EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF fileberupa menara mesjid yang ......
Transcript of EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI - ppmai.id · PDF fileberupa menara mesjid yang ......
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
DARSUS Volume IX, Nomor 2, Edisi Pebruari 2014
Presiden Obama Kutuk Penganiayaan Terhadap Ahmadi di Pakistan Hal. 11
Kemerdekaan Sejati Bangsa Afrika Hal. 6
Penerbit: Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Pemimpin Umum: Sekum PB, Pemimpin Redaksi: C. Sofyan Nurzaman, Editor: Rakeeman RAM Jumaan, Staff Redaksi: Dildaar Ahmad Dartono, Sukma Fadhal Ahmad, Ruhdiyat Ayyubi Ahmad Setting: Sukma Fadhal Ahmad, Distribusi: Zafarudin, Alamat Redaksi: Jl. Balikpapan I No. 10 Jakarta 10130. Fax: 0251-8617360 SMS Centre DARSUS 0813 1594 5751 email: [email protected], [email protected] Situs: www.darsus.info. Redaksi menerima naskah essai, opini, tinjauan buku, maupun berita-berita dari Jemaat di Indonesia. Percetakan: Gunabhakti Grafika.
SMS Centre DARSUS
0813 1594 5751
Alamat Email DARSUS: [email protected]
PIN BB 2A060ACC
Dalam kalender Hijri Syamsi, tanggal 20 Pebruari ditetapkan sebagai Hari Mushlih Mau’ud. Latarbe‐lakangnya adalah se‐buah pengumuman yang disampaikan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. pada tanggal 20 Pebruari 1886, berke‐
naan dengan wahyu, yang salah satunya berisi janji dari Allah Ta’ala untuk menganugerahkan kepada beliau as. seorang anak yang memiliki kualitas tinggi dalam bidang jasmani dan ro‐hani.
Wahyu itu sendiri diperoleh beliau as. sete‐lah melakukan Ujlah (berdoa. Beribadah dan bertafakur) di sebuah rumah di kota Hosyiar‐pur pada awal tahun 1886 selama 40 hari la‐manya. Dan perintah bertapa itu pun datang dari wahyu Allah Ta’ala.
Anak yang dijanjikan atau Muslih Mau’ud itu kelak akan menjadi seorang tokoh yang memiliki peran penting dalam kemajuan Islam di masa depan. Dan ia pun akan menentukan arah takdir kemenangan Islam atas lawan‐lawannya di akhir zaman. Anak yang dijanjikan tersebut tergenapi dalam diri Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad ra., Khalifatul Masih II.
Sejarah mencatat, pada masa Kekhalifahan Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad as. citra Islam menjadi sangat elegan. Jika se‐belumnya dunia Barat non‐Islam menganggap bahwa Islam adalah agama tahayul, penuh dongeng, dan romantisme masa lalu, maka Is‐lam yang diperkenalkan oleh Hadhrat Mushlih Mau’ud ra. adalah Islam yang dipenuhi oleh keagungan intelektualitas.
Tafsir Kabir Al Quran adalah salah satu
maha karya dari Hadhrat Mushlih Mau’ud as. Dalam tafsir itu dibuktikan bahwa sumber dasar ajaran Islam, yaitu Al‐Quran adalah kitab yang paling sempurna yang ada di kolong langit ini, yang sesuai dengan kebutuhan selu‐ruh umat manusia dari zaman ke zaman.
Al‐Quran yang orsinil itu telah mampu membahas semua peristiwa penting di masa lalu, sekarang, dan juga masa depan dengan tepat dan benar. Al‐Quran menjadi satu‐satunya Kitab Suci yang mengungkapkan adanya kehidupan di alam semesta, selain di planet Bumi ini. Tidak sampai di situ, hanya Al‐Quran yang menjelaskan awal terjadinya alam semesta ini dan juga tujuan akhir dari pencip‐taannya yang selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan modern.
Beliau ra. juga berhasil mengungkapkan bahwa sesungguhnya Al‐Quran itu tidak per‐nah bertentangan dengan fakta termukhtahir ataupun kaidah‐kaidah penggunaan rasionali‐tas manusia. Dalam hal ini, Hadhrat Mushlih Mau’ud ra. menjadi satu‐satunya ulama dalam Islam yang mampu melakukannya.
Selain Tafsir Kabir Al‐Quran, beliau pun menulis ratusan karya tulis yang berkualitas tinggi. Fakta bahwa beliau ra. tidak pernah mengecap pendidikan bahkan hingga SMA sek‐lipun, semakin mempertegas bahwa sesung‐guhnya Hadhrat Mushlih Mau’ud ra. itu diajar langsung oleh Allah Ta’ala.
Ketajaman pikiran, luasnya wawasan keil‐muan dan ketinggian rohani membuat karya‐karyanya orsinil, baru, dan berkelas. Wajar jika di zaman beliau ra. hidup ratusan orang in‐telektual menyatakan diri bergabung untuk menjadi pengikutnya yang setia.
Pada masa Kekhalifahan Hadhrat Mushlih Mau’ud ra. Islam diperkenalkan lebih luas lagi. Tidak hanya meliputi daratan Asia, bahkan sampai pula ke daratan Amerika dan Amerika Latin, Eropa, Australia, Afrika hingga kepada manusia‐manusia yang tinggal di negara‐negara yang berdekatan dengan kutub es Utara dan Selatan. Pada masa beliau ini bisa dikatakan bahwa Islam telah menyebar ke pe‐losok dunia. [][]
Volume IX, Nomor 2, Edisi Pebruari 2014 Editorial
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
3
Mushlih Mau’ud
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Inggris: Jemaat Ahmadiyah Sussex, Inggris berhasi l membangun mesjid baru yang diberi nama mesjid Noor. Mesjid yang terletak di kawasan Langley Drive itu diresmikan oleh Khalifah Islam, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad pada Sabtu, 18 Januari 2014.
Peresmian mesjid Noor ditandai dengan peluncuran plakat yang ditandatangani oleh Hadhrat Khalifah.
Bangunan mesjid ini tadinya adalah sebuah gereja yang biasa digunakan oleh anggota jemaat Kristen Pantekosta Elim. Tempat itu dijual kepada Jemaat Ahmadiyah Sussex pada bulan Maret 2012.
Sebelum bangunan gereja dirubah menjadi mesjid, Jemaat Ahmadiyah sempat meminta izin dan menjelaskan fungsi mesjid kepada para jemaat gereja. Langkah yang diambil ini bertujuan untuk menghindari perasaan sakit hati atas
p e r u b a h a n p e n g g u n a a n bangunan.
Presiden Jemaat Ahmadi‐yah Sussex , Ahsan Ahmad , mengatakan bahwa ketika bangunan gereja itu telah dibeli dan akan dirubah menjadi mesjid, ia memastikan agar tidak ada pihak‐pihak yang terluka hatinya dan merasa keberatan.
"Ketika kami membeli mesjid, kami melakukan upaya agar tidak ada keberatan dari pihak gereja,” kata Ahsan Ahmad.
"Kalau memang ada keberatan kami tidak akan bergerak maju dengan pembangunan ini. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat lokal tidak dirugikan," jelasnya.
Ahsan Ahmad menjelaskan juga bahwa biaya pembangunan sepenuhnya dibiaya oleh para Muslim Ahmadi Sussex dengan jumlah setara dengan Rp. 2,3 miliar. Bentuk bangunan gereja masih dipertahankan, namun ada penambahan bangunan baru yaitu
berupa menara mesjid yang terletak sebelah kiri bangunan.
Mesjid Noor memiliki kapasitas 250 orang. Mesjid ini juga akan menarik orang‐orang yang tinggal di Brighton, Eastbourne dan Haywards Heath, serta para pekerja Gatwick Airport.
Ahsan Ahmadi menambahkan, nantinya fungsi mesjid tidak sebatas pada tempat untuk shalat umat Islam; Islamic Centre, atau pusat kegiatan Muslim lainnya saja, tapi akan digunakan juga untuk pusat pelayanan kemanusiaan, seperti misalnya tempat melayani para tunawisma.
"Kami ingin mesjid ini menjadi pusat tunawisma dan ada rencana untuk mengadakan acara minum kopi pagi mingguan. Ini akan menjadi tempat bagi orang‐orang yang berjuang dan ingin secangkir kopi atau teh gratis," jelasnya.
(Sumber: Ahmadiyya Times) Sfa [][]
Ahmadiyah Bangun Mesjid Baru di Eropa
4 Volume IX, Nomor 2, Edisi Pebruari 2014 Internasional
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Inggris: Khalifah Islam dan Pemimpin Tertinggi Jemaat Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad atba. menyesalkan kondisi ‘negara yang menyedihkan dan memprihatinkan’ yang sedang terjadi di dunia Muslim.
