DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing...

58
DUKUNGAN PE PERKEB DIREKTORAT JEND KEMENTERIAN PE MARET 2020 PEDOMA AREA PENANGANAN DAMP PENCEGAHA TAHU REFO (Kegiatan Mitigasi dan Ad Iklim, Operasional Brigad Lahan Perkebunan dan D Tanpa ERLINDUNGAN BUNAN DERAL PERKEBUNAN ERTANIAN AN TEKNIS PAK PERUBAHAN IKLIM DAN AN KEBAKARAN UN 2020 OCUSING daptasi Dampak Perubahan de Pengendalian Kebakaran Demplot Pembukaan Lahan a Bakar)

Transcript of DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing...

Page 1: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNANKEMENTERIAN PERTANIANMARET 2020

PEDOMAN TEKNISAREA PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN

PENCEGAHAN KEBAKARANTAHUN 2020REFOCUSING

(Kegiatan Mitigasi dan Adaptasi Dampak Perubahan Iklim, Operasional Brigade Pengendalian Kebakaran Lahan Perkebunan dan Demplot Pembukaan Lahan

Tanpa Bakar

UKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNANKEMENTERIAN PERTANIAN

PEDOMAN TEKNISAREA PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN

PENCEGAHAN KEBAKARANTAHUN 2020REFOCUSING

(Kegiatan Mitigasi dan Adaptasi Dampak Perubahan , Operasional Brigade Pengendalian Kebakaran

Lahan Perkebunan dan Demplot Pembukaan Lahan Tanpa Bakar)

Page 2: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan
Page 3: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

ii

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR................................. i DAFTAR ISI ......................................... ii DAFTAR LAMPIRAN ................................ iv I PENDAHULUAN............................... 1 A. Latar Belakang............................ 1 B. Sasaran Nasional......................... 4 C. Tujuan..................................... 5 II PENDEKATAN PELAKSANAAN

KEGIATAN....................................

6 A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan

Kegiatan...................................

6 B. Spesifikasi Teknis......................... 13 III PELAKSANAAN KEGIATAN.................. 24 A. Ruang Lingkup...................... 24 B. Pelaksana dan Penanggung Jawab

Kegiatan...................................

28 C. Lokasi, Jenis dan Volume............... 35 D. Simpul Kritis............................... 36 IV PROSES PENGADAAN BARANG............. 38 V PEMBINAAN, PENGENDALIAN,

PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN.....

39 A. Pembinaan, Pengendalian,

Pengawalan dan Pendampingan ......

39 B. Pelaksanaan Pembinaan,

Pengendalian, Pengawalan dan Pendampingan............................

40 VI MONITORING, EVALUASI DAN

PELAPORAN...................................

42 A. Monitoring................................ 42

Page 4: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

iii

B. Evaluasi................................... 42 C. Pelaporan................................. 42 VII PEMBIAYAAN.................................. 45 VIII PENUTUP...................................... 46 Lampiran ............................................ 47

Page 5: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Denah Demplot Mitigasi dan Adaptasi…....... 48 2. Spesifikasi Ternak Kambing ..................... 49 3. Contoh Desain Rumah Kompos.................. 49 4. Spesifikasi Peralatan Pembukaan Lahan

Perkebunan Tanpa Membakar ………………. 50

5. Lokasi dan Volume kegiatan Penanganan Dampak Perubahan Iklim.........................

51

6. Lokasi dan Volume kegiatan Operasional Brigade Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun ……………………………………………….

51

7. Lokasi dan Volume kegiatan Demplot Pembukaan Lahan Perkebunan Tanpa Membakar ……………………………………………….

52

8. Form Laporan Perkembangan Realisasi Fisik Dan Keuangan Kegiatan Penanganan Dampak Perubahan Iklim...................................

52

9. Out Line Laporan Akhir .......................... 53

Page 6: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pergeseran musim yang ekstrim dan perubahan pola hujan diperkirakan menyebabkan lebih tingginya intensitas hujan pada musim penghujan dan semakin panjangnya musim kemarau. Hujan yang berlebihan sangat mungkin akan meningkatkan erosi, pencucian hara dan tanah longsor. Apabila air yang berlebih tidak dapat diserap oleh tanah di hulu akan meningkatkan aliran permukaan yang akhirnya menyebabkan banjir. Sebaliknya musim kemarau yang kering akan menyebabkan cekaman kekeringan dengan jangka waktu lama.

Perubahan iklim yang mengakibatkan peningkatan kejadian iklim ekstrim atau anomali ikllim, akan menimbulkan resiko yang cukup besar bagi produksi dan produktifitas serta mutu hasil sektor pertanian, termasuk subsektor perkebunan karena aktivitas pertanian sangat banyak tergantung pada matahari, udara, tanah dan air.

Berdasarkan data kebakaran lahan dan kebun, diperoleh fakta bahwa umumnya kebakaran terjadi di kawasan budidaya, terutama di areal kehutanan dan perkebunan sebagai akibat dari aktifitas manusia yang membuka lahan dengan cara membakar. Pemadaman kebakaran di kawasan budidaya terbentur oleh kurangnya

Page 7: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

2

sumber daya manusia dan peralatan pengendalian kebakaran.

Oleh karena itu diperlukan strategi nasional yang terdiri atas antisipasi, mitigasi dan adaptasi di bidang pertanian khususnya pada usaha perkebunan dalam menghadapi perubahan iklim dimaksud. Kegiatan mitigasi pada subsektor perkebunan adalah upaya yang dilakukan oleh pelaku usaha perkebunan untuk mengurangi sumber emisi gas rumah kaca, sedangkan adaptasi adalah tindakan penyesuaian untuk menghadapi dampak negatif dari perubahan iklim.

Aplikasi model teknologi mitigasi dan adaptasi pada subsektor perkebunan perlu dilaksanakan di daerah agar pembangunan perkebunan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan produktifitas dapat dipertahankan sehingga mampu mengurangi kehilangan hasil akibat dampak perubahan iklim.

Emisi karbon pada subsektor perkebunan dapat diminimalisir dengan pemanfaatan limbah perkebunan, mengintegrasikan dengan ternak (kebun-ternak), mengurangi atau menggantikan pemanfaatan pestisida dan pupuk kimia dengan organik, mengurangi penggunaan herbisida dan pemanfaatan pohon pelindung sebagai penyerap karbon.

