DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya...

60
1 MPA 7/372 / 2017 MTSN 2 TUBAN NO. 7/372 / 2017 / TH. XXXXII Menebar Tasawuf Milenial di Media Sosial ‘Manajemen Sampah’ Berstandar Adiwiyata MAN Mojosari DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag ‘Manajemen Sampah’ Berstandar Adiwiyata

Transcript of DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya...

Page 1: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

1MPA 7/372 / 2017

MTSN 2 TUBAN

NO

. 7/3

72 /

2017

/ TH

. XX

XX

II

Menebar Tasawuf Milenialdi Media Sosial

‘Manajemen Sampah’ Berstandar Adiwiyata

MAN Mojosari

DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag

‘Manajemen Sampah’ Berstandar Adiwiyata

Page 2: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

2 MPA 7/372 / 2017

Kakanwil bersama Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. Jatimseusai melakukan pelantikan eselon 3 dan eselon 4

pada 11 Agustus 2017.

Kakanwil Kemenag Prov. Jatim bersama Gubernur Prov. Jatimsaat membuka Rakerda FKUB Provinsi dan FKUB se-Jatim

di Sidoarjo tanggal 26 Agustus 2017.

Rapat Kerja Daerah (Rakerda) FKUB Provinsi dan FKUB se-Jatim pada 26-27 Agustus 2017 di Sidoarjo.

Kakanwil Kemenag Prov Jatim melantik pejabat eselon 3dan eselon 4 pada 11 Agustus 2017 di Aula Al-Ikhlas.

Pembinanan ASN di lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Jatimpada 22 Agustus 2017.

Suasana dialog dalam Pembinaan ASN oleh Inspektur Jenderal Kemenag RI , Prof. Dr. Phil. Nur Kholia Setiawan, MA

di Aula Al-Ikhlas Kanwil Kemenag Prov. Jatim pada 22 Agustus 2017.

Page 3: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

3MPA 7/372 / 2017

MEDIA INFORMASI, KOMUNIKASI, DAN EDUKASI, KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI JAWA TIMUR

MPA 7/372 / 2017

PENANGGUNG JAWAB:Drs. H. Syamsul Bahri, M. Pd.I

REDAKTUR:Drs. H. Moch Amin Mahfud, M. Pd.I

H. Ramin Abd. WahidH. Abd. Hadi AR

H. Athor SubrotoH. Hartoyo

H. Ahmad Husein ARMahsun Zain, S.Ag, M.Si

PENYUNTING/EDITOR:Choirul Mustofa

SupriantoM. Hisyam

Syahriel MohiAnnie Athi’ah

DESAIN GRAFIS:Muhammad Munib

M. Tajuddin NurcholisNuris Setiahadi

M. Mufl in

FOTOGRAFER: Isnawati

Bagus BudimanRizki Diani

KORESPONDEN:Berkedudukan di setiap Kankemenag

Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.

ALAMAT REDAKSI:Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo,

Telp. 031 - 8680490, Fax. 031 - 8680490

e-mail: [email protected]

DITERBITKAN OLEH:Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jawa Timur.

Tahun baru laiknya ibarat cermin. Oleh karenanya, setiap kali tahun baru Hijriyah tiba, hendaknya menjadi introspeksi buat kita. Yang terpenting, bagaimana dalam tahun baru tersebut selalu berpadu

dengan prestasi baru pula. Setiap Muslim, sesuai dengan profesinya masing-masing, prestasinya harus terus mengalami peningkatan demi peningkatan.

Pembaca budiman, kebangkitan dalam konteks prestasi inilah yang kami angkat menjadi tema Lensa Utama edisi ini. Dengan harapan agar kita memegang erat satu komitmen; bahwa tahun ini harus lebih baik ketimbang tahun kemarin. Pasalnya, tak jarang orang yang memaknai kebangkitan Hijriyah dari sisi fi siknya semata. Hijriyah memang bisa didefi nisikan sebagai qurban. Namun yang kita sembelih tak semata hewan, melainkan juga menyembelih sifat hewani pada diri kita masing-masing.

Pada edisi kali ini, juga banyak lipuran yang menarik. PP. Salafi yah Fatchul Ulum Pacet Mojokerto misalnya, disamping tetap mempertahankan ciri khas salafnya, namun ia sangat konsen terhadap pelestarian hutan raya. Diserukannya santriwan-santriwati pesantren ini merawat hutan dan alam lingkungan sekitar, karena daerah Pacet merupakan sebuah kawasan yang dikelilingi banyak hutan. Makanya, pondok ini mendirikan lembaga pendidikan khusus yang bergerak di bidang kehutanan. Hasil liputannya bisa Anda baca di rubrik Bilik Santri.

Sementara di rubrik Serambi Madrasah, kami sengaja menampilkan MAN Mojosari. Sebab madrasah Adiwiyata ini berhasil mengeterapkan ‘manajemen sampah’. Kita bisa belajar banyak dari madrasah tersebut tentang pengelolaan sampah yang benar. Siswa-siswi di madrasah tersebut, sudah terbiasa dengan tradisi ‘memisah sampah’.

Sampah-sampah yang berbahan baku plastik, dimasukkan ke bak sampah yang berwarna kuning. Sedangkan sampah-sampah organik di wadah sampah berwarna hijau. Dan khusus untuk limbah sampah yang mengandung bahan-bahan berbahaya, sudah disediakan tempat sampah berwarna merah. Tak sulit rasanya untuk mengeterapkan yang semodel itu. Tapi cobalah untuk segera melaksanakannya di madrasah Anda.

Yang tak kalah menariknya, apa yang ditemukan para pelajar di MTs NU Terate Gresik. Siswa madrasah di sana telah menemukan bagaimana menggunakan tinta boardmarker yang ramah lingkungan. Menariknya lagi, mereka justru membuatnya dari daun jambu biji. Lantas bagaimana cari membuatnya? Silakan Anda simak di rubrik Inspirasi.

Pembaca, semoga apa yang dapat kami sajikan dalam edisi ini dapat berbuah manfaat buah Anda semua. Dan harapan kami pula, sebarkanlah kebaikan yang telah Anda baca dari sajian ini. Dengan begitu, Andapun telah menebar manfaat bagi orang lain dan itupun akan bernilai pahala. Amiin..

Teropong ------------------------------- 4Lensa Utama --------------------------- 5Lensa Khusus --------------------------- 13Agama ---------------------------------- 22Khotbah -------------------------------- 28Ta’aruf ---------------------------------- 30Bilik Santri ----------------------------- 32Serambi Madrasah --------------------- 34

Edukasi --------------------------------- 36Keluarga -------------------------------- 42Siswa Prestasi --------------------------- 43Selasar ----------------------------------- 44Syifa ------------------------------------ 46Lintas Peristiwa ------------------------ 49Annisa’ --------------------------------- 57Dunia Islam ---------------------------- 58

Page 4: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

4 MPA 7/372 / 2017

Kebangkitan Umat

Ketika negara-negara Komunis terpecah belah dan jatuh, Barat berteriak bahwa ideologinya –

Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya, yaitu Islam.

Kaum musliminpun tidak mau terlena maka dijadikanlah setiap awal tahun baru hijriyah sebagai penyulut semangat untuk bangkit. Dipancangkanlah harapan akan datangnya karunia Allah berupa kemenangan dan kejayaan.

Setelah komunisme yang mewakili dunia Timur surut dan redup, Barat melirik Islam sebagai ancaman. Dija-dikanlah pemeluk Islam sebagai teroris yang berbahaya. Runtuhnya gedung WTC di Amerika Serikat pada 19 September meyakinkan mereka bahwa Islam dan pemeluknya benar-benar merupakan bahaya laten bagi mereka. Samuel Huntington yang menabuh genderang perang pertama yang disebut dengan Perang Peradaban.

Mereka membagi orang-orang muslim di negerinya menjadi empat golongan. Pertama, kelompok Radikal yang paling berbahaya yang harus dimusnahkan lebih dahulu. Kedua, kelompok Tradisionalis dan Moderat yang tetap harus diwaspadai. Ketiga, kelompok Modernis yang harus dibantu untuk menyebarluaskan pe-mi ki rannya. Keempat, kelompok Libe ralis yang telah menjadi bagian dan penunjang budaya Barat.

Kaum muslimin diberbagai belahan dunia terbelah. Sebagian termakan isu dan memasukkan dirinya pada kelompok-kelompok tersebut. Bahkan ada yang benar-benar menjadi radikal dan teroris. Kelompok modernis dan liberal pun makin berkembang dan menarik. Apalagi selalu ada iming-iming akan bantuan dan fasilitas dari Barat. Tinggal kelompok tradisionalis dan moderat yang sangat hati-hati

dan waspada agar tetap bisa menjaga agamanya secara benar dan bijaksana.

Upaya untuk meredam ketegangan yang timbul karena adanya kecurigaan antar kelompok maupun antara pemeluk agama yang berbeda, dilakukan. Sejak tahun 1970an hingga sekarang, dialog-dialog perdamaian senantiasa dilak-sanakan. Menuju perdamaian, per-saudaraan dan kerukunan menjadi tema utama. Dikenal ada tiga macam persaudaraan dan kerukunan. Pertama, kerukunan internal pemeluk agama yang sama. Sebab suatu kenyataan bahwa masing-masing agama terdapat berbagai sekte, golongan dan paham yang berbeda-beda. Khususnya bagi pemeluk Islam dicanangkan terciptanya Ukhuwah Islamiyah.

Kedua, kerukunan eksternal antar pemeluk agama yang berbeda. Dipro-gramkan dan dilaksanakan musyawarah dan dialog agar tercipta suasana yang sejuk dan kondusif bagi terwujudnya kerukunan yang diharapkan. Disini kita kenal istilah ukhuwah Wathaniyah, persaudaraan sesama bangsa sekalipun beda agama, suku dan bahasa daerah.

Ketiga, kerukunan antar bangsa atau lebih dikenal istilah ukhuwah Insaniyah. Sekalipun berbeda-beda bangsa kita

semua sesama manusia barus bersatu untuk mewujudkan perdamaian dunia.

Hingga saat ini tahun baru hijriyah dijadikan ikon kebangkitan. Belajar dari sejarah Islam, terwujudnya masyarakat madany, masyarakat maju dan beradab yang diciptakan oleh Nabi Muhammad saw dimulai dari peristiwa hijrah. Masyarakat madany yang terbentuk dalam negara kota yaitu Madinah, pimpinan Rasululah, bukanlah corak masyarakat yang eksklusif, melainkan masyarakat yang beragam dan dapat dipersatukan oleh Rasulullah saw.

Kejayaan umat tetap menjadi hara-pan. Kemenangan sebagai hasil dari perjuangan dalam era kebangkitan ini untuk kepentingan umat manusia seluruhnya, Rohmatan lil ‘alamin. Bukan semata-mata untuk kepentingan umat Islam saja. Suatu nasehat baik dari seorang tokoh agama dan negarawan baik untuk kita dengan. Prof. Dr. Ahmad Syafi’i Ma’arif menegaskan, “Jika kita ingin kembali jaya seperti umat Islam terdahulu, harus kita rebut kembali senjata kita yang telah hilang. Senjata itu adalah ilmu pengetahuan atau sains.”. Miliki dan kembangkan ilmu pengetahuan niscaya dunia akan kita kuasai •RAW.

“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia,(karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepad Allah”

Q.S. Ali Imron 110

TEROPONG

Page 5: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

5MPA 7/372 / 2017

Setiap pergantian Tahun Hijriyah, hendaknya menjadi cermin introsproksi bagi umat Islam. Momentum kebangkitan diri mestilah diciptakan. Intisari dari pergantian tahun, adalah bagaimana setiap Muslim dapat mengelola hidup dan

kehidupannya dengan berkalang prestasi. Bersenantiasalah mengedepankan prestasi, sesuai dengan profesi masing-masing. Oleh karenanya, sebuah komitmen hendaklah dipegang erat bahwa tahun ini harus lebih baik ketimbang tahun kemarin.

Berkurban bagi UmatSiapa yang Menanam Dialah yang Memanen

Itulah ungkapan Dr. Bianto, M. Ag dalam merefleksikan makna Tahun Hijriyah. Baginya, pergantian tahun merupakan sebuah momentum melihat kebelakang untuk

mengambil saripati pelajaran dari yang sudah dilakukan. Dengan modal inilah, setiap Muslim haruslah berani menatap masa depannya agar menjadi lebih baik lagi. Sebab ditilik dari sisi historisnya, bahwa pergantian Tahun Hijriyah tersebut sesungguhnya berdasarkan pada azas prestasi.

Menurutnya, sangatlah tepat jika dulu Umar bin Khathab mengambil momentum Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah sebagai permulaan Tahun Baru. Hal itu dikarenakan selama beliau berdakwah di Mekkah, sudah ada prestasi-presatasi yang membanggakan. “Nah, dari sinilah kemudian digunakan sebagai starting point untuk membuat langkah di Madinah agar lebih kuat lagi,” ulasnya.

Ketika ada usulan kalender Islam dimulai dengan kelahiran Rasulullah SAW, Umar r.a. menolaknya. Kiranya kurang tepat jika kelahiran seseorang dijadikan pijakan sebagai

awal pergantian tahun. Sebab pada saat kelahiran seseorang memang belum meiliki prestai apa-apa. Begitupun dengan usulan agar hari wafat Nabi SAW dijadikan sebagai titik awal kalender Islam. Umarpun menolaknya karena kematian justru merupakan akhir dari prestasi seseorang. Oleh karenanya tak layak dijadikan sebagai pijakan awal kalender Islam.

Lantas disepakatilah Hijrah Nabi SAW dari Makkah ke Madinah sebagai titik awal Tahun Baru Islam. “Hijrah beliau memiliki makna sebuah prestasi yang membanggakan ketika di Madinah. Bahkan prestasi-prestasi yang diraih di Madinah, adalah merupakan kelanjutan dari prestasi yang telah didapat di Makkah,” ujarnya.

Oleh karena itulah, lanjut dosen Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Ampel Surabaya ini, agar setiap Muslim selalu mengedepankan prestasinya. Ketika menjadi pejabat publik lima tahunan misalnya, maka dia harus merajut prestasi agar bisa dikenang masyarakatnya. “Lha kalau dengan jabatan yang diemban hanya bekerja biasa-biasa saja, berarti hidupnya tidak

Page 6: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

6 MPA 7/372 / 2017

harus benar-benar menyadari bahwa masa depan itu milik mereka. Maka isilah masa depan dengan berbagai prestasi dan berbuatlah saat ini juga. Sebab tak mungkin kita memetik di masa depan kalau tak ada yang kita tanam sekarang. “Ada adagium yang mengatakan.. man yazro’ yahsud; bagi siapa yang menanam, maka dialah yang akan memanen,” tukasnya.

Hijrah beliau memiliki

makna sebuah prestasi yang

membanggakan ketika di

Madinah. Bahkan prestasi-

prestasi yang diraih di

Madinah, adalah merupakan

kelanjutan dari prestasi yang

telah didapat di Makkah.

Dr. Bianto, M. Ag

Dr. Bianto, M. Ag

Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Muhamamdiyah Jawa Timur.

Wakil Sekretaris Pengurus WilayahMuhamamdiyah Jawa Timur

Pria yang memperoleh beasiswa doktor dari Kemenag ini merasa bangga dengan prestasi yang dilakukan masyarakat. Dari aspek sosial-kemanusiaan misalnya, masyarakat kita termasuk sangat dermawan. Dari penelitian ‘Gallup International Survei’ dan ‘Charity Aid Foundation’ yang diterbitkan September 2017 lalu terung-kap, bahwa negara Indonesia menem pati

berorientasi pada prestasi,” simpulnya. “Ingat, seseorang itu dinilai bukan dari nasab dan statusnya tapi prestasinya yang membanggakan,” tegasnya.

Di dalam surah an-Najm ayat 39-40 dinyatakan, bahwa seseorang itu tak memperoleh selain apa yang telah dikerjakannya. Dan sungguh, kelak buah dari kinerjanya itulah yang bakal diperlihatkan padanya. “Ini artinya, bahwa prestasilah yang kelak diperlihatkanNya pada kita. Dan Allah memberikan balasan kepada mereka yang terbaik,” urainya. “Makanya dalam hidup itu kita harus fa’tabiru ya ulil absor; bermatapandanglah yang jauh ke depan,” tandasnya.

Saat ditanyakan tentang perjalanan bangsa Indonesia sendiri, wakil Sekretaris PW Muhammadiyah Jawa Timur ini menyatakan, bahwa bangsa kita kian mengalami perbaikan. Semangat kerja yang disuarakan pemerintah, sangatlah relevan dengan semangat kebangkitan Hijriyah. Yang membanggakan baginya, generasi muda juga ikut andil dalam pembangunan bangsa tersebut.

Sebagai generasi muda, tutur anggota Dewan Pendidik Jawa Timur ini, mereka

Page 7: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

7MPA 7/372 / 2017

ranking kedua negara paling derma wan di dunia. “Ini tentu prestasi yang mem-banggakan, karena Indonesia mayo ritas beragama Islam,” ucapnya penuh syukur.

Mengenai pemberian bantuan untuk krisis kemanusiaan di Myanmar, sam-bungnya, masyarakat kita sangat antusias sekali memberikan donasinya ke negara tersebut. Itu artinya kedermawanan kita sudah luar biasa. Kesadaran untuk memberi sudah semakin membaik. Ini sesuai seruan al-Hadits; bagi siapa yang menyatakan beriman pada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah dia menghormati tetangganya. Dan bagi siapa yang beriman pada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah dia menghormati tamunya.

Muhamamdiyah sendiri sangat men -do rong agar tahun Hijriyah dapat dijadi-kan sebagai momentum untuk beramal. Bukankah dengan bertam bahnya usia, sesungguhnya kuota hidup di dunia ini kian berkurang? Oleh karenanya, keluarga besar Muhammadiyah senan-tiasa didorong untuk beramal lebih baik lagi. “Sebuah amal yang berorientasi pada prestasi,” tuturnya singkat. “Jadi intinya, dalam setiap momen Hijriyah, Muhammadiyah telah memberikan garis-garis untuk bagaimana bisa mengisi tahun Hijriah dengan amalan yang terbaik,” tambahnya.

Pria yang lahir 45 tahun silam ini berharap, agar para pemuda bangsa dapat memanfaatkan hari ini sebaik-baiknya guna hari esok agar bisa memetik masa depan sebaik mungkin. “Di jalanan masa depan memang banyak sekali godaan-godaan. Bagi siapa yang sanggup mena-han diri dari godaan, maka dialah yang bakal dapat menangkap cerahnya masa depannya,” paparnya.

Sementara itu, KH. Abdurrahman Nafis, Lc, M.HI menyoroti dari sisi lain. Dalam momentum Hijriyah, yang ter penting adalah menumbuhkan semangat berkurban. Inilah yang men-jadi inti dari peristiwa Nabi Ibrahim a.s. dengan puteranya Nabi Ismail a.s. Pada saat Nabi Ibrahim menjalankan perin-tah Allah untuk menyembelih pute-ranya, namun digantikan dengan seekor hewan qurban.

Berkurban, katanya, adalah upaya pendekatan diri kepada Allah SWT. Meskipun sesungguhnya pendekatan diri kepada Allah itu sangatlah banyak

jenis dan caranya. Dimulai dari hal yang terkecil hingga yang besar. Sedangkan berkurban merupakan bagian ketaqwaan dari seseorang hamba kepadaNya. Bagi yang melaksanakan qurban, telah dijanjikan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Ketua MUI Jawa Timur ini lantas memaparkan sebuah Hadits; dari Aisyah, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) qurban yang lebih dicintai oleh Allah azza wajalla dari mengalirkan darah. Sesungguhnya pada hari kiamat dia akan datang dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya dan bulu-bulunya. Dan sungguh, darah tersebut akan sampai kepada azza wajalla sebelum jatuh ke tanah. Maka perbaguslah jiwa kalian dengannya.” (HR. Ibnu Majjah, at-Tirmidzi, al-Hakim)

Namun demikian dirinya mengi-ngat kan, bahwa berkurban itu bukan-lah karena pahalanya atau karena bendanya. Namun jauh lebih dari itu, yakni nilai-nilai ketaqwaanya. Inilah yang harus dipegang erat oleh setiap Muslim. Sedangkan mengenai makna yang terkandung di dalam berqurban, sangatlah banyak sekali. “Salah satunya bisa menumbuhkan rasa senang untuk

KH. Abdurrahman Nafis, Lc, M.HIKetua MUI Jawa Timur.

berbagi, senang membantu sesama, serta rela memberikan harta yang dimilikinya untuk memperjuangkan agama Allah SWT,” urainya.