Hadhrat Khalifah meng-ungkapkan kekecewaannya s e l a m a m e n y a m p a i k a n Khotbah Jum’at mingguan yang disampaikan pada tanggal 31 Januari 2014, di Masjid Baitul Futuh, London, Inggris.
Hadhrat Khalifah menyo-roti peristiwa memprihatinkan yang saat ini sedang terjadi seperti di Suriah dan Pakistan. Di kedua negara itu orang-orang yang tidak bersalah banyak yang menjadi target dan korban penganiayaan.
Hadhrat Khalifah menye-rukan umat Islam Ahmadi di seluruh dunia untuk berdoa
bagi perdamaian dan stabilitas dunia Muslim.
Menyinggung konsekuensi yang menghancurkan dari perang di Suriah, Hadhrat Khalifah bersabda:
"Situasi di Suriah yang buruk akan menjadi lebih buruk. Baik Pemerintah mau pun pemberontak oposisi telah melakukan kekejaman yang ekstrim. Anak-anak, orang tua, dan perempuan semuanya menjadi sasaran.
Orang yang tidak bersalah ditangkap, kelaparan dan disiksa. Muslim sedang melakukan kekejaman ini pada Muslim lain dan telah memberikan peluang kepada non-Muslim untuk me-ningkatkan tuduhan palsu terhadap Islam.
Demi mempertahankan ke-kuasaan atau pun men-dapatkan kekuasaan, pemerin-tah dan oposisi sama-sama
aktif menghancurkan anak-anak bangsa mereka sendiri."
Hadhrat Khalifah berdoa agar kekejaman di Suriah segera berakhir dan keadilan menjadi pemenangnya.
Khalifah Islam bersabda: "Di Pakistan kita juga
menemukan bahwa kekejaman y a n g e k s t r i m s e d a n g ditimpakan kepada anggota masyarakat dan khususnya terhadap Muslim Ahmadi. Orang-orang secara fisik dan mental disiksa. Rakyat Pakistan lainnya juga terjebak dalam sistem kejam ini dan tampaknya intensitas keadaan serius seperti itu akan terus meningkat. Dibutuhan doa yang keras agar semua bentuk ekstremisme dan terorisme itu akhir."
Hadhrat Khalifah menyata-kan pula tentang keadaan mengerikan yang sedang disaksikan di banyak negara Muslim lainnya termasuk Mesir dan Libya.
Khalifah Islam berdoa agar nama Islam tidak akan ternoda atau difitnah oleh kekejaman, ketidakadilan, dan kepalsuan yang dilakukan atas nama agama. [][]
(Sumber Ahmadiyya
Times) Sfa [][]
Khalifah Islam Sesalkan Peperangan di Dunia Islam
Khutbah Jum’at: Hadhrat Khalifah menyampaikan Khutbah Jum’at di Mes‐jid Baitul Futuh, Morden‐London, Inggris pada Jum’at (31/01/2013)
Volume IX, Nomor 2, Edisi Pebruari 2014 Internasional 5
6 Volume IX, Nomor 2, Edisi Pebruari 2014
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Internasional
Inggris: Pada tanggal 23 November 2013, Jemaat M u s l i m A h m a d i y a h merayakan ulang tahun ke-50 k e me r de ka a n A l j a z a i r , Burundi, Malawi, Rwanda dan Uganda dengan acara yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pan-Afrika Jemaat Muslim Ahmadiyah. Pidato utama dari acara ini disampaikan oleh Khalifah Islam Hadhrat Mirza Masroor Ahmad atba.
Acara yang diadakan di mesjid Baitul Futuh itu di-hadiri oleh para pejabat dan tamu undangan yang mewakili sejumlah negara Afrika.
Sedangkan di malam hari sebelumnya, Yang Mulia Khalifah Islam mengadakan pertemuan dengan beberapa pejabat negara-negara Afrika di antaranya Komisaris Tinggi Uganda Prof. Joyce Kakuramatsi Kikafunda dan Pemimpin Oposisi Ghana, Hon Nana Akufo-Addo.
Dalam pidatonya Khalifah Islam mengatakan, Islam sangat menekankan pada kemerdekaan setiap bangsa dan setiap orang. Islam m e n g a j a r k a n b a h w a membebaskan orang lain dari perbudakan dan penindasan adalah bentuk kesalehan yang sangat mulia.
H a d h r a t K h a l i f a h menjelaskan, dalam Al-Quran surah Al-Balad Allah Ta’ala telah sangat jelas berbicara
tentang perlunya untuk membebaskan orang lain dari perbudakan; untuk memenuhi kebutuhan makan orang-orang yang lapar; membantu mereka yang membutuhkan; dan m e r a w a t a n a k y a t i m . Penunaian perintah itu akan b e r d a m p a k p a d a d u a keuntungan, pertama, satu tangan kebaikan akan membentuk lingkungan cinta dan kasih sayang dalam masyarakat; dan kedua, keuntungan yang mengarah pada kemajuan spiritual dan menjad i sa rana untuk mendapatkan kedekatan dengan Tuhan.
Oleh karena itu, menurut Hadhrat Khalifah, seorang Muslim sejati dan pemerintah Mus l im , ha rus s e l a lu mempromosikan kemandirian dan membantu orang lain guna mendapatkan kemerdekaan, apakah itu kemerdekaan
pribadi atau pun kemerdekaan nasional.
Hadhrat Khalifah bersabda: “Jemaat Ahmadiyah telah menerima Imam Zaman, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. dari Qadian, yang diutus oleh Allah Ta’ala untuk menyebarkan ajaran Islam yang benar. Jadi, berdasarkan ajaran-ajaran yang benar, kami berusaha dan bekerja menuju pencapaian kemerdekaan universal dan penentuan nasib sendiri, dengan tujuan agar setiap orang di dunia ini dapat hidup mandiri. Semua orang harus memiliki kebebasan f u n d a m e n t a l , s e p e r t i beragama, kebebasan politik, bernegara, dan sipil.
K a m i , A h m a d i y a h , berusaha untuk menarik perhatian pemerintah terhadap kebutuhan untuk menyediakan semua orang dengan otonomi ini dan di mana pun kita
Kemerdekaan Sejati Bangsa Afrika
Volume IX, Nomor 2, Edisi Pebruari 2014 Internasional
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
7
praktis dapat membantu dan membantu dalam upaya ini kita selalu melakukannya.”
Dalam upaya pencapaian kemerdekaan universal itu H a d h r a t K h a l i f a h mengungkapkan beberapa peran Jemaat Ahmadiyah diantaranya yaitu berperan dalam upaya kemerdekaan Kashmir dan Palestina.
Hadhrat Khalifah bersabda: “Sejarah Jemaat Muslim
Ahmadiyah menyuguhkan fakta bahwa kami memainkan peran dan bekerja untuk kemerdekaan rakyat Kashmir dan demi kemerdekaan rakyat Palestina. Dalam nada yang sama, di mana pun kami memiliki kesempatan, anggota kami yang memiliki pengaruh, yaitu almarhum Sir Chaudhry Zafrullah Khan ra. yang memiliki posisi strategis, membuat upaya-upaya besar dan memainkan perannya dalam membantu orang lain d a l a m m e n d a p a t k a n kemerdekaan. Tentu saja, itu karena sesuai dengan ajaran Islam yang benar bahwa Jemaat Ahmadiyah selalu memperjuangkan masalah ini dan terus melakukannya hingga hari ini.
Anda mungkin sangat terkejut mendengar bahwa Ahmadiyah berusaha menarik perhatian orang lain terhadap
masalah ini pada hari ini, pada saat hampir semua negara t e l a h m e n d a p a t k a n kemerdekaan dan kebebasan yang seolah datang dengan sendirinya. Tapi ingat, pada tingkat yang dangkal sebagian besar negara-negara yang merdeka dan telah membentuk pemerintah dari antara orang-orang mereka sendiri, namun ternyata dalam kenyataannya banyak negara berkembang atau yang kadang-kadang disebut sebagai negara-negara Dunia Ketiga (negara miskin), masih sangat dipengaruhi dan ditekan oleh kekuatan utama dunia.
N e g a r a - n e g a r a k u a t mengambil keuntungan dari negara lemah dan mendikte kebijakan pilihan mereka sendiri, dan dengan cara ini mereka praktis memperbudak negara-negara berkembang. N e g a r a - n e g a r a b e s a r mengambil manfaat dan keuntungan dari sumber daya alam negara-negara miskin dan tidak memberikan apa-apa karena hak bangsa-bangsa yang lebih lemah belum d i k e mb a l i k a n . De n g a n demikian, eksploitasi nyata terhadap negara-negara berkembang dan rakyatnya terus berlangsung.”
