DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN ......Jaminan Produk Halal untuk konsumen dalam negeri dan...

20
DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN INDUSTRI PRODUK HALAL EKSPOR Dr. (HC) Airlangga Hartarto, MBT., MBA. 24 Oktober 2020 INDONESIA MENUJU PUSAT PRODUSEN HALAL DUNIA Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia

Transcript of DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN ......Jaminan Produk Halal untuk konsumen dalam negeri dan...

Page 1: DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN ......Jaminan Produk Halal untuk konsumen dalam negeri dan luar negeri. • Ekspor Produk Halal dari Indonesia ke negara-negara OKI, sebesar

DUKUNGAN PEMERINTAH

TERHADAP PENGEMBANGAN

INDUSTRI PRODUK HALAL EKSPOR

Dr. (HC) Airlangga Hartarto, MBT., MBA.

24 Oktober 2020

INDONESIA MENUJU PUSAT PRODUSEN HALAL DUNIA

Kementerian Koordinator

Bidang Perekonomian

Republik Indonesia

Page 2: DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN ......Jaminan Produk Halal untuk konsumen dalam negeri dan luar negeri. • Ekspor Produk Halal dari Indonesia ke negara-negara OKI, sebesar

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

OUTLINE

OVERVIEW INDUSTRI HALAL INDONESIA

PENDORONG UTAMA PENGEMBANGAN INDUSTRI HALAL

RENCANA IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN INDUSTRI HALAL

PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI HALAL (KIH) & PELUANG INDUSTRI HALAL DI KAWASAN KHUSUS

4

3

2

1

TANTANGAN DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HALAL

JAMINAN PRODUK HALAL DALAM UU CIPTA KERJA6

5

Page 3: DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN ......Jaminan Produk Halal untuk konsumen dalam negeri dan luar negeri. • Ekspor Produk Halal dari Indonesia ke negara-negara OKI, sebesar

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

PENDORONG UTAMA PENGEMBANGAN INDUSTRI HALAL1

Pendorong Utama Pengembangan Ekonomi Syariah

Sumber: State Of The Global Islamic Economy Report2019/2020

3

Konsumen

Peningkatan Penduduk Muslim Global

dari 1,7 Miliar di 2014 menjadi 2,2 Miliar

di tahun 2030 (+29,4%)

Peningkatan Kesejahteraan

Total PDB OKI diproyeksikan tumbuh

6,2% pada tahun 2023, dibandingkan

dengan proyeksi pertumbuhan global

sebesar 5,8%, dengan PDB per kapita

tumbuh 4,3%.

Peningkatan Kesadaran Beragama

76,3% Muslim menganggap agama

'sangat penting’ dan 96% wisatawan

Muslim sangat mempertimbangkan

faktor ketersediaan makanan halal.

Peningkatan Konektivitas Digital

Negara OKI termasuk ke dalam 15 dari

50 negara teratas untuk tingkat

penetrasi smartphone. Permintaan solusi

keuangan Islam digital sedang

berkembang dan mendorong ekosistem

digital yang kuat.

Berkembangnya paham

konsumerisme etis

66% konsumen bersedia membayar

lebih bagi produk etis, misalnya dalam

bentuk produk makanan organik halal.

Pelaku Usaha

Pemerintah

Investor

Pertumbuhan Perusahaan

Multinasional

Meningkatnya partisipasi perusahaan

multinasional, misalnya dalam industri

makanan halal, mengisyaratkan peran

penting ekonomi Islam dalam

mendorong pertumbuhan bisnis.

Perdagangan Produk Halal

Negara-negara OKI secara

keseluruhan bergantung pada

impor pangan. Untuk itu, antar negara

OKI saat ini mencari peluang untuk

meningkatkan kerjasama perdagangan.

DIVERSIFIKASI DAN

PEMBANGUNAN EKONOMI:

224 Juta orang di negara-negara OKI

masih kekurangan nutrisi. Untuk itu,

negara dengan populasi Muslim

mayoritas, sedang mencari jalan baru

untuk pertumbuhan ekonomi.

Peraturan

Telah adanya inisiatif harmonisasi

standar dan akreditasi halal global

Peluang Investasi

Investor selalu mencari keuntungan yang

lebih tinggi. Saat ini investasi di ekonomi

Islam, termasuk sektor makanan,

keuangan, hingga gaya hidup, menjadi

peluang investasi yang diminati.

