EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28...

60
1 EDISI APRIL 2016

Transcript of EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28...

Page 1: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

1Edisi APRiL 2016

Page 2: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

2 Edisi APRiL 2016

Page 3: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

3Edisi APRiL 2016

anyak cara menanggapi fenomena ide holding perusahaan BUMN menjadi enam sektor. Dari kacamata pengusaha, ide ini sepenuhnya didukung. Selain menambah kapitalisasi induk maupun anak usahanya, perusahaan nantinya dinilai makin kompetitif dan profitable. Singkatnya, pendapatan bisa terdorong naik dan beban operasional turun.

Lebih luas lagi, di era kompetisi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), holdingisasi ini bahkan menjelma jadi kebutuhan mendesak. Jelasnya sederhana: negara tetangga sudah lebih dulu melakukannya dan terbukti berhasil. Coba tengok Singapura dengan grup Temasek-nya, Malaysia dengan Khazanah, dan Tiongkok dengan CIC.

Sedikit bercermin pada keadaan sekarang, MEA dan holding BUMN sebenarnya bisa jadi momentum, katakanlah, untuk kebangkitan ekonomi Indonesia yang sempat ketiduran karena “terlalu nyaman”. Hanya saja memang yang perlu digarisbawahi di sini tentu saja perhatian akan implementasinya. Benang pertanyaannya, bagaimana dengan Undang-undang?

Redaksi Rumah Kita acungkan tiga jari, mengarah pada tiga hal yang perlu menjadi perhatian lebih. Pertama, Pimpinan BUMN nantinya harus bisa mengambil keputusan tanpa intervensi. Kedua, dapat mendelegasikan dengan jelas dari induk ke anak perusahaan. Dan ketiga, tepat dalam memilih model pemerintahan holding, termasuk kedisiplinan dan profesionalisme.

Memang, perspektif bahwa hodling BUMN bisa mengurangi citarasa merek yang sudah ada dan berkembang. Tapi lihat juga sisi positifnya. Teori di kertas mengatakan valuasi saham akan meningkat jika di-IPO-kan. Lalu yang sudah besar nilainya, akan semakin besar, baik anak maupun induk usaha. Menariknya lagi, biaya operasional bisa lebih efisien, laba naik, termasuk setoran pajak.

Sah-sah saja berkaca dari Singapura—yang masing-masing CEO subholding (sektor) bisa melapor ke Menteri BUMN dan Presiden. Lihat Temasek yang sejak 1974 sudah mengakuisisi lebih dari 36 perusahaan, termasuk Matahari Putra Prima dan Alibaba Group. Walaupun jenis holding kita saat ini lebih ke arah operasional bukan investasi.

Potret terkini, beberapa sektor seperti pariwisata dan maritim Nasional sangat kompetitif. Malahan kompetitor di level ASEAN sudah sangat tinggi sehingga mendesak pemerintah untuk bergerak cepat. Jadi, fokus enam holding BUMN, yakni jalan tol, pertambangan, energi, perbankan, jasa konstruksi dan rekayasa, serta perumahan yang sekarang digenjot, memang layak segera dijalankan. Jangan setengah-setengah. l

EDITORIAL

PEMIMPIN UMUMMAMAN

Holdingisasi

B

Page 4: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

4 Edisi APRiL 2016

DAFTARISI

>>6CovEr Story

InilahSaatnya Holding!

>6

>12

>16

>22

>28

>>12SoSoK&PErIStIWA

Kala FajarMenyongsong BUMN

>>16BUMN&PUPErA

Sisi LainJalan Santai

>>22NASIoNAL

Menggenjot Infrastrukturdemi Peningkatan Daya Saing

>>28ProPErty

Kupas Tuntas Hunian Vertikal

>>30FIGUrE&INSPIrAtIoN

Gerak Cepat Tanggapi Perizinan

>>32FIGUrE&INSPIrAtIoN

Sinar Asauntuk MBR

>>34HoBBy&CoMMUNIty

Tak SekadarHidupSehat

Page 5: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

5Edisi APRiL 2016

SUSUNAN rEDAKSI Pembina

Direksi Perum Perumnas PemimPin UmUm

MamanWaKiL PemimPin UmUm

WarganaPimPinan RedaKsi

Dian Rahmawati WaKiL PimPinan RedaKsi

Tatag HastungkoroRedaKtUR PeLaKsana

Azrial ArasRedaKsi

Lukman Ardiansyah, EkoFotoGRaFeRHappy MauludyaRt diRectoR

Fesa Risana, BayumaRKetinG

Bayu

ALAMAt rEDAKSIKantor Pusat Perum Perumnas,

Jl. D.I. Panjaitan Kav. 11, Jakarta 13340tELP

(021) 8194807, 8193802EMAIL

[email protected]

www.perumnas.co.id

>58

>51

>46

>38

>>38PoStCArD

Habis KartiniTerbitlah Terang

>>46tIPS

Surga Ikan dalam Rumah

>>51yoUNG&CrEAtIvE

Ketika Semua Serbadi Atas Rata-rata

>>58MovIE

Captain America III: Civil War

CovEr EDISI MArEtINILAH SAATNYA HOLDING

Page 6: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

6 Edisi APRiL 2016

Saatnya Holding!Inilah

SUMBEr Foto: HTTP://JUNEPALMS.COM

SUMBEr Foto: PASTIPAJAK.fILES.WORDPRESS.COM

COVERSTORY

Page 7: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

7Edisi APRiL 2016

ontribusi perusahaan-perusahaan milik negara dalam pembangunan nasional secara langsung maupun melalui sumbangan penerimaan negara (dividen dan pajak)

memang wajib untuk ditingkatkan. Dengan total aset mencapai Rp 5.000 triliun dan revenue Rp 2.186 triliun (RKAP 2015), 119 BUMN di negeri ini pun dituntut meraih mimpinya guna menciptakan kemandirian, kesejahteraan, keberlanjutan, serta pemerataan dan kesetaraan.

"RoadMap BUMN" periode 2015-2019 pun telah diserahkan Menteri BUMN Rini Soemarno kepada Komisi VI DPR-RI beberapa waktu lalu. Inilah wujud aspirasi BUMN sebagaimana digariskan dalam RPJMN 2015-2019. Beberapa target besar pada 2019 dicanangkan, semisal membuat enam BUMN masuk di peringkat 500 perusahaan terbaik versi Fortune, berkontribusi terhadap penerimaan negara sebesar Rp 633 triliun dan pencapaian service level agreement 94-100 persen.

Roadmap yang disajikan meliputi 15 sektor tersebut disusun per tema dengan fokus pemerintah dengan melibatkan BUMN-BUMN di dalamnya. Kelima belas sektor tersebut mencakup ketahanan energi, logistik dan perdagangan, pariwisata dan kebudayan, ketahanan pangan dan perkebunan, pelayanan kesehatan, ekonomi maritim, konektivitas, konstruksi dan infrastruktur, pertambangan, manufaktur, pertahanan strategis, industri berat dan perkapalan, telekomunikasi dan digital, jasa keuangan dan perbankan, serta ekonomi kerakyatan.

Tema dari setiap sektor didasarkan pada 4 pilar utama BUMN sebagai agen pembangunan dan penciptaan

Knilai. Pertama adalah sinergi BUMN, selanjutnya hilirisasi dan kandungan lokal, pembangunan ekonomi terpadu, serta kemandirian keuangan dan penciptaan nilai.

Beberapa dampak positif yang diharapkan melalui sinergi BUMN adalah memperkuat struktur permodalan, meningkatkan daya saing BUMN, menciptakan sinergi BUMN untuk setiap sektor, dan peningkatan efisiensi operasi. Tercatat, empat holding, yakni semen, pupuk, perkebunan, dan perhutanan, telah dijalankan. Perkebunan dan perhutanan tengah dilakukan penyempurnaan, serta rencana untuk menyasar sektor lain, semisal konstruksi, farmasi, perbankan, dan energi.

Kementerian BUMN sendiri telah menetapkan enam sektor perusahaan yang akan dijadikan prioritas holding pada era pemerintahan Presiden RI Joko Widodo. Enam sektor tersebut, yaitu jalan tol, pertambangan, minyak dan gas atau energi, perbankan, perumahan serta jasa konstruksi dan rekayasa. Adapun yang menjadi prioritas jangka pendek adalah sektor jalan tol, pertambangan, dan energi.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengharapkan proses pembentukan holding BUMN diharapkan rampung pertengahan tahun ini. Karenanya, perusahaan BUMN sendiri kini didorong untuk melakukan initial public offering (IPO) sehingga nantinya holding BUMN ditekankan 100 persen milik negara. Adapun kajian "holdingisasi" BUMN dipegang oleh pihak ketiga, yakni Bahana Securities, Mandiri Sekuritas, dan Dana Reksa.

TAHUN INI RAMPUNGSalah satu holding yang diharapkan

Kebutuhan holding memang taK bisa ditawar lagi demi membuat perusahaan menjadi besar dan bersaing di Kancah global.

Page 8: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

8 Edisi APRiL 20168

selesai tahun ini adalah holding BUMN tol guna memperkuat pendanaan dan percepatan pembangunan jalan tol. Kabarnya, yang ditunjuk menjadi induk holding adalah perusahaan yang sahamnya belum tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Semisal ada tiga BUMN yang diperintahkan untuk membangun jalan tol, yaitu PT Hutama Karya, PT Waskita Karya Tbk dan PT Jasa Marga Tbk, hanya Hutama Karya yang sahamnya belum ditawarkan ke publik melalui BEI.

Senada dengan jalan tol, holding BUMN tambang juga diharapkan terwujud tahun ini. Kabarnya, PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum akan menjadi induk holding yang bakal membawahkan PT Aneka Tambang, PT Bukit Asam, dan PT Timah. Pasalnya, saat ini hanya Inalum yang sahamnya 100 persen dimiliki pemerintah sehingga memudahkan pengawasannya. Meski, pada tahap selanjutnya akan ada New Co, Inalum bakal sejajar dengan perusahaan lainnya.

Demikian juga holding BUMN di sektor energi yang dikabarkan segera terwujud melalui penyatuan PT Pertamina dengan PT Perusahaan Gas Negara. Pertamina pun digadang-gadang akan menaungi PGN sebagai anak usaha. Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto sendiri telah menyatakan kesiapannya melaksanakan

SUMBEr Foto: AKTUAL.COM

semua instruksi dari Kementerian BUMN, terlebih Pertamina sudah dirancang sebagai sebuah holding.

Sementara itu pembentukan holding bank BUMN rencananya bakal dikebut dari target semula tahun 2018 menjadi tahun 2017. Tujuan pembentukan holding perbankan sendiri amatlah jelas, yakni untuk memperkuat dan meningkatkan sinergi BUMN ke depannya. Tidak hanya makin kompetitif di ASEAN, tapi juga secara global.

Kajian lainnya juga tengah dilakukan terhadap holding BUMN perumahan untuk mempercepat pemenuhan hunian di Indonesia. Pada sektor ini Perum Perumnas memiliki keunggulan dibandingkan perusahaan lainnya karena masih milik negara 100 persen. Meski ditargetkan pertengahan tahun, namun bisa juga diundur karena ada prioritas lain yang harus dijalankan oleh BUMN.

YANG BERBENAH HINGGA SUKSESBeberapa contoh holding yang telah

dilakukan adalah perkebunan dan semen. Holding perkebunan dan kehutanan telah dilakukan sejak Oktober 2014 silam. PTPN III pun resmi menjadi induk holding guna meningkatkan daya saing BUMN, menciptakan nilai tambah, dan meningkatkan profesionalisme serta citra

COVERSTORY

TUJUAN PEMBENTUKAN HOLDING PERBANKAN SENDIRI AMATLAH JELAS, YAKNI UNTUK MEMPERKUAT DAN MENINGKATKAN SINERGI BUMN KE DEPANNYA.

Page 9: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

9Edisi APRiL 2016

BUMN perkebunan. Hingga akhir tahun lalu pemerintah

menyiapkan beberapa opsi untuk menyempurnakan pembentukan holding BUMN perkebunan ini, di antaranya melakukan pemisahan bisnis holding. Rencananya, kegiatan usaha operasi PTPN III holding dialihkan ke anak perusahaan alias bertransformasi sebagai strategic atau investment holding dari operating. Lewat strategi ini diharapkan holding dapat bekerja secara maksimal serta anak perusahaan

lebih fokus pada bisnis komoditas tertentu. Dengan berbagai kesamaan bisnis

yang dimiliki oleh anak perusahaan, pemerintah pun memiliki opsi membuat holding komoditi. Misalnya, holding gula, kelapa sawit, karet, serta holtikultura atau aneka tanaman. Harapannya, hadirnya BUMN yang fokus pada komoditi tertentu secara terintegrasi--hulu maupun hilir--amat dibutuhkan untuk mempercepat pertumbuhan nilai komoditi nasional.

Adapun holding yang terbilang sukses

terjadi pada perusahaan semen yang dikomandoi oleh PT Semen Indonesia yang kini memelihara 43,7 persen pangsa pasar semen di Indonesia. Perusahaan semen kini pun terlihat terus menancap gasnya. Mulai dengan melakukan sederet strategi komunikasi maupun marketing hingga melalui inovasi produk. Misalnya kemasan 1 ply woven untuk pasar luar pulau, desain kemasan yang user friendly, serta pengembangan Super Q Cement (semen dengan keunggulan lebih cepat kering). l

Page 10: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

10 Edisi APRiL 2016

PEMBENtUKAN holding perumahan memang telah dipastikan Kementerian BUMN terealisasi pada tahun ini. Di sektor ini tercatat beberapa BUMN, yakni Perum Perumnas, PT Pengembangan Perumahan, PT Nindya Karya, dan PT Virama Karya.

Holding perumahan ini bakal diarahkan menjadi penyedia perumahan nasional dalam rangka menyediakan rumah layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah MBR. Holding BUMN itu nantinya juga diperkenankan menyediakan cadangan tanah (land banking) khusus perumahan MBR melalui payung hukum PP.

Adapun yang bertindak sebagai pimpinan, pemerintah sendiri telah menegaskan induk holding nantinya dipilih dari BUMN yang sahamnya 100 persen masih dikuasai negara. Menteri BUMN Rini Soemarno sendiri sempat menyatakan keinginan Perum Perumnas menjadi holding BUMN sektor perumahan ini, meski tengah terus mengkaji persoalan ini. “Kajiannya masih dilihat kembali mengenai siapa yang menjadi holding perumahan, kita inginnya Perumnas,” ujarnya.

Bu Menteri pun menjelaskan alasannya. Yakni, lantaran Perum Perumnas benar-benar memiliki misi membangun perumahan secara nasional. Ditambah lagi, pemerintah pun telah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 83 Tahun 2015 tentang Perum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) yang di dalamnya pemerintah memerintahkan untuk menyelenggarakan kegiatan pengadaan

rumah bagi MBR.Perum Perumnas sendiri menyambut

baik dan menyatakan kesiapannya terkait rencana holding perumahan tersebut. Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto mengatakan, dari awal memang Perumnas sudah disiapkan sebagai national housing provider yang khusus membangun dan mengurusi hunian rakyat.

“Tentu kalau ditunjuk kami sangat siap. Bahkan, upaya menjadikan Perumnas sebagai national housing provider sudah kami suarakan sejak tujuh tahun lalu. Dan itu diikuti juga dengan langkah kajian, studi banding, rencana kerja, hingga rencana bisnisnya,” jelas Himawan.

Himawan menambahkan, negara dengan penduduk sebesar Indonesia sepatutnya memiliki satu national housing provider untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi masyarakat, khususnya kelas menengah-bawah. Terlebih, saat ini backlog rumah nasional diperkirakan sudah mencapai 15 juta unit, plus penambahan sekitar 800 ribu unit setiap tahunnya.

Dengan terbentuknya holding, kapasitas Perumnas sendiri dalam membangun rumah rakyat akan semakin besar. Himawan menyebutkan kapasitas bisa meningkat sedikitnya hingga delapan kali lipat dibanding target pembangunan tahun ini sebanyak 25 ribu unit atau diperkirakan sekitar 200 ribu unit per tahun pada 2019 mendatang. Meski, syaratnya pemerintah harus memberikan dukungan penuh kepada Perumnas dari sisi pendanaan, land bank, dan skim pembiayaan.

“Yang terpenting lagi adalah political will dari pemerintah. Dibutuhkan peran pemerintah yang kuat seperti era 80-an dan 90-an saat Perumnas benar-benar menjadi garda terdepan dalam pembangunan rumah rakyat,” ujar Himawan.

DIPERKUAT VIA SINERGIKeinginan pemerintah menjadikan

Perum Perumnas sebagai induk holding perumahan memang nyatanya didukung

pengalaman seKitar 30 tahun menjadi buKti Kepiawaian perum perumnas menyediaKan Kebutuhan hunian layaK bagi mbr dan sangat siap menjadi induK holding perumahan.

Yang Siap Menahkodai Hunian

oleh kepiawaian perusahaan dalam menggawangi kebutuhan perumahan nasional. Tengok saja penunjukan Perumnas oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjadi pelaksana tugas pengelola rumah susun (rusun) yang dibangun oleh pemerintah yang memang sejalan dengan perubahan peraturan pemerintah mengenai peran Perum Perumnas.

Rencananya, Perum Perumnas akan

COVERSTORY

Page 11: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

11Edisi APRiL 2016

menjadi pengelola tunggal bagi rusun yang dibangun oleh Kementerian PUPR, baik yang belum dihuni maupun yang sedang dan akan dibangun ke depannya. Adapun target rumah susun yang siap diserahterimakan sebanyak 129 twinblock, terdiri dari 12.384 unit hunian. Tentu saja, kepercayaan ini sejalan dengan pengalaman Perumnas selama 30 tahun sebagai penyedia rumah rakyat dan pengelola sekitar 5.000 unit rumah susun yang dibangunnya.

Tak hanya itu, Perum Perumnas sendiri juga menekankan pentingnya sinergi dalam penyediaan rumah murah layak huni bagi MBR. Sinergi tersebut mencakup kerja sama dengan BUMN, pemerintah pusat dan daerah, serta memperkuat fungsi dan peran Perumnas sebagai off taker (pembeli siaga).

Misalnya, sinergisitas dalam hal pengadaan lahan melalui kerja sama dengan BUMN dalam pemanfaatan lahan operasional, seperti dengan PT Kereta Api Indonesia, Jasa Marga, dan PPD. Kerja sama tersebut mencakup pengembangan berkonsep transit oriented development, di mana permukiman bisa dekat dengan jalur transportasi publik sekitar stasiun, terminal, hingga jalan tol.