Se lan ju tnya Hadhra t Khalifah menyebut bahwa
pemerintah yang berkuasa, y a n g m e s k i p u n p a r a penguasanya berasal dari bangsa yang sama, kadang-k a d a n g me r e k a t i d a k memenuhi hak-hak warga n e g a r a n y a . H a l i n i menyebabkan kemarahan massa dan memunculkan perlawanan dari warga negara terhadap para pemimpin mereka, yang disebutnya sebagai bagian dari protes.
Pada tahap tertentu protes warga negara ini akan mencapai tingkat yang ekstrim sebagai akibat dari rasa frustasi mereka karena mendapat perlakukan yang tidak adil dari para pemimpin mereka.
K e m u d i a n H a d h r a t Khalifah memberikan contoh b e b e r a p a p e r i s t i w a demonstarsi yang terjadi di beberapa negara Arab, yang dikenal dengan istilah Arab Spring, dan beberapa kejadian lainnya yang saat ini terjadi di negara-negara Afrika.
“ K e m a r a h a n p u b l i k t e r s e b u t t i d a k h a n y a disaksikan di dunia Arab, tapi kita telah melihat baru-baru ini beberapa negara Afrika juga mengalami keadaan berbahaya seperti itu. Jadi, bahkan hari ini di beberapa negara orang-orang gelisah dan frustrasi. Ini juga
8 Volume IX, Nomor 2, Edisi Pebruari 2014
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Internasional
merupakan jenis perbudakan dari mana orang harus d i b e b a s k a n - s e h i n g g a p e r d a m a i a n d a p a t kembangkan dan sikap saling menghormati dapat tegakkan di dunia,” sabda Khalifah.
H a d h r a t K h a l i f a h menjelaskan, di dunia saat ini hanya ada keberhasilan dan kemajuan ketika perdamaian ditegakkan dan pandangan atau kebijakan yang saling b e r t e n t a n g a n t i d a k menghambat kemajuan bangsa seseorang . Di negara-negara ma j u d i t e muka n j u ga perbedaan di antara berbagai pihak. Masing-masing pihak memiliki kebijakan sendiri dan mereka melihat diri sendiri sebagai yang terbaik. Namun, mereka tidak pernah membiarkan perbedaan-perbedaan tersebut menjadi hambatan dalam mencegah bangsa dari kemajuan.
H a d h r a t K h a l i f a h m e n c o n t o h k a n n e g a r a Amerika Serikat yang baru-baru ini mengalami krisis ekonomi disebabkan oleh fakta bahwa Partai Oposisi memiliki perbedaan besar dengan Pemerintah. Namun, pada akhirnya, dan setelah
melakukan negosiasi panjang, mereka berkumpul bersama-sama demi kepentingan bangsa dan akhirnya mereka mampu mengatasi krisis dan mencapai kesepakatan. Dan dalam menghadapi krisis itu tidak terlihat adanya unjuk rasa dengan kekerasan yang menbgakibatkan rusaknya fasilitas publik milik negara.
Hadhrat Khalifah bersabda: “Kami tidak melihat protes kekerasan atau aksi unjuk rasa yang terjadi di negara-negara maju, di mana bangunan nasional yang rusak dan negara itu sendiri yang dirugikan. Harus selalu diingat bahwa tindakan vandalisme properti milik bangsa Anda sendiri dan untuk mengadakan aksi unjuk rasa ekstremis sama sekali tidak merugikan orang lain, tapi hanya akan merugikan diri sendiri dan bangsa Anda. Jika seseorang berpikir bahwa mengadopsi langkah-langkah ekstrem adalah cara untuk memiliki keputusan yang dibuat dalam mendukung mereka, yakinlah bahwa mereka itu sepenuhnya salah. Pendekatan seperti ini akan menyebabkan kerusakan dan hanya akan berarti bahwa
m e s k i p u n m e n c a p a i kemerdekaan dan kebebasan, bangsa dan rakyatnya tidak akan pernah berhasil atau maju.
K i t a h a r u s s e l a l u memastikan bahwa perbedaan-perbedaan yang kita miliki, ego pribadi dan kepentingan partai harus disisihkan demi untuk kebaikan yang lebih besar, dan kita harus lebih memprioritaskan kemajuan nasional.
Ketika kita berpikir dan bertindak dengan cara ini perbedaan-perbedaan yang ada pada diri kita tidak akan menjadi gangguan, tetapi malah sebaliknya akan memainkan peran positif dalam kesejahteraan dan pembangunan bangsa kita.”
Se lan ju tnya Hadhra t Khalifah membandingkan kemajuan bangsa-bangsa maju dengan kondisi Pakistan.
Menurut Hadhrat Khalifah, Pakistan sebenarnya adalah negara yang memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan. Pakistan telah diberi karunia oleh Allah Ta’ala dengan sumber daya alam yang melimpah; iklim yang sangat mendukung untuk bidang pertanian; tanah yang subur dan pasokan air yang terus tersedia sepanjang tahun. Meski demikian pembangunan di negara itu telah benar-benar berhenti sebagai akibat langsung dari konflik, perpecahan dan terorisme yang telah melanda negara dan telah berakar.
Begi tu pula dengan Nigeria . Nigeria yang memiliki sumber daya alam yang besar, terutama cadangan besar minyaknya, ternyata tidak menjadi negara yang
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Volume IX, Nomor 2, Edisi Pebruari 2014 Internasional
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
9 maju dan malah sebaliknya sudah ada tanda-tanda akan me n j a d i n e g a r a y a n g tertinggal. Hal ini karena adanya konflik politik dalam negeri yang didasari oleh unsur-unsur egois yang memprioritaskan kepentingan pribadi mereka di atas kebaikan bersama bangsa.
“Hari ini, kita semua harus menyadari bahwa dunia telah menjelma menyerupai sebuah desa global. Organisasi teroris dan kelompok-kelompok yang menyebabkan gangguan tidak lagi terbatas pada beberapa
negara Asia, tetapi sekarang telah memasuki Afrika. Dulu terorisme dianggap tidak akan bisa bergerak menuju Afrika, tapi sekarang kita lihat di Nigeria dan negara-negara tertentu lainnya ternyata kelompok-kelompok tersebut telah menyebarkan jaringan k e b e n c i a n n y a . M e r e k a menyebabkan kerusakan p r o p e r t i d a n s e d a n g melakukan bom bunuh diri dan berbagai serangan lainnya, yang semuanya b e r t e n t a n g a n d e n g a n kepentingan nasional.
Dengan demikian, semua bangsa harus tetap waspada,
karena ada risiko dari k e l o m p o k - k e l o m p o k ekstremis seperti menyebar jaring mereka lebih jauh ke negara-negara, yang sejauh ini telah diselamatkan dari pengaruh kebencian mereka. Jika tidak, tidak mustahil jika setiap negara akan mendapat derita akibat terorisme dan ekstremisme. Seperti diketahui dari pengalaman masa lalu, di mana pun ekstrimis dan teroris telah berurat berakar sendiri, maka has i lnya adalah kemajuan bangsa benar-benar berhenti dan kekuasaan politik
dan nasional negara itu telah hancur. Dan jadi jika semua negara tidak memberikan perhatian segera terhadap ancaman tersebut maka mereka mungkin harus menghadapi konsekuensi yang sama, di mana kekuatan mereka akan menjadi lemah.
Tentu saja, jika kekuatan suatu negara terkikis, itu akan menyebabkan negara-negara besa r be rusaha un tuk mengeksploitasi kelemahan-ke lemahan dan un tuk mencoba dan sekali lagi memperbudak negara-negara berkembang yang rentan.
J a d i , u n t u k
mempertahankan kebebasan A n d a d a n u n t u k menyelamatkan diri dari segala bentuk perbudakan, adalah penting agar Anda tidak membiarkan perbedaan mencegah perkembangan dan kemajuan negara Anda. Sebaliknya, adalah penting bahwa Anda memanfaatkan perbedaan pendapat dan kebijakan untuk membangun bangsa Anda di atas fondasi yang sangat kuat.
Pemerintah harus menjaga rakyat mereka dengan cinta, kasih sayang dan adil. Sebagai
imbalannya, rakyat harus menunjukkan keset iaan kepada negara mereka. Masyarakat harus tetap dalam batas-batas hukum dan berusaha untuk memecahkan masalah mereka dengan cara d a m a i , b u k a n m a l a h membantu mereka yang ingin membahayakan bangsa.
