Dr. Probo Y Nugrahedi Dari Kubis Menjadi Desertasi · berusia di atas 50 tahun. ... tinggi di...

8
1 Kronik Edisi 87/Th.XIII 3 Agustus 2015 87 th.XIII/3 Agustus 2015 87 Unika Soegijapranata robo Y Nugrahedi, dosen teknologi pangan Unika Soegijapranata yang telah meraih gelar Doktornya di universitas Wagenigen, Belanda (11/6), memaparkan presentasinya pada seminar yang diselenggarakan di gedung Albertus ruang auditorium fakultas teknologi pertanian Unika soegijapranata (27/6). Beliau memaparkan tentang desertasinya yang berjudul Glucosinulates During Preparation of Brassica Vegetables In Indonesia” dihadapan para mahasiswanya dan dosen. Dalam presentasinya, beliau menyampaikan tentang kelompok sayur Brassica (Kubis-kubisan) yang diyakini sebagai senyawa turunan dari glucosinolate yang dapat menjadi bahan aktif untuk melawan kanker. Dalam studinya, beliau meneliti beberapa pengolahan dan penyajian sayur Brassica dalam berbagai cara di Indonesia. “Pengolahan dan penyajian sayuran brassica dengan cara dikukus, ternyata kandungan glucosinolatenya paling tinggi dibandingkan dengan cara digoreng, ditumis dan difermentasi” ungkap Pak Probo. “Sebetulnya studi tentang pengolahan dan penyajian sayur Brassica ini sudah terpikirkan sejak 6 tahun yang lalu”, imbuh Pak Probo dalam sesi tanyajawab. Adapun penelitian beliau dalam rangka desertasinya adalah di daerah kawasan asia terutama Indonesia. Harapan beliau kedepannya akan muncul berbagai macam makanan olahan hasil subtitusi dari berbagai jenis kubis-kubisan. (dn) edisi elektronik Dari Kubis Menjadi Desertasi Dr. Probo Y Nugrahedi

Transcript of Dr. Probo Y Nugrahedi Dari Kubis Menjadi Desertasi · berusia di atas 50 tahun. ... tinggi di...

1Kronik Edisi 87/Th.XIII 3 Agustus 2015

87th.XIII/3 Agustus 2015

87Unika Soegijapranata

robo Y Nugrahedi, dosen teknologi pangan Unika Soegijapranata yang telah meraih gelar Doktornya di universitas Wagenigen, Belanda (11/6), memaparkan presentasinya pada

seminar yang diselenggarakan di gedung Albertus ruang auditorium fakultas teknologi pertanian Unika soegijapranata (27/6).

Beliau memaparkan tentang desertasinya yang berjudul “Glucosinulates During Preparation of Brassica Vegetables In Indonesia” dihadapan para mahasiswanya dan dosen. Dalam presentasinya, beliau menyampaikan tentang kelompok sayur Brassica (Kubis-kubisan) yang diyakini sebagai senyawa turunan dari glucosinolate yang dapat menjadi bahan aktif untuk melawan kanker.

Dalam studinya, beliau meneliti beberapa pengolahan dan penyajian sayur Brassica dalam berbagai cara di Indonesia. “Pengolahan dan penyajian sayuran brassica dengan cara dikukus, ternyata kandungan glucosinolatenya paling tinggi dibandingkan dengan cara digoreng, ditumis dan difermentasi” ungkap Pak Probo.

“Sebetulnya studi tentang pengolahan dan penyajian sayur Brassica ini sudah terpikirkan sejak 6 tahun yang lalu”, imbuh Pak Probo dalam sesi tanyajawab. Adapun penelitian beliau dalam rangka desertasinya adalah di daerah kawasan asia terutama Indonesia.