Page 4: DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN ......Jaminan Produk Halal untuk konsumen dalam negeri dan luar negeri. • Ekspor Produk Halal dari Indonesia ke negara-negara OKI, sebesar

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

OVERVIEW INDUSTRI HALAL INDONESIA

4

1

• Indonesia adalah negara dengan Penduduk Muslim terbesar di Dunia, yakni 87.2% dari

268 juta penduduk Indonesia, yang merupakan 13% dari seluruh populasi Muslim di dunia[1].

• Kebutuhan Produk Halal Indonesia sangat besar.

Untuk mengembangkan potensi Indonesia dan memenuhi kebutuhan pasar global,

diperlukan:

1. Pengembangan kawasan khusus yang menghasilkan produk halal.

2. Jaminan Produk Halal untuk konsumen dalam negeri dan luar negeri.

• Ekspor Produk Halal dari

Indonesia ke negara-negara

OKI, sebesar 10,7% (urutan

ke-tiga).

• Ekspor Indonesia ke pasar

global hanya sebesar 3.8%

(USD7.6 M)[2].

[1] worldpopulationreview.com/country-rankings/muslim-population-by-country[2] Indonesia Halal Economy and Strategy Roadmap, 2018

2.a

Page 5: DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN ......Jaminan Produk Halal untuk konsumen dalam negeri dan luar negeri. • Ekspor Produk Halal dari Indonesia ke negara-negara OKI, sebesar

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

5

OVERVIEW INDUSTRI HALAL INDONESIA

Dari data Global Islamic Economy (GIE) Indicator, yang

mengukur kekuatan ekonomi syariah pada 73 negara,

Indonesia menempati peringkat ke-5 pada tahun

2019/2020 (berdasarkan GIE Report 2019/2020). Peringkat

ini mengalami perbaikan dari tahun sebelumnya

(2018/2019) yang menempati peringkat ke-10.

Dari 6 sektor yang dinilai, aspek Halal food, Media &

Recreation, dan Pharma & Cosmetics merupakan 3 sektor

yang perlu dikembangkan untuk mengimbangi performa

sektor lain. Pengembangan sektor-sektor ini dapat menjadi

peluang industri halal di Kawasan Khusus.

Indonesia mempunyai 4 strategi utama untuk mewujudkan

pusat ekonomi syariah terkemuka dunia dalam Masterplan

Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024: 1) Penguatan halal

value chain; 2) Penguatan keuangan syariah; 3) Penguatan

usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); dan

4) Penguatan ekonomi digital.

Sejumlah Program Utama dalam Penguatan Halal Value

Chain: 1) Halal Hub Daerah; 2) Sertifikasi Halal;

3) Kampanye Halal Lifestyle; 4) Insentif investasi; dan

5) Kerjasama Internasional.

Global Islamic Economy Report 2019/2020

2.b

Page 6: DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN ......Jaminan Produk Halal untuk konsumen dalam negeri dan luar negeri. • Ekspor Produk Halal dari Indonesia ke negara-negara OKI, sebesar

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Logistik Halal (Hub, Rute, Tata kelola, Gudang, Transportasi, Port)

Keuangan dan Perbankan Syariah

Pengurangan limbah & dampak

lingkungan, beralih dari bahan baku

hewani ke tumbuhan

Bahan baku Halal, penanganan

barang, transportasi dan distribusi

Proses SertifikasiHalal

Ketelusuran, Pelacakan & Pengujian (Blockchain, AI, integrated systems, IoT, RFID, etc.)

Sistem Jaminan Halal/Halal Assurance System (HAS)

Indonesia sebagai bagian dari Rantai Nilai Halal Global yang akan mempelopori HalalTraceability dan Halal Assurance System yang terpercaya

Serifikasi Halal, kontrol kanal

distribusi

Label branding dan pemasaran sesuai

Syariah

Pengembangan

Rantai Nilai

Halal

terintegrasi

dengan Halal

Traceability

System dan

Halal Assurance

System

Kerangka Rantai Nilai Halal Indonesia

Pasar Domestik & Global

Sumber: KNEKS,2020

RENCANA IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN INDUSTRI HALAL

6

3

Page 7: DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN ......Jaminan Produk Halal untuk konsumen dalam negeri dan luar negeri. • Ekspor Produk Halal dari Indonesia ke negara-negara OKI, sebesar

