalam menangani penyebaran virus corona agar tidak masuk wilayah Indonesia. Mulai Rabu (5/2) Pemerintah menetapkan pembatasan pergerakan orang terkait dengan penyebaran virus corona dengan menerbitkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penghentian Sementara Bebas Visa Kunjungan, Visa Kunjungan Saat Kedatangan (Visa On Arrival) dan Pemberian Izin Tinggal Keadaan Terpaksa bagi Warga Negara Republik Rakyat Tiongkok.

Kepala Bagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi Arvin Gumilang menjelaskan ada beberapa

poin dalam regulasi pencegahan virus corona. Pemerintah menghentikan sementara fasilitas Bebas Visa Kunjungan dan Visa Kunjungan Saat Kedatangan (Visa On Arrival) bagi semua warga negara yang pernah tinggal dan/atau mengunjungi wilayah Republik Rakyat Tiongkok dalam kurun waktu 14 hari sebelum masuk wilayah Indonesia.

Tak hanya itu, permohonan Visa Kunjungan, Visa Tinggal Terbatas (VITAS), dan VITAS On Arrival oleh orang asing yang pernah tinggal dan/atau mengunjungi RRT dalam kurun waktu 14 hari sebelum permohonan diajukan akan ditolak.

“Dalam Permenkumham tersebut diatur pula bagi pemegang kartu pebisnis APEC, Izin Tinggal Terbatas, dan Izin Tinggal Tetap yang memiliki izin masuk kembali yang pernah

BERGANDENGAN TANGANUNTUK CEGAH VIRUS CORONA

Atase Imigrasi KBRI Beijing berkoordinasi dengan stakeholders dalam penyambutan WNI dari Wuhan

5BHUMIPURA 2020

Page 4: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

6 BHUMIPURA 2020 7BHUMIPURA 2020

tinggal dan/atau mengunjungi RRT dalam kurun waktu 14 hari sebelum masuk Indonesia tidak akan diberikan izin masuk,” jelasnya

Pemerintah juga tidak memberikan izin masuk bagi pemegang Izin Tinggal Dinas dan/atau Diplomatik yang pernah tinggal dan/atau mengunjungi RRT dalam kurun waktu 14 hari sebelum masuk Indonesia.

Dalam pelaksanaannya, Ditjen Imigrasi telah menolak masuk sebanyak 118 WNA yang akan melintas masuk wilayah Indonesia. Jumlah ini dihitung mulai dari tanggal 5-23 Februari 2020 dan diperoleh dari seluruh tempat pemeriksaan imigrasi di Indonesia.

Izin Tinggal Keadaan Terpaksa

Arvin menambahkan bahwa Pemerintah telah memberikan kebijakan tentang pemberian Izin Tinggal Keadaan Terpaksa untuk jangka waktu 30 hari. Kebijakan ini hanya diberikan khusus bagi warga negara RRT yang izin tinggalnya di Indonesia akan habis berlaku dan tidak dapat diperpanjang.

Adapun alasan pemberian Izin Tinggal Keadaan Terpaksa yaitu WN RRT tidak dapat kembali ke negaranya dikarenakan adanya wabah virus corona serta tidak adanya alat angkut yang membawa ke luar wilayah Negara Republik Indonesia.

“Pelayanan Izin Tinggal Keadaan Terpaksa sudah diberikan kepada 1.247 WN RRT yang ada di Indonesia. Izin tinggal ini tidak dikenakan biaya dan Warga Negara RRT bisa mengajukan permohonan ke Ditjen Imigrasi melalui kantor imigrasi,” tambahnya.

Perlindungan WNI di Tiongkok

Pemerintah juga menerapkan beberapa kebijakan untuk perlindungan WNI yang berada di luar negeri. Di Beijing, berita tentang epidemic virus corona (COVID-19) sudah menyebar sejak Desember 2019 dan Kementerian Kesehatan RI juga saat itu telah mengeluarkan travel advisory bagi orang Indonesia yang

berada di Tiongkok untuk menjauhi pasar-pasar demi mencegah terpapar virus ini.

Atase Imigrasi pada Kedutaan Besar Republik Indonesia Beijing Tato Juliadin Hidayawan mengatakan mayoritas dari WNI yang berada di Tiongkok berprofesi sebagai pelajar, sehingga pada waktu penyebaran virus COVID-19 berada dalam tingkat yang mengkhawatirkan. Untung saja, sekitar pertengahan bulan Januari 2020, sebagian besar WNI yang berdomisili di Tiongkok sedang berada di Indonesia dalam rangka libur tengah semester dan Chinese Spring Festival, sehingga dari jumlah WNI yang tadinya berjumlah 16.545 orang di bulan Desember 2019, menjadi 2.243 orang (berdasarkan data menurut data KBRI Beijing per tanggal 21 Februari 2020).

“Proses evakuasi WNI yang berada di Wuhan menjadi suatu hal yang tidak akan terlupakan. Dari mulai pembentukan tim evakuasi hingga tahap observasi,”ujarnya

Saat itu diputuskan untuk dibentuk beberapa tim pendukung evakuasi, antara lain tim aju KBRI Beijing (yang berjumlah 5 orang) untuk masuk ke kota Wuhan dan tim penjemput yang mempersiapkan proses penerimaan WNI di Indonesia. Sementara itu, staff KBRI Beijing yang lain bersama Duta Besar membentuk Command Center di KBRI Beijing untuk memantau serta mengarahkan jalannya proses evakuasi.

Hingga pada Sabtu (15/2) Atase Imigrasi KBRI Beijing beserta tim turut menyambut 242 orang WNI dan 1 orang WNA di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma dan saat ini telah kembali berkumpul bersama keluarga masing-masing, setelah melewati masa observasi di Kepulauan Natuna selama 14 hari.

Sampai saat ini, KBRI Beijing tetap menyediakan layanan Call Center, agar masyarakat terutama WNI yang ada di wilayah kerja KBRI Beijing dapat memperoleh informasi sejelas-jelasnya terkait kondisi saat ini. Selain itu, untuk

memberikan perlindungan terhadap WNI yang berada di Tiongkok, Atase Imigrasi KBRI Beijing menjadi anggota tim yang bertanggung jawab dalam melakukan update data jumlah serta keberadaan WNI yang berada di Tiongkok.

Berita Besar dari Kapal Pesiar di Jepang

Berita mengenai virus corona di Jepang pada awal Januari 2020 ketika seorang WN Jepang berusia 30 tahunan yang tinggal di Kanagawa bepergian ke Wuhan China dan setelah kembali ke Jepang merasakan demam. Seusai diobservasi di rumah sakit dinyatakan terinfeksi virus corona, kasus kedua adalah ketika pengemudi kendaraan yang mengantar wisatawan dari China juga tertular dan kemudian saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit.

Bhumipura mewawancarai Atase Imigrasi pada KBRI Tokyo Arief Munandar dan mendapati data bahwa menurut Imigrasi Jepang per Juli 2019 terdapat 61.051 orang WNI yang tinggal secara resmi dan mempunyai izin tinggal. Jumlah tersebut tersebar di 47 prefecture/provinsi di Jepang dengan konsentrasi tertinggi di wilayah Aichi (Nagoya), Tokyo, Ibaraki, Kanagawa, Osaka, Sizuoka dan Saitama.

Arif mengungkapkan sampai dengan saat ini WNI yang tinggal di Jepang tidak ada yang terkena atau tertular virus corona. Akan tetapi kasus yang menjadi berita besar yaitu ketika kapal pesiar Diamond Princess yang berlayar dari Hongkong membawa penumpang yang diduga terkena virus corona dan mulai menularkan kepada penumpang lain sehingga akhirnya kapal tersebut dilakukan karantina.

“Terdapat 78 WNI yang bekerja sebagai awak kapal (ABK) pada kapal tersebut, yang pada awal 14 hari masa karantina masih dalam keadaan baik, namun pada 18 Februari 2020 pihak KBRI mendapatkan informasi bahwa 3 WNI terpaksa diturunkan dan dibawa ke rumah sakit karena terdeteksi tertular dan perlu mendapatkan

WNI mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma setelah observasi di Natuna

7BHUMIPURA 2020

Page 5: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

8 BHUMIPURA 2020 9BHUMIPURA 2020

perawatan di rumah sakit. Dan pada tanggal 21 Februari 2020 bertambah 1 orang WNI sehingga total yang dirawat 4 orang”, ujar Arief.

Menyikapi wabah virus corona ini, imbuh Arif, meskipun kondisi di Jepang masih tergolong kondusif, Pemerintah Metropolitan Tokyo mengeluarkan imbauan pada (22/2) untuk 3 minggu ke depan. Pemerintah setempat mengimbau warganya untuk menunda atau membatalkan kegiatan yang dilakukan dalam gedung berskala besar dan menyediakan makanan demikian pula yang dilakukan di luar gedung. Kebijakan untuk menunda kedatangan turis dari China juga dilakukan sehingga berdampak kepada menurunnya wisatawan China ke Jepang.

Korsel Terbanyak Kedua

Dari kasus-kasus terbaru, dengan jumlah kasus sebanyak 893 yang dimiliki Korea Selatan saat ini, menjadikannya sebagai negara dengan wabah terbanyak setelah RRT. Daegu kota terbesar keempat di Korea Selatan dan Gyeongsangbuk-do, ditetapkan sebagai “Special Care Zones”. Diduga, Hal ini muncul setelah adanya 31 kasus baru ‘super spreader’ penderita virus corona di Gereja Shincheonji Yesus, Daegu.

Atase Imigrasi pada KBRI Seoul Sugito menyampaikan terdapat 37.043 WNI yang berdomisili di Korea Selatan per 31 Desember 2019. Hingga saat ini, belum terdeteksi WNI yang terkena wabah virus corona.

“KBRI belum bisa menjawab hal dimaksud karena informasi tersebut dikelola oleh pemerintah Korea Selatan (KCDC). KBRI terus

berkoordinasi erat dengan KCDC dan Kemenkes RI”, ujar Sugito.

Mencermati merebaknya wabah COVID-19 di Korea Selatan, KBRI mengimbau WNI yang sedang dan/atau akan bepergian ke Korea Selatan agar meningkatkan kewaspadaan. Terdapat pula imbauan untuk menjauhi keramaian dan menghindari lokasi yang pernah dikunjungi oleh suspect yang terinfeksi COVID-19 (bisa dicek di: https://coronamap.site) serta tidak mengunjungi wilayah Gyeongsangbuk-do dan Daegu.

“Apabila mengalami permasalahan saat berada di Korea Selatan, kami sediakan nomor hotline di nomor: +82 10 5394 2546”, tambah Sugito.

Syarat Tambahan di KDEI Taipei

Awal Januari 2020 diperkirakan ada 5.000.000 warga Provinsi Hubei keluar wilayahnya untuk merayakan liburan Tahun Baru China dengan perkiraan kurang lebih 7.000 WN Provinsi Hubei masuk ke Taipei. Dari angka tersebut diperkirakan 505 orang sudah terinfeksi nCoV-2019.

Kepala Bidang Imigrasi Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei Marina M. Harahap mengatakan sampai dengan saat ini sudah terkonfirmasi 31 Kasus positif COVID-19 di Taipei dengan rincian 282 WN Taipei dan 3 WN RRT. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah karena adanya indikasi banyaknya masyarakat yang berinteraksi dengan para penderita COVID-19 dan sudah terjadi status penyebaran secara lokal.

