Ect

2
Electro-convulsive Therapy (ECT) Dharmady Agus Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa & Perilaku Definisi Salah satu terapi fisik yang aman dan efektif untuk berbagai gangguan psikiatri Menginduksi renjatan (seizures) menggunakan arus listrik Karena banyak efek samping lebih baik menggunakan informed consent 3 Teori ECT Teori Renjatan Generalisata Teori Neuroendokrin-Diensefalik Teori Kombinasi Anatomi-Iktal Teori Renjatan Generalisata Efek teurapetik ECT bergantung pada induksi renjatan generalisata Setelah fase renjatan generalisata, EEG menunjukkan supresi post-iktal 60-90s diikuti munculnya gelombang delta dan theta bertegangan tinggi. Gambaran EEG akan kembali seperti sebelum terapi dalam kurun waktu 1 bulan – 1 tahun setelah pengobatan. Teori Neuroendokrin-Diensefalik Bekerja dengan cara mengintervensi disfungsi neuroendokrin, terutama neuroendokrin yang berasosiasi dengan HPA axis Selama renjatan ↑ aliran darah otak ↑ penggunaan glukosa dan oksigen ↑ permeabilitas sawar darah otak Setelah renjatan: ↓ aliran darah dan metabolisme otak. Beberapa penelitian mengatakan ini berhubungan dengan respons terapi Teori Kombinasi Anatomi-Iktal Aktivasi renjatan pada sistem limbik menginduksi efek neurotropik yang penting untuk khasiat terapi ECT Teknik dan Prosedur Diberikan 2-3 sesi/minggu selama 3 – 4 minggu (6-12X pengobatan). Umumnya dilanjutkan sampai 6-12 bulan dan dapat dilanjutkan dengan terapi pemeliharaan. 3 Tahap ECT Evaluasi pasien pre-ECT Persiapan pasien Obat Evaluasi Pasien Pre-ECT Pemeriksaan Fisik Lengkap Pemeriksaan Penunjang: Laboratorium : darah dan urin Imaging : thorax (paru dan jantung) dan lumbal (curiga fraktur) EEG : ↑ aliran darah otak → ada tumor atau space occuopying lession (SOL), ↑ TIK → kerusakan neurologik CT scan / MRI : pasien nyeri kepala, papiledema, kelainan pemeriksaan neurologis → curiga↑TIK Persiapan ECT Puasa 6 jam sebelum ECT Penggunaan bite block Suplementasi O2 100% 5L/menit via nasal kanul selama prosedur Obat Muskarinik Antikolinergik Untuk mengurangi salivasi Anestesia Meminimalkan efek samping dan mencegah peningkatan ambang renjatan Pelemas Otot Diberikan setelah anestesia. Untuk mencegah terjadinya fraktur selama renjatan Jenis ECT ECT Unilateral ECT Bilateral Waktu Penggunaan ECT Penggunaan Primer Darurat (kondisi medis yang berhubungan dengan psikis) Risiko ECT lebih rendah dibanding alternatif lain Riwayat menggunakan ECT yang baik Keinginan kuat pasien untuk menggunakan ECT Penggunaan Sekunder Respons buruk / intoleransi pengobatan lain Kondisi memburuk dan butuh respons cepat *Pada anak < 18 tahun, butuh pendapat kedua dari psikiater berpengalaman Kontraindikasi Tidak memiliki kontraindikasi absolut SOL sistem saraf pusat → meningkatkan risiko herniasi dan edema jaringan otak Peningkatan tekanan intraserebral atau berisiko perdarahan otak → perlu pengendalian tekanan darah selama perawatan Infark miokard Penderita hipertensi → distabilkan dengan antihipertensi Efek Samping Gangguan Memori Gangguan Confusion dan Delirium Gangguan Kognisi Lain Gangguan Fisik Efek Samping Gangguan Memori ES yang paling ditakuti. Jenis ECT Indikasi

description

Ect

Transcript of Ect

Page 1: Ect

Electro-convulsive Therapy (ECT)Dharmady AgusDepartemen Ilmu Kesehatan Jiwa & Perilaku

Definisi Salah satu terapi fisik yang aman dan efektif untuk berbagai gangguan psikiatri Menginduksi renjatan (seizures) menggunakan arus listrik Karena banyak efek samping lebih baik menggunakan informed consent3 Teori ECT Teori Renjatan Generalisata Teori Neuroendokrin-Diensefalik Teori Kombinasi Anatomi-IktalTeori Renjatan Generalisata Efek teurapetik ECT bergantung pada induksi renjatan generalisata Setelah fase renjatan generalisata, EEG menunjukkan supresi post-iktal 60-90s diikuti

munculnya gelombang delta dan theta bertegangan tinggi. Gambaran EEG akan kembali seperti sebelum terapi dalam kurun waktu 1 bulan – 1

tahun setelah pengobatan.Teori Neuroendokrin-Diensefalik Bekerja dengan cara mengintervensi disfungsi neuroendokrin, terutama

neuroendokrin yang berasosiasi dengan HPA axis Selama renjatan

↑ aliran darah otak↑ penggunaan glukosa dan oksigen↑ permeabilitas sawar darah otak

Setelah renjatan: ↓ aliran darah dan metabolisme otak. Beberapa penelitian mengatakan ini berhubungan dengan respons terapi