Adapun bentuk kerja sama pengadaan lahan yang sudah terjalin dengan BUMN lainnya adalah kerja sama Perumnas dengan PTPN II dalam mengembangkan kota mandiri seluas 850 hektar di Nusa Bekala, Sumatera Utara. Kota baru yang akan dikembangkan ini nantinya mampu menyediakan hunian sebanyak 35 ribu unit rumah. l

SUMBEr Foto: PERUMNAS

PERUM PERUMNAS SENDIRI JUGA MENEKANKAN PENTINGNYA SINERGI DALAM PENYEDIAAN RUMAH MURAH LAYAK HUNI BAGI MBR.

Page 12: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

12 Edisi APRiL 2016

ASUMBEr Foto: ENERGITODAY.COM

Kala Fajar Menyongsong BUMN

pril ini, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menetapkan enam sektor perusahaan yang akan masuk ke dalam

prioritas holding di masa Pemerintahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Enam sektor tersebut yakni jalan tol, pertambangan, minyak dan gas atau energi, perbankan, jasa konstruksi dan rekayasa, serta perumahan. Pemerintah sendiri memandang jika Holding BUMN ini sangat diperlukan karena banyaknya jumlah perusahaan berpelat merah, yaitu 118 perusahaan.

Jumlah ini sendiri dinilai kurang efisien dan mengakibatkan membengkaknya biaya operasional perusahaan. Karena hal itulah pemerintah berencana untuk merampingkan jumlah BUMN tersebut dengan sistem holding.

Dari enam sektor yang menjadi prioritas, saat ini pemerintah masih lebih mengutamakan sektor yang masuk ke dalam prioritas jangka pendek dulu, seperti sektor jalan tol dan pertambangan. Alasan pemilihan kedua sektor tersebut pun semata-mata karena saat ini negara tengah menggalakkan proyek pembangunan infastruktur yang melibatkan perusahaan pelat merah.

Seperti diketahui, dalam rapat terbatas yang dilakukan beberapa kementerian terkait di Istana Kepresidenan pada februari lalu, tercapai kesepakatan untuk membentuk perusahaan di sektor pembangunan jalan tol—yang diharapkan dapat terwujud tahun ini. Hal itu dilakukan demi memperkuat pendanaan serta mempercepat pembangunan jalan tol nasional.

Meminjam pandangan Menteri BUMN, Rini Soemarno, perusahaan BUMN

SOSOK&PERISTIWA

Page 13: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

13Edisi APRiL 2016

DIrEKtUr INStItUtE DEvELoPMENt oF ECoNoMICS AND FINANCE (INDEF)

ENNY SRI HARTATI

SUMBEr Foto: CDN.IMG.PRINT.KOMPAS.COM

menurutnya akan bisa lebih mandiri secara finansial. Sehingga dalam pelaksanaan pembangunan-pembangunan itu tidak lagi tergantung pada APBN. Adapun setelah persetujuan itu, pada April ini, Menteri BUMN menunjuk PT Hutama Karya yang akan menjadi induk holding dan membawahi PT Jasa Marga serta PT Waskita Karya. Sebab, ia beranggapan perusahaan yang menjadi holding atau pemegang perusahaan di BUMN memang harus 100% dimiliki negara, bukan yang sudah menjadi perusahaan publik.

Ke depannya, Menteri Rini menjelaskan, ada target yang harus dikejar hingga 2019, yaitu membangun 1.290 kilometer. Target ini naik dari sebelumnya yang hanya 700 kilometer seperti yang ditargetkan pada Jasa Marga sebelumnya. Kenaikan target ini, menurut Menteri Rini lantaran proyek pembangunan jalan tol di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi memang dikebut. Apa lagi di sektor konstruksi membutuhkan pembiayaan proyek-proyek yang sangat besar, karena itulah dibutuhkan holding.

Sama halnya di sektor pertambangan, khususnya di batu bara dan mineral. Saat ini pemerintah sedang mempercepat program pembangunan pembangkit listrik tenaga 35.000 megawatt (MW) dan program hilirisasi mineral. Dalam hal ini, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)/Inalum yang menjadi induk holding di dalam sektor tambang. Inalum sendiri membawahi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Bukit Asam (Persero) Tbk, dan PT Timah (Persero) Tbk. Namun posisi Inalum sebagai induk holding hanya bersifat sementara.

Saat ini hanya Inalum yang sahamnya 100 persen dimiliki pemerintah, jadi mudah dikontrol oleh pemerintah. Alasan Kementerian BUMN memilih Inalum sendiri disebabkan dalam pembentukan perusahaan baru membutuhkan proses yang lama dan sangat kompleks. Tapi, dalam pembentukan holding pertambangan BUMN ini tak akan mempengaruhi kinerja masing-masing perusahaan tambang yang kini sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Meskipun dengan holding BUMN

banyak yang menganggap mampu meningkatkan kinerja, tapi masih banyak juga yang meragukan pemerintah dalam mengelola BUMN. Apa lagi selama ini banyak BUMN yang merugi akibat kurangnya perhatian pemerintah terhadap itu.

Perhatian dengan itu, Direktur Institute Development of Economics and Finance (INDEf), Enny Sri Hartati, lantas menyarankan adanya pengkajian terlebih dahulu dengan belajar dari negara-negara yang dianggap lebih maju dari Indonesia dalam hal mengelola BUMN, seperti negara tetangga Malaysia dengan Petronas-nya.

Menurutnya, selama ini pemerintah dianggap kurang berpihak pada BUMN. Apalagi, tambah wanita yang lahir di Karanganyar, 27 Juli 1971 silam ini, masih banyak BUMN yang belum memenuhi syarat Good Corporate Governance (GCG). “Padahal banyak juga perusahaan BUMN yang memiliki aset besar, namun masih kurang perhatian,” tuturnya.

Lebih lanjut, Enny menilai seharusnya perusahaan BUMN dikelola oleh kementerian teknis dibandingkan dengan kementerian BUMN langsung. Hal tersebut karena kementerian teknis dianggap sudah memiliki perencanaannya sendiri. Selain itu, aturan-aturan yang ada di Kementerian BUMN juga menjadi kendala sendiri. Hal ini lantaran sulitnya kementerian teknis terkait untuk bekerja sama dengan BUMN.

“Seperti Pertamina, ia mau mengikuti Kementerian ESDM atau Kementerian BUMN?” tanyanya.

Meski demikian, ia tak mempermasalahkan dibentuknya tim untuk mengkaji legalitas dan mengkaji keuangan. Secara legal, tim nantinya toh akan melihat beberapa peraturan yang harus disesuaikan. Komunikasi langsung antara Kementerian BUMN dengan Presiden juga akan lebih intens lagi. Sementara

DARI ENAM SEKTOR YANG MENJADI PRIORITAS, SAAT INI PEMERINTAH MASIH LEBIH MENGUTAMAKAN SEKTOR YANG MASUK KE DALAM PRIORITAS JANGKA PENDEK DULU, SEPERTI SEKTOR JALAN TOL DAN PERTAMBANGAN.

Page 14: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

14 Edisi APRiL 2016

SOSOK&PERISTIWA

dari sisi keuangan, tim akan mengkaji apakah dengan dilakukan holding, BUMN akan lebih kuat, besar, atau tidak.

“Yang penting tim itu arah tujuannya jelas,” kata wanita yang hobi membaca ini.

Nah, bagaimana dengan BUMN perumahan? Menurutnya, Holding BUMN perumahan perlu diarahkan menjadi penyedia perumahan nasional (national housing provider) dalam rangka menyediakan rumah layak bagi masyarakat berpendapatan rendah (MBR). Revitalisasi BUMN di bidang perumahan sudah dituangkan dalam RPJM 2015-2019 dan menjadikannya sebagai National Housing

Provider tersebut.Hal ini bisa menguatkan visi

pemerintah yang sebelumnya telah mewacanakan dibentuknya perusahaan induk BUMN bidang perumahan—yang di dalamnya akan diisi oleh BUMN dengan fungsi-fungsi sebagai holding, perencana, dan pelaksana konstruksi atau pengembang. Untuk konteks penyediaan rumah bagi MBR, menurutnya, harus memenuhi rumah layak huni sesuai amanat UU No 11 tahun 2011, ditambah dengan subsidi yang disediakan oleh pemerintah seperti fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan, subsidi

selisih bunga, dan subsidi uang muka. Adapun terkait wacana holding tersebut, pemerintah pun telah menerbitkan Peraturan Pemerintah No.83 tahun 2015 tentang Perum Pembangunan perumahan Nasional (Perumnas).

Kehadiran holding ini nantinya bisa juga sebagai off taker, yakni sebagai pembeli rumah yang dibangun oleh pengembang, baik itu BUMN atau swasta, sepanjang memenuhi kriteria kualitas rumah layak huni dan lokasinya dekat dengan tempat kerja. Mantan jurnalis di sejumlah media ini juga menambahkan, holding BUMN itu nantinya juga diperkenankan menyediakan

Page 15: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

15Edisi APRiL 2016

SUMBEr Foto: ISTIMEWA

cadangan tanah (land banking) khusus perumahan MBR. Kewenangan tersebut sudah disediakan payung hukumnya melalui PP.

Enny yang juga pernah mengenyam profesi Dosen fakultas Ekonomi di Universitas Trisakti tersebut mendesak kepada pemerintah untuk segera memperkuat institusi di bidang perumahan—apabila ingin segera mewujudkan program sejuta rumah. "Kalau melihat kondisi sekarang justru yang banyak tumbuh rumah mewah dengan harga di atas Rp1 miliar, sedangkan rumah bagi masyarakat berpendapatan rendah (MBR) volume sangat jarang di pasar," katanya.

Tak lupa, penyandang gelar Doktor dari IPB ini mengingatkan hampir 60 persen pembelian rumah saat ini bukan untuk ditempati, namun untuk dijual kembali sebagai investasi. Sehingga tidak mengherankan harga rumah di Indonesia bisa naik demikian cepat.

"Hitungannya bukan lagi tahun tetapi hari. Rumah di Jabodetabek, misalnya, saat diluncurkan Rp1 juta per meter persegi, namun dalam waktu satu minggu bisa naik menjadi Rp5-6 juta per meter persegi," timpalnya memberi contoh. Kondisi demikian membuat banyak pengembang lebih suka menggarap pasar menengah atas ketimbang pasar MBR.

Terkait hal itu kehadiran institusi di bidang perumahan yang peduli terhadap pengadaan rumah bagi MBR sudah sangat mendesak. Jelasnya, program sejuta

rumah ini tidak dapat diserahkan kepada pengembang, apalagi dengan pola 1:2:3. Toh terkadang rumah yang dibangun, lokasinya sangat jauh sehingga bisa menyulitkan pembelinya.

"Salah satu tingginya kredit macet (NPL) di sektor perumahan karena pembeli rumah tidak meneruskan cicilannya karena kesulitan menjangkau lokasi dari tempatnya berkerja," ujar mantan Tenaga Ahli Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat DPR RI itu.

Dengan nada optimistis, ia mengingatkan pemerintah kalau untuk mewujudkan program sejuta rumah, harus ada kemudahan akses bagi calon pembeli dari kelompok MBR. Tentu saja untuk membeli rumah yang ideal dan mudah dijangkau. “Program sejuta rumah ini harus segera diwujudkan apabila Indonesia ingin memenuhi target MDGs,” imbuhnya.

Di akhir bincang-bincang dengan Rumah Kita, belum lama ini, Enny mengingatkan untuk melakukan pemetaan kebutuhan rumah bagi MBR dulu sebagai tahap awalnya. Setelah itu barulah dilanjutkan dengan pengadaan tanah berkerja sama dengan pemerintah daerah. Selain itu, dalam rangka meningkatkan kemampuan membeli MBR, maka harus ada kebijakan di bidang perpajakan, misalnya ada semacam keringanan atau bahkan dihapus sama sekali,” sambungnya.

“Kemudian perlu juga dibuat kebijakan agar rumah tersebut benar-benar untuk ditinggali, bukan untuk dijual kembali, pungkas Enny.l

SALAH SATU TINGGINYA KREDIT MACET (NPL) DI SEKTOR PERUMAHAN KARENA PEMBELI RUMAH TIDAK MENERUSKAN CICILANNYA KARENA KESULITAN MENJANGKAU LOKASI DARI TEMPATNYA BERKERJA.

Page 16: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

16 Edisi APRiL 2016

BUMN&PUPERA

Sisi LainJalan Santai

ona mentari pagi muncul dari arah timur. Langsung menyapa dengan hangat membaur. Sekitar tiga ribu orang yang berkumpul saat itu

menjadi saksinya. Bagaimana alam telah memberikan apa saja yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia.

Sebagai wujud syukurnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang banyak mengelola sumber daya alam punya cara menarik. Bertepatan dengan hari ulang tahun ke-18, seluruh karyawan beserta jajaran direksi menggelar kegiatan

Rgerak jalan bersama. Tujuannya sederhana, mensyukuri segala kesehatan dan anugerah yang ada, dimulai dengan menjaga diri sendiri.

“Selain itu, kita berkomitmen untuk melanjutkan program BUMN Hadir untuk Negeri,” ujar Menteri BUMN Rini Soemarno, di sela sambutannya. Lebih lanjut, Kementerian BUMN dan seluruh BUMN ingin terus meningkatkan sinergi di tengah masyarakat dalam memberikan kontribusi untuk bangsa dan negara.

Kegiatan gerak jalan yang digelar pada 24 April ini mengambil rute dari Kantor Kementerian BUMN ke Bundaran HI lalu

kembali lagi ke posisi start. Diiringi tabuh dan irama dari marching band, rombongan Menteri BUMN didampingi jajaran Eselon I Kementerian BUMN, dan Direktur Utama dari 118 BUMN, membaur bersama ribuan peserta lainnya. Hal ini menunjukkan keharmonisan sinergisitas antar-BUMN yang mau berkeringat bersama ke tujuan yang sama pula.

Adapun keharmonisan ini sengaja ditunjukkan ke tengah masyarakat untuk menepis segala pandangan miring pada BUMN. Di tahun-tahun sebelumnya, banyak sekali berita negatif tentang BUMN yang beredar di ranah publik. Hal ini terus

SUMBEr Foto: ISTIMEWA

Page 17: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

17Edisi APRiL 2016

berulang dan meninggalkan stigma negatif di masyarakat bahwa BUMN dikelola secara tidak profesional, tidak efisien, sarat praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme dan justru membebani keuangan negara.

Berita negatif itu seakan menenggelamkan peran BUMN yang setiap tahun justru berkontribusi kepada negara melalui deviden, setoran pajak, devisa, dan lain sebagainya. Belum lagi lapangan kerja yang dihasilkan. Hal ini pula yang menyuntik antusiasme keluarga besar BUMN untuk bersama-sama lebih giat lagi hadir ke masyarakat.

Program-program yang mendukung “Hadir untuk Negeri” terus dioptimalkan. Misalnya pemberian beasiswa bagi putra/putri pegawai Kementerian BUMN yang berprestasi, pemberian bantuan uang muka pembelian rumah bagi pegawai, hingga menggelar berbagai aktivitas olahraga seperti futsal, bulutangkis, tenis meja, dan lomba keserasian ruangan kerja dan pemberian sembako untuk para pekerja seperti cleaning service, OB, teknisi, dan supir.

Adapun eksistensi BUMN di tengah masyarakat sebenarnya sudah sering dilakukan. Menilik setahun ke belakang saja, sebagai “agent of development”, BUMN telah banyak memberikan langkah nyata bagi masyarakat. Sebut saja seperti program Bedah Rumah Veteran, Siswa Mengenal Nusantara, lalu Pameran Indonesia Hebat. “Ada juga bantuan penambahan fasilitas laboratorium 17 SMK di 34 Provinsi, Jalan Sehat 8 KM, dan Mudik Bareng BUMN,” ujarnya lagi.

Tak sampai di situ, di usia ke-18, berbagai kegiatan BUMN dalam proyek besar dan strategis juga telah terlaksana. Pada 2015, misalnya, menjadi tahun dimulainya proyek infrastruktur seperti Light Kafi Transit (LRT), Proyek Jalan Tol Trans Sumatera dan Jawa, Transmisi Listrik Sumatera. Selain itu, telah dioperasikan juga pembangunan proyek Jalan Tol Ruas Solo Kertosono, pengembangan Terminal Multipurpose Kuala Tanjung, Kawasan Industri Kuala Tanjung, dan proyek Jalan Tol Medan Kualanamu Tebing Tinggi.

Hanya saja memang, informasi banyaknya kontribusi BUMN itu tidak sampai kepada masyarakat luas. Secara tidak langsung, di sinilah peran Hubungan Masyarakat (Humas) terasa begitu penting. Humas seluruh BUMN harus memberikan informasi yang cukup tentang aktivitas,

peran, dan keberhasilan BUMN dalam membangun bangsa. Sekaligus menjadi penengah terhadap kesimpangsiuran yang kadang menguap menjadi isu liar ke masyarakat.

Mengingat sinergisitas tadi, para humas lintas badan usaha negara ini pun juga harus bisa bersinergi demi membuahkan informasi yang akurat dan terpercaya. Atas dasar itulah forum Humas dibentuk pada 18 April 2007 silam. forum ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana komunikasi, koordinasi, dan konsultasi yang bisa meningkatkan kinerja dan profesionalitas.

Benar saja, sembilan tahun berjalan, forum Humas BUMN terus bisa eksis melakukan misinya. Kegiatannya pun beragam, seperti PR Tanpa Batas, Sertifikasi

Kehumasan, dan Pelatihan terus dilakukan untuk meningkatkan kompetensi sesama anggota.

“Kita membuka ruang kepada seluruh humas BUMN untuk salng mengenal satu sama lain. Bermacam acara sederhana kerap kita adakan agar mencair, seperti naik bareng bus Damri, naik kereta bersama. Kekuatan saling mengenal itu sekarang sudah ada di masing-masing BUMN,” ujar Teddy Poernama, Sekjen forum Humas BUMN.

Meski terkesan sederhana dan sepele, hal-hal macam perayaan ulang tahun, gerak jalan, hingga naik kereta bersama terkadang memang diperlukan. Bukan untuk gaya-gayaan, justru demi terjalinnya konsolidasi dan sinergi. Selamat ulang tahun BUMN. l

HUMAS SELURUH BUMN HARUS MEMBERIKAN INFORMASI YANG CUKUP TENTANG AKTIVITAS, PERAN, DAN KEBERHASILAN BUMN DALAM MEMBANGUN BANGSA.

SUMBEr Foto: ISTIMEWA

Page 18: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

18 Edisi APRiL 2016

BUMN&PUPERA

SUMBEr Foto: SOLOPOS.COM

Angin Segar untuk Industri Perumahan

rESMI sudah. Presiden Joko Widodo akhirnya menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2016 tentang Penyederhanaan Perizinan Pembangunan Perumahan. Inpres yang ditandatangani pada 14 April 2016 itu bertujuan untuk mempercepat penyelenggaraan pembangunan perumahan bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat atas rumah. Hal ini pun seiring dengan Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan pemerintah sebagai bagian dari penerapan visi Nawacita.

