DUKUNGAN SOSIAL DAN HEALTH-RELATED QUALITY OF …eprints.ums.ac.id/60117/29/Naspub B7A.pdf ·...

17
DUKUNGAN SOSIAL DAN HEALTH-RELATED QUALITY OF LIFE PADA ORANG TUA DENGAN ANAK PENYAKIT KRONIS Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Fakultas Psikologi Oleh: MUHAMMAD AZHAR BASYIR F 100 136 001 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Transcript of DUKUNGAN SOSIAL DAN HEALTH-RELATED QUALITY OF …eprints.ums.ac.id/60117/29/Naspub B7A.pdf ·...

Page 1: DUKUNGAN SOSIAL DAN HEALTH-RELATED QUALITY OF …eprints.ums.ac.id/60117/29/Naspub B7A.pdf · Kualitas hidup adalah indikator penting dari kesehatan dan kebahagian seseorang. Kualitas

DUKUNGAN SOSIAL DAN HEALTH-RELATED QUALITY OF LIFE

PADA ORANG TUA DENGAN ANAK PENYAKIT KRONIS

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program

Studi Strata I pada Fakultas Psikologi

Oleh:

MUHAMMAD AZHAR BASYIR

F 100 136 001

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: DUKUNGAN SOSIAL DAN HEALTH-RELATED QUALITY OF …eprints.ums.ac.id/60117/29/Naspub B7A.pdf · Kualitas hidup adalah indikator penting dari kesehatan dan kebahagian seseorang. Kualitas

i

Page 3: DUKUNGAN SOSIAL DAN HEALTH-RELATED QUALITY OF …eprints.ums.ac.id/60117/29/Naspub B7A.pdf · Kualitas hidup adalah indikator penting dari kesehatan dan kebahagian seseorang. Kualitas

ii

Page 4: DUKUNGAN SOSIAL DAN HEALTH-RELATED QUALITY OF …eprints.ums.ac.id/60117/29/Naspub B7A.pdf · Kualitas hidup adalah indikator penting dari kesehatan dan kebahagian seseorang. Kualitas

iii

Page 5: DUKUNGAN SOSIAL DAN HEALTH-RELATED QUALITY OF …eprints.ums.ac.id/60117/29/Naspub B7A.pdf · Kualitas hidup adalah indikator penting dari kesehatan dan kebahagian seseorang. Kualitas

1

DUKUNGAN SOSIAL DAN HEALTH-RELATED QUALITY OF LIFE

PADA ORANG TUA DENGAN ANAK PENYAKIT KRONIS

Abstrak

Orangtua yang merawat anak dengan penyakit kronis memiliki beragam

masalah dalam kehidupan sehari-harinya. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan dukungan sosial dengan health-related quality of life.

Responden dalam penelitian berjumlah 41 orang tua yang mempunyai anak

dirawat RSUD dr. Moewardi. Teknik pengambilan sampel dengan cara

consecutive sampling. Alat ukur menggunakan skala dukungan sosial dan

health-related quality of life. Analisis data menggunakan teknik korelasi product

moment. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil ada hubungan positif

signifikan antara dukungan sosial dengan health-related quality of life, semakin

tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi health-related quality of life.

Sumbangan efektif tingkat dukungan sosial sebesar 16,9% (r2 = 0,169). Hal ini

diharapkan baik orang terdekat, masyarakat dan penyedia layanan medis lebih

memperhatikan dukungan sosial terhadap orang tua dengan anak penyakit

kronis.

Kata kunci: dukungan sosial, health-related quality of life, penyakit kronis,

caregiver

Abstract

Parent have children with chronic illness have several problems in daily living.

The purpose of study to aim relationships between social support with health-

related quality of life. The respondents of this study are 41 parents have children

with chronic illness in RSUD dr. Moewardi. Technique sampling with

consecutive sampling and use social support and health-related quality of life

scale. The data analyzed using product moment correlation. The result shows

there is a significantly positive correlation between social support and health-

related quality of life. Effective contribution social support to health-related

quality of life is 16,9% (r2 = 0,169). Suggestion of study that people around

parents and medical regiment more concern support.

Keywords: social support, health-related quality of life, chronic illness,

caregiver

1. PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan hal penting dalam hidup,baik itu kesehatan jasmani maupun

psikologis. Orang yang menderita penyakit tertentu pasti mengharapkan bisa sembuh

Page 6: DUKUNGAN SOSIAL DAN HEALTH-RELATED QUALITY OF …eprints.ums.ac.id/60117/29/Naspub B7A.pdf · Kualitas hidup adalah indikator penting dari kesehatan dan kebahagian seseorang. Kualitas

2

ataupun berkurang rasa sakitnya. Hal ini termasuk salah satunya penderita penyakit kronis.