Sesuai dengan Instruksi Presiden No. 11 Tahun 2015 tentang Peningkatan Pengendalian

Page 8: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

3

Kebakaran Lahan dan Kebun, telah diinstruksikan kepada Menteri Pertanian untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia dalam pengendalian kebakaran lahan pertanian.

Menindaklanjuti Instruksi Presiden tersebut dan berdasarkan Permentan No. 5 Tahun 2018 Tentang Pembukaan dan/atau Pengolahan Lahan Tanpa Membakar diamanatkan kepada pemerintah untk memfasilitasi terbentuknya Brigade Pengendalian Kebakaran Lahan Perkebunan dan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA).

Brigade Pengendalian Kebakaran Lahan Perkebunan yang selanjutnya disebut Brigade Karlabun merupakan satuan kerja yang berada di pusat, provinsi dan kabupaten/kota yang mempunyai tugas antara lain melaksanakan pengendalian kebakaran lahan perkebunan. Sebagai upaya dalam mewujudkan sistem, sarana, dan prasarana pengendalian lahan perkebunan secara terkoordinasi, pemerintah memberikan dukungan operasional bagi Brigade Karlabun provinsi dan kabupaten/kota serta KTPA.

Untuk meningkatkan sinergitas dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia Brigade Karlabun, KTPA maupun satuan tugas (satgas) yang berada di perusahaan perkebunan maka

Page 9: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

4

diperlukan hubungan kemitraan diantara unit kerja yang terkait dengan pengendalian kebakaran lahan perkebunan.

Dalam rangka memfasilitasi pekebun melakukan pembukaan lahan perkebunan, untuk mendukung kegiatan pembangunan perkebunan dan meminimalisir resiko terjadinya kebakaran lahan perkebunan, maka Direktorat Jenderal Perkebunan melaksanakan kegiatan demplot pembukaan lahan perkebunan tanpa membakar.

B. Sasaran

1. Meningkatkan pengetahuan pekebun tentang adaptasi kekeringan pada tanaman perkebunan melalui pembangunan rintisan model dan sosialisasi mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim pada provinsi rawan kekeringan.

2. Terfasilitasinya operasional Brigade Karlabun dan KTPA untuk pengendalian kebakaran lahan perkebunan pada 6 provinsi rawan kebakaran.

3. Terfasilitasinya pembukaan lahan perkebunan bagi pekebun dengan cara tanpa membakar

C. Tujuan

1. Terbangunnya demplot mitigasi dan adaptasi kekeringan untuk menghadapi dampak

Page 10: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

5

negatif dari kekeringan dan mengurangi emisi gas rumah kaca pada subsektor perkebunan di 9 Provinsi rawan kekeringan);

2. Memfasilitasi operasional Brigade Karlabun di kabupaten pada 6 provinsi rawan kebakaran (Riau, Sumsel, Jambi, Kaltim, Kalteng dan Kalsel);

3. Peningkatan kesiapsiagaan Brigade Karlabun dalam mengendalikan kebakaran lahan perkebunan secara dini;

4. Peningkatan sinergitas dan kapasitas Brigade Karlabun dan KTPA di 3 provinsi rawan kebakaran (Kaltim, Kalteng dan Jambi).

5. Membangun hubungan kemitraan diantara unit kerja yang terkait dalam upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran lahan perkebunan.

6. Terbangun demplot pembukaan lahan perkebunan tanpa membakar di 5 (lima) provinsi rawan kebakaran

Page 11: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

6

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan

1. Pendekatan Umum

Prinsip pendekatan umum meliputi hal yang bersifat administratif dan manajemen kegiatan.

a. SK Tim Pelaksana Kegiatan

1) Penetapan SK Tim Pelaksana Kegiatan oleh Kepala Dinas/KPA paling lambat 1 (satu) minggu setelah diterimanya penetapan Satker dari Menteri Pertanian.

2) Penanggung jawab dan pelaksana kegiatan mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim, operasional Brigade Karlabun dan KTPA serta demplot pembukaan lahan tanpa membakar untuk TP provinsi ditetapkan oleh Kepala Dinas Provinsi.

3) Penanggung jawab dan pelaksana pelaksana kegiatan mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim, operasional Brigade

Karlabun dan KTPA serta demplot pembukaan lahan tanpa membakar untuk TP kabupaten/kota ditetapkan oleh Kepala Dinas kabupaten/kota.

Page 12: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

7

b. Rencana kerja

Rencana kerja pelaksanaan masing-masing kegiatan disusun paling lambat 1 (satu) minggu setelah ditetapkannya SK Tim pelaksana dan mengacu kepada Pedoman Teknis dari Ditjen Perkebunan.

c. Juklak, Juknis

Penanggungjawab kegiatan harus menyusun Juklak/Juknis yang mengacu kepada pedoman teknis yang dikeluarkan oleh Ditjen.Perkebunan. Penyusunan Juklak/Juknis untuk kegiatan TP Provinsi/Kabupaten/Kota paling lambat 2 (dua) minggu setelah ditetapkannya SK Tim pelaksana.

d. Koordinasi dan Sosialisasi

Koordinasi dilakukan oleh satker pelaksana kegiatan dengan Direktorat Jenderal Perkebunan melalui Direktorat Perlindungan Perkebunan, dan Dinas Kabupaten/Kota dimana terdapat lokasi kegiatan dilaksanakan.

Sosialisasi dilaksanakan oleh pelaksana kegiatan kepada kelompok tani peserta kegiatan Penanganan Dampak Perubahan Iklim anggota Brigade Karlabun, Kelompok Tani Peduli Api (KTPA), petani peserta kegiatan Demplot Pembukaan Lahan Perkebunan Tanpa Membakar dan pihak terkait lainnya.

Page 13: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

8

e. Pelelangan/pengadaan

Pelelangan/pengadaan dilaksanakan sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Pelelangan/pengadaan barang dan jasa harus selesai pada bulan Februari 2020. Pengadaan sarana pendukung perlindungan tidak dapat digabungkan dengan pengadaan sarana produksi lainnya.

f. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh satker pelaksana kegiatan selama kegiatan berlangsung.

g. Laporan

1) Laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan disampaikan oleh satker pelaksana kegiatan sesuai dengan jadual dan form Pedoman SIMONEV.

