DRAINASE TAMBANG

3
Sumber : http://herie-kiswanto.blogspot.com/2013/04/drainase- tambang.html DRAINASE TAMBANG Penyaliran atau Drainage tambang adalah usaha pengelolaan dan atau p engontrolan terhadap airtanah dan atau air permukaan yang mengganggu aktifitas tambang, baik pada tambang terbuka maupuntambang bawah tan ah. FAKTOR – FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PERENCANAAN DRAINASE : 1.Sistem pengontrolan (pompa) 2.Curah hujan rata – rata 3.Debit air minimum – maksimum 4.Kualitas air 5.Biaya Debit Aliran Permukaan adalah jumlah volume air permukaan tiap satuan waktu (m3/det). Banyakrumus-rumus empiris untuk menghitung debit aliran permukaan, tetapi yang paling umum dan terkenaladalah rumus Rasional: Q = C . I . A . 1 / 360 . m2/dtk Dimana : Q = Debit Aliran permukaan C = Koefisien Pengaliran I = Intensitas (mm/jam) A = Luas Catchment area (ha)

Transcript of DRAINASE TAMBANG

Page 1: DRAINASE TAMBANG

Sumber : http://herie-kiswanto.blogspot.com/2013/04/drainase-tambang.html

DRAINASE TAMBANG

Penyaliran atau Drainage tambang adalah usaha pengelolaan dan atau pengontrolan terhadap airtanah dan atau air permukaan yang mengganggu aktifitas tambang, baik pada tambang terbuka maupuntambang bawah tanah.

FAKTOR – FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PERENCANAAN DRAINASE :

1.Sistem pengontrolan (pompa)

2.Curah hujan rata – rata

3.Debit air minimum – maksimum

4.Kualitas air

5.Biaya

Debit Aliran Permukaan adalah jumlah volume air permukaan tiap satuan waktu (m3/det). Banyakrumus-rumus empiris untuk menghitung debit aliran permukaan, tetapi yang paling umum dan terkenaladalah rumus Rasional:

Q = C . I . A . 1 / 360 . m2/dtk

Dimana :

Q = Debit Aliran permukaan

C = Koefisien Pengaliran

I = Intensitas (mm/jam)

A = Luas Catchment area (ha)

Debit Limpasan (Run Off) adalah semua air yang mengalir akibat hujan yang bergerak dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah tanpa memperhatikan asal atau jalan yang di tempuh sebelum mencapai saluran.

Debit limpasan dapat dihitung dengan persamaan rasional berikut :

Page 2: DRAINASE TAMBANG

Q = 0.278 x C x I x A

dimana :

–Q = Debit limpasan (m3/jam)

–C = Koefisien limpasan

–I = Intensitas curah hujan (m/jam)

–A = Luas catchment area (m2)

4 zona Pembuatan KPL :

–Zona Masukan Merupakan tempat masuknya air lumpur kedalam kolam pengendapan dengan anggapan campuran padatan-cairan yang masuk terdistribusi secara seragam. Zona ini panjangnya 0,5-1 kali dari kedalaman kolam.

–Zona pengendapan Merupakan tempat partikel padatan akan mengendap. Batas panjang zona ini adalah panjang dari kolam dikurangi panjang zona masukan dan keluaran.

–Zona endapan lumpur Merupakan tempat partikel padatan dalam cairan (lumpur) mengalami sedimentasi dan terkumpul di bagian bawah kolam

–Zona keluaran Merupakan tempat keluaran buangan cairan yang jernih. Panjang zona ini kira-kira sama dengan kedalaman kolam pengendapan, diukur dari ujung kolam pengendapan.

Kecepatan aliran dapat ditentukan dengan persamaan

kutta seperti berikut :

V = C R . S

Dimana,

Page 3: DRAINASE TAMBANG

V = Kecepatan aliran rata-rata

C = Koefisien kecepatan alir

R = Kedalaman jalur aliran / jari-jari hidrolis

S = Kemiringan permukaan air

(= tan q, q……sudut kemiringan)

•Head pompa adalah energi yang dikeluarkan pompa untuk mengalirkan fluida dan mengatasi tahanan

•Head total pompa merupakan gabungan antara head statis, head gesekan, head kejutan (shock loss) dan head kecepatan yang harus diatasi pompa.

•Satuan head pompa sama dengan satuan panjang, yaitu meter atau feet.