Penyakit kronis adalah penyakit tidak menular, berjangka waktu lama dan perkembangannya

lambat (Riskesdas, 2013). Data dari WHO (2014) penyakit kronis juga menyumbang 60%

dari kematian di dunia. Lebih dari 35 juta orang meninggal akibat penyakit kronis pada tahun

2005. 80% penyakit kronis terjadi di negara dengan pendapatan rendah sampai menengah.

Di Indonesia penyakit tidak menular menyebabkan 1.551.000 total kematian dengan rincian

sebagai berikut; 37% penyakit kardiovaskuler, 13% kanker, 5% penyakit pernafasan kronis,

6% diabetes untuk semua usia. Prevalensi penyakit kanker 0,5% dan asma 9,2% pada

kelompok anak umur 0 – 14tahun (Riskesdas, 2013).

Penyakit kronis berdampak pada berbagai macam aspek pada anak penderita dan

orangtuanya. Bagi anak yang menderita penyakit kronis mengalami benturan pada kesehatan

yang lebih luas, rutinitas harian, penyesuaian perilaku dan emosi. Masalah yang muncul dari

akibat benturan tersebut dapat bersifat internal yang berupa depresi dan kecemasan,

sedangkan yang bersifat eksternal dapat berupa agresi, harga diri yang rendah, hambatan

sosial. Anak dengan penyakit kronis juga akan mengalami peningkatan level masalah

penyesuaian (Morawska, Calam, & Fraser, 2015). Bagi orang tua dengan anak yang

menderita penyakit kronis Dampak tersebut bisa berupa kelelahan dalam pengasuhan,

depresi dan kecemasan, tidur yang terganggu, kelelahan yang berujung pada terganggunya

aktifitas harian, gangguan mood serta perubahan kualitas hidup (Sikorova & Buzgova, 2016).

Dari hasil wawancara pada 5 Maret 2017 kepada salah satu orang tua dengan anak penyakit

kronis menyatakan bahwa keadaannya berubah setelah mempunyai anak dengan penyakit

kronis, aktivitas hariannya hanya fokus pada perawatan anaknya, kemudian juga harus bolak-

balik membawa ke rumah sakit, dan secara keuangan juga terganggu. Anak dengan penyakit

kronis membutuhkan perawatan secara medis jangka panjang.

Kualitas hidup adalah indikator penting dari kesehatan dan kebahagian seseorang.

Kualitas hidup adalah tingkat individu dapat menjalankan secara maksimal fungsi fisik,

psikis, vokasi dan kehidupan sosialnya (Taylor, 2012). Penyakit kronis bisa berdampak pada

kesehatan fisik, keuangan, kehidupan sosial, kapasitas untuk melakukan aktivitas harian dan

kemunduran kualitas hidup secara drastis (Wakhid, Bokhari, Butt & Khan, 2014). Menurut

Page 7: DUKUNGAN SOSIAL DAN HEALTH-RELATED QUALITY OF …eprints.ums.ac.id/60117/29/Naspub B7A.pdf · Kualitas hidup adalah indikator penting dari kesehatan dan kebahagian seseorang. Kualitas

3

Sabbah, Khamis & Droubi (2013) health-related quality of life adalah konsep multidimensi

yang mencerminkan sehat secara jasmani maupun mental. Sehat dapat diartikan sebagai sehat

secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial dan tidak terkena berbagai penyakit. Ware &

Sherbourne (1992) yang merupakan aspek dari health-related quality of life antara lain: a.

fungsi fisik, kemampuan fisik untuk menjalankan aktivitas harian tanpa kesulitan. b. peran

fungsi. berbagai macam keterbatasan dalam menjalankan pekerjaan atau aktifitas.

Keterbatasan ini dibagi menjadi keterbatasan fisik dan keterbatasan emosi. c. nyeri tubuh,

frekuensi dari nyeri tubuh atau ketidaknyamanan yang menganggu aktivitas normal. d. fungsi

sosial, kesehatan yang berimbas pada jenis-jenis aktivitas sosial seperti interaksi dengan

orang lain. e. kesehatan mental, dimensi kesehatan mental yang mayor seperti kecemasan,

depresi, kehilangan kebiasaan atau kontrol emosi dan kebahagiaan psikologis. f. vitalitas,

tingkat energi dan kelelahan yang mempengaruhi kebahagiaan psikologis. g. kesehatan

umum, konsep mengenai keadaan kesehatan, peluang terkena sakit dan merasa sehat seperti

orang lain. Nilsson (2012) health-related quality of life dipengaruhi sejumlah faktor

sosiodemografi, psikososial serta gaya hidup & biomedis.

