3.4.5. PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN MESJID RAYA …

21
Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh merupakan masjid yang memiliki lembaran sejarah yang panjang, yang kini memiliki status sebagai Masjid Provinsi yang berada di jantung Aceh. Nama Masjid Raya Baiturrahman ini berasal dari pada saat pertamakali dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1022 Hijriah/1612 Masehi. Uraian ringkas mengenai sejarah adalah sebagai berikut: 3.4.5. PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN MESJID RAYA BANDA ACEH | BAB TIGA CAPAIAN PEMBANGUNAN ACEH | | KINERJA EMPAT TAHUN PEMERINTAH ACEH | 2013-2016 138 | BAB TIGA CAPAIAN PEMBANGUNAN ACEH |

Transcript of 3.4.5. PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN MESJID RAYA …

Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh merupakan masjid yang memiliki lembaran sejarah yang panjang, yang kini memiliki status sebagai Masjid Provinsi yang berada di jantung Aceh. Nama Masjid Raya Baiturrahman ini

berasal dari pada saat pertamakali dibangun

oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1022

Hijriah/1612 Masehi. Uraian ringkas mengenai

sejarah adalah sebagai berikut:

3.4.5. PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN MESJID RAYA BANDA ACEH

| BAB TIGA CAPAIAN PEMBANGUNAN ACEH |

| KINERJA EMPAT TAHUN PEMERINTAH ACEH | 2013-2016138

| BAB TIGA CAPAIAN PEMBANGUNAN ACEH |

Masjid yang pertama kali dibangun tersebut, telah terbakar habis pada agresi Belanda ke-dua di bulan Shafar 1290 Hijriah/April 1873 Masehi, dimana dalam peristiwa tersebut tewas Mayjen Khohler yang kemudian diabadikan tempat tertembaknya pada sebuah monumen kecil dibawah pohon Ketapang/Geulumpang dekat pintu masuk sebelah utara masjid.

Tahun 1935 Masehi, Masjid Raya Baiturrahman ini diperluas pada bagian sayap kanan dan kirinya dengan tambahan 2 (dua) kubah. Selanjutnya pada tahun 1975 Masehi dilakukan perluasan perluasan kembali. Perluasan kali ini juga menambah 2 (dua) kubah lagi dan 2 (dua) buah menara sebelah utara dan selatan. Selesainya perluasan tersebut, sehingga Masjid Raya Baiturrahman mempunyai 5 (lima) buah kubah dan 2 (dua) buah menara.

Pada waktu terjadinya gempa bumi dan tsunami (26 Desember 2004) yang menghancurkan sebagian wilayah Aceh, masjid ini selamat tanpa kerusakan yang berarti dan banyak warga kota Banda Aceh yang berlindung dan selamat di sini

Setelah terbakar 4 (empat) tahun, pada pertengahan bulan Shafar 1294 H/Maret

1877 M, maka tepat pada hari Kamis 13 Syawal 1296 Hijriah/9 Oktober 1879

Masehi dilaksanakan pembangunan kembali dengan peletakan batu

pertamanya yang diwakili oleh Teungku Qadhi Malikul Adil atas perintah oleh

Jenderal Mayor Vander selaku Gubernur Militer Aceh pada waktu itu. Masjid

Raya Baiturrahman ini selesai dibangun kembali pada tahun 1299 Hijriyah

dengan dengan kubahnya hanya sebuah saja. Keputusan pembangunan kembali

masjid ini diambil karena berdasarkan kesimpulan bahwa pembangunan ini

sangat besar pengaruhnya bagi rakyat Aceh yang 100 (seratus) persen beragama

Islam pada masa itu.

Pada tahun 1991 Masehi, dimasa Gubernur Ibrahim Hasan dilakukan

perluasan kembali yang meliputi, halaman depan dan belakang serta

bangunan masjidnya itu sendiri. Bagian masjid yang diperluas, meliputi

penambahan 2 (dua) kubah, lantai tempat salat, perpustakaan, ruang tamu,

perkantoran, aula dan tempat wuduk, dan 6 (enam) kelas madrasah. Sedangkan

perluasan pada bagian halaman masjid meliputi, taman dan tempat parkir serta 1 (satu) buah menara utama dan 2 (dua)

buah minaret.

Saat ini masjid Raya Baiturrahman, ini juga dijadikan salah satu pusat

kawasan Syariat Islam sekaligus manjadi objek tujuan wisata religius bagi para

wisatawan dalam negeri maupun luar negeri..

01

02

03

04

05

06

| KINERJA EMPAT TAHUN PEMERINTAH ACEH | 2013-2016 139

| BAB TIGA CAPAIAN PEMBANGUNAN ACEH |

Berdasarkan uraian tersebut, maka Pemerintah Aceh mewacanakan pengembangan kawasan Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan disamping untuk menciptakan kenyaman beribadah seperti di Masjid Nabawi Madinah, juga untuk menambah keindahan, sekaligus menjadi daya tarik bagi kunjungan wisata yang bersifat religious.

Jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk keperluan dimaksud diperkirakan tersebut diperkirakan mencapai 1,4 Triliun Rupiah. Untuk kegiatan pembangunan jangka pendek, dibutuhkan dana Rp 344,845 Milyar dan untuk jangka panjang Rp 1,1 Triliun. Perluasan dan pengembangan Kawasan Masjid Raya Baiturrahman, tidak mengubah kondisi fisik masjid yang ada sekarang, karena hanya bertujuan untuk menambah kapasitas dan kenyamaman para jamaah dalam beribadah serta menjadikan Masjid Raya Baiturrahman menjadi ikon Internasional bernuansa Masjid Nabawi. Daya tampung Masjid Raya Baiturrahman setelah seluruh pekerjaan pelebaran halaman dan

pembangunan fasilitas lainnya tuntas, diperkirakan dapat mencapai 15.000 orang jamaah. Artinya, meningkat 115 (seratus lima belas) persen dari saat ini yang hanya menampung sekitar 7.000 (tujuh ribu) orang.

Kegiatan untuk jangka pendek meliputi persiapan pekerjaan yang diperkirakan memerlukan butuh dana sebesar Rp 2,175 , pekerjaan struktur Rp 163,298 Milyar, pekerjaan arsitektur Rp 125,199 Milyar, pekerjaan elektrikal Rp 12,651 Milyar, pekerjaan mekanikal Rp 5,714 Milyar, pekerjaan landscape Rp 3,206 Milyar, dan pekerjaan nonstruktural Rp 1,249 Milyar. Kegiatan jangka pendek ini ditargetkan selesai pada bulan Mei 2017, yaitu pengadaan dan pemasangan 12 (dua belas) unit payung elektrik, pembuatan basement tempat parkir kenderaan roda 2 (dua) dan roda 4 (empat), pembangunan tempat wudhu’, dan perbaikan beberapa bagian interior bangunan masjid.

Sementara itu untuk jangka panjang, kegiatan yang akan dilakukan adalah pembebasan lahan serta pembangunan sampai ke tepi Krueng Aceh. Pengembangan sisi barat

masjid diperkirakan akan membutuhkan anggaran sebesar Rp 83,60 Milyar dengan pembangunan fisik sebesar Rp 122,375 Milyar. Sisi selatan akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 56,129 Milyar dan pembangunan fisik Rp 133,643 Milyar. Sisi utara dibutuhkan dana Rp 201,1692 Milyar dan biaya pembangunan fisik Rp 13 Milyar. Sisi timur memerlukan dana Rp 105,022 Milyar dan pembangunan fisik Rp 35,643 Milyar. Selain itu, itu juga diperlukan dana untuk pembangunan dalam lingkungan masjid sebesar Rp 344,845 Milyar dan biaya supervisi Rp 4,5 Milyar, sehingga secara total anggaran yang harus disediakan untuk jangka panjang mencapai Rp 1,1 Trilyun.

Sedangkan fasilitas yang tersedia jika seluruh pekerjaan selesai, diantaranya klinik, rumah imam dan marbot, Tempat Pengajian Al-Quran (TPA) dan Hafiz Quran, taman azar, Madrasah A’liah, toko, plaza internal sekolah, pintu gerbang, ramp masuk ke parkir mobil, ramp masuk pakir sepeda motor, tangga basement, payung besar, stasiun TV dan radio Baiturrahman, parkir bus, hotel, convention center, open space dan pedestrian.

| BAB TIGA CAPAIAN PEMBANGUNAN ACEH |

| KINERJA EMPAT TAHUN PEMERINTAH ACEH | 2013-2016140

Sebagai daerah berada paling ujung barat Indonesia, Aceh memiliki posisi yang sangat strategis dalam konteks kemaritiman. Hal ini karena wilayah Aceh berada diantara Selat Malaka di sebelah Utara dan Timur, Samudera

Hindia di sebelah Barat dan Selatan, dan Laut Andaman di sebelah Barat Laut dari kawasan Sabang. Selat Malaka merupakan jalur transportasi laut internasional yang sangat padat, dan pemanfaatan sumber daya perikanannya telah maksimal (over fishing). Sedangkan Samudera Hindia, tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanannya masih belum optimal (under fishing). Selanjutnya Laut Andaman di sebelah utara dari Kawasan Sabang memiliki potensi perikanan yang cukup tinggi sehingga masih banyak dijumpai populasi ikan pelagik, baik berukuran kecil, sedang, maupun besar (cakalang dan tuna). Fenomena tersebut tentunya sangat menunjang aktivitas masyarakat di wilayah pesisir.