Adapun memang Inpres Nomor 3 Tahun 2016 ini ditujukan kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Dalam Negeri, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional,

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Perhubungan, para gubernur, hingga para bupati atau wali kota. Presiden menginstruksikan seluruh jajaran tadi untuk saling berkoordinasi mengambil langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing, serta tentunya berdasar perundang-undangan.

Mengutip laman resmi Sekretaris Negara, instruksi untuk Menteri Dalam Negeri (Mendagri) menitikberatkan pada penyederhanaan kebijakan, persyaratan, dan proses penerbitan izin gangguan. Selain itu, pemerintah juga berharap Mendagri bisa mendorong gubernur, bupati, atau wali kota segera mendelegasikan kewenangan terkait

Page 19: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

19Edisi APRiL 2016

INPRES INI BISA DIBILANG SUDAH MEMBERI ANGIN SEGAR BAGI INDUSTRI PERUMAHAN RAKYAT.

perizinan dan percepatan pembangunan perumahan kepada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

Pada praktiknya nanti, Mendagri juga diinstruksikan melakukan percepatan evaluasi peraturan terkait perizinan yang diterbitkan pemerintah provinsi/kabupaten/kota, mengawasi pelaksanaan proses perizinannya yang dilakukan gubernur, bupati/wali kota, dan melaporkan hasil pengawasan pelaksanaan proses perizinan tadi ke Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Sedangkan khusus Menteri Perhubungan (Menhub), amanahnya berupa instruksi agar melakukan penyederhanaan kebijakan, persyaratan, dan proses persetujuan hasil Analisis Dampak Lalu Lintas (Andal Lalin) untuk pembangunan perumahan. Sementara kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Presiden menginstruksikan melakukan penyederhanaan kebijakan, persyaratan, dan proses penerbitan Izin Pemanfaatan Ruang dan Izin Lokasi untuk pembangunan perumahan.

Tembusan-tembusan tadi pun pada akhirnya akan dilengkapi di Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Presiden memerintahkan agar Menperura melakukan penyederhanaan kebijakan, persyaratan, dan proses penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk pembangunan perumahan. Serta kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, penyederhanaan kebijakan, persyaratan, dan proses penerbitan Izin Lingkungan diharap bisa mempercepat proses tadi.

Sebagai monitornya, Presiden pun menginstruksikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian guna melakukan koordinasi dan evaluasi pelaksanaan Instruksi Presiden ini dan melaporkan hasil koordinasi dan evaluasi pelaksanaan Instruksi Presiden ini langsung kepadanya. Harapannya jelas, yakni agar kebutuhan rumah bagi masyarakat dapat cepat terpenuhi dengan segera karena proses penyederhanaan perizinan pembangunan pun sudah lebih cepat dan mudah.

Kalau sudah begitu, di tingkat gubernur, bupati atau wali kota, sudah bisa

lebih mudah melaksanakan percepatan pendelegasian kewenangan. Tersurat dalam instruksi pun seluruh proses perizinan pembangunan perumahannya diminta memaksimalkan sistem online—yang paling lambat sudah melakukan semuanya pada 2017. Artinya, pemerintah daerah harus bersinergi dengan DPRD untuk mengevaluasi Peraturan Daerah yang kerap menghambat penyederhanaan perizinan pembangunan perumahan dan tidak menambah persyaratan yang tidak diatur dalam peraturan perundang-undangan. Di sinilah peran Mendagri dalam mengawasi sinergisitas itu.

“Bersinergi dengan DPRD untuk mengevaluasi Peraturan Daerah yang menghambat penyederhanaan perizinan pembangunan perumahan dan tidak menambah persyaratan yang tidak diatur dalam peraturan perundang-undangan,” demikian bunyi Inpres Nomor 3 Tahun 2016.

Hal ini pun ditanggapi dengan hangat oleh kalangan pengembang. Gayung menyambut, mereka pun berharap sosialisasi upaya penyederhanaan perizinan perumahan dapat berjalan efektif agar manfaatnya dapat lebih cepat terasa. Tak terkecuali regulasi yang mengatur penyederhanaan tersebut.

“Regulasi ini supaya manfaatnya segera terasa dalam empat hingga enam bulan ke depan. Biasanya terkait pengurusan pemecahan sertifikat. Sebab selama ini, pengurusannya bisa mencapai antara enam bulan hingga satu tahun dengan peningkatan biaya hingga lebih dari 10 kali lipat dari biaya resmi,” kata Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi Munas Pontianak) Eddy Ganefo.

Ya, Inpres ini bisa dibilang sudah memberi angin segar bagi industri perumahan rakyat. Rencana pemangkasan waktu pengurusan perizinan pembangunan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR menjadi hanya sekitar 90 hari dari sebelumnya mencapai 916 hari pun sudah lama. Secara tidak langsung, peraturan baru ini juga sekali lagi mendukung penuh Program Sejuta Rumah sebagai salah satu proyek strategis nasional. l

Page 20: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

20 Edisi APRiL 2016

BUMN&PUPERA

KEMENPUPERA TETAP MENETAPKAN TARGET SERAPAN ANGGARAN BISA MENCAPAI 94 PERSEN HINGGA DESEMBER 2016.

JELANG akhir April, serapan Anggaran 2016 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) telah mencapai 12,68 persen. Sementara progres penyerapan dalam bentuk fisik menyentuh 13,46 persen dari total anggaran Rp104,08 triliun. Meski diakui belum maksimal, namun pencapaian tahun ini justru jauh lebih baik daripada serapan anggaran tahun lalu yang hanya 2,54 persen di awal April 2015.

Progres ini disampaikan Sekretaris Jenderal Kemenpupera, Taufik Widjoyono, di sela penerimaan kunjungan perwakilan Deutsche Bank di Kantor Kemenpupera, Jakarta, 29 April lalu. “Dibandingkan dengan 2015 di periode yang sama, penyerapan keuangan waktu itu hanya sebesar 4,75 persen dan fisik 1,48 persen," ujarnya.

Masih menurut keterangannya, penyerapan anggaran yang sudah optimal ini tak terlepas dari penyerapan anggaran pada empat Direktorat Jenderal (Ditjen), yakni Sumber Daya Air, Bina Marga, Cipta Karya, dan Penyediaan Perumahan yang mencapai sekitar Rp100 triliun. Adapun mayoritasnya merupakan paket pekerjaan kontraktual sebesar Rp81,28 triliun. “Sisanya, paket pekerjaan swakelola,” imbuhnya.

Nah, untuk paket kontraktualnya pun, tambahnya, nilai paket pekerjaan tahun jamak tahun ini lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya, dan terus ditingkatkan di tahun-tahun mendatang. Kontrak tahun jamak tersebut diharapkan bisa menjadi senjata pemerintah dalam menyerap anggaran karena tidak perlu dilakukan tender setiap tahun.

“Nilai paket tahun jamak sebesar Rp26,84 triliun dan kontrak tahunan sebesar Rp54,44 triliun dengan jumlah paket mencapai 11.961 paket,” ungkapnya.

Khusus bulan ini, progres serapan sebenarnya terbilang signifikan. Pasalnya pada minggu pertama, serapannya itu hanya menyentuh 2,54 persen saja. Jika dirinci per unit, untuk penyerapan terbesarnya saja, yakni di Direktorat Jenderal Bina Marga yang melaksanakan proyek pembangunan

Tantangan GejalaSerapan Anggaran Tahunan

Page 21: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

21Edisi APRiL 2016

SUMBEr Foto: BETA.TIRTO.ID

jalan dan jembatan, sempat bertahan di 11,54 persen. Selanjutnya Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan 9,40 persen, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) 9,20 persen, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan 8,45 persen, dan lainnya masih di bawah 6 persen.

Langkah seribu kemudian diambil. Sejumlah upaya percepatan dilakukan pihak Kemenpupera. Salah satu contohnya dengan menggelar pelelangan sejumlah proyek infrastruktur sejak Agustus 2015 lalu untuk Tahun Anggaran (TA) 2016. Misalnya lelang dini untuk 5.344 paket proyek infrastruktur senilai Rp42,74 triliun. Hingga akhirnya, upaya kerja keras pun berbuah di akhir bulan dengan serapan 12,68 persen.

Atas dasar inilah Taufik mengatakan Kemenpupera tetap menetapkan target serapan anggaran bisa mencapai 94 persen

hingga Desember 2016. Lagipula selisih tiga persen antara target dan realisasi yang sempat terjadi pada awal bulan tadi toh masih dalam batas toleransi. Itupun tidak terlepas dari adanya gejala awal tahun yang kurvanya cenderung menunjukkan posisi “tertidur”. Artinya, jika tren ini kembali terulang, jelang akhir tahun angkanya bisa besar lagi.

“Tahun lalu itu kita memang baru memulai konstruksi di pertengahan tahun. Ditambah lagi adanya kendala cuaca dan lain-lain. Di akhir nanti pun (serapan anggaran) tidak akan seratus persen namun tetap ada sisa,” tambahnya.

Sedangkan untuk perihal pagu anggaran, tahun ini Kemenpupera mendapatkan Rp104,081 triliun. Dari jumlah tersebut 78,05 persennya atau senilai Rp81,24 triliun dialokasikan untuk belanja modal, 19,68 persen atau Rp20,47 triliun—yang digunakan untuk belanja barang dan sisanya untuk belanja pegawai.

PEMILIHAN PRIORITAS

Ya, seperti sudah sering dibahas sebelumnya, kebutuhan mendesak Tahun Anggaran 2016 lebih diprioritaskan untuk mendukung prioritas nasional, seperti pembangunan waduk dan bendungan, pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua, pembangunan rumah khusus di Papua dan Papua Barat, hingga penanganan infrastruktur di Propinsi Kaliman Utara, Papua, dan Papua Barat.

Selain itu, dari total anggaran Rp104,08 triliun ini dimaksimalkan untuk pengadaan lahan pembangunan bendungan, irigasi, bangunan banjir, jalan tol (Trans Jawa, Trans Sumatera, ruas Jabodetabek) dan nasional serta PLBN, juga pelaksanaan proyek-proyek multiyears contract dan percepatannya. Tak ketinggalan penyediaan infrastruktur air minum untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), serta pembangunan rumah khusus untuk relokasi penduduk eks-Waduk Jatigede dan rumah nelayan juga masuk dalam daftar.

Barulah setelah prioritas tadi, keperluan lain macam penanganan bencana alam, renovasi venue olah raga, dan pembangunan rumah susun di Kawasan Gelora Bung Karno (GBK) dan Jakabaring dioptimalkan. Selain itu ada juga pemeliharaan rumah susun PNS Rempoa, pengadaan peralatan centrifuge, pengembangan sistem database hidrologi, hingga pilot project aspal karet dan longsoran. l

Page 22: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

22 Edisi APRiL 2016

Kami aKan meningKatKan produKtivitas raKyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa indonesia bisa maju dan bangKit bersama bangsa-bangsa asia lainnya.

SUMBEr Foto: ISTIMEWA

NASIONAL

Menggenjot InfrastrukturPeningkatandemi

emikian bunyi butir keenam Nawacita yang didengungkan Presiden Joko Widodo. Secara tegas butir tersebut menyatakan betapa

pentingnya negeri ini untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Nawacita ini pun mengamanahkan untuk segera merealisasikan pembangunan sejumlah infrastruktur strategis mulai dari jalan di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi, kemudian pelabuhan, bandara, kawasan industri, hingga pasar.

DPertanyaannya, mengapa

meningkatkan daya saing berujung pada kewajiban pembangunan infrastruktur? Apa dampaknya bagi perekenonomian bangsa?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, tengok dulu indeks dari daya saing Indonesia di dunia. Meminjam data dari Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Investasi Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) Ridho Matari Ichwan, kualitas infrastruktur Indonesia masih memenuhi ekspektasi.

Berdasarkan World Economic Forum (WEf), infrastruktur Indonesia masih

Daya Saing

Page 23: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

23Edisi APRiL 2016

menempati urutan 82 dari 142 negara yang memiliki kualitas infrastruktur baik. Sedangkan untuk peningkatan daya saing, Merah Putih menempati peringkat 37 dari 144 negara. Di ASEAN? Indonesia pun hanya berada di urutan ke empat, setelah Singapura, Malaysia dan Thailand.

Peringkat daya saing tersebut menunjukkan ketersediaan infrastruktur memegang peran besar. Semestinya infrastruktur Indonesia harus bisa menjamin akses hingga perbatasan atau pulau-pulau terluar. Dengan begitu, infrastruktur akan bisa meningkatkan ekonomi Indonesia. “Pembangunan

seperti jalan, pelabuhan, bandara, dan sistem kereta api, perlu disediakan dan menjamin kelancaran serta keselamatan, keterpaduan, dan berdaya saing,” katanya.

Dalam ekonomi dunia global, daya saing menjadi sangat penting untuk memastikan apakah Indonesia bisa berperan aktif dan mengambil keuntungan dari perdagangan internasional. Sebab tanpa daya saing, Indonesia hanya akan menjadi konsumen atau pasar dari berbagai barang dan jasa negara lain yang lebih kompetitif, terutama dari sisi mutu dan harga.

Begitu pula sebaliknya. Dengan daya saing yang tinggi, Indonesia tentu akan bisa menjadi tuan rumah berkualitas di negeri sendiri. “Setelah itu, kita juga akan dapat menghasilkan devisa melalui barang dan jasa yang diekspor ke luar negeri. Ini tentunya akan meningkatkan pendapatan Negara dan memastikan kesejahteraan rakyat juga,” tegasnya.

Sebagai jawaban, Pemerintah sebenarnya sudah memiliki ASEAN Transport Strategic Plan 2025 yang telah disepakati pemerintah. Rencana ini berisi tentang peningkatan konektivitas, efisiensi, integrasi, dan transportasi berkelanjutan. Adapun tujuannya, seperti yang diserukan pemerintah juga, tidak lain adalah untuk mendukung daya saing dan pertumbuhan ekonomi.

Transportasi sebagai infrastruktur layanan publik, lebih lanjutnya, akan mendorong pemerataan pembangunan. Masyarakat juga jadi bisa mengakses daerah-daerah dengan biaya terjangkau baik di kota maupun desa. Perumahan-perumahan bisa terdistribusi merata, termasuk properti lainnya mulai dari sektor industri, perhotelan, dan fasilitas umum lainnya.

Sudah pasti pembangunan infrastruktur adalah cara yang paling tepat untuk meningkatkan daya saing nasional. Lewat infrastruktur yang terintegrasi dan berkualitas baik, seluruh wilayah Indonesia akan terkoneksi sehingga memudahkan terjadinya pergerakan barang, jasa, dan manusia.

Dalam konteks ekonomi, atau lebih khususnya bisnis properti, pembangunan infrastruktur jalan akan berdampak penghematan biaya transportasi dan

logistik untuk pembangunan properti. Dengan transportasi dan logistik yang lebih murah, maka ongkos produksi barang dan jasa juga lebih murah. Sehingga jika kita harus bersaing dalam perdagangan internasional, kita berpeluang memenangkan persaingan tersebut.

Maka dari itu, Pemerintahan Jokowi-JK terus menggalakkan pembangunan infrastruktur seperti mempercepat pembangunan sejumlah proyek Jalan Tol Trans Jawa, Jalan Tol Non Trans Jawa, Jalan Tol Sumatera, Jalan Tol-Manado Bitung, atau Jalan Tol Balikpapan-Samarinda. Ini sudah menjadi syarat mutlak agar kota-kota di Indonesia siap bersaing dengan kota-kota global lain.

Selain itu, percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah-wilayah tadi juga akan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi kota-kota yang ada di sekitarnya, sehingga pembangunan pun akan lebih merata. Jaringan infrastruktur ini bisa menjadi penghubung antarproyek pengembangan kawasan dan sektor properti tertentu, sehingga mampu memberikan nilai tambah serta menciptakan tren pengembangan tersendiri.

Kabar baiknya, Pemerintah berencana menurunkan tarif pajak penghasilan atau PPh final properti dari 5% menjadi 2,5%. Rencana kebijakan tersebut diharapkan membantu perbaikan daya saing kemudahan berusaha di Indonesia. “Setidaknya seorang investor harus mengeluarkan sekitar 10,8% dari total nilai transaksi yang menjadi bagian dari pendaftaran properti (registering property). Di negara lain, pengusaha hanya mengeluarkan kurang dari 5%,” jelas Wahyu Utomo, staf ahli Menko Perekonomian Bidang Pembangunan Daerah, di Jakarta belum lama ini.

Ia lalu menambahkan dan berharap Pemerintah Daerah bisa memanfaatkan penurunan tarif ini. “Dalam jangka pendek, memang ada kemungkinan berkurangnya pendapatan asli daerah. Namun, dalam jangka panjang akan memberikan multiplier efek dari masuknya investasi. Kebijakan ini akan mampu mengurangi total biaya pengurusan pendaftaran tanah menjadi 8,3% yang sebelumnya sekitar 10,8% dari nilai properti,” pungkasnya. l

Page 24: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

24 Edisi APRiL 2016

NASIONAL

Meretas Masalahdengan Kebijakan

emudahan demi kemudahan terus diberikan Pemerintah untuk mendukung pembangunan perumahan. Hal ini tentunya tak terlepas dari

target negara menyukseskan Program Sejuta Rumah. Setelah Paket Kebijakan Ekonomi XI yang memberi kemudahan atas pajak, pemerintah juga telah memangkas beberapa perizinan. Salah satunya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2016 tentang Penyederhanaan Perizinan Pembangunan Perumahan.

Ya, sesuai janji, akhir bulan ini

Kkemudahan izin tersebut mulai diberlakukan. Hal ini pun mendapat positif dari para pengembang-pengembang di daerah. Sebab, adanya beberapa kemudahan tersebut bisa sangat membantu dalam membangun perumahan. “Kebijakan ini bisa membuat biaya jadi lebih murah. Jika biaya murah, maka konsumen bisa mendapat rumah dengan harga yang lebih murah juga,” ujar Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI, Eddy Hussy.

Benar saja. Dampak dari kebijakan dari pemerintah ini secara tidak langsung akan merangsang penjualan perumahan jadi semakin bagus. Selebihnya, kebijakan

Page 25: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

25Edisi APRiL 2016

SUMBEr Foto: ISTIMEWA

Bandung, Bali, Yogyakarta Banjarmasin, serta Semarang.

"Kami ini belum pernah memiliki pengalaman sebelumnya mengenai penyaluran dana repatriasi itu. Sehingga potensi-potensi yang ada sifatnya adalah asumsi atas dasar potensi pasar properti yang baik," imbuh Andi.

Memang, jika tax amnesty ini jadi diberlakukan, maka sebagian dari potensi penerimaan dana pengampunan pajak (sebesar 60 triliun) sangat mungkin akan masuk ke sektor properti. Hal ini disebabkan adanya kecenderungan para pelaku investor yang menjadikan properti sebagai instrumen investasi utama dibanding valas (valuta asing), reksa dana, emas, dan lain-lain.