Untuk meningkatkan kualitas hidup maka diperlukan dukungan orang lain atau

dukungan sosial. Hasil penelitian Yadav (2010) menunjukkan bahwa kepuasan keseluruhan

dari dukungan sosial sangat signifikan berhubungan dengan semua aspek dalam kualitas

hidup. Baron & Byrne (2012) mengatakan dukungan sosial merupakan kenyamanan secara

fisik dan psikologis yang diberikan oleh orang lain adalah hal yang sangat bermanfaat tatkala

kita mengalami stres dan sesuatu yang sangat efektif terlepas dari strategi mana yang

digunakan untuk mengatasi stres. Weiss (dalam Cutrona & Russell, 1987) mengemukakan

dimensi dukungan sosial dibagi menjadi dua kategori besar: a. Bantuan-berhubungan, yang

berfungsi sebagai pemecahan masalah secara langsung terkait stres. Bantuan-berhubungan

ini terdiri dari: 1. bimbingan (guidance) yang berupa informasi, saran, atau nasehat, 2.

pertemanan yang handal (reliable alliance) berupa jaminan akan ada yang bisa diandalkan

ketika ada kesulitan, 3. kelekatan (attachment), kedekatan emosi yang memunculkan rasa

aman, 4. integrasi sosial (social integration), perasaan memiliki suatu kelompok. b. Bantuan-

tidak berhubungan, yang berfungsi membantu saat kondisi stress tinggi dan rendah. Bantuan

ini mempengaruhi proses kognitif seperti penguatan efikasi diri dan proses atribusi. Bantuan-

Page 8: DUKUNGAN SOSIAL DAN HEALTH-RELATED QUALITY OF …eprints.ums.ac.id/60117/29/Naspub B7A.pdf · Kualitas hidup adalah indikator penting dari kesehatan dan kebahagian seseorang. Kualitas

4

tidak berhubungan ini terdiri dari: 1. pengakuan yang layak (reassurance of worth), 2.

kesempatan untuk merasa dibutuhkan (opportunity for nurturance), perasaan bahwa

bergantung pada salah satu kebahagiaan kegiatan. Faktor-faktor yang mempengaruhi

dukungan sosial menurut Lakey & Cohen (2000) sebagai berikut: Tindakan mendukung

(supportive action), perilaku mendukung yang dilakukan orang lain. Tindakan ini dapat

menaikkan coping dan menurunkan efek dari stressor. Penerimaan (appraisal), merasa

tersedianya dukungan aktual. Hal ini dapat menaikkan penerimaan negatif dari stres. Kognisi

sosial (social cognition), evaluasi global dari ketersediaan dan kualitas dukungan. Interaksi

secara simbolisme (symbolic interactionism), merupakan peran sosial dengan menyediakan

identitas. Hubungan (relationship), berbagai macam mekanisme termasuk regulasi dari

interaksi sosial.

Menurut Taylor (2012) menyatakan bahwa sumber daya sosial dapat menolong

seseorang dengan cara pemberian informasi, dukungan emosional dan dukungan

instrumental. Penyakit kronis bisa berdampak pada kesehatan fisik, keuangan, kehidupan

sosial dan kapasitas untuk melakukan aktivitas harian dan kemunduran kualitas hidup secara

drastis (Wakhid, Bokhari, Butt, & Khan, 2014). Health-related quality of life adalah indikator

penting dari kesehatan dan kebahagian seseorang. Indikator ini merupakan tingkat individu

dapat menjalankan secara maksimal fungsi fisik, psikis, vokasi dan kehidupan sosialnya

(Taylor, 2012). Peran dukungan sosial mempengaruhi kesehatan dan kebahagiaan serta

berfungsi membantu dalam menghadapi stresor (Nezu dkk, 2003). Perspektif teoritis yang

paling berpengaruh pada hipotesis dukungan sosial bahwa dukungan sosial mengurangi efek

negatif dari peristiwa hidup yang menekan pada kesehatan. Tindakan dukungan dapat

memperkuat kemampuan coping, sementara persepsi mampu mengarahkan penilaian situasi

mengancam menjadi lebih sedikit stres (Lakey & Cohen, 2000).