Berdasarkan sumber informasi data dari beberapa instansi terkait di Taipei seperti Ministry of Labor (MoL),

National Immigration Agency (NIA), Ministry of Education (MoE) dan Council of Agricalture, jumlah WNI di Taipei diperkirakan sejumlah 314.691 orang.

“Kita beryukur sampai saat ini belum ada korban WNI di Taipei yang terkena wabah virus corona ini,” ucap Marina.

Tidak ada yang berbeda dari pelaksanaan pelayanan penerbitan visa di KDEI Taipei. Hanya saja dilakukan penambahan persyaratan berupa exit and entry record dari National Immigration Agency (NIA) untuk mengetahui jejak perlintasan pemohon visa khususnya warga Taipei. Sebagaimana diketahui, kebijakan keimigrasian pemerintah China dan Taipei bahwa warga Taipei tidak diterakan cap keimigrasian saat masuk dan keluar wilayah Republik Rakyat Tiongkok.

Marina menambahkan, perwakilan Imigrasi KDEI Taipei juga selalu berkoordinasi aktif dengan stakeholders dalam langkah-langkah strategis pencegahan penyebaran virus corona. Begitu juga kepada pemohon pelayanan keimigrasian di KDEI Taipei dan sampai ke daerah-daerah Taipei, perwakilan imigrasi dan juga jajaran KDEI Taipei memberikan sosialisasi terkait pencegahan virus corona.

“Kami juga membagikan masker secara gratis untuk memenuhi kebutuhan masker yang terbatas di sini,” tutup Marina.

Pemerintah menetapkan pembatasan pergerakan orang terkait dengan penyebaran virus corona dengan menerbitkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penghentian Sementara Bebas Visa Kunjungan, Visa Kunjungan Saat Kedatangan (Visa On Arrival) dan Pemberian Izin Tinggal Keadaan Terpaksa bagi Warga Negara Republik Rakyat Tiongkok.

Teks: Yolanda Rosylvia JuniarFoto: Dok KBRI Beijing, KBRI Seoul, KBRI Tokyo, KDEI TaipeiKDEI Taipei memberikan sosialisasi pencegahan Virus Corona di wilayah setempat

KBRI Twitter terus memberikan update terkait penangananVirus Corona terhadap WNI di wilayah kerjanya

Peta penyebaran Virus Corona di Korea Selatan

8 BHUMIPURA 2020 9BHUMIPURA 2020

Page 6: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

10 BHUMIPURA 2020 11BHUMIPURA 2020

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya di bidang Keimigrasian, Imigrasi

Indonesia tidak hanya menjalank-an tugas sebagai penjaga pintu gerbang negara maupun sebagai penegak hukum keimigrasian, Imigrasi turut menjalankan tugas pelayanan terhadap penerbitan dokumen perjalanan bagi WNI dan VISA bagi WNA.

Berdasarkan data tahun 2019 ter-catat 3.191.467 paspor RI diterbit-

kan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap dokumen perjalanan tersebut. Secara tidak langsung kebutuhan masyarakat yang begitu besar akan paspor membuat imigrasi terus memben-ahi sektor pelayanannya. Salah satu cara yang dilakukan oleh imi-grasi adalah menggelar kegiatan Layanan Paspor Simpatik. Layanan ini diadakan demi memfasilitasi kebutuhan masyarakat yang akan membuat paspor namun terhalang oleh aktivitas di hari kerja.

Direktur Lalu Lintas Keimigra-sian Cucu Koswala mengatakan Layanan Paspor Simpatik serentak diadakan di seluruh indonesia se-bagai rangkaian dari kegiatan Hari Bhakti Imigrasi ke 70, terhitung se-jak tanggal 4 Januari 2020 sampai tanggal 26 Januari 2020 melalui jalur walk in dan antrean online.

“Salah satu kegiatan yang mendapatkan atensi luar biasa dari masyarakat adalah Layanan Paspor Simpatik yang diselenggarakan di

WUJUDKAN LAYANANPRIMA, IMIGRASI GELAR LAYANAN PASPOR SIMPATIKDI GEDUNG BRI

Festival Keimigrasian tahun 2020 bertempat di gedung Pusat BRI pada tanggal 16-17 Januari 2020 dengan total 1.453 pemohon paspor,” ujarnya.

Pemohon yang akan mengaju-kan permohonan paspor pada Layanan Paspor Simpatik di Festi-val Keimigrasian mengawali proses permohonan dengan pengambi-lan nomor antrean melalui aplikasi, untuk kemudian datang ke lokasi pelayanan sesuai jadwal yang sudah dipilih pada aplikasi antre-an online dengan menyertakan dokumen persyaratan pembua-tan paspor. Pada kesempatan ini imigrasi melayani permohonan paspor baru & penggantian paspor untuk paspor biasa dan E-Paspor serta turut memberikan layanan prioritas tanpa antrean on-line bagi pemohon lansia, penyan-dang disabilitas, dan balita.

Berdasarkan beberapa testimoni dari masyarakat yang berpartisi-pasi pada kegiatan ini, mayoritas mengutarakan puas dengan adanya kegiatan Layanan Paspor Simpatik dan berharap kegiatan seperti ini bisa terus diadakan karena begitu dirasakan manfaat-nya. Tanggapan bernada positif juga dapat dilihat dari banyaknya komentar apresiatif yang diberikan

oleh pemohon di kolom komen-tar instagram @ditjen_imigrasi. Seperti yang disampaikan oleh netizen @tatietprita’s yang menga-takan, “Hari ini keren pelayanan-nya @ditjen_imigrasi, dateng blm sempet duduk nunggu udah langsung ke counter pelayanan, 15mnt cekrek foto, bayar selesai deh.. Salute Harus sering sering ada kegiatan gini nih”,

Sementara itu pemohon lainnya @nadiaoyong mengapresiasi den-gan kalimat,”Thank you so much @ditjen_imigrasi untuk festival keimigrasian hari ini di gedung BRI, daftar mudah, proses cepat banget, seluruh petugas sigap, ramah dan helpful. Terutama buat ortu yg bawa anak kaya kita ini. Terima kasih banyak!”, “@Alham-dulillah antrian pagi jam 8-9 no urut. 39 , petugasnya super ramah, sopan dan sangat membantu, semua di arahin sampai securit-inya gercep semua, masih di beri goodie bag gratis dari BRI, isinya kalender dan buku agenda, bebas ngopi dan ngeteh sampai puas dan gratisss, jika ada kekurangan berkas pun disediakan counter fotocopy dan itu gratis, lupa bawa pulpen??? Tenang semua di sedi-ain, tempatnya adem, untuk pem-bayarannya pembuatan pasport tersedia juga cash dan debet,

aahh pokonya layanan 1 atap deh, SALUT dan PUAS, Terimakasih @ditjen_imigrasi.”

Dalam kegiatan Layanan Paspor Simpatik yang digelar di Fes-tival Keimigrasian 2020 selain mendapat kemudahan bisa membuat paspor di hari Sabtu dan Minggu, masyarakat juga diman-jakan dengan berbagai fasilitas yang diberikan oleh imigrasi dalam kegiatan tersebut diantara-nya pengiriman paspor yang bisa dilakukan melalui jasa Pos Indo-nesia, kontribusi 9 negara sahabat seperti Amerika Serikat, Arab saudi, Australia, Jepang, Kolombia, Malaysia, Maroko, RRT dan Uzbeki-stan dengan membuka stand pam-eran budaya dan kuliner, informasi pariwisata, dan beberapa negara turut menyediakan layanan visa.

Layanan Prioritas di Festival Keimigrasian

Selain Informatif dan Solutif, Para Petugas Juga Ramah

Teks: Ningsi DemantoFoto: Dok. Humas Imigrasi

Page 7: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

12 BHUMIPURA 2020 13BHUMIPURA 2020

Butuh Perjuangan Lebih Dalam Pengambilan Foto Balita

Page 8: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

14 BHUMIPURA 2020 15BHUMIPURA 2020

TELADAN

TOLAK SUAP 3 MILIAR RUPIAH, ASN IMIGRASI MEDAN TERIMA PENGHARGAAN MENKUMHAM

14 BHUMIPURA 2020

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Yasonna H Laoly memberikan

33 penghargaan bagi Kantor Imigra-si, Aparatur Sipil Negara (ASN), dan stakeholder sebagai wujud apresiasi atas kinerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Keimigrasian. Penghargaan ini diberikan dalam acara Syukuran Peringatan Hari Bhakti Imigrasi ke 67 pada Senin (27/1) di Graha Pengayo-man Jakarta.

Salah seorang penerima penghargaan yaitu Indra Bangsawan seorang ASN yang bertugas di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan. Saat kejadian, Indra bertugas sebagai Kepala Seksi Pemeriksaan I di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Kualanamu. Di

Koordinasi dengan atasan dan jajaran terkait, dalam hal ini kepolisian, menjadi kunci dalam keteg-aran petugas untuk menolak suap.

lokasi tersebut jajaran Petugas Imigrasi berhasil mengamankan seorang WNI yang menjadi DPO kasus narkotika pada Kamis (12/12). WNI berinisial A (34 tahun) itu mendarat dari Kuala Lumpur dengan menumpang mas-kapai Malaysia Airlines pada pukul 16.05 WIB bersama 1 orang temannya.

Indra mengatakan, petugas men-gamankan WNI tersebut setelah men-getahui pada saat petugas melakukan pemindaian terhadap dokumen perjalanan (paspor) yang bersangku-tan, muncul tanda peringatan sistem bahwa namanya identik masuk dalam daftar pencegahan. A berupaya melar-ikan diri namun digagalkan karena penggelaran personil yang berlapis telah menjadi protap pada TPI Kuala-

Indra Bangsawan menerima penghargaan Menkumham karenaketegarannya dalam menolak suap sebesar 3 miliar

15BHUMIPURA 2020

Page 9: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

16 BHUMIPURA 2020 17BHUMIPURA 2020

namu.

“Petugas Imigrasi lalu mengamankan A ketika mencoba untuk meninggalkan konter pemeriksaan dan segera dike-jar oleh petugas sebelum keluar dari area imigrasi,” ujarnya.

Pada saat pemeriksaan, DPO tersebut mencoba menyuap petugas dengan menawarkan uang sebesar 3 miliar rupiah. Namun, ketegaran petugas berhasil menggagalkan upaya penyu-apan tersebut.

Indra menambahkan bahwa WNI yang diamankan tersebut merupakan DPO Polda Sulawesi Tengah terkait

kasus Narkotika. Selanjutnya dilakukan koordinasi dengan Polda Sumut untuk dilakukan serah terima.

“A berupaya beberapa kali mengim-ing-imingi kami, awalnya 2 miliar, lalu setelah menelepon kerabatnya kem-bali berusaha menyuap kami 3 miliar rupiah, namun kami tetap bergeming dan berkoordinasi dengan pihak Ke-polisian Bandara Kualanamu,”

Indra mengatakan koordinasi dengan atasan dan jajaran terkait, dalam hal ini kepolisian, menjadi kunci dalam keteg-aran petugas untuk menolak suap. Kesungguhan dan kebulatan tekad para petugas pun diganjar apresiasi

oleh Menkumham Yasonna H Laoly.