Harapan beliau kedepannya akan muncul berbagai macam makanan olahan hasil subtitusi dari berbagai jenis kubis-kubisan. ◙(dn)

edisi elektronik

Dari Kubis Menjadi Desertasi

Dr. Probo Y Nugrahedi

2 Kronik Edisi 87/Th.XIII3 Agustus 2015

enyandang disabilitas merupakan salah satu golongan di dunia dewasa ini belum dianggap sebagai golongan yang punya keahlian baik dalam lingkup lapangan pekerjaan maupun dalam pelayanan publik.

Golongan ini sering terabaikan dan dilupakan ketika memasuki kancah publik.

Mendasari hal itu, PSW LPPM Unika Soegijapranata bekerjasama dengan LBH APIK Semarang menggelar Dialog pelayanan publik “Membangun Upaya pemenuhan Hak Dasar Penyandang Disabilitas Dalam Pelayanan Publik”. Dialog ini diselenggarakan pada hari senin, 29 Juni 2015 di Gedung Yustinus Unika Soegijapranata Semarang. Dialog ini selain dihadiri oleh pada penyandang disabilitas di kota Semarang juga dihadiri oleh jajaran pemerintahan kota Semarang.

“Para penyandang disabilitas ini, umumnya memiliki latar belakang pendidikan yang rendah. Sebenarnya jika tidak bisa masuk sekolah formal, bisa ditempuh pendidikan secara non formal yaitu melalui paket A,B, C” tutur Ibu Agatha seusai diskusi publik.

Selain itu juga hak-hak dasar yang belum dipenuhi oleh penyandang disabilitas yaitu kesempatan untuk bekerja sambung Agatha kepada tim kronik. Kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas masih rendah sehingga perlu adanya pembukaan lapangan kerja bagi penyandang disabilitas.” Untuk itu, penyandang disabilitas perlu diberdayakan melalui pelatihan soft maupun hard skill” sambung beliau” dalam wawancara kepada tim Kronik. ◙(WL)

Ekonomi Kedisabilitasan Jembatan Penghapus Kemiskinan

Mahasiswa akuntansi Unika Soegijapranata berpeluang besar dalam mengikuti ujian CPA dan akan di buka test center di Semarang yang bertempat di Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata dan Universitas Dian Nuswantoro

(Udinus) hal tersebut disampaikan oleh Bapak Ranto Sihombing dalam acara seminar “Peluang Mahasiswa Untuk Menjadi Akuntan Dalam Menghadapi MEA”, di Ruang Teater Gedung Thomas Aquinas, Unika Soegijapranata (26/6). Seminar ini dihadiri oleh mahasiwa Unika terutama jurusan Akuntansi Unika Soegijapranata.

Hal lain dibahas juga dalam seminar bahwa Indonesia akan menghadapi permasalahan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) atau pasar tunggal di Asia Tenggara yang akan mulai pada akhir 2015. Salah satu tantangan yang mungkin akan dihadapi adalah jumlah akuntan di Indonesia yang masih di nilai kurang jika dibandingkan dengan populasi penduduk Indonesia yang saat ini mencapai 250 juta jiwa. Disamping itu tenaga profesi akuntan di Indonesia jika diprosentase dalam kategori usia jumlahnya terbatas, karena hampir 58% tenaga akuntan di Indonesia berusia di atas 50 tahun. Hal tersebut menjadi keprihatinan tersendiri dan harus segera dipikirkan jalan keluarnya.

Namun sisi lain potensi market jasa akuntansi di Indonesia sangatlah besar. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut maka salah satu cara yang bisa ditempuh adalah perlu adanya mekanisme ujian CPA dan CPD serta dukungan dari pemerintah supaya lulusan S1 Akuntansi di perguruan tinggi di Indonesia yang cukup banyak yaitu sekitar 35 ribu per tahun dapat memiliki sertifikasi profesional.

Hal lain dengan tersedianya tenaga akuntan yang memiliki sertifikasi profesional maka terbuka pula peluang kerja bagi CPA dari Indonesia di negara ASEAN.