Hal itulah yang perlu ditumbuhkan pada setiap diri orang Muslim, agar peka terhadap kondisi umat dan peka pula terhadap realitas yang terjadi. Sebab di zaman yang kian carutmarut ini, banyak sekali orang-orang yang egois, kikir dan tamak, serta lebih mementingkan dirinya sendiri. “Mari kita senantiasa berusaha menghilangkan sifat egois, kikir dan tamak dalam diri. Dengan begitu hidup kita akan jauh lebih bermanfaat. Baik bagi diri sendiri dan utamanya bagi orang lain,” paparnya.

Menurut Kiai yang pernah menuntut ilmu di Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud Riyadh ini, gemar berbagi dan rasa ingin membantu sesama inilah yang seharusnya selalu dipupuk secara terus-menerus. Dengan demikian, akan menumbuhkan dan tertanam dalam diri setiap Muslim sikap mulia tersebut. Baik berkurban dalam artian berupa sedekah dan semacamnya, maupun berqur ban berupa hewan ternak.

Syarat berqurban hewan ternak, sambungnya, seseorang harus mem-punyai satu ekor kambing yang lebih untuk dimakan selama Idul Adha. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa yang sanggup untuk membeli seekor kambing namun dia tidak berqurban, maka jangan dekat-dekat denga tempat shalatku.” Dari Hadits ini jelas sekali, bahwa beliau sangat menganjurkan bagi umat Muslim yang sanggup untuk membeli seekor kambing agar dia berquban.

Makna yang dapat kita ambil dari Hadist tersebut, yang paling penting adalah berqurban. Jadi tidak harus menunggu kaya dahulu, tidak harus berkecukupan. Namun ketika seseorang sudah sanggup membeli seekor kambing, maka dia sudah diajurkan utuk berqurban. “Mayoritas ulama’ seperti ulama’ Maliki, Hambali,

Page 8: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

8 MPA 7/372 / 2017

Syafi’i mengatakan, bahwa berqurban merupakan sunnah mu’akadah yakni sunnah yang dianjurkan,” tegasnya. “Namun menurut Imam Hanafi, hanya yang mampu saja yang wajib berqurban,” katanya menambahkan.

Meskipun berqurban merupakan hal yang dianjurkan dalam agama, tutur Navis, tetapi jangan sampai ketika ada orang yang sesungguhnya mampu untuk berqurban tapi tidak mau berqurban, lantaas kita memperolok dan bahkan memfitnahnya. “Berqurban itu merupakan sebuah pilihan agar memperoleh pahala yang besar. Namun kita juga dipersilahkan untuk mendahulukan sesuatu yang mendesak; seperti membantu saudara yang terkena musibah, tetangga yang terlilit hutang dan seterusnya,” terangnya.

Bagi yang belum berqurban karena mendahulukan perkara lain, itu adalah merupakan hak individu. Sebab dalam kehidupan ini banyak pula ibadah yang menjadi pilihan lainnya; seperti membangun masjid, membantu anak yatim, memberangkatkan umroh saudaranya, atau ibadah-ibadah yang lain. “Yang terpenting, jangan sampai kita dengan mudah punya prasangka buruk terhadap orang Muslim yang kelihatan mampu tapi tak mau berqurban,” ucapnya mengingatkan.

Namun demikian, seorang Muslim juga tak diperbolehkan untuk mencari-cari alasan agar tidak berqurban. Demikian juga jangan sampai memiliki paradigma bahwa yang berqurban itu hanyalah orang yang kaya dan mampu saja. Dirinya lantas menceritakan, bahwa ada seorang tetangga yang tak lengkap anggota badannya, namun dia berusaha untuk berqurban dengan cara menabung. Dalam waktu yang cukup lama baru dirinya bisa berqurban. “Nah, seperti inilah seharus semangat setiap Muslim untuk berqurban itu,” tandasnya.

Dengan kisah tersebut Navis mengajak agar sesama Muslim untuk saling ingat-mengingatkan dalam

berdakwah mengajak umat kepada yang ma’ruf dan mencegah terhadap yang munkar.

Para da’i inilah yang sesungguhnya paling bertanggung jawab dalam mengajak atau membangkitkan se-mangat umat Islam. Sebab mereka punya peran yang sangat penting dalam mengajak umat agar menjadi lebih baik. Keberhasilan para da’i dalam berdakwah inilah, yang selalu dinanti-nantikan oleh semua pihak. Sehingga masyarakat secara individu memiliki iman yang kuat, ketaqwaan, ahlaq mulia, sejahtera lahir dan batin, serta damai dan bahagia.

Sedangkan secara dimensi sosial, sambungnya, para da’i dan termasuk kita semua berkewajiban untuk saling mengajak pada kebaikan sosial. Ini agar nilai-nilai ajaran Islam terealisasi dalam kegiatan sosial. Dan berqurban adalah merupakan salah satu usaha dalam suksesnya keberhasilan dakwah. “Untuk itulah, saya mengajak kepada setiap Muslim untuk berqurban meskipun dalam keadaan pas-pasan,” pungkasnya. •Solmisah

Mari kita senantiasa berusaha

menghilangkan sifat egois,

kikir dan tamak dalam diri.

Dengan begitu hidup kita

akan jauh lebih bermanfaat.

Baik bagi diri sendiri dan

utamanya bagi orang lain.

kebaikan. Dengan begitu kita akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Kewajiban semacam itu, utamanya melekat pada para da’i atau penda’wah yang merupakan garda terdepan dalam

KH. Abdurrahman Nafis, Lc, M.HIKetua MUI Jawa Timur.

Page 9: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

9MPA 7/372 / 2017

Dalam konteks birokrasi, kata Dr. Barnoto, M.Pd.I, kebangkitan bisa dimaknai dengan cara

memenuhi visi yang telah dirumuskan Kementrian Agama berupa terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas dan sejahtera lahir dan batin. “Inilah yang perlu kita serukan kepada para pegawai dan itu harus dimulai dari diri sendiri,” ujarnya.

Terinspirasi surah al-Baqarah ayat 277, Kepala Bidang Penerangan Agama Islam Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur ini menjelaskan, bahwa kebangkitan itu hendaknya dengan mengarahkan iman menjadi semakin baik. Dengan demikian, maka amal shaleh akan menyusul dengan sendirinya. Oleh karenanya, bersenantiasalah menjaga iman agar menjadi pribadi yang shaleh. “Kalau keimanan dan ketaatan seseorang kepada Allah SWT sudah berkualitas, maka orang sekeliling, lingkungan, teman kantor dan seterusnya, akan

Tak jarang orang memaknai kebangkitan Hijriyah dari sisi fisiknya semata. Namun banyak pula yang memaknainya dari sisi kejiwaan dan keimanannya. Terjadinya pemaknaan yang berbeda tersebut, adalah hal yang lumrah saja terjadi. Sebab memaknai kebangkitan Hijriyah, bisa memiliki banyak

makna sesuai siapa yang menerjemahkan kebangkitan tesebut.

Memenuhi ‘Lima Sehat Enam Sempurna’Menyembelih Sifat Hewani

itu dilakukan namun dengan iman yang keropos, tentu kebangkitan dan kebahagiaan yang dicapai hanyalah semu. Tapi kebang kitan yang sesungguhnya, adalah dengan memperbaiki iman dan perilaku. “Seorang pejabat yang beri-man dan berperilaku shaleh, tentu akan mengayomi bawaan dan masya rakatnya. Juga selalu mengajak keguyuban, meng-gu nakan anggara dengan profe sional, dan seterusnya,” katanya memaparkan.

Di dalam hidup bersosial, lanjutnya, tak saja dibutuhkan keimanan semata tapi juga pengorbanan dan keikhlasan. Sebab ujian demi ujian pasti akan dilalui seseorang. Oleh karenanya, kita perlu terus memupuk diri agar memiliki kepedulian terhadap sesama. “Wa aqimus-shalah wa atuz-zakah. Allah memberi pelajaran haqiqi, bahwa shalat itu haruslah berdampak pada pengorbanan berupa zakat, infaq dan shadaqah,” tandasnya.

Ayat tersebut tak kurang dari dua

Dr. Barnoto, M.Pd.IKepala Bidang Penerangan Agama Islam

Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur.

terpengaruh terhadap hal yang positif itu,” simpulnya.

Mantan Kepala Kankemenag Pasuruan ini menyatakan, bahwa bang kit itu bukanlah hanya dengan mem bangun segi fisik saja. Kalau

Page 10: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

10 MPA 7/372 / 2017

puluh lima kali diulang dalam al-Qur’an. Itu maknanya, bahwa setiap kali menunaikan shalat maka sesungguhnya kita tengah bangkit; yakni sebuah kebangkitan dalam memperoleh ridhaNya. “Shalat yang diawali dengan keimanan yang baik, maka shalat tersebut akan mendorong kita untuk mudah berzakat, berinfaq dan bershadaqah,” urainya. “Maka dengan shalat akan secara otomatis menimbulkan kesadaran diri untuk berbuat baik kepada orang lain,” tambahnya.

Tubuh jasmani kita, sambung lelaki kelahiran Tuban ini, memerlukan asupan gizi berupa karbohidrat, protein, mineral dan vitamin yang dikenal dengan empat sehat lima sempurna. Sedangkan kebutuhan batin yang harus dipenuhi berupa lima sehat enam sempurna. “Lima sehat itu shalat lima waktu yang tepat waktu dan berjamaah.

Sedangkan yang enam sempurnanya; gizi-gizi tambahan berupa qiyamul lail, shalat Dhuha, puasa sunnah, zakat, infaq, shadaqah dan berqurban,” ulasnya. “Kalau ini bisa dilakukan dengan baik, maka kesehatan lahir dan batin pasti akan terjamin,” tambahnya menegaskan.

Pria yang pernah mondok di pesantren Nurul Huda Soko Tuban ini menyerukan, hendaknya kita senan-tiasa berupaya untuk berqurban dan memberikan bantuan kepada orang lain. Seperti yang tertera dalam surah al-Kautsar, bahwa Allah telah memberi nikmat yang banyak kepada kita. Dan kita diperintahkanNya untuk berqurban. “Ini menandaskan bahwa kita tak boleh lengah ketika memperoleh nikmat yang berlimpah. Kita harus bersyukur dengan melaksanakan qurban,” imbuhnya.

Yang membuatnya senang, ketika melihat semangat berqurban orang

Kebangkitan itu hendaknya dengan mengarahkan iman menjadi semakin baik. Dengan demikian, maka amal shaleh akan menyusul dengan sendirinya. Oleh karenanya, bersenantiasalah menjaga iman agar menjadi pribadi yang shaleh. Kalau keimanan dan ketaatan seseorang kepada Allah SWT sudah berkualitas, maka orang sekeliling, lingkungan, teman kantor dan seterusnya, akan terpengaruh terhadap hal yang positif itu.

Dr. Barnoto, M.Pd.IKepala Bidang Penerangan Agama Islam Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur.

Page 11: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

11MPA 7/372 / 2017

Islam yang semakin meningkat. Daging yang berlimpah di perkotaan bahkan dikirim ke desa-desa. Namun yang perlu diingat, berqurban itu bukan hanya sebatas formalitas. Tetapi bagaimana ibadah tersebut membawa dampak yang positif dalam rangka pendekatan diri pada Allah SWT.

Di sisi lain, dirinya mengharapkan agar Kebangkitan Hijriyah juga dime-riahkan dengan berbagai acara. Seperti yang dialaminya sendiri saat menjadi Ketua panitia Gebyar Muharram. Disam ping terdapat festival drumband, juga ada festival syair-syair lagu Islami. Meski pun kegiatan tersebut diselengga-rakan buat pegawai Kemenag se-Jawa Timur, namun bisa menyedot masya-rakat setempat berduyun-duyun meng-hadirinya.

Untuk itulah, sebagai Kabid dirinya ingin mengadakan kegiatan ‘road show’ antar masjid. Tujuannya adalah untuk mela ku kan perubahan dan perbaikan demi mengisi kebang kitan Islam. Dalam rangka Pene rangan Agama Islam, para ASN Keme nag dan khususnya Penyuluh menga jak masyarakat untuk bersama-sama melaksanakan gerakan One Day One Juz dan shalat tepat waktu secara berjamaah.

Pria yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Muhamma-diyah Sidoarjo ini menambahkan, untuk mengeterapkan kebaikan itu perlu do-rongan dari pihak-pihak tertentu yang mengajaknya secara bersama-sama. “Kami ingin tahun depan kegiatan ter-sebut sudah bisa terwujud. Dengan program ini nantinya dapat memotivasi orang untuk menciptakan pribadi-pribadi yang baik,” jelasnya.

Dirinya menyadari, bahwa untuk mendorong proses tersebut pastilah akan menemui hambatan-hambatan – semisal orang-orang yang tak mau meresponnya. Namun bagitu, tetap saja mereka haruslah diberikan informasi secara terus-menerus. “Dan kuncinya, kita harus tetap teguh dan telaten,” tukasnya. “Dengan kesabaram, kesungguhan dan istiqamah, jalan dakwah tentu akan terbuka. Pokoknya, kalau sudah diniati lirabbika pasti Allah SWT akan memberikan solusi,” tegasnya.

Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag punya definisi sendiri tentang berqurban. Baginya, berqurban tidaklah semata

menyem belih hewan yang kita kurban-kan. Namun lebih dari itu, berqurban adalah menyembelih sifat hewan pada diri kita yang berupa keakuan, angkuh, egois, merasa benar sendiri, serta merasa baik dan sebagainya. Sehingga kita menya-dari, bahwa kita ini bukanlah siapa-siapa, melainkan hamba Allah SWT.

Itulah yang menjadi salah satu tujuan penting dalam beribadah qurban. Ibadah qurban merupakan salah satu upaya pendekatan diri pada Allah SWT selain shalat, haji, puasa hingga menyantuni anak yatim. Masing-masing macam pendekatan diri tersebut memiliki ciri dan keutamaan tersendiri. “Banyak macamnya pendekatan diri pada Allah itu. Kalau berqurban pendekatan diri melalui hewan, medianya berupa hewan,” jelasnya.

Guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya ini memaparkan, bahwa hakikat berqurban itu bukanlah hanya meyembelih hewan yang sudah ditentukan jenis dan ciri-cirinya. Lebih dalam dari itu, ibadah qurban adalah menyembelih sifat-sifat hewani yang berada pada diri kita. “Jadi, yang dapat kita ambil pelajaran dari berqurban, yakni menyembelih sifat hewan pada diri kita,” katanya menandaskan.

Manusia itu merupakan hewan yang berpikir. Lantas apa yang membedakan manusia dengan hewan pada umumnya, jika perangainya sama dengan hewan tersebut? Makanya ketika menyembelih hewan qurban kita berniat dan berdo’a: “Ya Allah.. saya tidak hanya menyembelih hewan ini, melainkan sembelihlah pula sifat-sifat hewan dalam diri saya,” tuturnya.

Penulis buku ‘Metode 60 Menit Terapi Shalat Bahagia’ ini menegaskan, bahwa tujuan utama dari berqurban bukanlah semata-mata untuk kaum faqir dan miskin. Tapi juga untuk menumbuhkan rasa peduli terhadap sesama, serta memupuk nilai-nilai sosial dalam diri seseorang. “Banyak orang yang berpikir kalau daging qurban itu lebih utama untuk orang miskin. Namun tidaklah demikian. Kalau ini merupakan tujua utamanya, maka tidak mungkin dua pertiganya diberikan ke pihak yang berqurban dan keluarganya,” terangnya.

Orang Jawa, lanjut da’i yang telah berkeliling di beberapa benua ini, menamakan Idul Adha dengan sebutan Rioyo Besar (hari raya besar). Jadi mereka menganggap hari raya Idul Adha itu lebih besar ketimbang hari raya Idul Fitri. Hal serupa juga terjadi di Mesir, dimana ketika Idul Adha waktu liburnya lebih lama dari pada Idul Fitri.

Yang menarik, katanya, kalau di Mesir yang banyak mengambil daging qurban adalah orang yang berqurban – dan ini memang sesuai dengan tuntunan ajaran Islam. Namun di Indonesia orang yang berqurban ikhlas memberikan daging yang lebih banyak kepada fakir dan miskin. Tak sedikit pula yang memberikannya seratus persen. “Alhamdulillah.. di Indonesia ini masyarakatnya dermawan. Sehingga daging qurban lebih diprioritaskan untuk fakir-miskin dan bahkan diberikannya secara utuh seratus persen,” ujar pria kelahiran Lamongan ini.

Prof. Ali menambahkan, bahwa tujuan dari qurban itu sendiri belumlah

Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.AgGuru besar UIN Sunan Ampel Surabaya.

Page 12: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

12 MPA 7/372 / 2017

bisa dikatakan sempurna sesuai dengan cita-cita agama. Namun hidup ini masih koma dan belumlah titik. Shalat itu fungsinya agar membuat orang lebih tenang, namun ternyata kita masih tak tenang. Juga dimaksudkan supaya orang tidak melakukan dosa, tetapi nyatanya juga masih melakukan dosa. “Jadi ya wajar.. karena hidup ini tidak pernah berhenti. Hidup ini masih koma dan belum titik. Nah, begitu juga dengan qurban,” imbuhnya.

Qurban adalah merupakan sebuah media untuk mendekatkan diri kepadaNya. Bayangkan kalau negara ini masing-masing dari kita tidak mau menyembelih keakuannya, watak egois, serta sifat hewan pada umumnya. Masing-masing kelompok tidak menyembelih keakuan dan egonya. Maka apa yang akan terjadi di negara kita ini? “Poin menyembelih keakuan inilah yang banyak dilupakan orang,” kilahnya.

Profesor yang pernah meraih pre-dikat dosen teladan tingkat nasional di lingkungan Perguruan Tiggi Islam ini menambahkan, kini semangat berqurban umat mengalami pening-katan, Di beberapa tempat malah sampai mengadakan arisan untuk persiapan qurban. Mereka jauh-jauh hari sudah menabung. Sampai-sampai seperti bukan sunnah lagi dan dianggap sebagai kewajiban. “Pada saat datang Idul Adha mereka merasakan manfaatnya,” ulasnya.

Namun ironisnya, tak sedikit para tokoh agama dan tokoh masyarakat yang cuma menyeruh berqurban sementara dia sendiri tidak menyembelih hewan qurban. Padahal setiap Muslim itu tak boleh berpikiran tidak bisa berqurban karena belum kaya, belum mampu dan bahkan karena belum punya uang lebih. “Seharusnya berqurban itu tak perlu menunggu kaya terlebih dahulu. Nyatanya banyak orang yang secara ekonomi tidak kaya, tapi bisa berqurban dengan cara menabung atau arisan qurban,” tukasnya.

Di perkotaan sendiri jumlah hewan

Berqurban tidaklah semata menyem belih hewan yang kita kurban kan. Namun lebih dari itu, berqurban adalah menyembelih sifat hewan pada diri kita yang berupa keakuan, angkuh, egois, merasa benar sendiri, serta merasa baik dan sebagainya. Sehingga kita menya dari, bahwa kita ini bukanlah siapa-siapa, melainkan hamba Allah SWT.

Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.AgGuru besar UIN Sunan Ampel Surabaya.

qurban melimpah. Panitia kebingungan mesti diberikan kemana. Memang ada yang kemudian membawanya ke desa-desa. Sebagian lagi mengemas daging-daging tersebut dalam kaleng. Kelebihan stok tersebut dikarenakan setiap lembaga, instansi, bahkan dunia pendidikan mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi, semuanya tak mau ketinggalan dalam berqurban. “Meskipun semangat berqurban sudah semakin baik, tak ada salahnya kita terus menyerukan umat untuk berqurban,” tuturnya.