“Kami terus berkomunikasi dengan Kepala Bidang TPI serta Kakanim selama dalam pemeriksaan untuk me-mastikan bahwa langkah kami sudah berada di jalur yang tepat,” pungkas Indra yang saat ini telah mendapat-kan promosi sebagai Kasi Lalu Lintas Keimigrasian di Kanim Kelas I TPI Banda Aceh.

Suasana Koordinasi antara Petugas Imigrasi dan Kepolisian di Bandara Kualanamu

Teks: Muhammad Fijar SulistyoFoto: Dok. Humas Imigrasi Medan

16 BHUMIPURA 2020

Page 10: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

18 BHUMIPURA 2020 19BHUMIPURA 2020

LIPUTAN KHUSUS

Pada peringatan Hari Bhakti Imigrasi yang ke-70 Tahun 2020, Direktorat Jenderal Imigrasi mengusung

tema “SDM UNGGUL, IMIGRASI PASTI MAJU” yang sejalan dengan visi misi Presiden dan Wakil Presiden Republik In-donesia Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. Semangat ini diharapkan dapat tertanam di setiap insan imigrasi dalam menjawab tantangan zaman, demi mewujudkan cita-cita Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandas-kan gotong royong.

Tujuan memperingati Hari Bhakti Imigrasi Ke-70 Tahun 2020 adalah untuk lebih memupuk rasa memiliki dari seluruh jaja-ran imigrasi dalam rangka mewujudkan SDM unggul guna peningkatan kinerja di bidang pelayanan kepada masyarakat dan penegakan hukum keimigrasian. Serta bertujuan sebagai refleksi kilas balik

capaian kinerja Direktorat Jenderal Imi-grasi dan memberikan layanan keimigra-sian yang lebih mendekatkan diri kepada masyarakat.

Walaupun hujan mengguyur lapangan merah Kementerian Hukum dan HAM (27/01/2020), namun tidak mem-bubarkan barisan tegak pada Upacara Peringatan HBI Ke-70 Tahun 2020. Upacara yang dipimpin langsung oleh Bapak Menteri Hukum dan HAM RI, Prof. Yasonna H. Laoly sebagai Inspek-tur Upacara. Dalam amanat beliau, Prof. Yasona menyampaikan prestasi dari metamorphosis inovasi-inovasi yang sudah dilakukan oleh imigrasi khususnya di bidang pelayanan pub-lik. Pencapaian-pencapaian imigrasi jangan buat kita merasa cukup, “kita sudah kerja keras, tapi tetap harus kerja lebih keras lagi, dan sekarang

“Kita sudah kerja keras, tapi tetap ha-rus kerja lebih keras lagi, dan sekarang kerja cepat!” Pesan Menkumham

KONTRIBUSI DAN KOLABORASIDI HARI BHAKTI IMIGRASI

kerja cepat!” Pesan Menkumham saat mengakhiri amanat upacara.

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Imigrasi dalam mem-peringati HBI Ke-70 antara lain kegiatan Pelayanan Paspor Simpatik oleh seluruh Kantor Imigrasi, festival keimigrasian, pertandingan golf yang memperebut-kan Thropy dan Piala Bergilir Menteri Hukum dan HAM, pameran lukisan, aksi sosial, donor darah, tabur bunga di Taman Makam Pahlawan, immigration art competition, jalan sehat, upacara dan tasyakuran HBI Ke-70 yang terpusat di Kementerian Hukum dan HAM Jakarta Selatan.

Kegiatan dalam rangkaian HBI ke-70 yang sangat mendapat antusias dari masyarakat luas adalah Pelayanan Paspor Simpatik, yang merupakan kegiatan

pemberian layanan Paspor RI yang dilak-sanakan setiap hari Sabtu dan Minggu di kantor imigrasi seluruh Indonesia dari tanggal 21 Desember 2019 hingga 19 Januari 2020. Pelaksanaan Layanan Paspor Simpatik bertujuan untuk mem-berikan layanan keimigrasian yang lebih baik dan lebih mendekatkan diri kepada masyarakat.

Selain Layanan Paspor Simpatik, kegiatan yang diberi nama Festival Keimigrasian merupakan kegiatan layanan Paspor RI yang dilaksanakan di Plaza Senayan dan Gedung BRI dengan total kuota seban-yak 2.100 pemohon paspor yang memi-liki layanan prioritas walk-in untuk lansia, balita dan penyandang disabilitas.

Salah Satu Pemohon Prioritas di Festival Keimigrasian

Teks: Arif Rahman.SFoto: Dok. Humas Ditjenim

Page 11: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

20 BHUMIPURA 2020 21BHUMIPURA 2020

Marching-band dari Poltekim yang ikut memeriahkan acara

Pendonor Tampak Bahagia Ketika Akan Diambil Darahnya

20 BHUMIPURA 2020

Page 12: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

22 BHUMIPURA 2020 23BHUMIPURA 2020

KERJA KITA

PENYELENGGARAAN LAYANAN EVENING PASSPORT SERVICE PADA KELAS II NON TPI BEKASI SEBAGAI INOVASI DI BIDANGPELAYANAN

Sobat Mido Bekasi menyapa pemohon pemohon Evening Passpor Service (EPS)di ruang tunggu layanan

Dalam rangka memperingati Hari Bhakti Imigrasi ke-70 Tahun 2020, Kantor Imigrasi kelas II

Non TPI Bekasi menyelenggarakan layanan permohonan paspor berupa Layanan Evening Passport Service (EPS). Layanan Evening Passport Ser-vice merupakan layanan inovasi yang ditujukan untuk mengakomodir ke-butuhan masyarakat, khususnya bagi para pekerja yang memiliki banyak kegiatan dari pagi hingga sore hari, sehingga proses pengajuan permo-honan paspor tidak mengganggu jam kerja mereka.

Kegiatan Evening Passport Service (EPS) ini dilaksanakan secara walk in atau datang secara langsung tanpa harus melakukan pendaftaran antrian paspor online terlebih dahulu sebel-umnya.

Selama bulan Januari, sebanyak 30 kuota pemohon dibuka setiap hari Senin dan Kamis. Kegiatan ini dilaksanakan mulai pukul 16.00 WIB sampai dengan Pukul 18.00 WIB. Baik pelayanan permohonan paspor baru dan penggantian paspor karena habis masa berlaku atau halaman penuh, dapat dilayani pada kegiatan Evening Passport Service ini.

Acara dimulai dengan melakukan greetings (salam sapa) kepada para pemohon Evening Passport Service (EPS), dilanjutkan dengan melakukan pendataan pemohon paspor yang tel-ah datang secara walk in atau datang langsung, pada daftar hadir yang telah disediakan. Selanjutnya, pemohon

dapat melakukan pengisian formulir pengajuan permohonan paspor se-cara mandiri,

Pada tahap berikutnya, yaitu pemerik-saan kelengkapan berkas persyaratan, petugas Customer Service akan melakukan pemeriksaan pada berkas persyaratan yang diajukan pemohon. Permohonan EPS akan diterima apa-bila kelengkapan berkas persyaratan permohonan dinyatakan lengkap serta kuota antrian layanan EPS pada hari tersebut masih tersedia.

Selanjutnya, setelah berkas pemohon dinyatakan lengkap dan diterima, pemohon akan diberikan nomor antrean sebelum diarahkan untuk melakukan pengambilan sidik jari, foto biometrik dan wawancara oleh petugas.

Dengan diselenggarakannya Layanan Evening Passport Service (EPS) ini, diharapkan masyarakat, khususnya para pekerja yang tidak memiliki waktu luang di pagi hingga sore hari, dapat terbantu untuk dapat melaku-kan pengajuan permohonan paspor tanpa mengganggu waktu kerja yang mereka miliki.

Kegiatan Evening Passport Service (EPS) dilaksanakan secara walk in atau datang secara langsung tanpa harus melakukan pendaftaran antrian paspor online ter-lebih dahulu sebel-umnya.

Antrean pemohon Evening Passpor Service (EPS) diruang tunggu layanan

Teks: Cut Aurora AnastasiaFoto: Dok. Kanim Kelas II Non TPI Bekasi

Page 13: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

24 BHUMIPURA 2020 25BHUMIPURA 2020

Pemeriksaan kelengkapan berkas pemohonEvening Passpor Service (EPS) oleh petugas

Proses pengambilan foto biometric dan wawancarapemohon Evening Passpor Service (EPS)

Page 14: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

26 BHUMIPURA 2020 27BHUMIPURA 2020

KEBIJAKAN

KONSEP APAPO NEXT GENERATION YANG DIGAGAS OLEH ASN KANWIKEMENKUMHAM JAMBI DIAPRESIASIJAJARAN BOD DITJEN IMIGRASI

“Jambi datang untuk Indonesia” pekikan menyemangati SDM Imigrasi PASTI Maju terucap

atas prakarsa Direktur Lalu Lintas Keimigrasian, Cucu Koswala. Hal ini disampaikan dalam Rapat Pemaparan Konsep Pelayanan Paspor Ramah HAM dan Aplikasi Permohonan Antrian Paspor Online Next Generation di Ruang Rapat Direktorat Lalu Lintas Keimigrasian Ditjen Imigrasi pada Kamis (13/2).

Proses mengedepankan Revolusi Industri 4.0 dengan berbagai tingkat kompleksitas masalah menjadikan tantangan tersendiri bagi Direktorat Jenderal Imigrasi (Ditjen Imigrasi) untuk solutif, strategis dan lebih berhati hati dalam pengambilan keputusan jangka panjang dalam hal pelayanan publik untuk melayani masyarakat terkait permohonan dokumen perjalanan Republik Indonesia. Strategi-strategi jitu terus diterapkan, salah satunya adalah dengan memberikan kesempatan kepada sumber daya manusia untuk

melakukan pemecahan masalah dengan solutif dan strategis.

Cucu mengatakan sengaja mengundang JFT Analis Keimigrasian Ahli Pertama Muhamad Iskandar Wijaya dengan Kepala Divisi Keimigrasian Pramella Yunidar Pasaribu yang tidak henti hentinya melakukan analisis dan mencari solusi yang strategis dengan menghasilkan sebuah inovasi untuk kemajuan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jambi.

Salah satu solusi yang dikembangkan adalah dengan melakukan analisis terhadap permasalahan yang aktual dengan menerapkan aplikasi pelayanan paspor berbasis Hak Asasi Manusia dengan Piloting Project pada Kantor Imigrasi Se-Provinsi Jambi, baik Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jambi, Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Kuala Tungkal dan Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Kerinci.

“Tujuan utamanya adalah, dengan

Board of Direc-tor Ditjen Imigrasi mengapresiasi tero-bosan-terobosan yang dihasilkan oleh Kantor Wilayah Ke-menterian Hukum dan HAM Jambi, dengan mengopti-malkan fungsi JFT- Analis Keimigrasian Ahli Pertama se-bagai Aparatur Sipil Negara yang profe-sional.

Direktur Lalu Lintas Keimigrasian Cucu Koswala memimpin rapat pemaparan konsep APAPO Next Generation pada Kamis

26 BHUMIPURA 2020

memberikan pelayanan prioritas dan kunjungan kepada masyarakat terkait pemenuhan kebutuhan hak asasi manusia. Aplikasi ini dinilai sebagai pelengkap dan penyempurna pelayanan berbasis HAM pada kantor imigrasi yang terukur dan terdata secara kesisteman,” ujarnya.