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI HALAL

Kawasan Industri Bintan Inti

(6.5 - 100 Ha), Bintan - Kepulauan Riau

Kawasan Industri Jakarta Pulogadung

(… Ha), Jakarta Timur - DKI JakartaPembahasan re-masterplan (RDTR DKI)

Kawasan Industri Surya Borneo

(146.5 Ha), Kotawaringin Barat -

Kalimantan Tengah

Kawasan Industri Modern Cikande

(500 Ha), Serang - BantenKawasan Industri Batamindo

(17 Ha), Batam - Kepulauan Riau

Kawasan Industri Safe N Lock

(100 Ha), Sidoarjo - Jawa TimurSumber: Kementerian Perindustrian, 2020

2 Kawasan dalam proses permohonan verifikasi Kawasan Industri Halal

4 Kawasan dalam persiapan pengembangan Kawasan Industri Halal

7

4.a

Page 8: DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN ......Jaminan Produk Halal untuk konsumen dalam negeri dan luar negeri. • Ekspor Produk Halal dari Indonesia ke negara-negara OKI, sebesar

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

8

2. Mengembangkan klaster industri halal di

Kawasan Khusus yang sudah ada. Misalnya:

• Industri FnB dan kosmetik di KEK Sei

Mangkei dan KEK Kendal;

• Industri fashion di KEK Kendal;

• Industri media dan rekreasi di KEK

Singhasari;

• Industri farmasi di KEK Bitung;

• Industri wisata di KEK Mandalika, KEK

Tanjung Lesung, dan KEK Tanjung Kelayang.

1. Mengembangkan Kawasan

Khusus di satu lokasi

untuk menampung seluruh

komponen industri halal

(makanan, minuman,

fashion, keuangan, wisata,

hiburan dan media, farmasi,

serta kosmetik).

HALAL

CLUSTER

HALAL

ZONE

Bahan Baku(lokal/impor)

HULU ANTARA HILIR

Pelatihan Konsultasi R&D

ALL HALAL CERTIFIED

SUPPORTING

POTENSI MODEL BISNIS DI KAWASAN KHUSUS

Bahan Baku dan Proses Pengiriman Bahan Baku Halal

Pengemasan, Pemyimpanan dan

Distribusi Halal

Produksi/Penyembelihan/

Pengolahan Halal

PELUANG INDUSTRI HALAL DI KAWASAN KHUSUS4.b

Page 9: DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN ......Jaminan Produk Halal untuk konsumen dalam negeri dan luar negeri. • Ekspor Produk Halal dari Indonesia ke negara-negara OKI, sebesar

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

TANTANGAN DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HALAL

Produksi

Konsumsi

Ekosistem

• Pemanfaatan potensi SDA belum optimal

• Proses produksi belum efisien

• Daya saing industri belum kompetitif

• Literasi produsen rendah terhadap halal

• Literasi masyarakat rendah terhadap produk

non-halal dan turunannya

• REGULASI HALAL belum lengkap

• Infrastruktur halal belum banyak tersedia

dari tiap rantai nilai

• Riset halal tertinggal dalam hal subtitusi

bahan baku non-halal dan material impor

Sumber: Kementerian Perindustrian, 2020

TANTANGAN KEBIJAKAN

9

5

Page 10: DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN ......Jaminan Produk Halal untuk konsumen dalam negeri dan luar negeri. • Ekspor Produk Halal dari Indonesia ke negara-negara OKI, sebesar

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Jaminan Produk Halal dalam UU Cipta Kerja

1. Penetapan kehalalan Produk oleh MUI (termasuk MUI di provinsi dan MPU/Majelis Permusyawaratan Ulama di Aceh)

• Dilakukan dalam Sidang Fatwa Halal oleh MUI yang memutuskan kehalalan produk paling lama 3 hari kerja*)

(sejak MUI menerima hasil pemeriksaan/ pengujian produk dari LPH/ Lembaga Pemeriksa Halal)

• Disampaikan oleh MUI kepada BPJPH sebagai dasar penerbitan Sertifikat Halal

• Sertifikat Halal diterbitkan BPJPH paling lama 1 hari kerja (sejak Fatwa Kehalalan Produk).

2. Memperluas Lembaga Pemeriksa Halal (dapat dilakukan oleh Ormas Islam, PTN, dan PTS di bawah lembaga

keagamaan atau Yayasan Islam).