Berdasarkan uraian fenomena di atas maka dapat dirumuskan menjadi masalah

penelitian, bagaimanakah hubungan antara dukungan sosial dengan health-related quality of

life pada orang tua dengan anak penyakit kronis?. Tujuan dari penelitian ini untuk

mengetahui seberapa besar hubungan antara dukungan sosial dengan health-related quality

of life dan untuk mengetahui tingkat dukungan sosial serta health-related quality of life.

Page 9: DUKUNGAN SOSIAL DAN HEALTH-RELATED QUALITY OF …eprints.ums.ac.id/60117/29/Naspub B7A.pdf · Kualitas hidup adalah indikator penting dari kesehatan dan kebahagian seseorang. Kualitas

5

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Responden dalam

penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak penderita penyakit kronis. Pengambilan

sampel dengan teknik consecutive sampling, merupakan teknik pengambilan sampel dalam

penelitian kesehatan dipilih berdasarkan kriteria yang memenuhi penelitian sampai diperoleh

jumlah yang diperlukan (Mathieson, 2014). Kriteria inklusi dalam penelitian ini orang tua

yang memiliki anak yang menjadi pasien penyakit kronis dan datang di RSUD dr. Moewardi

saat pengambilan sampel serta bersedia ikut dalam penelitian setelah mendapatkan

penjelasan mengenai apa yang akan dilakukan dan menandatangani informed consent.

Kriteria eksklusi dalam penelitian adalah tidak bersedia ikut serta dalam penelitian. Jumlah

sampel yang diambil sebanyak 41 responden.

Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala health-related quality of life

(SF-36) dan skala dukungan sosial (Social Provision Scale). Aitem-aitem skala SF-36

menunjukkan nilai koefisien validitas dengan rentang 0,456-0,977 (V ≥ 0,4) yang berarti

telah memenuhi uji validitas konvergen. Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai cronbach alpha

> 0,70 yang berarti reliabel. Aitem-aitem skala SPS menunjukkan nilai koefisien validitas V

> 0,60 berdasarkan validitas isi formula Aiken’s V yang berarti valid. Hasil uji reliabilitas

diperoleh nilai cronbach alpha > 0,918 yang berarti reliabel. Analisis data melalui uji asumsi

dan uji hipotesis. Uji asumsi data, apabila data normal dan linier maka dianalisis

menggunakan metode uji parametrik product moment dari Pearson untuk menganalisis data

penelitian korelasi. Apabila tidak memenuhi uji asumsi parametrik maka akan dianalisis

dengan metode uji non-parametrik Spearman. Analisis data dibantu dengan program SPSS

(Statistical Product and Service Solution) Versi 20.0 For Windows.

Page 10: DUKUNGAN SOSIAL DAN HEALTH-RELATED QUALITY OF …eprints.ums.ac.id/60117/29/Naspub B7A.pdf · Kualitas hidup adalah indikator penting dari kesehatan dan kebahagian seseorang. Kualitas

6

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari data penelitian dianalisis menggunakan teknik korelasi product moment.

Teknik korelasi product moment harus memenuhi syarat uji normalitas dan linieritas. Dari

hasil analisis menggunakan Kolmogorov-Smirnov diperoleh z=0,892 (p>0,05) untuk

variabel dukungan sosial dan z=0,621 (p > 0,05) untuk variabel health-related quality of life,

dapat diketahui sebaran data dari kedua variabel normal. Uji linearitas digunakan untuk

mengetahui antara variabel bebas dan variabel tergantung memiliki korelasi linear atau tidak.

Berdasarkan uji linearitas menggunakan analisis Anova diperoleh nilai signifikansi F = 0,958

(p>0,05), sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan linearitas variabel bebas (dukungan

sosial) dengan variabel tergantung (health-related quality of life).

Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil koefisien korelasi (rxy) = 0,411 dengan

taraf signifikansi 0,04 (p < 0,05), yang menunjukkan bahwa ada hubungan positif signifikan

antara dukungan sosial dengan health-related quality of life. Artinya semakin tinggi tingkat

dukungan sosial maka semakin tinggi tingkat health-related quality of life. Dukungan sosial

memiliki hubungan positif yang signifikan dengan health-related quality of life. Hal ini

diketahui dari hasil r2 sebesar (0,169)2 atau dapat dikatakan bahwa sumbangan efektif

dukungan sosial terhadap health-related quality of life sebesar 16,9%.