Gagasan ini bukan hanya mengoptimalkan fasilitas ramah HAM yang tersedia pada kantor imigrasi akan tetapi menjalin sinergisitas dengan Divisi Pelayanan Hukum dan HAM dengan menguatkan fungsi Pos Pelayanan dan Komunikasi Masyarakat yang terdapat pada kantor imigrasi sebagai bentuk pelayanan yang prima dengan mengedepankan pemenuhan kebutuhan HAM, bukan hanya pelayanan akan tetapi keamanan dalam proses penerbitan Dokumen Perjalanan Republik Indonesia.

Kepala Kantor Wilayah Agus Nugroho Yusup menambahkan bahwa sebelum diimplementasikan aplikasi ini telah melalui beberapa tahapan di antaranya adalah pemaparan aplikasi oleh Kepala Kantor Wilayah dan Para Kepala Divisi. Kemudian setelah itu di lain kesempatan mengajak semua Kepala Kantor Imigrasi untuk mereviu dan mengevaluasi apabila adanya kekurangan dari sisi proses ataupun pelayanan,

“Bukan hanya itu kami pun sebelum mengimplementasikan meminta izin kepada Dirsistik untuk menerapkan aplikasi ini di Provinsi Jambi. Setelah diimplementasikan dan berjalan

baik barulah kita membuktikan dan memaparkan dengan diundangnya kami oleh Bapak Cucu Koswala untuk memaparkan proses, cara kerja, manfaat dan pelaksanaan implementasi yang telah dilakukan,” jelasnya.

Pada kesempatan yang diberikan JFT- Analis Keimigrasian Ahli Pertama Muhamad Iskandar Wijaya melakukan pemaparan aplikasi dengan implementasi yang sudah dilakukan pada Kantor Imigrasi se-Provinsi Jambi didampingi oleh Kepala Kantor Wilayah Agus Nugroho Yusup, Kepala Divisi Administrasi Betni Humaris Purba dan Kepala Divisi Keimigrasian Pramella Yunidar Pasaribu dan Kepala Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Kerinci Raden Indra Iskandarsyah. Hasil yang diperoleh bukan hanya pelaksanaan dan implementasi, akan tetapi aplikasi dan proses yang ada di dalamnya dapat dijadikan standar Pelayanan Paspor Berbasis Hak Asasi Manusia yang dapat digagas Direktorat Jenderal Imigrasi untuk diterapkan pada Kantor Imigrasi di seluruh Indonesia.

APAPO Next Generation

Bukan hanya itu, tim pun datang dengan merekomendasikan Aplikasi Permohonan Antrian Paspor Online Next Generation dengan model skema yang sudah teruji dengan perhitungan beban data, beban akses secara perhitungan matematis sehingga

permasalahan pada APAPO versi sebelumnya dapat diatasi dengan menerapkan model dan cara Kerja APAPO versi terbaru yang terukur. APAPO terbaru mengintegrasikan Core Sistem Direktorat Jenderal Imigrasi secara dinamis sehingga pelayanan Dokumen Perjalanan Republik Indonesia untuk masyarakat bukan hanya melayani, tetapi mengamankan sebuah data yang tersimpan pada aplikasi.

Board of Director Ditjen Imigrasi mengapresiasi terobosan-terobosan yang dihasilkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jambi, dengan mengoptimalkan fungsi JFT- Analis Keimigrasian Ahli Pertama sebagai Aparatur Sipil Negara yang profesional. Bukan hanya Aplikasi Pelayanan Paspor Berbasis HAM yang dibuktikan, akan tetapi Analisa Prediktif, Model Artificial Intelligence terhadap Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM V2) terkait Data Perlintasan, Lalu Lintas Data juga diberikan rekomendasi oleh Kantor Wilayah Kemenkumham Jambi yang akan diterapkan untuk kebutuhan masyarakat di masa yang akan datang.

M Iskandar Wijaya memaparkan Konsep APAPO Next Generationdi hadapan para peserta rapat.

27BHUMIPURA 2020

Teks: Pramela Yunidar Pasaribu Kadiv Keimigrasian Kemenkumham Jambi Foto: Dok. Humas Imigrasi

Page 15: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

28 BHUMIPURA 2020 29BHUMIPURA 2020

Pembukaan Rakor Secara Resmi Oleh Sekjen Kemenkumham, PLH Dirjen Imigrasi dan Sesditjenim

28 BHUMIPURA 2020

SEKJEN KEMENKUMHAM AJAKKASATKER IMIGRASI UBAH POLA PIKIR TEKNIS KE MANAJERIAL UNTUKMEMBANGUN KEPERCAYAAN

Jakarta – Memasuki tahun 2020, Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi

Manusia (Kemenkumham) berkomitmen meningkatkan kualitas penyusunan postur anggaran dengan melibatkan para Kepala Divisi dan Kepala Satuan Kerja (SatKer) Imigrasi sebagai pemandu dalam penyusunannya. Perubahan pola pikir dari hal teknis ke manajerial di jajaran imigrasi diharapkan dapat mendukung penyusunan postur anggaran yang mengakomodir kebutuhan riil di setiap SatKer. Kemampuan manajerial sangat erat kaitannya dengan membangun kepercayaan terhadap pengelolaan keuangan di

lingkungan Kemenkumham.

Kemampuan manajerial yang tinggi menjadi poin penting yang harus dimiliki oleh seluruh jajaran imigrasi agar penyusunan rencana kegiatan dan kebutuhan anggaran tahun 2021 tetap selaras dengan arah kebijakan nasional tentang keimigrasian. Sekretaris Jenderal Kemenkumham, Bambang Rantam Sariwanto menegaskan bahwa kemampuan manajerial wajib dimiliki. Sudah saatnya para Kepala Divisi dan Kepala

SatKer untuk tidak lagi fokus pada hal teknis, namun pada hal manajerial.

“Sebagai Kepala UPT (Unit Pelaksana Teknis), sudah bukan lagi

(waktunya) bicara

29BHUMIPURA 2020

Page 16: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

30 BHUMIPURA 2020 31BHUMIPURA 2020

mengenai hal teknis, tetapi harus punya kemampuan manajerial yang tinggi. Percuma kita setiap tahun rapat koordinasi jika perencanaan tidak sesuai dengan pelaksanaan,” ujar Bambang dalam sambutannya saat membuka kegiatan Rapat Konsultasi dan Koordinasi Perencanaan Anggaran Ditjen Imigrasi Tahun 2021, Rabu (19/02/2020).

Kemenkumham mendorong laporan keuangan tahun 2019 untuk mencapai WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). Hal ini dilakukan untuk membangun kepercayaan Kemenkumham kepada publik.

Di samping itu, Zaeroji

selaku Sekretaris Ditjen Imigrasi berharap rapat tersebut menjadi wadah untuk bertukar informasi dan pengetahuan terkait dengan pelaksanaan dan penerapan aplikasi SAKTI (Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi) di SatKer masing-masing. Selain itu, kegiatan ini juga dapat memberikan pengetahuan sekaligus pemahaman yang sama antara UPT dengan Unit Eselon I mengenai penyusunan perencanaan kegiatan dan pengalokasian anggaran.

Perubahan pola pikir dari hal teknis ke manajerial di jajaran imigrasi diharapkan dapat mendukung penyusunan pos-tur anggaran yang mengakomodir ke-butuhan riil di setiap SatKer.

Teks: Tedi Tirta Wibowo Biro Humas, Hukum dan Kerja Sama KemenkumhamFoto: Dok. Humas Ditjenim

Salah Satu Pertanyaan Yang Di Ajukan Oleh Kepala Kantor Imigrasi Pada Sesi Diskusi Panel

Sesuai dengan mandat Undang-Undang No. 6 Tahun 2011, selain memberikan pelayanan, penegakan hukum, dan fasilitator pembangunan, keimigrasian

Indonesia juga berfungsi dalam menjaga keamanan negara dari ancaman yang terus berkembang.

Konsep mengenai definisi ancaman (threat) terhadap negara telah mengalami perluasan dimensi. Perluasan dimensi keamanan ini juga diikuti oleh perluasan aktor keamanan. Hal ini dapat diartikan bahwa subjek yang dapat mengan-cam negara tidak hanya dapat berasal dari aktor “negara” dan tidak hanya berupa serangan militer. Seorang ahli dalam bidang keamanan, Barry Buzan, mengatakan bahwa dimensi ancaman tidak hanya berasal dari militer, namun dapat juga muncul dari dimensi sosial , ekonomi, lingkungan, dan sosial.

Salah satu isu yang menarik perhatian dunia saat ini yak-ni merebaknya virus corona. Dalam perspektif studi keamanan, virus corona yang muncul sekitar perten-gahan Desember tahun 2019 dapat dikategorikan sebagai ancaman non-tradisional yang mengan-cam keamanan suatu negara.

Data dari Kemenkes per 17 Februari 2020 menjabarkan bahwa virus corona yang dinyatakan bermula di Wuhan, telah menyebar ke 25 negara dengan jumlah 71.429 ka-sus dan dengan jumlah kematian sebanyak 1.775 kasus. Diperkira-kan jumlah orang yang terjangkit dan kasus kematian akan terus ber-tambah. Walau sampai saat ini belum ada kasus yang terkonfirmasi di Indonesia, tidak berarti bahwa Indonesia bebas dari ancaman penyebaran virus ini.

Penyebaran virus

OPINI

IMIGRASI DAN VIRUSCORONA SEBAGAIANCAMAN NON-TRADISIONAL

corona yang telah berubah nama menjadi Covid-19 dapat dikatakan sebagai ancaman yang nyata. Pasalnya, penyeba-ran virus yang belum ditemukan vaksinnya ini dapat men-gancam stabilitas negara, melemahkan kapasitas pemerintah dalam menjalankan program pembangunan, dan menye-babkan runtuhnya kegiatan ekonomi. Dengan efek seperti ini, epidemi corona tidak dapat dinafikkan lagi menjadi ancaman serius bagi keamanan suatu negara.

Kebijakan Keimigrasian dalam Pencegahan Virus Corona

Dalam merespon masalah penyebaran virus corona, Kemen-terian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang menaungi Direk-torat Jenderal Imigrasi mengeluarkan Permenkumham RI

No.3 Tahun 2020. Peraturan ini dikeluarkan dengan tujuan

untuk mencegah masukn-ya virus corona. Dengan

meng-

31BHUMIPURA 2020

Page 17: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

32 BHUMIPURA 2020 33BHUMIPURA 2020

Teks: Zulfikar Dilahwangsa ASN Kanim Kelas I TPI MakassarIllustrasi: Dok. Humas Ditjenim

hentikan arus masuk dan keluar orang asing warga negara Tiongkok dari dan ke wilayah Indonesia untuk sementara waktu, diharapkan orang yang menjadi carrier virus ini dapat dicegah untuk masuk ke Indonesia.

Di samping itu, warga negara asing yang tidak berkewarganegaraan Tiongkok, namun pernah berada dalam kurun waktu 14 hari pernah tinggal atau mengunjungi wilayah Republik Rakyat Tiongkok tidak akan diberikan izin untuk masuk ke wilayah Indonesia. Imigrasi juga menghen-tikan sementara pemberian bebas visa kunjungan dan visa untuk warga negara Tiongkok dan orang asing dari Republik Rakyat Tiongkok.