3. Sertifikasi halal untuk UMK tidak dikenai biaya.

4. Untuk Pelaku UMK, kewajiban bersertifikat halal didasarkan atas pernyataan pelaku UMK sesuai standar halal yang

ditetapkan BPJPH.

5. Memperluas Lembaga Pemeriksa Halal (dapat dilakukan oleh ormas islam dan perguruan tinggi negeri, dan

perguruan tinggi swasta di bawah Yayasan Islam)

6. Percepatan waktu proses penerbitan sertifikat halal, dengan memberikan pembatasan waktu atas proses penerbitan

sertifikasi halal.

• Keputusan Fatwa Halal dibatasi 3 hari untuk memberikan kepastian layanan, dengan tidak menghilangkan prinsip-prinsip dalam pemberian fatwa halal. Namun jika

melewati 3 hari, tidak otomatis dianggap halal.

• Teknis pengaturan akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah (PP).

Catatan*):

10

6

Page 11: DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN ......Jaminan Produk Halal untuk konsumen dalam negeri dan luar negeri. • Ekspor Produk Halal dari Indonesia ke negara-negara OKI, sebesar

perekonomianRIekon.go.id@perekonomianRI

“Ekonomi Unggul, Indonesia tfaju”

TERIMA KASIH

11

Page 12: DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN ......Jaminan Produk Halal untuk konsumen dalam negeri dan luar negeri. • Ekspor Produk Halal dari Indonesia ke negara-negara OKI, sebesar

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

CONTOH EKOSISTEM RANTAI NILAI INDUSTRI FARMASI DAN KOSMETIK HALAL

Sumber: Indonesia Islamic Economic Masterplan2019-2024

✓ Pembiayaan Syariah

sebagai input bagi

industri di dalam

proses industri, baik

untuk pmbelian bahan

baku, proses produksi

maupun distribusi dan

promosi.

✓ Dengan mergernya

bank syariah maka

memperbesar

pembiyaan industri

halal di Indonesia

12

Page 13: DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN ......Jaminan Produk Halal untuk konsumen dalam negeri dan luar negeri. • Ekspor Produk Halal dari Indonesia ke negara-negara OKI, sebesar

13

1. Syarat Pendirian Lembaga Pemeriksa Halal (LPH)

▪ memiliki kantor sendiri dan perlengkapannya;

▪ memiliki Auditor Halal paling sedikit 3 (tiga) orang; dan

▪ memiliki laboratorium atau kesepakatan kerja sama dengan lembaga lain yang memiliki laboratorium.

2. Dalam hal LPH didirikan oleh masyarakat, LPH harus diajukan oleh lembaga keagamaan Islam berbadan

hukum, dan perguruan tinggi swasta yang berada di bawah naungan lembaga keagamaan Islam

berbadan hukum atau yayasan Islam berbadan hukum, serta dapat bekerjasama dengan BUMN atau

BPOM (jika di suatu wilayah tidak terdapat LPH yang didirikan oleh masyarakat).

3. Untuk permintaan Fatwa kepada MUI: 1) LPH menyerahkan hasil pemeriksaan dan/atau pengujian

kehalalan Produk kepada MUI dengan tembusan yang dikirimkan kepada BPJPH. 2) Dalam hal hasil

pemeriksaan dan/atau pengujian kehalalan Produk tidak sesuai dengan standar yang dimiliki oleh BPJPH, BPJPH menyampaikan pertimbangan kepada MUI untuk mengeluarkan fatwa.

LEMBAGA PEMERIKSA HALAL

• Ketentuan lebih lanjut mengenai LPH diatur dalam Peraturan Pemerintah;

• Apabila LPH tidak dapat memenuhi batas waktu yang telah ditetapkan dalam proses sertifikasi halal, LPH tersebut akan dievaluasi

dan/atau dikenai sanksi administrasi.

Catatan:

Page 14: DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN ......Jaminan Produk Halal untuk konsumen dalam negeri dan luar negeri. • Ekspor Produk Halal dari Indonesia ke negara-negara OKI, sebesar

14

AUDITOR HALAL

▪ Diangkat dan diberhentikan oleh LPH;

▪ Persaratan pengangkatan: 1) warga negara Indonesia; 2) beragama Islam; 3) berpendidikan paling rendah

sarjana strata 1 (satu) di bidang pangan, kimia, biokimia, teknik industri, biologi, farmasi, kedokteran, tata

boga, atau pertanian;

4) memahami dan memiliki wawasan luas mengenai kehalalan produk menurut syariat Islam; dan 5)

mendahulukan kepentingan umat di atas kepentingan pribadi dan/atau golongan.