Dosen yang pernah menjadi anggota MUI ini juga mengatakan, bahwa ada pemahaman masyarakat yang perlu diluruskan. Seperti pemahaman satu kambing hanya untuk satu orang. Padahal tidak demikian, satu kambing itu untuk satu keluarga. Jadi tidak perlu jika anakya delapan maka harus digilir; tahun ini yang berqurban ini dan tahun besok itu. “Nah, sekarang sudah banyak informasi yang menjelaskan tentang hal itu. Jadi, masyarakat kita sudah semakin paham,” ujarnya. •Solsmisah

Page 13: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

13MPA 7/372 / 2017

Dalam paparannya, dia melihat bah wa penyelengaraan haji yang dilakukan Kemenag sudah

baik dari tahun ke tahun. Hal ini ter-gam bar jelas dengan Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (IKJHI) yang telah dicapai pada 2016 sebesar 83,83. IKJHI ini tercatat naik sebesar 1,16 poin dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 82,67 persen.

Sesusai amanah Undang-undang, tugas Kemenag sebagai penyelengara itu ada tiga. Pertaa adalah pembinaan ibadah. “Alhamdulillah DPR sudah menye tujui anggaran yang cukup untuk manasik. Jadi tahun ini ada 6 kali manasik di KUA dan dua kali manasik di Kabupaten,” urai politisi asal Partai Amanat Nasional ini.

Tugas kedua Kemenag adalah Pelayanan. Pelayanan ini sendiri menca kup administrasi, pelayanan di dalam negeri dan pelayanan saat di Saudi Arabia. “Di Saudi, kita sudah meninjau darisisi akomodasi dan pemondokan. Alhamdulillah kesipannya sudah bagus,” tandasnya.

Lalu tugas yang ketiga lanjutnya adalah perlindungan. Berpijak pada musibah crane di Masjidil Haram dua tahun lalu, dari hasil evaluasi menyebutkan bahwa petugas haji yang paling sigap adalah tentara dan polisi. Lantaran itulah legislator di Senayan menyetujui tahun ini ada penambahan petugas haji dari unsur TNI dan Polri untuk meningkatkan kesigapan jika terjadi peristiwa serupa.

Pada 1 Agustus lalu dihelat Sosialisasi Peningkatan Pelayanan Penyelenggaraan Ibadah Haji di Pendopo Kridho Manunggal Tuban. Sosialisasi haji ini pun dihadiri langsung oleh anggota DPR RI dari Komisi VIII, Drs. H. Kuswiyanto M,Si.

Sosialisasi Haji di TubanDihadiri Langsung Komisi VIII DPR RI

Kegiatan sosialisasi ini sendiri juga berbarengan dengan pelepasan CJH asal Tuban. Menurut laporan Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban, Drs. H. Sahid, MM, CJH Tuban tahun 2017 terbagi dalam 3 (tiga) kloter yaitu, 16, 17 dan 21. Untuk Kloter 16 dan 17 yang berjumlah 889 jamaah, diberangkatkan dari Pendhopo menuju asrama Surabaya dengan menggunakan 20 bus pada 1 Agustus ini. Sedangkan sisanya kloter 21 berjumlah 23 orang diberangkatkan pada tanggal 2 Agustus 2017.

Sementara itu, Bupati Tuban, H. Fathul Huda mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada Kemenag Tuban dan pihak-pihak yang mendukung sehingga pelepasan ini bisa berjalan dengan baik. “Semoga berangkat dan pulang dengan selamat dan mendapat haji yang mabrur,” ucap Bupati.

Bupati Huda juga mengingatkan kepada seluruh CJH Tuban agar menjadi diri sendiri dengan mempertahankan kultur Indonesia. Sebab ketika menja-lankan ibadah haji di Saudi Arabia tentu akan menjumpai karakter orang yang berbeda-beda. “Kita bawa karakter Jawa ataupun Tuban, dengan membawa budaya santun dan gotong royong yang harus dipertahankan,” pesannya.

Kegiatan sosialisasi dan pelepasan jamaah ini sendiri turut dihadiri Wakil Bupati Tuban (Ir Noor Nahar Husein, M.Si), Kapolres Tuban diwakilkan Wakapolres Tuban (Kompol Kuswara) dan Komandan Kodim (Dandim) 0811/Tuban Letkol Inf Sarwo Supriyo. Tampak hadir pula Ketua DPRD Tuban (Drs. Miyadi, S.Ag), Sekda Tuban (Ir. Budi Wiyana), Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kab.Tuban, KH. Abdul Matin (Ketua MUI Tuban) dan Kepala KUA se Kabupaten Tuban. (*)

Suasana sosialisasi haji di pendopo Tuban.

Bupati Tuban turut hadir dalam sosialisasi Peningkatan Pelayanan Penyelenggaraan Haji 2017.

Anggota Komisi Delapan DPR RI (batik merah) didampingi Kakankemenag Tuban (batik biru).

LENSA KHUSUS

Page 14: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

14 MPA 7/372 / 2017

Selain itu menurutnya, dengan rotasi juga dimungkinkan adanya penambahan wawasan di tempat baru sebagai bentuk pengkaderan untuk meraih jenjang berikutnya. Tentu ini diukur dengan kinerja Aparatur Sipil Negara. “Rotasi

itu ibarat air. Jika air tuterus mengalir maka air itu menjadi sehat. Tetapi jika air itu menggenang terlalu lama, maka akan menjadi sarang berbagai penyakit. Barang kali itulah perumpamaan dalam birokrasi ini,” ujarnya.

Mantan Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. Bali ini pun mengingatkan bahwa tiap ASN harus bisa menerima menerima kenyataan rotasi baik yang berupa promosi atau mutasi. “Termasuk diri saya sendiri pun harus siap kapan pun menerima keputusan Menag. JIka harus berada di tempat lain, maka saya harus siap kapan saja,” katanya mencontohkan.

Rotasi dalam jajaran birokrasi merupakan fi trah. Hal ini disampiakn Drs. H. Syamsul Bahri, M.Pd.I seusai melantik pejabat esolon 3 dan 4 di lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Jatim pada 11 Agustus lalu. “Rotasi merupakan

hal biasa dalam rangkah penyegaran dan penempatan personil yang sesuai dengan keahlian dan kemampuan. Disamping itu juga sebagai promosi bagi personil berdedikasi,” ujar Kakanwil Kemenag Prov. Jatim ini.

Kakanwil:Kita Tidak Bisa Main-main Lagi

LENSA KHUSUS

Page 15: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

15MPA 7/372 / 2017

LENSA KHUSUS

Diakui mantan Kabiro Biro Administrasi Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan IAIN Jember ini mengakui bahwa terkadang muncul perasan suka ataupun duka bagi siapa saja yang dilantik. “Disinilah pentingnya kekuatan dan doa bagi kehidupan orang-orang beriman,” tutur pria kelahiran Negara, 31 Desember 1964 ini memberikan nasihat.

Sementara itu menurutnya per-soalan pekerjaan adalah persoalan kenyamaman. Jadi bagaiman seseorang merasakan kenyamanan di tempat tugasnya. Jadi apapun jabatan yang diamanhkan harus diterima dan dijalani. Dengan itu niscaya akan mendatangkan kebaikan dan keberkahan hidup.

Dan bagi yang belum mendapatkan kesempatan, dia menasehati agar senantiasa berdoa dan berusaha. Sebab agama telah mengajarkan untuk senantiasa meminta kepada Allah dengan kesabaran. Selain itu juga peru dibarengi dengan menegakkan ibadah sebagai bentuk pengabdian kedapa kepada Dzat Yang Maha Bijaksana. Niscaya dengan itu Tuhan akan mengabulkan apa yang dipinta. Sebab Allah senantiasa menyertai orang-orang penuh kesabaran tiap perjuangan dan usaha yang dilakukan. “Sabar dengan tidak berusaha itu juga salah. Setelah usaha lalu bersabar. Sebab ada sebagaian orang berpikir bahwa belum saatnya saya (menjabat). Itu juga salah. Tidak bisa menyimpulkan seperti itu,” tukasnya.

Menurutnya jenjang karir harus dikejar. Tapi dia juga mengingatkan untuk selalu berserah diri setelah melakukan perjuangan. “Berbuat, berbuat, dan berbuat. Setelah kita berbuat, di situlah ada penilaian-penilaian. Dari situ Allah akan menggerakkan tangan pimpinan. Berdo’a saja dan minta yang terbaik,” ucap alumi Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya ini menganjurkan.

Dia pun mengungkapkan bahwa sangat mempercai adanya takdir. Ayah dua anak ini pun menceritakan ada sejawatnay yang diisukan akan mendapatkan salah satu kursi direktur. Tapi menjelang detik-detik peantikan ternyata itu tidak terjadi. “Sekali-kali janganlah mendahuli takdir. Sebelum real SK diterima maka jangan sekali-kali menyimpulkan,” katanya mengingatkan.

Dalam keempatan itu, dia pun

mengajak kepada seluruh ASN untuk terus berpacu meningkatkan kualitas marwah Kemenag ke depan. Semua aparatur Kemenag harus berlomba-lomba menjadi yang terbaik. Salah satunay adalah dengan melakukan inovasi dalam bidang layanan.

Dia tidak bisa menutupi kekagu-mannaya saat mengunjungi Kanwil Kemenag Prov. Yogyakarta beberapa waktu lalu. Di sana, dia melihat bagaiman terobosan dilakukan dengan sangat baik. Di mana terdapat penerapan sistem layanan yang terukur. Setiap tamu yang datang akan dilayani kebutuhannya dan langsung mendapatkan nomer antrian. Dikantor inijuga terdapat pembagian ruang sesuai jenis layanan. “Tiap orang yang datang akan diarahkan ke ruang sesuai keperluananya. Jadi mereka tidak langsung masuk ke ruang bidang,” ungkapnya takjub. “Selain itu, petugas yang melayani rata-rata berwajah fresh dengan kemampuan IT yang mumpuni,” imbuhnya

Yang membuatnya makin terpe-rangah adalah, inovasi ini terjadi tiga bulan setelah adanya pejabat Kakanwil baru. Dia pun merasa malu lantaran sudah hampir enam bulan menjabat tapi belum membuat perubahan berarti. “Padahal saya selalu mengajak untuk meningkatkan speed kerja. Mau kapan

lagi kita berubah,” kata lelaki yang pernah menjabat sebagai Kabag TU tiga periode ini bernada Tanya. “Kita pasti bisa tampil lebih baik (dari Yogyakarta). Kuncinya adalah kerjasama dan kekompakkan kita,” tambahnya menegaskan.

Diungkapkannya bahwa barometer kemenag adalah di Jawa Timur. Jika seluruh ASN bergerak secara sporadis dan sistemik, dia yakin tidak ada yang tidak bisa dilakukan. Dai menilai seluruh pejabat di lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Jatim dan di Kankemenag kab/ko tipikal sosok yang optimistis. “Oleh karena itu melalui tempat ini saya mengajak bapak ibu untuk bismillah memulai. Lakukan koordinasi secara komandemen. Jangan bergerak sendiri-sendiri,” ucapnya mewanti-wanti. Pengalaman buruk sudahlah kita lupa-kan, kelemben-kelemben, roti roti. Biyen-biyen saiki saiki.

Dan demi mewujudkan inovasi system layanan terpadu di Kanwil Kemenag Prov. Jatim, dia telah menintruksikan jajaran di bawahnya. “Saya sudah meminta Kabag TU dan Kasubbag Renkeua agar tahun depan kita menerima pegawai honorer dengan kemapuan IT. Nantinya mereka inilah yang disiapkan sebagai tim sistem layanan terpadu. “Ini penting. Kita tidak bisa main-main lagi,” tukasnya. •pri

Page 16: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

16 MPA 7/372 / 2017

Inspektur Jenderal Kemenag RI bergerak cepat. Selang tiga hari dilantik, Prof. Dr. Phil. Nur Kholis Setiawan, MAsudah berada di Kanwil Kemenag Prov. Jatim untuk melakukan pembinaan.

Acara yang selenggarakan pada 22 Agustus itu dihadiri ratusan perwakilan dari Kab/Ko se-Jatim.

Peran Strategis Itjensebagai Earlywarner

Tampak hadir dalam acara bertajuk “Pembinaan Aparatur Sipil Negara” itu adalah Pejabat eselon

3 dan 4 di lingkungan Kanwil Kemenag Prov Jatim. Diantaranya adalah Kabag TU, Kabid, Pembimas dan Kasubbang. Tak hanya itu, ada pula para Kakankemenag, Kepala Madrasah, dan Kepala KUA se-Jatim. “Kami berharap ada wawasan dan cara pandang baru dari Pak Irjen yang

baru dilantik kepada seluruh ASN yang hadir pada kesempatan ini,” terang Drs. H. Syamsul Bahri, M.Pd.I.

Dalam kesempatan ini, Kakanwil Kemenag Prov. Jatim ini juga melaporkan bahwa dari 38 Kankemenag kab/ko se- Jatim, semua sudah terisi pejabat eselon 3. Namun, masih ada beberapa posisi kepala MAN, Kepala KUA dan, pejabat eselon 4 yang kosong. “Insyaallah dalam

waktu dekat akan segera terpenuhi. Tentu dengan mempertimbankan calon yang layak dan mampu mengantarkan marwah Kemenag ke depan lebih baik,” tandasnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Phil. Nur Kholis Setiawan MA mengingatkan pentingnya bagi tiap Aparatus Sipil Negara (ASN) Kemenag untuk senantiasa mengupdate pengetahuan.

LENSA KHUSUS

Page 17: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

17MPA 7/372 / 2017

LENSA KHUSUS

Sebab dinamika masyarakat terus berubah. Terbukti peemrintah juga terus melakukan update regulasi untuk menyikapi perubahan yang begitu cepat di masyarakat. Sebagai contoh ada peraturan menteri agama (PMA) kadang hanya berlaku selama setengah tahun. Ini lantaran ketika PMA terseut disah kan, di luar sudah banyak berubah. Tapi ini suatu yang lazim terjadi karena para digma ilmu hukum bersifat statis. Semen tara realitas di lapangan begitu dinamis.

Kemenag merupakan institusi vertikal. Jadi bagi ASN-nya harus tunduk pada kebijakan pusat. Semua kebijakan yang diambil harus sesuai dengan juknis yang ada. “Kalau tidak ada, maka harus mengusulkan ke pusat agar dalam reporting tidak dianggap ada hal yang menyalahi regulasi,” tandas Inspektur Jenederak Kemenag RI ini. “Selain itu, yang tak kalah penting dari ilmu adalah implementasi atau amal. Artinya realisasi dan langkah konkrit diperlukan dalam mener jemahkan program-program,” imbuh nya mengingatkan.

Lebih jauh, Nur Kholis Setiawan menjelaskan bahwa ilmu dan amal sendri terbagi menjadi dua. Hal ini merujuk pada pendapat Imam Asy-Syadili bahwa kullu wahidin minhuma yunqosimu ila qismaini imma ma’khudun minassyar’i au la. Artinya ilmu dan amal itu bisa bersumber dari teks atau di luar teks.

Menurutnya, bekerja dalam birokrasi itu harus ada dua madzhab yang harus dikembangkan. Pertama dalah madzhab tektualis. Jadi seorang birokrat wajib merujuk teks regulasi yang berlaku. Dari regulasi yang ada tidak perlu lagi adanya tafsir ataupun ijtihad. Sebab auditor internal maupun ekternal itu selalu mengacu pada regulasi yang ada. “Kedua, adalah madzhab kontekstual. Jadi kalau ada sesuatu yang belum diatur harus didiskusikan untukmencari jalan keluar. Bukan justru malah mengakalinya,” tukasnya mengingatkan.

Dalam PMA No. 42 tahun 2016 pasal 700 disebutkan bahwa Inspektoral Jenderal Kemenag RI didefinisikan sebagai pengawas internal. Lantaran itu intitusi ini selamanya berada dalam pembinaan aparartur internal bernama Badan Pengawas Keuangan (BPK). Dan

BPK-lah yang memiliki otoritas penuh atas laporan keuangan dari kementerian dan lembaga di seluruh Indonesia.

Nur Kholis menandaskan bahwa sebagai pengawas internal, cakupan kerja itjen tidak boleh melampauhi dari batas-batas pengawas internal apalagi hingga menandingi pengawas eksternal. “Tugas pertam saya sebagai Irjen Kemenag adalah mengembalikan itjen kembali ke fitrah,” tandasnya.

Adapun tugas utama pengawas internal ada tiga; assurance activities atau penjaminan kualitas atau, mutu), anti corruption activities (program atau kegiatan anti korupsi) dan consulting activities. Menurutnya, inilah ranah yang diemban oleh Itjen Kemenag RI untuk mendampingi sekaligus menga-wasi kinerja internal di dalaam mengem-bangkan, mengembalikan seka ligus menambah marwah Kemenag di mata masyarakat.

Assurance activities sendiri ini lebih banyak pada menjamin mutu tata kelola pemerintahan. Lalu menyasar juga efektivitas program dan efisiensi anggaran. Jadi kehadiran aparatur Itjen baginya tidak boleh hanya di akhir lalu menemukan kesalahan. Sebab businnes process dari program dalam tata kelola pemeritnahan itu dimulai sejak perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan reporting. “Sehingga ke depan peran oditur lebih banyak pada proses pendampingan mulai businnes process hingga akhir,’ ujarnya.

Sementara itu bentuk audit sendiri terbagi menjadi tiga. Pertama adalah Audit Keuangan dengan perspektif wajar atau tidak. Kedua adalah Audit Kinerja untuk mengukur eketifitas dan efisiensi. Seperti dijelaskan Nur Kholis, Audi ini perludilakukan karean tiap tahun APBN selalu naik. Tentu kenaikan ini harus diikuti pula dengan peningkatan kinerja.

Dan audit ketiga adalah Audit dengan Tujuan Tertentu atau investigasi atas perintah menteri. Biasanya investigasi harus diakukan karean adanya penga-duan yang masuk. Itjen sendir sudah membuat cluster dengan tolak ukur jelas. Jadi tidak semua aduan yang masuk lantas ditindaklanjuti. “Kalau pengaduan itu masalah potensi kerugian uang negara, penyelewengan wewenang, atau menyalahi aturan dan UU itu wajib hukumnya ditindaklanjuti,” tegasnya.

Dan terkait anti coruptian aktivities, Itjen harus mampu menjadi pendorong, motivator sekaligus juga sebagai watch dog. Hai inidilakukan agar Keluarga Besar Kemenag ini terjerat kasus korupsi. Disinilah peran strategis Itjen sebagai earlywarner. “Ngono yo ngono neng ojo ngono. Kita akan melakukannya dengan cara lebih persuasif. Tapi tolong jangan disalah mengerti. Sebab cara persuasif bukan berarti mentolerir semua pelanggaran,” tandas Guru Besar Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta ini menegaskan. •pri

Page 18: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

18 MPA 7/372 / 2017

Hari libur biasanya dimanfaatkan sebagian besar orang untuk menikmati waktu bersama keluarga. Hal berbeda ditunjukkan masyarakat Tulungagung pada 26 Agustus lalu. Mereka justru melakukan kegiatan bertajuk “Dzikir Akbar”

di Masjid Agung Al-Munawwar yang tepat berada di sisi Barat Alun-alun Tulungagung itu. “Ini merupakan kegiatan rutin bulanan yang diikuti oleh semua masyarakat Tulungagung,” tutur Nuril Huda, SH, S.Pd.I, MH.

“Sapon” Inovasi Kegiatan Non DIPAKankemenag Tulungagung

Menurut Kepala Kakankemenag Kabupaten Tulungagung ini, hampir 3000 orang selalu

memadati acara yang digelar tiap Hari Sabtu Pon atau biasa disingkat dengan “Sapon” tersebut. Mereka datang dari berbagai kalangan dan beragam kelompok usia. Tidak saja didominasi Keluarga Besar Kemenag, tapi juga Keluarga Besar Pemkab Tulungagung “Ini sudah memasuki kegiatan ke-lima yang digelar. Dan sudah dua kali Bupati hadir secara langsung,” ungkapnya bangga.