Pasca bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Aceh pada tanggal 26 Desember 2004, telah

3.4.6. PELABUHAN PERIKANAN LAMPULO

Terdapat 2 (dua) kategori kegiatan yang diperkirakan akan terlayani melalui PPS tersebut, diantaranya: 1. Aktivitas Laut : operasional penangkapan ikan (tonase kapal <

30 GT dan >30 GT), tambat kapal, beserta pelayanan perbaikan/pemeliharaan kapal

2. Aktivitas Darat : bongkar ikan, penyortiran dan pembersihan, pelelangan, penyortiran/pengepakan, pengolahan (pembekuan, pengeringan, penggaraman), transportasi, dan pemasaran (termasuk ekspor) ikan.

Untuk melayani kegiatan tersebut maka fasilitas yang diperlukan, yaitu :1. Fasilitas dasar : dermaga bongkar/muat dan tambat kapal, area

lapangan parkir, jaringan jalan, drainase.2. Fasilitas fungsional yang terdiri dari :

a. Produksi : Tempat Pelelangan Ikan berikut kelengkapannya, toilet umum, shelter nelayan.

b. Perbekalan : Pabrik es, stasiun Bahan Bakar Nelayan, gudang penyimpanan, toserba.

c. Pemeliharaan : bengkel, galangan kapal.d. Pengolahan : cold storage termasuk gudang penampungan

sementara, perlengkapan pengolahan.e. Adminstrasi : Kantor Adminstrasi Pelabuhan, Balai

Pertemuan, Bank. 3. Fasilitas Penunjang, berupa tempat ibadah, poliklinik, kantin,

pertokoan/pasar, sarana pengolahan limbah/sampah, pagar keliling.

| BAB TIGA CAPAIAN PEMBANGUNAN ACEH |

| KINERJA EMPAT TAHUN PEMERINTAH ACEH | 2013-2016 141

| BAB TIGA CAPAIAN PEMBANGUNAN ACEH |

| KINERJA EMPAT TAHUN PEMERINTAH ACEH | 2013-2016142

| BAB TIGA CAPAIAN PEMBANGUNAN ACEH |

| KINERJA EMPAT TAHUN PEMERINTAH ACEH | 2013-2016142

menyebabkan kerusakan terhadap sebagian besar wilayah pesisir Aceh (18 Kabupaten/Kota), termasuk sarana dan prasarana perikanan tangkap yang berlokasi di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lampulo, Kota Banda Aceh. Pada tahun 2006-2007, Pemerintah Aceh bersama Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) NAD-Nias, kementerian dan pihak donatur lainnya, mengambil inisiatif melakukan rencana pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Lampulo, dalam rangka untuk recovery sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir. Mengingat PPP Lampulo lama tidak memungkinkan untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut, maka direncanakan pembangunan PPS pada lokasi baru yang lebih layak. Lokasi ini memiliki luas lahan darat sebesar 62 Ha dan luas kolam pelabuhan sebesar 80 Ha. Diharapkan melalui upaya ini, dapat menyediakan lapangan kerja yang lebih luas sekaligus memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi setelah masa recovery berakhir.

Mengingat besarnya pendanaan yang diperlukan, maka pembangunan PPS

Aktivitas Pengolahan dan Pengawetan Ikan

Lampulo dilakukan secara bertahap berdasarkan skala prioritas. Pembangunan tahap awal digunakan anggaran yang bersumber dari BRR NAD-Nias, namun pada tahap selanjutnya dibiayai melalui APBN Kementerian Kelautan dan Perikanan dan APBA Pemerintah Aceh. Oleh karenanya, sejak Tanggal 7 Januari 2014 Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Lampulo telah dijalankan operasionalnya pada lokasi baru dengan luas lahan darat 62 Ha dan luas kolam 80 Ha. Adapun fasilitas yang telah tersedia diantaranya, dermaga bongkar muat, jetty pelabuhan, jaringan jalan, lapangan parkir, Tempat Pelelangan Ikan (TPI), pasar ikan, cold storage, gudang

penyimpanan, sarana ibadah, dan kantin.

Adapun aktivitas yang sudah berjalan saat ini, antara lain aktivitas nelayan, toke pemilik, toke bangku , buruh bongkar muat barang dan kapal, muge ikan, pekerja gudang es, Penjual/pedagang Ikan, pembersih ikan, kios nelayan, pedagang keliling, cekuriti, pemasok logistik, perbengkelan, dan aktivitas perdagagangan di sekitar pelabuhan.

