Draft Pedoman GCG Perbankan (Singkatan) 9 Jan 2013

download Draft Pedoman GCG Perbankan (Singkatan) 9 Jan 2013

of 17

description

pedoman gcg

Transcript of Draft Pedoman GCG Perbankan (Singkatan) 9 Jan 2013

  • DraftTanggal9Januari2013

    PRINSIPDASARPEDOMANGOODCORPORATEGOVERNANCE

    PERBANKANINDONESIA

    DITERBITKANOLEHKOMITENASIONALKEBIJAKANGOVERNANCE

    2012

    0

  • DAFTARISI

    I PENDAHULUAN 2II ASASGOODCORPORATEGOVERNANCE 3 III KOMITMENPENERAPANGOODCORPORATEGOVERNANCE 4 IV STRUKTURGOODCORPORATEGOVERNANCE 5

    A. OrganperusahaanbagibankyangberkantorpusatdiIndonesia 5B. OrganPerusahaanbagiBankyangberbentukkantorcabang

    dariBankyangberkantorpusatdiluarnegeri 6C. StrukturGovernanceyangmendukungorganbank 7D. Strukturgovernancedarisudutkebijakanbankdalam

    rangkamelakukanusaha 7

    V PROSESGOODCORPORATEGOVERNANCE 8

    VI GOODCORPORATEGOVERNANCEOUTCOME 8

    VII FAKTORFAKTORPENUNJANGPELAKSANAANGOODCORPORATEGOVERNANCEPERBANKAN 9

    A. BanksebagaiKonglomerasi 9B. PemegangSaham 10C. PemangkuKepentingan 10D. BenturanKepentingan 12E. Remunerasi 13F. PedomanPraktisPelaksanaanGCGPadaBank 13

    TIMPENYUSUNPEDOMANGCG 14LEMBAGAPENDUKUNGTIMPENYUSUNPEDOMANGCG 15NARASUMBER 16

    1

  • PRINSIPDASARPEDOMANGOODCORPORATEGOVERNANCEPERBANKANINDONESIA

    I. PENDAHULUAN

    1. Bank dan industri perbankan secara keseluruhan sebagai lembaga intermediasi sektorkeuangan, memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara. Secara mikro,bank berfungsimenyalurkan dana dari nasabah yangmemiliki kelebihan dana kepadapelaku usaha dan perorangan yang membutuhkan dana dalam rangka memperlancarusahadaripihakpihakyangberkepentingan.Secaramakro,industriperbankanberperansebagai sumber pembiayaan bagi perkembangan perekonomian dan sebagai saranadalampelaksanaankebijakanmoneter.

    2. Perkembangan industriperbankan Indonesiatelahmenunjukkankemajuanyangsangatpesat, baik dari sudut pertumbuhan aset, jenis produk yang ditawarkan antara lainsebagaiakibatberkembangnyabanksebagaikonglomerasi,maupunteknologi informasiyang digunakan. Perkembangan tersebut telah mengakibatkan persaingan antar bankmenjadi semakin ketat. Kondisi ini akan terus berlangsung, bahkan akan semakinmeningkatdenganakanterbentuknyamasyarakatekonomiASEANpadatahun2015.

    3. SebagairespondaripentingnyapelaksanaanGCGolehmasingmasingbank,dalamBASELIII antara lain dilakukan perubahan kriteria kesehatan bank sehingga didalamnyatermasuk pelaksanaan GCG. Hal ini juga telah direspon oleh pengatur dan pengawasbankdiIndonesiadalambentukketentuantentangkesehatanbank.

    4. Berdasarkanpertimbanganpertimbangan sebagaimana tercantumpadabutir1 sampaidengan butir 3 diatas, KNKG memandang perlu untuk menerbitkan Pedoman GCGPerbankanIndonesiatahun2012sebagaipenggantiPedomanGCGPerbankanIndonesiatahun2004.

    5. PedomaninidisebutPedomanGoodCorporateGovernancePerbankanIndonesia,tetapiimplementasinya hanya diperuntukkan bagi bank umum yang secara keseluruhanmempunyaipangsapasarlebihdari95persen.

    6. SistematikaPedoman iniberbedadengan sistematikapedomanyangdikeluarkanpadatahun 2004, terutama yang berkaitan denganGCG sebagai sistem.Disamping itu bestpractices diperluas dan dicantumkan didalam pedoman ini sebagai faktorfaktorpenunjangpelaksanaanGCGPerbankan.

    7. Pedomandisusundalamduaversiyaitu : (i)Versipendekyangmemuatprinsipdasar;dan(ii)Versipanjangyangmemuatbaikprinsipdasarmaupunpedomanpelaksanaan.

    2

  • Pedoman dibawah ini merupakan versi pendek yang hanya memuat prinsip dasar yangharus menjadi pedoman bagi bankbank umum di Indonesia dalam menerapkan GoodCorporateGovernance.

