Duhai Ukhty....Berhijab Yuk...

9
Duhai Ukhty… Berhijab yuk… Berhijab merupakan kewajiban yang harus ditunaikan bagi setiap wanita muslimah. Hijab merupakan salah satu bentuk pemuliaan terhadap wanita yang telah disyariatkan dalam Islam. Dalam mengenakan hijab syar’i haruslah menutupi seluruh tubuh dan menutupi seluruh perhiasan yang dikenakan dari pandangan laki-laki yang bukan mahram. Hal ini sebagaimana tercantum dalam firman Allah Ta’ala: َ ّ نُ هَ تَ ن يِ زَ ن يِ دْ بُ ي لاَ و“dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya.” (Qs. An- Nuur: 31) Mengenakan hijab syar’i merupakan amalan yang dilakukan oleh wanita-wanita mukminah dari kalangan sahabiah dan generasi setelahnya. Merupakan keharusan bagi wanita-wanita sekarang yang menisbatkan diri pada Islam untuk meneladani jejak wanita-wanita muslimah pendahulu meraka dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah dalam masalah berhijab. Hijab merupakan cermin kesucian diri, kemuliaan yang berhiaskan malu dan kecemburuan (ghirah). Ironisnya, banyak wanita sekarang yang menisbatkan diri pada Islam keluar di jalan-jalan dan tempat-tempat umum tanpa mengenakan hijab, tetapi malah bersolek dan bertabaruj tanpa rasa malu. Sampai-sampai sulit dibedakan mana wanita muslim dan mana wanita kafir, sekalipun ada yang memakai kerudung, akan tetapi kerudung tersebut tak ubahnya hanyalah seperti hiasan penutup kepala.

Transcript of Duhai Ukhty....Berhijab Yuk...

Page 1: Duhai Ukhty....Berhijab Yuk...

Duhai Ukhty… Berhijab yuk…

Berhijab merupakan kewajiban yang harus ditunaikan bagi setiap wanita muslimah. Hijab merupakan salah satu bentuk pemuliaan terhadap wanita yang telah disyariatkan dalam Islam.

Dalam mengenakan hijab syar’i haruslah menutupi seluruh tubuh dan menutupi seluruh perhiasan yang dikenakan dari pandangan laki-laki yang bukan mahram.

Hal ini sebagaimana tercantum dalam firman Allah Ta’ala:

ن� زين�ت�ه� ي�ب�دين� و�ال

“dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya.” (Qs. An-Nuur: 31)

Mengenakan hijab syar’i merupakan amalan yang dilakukan oleh wanita-wanita mukminah dari kalangan sahabiah dan generasi setelahnya. Merupakan keharusan bagi wanita-wanita sekarang yang menisbatkan diri pada Islam untuk meneladani jejak wanita-wanita muslimah pendahulu meraka dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah dalam masalah berhijab.

Hijab merupakan cermin kesucian diri, kemuliaan yang berhiaskan malu dan kecemburuan (ghirah).

Ironisnya, banyak wanita sekarang yang menisbatkan diri pada Islam keluar di jalan-jalan dan tempat-tempat umum tanpa mengenakan hijab, tetapi malah bersolek dan bertabaruj tanpa rasa malu.

Sampai-sampai sulit dibedakan mana wanita muslim dan mana wanita kafir, sekalipun ada yang memakai kerudung, akan tetapi kerudung tersebut tak ubahnya hanyalah seperti hiasan penutup kepala.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:

“Semoga Alloh merahmati para wanita generasi pertama yang berhijrah, ketika turun ayat:“dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya,” (Qs. An-Nuur: 31)

“Maka mereka segera merobek kain panjang/baju mantel mereka untuk kemudian menggunakannya sebagai khimar penutup tubuh bagian atas mereka.”

Subhanallah… jauh sekali keadaan wanita di zaman ini dengan keadaan wanita zaman sahabiah.

Bagaimana bisa seorang wanita muslim mengabaikan aturan-aturan Allah yang

Page 2: Duhai Ukhty....Berhijab Yuk...

ditetapkan baginya. Dia akan menanggung dosa apabila menyepelekan aturan-aturan tersebut. Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengharuskannya untuk mengulurkan kain kerudung menutupi dadanya, sebagaimana ditegaskan-Nya di surat An-Nur ayat 31.

Allah juga berfirman, “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Ahzab: 59).

Maksud dari jilbab di ayat tadi adalah sejenis baju kurung yang lapang, tidak ketat dan transparan, yang menutup kepala, muka, dan dada.

Page 3: Duhai Ukhty....Berhijab Yuk...

Keutamaan mengenakan hijab syar'i :1. Menjaga kehormatan.2. Membersihkan hati.3. Melahirkan akhlaq yang mulia.4. Tanda kesucian.5. Menjaga rasa malu.6. Mencegah dari keinginan dan hasrat syaithoniah.7. Menjaga ghirah.

Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya hendaknya wanita mukminah bersegera melaksanakan perintah Alloh yang satu ini.