2) Laporan akhir kegiatan disampai kan oleh satker pelaksana kegiatan ke pusat paling lambat 2 (dua) minggu setelah kegiatan selesai dan tidak melewati bulan Desember 2020.

2. Prinsip Pendekatan Teknis

a. Kegiatan Mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim

Page 14: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

9

1) Demplot dilaksanakan untuk jenis tanaman perkebunan yang rawan terdampak terhadap kekeringan dan berada di lokasi rawan kekeringan.

2) Lokasi demplot pada kelompok tani/pekebun di daerah sentra perkebunan rakyat rawan kekeringan.

3) Kambing diternakkan dengan pola komunal dan kandang kambing berdekatan dengan rumah kompos.

4) Sosialisasi kepada petani dan pihak terkait lainnya dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan.

5) Sosialisasi dilakukan setelah penetapan CP/CL.

6) Teknologi yang diterapkan berupa irigasi, pembuatan biopori dan rorak dilaksanakan awal musim kemarau, untuk menghindari cekaman kekeringan.

7) Desain demplot mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim seperti dalam lampiran 1.

b. Kegiatan Operasional Brigade Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun

Kegiatan dilaksanakan pada Provinsi/ Kabupaten/Kota sentra tanaman perkebunan dengan kriteria sebagai berikut:

Page 15: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

10

1) Rawan kebakaran lahan perkebunan;

2) Sudah membentuk brigade pengendalian kebakaran lahan perkebun serta KTPA.

c. Kegiatan Demplot Pembukaan Lahan Tanpa Membakar

1) Kegiatan dilaksanakan pada Provinsi/ Kabupaten/Kota sentra tanaman perkebunan dengan kriteria Rawan kebakaran lahan perkebunan (Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Jambi dan Kalimantan Timur).

2) Kegiatan dilaksanakan untuk usaha budidaya perkebunan dengan jenis tanaman perkebunan sesuai Kepmentan No. 141/Kpts/HK.150/M/2/2/2019 tentang Jenis Komoditas Tanaman Binaan Lingkup Kementerian Pertanian.

3. Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi perlu dilakukan tindak lanjut sebagai berikut:

a. Tahap Pelaksanaan Kegiatan 1) Perencanaan kegiatan/Jadual kegiatan. 2) Pembuatan Juklak Juknis setiap kegiatan.

Page 16: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

11

3) Menunjuk penanggung jawab dan pelaksana kegiatan.

4) Survei lokasi kegiatan. 5) Koordinasi, Patroli dan latihan bersama

dengan instansi terkait. 6) Menindaklanjuti rekomendasi hasil

pembinaan.

b. Tahap Pasca Pelaksanaan

a. Kegiatan Mitigasi dan Adaptasi Dampak Perubahan Iklim

1) Diharapkan kelompok tani penerima manfaat dapat menyebarluaskan teknologi kepada kelompok tani disekitarnya.

2) Dinas Kabupaten/kota diharapkan memfasilitasi pembinaan/ pendampingan dan melakukan monev pada petani penerima manfaat secara berkelanjutan agar teknologi dapat diadopsi dengan baik.

b. Kegiatan Operasional Brigade Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun.

1) Brigade Karlabun dan KTPA mensosialisasikan sistem, sarana dan prasarana pengendalian upaya pencegahan kebakaran kepada

Page 17: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

12

masyarakat dan pelaku usaha perkebunan.

2) Dinas Kabupaten/kota memfasilitasi pembentukan, pembinaan/pendampingan dan melakukan monev Brigade Karlabun e dan KTPA.

3) Pemerintah Daerah memberikan sharing anggaran APBD untuk operasional Brigade Pengendalian Kebakaran lahan perkebunan.

4) Terjalinnya sinergitas Brigade Karlabun, Satgas dan KTPA dalam upaya pencegahan kebakaran lahan perkebunan.

c. Kegiatan Demplot Pembukaan Lahan Tanpa Membakar

1) Diharapkan kelompok tani penerima manfaat dapat menyebarluaskan penerapan pembukaan lahan tanpa membakar kepada masyarakt di sekitar lokasi demplot.

2) Dinas Kabupaten/kota diharapkan memfasilitasi pembinaan/ pendampingan dan melakukan monev pada pekebun

4. Penerima Manfaat

Masyarakat pekebun dan lingkungan di sekitar lokasi kegiatan.

Page 18: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

13

B. Spesifikasi Teknis

1. Kriteria

a. Kegiatan Mitigasi dan Adaptasi Dampak Perubahan Iklim

1) Kriteria daerah rawan kekeringan

Daerah dengan bulan kering selama setahun minimal empat bulan kering. Bulan kering dengan hujan bulanan kurang dari 60 mm (buku kesesuaian lahan-Schmidt-Ferguson).

2) Terdapat sumber air untuk pengisian embung/penampung air.

3) Kriteria petani, tergabung dalam kelompok tani yang aktif.

4) Petani bersedia menyediakan lahan untuk pembangunan embung/ penampung air.

5) Petani bersedia menyediakan lahan untuk pembangunan kandang ternak kambing dan rumah kompos.

6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan memanfaatkan kotoran kambing serta limbah tanaman untuk pemupukan di lokasi demplot.

b. Kegiatan Operasional Brigade Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun

1) Kegiatan dilaksanakan di Provinsi dan

Page 19: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

14

Kabupaten/Kota yang rawan terjadinya kebakaran lahan perkebunan serta sudah membentuk Brigade Karlabun dan KTPA.

2) Kriteria anggota Brigade Karlabun:

- Usia 20 s/d 55 tahun.

- Sehat jasmani dan rohani.

- Pendidikan minimal SMA/Setara.

- Mempunyai komitmen untuk turut serta dalam upaya pengendalian kebakaran lahan perkebunan.

c. Kegiatan Demplot Pembukaan Lahan Tanpa Membakar

1) Kegiatan dilaksanakan di Provinsi rawan kebakaran Riau (1 demplot), Jambi (1 demplot), Sumatera Selatan (1 demplot), Kalimantan Tengah (1 demplot), dan Kalimantan Timur (1 demplot).

2) Demplot Pembukaan Lahan Perkebunan Tanpa Membakar dibangun seluas 25 ha/unit dalam 1 (satu) hamparan.

3) Demplot dapat diintegrasikan dengan kegiatan pengembangan atau perluasan tanaman perkebunan.

4) Kriteria Pekebun:

- Tergabung dalam kelompok tani.