Pemerintah sendiri menilai bahwa tax amnesty memiliki manfaat nyata bagi kepentingan nasional dan kepentingan rakyat, terutama hal penerimaan negara. Dengan adanya kebijakan itu, permintaan properti akan meningkat dan siap kembali tinggal landas. Saat itulah momentum yang tepat untuk membeli, investasi, dan membangun properti.

INfLASI DAN SUKU BUNGASelain itu, bisnis properti juga

dipengaruhi oleh tingkat inlfasi yang bisa dijaga pada kisaran 4 hingga 5 persen, serta tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang terus menurun menjadi 6,75 persen, dan nilai tukar rupiah yang stabil atas dolar Amerika Serikat.

Nah, terkait suku bunga acuan ini, Bank Indonesia (BI) mengumumkan perubahan kebijakan moneter berkaitan dengan suku bunga acuan pada 15 April 2016 lalu. Perlu diingat, instrumen suku bunga acuan tak lagi menggunakan BI Rate, namun dengan seven days reverse repo rate. Menurut BI, BI Rate sudah tak ampuh lagi menurunkan suku bunga perbankan. Kebijakan ini sendiri akan mulai berlaku pada 19 Agustus 2016 nanti.

Masih kata BI, kebijakan suku bunga saat ini diakui cenderung tidak efektif. Pasalnya saat BI Rate turun, suku bunga antar bank tidak serta merta ikut turun atau membutuhkan waktu relatif lama untuk ikut berubah. Jadi suku bunga yang rendah akan merangsang investasi dan aktivitas ekonomi.

Sementara dalam dunia properti, suku bunga berperan dalam meningkatkan aktivitas ekonomi, sehingga berdampak kuat pada kinerja perusahaan properti yang berakibat langsung pada meningkatnya return saham. l

tersebut pun akan mendukung peningkatan perekonomian, baik daerah maupun negara. “Dengan adanya rencana kebijakan menyatukan lima izin, yakni izin gangguan, izin tempat usaha, izin prinsip, izin lokasi, dan amdal, tentu akan sangat memudahkan kami sebagai pengembang,” imbuhnya.

Kemudahan perizinan ini memang dirancang untuk menyempurnakan Paket Kebijakan Ekonomi XI yang sebelumnya sudah dikeluarkan. Kemudahan atas pajak, yakni memotong tarif pajak penghasilan (PPh) dari 5 persen menjadi 0,5 persen, serta Bea Peroleh Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) 5 persen menjadi 1

persen untuk Dana investasi Real Estate (DIRE), disinyalir bisa menyulam asa untuk kebangkitan properti tahun ini yang sempat mengalami perlambatan.

Selain itu, lanjut Eddy, aturan ini dinilai juga bisa memancing masuknya investasi pengembangan properti. Apalagi selama ini sebenarnya banyak pengembang yang ingin terlibat dalam DIRE. Hanya saja gangguan-gangguan klasik seperti perizinan kerap mempersulit mereka. Ditambah lagi mereka juga kebanyakan masih berhitung untung rugi lantaran investor DIRE masih dikenai pajak penghasilan (PPh) lima persen penghasilan atas hasil investasinya.

“Berbeda dengan negara-negara lain, investor tidak dikenai pajak penghasilan,” tegas Eddy melanjutkan. “Tingginya PPh bisa menjadi faktor penghambat tidak berjalannya DIRE di Indonesia. Jadi ini kebijakan baru yang bagus sekali untuk sektor properti. Pemerintah ingin menarik investor sebanyak-banyaknya ke sektor properti melalui DIRE,” tegasnya lagi.

KEBIJAKAN TAX AMNESTYSelain itu, rencana pemberlakuan

kebijakan tax amnesty atau pengampunan pajak diyakini juga mampu meningkatkan bisnis properti melalui penyaluran dana repatriasi ke daerah. Kebijakan ini bisa merangsang properti yang lesu agar menggeliat kembali. "Melalui kebijakan itu, repatriasi atau pemulangan dana-dana yang selama ini terparkir di luar negeri secara positif akan memberikan capital inflow termasuk ke sektor properti," sambut Ketua REI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Nur Andi Wijayanto, belum lama ini.

Menurutnya, bisnis properti merupakan salah satu wahana investasi yang paling banyak digunakan oleh kalangan investor. Sehingga dengan adanya suntikan dana dari pemerintah melalui dana repatriasi ini, membuat dirinya dan tentunya pengembang lain optimistis karena akan menggairahkan para investor untuk tetap menanamkan modalnya di sektor itu. "Oleh sebab itu, REI selalu mendukung percepatan pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pengampunan Pajak di DPR," katanya.

Meski demikian, menurutnya persentase awal dana repatriasi yang akan disalurkan untuk investasi properti di daerah masih belum banyak. Sasaran dana repatriasi yang berpotensi disalurkan ke properti 60-70 persen di Jabodetabek, sementara sisanya 30-40 persen baru akan berputar di daerah lain di Indonesia seperti

RENCANA PEMBERLAKUAN KEBIJAKAN TAx AMNESTY ATAU PENGAMPUNAN PAJAK DIYAKINI JUGA MAMPU MENINGKATKAN BISNIS PROPERTI MELALUI PENYALURAN DANA REPATRIASI KE DAERAH.

Page 26: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

Edisi MARET 201626

NASIONAL

Secercah HarapanKuartal Kedua

arapan pada bangkitnya pasar properti di tahun 2016 sepertinya masih sedikit tertunda. Meski titik cerahnya mulai nampak, sinarnya masih sebatas semburat di

antara perlambatan pertumbuhan ekonomi. Setidaknya tanda-tanda penundaan itu

Htersinyalir pada kuartal pertama ini. Data dari sejumlah konsultan properti seperti Colliers International menyebut bahwa kondisinya masih cenderung sama dengan tahun 2015.

Hal ini diungkapkan Associate Director Research Colliers Indonesia, ferry Salanto, dalam acara paparan Jakarta Property Market Report di Hotel Pullman, beberapa waktu

lalu. Ditemui majalah Rumah Kita di sela acara, ia mengatakan perlambatan yang diwariskan pada tahun sebelumnya masih terasa sampai sekarang.

“Salah satu penyebab kinerja properti mengalami perlambatan antara lain karena sektor ini terkait erat dengan pertumbuhan perekonomian suatu negara,” ujarnya. Ia lantas melanjutkan meski saat ini ada

Page 27: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

Edisi MARET 2016 27

SUMBEr Foto: ISTIMEWA

perlambatan, tetapi dirinya yakin jelang semester kedua tahun 2016 mendatang akan mulai ada tanda-tanda pergerakan ke arah positif.

Senada dengan Collier International, hasil riset dari konsultan property internasional, Cushman & Wakefield, pun mengindikasikan adanya kemungkinan peningkatan pada penutupan semester pertama nanti. Hanya saja memang, tak bisa dipungkiri bahwa kondisi berbagai bidang properti di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) masih lesu karena selaras dengan pertumbuhan perekonomian nasional. “Hanya mendung, tetap ada harapan,” kata Direktur Riset Cushman & Wake field, Arief Rahardjo, dalam paparannya.

Lebih lanjut, baik Arief maupun ferry mengungkap bahwa kondisi tersebut tak lepas lantaran tingkat daya beli masyarakat memang berkurang. Sehingga secara tidak langsung pertanyaan besar kapan kondisi properti lesu ini dapat berakhir masih menjadi tantangan bersama. “Sebenarnya titik terang itu sudah terasa dari sekarang,” imbuh Arief.

Optimistis ini ditunjukkan Head of Research JLL, James Taylor, yang melihat adanya pertumbuhan ekonomi pada triwulan satu tahun 2016 yang memberikan berbagai dampak pada beberapa sektor properti. Salah satu indikatornya, jelasnya, terlihat dari menguatnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. “Kami merasakan pasar perkantoran yang lebih aktif dibandingkan kuartal sebelumnya di penghujung 2015. Walaupun sampai saat ini kondisi pasokan yang sudah masuk dan akan masuk memang berada dalam jumlah yang signifikan,” ujarnya.

Benar saja. Aktivitas pasar di triwulan pertama tahun 2016 memang cukup meningkat dibanding akhir tahun 2015. Kalaupun belum sesuai ekspektasi, hal itu lebih karena banyaknya aktivitas yang terjadi di pasar masih terkait dengan relokasi dan konsodilasi. Namun di sektor IT, professional services, dan e-commerce masih menunjukkan menjadi sektor yang aktif di pasar.

Tantangan di kuartal pertama ini pun dibayangi dengan kondisi perlambatan ekonomi dengan adanya depresiasi rupiah hingga penurunan harga minyak dunia. Namun tetap saja, meski kecil, aktivitas pasar sudah bisa mulai merayu para investor dan pelaku bisnis properti lainnya untuk tetap berpandangan optimistis.

Pasalnya, sentimen optimistis itu tadi toh tidak lepas dari pelemahan sektor properti yang tidak hanya terjadi di Indonesia. Global pun mengalaminya yang secara spesifik menyebut sektor investasi real estate dunia turun hingga 17%. Sederhananya situasi yang terjadi lebih disebabkan siklus perlambatan properti.

Pada kuartal pertama 2016, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai rentang bawah dari proyeksi pertumbuhan sebesar 4,9%–5,3%. IHSG (indeks harga saham gabungan) mengalami pertumbuhan sebesar 6,3% pada kuartal ini dan ditutup pada posisi 4.885 pada 18 Maret 2016.

Keyakinan pada pertumbuhan ekonomi inilah yang tetap mendasari anjuran bahwa inilah saat yang tepat untuk membeli properti. Pertimbangannya, saat pertumbuhan ekonomi tahun lalu hanya 4,8 persen, sektor properti toh ikut melambat. Sebaliknya pada 2013, saat ekonomi tumbuh di atas 5 persen, properti justru mengalami ledakan (booming) luar biasa.

Ketiga konsultan properti di atas pun mengamini bahwa properti juga dipengaruhi oleh tingkat inflasi yang bisa dijaga pada kisaran 4 persen hingga lima persen. Selain itu juga disebabkan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang terus menurun menjadi tujuh persen, serta nilai tukar Rupiah yang stabil pada posisi tiga belas ribuan rupiah per satu dollar AS.

Artinya indikator-indikator tersebut cukup membuat sektor properti bangkit kembali. Ditambah lagi para ekonom pun memperkirakan BI akan kembali menurunkan suku bunga acuan menjadi hanya 6,5 persen saja pada kuartal kedua 2016.

“Ketika itu semua terjadi, permintaan properti akan meningkat dan kembali rebound menuju tinggal landas. Saat itulah momentum yang tepat untuk membeli, investasi, dan membangun properti,” tegas ferry.

Jangan lupa juga, pasar properti sudah berada pada siklus paling dasar atau titik terendah pada 2015 lalu. Sehingga tahun inilah justru yang menjadi momentum kebangkitan. Terlebih saat ini bisa disebut sebagai pasar penyewa atau pembeli (buyer's or tenant's market). Artinya banyak orang yang membutuhkan uang akibat fenomena uang yang beredar di masyarakat sedikit karena tingginya tingkat inflasi dan suku bunga. l

Page 28: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

Edisi MARET 201628

PROPERTY

ak ada yang bisa menampik bahwa isu soal kebutuhan hunian sudah menjadi masalah nasional. Di sisi lain, para pelaku properti sebenarnya juga sudah

banyak bermunculan, lantaran memang menjadi bisnis menggiurkan. Seiring dengan itu, tingkat persaingan pun kini sudah sangat ketat nan dinamis. Satu sama lain saling menawarkan beragam untuk pilihan terbaik.

Namun ada kenyataan lain yang menjadi problema. Ketersediaan tanah kini makin sedikit, terutama untuk wilayah perkotaan. Walhasil persaingan harga tanah di beberapa lokasi strategis juga jadi semakin ketat. Sehingga barangsiapa yang memiliki inovasi, dialah pemenangnya. Nah, salah satu inovasi itu adalah hunian vertikal.

Tfenomena tren hunian vertikal ini pun

jadi bahasan paling favorit di kalangan pelaku properti. Berangkat dari situlah Perumnas lewat salah satu program Afternoon Tea kali ini menggelar acara diskusi bersama untuk membahas soal hunian vertikal yang diadakan pada Minggu kedua April ini di Wisma Perumnas, Jakarta. Benar saja. Acara yang mengusung gaya gathering dan mengobrol santai ini mampu menyedot banyak perhatian, utamanya karyawan Perumnas. Ana Kunti Pratiwi, seorang expert di bidang hunian vertikal pun menyambut antusiasme para karyawan. Bersama Adhitya Wisnu Wardhana selaku Executive Advisor Divisi PMO, keduanya mengupas habis isu-isu hangat seperti pelaksanaan proyek high rise building dan lainnya.

Dalam suasana santai dan penuh rasa

optimistis, disampaikan bahwa dalam perencanaan pembangunan perumahan memang perlu diadakan semacam riset terlebih dahulu. Salah satu indikasinya tentu saja karena faktor keterbatasan lahan dan harga tanah yang semakin mahal. Dari situlah lahir satu inovasi sekaligus tren baru, yakni hunian vertikal.

Hal ini pun sedang hangat di internal Perumnas. Sebagai perusahaan berpengalaman yang intens bergerak dalam penyediaan rumah pada format hunian tapak, Perumnas dinilai tahu betul apa yang sekarang diinginkan pasar. Di acara ini pula, pembahasan mengenai strategi Perumnas memenuhi tuntutan diversifikasi produk pada format vertikal dikupas.

Dari mulai analisa pasar mengenai format hunian vertikal serta beberapa faktor komprehensif seperti struktur bangunan, desain rancangan, dan proses perizinan jadi menu utama dalam sesi Afternoon Tea saat itu. “Karena market saat ini cukup beragam dan semakin bersaing, maka faktor-faktor tersebut pun perlu

Kupas TuntasHunian

Vertikal

Page 29: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

Edisi MARET 2016 29

SUMBEr Foto: 3.BP.BLOGSPOT.COM

KEINGINAN PEMERINTAH PADA PEMERATAAN BERIMBANG SEHINGGA BISA MEMINIMALKAN ANGKA KESENJANGAN HUNIAN YANG SEMAKIN MENJADI.

diperhatikan agar menghasilkan produk unggulan yang dapat bersaing dengan lainnya. Terlebih apakah produk yang dibangun ini berupa kantor, apartemen, rusun, komersil, ataupun gabungan lainnya, juga harus diperhatikan batas ruang publik dan pribadi,” ujar Kunti di sela pengantarnya.

Senada dengan Kunti, Adhitya lantas menambahkan mengenai beberapa teknis dan poin penting lainnya terkait pembangunan hunian vertikal. Lebih lanjut, keduanya lalu mengangkat soal high rise development yang lebih menekankan pada pemanfaatan ruang atau program ruang. “Akan semakin bagus apabila fasilitas, penunjang, dan unit pun lengkap. Baik itu fasilitas parkir, fasilitas komersil, ataupun penunjang fasos dan fasum, serta utilitas yang lengkap lainnya,” sambung Kunti.

Ya, keseluruhan hal tersebut memang perlu direncanakan dan dirancang sematang mungkin. Hal ini dimaksudkan untuk dapat meminimalisasi biaya yang

dapat timbul dari pembangunan sebuah proyek. Di sisi lain biaya produksi hunian vertikal memang memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sehingga, tentunya membutuhkan perencanaan yang matang agar menghasilkan harga rumah yang murah, namun kualitas produk yang dihasilkan bagus dan unggul.

Tren ini pun tak luput dari perhatian Pemerintah. Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah menyatakan mendorong pengembang untuk mulai membangun hunian vertikal lantaran minimnya lahan. Dibahas pula keinginan pemerintah pada pemerataan berimbang sehingga bisa meminimalkan angka kesenjangan hunian yang semakin menjadi. Sebab pada dasarnya, hunian kini tak ubahnya kebutuhan pokok yang akan berimbas ke kemiskinan bila tak jua teratasi.

Memanfaatkan momentum seperti ini, karyawan Perumnas yang hadir pun menanggapi dengan beberapa pertanyaan dan diskusi menarik. Pada akhirnya, Afternoon Tea kali ini memang diharapkan

Page 30: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

30 Edisi APRiL 2016

SUMBEr Foto: ISTIMEWA

PROPERTY

MoU, Bentuk Komitmen Perumnas

ebelum gong pembentukan Holding BUMN dibunyikan, Perum Perumnas selalu mendukung dan turut andil dalam merealisasikan sinergisitas antar-BUMN.

Dari waktu ke waktu perusahaan yang intens di bidang perumahan ini kerap melakukan kerja sama dalam berbagai Nota Kesepahaman (MoU). Hal ini tak lain dilakukan untuk mendukung pembangunan beberapa proyek strategis yang akan dan sudah dikerjakan Perumnas, sehingga dapat mendorong capaian target perusahaan.

Kali ini, Perumnas menggandeng PT

S (Persero) Asuransi Kredit Indonesia dan PT PNM Investment Management dalam mengoptimalkan peluang bisnis masing-masing perusahaan. Selain itu, kerja sama ini juga tidak lain bertujuan untuk memberikan nilai tambah saling menguntungkan satu sama lain. Lembar baru perjanjian kerja sama ini dihadiri oleh Direktur Keuangan Askrindo, T. Widya Kuntarto, kemudian Direktur Utama PNM, M. Q. Gunadi, dan Direktur Keuangan dan SDM Perumnas, Hakiki Sudrajat di Jakarta, akhir April lalu.

Adapun kerja sama ini lahir karena semakin ketatnya persaingan bisnis saat ini. Perumnas hingga saat ini terus

menunjukkan komitmen dalam menjalankan visi misi, khususnya di bidang properti dan penyediaan perumahan bagi rakyat. Program pembangunan satu juta rumah menjadi salah satu prioritas Perumnas dalam memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Terkait peningkatan persaingan bisnis tadi, Perumnas pun mengembangkan berbagai ragam format produk agar tetap bisa diterima pasar. Seperti diketahui, permintaan dan tren pasar terus berkembang sesuai dengan perubahan zaman. Dengan modal dan pengalaman yang tinggi, tentu Perumnas tak mau ketinggalan

Page 31: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

31Edisi APRiL 2016

SUMBEr Foto: GHARSEARCH.COM

SEGALA BENTUK KERJA SAMA TERMASUK MOU INI MEMILIKI PERAN YANG TAK REMEH, KARENA MENYANGKUT KEBUTUHAN ORANG BANYAK.

jumlah tersebut, salah satunya dengan kebijakan KPR bersubsidi. Namun hal itu memiliki dampak yang tidak signifikan dalam mengerem laju ketimpangan antara jumlah permintaan dan pasokan rumah yang dapat dipenuhi oleh pengembang.