    II. ASASGOODCORPORATEGOVERNANCE

    SetiapBankharusmemastikanbahwaasasGCGditerapkanpadasetiapaspekbisnisdandiseluruhjajaranbank.AsasGCGyangharusdipastikanpelaksanaanyameliputitransparansi,akuntabilitas, responsibilitas, indepedensi serta kewajaran dan kesetaraan. Asas GCGdiperlukan untuk mencapai kesinambungan usaha (sustainability) bank denganmemperhatikan kepentingan pemegang saham, nasabah serta pemangku kepentinganlainnya.

    A. TRANSPARANSI

    Transparansi (transparency) mengandung unsur pengungkapan (disclosure) danpenyediaan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat, dan dapatdiperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan masyarakat.Transparansidiperlukanagarbankmenjalankanbisnissecaraobjektif,profesional,danmelindungikepentingankonsumen.

    B. AKUNTABILITAS

    Akuntabilitas(accountability)mengandungunsurkejelasanfungsidalamorganisasidancaramempertanggungjawabkannya.Bank sebagai lembagadanpejabatyangmemilikikewenanganharusdapatmempertanggungjawabkankinerjanyasecaratransparandanakuntabel.Untukitubankharusdikelolasecarasehat,terukurdanprofessionaldenganmemperhatikankepentinganpemegang saham,nasabah,danpemangkukepentinganlain.Akuntabilitasmerupakanprasyaratyangdiperlukanuntukmencapaikinerjayangberkesinambungan.

    C. RESPONSIBILITAS

    Responsibilitasmengandungunsurkepatuhanterhadapperaturanperundangundangandan ketentuan internal bank serta tanggung jawab bank terhadap masyarakat danlingkungan. Responsibilitas diperlukan agar dapat menjamin terpeliharanyakesinambunganusahadalam jangkapanjangdanmendapatpengakuansebagaiwargakorporasiyangbaikataudikenaldengangoodcorporatecitizen.

    D. INDEPENDENSI

    Independensimengandungunsurkemandiriandaridominasipihak laindanobjektifitasdalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Dalam hubungan dengan asasindependensi (independency), Bank harus dikelola secara independen agar masingmasingorganPerusahaanbesertaseluruhjajarandibawahnyatidaksalingmendominasi

    3

  • dan tidak dapat diintervensi oleh pihak manapun yang dapat mempengaruhiobyektivitasdanprofesionalismedalammelaksanakantugasdantanggungjawabnya.

    E. KEWAJARANDANKESETARAAN

    Kewajaran dan kesetaraan (fairness) mengandung unsur perlakuan yang adil dankesempatanyangsamasesuaidenganproporsinya.Dalammelaksanakankegiatannya,bankharus senantiasamemperhatikankepentinganpemegang saham,konsumendanpemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan darimasingmasingpihakyangbersangkutan.

    III. KOMITMENPENERAPANGOODCORPORATEGOVERNANCE

    PenerapanGoodCorporateGovernancesecarakonsekuendanberkelanjutanhanyadapatdicapai apabila ada komitmen yang kuatdariorganperusahaandan jajarandibawahnya.Prinsip dasar yang harus dilaksanakan oleh Bank dalam memastikan adanya komitmenadalah:

    1. Bankharusmemilikirumusanvisidanmisiyangjelasdanrealistis.

    2. Bankharusmemilikinilainilaiperusahaanyangmenggambarkansikapmoralbankyangbaikdalampelaksanaanusahanya.

    3. BankharusmemilikipedomantatakerjaDewanKomisarisdantatakerjaDireksidalammenjalankanperandantugasnya.

    4. Bank harus memiliki rumusan etika bisnis dan pedoman perilaku perusahaan yangpenyusunannya dilakukan dengan melibatkan organ perusahaan dan jajarandibawahnya. Etika bisnis dan pedoman perilaku harus dilaksanakan secaraberkesinambungan dan konsisten sehingga membentuk budaya perusahaan yangmerupakanmanifestasidarinilainilaiperusahaan.

    5. Bank dalam fungsinya sebagai lembaga intermediasi dan sebagai bagian dari duniabisnisharuspedulidanberperanaktifdalammenjagakelestariansumberdayaalamdanlingkunganhidup.

    6. Bankharusmemilikiperaturanperusahaan atauperjanjian kerjabersama yangdapatmenjaminkepastianhakdankewajibanparapihaksehinggadapatmendukungsuasanakerjayangkondusif.

    7. Bankharusmemilikiwhistleblowingsystemuntukmemungkinkandiperolehnyalaporandanpengaduansertasarandankritikdaripegawaidanpemangkukepentinganlainnya.