Page 20: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

15

- Berkomitmen melakukan usaha budidaya perkebunan.

- Berkomitmen untuk tidak mengalih fungsikan lahan yang dibuka.

- Bertempat tinggal di sekitar lokasi demplot.

5) Kriteria Lahan:

- Status lahan APL

- Memiliki dokumen kepemilikan lahan

sesuai peraturan.

- Tidak berada dalam Kesatuan

Hidrologis Gambut (KHG) dengan fungsi lindung.

- Secara teknis layak untuk usaha

budidaya perkebunan.

- Berada di lokasi rawan kebakaran.

- Lokasi PlTB bukan lokasi yang pernah menerima bantuan demplot tahun sebelumnya.

6) Dalam pelaksaaan kegiatan ini, diberikan 1 (satu) orang petugas pendamping lapangan, kriteria petugas pendamping:

- PNS/Tenaga Honor/penyuluh/TKP-

PLP di Dinas Perkebunan Provinsi/Kabupaten.

- Domisili disekitar lokasi demplot.

Page 21: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

16

7) Metode

a. Kegiatan Mitigasi dan Adaptasi Dampak Perubahan Iklim

Pembangunan embung/penampung air dengan kapasitas minimal 250 m3

.

Pembangunan embung dapat dilaksanakan secara swakelola ke petani.

Petani melakukan pemangkasan dan sanitasi sesuai dengan budidaya tanaman yang baik.

Pembuatan rorak dengan ukuran rorak 0,8 m x 0,4 m x 0,4 m, dengan jumlah rorak minimal 25% dari populasi tanaman. Rorak dipergunakan untuk menampung bahan organik yang berasal dari serasah atau sisa-sisa daun kering.

Pembuatan istana cacing (biopori) Pada setiap tanaman di buat 2 buah

lubang dengan diameter 15 cm dan

kedalaman 50 cm. Lubang di tempatkan

di antara tanaman dengan jarak sesuai

lebar kanopi dan diisi bahan organik

(kotoran ternak dan serasah tanaman).

Jika populasi cacing tanah setempat

sangat sedikit agar ditambah

(diintrodusir) dari tempat lain.

Page 22: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

17

Sistem irigasi yang efisien dengan memanfaatkan panen air dari embung/penampung air.

Embung dimanfaatkan untuk menyimpan air saat musim penghujan dan dimanfaatkan untuk irigasi saat musim kemarau.

Pemupukan tanaman Setiap pohon diberi pupuk organik sesuai

dengan kebutuhan, pupuk organik berasal

dari limbah kotoran ternak dan sisa

tanaman yang diolah menjadi pupuk

organik.

Pengamatan hasil demplot dilakukan 3 bulan setelah perlakuan terhadap :

a) Kondisi fisik tanaman antara lain : jumlah flush (daun/pucuk) yang muncul, diameter batang, jumlah/berat buah saat panen.

b) Pengamatan kondisi tanah secara sederhana meliputi struktur tanah (kegemburan) saat sebelum perlakuan dan setelah perlakuan.

Pembinaan serta Sosialisasi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim, dilaksanakan dengan tahapan, sebagai berikut:

a) Sosialisasi kegiatan kepada kelompok tani.

Page 23: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

18

b) Kegiatan dilakukan di lokasi sekitar demplot.

c) Narasumber berasal dari Dinas Perkebunan/UPTD.

b. Operasional Brigade Pengendalian

Kebakaran Lahan dan Kebun

1) Pelaksana kegiatan menetapkan 5 (lima) bulan rawan kebakaran lahan perkebunan berdasarkan kondisi musim di wilayah masing-masing provinsi.

2) Biaya Transportasi pemadaman hanya di bayarkan setelah Brigade Karlabun melakukan kegiatan (sosialisasi, patroli, pembinaan dan/atau pemadaman);

3) Honor petugas pemadam diberikan kepada anggota Brigade Karlabun selama 5 (lima) bulan rawan kebakaran lahan perkebunan.

4) Biaya Operasional Brigade Karlabun diberikan selama 5 (lima) bulan rawan kebakaran lahan perkebunan.

5) Biaya Operasional KTPA diberikan selama 5 (lima) bulan rawan kebakaran lahan perkebunan.

6) KTPA yang memperoleh biaya operasional yaitu KTPA yang aktif

Page 24: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

19

dalam melakukan upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran.

7) Biaya perawatan sarana prasarana pengendalian kebakaran untuk brigade dan KTPA diberikan untuk 1 (satu) tahun anggaran.

8) Penyusunan rencana kerja dan operasional kerja tahunan dilakukan di awal tahun anggaran yang melibatkan stakeholder dan instansi lainnya.

9) Penyusunan rencana kerja menghasilkan MOU kemitraan dalam upaya pencegahan kebakaran lahan perkebunan antara Brigade Karlabun, KTPA dan Satgas.

10) Patroli dilakukan oleh Brigade Karlabun dan KTPA bersama dengan stakeholder dan instansi lainnya menjelang musim kemarau dan saat musim kemarau berlangsung sepanjang tahun anggaran.

11) Latihan bersama Brigade Karlabun, KTPA dan Satgas dilakukan sebelum musim kemarau.

12) Latihan bersama dilakukan di lapangan terbuka.

13) Monitoring, evaluasi dan penyusunan rencana tindaklanjut dilakukan secara intensif sepanjang tahun anggaran.

Page 25: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

20

c. Kegiatan Demplot Pembukaan Lahan Tanpa Membakar

a) Penetapan anggota tim pelaksana kegiatan.

b) Kegiatan dimulai dengan Inventarisasi, identifikasi dan penetapan CPCL dan penetapan petugas pendamping lapangan.

c) Kegiatan pertemuan rutin pertama kelompok dengan topik “Sosialisasi rencana kerja kegiatan”.

d) Alat berat untuk pembukaan lahan perkebunan tanpa membakar dilaksanakan dengan skema sewa. Sewa alat berat dilaksanakan sesuai dengan peraturan mengenai pengadaan barang dan jasa pemerintah

e) Kegiatan pembangunan fisik demplot dapat dilakukan setelah pengadaan peralatan pembukaan lahan dan pengolahan sisa tebangan telah selesai dilaksanakan.

f) Pertemuan rutin kedua dan ketiga kelompok dengan topik :

1. Sosialisasi GAP Tanaman Perkebunan

2. Sosialisasi pengendalian OPT tanaman perkebunan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang sudah berjalan.