Izin Tinggal Dalam Keadaan Terpaksa

Efektif berlaku pada 5 Februari 2020, seluruh penerbangan dari dan ke Tiongkok ditutup untuk sementara waktu. Bagi warga negara Tiongkok yang terlanjur berada di Indonesia dan tidak dapat kembali ke negaranya diberi kemudahan terkait izin tinggal keimigrasian. Warga negara Tiong-kok yang akan habis izin tinggalnya diberikan Izin Tinggal Dalam Keadaan Terpaksa. Dengan Izin Tinggal Dalam Keadaan Terpaksa ini, warga negara Tiongkok dapat diberikan izin tinggal di Indonesia selama 30 hari. Kemudi-

an, izin tinggal ini dapat diperpanjang paling lama 30 hari untuk setiap kali perpanjangan. Izin tinggal ini dapat diperpanjang lebih dari sekali sampai adanya peninjauan lebih lanjut atas Permenkumham No.3 tahun 2020 yang disebutkan sebelumnya.

Izin Tinggal Dalam Keadaan Terpaksa Ini memiliki konsekuensi. Sejumlah warga negara Tiongkok yang secara aturan harusnya telah meninggalkan Indonesia terpaksa harus tinggal lebih lama. Maka dari itu, pengawasan terh-adap warga negara asing, khususnya warga negara Tiongkok, perlu diting-katkan. Pasalnya, izin tinggal dalam keadaan terpaksa ini, jika tidak diawasi dengan baik, akan menjadi celah bagi warga negara Tiongkok untuk melaku-kan kegiatan yang mungkin melang-gar undang-undang di Indonesia, khususnya Undang-Undang Keimi-grasian. Fakta di lapangan, pelanggar Undang-Undang Keimigrasian banyak berasal dari Tiongkok.

Terbitnya Permenkumham No.3 Tahun 2020 dan pelaksanaannya merupakan contoh nyata penjewantahan dari fungsi keimigrasian yaitu menjaga keamanan negara. Dalam pencegahan virus corona ini imigrasi tidak bekerja sendiri. Banyak pihak dan instan-si membantu. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa penyebaran virus ini erat hubungannya dengan lalu lintas manusia yang menjadi ranah dari keimigrasian Indonesia.

Peristiwa penyebaran virus corona di satu sisi adalah suatu ancaman. Namun di sisi lain, kejadian ini dapat menjadi suatu kesempatan bagi keimi-grasian Indonesia untuk menunjukkan kapasitas tidak hanya dalam memberi-kan “pelayanan prima” bagi pelayanan dokumen keimigrasian, namun juga kapasitas dalam merespon potensi ancaman. Internalisasi paradigma kea-manan di dalam lingkungan keimigra-sian Indonesia membutuhkan pene-gasan kembali. Hari ini isu keamanan non-tradisional di Indonesia adalah penyebaran penyakit menular, namun tidak menutup kemungkinan di kemu-dian hari di Indonesia jenis ancaman baru dapat muncul. Sejatinya, negara selalu hidup dalam dunia yang penuh gangguan dan ancaman. Imigrasi Indonesia sebagai salah satu instansi yang memiliki fungsi dalam menjaga keamanan negara harus tetap tanggap dalam mengikuti dinamika perkem-bangan jenis ancaman yang ada.

Isu terkait pemulangan ratusan orang yang pernah tergabung dalam Islamic State of Iraq dan

Syria (ISIS) telah menjadi polemik di masyarakat Indonesia. Perdebatan mengenai apakah orang-orang terse-but sebaiknya dipulangkan ke Indo-nesia atau sebaliknya menimbulkan pendapat beragam dari banyak pihak. Terkait hal ini, pemerintah Indonesia menyatakan tidak akan memulangkan ratusan orang tersebut sebagaima-na dikutip dari pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia (Anonymous 2020). Pernyataan sikap pemerintah ini kemudian menarik minat penulis untuk menganalisis polemik ini ditinjau dari perspektif kewarganegaraan dan keimigrasian, terutama untuk men-jawab perdebatan terkait status ke-warganegaraan Indonesia dari ratusan orang tersebut dan apakah mereka sepantasnya tidak berhak untuk dipu-langkan kembali ke Indonesia.

Ditinjau dari perspektif kewarganeg-araan Republik Indonesia, ratusan

orang yang pernah tergabung dalam ISIS ini tidak kehilangan status mere-ka sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Ketentuan tentang kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam Undang-Undang nomor 12 tahun 2006 tentang Kewarganeg-araan pada bab IV dimulai dari Pasal 23-30. Fokus utama terkait hal terse-but terletak pada pasal 23 huruf a-i. Setelah dianalisis, penulis menemukan bahwa tidak ada ketentuan dalam pas-al tersebut yang dapat mengakibatkan ratusan orang ini kehilangan status kewarganegaraanya.

Pertama, dalam ketentuan pasal 23 secara umum diatur ketentuan kehilan-gan kewarganegaraan Indonesia ter-kait dengan hal-hal yang menyangkut perolehan kewarganegaraan lain dan hal-hal tertentu yang berkaitan dengan menjadi bagian dari suatu negara as-ing. Hal ini kemudian menjadi menarik karena memunculkan pertanyaan apa-kah ISIS merupakan negara? Dari segi penamaan yang mereka klaim dengan nama Islamic State, tidak dengan

Tidak cukup kuat alasan untuk menga-takan bahwa ratusan orang yang pernah terlibat dengan ISIS tersebut adalah eks WNI.

POLEMIK WNI EKS ISISATAU ISIS EKS WNI?

Page 18: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

34 BHUMIPURA 2020 35BHUMIPURA 2020

sendirinya mereka bisa dikategorikan sebagai sebuah negara. Terkait hal ini, kita bisa merujuk kepada Montevideo Conven-tion 1933. Konvensi ini merupakan satu-satunya perjanjian inter-nasional yang berupaya memperkenalkan definisi normatif dari konsep negara (Roth 2011) sebagaimana dikutip dalam (No-vogrodsky 2018, p. 40). Dalam konvensi ini diatur bahwa suatu entitas harus memiliki empat unsur agar bisa diakui sebagai sebuah negara, yaitu adanya penduduk tetap, wilayah tertentu, pemerintahan, dan kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan negara lain. Unsur-unsur yang terdapat di dalam pasal tersebut harus dipenuhi secara kumulatif apabila suatu entitas ingin dikategorikan sebagai sebuah negara yang ingin menjadi subyek hukum internasional. Dalam kasus ISIS, keempat unsur ini tidak terpenuhi karena penduduknya notabene merupa-kan kumpulan warga negara lain, wilayahnya juga merupakan wilayah resmi dari negara Iraq dan Syria, kemudian tidak ada negara di dunia yang mengakui keberadaan ISIS sebagai suatu negara (Novogrodsky 2018) sehingga terkait unsur pemerin-tahan dan kemampuan mengadakan hubungan dengan negara lain tentu tidak terpenuhi.

Kedua, pasal 23 huruf (d) juga memuat frasa “masuk dalam dinas tantara asing” yang menimbulkan persepsi bahwa ketentuan ini dapat digunakan untuk menentukan hilangnya status kewarganegaraan RI bagi eks ISIS karena tidak adanya frasa negara asing di norma tersebut. Namun muncul per-tanyaan baru, apakah ISIS tersebut merupakan “dinas tentara asing”? Untuk hal ini kita bisa melakukan penafsiran gramatikal dan sistematis. Secara tata bahasa, dinas diartikan bagian dari

kantor pemerintah yang mengurus pekerjaan tertentu (KBBI 2020). Sehingga, ketika ada frasa “dinas”, tentu ini diartikan sebagai segala sesuatu yang bersifat resmi dari pemerintahan yang berdaulat dari suatu negara. Kemudian, kata tentara berarti kesatuan alat negara yang terdiri atas orang-orang terlatih berperang (KBBI 2020). Sementara, ISIS bukanlah sebuah negara, jadi tidak mungkin memiliki dinas tentara. Dalam hal ini, walaupun ISIS benar memiliki kekuatan militer, tetapi hal tersebut tidak bisa dikatakan sebagai kekuatan militer dari sebuah negara. Selain itu, jika kita menggu-nakan penafsiran sistematis terhadap pasal ini, maka akan terlihat bahwa sesungguhnya yang dimaksud dari frasa “dinas tentara asing” di sini adalah dinas tentara dari negara yang diakui sebagai subyek hukum inter-nasional. Metode penafsiran sistematis menggunakan metode yang melihat secara keseluruhan pasal-pasal dan pada penjelasan umum yang terdapat di UU No 12 Tahun 2006 ini yang menjadi ruh UU ini sebenarnya menekankan kepada negara dan warga negara yang memang diakui secara internasional, termasuk juga terkait hak dan kewajiban warga negaranya.

Ketiga, dalam Pasal 23 huruf (i) diatur ketentuan kehilan-gan kewarganegaraan Indonesia jika berdomisili di luar negeri dan dalam periode tertentu tidak mengajukan pernyataan ingin menjadi WNI tanpa alasan yang sah. Ketentuan ini memang sekilas tampak bersesuaian den-gan aktivitas para eks-ISIS ini, namun perlu diperhatikan

juga bahwa dalam pasal tersebut juga diatur ketentuan bah-wa kehilangan kewarganegaraan bisa diterapkan sepanjang yang bersangkutan tidak menjadi tanpa kewarganegaraan. Hal ini menjadi poin penting dalam menentukan status ke-warganegaraan eks ISIS tersebut karena prinsip di dalam UU No 12 Tahun 2006 ini salah satunya yaitu menghendaki tidak adanya apatride atau tanpa kewarganegaraan sebagaimana yang terdapat dalam rumusan pada penjelasan umum UU ini.

Ditinjau dari sisi keimigrasian, sebagaimana penjelasan di atas menekankan tidak hilangnya status kewarganegaraan In-donesia dari ratusan orang yang pernah terlibat dengan ISIS tersebut, maka mereka tidak dapat ditolak masuk ke wilayah Indonesia. Landasan hukum terkait hal ini diatur dalam UU nomor 6 tahun 2011 tentang keimigrasian pasal 14 ayat 1. Hal ini juga didukung dengan pasal 2 yang mengatur bahwa “Setiap warga negara Indonesia berhak melakukan perjala-nan keluar dan masuk wilayah Indonesia”. Dengan kata lain, ratusan orang tersebut memiliki hak sebagai warga negara Indonesia sebagaimana diatur oleh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk dapat keluar dan masuk wilayah Indonesia. Namun, terkait hak tersebut, pasal 8 juga mengatur bahwa dalam mengadakan perjalanan keluar dan masuk wilayah Indonesia diperlukan dokumen perjala-nan atau paspor RI. Hal ini kemudian menjadi menarik, karena pernyataan bahwa ratusan orang tersebut telah membakar paspor RI kemudian menjadi isu hangat dalam polemik pem-ulangan mereka. Namun berdasarkan perspektif keimigra-sian, hal ini tidak menjadi masalah karena ketentuan keimi-

Teks: Heru Permana Putra ASN Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI BandungIllustrasi: Arif Rahman

grasian mengatur bahwa dalam rangka pemulangan WNI dari negara lain dapat diterbitkan surat perjalanan laksana paspor oleh perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.