Menurut Lelaki kelahiran Kediri 10 Januari 1960 ini, “Sapon” sendiri merupakan kegiatan “non DIPA” yang diinisiasi oleh Kankemenag Tulungagung dalam rangka meningkatkan kualitas umat beragama. Hal ini sejalan dengan visi misi Kemenag selama ini. “Ini sebagai wujud ikhtiyar kita dalam mengurangi kenakalan remaja hingga tingginya angka perceraian dalam rumah tangga,” beber Mantan Kakankemenag Lumajang ini.

Dia pun menuturkan bahwa, kegiatan do’a bersama ini awalnya hanya menyasar keluarga Kemenag. Tapi di luar dugaan, ternyata banyak masyarakat juga antusias. Ini dibuktikan banyaknya majlis taklim yang hadir dari seluruh pelosok Tulungagung. Umumnya mereka mengemasnya dalam bentuk wisata religi. “Selain bisa refreshing ke pusat kota, mereka juga bisa melakukan do’a bareng dan mendengarkan ceramah. Dari sana pasti akan mendapatkan pencerahan hati,” ucapnya.

Mantan Kasubbag TU Kankemenag Kota Mojokerto ini pun mencontohkan kondisi masyarakat perkotaan seperti Jakarta. Meski hampir seminggu disi-bukkan dengan rutinitas kerja, tapi minimal sepekan sekali mereka

menyempatkan diri mengikuti kegiatan dzikir dan majlis taklim. Rupanya, mereka ingin mencari kedamaian dan ketentraman hati. “Sebagai insan Keme-nag, kami merasa terpanggil untuk memfa silitasinya,” tukasnya singkat.

Tidak hanya itu, bagi pribadi Nuril Huda, kegiatan ini juga sekaligus bukti bahwa tidak semua kegiatan harus bersumber dari DIPA. Sebab menurutnya, dana DIPA sangat terbatas sekali. Dan “Sapon” merupakan salah satu inovasi kegiatan non DIPA Kanke menag Tulungagung. “Jika hanya mengan-dalkan DIPA, inovasi kegiatan kita tidak akan nampak,” cetus Mantan Kasi PHU Kankemenag Kota Mojokerto ini.

Langkah yang kemudian dilakukan tentu menggangdeng berbagai pihak seperti perusahaan televisi dan provider penyedia layanan teleko-munikasi. “Kita jelaskan kepada me-

reka latarbelakang kegiatan ini dan alhamdulillah mereka men dukung,” tandasnya sambal mele pas senyum.

Tentu ini bukan kegiatan inovatif non DIPA pertama kali yang digagas oleh Kankemenag Tulungagung. Kegiatan lainnya adalah membuat MoU dengan beberapa dinas di lingkungan Pemkab Tulungagung. Salah satunya adalah program kesehatan pesantren yang menggandeng Dinas Kesehatan. Lalu ada program pelatihan kerja bagi guru Madrasah Aliyah yang bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja setempat. Dan saat ini juga telah melakukan MoU dengan Dinas Sosial untuk menangani penyandang cacat khusus mental. “Ini memang bukan tupoksi Kemenag. Tapi dalam rangka menyukseskan program Kemenag harus ada kerja sama lintas sektoral. Dan ini salah satunya,” pungkasnya. (*)

LENSA KHUSUS

Page 19: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

19MPA 7/372 / 2017

INFORMASI

4. Unsur Informasi Dan Komunikasi.Informasi adalah data yang telah diolah yang dapat digunakan untuk pengambilan

keputusan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah. Sedangkan komu ni kasi adalah proses penyampaian pesan atau informasi dengan menggunakan simbol atau lambang tertentu baik secara langsung maupun tidak lang sung untuk mendapatkan umpan balik. Pimpinan Instansi Pemerintah wajib mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan informasi dalam bentuk dan waktu yang tepat secara efektif. Untuk menyelenggarakan komu nikasi yang efektif tersebut, pimpinan Instansi Pemerintah sekurang-kurang nya harus menyediakan dan memanfaatkan berbagai bentuk dan sarana komunikasi serta mengelola, mengem bangkan, dan memperbarui sistem informasi secara terus menerus atau me-managesistem informasi yang dimilikinya.

Guna terwujudnya pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel, para menteri/pimpinan lembaga,gubernur, dan bupati/walikota diwajibkan untuk melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.

Peran Kanwil dalam PeningkatanMaturitas SPIP Kemenag

Oleh : AhyaniAuditor pada Itwil 3 Itjen Kemenag Provinsi Jawa Timur

Page 20: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

20 MPA 7/372 / 2017

5. Unsur Pemantauan Pengendalian Intern.

Pemantauan Pengendalian Intern adalah proses penilaian atas mutu kinerja Sistem Pengendalian Intern dan proses yang memberikan keyakinan bahwa temuan audit dan evaluasi lainnya segera ditindaklanjuti.Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan pemantauan Sistem Pengendalian Intern, melalui:

a) Pemantauan Berkelanjutan,b) Evaluasi Terpisah, danc) Tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya.

Maturitas SPIPMaturitas (maturity) berarti dikem-

bangkan penuh atau optimal (Cooke-Davis, 2005). Andersen and Jessen (2003) menyatakan bahwa konsep maturitas pada organisasi bertujuan menga rahkan organisasi dalam kon-disi yang optimal untuk mencapai tujuannya. Menurut IIA (2013), mo-del maturitas menggambarkan taha-pan proses yang diyakini akan menga-rahkan pada output dan outcome yang lebih baik. Maturitas yang rendah mencerminkan kemungkinan yang lebih rendah dalam mencapai tujuan, sedangkan tingkat maturitas yang lebih tinggi mencerminkan kemungkinan keberhasilan yang lebih tinggi.

Tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP merupakan kerangka kerja yang memuat karakteristik dasar yang menunjukkan tingkat kematangan penyelenggaraan SPIP yang terstruktur dan berkelanjutan. Tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP adalah tingkat kematangan atau kesempurnaan penyelenggaraan SPIP dalam mencapai tujuan pengendalian intern sesuai dengan PP 60/2008. Tingkat maturitas ini dapat digunakan paling tidak sebagai instrumen evaluatif penyelenggaraan SPIP dan panduan generik untuk meningkatkan maturitas sistem pengendalian intern.

Kerangka maturitas SPIP terpola dalam enam tingkatan yaitu: “Belum Ada”, “Rintisan”, “Berkembang”, “Terde-finisi”, “Terkelola dan Terukur”, “Opti-mum”. Tingkatan dimaksud setara masing-masing dengan level 0, 1, 2, 3, 4 dan 5. Setiap tingkat maturitas mempunyai karakteristik dasar yang

menunjukkan peran atau kapabilitas penye lenggaraan SPIP dalam mendu-kung pencapaian tujuan instansi pemerintah. Dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan instansi pemerintah, kapasitas penyelenggaraan SPIP dipengaruhi oleh kompleksitas kegiatan instansi pemerintah. Sesuai dengan definisi SPIP yaitu proses yang integral pada tindakan dan kegiatan, semakin luas lingkup atau semakin kompleks proses operasional kegiatan di dalam organisasi K/L/P, maka kapabilitas sistem pengendalian harus semakin tinggi.

Tingkat Maturitas SPIP ini merupakan kerangka kerja untuk menandingkan ukuran, sifat dan kompleksitas K/L/P dengan efektivitas dan kapabilitas sistem pengendalian internnya.

Setiap tingkatan maturitas SPIP mempunyai sifat dasar masing-masing yang dapat secara nyata membedakan satu tingkat dari lainnya, walau karena proses berkelanjutan terdapat persinggungan. Sifat dasar tersebut dapat terlihat dari karakteristik umum masing-masing tingkatan sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

TingkatBelum Ada

Rintisan

Berkembang

Terdefinisi

Terkeloladan Terukur

Optimum

Karakteristik SPIPK/L/P sama sekali belum memiliki kebijakan dan prosedur yang diperlukan untuk melaksanakan praktek-praktek pengendalian internAda praktik pengendalian intern, namun pendekatan risiko dan pengendalian yang diperlukan masih bersifat ad-hoc dan tidak terorganisasi dengan baik, tanpa komunikasi dan pemantauan sehingga kelemahan tidak diidentifikasiK/L/P telah melaksanakan praktik pengendalian intern, namun tidak terdokumentasi dengan baik dan pelaksanaannya sangat tergantung pada individu dan belum melibatkan semua unit organisasi. Efektivitaspengendalian belum dievaluasi sehingga banyak terjadi kelemahan yang belum ditangani secara memadaiK/L/P telah melaksanakan praktik pengendalian intern dan terdokumentasi dengan baik. Namun evaluasi atas pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadaiK/L/P telah menerapkan pengendalian internal yang efektif, masing-masing personel pelaksana kegiatan yang selalu mengendalikan kegiatan pada pencapaian tujuan kegiatan itu sendiri maupun tujuan K/L/P. Evaluasi formal dan terdokumentasiK/L/P telah menerapkan pengendalian intern yang berkelanjutan, terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan yang didukung oleh pemantauan otomatis menggunakan aplikasi komputer

Strategi Peningkatan Maturitas Penyelenggaraan SPIP

Tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP sebagaimana diuraikan di atas menggambarkan tingkatan atau struktur kematangan penyelenggaraan SPIP dengan karakteristik antar tingkatan yang

berbeda. Selanjutnya juga telah diuraikan sifat dasar masing-masing tingkat maturitas tersebut hingga diperoleh kesimpulan tingkat penyelenggaraan SPIP pada suatu instansi pemerintah, yaitu belum ada, rintisan, berkembang, terdefinisi, terkelola dan terukur, atau

INFORMASI

Page 21: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

21MPA 7/372 / 2017

optimum. Penilaian tingkat maturitas selain memberikan gambaran posisi maturitas penyelenggaraan SPIP suatu K/L/P, juga memberikan dasar bagi perumusan strategi peningkatan penyelenggaraan SPIP menuju ke tingkat yang lebih tinggi. Penyelenggaraan SPIP yang masih berada pada tingkat rintisan tentunya memerlukan langkah-langkah perbaikan agar meningkat menjadi tingkat berkembang. Demikian pula dari tingkat berkembang ke tingkat terdefinisi dan seterusnya hingga tingkat optimum.

Selanjutnya, terdapat strategi yang dapat dijadikan alternatif bagi unit/satuan kerja, khususnya di lingkungan Kementerian Agama, guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan SPIP-nya sehingga diharapkan berimplikasi pada peningkatan pencapaian tingkat matu-ritas penyelenggaraan SPIP instansi Kementerian Agama secara ber ke si -nambungan menuju tingkatan opti-mum. Perumusan strategi pening-katan maturitas penyelenggaraan SPIP didasarkan pada upaya pemenuhan karakteristik tingkat maturitas penye-lengga raan SPIP pada tiap-tiap tingkatan.

Penilaian tingkat maturitas penye-lenggaraan SPIP dimaksud dirancang untuk penilaian pengendalian pada tingkat entitas kendatipun akhirnya menilai pengendalian tingkat kegiatan atau aktivitas. Pendekatan eva-luasi berbasis risiko secara top-down merekomendasikan pengujian pengen -dalian pada tingkat entitas terlebih dahulu sebelum melakukan pengu-jian pengendalian tingkat aktivitas. Pengukuran tingkat maturitas penye-lenggaraan SPIP K/L/P bermuara pada ukuran keandalan SPIP yang bersifat generik. Karena sifat generik ini maka perumusan strategi peningkatan matu-ritas penyelenggaraan SPIP dibuat generik agar K/L/P dan unit/satuan kerja mempunyai acuan generik dalam upaya meningkatkan keandalan SPIP-nya.

Dalam rangka keberhasilan pelaksa-naan strategi peningkatan maturitas penyelenggaraan SPIP, K/L/P beserta unit/satuan kerja di bawahnya harus memiliki komitmen yang kuat yang antara lain terlihat dari sisi perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaannya. Terkait perencanaan, K/L/P harus menyusun Desain Penyelenggaraan SPIP dengan memperhatikan karak-

teristik K/L/P yang meliputi kom-pleksitas organisasi, SDM, dan perspektif pengembangannya. K/L/P per lu menetapkan tujuan, manfaat dan lingkup desain penyelenggaraan SPIP termasuk menetapkan prioritas dan strategi pengembangan SPIP. K/L/P juga menyusun Rencana Tindak Pengendalian (RTP) yang memuat pengendalian yang akan dibangun dalam suatu tahun/periode, selanjutnya perlu menuangkan strategi penyelenggaraan SPIP dan/atau RTP dalam dokumen perencanaan.

Menyangkut penganggaran, untuk memastikan kegiatan penyelenggaraan SPIP dapat dilaksanakan, K/L/P beserta unit/satuan kerja di bawahnya perlu memastikan bahwa kegiatan penyelenggaraan SPIP dituangkan dalam dokumen anggaran tahunan. Dalam hal pelaksanaan, K/L/P beserta unit/satuan kerja di bawahnya perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain harus adanya kebijakan penyelenggaraan SPIP dan pembentukan Satgas Penyelenggaraan SPIP atau unit penanggung jawab penyelenggaraan SPIP.

Satgas Penyelenggaraan SPIP antara lain berfungsi untuk mengkoordinasikan pelaksanaan penyelenggaraan SPIP, memonitor penyelenggaraan SPIP, mengkoordinasikan tindak lanjut hasil penilaian maturitas SPIP, dan mendo-kumentasikan SPIP. Satgas Penye-lenggaraan SPIP dibentuk untuk periode waktu tertentu. Apabila penyelenggaraan SPIP di K/L/P beserta unit/satuan kerja di bawahnya dipandang telah cukup berkembang maka fungsi/peran Satgas Penyelenggaraan SPIP dikembalikan ke Unit Kerja atau bagian yang memiliki fungsi Tatalaksana Organisasi.

Perumusan strategi peningkatan matu ritas penyelenggaraan SPIP dilakukan berdasarkan simpulan hasil penilaian SPIP K/L/P yang meng-kategorikan tingkat keandalan SPIP secara berjenjang pada enam level atau tingkat, yaitu belum ada, rintisan, berkembang, terdefinisi, terkelola dan terukur, dan optimum. Dengan jenjang maturitas tersebut, maka ada lima strategi generik untuk peningkatan maturitas yaitu: (1) Penyusunan kebijakan dan prosedur tertulis, (2) Pengko munika-sian kebijakan dan prosedur, (3) Pening-katan komitmen implementasi dan

dokumentasi, (4) Evaluasi formal, ber kala dan terdokumentasi,dan (5) Pemantauan/pengembangan berkelanjutan.

Apabila dari hasil penilaian tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP be-lum mencapai optimum, maka K/L/P perlu melaksanakan perbaikan guna meningkatkan keandalan SPIP-nya. Pedoman penilaian maturitas SPIP yang telah diterbitkan BPKP tersebut diharapkan memberikan arah bagi seluruh elemen dan pegawai di ling-kungan Instansi Pemerintah, khu susnya Kementerian Agama, guna menuju pencapaian SPIP yang optimum.

Dalam penerapannya, diharapkan para pengguna menambah cara-cara lain untuk memastikan indikator atribut dimaksud dalam setiap fokus penilaian benar-benar sesuai dengan realitasnya, sehingga sangat dimungkinkan untuk disesuaikan dan dikembangkan sesuai karakteristik unit kerja/satuan kerja masing-masing.

Selain itu, berbagai strategi yang ada harus disesuaikan dengan kondisi tingkat maturitas SPIP saat ini, misalnya Kemenag saat ini masih berada pada level 2, maka strategi yang dipilih adalah strategi peningkatan komitmen implementasi dan dokumentasi SPIP, guna meningkatkan maturitas yang telah berada pada level 2 (berkembang) dan menuju level 3 (terdefinisi). Kelemahan utama K/L/P yang berada pada level 2 adalah pelaksanaan pengendalian intern belum didukung dengan dokumentasi yang baik dan pelaksanaannya sangat tergantung pada individu, belum melibatkan semua unit organisasi.

Efektivitas pengendalian belum dievaluasi sehingga banyak terjadi kelemahan yang belum ditangani secara memadai. Dalam rangka mening-katkan SPIP K/L/P dari level 2 (tingkat berkembang) ke level 3 (tingkat terdefinisi), perlu dilakukan strategi peningkatan komitmen implementasi dan dokumentasi pengendalian intern dan pengembangan SPIP ke seluruh bagian/unit organisasi.

Akhirnya, semoga tulisan ini bermanfaat, dan pencapaian tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP Kemen-terian Agama dapat terus meningkat, sejalan dengan tercapainya visi, misi, dan tujuan Kementerian Agama serta cita-cita bangsa Indonesia. (*)

INFORMASI

Page 22: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

22 MPA 7/372 / 2017

Allah SWT berfi rman dalam surat Hud [11] ayat 112:

Artinya : “Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan”

Tantangan atau cobaan hidup memang seolah-olah tiada putus-putusnya. Dari satu peristiwa ke peristiwa yang lain, dari satu kejadian menuju kejadian yang lain. Kesemua tantangan itu menuntut ketabahan hati untuk menga tasinya. Untuk menghadapai segala tantangan itu, Allah memberikan taufi k dan hidayah-Nya kepada manu sia. Dengan hidayah tersebut akan mam pu membimbing kita ke jalan yang selamat, jalan yang diridhai Allah SWT, yang penuh dengan kebahagiaan. Kita perhatikan fi rman Allah SWT dalam surat al-Balad [90]: ayat 1-4:

Artinya : “Aku benar-benar bersum-pah dengan kota ini (Mekah) (1); dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini (2); dan demi bapak dan anaknya (3); Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah”

Dalam romantika kehidupan, manusia dihadapkan dengan berbagai tantangan.Tantangan itu bisa terjadi, baik dalam kehidupan pribadi, kehidupan berkeluarga,

maupun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Sebagai orang yang beriman, kita dituntut untuk tetap teguh pendirian pada jalan yang benar.

Tegar Menghadapi Tantangan

Page 23: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

23MPA 7/372 / 2017

Dalam ayat di atas, secara tersirat manusia memang ditakdirkan oleh Allah SWT mempunyai tabiat selalu menghadapi tantangan. Sumpah Allah SWT dalam surat tersebut di atas seolah-olah menyadarkan agar kita tidak berfi kir untuk bersenang-senang tanpa bekerja.

Kejadian manusia sejak lahirnya ke dunia, sudah menghadapi kesukaran demi kesukaran yang menjadi tantangan baginya. Ada kesukaran yang sama seperti kesukaran yang dialami binatang, misalnya untuk melahirkan atau untuk menda patkan makanan. Ada pula tan tangan yang khusus untuk manusia, dan itu sesuai dengan bawaan manusia sebagai pemikul amanat yang pernah ditujukan kepada langit dan bumi, tetapi mereka tidak sanggup memikulnya, maka akhirnya amanat itu dipikul manusia.

Tantangan kepada manusia itu berbeda-beda, sesuai dengan pemikiran dan tujuan hidup mereka. Ada perbedaan antara tantangan yang dihadapi orang-orang beriman dengan orang-orang yang hanya mencari kenikmatan duniawi. Seorang mukmin mempunyai cita-cita tinggi dan bertujuan mulia, yakni mendapatkan keberuntungan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Berbeda dengan orang yang hanya mencari kenikmatan duniawi, maka tantangan yang dihadapi hanya bersifat keduniaan semata.

ketentuan-ketentuan yang telah digaris-kan dalam ajaran Islam. Tentu saja dengan didasari ilmu pengetahuan yang memadai. Dengan usaha seperti itu diharapkan akan terwujud hasil-hasil memuaskan dan bermanfaat kepada umat manusia beserta anak cucunya.

Allah SWT berfi rman, dalam al-Qur’an surat Fushshilat [41] ayat 30 – 31:

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: «Tuhan kami ialah Allah» kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: «Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu» (30) Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta (31)”

Sebagai penutup dari pemikiran di atas dapat disimpulkan, bahwa merupakan suatu keniscayaan dalam kehidupan di dunia ini manusia meng-hadapi berbagai macam tantangan dan cobaan. Menghadapi itu semua tidak seharusnya membuat seorang mukmin berkecil hati, sebab rasa minder dan kecil hati akan mematahkan semangat dalam mencapai tujuan hidup, yakni kemaslahatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

Sebaliknya amat diperlukan kebe ra-nian menghadapi segala proble ma tika kehidupan itu dengan mencari peme-cahannya, sehingga segala tan tangan dan hambatan pada akhirnya akan menjadi peluang untuk mencapai kebahagiaan, ketenteraman, dan kesejah teraan hidup, baik di dunia maupun di akhirat.