Page 26: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

21

Dilaksanakan sejalan dengan kegiatan

pembangunan demplot.

g) Kegiatan pembukaan lahan dikerjakan dengan alat berat dan dibantu oleh petani penerima manfaat.

h) Kegiatan penanaman benih dengan upah berupa HOK.

i) Kegiatan pelatihan PLTB dilaksanakan di tingkat kelompok tani dengan materi antara lain:

- Materi kebijakan PLTB

- Materi dan praktek PLTB

j) Kegiatan pelatihan pengolahan limbah PLTB dilaksanakan di tingkat kelompok tani dengan materi antara lain:

- Materi dan praktek pembuatan kompos

- Materi dan praktek pembuatan arang dan asap cair

k) Pertemuan rutin keempat dengan topik “Penyusunan rencana kegiatan kedepan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang sudah berjalan”.

8) Spesifikasi Komponen Kegiatan

a) Mitigasi dan Adaptasi Dampak Perubahan Iklim

Page 27: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

22

1) Embung/penampungan air dengan kapasitas > 250 M3.

. Pembangunan embung mengikuti pedoman teknis pembangunan embung pertanian.

2) Ternak kambing sebanyak 25 ekor dengan perbandingan 22 betina dan 3 jantan, spesifikasi kambing seperti dalam lampiran 2.

3) Kandang kambing dibangun secara komunal, dan desain disesuaikan dengan kondisi di wilayah masing-masing.

4) Desain rumah kompos seperti dalam lampiran 3.

5) Spesifikasi mesin pencacah kompos dengan kapasitas mesin minimal 8 Hp.

6) Spesifikasi mesin pengayak kompos dengan kapasitas mesin minimal 8 Hp.

7) Spesifikasi mesin bor tanah:

- Kapasitas mesin minimal 40 cc.

- Lebar hasil pengeboran tanah minimal 20 cm.

- Bahan bakar bensin.

8) Spesifikasi pompa air

- Power minimal 5 hp

- Bahan bakar bensin

Page 28: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

23

9) Spesifikasi teknis kereta sorong

- Roda 1

- Ukuran 13” X 3”

- Bahan logam

b) Demplot Pembukaan Lahan Tanpa Bakar Spesifikasi Komponen Kegiatan pada kegiatan demplot terdapat pada lampiran 4.

Page 29: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

24

III. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Ruang Lingkup

1. Mitigasi dan Adaptasi Dampak Perubahan Iklim

1) Kegiatan diprioritaskan pada daerah rawan kekeringan.

2) Kegiatan meliputi sosialiasi dan pembangunan demplot mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim.

3) Indikator Kinerja

No Indikator Uraian 1 Input/Masukan - Dana

- SDM - Peralatan

pembuatan demplot mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim.

2 Output/Keluaran Pembangunan demplot rintisan model adaptasi kekeringan tentang mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim di 11 kelompok tani pada provinsi rawan

Page 30: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

25

kekeringan 3 Outcome/hasil - Masyarakat di

sekitar lokasi kegiatan mengaplikasikan kegiatan mitigasi dan adaptasi di kebun masing-masing;

- Menurunnya kerugian yang timbulkan akibat perubahan iklim pada tanaman perkebunan di sekitar lokasi kegiatan;

- Mempertahankan produktivitas tanaman perkebunan di sekitar lokasi kegiatan.

- Memberikan pemahaman/pengetahuan kepada petani sekitar kegiatan.

Page 31: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

26

2. Operasional Brigade Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun

1) Kegiatan dilaksanakan di provinsi/kabupaten rawan kebakaran.

2) Kegiatan berupa operasional Brigade Karlabun.

3) Indikator Kinerja

No Indikator Uraian 1 Input/Masukan - Dana

- SDM - Biaya

operasional Brigade dan KTPA

2 Output/Keluaran - Terfasilitasinya operasional Brigade Karlabun;

- Terlaksananya kemitraan Brigade Karlabun, KTPA dan Satgas.

- Terlaksananya kegiatan patroli dan latihan bersama

3 Outcome/hasil Brigade Karlabun dan KTPA dapat turut berperan

Page 32: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

27

No Indikator Uraian aktif dalam upaya pengendalian kebakaran lahan perkebunan

3. Demplot Pembukaan Lahan Tanpa Membakar

1) Kegiatan dilaksanakan di provinsi/kabupaten rawan kebakaran.

2) Kegiatan berupa pembangunan Demplot Pembukaan Lahan Perkebunan Tanpa Membakar.

3) Indikator Kinerja

No Indikator Uraian 1 Input/Masukan - Dana

- SDM - Petugas

Pendamping - Komponen

kegiatan PLTB 2 Output/Keluaran - Terfasilitasinya

penerapan pembukaan lahan perkebunan milik pekebun tanpa

Page 33: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

28

No Indikator Uraian membakar

3 Outcome/hasil Berkurangnya kebakaran lahan perkebunan.

B. Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan

1. Pelaksana dan penanggung jawab Kegiatan Area Penanganan Dampak Perubahan Iklim dan Pencegahan Kebakaran (mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim, operasional Brigade Karlabun dan demplot pembukaanlahan tanpa membakar) untuk TP provinsi adalah dinas provinsi yang membidangi perkebunan.

2. Dinas yang membidangi perkebunan provinsi/kabupaten/kota dalam melaksa-nakan kegiatan agar berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya.

3. Kewenangan dan tanggung jawab :

a. Direktorat Perlindungan Perkebunan

1) Menyiapkan Terms of Reference (TOR) dan Pedoman Teknis;

2) Melakukan bimbingan, pembinaan, monitoring dan evaluasi.

b. Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan

Page 34: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

29

1. Kegiatan Mitigasi dan Adaptasi Dampak Perubahan Iklim

a) Menetapkan Tim Pelaksana kegiatan Penanganan Dampak Perubahan Iklim di tingkat provinsi;

b) Melakukan koordinasi dengan Direktorat Jenderal Perkebunan, dan Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan, serta institusi terkait lainnya;

c) Membuat Petunjuk Pelaksanaan untuk kegiatan antisipasi dampak perubahan iklim;

d) Melakukan verifikasi CP/CL bersama Dinas Kabupaten;

e) Menetapkan CP/CL kegiatan Penanganan Dampak Perubahan Iklim;

f) Melakukan pengawalan, pembinaan, monitoring dan evaluasi, berkoordinasi dengan Dinas Kabupaten yang membidangi perkebunan setempat;

g) Sosialisasi kegiatan Penanganan Dampak Perubahan Iklim bersama-sama Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan;

h) Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan ke Direktorat Jenderal Perkebunan cq. Direktorat Perlindungan Perkebunan.