Dukungan sosial dapat mempengaruhi kesehatan dijelaskan dalam dua teori;

buffering dan efek langsung. Menurut hipotesis buffering, dukungan sosial mempengaruhi

kesehatan dengan cara melindungi seseorang menghadapi efek negatif dari stres tinggi

(Sarafino, 2012). Hasil penelitian Yadav (2010) menunjukkan bahwa kepuasan keseluruhan

dari dukungan sosial sangat signifikan berhubungan dengan semua aspek dalam kualitas

hidup. Dukungan sosial dapat berupa material, penghargaan, informasi maupun emosional

(Taylor, 2012). Faktor lainnya yang mempengaruhi kualitas hidup caregiver adalah beban

caregiver dalam merawat dan status pekerjaan (Winahyu, Hemchayat dan Charoensuk,

2015). Menurut Strine dkk. (2007) ada dua jenis dukungan yaitu, dukungan sosial dan

dukungan emosi berhubungan dengan perilaku sehat dan semua domain health-related

quality of life. Jadi ada faktor lain yang juga mempengaruhi health-related quality of life pada

orang tua dengan anak penyakit kronis.

Page 11: DUKUNGAN SOSIAL DAN HEALTH-RELATED QUALITY OF …eprints.ums.ac.id/60117/29/Naspub B7A.pdf · Kualitas hidup adalah indikator penting dari kesehatan dan kebahagian seseorang. Kualitas

7

Tabel 1. Karakteristik Responden

Karakteristik Jumlah (n) Prosentase(%)

Jenis Kelamin Laki-laki 11 26,83

Perempuan 30 73,17

Usia 22-30 tahun 11 26,83

31-50 tahun 29 70,73

>50 tahun 1 2,44

Pendidikan Perguruan Tinggi 2 4,88

SMA 23 56,10

SMP 9 21,95

SD 7 17,07

Pekerjaan Karyawan Swasta 15 36,59

Ibu Rumah Tangga 18 43,90

Guru 1 2,44

Tani 3 7,32

Perangkat Desa 1 2,44

Wiraswasta 3 7,32

Usia anak 0 – 5 tahun 14 34,15

6 – 12 tahun 16 39,02

13 – 17 tahun 11 26,83

Jenis penyakit Anemia aplastik 5 12,20

Kanker 24 60,98

Lupus 5 12,20

Thalasemi 7 14,63

Lama sakit anak 0 - 2 tahun 36 87,80

> 2 tahun 5 12,20

Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden adalah perempuan sebanyak

73,17% dan merupakan ibu rumah tangga. Perempuan dalam hal ini ibu yang menjadi

caregiver pasien penyakit kronis. Menurut Sari, Sukarlan & Pohan (2013) ibu bertanggung

jawab terhadap membesarkan dan merawat anak. Dalam hal caregiving ibu merupakan

caregiver utama, dengan tugas meliputi pemberian bantuan dalam hal tugas-tugas perawatan

anak misalnya aktifitas makan, mengenakan baju, dan toileting. Lim & Zebrack (2004)

mengemukakan bahwa caregiver dengan jenis kelamin perempuan lebih sering mengalami

stres dan hal ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup.

Page 12: DUKUNGAN SOSIAL DAN HEALTH-RELATED QUALITY OF …eprints.ums.ac.id/60117/29/Naspub B7A.pdf · Kualitas hidup adalah indikator penting dari kesehatan dan kebahagian seseorang. Kualitas

8

Data dari responden diperoleh hasil yang ditunjukkan pada tabel 2 variabel health-

related quality of life dengan nilai mean 525,39, skor maksimum 739 dan minimum 269.

Pada variabel dukungan sosial diperoleh nilai mean 53,07, skor maksimum 67 dan skor

minimum 43.

Tabel 2. Deskriptif Tingkat Health-related Quality of Life

Variabel N Mean Maksimum Minimum

HRQOL 41 525,39 739 269

Dukungan Sosial 41 53,07 67 43

Tabel 3. Distribusi menurut tingkat kategori Health-related Quality of Life (HRQOL)

No Kelas Interval n % Kategori

1 X > 645 11 26,83 Tinggi

2 551 < x < 645 6 14,63 Cukup Tinggi

3 457 < x < 551 12 29,27 Cukup

4 363 < x < 457 5 12,20 Agak Rendah

5 X < 363 7 17,07 Rendah

Jumlah 41 100

Tabel 4. Distribusi menurut tingkat kategori dukungan sosial

No Kelas Interval n % Kategori

1 x > 62,2 3 7,32 Tinggi

2 57,4 < x < 62,2 6 14,63 Cukup Tinggi

3 52,6 < x < 57,4 9 21,95 Cukup

4 47,8 < x < 52,6 19 46,34 Agak Rendah

5 x < 47,8 4 9,76 Rendah

Jumlah 41 100

Berdasarkan tabel 3 dan 4, hasil analisis pada variabel health-related quality of life

(HRQOL), sebagian besar responden memiliki tingkat health-related quality of life yang

tergolong cukup sebanyak 29,27%. Untuk tingkat dukungan sosial responden sebagian besar

masuk kategori agak rendah sebanyak 46,34%.