Wallahu a’lam.

Tidak ada satu jalan yang bisa menyampaikan

berhasilnya tujuan hidup manusia, kecuali berhati

teguh dalam menghadapi segala tantangan. Bagi seorang mukmin tujuan

hidup manusia adalah untuk memakmurkan bumi dan mensyukuri segala nikmat Allah, dengan melakukan peribadatan kepada-Nya.

MENGHADAPI TANTANGANDENGAN LAPANG DADA

Tidak ada satu jalan yang bisa menyampaikan berhasilnya tujuan hidup manusia, kecuali berhati teguh dalam menghadapi segala tantangan. Bagi seorang mukmin tujuan hidup manusia adalah untuk memakmurkan bumi dan mensyukuri segala nikmat Allah, dengan melakukan peribadatan kepada-Nya.

Memakmurkan bumi hanya bisa dicapai dengan bekerja dengan tekun, bersungguh-sungguh dalam menca-painya, serta tidak menyimpang dari

Page 24: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

24 MPA 7/372 / 2017

Setiap kali memasuki bulan Rabiul Awal kita diingatkan kembali peristiwa yang bersejarah dan awal perubahan dunia.Tiada lain karena pada bulan itu telah lahir ke dunia, manusia utama yang telah dipilih Allah SWT

sebagai Nabi dan Rasul-Nya, yaitu Nabi Muhammad SAW.

Misi Yang DiembanRasulullah SAW

Beliau diutus dengan membawa perubahan istimewa. Perubahan dari alam jahiliyah menuju dunia

beradab yang berdasar keyakinan terha-dap Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.

Di antara keistimewaan yang dibawa oleh Rasulullah SAW adalah perubahan itu bersifat simultan, bersamaan waktu, serentak dalam perubahan besar di ber-bagai bidang kehidupan umat manusia. Perubahan-perubahan itu di antaranya:

Memurnikan TauhidSebelum Nabi Muhammad SAW

diutus oleh Allah SWT sebagai Nabi dan Rasul, umumnya umat manusia menganut kepercayaan bahwa Tuhan itu lebih dari satu. Di samping itu, banyak pula manusia yang menyembah berhala (paganisme). Dalam istilah agama Islam, itu semua disebut ‘syirik’ dan orangnya disebut ‘musyrik’

Bagi orang-orang yang mempercayai banyak Tuhan, mereka menganggap bahwa alam semesta ini diciptakan dan dikuasai lebih dari satu Tuhan. Kepercayaan seperti itu membuat orang ragu-ragu dan bingung. Hal itu juga berpengaruh besar dalam membentuk sikap hidup manusia di semua aspek kehidupan. Akibatnya orang menjadi ragu-ragu mengambil sikap dalam menempuh kehidupan ini.

Prioritas pertama tugas Rasu lullah SAW adalah memberantas kemu-syrikan, dan menegakkan keper-cayaan bahwa Tuhan itu Maha Esa, yakni Allah SWT. Banyak sekali dalam al-Qur’an yang menegaskan hal itu, di antaranya adalah surat al-ikhlas [112]: 1-4, Allah SWT berfi rman:

Artinya: “Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa (1) Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu (2) Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan (3) dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia (4)”.

Menghilangkan keangkuhan rasialSebelum Islam datang umumnya

tiap-tiap bangsa di manapun di dunia ini, menganggap kaum atau bangsa mereka sendiri yang lebih tinggi dari bangsa yang lain. Akibatnya masing-masing bangsa berusaha mempertahankan su-pe rioritas bangsanya, sehingga timbul per se lisihan, bahkan tidak jarang me-nim bulkan peperangan.

Nabi Muhammad SAW datang dan memberantas ‘keangkuhan rasial’ itu, dengan mengajarkan tatanan kemasya-rakatan ‘baru’, bahwa adanya suku-suku, adanya kaum-kaum, adanya bangsa-bangsa yang banyak itu justru untuk mempererat hubungan persahabatan.

Page 25: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

25MPA 7/372 / 2017

Satu bangsa dengan bangsa lainnya hidup rukun dan damai, dalam persaudaraan universal, persaudaraan seluruh umat manusia. Allah SWT berfi rman dalam al-Qur’an surat al-Hujurat [49]: 13

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”

Rasulullah SAW suatu ketika ditanya: “Wahai Nabi, siapakah orang yang paling mulia di antara kami?” Maka beliau menjawab: “Orang yang paling mulia ialah orang yang paling bertaqwa kepada Allah SWT, suka menyambung silaturahim, dan paling banyak mengerjakan amar makruf nahi munkar”

Melindungi Kemerdekaan BeragamaDalam menyampaikan ajaran agama,

Rasulullah SAW memberi kebebasan bagi setiap orang apakah ia menerima atau tidak ajaran itu. Tetapi sebelumnya, beliau menyampaikan dakwah dengan cara himbauan (persuasif) dan pengaja-ran yang bijaksana sesuai dengan akal fi ki ran sehat. Allah SWT berfi rman dalam al-Qur’an surat al-Baqarah [2]: 256

Artinya: “tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguh nya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Th aghut dan beriman kepada Allah, Maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha men-dengar lagi Maha mengetahui“.

Sesungguhnya kemerdekaan bera-ga ma jauh-jauh hari telah diletakkan dasar-dasarnya oleh Islam, dan baru beberapa abad kemudian dituangkan dalam salah satu unsur penting ‘Declaration of Human Right’ yang diterapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan diletakkan menjadi salah satu pasal penting dalam konstitusi negara-negara maju di dunia.

Menegakkan keadilanSebelum Nabi Muhammad SAW

diutus oleh Allah SWT sebagai Nabi dan Rasul, masyarakat kala itu terperosok dalam dunia kedzaliman, angkara murka dan kesewenang-wenangan. Salah satu tugas yang diemban para Rasul semenjak dahulu kala, adalah menegakkan keadilan di tengah-tengah umat manusia. Itu pula yang diemban oleh Nabi Muhammad SAW.

Allah SWT berfi rman dalam al-Qur’an surat al-Hadid [57]: 25

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan”

Mengangkat derajat kaum WanitaBanyak sekali tuntunan Rasulullah

SAW berkenaan dengan derajat kaum wanita, di antaranya:

Hak wanita sebagai calon istri. Pada masa sebelumnya apabila seorang wanita dikawinkan akan ditentukan secara sepihak oleh orang tua, dan ia tidak mempunyai wewenang apapun. Rasulullah SAW kemudian mengajarkan aturan bahwa seorang gadis tidak boleh dinikahkan tanpa ridha dan persetujuan gadis itu sendiri;

Hak menerima warisan, pada masa jahiliyah kaum wanita tidak berhak mendapatkan harta warisan apa-apa. Islam kemudian mengajarkan bahwa kaum wanita juga berhak atas warisan, meski jumlahnya hanya separoh dari bagian kaum laki-laki;

Hak yang sama dalam memperoleh pahala, bahwa dalam Islam tidak ada perbedaan antara kaum laki-laki dengan wanita dalam hal menerima pahala. Masing-masing mendapat imbalan jasa atau pahala sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. (*)

Page 26: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

26 MPA 7/372 / 2017

Mendengar hal itu, penguasa kafir Qurasy marah. Lalu mengutus sebuah delegasi

di bawah pimpinan Amr bin Ash dan Abdullah bin Abi Robi’ah (sebelum masuk Islam), untuk benegosiasi dengan Raja Najasi (nama raja Habsyi). Tugas pokoknya meng-ekstradisi rombongan Muslim yang hijrah itu. Dengan membawa upeti dan hadiah yang pantas, mereka segera berangkat ke Habsyi.

Dengan mengadakan pendekatan kepada sejumlah penguasa disana, akhirnya mereka bisa menghadap raja. Lalu utusan kafir Qurasy ini berkata kapada Sang Raja : ”Wahai baginda, telah datang ke negeri tuan sejumlah pemuda kami, mereka orang-orang rendahan. Mereka meninggalkan agama kaumnya, tetapi juga tidak memasuki agama tuan (agama Raja Habsyi adalah Nasrani).

Bersama kami sekarang, ada keluarga mereka, paman mereka, bahkan orang tua mereka. Semua ingin, agar tuan dapat mengembalikan mereka kepada kami”.

Men dengar ungkapan itu, Raja Habsyi merasa tersinggung, lalu ber-ujar: ”Demi Allah, aku tidak akan mengem-balikan mereka kepadamu, sebe lum aku bicara dengan mereka. Mereka adalah kaum yang berlindung di negeriku, bukan di negara lain. Jika mereka seperti yang kamu katakan, akan segera kuserahkan kepadamu. Tetapi bila tidak benar, maka aku akan melindungi mereka“.

Kemudian rombongan Ja’far bin Abi Thalib dipanggil menghadap baginda. Ketika masuk mereka mengucapkan

salam, tetapi tidak bersujud di depan Raja (sebagaimana yang lazim terjadi disana). Raja didampingi para pendeta (dengan membawa kitab mereka). Lalu Ja’far ditanya Sang Raja, apakah beragama Yahudi, Nasrani, atau agama lainnya. Semuanya dijawab tidak, ”agama kami adalah Islam”, jawab Ja’far. ”Coba jelaskan, agama yang menyebabkan kamu ber-pisah dengan agama lamamu”,, kata raja. Lalu Ja’far menjelaskan : ”Bagin da, dahulu kami kaum jahiliyah. Menyem-bah berhala, memakan bangkai (karena tidak disembelih atas nama Allah Swt), melakukan kemaksiyatan, memutuskan persau daraan, berbuat jelek kepada tetangga, yang kuat memakan yang lemah.

Mengapa Hijrah PertamaKe Negeri Habsyi?

Ketika sekelompok Muslim diburu-buru dan ditindas oleh penguasa jahiliyah kafir Qurasy ; Rasulullah Sawmeminta kepada mereka untuk segera hijrah ke negeri Habsyi. Beliau mengisyaratkan bahwa, ”Di negeri Habsyi sana,ada seorang raja yang tidak pernah menindas siapapun (lebih mengedepankan keadilan). Berangkatlah ke negerinya.

Mudah-mudahan Allah Swt memberikan keleluasaan dan jalan keluar dari kesulitan yang kalian hadapi”.Maka rombongan Muslim dibawah pimpinan Ja’far bin Abi Thalib segera berangkat ber-migrasi ke negeri Habsyi.

CAHAYA HATI

Page 27: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

27MPA 7/372 / 2017

CAHAYA HATI

Begitulah keadaan kami, sampai Allah Swt membangkitkan seorang Rasul diantara kami (yaitu Nabi Muhammad Saw), yang kami kenal nasabnya, kejujurannya, kesuciannya, amanahnya, mengajak menyembah Allah Swt Tuhan Yang Maha Esa dan tidak menyekutukan-Nya. Kami tinggalkan batu dan berhala yang dulu disembah orang tua-tua kami. Beliau, memerintahkan kami untuk berkata benar, memenuhi amanah, menyambung silaturahim, berbuat baik kepada para tetangga, meninggalkan maksiyat, meninggalkan pembunuhan, tidak memakan harta anak yatim, tidak menuduh perempuan baik-baik (berbuat zinah tanpa saksi yang cukup), mengeluarkan zakat. Lalu kami percayai dan kami imani dia. Kami ikuti apa yang diajarkannya.

Kami haramkan apa yang diharam-kan Allah Swt dan kami halalkan apa yang dihalakan Allah Swt. Lalu datang-lah kaum kami, lantas mereka: menge-jar, menganiaya, menyiksa, mem fitnah, mendhalimi, dan menin das kami. Mereka menghalangi kami dari agama kami, dan memaksa kami kembali kepada agama kaum kami yang menyembah berhala itu. Lalu pada saat yang tepat (atas petunjuk beliau Nabi Muhammad Saw), kami datang ke negeri tuan untuk berlindung dari segala penin dasan dan kedholiman penguasa kami”.

Raja Najasi, tertegun dan haru

men dengar penuturan yang jujur dari Ja’far tadi. Lalu Raja bertanya kembali: ”Adakah padamu bukti dari apa yang diajarkan Tuhan Allah kepada Nabi-mu?”. Lantas Ja’far membacakan seba-gian Surah Maryam (QS.19 : 1 – 36). Ia terus membaca penuturan Al-Quran ber ke naan dengan Nabi Zakaria, Ya’cub, Yahya, Maryam, Jibril, serta Isa dan sete rusnya, yang terekam dalam Surah Maryam itu.

Mendengar betapa indahnya Al-Quran mengisahkan Mariam dan Isa, Raja Najasi menangis, begitu juga para pendetanya. Lantas Raja mengatakan: ”Inilah yang pernah dibawa oleh Nabi Musa As. Semuanya berasal dari pelita yang sama”. Rupanya Raja Najasi bertambah yakin terhadap kejujuran dan kebenaran Ja’far. Sehingga kemudian, beliau mengusir delegasi kafir Qurasy pimpinan Amr bin Ash dan Abdullah bin Abi Robi’ah. Mengembalikan segala upeti dan hadiah mereka. Diatas itu, beliau melindungi Ja’far beserta rom-bongannya untuk menetap di Habsyi. (DR. J. Rakhmat dari nukilan Kitab Hikaayatus Shahaabah).

Riwayat diatas, mengisyaratkan sejum lah pesan, antara lain : berkaitan dengan integritas dan kredibilitas kepe-mim pi nan dan keteladanan beliau (Nabi Muhammad Saw), berkaitan dengan amanah dan tanggung jawabnya terha-dap umatnya. Lebih-lebih dalam situasi

dan kondisi kritis yang sangat mem baha-yakan mereka. Beliau dengar kan kelu han dan menyaksikan pende ritaan umat-nya dengan penuh perhatian dan kepe-dulian yang tinggi, simpati dan empati, seolah ikut serta merasakan penderitaan mereka (’aziizun ’alaihi maa ’anittum).

Beliau berikan jalan keluar yang tepat dan maslahat dengan memper-tim bangkan kaamanan, keselamatan, dan tetap kokohnya keimanan mereka (hariishun ’alaikum). Beliau lakukan yang demikian sebagai wujud kasih sayang dan sikap penyantun beliau terhadap sesama Mukmin (bil mu’miniina roufur rakhiim) (QS.9 :128). Tanggung jawab itulah, yang bi idznillaahi telah membuat Rasul Saw mengambil keputusan yang tepat agar rombongan Ja’far segera melak sa nakan hijrah Muslim pertama itu ke Habsyi, negeri yang penguasanya berlaku adil.

Juga jaminan Allah Swt terhadap orang-orang yang menyatakan beriman dan kemudian teguh dan konsisten dalam menjalankan keimanannya itu. Mereka akan memperoleh perlindungan Allah Swt, melalui dampingan bimbingan Malaikat di dunia dan akhirat, terbebas dari rasa takut dan khawatir, serta memperoleh jaminan surga Allah Swt. (QS.41 : 30-32). Terbukti, Raja Najasi tidak rela meng-ekstradisi rombongan Ja’far kembali ke Mekkah dibawah penguasa dhalim Kafir Qurasy.

Menunjukkan bahwa Islam bukan-lah agama penyulut konflik dan teror, seba liknya Islam adalah agama yang mem bawa pesan perdamaian dan rakhmatan lil ’alamiin (yang a.l. menga-jarkan kesejukan, toleransi, saling mema hami, membangun persaudaraan, mening katkan kesejahteraan, dst.); yang merupakan ciri khas risalah nubuwwah para Nabi terdahulu sampai Rasulullah Saw sebagai Khaataman Nabiyyiin (QS. 33:40). Dan Islam sebagai penyempurna dan penutup agama-agama samawi sebe lumnya (li yudhhirohuu ’alaad diini kuliihii), (QS. 48 : 28). Memahami nilai dan pesan kebenaran ajaran Islam sebagai penutup agama-agama samawi yang beliau sebut sebagai ”berasal dari pelita yang sama” itu; maka Raja Najasi dapat menerima dan melindungi bahkan membuka tempat menetap bagi rombongan Ja’far dalam hijrahnya ke Habsyi ini. Wallaahul A’laam. •Ahar

Page 28: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

28 MPA 7/372 / 2017

Menumbuhkan KecintaanKepada Nabi Muhammad SAW

Oleh : H. Ahmad Hartoyo

Ma’asyiral Muslimin sidang Jamaah Jum’at yang berbahagia,Marilah kita tidak bosan-bosan untuk bersyukur dan

bersyukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, nikmat dan kerunia-Nya kepada kita. Sesungguhnya Allah SWT sedikitpun tidak pernah bosan untuk mencurahkan nikmat dan kasih sayang-Nya kepada kita. Rasa syukur di samping kita ungkapkan dengan lisan, yang lebih utama adalah dengan meningkatkan amal kebajikan. Melaksanakan perintah-perintah Allah SWT, dan meninggalkan larangan-larangan-Nya.

Dalam kesempatan yang baik ini saya berwasiat, wasiat ini saya tujukan kepada diri sendiri, dan kepada seluruh jamaah jum’at yang berbahagia, yaitu marilah kita bertaqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Dengan begitu, kita akan menjadi manusia yang berbahagia, fid diini wad dunya wal akhirah.

Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran 102 :

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam“.

Ma’asyiral Muslimin calon-calonpenghuni sorga Allah yang berbahagia,

Setiap memasuki bulan Rabiul awal, di seluruh penjuru dunia kaum Muslimin menyambut dan memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Begitu juga di Indonesia, negeri yang kita cintai ini, peringatan maulid Nabi Muhammad SAW diperingati orang, baik dalan level nasional, sampai dengan tingkat musholla dan langgar kecil, orang memperingatinya.

Yang paling penting dari itu semua adalah, bagaimana kita mampu mengambil hikmah dari peristiwa maulid Nabi Muhammad SAW itu sendiri. Lalu, apa hikmah yang bisa kita ambil dari peringatan itu? Tidak lain adalah semakin tumbuh dan suburnya kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.

Mengapa kita perlu semakin mengokohkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW? Hal itu tiada lain karena beliau amat cinta kepada umatnya, bahkan kepada semua manusia. Itu sebabnya ketika beliau dilecehkan dan disakiti pada saat peristiwa hijrah beliau ke Thaif, beliau terima dengan ikhlas seraya bertawakal dan berdoa kepada Allah SWT:

Artinya : “Ya Allah, berilah petunjuk kepada kaum hamba, karena sesungguhnya mereka belum mengetahui (kebenaran Islam)”.

Page 29: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

29MPA 7/372 / 2017

Apalagi kasih sayang beliau kepada kaum muslimin, digambarkan dalam al-Qur’an surat al-Fatah [48]: 29, Allah SWT berfi rman:

Artinya: “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengannya adalah keras terhadap orang-orang kafi r, tetapi berkasih sayang sesama mereka”.

Bahkan dalam suatu kesempatan beliau bersabda:

Artinya: “Beruntunglah orang-orang yang mengenal saya dan ia beriman kepada apa yang aku ajarkan”.

Maasyiral muslimin rahimakumullah,Mungkin kita berkomentar, ‘itu kan untuk para sahabat?

Bagaimana kita yang jauh masanya dari beliau? Ternyata kita tidak luput dari perhatian dan cinta Nabi Muhammad SAW. Digambarkan dalam surat al-Jumuah [62]: 3, Allah SWT berfi rman:

Artinya: “dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. dan Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

Beliau sendiri juga menegaskan:

Artinya: “Beruntunglah, dan sungguh beruntung berlipat-lipat, bagi orang yang beriman kepadaku meskipun ia tidak pernah bertemu denganku”.