    4

  • IV. STRUKTURGOODCORPORATEGOVERNANCE

    Strukturgovernancebankmeliputistrukturorganperusahaandankebijakanbankdalamrangka pelaksanaan usaha.Dalam struktur governance bank juga dimasukkan beberapaaspekpenting yangberperanmendukungorganperusahaan yaitupengendalian internal(internalcontrol),manajemenrisiko(riskmanagement),sekretarisperusahaan(corporatesecretary),danketaatanterhadapketentuanyangberlaku(compliance).Prinsipdasaryangharusdilaksanakanolehbankadalahsebagaiberikut:

    A. OrganPerusahaanbagibankyangberkantorpusatdiIndonesiaStrukturgovernancebankdari sudutorganperusahaanharus sesuaidenganbentukhukumperusahaandi Indonesia. Sebagianbesarbankdi Indonesiamemilikibentukhukum perseroan terbatas (PT). Oleh karena itu pembahasan struktur governancebankyangberkantorpusatdi Indonesiadilakukandenganmendasarkanpadaorganperusahaan yang berbentuk PT. Organ perusahaan terdiri dari RUPS, Direksi danDewanKomisaris.

    1. RUPSadalahorganperusahaanyangmerupakanwadahparapemegangsahamuntukmengambilkeputusandenganmemperhatikanketentuananggarandasardanperaturanperundangundangan.

    1.1. RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atauDewanKomisaris.

    1.2. RUPS dan atau pemegang saham tidak dapat melakukan intervensiterhadaptugas,fungsidanwewenangDewanKomisarisdanDireksidengantidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuaidengan anggaran dasar dan peraturan perundangundangan, termasukuntuk melakukan penggantian atau pemberhentian anggota DewanKomisarisdanatauDireksi.

    2. KepengurusanperseroanterbatasdiIndonesiamenganutsistimduabadan(twoboard system) yaitu direksi dan dewan komisaris yangmempunyaiwewenangdan tanggung jawabyang jelassesuaidengan fungsinyamasingmasing.FungsiDireksidanDewanKomisarisdiamanahkandalamanggarandasardanperaturanperundangundanganyangdikenalsebagaifiduciaryresponsibility.

    2.1. Direksi menjalankan pengurusan untuk kepentingan bank dan sesuaidenganmaksuddantujuanbank.

    a. Direksiadalahorganperusahaanyangbertugasdanbertanggungjawabsecara kolegial. Masingmasing anggota Direksi dapat melaksanakantugasdanmengambilkeputusan sesuaidenganpembagian tugasdan

    5

  • wewenangnya, tetapi pelaksanaan tugas darimasingmasing anggotaDireksiakhirnyatetapmerupakantanggungjawabbersama.

    b. Kedudukanmasingmasing anggotaDireksi, termasukDirekturUtamaadalahsetara.TugasDirekturUtamasebagaiprimusinterparesadalahmengkoordinasikankegiatanDireksi.

    2.2. Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan,jalannyapengurusanpadaumumnya,baikmengenaibankmaupunusahabank,danmemberikannasehatkepadaDireksi.

    a. Dewan Komisaris adalah organ Perusahaan yang bertugas danbertanggungjawabsecarakolektif.DengandemikiankeputusanDewanKomisaris merupakan keputusan bersama dari Dewan Komisaris.PembagiantugasdiantaraDewanKomisarisbukandimaksudkanuntukmengambil keputusan tetapi untukmemperdalam halhal yang perludiputuskanolehDewanKomisaris.

    b. Kedudukan masingmasing anggota Dewan Komisaris, termasukKomisarisUtamaadalahsetara.TugasKomisarisUtamasebagaiprimusinterparesadalahmengkoordinasikankegiatanDewanKomisaris.

    2.3. HubungankerjaDewanKomisarisdanDireksiadalahhubungancheckandbalances dengan prinsip bahwa kedua organ tersebut mempunyaikedudukanyangsetara,namunkeduanyamempunyaitugasuntukmenjagakelangsungan usaha bank dalam jangka panjang dan mempunyai tujuanakhir untuk kemajuan dan kesehatan bank. Oleh karena itu DewanKomisarisdanDireksiharusmemilikikesamaanpersepsiterhadapvisi,misi,nilainilaiperusahaandanstrategibank.DewanKomisarisdanDireksijugaharusmenyetujuibersamarencanakerjajangkapanjang,rencanakerjadananggaran tahunan serta halhal yang berkaitan dengan pelaksanaanketentuanperundangundangandangoodcorporategovernance.

    B. OrganPerusahaanbagibankyangberbentukcabangdaribankyangberkantorpusatdiluarnegeri.OrganPerusahaanbagibankyangberbentukcabangdaribankyangberkantorpusatdiluarnegeri,mengikutiketentuanhukumyangberlakudiIndonesiatermasukketentuanyangdikeluarkanolehpengaturdanpengawasbank.