Maka dari itu, penulis berpendapat bahwa tidak cukup kuat alasan untuk mengatakan bahwa ratusan orang yang pernah terlibat dengan ISIS tersebut adalah eks WNI. Ber-dasarkan perspektif kewarganegaraan Republik Indonesia, mereka bukan merupakan subyek yang memenuhi unsur hilangnya kewarganegaraan sebagaimana diatur di UU No 12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan. Oleh sebab itu, ditinjau dari perspektif keimigrasian, mereka tidak dapat ditolak masuk kembali ke wilayah Indonesia dan berhak untuk mendapatkan fasilitas agar bisa dipulangkan kembali ke wilayah Indonesia.

Page 19: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

36 BHUMIPURA 2020 37BHUMIPURA 2020

KABAR DARI SEBERANG

Konsul Imigrasi KJRI Johor Baru I Gusti Bagus menerima potongan tumpeng dari Konjen KBRI Johoh Baru Sunarko dalam syukuran HBI ke 70 di Aula KJR Johor Baru pada Senin (27/1)

HARI BHAKTI IMIGRASI DIPERINGATI DI KJRIJOHOR BARU

Tak hanya di Tanah Air, peringatan Hari Bhakti Imigrasi ke 70 juga

diadakan di Kota Johor Baru, Malaysia. Adalah Konsulat Jenderal Republik Indone-sia (KJRI) Johor Baru yang berinisiatif menggelar acara peringatan HUT Imigrasi ke 70 ini pada Senin (27/1) di Aula KJRI setempat.

Konsul Imigrasi pada KJRI Johor Baru I Gusti Bagus M Ibrahim mengatakan ter-dapat beberapa kegiatan un-tuk mengisi HBI Tahun 2020. Pada kesempatan tersebut dilakukan pelayanan paspor dan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) gratis kepa-da 3 pemohon paspor dan SPLP.

“Kami berikan paspor secara gratis kepada 3 pemohon paspor dan SPLP yang be-

runtung. Paspor gratis diber-ikan secara acak oleh Bapak Konjen didampingi Konsul Imigrasi dan disaksikan pem-ohon yang hadir,” ujarnya.

Pada sambutannya di depan tamu undangan dan para hadirin, Konsul Jenderal RI Johor Baru Sunarko menga-presiasi pelayanan keimigra-sian yang selama ini telah diselenggarakan di KJRI Jo-hor Baru. Dirinya senantiasa mendukung kinerja Konsul Imigrasi dalam peningkatan dan perlindungan terhadap WNI di wilayah kerjanya.

Tak lupa pihaknya mewaki-li seluruh pejabat dan staf mengucapkan selamat atas peringatan Hari Bhakti Imi-grasi yang ke 70 kepada Direktorat Jenderal Imigrasi melalui Konsul Imigrasi pada KJRI Johor Baru.

“Fungsi Imigrasi KJRI Johor Baru telah banyak member-ikan inovasi dalam rangka pelayanan kepada WNI demi memberikan kemudahan dan perlindungan kepada masyarakat Indonesia yang tinggal di wilayah akredita-si KJRI Johor Baru,” pesan Sunarko.

Konjen RI Sunarko juga mendapat kesempatan memotong tumpeng se-bagai rasa syukur atas HBI ke 70. Tumpeng tersebut dibagikan kepada Home Staff, Local Staff, Guru Se-kolah Indonesia Johor Baru dan segenap petugas di KJRI Johor Baru.(end)

Teks: Ika RahmawatiFoto: Dok. KJRI Johor Baru

Konjen RI Sunarko memberikan Paspor dan SPLP gratis kepada pemohon yang beruntung

Page 20: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

38 BHUMIPURA 2020 39BHUMIPURA 2020

KEGIATAN KANIM

SINERGI KANWIL KEMENKUMHAM JATIM DAN PEMERINTAHDAERAH JATIM WUJUDKAN “IMMIGRATION SMART OFFICE”

Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan HAM, Jhoni Ginting, beserta Direktur Jenderal Imigrasi, Ronny F. Sompie meresmikan tiga gedung baru kantor imi-grasi yang secara simbolis dipusatkan di Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Kediri

(23/01/2019). Tiga Kantor tersebut adalah Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Kediri, Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Ponorogo dan Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Pamekasan.

Immigration Smart Office menjadi tema pembangunan sejalan dengan semangat untuk memberikan pelayanan publik terbaik bagi masyarakat. Gedung bergaya modern dan futuristik ini dilengkapi dengan fasilitas ramah HAM yang diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat pengguna layanan keimigrasian.

Yang patut diapresiasi, Pembangunan kantor imigrasi baru ini adalah hasil sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Daerah dan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur dalam meningkatkan kualitas pelayanan imigrasi bagi masyarakat daerah, terutama di Kabupaten Kediri, Ponorogo dan Pamekasan.

Immigration Smart Office menjadi tema pembangunan se-jalan dengan se-mangat untuk mem-berikan pelayanan publik terbaik bagi masyarakat.

Inspektur Jenderal Kemenkumham saat Kegiatan Peresmian Immigration Smart Office

Pelayanan ramah HAM

Teks: Ade Irma Stefi Foto: Kantor Imigrasi Kelas I TPI Cirebon

38 BHUMIPURA 2020

Page 21: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

40 BHUMIPURA 2020 41BHUMIPURA 2020

IMIGRASI CIREBONBERINOVASI LEWATIRON SENI

Kantor Imigrasi Cirebon tak henti-henti melakukan inovasi di bidang pe-layanan keimigrasian. Terbukti dengan telah diresmikannya program layanan keimigrasian terbaru, Iron Seni atau Imigrasi Cirebon Senja Melayani di

Grage City Mall, Cirebon (18/02/2020) yang dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat dan perwakilan Walikota Cirebon.

Menariknya inovasi ini dilakukan setelah jam kerja sehingga akan memudahkan para pekerja yang ingin untuk mendapatkan layanan keimigrasian setelah seharian beraktivitas.

“Pelayanan Iron Seni ini merupakan wujud komitmen kami dalam memberikan pe-layanan yang terbaik dengan hadir ditengah masyarakat khususnya di area publik seperti Mall sehingga masyarakat dapat lebih mudah ketika ingin mengajukan pembuatan paspor,” ujar Tito Andrianto, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Cirebon.

Inovasi ini dilakukan setelah jam ker-ja sehingga akan memudahkan para pekerja yang ingin untuk mendapatkan layanan keimigrasian setelah seharian be-raktivitas.

Teks: Ade Irma Stefi Foto: Kantor Imigrasi Kelas I TPI Cirebon

Interaksi kakanwil Kemenkumham Jawa Barat bersama pemohon paspor

Pemukulan gong oleh perwakilan walikota meresmikan Iron Seni

40 BHUMIPURA 2020

Page 22: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

42 BHUMIPURA 2020 43BHUMIPURA 2020

INFOGRAFIK

42 BHUMIPURA 2020 43BHUMIPURA 2020

Page 23: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

44 BHUMIPURA 2020 45BHUMIPURA 2020

RENJANA

IMIGRASI DALAM DISRUPSI DAN 4.0, QUO VADIS?

DisrupsiIstilah disrupsi mulai populer saat semua orang membicarakan bagaima-na Gojek ‘membunuh’ ojek pangkalan dan toko-toko daring ‘mengosongkan’ mal. Teknologi akan menghempas-kan siapa saja yang tidak siap dalam beradaptasi.

Kata disrupsi sendiri merupakan serapan dari bahasa Inggris disrup-tion yang berarti ‘gangguan atau hambatan dalam sebuah proses atau aktivitas’. Jika diterjemahkan secara makna, disrupsi adalah perubahan berbagai sektor akibat digitalisasi dan “Internet of Things”. Dari makna tersebut, dalam konteks sehari-hari disrupsi juga bermakna perubahan dari sebuah keadaan yang nyaman ke dalam kondisi yang menuntut kita mau atau tidak mau harus ikut berubah.

4.0Berlanjut kepada angka 4.0 yang sela-ma ini disandangkan dengan berbagai kata di depannya, angka 4.0 sebenarn-ya melekat dengan kata ‘industri’ seh-ingga menjadi kesatuan istilah ‘Industri 4.0’ atau ‘Revolusi Industri Keempat’ yang saat ini sudah mulai bergerak ke ‘Industri 5.0’.

Hal utama yang membedakan Industri 4.0 dengan Revolusi Industri Pertama, Kedua, dan Ketiga adalah penggu-naan mesin cerdas, sistem penyim-panan data, dan fasilitas produksi yang dapat saling bertukar informasi secara mandiri tanpa campur tangan manu-sia di dalamnya. Pertukaran informasi

antara ketiga hal tersebut dimungkink-an dengan adanya ‘Internet of Things’ atau ‘Internet untuk Berbagai Hal’.

Kata-kata kunci dalam Industri 4.0 sep-erti kecerdasan buatan, big data dan analitis, keamanan siber dan komputa-si cloud, virtual reality dan augmented reality, antarmuka manusia-mesin tingkat lanjut, 3D printing, integrasi sistem, dan lain-lain, semakin banyak kita temukan dalam pekerjaan kita sehari-hari. Aplikasi teknologi terse-but semakin merambah ke berbagai bidang, termasuk bidang keimigrasian dan keamanan perbatasan.

Disrupsi dan Industri 4.0Dalam narasi di atas kita lihat adanya keterkaitan antara disrupsi dan Industri 4.0. Kemunculan Industri 4.0 merupa-kan ‘gangguan’ atau disrupsi dalam proses kehidupan yang selama ini kita jalani. Kecanggihan teknologi dengan interkoneksi yang cepat dan nyaris ti-dak memerlukan bantuan manusia da-lam menjalankannya, sistem automasi perbankan melalui Anjungan Transaksi Mandiri sudah mulai menghilangkan petugas meja layanan, meneruskan cerita petugas pintu tol yang diganti-kan palang otomatis.

Revolusi Industri 4.0 suka tidak suka akan mulai memakan ‘korban’ bagi siapa saja yang tidak siap dalam beradaptasi. Disrupsi industri skala global tidak dapat dielakkan lagi. Di masa mendatang tenaga fisik manusia makin sedikit dibutuhkan, tergantikan oleh tenaga mesin yang dianggap lebih unggul. Sistem ban berjalan

padat karya akan sepenuhnya dikuasai oleh robot-robot yang mampu bekerja tanpa henti, tanpa cela, tanpa tuntut-an. Kecerdasan buatan akan semakin cerdas, cepat, dan teliti dalam menga-nalisa.

Teknologi komputasi dengan big data juga telah memungkinkan perjalanan antar negara semakin mudah (atau semakin sulit bagi orang yang berniat buruk). Dimulai saat merencanakan perjalanan, pembelian tiket, self-print-ing boarding pass, dan penggunaan autogate dalam melewati pemerik-saan keimigrasian. Sistem pertukaran informasi keberangkatan penumpang antar negara semakin mengurangi risiko terjadinya penolakan kedatan-gan penumpang di negara tujuan dan memperketat keamanan dalam penerbangan internasional. Bahkan beberapa negara sudah melakukan uji coba terbatas penggunaan data biometrik untuk menggantikan paspor bagi orang yang masuk ke negara mereka.