Allah memerintahkan sesuatu pasti ada manfaatnya untuk kebaikan manusia. Dan setiap

Page 4: Duhai Ukhty....Berhijab Yuk...

yang benar-benar manfaat dan dibutuhkan manusia dalam kehidupannya, pasti disyariatkan atau diperintahkan oleh-Nya. Salah satunya adalah perintah berjilbab bagi wanita muslimah.

Manfaat berjilbab menurut Islam dan ilmu pengetahuan, antara lain :1. Selamat dari adzab Allah (adzab neraka)2. Terhindar dari pelecehan3. Memelihara kecemburuan laki-laki4. Akan seperti biadadari surga5. Mencegah penyakit kanker kulit6. Memperlambat gejala penuaan

Demi Allah, sungguh anggunnya para muslimah dengan hijab syar'inya (pakaian muslimah yang sesuai ajaran Islam), melambai diterpa angin, memancarkan cahaya indah dari sebuah keimanan yang mantap.

Sungguh beruntung mereka yang telah menyadari bahwa Allah telah memerintahkan para muslimah untuk berhijab syar'i, dan sungguh Allah tidak akan memerintahkan sesuatu kepada hamba-Nya kecuali itu adalah sebuah kebaikan.

Namun sayang sungguh sayang, sebagian akhwat yang berhijab syar'i belum menyadari esensi dari hijab yang dipakainya, yaitu untuk menjaga dirinya dari fitnah syahwat.

Sebagian dari mereka hanya menganggap hijab syar'i hanya sekedar tuntutan berpakaian dari syari'at, atau ada pula yang hanya menganggapnya sebagai tuntutan mode supaya terlihat anggun, terlihat cantik, keibuan, dll. Wal'iyyadzubillah!.

Akhirnya ditemukanlah tipe muslimah yang disebut akhwat genit, yaitu mereka (muslimah) yang sudah berhijab syar'i, jilbab lebar, namun tidak menjaga pergaulan dengan lawan jenisnya.

Ciri-ciri akhwat genit:1. Berpakaian yang mengundang pandanganMungkin ia memakai jilbab lebar, gamis, namun jilbab dan busana muslimah yang dikenakannya dibuat sedemikian rupa agar menggoda pandangan para ikhwan. Warna yang mencolok, renda-renda, atau aksesoris lain yang membuat para pria jadi terpancing untuk memandang.

2. Senang dilihatAkhwat genit, senang sekali bila banyak dilihat oleh para ikhwan. Maka ia pun sering tampil di depan umum, sering mencari-cari perhatian para ikhwan, sering membuat sensasi-sensasi yang memancing perhatian para ikhwan dan suka berjalan melewati jalan yang terdapat para ikhwan berkumpul.

Page 5: Duhai Ukhty....Berhijab Yuk...

3. Kata-kata mesra yang IslamiSeringkali akhwat-akhwat genit melontarkan kata-kata mesra kepada para ikhwan. Tentu saja kata-kata mesra mereka berbeda dengan gayanya orang berpacaran, namun mereka menggunakan gaya bahasa Islami. misalnya; Jazakallah yach akhi; Akh, antum bisa saja dech; Pak, jangan sampai telat makan lho; sesungguhnya Allah menyukai hamba-Nya yang qowi; Kaifa haluka akhi; minta tausiah dunks; Akh, besok syura jam 9, jangan mpe telat lhoo..

4. SMS tidak pentingBiasanya akhwat-akhwat genit banyak beraksi lewat SMS. Karena aman, tidak ketahuan orang lain, bisa langsung dihapus. Ia sering SMS tidak penting, menanyakan kabar, mengecek shalat malam sang ikhwan, mengecek shaum sunnah, atau SMS hanya untuk mengatakan Afwan atau Jazakallah.

5. Banyak bercandaAkhwat genit banyak bercanda dengan para ikhwan. Mereka pun saling tertawa tanpa takut terkena fitnah hati. Betapa banyak fitnah hati, VMJ, yang hanya berawal dari sebuah canda-mencandai.

6. Tidak khawatir berikhtilatAda saat-saat di mana kita tidak bisa menghindari khalwat dan ikhtilat. Namun seharusnya saat berada pada kondisi tersebut seorang mukmin yang takut kepada Allah sepatutnya memiliki rasa khawatir berlama-lama di dalamnya, bukan malah enjoy dan menikmatinya. Demikian si akhwat genit. Saat terjadi ihktilat, akhwat genit tidak khawatir. Bukannya ingin cepat-cepat keluar dari kondisi tersebut, akhwat genit malah menikmatinya, berlama-lama, dan malah bercanda-ria dengan pada ikhwan laki-laki di sana.

7. Berbicara dengan intonasi kata yang bernada, mendayu, atau agak mendesah, atau dengan gaya agak kekanak-kanakan, atau dengan gaya manja.Semua gaya bicara seperti ini dapat menimbulkan bekas pada hati laki-laki yang mendengarnya. Dan ketahuilah wahai muslimah, hal ini dilarang oleh syari'at. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya: "Maka janganlah kalian merendahkan suara dalam berbicara sehingga berkeinginan jeleklah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang maruf." (QS. Al Ahzab: 32).