    1. Bentukhukum kantor cabangbankdaribank yangberkantorpusatdi luarnegerimengikutibentukhukumkantorpusatnya.

    2. Kantor cabang bank tersebut pada butir 2.1 memperoleh izin untuk melakukanusahadiIndonesiadaripengaturdanpengawasbank.

    6

  • 3. Sesuaidenganprinsipkelengkapanorganperusahaandi Indonesiayangmenganutduabadan(twoboardsystem),makakantorcabangharusdilengkapidenganfungsipengawasanyangterpisahdenganfungsioperasional.

    C. StrukturgovernanceyangmendukungorganbankStruktur governance yang berkaitan dengan pengendalian internal (internal control),manajemenrisiko(riskmanagement),sekretarisperusahaan(corporatesecretary),danketaatan terhadap ketentuan yang berlaku (compliance) pada dasarnya merupakanbagiandari tugasDireksiatau tugasdariPemimpinCabangdaribankyangberkantorpusat diluar negeri. Namun demikian, karena keempat unsur governance tersebutmengandunginterdependensidanindependensiterhadapseluruhstrukturgovernancebankmakadiperlukanpedomanyanglebihspesifikmengenaihalhaltersebut.

    1. Pengendalian internal meliputi lima unsur utama yaitu Lingkungan Pengendalian,Penilaian Risiko, Kegiatan Pengendalian, Sistem Informasi dan Komunikasi, sertaPemantauandanEvaluasi.

    2. Manajemen risiko merupakan landasan paradigma dalam mengelola risiko yangmerupakanbagianterpadudariprosesorganisasidanpengambilankeputusanyangsecarakhususmenanganiketidakpastian sertadilakukan secaradinamis,berulang,danresponsifterhadapperubahan.

    3. Sekretaris perusahaanbertugas untukmenyampaikan halhal yang terkait dengankegiatanbankyangberhubungandenganpihakketiga termasukpemegang saham(investorrelation).

    4. Kepatuhanterhadapketentuanyangberlakumerupakanaspekyangsangatpentingkarenabankmerupakanindustriyangdiatursecaraketat(highlyregulated).Karenaitukepatuhanmerupakantanggungjawabdariorganperusahaanyangharusdapatdiwujudkanmenjadibudayakepatuhan.

    D. StrukturGovernancedarisudutKebijakanBankdalamrangkaMelakukanUsahaKebijakan bank dalam rangka melakukan usaha merupakan bagian dari strukturgovernance.Kebijakantersebutdituangkandalam4(empat)kelompokkebijakanyaituperencanaan,pelaksanaan,pengawasan,danpelaporan.Prinsipdasaruntukkebijakanbankdalammelakukanusahaadalahsebagaiberikut:

    1. Bankharusmenyusunrencana jangkapanjang(corporateplan)sertarencanakerjadananggarantahunan(businessplan)sebagaipanduandalamrangkamewujudkantujuan dan sasaran bank yang tertuang dalam anggaran dasar serta strategi yangditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris. Rencana jangkapanjang serta rencana kerja dan anggaran tahunan tersebut juga merupakanpanduandalammengukurkeberhasilanbankbagipemegangsahamdanpemangkukepentinganlainnya.

    2. Bank harusmenyusunberbagai kebijakan usaha bank sesuai dengan jenis produkdanlayananyangdilakukansertakebijakanpendukungnya.

    7

  • 3. Bankmenyusun kebijakan pengawasan untukmemastikan bahwa rencana jangkapanjangdan jangkapendekdapatdicapai.Pelaksanaankebijakandilakukan sesuaidenganprinsipkehatihatiandanpengendalianrisikobank.

    4. Pelaksanaanrencanakerja,kebijakanbankdanpengawasanharusdilaporkansecaraberkala kepada pihakpihak yang berkepentingan termasuk otoritas pengatur danpengawasbank.

    V. PROSESGOODCORPORATEGOVERNANCEProses Governance merupakan cara atau mekanisme yang dilakukan oleh organperusahaan dan jajaran dibawahnya dalam melakukan fungsi dan tugasnya untukmewujudkan Komitmen dan Struktur Governance sehingga dapat dicapai GovernanceOutcome yang sesuai dengan asas good corporate governance. Prinsip dasar prosesgovernancebankadalahsebagaiberikut:

    1. RapatUmumPemegang Saham (RUPS)harus diselenggarakan sesuaidenganwaktudantatacarayangditetapkandalamperaturanperundangundangan,anggarandasarsertakomitmendanstrukturgovernanceyangtercantumdalamPedomanGCGBank.

    2. Fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris harusdilaksanakan atas dasar itikad baik, kehatihatian dan professional sesuai denganketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundangundangan, anggaran dasarsertakomitmendanstrukturgovernanceyangtercantumdalamPedomanGCGBank.