Ditjen Imigrasi pun bukan tidak akan terimbas oleh perubahan itu. Anti-sipasi terhadap disrupsi harus sejak sekarang mulai dipersiapkan dengan memperhitungkan kemungkinan-ke-mungkinan perubahan yang akan terjadi terkait teknologi digitalisasi dan otomasi dalam berbagai bidang, termasuk penerbitan paspor dan izin tinggal, pemeriksaan keimigrasian di Tempat Pemeriksaan Imigrasi, penga-wasan orang asing, intelijen, dan hal-hal lain yang bersifat administratif. Dan yang lebih penting lagi untuk dipikir-kan bagaimana dampaknya terhadap keberadaan Sumber Daya Manusia Insan Imigrasi.

Tidak seperti masa dua puluh tahun yang lalu saat teknologi informa-si dan digitalisasi masih terbatas, kemajuan teknologi saat ini hampir melampui daya imajinasi kebanyakan manusia. Banyak orang yang tidak siap, bahkan tidak menyadari jika dunia mulai berubah dan te-knologi semakin memudahkan (atau menyulitkan) manusia dalam melakukan berbagai hal. Imigrasi Quo Vadis?

Tergantikan atau Tidak TergantikanSumber Daya Manusia (SDM) mer-upakan aset utama yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Imigrasi yang se-harusnya tidak tergantikan oleh mesin, teknologi, atau kecerdasan buatan. Sumber daya manusia insan imigrasi harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan zaman.

Untuk menjadi insan imigrasi yang mampu beradaptasi dan tidak tergan-tikan, ada beberapa hal yang harus diubah, antara lain pola pikir, sikap, dan cara pandang. Sikap-sikap yang melemahkan seperti menganggap remeh sesuatu, menghindari tang-gung jawab, tidak menyukai proses, senang menunda, dan mental peminta harus segera dihilangkan karena orang dengan sikap seperti itu tidak akan siap dengan perubahan dan akan sendirinya tergilas oleh perkemban-gan zaman. Sementara sikap percaya diri, menyukai tantangan, inovatif dan kreatif, serta berbagai sikap positif lainnya akan lebih tahan terhadap perubahan dan lebih mampu be-radaptasi.

Spesialisasi dan keahlian juga merupa-kan salah satu kunci untuk bertahan dalam perubahan. Seseorang tidak harus menguasai semua hal untuk menjadi yang terbaik, akan tetapi memaksimalkan kemampuan dan keahlian yang dimilki hingga tingkatan

di mana tidak banyak orang yang bisa melakukannya akan menjadi kunci kekuatannya. Banyak hal yang dapat dijadikan pilihan dalam meningkatkan keahlian, seperti kemampuan untuk melakukan penyelidikan dan peny-idikan, kemahiran berbahasa asing, kemampuan menganalisa, keahlian kehumasan, pengelolaan arsip dan perpustakaan, keahlian keuangan, ba-rang dan jasa, penguasaan teknologi informasi, dan lain-lain.

Kisah Pemilik Sedan MewahAda kisah tentang seseorang yang baru saja memiliki mobil mewah terbaru berwarna merah menyala dengan logo kuda di bagian depan. Dia telah mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk mendapatkan kendaraan tersebut dan dia berharap kendaraan yang dibelinya tersebut dapat dijadikan sumber pemasuk-kannya. Dia akhirnya memutuskan untuk menyewakan mobil tersebut secara harian kepada orang-orang dengan harga yang setara dengan sewa mobil biasa yang harganya jauh lebih murah. Apakah pemilik kend-araan tersebut menerima hasil dari sewa harian tersebut? Jawabannya ‘ya’, tapi apakah dia cukup cerdas untuk berpikir bahwa kendaraan yang dia miliki dapat disewakan kepada penye-lenggara pesta pernikahan, persewaan

khusus mobil mewah dan antik, atau ke studio foto eksklusif agar dapat memperoleh hasil yang lebih banyak? Dia telah menyia-nyiakan potensi dan menafikan keistimewaan mobil mewah tersebut dengan memperlakukannnya setara dengan mobil biasa.

Logika yang sama saat kita memiliki SDM yang terpilih melalui tes yang ketat dengan latar belakang pendi-dikan tinggi dan nilai terbaik tetapi hanya diberikan tugas-tugas rutinitas sederhana dan tidak menantang. Ung-kapan the right man on the right place sangat tepat menggambarkan situasi seperti ini.

Kemajuan sebuah organisasi tercermin dari capaian kinerja dan pengelolaan SDM yang baik. Organisasi tanpa arah dan tujuan yang jelas dan hanya mengandalkan rutinitas tanpa inovasi yang nyata dan terbukti bermanfaat adalah organisasi yang sedang sakit. Organisasi yang sehat mampu bertum-buh bersama dengan perubahan, merangkul disrupsi, memanfaatkan potensi dan menghasilkan prestasi. Karena satu-satunya yang pasti adalah perubahan, “Change is the only con-stant in life”(Heraclitus).

Teks: Yanos Okterano

INDUSTRY 4.0 diagram

Page 24: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

46 BHUMIPURA 2020 47BHUMIPURA 2020

PENERJEMAH PEMERINTAHPENGHUBUNG DUNIASejak diangkat menjadi Pejabat

Fungsional Penerjemah pada tahun 2014 melalui jalur inpass-

ing, Yanos menyadari bahwa Jabatan Fungsional Penerjemah bukanlah profesi populer di kalangan ASN. Hal tersebut tidak hanya terjadi di Direktorat Jenderal Imigrasi, tetapi di hampir semua institusi pemerintahan di Indonesia. Para Pejabat Fungsional Penerjemah yang sudah menjabat di berbagai instansi pemerintahan pun banyak yang masih ragu dalam menunjukkan eksistensinya.

“Pejabat Fungsional Penerjemah (PFP) atau Penerjemah Pemerintah memiliki peran penting dalam institusi pe-merintahan, berbeda dengan pen-erjemah non-ASN, para PFP dituntut untuk memiliki pengetahuan yang menyeluruh terkait bidang tempat dia ditugaskan dan harus mampu men-yampaikan dalam bahasa asing secara tepat kepada pihak lawan bicara. Saya sendiri misalnya, sebagai Penerjemah Ahli Muda di Direktorat Jenderal Imi-grasi, saya harus mampu mengetahui dengan pasti perbedaan istilah refu-gee, asylum seeker, irregular migrant,

termasuk berbagai jargon yang lazim digunakan di imigrasi seperti cekal, izin tinggal, atau KITAS kemudian menerjemahkan istilah-istilah tersebut sesuai dengan padanannya dalam bahasa asing untuk membantu dalam komunikasi,” jelas Yanos.

Alumnus Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indo-nesia Jurusan Sastra Cina dan Central Police University, Taiwan menjelaskan bahwa selain harus memiliki kemam-puan berbahasa asing yang mumpuni, seorang penerjemah pemerintah juga harus dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan dengan baik.

“Pentingnya kemampuan bahasa Indonesia bagi penerjemah pemer-intah tercermin dari disertakannya Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) sebagai salah satu unsur dalam uji kompetensi untuk kenaikan jenjang jabatan. Selain itu para penerjemah pemerintah harus mengikuti ujian pen-erjemahan naskah hukum, karya sastra, jurnalistik, dan tentu saja TOEFL. Menurut sebagian rekan yang ikut uji-

“Mengabdi untuk negara tidak ha-rus berada dalam jabatan struktural, inovasi, kreativitas,

dan sikap profesion-al dalam beragam bidang dan disiplin akan saling meleng-kapi satu sama lain untuk memperkuat Imigrasi menjadi

garda terdepan da-lam menjaga pintu gerbang negara.”

Menjadi narasumber sebagai Ketua Umum IPPI bersama Ketua Umum Ikatan Pranata Humas (Iprahumas), Dyah R. Sugiyanto (kiri) dan Pranata Humas DPR RI, Leidena Sekar Negari (kanan)

46 BHUMIPURA 2020 47BHUMIPURA 2020

Bertugas menjadi penerjemah Mandarin ketika menerima kunjungan Delegasi ChinaNational Intellectual Property Administration (CNIPA) ke Kementerian Hukum dan HAM RI

Page 25: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

48 BHUMIPURA 2020 49BHUMIPURA 2020

an, justru UKBI yang lebih ditakuti para peserta uji kompetensi,” ujar Alumnus PTK XXV yang pernah bertugas di kanim Batam, Singaraja, dan Sumbawa Besar ini seraya tertawa.

“Di Direktorat Jenderal Imigrasi saat ini baru ada seorang Penerjemah Ahli Pertama, dan dua orang Penerjemah Ahli Muda, tapi hanya saya yang memiliki kemampuan bahasa Manda-rin, yang lain sarjana bahasa Inggris. Sekarang mereka sedang menempuh pendidikan S-2 di Australia, jadi untuk sementara saya menggantikan tugas mereka dalam mengerjakan beberapa terjemahan dalam bahasa Inggris.” Ungkapnya.

Para Pejabat Fungsional Penerjemah di Direktorat Jenderal Imigrasi menurut Yanos memiliki berbagai tugas, antara lain penerjemahan artikel laman imi-grasi.go.id, surat-surat resmi dari neg-ara sahabat, peraturan perundang-un-dangan terkait keimigrasian, perjanjian kerja sama internasional, konten media sosial Ditjen Imigrasi, mendampingi pimpinan dalam pertemuan bilateral dan kunjungan dinas luar negeri, pembuatan Berita Acara Pemerik-saan dalam penyidikan keimigrasian, sampai menjadi penerjemah dalam sidang pengadilan. Saat ini Yanos dan beberapa rekan penerjemah lain telah menyelesaikan Terjemahan Resmi Negara Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian yang dapat diakses di laman imigrasi.go.id, serta penerjemahan nomenkla-tur jabatan di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi dan Divisi Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.

“Masih banyak orang yang belum mengetahui perbedaan antara Peja-bat Fungsional Penerjemah dengan penerjemah bersumpah. Penerjemah Pemerintah adalah ASN yang diangkat menjadi PFP. Kami terikat oleh pera-turan terkait ASN dan Kode Etik PNS, sehingga dalam melakukan pener-

Teks: Yanos Okterano Foto: Dok. Humas Imigrasi

jemahan harus tetap mengacu pada koridor sebagai ASN, sedangkan Pen-erjemah Tersumpah dalam salah satu persyaratannya adalah ‘tidak berstatus sebagai PNS’, sehingga seorang Pen-erjemah Pemerintah tidak akan bisa menjadi Penerjemah Tersumpah dan begitu juga sebaliknya,” jelas Yanos.

Yanos menambahkan bahwa peranan Penerjemah Pemerintah sangat vital, baik dalam tugasnya sebagai pener-jemah ataupun sebagai juru bahasa. Penerjemah Pemerintah dituntut menjadi pihak yang menjembatani perbedaan berbahasa dari kedua be-lah pihak. Apalagi jika ini terjadi pada saat kegiatan yang melibatkan pihak asing. Penerjemah menjadi pusat per-hatian dan pihak yang mengendalikan bagaimana komunikasi dapat terjalin secara tepat. Kesalahan interpretasi akan berdampak negatif seperti salah pengertian atau bahkan putusnya hubungan kedua negara.