Orang tua pasien anak penyakit kronis menurut usia, paling banyak adalah pada tahap

perkembangan dewasa madya atau sekitar umur 30 – 50 tahun sebanyak 70,73%. Pada usia

ini merupakan proses transisi dari dewasa awal dan banyak banyak perubahan pada nilai,

Page 13: DUKUNGAN SOSIAL DAN HEALTH-RELATED QUALITY OF …eprints.ums.ac.id/60117/29/Naspub B7A.pdf · Kualitas hidup adalah indikator penting dari kesehatan dan kebahagian seseorang. Kualitas

9

tujuan dan apa yang penting dalam hidup (Sokol, 2009). Menurut Hurlock (2012), usia

dewasa madya merupakan masa stres karena banyak penyesuaian terhadap peran dan pola

hidup. Hasil penelitian Lim & Zebrack (2004) faktor yang mempengaruhi kualitas hidup

caregiver adalah karakteristik usia, tingkat pendidikan, pendapatan, masalah kesehatan fisik

dan psikologis.

Karakteristik responden menurut usia anak yang dimiliki responden sebagian besar

adalah pada tahap anak usia sekolah yaitu sekitar 6-12 tahun sebanyak 39,02%. Grootenhuis,

Koopman, Verrips, Vogels & Last (2007) permasalahan health-related quality of life pada

anak usia sekolah berhubungan dengan ketergantungan pada orang tua dan berkurangnya

aktifitas dengan teman sebaya, serta aktfitas sekolah. Sikorova & Buzgova (2016)

ketergantungan pada orang tua itu berdampak bisa berupa kelelahan dalam pengasuhan,

depresi & kecemasan, tidur yang terganggu, kelelahan. Hal tersebut berujung pada

terganggunya aktifitas harian, gangguan mood serta perubahan kualitas hidup.

Tabel 3. Deskriptif dukungan sosial & HRQOL berdasarkan jenis penyakit

No. Jenis Penyakit n Mean

Dukungan Sosial

Mean

HRQOL

1 Anemia Aplastik 5 67,80 493,50

2 Kanker 24 74,29 501,81

3 Lupus 5 72,00 588,10

4 Thalasemi 7 72,13 620,81

Orang tua dengan anak jenis penyakit kronis anemia aplastik memperoleh rata-rata

tingkat dukungan sosial dan health-related quality of life yang lebih rendah dibanding jenis

penyakit kronis lain. Jenis penyakit kronis yang diderita anak di Bangsal Melati 2 RSUD dr.

Moewardi adalah berbagai macam jenis Kanker, Lupus, Anemia Aplastik dan Thalasemi.

Jenis-jenis penyakit tersebut memang merupakan jenis penyakit kronis pada anak yang

umum terjadi Indonesia menurut Hendarto (2014). Berdasarkan data diperoleh saat

penelitian, orang tua dengan anak jenis penyakit kronis anemia aplastik memperoleh rata-

rata tingkat dukungan sosial dan health-related quality of life yang lebih rendah dibanding

jenis penyakit kronis lain. Cousino & Hazen (2013) menemukan bahwa orang tua yang

memiliki anak dengan penyakit anemia aplastik lebih stres, karena orang tua merasa tidak

Page 14: DUKUNGAN SOSIAL DAN HEALTH-RELATED QUALITY OF …eprints.ums.ac.id/60117/29/Naspub B7A.pdf · Kualitas hidup adalah indikator penting dari kesehatan dan kebahagian seseorang. Kualitas

10

bisa membantu ketika anaknya sedang merasakan sakit dan frekuensi sakit yang lebih

banyak.