▪ Pemeriksaan terhadap Produk dilakukan di lokasi usaha pada saat proses produksi, dan dapat dilakukan

pengujian di laboratorium.

▪ Pemeriksaan dan/atau pengujian kehalalan Produk dilakukan oleh Auditor Halal paling lama 15 (lima

belas) hari kerja, serta jika diperlukan, dapat mengajukan perpanjangan waktu kepada BPJPH.

• Auditor Halal bertugas untuk melakukan pemeriksaan produk, bahan, dan pengolahan produk yang diajukan permohonan sertifikasi halal.

• Ketentuan lebih lanjut mengenai auditor halal diatur dalam Peraturan Pemerintah

Catatan:

Page 15: DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN ......Jaminan Produk Halal untuk konsumen dalam negeri dan luar negeri. • Ekspor Produk Halal dari Indonesia ke negara-negara OKI, sebesar

15

PENETAPAN FATWA HALAL OLEH MUI

• Batas waktu penetapan fatwa halal untuk memberikan kepastian layanan, dengan tidak menghilangkan prinsip-prinsip dalam

pemberian fatwa halal. Selain itu pertimbangan lain berupa telah dilakukan perluasan dengan melibatkan MUI Provinsi & MPU Aceh.

• Namun jika melewati 3 hari, tidak otomatis dianggap halal.

• Ketentuan lebih lanjut diatur dalam Peraturan Pemerintah. Diusulkan dalam PP bahwa pelaksanaan 3 hari nantinya tetap dapat

diperpanjang sesuai kebutuhan dan persyaratan, antara lain hambatan teknis tidak dapat dilakukannya Sidang Fatwa Halal oleh MUI.

Catatan:

• Penetapan Kehalalan Produk dilakukan oleh MUI (termasuk MUI di Provinsi dan MPU/ Majelis Permusyawaratan Ulama di

Aceh):

o Dilakukan dalam Sidang Fatwa Halal oleh MUI yang memutuskan kehalalan produk paling lama 3 hari kerja (sejak MUI

menerima hasil pemeriksaan/ pengujian produk dari LPH/ Lembaga Pemeriksa Halal)

o Disampaikan oleh MUI kepada BPJPH sebagai dasar penerbitan Sertifikat Halal

o Sertifikat Halal diterbitkan BPJPH paling lama 1 hari kerja (sejak Fatwa Kehalalan Produk).

• Sidang Fatwa Halal memutuskan kehalalan produk paling lama 3 hari kerja sejak MUI menerima hasil pemeriksaan

dan/atau pengujian produk dari LPH.

• Penetapan kehalalan Produk diterbitkan MUI dalam bentuk Keputusan Penetapan Halal Produk.

• Disampaikan oleh MUI kepada BPJPH sebagai dasar penerbitan Sertifikat Halal.

Page 16: DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN ......Jaminan Produk Halal untuk konsumen dalam negeri dan luar negeri. • Ekspor Produk Halal dari Indonesia ke negara-negara OKI, sebesar

16

PENERBITAN SERTIFIKAT HALAL

• Sertifikat Halal diterbitkan oleh BPJPH paling lama 1 hari kerja terhitung sejak fatwa kehalalan

Produk.

❑ Sertifikat Halal berlaku selama 4 tahun (kecuali terdapat perubahan komposisi Bahan).

❑ Sertifikat Halal wajib diperpanjang paling lambat 3 bulan sebelum masa berlaku berakhir.

❑ Apabila dalam pengajuan perpanjangan Pelaku Usaha mencantumkan pernyataan memenuhi proses

produksi halal dan tidak mengubah komposisi, BPJPH dapat langsung menerbitkan perpanjangan

sertifikat halal.