Maasyiral muslimin rahimakumullah,Karena itu kita patut semakin cinta kepada Baginda Nabi,

bukan hanya pada saat peringatan maulid Nabi saja, bahkan

dalam kehidupan kita sehari-hari. Sekarang pertanyaannya adalah, bagaimana caranya cinta kepada Nabi Muhammad SAW? Menurut seorang ahli hikmah, cinta kepada Nabi Muhammad SAW bisa dibuktikan dengan empat hal:

-- Siap menolong agama yang dibawa dan diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, baik dengan harta benda, dengan ilmu dan pemikiran bagaimana upaya memajukan dakwah, ataupun mungkin dengan tenaga kita. Semua jika kita lakukan dengan ikhlas akan besar pahalanya dan bernilai ibadah. Membangun dan merenovasi masjid, mendirikan madrasah dan sekolah, bahkan hanya sekedar mengajar ngaji anak-anak.

-- Mengikuti syariat yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, dalam arti taat beribadah kepada Allah SWT, dengan cara melaksanakan semua perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-Nya.

-- Meneladani akhlak yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, yang amat banyak teladan yang beliau berikan, dan itu semua adalah akhlakul karimah, budi pekerti mulia. Bagaimana beliau hidup bermasyarakat, bagaimana bergaul dengan tetangga, bagaimana sikap dan perilaku beliau kepada keluarga, kesemuanya adalah teladan utama yang mesti kita ikuti dalam keseharian kita.

-- Perilaku santun dan rendah hati, inilah sikap dan perilaku utama yang mencitrakan seorang muslim, seperti yang diajarkan Rasulullah SAW. Seorang muslim mestinya bersikap santun kepada semua orang, senang memaafk an kesalahan orang. Bukan sebaliknya, seperti sikap arogan, merasa benar sendiri, pemarah, suka berbuat anarkhis dan sebagainya.

Maasyiral muslimin rahimakumullah,Dengan memenuhi keempat ciri-ciri tersebut, niscaya kita

tergolong menjadi hamba-hamba Allah yang mendapat ridha dan maghfi rah-Nya. Kita perhatikan fi rman Allah SWT dalam al-Qur’an surat Ali Imran [3]: 31.

Artinya: “Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

SWT berfi rman:Muhammad SAW bisa dibuktikan dengan empat hal:

-- Siap menolong agama yang dibawa dan diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, baik dengan harta benda,

anak-anak. -- Mengikuti syariat yang diajarkan Nabi

meninggalkan semua larangan-Nya. -- Meneladani akhlak yang dicontohkan

oleh Rasulullah SAW, yang amat banyak teladan yang beliau

-- Perilaku santun dan rendah hati, inilah sikap dan perilaku utama yang mencitrakan seorang muslim,

Page 30: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

30 MPA 7/372 / 2017

DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag

Masa depan seringkali tak berjalan beriringan dengan khayalan masa lalu. Itulah yang dialami DR. KH. Kharisudin Aqib, M.Ag.Semasa bocah, dirinya pernah menggambar cita-cita sebagai seorang saintis pencipta pesawat terbang.

Dia begitu terisipirasi dengan sosok mantan Presiden ke-3 RI, BJ. Habibi kala itu.

Menebar Tasawuf Milenialdi Media Sosial

Seiring waktu, mimpi itupun pudar dan berganti angan men-

jadi seorang Jenderal di barisan tentara. Bukan seke-dar jenderal tentunya, tapi jenderal yang mampu ber-dakwah. “Saya sudah usa-hakan dengan keras. Saya sempat mengikuti tes ma-suk AKABRI, tapi gagal,” ungkap putra pasangan KH. Abdullah Aqib Umar dan Ny. Hj. Siti Marhamah ini sambil melepas senyum. “Rupanya yang tercapai justru cita-cita bapak saya untuk menjadi seorang pendidik,” imbuhnya mengambil hikmah.

Memang sedari belia, Pengasuh Pondok Pesantren Terpadu Daru Ulil Albab Kelutan Nganjuk ini sudah dididik mengajar oleh orangtuanya dengan memberikan bimbingan pada anak kecil saudara dan tetangga. Padahal dirinya ketika itu masih usia SD/MI. Aktivitas mengajar inipun masih berlanjut saat dirinya mondok di PP. Al-Hikmah Purwosari Kediri. Selain menjadi pengajar di madrasah diniyah tempatnya menimbah ilmu tersebut, dia juga mengabdikan diri di MI al-Ulya Ngronggot Nganjuk. Bungsu dari enam bersaudara ini harus rela hati pulang-pergi Kediri-Nganjuk sebagai seorang “Oemar Bakri.”

Tapi dirinya mengaku menjalani masa kecil dengan penuh kegembiraan dan kebebasan. Meskipun harus mengenyam pendidikan di SD Inpres Kelutan II pada pagi hari. Sore harinya, juga masih berjibaku dengan belajar di MI al-Ulya Kelutan. Tak berhenti di situ, pada malam hari dia juga harus ngaji di Pondok Mberuk-Juwet.

Beruntungnya sebagai anak bungsu, dia seakaan menjadi anak tunggal di rumah. Sebab beberapa saudaranya sudah berkeluarga dan ada yang masih mondok. Apalagi sang ayah merupakan tipe penyabar meski menjabat sebagai Komandan Laskar Sabilillah dan Komandan Banser Cabang Nganjuk. “Tidak ada nuansa perintah dan larangan dari mulut bapak selama mendidik saya,” ucap ayah 4 anak ini mengenang.

Lantaran sikap itulah, dirinya begitu kagum dan takjub dengan pribadi ayahnya. Diakuinya, dari sosok sang bapaklah dia banyak memungut biji teladan. Selain penyabar, juga dermawan dan pemberani. Konon Sang Ayah pernah dipenjara gara-gara menentang kebijakan PKI terkait lelang tanah bengkok yang penuh kecurangan. Sementara dari sang ibunda, Kharisuddin Aqib banyak memungut hikmah dari dongeng yang diceritakan kala menuju ke peraduan.

Terlahir dari keluarga santri, hidup dengan segala keter batasan sudah menjadi kewa jaran. Apalagi di usia orang tuanya yang sudah mema suki usia senja. Ditam-bah lagi keduanya sudah tidak memiliki sumber penghasilan tetap. Beruntung dia memiliki lima saudara kandung yang dermawan. Akhirnya seluruh biaya pendi dikan-nya pun ditanggung secara gotong royong.

Kondisi sedikit mem baik ketika menempuh pendi-dikan di Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab IAIN Surabaya. Sembari merampungkan kuliah,

dia nyambi memberikan les privat. Selain itu, berbekal wawasan agama yang mumpuni – hasil didikan saat mondok dan kuliah, banyak tawaran untuk berdakwah dari masjid ke masjid. Diantara tempat pelabuhan dakwahnya adalah Masjid al-Muhajirin, Perumahan Barata Jaya dan masyarakat kecamatan Tandes dan Sukomanunggal Surabaya. Rutinitas inipun masih diistiqamahinya saat menjadi dosen PNS pada tahun 1993 di almamaternya. “Selain itu saya juga menjadi Tim Penatar P4 Kodya Surabaya dan manjadi narasumber pada diklat yang diadakan organiasi intra maupun ekstra kampus,” ungkapnya.

Aktivitas mengajar dan berdakwah tersebut sempat terkurangi, karena harus melanjutkan studi pada Program Magister di IAIN Sultan Alaudin, Ujung Pandang (1995-1997) dan Program Doktoral di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (lulus tahun 2000). “Meski demikian, ada beberapa anak di Kampung Pisangan Ciputat, tempat

TA’ARUF

Page 31: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

31MPA 7/372 / 2017

saya tinggal sementara, yang datang dan minta diajari ngaji,” tukasnya.

Tak disangka sepulang studi justru anak-anak dan pemuda di kampungnya, Kelu tan, Nganjuk mendatanginya. Rupanya mereka ingin belajar ngaji dan bela jar dzikir. “Alhamdulilah, sekarang sudah terlembagakan menjadi Pesantren Terpadu Daru Ulil Albab,” tandasnya.

Dengan berdirinya pesantren ini, tanggungjawabnya makin membe sar. Sebab tugasnya tidak hanya menga jar, tapi sekaligus mendidik serta mem-bangun manusia Indonesia seutuh nya sebagai ghalibnya pesantren. Mantan Direktur Pascasarjana IAIT Kediri (2004-2009) inipun merancang bangun grand curriculum dalam membentuk profil calon negarawan yang agung nan teridolakan dengan istilah “Asta Brata” berbasis ajaran Islam. “Saya mengistilahkanya dengan GRAPIYAK,” tukasnya.

GRAPIYAK sendiri merupakan akronim dari Gemar berdzikir, Rajin belajar, Aktif kegiatan sosial, Pandai bergaul, Ikhlas dalam berjuang dan berderma, Yakin dan mengamalkan firman-firman Allah, Amanah dalam melaksanakan tugas-tugas, Kreatif dan inovatif. “Inilah delapan butir permata santri yang saya dambakan. Dalam bahasa al-Qur’an adalah generasi ulul albab,” ucap mantan anggota Senat UIN Sunan Ampel Surabaya ini.

Menurutnya, untuk menghasilkan citra santri ideal tersebut, dibutuhkan pula figur pendidik yang berjiwa bak mutiara. Ada enam karakter yang harus dimiliki pendidik; yakni berilmu (‘alim), penyayang (rahim), santun (halim), dan bijaksana (hakim). Selain itu juga harus memiliki sikap murah hati (karim) dan amanah (amin). “Saya menyederhanakannya dengan akronim ‘Berpesan Bina Murah.’ Ini

sering saya sharing dengan beberapa lembaga pendidikan lain. Dan yang pasti sudah saya terapkan di pesantren ini,” tutur mantan Dekan Fakultas Adab UIN Sunan Ampel Surabaya ini menegaskan.

Itupun masih dilengkapinya dengan doa shalawat ulul albab. Ini berfungsi sebagai doa pembentuk profil manusia berintegritas. Selain itu, ada pula doa Hizbul Qur’an ulul albab sebagai perisai diri dan kunci sukses hakiki me nuju ridha Ilahi. “Inilah model pendi dikan yang berpadu dengan dunia tasawuf,” tukasnya.

Baginya, antara tasawuf dengan dunia pendidikan ibarat dua sisi mata uang. Keduanya merupakan sebuah sistem kehidupan yang sibuk memproses manusia menjadi makhluk paling baik (ahsani taqwim) atau makhluk sempurna sebagai khalifatullah fil ardli. Tasawuf sendiri berangkat dari sisi spiritual, emosional, intelektual dan fisikal. Sedangkan pendidikan berangkat dari pembinaan manusia dari sisi fisikal, intelektual, emosional baru kemudian sisi spiritual. “Jadi tinggal mengawinkan saja toh..,” tutur Mursyid Thariqah Qadiriyah wa Naqsabandiyah ini singkat. “Dan metode tasawuf yang paling efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah irsyad (bimbingan dan uswah hasanah (keteladanan),” tambahnya menandaskan.

Sejatinya, perkenalan dunia tasawuf bagi pemilik enam judul buku seri spiritual ini terjadi secara tidak sengaja. Itu bermula dari sebuah ritual riyadhah yang dilakukannya saat menjadi pembina tenaga dalam bagi remaja di Surabaya sekitar tahun 1994. Di saat hampir bersamaan dia juga sedang melakukan tirakat menyongsong kelahiran anak pertamanya. “Dari sana saya terbimbing

untuk menemukan guru atau mursyid. Dan lama kelamaan saya enjoy dan menemukan ketentraman di komunitas thariqah,” ungkapnya.

Dari sinilah, dia merengkuh banyak hikmah. Dan yang pasti dari tasawuflah dirinya menemukan hakikat hidup dan kehidupan serta mengenal diri dan Tuhan. “Di antara hikmah yang saya dapatkan saya share dalam buku ‘Al-Hikmah; Memahami Teosofi Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah’ yang terbit tahun 2004 lalu,” bebernya.

Dirinya juga membuat kajian tasawuf yang dimodernisasi dengan pendekatan milenial. Salah satunya, adalah kajian Psikosufistik Pendidikan Islam (Psikologi Pendidikan Islam Berbasis Ilmu Tasawuf) dan Kajian Misti koinformatika (Ilmu Tasawuf dengan Bahasa Ilmu Informatika). Tak hanya itu, dia juga menebar tasawuf milenial di media sosial yang kini sedang digandrungi untuk,

Di channel youtube, begitu mudah dijumpai kajiannya tentang akhlaq Qur’ani. Hingga saat ini, sudah ada 42 episode dengan durasi masing-masing 30 menit. Seakan tanpa lelah, hampir setiap hari, tulisan perihal tata cara pengamalan al-Qur’an disebarkannya melalui facebook, fan page dan grup-grup whatsApp. “Saya merasakan kehidupan di dunia pendidikan dan dakwah sudah inhern dengan diri saya. Karena sehari-hari saya memang tinggal di Pesantren Terpadu Daru Ulil Albab,” ngkapnya. “Kalaupun saya keluar, misalnya ke Surabaya atau ke Kediri, juga untuk mengajar. Begitu juga ke tempat lain, juga untuk nasyrul ilmi dalam bentuk pengajian atau bimbingan dzikir di masyarakat,” pungkasnya menambahkan.

•Suprianto

Bersama Dubes RI untuk Sudan di Kharthoum Sudan. Kunjungan kerjasama dengan Jaami'ah al-Qur'an al-Kareem Kharthoum Sudan.

TA’ARUF

Page 32: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

32 MPA 7/372 / 2017

terpenting bagi pesantren ini, sesuai dengan cita-cita luhurnya, adalah mewujudkan generasi yang sanggup memperjuangkan penyebaran ayat-ayat suci dan syari’ah Nabi SAW,” ujarnya.

Pondok yang didirikan KH. Muslikhuddin Abbas, SH pada 19 Shofar 1410 H./ 21 September 1989 M. tersebut, lanjut pria kelahiran Probolinggo tahun 1992 ini, juga mengarahkan santriwan-satriwatinya menjadi generasi bangsa yang dapat berperanserta, berkiprah dan berbakti buat agama, bangsa dan negara.

Maka tak heran jika alumninya banyak yang berkiprah di kancah percaturan negeri ini. Dalam mengabdikan diri pada negeri tersebut, satu hal yang wajib dilakukan adalah “membumikan al-Qur’an” bagi nusa dan bangsa. “Pesantren Fatchul Ulum ingin turut menanamkan ideologi kebangsaan, memberikan modal keilmuan yang kompetitif, serta merawat warisan para ulama’ Nusantara,” tegas anak kedelapan dari sepuluh bersaudara ini. “Intinya, mengisi proses kebangsaan dengan nilai-nilai keislaman. Dengan begitu akan lahir manusia seutuhnya yang nasionalis, bertaq wa dan berakhlakul karimah,” tambahnya.

Yang menarik lagi, sambung ustadz Maslikan, santriwan-santriwati

I tulah yang membuat suasana di pondok ini masih tampak sekali kesan salafnya. Saban hari terlihat

santri yang sibuk menghafal al-Qur’an, mengaji dan “memaknai” kitab kuning dengan bahasa Jawa saat menyimak uraian kitab dari para ustadznya. Jadi, meskipun di sini banyak materi pelajaran umum, namun tradisi salaf masih sangat diugemi bersama.

Tradisi libur Jum’at juga masih diperta hankan. Baik untuk pondok pe-santren maupun madrasah-madrasah atau sekolah yang berada dalam naungan pondok tersebut. Di saat liburan inilah, pihak pesantren tak jarang melakukan kerja sama dengan masyarakat luas untuk menye lenggarakan sebuah kegiatan sosial.

Tak hanya itu saja, bahkan setiap Jum’at pagi banyak sekali masyarakat yang datang ke pesantren untuk mengikuti kegiatan Ngaji Ihya’ yang diasuh langsung oleh pengasuh sekaligus pendiri pondok yakni KH. Muslikhuddin Abbas, SH. Sedangkan kajian Tafsir al-Qur’an yang juga diasuhnya pada hari Selasa sore dikhususkan bagi para ibu-ibu. “Selain dari masyarakat sekitar, juga banyak pula yang datang dari tempat yang jauh,” tukas ustadz Mukhammad As’ad.

Di pesantren Fatchul Ulum, tutur Humas Kepesantrenan ini, setiap santri senantiasa didorong untuk menghafalkan al-Qur’an. Sebab ini juga merupakan ciri khas salaf yang laiknya dipertahankan. Itulah pasalnya, tak sedikit santriwan-santriwati di sini yang sudah hafal al-Qur’an. “Kami tak mewajibkan setiap santri untuk menghafal 30 juz. Namun bagi santri yang tampak potensinya ke arah itu, akan dimotivasi dan didorong agar hafal 30 juz,” paparnya. “Yang

Ngaji Ihya’ dan Merawat Hutan RayaMeskipun banyak pondok yang berlomba menjadi “Pesantren Modern”, PP. Salafiyyah Fatchul Ulum, Pacet, Mojokerto

lebih memilih untuk tetap mempertahankan ciri khas salafnya. Pasalnya, modernisasi kerap mengikis tradisi pesantren beserta nilai-nilai salaf yang menjadi ciri khas sebuah pondok pesantren.

PP. SALAFIYYAH FATCHUL ULUM MOJOKERTO

KH. Muslikhuddin Abbas, SH.Pendiri dan Pengasuh PP Fatchul Ulum

Pentingnya Mempertahankan Ngaji Model Salaf.

Page 33: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

33MPA 7/372 / 2017

di pondok ini diserukan pula untuk merawat hutan dan alam lingkungan sekitar. Maklum, daerah Pacet adalah merupakan sebuah kawasan yang dikelilingi banyak hutan. Bahkan Kiai Muslikh Abbas sebagai Pengasuh pesantren berinisiatif untuk mendirikan lembaga pendidikan yang bergerak di bidang kehutanan. “Ketepatan Romo Kiai punya relasi dari berbagai instansi kehutanan,” ungkapnya berterus terang.

Pada tahun 2010 didirikanlah sebuah SMK Kehutanan yang berada dibawah naungan pondok pesantren Fatchul Ulum. Barangkali ini merupakan yang pertama di Jawa Timur. Kemudian disusul oleh daerah lain; Gresik dan Tuban. Karena berlabel SMK, tentu antara praktek dan teori lebih banyak prakteknya. Persentasenya bisa mencapai 70 banding 30 persen. Ini berkenaan dengan tujuan mencetak tenaga kerja, sehingga prakteknya lebih banyak.

Setelah mucul K13, kata Humas SMK ini, proses pembelajaran yang tadinya empat tahun berubah menjadi tiga tahun. Maka dipetakanlah menjadi beberapa bidang; bidang keahlian, program keahlian, dan paket keahlian yang meliputi bidang agrobisnis dan agro teknologi. Termasuk pula di dalamnya, adalah rehabilitasi reklamasi,

pengukuran pemetakan, konservasi dan teknik produksi. “Siswa-siswi SMK sendiri sudah masuk pada paket pengukuran dan pemetakan. Itu pada sisi proses pembelajaran,” tukasnya.

Untuk tempat magang santri yang masuk SMK Kehutanan, lanjut pria kelahiran Pacet Mojokerto 1987 ini, pihak pesantren telah melakukan kerja-sama dengan Perhutani. Apalagi Dinas Kehutanan Provinsi mempunyai Taman Hutan Raya (TAHURA) di daerah Pacet. Setelah proses magang tersebut, mereka lantas mengikuti ujian kompetensi. Ini merupakan ujian tentang kinerja langsung praktek di lapangan yang dipantau oleh Pusdiklat Kehutanan provinsi. “Yang dinilai adalah aspek pengetahuan, peraktek, tanggung jawab, sikap kerja dan kedisiplinan,” urainya.

Selama ini pihak pesantren bekerja-sama dengan Pusdiklat Kehutanan Bogor, yang merupakan salah satu lembaga kehutanan yang memiliki kepedulian di bidang pendidikan. Lembaga ini keberadaannya sangat vital, terutama pada proses uji kompetensi. “Jadi, sertifikat uji kopetensi siswa itu berlisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP),” tandas ayah satu anak ini. “Sertifikatnya dua bahasa; Indonesia dan Inggris. Ini nantinya bisa dipergunakan

untuk lima negara khususnya ASEAN,” ucapnya menambahkan.