    3. Kegiatanusahabankharusdilakukansejalandenganvisi,misi,nilainilaiperusahaandan strategi bank berdasarkan prinsip kehatihatian serta komitmen dan strukturgovernanceyangtercantumdalamPedomanGCGBank.

    4. Pengembangan sumber daya manusia dilakukan sesuai dengan kebutuhanpengembangan bank dan dilakukan berdasarkan merit system yang berbasiskompetensidanintegritas.

    5. Tanggungjawabsosialdanlingkungandilaksanakanterintegrasidenganstrategibank.6. Pedoman GCG bank harus disosialisasikan kepada seluruh jajaran bank secara

    kontinyu.7. Prosesgovernanceharusdidokumentasikandenganbaiksehinggadisampingsebagai

    alatpembuktianhukum,jugadapatmenjadibuktipelaksanaanGCG.

    VI. GOODCORPORATEGOVERNANCEOUTCOMEGovernanceoutcomemerupakanmanifestasidaripelaksanaangovernanceolehbankyangdimulaidarigovernancecommitmentdandilaksanakanmelaluigovernancestructuredangovernanceprocesssecaraterintegrasi.Sebagai implikasidarigovernanceoutcome,bankmampu memelihara kesehatan dan kemajuan secara berkesinambungan dalam rangkamemenuhi kebutuhan dan harapan dari pemangku kepentingan. Governance outcome

    8

  • merupakanindikatorcapaianataspelaksanaankegiatanbank.Olehkarenaitugovernanceoutcome dapat dimanifestasikan dalam 8 (delapan) prinsip dasar yaitu kesinambunganusaha,efisiensi,kemanfaatanbagimasyarakat,ketaatanterhadapperaturan,perlindungankonsumen, pelestarian lingkungan, objektifitas self assessment, dan penilaian GCG daripihaklain.Prinsipdasaryangharusdiwujudkanuntukmencapaigovernanceoutcomebagibankadalahsebagaiberikut:1. Bank mampu memelihara kesinambungan usaha sehingga dapat memenuhi

    kebutuhandanharapanpemangkukepentingansecaraberkelanjutan.2. Bank mampu mewujudkan efisiensi sebagai hasil dari kemampuan dan kapabilitas

    dalammengelolabank.3. Bank mampu memberikan manfaat melalui berbagai kegiatan dan pelayanan bagi

    masyarakatdanperekonomiannasional.4. Bank senantiasa mentaati segala peraturan perundangundangan dan ketentuan

    internalbanksesuaidenganprinsipdasarnyasebagailembagakepercayaan.5. Bankmampumelindungikepentingandankebutuhannasabahsebagaikonsumen.6. Bankmampuberperanaktifdalammenjagadanmeningkatkantanggungjawabsosial

    danlingkungan.7. Bank mampu melakukan self assessement yang menghasilkan penilaian obyektif

    mengenaikondisipenerapanGCGdibank.8. BankmemperolehpenilaianGCGyangbaikdariotoritaspengaturdanpengawasbank

    danpenghargaanpelaksanaanGCGdari lembagapenilaiGCGyangmemilikireputasiyangbaik.

    VII. FAKTORFAKTORPENUNJANGPELAKSANAANGCGPERBANKAN

    A. BANKSEBAGAIKONGLOMERASI

    Dengan terintegrasinya sistem keuangan, bank dapat berkembang menjadikonglomerasi, baik bank sebagai bagian dari konglomerasi maupun bank sebagaikonglomerasi.

    1. Banksebagaibagiandarikonglomerasiharustetapberfungsisebagaibadanhukumyang independen sehingga organ perusahaan harus berfungsi sesuai denganketentuanhukum yangberlakudi Indonesia.DisampingmelaluiRUPS, koordinasidengan groupdalam konglomerasidapatdilakukanmelaluipenyusunanbersamastrategi bisnis, corporate plan dan business plan serta evaluasi kinerja secaraberkala.

    2. Bank sebagai konglomerasi adalah bank yang memiliki anak perusahaan berupabanklaindanataulembagakeuanganlain.

    A.1. Sebagaipemegang saham,bankharusberpedomanpada fungsinya sebagaipemegangsahampengendalisesuaidenganprinsipdasartersebutpadabutir1.

    A.2. Dalamhalbankmemiliki sahampadaanakperusahaanmelebihi50persen,bankharusmembuatlaporankeuangankonsolidasian.

    9

  • A.3. Bank harus memastikan bahwa pelaksanaan GCG pada anak perusahaandilakukan sejalan dengan pelaksanaan GCG pada bank sehingga dapatdilakukan penilaian sendiri (self assessment) secara gabungan sebagaikonglomerasi.

    A.4. Bankharusmembuat laporan gabunganpelaksanaanGCG kepadapengaturdanpengawasbankdalamrangkapenilaiankesehatanbanksecaragabungan.