J i k a k e y a k i n a n i n i d i k e m b a n g k a n b a h w a loyalitas kita adalah untuk negara kita dan keberhasilan bangsa kita adalah prioritas utama kita, di atas dan melampaui segala kepentingan l a i n , m a k a b e r b a g a i kesuksesan akan diraih. Sikap
10 Volume IX, Nomor 2, Edisi Pebruari 2014
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Internasional
Fiji: Selama pidatonya dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad saw. di Samabula, Ratu Epeli mengatakan bahwa kerja keras dari para anggota Jemaat Ahmadiyah telah diperlihatkan oleh mereka
selama bertahun‐tahun dalam membangun beberapa sekolah dasar dan menengah di negara ini.
Ratu Epeli mengatakan para anggota mereka juga telah membangun usaha yang baik dimana penda‐
patannya dikontribusikan untuk pembangunan Fiji.
Dalam semua hubungan ini , Jemaat Muslim Ahmadiyah Fij i dan anggotanya perlu bangga karena telah memberikan kontribusi yang bermakna dan signifikan terhadap pembangunan Fiji secara keseluruhan selama bertahun‐tahun .
Ratu Epeli mengatakan organisasi keagamaan perlu menekankan pendidikan moral dan komitmen kepada keluarga, masyarakat, dan bangsa.
Ratu Epeli menambahkan bahwa setiap orang perlu un‐tuk mengajarkan saling men‐ghormati, toleransi, itikad yang baik, kasih sayang, ke‐pedulian, perdamaian dan kesejahteraan yang merata.
(Sumber: www.fijivillage.com )
Sfa [][]
seperti itu akan menjadi cara untuk membuat Anda tetap merdeka dan akan membuka b a n y a k j a l a n me n u j u keberhasilan dan kemajuan di masa depan.
Afrika, dengan karunia Allah, memiliki kemampuan u n t u k me mi mpi n d a n membimbing dunia. Tapi Anda harus bekerja keras dan t e t a p b e r s a t u u n t u k mewujudkan potensi ini, sehingga bukannya menyerah pada perbudakan. Anda adalah orang-orang yang berdiri di garis depan dunia .
Harus selalu diingat bahwa untuk merayakan ulang tahun kemerdekaan hanya akan terbukti manfaatnya jika Anda
maju ke depan dengan sikap yang benar dan semangat. Ini hanya akan bermanfaat jika A n d a b e r t e k a d u n t u k mengambil keuntungan dari kebebasan Anda dan tetap kokoh menetapkan bangsa Anda pada jalan kesuksesan sehingga dapat bergabung dengan peringkat negara-negara yang dianggap sebagai negara maju dan sukses.
Allah telah memberikan hampir semua sumber daya alam kepada negara-negara Afrika dan Dia telah memberikan rakyatnya pikiran terang dan jernih. Dengan d e m i k i a n m e m p e r o l e h manfaat dari karunia-karunia Tuhan itu dan menemukan
cara baru demi kemajuan negara Anda.
Ini adalah doa saya yang s e mo g a A l l a h Ta ’ a l a memungkinkan semua negara-negara Afrika, rakyat mereka dan pemerintah mereka untuk m e m a h a m i m a n f a a t sesungguhnya dari hidup bersama dalam damai, harmoni dan persatuan. Ini adalah doa saya bahwa mereka semua menyadari bahwa memprioritaskan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi adalah kunci emas yang membuka gerbang kebebasan permanen dan sukses . Semoga Allah memungkinkan ini menjadi nyata. Hidup Afrika!” Sfa [][]
Presiden Fiji Puji Kontribusi Ahmadiyah
Volume IX, Nomor 2, Edisi Pebruari 2014 Internasional
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
11
Presiden Obama Kutuk Penganiayaan Terhadap Ahmadi di Pakistan
Amerika Serikat: Presi-den Amerika Serikat Barack Obama mengutuk pen-ganiayaan yang terus terjadi terhadap para Ahmadi di Paki-stan. Pernyataan itu disampai-kan Presiden Obama di acara National Prayer Breakfast di gedung White House, Wash-ington DC, pada Kamis (06/02/2014).
Dalam acara itu hadir para anggota legislatif, pejabat, para pemuka agama, dan to-koh-tokoh politik lainnya.
Dalam sambutannya, Presi-den Obama memfokuskan pada pentingnya kebebasan beragama, tidak hanya di Amerika, tetapi juga di selu-ruh dunia.
"Kami telah menjelaskan bahwa perdamaian abadi akan membutuhkan kebebasan beri-badah dan menggunakan tem-pat-tempat ibadah untuk se-mua agama," jelas Presiden Obama, "Baik mereka Muslim Ahmadiyah di Pakistan, atau-pun Baha'i di Iran, atau Kris-ten Koptik di Mesir." Presiden Obama mengatakan bahwa tidak ada masyarakat yang benar-benar bisa berhasil kecuali dengan menjamin hak-hak semua bangsa, termasuk agama minoritas.
"Ke depan, kami akan terus berdiri untuk kebebasan ber-agama di seluruh dunia. Dan itu termasuk juga, tentunya,
menentang segala bentuk pen-ghujatan dan penistaan agama, yang sering digunakan untuk menekan kelompok-kelompok minoritas," katanya.
"Dan di Suriah, memasti-kan tempat untuk semua orang , Alawi dan Sunni, Sy-iah dan Kristen," Presiden menambahkan.
Setiap Presiden Amerika, sejak Pesiden Dwight D. Ei-senhower, menghadiri Na-tional Prayer Breakfast ini se-jak awal diadakan tahun 1953, ini adalah kehadiran keenam Presiden Obama.
(Sumber: Ahmadiyya Times) Sfa [][]
Volume IX, Nomor 2, Edisi Pebruari 2014
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Internasional 12
Amerika Serikat: Harvard Law School, salah satu institusi yang paling bergengsi di bidang hukum, telah mempub-likasikan sebuah ayat Al-Qur’an Suci di pintu masuk perpustakaan fakultas yang menggambarkan sebagai salah satu ungkapan keadilan paling luar biasa dalam sejarah. Upaya itu dilakukan dalam rangka pameran yang berte-makan ‘The Words of Justice Exhibition’.
Penggalan Al-Quran Surah An-Nisa ayat 135 (atau 136 jika basmallah dimasukan se-bagai ayat pertama) telah di-
pamerkan tertempel di dinding yang menghadap pintu masuk utama fakultas, yang didedika-sikan sebagai ungkapan terbaik yang menyuarakan keadilan.
Ayat itu adalah: “Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang-orang yang men-jadi penegak keadilan dan jadi-lah saksi karena Allah Ta’ala walaupun bertentangan dengan dirimu sendiri atau ibu-bapak dan kaum kerabat. Baik ia orang kaya atau miskin, maka Allah Ta’ala lebih memper-hatikan kepada keduanya. Karena itu janganlah kamu menuruti hawa nafsu agar
kamu dapat berlaku adil. Dan, jika kamu menyembunyikan kebenaran atau mengelakkan diri, maka sesungguhnya Allah itu Maha Mengetahui segala sesuatu yang kamu kerjakan.”
Didirikan pada tahun 1817, Harvard adalah sekolah hukum tertua di Amerika Serikat yang masih beroperasi dan meru-pakan rumah bagi perpusta-kaan hukum akademis terbesar di dunia. Di antara alumninya adalah Presiden AS Barack Obama dan sejumlah wartawan yang berpengaruh, penulis, pemimpin media dan bisnis bahkan atlet profesional.
Menurut situs resminya, The Words of Justice exhibi-tion adalah kumpulan ungka-pan yang merupakan bukti dari keinginan umat manusia yang begitu kuat untuk mendapatkan keadilan dan kehormatan me-lalui hukum. “Kata-kata di dinding ini menegaskan bahwa gagasan mengenai keadilan begitu kuat dan tak ter-tahankan.”
Ada sekitar dua lusin kuti-pan dipamerkan di instalasi seni yang dibuat oleh Sekolah Hukum. Tiga diantaranya yang paling menonjol ditampilkan di pintu masuk instalasi seni, adalah kutipan dari Santa Agustinus, Al-Qur’an Suci, dan Magna Carta. Menurut Harvard Law School kutipan ini menggambarkan universali-tas konsep keadilan sepanjang waktu dan budaya.
(Sumber Ahmadiyya Times) Sfa [][]
Harvard Law School Akui Al‐Quran Sebagai Ungkapan
Keadilan yang Luar Biasa
Volume IX, Nomor 2, Edisi Pebruari 2014 Internasional
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
13
Australia: Jemaat Muslim A h m a d i y a h A u s t r a l i a memiliki rekam jejak panjang dan tak bisa dipungkiri dalam keikutsertaannya pada Clean Up Australia Day, dan tidak terkecuali pada tahun 2014 ini. Pria, wanita, anak-anak, dan orang tua turut ambil bagian dalam jumlah besar di komu-nitas lokal mereka masing-masing secara nasional dan membantu membersihkan lingkungan setempat.