Page 35: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

30

2. Kegiatan Operasional Brigade Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebuan

a) Menetapkan Tim Pelaksana Kegiatan Operasional Brigade Karlabun di tingkat provinsi;

b) Menetapkan anggota Brigade Karlabun di tingkat Provinsi;

c) Melakukan koordinasi dengan Direktorat Jenderal Perkebunan, dan Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan, serta institusi terkait lainnya;

d) Membuat Petunjuk Pelaksanaan untuk kegiatan Kegiatan Operasional Brigade Karlabun;

e) Memfasilitasi pemanfaatan anggaran operasional Brigade Karlabun dan KTPA;

f) Melakukan verifikasi KTPA calon penerima biaya operasional dan perawatan sarana prasarana pengendalian kebakaran bersama Dinas Kabupaten;

g) Menetapkan KTPA penerima biaya operasional dan perawatan sarana prasarana pengendalian kebakaran;

h) Melakukan pengawalan, pembinaan, monitoring dan evaluasi, berkoordinasi

Page 36: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

31

dengan Dinas Kabupaten yang membidangi perkebunan setempat;

i) Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan ke Direktorat Jenderal Perkebunan cq. Direktorat Perlindungan Perkebunan.

j) Menjalin kemitraan dan membangun kolaborasi dengan instansi lain/stakeholder dalam pencegahan kebakaran lahan perkebunan

k) Meningkatkan kapasitas personil Brigade Karlabun Provinsi dan Kabupaten serta KTPA dalam pencegahan kebakaran lahan perkebunan.

3. Kegiatan Demplot Pembukaan Lahan Tanpa Membakar

a) Menetapkan Tim Pelaksana Kegiatan Demplot Pembukaan Lahan Perkebunan Tanpa Membakar di tingkat provinsi;

b) Menetapkan CPCL kegiatan Demplot Pembukaan Lahan Tanpa Membakar;

c) Melakukan koordinasi dengan Direktorat Jenderal Perkebunan, dan Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan, serta institusi terkait lainnya;

d) Membuat Petunjuk Pelaksanaan untuk kegiatan Kegiatan Demplot Pembukaan Lahan Perkebunan Tanpa Membakar;

Page 37: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

32

e) Memfasilitasi pemanfaatan anggaran untuk pembangunan demplot dan operasional petugas pendamping;

f) Melakukan pengawalan, pembinaan, monitoring dan evaluasi, berkoordinasi dengan Dinas Kabupaten yang membidangi perkebunan setempat;

g) Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan ke Direktorat Jenderal Perkebunan cq. Direktorat Perlindungan Perkebunan.

c. Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan

1. Kegiatan Mitigasi dan Adaptasi Dampak Perubahan Iklim

a) Menetapkan Tim Pelaksana kegiatan Penanganan Dampak Perubahan Iklim untuk TP kabupaten;

b) Melakukan koordinasi dengan Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, BBPPTP (Medan/ Surabaya/Ambon), BPTP Pontianak (sesuai dengan wilayah kerja), Direktorat Jenderal Perkebunan, dan pihak terkait lainnya;

c) Membuat juknis kegiatan Penanganan Dampak Perubahan Iklim;

Page 38: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

33

d) Melakukan verifikasi dan penetapan CP/CL;

e) Melakukan sosialisasi, pembinaan dan monev kegiatan Penanganan Dampak Perubahan Iklim;

f) Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan ke Dinas Provinsi dan Direktorat Jenderal Perkebunan cq. Direktorat Perlindungan Perkebunan.

2. Kegiatan Operasiona Brigade Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebuan

a) Menetapkan Tim Pelaksana Pelaksana Kegiatan Operasional Brigade Karlabun untuk TP kabupaten;

b) Melakukan koordinasi dengan Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, dan pihak terkait lainnya;

c) Membuat juknis kegiatan Operasional Brigade Karlabun;

d) Menetapkan anggota Brigade Karlabun di tingkat Kabupaten.

e) Melakukan verifikasi KTPA calon penerima biaya operasional dan perawatan sarana prasarana pengendalian kebakaran dan mengusulkannya ke Dinas Provinsi.

Page 39: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

34

f) Melakukan sosialisasi, pembinaan dan monev kegiatan Pencegahan dan pengendalian kebakaran lahan dan kebun.

g) Menjalin kemitraan dan membangun kolaborasi dengan instansi lain/stakeholder dalam upaya pengendalian kebakaran lahan dan kebun di sekitar wilayahnya.

h) Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan ke Dinas Provinsi dan Direktorat Jenderal Perkebunan cq. Direktorat Perlindungan Perkebunan.

3. Demplot Pembukaan Lahan Tanpa Membakar

a) Menetapkan Tim Pelaksana Pelaksana Kegiatan Demplot Pembukaan Lahan Tanpa Membakar untuk TP kabupaten;

b) Melakukan koordinasi dengan Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, dan pihak terkait lainnya;

c) Membuat juknis kegiatan Penanganan Dampak Perubahan Iklim dan Pencegahan Kebakaran Lahan/Kebun;

d) Mengusulkan CPCL Kegiatan Demplot Pembukaan Lahan Tanpa Membakar kepada Dinas Provinsi.

Page 40: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

35

e) Melakukan sosialisasi, pembinaan dan monev kegiatan Demplot Pembukaan Lahan Tanpa Membakar.

f) Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan ke Dinas Provinsi dan Direktorat Jenderal Perkebunan cq. Direktorat Perlindungan Perkebunan.

d. KTPA :

1) Melakukan sosialisasi dan edukasi tentang pencegahan kebakaran lahan dan kebun;

2) Melakukan peningkatan kapasitas melalui latihan;

3) Melakukan upaya pengendalian kebakaran lahan dan kebun di sekitar wilayahnya.

e. Kelompok Tani/Petani :

1) Mengikuti sosialisasi kegiatan;

2) Melakukan seluruh tahapan kegiatan;

3) Menerapkan kegiatan. C. Lokasi, Jenis dan Volume

Lokasi, Jenis dan Volume kegiatan Area

Penanganan Dampak Perubahan Iklim dan

Pencegahan Kebakaran (mitigasi dan

adaptasi dampak perubahan iklim,

operasional Brigade Karlabun dan demplot

pembukaanlahan tanpa membakar) terdapat

pada lampiran 5 sampai lampiran 7.

