Draft Pedoman Siaran Iklan (141006)

6
PERATURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR /P/KPI/ /2006 TENTANG PEDOMAN IKLAN LEMBAGA PENYIARAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 46 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, perlu menetapkan Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia tentang Pedoman Iklan Lembaga Penyiaran; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1992 tentang Perfilman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 1992, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3473); 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3887); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4252); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235);

description

draft pedoman

Transcript of Draft Pedoman Siaran Iklan (141006)

Draft Materi

PERATURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA

NOMOR /P/KPI/ /2006

TENTANG

PEDOMAN IKLAN LEMBAGA PENYIARAN

KOMISI PENYIARAN INDONESIA,

Menimbang:

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 46 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, perlu menetapkan Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia tentang Pedoman Iklan Lembaga Penyiaran;

Mengingat:1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1992 tentang Perfilman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 1992, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3473);

2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3887);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4252);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4419);

6. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :PERATURAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA TENTANG PEDOMAN IKLAN BAGI LEMBAGA PENYIARAN.

BAB I

Kewajiban Mengikuti P3-SPS

Pasal 1

(1) Lembaga Penyiaran wajib mengikuti ketentuan Pedoman Perilaku Penyiran dan Standar Program Siaran (P3-SPS) yang dikeluarkan oleh Komisi Penyiaran Indonesia.

(2) Semua ketentuan yang berkenaaan dengan isi siaran dalam P3-SPS berlaku juga untuk semua isi siaran iklan pada lembaga penyiaran.

BAB II

Tanggungjawab

Pasal 2

Siaran iklan niaga yang disiarkan menjadi tanggungjawab lembaga penyiaran

BAB III

Lembaga Sensor Film

Pasal 3

Sebelum disiarkan, setiap materi iklan televisi harus diserahkan dulu untuk disensor Lembaga Sensor Film.

BAB IV

Kewajiban Mematuhi Etika Pariwara Indonesia

Pasal 4

(1) Lembaga penyiaran dilarang menyiarkan iklan yang bertentangan dengan:

a. Etika Pariwara Indonesia Bab IIIA mengenai Ketentuan Tata Krama

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan

c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok

d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan

(2) Apabila terdapat ketentuan yang berbeda dalam Etika Pariwara Indonesia dengan Pedoman Iklan bagi lembaga Penyiaran ini maka lembaga penyiaran harus mengacu pada pedoman ini.

BAB V

Pengidentifikasian Iklan

Pasal 5

(1) Iklan harus dapat dibedakan dengan jelas dari program acara.

(2) Iklan yang dimuat dalam lembaga penyiaran mengikuti ketentuan sebagai berikut:

a. Harus dapat diidentifikasi secara jelas sebagai iklan

b. Menggunakan tanda tertentu untuk menunjukkan bahwa itu adalah iklan

c. Pesan iklan tidak boleh dibawakan dengan cara seolah-olah bahwa pesan itu merupakan bagian editorial yang tidak memihak

d. Dalam membacakan materi iklan yang mempromosikan produk dan/atau jasa tertentu, pembawa acara/ narator/ penyiar harus secara tegas menyatakan bahwa apa yang disampaikannya adalah sebuah iklan.

BAB VI

Produk dan Jasa yang Tidak Boleh

Diiklankan Melalui Lembaga Penyiaran

Pasal 6

Lembaga penyiaran dilarang menyiarkan iklan yang mempromosikan produk dan/atau jasa berikut ini:

a. Minuman Keras

b. Obat-obatan terlarang

c. Jasa pelayanan seksual

d. Alat Bantu seks

e. Judi

BAB VII

Pembatasan Jam Tayang

Pasal 7

Untuk melindungi khalayak anak-anak dan remaja, iklan yang tergolong dalam ketegori berikut ini hanya dapat disiarkan pada pukul 22.00 sampai pukul 03.00

a. Iklan produk atau jasa yang ditujukan pada khalayak dewasa, seperti obat-obatan untuk meningkatkan kemampuan seks

b. Iklan pakaian dalam yang menampilkan visualiasi pakaian dalam

c. Iklan kondom dan alat pencegah kehamilan lain

d. Iklan pengobatan alternatif yang memiliki izin resmi

e. Iklan produk media yang ditujukan pada khalayak dewasa, seperti iklan film yang menurut penilaian LSF diperuntukkan bagi penonton dewasa, iklan majalah dan tabloid yang ditujukan pada pembaca dewasa

f. Iklan yang merupakan promosi program lembaga penyiaran yang ditujukan atau hanya boleh disaksikan/didengar khalayak dewasa

g. Iklan alat pembesar payudara dan alat vital

BAB VIII

Kewajiban Menggunakan Iklan yang Diproduksi di Dalam Negeri

Pasal 8

(1) Lembaga Penyiaran hanya menyiarkan iklan yang materinya diproduksi oleh perusahaan periklanan dalam negeri.

(2) Lembaga Penyiaran dilarang menyiarkan iklan yang tidak menampilkan pemeran dan/atau setting dalam negeri.

BAB IX

Persentase Iklan

Pasal 9

Lembaga penyiaran memuat siaran iklan maksimal 20% dari keseluruhan jam siar dalam satu hari.

Pasal 5

Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peratauran KPI ini dengan penempatannya dalam berita negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal

a.n.KETUA KOMISI PENYIARAN INDONESIA PUSAT,

WAKIL KETUA KOMISI PENYIARAN INDONESIA PUSAT,

S. SINANSARI ECIP