Acara semacam in i memiliki arti khusus bagi Muslim Ahmadiyah karena Nabi Muhammad saw. pernah bersabda; “Kebersihan adalah sebagian dari iman.”
Konsep kebersihan sangat luas dalam Islam karena men-cakup kebersihan batin (spiritual) dan kebersihan luar (fisik). Keunggulan spiritual
pada umumnya memerlukan paling tidak kebersihan luar juga. Dengan demikian, Clean Up Australia Day adalah hari yang sangat tepat untuk mem-perlihatkan secara kolektif salah satu bagian dari iman yang biasanya tidak terlalu terlihat oleh orang lain. Ahmadi secara nasional benar-benar bertindak berdasarkan apa yang mereka katakan.
Arti penting dari kesem-patan ini diperkuat oleh fakta bahwa “Love for All Hatred for None” adalah motto yang diakui secara global dari Je-maat Muslim Ahmadiyah, dan ini adalah sesuatu yang juga meliputi lingkungan di mana kita tinggal.
Jika kita tidak mencintai dan peduli terhadap lingkun-gan yang kita tinggali, maka kita cenderung gagal dalam
menciptakan kecintaan dan kepedulian masyarakat di mana warga negara bisa men-jalani hidup mereka dalam keadaan damai dan makmur.
A n t u s i a s m e M u s l i m Ahmadiyah dalam acara Clean-Up Australia Day dapat dili-hat dengan fakta bahwa dalam situs www. cleanupaustrali-a d a y . o r g . a u , S e l a s a (25/02/2014) Empat dari posisi 5 besar jumlah relawan diduduki oleh Jemaat Muslim Ahmadiyah. Demikian juga, 3 dari 5 besar jumlah peng-galangan dana diduduki oleh Jamaah Muslim Ahmadiyah.
(Sumber: Ahmadiyya
Times) Sfa [][]
Clean Up Australia Day Ahmadiyah Mendominasi
Volume IX, Nomor 2, Edisi Pebruari 2014
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
14
Yerusalem: Amir Jemaat Ahmadiyah Kababir, Haifa Muhammad Sharif Odeh men-jadi salah satu delegasi terpilih untuk menyambut kedatangan Perdana Menteri Kanada, Stephen Harper ke Israel pada Minggu (19/01/2014).
Dalam kesempatan itu Mln. Sharif Odeh secara langsung meminta Perdana Menteri Ka-nada untuk bekerja bagi per-damaian di Tanah Suci, Jeru-salem.
Dalam kunjungannya PM Harper disertai 15 anggota parlemen, termasuk Menteri Luar Negeri John Baird, Menteri Perdagangan Interna-sional Ed Fast, dan Menteri Sumber Daya Alam Joe
Oliver. Selepas acara penyambutan
itu kepada para wartawan Mln. Sharif Odeh mengatakan, “Kami berpikir bahwa Per-dana Menteri Harper dapat membantu untuk mencapai perdamaian. Kami menghor-mati orang-orang Kanada dan pemerintahnya. Beliau mela-kukan pekerjaan yang sangat baik di Kanada dan kami ber-harap untuk keadilan yang sama bagi Timur Tengah.”
Jemaat Muslim Ahmadiyah telah tinggal di Palestina sejak tahun 1920-an, jauh sebelum negara Israel ada.
K o m u n i t a s M u s l i m Ahmadiyah berada di pusat Israel dan berbasis di Kababir,
Haifa, di mana Yahudi, Mus-lim dan Muslim Ahmadi Arab hidup bersama.
Jemaat Ahmadiyah mem-bangun mesjid pertamanya di Gunung Carmel pada tahun 1931 dan sebuah mesjid yang sangat besar pada tahun 1980-an. Mesjid utama yang dikenal sebagai Masjid Mahmud, den-gan dua menara putih berdiri dengan ketinggian 34 meter, mendominasi langit-langit saat matahari terbit dapat terlihat dari lingkungan perumahan di pegunungan dekatnya.
(Sumber: National Post
Canada, The Star Canada, Wikipedia dan Ahmadiyya
Times) Sfa [][]
Amir Jemaat Ahmadiyah Kababir Minta Perdana Menteri Kanada Bantu Perdamaian di Timur Tengah
PM Harper melihat kota Yerusalem di atas
bukit Kidron
Internasional
Volume IX, Nomor 2, Edisi Pebruari 2014
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
15
India: Asosiasi Penjual dan Penerbitan Buku India Selatan telah 37 tahun berhasil mengadakan pameran buku tahunan bernama Chennai Book Fair, dan sejak tahun 1990 Jemaat Ahmadiyah Chennai telah menjadi salah satu pesertanya.
Keikutsertaan Jemaat Ahmadiyah dalam pameran buku Chennai selama 25 tahun terakhir ini membuatnya ter-catat sebagai peserta dari kios dan penerbit Muslim terlama.
Chennai adalah nama baru dari kota Madras, ibu kota negara bagian Tamil Nadu di
India Selatan . Book Fair tahun ini
diselenggarakan di YMCA Grounds, Nandanam, Mount Road , Chennai dari tanggal 10 sampai 22 Januari 2014.
Sebanyak 750 kios yang didirikan oleh berbagai penerbit dan penjual buku terkemuka, pemerintah, dan b e r b a g a i o r g a n i s a s i keagamaan yang berasal dari negara-negara India Selatan.
Selama acara 13 hari, terlepas dari kios buku, ada program budaya dan berbagai lomba yang dilakukan setiap hari. Pameran menarik lebih
dari 200.000 pengunjung. Tujuh peserta dari kalangan Musl im yang berbeda berpartisipasi.
Kios Jemaat Ahmadiyah lebih terfokus memamerkan buku-buku tertentu, misalnya Life of Muhammad, The World Crisis and The Pathway to Peace, dan Al-Quran dalam banyak bahasa termasuk Tamil, Inggris, Telugu, Malayalam dan lain-lain.
Banyak penulis, pejabat pemerintah, politisi, wartawan dari berbagai media massa mengunjungi kios Jemaat Ahmadiyah.
Pada tahun ini jumlah Mus-lim non-Ahmadi dan para ulama mereka lebih banyak berkunjung ke kios Ahmadi-yah.
(Sumber: Ahmadiyya
Times) M. Naeem Ahmad, Sfa [][]
Chennai Book Fair 2014 Banyak Ulama Kunjungi Kios Ahmadiyah
Internasional
Volume IX, Nomor 2, Edisi Pebruari 2014
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Nasional 16
Jakarta: Yayasan Yap Thiam Hien menganu-gerahkan kepada Prof. Drs. Muhammad Dawam Rahardjo penerima Yap Thiam Award 2013. Dawam dinilai dalam jangka panjang konsisten memperjuangkan kesetaraan d a n P l u r a l i s m e s e r t a melindungi kaum minoritas.
"Dawam Rahardjo dalam jangka 10 tahun terus mem-perjuangkan kesetaraan dalam perbedaan. Ia konsisten melindungi kaum minoritas," kata Dina Octaviana, Koordi-nator Research dan Sosial Me-dia Yap Thiam Hien Founda-tion, Senin (27/01/2014).
Tema kali ini adalah "Meneguhkan Kebersamaan
dalam Keberagaman" dengan Dewan Juri Yap Thiam Hien Award (YTHA) terdiri atas Saparinah Sadli, Siti Musdah Mulia, Todung Mulya Lubis, Makarim Wibisono, Harkris-tuti Harkrisnowo, Djohan Ef-fendi, Maria Hartiningsih dan Wahyu Muryadi.
Menurut Dina, dewan juri sebelumnya memilih terhadap 24 orang sebagai nominator peraih Yap Thiam Award 2013. Kemudian dewan juri menentukan menjadi tujuh nominator dan seterusnya menjadi dua nominator. Hingga akhirnya dewan juri menentukan Dawan Rahardjo sebagai nominator terpilih.
"Jadi dengan kebersamaan
dalam keberagaman itu nilai spirit yang diperjuangkan Dawam selaras dengan per-juangan mendiang Yap Thiam Hien," ujarnya.
Yayasan Yap Thiam Hien menilai penganugerahan pada 2013 ini menjadi tahun penting karena bertepatan den-gan Peringatan 100 Tahun Yap Thiam Hien (1913-2013). Yayasan menyadari perlu adanya upaya yang lebih aktif untuk merefleksikan apa saja yang menjadi pengalaman in-telektual yang ditemukan dalam diri Yap Thiam Hien.