Salah satu perusahaan yang telah mengantongi izin adalah PT. Aceh Lampulo Jaya Bahari yang bergerak di bidang industri pengolahan dan pengawetan produk ikan.

| BAB TIGA CAPAIAN PEMBANGUNAN ACEH |

| KINERJA EMPAT TAHUN PEMERINTAH ACEH | 2013-2016 143

Sedangkan beberapa perusahaan yang masih dalam proses pengajuan izin untuk melakukan aktivitas, seperti yang terlihat pada Tabel berikut ini :

TABEL 3.4.2.4.1. DAFTAR PERUSAHAAN YANG MENGAJUKAN IZIN OPERASIONAL UNTUK MELAKUKAN AKTIVITAS DI PPS LAMPULO

No. Nama Perusahaan Tanggal Permohonan

Luas Lahan

Jenis Usaha

1. CV. Mega Usaha 12 Agustus 2015 3000 M2 Lahan Pabrik Es

2. PT. Delicious Lobster Indonesia

18 September 2015 1.5 Ha Lahan Industri

3. PT. Tuah Putra Persada 18 April 2015 1.5 Ha1.5 Ha

DockingPabrik Pengolahan Ikan

4. Yayasan Pangkai Meureunoe Aneuk Nelayan

10 Mei 2016 2 Ha Lahan Industri

5. PT. Nagata Prima Tuna 13 Juni 2016 2.4 Ha Pabrik PengolahanCold StorageBlast Freezer

Dalam rangka menyelenggarakan operasional PPS Lampulo secara terpadu, Pemerintah Aceh melalui Dinas kelautan dan Perikanan Aceh, telah menetapkan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo Aceh untuk melaksanakan mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Penyusunan program perencanaan dibidang pengelelolaan, pengawasan, penataan, pengembangan dan pelayanan teknis;

2. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan;

3. Pelaksanaan pemungutan Pendapatan Daerah dalam kawasan pelabuhan perikanan;

4. Pelaksanaan dan pemanfaatan fasilitas, sarana dan prasarana pelabuhan perikanan;

5. Pelaksanaan pengawasan dan ketertiban

kegiatan pelabuhan, kapal dan alat tangkap perikanan serta kesyahbandaran di pelabuhan perikanan;

6. Pelaksanaan pelayanan teknis dan perbengkelan kapal perikanan;

7. Pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan statistik perikanan tangkap;

8. Pelaksanaan fasilitas pemberdayaan masyarakat perikanan tangkap;

9. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan.

Pemerintah Aceh berharap bahwa dengan beroperasinya PPS Lampulo tersebut menandakan bangkitnya kembali semangat pembangunan perikanan tangkap di Aceh. Pengembangan PPS Lampulo merupakan langkah yang tepat terutama dalam meningkatkan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan untuk meningkatkan perekonomian Aceh ke depan.

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, 2016

| BAB TIGA CAPAIAN PEMBANGUNAN ACEH |

| KINERJA EMPAT TAHUN PEMERINTAH ACEH | 2013-2016144

Salah satu kawasan jalan nasional Banda Aceh-Medan yang dianggap paling rawan adalah Tikungan Seunapet yang berada di lintasan Gunung Seulawah, Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar. Kawasan ini jalan ini telah mengakibatkan banyaknya kecelakaan lalu lintas yang telah menimbulkan sejumlah besar korban jiwa terutama yang dialami oleh armada berukuran besar, seperti bus dan truck.

Sehubungan dengan hal tersebut, telah beberapa kali dilakukan peninjauan lapangan secara terpadu, baik oleh pihak legeslatif maupun eksekutif termasuk melibatkan unsur kementerian terkait serta DPR-RI. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa faktor utama yang mengakibatkan kenderaan seperti truk dan bus terperosok ke jurang. Kondisi kemiringan dan sudut tikungan jalan yang ada sering menyebabkan hilangnya keseimbangan truk dan bus saat menurun menuju Banda Aceh yang diakibatkan meningkatnya gaya sentrifugal terhadap kendaraan sehingga mencapai batas di luar kontrol pengemudi.

Sebagai langkah antisipasi, perlukan diupayakan

3.4.7. RENCANA PEMBANGUNAN JEMBATAN SEUNAPET

Gubernur Aceh Zaini Abdullah bersama Wakil Ketua I DPRA didampingi Kapolres Aceh Besar berdiskusi dengan kepala SKPA saat meninjau lokasi jalan Seunapet yang rawan kecelakaan.

memindahkan dan meluruskan trase badan jalan dengan cara membelah bukit Seunapet sepanjang lebih kurang 800 meter. Cara penanganan ruas jalan pada tikungan menurun yang tajam seperti itu sudah dilakukan pihak USAID ketika pembangunan kembali ruas jalan Calang-Banda Aceh pada beberapa titik di sepanjang 150 kilometer. Untuk mempersiapkan hal tersebut, Dinas Bina Marga Aceh bersama Satuan Kerja Jalan Nasional akan melakukan kajian lebih lanjut mengenai hal tersebut terlebih dahulu.

Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah pada saat kunjungan ke lokasi tikungan Seunapet (KM 77) pada tanggal 17 Juli 2015, memerintahkan seluruh SKPA terkait untuk mempersiapkan beberapa hal menyangkut pelaksanaan pelurusan badan jalan

tersebut. Diharapkan sebelum masa tugas berakhir pada Desember 2017, pembangunan pelurusan badan tersebut sudah dilaksanakan. Pelaksanaannya harus didahului penyiapan dokumen Detail Engeneering Design (DED) dan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL). Selanjutnya dokumen agar diajukan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR) karena merupakan ruas jalan nasional.

Menindaklanjuti amanat oleh Gubernur tersebut, maka telah dilakukan upaya, yaitu Penyusunan Dokumen Amdal Relokasi Pembangunan Jalan Banda Aceh - Km 77 (Seunapet) dengan anggaran sebesar Rp 850 Juta.

| BAB TIGA CAPAIAN PEMBANGUNAN ACEH |

| KINERJA EMPAT TAHUN PEMERINTAH ACEH | 2013-2016 145

Zakat dalam segi istilah adalah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya). Sedangkan dari segi bahasa, zakat berarti bersih, suci, subur, berkat dan berkembang menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh Syariat Islam.

Sebagai daerah yang penduduknya mayoritas beragama Islam, Pemerintah Aceh telah menetapkan “Dinul Islam, Adat dan Budaya” sebagai salah satu prioritas

pembangunan. Oleh karena itu untuk mendukung prioritas pembangunan tersebut, zakat telah ditetapkan sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Aceh (PAA) andalan dalam rangka mengambil peran penting dalam penanggulangan kemiskinan sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat disamping berbagai sumber pendapatan lainnya.

Dalam rangka melakukan pengelolaan zakat, telah ditetapkan Qanun Aceh Nomor 10 tahun 2007 yang memutuskan bahwa Baitul

Mal Aceh adalah sebuah lembaga daerah yang memiliki kewenangan untuk mengelola dan mengembangkan zakat, termasuk waqaf, harta agama dengan tujuan untuk kemaslahatan umat. Bersamaan dengan hal tersebut, Baitul Mal juga ditetapkan menjadi wali/pengawas terhadap anak yatim piatu dan atau pengelola harta warisan yang tidak memiliki wali berdasarkan Syariat Islam. Berdasarkan level, Baitul Mal dibagi ke dalam 4 (empat) tingkat, yaitu tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Kemukiman,

3.4.8 DISTRIBUSI ZAKAT ACEH

| BAB TIGA CAPAIAN PEMBANGUNAN ACEH |

| KINERJA EMPAT TAHUN PEMERINTAH ACEH | 2013-2016146 | KINERJA EMPAT TAHUN PEMERINTAH ACEH | 2013-2016146

dan Gampong.

Realisasi terhadap distribusi zakat tahun 2013-2016 menunjukkan bahwa terdapat Rp 127,48,- Milyar yang telah terdistribusi dan 40.474 Mustahiq yang telah terbantu. Distribusi ini dilakukan melalui 3 (tiga) program utama, yaitu pendidikan, sosial dan pemberdayaan ekonomi. Program pendidikan difokuskan pada pemberian beasiswa/biaya pendidikan, dan pelatihan kecakapan hidup (life skill). Program sosial dilakukan dengan memberikan bantuan yang bersifat social, diantaranya bantuan/santunan berupa keuangan secara insidentil termasuk pembangunan/rehabilitasi rumah. Sedangkan program pemberdayaan ekonomi, dilaksanakan dengan menyalurkan zakat kepada kegiatan produktif seperti modal usaha

baik untuk keluarga miskin maupun muallaf. Ditinjau dari waktu, maka jumlah distribusi zakat yang paling tinggi dilakukan pada tahun 2013 yang mencapai Rp 67,70 Milyar. Sedangkan berdasarkan dari jumlah mustahiq yang disantuni, maka tahun 2016 yang tertinggi dimana diperkirakan akan didistribusikan dana terhadap 14.332 orang. Adapun berdasarkan program yang dilaksanakan tersebut, maka pendistribusian zakat masih terfokus kepada hal-hal yang bersifat sosial. Hal ini terlihat dari jumlah dana yang diperuntukkan, pdiman aling banyak adalah pada program sosial (Rp 96,31 Milyar), diikuti oleh program pendidikan (Rp 24,32 Milyar) dan program pemberdayaan ekonomi (Rp 6,85 Milyar). Diharapkan ke depan pendisribusan zakat akan lebih mengarah pada usaha ekonomi produktif guna meningkatkan

| BAB TIGA CAPAIAN PEMBANGUNAN ACEH |

| KINERJA EMPAT TAHUN PEMERINTAH ACEH | 2013-2016 147

| BAB TIGA CAPAIAN PEMBANGUNAN ACEH |

nilai tambah produk sehingga dapat menambah pendapatan masyakat. Hal ini tentunya memerlukan kerja keras untuk membimbing para mustahiq dalam mengelola usaha produktif secara lebih ekonomis sehingga dapat tumbuh dan menyediakan lapangan kerja yang tinggi. Untuk mengetahui secara lebih terperinci mengenai distribusi zakat yang dilakukan oleh Pemerintah Aceh melalui Baitul Mal, dapat dilihat Tabel 3.4.8.1 dan Tabel 3.4.8.2.

