e
description
Transcript of e
PENDAHULUAN
Diabetes mellitus (DM) sindrom metabolik yang umum dan kronis, ditandai dengan hiperglikemia.
DM tipe 1 adalah gangguan endokrin-metabolik yang paling umum pada masa kanak-kanak dan remaja, dengan konsekuensi penting untuk perkembangan fisik dan emosional.
DM tipe 1 merupakan salah satu penyakit kronik yang sampai saat ini belum dapat disembuhkan
DEFINISI
DM tipe 1 adalah kelainan sistemik akibat terjadinya gangguan metabolisme glukosa yang ditandai oleh hiperglikemia kronik.
Diakibatkan oleh kerusakan sel –β pankreas baik oleh proses autoimun maupun idiopatik produksi insulin berkurang bahkan terhenti.
EPIDEMIOLOGI
Sangat bervariasi antara berbagai negara, dalam negara, dan antara populasi dari etnis yang berbeda .
Insiden tertinggi yaitu 64 per 100.000 / tahun di Finlandia dan terendah 0,1 per 100.000 / tahun di Cina dan Venezuela
Anak perempuan dan anak laki-laki hampir sama terlalu berbeda,
Puncak di usia 5-7 tahun dan pada saat pubertas
GAMBARAN KLINIS
Gejala-gejala poliuria, polidipsia, polifagia dan berat badan yang cepat menurun terjadi antara 1 sampai 2 minggu sebelum diagnosis ditegakkan.
Ketoasidosis menyebabkan tanda awal pada kebanyakan anak diabetes (25%).
Perjalanan alamiah penyakit DM tipe 1 ditandai dengan adanya fase remisi (parsial/total) yang dikenal sebagai honeymoon periode.
KRITERIA DIAGNOSIS
Gejala klinis + kadar glukosa darah sewaktu > 200 mg/ dl (11,1 mmol/ L)
Asimptomatis + kadar glukosa darah sewaktu > 200 mg/ dl atau kadar glukosa darah puasa lebih tinggi dari normal dengan tes toleransi glukosa yang terganggu pada lebih dari satu kali pemeriksaan.
TES TOLERANSI GLUKOSA
Dosis glukosa 1,75 g/ kgBB (maksimum 75 g). dalam 200-250 c air.
Tidak sedang menderita suatu penyakit. Tidak sedang di dalam pengobatan/ minum
obat-obat yang dapat meningkatkan kadar glukosa darah.
Gunakanlah darah vena. Setelah darah vena diambil dengan
pengawet EDTA/ heparin segera disimpan di dalam es/ lemari es.
PENILAIAN HASIL TES TOLERANSI GLUKOSA
DM GDP > 140 mg/ dl (7,8 mmol/ L) atau GD pada jam ke 2 ≥ 200 mg/ dl (11,1 mmol/ L)
Toleransi glukosa terganggu GDP< 140 mg/ dl (7,8 mmol/ L) dan GD pada jam ke 2: 140 – 199 mg/ dl (7,8 – 11 mmol/ L)
Normal GDP < 110 mg/ dl (6,7 mmol/ L) dan GD pada jam ke 2 < 140 mg/ dl (7,8 mmol/ L).
PENGELOLAAN
Komponen pengelolaan DM tipe 1 pemberian insulin, pengaturan makan, olahraga, edukasi, yang didukung oleh pemantauan
mandiri (home monitoring).
INSULIN
Ada dua hal yang penting dikenali pada pemberian insulin yaitu
Efek Somogyi Efek subuh (Dawn Effect).
PENYESUAIAN DOSIS INSULIN
Pada fase honeymoon period dosis insulin yang dibutuhkan sangat rendah, bahkan pada beberapa kasus kontrol metabolik dapat dicapai tanpa pemberian insulin sama sekali.
Pada masa remaja, kebutuhan insulin meningkat
PENGATURAN MAKAN
tujuan mencapai kontrol metabolik yang baik tanpa mengabaikan kalori yang dibutuhkan.
50-60% dari karbohidrat, 10-15% berasal dari protein dan 30% dari lemak.
jumlah kalori sesuai dengan BB ideal jadwal makan makan lebih sering dengan
porsi sedang jenis makanan
OLAHRAGA
Jenis olahraga bagi penderita diabetes dipilih yang memiliki nilai aerobik tinggi
Frekuensi berolah raga adalah 3 – 5 kali seminggu
Kadar gula darah penderita saat melakukan olahraga harus berada pada kisaran 100 – 300 mg/dl.
PEMANTAUAN
Tujuan mengurangi morbiditas akibat komplikasi akut maupun kronis, baik selama perawatan di rumah sakit maupun secara mandiri di rumah. Keadaan umum, tanda vital Kemungkinan infeksi Kadar gula darah Kadar HbA1C Pemeriksaan keton urine Mikroalbuminuria Fungsi ginjal Funduskopi untuk memantau terjadinya retinopati Tumbuh kembang.