    C. PEMEGANGSAHAMPemegangSahamadalahpemilikmodal,olehkarenanyamemilikihakdantanggungjawabatasbanksesuaidenganketentuananggarandasardanperaturanperundangundangan.PemegangSahamharusmenyadaribahwadalammelaksanakanhakdantanggung jawabnya, harus memperhatikan kelangsungan hidup bank. Komposisipemegang saham pada suatu bank dapat mempengaruhi kualitas penerapan GCGpadabankyangbersangkutan.KomposisipemegangsahamyangdapatberpengaruhterhadappelaksanaanGCGtersebutdapatdikelompokkansebagaiberikut:1. Pemegang saham pengendali merupakan perusahaan induk (konglomerasi),

    pemerintah,ataupemerintahdaerah.Dalamhalini,kebijakanGCGsecaragroupdisusun oleh pemegang saham pengendali, tetapi bank harus tetap berfungsisebagai badan hukum yang independen sehingga organ perusahaan harusberfungsisesuaidenganketentuanhukumyangberlakudi Indonesia.DisampingmelaluiRUPS, koordinasidenganpemegang sahampengendalidapatdilakukanmelalui penyusunan bersama strategi bisnis, corporate plan dan business planserta evaluasi kinerja secara berkala. Pemegang saham pengendali tidakdiperkenankan intervensidalampelaksanaanoperasionalbanksertadireksidankomisarisharusmenolakintervensitersebut..

    2. Pemegangsahampengendaliterdiridariperoranganataukeluarga.Dalamhalini,penyusunankebijakanGCGdilakukanolehbank.Disampingitu,pemegangsahampengendali tidakdiperkenankan intervensidalampelaksanaanoperasionalbanksertadireksidankomisarisharusmenolakintervensitersebut.

    3. Tidak terdapat pemegang saham pengendali yang signifikan untuk dapatmempengaruhi keputusan pemegang saham. Dalam hal ini, penyusunankebijakan GCG dilakukan oleh bank. Disamping itu pemegang saham tidakdiperkenankanmelakukanpraktektiraniminoritas.

    D. PEMANGKUKEPENTINGANPemangkukepentingan(selainpemegangsaham),adalahparapihakyangperandankepentingannya baik langsung maupun tidak langsung terpengaruh dan ataumempengaruhi pelaksanaanGCG bank. Para pihak tersebut antara lain terdiri darinegara,pengaturdanpengawasbank,nasabah kreditur,nasabahdebitur,nasabahlain,banklain,mitrabisnis,profesipenunjang,asosiasibank,asosiasibankir,asosiasilainnya dan pegawai bank. Agar hubungan antara bank dengan pemangkukepentinganberjalandenganbaik,perludiperhatikanprinsipdasarsebagaiberikut:

    10

  • 1. Terhadap negara, bank harus mentaati ketentuan perundangundangan danhukumsertapenyelenggaranegara.Sementara itu,penyelenggaranegarawajibmenjamin proses pembentukan peraturan perundangundangan danpelaksanaannyayangdapatmenunjangpelaksanaanGCG.

    2. Terhadap pengatur dan pengawas, bank berkewajiban untuk patuh terhadapketentuanperundangundangandanmemelihara kesehatanbankdalam rangkamelindungikepentingannasabahdanbermanfaatuntukperekonomiannasional.Sementara itu, pengatur dan pengawas wajib menjamin proses pembentukanperaturan perundangundangan yang menghasilkan ketentuan yang dapatmenunjang pelaksanaan GCG serta mendorong penegakan pelaksanaan GCGpadabank.

    3. Terhadap nasabah kreditur, bank berkewajiban untuk melindungi danmemberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan. Sementara itu, nasabahkrediturberkewajibanmelakukanhubunganbisnisyangberetikadanmematuhiperaturanyangberlaku sertaberpartisipasidalamkontrolsosial secaraobyektifterhadappelaksanaanGCGdidalambank.

    4. Terhadapnasabahdebitur,bankberkewajibanmemeliharahubunganyangsalingmenguntungkan. Sementara itu, nasabah debitur berkewajiban melakukanhubungan bisnis yang beretika dan mematuhi peraturan yang berlaku sertaberpartisipasidalamkontrolsosialsecaraobyektifterhadappelaksanaanGCGdidalambank.

    5. Terhadap nasabah lain, bank harus memberikan pelayanan sesuai dengankebutuhan nasabah yang bersangkutan. Sementara itu, nasabah lainberkewajibanmelakukanhubunganbisnisyangberetikadanmematuhiperaturanyangberlaku sertaberpartisipasidalam kontrol sosial secaraobyektif terhadappelaksanaanGCGdidalambank.