TABEL 3.4.8.1 REKAPITULASI DISTRIBUSI ZAKAT ACEH 2013-2016

No Tahun Mustahiq (Orang) Zakat (Rp)

1 2013 9.102 67.702.498.008

2 2014 5.718 7.131.418.000

3 2015 11.322 19.924.300.000

4 2016* 14.332 32.724.607.619

Jumlah 40.474 127.482.823.627Ket: 2016* = tahun target/rencanaSumber: Sekretariat Baitul Mal Aceh, 2016

| BAB TIGA CAPAIAN PEMBANGUNAN ACEH |

| KINERJA EMPAT TAHUN PEMERINTAH ACEH | 2013-2016148

TABE

L 3.

4.8

.2.

RINC

IAN

DIST

RIBU

SI ZA

KAT A

CEH

BERD

ASAR

KAN

PROG

RAM

TAHU

N 20

13-2

016

No

NAM

A PR

OGRA

M/

KEGI

ATAN

Tahu

nJu

mla

h20

1320

1420

1520

16*

MustahiqRp

Mustahiq

Rp

Mustahiq

Rp

Mustahiq

Rp

Mustahiq

Rp

12

34

56

78

910

1112

I. PRO

GRAM

PEN

DID

IKAN

 

1Be

asisw

a Pen

uh

Tahfi

dz A

l-Qur

’an

Ting

kat S

LTP,

SLTA

da

n M

ahas

iswa

2325

7.60

0.00

043

492.

350.

000

7886

5.00

0.00

013

11.4

33.0

00.0

0027

53.

047.

950.

000

2Be

asisw

a Pen

uh

Anak

Misk

in T

ing-

kat M

ahas

iswa

1824

7.00

0.00

018

342.

000.

000

3846

6.00

0.00

012

61.6

76.10

0.00

020

02.

731.1

00.0

00

3Be

asisw

a Ber

ke-

lanj

utan

Unt

uk

Anak

Misk

in

Ting

kat S

D, S

LTP

dan

SLTA

393

634.

800.

000

291

523.

800.

000

470

1.128

.000

.000

755

2.31

1.200

.000

1.909

4.59

7.80

0.00

0

4Be

asisw

a pen

uh

anak

mua

llaf

tingk

at S

LTP

dan

SLTA

2419

1.950

.000

4842

1.300

.000

7671

7.90

0.00

011

61.0

79.4

00.0

0026

42.

410.

550.

000

| BAB TIGA CAPAIAN PEMBANGUNAN ACEH |

| KINERJA EMPAT TAHUN PEMERINTAH ACEH | 2013-2016 149

No

NAM

A PR

OGRA

M/

KEGI

ATAN

Tahu

nJu

mla

h20

1320

1420

1520

16*

Mustahiq

Rp

Mustahiq

Rp

Mustahiq

Rp

Mustahiq

Rp

Mustahiq

Rp

12

34

56

78

910

1112

5Be

asisw

a Be

rkel

anju

tan

Untu

ksisw

a/sa

ntri

Tahfi

dh

440

3.69

6.00

0.00

044

03.

696.

000.

000

6Ba

ntua

n pe

ndi-

dika

n be

rkel

an-

juta

n ba

gi an

ak

mua

llaf t

ingk

at

SD, S

LTP,

SLTA

9213

5.00

0.00

091

163.

800.

000

141

338.

400.

000

141

424.

800.

000

465

1.062

.000

.000

7Ba

ntua

n bi

aya

pend

idik

an b

agi

mah

asisw

a S1 d

an

D3 d

ari k

elua

r-ga

misk

in ya

ng

seda

ng m

enye

le-

saik

an st

udy

461

691.5

00.0

0011

617

4.00

0.00

055

01.1

00.0

00.0

0076

31.5

26.0

00.0

001.8

903.

491.5

00.0

00

8Ba

ntua

n biay

a pen

di-dik

an ba

gi sa

ntri

1.000

1.000

.000

.000

1.000

1.000

.000

.000

1.395

1.395

.000

.000

3.00

03.

000.

000.

000

6.39

56.

395.

000.