Langkah itu dimaksudkan untuk mengangkat nilai-nilai dalam diri Yap Thiam Hien dalam upaya-upaya perjuan-gan keadilan dan HAM, khususnya bagi perkembangan sosial politik di Indonesia.
Pada malam puncak, Kamis m a l a m m e n d a t a n g (30/1/2014), Yayasan Yap Thiam Hien bekerjasama den-gan Saung Angklung Udjo (SAU) melakukan simbolisasi penyelarasan upaya-upaya penegakan keadilan dan HAM yang akan dilakukan secara bersama-sama menjelang Pemilu 2014 mendatang.
Sebelumnya Yayasan Yap Thiam Hien menganu-gerahkan Yap Thiam Award kepada Majalah Tempo (2012), Prof. Soetandjo Wign-josoebroto (2011), dan As-mara Nababan (2010).
(Sumber: www.erabaru.net) [][]
Dawam Rahardjo Penerima Yap Thiam Award 2013
Volume IX, Nomor 2, Edisi Pebruari 2014 Nasional
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
17
Jakarta: Sikap Menteri Agama(Menag) Suryadharma Ali yang turut meminta Ahmadiyah dibubarkan dinilai sebagai bentuk ketakutannya, termasuk Pemerin‐tah Indonesia, terhadap Arab Saudi. Pemerintah dinilai takut kepentingannya, terutama di bidang ekonomi, dicabut oleh Kerajaan Arab Saudi.
Cendekiawan muslim Dawam Rahardjo mengatakan, terdapat dua faktor yang menyebabkan pemerintah selama ini membiar‐kan intoleransi berkembang di Indonesia terutama ketika bersi‐kap soal Ahmadiyah. Faktor per‐tama, kata Dawam, pemerintah dalam hal ini menteri agama takut terhadap Majelis Ulama Indone‐sia.
Majelis Ulama telah menge‐luarkan fatwa bahwa Ahmadiyah merupakan ajaran yang sesat se‐
hingga tidak bisa dikategorikan sebagai salah satu aliran dalam Islam. Namun, Dawan menyesal‐kan sikap pemerintah yang tunduk terhadap Majelis Ulama yang, menurutnya, tidak mencerminkan pandangan umat Islam di Indone‐sia.
Menurut Dawam, siapa dan pihak mana pun tidak berhak menilai suatu kelompok memiliki ajaran sesat. "Manusia tidak ber‐hak, termasuk orang Islam, terma‐suk Majelis Ulama Indonesia. Mereka tidak berhak menuduh satu aliran itu sesat. Aliran apa pun juga. Hanya Tuhan yang ber‐hak menilai itu," kata Dawam.
Sedangkan faktor kedua, lanjut Dawam, menteri agama tunduk terhadap Kerajaan Arab Saudi karena khawatir mengganggu pel‐bagai bantuan yang selama ini diberikan ke Indonesia. "Misalnya,
(kepentingan) soal haji, bantuan ekonomi dan bantuan di bidang pendidikan," kata Dawam yang mantan ketua tim penasehat Pre‐siden BJ Habibie itu kepada SH di Jakarta, Kamis (30/1).
Saat ini, kata Dawam, terdapat persaingan dominasi dan penga‐ruh yang sangat kencang antara Kekhalifahan Arab Saudi dengan Kekhalifahan Ahmadiyah yang berpusat di London, Inggris. Per‐saingan itu, lanjut dia, kemudian berdampak ke banyak negara ter‐masuk di Indonesia.
Pendapat itu, kata Dawan, berdasarkan penelitian tesis yang dilakukan Fajar Nugroho, seorang warga Indonesia yang merekam dokumen‐dokumen milik badan intelijen negara.
Dawam menjelaskan, peneli‐tian tesis itu menyimpulkan bahwa konflik di Indonesia banyak dipengaruhi oleh unsur‐unsur politik internasional. "Jadi soal Ahmadiyah itu sebenarnya per‐soalan politik," kata Dawam yang belum lama ini menerima penghargaan Yap Thiam Hien 2013‐‐sebuah penghargaan ber‐gengsi bidang HAM di Indonesia.
(Sumber : Sinar Harapan) [][]
Dawam: Menag Serang Ahmadiyah karena Takut Arab Saudi
Raisuttabligh JAI Mln. Sayuti Aziz memberikan pidato dalam pembukaan Jalsah Salanah Jemaat Ahmadiyah Wilayah Priangan Barat di sebuah gedung pertemuan di Cimahi, Bandung pada Sabtu dan Minggu (25‐26/01/2014). [][]
Volume IX, Nomor 2, Edisi Pebruari 2014
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Nasional 18
Kuningan: Pecinta Alam Jaga Buana Manislor, yang terdiri dari para Khuddam Je-maat Ahmadiyah Manislor, ikut serta dalam mensuk-seskan program penyelamatan lingkungan dari Pemerintah Daerah Kuningan. Pada hari Minggu (15/12/2013), mereka mengadakan penanaman ber-bagai jenis pohon bambu di Kebun Raya Kuningan.
Pemerintah Kuningan yang berrencana akan menjadikan Kuningan sebagai Daerah Konservasi Lingkungan memiliki niat untuk menjadi-kan Kebun Raya Kuningan yang berada di Desa Padabe-unghar Kec. Pasawahan seba-gai ikon Kabupaten Kuningan. Kebun raya itu dikhusus untuk ditanami berbagai jenis pohon bambu yang berasal dari ber-bagai daerah di Indonesia. Hal
itu dipilih karena lokasi kebun raya tersebut berada di daerah yang memiliki kontur tanah yang miring, sehingga hanya jenis pohon berakar kuat, seperti bambu, yang cocok ditanam di sana.
Menuju Kebun Raya Kuningan, anggota Jaga Buana Manislor menggunakan puluhan sepeda motor dan kendaraan roda empat. Dibu-tuhkan waktu lebih dari satu jam dari Kota Kuningan menuju lokasi. Lamanya waktu tempuh disebabkan karena lokasi berada lumayan jauh dan harus melalui jalan yang sebagian besarnya rusak.
Sementara itu, Kepala Pengelola Kebun Raya Kunin-gan Maryoto mengatakan bahwa dirinya merasa berter-ima kasih kepada Pecinta Alam Jaga Buana Manislor
yang selalu siap apabila di-mintai bantuan. Menurutnya Jaga Buana Manislor sangat berperan penting dalam proses pembangunan Kebun Raya Kuningan seperti misalnya memberikan bibit pohon, membantu memberikan pu-puk, dan juga mengamankan agar di wilayah tidak terjadi kebakaran.
Maryoto menambahkan, pembangunan kebun raya ini merupakan salah satu program yang sangat besar sehingga diharapkan semua elemen yang ada di Kabupaten Kunin-gan mendukung proses pem-bangunan Kebun Raya Kunin-gan. Sfa [][]
Pecinta Alam Jaga Buana Manislor
Tanam Bambu di Kebun Raya
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Bogor: Hujan rintik‐rintik menyiram Kebun "Gulshan‐e‐Tova" pada pagi menjelang siang di hari Rabu (22/01) itu. Dua orang tukang kayu terlihat berteduh di bawah atap rumbia Griya Bambu "DAAR EL‐JUMAAN" Ke‐mang, Bogor. Suara air hu‐jan yang mengenai dedau‐nan menciptakan irama tertentu. Bunyi kicauan burung‐burung liar bersa‐hutan riang di sela ranting pepohonan Jabon yang rimbun.
Sementara itu sang mentari tampak malu‐malu mulai menyembulkan si‐narnya dari balik awan ge‐mawan. Udara yang tadinya lembab mulai berubah menjadi hangat. "Nah, kalau ada matahari berarti cuaca akan cerah," kata Mang Awing girang. Salah satu tukang senior dari UD "Istana Bambu" Jampang ini melanjutkan,
"Tidak lama lagi juga gerimis akan berhenti."
Benar saja, tidak sampai tiga menit, rintik hujan mu‐lai hilang. Sinar terik sang surya mengusir dinginnya udara. Kedua tukang itu kembali bekerja menyele‐saikan tugasnya. Mang Aw‐ing memperbaiki atap "Payung Ilalang" sedangkan Mas Jarwo membenahi atap gazebo.
Usia atap gazebo dan payung ilalang yang sudah mendekati satu tahun setengah menyebabkannya menjadi semakin lapuk. Ini juga diakibatkan oleh panasnya musim kemarau ditambah hujan yang be‐berapa bulan ini menggu‐yur atap ilalang. Perubahan yang drastis dari panas ke dingin menjadikan atap daun ilalang semakin lem‐bab dan cepat membusuk serta disana‐disini mulai bermunculan jamur kecil berwarna putih.