Hadir sebagai pembicara dalam seminar tersebut yaitu:• Bapak Mochamad Achsin, ketua Dewan Sertifikasi IAPI,

Wakil ketua Komite Profesi Akuntan Publik (KPAP), selaku dosen S-1, S-2, dan S-3 Akuntansi FEB UB Malang

• Bapak Franky Jamin, selaku Ketua Dewan Penguji CPMA• Bapak Ranto Sihombing, sebagai pengajar mata kuliah

Akuntansi Sosial dan Lingkungan (CSR). ◙(andra)

PELUANG MAHASISWA UNTUK MENJADI AKUNTAN DALAM MENGHADAPI MEA

3Kronik Edisi 87/Th.XIII 3 Agustus 2015

rogram studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Unika Soegijapranata menggelar acara Open House bagi para mahasiswa baru DKV di gedung Henricus Constant (29/6). “ Acara ini diadakan guna untuk memperkenalkan para

mahasiswa baru tentang apa saja yang dipelajari para mahasiswa DKV, pengenalan tempat laboratorium DKV dan bagaimana peluang kerjanya setelah lulus dari bangku kuliah nanti ” kata salah satu panitia penyelenggara.

Para mahasiswa diajak untuk keliling workshop DKV yang ditampilkan dari tugas akhir para alumni terbaik DKV, pengenalan dan praktek pembuatan kartun digital, pengenalan fotografi dan sebagainya.

Acara yang diikuti lebih dari 30 orang ini mendapat tanggapan yang antusias dari peserta karena selain lebih mengenal tentang DKV, juga menambah wawasan dan relasi baru bagi peserta. ◙(GS)

ipografi, adalah suatu seni atau teknik memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, guna kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Hal

ini yang dilakukan oleh mahasiswa/mahasiswi Program Studi DKV Unika Soegijapranata angkatan ’14, dalam bentuk pameran yang akan digelar pada tanggal 8-9 Juli di gedung HC (Henricus Constant) lt. 4, dengan mengusung tema “Tipografi Vernakular” yang artinya tulisan-tulisan yang berada di jalanan (misalnya : dalam tulisan yang berada di warteg, bengkel, grobak, truck dll). Karya tipografi tersebut di buat oleh masing-masing kelompok yang di bentuk oleh mahasiswa/mahasiswi DKV, yang selain mengadakan pameran, karya tipografi ini juga sebagai tugas UAS mata kuliah Tipografi Dua.

Waktu yang dibutuhkan oleh para mahasiswa dalam membuat karya tipografi ini rata-rata 2 hari. “Tipografi ini mudah di buat, asalkan ada niat untuk berkarya” kata Gabriela Yatobie salah satu mahasiswi DKV yang ikut dalam pameran. Tim penilai dalam pameran ini nantinya adalah dosen pangampu mata kuliah Tipografi Dua yaitu bapak Adi Nugroho dan para

asisten dosen DKV. Disamping itu, alasan dipilihnya Gedung HC lt 4 sebagai tempat penyelenggaraan pameran tersebut adalah untuk lebih menghidupkan suasana galeri HC sebagai ajang pameran dan tempat belajar mahasiswa DKV serta menampilkan hasil-hasil karya anak DKV supaya lebih dikenal oleh khalayak umum terutama akademisi.

Mahasiswa DKV ini luar bisa sekali, karena dibawah tekanan UAS (Ujian Akhir Semester) mereka tetap dapat berkarya, dan para mahasiswa tampak sangat antusias sekali dalam mengerjakan karyanya; ada yang bikin gerobak, warung pecel lele, badan truck dan masih banyak lagi hasil karya lain yang dipertontonkan dan layak di apresiasi. Harapan dari salah satu mahasiswa DKV adalah ingin sekali ada apresiasi atas hasil karya anak DKV tersebut supaya dapat dikenang dan menginspirasi, agar tidak sia-sia dalam meluangkan waktu dan biaya. Terima kasih buat teman teman angkatan ‘14 yang sangat luar biasa karya-karyanya, semoga acara dapat berjalan dengan sukses dan semakin maju. ◙(adr)