Pemerintah harus terus menerus mencermati rumah sebagai kebutuhan pokok, tidak dilepas pada mekanisme pasar, sehingga berimbas positif pada harga jual rumah yang semakin terjangkau bagi MBR. Ketersediaan infrastruktur yang memadai, pemenuhan keterbatasan lahan dan pengendalian harga konstruksi merupakan beberapa elemen penting dalam pembentukan delivery system yang tepat untuk pemenuhan permintaan akan perumahan di Indonesia.

Untuk itu, banyaknya proyek strategis yang akan diluncurkan, khususnya dalam rangka mewujudkan Program Satu Juta Rumah tadi, memacu Perumnas untuk semakin intensif berpartisipasi dalam penyediaan rumah. Peliknya,

menyediakan perumahan layak huni dengan harga terjangkau tak semudah yang dibayangkan. Biaya yang makin tinggi dalam pembuatannya kerap jadi batu kerikil yang licin yang bisa membuat jatuh raksasa sekalipun.

Artinya, dukungan finansial memegang porsi utama demi terlaksananya semua proyek yang sudah terencana. Selain itu, keterlibatan aktif dan kerja sama dari semua pihak terkait tadi, termasuk BUMN yang terlibat dalam kerja sama ini, pun punya peranan besar dan sangat diperlukan. Tentu saja semua itu untuk mempercepat dampak positif atas kerja sama yang tengah digulirkan.

Harapannya, kerja sama seperti ini dapat terus dicontoh dan memicu perusahaan lainnya untuk mau ikut serta dalam memberi dukungan dalam bentuk apapun, tidak hanya terbatas instrumen keuangan serupa. Bisa antar-BUMN, dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun perbankan dan institusi lainnya. l

dengan membangun sinergi atau kemitraan bisnis dengan sesame BUMN.

Kerja sama antar-BUMN ini sendiri diharapkan dapat segera mendorong percepatan pembangunan. Terlebih proyek-proyek strategis Perumnas kini tak hanya hunian tapak saja, tetapi juga sudah bermain di hunian vertikal. Keterbatasan di lahan-lahan perkotaan dan pusat administrasi negara saling kejar-kejaran dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Artinya pembangunan rumah susun yang dilakukan Perumnas memang sudah sangat diharapkan demi memenuhi kebutuhan hunian bagi masyarakat banyak, terutama yang berpenghasilan rendah.

Maka dari itu, segala bentuk kerja sama termasuk MoU ini memiliki peran yang tak remeh, karena menyangkut kebutuhan orang banyak. Selain percepatan, angka backlog sekaligus misi Program Sejuta Rumah pun jadi bisa terkejar.

Salah satu yang memerlukan percepatan itu tentu saja pada angka permukiman kumuh dan tidak layak huni di kota-kota besar. Sudah jadi keprihatinan bersama bahwa angka ini jadi masalah yang masih belum terpecahkan. Kini, Perumnas giat menggencarkan hunian vertikal, sebagai jawaban dari permasalahan tersebut. Hal ini pun harus segera dilakukan untuk menghindari semakin luasnya kawasan kumuh yang ada di Indonesia, serta untuk menyediakan rumah yang layak huni bagi masyarakat.

Selain itu, backlog perumahan yang mencapai angka 15 juta dan pemenuhan suplai perumahan yang hanya mencapai 150 ribu unit/ tahun merupakan ketimpangan yang kerap kali didengungkan di sektor perumahan dan pemukiman di Indonesia. Berbagai skema kebijakan digelontorkan pemerintah guna untuk menyeimbangkan

Page 32: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

32 Edisi APRiL 2016

percepatan pembangunan perumahan, merekalah pelaku utama yang diharapkan Pemerintah Pusat untuk menjalankan misi Program Sejuta Rumah. Terlebih substansi dari Inpres memang melaksanakan percepatan pendelegasian kewenangan terkait perizinan pembangunan perumahan kepada pelayanan terpadu satu pintu (PTSP).

Meski menjadi tugas bersama, Kementerian terkait, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera), perlu bergerak cepat membahas hal ini bersama Gubernur, Bupati, atau Wali Kota se-Indonesia langsung. Terutama atau paling tidak ke daerah yang mengalami backlog tinggi terlebih dulu.

Seperti diketahui bersama, daerah yang

Oleh: HIMAWAN ARIEF SUGOTO, Pengamat Properti

TanggapiGerak Cepat

Perizinan

FIGURE&INSPIRATION

ngin segar bernama Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 tahun 2016 tentang Penyederhanaan Perizinan Pembangunan Perumahan telah dikeluarkan. Ini artinya

palu-palu penghancur dinding masalah seputar perizinan telah diperintahkan untuk bekerja. Hal ini juga menunjukkan bagaimana Pemerintah bersama pasukan di bawahnya terus mencari cara untuk mengatasi masalah penyediaan perumahan. Lantas apa yang harus dilakukan berikutnya?

Langkah realistis pertama tentu saja sosialisasi. Distribusi segala regulasi dan pemahaman soal Inpres ini tentunya harus cepat sampai di meja tugas Pemerintah Daerah. Pasalnya, selain demi mendorong

ASUMBEr Foto: I1030.PHOTOBUCKET.COM

Page 33: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

33Edisi APRiL 2016

mengalami backlog perumahan memang terbilang tinggi. Sedikitnya bahkan ada tujuh belas provinsi yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Namun bukan berarti yang tidak terlalu mengalami backlog kemudian lepas dari fokus. Sebab program pemerintah ini hanya akan cepat terwujud jika seluruh komponen bangsa saling bahu-membahu bekerja bersama. Pasalnya, lagi-lagi, belum tentu semua Pemerintah Daerah memahami betul program Sejuta Rumah.

Proses perizinan di daerah memang masih menjadi salah satu masalah serius. Satu hal ini saja, bisa berdampak pada

Perizinan

SEPERTINYA NEGARA MEMBUTUHKAN TEROBOSAN BARU DAN CEPAT UNTUK MEWUJUDKAN PROGRAM INI.

mandeknya pembangunan perumahan. Tak terkecuali pada program pemerintah daerah yang sebelumnya telah ditetapkan, seperti Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap. Program ini rupanya belum berjalan efektif dan maksimal. Sebab, meski judulnya satu atap atau satu pintu, masih ada sejumlah proses di dalamnya yang membuat perizinan itu memakan jangka waktu lama dan rumit.

Jadi jika diibaratkan sebuah rumah, meski satu atap, di dalam rumah tersebut masih terdapat “pintu-pintu kamar”. Belum lagi per kamarnya masih ada banyak bilik ruang dan meja lagi, dan seterusnya. Untuk itulah Pemerintah Pusat wajib mencapai langsung hingga “meja” terakhir agar amanah Presiden yang diinstruksikan pada 14 April ini bisa tergambar dengan jelas di perencanaan daerah.

Tingkat urgensitasnya sendiri memang sudah tinggi. Pembangunan rumah bersubsidi untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) berjalan lamban. Meski demikian, segala upaya tetap dioptimalkan dengan adanya Inpres

ini. Apalagi target pemerintah membangun rumah untuk

MBR sebanyak 112.992 unit baru terealisasi 0,4

persen. Meski demikian, ini baru awal tahun dan konstruksinya masih terus berjalan.

Terlepas dari itu, lambannya proses ini pun tak terlepas dari termakannya waktu oleh perihal perizinan

tadi. Lebih lagi, masalah tersebut pun juga menyebabkan belum signifikannya serapan anggaran. Dari pagu dana Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR pun baru sebesar Rp7,69 triliun atau baru terserap sekitar 7,6%. Itupun dana yang terserap baru digunakan untuk uang muka pembangunan wisma atlet di Kemayoran, sedangkan untuk MBR belum ada.

Salah satu kendala mengapa program itu berjalan lamban adalah perbedaan persepsi antara pemerintah dan pengembang. Pada umumnya, pengembang menginginkan jalan dan prasarananya dibangun terlebih dahulu, baru kemudian pembangunan rumah. Di sisi lain, Pemerintah cenderung menginginkan rumah dulu, prasarananya. Sebab, jika jalan dibangun, bisa berisiko rusak karena dilewati truk dan angkutan berat.

Namun kembali lagi, hal yang paling utama hingga saat ini adalah tidak banyaknya Pemda yang sudah memahami tugas dan fungsinya terutama dalam mendukung program Pembangunan Sejuta Rumah yang dicanangkan Pemerintahan Jokowi-JK sebagai implementasi program NawaCita. Proses perizinan yang panjang akhirnya berbuntut pada biaya tinggi serta harga tanah yang makin tinggi pula.

Rendahnya kesadaran Pemda ini terlihat juga dari sedikitnya daerah yang sudah memiliki peraturan daerah mengenai perumahan rakyat. Sehingga bidang perumahan seringkali tidak mendapat perhatian serius. Padahal, jika Pemda dapat melakukan tugasnya dengan memfasilitasi pengembang membangun rumah rakyat, maka banyak keuntungan yang dapat diperoleh daerah di kemudian hari, bukan hanya berupa PAD namun juga kesejahteraan rakyat dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Singkat kata, sepertinya negara membutuhkan terobosan baru dan cepat untuk mewujudkan program ini. Diharapkan dimulai dengan Inpres soal perizinan, perkara macam perizinan lahan juga bisa teratasi. Pasalnya untuk membangun sejuta rumah, jelas yang dibutuhkan adalah cadangan lahan yang amat luas. Sementara di lapangan, untuk sertifikasi tanah saja sulit. Saat bersosialisasi. l

33EDISI APRIL 2016

Page 34: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

34 Edisi APRiL 2016

HOBBY&COMMUNITY

HidupSehat

Tak Sekadar

Futsal punya segalanya.

SUMBEr Foto: ISTIMEWA

Page 35: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

35Edisi APRiL 2016

asih ingat pada dua sundulan Zinedine Zidane ke gawang Brasil pada final Piala Dunia 1998 silam? Dua golnya

ditambah sebuah gol dari Emannuel Petit membawa Perancis menyabet juara di kandang sendiri. Hingar-bingar euforianya pun tak hanya dinikmati publik Negeri Napoleon saja, tapi sampai ke seluruh dunia, termasuk pelosok Bumi Pertiwi, Indonesia.

Namun, 1998 nyatanya bukan awal-awal Indonesia mengenal sepak bola. Olahraga ini sudah digandrungi lama dan menjadi yang paling populer di Tanah Air. Tak sedikit yang sampai rela antre menyewa lapangan untuk memainkan si kulit bundar.

Sayangnya, satu per satu lapangan terbuka yang berukuran luas mulai semakin jarang ditemukan, terutama di kota-kota besar. Akhirnya mereka yang kadung cinta dengan olahraga ini terpaksa bermain di sebidang tanah kosong perumahan yang tidak berlumpur, gang-gang berdebu, hingga di bawah jembatan layang.

Terbatasnya lapangan itulah yang mendorong futsal menjadi alternatif untuk menyalurkan kecintaan pada sepak bola. Toh futsal juga memiliki banyak keunggulan, yaitu tidak butuh lapangan luas, dimainkan lima pemain, dan memakai bola yang lebih ringan. Selain itu, peraturannya pun tak banyak berbeda. Malah bisa dimainkan kapan saja, baik pagi, siang, malam, tanpa terganggu kondisi cuaca karena dapat dilakukan di dalam ruangan.

Penggemarnya? Tidak hanya anak-anak muda, tapi pelajar, mahasiswa, selebritis, bahkan pejabat negara. Hal ini menunjukkan bahwa futsal memang memiliki manfaat ganda. Selain menyehatkan badan, futsal juga menjadi sarana relaksasi, melepas letih, mengusir stres, sampai ke hal-hal macam

Mpenggalangan dana, ajang perayaan, dan alat pemersatu lainnya. Singkatnya, futsal tak hanya untuk memenuhi kebutuhan fisik, tetapi sudah berkembang jadi gaya hidup.

Adapun berkembang pesatnya futsal tak terlepas dengan menjamurnya perkumpulan atau klub futsal di berbagai kota besar. Sekolah-sekolah futsal banyak bermunculan, termasuk kantor-kantor yang juga membentuk klub khusus untuk para karyawannya.

Tak terkecuali Perum Perumnas. Berawal dari kegiatan bermain biasa setiap minggunya, kini Perumnas memiliki tim futsal sendiri. Mengusung nama Perumnas futsal Club yang didirikan pada 2014, tim ini bahkan sampai menyewa pelatih agar lebih optimal dan disiplin. “Kami sering ikut turnamen di banyak event. Ada event di BUMN, event di PUPR, semua kami ikuti. Bahkan kami juga sudah dua kali mengadakan event sendiri,” ucap Basuki, salah satu Pengurus Tim Perumnas fC, kepada Rumah Kita, belum lama ini.

Ia lalu melanjutkan, kecintaan Direksi Perumnas pada futsal pulalah yang kemudian mendorong perusahaan serius membuat klub. Menurutnya, olahraga ini sangat memberi nilai positif bagi anak-anak muda yang bekerja di Perumnas. “Jadi setiap minggu kita latihan dua kali, tiap Selasa dan Kamis, dari jam 7 sampai 9 malam,” ujarnya.

Dengan kata lain, futsal tak lagi sekadar sarana untuk mengembangkan bakat atlet. Lebih luas lagi, futsal bisa berfungsi sebagai wadah sosial dengan segala potensinya. Khusus bagi klub-klub nonprofessional macam Perumnas fC, lewat futsal mereka setidaknya bisa terhindar dari kegiatan yang tidak diinginkan seperti narkoba atau lainnya.

Awalnya para eksekutif muda memilih menunggu waktu sepi di malam hari untuk pulang ke rumah. Untuk mengisi waktu mereka memilih futsal. Lama kelamaan olahraga ini malah menjadi hobi yang menarik ditekuni. futsal pun menjadi

Page 36: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

36 Edisi APRiL 2016

HOBBY&COMMUNITY

sebuah kegiatan gaya hidup yang prestise. Bagi mereka futsal ajang melepas

beban pikiran dan kejenuhan seusai bekerja. Di pikiran mereka bukan bagaimana menjadi tim terbaik, tapi semata-mata berolahraga bersama sekaligus menjadi ajang bertemu dan berbagi rasa antarteman. Peluh, letih, sampai keseleo terkadang jadi bumbu pelengkap permainan ini. Berlari, menendang, menahan, sampai kecewa lantaran gagal memanfaatkan peluang gol jadi saat yang ditunggu-tunggu. Suasana riang dipenuhi canda tawa sambil unjuk kebolehan dalam menggiring pun punya porsi besar mewarnai futsal.

Selepas itu, suasana ceria pun kerap masih terbawa dan masih asyik untuk jadi obrolan di sela makan malam

bersama. Malah tak jarang dari obrolan tersebut kemudian muncul gagasan untuk mendaftarkan tim mereka ikut kompetisi atau turnamen futsal tertentu.

“Saat pertama ikut turnamen antar-BUMN, direksi sempat kaget karena kita mampu sampai 8 besar dari seratusan

BUMN. Berangkat dari situlah kita selalu serius. Bahkan pada ajang yang digelar forwapera (forum wartawan PU dan Perumahan) kemarin kita juara tiga,” katanya lagi.

Berkaca dari semangat futsal itulah, Perumnas kerap mengadakan event serupa. Sejauh ini, Perumnas sudah pernah mengadakan turnamen futsal, baik regional maupun dengan mitra kerja. Misalnya, Perumnas Cup I (2013) dan Perumnas Cup II (2014). “Tahun ini, bertepatan dengan ulang tahun Perumnas pada 18 Juli 2016 mendatang, kami akan buat Perumnas Cup III,” ujarnya.

Meski didominasi anak muda, tak jarang para manajer dan direktur sesekali ikut bermain menikmati futsal. Bagi Perumnas, futsal milik siapa saja, tak memandang

PENGUrUS tIM PErUMNAS FCBASUKI

LAPANGAN FUTSAL

1. Ukuran: panjang 25-42 m x lebar 15-25 m2. Garis batas: garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh di

sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; 3 m lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau papan

3. Daerah penalti: busur berukuran 6 m dari setiap pos4. Garis penalti: 6 m dari titik tengah garis gawang5. Garis penalti kedua: 12 m dari titik tengah garis

gawang6. Zona pergantian: daerah 6 m (3 m pada setiap

sisi garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan

7. Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m8. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak

abrasif

MESKI KURANG LEBIH MEMILIKI PERATURAN PERMAINAN YANG SAMA, ADA BEBERAPA ATURAN YANG TIDAK ADA SALAHNYA PERLU KITA KETAHUI.

Page 37: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

37Edisi APRiL 2016

jabatannya. Semua membaur bersama. Terlebih di dalam lapanganlah kesempatan menambah harmonis antara atasan dan bawahan bisa tercipta.

“Dengan futsal, orang jadi lebih mudah bersosialisasi. Cukup main sekali dua kali,

minimal makin memperdekat pertemanan. Ini tentu penting dalam menjaga kekompakan tim yang bisa direalisasikan dalam pekerjaan di kantor,” ungkapnya.

Benar saja. Perumnas pun kerap berbisnis berbalut pertandingan

persahabatan. Tak jarang tim yang setiap latihan sekurangnya dipenuhi 20 orang ini ditawari sponsorship atau barter kesepakatan tertentu. Seringkali juga futsal menjadi ajang promosi Perumnas dalam menawarkan produk-produk terbarunya, tentunya melalui gelaran turnamen dan semacamnya.

Semenjak futsal mulai digandrungi banyak orang, peluang bisnis dari olahraga ini memang terus meningkat. Tempat penyewaan futsal, misalnya, menjadi peluang paling berpotensi mendatangkan keuntungan. Apalagi bila berada di lokasi strategis, bisa dekat dengan perumahan maupun perkantoran.

Belum lagi jika gelanggang futsal juga dilengkapi kios-kios makanan dan minuman, ataupun pernak-pernik sepak bola macam jersey, sepatu, dan lain sebagainya. “Tapi banyak juga tempat futsal yang sepi karena tidak menarik dan cenderung asal-asalan ukurannya. Padahal futsal juga memiliki ukurannya tersendiri,” imbuhnya.

Terlepas dari itu, sekali lagi, olahraga sejuta umat ini menyimpan seribu potensi untuk dicintai. Tak sekadar mencari keringat, futsal bisa menjadi obat penular semangat. Lebih lagi, munculnya komunitas atau klub futsal seperti Perumnas fC, juga menjadi sinyal positif bahwa perusahaan-perusahaan sekalipun, tak cuma memikirkan bisnis, tapi juga peduli pada pemuda dan olahraga.

SEJARAH SINGKATMeski tak ada catatan detail resmi, dunia

internasional sepakat bahwa futsal pertama kali diciptakan di Montevideo, Uruguay, pada tahun 1930. Penggagasnya bernama Juan Carlos Ceriani. Keunikan futsal yang ditelurkan olehnya ternyata mewabah dan mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya di Brasil. Kebanyakan pun lebih mengutamakan freestyle. Jadi jangan heran kalau banyak pemain Brasil yang memiliki skill individu mumpuni.