    6. Terhadapbank lain,bankharusdapatmenjagapersaingansecarasehatdengantetapdimungkinkanmelakukankerjasamabisnisyangsesuaidenganprinsipGCG.

    7. Terhadapmitrabisnis,bankharusbekerjasamauntukkepentingankeduabelahpihakatasdasarprinsipsalingmenguntungkanyangsesuaidenganprinsipGCG.Sementara itu, mitra bisnis berkewajiban melakukan hubungan bisnis yangberetikadanmematuhihukum yangberlaku sertaberpartisipasidalam kontrolsosialsecaraobjektifterhadappelaksanaanGCGdidalambank.

    8. Terhadap pegawai, bank harus menjamin tidak terjadinya diskriminasiberdasarkan suku, agama, ras, golongan, dan jenis kelamin (gender) sertaterciptanya perlakuan yang adil dan jujur dalam mendorong perkembanganpegawai sesuai dengan potensi, kemampuan, pengalaman dan ketrampilanmasingmasing. Sementara itu, pegawai wajib melaksanakan tugasnya secaraprofesionaldanbersungguhsungguhdenganintegritasyangtinggi.

    9. Terhadap profesi penunjang, bank dalam menggunakan jasanya harus secaraobjektifdantidakmelakukanintervensiyangdapatmenggangguprofesionalismedanetikaprofesidalammelaksanakantugasnya.

    10. Terhadap asosiasi bank, bankwajibmengikuti ketentuan yang dikeluarkan danmemenuhikewajibanyangditetapkanolehasosiasi.

    11

  • 11. Terhadap asosiasi bankir, bank wajib mendorong pejabatnya untuk menjadianggotasertamentaatiketentuandankodeetikyangdikeluarkandanmemenuhikewajibanyangditetapkanolehasosiasi.

    12. Terhadapasosiasi lainnyayangadahubungandenganbankyangbersangkutan,bank wajib mendorong pejabatnya untuk menjadi anggota serta mentaatiketentuan dan kode etik yang dikeluarkan dan memenuhi kewajiban yangditetapkanolehasosiasi.

    E. BENTURANKEPENTINGANBenturan kepentingan (conflict of interest) adalah perbedaan antara kepentinganekonomisperusahaandengankepentinganekonomispribadiDirekturdanKomisarisserta jajaran dibawahnya, pemegang saham atau pihak terafiliasi dari Direktur,Komisaris atau pemegang saham yang dapat merugikan bank. Oleh karena itu,benturan kepentingan dapat berpengaruh besar terhadap pelaksanaan kebijakanmaupun pelaksanaan GCG pada bank. Untuk menghindari pengaruh negatif daribenturankepentinganterhadapkebijakandanpelaksanaanGCG,harusdiperhatikanprinsipdasarsebagaiberikut:4.1. Faktoryangmenimbulkanbenturankepentinganpadabankadalahhubungan

    antara anggota Dewan Komisaris, Direksi dan jajaran dibawahnya denganpemegangsahamdanpemangkukepentinganlainnya.

    4.2. Benturankepentingandenganpihakpihaktersebutpadabutir4.1dapatterjadikarena hubungan kekeluargaan, hubungan kepemilikan, hubungan keuangan,danhubunganpertemanan.

    4.3. Benturan kepentingandapatmenimbulkan kerugianbagibank apabila terjadipenyalahgunaan dalam penyusunan kebijakan atau keputusan strategis,penerimaan baik langsungmaupun tidak langsung dari pihak lain yang dapatmempengaruhiprosespengambilankeputusan,danpemberian informasiyangmenimbulkaninformasiyangasimetris(asymetricinformation).

    4.4. Pencegahandanpengelolaanbenturankepentingansertamitigasirisikoakibattransaksibenturankepentinganmeliputipengungkapansegalahalyangdapatmenimbulkan dan telah menimbulkan benturan kepentingan. Informasimengenai benturan kepentingan dapat diperoleh melalui sistem pengaduanpelanggaran(whistleblowingsystem).

    4.5. Untuk bank yang telah mencatatkan sahamnya di bursa, ketentuan yangberkaitan dengan benturan kepentingan mengikuti pula ketentuan yangdikeluarkanolehpengaturdanpengawaspasarmodal.

    12

  • F. REMUNERASISistem Remunerasi Bank berkaitan erat dengan asas akuntabilitas serta kewajarandan kesetaraan. Remunerasi terdiri dari gaji, bonus, tantiem, fasilitas natura,representasi, dan remunerasi berbasis saham.Oleh karena itu dalammenetapkanremunerasibankharusmemperhatikanprinsipdasarsebagaiberikut:

    1. Besaran remunerasi harus memperhatikan longterm value creation danmemperhatikandampaknyaterhadapindustri.

    2. Sistem remunerasi harus mampu merefleksikan kinerja dan risiko yangditimbulkanbaik secarakorporatmaupun individual sertacukupmenarikuntukmempertahankansumberdayamanusiayangberkualitas.