Karya Tipografi ala anak DKV

Open House 15 DKV Unika Soegijapranata

4 Kronik Edisi 87/Th.XIII3 Agustus 2015

ada Kamis (2/7) adalah hari pendaftaran ulang bagi mahasiswa baru tahun angkatan 2015 untuk gelombang pendaftaran Jalur Prestasi yang dibuka sejak bulan September lalu. Sebentar lagi tahun

ajaran baru akan tiba dan UNIKA akan punya calon keluarga baru. Mereka datang dari banyak latar belakang SMA dan kota yang berbeda, serta keunikan lainnya yang mereka bawa dari daerah asal. Perbedaan inilah yang membuat UNIKA Soegijapranata menjadi makin penuh warna. Gedung Mikael menjadi saksi datangnya calon peserta didik baru setiap tahunnya, saat ruangan menjadi penuh dengan calon mahasiswa yang melakukan registrasi.

Staf penerimaan mahasiswa baru menjadi bekerja ekstra karena banyaknya mahasiswa yang datang menyerahkan SKHU sementara yang menjadi persyaratan untuk registrasi. Banyak diantara mereka yang datang bersama orang tua dan ada pula yang datang sendiri atau dengan teman.

Walaupun menjadi mahasiswa merupakan pengalaman baru bagi mereka, tidak menjadikan mereka berhenti mengejar cita-cita dengan mempercayakan masa depan kepada UNIKA Soegijapranata sebagai Perguruan Tinggi

yang mereka pilih. “Saya sejak kelas 11 sudah pengin bisa kuliah di Unika Soegijapranata mbak, maka saat pendaftaran mahasiswa baru di buka, saya segera daftar.. “ kata salah satu calon mahasiswa baru yang sering dipanggil Diana oleh teman-temannya saat ditanya tentang minatnya kuliah di UNIKA.

Para calon mahasiswa baru tersebut, disambut dan dilayani dengan ramah oleh keluarga Gd. Mikael, diantaranya staf Administrasi dari jajaran unit BAK, BAA, PRM dan Poliklinik St. Teresa yang semuanya bertugas melayani proses registrasi mahasiswa baru ; SGS (Student Get Student) yang menjadi front liner dalam melayani pertanyaan informasi berkaitan dengan pendaftaran, informasi biaya dan mengenai fakultas yang dimiliki oleh UNIKA; SC (Student Care) merupakan komunitas sukarelawan dari mahasiswa untuk mahasiswa yang membantu mahasiswa baru lebih mudah beradaptasi dengan keadaan perkuliahan; dan pastinya staff Promosi yang selalu siap sedia melayani kebutuhan mahasiswa baru. Kehadiran calon mahasiswa baru memang ditunggu-tunggu oleh UNIKA Soegijapranata, karena kehadiran mereka membawa warna baru dalam dunia pendidikan di UNIKA Soegijapranata. Selamat datang dikampus ‘ungu’, talenta propatria et humanitate. ◙(jow)

UNIKA SAMBUT CALON KELUARGA BARU

Unika Soegijapranata yang mempunyai 39 ormawa (organisasi mahasiswa) mulai dari lingkup fakultas (BEM dan Senat) hingga di lingkup kampus yakni UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) dan BEMU serta

SEMU, beberapa waktu lalu menyelenggarakan akreditasi UKM yang diadakan mulai tanggal 15 hingga 22 Juni.

“Dengan semakin banyaknya kegiatan-kegiatan dari UKM Unika Soegijapranata, maka secara berkala kita melakukan akreditasi UKM untuk menjaga kualitas dari kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa juga sekaligus memberikan evaluasi atas kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan” demikian jelas Bapak Hironimus Leong,

S.Kom, M.Kom yang menjadi salah satu tim asesor.

UKM sendiri merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa yang dilakukan dalam lingkup Kampus dan bertujuan untuk menyalurkan bakat bagi Mahasiswa agar menjadi bekal bagi mahasiswa kedepannya.