Mari sama-sama kita perbaiki diri. Kita tata lagi pergaulan kita dengan lawan jenis. Karena inilah yang telah diperintahkan oleh syari'at.

Islam menetapkan beberapa kriteria syar'i pergaulan antara laki-laki dan perempuan untuk menjaga kehormatan, melindungi harga diri dan kesuciannya. Kriteria syar'i itu juga berfungsi untuk mencegah perzinahan dan sebagai tindakan prefentif terjadinya kerusakan masal.

Interaksi dan komunikasi antara laki-laki dan perempuan sebenarnya boleh-boleh saja,

Page 6: Duhai Ukhty....Berhijab Yuk...

dengan syarat wanitanya tetap mengenakan hijabnya, tidak memerdukan suaranya, dan tidak berbicara di luar kebutuhan. Adapun jika wanitanya tidak menutup diri serta melembutkan suaranya, mendayu-dayukannya, bercanda, bergurau, atau perbuatan lain yang tidak layak, maka diharamkan. Bahkan bisa menjadi pintu bencana, kuburan penyesalan, dan menjadi penyebab terjadinya banyak kerusakan dan keburukan.

Barangsiapa yang tidak memiliki hajat untuk berinteraksi dengan lawan jenis, maka menjauhinya lebih baik dan selamat.

Jika ada kebutuhan, wajib bagi semua kaum muslimin untuk menetapi ketentuan syar'i, di antaranya:1. Ghadlul Bashar (menundukkan pandangan)2. Tidak berduaan dengan wanita asing (bukan mahram dan bukan istrinya).3. Berusaha agar tidak ikhtilath dengan gadis yang bisa menyebabkan fitnah.4. Tidak bersalaman dengan wanita yang bukan mahram, karena diharamkan. 5. Allah telah memerintahkan beberapa adab yang agung kepada para istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan segenap wanita umat ini masuk di dalamnya.

ا وف� ع�ر� م� و�ال� ق� ل�ن� و�ق� ض� م�ر� ل�به ق� في ال�ذي ع� ي�ط�م� ف� و�ل بال�ق� ع�ن� ض� ت�خ� ال� ف�

"Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik."(QS. Al-Ahzab: 32)

Dalam ayat itu, Allah Ta'ala mengabarkan bahwa hati yang sakit tidak bisa bertahan dan bersabar diri dari sebab kecil yang mengundang keharaman, walau hanya suara yang halus dan lembut. Karena sudah menjadi sarana keharaman maka dilarang, mereka diwajibkan untuk tidak melembutkan perkataan ketika berbicara dengan laki-laki. Karena sarana memiliki hukum seperti tujuan.

Bagaimana bisa seorang muslimah mengklaim dirinya sebagai wanita yang baik, sementara di waktu yang bersamaan dia mempertontonkan pesona, kecantikan, dan keindahannya kepada setiap laki-laki untuk menarik perhatian mereka?

Dia seharusnya menyimpan kemolekannya hanya untuk sang suami. Rasulullah menegaskan, “Sifat malu dan perasaan takut tidak dapat dipisahkan. Jika salah satunya hilang, maka yang lainnya pun akan menghilang.”

Dari hadits tadi dapat ditarik kesimpulan bahwa wanita muslimah yang mengumbar kecantikannya adalah seorang yang tidak memiliki rasa malu. Jika dia tidak memiliki rasa malu, maka dipastikan tidak memiliki karakteristik Islam yang esensial. Rasul bersabda lagi, “Setiap agama memiliki etika moral khusus, dan sifat malu merupakan etika moral yang khusus di dalam Islam.”

Sifat malu seorang wanita beriman mengharuskannya untuk menundukkan pandangannya.

Page 7: Duhai Ukhty....Berhijab Yuk...

Sifat malu yang dimiliki seorang wanita beriman juga direfleksikan dengan caranya berbicara, beretika, bergerak, berjalan, dan lain sebagainya.

Duhai ukhty...mari kita hiasi penampilan kita dengan adab-adab pergaulan yg Islami..Jangan hanya cara berpakaian saja yg diperbaiki, namun juga lisan dan tingkah laku kita yg harus dibenahi..Insyaalloh dengan kecantikan akhlaq yg kita miliki, akan bisa menjadi contoh saudari-saudari kita yg lain..Jangan pernah lelah untuk slalu memperbaiki diri ya..

Sumber : http://www.voa-islam.com/muslimah/artikel/2009/11/21/1723/menjaga-kehormatan-muslimah/http://www.voa-islam.com/teenage/wanna-be-muslimah/2010/03/10/3737/sifat-maluaset-berharga-wanita-beriman/http://www.voa-islam.com/muslimah/artikel/2010/02/21/2076/manfaat-jilbab-menurut-islam-dan-sains/http://www.voa-islam.com/teenage/wanna-be-muslimah/2010/01/04/2388/akhwat-genitapaan-tuh/http://www.voa-islam.com/teenage/wanna-be-muslimah/2009/12/14/2083/batasan-pergaulan-antara-pria-dan-wanita/