Saat ini Yanos juga merupakan Ketua Umum Ikatan Penerjemah Pemerintah Indonesia (IPPI) periode 2018-2020, yang merupakan asosiasi profesi bagi para Penerjemah ASN. “Saat ini IPPI memiliki sekitar 210 anggota yang tersebar di 30 provinsi dan berbagai instansi pemerintah pusat dan daer-ah. Bahasa yang dikuasai termasuk Inggris, Mandarin, Jepang, Jerman, Perancis, Belanda, Bugis, Jawa Pegon, Madura, dan lain-lain. Mungkin akan banyak yang bertanya kenapa ada bahasa daerah di sana, jawabannya karena tidak semua orang Indonesia bisa berkomunikasi dengan bahasa In-donesia, dalam pemeriksaan kepolisan atau sidang pengadilan biasanya keahlian para penerjemah bahasa daerah sangat diperlukan. Begitu juga dengan bahasa kuno, karena banyak Naskah Nusantara yang beraksara daerah belum sempat diterjemahkan, sehingga keberadaan para pener-jemah bahasa kuno sangat diperlukan untuk mengungkap kekayaan budaya

dan kearifan daerah di Indonesia,” terang Yanos.

“Kami di IPPI saat ini sudah memiliki la-man dan media sosial yang cukup aktif untuk mendukung salah satu misi kami yaitu ‘memberikan manfaat kepada masyarakat dalam bidang penerjema-han’. Akun instagram serta twitter di @penerjemahpemerintah, laman www.penerjemahpemerintah.id dan IPPI di Facebook merupakan saluran komuni-kasi kami dengan masyarakat luas, dan yang lebih membanggakan adalah hasil terjemahan IPPI menjadi standar dan acuan bagi penerjemahan nama lembaga pemerintah dan peraturan perundang-undangan bagi pihak luar seperti surat kabar berbahasa asing dan para praktisi penerjemah non-ASN.” Tuturnya.

Bagi Yanos, menjadi Pejabat Fung-sional Penerjemah adalah pilihan, dan masing-masing bertanggung jawab atas pilihannya. Mengabdi untuk negara tidak harus berada dalam jabatan struktural, inovasi, kreativitas, dan sikap profesional dalam berag-am bidang dan disiplin akan saling melengkapi satu sama lain untuk memperkuat Imigrasi menjadi garda terdepan dalam menjaga pintu ger-bang negara.

Page 26: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

50 BHUMIPURA 2020 51BHUMIPURA 2020

TIPS

CEGAH TERTULARVIRUS CORONA PADA SAATBEPERGIAN KE LUAR NEGERI

Januari 2020, pemberitaan di media massa dipenuhi dengan pemberitaan tentang Novel Coronavirus (2019-nCoV), yang

di duga pertama kali berasal dari salah satu kota bernama Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, Tiongkok, yang kemudian menyebar luas ke berbagai negara lainnya. Dikutip dari https://www.cnbcindonesia.com/ (23/02) ‘WHO mencatat sampai saat ini Covid-19 sudah tersebar di 26 negara, terakhir pasien corona meningkat dua kali lipat di Korea, lalu Italia dan kini sudah sampai Timur Tengah.

Penggunaan mask-er bukan hanya untuk mencegah tertular virus corona saja tetapi san-gat disarankan untuk orang yang sedang ter-kena penyakit flu biasa atau batuk, agar tidak menular kepada orang lain.

Hal ini tentu saja menimbulkan banyak kekhawatiran bagi banyak orang, terutama mereka yang sedang merencanakan bepergian ke luar negeri, sehingga tidak sedikit orang yang membatalkan perjalanannya ke luar negeri dan melakukan permintaan refund untuk paket tur dan tiket pesawat yang telah dipesan sebelumnya.Walaupun tetap harus waspada, namun ada beberapa tips untuk mencegah tertularnya virus corona pada saat bepergian ke luar negeri, yang dirangkum dari berbagai sumber.

menular lewat droplet (tetesan) ludah manusia yang keluar ketika bicara, bersin ataupun batuk. Disarankan untuk menggunakan masker bedah atau surgical mask dan masker N95 dengan filter. Masker tersebut dinilai paling efektif melindungi manusia. Dalam hal ini, bukan hanya untuk mencegah tertular virus corona saja, penggunaan masker sangat disarankan untuk orang yang sedang terkena penyakit flu biasa atau batuk, agar tidak menular kepada orang lain.

2. Terapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)Dimulai dari melakukan cuci tangan rutin menggunakan cairan pembersih tangan atau pembersih tangan berbahan dasar alkohol (seperti tisu basah apabila air dan cairan pembersih tangan tidak ada), terutama sebelum makan, menyentuh area wajah ataupun setelah menyentuh benda asing. Selain itu, sangat disarankan untuk memperhatikan kebersihan dan kematangan makanan terutama produk yang berasal dari hewan selama bepergian ke luar negeri.Apabila hendak menggunakan transportasi umum atau tempat-tempat di luar ruangan, gunakan sarung tangan sebagai pelindung dari bakteri yang ada di tempat umum.

1. Gunakan MaskerDimana pun berada, terutama di tempat keramaian seperti bandara, stasiun, dan tempat-tempat keramaian lainnya. virus corona menginfeksi saluran napas. Jadi bisa

51BHUMIPURA 2020

Page 27: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

52 BHUMIPURA 2020 53BHUMIPURA 2020

3. Menjaga Daya Tahan TubuhDengan cara asupan gizi seimbang dan istirahat yang cukup. Jangan lupa untuk minum vitamin serta selalu membawa obat-obatan pribadi. Tidak ada salahnya rutin memeriksa kesehatan diri, terutama temperatur badan. Apabila mulai merasa kurang sehat dan sakit yang tidak biasa, segera periksakan diri ke dokter.Selain itu sangat disarankan untuk menghindari kontak langsung dengan orang yang sedang mengalami batuk, demam dan kesulitan bernafas.

4. Tidak Bepergian Saat Sedang SakitDalam kondisi sehat saja, sangat disarankan untuk menjaga banyak hal. Untuk yang sedang sakit, daya tahan tubuhnya pasti lebih lemah daripada yang sehat dan rentan tertular masuknya penyakit dari luar. Jadi apabila sedang sakit, lebih baik tidak bepergian dulu sampai kondisi tubuhnya sehat.

5. Perhatikan Imbauan Pihak BerwajibBaik itu pihak Pemerintah Indonesia maupun dari pihak negara yang hendak dikunjungi. Biasanya pihak pemerintah akan memberikan informasi kondisi

terkini dari negara tersebut. Hindari untuk bepergian ke area yang dilarang secara resmi oleh pemerintah setempat. Namun, apabila belum ada imbauan khusus, maka tidak perlu takut untuk melakukan kunjungan.Sangat disarankan juga setiap orang yang bepergian ke luar negeri, mengetahui alamat maupun nomor telepon pihak perwakilan negaranya yang ada di luar negeri yang dapat dihubungi sewaktu-waktu dibutuhkan.

6. Selektif Terhadap Pemberitaan Seputar Virus CoronaSeiring dengan pemberitaan mengenai penyebaran virus corona, selalu ada hoaks atau berita bohong yang dapat meningkatkan kepanikan masyarakat. Pastikan situs ataupun sumber berita yang dibaca berasal dari sumber yang kredibel atau bisa dipercaya.

7. Konsultasi ke DokterSetelah kembali dari bepergian ke luar negeri (terutama apabila daerah tersebut masuk dalam negara yang menjadi salah satu negara yang terpapar wabah penyakit), segera konsultasi ke dokter apabila mengalami gejala demam, batuk dan kesulitan bernafas.

Teks: Yolanda Rosylvia Juniar

52 BHUMIPURA 2020

Page 28: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

54 BHUMIPURA 2020 55BHUMIPURA 2020

MATA LENSA

Jalin sinergi dan kerjasama, demi pelayanan prima senyum,dan kerja ikhlas demi totalitas.

Fotografer: Defi Rajasa I @defirajasa I Kanim Kelas II Non TPI Wonosobo

JUARA 1

“Laksanakanlah ibadahmu sobat memulai pagi ini”, kami akan mendampingi. Deteksi Thailand ini setiap pagi.

Fotografer: Taruna Abdi Rusmana I @abditr I Rudenim Pusat Tanjung Pinang

JUARA 2

54 BHUMIPURA 2020 55BHUMIPURA 2020

Page 29: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

56 BHUMIPURA 2020 57BHUMIPURA 2020

Mengabdi menggunakan seragam tidak selalu harus tentang pelayanan. salah satunya dengan mengabdikan imu & pengetahuan untuk tunas bangsa. memperkenalkan tentang keimigrasian, berusaha menginspirasi serta menanamkan sikap untuk selalu siap mengabdi kepada orang tua, bangsa & negara. seperti kata Menteri Hukum & HAM, Prof. Yasonna H. Laoly: “to live, to learn & to leave a legacy”

Fotografer: Muh. Iqbal I @arvadly I Kanim Kelas III Non TPI Palopo

JUARA 3

56 BHUMIPURA 2020

Page 30: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya

59BHUMIPURA 2020

SINOPSIS BUKUBuku ini merupakan sebuah hasil riset penulis selama sepuluh tahun mengenai pemuda. Latar belakang penulis yang merupakan seorang peneliti dengan fokus perilaku politik sangat mempengaruhi gaya bahasa dalam menu-lis buku.

Ketergantungan kita pada dunia digital membuat kita ter-lalu mengandalkan big data dan media sosial. Kita telah mengasingkan kontribusi budaya dan sejarah kita sendiri dalam mengontruksi masa depan.

Pembaca akan dibawa merunut peristiwa seputar pemu-da secara apik berikut dengan data-datanya. Bagaimana pemuda di Indonesia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh berbagai peristiwa yang terjadi baik di dalam mau-pun di luar negeri beserta pengaruhnya terhadap nasion-alisme dan semangat kebangsaan.

Penulis memberikan porsi yang signifikan saat mencerita-kan generasi yang saat ini sangat populer dengan sebu-tan Generasi Milenial dalam perspektif yang berbeda. Ia menyebutnya sebagai “Generasi Phi” yang memiliki kecenderungan kolektif yang sebenarnya memegang teguh akar keindonesiaanya. Seolah mencoba mema-tahkan asumsi media selama ini yang menggambarkan sebagai generasi dengan karakteristik yang individualistis dan konsumtif.

Kelebihan buku:

- Memberikan gambaran yang cukup komprehensif mengenai perjalanan generasi yang disebut pemuda di Indonesia.

- Menyajikan data dan fakta yang berasal dari peneli-tian sehingga memaksa pembaca untuk menerima dan mendapatkan perspektif baru dalam meman-dang Generasi Milenial.

Kekurangan buku:

- Penggunaan istilah ilmiah dalam buku ini yang me-maksa pembaca untuk membaca secara perlahan dalam beberapa bagian.

JudulGenerasi Kembali Ke Akar

No. ISBN978-602-455-392-0

PenulisDr. Muhammad Faisal

PenerbitKompas

Tahun Terbit2020

Jumlah Halaman266 halaman

BahasaIndonesia

GENERASIKEMBALI KE

AKAR

58BHUMIPURA 2019

RESENSI

58 BHUMIPURA 2020 59BHUMIPURA 2019

KARTUN

MIDO KOMIKKomik: Nurul Widiyatmoko

Page 31: Edisi: 01 Maret 2020 - Majalah Keimigrasian BhumiPura Online · Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Sirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, ... tahap observasi,”ujarnya