MASA BERLAKU SERITIKAT HALAL DAN PERPANJANGAN

Page 17: DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN ......Jaminan Produk Halal untuk konsumen dalam negeri dan luar negeri. • Ekspor Produk Halal dari Indonesia ke negara-negara OKI, sebesar

17

Sumber: Kementerian KUKM dan BPS, 2018

USAHA MIKRO

USAHA KECIL

USAHA MENENGAH

USAHA BESAR

Total jumlah usaha

64.199.606 unit

▪ Aset : > 500 Juta – 10 Milyar

▪ Omzet: > 2,5 Milyar – 50 Milyar

▪ Aset : > 50 Juta – 500 Juta

▪ Omzet: > 300 Juta – 2,5 Milyar

▪ Aset : Max. 50 Juta

▪ Omzet: Max. 300 Juta

▪ Aset : > 10 Milyar

▪ Omzet: > 50 Milyar

Kewajiban Sertifikasi Halal untuk UMK

▪ Seluruh Pelaku Usaha diwajibkan untuk melakukan Sertikasi Halal,

termasuk Usaha Mikro dan Kecil (UMK);

▪ Jumlah UMK yang sangat besar (sekitar 64,1 juta unit usaha), belum

sebanding dengan ketersediaan layanan di BPJPH maupun di MUI;

▪ Pengenaan biaya untuk pelaksanaan Sertifikasi Halal akan memberatkan

pelaku usaha UMK

▪ Perlu diberikan perlakuan khusus untuk Pelaku Usaha UMK terkait

kewajiban Sertifikasi Halal

▪ Pemenuhan kewajiban sertifikasi halal bagi UMK,

didasarkan atas pernyataan pelaku UMK, berdasarkan

standar halal yang ditetapkan BPJPH.

▪ Sertifikasi halal untuk UMK tidak dikenai biaya.

SERTIFIKASI HALAL UNTUK PELAKU USAHA UMK

Bagi UMKPercepatan & Kemudahan Sertifikasi Jaminan Produk Halal

UU Cipta Kerja

Pasal 48 UU Cipta Kerja

Page 18: DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN ......Jaminan Produk Halal untuk konsumen dalam negeri dan luar negeri. • Ekspor Produk Halal dari Indonesia ke negara-negara OKI, sebesar

18

Halal Indonesia untuk masyarakat dunia

1. UU Cipta Kerja memberi kemudahan pelaku usaha peroleh sertifikasi halal dengan tidak meninggalkan aspek dasar kehalalan

produk. MUI adalah lembaga yang berwenang menetapkan kehalalan produk.

2. UU Cipta Kerja memberi kepastian hukum, pertanggungjawaban, dan keterukuran bagi para pelaku usaha dalam pengurusan

sertifikat halal, baik di BPJPH, MUI, maupun Lembaga Pemeriksa Halal (LPH).

3. UU Cipta Kerja memberi ruang peran serta masyarakat melalui Ormas Islam untuk mendirikan LPH, penyiapan auditor halal,

penyelia halal, dan pengawasan penyelenggaraan Jaminan Produk Halal.

4. Semangat Cipta Kerja membebaskan biaya sertifikasi halal bagi pelaku UMK atau dengan istilah nol rupiah.

5. Sertifikasi halal pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) bisa didasarkan atas pernyataan diri atau self declare berdasarkan

standar halal yang ditetapkan BPJPH.

6. Self declare produk UMK tidak bermakna pelaku usaha bisa begitu saja menyatakan produknya halal tanpa dasar. Tetap ada

persyaratan yang harus dipenuhi sebagai dasar kehalalan produk.

7. Kaidahnya jelas, yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Produk dengan No Risk dan Low Risk boleh dilakukan

self declare. Kalau yang bukan No Risk dan Low Risk tidak boleh self declare.

8. Untuk memudahkan pelaku UMK, akan diterbitkan panduan atau standar self declare produk halal. Semua produk dengan self

declare wajib ikuti mekanisme yang diterbitkan BPJPH.

9. Self declare dan standarnya diharapkan menjadi solusi sertifikasi halal bagi produk UMK di tanah air yang jumlahnya

mencapai 64juta.

Page 19: DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN ......Jaminan Produk Halal untuk konsumen dalam negeri dan luar negeri. • Ekspor Produk Halal dari Indonesia ke negara-negara OKI, sebesar

19

Page 20: DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN ......Jaminan Produk Halal untuk konsumen dalam negeri dan luar negeri. • Ekspor Produk Halal dari Indonesia ke negara-negara OKI, sebesar

20

#OmnibuslawBerkah