Meski demikian, istilah “futsal” sendiri ternyata merupakan istilah internasional yang berasal dari kata Spanyol atau Portugis, yaitu futbol dan sala. Sementara Brasil terus menjadi pusat futsal dunia, permainan ini sekarang dimainkan di bawah perlindungan fédération Internationale de football Association di seluruh dunia, dari Eropa hingga Amerika Tengah dan Amerika Utara serta Afrika, Oseania, dan Asia, termasuk Indonesia. l

DENGAN FUTSAL, ORANG JADI LEBIH MUDAH BERSOSIALISASI. CUKUP MAIN SEKALI DUA KALI, MINIMAL MAKIN MEMPERDEKAT PERTEMANAN. INI TENTU PENTING DALAM MENJAGA KEKOMPAKAN TIM YANG BISA DIREALISASIKAN DALAM PEKERJAAN DI KANTOR.

1. Ukuran: 42. Keliling: 62-64 cm3. Berat: 390-430 gram4. Lambungan: 55-65 cm pada pantulan pertama5. Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya (yaitu

bahan tak berbahaya)

BOLA

Page 38: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

38 Edisi APRiL 2016

POSTCARD

Habis Kartini Terbitlah Terang

ebih dari sekadar bisa baca-tulis, bersuara, bekerja, dan berpetualang di luar rumah, wanita Indonesia kini sudah menggapai banyak hal yang hanya bisa diimpikan Raden

Ajeng Kartini seratus tahun lebih silam. Namun, kegelapan belum lagi dikalahkan sinar. Sejuta belenggu masih mengurung potensi besar mereka.

Ya, sudah berlalu era di saat Republik, dari jantung Jakarta hingga pelosok Papua, berhari-hari larut dalam aneka lomba kebaya, merangkai bunga, memasak, merias, dan entah apa lagi kesibukan Dharma Wanita setiap 21 April. Hari-hari ini, utamanya di belantara seperti Jakarta, peringatan serasa lebih berkesan di dunia maya.

Di media sosial, misalnya, ada saja yang membuat aneka meme yang mengundang senyum—dan “keprihatinan”. Ada yang men-share petuah-petuah berkelas Kartini tentang pendidikan. Ada pula yang jahil memelesetkan latar pernikahan Kartini, istri ketiga dari Bupati Rembang, sebagai “teladan dalam poligami”. Beda tipis, sebuah meme lainnya menyandingkan foto dan moto kebangkitan wanita yang melekat pada sosok Kartini—Habis Gelap Terbitlah Terang—dengan foto cabe-cabean Jakarta diikuti tagline “Pergi Gelap Pulang Terang”.

Bagi Menteri Pemberdayaan dan

L

aKan selalu ada sosoK Kartini di segala lini. aKan selalu ada wanta di setiap sisi.

SUMBEr Foto: ISTIMEWA

Page 39: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

39Edisi APRiL 2016

Perlindungan Perempuan dan Anak, Yohanna Yambise, kejahilan di Hari Kartini itu pertanda tugas perubahan paradigma dan pola pikir masyarakat, utamanya kaum laki-laki, belum selesai. “Revolusi mental terkait hal ini tetap penting sehingga kaum perempuan bisa terus berjalan bersama kaum laki-laki dalam membangun bangsa,” katanya mendengungkan jargon pemerintahan Presiden Joko Widodo, dalam sebuah pertemuan singkat dengan Rumah Kita, di kantornya 21 April lalu.

Yohanna juga menitipkan harapan Hari Kartini seharusnya jadi momen introspeksi agar kaum hawa bangkit dan bergerak memanfaatkan seluruh potensi. Dia menggaungkan harapan berjuta orang. Satu abad lebih sejak feodalisme dan kolonialisme memantik perjuangan emansipasi Kartini, kaum perempuan Indonesia bukan lagi hewan berbuku-buku yang mudah di-pites.

Adanya secercah terang budaya aneka perayaan menyambut Kartini pun akhirnya cukup melegakan. Di sejumlah titik ada senyum-senyum yang masih bangga untuk mengenakan kebaya, merangkai bunga, memasak, dan merias diri setiap jelang Hari Kartini, 21 April.

Di salah satu hangar Garuda Indonesia, fenomena jarang nan unik terjadi. Pegawai perempuan Garuda Maintenance facility (GMf) mengenakan kebaya saat melakukan kontrol dan pemeriksaan pada pesawat di hangar empat, Tangerang, Banten. Mereka merupakan perempuan yang mendapatkan lisensi sebagai releaseman, yaitu yang bertugas menjamin bahwa pesawat telah selesai dirawat dan layak terbang. Di GMf sendiri saat ini hanya ada lima orang.

Hingar peringatan Kartini juga tersiar di Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. Kecekatan tiga polisi wanita (Polwan) mendemonstrasikan aksi bongkar dan rakit senjata jenis senapan serbu jenis SS1 dengan mata tertutup patut diapresiasi. Apalagi, aksi mereka dilakukan dengan memakai pakaian tradisional kebaya. Dalam aksinya itu, tiga polwan ini membutuhkan waktu tidak sampai satu jam untuk mulai bongkar hingga merakit kembali senjata tersebut.

Potret kebanggaan lainnya ada di fariana Dewi Djakaria. Dialah satu-satunya pilot helikopter tempur wanita di jajaran

REVOLUSI MENTAL TERKAIT HAL INI TETAP PENTING SEHINGGA KAUM PEREMPUAN BISA TERUS BERJALAN BERSAMA KAUM LAKI-LAKI DALAM MEMBANGUN BANGSA.

Page 40: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

40 Edisi APRiL 2016

POSTCARD

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU). Wanita cantik nan tangguh kelahiran Pariaman, Sumatera Barat itu pun menjadi yang pertama di Asia Tenggara.

Awalnya fariana tercatat sebagai mahasiswi jurusan Administrasi Bisnis fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran (UNPAD), Bandung. Hingga dia duduk di semester IV, nasibnya terbalik. Seorang saudaranya yang bekerja di TNI AU mengabarkan bakal ada perekrutan Wanita Angkatan Udara (WARA). Saat itulah dia tergerak untuk mencoba lantaran tawaran ajaib ini tak bakal datang dua kali.

Seleksi demi seleksi diikutinya. fariana pun lulus menjadi WARA. Namun tidak langsung diberikan hak untuk terbang. Dia ditempatkan di bagian keuangan, baru ikutan tes seleksi penerbang. Dari 14 WARA, hanya 2 orang yang lolos termasuk fariana. Malah dibandingkan pesawat, fariana memilih menerbangkan helikopter. Tak sembarangan, tapi helikopter tempur.

Sementara di Ibu Kota, ada yang mencolok di jalanan. Sepuluh buah bus TransJakarta berwarna merah muda khusus perempuan melenggok cantik di jalurnya. Hal ini sengaja diluncurkan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK DKI Jakarta Veronica Tan dalam rangka memberi penumpang keamanan dan kesopanan, serta mengantisipasi segala hal yang mengarah ke kriminalitas dan pelecehan seksual.

PT Transjakarta memiliki 37 pengemudi perempuan dan ratusan petugas on board perempuan. Menariknya lagi, bus gandeng dengan spesifikasi memiliki 38 tempat duduk dan mampu mengangkut 80 penumpang berdiri itu didominasi warna pink dan putih. Pada sisi jendela salah satu bus itu tertera tulisan "Habis Gelap, Terbitlah Terang". Sementara pada bus yang lain tertera tulisan "These Girls Are Smart".

Namun sedikit potret tadi tak cukup mencerminkan fakta seluruh Indonesia. Mengisi nyaris separuh dari 250 juta populasi negeri, status mereka jauh lebih tinggi dari kaum hawa di negara superkaya Timur Tengah yang bahkan belum lagi

SUMBEr Foto: ISTIMEWA

KINI KAUM HAWA BERTENGGER DI SEMUA PROFESI.

Page 41: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

41Edisi APRiL 2016

dapat izin untuk menyetir mobil di jalan raya. Meski begitu, dari Aceh hingga Papua, tetap ada sejuta cerita setiap harinya tentang perempuan yang kerap lebih sukses dari kaum lelaki.

Sepak terjang Kartini modern atau mereka yang aktif bergelut di profesi lelaki namun tetap mempertahankan feminisme tak usah ditanya lagi. Kini kaum hawa bertengger di semua profesi. Di pemerintahan, misalnya, ada delapan perempuan yang duduk bersamaan di kabinet. Salah seorang di antara mereka, Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan, bahkan bertato dan saban sebentar mengisap rokok. Di atas semua itu, tampuk tertinggi partai paling berkuasa di Indonesia saat ini, PDI Perjuangan, masih di tangan “Ibu Suri” Megawati Soekarnoputri.

Statistik resmi mendukung membesarnya kiprah perempuan. Bila

Kartini hanya bisa mengandalkan buku, jurnal, dan korespondensi dengan sahabat di negeri yang jauh untuk melihat dunia, survei teranyar BPS menunjukkan wanita Indonesia punya keleluasaan lebih. Pukul rata, sembilan dari sepuluh perempuan Indonesia usia di atas 15 tahun sudah melek huruf.

Tujuh dari sepuluh perempuan berusia 18–24 kini punya akses ke internet—dan otomatis kesempatan untuk belajar lebih banyak. Tak hanya itu, tujuh dari sepuluh besar peringkat di setiap jenjang pendidikan di Indonesia juga ada dalam genggaman kaum hawa. Di dunia kerja, sebuah statistik menyebut gaji rerata manajer perempuan Indonesia 4,6% lebih tinggi dari kaum lelaki.

Akan tetapi, statistik saja bisa menipu. Di akar rumput, masih kuat stigma bahwa kaum hawa tak layak punya mimpi yang tinggi. Memang, jumlah perempuan yang mengecap pendidikan level menengah pertama (SMP) dan menengah atas

(SMA) terus bertambah seiring tahun. Namun sialnya, stigma yang terlanjur mengakar membuat banyak dari mereka gagal merampungkan pendidikan ke level yang lebih tinggi. Pendek kata, banyak yang berakhir dengan menikah di usia muda.

“Hampir sembilan puluh persen penduduk di desa terpencil di Garut, Subang, Tasikmalaya, dan sekitarnya menikah di usia anak. Sementara, sepuluh persennya berjuang dengan ekonomi pas-pasan untuk pendidikan,” kata Alissa Elok Budiyani, Kepala Bidang HIV dan Remaja dari UNICEf, saat dihubungi Rumah Kita, beberapa waktu lalu. Menurutnya, pernikahan usia muda sama saja memutus mimpi dan karier sejak awal. “Kebanyakan dari yang menikah muda itu berakhir dengan kekerasan dan perceraian yang lantas merusak rencana masa depan,” tambahnya.

Mirisnya, lanjut Alissa, alasan dari kebanyakan perempuan muda itu adalah jenuh dengan sekolah. Walhasil, setelah

SUMBEr Foto: ISTIMEWA

Page 42: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

42 Edisi APRiL 2016

POSTCARD

perceraian terjadi, mereka kehilangan harapan dan semangat untuk menimba ilmu yang ujung-ujungnya menambah angka pengangguran dan ketergantungan hidup di usia muda. “Kami pernah melakukan survei yang menunjukkan bahwa sesungguhnya mereka juga memiliki mimpi dan cita-cita. Namun, mereka tertahan stigma bahwa belum menikah di usia 18 itu sama saja dengan perawan tua,” keluhnya.

Keluhan itu hanyalah puncak dari gunung es permasalahan kaum hawa. Kegagalan pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi dalam beberapa dekade terakhir menciptakan tsunami sosial yang mematikan bagi banyak keluarga. Tentunya ini bukanlah hal baru. Sejak era Soeharto, berjuta-juta perempuan Indonesia tercatat terpaksa meninggalkan rumah, keluarga, dan kampung halaman demi bekerja di negeri asing, ribuan kilometer dari Indonesia, sebagai pembantu.

Per tahun lalu saja, tercatat 400.000 perempuan yang meninggalkan Indonesia

dengan predikat TKI, tenaga kerja Indonesia. Total keseluruhan, sekitar 6,5 juta orang pembantu asal Indonesia di luar negeri saat ini berasal dari 392 kabupaten dari total 500 kabupaten. Di atas kertas, mereka adalah “pahlawan devisa”. Desa-desa menjadi hidup dengan kiriman devisa mereka. Namun di saat yang sama, fenomena sosial yang meremas hati ikut mewabah, mulai dari broken home sampai maraknya penggunaan narkotika di kalangan remaja.

Tetap saja masih ada Kartini-Kartini devisa di sisi lain galaksi. Semoga Raden Ajeng Kartini bisa tersenyum sekarang. Mimpinya sudah terwujud. Perempuan Indonesia telah mencapai kesetaraannya. Bahkan publik tak bisa menampik lagi bahwa banyak yang lebih sukses ketimbang lelakinya. Ruang geraknya pun tak lagi hanya seputaran dapur. Dari mulai ranah buruh sampai pemilik perusahaan, guru sampai ilmuwan, atlet sampai seniman, prajurit sampai jenderal, hingga menteri dan presiden sudah jadi arena eksistensi perempuan juga. l

SUMBEr Foto: ISTIMEWA

SEMOGA RADEN AJENG KARTINI BISA TERSENYUM SEKARANG. MIMPINYA SUDAH TERWUJUD. PEREMPUAN INDONESIA TELAH MENCAPAI KESETARAANNYA.

Page 43: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

43Edisi APRiL 2016

PEOPLE

SOSOK KARTINI MENJADI INSPIRASI BAGI SAYA SENDIRI, KARENA BERKAT BELIAU WANITA INDONESIA JUGA DAPAT BERPERAN PENTING DALAM KEMAJUAN BANGSA.

MENUrUtNyA, Hari Kartini tak ubahnya hari istimewa bagi seluruh wanita di Indonesia. Ideologi dan terobosan pemikirannya dalam memperjuangkan emansipasi wanita telah mampu mengubah stigma bahwa seorang wanita dan pria itu setara. “Sekarang ini kan sudah banyak contoh tokoh wanita Kartini modern yang menginspirasi bagi publik. Nah, salah satunya mungkin Ibu Tri Rismaharini, seorang Wali Kota Surabaya yang menunjukkan kinerja maksimal dan melakukan terobosan-terobosan di Surabaya,” ujarnya.

1. Yohana Verawaty, Manager ProMosi PeruMnas

Inspirasi Wanita

Hal-hal seperti itulah, lanjutnya, yang menginspirasi Manager Promosi Perumnas, Yohana Verawaty, sebagai wanita Kartini modern—yang mampu berkarya bagi bangsa dan mengembangkan mimpi, namun tetap tidak melupakan kodratnya sebagai wanita.

Dengan menunjukkan keahlian dan inner beauty akan membuat diri seorang wanita bernilai. “Sosok Kartini menjadi inspirasi bagi saya sendiri, karena berkat beliau wanita Indonesia juga dapat berperan penting dalam kemajuan bangsa,” tutupnya. l

Page 44: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

44 Edisi APRiL 2016

PEOPLE

MENGILHAMI Kartini, setiap orang, khususnya wanita zaman sekarang harus selalu memiliki wawasan yang berkembang dan terbuka. Wawasan tersebut bisa jadi modal besar untuk hidupnya agar tidak melulu diam di tempat dan sekadar ikut-ikut saja. Hal ini diyakini betul oleh Riana Nasution, Staf Bidang Khusus SPI Perumnas. Menurutnya, wawasan bisa membuat wanita lebih tangguh, berani, dan bisa

2. riana nasution, sTaf Bid. KHusus sPi PeruMnas

mendidik keturunannya menjadi lebih baik.Tak hanya itu, wanita modern juga harus

pandai membagi waktu dan tanggung jawab.“Sosok Kartini modern itu adalah wanita

yang selalu menambah pengetahuan untuk dirinya sendiri. Jadi apabila wanita itu telah menjadi seorang ibu, maka saya rasa selain dia bekerja di bidang pekerjaan yang ia sukai, ia juga harus dapat bertanggung jawab serta membagi waktu sesuai porsinya. l

Harus Memiliki Wawasan

BAGINyA, wanita masa kini itu luar biasa lantaran dituntut bisa membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Bahkan jika dahulu perjuangan wanita hanya fokus pada pendidikan, kini sudah lebih luas lagi. “Sekarang lebih kompleks. Di antaranya malah ada yang sempat jadi presiden seperti ibu Megawati Soekarno Putri. Sekarang menteri perempuan juga banyak,” ujarnya.

Lebih lagi, tambahnya, wanita sekarang,

3. RosyidHanafi, saTPaM KanTor PusaT PeruMnas

malah cenderung tidak memandang apakah pekerjaan itu untuk laki-laki atau bukan. Terlepas bahwa dia adalah seorang ibu yang tetap harus melayani anak dan suaminya, wanita sekarang jauh lebih optimistis bahwa ia juga bisa melakukan pekerjaan pria. “Sekarang sudah tidak ada lagi perbedaan. Contohnya ibu saya yang berjuang seorang diri mengasuh dan mendidik saya sejak kecil,” kenangnya. l

Sosok Kartini Ada di Diri Ibu

Page 45: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

45Edisi APRiL 2016

LAIN dulu lain sekarang. Setidaknya begitulah cara pandang Tri Pudjiati terhadap sosok Kartini. Menurutnya, potret Kartini sesungguhnya terlihat hingga sekarang. Ia kemudian memberi contoh pada wanita yang bersekolah dan bekerja. Wanita kini memiliki mimpi dan selalu berusaha untuk berkembang demi kehidupan yang lebih baik.

“Sosok Kartini itu kalau dulu jelas berbeda dengan sekarang. Dulu perjuangannya betul-betul agar wanita Indonesia bisa menempuh pendidikan atau

4. Tri Pudjiati, Cleaning serViCe PeruMnas

sekolah. Tapi sekarang juga bagaimana wanita berjuang untuk tetap bekerja dan menjadi ibu rumah tangga,” katanya. Meski demikian, ia tak memungkiri bahwa bisa bekerjanya wanita zaman sekarang tak terlepas dari perjuangan Kartini dalam memperjuangkan hak-hak kaumnya.

“Saat melihat sosok Kartini, saya jadi lebih berani dan berjuang untuk kehidupan keluarga saya. Semangat wanita Indonesia!” pungkasnya. l

Lebih Berani Berkat Kartini

“SoSoK Kartini modern menurut saya contohnya mungkin seperti Bu Susi Pujiastuti, karena bagi saya beliau adalah sosok yang tegas. Beliau juga tidak memandang pendidikan itu dapat mengubah sesuatu, namun pemikirannya yang global melihat seorang wanita itu punya tanggung jawab. Baik itu pada anaknya, suami ataupun orang tuanya,” demikian pandangan franklin Ginther, Staf OJT Perumnas Batch XII.