Page 41: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

36

D. Simpul Kritis

1. Pelaksanaan kegiatan yang tidak tepat waktu (tidak pada musim kemarau) dan lokasi bukan pada daerah rawan kekeringan sehingga tidak tepat sasaran. Oleh karena itu diharapkan Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi dalam menentukan dan menetapkan CP/CL yang tepat sesuai dengan pedoman teknis pelaksanaan kegiatan.

2. Tahapan pelaksanaan kegiatan tidak mengacu pada pedoman teknis pelaksanaan kegiatan (calon lahan, petani dan lokasi), sehingga dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pelaksana kegiatan agar mengikuti pedoman teknis pelaksanaan kegiatan.

3. Kurangnya penyebaran informasi sehingga dampak kegiatan tidak dirasakan oleh masyarakat lainnya. Diharapkan agar Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi lokasi kegiatan dapat memfasilitasi upaya diseminasi kegiatan di lokasi lainnya.

4. Pemilihan anggota Brigade Karlabun dan KTPA tidak tepat, sehingga ketika terjadi kebakaran tidak bersedia turut aktif melakukan upaya pengendalian kebakaran.

5. Jangka waktu rawan kebakaran lebih dari 5 (lima) bulan.

6. Pengadaan barang/jasa berupa pembelian peralatan dan sewa alat untuk pembukaan lahan terlambat/tidak segera dilaksanakan,

Page 42: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

37

sehingga kegiatan pembukaan perkebunan tanpa membakar menjadi terlambat pelaksanaannya.

7. Lokasi pelaksanaan kegiatan tidak berada dalam 1 (satu) hamparan baik kegiatan demplot mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim maupun demplot pembukaan lahan tanpa bakar. Oleh karena itu pelaksana kegiatan agar mengikuti pedoman teknis pelaksanaan kegiatan.

0

Page 43: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

38

IV. PROSES PENGADAAN BARANG

Pengadaan barang dan jasa kegiatan Perlindungan Perkebunan untuk dana Tugas Perbantuan (TP) Direktorat Jenderal Perkebunan mengacu kepada Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 dan terakhir telah diubah dengan Peraturan Presiden nomor : 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Semua kegiatan pengadaan barang dan jasa yang melalui proses tender, pelaksanaan dan penetapan pemenang harus sudah sesuai dengan usulan rencana yang disampaikan oleh Satker pada awal tahun kegiatan.

Page 44: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

39

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN

A. Pembinaan, Pengendalian, Pengawalan dan Pendampingan

Kegiatan pembinaan, pengendalian dan pengawalan dana TP Provinsi dilakukan secara terencana dan terkoordinasi dengan unsur penanggung jawab kegiatan di Direktorat Jenderal Perkebunan, Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan.

Pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengendalian dan pengawalan diutamakan pada tahapan yang menjadi simpul-simpul kritis kegiatan yang telah ditetapkan.

Dalam melaksanakan kegiatan pembinaan, pengendalian dan pengawalan dilakukan koordinasi secara berjenjang sesuai dengan tugas fungsi dan kewenangan masing-masing unit pelaksana kegiatan.

Sasaran kegiatan pembinaan, pengendalian, dan pengawalan terhadap pelaksana kegiatan (Man), pembiayaan (Money), Metode, dan bahan-bahan yang dipergunakan (Material). Kegiatan pembinaan, pengendalian dan pengawalan harus mampu meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan melalui pemberian rekomendasi dan pemecahan masalah

Page 45: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

40

terhadap pelaksanaan kegiatan sehingga dapat mengakselerasi kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran kegiatan yang ditetapkan.

B. Pelaksanaan Pembinaan, Pengendalian, Pengawalan dan Pendampingan

Waktu pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengendalian dan pengawalan minimal satu kali pada setiap jenis kegiatan yang dilaksanakan.

Pelaksanaan kegiatan hendaknya selalu di koordinasikan dengan pusat, provinsi dan kabupaten/kota sehingga pembinaan, pengendalian dan pengawalan efektif dan efisien.

Direktorat Perlindungan Perkebunan melakukan pembinaan dan pengawalan kegiatan pemberdayaan perangkat pada seluruh wilayah pelaksana kegiatan.

Dinas yang membidangi Perkebunan tingkat provinsi melakukan pembinaan, pengendalian, pengawalan dan pendampingan kegiatan pemberdayaan perangkat tingkat provinsi.

Dinas yang membidangi Perkebunan tingkat kabupaten/kota melakukan pembinaan, pengendalian, pengawalan dan

Page 46: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

41

pendampingan kegiatan pemberdayaan perangkat tingkat kabupaten/kota.

Page 47: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

42

VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Monitoring

Monitoring ditujukan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan dan kemajuan yang telah dicapai pada setiap kegiatan.

Monitoring dilaksanakan oleh petugas Dinas yang membidangi perkebunan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota pada wilayah kerja masing-masing. Pelaksanaan monitoring minimal satu kali selama kegiatan berlangsung.

B. Evaluasi

Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui ketepatan/kesesuaian pelaksanaan kegiatan dan hasil yang dicapai dibandingkan dengan yang direncanakan serta realisasi/penyerapan anggaran. Hasil evaluasi sebagai umpan balik perbaikan pelaksanaan selanjutnya.

Evaluasi dilakukan oleh Direktorat Perlindungan Perkebunan, serta Dinas yang membidangi perkebunan Provinsi dan Kabupaten/Kota pada wilayah kerja masing-masing.

C. Pelaporan

Setiap kegiatan didokumentasikan dalam bentuk laporan tertulis sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan. Laporan dibuat oleh pelaksana kegiatan dan dilaporkan secara berjenjang kepada penanggung jawab/pembina kegiatan mengacu kepada pedoman outline

Page 48: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

43

penyusunan laporan dan SIMONEV serta bentuk laporan lainnya sesuai dengan kebutuhan.

