Dua Baut Sdh Dapat Menahan Rotasi
description
Transcript of Dua Baut Sdh Dapat Menahan Rotasi
… catatan‐catatan kecil …
sambungan jenis sendi biasanya dipasang 2bh baut/angkur pada awalnya, saat ini banyak peraturanyg tidak merekomendasikan jenis tsb – jumlah baut yag dipasang miniman adalah 4bh.
.
Disini sya menggunakan alat bantu FE program SAP2000 sebagai pendekatan dlam mempelajariperilakunya, pemodelan yg dibuat diantaranya:
bahan elastis linear, tidak mampu menganalisa deformasi plastis maupun deteksi kegagalanmaterial:profil,baseplate,bolt.kekakuan meterial penumpu baseplate dibuat hanya menerima tekan (compression only) untukmendekati keadaan kontak.gesekan antar material baseplate dgn penumpunya tidak diwakilkan dlm pemodelan karenaketerbatasan.angkur di buat hanya menerima tarik saja (tension only), kontak sisi baut dgn pelat tidakdiwakilkan pengaruhnya.pengaruh dari tegangan residu (residual stress) akibat dari proses rolled atau welded section tidakdiwakilkan.Baut disederhanakan dgn bentuk pesegi untuk kemudahan meshing.
.
Meterial yg digunakan,
Es = 2.0*10^6 kgf/cm2
nu = 0.3
Dimensi profil,
bf = 20 cm
hw = 40cm
Tebal pelat,
tf = 1.3cm
tw = 0.8cm
Baseplate,
tb = 1.9cm
Baut Angkur,
D = 2.2 cm
Kuat meterial baja jenis BJ37
1
fy = 2400 kgf/cm2
fbfba = 1600 kgf/cm2
fva = 928 kgf/cm2
Dimensi kolom jenis kantilever,
Hz = 100 cm
Beban F_lat
F = 1000 kgf, …. (lihat tabel)
.
terlihat sisi kanan mengalami defleksi arah‐Z negatif (warna merah) yg berarti daerah tersebutmengalami tekan, sedangkan sisi kanan merupakan sebaliknya yaitu mengalai tarik (warna biru).namun ada juga daerah kiri (tarik) yag mengalami tekan (warna orange) keadaan ini disebabkankontak atau biasa disebut prying force.
.
2
.
Distribusi tegangan kriteria leleh von mises (kgf/cm2) pada inkremental beban lateral (kgf)
.
.
.
3
.
Terilihat sebagian besar daerah flens profil WF sudah mencapai tegangan leleh, namun ini hanyabenar jika baut angkur tidak leleh atau mengalami rupture atau baseplate yg gagal pada geser pons.
Terlihat baut diperkirakan akan gagal pada step inkremen diantara ke‐3 dan ke‐4, asumsi iniberdasarkan pengabaian lentur dan kontak yg terjadi pada sisi keliling baut.
.
Model lain konfigurasi baut dgn jumlah 4bh, 6bh, 8bh dan 10bh sedang dibuat akan di reviewdikesempatan mendatang.
Banyak penyederhaaan pada model yg dibahas ini akan membuat penurunan kaurasi perhitungan.Untuk idealisasi pemodelan FE lebih lanjut seperti yg disebutkan pada batasan diatas hanaya dapatdilakukan dgn software FE yg advanced seperti ABAQUS atau Code_Aster.
.
Calculaion pads,
z = 1148.24z = 1148.24m = z*1600m = 1837184.00Ans/100Ans = 18371.84
f = 30000f = 30000.00m = f*100m = 3000000.00sigma = m/zsigma = 2612.69‘ rotasix1=16.0e‐3x1 = 0.016x2 = 224.0e‐3x2 = 0.224x = x2 – x1x = 0.208H = 100H = 100.00tanphi = x/H
4
tanphi = 0.002080degr = 0.093600rad = 0.001634‘ spring stiffness (N/mm2)Ec=4700*Sqrt(20)Ec = 21019.038988l=100l = 100.00Ec/lAns = 210.19‘ anchorab = 0.25*Pi*2.2^2ab = 3.80fta = ab * 2400fta = 9123.18nb = 2nb = 2.00fva = ab * 0.58* 2400 * nbfva = 10582.89‘ web shearvaw = 40*0.8*0.58*2400vaw = 44544.00
Explore posts in the same categories: Sipil/StrukturalThis entry was posted on March 25, 2010 at 1:27 pm and is filed under Sipil/Struktural. You cansubscribe via RSS 2.0 feed to this postʹs comments. You can comment below, or link to this permanentURL from your own site.
ahmed Says:
May 15, 2010 at 1:05 pmsy punya problem yg agak mirip dgn kasus ini. yaitu berupa kolom baja utk facade sebuah toko.ketinggian kolom 7 mtr. kl dimodel di sap kelihatan aman, tp sy kurang yakin dgn asumsi jepitmaupun sendi pd struktur bawahnya jika hanya mengandalkan 2 buah baut. menurut massuyono gmn aplikasi di lapangan spy mjd sendi atau jepit? apa baja hrs di cor monolit dgn betonpd bagian bawah?
Replysyont Says:
May 15, 2010 at 4:30 pmjika tidak yakin dgn asumsi jepit, gunakan saja asumsi sendi atau partial fixity ada sekianpersen kontribusi jepit. kalo diasumsikan jepit maka desain baseplate juga perlu konsistenagar sesuai yg diharapkan dan diprediksikan. menurut pemikiran sya desain baseplate jenisjepit (fully fixed) lebih dipengaruhi faktor stiffnes ketimbang strength.
Reply
5
Anto Says:
June 18, 2010 at 1:17 amPagi pak suyono, mau nanya nih. Berapa biasanya ketbalan untuk base plate? Apakah kalau kitamemakai 12 mm bisa kita buat 2x6mm yang kita las bersamaan. Makasih mas.
Replysyont Says:
June 21, 2010 at 8:19 ambaseplate t=12mm diganti dgn t=6mm x 2 (las), perkiraan sya yg memungkinkan adalah laskeliling (bevel).
menurut sya ngga bisa langsung gitu pertimbangan pada jenis tumpuan sendi, jepit ataupartial serta gaya geser (V_asd) yg terjadi pd kolomnya. kalo kecil sih bisa aja, namun kalogeser kolom besar maka perlu ditinjau kekuatan las terhadap semua kemungkinan gaya ygterjadi.
ReplyIhsan Says:
October 27, 2010 at 10:45 amPak Suyono, saya masih bingung dg asumsi jepit, sendi dan rol. Bisa tolong dijelaskan? Kalaupondasi telapak pd rumah tinggal, apakah itu sendi atau jepit? Terima kasih atas penjelasannya..
Replysyont Says:
October 29, 2010 at 12:15 pmpondasi tapak dan asumsi tumpuan – tergantung, bagaimana anda memodelkan sloof nyaserta kondisi tanah dasar lunak atau keras. daripada anda bingung dan menunggu jawabankenapa tidak dimodelkan kedua2nya, pilih yg berpengaruh.
ReplyHasan Hamid Says:
December 24, 2010 at 2:23 pmpak klo boleh tau bagaimana memodelkan hal tersut seperti yang bapak lakukan pada progamSAP2000 ?
Reply
Blog at WordPress.com. The Sapphire Theme.
Follow
6
Build a website with WordPress.com
7