Komunitas untuk penyakit kronis kanker, lupus dan thalasemi sudah terbentuk di

Indonesia dan orang tua yang memiliki anak tersebut rata-rata sudah mengikuti suatu

komunitas, sedangkan penyakit anemia aplastik belum ada komunitas. Pentingnya jaringan

sosial yang bisa berupa komunitas dapat meningkatkan pengembangan self-management

(Strom & Egede, 2007). Hasil penelitian Williams, Wang & Kitchen (2014) ketersediaan

akses dukungan kelompok untuk para caregiver akan memberikan dampak positif terhadap

kesehatan personal dan strategi coping. Kesehatan fisik dan psikologis merupakan bagian

dari aspek health-related quality of life (Ware & Sherbourne, 1992).

4. PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan ada hubungan positif signifikan antara

dukungan sosial terhadap health-related quality of life pada orang tua dengan anak penyakit

kronis. Sumbangan efektif dari dukungan sosial sebesar 16,9% (r2 = 0,169). Masih terdapat

83,1% faktor lain yang mempengaruhi health-related quality of life. Tingkat dukungan sosial

pada orang tua dengan anak penyakit kronis sebagian besar tergolong agak rendah. Tingkat

health-related quality of life pada orang tua dengan anak penyakit kronis sebagian besar

tergolong cukup.

4.2 SARAN

Berdasarkan hasil dari penelitian, peneliti mengajukan beberapa saran. Bagi orang

tua, diharapkan orang tua dapat bergabung dengan komunitas yang dapat mendukung

maupun membantu dalam menghadapi masalah yang berkaitan dengan anak kronis. Bagi

masyarakat, diharapkan mendukung orang tua yang memiliki anak dengan penyakit kronis.

Bagi pemerintah, diharapkan menyediakan layanan kesehatan yang menunjang tercapainya

health-related quality of life. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan meneliti dengan

menggunakan jumlah responden yang lebih banyak. Peneliti meneliti variabel atau faktor lain

yang mungkin dapat mempengaruhi health-related quality of life.

Page 15: DUKUNGAN SOSIAL DAN HEALTH-RELATED QUALITY OF …eprints.ums.ac.id/60117/29/Naspub B7A.pdf · Kualitas hidup adalah indikator penting dari kesehatan dan kebahagian seseorang. Kualitas

11

DAFTAR PUSTAKA

Baron, R.A., Byrne, D. (2012). Bab 13. Psikologi Sosial Edisi 10 Jilid 2 (pp. 244-246).

Jakarta. PT. Gelora Aksara Pratama.

Cousino, M.K., Hazen, R.A. (2013). Parenting Stress Among Caregivers of Children With

Chronic Illness: A Systematic Review. Journal of Pediatric Psychology, 38(8), 809–

828

Cutrona, C. E., Russell, D. W. (1987). The Provisions of Social Relationships and Adaptation

to Stress. Journal of Advances in Personal Relationships, 1, 37-67

Grootenhuis, M.A., Koopman, H.M., Verrips, E.G.H., Vogels, A.G.C., Last, B.F. (2007).

Health-Related Quality of Life Problems of Children 8-11 years with A Chronic

Disease. Developmental Neurorehabilitation, 10(1), 27-33

Hendarto, A. (2014). Pendekatan Holistik Penyakit Kronis pada Anak untuk Meningkatkan

Kualitas Hidup. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan LXVI.

Hurlock, E. B. (2012). Bab Sebelas. Psikologi Perkembangan Edisi Kelima. Jakarta: PT.

Gelora Aksara.

Lakey, B., Cohen, S. (2000). Social Support Theory and Measurement. Social Support

Measurement and Intervension. Oxford. PT. Oxforf University Press.

Lim, J., Zebrack, B. (2004). Caring for Family Members with Chronic Physical Illness. A

Critical Review of Caregiver Literature. Journal Health & Quality of Life Outcomes,

2(50), 1-9

Lopez, M.L., Cooper, L. (2011). Social Support Measure Review. National Center for Latino

Child & Family Reseacrh.

Mathieson, K. (2014). Making Sense of BioStatistic: Types of Nonprobability Sampling.

Journal of Clinical Research Best Practice. 10(10), 1-2

Matza, L. S., Swensen, A. R., Flood, E. M., Secnik, K., Leidy, N. K. (2004). Assessment of

Health-Related Quality of Life in Children: A Review of Conceptual,

Methodological, and Regulatory Issues. Jurnal Value In Health. 7(1), 79-92

Morawska, A., Calam, R., Fraser, J. (2015). Parenting Interventions for Childhood Chronic

Illness: A Review and Recommendations for Intervention Design and Delivery.

Journal of Child Health Care. 19(1), 5-17

Nezu, A.M., Nezu, C.M., Geller, P.A. (2003). Part Two Causal & Mediating Psychosocial

Factors. Handbook of Psychology Volume 9. New Jersey. PT. Wiley & Sons.