Beberapa santri alumnus pesantren Fatchul Ulum yang bekerja pada Kementerian Kehutanan, kini sudah menyebar mulai dari pulau Alor Nusa Tenggara Timur, pulau Seram di Maluku, hingga Sumatera dan Sulawesi Tengah, serta di daerah-daerah lainnya. “Meskipun ada pula yang dekat, seperti Perhutani Surabaya, di kantor SPH Jombang, dan ada pula yang di Palembang,” terangnya. “Rencana ke depan, kami juga akan merambah mengembangkan bidang pertanian dan peternakan,” imbuhnya.

Apapun yang menjadi sepak terjang pesantren beserta sekolah dan madrasah yang berada di bawah naungannya, Kiai Muslikhuddin Abbas tetap menekankan pada pentingnya eksistensi guru. Pada sebuah tulisannya, Kiai Muslikh menga-takan, bahwa guru merupakan sebuah media. Artinya, mereka harus bisa menye derhanakan dan memudahkan pelajaran bagi santri-santrinya. Dengan begitu murid akan dengan mudah pula menyerap pelajaran. “Fungsi guru itu adalah sebagai orang yang memudahkan dan menye derhanakan. Jadi, tugasnya bukan untuk mencetak atau membentuk namun hanya sebagai perantara,” tuturnya. •M. Tajuddin Nurcholis

Pengenalan Santri terhadap Hutan Raya. Senangnya Meraih Tropi dan Piagam Prestasi.

Cinta Merah Putih di Momen Wisuda Santri.Pembekalan Kebangsaan dan NKRI bagi Santri.

Page 34: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

34 MPA 7/372 / 2017

‘Manajemen Sampah’ Berstandar AdiwiyataTak salah jika predikat ‘Sekolah Adiwiyata’ disematkan di pundak MAN Mojosari.

Sebab madrasah dengan jumlah siswa 1200 lebih ini, sangat konsen terhadap kebersihan lingkungan dan sampah.Siswa-siswi di madrasah ini sudah terbiasa dengan tradisi ‘memisah sampah’.

MAN Mojosari

Drs. H, Budi Prayitno. M.PdKepala MAN Mojosari

Untuk memilah sampah-sampah tersebut, di MAN Mojosari sudah terdapat bak sampah tiga

warna. Sampah-sampah yang berbahan baku plastik, dimasukkan ke bak sampah yang berwarna kuning. Sedangkan sampah-sampah organik di wadah sampah berwarna hijau. Dan khusus untuk limbah sampah yang mengandung bahan-bahan berbahaya, sudah dise-diakan tempat sampah berwarna merah. “Sekitar 75 persen lebih siswa sudah menjalankan program tersebut dengan kesadaran sendiri,” ujar Drs. Budi Prayitno, M.Pd. “Untuk yang selebihnya, masih membutuhkan pendampingan dari anak-anak OSIS,” tukasnya.

Tentu bukan semata karena pemi-lahan sampah saja sehingga pihak PLH memilih MAN Mojosari sebagai ‘Sekolah Adiwiyata’ tingkat Provinsi. Sebab madrasah yang beralamat di Jl. Hasanuddin no.38 Awang-awang Mojosari Kab. Mojokerto ini sudah lama menjalankan program-program Adiwiyata. “Memang agak gampang-gampang susah untuk bisa menjalankan program Adiwiyata secara sempurna. Selalu saja ada kekurangan kecil-kecil yang terlupakan,” kata Kepala MAN Mojosari ini berterus terang.

Ambil misal soal air kran yang menetes. Meskipun ini kebilang soal kecil,

tetapi sangat mempengaruhi penilaian. Soal lampupun juga tak bisa diabaikan. Setiap kali selesai menggunakannya, saat itu juga harus dimatikan. “Makanya, setiap hari saya harus mengelilingi madrasah untuk melakukan pemantauan. Jika ada sedikit saja masalah, maka saat itu juga harus diperbaiki,” tegasnya. “Karena sudah terlanjur menjadi Sekolah Adiwiyata, maka kami harus siap segalanya,” kilahnya.

Apalagi kini Pemda Mojokerto bertekad kembali meraih ADIPURA.

Tentu MAN Mojosari yang sudah mengantongi predikat ‘Sekolah Adi-wiyata’, menjadi salah satu titik yang dipertimbangkan pula. Sehingga sekolah yang menjadi titik tuju nanti tak banyak mempunyai kekurangan. Baik dari segi lingkungan sekolah atau madrasah, tanaman-tanaman yang tumbuh mengi-tari, soal kebersihan toilet dan sebagainya. “Semuanya harus berstandar Adiwiyata. Kalau semua telah terpenuhi, proses peni-laiannya tak akan terlalu lama,” terangnya.

Dalam mengejar predikat ‘Sekolah Adiwiyata’ tersebut, sebenarnya sudah jauh hari MAN Mojosari menyiapkan hal itu. Dalam setiap even pembinaan dan sosialisasi yang berkenaan dengan program Adiwiyata, pihaknya selalu mengirimkan utusan kesana. Seperti yang pernah dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup kab. Mojokerto. Setelah mengikuti kegiatan tersebut, banyak hal yang didapat oleh MAN Mojosari.

Seperti pengetahuan seputar bagaimana cara mengelola lingkungan hidup dengan benar dan tepat. Dari pertemuan semacam itu pula, MAN Mojosari memahami bahwa kesadaran yang rendah merupakan kendala dalam mewujudkan lingkungan bersih dan sehat. Selain sarana-prasarana dan SDM, pembiasaan juga menjadi faktor terpenting guna meraih target ‘Sekolah

MAN Mojosari meraih kejuaraan Senam Pramuka.

SERAMBI MADRASAH

Page 35: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

35MPA 7/372 / 2017

Adiwiyata’. Oleh karenanya, ketika Dinas LH menekankan akan pentingnya pengelolaan sampah, maka dengan segera pihak madrasah melakukan serangkaian program dan pembenahan-pembenahan.

Budi Prayitno beraharap, agar MAN Mojosari bisa menjadi pilot project tingkat MA dan SMA yang ada di daerah Mojokerto. Baik dari segi kebersihan, keindahan dan kenyamanan yang men-dukung bagi proses pembelajaran yang resperentatif. Itulah pasalnya, UKS di madrasah ini juga dikontrol secara ketat. Maka wajar jika UKS madrasah ini mewakili Dinas Kesehatan kabupaten Mojokerto ke tingkat provinsi setelah menyabet kejuaraan dan lolos uji kompetensi.

Teraihnya berbagai prestasi di atas, tuturnya, karena sudah ditanamkan dan telah menjadi kebiasaan bagi guru dan peserta didik di sini. Meskipun demikian, masih saja tetap diperlukan adanya pendampingan. Ini agar apa yang sudah tertata secara apik tidak terbengkalai lagi. Artinya, sebagai pimpinan Budi Prayitno hendaknya tak bosan-bosan untuk selalu mengingatkan jajaran yang ada di bawahnya. “Cara saya mengingatkan adalah dengan menyentuh hati mereka. Jadi tak perlu dengan marah-marah. Kemarahan saya kira tak akan pernah

menyelesaian masalah,” ucapnya serius.Yang terpenting bagi MAN Mojosari,

bagaimana agar orang-orang madrasah dapat membiasakan hidup bersih dan sehat. Konsep sederhana inilah, yang justru membawa nama MAN Mojosari melambung ke tingkat internasional. Pada tahun 2014, madrasah ini pernah mengikuti Recycle Global Youth Summit yang digelar di Singapura. Dengan mengangkat tema tentang ‘Pengelolaan Lingkungan’ MAN Mojosari menyabet juara II.

Dan setahun kemudian, ketika Global Youth Summit – kali ini diikuti oleh enam negara se-Asia Pasifik – diselenggarakan di Hanoi Vietnam, MAN Mojosari kembali menyabet kejuaraan. Pada acara yang diprakarsai Hemispheres Foundation tersebut, madrasah ini meraih Juara III dengan

mempresentasikan tema ‘Manajemen Sampah’. Selain memboyong tropi dan piagam, juga memperoleh dana pembinaan dari Hemispheres Foundation. Selain itu, juga diajak mengunjungi tempat-tempat konservasi lingkungan di Hanoi.

MAN Mojosari memang dikenal sangat serius dalam melaksanakan setiap kegiatan yang telah diprogramkan. Ambil misal tentang Paskibraka pada Agustusan kemarin. Tak tanggung-tanggung, Yonif Para Raider 503 Kostrad turun langsung untuk melatih Paskibra siswa-siswi MAN Mojosari. Tak kurang dari tiga Minggu mereka memperoleh materi teori berupa dasar-dasar PBB, yang dilanjutkan dengan praktek PBB dan pembinaan disiplin.

Sejak memimpin pada pertengahan tahun lalu, memang banyak sekali terobosan yang dilakukan Drs. Budi Prayitno, M.Pd untuk memajukan MAN Mojosari. Termasuk ‘Sosialisasi Penerimaan Peserta Didik Baru secara Online’. Banyak sekali pihak SMP/MTs dari Sidoarjo, Mojokerto dan daerah sekitarnya yang menghadiri kegiatan tersebut. “Pendaftaran secara online ini lebih mudah, lebih objektif, transparan, akuntabel, tidak diskriminatif dan dapat diakses dari manapun,” paparnya.

•M. Tajuddin Nurcholis

Gurupun harus pintar baris-berbaris.

Kenangan perpisahan dengan Relawan Peace Corps.

Pembelajaran berbasis komputer bagi peserta didik.

Kasat Bimas Polres Mojokerto saat menjadi Inspektur upacara.

MAN Mojosari bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan Thailand.

Page 36: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

36 MPA 7/372 / 2017

Gerakan Literasi SekolahDari Membaca dan Menulis, hingga ‘Bedah Buku’

Agar Gerakan Literasi Sekolah bisa berjalan secara apik, tentu tak mungkin diserahkan hanya pada guru saja. Hal itu perlu dukungan dari peserta didik, wali murid dan juga masyarakat secara luas. Dari dukungan inilah, siswa akan memiliki budaya membaca

dan menulis sesuai tujuan diprogramkannya gerakan tersebut.

Oleh : Supriaanto

Dosen Fakultas Dakwah dan UshuluddinInstitut Agama Islam Al-Khoziny Sidoarjo.

EDUKASI

Page 37: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

37MPA 7/372 / 2017

Dengan kata lain, Gerakan Literasi Sekolah haruslah dilakukan secara berkesi-

nambungan. Pimpinan madrasah mewajibkan seluruh siswa untuk melak sanakan gerakan tersebut. Guru menyeru dan mengajak para siswa untuk membaca dan me nulis di madarasah. Wali murid hen dak-nya selalu mendorong anak-anaknya di rumah untuk gemar membaca dan menulis. Sedangkan masya-rakat memiliki kegiatan untuk membudayakan anggota masya-rakatnya membaca dan menulis. Kerjasama dari semua pihak inilah nantinya yang dapat menciptakan pembelajaran sepanjang hayat.

Gerakan literasi merupakan salah satu implementasi dari Permendikbud nomor 23 tahun 2015. Gerakan ini mewajibkan setiap siswa untuk membaca buku nonpelajaran lima belas menit sebelum waktu belajar dimulai. Dengan pembiasaan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan minat baca peserta didik, sehingga mereka bisa menguasai pengetahuan nonpelajaran secara baik dan benar.

Melalui gerakan literasi ini pula, nantinya diharapkan agar bisa menumbuhkan budi pekerti siswa. Ini menjadi penting, karena selama ini kegiatan yang membentuk akal budi kerapkali terlupakan. Dengan buku-buku bacaan yang tak saja mendidik namun sekaligus juga menghibur, para siswa akan mudah termotivasi untuk membacanya.

Disamping untuk memotivasi dan membiasakan siswa untuk membaca, gerakan literasi sekaligus mendorong mereka untuk gemar menulis. Tujuannya sama, yakni menulis guna menumbuhkembangkan budi pekerti mereka. Sedangkan target jangka panjangnya, dengan gerakan tersebut diharapkan para siswa akan memiliki kemampuan literasi tinggi.

Oleh karenanya, buku-buku yang dijadikan sebagai bahan bacaan, tentulah buku-buku yang bertendensi pada budi pekerti. Semisal buku sejarah kebangsaan, buku-buku cinta tanah air, buku yang merangsa inspirasi, buku dongeng yang berisikan lokalitas wisdom, cerita-cerita tokoh Nusantara, dan sebagainya.

Sedangkan untuk kegiatan tulis-menulis para siswa diberikan pelatihan menulis, sehingga mereka memiliki keterampilan menulis. Semisal para siswa dibiasakan untuk menceritakan kembali apa yang sudah dibacanya melalui tulisan. Keterampilan lainnya bisa berupa kegiatan merangkum dan meringkas bacaan, memodifikasi beberapa bacaan dalam sebuah tulisan, atau kegiatan tulis-menulis lainnya.

Yang terpenting dari itu semua, bahwa kegiatan baca tulis itu harus mengerucut pada tujuan menumbuhkembangkan budi pekerti siswa. Nah, agar target semacam itu dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan, maka sangat perlu adanya pelatihan atau sebuah kegiatan yang bisa meningkatkan kualitas guru dalam konteks literasi.

Dengan bahasa yang agak gam blang, bahwa perlu adanya peningkatan kompetensi bagi guru-guru yang terlibat langsung dalam gerakan literasi tersebut. Utamanya, adalah guru-guru yang mengampu mapel bahasa Indonesia. Dengan demikian, mereka benar-benar mema hami apa yang harus dilakukan pada saat melakukan pendampingan siswa dalam kegiatan literasi.

Gerakan literasi merupakan salah satu implementasi

dari Permendikbud nomor 23 tahun 2015. Gerakan

ini mewajibkan setiap siswa untuk membaca buku

nonpelajaran lima belas menit sebelum waktu belajar dimulai. Dengan pembiasaan

tersebut diharapkan dapat menumbuhkan minat baca

peserta didik, sehingga mereka bisa menguasai

pengetahuan nonpelajaran secara baik dan benar.

EDUKASI

Page 38: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

38 MPA 7/372 / 2017

Dengan terampilnya para guru dalam konteks literasi, tentu akan berimbas pada peserta didiknya. Sehingga para siswa akan termotivasi dan terdorong untuk menumbuhkembangkan budi pekertinya melalui serangkaian kegiatan literasi. Tak hanya itu, mereka juga akan memiliki keterampilan berbahasa yang bagus dan indah. Baik bahasa yang disampaikan untuk menceritakan kembali bacaan yang telah dipelajarinya, maupu menuturkan kembali lewat bahasa tulisan.

Gerakan literasi sesungguhnya merupakan sebuah gerakan yang sudah diprogramkan Kemendikbud secara terencana dan terukur. Oleh karenanya, setiap madrasah hendaknya menyambut gerakan tersebut dengan mengimplementasikannya di madrasah dengan serangkaian kegiatan. Baik dengan bacaan, bercerita, mendongeng, maupun kegiatan menyampaikan bahasa lewat bahasa tulisan.

Sangat disayangkan apabila ada madrasah yang belum bisa melaksanakan gerakan literasi tersebut secara baik. Sebab gerakan ini dapat membuat siswa untuk senantiasa membaca dan menulis, meskipun hal itu tak ada yang memerintahkan. Lebih sempurna lagi jika gerakan literasi tak sebatas berupa kegiatan membaca dan menulis, melainkan pula melaksanakan

gerakan literasi dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi di bidang komunikasi-informasi.

Oleh karenanya, setiap madrasah hendaknya merespon gerakan tersebut dengan mewajibkannya kepada semua siswa. Lebih menarik lagi, jika setiap guru merasa bertanggung jawab untuk melaksanakan program tersebut. Sebab gerakan literasi memang dapat dilakukan oleh guru sesuai dengan matapelajaran yang diampunya. Untuk itulah, ada baiknya apabila semua guru mau mendalami permasalahan seputar gerakan literasi tersebut.

Pada sisi lain, gerakan literasi bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Baik di ruang kelas masing-masing siswa, di ruang-ruang perpustakaan, atau di tempat-tempat lainnya. Mengenai materinya bisa berupa apa saja, selama hal itu berkaitan dengan pendidikan budi pekerti. Ambil misal, setiap anak diwajibkan untuk menceritakan kembali dari buku yang pernah dibacanya. Atau bisa pula dengan menceritakan pengalaman selama liburan madrasah dan dituangkan dalam sebuah cerita tulisan.

Seorang guru dapat memerintahkan siswa-siswinya untuk melakukan diskusi kelas. Mengenai bahan diskusi dapat berangkat dari seorang siswa untuk menyampaikan isi sebuah

EDUKASI

Page 39: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

39MPA 7/372 / 2017

buku yang telah dibacanya. Lantas setiap siswa menyampaikan tanggapan setelah mereka mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan temannya tersebut. Dan bagi yang menyampaikan isi buku tersebut, juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan tanggapan balik.

Bisa pula guru membagi peserta didik dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok dipersilahkan merangkum buku menjadi sebuah tulisan, yang dikerjakan bersama-sama sesuai kelompoknya masing-masing. Ketika satu kelompok menyampaikan presesntasi dari hasil diskusi yang disepakati, maka kelompok lain diberikan hak untuk mersepon, menanggapi, atau mengkanter atas presentasi yang disampaikan oleh kelompok lain.

Serangkaian kegiatas literasi semacam itu, tak saja membuat peserta didik akan membuka cakrawala berpikir dan mengembangkan pengetahuannya, melainkan juga membuat setiap siswa dapat mengembangkan karakternya. Sebab dalam proses kegiatan semacam ini, para siswa tak saja dituntut untuk bersikap jujur mengenai pendapatnya sendiri, tapi juga akan terbiasa bertanggung jawab dan memiliki sikap disiplin yang tinggi.

Secara tak sadar pula kegiatan literasi akan menumbuhkan sikap berbagi dengan teman sekelas dan bahkan semadrasah. Dengan demikian, para siswa tak saja pintar dalam menyikapi perbedaan yang ada, melainkan juga memiliki solidaritas dan sikap toleransi kepada siswa-siswi lainnya.

Unesco memberikan definisi yang lebih luas perihal literasi. Deklarasi yang diserukan di tahun 2003 itu menyatakan, bahwa literasi juga mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakatnya. Dengan demikian, peserta didik – yang notabene juga merupakan bagian dari masayarakat informasi – hendaknya pula menguasai teknik-teknik berkomunikasi, yang diluar sekolah kemampuan semacam itu bisa dipergunakannya untuk berkomunikasi dengan masyarakat yang melingkupinya.

Untuk itulah, pihak madrasah haruslah menciptakan gerakan literasi yang bisa meningkatkan skill berkomunikasi para peserta didiknya. Semisal dengan menyelenggarakan kegiata ‘bedah buku’. Dengan begitu anak-anak punya kewajiban bagaimana berkomunikasi dengan pihak penerbitan, penulis buku, narasumber pembanding, serta orang-orang yang terlibat dalam kegiatan bedah buku tersebut.

Hal semacam itu menjadi penting, karena itu akan sangat berguna bagi anak-anak untuk mengembangkan skill komunikasi yang dimiliki. Di sisi lain, dengan melaksanakan kegiatan literasi yang mengikutsertakan publik, peserta didik akan terbiasa bertemu dan berkomunikasi dengan beragam orang. Dan kelak itu akan sangat berguna bagi mereka, terutama ketika mereka menjadi seorang pemimpin di masyarakatnya.

Dengan gemar membaca, menulis dan skiil berkomunikasi yang apik, sangatlah memungkin jika di masa dewasanya peserta didik madrasah akan sanggup tampil kepermukaan menjadi pemimpin bagi bangsanya, negara dan agama. Maka untuk mencapai target menjadi seorang pemimpin masa depan yang sukses, ketiga skill itulah yang seharusnya ditumbuhkan dan dikembangkan, serta dipadu dengan ilmu keagamaan yang mendalam.

Bukankah orang-orang besar selalu gemar membaca dan menulis? Agus Salim yang menguasai tujuh bahasa asing,

adalah seorang otodidak tulen. Dia sangat piawai dalam ragam perdebatan. Bung Karno adalah seseorang yang gila membaca dan menelorkan beberapa tulisan buku. Sedangkan Bung Hatta, sepulang dari Belanda dirinya membawa sebelas peti buku. Begitupun dengan M. Natsir dan Hamka yang menulis berpuluh-puluh buku. Keduanya sangat getol untuk membaca ribuan buku.