Akreditasi ini menghadirkan 5 asesor yang berperan dalam menentukan penilaian mengenai masing-masing UKM tersebut. Ke-lima asesor tersebut terdiri dari Hironimus Leong, S.Kom, M.Kom, T. Brenda Chandrawati, ST.,MT, Dyah Titisari Anugraheni, SE.,MM, Agnes Arie Mientarry Christie,SE.,MSI,Akt dan Shinta Estri Wahyuningrum, S.Si. ◙(WL)

Jaga Kualitas UKM dengan Akreditasi

5Kronik Edisi 87/Th.XIII 3 Agustus 2015

erawal dari iseng karena ingin makan cheese cake namun harganya sangat mahal, sehingga timbul ide membuat

cheese cake sendiri malahan sekarang menjadi bisnis tetap.

Tak disangka bisnis kecil-kecilan yang diawali sejak kurang lebih 6 bulan lalu sekitar bulan Januari 2015 ini menjadi bisnis tetap dan mendatangkan keberuntungan bagi Shannon Novia Sungkar (22) mahasiswa Fakultas Teknologi Pangan UNIKA Soegijapranata bersama partnernya Selvi Septiana (22) dalam menjajaki bisnis kuliner dibidang cake khususnya cheese cake. Cake yang diproduksi oleh Shannon dan Selvi ini dinamai “SS Cheese Cake” yang baru banyak beredar di lingkup Semarang melalui media sosial.

Dalam kurun waktu kurang lebih 6 bulan, cheese cake yang diproduksi mampu menunjukan eksistensinya dengan menyediakan 17 varian rasa, diantaranya; Original, Oreo, Greentea, Chocoreo, Ovomaltine, Nutela, dan Red Velvet. Sangat mudah menemukan “SS Cheesecake” di

media sosial apalagi Instagram. Proses penjualan yang dilakukan yaitu melalui promosi penjualan melalui online lalu pemesanan, dilanjutkan dengan procesing pembuatan dan transaksi dan tahap terakhir adalah pengiriman.

Keunikan dari SS Cheesecake ini dari pada cheese cake yang lain adalah, adonan yang digunakan, banyak cheese cake menggunakan varian rasa hanya untuk toppig, berbeda cengan SS Cheesecake, varian rasa sudah di mix (blend) bersama dengan adonan, sehingga varian rasa sangat terasa. Keunikan lain yang terdapat dalam SS Cheesecake adalah cheesecake in jar (didalam toples). Ide ‘in jar’ ini diawali dari ngobrol dengan teman yang berada di luar kota yang ingin memesan produk SS ini, namun terhambat dengan lokasi pengiriman yang jauh dan resiko cake rusak di perjalanan, sehingga timbul ide untuk menggunakan toples kaca untuk menjaga cheesecake tetap utuh.

Cerita sukses tidak pernah diawali dengan mudah, sama halnya dengan SS Cheesecake yang mengalami masa perintisan yang sulit. Tidak lepas dari masalah perputaran modal, namun tidak menjadikan Shannon dan Selvi putus asa, mereka tetap menjalankan bisnis ini dengan setia, dari yang menjual kelingkup teman sendiri berupa slice of cake yang dibungkus mika sampai cake didalam toples. Hingga sekarang penjualan sudah hampir lebih dari 1500 jar dengan rekor seorang konsumen memesan sebanyak 45 jar, serta pengiriman terjauh sudah sampai kota Tangerang. Sungguh anak muda yang

tangguh dan tidak lelah berusaha.

“Jangan pernah takut mencoba, jangan terkendala dengan keuangan, karena dari situlah kamu menjadi kreatif” ujar Shannon. “Selalu berani dan modal nekad” Selvi menambahi.