Semua perbaikan ini tidak terlepas dari rencana pembukaan kursus jurnal‐istik yang disebut "Kelas Penulis Pelangi", disingkat KPP. Kursus ini rencananya akan diselenggarakan se‐lama beberapa kali perte‐muan pada bulan Februari 2014 di Griya Bambu "DAAR EL‐JUMAAN" Ke‐mang, Bogor. Beberapa pihak yang dihubungi su‐dah menyatakan kesia‐pannya untuk berpartisi‐pasi, baik dari pengisi ma‐teri maupun peserta itu sendiri.
Kris Hidayat adalah salah satunya. Wartawan m e d i a o n l i n e "satuharapan.com" ini an‐tusias menyambutnya. Bahkan, nama "Kelas Penu‐lis Pelangi" alias KPP juga adalah gagasannya. "Ini merepresentasikan peser‐tanya yang akan berasal dari berbagai komunitas lintas‐iman di Bogor," salah satu aktifis media GKI Yas‐min yang juga Sekretaris Perkumpulan 6211 ini memberikan alasannya.
Bahkan, tidak segan‐segan dia juga menuang‐kan gagasan tersebut me‐lalui Group WhatsApp (WA) yang diberi nama sama, "Kelas Penulis Pelangi". Group ini beranggotakan
tokoh agama dan aktifis lintas‐iman di Bogor dan luar Bogor yang konsen terhadap kebebasan ber‐agama melalui tulisan yang bertema keragaman. Salah satu anggotanya adalah Alex Junaidi dari Yayasan SEJUK (Serikat Jurnalis un‐tuk Keragaman).
Untuk peserta kursus "Kelas Penulis Pe‐langi" (KPP) sendiri, be‐berapa komunitas di Bogor juga sudah menyatakan kesanggupannya untuk ikut serta. Di antaranya adalah Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ko‐misariat STAINU Jakarta Kampus B di Hambulu. Se‐lain itu, Jaringan GUS‐DURian Kab. Bogor juga minta dilibatkan. Dan, tentu saja staf redaksi Bul‐letin di internal Jemaat semisal Bulletin Forum Ka‐jian Ilmu Perbandingan Agama (FKIPA) "Al‐Mu'azziy" dan Bulletin "Bisyarat" Jamiah Ahmadi‐yah Indonesia juga Bulletin "Al‐Nashr" Jemaat Ahmadi‐yah Kemang.
Tentu saja, semua per‐siapan ke arah sana sudah mulai dilakukan. Perbaikan atap ilalang untuk gazebo dan 'payung ilalang' itupun akhirnya bisa rampung menjelang Ashar. Beberapa perbaikan kecil lainnya juga dilakukan setelahnya, ter‐masuk tangga dan pagar bambu pembatas di dalam kebun. Semoga semua per‐siapan awal ini dapat men‐jadikan acara terlaksana dengan lancar. RAM [][]
Volume IX, Nomor 2, Edisi Pebruari 2014 Nasional 19
Daar el‐Jumaan
Adakan Kelas Jurnalistik
Volume IX, Nomor 2, Edisi Pebruari 2014
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Nasional 20
Sorong-Papua Barat Daya: Tanggal 13 Mei 2013, hari terahir Mln. Umar Falahuddin melihat pulau Jawa. Hari itu, ia bersama istri, yang baru dinikahi seminggu sebelum-nya, terbang ke Papua untuk menunaikan tugas sebagai Mubaligh Jemaat Ahmadiyah.
Keesokan harinya, ia sam-pai di bandara Sorong dan dis-ambut Mln. Teguh Nasir Ahmad bersama seorang An-shar dari Merauke yang sudah lama tinggal di Sorong.
Awal menginjakkan kaki di Pulau Kepala Burung (Papua) ia dibuat heran. Papua yang tergambar dalam pikirannya adalah sebagai pulau yang ma-sih terbelakang dan sangat mengerikan. Namun ternyata kenyataannya tidak begitu.
Sorong adalah kota yang indah dan ramai, suasana seperti itu dirasakannya seperti Jakarta. Jalan-jalan su-
dah ramai dengan toko-toko besar, mal-mal terlihat menju-lang tinggi menghiasi kota Sorong. Penduduk asli Papua yang selama ini ia anggap san-gar dan seram ternyata mereka sangat baik dan murah senyum.
Sorong dipenuhi bangunan-bangunan gereja. Banyak gereja besar dibangun di sana. Melihat pemandangan itu terkesan bahwa Sorong adalah kota Kristen. Kesan ini se-makin kuat manakala melihat rumah-rumah penduduk yang di pintu-pintunya terpasang kayu-kayu salib. Ternyata 90% warga kota Sorong adalah pemeluk agama Kris-ten.
Kenyataan bahwa mayo-ritas penduduk Sorong Kristen memunculkan pikiran bahwa upaya tabligh di sana pastilah sangat sulit. Namun jiwa pengkhidmatan terhadap Islam
dan Jemaat Ahmadiyah yang ada dalam diri Mln. Umar menguatkan hatinya.
Tiga bulan berlalu. Selama itu Mln. Umar berusaha mem-pelajari lingkungan dan ber-sosialisai dengan masyarakat setempat. Di Sorong tidak hanya warga pribumi, para pendatang yang berasal dari daerah lain Indonesia, seperti dari Jawa, Makasar, Bugis, Ambon dan lain sebagainya juga ada. Hal itu membuat pola pergaulan di sana cukup komplek dan butuh banyak waktu untuk mendalaminya.
Mln. Umar Falahuddin yang memiliki keahlian di bidang pengobatan Homeo-phaty. Ia memanfaatkan keahl-iannya itu untuk mengkhid-mati masyarakat sekitar. Ban-yak warga yang mendapat per-tolongannya dan sembuh dari sakitnya. Hal itu membuat Mln. Umar bisa lebih dekat lagi menjalin pertemanan den-gan warga.
Seiring berjalannya waktu, ia mendapat kepercayaan dari warga untuk mengajar ilmu agama Islam kepada anak-anak Muslim di salah satu mesjid. Dilihat hasilnya posi-tif, selanjutnya ia pun diminta untuk mengisi ceramah di pengajian kaum bapak dan ibu secara bergiliran rutin setiap minggu.
Alhamdullilah pengajaran ilmu agama oleh Mln. Umar membuat warga puas. Ilmu agama yang diberikan Mln.
Pengkhidmatan di Pulau Kepala Burung
Volume IX, Nomor 2, Edisi Pebruari 2014 Nasional
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
21 Umar bersumber pada Terje-maahan Tafsir Singkat Al-Quran, Malfuzat, Filsafat Ajaran Islam dan buku-buku terbitan lainnya.
Disamping memberikan pengajaran ilmu agama Islam, ia pun membuka kursus Ba-hasa Inggris khusus untuk anak-anak di lingkungan rumah tinggalnya. Setiap hari Minggu sore ba’da Ashar ia
mengajar bahasa Inggris kepada 10 sampai 15 orang anak.
Untuk meningkatkan minat belajar ilmu agama Islam anak-anak, Mln. Umar Falahuddin bersama Mubaligh Wilayah Papua Barat Daya Mln. Teguh Nasir Ahmad mengadakan acara hiburan yang sudah diadakan sebanyak dua kali. Acara hiburan itu berupa
kegiatan aneka perlombaan hiburan dan keislaman.
Sejauh ini kegiatan peng-khidmatan terhadap warga So-rong, Papua Barat Daya oleh Mln. Umar mendapat tangga-pan positif. Ia berharap apa yang dilakukannya mendapat ganjaran dari Allah Ta’ala dan berdampak kepada kemajuan perkembangan agama Islam di sana. Sfa [][]
B i m a - N T T : P a r a d o merupakan sebuah kecamatan di atas gunung di Kabupaten Bima. Berdasarkan kisah masyarakat setempat, kata ‘parado’ berasal dari kata paradise atau dalam bahasa Arab-nya; firdaus, yang artinya surga. Konon yang memberikan nama parado adalah penjajah Belanda yang sangat kagum akan keindahan dan kesejukan alamnya, serta hasil buminya yang melimpah ruah, khususnya madu.
Sehingga sangatlah cocok tempat ini dinamai paradise. Tapi karena lidah penduduk setempat susah menyebut kata paradise, maka jadilah kata parado.