1. Jenis Laporan :

a. Laporan Mingguan

Laporan Mingguan berisi laporan kemajuan (fisik dan keuangan) pelaksanaan kegiatan setiap minggu berjalan dan disampaikan kepada Direktorat Perlindungan Perkebunan setiap minggu hari Jum’at.

b. Laporan Bulanan

Laporan Bulanan berisi laporan kemajuan (fisik dan keuangan) pelaksanaan kegiatan setiap bulan berjalan dan disampaikan kepada Direktorat Jenderal Perkebunan paling lambat tanggal 5 pada bulan berikutnya.

c. Laporan Triwulan

Laporan Triwulan berisi laporan kemajuan fisik dan keuangan (Lampiran 8) pelaksanaan kegiatan setiap triwulan dan disampaikan setiap triwulan kepada Direktorat Jenderal Perkebunan, paling lambat tanggal 5 pada bulan pertama triwulan berikutnya .

d. Laporan Akhir

Laporan Akhir merupakan laporan keseluruhan pelaksanaan kegiatan, setelah seluruh rangkaian kegiatan selesai dilaksanakan. Laporan akhir disampaikan

Page 49: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

44

kepada Direktorat Perlindungan Perkebunan, paling lambat 2 minggu setelah kegiatan selesai. Laporan disampaikan melalui surat dan e-mail

2. Out Line Laporan

Out line laporan akhir kegiatan seperti dalam lampiran 9.

Page 50: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

45

VII. PEMBIAYAAN

Kegiatan dukungan perlindungan perkebunan di daerah antara lain didanai dari APBN tahun anggaran 2020 melalui anggaran Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (TP) Ditjen. Perkebunan.

Page 51: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

46

VIII. PENUTUP Pelaksanaan kegiatan Area Penanganan Dampak Perubahan Iklim dan Pencegahan Kebakaran diharapkan mampu berkontribusi dalam upaya pengurangan kejadian kebakaran lahan dan kebun

Untuk keberhasilan pelaksanaannya diperlukan koordinasi, komitmen dan kerjasama, serta upaya yang sungguh-sungguh dari semua pihak terkait sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsi masing-masing.

-----ooo-----

Page 52: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

47

LAMPIRAN

Page 53: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

48

Lampiran 1. Denah Demplot Mitigasi dan Adaptasi

Page 54: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

49

Lampiran 2. Spesifikasi Ternak

Kriteria memenuhi persyaratan umum yaitu: 1. Sehat, bebas cacat fisik dan tidak ada

kelainan genetik dinyatakan dengan surat keterangan sehat dari Dinas terkait.

2. Betina tidak cacat alat reproduksi 3. Pejantan tidak cacat alat kelamin. 4. Jenis ternak lokal yang sesuai dengan kondisi

geografis di lokasi kegiatan. 5. Ternak sudah layak untuk di pelihara.

Lampiran 3. Contoh Desain Rumah Kompos

Page 55: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

50

Lampiran 4. Spesifikasi Peralatan Pembukaan Lahan Perkebunan Tanpa Membakar

No Nama Barang Spesifikasi

1. Parang -Bilah dari plat besi baja -Tangkai dari kayu/karet/plastik

2. Kampak -Bilah dari plat besi baja -Tangkai dari kayu/karet/plastik

3. Gergaji tangan -Panjang mata gergaji minimal 15”.

4. Gerobak sorong -Roda 1 -Ukuran 13” X 3” -Bahan logam

5. Hand Sprayer -Kapasitas minimal 12 L

6. Alat pencacah kompos

-Kapasitas Minimal 8 PK

7. alat pencampur kompos

-Kapasitas Minimal 6 PK

8. Alat pembuat asap cair

Terdiri dari: -1 buah drum pembakaran; -1 buah drum untuk kondensor

(Pendingin); -1 buah pipa untuk menyalurkan

asap dari drum pembakaran ke drum kondensor.

9. Pompa air selang, nozle)

-Power minimal 5 hp -Selang hisap (Ø 2”, Panjang 4 m,

Bahan plastik ulir) -Selang keluar (Bahan Kain

nylon,karet, Ø1,5”,Panjang 20m) -Nozzle logam

10. Chainsaw -Ukuran Bar minimal 25” -Power Output minimal 3,5/5

kW/bhp

Page 56: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

51

Lampiran 5. Lokasi dan Volume kegiatan Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

No Provinsi Volume 1. Jabar 2 KT 2. Jateng 2 KT 3. DIY 1 KT 4. Bali 1 KT 5. NTB 1 KT 6. NTT 1 KT 7. Sulut 1 KT 8. Sulteng 1 KT 9. Balai Surabaya 1 KT

Lampiran 6. Lokasi dan Volume kegiatan Operasional Brigade Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun

No

Provinsi Volume 1. RIAU 10 Brigade 2. JAMBI 10 Brigade 3. SUMSEL 15 Brigade 4. KALTENG 15 Brigade 5. KALSEL 5 Brigade 6. KALTIM 5 Brigade

Page 57: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

52

Lampiran 7. Lokasi dan Volume kegiatan Demplot Pembukaan Lahan Perkebunan Tanpa Membakar

No

Provinsi Volume 1. RIAU 1 KT 2. SUMSEL 1 KT 3. JAMBI 1 KT 4. KALTENG 1 KT 5. KALTIM 1 KT

Lampiran 8. Form Laporan PerkembanganRealisasi Fisik Dan Keuangan Kegiatan Operasional Brigade Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun

KEGIATAN : PROVINSI : KABUPATEN : LUAS : POSISI : (Tanggal/bulan/tahun)

NO URAIAN PAGU (Rp)

REALISASI KEUANGAN REALISASI

FISIK (%) KENDALA RTL

Rp %

Page 58: DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNANperlindungan.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/...kambing dan rumah kompos. 6) Petani berkomitmen untuk memelihara kambing secara komunal dan

53

Lampiran 9. Out Line Laporan Akhir Laporan akhir dibuat sesuai out line sebagai berikut: KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL (jika ada) DAFTAR GAMBAR (jika ada) DAFTAR LAMPIRAN (jika ada)

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Tujuan dan Sasaran C. Ruang Lingkup Kegiatan D. Indikator Kinerja

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu dan Lokasi B. Alat dan Bahan C. Metode D. Tahap Aktivitas/Kegiatan/ Pelaksanaan E. Simpul Kritis Kegiatan F. Pelaksana G. Pembiayaan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran/rekomendasi C. Rencana Tindak Lanjut

VI. DAFTAR PUSTAKA VII. LAMPIRAN