Tidak hanya berhenti disitu, Shannon dan Selvi selalu berinovasi menciptakan varian rasa baru dan gencar mempublikasikan SS Cheesecake melalui media sosial dan situs kulineri Semarang, mereka juga bercita-cita mendirikan sebuah bakery cafe dimana para konsumen dapat menikmati cheese cake dengan suasana cafe yang modern dan nyaman. Semoga berita ini mampu menginspirasi para pembaca yang ingin memulai bisnis melalui langkah kecil. Jangan mudah menyerah dengan kondisi, semangat ! ◙(jow)

Entrepreneur Muda berstatus Mahasiswa “SS Cheese Cake (In Jar)”

6 Kronik Edisi 87/Th.XIII3 Agustus 2015

da sebuah pepatah dalam bahasa Inggris yang berbunyi, ‘field preparation can yield good results’. Terjemahan bebasnya, sawah yang digarap dengan baik akan berbuah

melimpah. Pepatah itu mau mengatakan bahwa kualitas persiapan berbanding lurus dengan hasil.

Sekelompok mahasiswa Unika Soegijapranata yang menjadi peserta LIMUN (London International Model United Nation) dan WMUN (World Model United Nation) tahun ini mencoba mengimplementasikan pepatah di atas. Mereka mengadakan sebuah acara gathering yang tujuan intinya menarik minat mahasiswa agar berani menjadi peserta ajang semacam ini.

“Kami menyelenggarakan ini agar para mahasiswa berani mengejar pengalaman baru yang berharga. Misalnya

Mencicip Cara PBB Bersidang

bertemu dan berdiskusi dengan mahasiswa dari belahan dunia yang berbeda,” tutur Kinanti Widyaningsih, mahasiswi Fakultas Psikologi yang beberawa waktu lalu menjadi peserta LIMUN di London.

Mahasiswi yang karib disapa Kiki ini juga menceritakan bahwa dalam ajang tersebut para peserta melakukan simulasi sidang PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa).

“Dalam sidang tersebut kami berdiskusi untuk menyelesaikan sebuah isu di suatu negara. Waktu itu aku dapet masalah di negara Burkina Faso. Negara itu terletak di Afrika Barat. Nah, mau nggak mau kan wawasan internasional kita harus di-upgrade,” imbuhnya.

Acara yang diikuti oleh 20-an mahasiswa ini diselenggarakan di Gedung Antonius pada hari Jumat (3/7). ◙(teodomina)

alam rangka re-visitasi akreditasi Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata Semarang, tanggal 1 Juli 2015 di gedung Yustinus lantai II. Progdi Akuntansi

divisitasi oleh Tim Asesor Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi (BAN-PT). Kegiatan Re-Visitasi Akreditasi ini dibuka langsung oleh Rektor Unika Soegijapranata Prof. Dr. Ir. Yohanes Budi Widianarko, M.Sc. dan juga dihadiri oleh jajaran rektoran dari wakil rektor I sampai dengan Iv, selain petinggi Universitas kegiatan Re-visitasi Akreditasi ini dihadiri oleh semua kepala unit yang ada di Universitas

dan para dosen Prodi Akutansi.

BAN-PT adalah lembaga yang memiliki kewenangan untuk mengevaluasi dan menilai, serta menetapkan status dan peringkat mutu program studi berdasarkan standar mutu yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, BAN – PT menugaskan 2 (dua) orang asesor untuk menguji standar mutu yanga ada.

Akreditasi merupakan salah satu bentuk sistem penjaminan mutu eksternal yaitu suatu proses yang digunakan lembaga yang berwenang dalam memberikan pengakuan formal

Re-Visitasi Akreditasi Progdi Akutansi

7Kronik Edisi 87/Th.XIII 3 Agustus 2015

bahwa suatu institusi mempunyai kemampuan untuk melakukan kegiatan tertentu. Dengan demikian, akreditasi melindungi masyarakat dari penipuan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Ciri akreditasi adalah penilaian yang dilakukan oleh pakar sejawat dari luar institusi terkait (external peer reviewer), dan dilakukan secara voluntir bagi perguruan tinggi yang menyelenggarakan suatu program studi. Kegiatan penilaian ini diawali dengan melakukan kegiatan evaluasi diri (self evaluation) terhadap berbagai komponen dari masukan, proses dan produk perguruan tinggi yang menyelenggarakan

program studi tersebut dan mengirimkan laporannya ke BAN-PT.