000

| BAB TIGA CAPAIAN PEMBANGUNAN ACEH |

| KINERJA EMPAT TAHUN PEMERINTAH ACEH | 2013-2016150

No

NAM

A PR

OGRA

M/

KEGI

ATAN

Tahu

nJu

mla

h20

1320

1420

1520

16*

Mustahiq

Rp

Mustahiq

Rp

Mustahiq

Rp

Mustahiq

Rp

Mustahiq

Rp

12

34

56

78

910

1112

9Pe

latih

an-P

ela-

tihan

Life

Skill

(P

elat

ihan

Ba

bysit

ter, P

ela-

tihan

Com

pute

r, Pe

latih

an D

alam

M

endi

dik A

nak

Yang

Ber

kebu

tu-

han

Khus

us)

8021

3.11

8.00

880

225.

000.

000

100

150.

000.

000

260

588.

118.

008

Jum

lah

2.09

13.

370.

968.

008

1.607

3.11

7.25

0.00

02.

828

6.23

5.30

0.00

05.

132

11.6

00.5

00.0

0011

.658

24.3

24.0

18.0

08

II. P

ROGR

AM S

OSIA

L

1Ba

ntua

n sa

ntun

an

Ram

adha

n un

tuk

kelu

arga

misk

in3.

550

1.242

.500

.000

3.00

01.2

00.0

00.0

004.

000

2.00

0.00

0.00

06.

000

3.00

0.00

0.00

016

.550

7.44

2.50

0.00

0

2Ba

ntua

n In

siden

til49

.030

.000

62.18

0.00

011

0.00

0.00

012

4.10

7.61

9-

345.

317.

619

3Ba

ntua

n Un

tuk

Mus

ibah

Ben

cana

Al

am/B

enca

na

Kem

anus

iaan

/ Ba

ntua

n So

sial

230.

000.

000

500.

000.

000

-73

0.00

0.00

0

| BAB TIGA CAPAIAN PEMBANGUNAN ACEH |

| KINERJA EMPAT TAHUN PEMERINTAH ACEH | 2013-2016 151

No

NAM

A PR

OGRA

M/

KEGI

ATAN

Tahu

nJu

mla

h20

1320

1420

1520

16*

Mustahiq

Rp

Mustahiq

Rp

Mustahiq

Rp

Mustahiq

Rp

Mustahiq

Rp

12

34

56

78

910

1112

4Ba

ntua

n bi

aya

oran

g ya

ng te

r-la

ntar

/ keh

abisa

n be

kal

49.2

00.0

0085

.588

.000

109.

400.

000

150.

000.

000

-39

4.18

8.00

0

5Pe

mba

ngun

an

Rum

ah Fa

kir d

an

Misk

in1.0

0057

.000

.000

.000

-1.0

0057

.000

.000

.000

6Re

nova

si Ru

mah

Fa

kir d

an M

skin

500

10.0

00.0

00.0

0050

010

.000

.000

.000

7Ba

ntua

n su

nnat

an

unty

uk an

ak

misk

in20

010

0.00

0.00

01.0

0050

0.00

0.00

050

035

0.00

0.00

01.7

0095

0.00

0.00

0

8Ba

ntua

n Un

tuk

pere

mpu

an d

an

anak

korb

an

keke

rasa

n

4480

0.00

0.00

010

010

0.00

0.00

014

490

0.00

0.00

0

9Ba

ntua

n unt

uk ke

lu-ar

ga na

rapid

ana d

an

kelua

rga p

ende

rita

gang

guan

jiwa

5010

0.00

0.00

010

020

0.00

0.00

010

020

0.00

0.00

025

050

0.00

0.00

0

10Sa

ntun

an B

ulan

an

Faki

r Uzu

r1.0

672.

560.

800.

000

1.111

2.66

6.40

0.00

01.5

615.

619.

600.

000

2.00

07.

200.

000.

000

5.73

918

.046

.800

.000

Jum

lah

5.91

162

.131.5

30.0

004.

111

4.01

4.16

8.00

06.

661

9.03

9.00

0.00

09.

200

21.12

4.10

7.61

925

.883

96.3

08.8

05.6

19

| BAB TIGA CAPAIAN PEMBANGUNAN ACEH |

| KINERJA EMPAT TAHUN PEMERINTAH ACEH | 2013-2016152

No

NAM

A PR

OGRA

M/

KEGI

ATAN

Tahu

nJu

mla

h20

1320

1420

1520

16*

Mustahiq

Rp

Mustahiq

Rp

Mustahiq

Rp

Mustahiq

Rp

Mustahiq

Rp

12

34

56

78

910

1112

III. P

ROGR

AM P

EMBE

RDAY

AAN

EKO

NOM

I

1Ba

ntua

n ZI

S Pr

oduk

tif1.0

002.

000.

000.