Menurutnya, tanpa adanya Kartini,

5. franklin ginther, sTaf oJT PeruMnas BaTCH Xii

belum tentu wanita sekarang bisa setara dengan laki-laki. Namun, katanya, dari catatan-catatan yang Ibu Kartini buat, hal itu jadi menginspirasi wanita-wanita sekarang untuk berkembang lebih baik lagi. Walaupun kodrat wanita sebagai seorang perempuan tak jua terabaikan.

“Pada intinya, pengaruhnya untuk wanita sekarang mungkin lebih kepada mengispirasi. Kartini itu seorang inspirator untuk wanita-wanita sekarang. l

Motivasi untukBerkembang

Page 46: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

46 Edisi APRiL 2016

TIPS

dalam Surga Ikan

Rumahernahkan terlintas di benak Anda untuk memiliki kolam ikan hias di dalam rumah? Bukan hal baru memang, namun jumlahnya tentu tidak

sebanyak yang di luar rumah. Pasalnya, tingkat kesulitannya pun tinggi, baik dari pembuatan maupun perawatannya. Ditambah lagi kita kadang khawatir kalau sekitar kolam akan becek dan menimbulkan aroma tak sedap.

Namun mewujudkan taman kolam ikan di dalam rumah tentu menjadi tantangan tersendiri bagi yang menyukainya, apalagi untuk pecinta ikan. Sebab, jika bisa membuatnya terlihat indah, tentu akan menghadirkan nuansa danau yang menyejukkan. Selain itu praktis juga bisa menambah harmonis keluarga, tak terkecuali kekaguman dari tamu-tamu Anda. Hanya saja, sekali lagi, kolam ikan di dalam rumah memerlukan perhatian dan perawatan ekstra dibandingkan di luar, terutama soal kebersihannya.

Begini, ambil contoh ikan koi, yang paling favorit di antara ikan hias lainnya. Ikan ini membutuhkan ekosistem yang nyaman dan bersih. Di sisi lain, ikan jenis ini juga cepat membuat kondisi kolam berlumut dan cenderung menimbulkan bau amis. Apalagi jika Anda meletakkan batuan alami di dasar kolam. Kesalahan inilah yang banyak dilakukan banyak

P

orang. Sebab batuan alami justru akan menjadi sarang limbah dari kotoran ikan maupun sisa makanan yang tidak termakan.

Lain halnya kalau memang Anda kadung jatuh cinta dengan kecantikan batu-batu alami—yang memang memiliki estetika lebih dibanding batu

Page 47: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

47Edisi APRiL 2016

lainnya. Namun tentunya kita harus memiliki waktu banyak untuk intens membersihkan kolam. Misalnya seperti rutin membersihkan kotoran-kotoran yang terjebak di antara bebatuan tadi. Sebab celah itulah yang kerap menyebabkan bau tak sedap yang bisa mengganggu kenyamanan dalam rumah. Pekerjaan

rumah berikutnya, tentu saja harus mengganti air dengan yang lebih fresh, setidaknya seminggu sekali.

Selanjutnya tumbuhan. Kolam ikan tentu tidak akan terlepas dari tumbuhan yang biasanya diletakkan di samping atau bibir kolam. fungsinya pun tak hanya membuat kolam lebih asri, tetapi bisa

Page 48: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

48 Edisi APRiL 2016

TIPS

bermanfaat bagi ekosistem air itu sendiri, seperti persediaan oksigen, menyerap kandungan racun dalam air, dan menjadi tempat ikan berkembang biak.

Pemilihan tanaman air pun sebaiknya tidak asal, namun disesuaikan konsep kolam. Khusus dalam rumah, jenis tanaman air sederhana seperti bambu air, teratai, melati air, apu-apu, kala lili, atau lotus bisa jadi opsional.

Bambu atau Equisetum hyemale merupakan tanaman air yang mirip dengan bambu pada umumnya. Tumbuhan ini berukuran kecil, tingginya hanya sekitar 25 - 100 cm dengan

diameter batang yang tidak lebih dari 3 cm. Ukuran mini inilah yang membuat bambu air cukup digemari.

Sementara teratai pada dasarnya memerlukan ukuran kolam yang relatif besar. Meski begitu, teratai atau Nyamphaea merupakan tanaman air yang paling dikenal dan paling sering digunakan. Bunganya cantik berwarna-warni dengan daun yang mengambang di permukaan air. Ukuran teratai berkisar antara 45 - 90 cm. Teratai memiliki berbagai varietas yang dibedakan dari bunganya.

Nah selain teratai ada juga lotus

KHUSUS DALAM RUMAH, JENIS TANAMAN AIR SEDERHANA SEPERTI BAMBU AIR, TERATAI, MELATI AIR, APU-APU, KALA LILI, ATAU LOTUS BISA JADI OPSIONAL.

SUMBEr : ISTIMEWA

Page 49: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

49Edisi APRiL 2016

atau Nyamphaea lotus, dikenal juga dengan sebutan water lily. Tanaman ini mirip dengan teratai, namun ukurannya lebih besar. Daunnya bulat lebar berlapis lilin, berukuran antara 6-10 cm. Lotus pun menebarkan aroma yang wangi. Warnanya pun beraneka, dari mulai putih, kuning, ungu, hingga merah jambu. Lotus termasuk ke dalam deep water aquatics plants, karena akarnya tertanam di dalam lumpur kolam. Memang cenderung sulit, tapi jaminan keindahannya bisa memberikan kepuasan tinggi.

Satu lagi tanaman favorit yang punya nilai estetika tinggi adalah kala lili.

dipercayai memiliki hobi bersih-bersih karena kerap memakan lumut dan kotoran yang menempel di dasar dan dinding kolam.

Satu lagi penyebab kolam cepat kotor adalah sisa-sisa pakan ikan. Memang, saat-saat memberi makan ikan itu mengasyikkan. Namun pemberian pakan terlalu sering dan terlalu banyak pun tidak baik pada kondisi ikan itu sendiri maupun kondisi kolam. Cara yang paling mudahnya memberikan pakan ikan sedikit demi sedikit. Bila ikan tidak langsung memakan pakan yang diberikan, artinya Anda terlalu banyak memberikan pakan ikan.

DESAIN DAN LETAK KOLAMLetak kolam juga memegang peranan

dalam hal kebersihan. Untuk itulah sebelum menentukan ukuran kolam ikan yang diinginkan, baiknya kita terlebih dahulu menyesuaikannya dengan luas rumah. Jangan sampai ukuran kolam menyita terlalu banyak lahan sehingga pekarangan menjadi sempit dan membatasi ruang gerak Anda. Salah satu lokasi terbaik memang yang tetap terkena sinar matahari.

Soal bentuk memang selera. Bentuk kolam paling mudah dan sederhana namun elegan tentu saja persegi. Selain itu garis dan sudut persegi juga mempertegas kesan minimalis kolam tersebut. Bahan dasarnya tentu menggunakan semen dan pasir. Kalaupun ingin bermain dengan material lain, Anda harus siap juga dengan tingkat risiko kebersihan yang bertambah.

Sedangkan untuk kedalaman kolam juga perlu diperhitungkan dengan baik. Untuk ikan koi, kedalaman kolam ada baiknya sekitar 80 cm (khusus yang terisi air). Pertimbangannya agar kolam bisa terlindungi dari gangguan binatang seperti kucing atau lainnya. selain itu, kedalaman kolam bisa menstabilkan temperatur air yang terkena sinar matahari, cuaca dingin, maupun panas.

Sekali lagi, kolam ikan dalam rumah memang berisiko menimbulkan bau tak sedap. Namun jika Anda konsisten dengan kebersihan kolam, suara-suara gemericiknya bisa menenangkan selepas penat dari pekerjaan sehar-hari Anda. Warna-warni ikan yang berenang menghampiri saat Anda mendekat pun bisa memberikan kesenangan bukan? Selamat mencoba. l

Tanaman dengan nama lain Zantedeschia aethiopica ini merupakan tanaman yang seolah terbuat dari lilin. Bentuknya berupa corong berwarna putih dengan putik berwarna kuning cerah. Bunga ini memiliki aroma yang lembut. Hanya saja Anda perlu memerhatikan kala lili karena akan tumbuh lebih tinggi jika kurang mendapat cahaya matahari.

Alangkah baiknya untuk tidak meletakkan tumbuhan tersebut di dalam kolam ikan karena dikhawatirkan akan menjadi sarang jentik nyamuk. Jika anda menginginkan tampilan yang lebih istimewa maka anda bisa mencoba membuat kolam ikan dari bahan kaca bening dan tembus pandang sehingga anda bisa mengamati gerak-gerik ikan dari sudut manapun.

TANTANGAN AIR CEPAT KERUHLayaknya batuan alami, tanaman

pun kerap jadi tempat ikan membuang kotoran. Jadi meskipun tanaman-tanaman yang disebutkan tadi mempunyai keahlian bersih-bersih, tetap saja membutuhkan sirkulasi air kolam yang lancar. Banyaknya ikan bisa jadi salah satu faktor, terlebih ikan koi termasuk ikan yang sering membuang kotoran.

Salah satu cara praktis meminimalisir pekerjaan membersihkan kolam yaitu memasang filter atau saringan. Yang perlu diperhatikan, pasanglah filter sesuai ukuran kolam sehingga kapasitas penampungan kotoran memadai. Jangan juga lupa untuk selalu menyalakan aerator yang terhubung dengan filter tersebut agar kolam ikan tidak cepat keruh dan sirkulasi udara dalam kolam tetap terjaga.

Namun, lantaran fungsi filter sejatinya hanya menyaring kotoran, pembersihan kotoran tetap perlu rutin. Dengan adanya filter, setidaknya pembersihan cukup dilakukan tiga atau empat minggu sekali, sebab jika terlalu sering akan membuat ikan cepat stress. Kecuali bila Anda melihat kondisi kolam ikan sudah sangat kotor, maka tak perlu pikir panjang lagi.

Adapun pembersihannya bisa dilakukan dengan cara mengganti ganti sebagian air kolam secara berkala. Misalnya Anda dapat membuang air sejumlah 1/3 bagian kolam ikan dan menggantinya dengan air yang bersih. Cara lainnya bisa juga dengan memelihara ikan sapu-sapu. Ikan ini memang sudah

Page 50: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

50 Edisi APRiL 2016

YOUNG&CREATIVE

Page 51: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

51Edisi APRiL 2016

Danis Puntoadi, Sarita Sutedja, dan Rexmarindo Founder Warung Upnormal

Ketika Semua Serba di Atas Rata-rata

pnormal seringkali menjadi kata yang menggambarkan sesuatu di atas rata-rata atau tidak biasa. Malah tak jarang kata ini mengandung

makna negatif. Padahal secara etimologi kata, maknanya justru “di atas normal” alias di atas rata-rata. Hal inilah yang kemudian memberikan inspirasi untuk Danis Puntoadi bersama kedua rekannya Sarita Sutedja, dan Rexmarindo untuk mendirikan Warung Upnormal.

Diperkuat dengan latar belakang bahwa masyarakat Indonesia tidak bisa lepas dari gaya hidup nongkrong-nya, mereka pun mencoba sebuah inovasi baru nan beda. Konsepnya mengusung tema warkop, tema yang memang digandrungi kaum muda-mudi untuk berkumpul. Dengan tema sederhana tersebut, Danis berhasil

U membawa ‘warkop’nya naik ke level yang lebih tinggi.

Sebelumnya, lulusan Universitas Katolik Parahyangan ini sudah menoreh kesuksesan di Nasi Goreng Mafia dan Bakso Boedjangan. Jadi tidak heran jika namanya saat ini masuk sebagai salah seorang entrepreneur muda yang tergolong sukses dengan bisnis yang ia tekuni. Terlihat dari pencapaiannya, ia sekarang berhasil memiliki 50 outlets yang tersebar di lima belas kota di seluruh Indonesia.

"Banyak orang yang ingin membuka bisnis tapi kurang memahami seperti apa pasar yang sedang dia hadapi. Banyak juga orang yang sering melewatkan research sebelum memulai bisnis," ungkapnya. Padahal, menurutnya, hal itu berguna untuk memperoleh komposisi yang tepat sampai sesuai dengan target market yang diinginkan. “Kita mencoba produk yang tentunya tidak

Page 52: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

52 Edisi APRiL 2016

akan langsung disukai, makanya butuh research. Untuk bisnis ini, saya bahkan menghabiskan waktu sampai delapan bulan,” tambahnya.

Ditambah lagi dengan bekalnya yang ia dapat saat menjabat sebagai Senior Consultant di Cerasion Brand selama dua tahun dan Managing Director di tempat yang sama dalam kurun waktu hampir enam tahun. Semua membuatnya semakin matang saat terjun di dalam dunia bisnis dan marketing.

Ada lima hal yang Danis jadikan acuan sehingga kesuksesannya menghampirinya

seperti sekarang ini. Memiliki visi adalah poin utama yang harus dimiliki seorang yang ingin memulai usaha. Selain sudah khatam secara teori, bisnis itu kuncinya adalah mempraktikkan. “Lalu berani susah. Tidak semua bisnis langsung berjalan baik, kita harus tekun dan siap tidak tidur hanya untuk menjalankan bisnis,” imbuhnya.

Sementara dua hal lainnya adalah memiliki partner yang mempunyai visi dan misi yang sama. Beruntung, Danis memiliki rekan-rekan yang mempunyai satu tujuan yang sama dengannya—yang bisa saling menopang. Serta tak lupa untuk selalu

membangun network yang merupakan rantai penting dalam bisnis.

Anakan bisnisnya ini lahir untuk menjawab kegelisahan baru melalui ‘warkop’ dengan sentuhan dan keunikan baru. “Rata-rata orang indonesia itu suka nongkrong di tendaan dan cemilannya enggak jauh-jauh dari mi instan, roti, dan pisang bakar. Nah, saya ingin orang bisa menikmati kudapan itu dengan situasi yang nyaman bersama kerabat. Makanya terciptalah Warung Upnormal ini.” jelas salah satu owner.

Bedanya, Warung Upnormal menyajikan dan mengemas makanan sederhana itu

YOUNG&CREATIVE

Page 53: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

53Edisi APRiL 2016

DIBUKA SEJAK JUNI 2014, TEMPAT YANG MENGUSUNG SLOGAN “WARKOP ALA STARBUCKS’ DAN SUDAH MEMILIKI 19 CABANG INI MEMANG SERIUS MEMODIFIKASI MENU-MENU SEDERHANA MENJADI EYE CATCHING DAN MEMILIKI BANYAK RASA YANG BERBEDA.

dengan lebih menarik di sebuah kafe berdesain interior yang juga bagus—sehingga sesuai dengan selera anak muda zaman sekarang. “Jadi kalau mau selfie tidak malu meski hanya foto di warung mi instan dan roti bakar,” lanjutnya.

Dibuka sejak Juni 2014, tempat yang mengusung slogan “warkop ala Starbucks’ dan sudah memiliki 19 cabang ini memang serius memodifikasi menu-menu sederhana menjadi eye catching dan memiliki banyak rasa yang berbeda. Di sini, mi instan diolah menggunakan kuah khusus dan diracik sendiri sehingga menghadirkan kuah tipis bercita rasa gurih. Dilengkapi pilihan topping “nyeleneh”, menu warungnya menjadi benar-benar di atas rata-rata dan kualitasnya terbaik di kelasnya.

Misalnya indomie saus bolognaise, indomie goreng yang dipadukan dengan saus bolognaise seperti spaghetti, atau indomie gokil, yang merupakan kepanjangan dari indomie goreng kikil. Ada juga satu menu nama unik yakni indomie goreng cibi-cibi. Terdengar begitu imut memang. Cibi ini singkatan dari Chili Beef, di mana indomie goreng ditambah topping daging yang dimasak pedas dan cukup empuk. Rasanya pedas dan agak sedikit asin. Sesederhana itu konsep mereka yang mungkin jarang terpikir oleh pelaku bisnis lainnya. Tidak heran jika baru dari satu menu saja, kafe ini bisa menarik pengunjung dalam jumlah yang tidak sedikit.

Bosan dengan mi, pengunjung bisa mencicipi roti bakar dengan pilihan roti biasa atau roti gandum. Setelah itu tinggal memilih topping yang tersedia. Inovasi lainnya, ada roti bakar milo yang bercitarasa manis tapi tidak eneg. Ada lagi bubuk green tea yang ditabur di atas roti bakar. Seperti diketahui green tea kini memang tengah popular di kalangan anak muda. Lalu kalau ingin mencicipi dua rasa sekaligus dalam satu

sajian, ada juga menu dua tangkap roti yang ditaburi bubuk taro di satu sisi dan bubuk pisang di sisi yang lain. Bisa juga perpaduan selai nuttela dan green tea.

Ide-ide kreatif mereka tak sampai di situ. Bagi pecinta nasi, kafe ini pun juga menyediakan berbagai macam sajian seperti nasi sosis mentega atau nasi dengan beef dan telur mata sapi. Pengunjung cukup merogoh kocek sekitar Rp26 ribu sudah bisa menikmati sambil bergaya bersama anak-anak muda lainnya.

Tak mau hanya makanan utama, Warung Upnormal juga menyajikan penutup atau dessert. favoritnya di sini adalah Lemon Cheese Godzilla, keju asin dipadu dengan mochi lemon yang asam dan diberi sentuhan ice cream vanilla terakhirnya. Kata orang, nano-nano rasanya. Coba juga mochi nuttela, yakni ice cream greentea yang dicampur dengan puding mangga dan mochi nuttela. Lainnya? Ada voila atau alpukat kerok upnormal yang siap menggoyang lidah.

Selesai dengan menu, Danis dan kawan-kawan mendesain sedemikian rupa interior kafe. Visinya tentu saja membuat warkop dengan rasa kafe. Didominasi warna-warna coklat dari unsur kayu yang terasa nyaman di mata, interiornya memang didesain untuk kalangan anak muda, sehingga membuat betah untuk berlama-lama hangout di sini. Walhasil, warungnya pun kian terkenal lantaran banyak pengunjung yang ber-selfie dan mengunggahnya di media sosial.

Di lantai dua pun tidak kalah nyaman. Luasnya juga tidak kalah besar dengan yang di bawah. Malah ada ruang khusus yang dijadikan smooking room. Cocok untuk yang biasa minum kopi sambil merokok. Pada setiap cabangnya yang tersebar, krunya menyediakan beragam aneka permainan seperti broad table, kartu uno, tussnall bahkan minibilliar untuk menemani pengunjung menunggu hidangan siap saji.

Tidak terhenti pada interior saja, pengunjung juga dimanjakan dengan beberapa fasilitas yang disediakan. Memang, dari segi parkiran hanya cukup sekitar empat sampai enam mobil saja. Tentunya, wifi gratis juga menjadi magnet tersendiri. Apalagi dengan koneksi yang kencang, pengunjung yang ingin mengerjakan tugas atau sekadar membuka YouTube bisa tanpa buffering.