Re-akreditasi ini adalah yang ke-empat diadakan untuk prodi Akuntansi. Persiapan ini dilakukan dengan pengisian borang sebelum kemudian dikirim, setelah pengiriman maka akan dikirim Asesor untuk meninjau. Mendapatkan akreditasi A adalah keinginan yang hendak dicapai oleh Progdi Akutansi ungkap ibu St Vena Purnamasari SE, M.Si selaku ketua Progdi Akutansi Unika Soegijapranata. ◙(Molly)

ebahagiaan seorang dosen adalah menyaksikan mahasiswanya berhasil menjadi manusia mandiri yang mampu menenun dunianya sendiri. Hal ini diungkapkan Budi Widianarko dalam acara Academic

Recharging untuk para dosen Unika SoegijapranataPengajar pada Program Magister Lingkungan dan Perkotaan ini menjadi pembicara pertama dalam seminar pedagogi dan andragogi inspiratif yang berjudul “The Joy of Learning”. Ia juga menjelaskan bahwa tantangan para dosen adalah mewujudkan kesukacitaan dalam pembelajaran. “Kita punya ribuan mahasiswa, tapi kalau setiap pagi kita datang dengan cemberut, bagaimana sukacita akan terjadi di kelas?”“Untuk mewujudkannya, sebagai dosen kita bisa menggunakan berbagai metode pengajaran,” lanjutnya, “Namun bukan hanya metode yang menentukan, melainkan hati kita-sebagai tempat meleburnya intelek, emosi, spirit dan kemauan seorang manusia.”Tantangan seorang dosen dewasa ini juga semakin kompleks. Mahasiswa di zaman ini lebih lekat dengan gadget. Mereka tidak akan kesulitan mencari referensi. “Sayangnya tak banyak mahasiswa yang bisa menangkap isi dan maknanya. Inilah yang disebut dengan paradox in plenty,” jelasnya.Rektor yang juga menjadi dosen di fakultas teknologi pertanian ini kemudian memberikan solusi, “Kita tetap harus membaca buku yang benar-benar buku. Rasakan kertasnya dan cium baunya.”Menjadi Dosen Bukan Sekedar PekerjaanPembicara kedua dalam seminar ini juga dirasa memberi energi positif bagi para dosen.“Apa yang Anda cari dengan menjadi dosen?” tanyanya ketika memulai menyampaikan materi.“Kalau ingin mencari uang, jelas sedikit! Kalau mau cari uang

banyak ya di bank saja sana.” tutur Hani Handoko. Kalimat ini langsung disambut gelak tawa para peserta.Pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gajah Mada ini kemudian menceritakan pengalaman pribadinya. “Setelah lulus S1 waktu itu saya sebenarnya diterima kerja di Bank Indonesia. Tapi ada dosen yang menyuruh saya menjadi dosen,” kisahnya.Doktor yang karib disapa Hani ini menyangsikan usulan dosen tersebut,”Ah apa bisa?”Namun ia kemudian merefleksikan bahwa profesi dosen yang saat ini dijalani bukanlah pilihannya, “Saya memaknai bahwa profesi dosen yang saya jalani saat ini bukanlah pilihan saya. Pilihan saya waktu itu ya menjadi pegawai bank. Tapi Tuhanlah yang memanggil. Maka bagi saya menjadi dosen adalah panggilan.”“Karena ini (menjadi dosen) adalah kehendak Allah, maka saya harus menjalani dengan penuh kasih dan sukacita,” tuturnya.Namun jangan dibayangkan pilihan menjadi dosen ia jalani dengan mudah. “Awalnya saya sering diteror. Bentuknya macem-macem. Ada yang sampai saat ini masih saya simpan,” tuturnya, “Untunglah saya dulu aktif di Misa Kampus. Saya punya banyak kenalan romo. Teror tadi mental semua.”Memang acara yang diselenggarakan Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan (LP3) ini berjalan dengan cair dan penuh canda tawa. Ke depan, LP3 mempunyai beberapa agenda untuk pengembangan kualitas pendidikan semacam ini. “LP3 merupakan tonggak cikal bakal pengembangan pembelajaran. Untuk itu kami sudah mengagendakan ada retret teaching capacity building, workshop program base learning, dan ada acara besar yang kami namai knowledge festival,” tutur Augustina Sulastri, ketua LP3 ketika memberi sambutan untuk membuka acara ini. ◙(teodomina)