    3. Besaran remunerasiharusmerefleksikan kewajarandalampeerbankdan tidakharusdiperbandingkandenganindustrilain.

    4. Rentang remunerasi antar jenjang dalam struktur organisasi bank harusditetapkansecarawajar.

    G. PEDOMANPRAKTISPELAKSANAANGOODCORPORATEGOVERNANCEPADABANK

    Keberhasilan implementasiGCGpadabankdan industriperbankanditentukanolehprinsipdasarsebagaiberikut:

    1. KomitmendariOrganPerusahaandanseluruhjajarandibawahnyayangdilandasioleh itikad baik untuk menerapkan GCG secara sistematis, konsisten danberkesinambungan.

    2. Penciptaan sistem danmekanisme implementasiGCG di semua lapisan secarasistematis,konsistendanberkesinambunganuntuksemuapihakdalambankdanpemangkukepentingan.

    3. Penyesuaiankebijakandanperaturan internalbankdenganpedomanGCGpadamasingmasingbank.

    4. Dukungan dari otoritas pengatur dan pengawas bank serta pemangkukepentingan.

    5. DisclosuremengenaipenerapanGCGdankesesuaiannyadenganpedomanGCGperbankanyangdikeluarkanolehKNKG.

    13

  • TimPenyusunPenyempurnaanPedomanGoodGovernancePerbankanKomiteNasionalKebijakanGovernance

    Ketua :Binhadi(KNKG)WakilKetua :JosLuhukay(KNKG)Anggota :

    1. MasAchmadDaniri (KNKG)2. IrwanHabsjah (KNKG)3. MaulanaIbrahim (KNKG)4. YunusHusein (KNKG)5. JohnPrasetio (KNKG)6. Suwartini (KNKG)7. AchiranPanduDjajanto (KNKG/KementerianBUMN)8. HarrySusetyoNugroho (KementerianBUMN)9. TeguhSupangkat (BI)10. PungkyPurnomoWibowo (BI)11. EdiSetijawan (BI)12. NurainiYuanita (BI)13. OnaRetnestiSwamingrum (BAPEPAMLK)14. LasdiniPurwanti (BAPEPAMLK)15. TjandraNyataKusuma (BAPEPAMLK)16. EvieSulistyani (BAPEPAMLK)17. BambangEkoBudiPrasetyo (BAPEPAMLK)18. HimawanE.Subianto (PERBANAS)19. YonatanHermanto (PERBANAS)20. JunindarSudrajat (PERBANAS)21. EffendiKurniawan (PERBANAS)22. PriyoPrakoso (PERBANAS)23. EnnyRantihSofyan (PERBANAS)24. Suroso (PERBANAS)25. LucyanaPandjaitan (Penyelaras)26. GendutSuprayitno (IICG/Penyelaras)27. HendyFakhruddin (KNKG/Sekretariat)28. QuatrinLubis (KNKG/Sekretariat)

    14

  • LEMBAGAPENDUKUNGTIMPENYUSUNPEDOMANGCGPERBANKAN

    1. KomiteNasionalKebijakanGovernance(KNKG)

    2. BankIndonesia(BI)

    3. BadanPengawasPasarModaldanLembagaKeuangan(BAPEPAMLK)

    4. PerhimpunanBankBankUmumNasional(PERBANAS)

    5. KementerianBUMN

    15

  • 16

    NARASUMBERPEDOMANGCGPERBANKAN

    1.

    2.

    3.

    AgusSugiarto

    AhmadSathori

    AmsalChandraAppy

    BankIndonesia

    BAPEPAMLK

    BankIndonesia

    4.

    5.

    AnikaFaisal

    AnisBaridwan

    PT.BankTabunganPensiunanNegaraTbk.(BTPN)

    BAPEPAMLK

    6. BasukiPurwadi BAPEPAMLK

    7. DjustiniSeptiana BAPEPAMLK

    8. DjagatBimawan PT.BankTabunganNegara(Persero)Tbk.

    9. EttyRetnoWulandari BAPEPAMLK

    10.

    11.

    12.

    IndahBudiana

    IrwanLubis

    IsaRahmatarwata

    PT.BankCIMBNiagaTbk.

    BankIndonesia

    BAPEPAMLK

    13. JarotEkoWinarno PT.BankRakyatIndonesia(Persero)Tbk.

    14. LydiaWulanTumbelaka PT.BankCIMBNiagaTbk.

    15. OgiPrastomiyono PT.BankMandiri(Persero)Tbk.

    16. RachmadSetiawan StandardCharteredBank

    17. SigitPramono PERBANAS

    18. YeniSugiharto PT.BankDKITbk.

    19. ZaenalAripin PT.BankBJBTbk.