Dalam Perkembangan Islam Ahmadiyah di bumi Parado ini, bermula dari Drh Anwar Saleh (Sek. PMB PB JAI) yang sewaktu muda kuliah di IPB Bogor, mendengar kabar bahwa Imam Mahdi telah datang. Setelah ditelusuri dan
mempelajarinya akhirnya beliau masuk Jemaat Imam Mahdi ini. Jadi beliaulah Ahmadi Awwalin dari Tanah Bima.
Paradorato berdiri menjadi cabang Jemaat Ahmadiyah dengan nomor 198. Telah banyak Mubaligh yang bertugas di sini, antara lain: Mln Masykur Ahmadi, Mln. Abidin Rigai, dan Mln. Hasan Basri (Raisuttabligh Jemaat Ahmadiyah Singapura). Sekarang Mubaligh yang bertugas di Paradorato adalah Mln. Rafik Ahmad.
P a d a h a r i S a b t u ( 0 8 / 0 2 / 2 0 1 4 ) , J e m a a t Ahmadiyah Paradorato men-gadakan kegiatan Kelas Ta’limul Quran. Poin utama yang disampaikan oleh Mln. Rafik Ahmad dalam acara itu adalah tentang ‘Kecintaan kepada Allah Ta’ala hanya d a p a t d i r a i h d e n g a n mengikuti Hadhrat Rasulullah Muhammad saw.’
Acara Ta’limul Quran itu sendiri merupakan bagian dari rangkaian acara lainnya, yaitu pemilihan wakil Syuro dan Shalat Tahajud berjamaah. Sfa [][]
Ahmadiyah di Tanah Surga
Volume IX, Nomor 2, Edisi Pebruari 2014
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Nasional 22 Kapuas‐Kalteng: Di
bawah koordinator pelaksana Mln. Abdul Ghofur, untuk per‐tama kalinya Jemaat Ahmadi‐yah Lamunti, Kec. Mantangai Kab. Kapuas, Kalimantan Ten‐gah mengadakan donor darah secara mandiri pada hari Minggu (24/11/2013). Tercatat ada 30 orang yang mendaftar‐kan diri, namun hanya 19 orang yang darahnya bisa diambil oleh petugas donor darah yang berasal dari UTD RSUD dr.H. Soemarno Sosroat‐modjo Kuala Kapuas. [][]
Garut: “Amir Jerman sedang menuju kesini,” kata Nazim Ansharullah wilayah Garut Kurnia Wardi. Seketika obrolan para Khuddam di mesjid Nasir, Garut sore itu berhenti.
Jemaat Ahmadiyah Garut secara dadakan kedatangan seorang tamu agung Abdullah Uwe Wagishauser. Dengan sigap seluruh anggota Khuddam, serta Ansharullah yang berada di mesjid menyambut Amir Jerman, yang dikenal dengan topi khasnya itu.
A b d u l l a h U w e W a g i s h a u s e r l a n g s u n g memimpin shalat Magrib yang diteruskan dengan sesi tanya-jawab yang dipandu oleh Mln. Munirul Islam, Shd. Cukup banyak yang disampaikannya di sela waktu menunggu shalat Isya tersebut. Beliau kagum
dengan Indonesia di mana ia bisa mendengarkan suara a d z a n y a n g b e b a s dikumandangkan. Dan merasa senang melihat cukup banyak Jamaah yang hadir saat shalat di mesjid Nasir.
Ia menyampaikan bahwa mesjid harus selalu diisi terutama oleh anak-anak muda Jemaat. Ia juga menyampaikan bahwa hubungan baik dengan m a s a y a r a k a t h a r u s dipertahankan. “Sampaikan keagungan wujud Rasulullah saw. kepada setiap orang, tonjolkan persamaan Jemaat Ahmadiyah dengan umat Islam lainnya. Inilah yang menjadi kunci kemajuan di Jemaat Jerman,” katanya.
Satu hal yang tidak pernah disangka adalah pertemuan ba’da Magrib itu bukanlah satu-satunya kesempatan bagi A h m a d i G a r u t u n t u k
berbincang dengan beliau. Di akhir sesi tanya jawab ia mengatakan hendak hiking besaok. Mln. Munirul Islam menyampaikan, siapa saja yang hendak ikut, ikutlah besok menemani beliau. Akhirnya 5 orang Khuddam termasuk 2 Muball igh pembina di daerah Garut beserta beberapa orang Anshar memutuskan ikut menemani beliau hiking.
Pukul 06.00 para Ahmadi Garut sudah menjemput beliau di hotel tempat menginap dan memulai perjalanan ke kaki Gunung Guntur. Tujuannya adalah Curug Citiis. Tadinya mereka kira ini adalah pemanasan, karena tujuan utamanya adalah menjelajahi Gunung Papandayan. Ternyata jalur yang dipilih adalah jalur yang cukup menguras tenaga. Jalan yang dilalui cukup terjal
Hiking Bersama Amir Jerman
Volume IX, Nomor 2, Edisi Pebruari 2014
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
23 di ujungnya.
Yang luar biasa, diusianya saat ini yang genap 64 tahun, justru beliau terlihat yang paling bersemangat. Tidak terlihat usianya menjadi halangan. Bahkan beliau lah yang paling tangguh dari semua yang ikut mendaki saat itu.
Namun ada yang sangat disayangkan, yaitu banyaknya sampah yang berterbaran di jalur yang dilewati . “Khuddam harus ke sini dan membersihkan tempat ini,” kata beliau.
Satu jam setengah waktu dihabiskan untuk mendaki sampai ke Curug Citiis. Dan segarnya air terjun itu cukup untuk mengobati rasa lelah.
S e t e l a h b e r i s t i r a h a t sejenak, mereka kembali ke hotel. Sungguh menakjubkan, Amir Jerman menuruni kaki Gunung Guntur dengan berlari.
Setelah sarapan dan menghilangkan lelah dengan merendam kaki di air panas, pukul 11.00 beliau pun melanjutkan perjalanan ke Gunung Papandayan, salah satu Gunung Vulkanis aktif yang juga menjadi ikon
Kabupaten Garut. Hujan gerimis tidak
menghalangi mereka dalam menjelajahi gunung dengan kawah belerang yang cukup luas ini. Kali ini hanya 5 Khuddam yang menemani beliau sedangkan para Anshar sudah K.O., dan memilih menunggu di bawah.
Awalnya yang akan dituju adalah taman Edelweis di salah satu puncak Gunung Papandayan, tapi setelah melewati daerah kawah yang menakjubkan beliau mengajak kami untuk menelusuri kawah-kawah tersebut. Di sinilah yang membuat para Khuddam Garut itu semakin kagum kepada beliau. Tadinya mereka yang akan menjadi pemandu Abdullah Uwe Wagishauser, tapi ternyata malah beliau yang banyak menjelaskan seakan-akan beliau sudah pernah mendaki gunung Papandayan ini sebelumnya.
Beliau mengatakan pernah bersama Khuddam Prancis mendaki Mount Blanc, salah satu gunung tertinggi di Eropa dengan perjalanan selama 3 hari. Beliau salut dengan para K h u d d a m y a n g b i s a
menemaninya hingga akhir, walau dengan susah payah. Pengalaman bel iau d i Malaysia, hanya seorang Athfal saja yang sanggup menemani beliau hingga akhir hiking.
S e b u a h p e n g a l a m a n berharga bagi para Ahmadi Garut bisa menemani salah satu Amir yang paling sering muncul di MTA ini. Banyak sekali pelajaran yang diterima mengenai semangat, kecintaan k e p a d a J e ma a t , s e r t a kedisiplinan yang akhirnya membawa beliau sebagai Amir tersukses di Jemaat Ahmadiyah Jerman.
Beliau pun menghimbau para Khuddam agar turun ke jalan, buat kegiatan sosial, bersihkan jalanan. Ini akan menjadi tabligh yang sangat efektif yang dapat dilakukan oleh anggota Khuddam. Beliau juga berpesan kepada kami agar mengajak Khuddam yang lainnya mengadakan acara seperti ini, hiking lagi ke Papandayan dan tulis ‘Love For All Hatred For None’ dengan menyusun bebatuan yang ada di sana. Danke Amir Sahib. Syihab Ahmad [][]
Volume IX, Nomor 2, Edisi Pebruari 2014
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
24
Dialog antara Amir Jemaat Jerman Abdullah Uwe Wagishauser dengan para Ahmadi Markaz di mesjid An Nashr Kemang Bogor, pada hari Jum’at (07/02/2014). Dalam dialog yang diterjemakan oleh Mln. Komaruddin itu, Amir Jerman mengaku kedatangannya ke Indonesia yang utamanya adalah melakukan studi banding tentang Jamiah Ahmadiyah. Ia pun merasa kagum atas kemajuan Jemaat Ahmadiyah Indonesia. Sfa [][]