Nilsson, E. (2012). Aspects of Health-Related Quality of Life. Thesis. Department of Social

and Welfare Studies & Division of Community Medicine, Department of Medical

and Health Sciences Linköping University.

Page 16: DUKUNGAN SOSIAL DAN HEALTH-RELATED QUALITY OF …eprints.ums.ac.id/60117/29/Naspub B7A.pdf · Kualitas hidup adalah indikator penting dari kesehatan dan kebahagian seseorang. Kualitas

12

Rachmawati, Y. Perwitasari D. A., Adnan (2014). Validasi Kuesioner SF-36 Versi Indonesia

Terhadap Pasien Hipertensi di Puskesmas Yogyakarta. Jurnal Pharmacy, 11(1), 14-

25

Riskesdas (2013). Biofarmaka. Retrieved July 12, 2016, from

http://biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2014/Riskesdas2013

Sabbah, I., Sabbah, H., Khamis, R., Sabbah, S., Droubi, N. (2013) Health related quality of

life of university students in Lebanon: Lifestyles behaviors and socio-demographic

predictors. Jurnal Health, 5(7A4), 1-12

Sarafino, E.P., Smith, T.W. (2011). Chapter 4. Health Psychology Biopsychosocial

Interaction Seventh Edition. New Jersey. PT. Wiley & Sons.

Sari, R.L., Sukarlan, A.D.P., Pohan, L.D. (2013). Hubungan antara Caregiver Strain dan

Caregiving Self-Efficacy pada Ibu Selaku Caregiver dari Anak Retardasi Mental.

Jurnal Psikologi Universitas Indonesia.

Sherbourne, C. D., Stewart, A. L. (1991). The Mos Social Support Survey. Journal of Social

Scientific Medical, 32(6), 705-714

Sikorova, L., Buzkova, R. (2016). Associations Between The Quality of Life of Children

With Chronic Diseases, Their Parents’ Quality Of Life And Family Coping

Strategies. Central European Journal of Nursing and Midwifery, 7(4), 534–541

Sokol, J. T. (2009). Identity Development Throughout the Lifetime: An Examination of

Eriksonian Theory. Graduate Journal of Counseling Psychology, 1(2), 1-11

Strine, T.W., Chapman, D.P., Balluz, L., Mokdad, A.H. (2007) Health-Related Quality of

Life and Health Behaviors by Social and Emotional Support. Soc Psychiatry

Epidemiol. DOI 10.1007/s00127-007-0277-x

Strom, J.L., Egede, L.E. (2012). The Impact of Social Support on Outcomes in Adult Patients

with Type 2 Diabetes: A Systematic Review. Journal Curr Diab Rep., 12(6), 769-

781

Taylor, E. S. (2012). Chapter 7. Health Psychology. New York: PT. McGraw Hill.

Taylor, E. S., Sherman, D. K., Kim, H. S. (2004). Culture and Social Support: Who Seeks It

and Why?. Journal of Personality and Social Psychology, 87( 3), 354–362

Wakhid, A., Bokhari, S.A.H., Butt, S., Khan, A. A. (2014). Quality of Life in Diabetic

Patients on Hemodialysis Therapy. Journal of Diabetes and Endocrinology, 5(2), 9-

18

Ware, J. E., Sherbourne, C. D. (1992). The MOS 36-Item Short-Form Healthy Survey (SF-

36). Journal Medical Care, 30(6), 473-483

Page 17: DUKUNGAN SOSIAL DAN HEALTH-RELATED QUALITY OF …eprints.ums.ac.id/60117/29/Naspub B7A.pdf · Kualitas hidup adalah indikator penting dari kesehatan dan kebahagian seseorang. Kualitas

13

Winahyu, K.M., Hemchayat, M., Charoensuk. S. (2014). The Relationship Between

Characteristic of Caregivers and Quality of Life Among Family Caregivers of

Patients with Skizofrenia in Indonesia. Jurnal International Proceedings of Social

and Behavioral Sciences, 2, 1-7

World Organization Health. (2014). Noncommunicable Desease (NCD) Country Profile.

Retrieved January 30, 2017, from

http://noncommunicabledesease/countryprofile/indonesia

Yadav, S. (2010). Perceived social support, hope, and quality of life of persons living with

HIV/AIDS: a case study from Nepal. Springer Science+Business Media B.V. DOI

10.1007/s11136-009-9574-z