Panggilan Menjadi Dosen

8 Kronik Edisi 87/Th.XIII3 Agustus 2015

SIDANG REDAKSI wakil rektor 1 unika, humas unika REDAKTUR PELAKSANA humas unika REPORTER teo, moli, boly, telis, andra jojo, tika LAYOUT e®nanto

KANTOR REDAKSI Humas Unika Gedung Mikael Lt. 3 Telp. 024 - 8441 555, 850 5003 ext. 1433 email : [email protected]

Unit Nama Tanggal

CLT MM. AYU DIAN KRISTIANA 01-Agust

LPSDM DIAN SUSANTI 02-Agust

MANAJEMEN MY. DWI HAYU AGUSTINI 03-Agust

BAU AGUS DARTO MIARSO 04-Agust

CLT AGUSTINA RETNO WIDYONARTI 04-Agust

HUKUM EMANUEL BOPUTRA 05-Agust

BAU - TEKNISI SLAMET KOSIM 05-Agust

ARSITEKTUR AM. SUBEKTI DARMAWAN 06-Agust

BAU DWI PURNOMO 06-Agust

PSIKOLOGI AUGUSTINA SULASTRI 06-Agust

PSIKOLOGI EMMANUELA HADRIAMI 07-Agust

PSIKOLOGI ALPHONSUS RACHMAD DJATI WINARNO 07-Agust

ILMU KOMPUTER AGUST DARMAJI 07-Agust

LPSDM AGUSTINA ALAM ANGGITASARI 07-Agust

SASTRA EMILIA NINIK AYDAWATI 08-Agust

HUKUM HOTMAULI SIDABALOK 08-Agust

EKONOMI MUH. SAIFUDIN 08-Agust

EKONOMI FE. DEWI RETNOWATI 09-Agust

AKUNTANSI H. SRI SULISTYANTO 09-Agust

PSIKOLOGI ERNA AGUSTINA YUDIATI 10-Agust

ARSITEKTUR IM. TRI HESTI MULYANI 11-Agust

AKUNTANSI CLARA SUSILAWATI 12-Agust

ILMU KOMPUTER ANTONIUS YULIANTO 13-Agust

BAU - PARKIR AGUNG SUTRISNO 13-Agust

CLT AGUSTIN HESTI PERTIWI 14-Agust

PASCA WIWIEN VIERAGUSTIN MARIA 15-Agust

ARSITEKTUR AGUSTINUS DICKY 15-Agust

MANAJEMEN A. EVA MARIA SOEKESI 16-Agust

ELEKTRO ANT. JUANG. SAKSONO 19-Agust

ILMU KOMPUTER TECLA BRENDA CHANDRAWATI 19-Agust

YAYASAN SANJOYO JOKO SUTRISNO 21-Agust

BAU INANG SARBONO 22-Agust

ARSITEKTUR ALOSIUS JUARDI 24-Agust

HUKUM AGUSTINUS JOKO PURWOKO 25-Agust

PERPUSTAKAAN JP. DIDIT 29-Agust

PASCA SETYO ADI PUTRANTO 29-Agust

LPT AGUS SRIYONO 29-Agust

BAU - DRIVER YULIAWAN 30-Agust