000

475

1.500

.000

.000

1.475

3.50

0.00

0.00

0

2Ba

ntua

n al

at-a

lat/

Pera

lata

n ke

rja

untu

k usa

ha m

as-

yara

kat m

iskin

608

1.650

.000

.000

500

1.430

.000

.000

1.108

3.08

0.00

0.00

0

3Ba

ntua

n M

odal

Us

aha U

ntuk

Kel

u-ar

ga M

ualla

f1.0

00.0

00.0

00-

1.000

.000

.000

4Ba

ntua

n M

odal

Us

aha u

ntuk

mas

-ya

raka

t misk

in

mel

alui

Bai

tul M

al

Gam

pong

100

200.

000.

000

750

1.500

.000

.000

600.

000.

000

850

2.30

0.00

0.00

0

Jum

lah

1.100

2.20

0.00

0.00

01.8

334.

650.

000.

000

2.93

36.

850.

000.

000

TOTA

L9.

102

67.7

02.4

98.0

085.

718

7.13

1.418

.000

11.3

2219

.924

.300

.000

14.3

3232

.724

.607

.619

40.4

7412

7.48

2.82

3.62

7Ke

t: 20

16* =

tahu

n tar

get/r

enca

naSu

mbe

r: Se

kret

aria

t Bai

tul M

al A

ceh,

2016

| BAB TIGA CAPAIAN PEMBANGUNAN ACEH |

| KINERJA EMPAT TAHUN PEMERINTAH ACEH | 2013-2016 153

| BAB EMPAT PENUTUP |

| KINERJA EMPAT TAHUN PEMERINTAH ACEH | 2013-2016154

BAB EMPAT

PENUTUP

04| BAB EMPAT PENUTUP |

| KINERJA EMPAT TAHUN PEMERINTAH ACEH | 2013-2016 155

Visi pembangunan Aceh Tahun 2012-2017 adalah kondisi Aceh yang diharapkan menjadi Aceh yang Bermartabat, Sejahtera, Berkeadilan, dan Mandiri Berlandaskan Undang-Undang Pemerintahan Aceh sebagai Wujud MoU Helsinki yang sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Aceh (RPJPA) 2005-2025. Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Aceh dilakukan melalui penerapan 6 (enam) Misi yaitu: 1) Memperbaiki tata kelola Pemerintahan Aceh yang amanah, 2) Menerapkan nilai-nilai budaya Aceh dan Nilai-Nilai Dinul Islam, 3) Memperkuat struktur ekonomi dan kualitas sumber daya manusia , 4) Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat Aceh, 5) Melaksanakan pembangunan Aceh yang proporsional, terintegrasi dan berkelanjutan dan 6) Mewujudkan peningkatan nilai tambah produksi masyarakat dan optimalisasi pemanfaatan SDA.

Buku Kinerja Empat Tahun Pemerintah Aceh (2013-2016) ini telah memberikan informasi tentang capaian kinerja pembangunan yang sudah dilakukan, kendala yang dihadapi dan solusi yang harus ditindaklanjuti oleh Pemerintah Aceh 2017-2022. Secara umum, berbagai capaian pembangunan di Bidang Infrastruktur, Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan dan Keistimewaan Aceh sudah cukup baik, namun secara khusus sasaran penurunan angka kemiskinan, pengangguran, pertumbuhan ekonomi masih belum memenuhi harapan. Oleh karena itu, pembangunan Aceh ke depan perlu difokuskan untuk meningkatkan ekonomi produktif masyarakat dan dukungan investasi yang berorientasi kepada penciptaan lapangan kerja serta didukung oleh kualitas Sumberdaya Manusia yang handal. Dengan demikian, penurunan angka kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi dapat tercapai seperti yang diharapkan.

Pemerintah Aceh mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi terhadap pembangunan Aceh, tanpa dukungan masyarakat secara luas sudah dapat dipastikan sasaran pembangunan Aceh tidak akan dapat dicapai seperti yang diharapkan oleh semua pihak. Semoga buku ini bermanfaat untuk pembangunan Aceh di masa yang akan datang.

| BAB EMPAT PENUTUP |

| KINERJA EMPAT TAHUN PEMERINTAH ACEH | 2013-2016156

| BAB EMPAT PENUTUP |

| KINERJA EMPAT TAHUN PEMERINTAH ACEH | 2013-2016 157

Sumber foto-foto:www.tribunnews.comwww.portalaceh.comwww.acehbisnis.comwww.beritadaerah.comwww.antaranews.comwww.humas.acehprov.go.idwww.baitulmal.acehprov.go.idwww.katadata.orgwww.jurnalasia.comwww.medanbisnisdaily.comdll..

Pernyataan:© Copyright dan Credit foto pada pemilik foto yang masing-masing.BAPPEDA Aceh menggunakan foto-foto di dalam buku ini untuk kegiatan nonkomersil.

| BAB EMPAT PENUTUP |

| KINERJA EMPAT TAHUN PEMERINTAH ACEH | 2013-2016158