Teori Kombinasi Anatomi-Iktal Aktivasi renjatan pada sistem limbik menginduksi efek neurotropik yang penting

untuk khasiat terapi ECTTeknik dan Prosedur Diberikan 2-3 sesi/minggu selama 3 – 4 minggu (6-12X pengobatan). Umumnya

dilanjutkan sampai 6-12 bulan dan dapat dilanjutkan dengan terapi pemeliharaan. 3 Tahap ECT

Evaluasi pasien pre-ECTPersiapan pasienObat

Evaluasi Pasien Pre-ECT Pemeriksaan Fisik Lengkap Pemeriksaan Penunjang:

Laboratorium : darah dan urinImaging : thorax (paru dan jantung) dan lumbal (curiga fraktur)EEG : ↑ aliran darah otak → ada tumor atau space occuopying

lession (SOL), ↑ TIK → kerusakan neurologikCT scan / MRI : pasien nyeri kepala, papiledema, kelainan pemeriksaan

neurologis → curiga↑TIKPersiapan ECT Puasa 6 jam sebelum ECT Penggunaan bite block Suplementasi O2 100% 5L/menit via nasal kanul selama prosedur

Obat Muskarinik Antikolinergik

Untuk mengurangi salivasi Anestesia

Meminimalkan efek samping dan mencegah peningkatan ambang renjatan Pelemas Otot

Diberikan setelah anestesia. Untuk mencegah terjadinya fraktur selama renjatanJenis ECT ECT Unilateral ECT Bilateral

Waktu Penggunaan ECT Penggunaan Primer

Darurat (kondisi medis yang berhubungan dengan psikis) Risiko ECT lebih rendah dibanding alternatif lain Riwayat menggunakan ECT yang baik Keinginan kuat pasien untuk menggunakan ECT

Penggunaan Sekunder Respons buruk / intoleransi pengobatan lain Kondisi memburuk dan butuh respons cepat

*Pada anak < 18 tahun, butuh pendapat kedua dari psikiater berpengalamanKontraindikasi Tidak memiliki kontraindikasi absolut SOL sistem saraf pusat → meningkatkan risiko herniasi dan edema jaringan otak Peningkatan tekanan intraserebral atau berisiko perdarahan otak → perlu

pengendalian tekanan darah selama perawatan Infark miokard Penderita hipertensi → distabilkan dengan antihipertensiEfek Samping Gangguan Memori Gangguan Confusion dan Delirium Gangguan Kognisi Lain Gangguan Fisik Efek SampingGangguan Memori ES yang paling ditakuti. Bisa memori jangka panjang & pendek 29-79% pasien → kebanyakan kesulitan menyimpan (retain) informasi baru setelah

ECT (amnesia anterograd) & mengingat kejadian beberapa minggu sebelum ECT (amnesia retrograd).

Beberapa studi : ES akan menghilang dalam beberapa minggu-bulan → namun pada beberapa pasien gangguan ini menetap.

Amnesia retrograd bersifat sementara Gangguan memori permanen terjadi pada 33% pasien ECT Gangguan memori bukan karena kerusakan otak akibat ECT → penelitian : renjatan

<30 menit tidak menyebabkan kerusakan permanen pada saraf dan otak Bedakan gangguan memori karena ECT atau manifestasi gangguan depresi. Hipotesa penyebab gangguan memori: Struktur otak terlibat dalam memori (bagian medial temporal seperti hipokampus)

mempunyai ambang batas bangkitan rendah → aliran listrik paling banyak terdapat di area tersebut.

Gangguan Confusion dan Delirium ES yang banyak dilaporkan Confusion terjadi pada 10% pasien dalam 30 menit setelah prosedur → berikan

Benzodiazepin atau Barbiturat (Luminal).

Jenis ECT

Indikasi

Page 2: Ect

Delirium: agitasi, disorientasi dan respons simpatetik → pada pasien bilateral ECT / dengan kelainan neurologis (e.g: demensia).

Delirium akan menghilang dalam beberapa menit (5-45 menit) sampai beberapa hari → berikan benzodiazepin (midazolam IV/IM) atau haloperidol IV → tergantung berat gejalanya.

Jika delirium post-iktal berulang/berat → berikan benzodiazepin / haloperidol profilaksis IV/IM.

Gangguan Kognisi Lain Gangguan fungsi kognisi lain yang tidak terkait dengan memori sering terjadi

→karena ECT mempunyai efek pada lobus frontal dan temporal. Pedoman Royal College of Psychiatrics dan NICE → memberitahu pasien sebelum ECT

bahwa gangguan fungsi kognisi dapat terganggu secara berat dan permanen.Gangguan Fisik 75% pasien kelelahan. 50% pasien nyeri kepala (karena peningkatan aliran darah dalam otak) → NSAID. 25% pasien nyeri otot → analgetik. Kebanyakan mual dan muntah → antiemetik profilaksis saat ECT dilakukan, misalnya Metoklopramid (Primperan) 10 mg IVPemeliharaan ECT Terapi dilanjutkan selama 6 – 12 bulan Setelah ECT pilihan terapi lanjutan: Obat psikotropik ECT lanjutan Psikoterapi + ECT lanjutan Obat berkelanjutan + ECT (pada pasien dengan riwayat kegagalan profilaksis dengan 1

terapi saja)