“Di sini juga untuk pelayanannya lumayan oke. Pesanan saya datang enggak lebih dari 15 menit,” ujar salah satu pengunjung. Harga yang tertera pada setiap menu pun sangat terjangkau, karena memang pada dasarnya target pasar utama kedai ini ialah muda-mudi yang memang sebagian besar belum mempunyai penghasilan sendiri.

Warunk Upnormal, sekali lagi, membuktikan bahwa konsumen membutuhkan sesuatu yang beda dari yang lain. fenomena gemar ber-selfie mampu direspons baik oleh Danis dan pasukannya dengan membuat senyaman mungkin tempatnya. Terakhir penamaan dan improvisasi menu akhirnya melengkapi kebutuhan konsumen yang anti-membosankan. Rupanya, istilah tamu adalah raja membuahkan hasil jika dipenuhi dengan serius dan “gaya”. l

Page 54: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

54 Edisi APRiL 2016

Paling

udah jadi tradisi bahwa siapapun yang meraih penghargaan kendaraan terbaik dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) akan mendapat status “most

wanted”. Tak terkecuali tahun ini. Menariknya lagi, tak hanya merek mobil yang eksis. Sejumlah merek roda dua pun turut meramaikan pameran otomotif tahunan bergengsi itu. Bahkan dari 264 motor yang mejeng, sederet motor gede alias moge menjadi magnet perhatian pengunjung.

Adapun penyandang gelar Best Motorcycle of the Show kali ini sukses

disabet Ducati Scrambler Sixty 2. Sementara predikat Best Buy Motorcycle jatuh pada Royal Enfield Classic 500. Meski demikian, bukan berarti moge-moge lain kurang memesona. Sebab juri pun mengungkap bahwa perolehan nilainya hanya selisih tipis.

Terdepannya Ducati Scrambler Sixty 2 bukan tanpa alasan. Sedari awal dipamerkan memang menarik perhatian. Inilah motor scrambler dengan mesin terkecil yang mengandalkan dapur pacu 400 cc. Malah selain tambahan tenaga sebesar 41 hp pada putaran 8.750 rpm dengan torsi 34,3 Nm pada 7.750 rpm, debutan Ducati tersebut juga dipadukan

transmisi 6-percepatan dan sudah memenuhi standar emisi Euro 4.

Terinspirasi gaya hidup anak muda saat ini—yang kembali menyukai skateboard, street food, hingga musik pop—selera motor juga seakan kembali ke zaman tahun 1962. Setang yang lebar, kursi proporsional untuk posisi riding yang nyaman dan santai, Ducati Scrambler menjawabnya dengan gaya. Pelengkapnya pun ciamik, seperti menggunakan mesin berpendingin udara L-twin berkapasitas 399cc dual-valve yang berasal dari mesin di Scrambler Icon dengan bore 72 mm dan stroke 49 mm. Sudah begitu, motor berbanderol Rp219 juta (off the road) ini menggunakan kopling kabel yang memberikan sensasi minimalis dan klasik.

Pesona Scrambler ini melengkapi totalitas Ducati yang memang

S

OTOMOTIF

Tahun IniMengejutkan

SUMBEr Foto: SCRAMBLERDUCATI.COM

Page 55: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

55Edisi APRiL 2016

mengerahkan jagoan-jagoan barunya. Sebut saja Monster, Multistada, Diavel, hingga Ducati Panigale R. Di antara dewa-dewa roda dua itu, nampaknya memang Panigale R yang menjadi wakil Ducati paling “wah” lantaran harganya yang gila-gilaan, yakni sekitar Rp1,8 miliar. Malahan itu baru harga off the road. Jadi, jangan kaget kalau nanti orang harus merogoh kocek sampai Rp2 miliar demi memamerkannya di jalanan.

Jika melihat sosoknya yang gahar dan mewah memang bisa dimaklumi. Motor ini toh dibekali mesin berkapasitas 1.198 cc tipe L-Twin yang sanggup menghasilkan tenaga sebesar 205 tenaga kuda dan torsi 136 Nm. Dengan tenaga sebesar itu, Panigale R bisa melesat hingga kecepatan 323 km per jam. Akselerasinya dari posisi diam hingga kecepatan 100 km per jam cuma butuh waktu tiga detik. Dahsyat!

Performa itu juga tak lepas dari material yang digunakannya. Rangka motor ini menggunakan bahan aluminium. Tak heran kalau beratnya dalam keadaan siap pakai hanya 184 kg. Salah satu fitur andalannya adalah engine braking control (EBC) yang berfungsi untuk mencegah dan mengelola setiap penguncian roda belakang. Beruntunglah orang yang sempat

membawa pulang motor superbike ini dari pameran. Maklum, motor ini dijual secara terbatas karena dalam setahun hanya ada satu.

Tengok juga produk BMW yaitu K1600 GT Sport. Sama seperti halnya Panigale, BMW K 1600 GT juga hanya dijual satu unit di Tanah Air. Bedanya, kalau Panigale motor superbike, K 1600 GT merupakan motor tur. Jadi, motor ini diutamakan untuk menempuh perjalanan yang jauh.

Layaknya mobil, motor BMW yang satu ini juga dibekali sejumlah fitur inovatif. Salah satu di antaranya adalah cruise control. Memang hampir di setiap moge punya fitur ini. Uniknya, cruise control milik BMW ini bisa dinyalakan meski motor hanya berlari dengan kecepatan 40 km per jam. Nah, cruise control moge lain baru bisa aktif di atas kecepatan 60 km per jam.

fitur lainnya adalah lima pilihan mode berkendara, yaitu rain, road, dynamic, endure, dan endure pro. fungsinya adalah menyesuaikan torsi atau pengaturan mesin dengan kondisi yang ada, baik kondisi jalanan basah, hujan, berlubang, dan lain-lain. Jadi, pengendara bisa memilih model berkendara sesuai kondisi jalan yang diterjangnya. fitur itu membuat motor

ini disebut sebagai smart bike. Berapa banderolnya? Rp980 juta untuk off the road.

Nah, tak kalah memukau, pabrikan motor Italia lainnya, Italjet, juga mengedepankan model motor klasik dan teknologi motor listrik layaknya Scrambler. Dari penampilan, jelas ingin memberikan kesan teknologi ramah lingkungan dengan mesin listrik dan opsi kayuh layaknya sepeda. Lebih-lebih, “sepeda motor” berharga Rp45,9 juta hingga Rp55,9 juta ini rakitannya dibalut lapisan kulit dengan jahitan tangan. Italjet pun punya empat model varian berkualitas premium seperti Angel, Diablone, Ascot, dan Ascot Sport.

Keempatnya beda-beda tipis. Menonjolkan bodi ramping berbahan baja, dengan warna-warna seperti cokelat dan hitam. Italjet dilengkapi teknologi nuvinci untuk mempermudah kayuhan. Mesinnya memasang 8 fun 36 x 250 w yang bisa menembus kecepatan hingga 25 kilometer per detik. Toh Italjet memang didesain untuk kendaraan jarak dekat dan berkendara santai. Bahkan dibutuhkan waktu sekitar empat jam untuk mengisi baterainya sampai penuh agar bisa menempuh jarak 70 km. l

SUMBEr Foto: ISTIMEWA

Page 56: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

56 Edisi APRiL 2016gadget

GADGET

Ponsel 4G Berkamera Gila

ASUS Zenfone 2, inilah seri ponsel dengan "anak" paling banyak. Masih ingat? Di kloter pertamanya saja, smartphone kelas menengah ini sudah hadir dalam empat

varian sekaligus. Tak berhenti sampai di situ, Zenfone 2 kembali melahirkan varian baru Zenfone 2 Laser dengan nama model ZE550KL yang memiliki layar 5,5 inci.

Sepintas, wujudnya identik dengan Zenfone 2 yang lebih dulu hadir pada pertengahan 2015. Saat digenggam, Zenfone 2 Laser terasa pas di tangan karena punggungnya melengkung sesuai kepalan. Sedangkan ciri utamanya yakni ketersediaan autofokus "laser" yang diletakkan berdampingan dengan lensa kamera 13 megapiksel dan dual-flash LED. Fitur tersebut diklaim membuat kameranya mampu mengunci fokus dengan cepat—selain megapixel lensa kamera selfie 5 di sisi kanan logo.

Seperti disinggung sebelumnya, karakter utama Zenfone 2 Laser memang terletak pada kamera yang dilengkapi autofokus laser itu. Hal ini mengindikasikan bahwa Zenfone 2 Laser diperuntukkan bagi mereka yang gemar berburu foto.

Zenfone 2 Laser sudah mendukung konektivitas 4G di

APA kabar Vaio? Setelah berpisah dengan Sony, perusahaan asal Jepang ini ternyata masih berusaha bersaing di industri TI, salah

satunya melalui smartphone. Vaio sendiri memang sudah meluncurkan sistem operasi Android di tahun 2015 lalu. Kini, inovasi smartphone baru kembali dirilis dengan nama Phone Biz.

Phone Biz menggunakan sistem operasi berbeda, yakni Windows 10 Mobile. Hadir dengan layar berukuran cukup jumbo, yakni 5,5 inci, resolusinya full HD 1080p. Ponsel ini tampaknya diproyeksikan masuk ke kelas menengah. Hal tersebut terlihat dari spesifikasi yang digunakannya.

Dengan chipset Snapdragon 617, RAM 3 GB dan media penyimpanan internal berkapasitas 16 GB yang bisa diperluas menggunakan kartu microSD, smartphone ini terbilang tak mewah amat, namun tetap elegan di kelasnya. Sebab, kamera utamanya saja setajam 13 megapiksel dan kamera selfie 5 megapiksel. Sedangkan baterainya berkapasitas 2.800 mAh.

Di kampung halamannya, Vaio menawarkan Phone Biz dengan harga 59.184 yen atau kurang lebih sekitar Rp7 juta. l

> Asus Zenfone 2

> Phone Biz

Indonesia dan bisa tersambung ke jaringan seluler berkecepatan tinggi itu melalui fDD-LTE band 20 (800 MHz), 5 (850 MHz), 8 (900 MHz), 3 (1.800 MHz), 2 (1.900 MHz), 1 (2100 MHz), dan 7 (2.600 MHz). Kecepatan transfer datanya bisa mencapai 150 Mbps dengan dukungan LTE Cat. 4. l

Napas Baru Vaiodengan Ponsel Windows

Page 57: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

57Edisi APRiL 2016

book

sArchipelago: A Journey AcrossIndonesiaPenulis: Ian BurnettHarga: Spice Islands: Rp682.000East Indies: Rp532.600Archipelago: A Journey Across Indonesia: Rp251.300

KECINtAAN dan pengalamannya tinggal selama 30 tahun di Indonesia membuat seorang warga

Australia, Ian Burnett, menulis sampai tiga buku mengenai Indonesia. Ketiganya bercerita banyak tentang sejarah dan kekayaan budaya Indonesia. Ia pun dengan bangga memamerkan semua bukunya di Kedutaan Besar Republik Indonesia

BOOK

(KBRI) Canberra pada April ini. Adapun ketiga buku karya Ian Burnett ini berjudul Spice Islands, East Indies, dan yang terbaru Archipelago: A Journey Across Indonesia.

Buku-buku ini dinilai penting karena memberikan wawasan baru tentang Indonesia dari berbagai sudut, termasuk perspektif historis kepada publik Australia. Misalnya Archipelago atau Nusantara berisi kisah ekspedisi panjangnya saat mengelilingi berbagai wilayah di Indonesia selama berbulan-bulan baik menggunakan jalur darat (mobil, kereta api hingga sepeda motor) dan kapal laut, yakni perahu pinisi Bugis. Menurutnya, Indonesia merupakan negara yang sangat indah untuk dilihat, dijelajahi, dan ditinggali serta sangat aman, selain menjadi sumber inspirasi yang sangat luar biasa bagi karya-karyanya selama ini.

Sedangkan bukunya yang berjudul Spice Islands yang mengangkat terjadinya arus perdagangan rempah dari Indonesia berabad-abad lalu—yang menjadi titik awal interaksi budaya dan peradaban antar suku bangsa di Indonesia dengan bangsa Eropa. Dari sini bisa terlihat hasilnya seperti pengaruhnya pada bahasa, budaya, dan gastronomi antar bangsa tersebut. l

HujanPenulis: Tere LiyeHarga: Rp 57.800

SEtELAH Bumi, Bulan, Rindu, dan Pulang, kali ini Tere Liye kembali mengeluarkan novel terbarunya

yang diberi judul Hujan. Novel ini memang penuh dengan misteri. Dari judulnya saja sudah cukup membuat penasaran lantaran kosakata hujan sendiri berkaitan dengan

perasaan seseorang. Tema yang diusung pun tidak

sesederhana tema novel romantis kebanyakan. Porsinya tak hanya seputar cinta remaja, tetapi ada juga bumbu-bumbu ilmiahnya. Beberapa review kemudian menghubung-hubungkannya dengan film Divergent atau Hunger Games dengan latar masa depan yang dipenuhi teknologi mutakhir dan kehancuran.

Serius tapi santai membuat alur Hujan terasa mengalir. Penggambaran Tere Liye tentang teknologi dan penjelasan ilmiah lainnya mampu dibuat sederhana sehingga bisa membuat pembacanya yang tidak paham sains sekalipun tetap mengerti. l

57EDISI MARET 2016

Page 58: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

58 Edisi APRiL 2016

THE JuNGLE Book

CAPTAIN AmERICA III: CIVIL WARSINOPSIS:

film ini mengisahkan perseteruan antara Captain America dengan Iron Man karena perbedaan prinsip dan ideologi mereka. Kelompok Avengers yang sudah terbentuk sedemikan rupa akhirnya harus

terpecah menjadi dua kubu. Captain America didukung oleh Ant-Man, Scarlett Witch, falcon, Hawkeye dan Winter Soldier. Sedangkan Iron Man didukung oleh Black Widow, Vision, War Machine, serta dua debutan baru untuk Marvel, Spider-Man dan Black Panther.

Terpecahnya Avengers disebabkan oleh adanya regulasi pemerintah dunia yang mengharuskan para superhero menandatangani sebuah perjanjian kontrak. Kontrak yang diusung oleh Jenderal Thaddeus Ross ini berisi kesepakatan bahwa setiap pahlawan super hanya bisa bertindak sesuai amanah dan perintah pemerintah. Tim Steve Rogers pun memberontak, sedangkan Tony Stark menerimanya. film Captain America III: Civil War juga menjadi pembuka dari megaproyek Marvel Cinematic Universe fase tiga. Nantinya, sutradara film ini juga akan menyutradarai Avengers 3 yang baru akan rilis 2018 mendatang. l

MOVIE

AdA APA dENGAN CINTA 2SINOPSIS:

Inilah sekuel terbaru AADC yang kembali hadir setelah 14 tahun. Masih menggunakan naskah Mira Lesmana, kali ini kursi sutradara diemban oleh Riri Riza. Sementara dari pemainnya, film ini masih dibintangi oleh artis yang sama seperti Dian Sastrowardoyo, Nicholas Saputra, Titi Kamal, Sisi Priscillia, Dennis Adiswara, dan lainnya.

Diceritakan Cinta, Karmen, Maura, Milly dan Mamet bertemu di galeri milik Cinta. Mereka pun berencana untuk reuni dengan liburan ke Yogyakarta. Sementara Rangga masih di New York dengan kedai kopi miliknya.

Hingga akhirnya Rangga dan Cinta bertemu. Keduanya terjebak dalam memori yang sempat hilang dan merajut kembali hati yang sempat mati. Namun Cinta ternyata bukan yang Cinta yang dulu lagi. l

SINOPSIS:Menceritakan tentang seorang anak laki-laki

yang dibesarkan oleh sekelompok binatang yang terdiri dari sekawanan serigala, seekor beruang bernama Baloo, dan seekor panther bernama Bagheera. Mereka terlibat dalam petualangan untuk menguak misteri yang ada di hutan tempat tinggal mereka.

Selama perjalanan dalam petualangannya, Mowgli bertemu dengan berbagai makhluk hutan yang berbahaya dan licik seperti salah satunya adalah Kaa (Scarlett Johansson), seekor ular Python raksasa yang mempunyai suara dan tatapan yang dapat menyihir makhluk lain. Selain bahaya yang datang dari makhluk hutan tersebut, Mowgli juga harus menghadapi ancaman berbahaya dari seekor harimau bernama Shere Khan. Pengalaman buruknya terhadap manusia membuat Shere Khan ingin menyingkirkan Mowgli dari hutan. l

58 EDISI MARET 2016

Page 59: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

59Edisi APRiL 2016

ETALASE

South Shore Cotton Candy Changing TableWITH CHANGING STATIoN, SoFT GRAY

Saat kelahiran, sudah jadi budaya kalau orang-orang terdekat kita memberi hadiah pakaian untuk si kecil. Jelaslah si bayi membutuhkan lemari. ln Harga: Rp3.901.000

million dollarBaby Ashbury4-IN-1 CoNvERTIBlE CRIB WITH ToDDlER RAIl

Tak ada yang terlalu istimewa buat sang bayi. Kehadirannya ke dunia saja, sudah melebihi apa saja. Lantas mengapa tidak menghadiahinya dengan ranjang yang juga istimewa? l

n Harga: Rp5.442.000

Long-HairedFAux FuR THRoW

Anda tentu tak ingin jagoan kecilnya kedinginan saat keluar ranjang atau selepas mandi, bukan? l

n Harga: Rp682.000

SToRk CRAFT TuSCANy GLIdERANd oTTomAN WITH LumBAR PILLoW

Tak ada tempat yang lebih nyaman daripada pangkuan ibu. Dengan kursi hebat ini, dua insan yang paling Anda cintai akan merasakan kenyamanan luar biasa. l

n Harga: Rp3.259.000

Sang Buah HatiuntukHadiah

enanti kehadiran sang buah hati memang mengasyikan. Terlebih bagi Anda yang sengaja tak

mencari tahu jenis kelamin si baby. Lantas apa yang biasanya dilakukan orangtua sambil menunggu waktu kelahirannya? Tepat sekali. Dekorasi istana untuk bayi.

M Ya, mendekor kamar bayi, apalagi yang belum lahir, kadang sering berujung perdebatan antara pasangan suami-istri. Namun hal ini bukan masalah besar, lantaran tingkat emosional sang Ibu memang cenderung naik turun. Untuk itu, Rumah Kita sengaja memilih beberapa furnitur paling favorit yang biasa diincar pasangan calon orangtua dalam menyambut kelahiran bayinya. l

Page 60: EDIS PR I - perumnas.co.id · Jalan Santai >>22 NASIoNAL ... demi Peningkatan Daya Saing >>28 ProPErty Kupas Tuntas Hunian Vertikal >>30 FIGUrE&INSPIrAtIoN Gerak Cepat Tanggapi ...

60 Edisi APRiL 2016