Harry S. Truman, seorang Presiden Amerika Serikat ke 33, pernah mengatakan: “Tidak semua pembaca adalah pemimpin. Tetapi semua pemimpin adalah pembaca.” Sayidian Ali karramalahu wajha pernah mengatakan: “Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya. Ikatlah buruanmu dengan ikatan yang kuat, yakni dengan cara menuliskannya.”

EDUKASI

Page 40: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

40 MPA 7/372 / 2017

Pendidikan LiterasiMelalui Ekskul Jurnalistik

Tak banyak madrasah yang sanggup menerbitkan ‘majalah sekolah’ secara serius; dikelola secara profesional,memiliki ruang keredaksian yang representatif, SDM redaksi yang mumpuni, terbit tepat waktu dan alokasi pendanaan yang cukup.

Inilah yang hingga kini masih menjadi problema madrasah dan belum dicarikan solusinya secara serius pula.

Oleh : SolmisahMahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kebanyakan madrasah justru menerbitkan majalah siswa dengan alakadarnya dan asal ada yang namanya majalah atau buletin madrasah tersebut.

Waktu terbitnyapun asal-asalan, dengan pengelolaan yang acak-acakan, tenaga keredaksian sekenanya, serta evaluasi keredaksian yang sekedarnya.

Begitupun dengan ‘Majalah Dinding’ yang ada di madrasah, kerapkali tampak kusam berdebu. Tempelan karya-karya siswa yang biasanya berupa puisi, cerita pendek, atau coretan-coretan lain yang terkesan asal nulis, periode “terbit”nyapun tak jelas. Pengurus Mading tak memiliki jadwal pasti, sehingga pergantian karya-karya yang ditempelkan suka-sukanya hati pengurus Mading.

Padahal kalau kita kaji secara seksama, kegiatan jurnalistik memiliki arti penting dan fungsi yang sangat dibutuhkan bagi peserta didik di madrasah. Menulis tak sekedar menumbuhkan rasa percaya diri anak, namun lebih dari itu menulis merupakan eksistensi anak itu sendiri. Sebab dengan menulis, diri seorang anak telah mengungkapkan seluruh perasaan dan daya analitis pikirannya, serta sikap kepekaan terhadap kondisi sosial yang melingkupinya.

Dengan kata lain, kegiatan jurnalistik adalah merupakan sebuah kegiatan yang mengharuskan anak melibatkan kemampuan kognitif, afektif dan sekaligus kemampuan psikomotoriknya. Ketika seorang siswa hendak menulis sebuah tema, maka dirinya tak sekedar melakukan observasi mengenai tema itu saja. Namun dia juga harus menggali dengan melakukan wawancara kepada narasumber yang dianggap berkompeten untuk tema tersebut. Disamping itu, dirinya akan melengkapi pula dengan riset kepustakaan.

Dari serangkaian kegiatan yang dilakukan, tampak sekali bagaimana seorag siswa mengerjakan pengumpulan data-data, lantas menyunting data-data tersebut, kemudian mengedit dan menyempurnakan tulisan secara berulang-ulang. Secara tak sadar bahwa dia telah menggerakkan aspek intelektualnya, aspek afeksinya, dan juga sekaligus aspek psikomotoriknya.

Dari akumulasi ketiga potensi tersebut, muncullah apa yang disebut sebagai kreativitas, inovasi-inovasi dan sikap kritis-analitik. Dari sinilah seorang siswa pada akhirnya akan memahami tentang fakta jusnalistik dan opini individualnya, serta sikap pembelaan terhadap kebenaran. Kegiatan jurnalistik senyatanya akan membuat peserta didik gemar bergumul dengan ide-ide inspiratif, mengumpulkan data-data, malakukan observasi, riset dan investigasi, penuangan opini pribadinya, serta sederet kegiatan lain guna memenuhi rasa ingin tahunya yang mendalam.

Keterampilan jurnalistik yang semacam itu, tentu akan sangat membantu peserta didik pada saat dia harus menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Siswa yang terbiasa dengan kerja jurnalistik, dirinya akan dengan mudah menangkap mata pelajaran sekolah dan tak merasa kesulitan dengan tugas-tugas yang diberikan gurunya. Baik tugas individual maupun tugas-tugas yang dikerjakan secara berkelompok.

Terutama kalau tugas-tugas sekolah itu berkaitan dengan mapel bahasa Indonesia. Sebab dalam mapel tersebut tak sedikit yang berkaitan dengan dunia tulis-menulis. Siswa dimotivasi dan didorong untuk membuat sebuah karya kreatif dalam bentuk tulisan. Dengan kebiasaan kerja jurnalistik, seorang siswa akan dengan mudah memahami mapel tersebut dan mempraktekkannya langsung teori-teori kebahasaan dalam bentuk tulisan.

Salah satu kerja jurnalistik berupa kegiatan menganalisa data-data yang berkaitan dengan tema yang hendak ditulisnya. Kegiatan ini menjadi penting bagi siswa, karena di dalam beberapa mapel memerlukan analisa yang mendalam. Disamping memacu kemampuan analitik, kerja jurnalistik akan memotivasi siswa untuk memacu kreativitasnya dalam elaborasi dan kreasi kebahasaan.

Dengan demikian, apabila pihak madrasah memacu siswanya mengikuti ekskul jurnalistik, maka dapat diharapkan bahwa madrasah tersebut kelak akan melahirkan orang-orang ternama di negeri ini. Baik dalam bidang penelitian, ilmuwan, maupun penulis-penulis yang handal. Dengan terus-menerus mengasah skill-

EDUKASI

Page 41: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

41MPA 7/372 / 2017

keterampilan jurnalistik, harapan tersebut bukanlah berupa impian semata namun benar-benar akan merealitas dalam kanvas kenyataan.

Setidaknya, kegiatan jurnalistik bisa membantu madrasah untuk merealisasikan program gerakan literasi. Melalui kerja jurnalistik inilah, para peserta didik akan mengkaji dan memahami karya tulis orang lain dan sekaligus mem pu-blikasikan karya-karyanya sendiri. Dengan mengirimkan tuli san ke media, ini menandakan bahwa peserta didik menyadari bah wa media merupakan sarana komu-nikasi yang sangat penting.

Ketika tulisan seorang siswa termuat di media, pertama kali perasaan yang muncul dalam benak-nya adalah rasa bangga. Sebab di saat itulah, apa yang dia tuangkan dibaca oleh banyak orang. Ini merupakan kebanggan positif bagi siswa, karena dirinya merasa dihargai dan bisa menunjukkan eksistensinya. Pengakuan terhadap bakat, kemam-puan dan prestasi haruslah diberikan kepadanya. Perasaan inilah yang akan secara terus-menerus memotivasi dirinya untuk menulis dan menulis. Tak sedikit para penulis handal di negeri ini yang sukses sebagai penulis diawali dari menulis di majalah sekolah.

Melihat fungsi yang sedemikian besarnya, rasanya sayang apabila madrasah meniadakan ekskul jurnalistik. Apalagi menyelenggarakan pendidikan jurnalistik di madrasah tak sesulit yang dibayangkan. Pihak madrasah tinggal menyelipkan waktu dan biaya pendanaan yang tak kebilang besar. Yang terpenting, bagaimana memberikan wadah bagi peserta didik untuk memiliki pengalaman jurnalistik.

Untuk memenej, memantau dan melakukan pendam-pingan jurnalistik tersebut, tinggal menunjuk beberapa guru yang bersedia menggiatkan kerja jurnalistik. Pendam pingan guru ini menjadi penting, agar siswa yang mengikuti kegiatan jurnalistik tak sekedar hadir senang-senang tanpa memperoleh hasil yang diharapkan. Dengan kehadiran guru, para siswa akan merasa termotivasi sehingga mereka akan serius menuangkan minat dan bakatnya dalam kegiatan jurnalistik.

Mencari guru pendamping kerja jurnalistik akan menjadi sulit, jika dari seluruh guru yang ada sama sekali tak ada yang meminati bidang jurnalistik. Guru bahasa Indonesia yang berbakat di bidang tulis-menulis, bukanlah jaminan bila dirinya tak berminat dengan kerja kejurnalistikan. Namun apabila ada beberapa guru yang berminaat, tentulah itu akan memudahkan bagi pihak madrasah untuk memfasilitasi kegiatan jusrnalistik. Sebab

kalau minat sudah tercipta, maka bakat jurnalistik bisa dibentuk.

Lebih sempurna lagi, apabila diantara para guru itu ada yang di masa kuliahnya dulu aktif di pers kampus. Guru pendamping yang ber kom peten seperti ini, tentulah akan membuat suasana kegiatan jurna listik madrasah menjadi sangat mengasyikkan. Antara guru pendamping dan peserta jurna-listik akan bekerjasama laiknya media massa “beneran”. Diskusi-diskusi tentang pencarian tema, pengumpulan data, wawancara dan penyuntingan akan kerap terjadi. Dan itulah yang membuat kerja jurnalistik menjadi kian menggem birakan.

Yang perlu diketahui pula, bahwa kerja jurnalistik bukanlah sekedar kerja kepenulisan, riset dan wawancara saja. Lebih dari itu, juga terdapat tugas keredaksian. Di dalam keredaksian inilah, dibahas mulai dari penentuan topik untuk laporan utama, narasumber yang diwawancarai, isi untuk rubrik-rubrik yang ada, dan sebagainya. Oleh karenanya, dengan tugas dan tanggung jawab semacam itu, kehadiran guru pendamping menjadi niscaya.

Apalagi dalam kerja jurnalistik terdapat apa yang dikenal dengan istilah ‘deadline’ atau batas akhir penulisan. Guru pendamping sangat diharapkan kehadiran dan petuahnya menjelang saat-saat deadline. Sebab di waktu inilah biasanya perasaan stress siswa akan mengalami peningkatan. Nah, dengan pendampingan itulah diharapkan peserta jurnalistik akan tetap menulis dan tanpa tekanan perasaan stress. Dengan begitu kerja jurnalistik akan dapat selesai tepat waktu.

Tekanan deadline, disatu sisi memang membuat anak menjadi stress, namun disisi lain mereka akan terbiasa dengan disiplin waktu. Kebiasaan inilah yang lambatlaun akan membentuk jiwa siswa untuk senantiasa kerja tepat waktu dan bersikap disiplin dalam segala urusan. Jadi, kerja jurnalistik selain memupuk jiwa mereka agar bernyali juga sekaligus membangun watak yang disiplin.

Dengan manfaat yang sebegitu besarnya, laiknya kegiatan jurnalistik dijadikan madrasah sebagai salah satu modal kemampuan kecakapan hidup (life skill) bagi peserta didiknya. Ini mengingat tak semua siswa yang lulus dari madrasah akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Maka skill jurnalistik bisa mereka gunakan sebagai senjata dirinya buat menggambar masa depan yang mereka citakan. Bukankah tak sedikit penulis handal yang cuma berbekal pendidikan madrasah semata? Apalagi bagi lulusan madrasah yang sampai meneruskan jenjang pendidikannya hingga meraih titel kesarjanaan.

Page 42: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

42 MPA 7/372 / 2017

Adalah Yulistya Rahma Fitri, Indriyani dan Nur Mala Sholichah R, tiga peneliti di

Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) pene mu inovasi tersebut. Tidak sekedar menemu-kan formula, tapi mereka juga berhasil mengaplikasikannya dalam produk jadi. “Penelitian ini kami lakukan cukup lama dengan beberapa kali uji coba,” ungkap Yulistya yang diamini kedua rekannya.

Adapun ide awal penelitian ini bermula dari seringnya keluhan guru yang mencium bau kimia pada spidol saat menulis di whiteboard ketika mengajar. “Itu lantaran kandungan campuran bahan kimia dalam tinta spidol tersebut,” tutur Yulistya jujur. “Dalam jangka panjang, bau menyengat tersebut lama-kelamaan bisa menggangu kesehatan, terutama pada bagian syaraf dan otak,” imbuhnya.

Tak ingin hal itu terjadi, ketiga peneliti ini mencari literatur untuk mencari bahan aman yang bisa digunakan untuk membuat tinta spidol. Ditemukananlah daun jambu biji. Daun jambu biji sendiri memiliki banyak kandungan senyawa antosianim dan tanin yang cukup banyak sebagai bahan dasar tinta. Merekapun mulai bereksperimen di laboratorium milik madrasah yang beralamat di Jl. KH. Abdul Karim No.60, Kemuteran Gresik tersebut.

Untuk menghasilkan 250 ml tinta, mereka mengunakan 50 gram daun jambu biji atau setara dengan 5 lembar dicampur dengan air sebanyak 1 liter. Kedua bahan tersebut direbus selama 30 menit hingga warna air menjadi pekat kecoklatan. Air rebusan lalu disaring dan dicampur dengan tepung maizena 2 gram dan cuka dapur sebanyak 20 ml. Agar tinta yang dihasilkan berwarna hitma pekat, maka ditambahkanlah 5 gram karat paku. Sebab dalam paku berkarat terdapat senyawa carboxymethyl cellulose (cmc) yang bisa mengubah warna coklat menjadi hitam pekat.

Setelah campuran diaduk merata, hasilnya dibiarkan hingga satu jam.

Setelah sejam berlalu, tinta ala daun jambu biji siap digunakan. Hasilnya, warna kuat dan tinta tak gampang pudar. Selain whiteboard, tinta ini ternyata juga bisa digunakan menulis di atas kertas, maupun kayu triplek. “Untuk hasil lebih sempurna dengan warna hitam pekat, campuran tersebut bisa didiamkan selama sehari penuh,” tukas Muhammad Faiq Rofiqi, S.Pd.

Menurut penuturan Pembina KIR MTs NU Terate ini, dibanding spidol yang beredar di pasaran saat ini, hasil karya siswanya tidak menimbulkan bau menyengat dan ekonomis. Sebab semua bahan memang dari alam dan mudah didapatkan. Inilah tinta spidol alami yang ramah lingkungan.

Dengan inovasi tersebut, tak heran

jika madrasah ini berhasil menyabet beberapa penghargaan. Diantaranya adalah Juara II bidang IPA dalam Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LKIR) yang dihelat Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik pada April lalu. Tak hanya itu, pada ajang National Creativity Competition (NCC) di SMA Darul Ulum 1 Jombang Juni lalu, hasil penelitian berjudul “Pemanfaatan Daun Jambu Biji sebagai Bahan Dasar Pembuatan Tinta Spidol Boardmarker Ramah Lingkungan” ini berhasil dinobatkan sebagai Juara 1. Selang sebulan, penemuan madrasah tersebut juga berhasil menjadi finalis pada Lomba Penelitian Siswa Nasional (LPSN) 2017 di Jakarta.

Berkat penemuan inovatif ini, Madrasah Finalis LKIR se-Jawa Bali dan Juara harapan III tingkat Nasional 2013 inipun mendapatkan apresiasi dari Kementerian Agama RI beberapa waktu lalu. Dalam even bertajuk International Islamic Education Expo (IIEE) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tanggerang Selatan, MTs NU Terate Gresik memperoleh penghargaan tertinggi bidang penemuan baru. Inilah jambu biji pendulang prestasi bagi madrasah yang dinahkodai Nduk Muslikhah, S.Pd.I ini. •Suprianto

Tinta Boardmarker yang Ramah LingkunganDaun Jambu Biji ternyata tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan. Sebab di tangan pelajar MTs NU Terate Gresik, dedaunan hijau tersebut

mampu disulap menjadi tinta spidol boardmarker. Selain ekonomis, produk ini juga ramah lingkungan dan tak berbau.

Kakankemenag Gresik dan Kasi Pendma Gresik bersama Siswa Prestasi MTs NU Terate Gresik.

INSPIRASI

Page 43: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

43MPA 7/372 / 2017

Berhasil Menembus Juara Regionalhingga Nasional

Nabi la U l i l F ikr iyah

Tentu bukan perkara mudah untuk bisa meraih juara. Apalagi bidang

Pidato Bahasa Arab merupakan hal bbagi Nabila – panggilan karib Nabila Ulil Fikriyah. Diakuinya, saat ada seleksi di tingkat sekolah menyongsong Aksioma tingkat KKM atau kecamatan pada Oktober 2016 lalu, dirinya hanya sekedar mencoba peruntungan. “Saya mendaftar sendiri ketika ada audisi Pidato bahasa Arab di madrasah. Dasarnay karean suka saja. Jadi tidak ditunjuk langsung apalagi dipaksa oleh guru,” tuturnya polos.

Di luar dugaan, ternyata pelajar yang menggemari Bahasa Arab sejak di bangku MI mampu keluar sebagai juara dan berhak melaju ke Aksioma level Kecamatan mewakili alamamaternya. Di ajang ini dia pun diharuskan mampu bersaiang dengan siswa MTs se-Kecamatan Prigen. Dan remaja yang hanay mengandalkan belajar otodidak ini untuk pertama kalinya mampu mengharumkan nama madrasah dengan meraih Juara 1 Bidang Pidato Bahasa Arab.

Tantangan berikutnya adalah Aksioma tingkat Kabupaten Pasuruan yang dihelat selang seminggu kemudian. Praktis tidak banyak persiapan yang dilakukannya. Berbekal kepercayaan dengan kemam-puan sendiri, Nabila pun mampu memi-kat para juri dan menghantarkannya menjadi wakil Kabupaten Pasuruan dalam Aksioma tingkat Jawa Timur di Kediri pada Pebruari lalu.

Lagi-lagi, keberuntungan menyertai remaja kelahiran Pasuruan 6 Mei 2013 ini. Sebab namanya dengan jelas terpampang sebagai Juara 1 Bidang Pidato Bahasa Arab Aksioma tingkat Jatim 2017. Dengan ini, diapun mendapatkan tiket sebagai delegasi

Provinsi Jawa Timur dalam Aksioma tingkat Nasional di Yogyakarta.

Kesempatan memang tidak datang dua kali. Maka dengan kepercayaan yang diberikan, sulung dari dua bersaudara ini pun makin intens melakukan latihan; menghafal teks, memahami teks, olah vocal hingga menjaga kondisi fisik. “Hampir sepulang seolah jelang lomba, saya selalu latihan pidato di depan cermin. Selain itu, untuk sementara waktu saya juga menghindari makanan berminyak dan pedas. Padahal makanan jenis ini favorit saya,” ungkapnya sedikit menggerutu.

Meski segala persiapan telah dilakukan ternyata masalah timbul tak disangka-sangka. Di tengah-tengah kemeriahan Aksioma yang berlangsung pada 7-12 Agustus lalu di Yogyakarta, tiba-tiba suara

Nabila serak. Sontak saja semua panic. Tak hanya Nabila tapi juga guru pendamping. Beruntung, tak lama kemudian suaranya kembali normal. “Saya sendiri tidak tahu penyebab pastinya. Lah wongs aya sudah menjaga betul makanan dan minuman yang saya konsumsi,” ucapnya jujur. “Saya terus berdoa semoga suara kembali normal,” imbuhnya.

Dan sejak, itu dia terus memanjatkan do’a dan do’a. Dan hasilnya, Nabila tampil

begitu mengagumkan para juri. Meski demikian, putri pasangan Syamsul Huda dan Siti Masruroh, S.Ag, S.Pd. tak banyak menaruh harapan lebih. Tampil maksimal dengan mengerahkan seluruh kemampuan, itu sudah cukup baginya. “Ketika diumumkan sebagai juara pertama Bidang Pidato Bahasa Arab Aksioma tingkat Nasional, saya sempat kaget. Sebab sedari awal memang tidak ada target muluk-muluk,” ucap remaja yang sedang menggabar angan melanjutkan studi di MAN 3 Malang ini.

Bagi pihak MTsN 3 Pasuruan, prestasi ini tentu sangat membanggakan. Sebab inilah torehan sejarah pertama kali bagi madrasah yang berada di Kecamatan Prigen tersebut. “Selama ini prestasi kita paling tinggi masih di tingkat Kabupaten. Jangankan level Nasional, level Provinsi saja belum pernah kepikiran,” ujar Luqman Hakim, S.Pd.

Menurut Kepala MTsN 3 Pasuruan ini, prestasi yang ditorehkan Nabila di ajang Aksioma tingkat Nasional ini bisa menjadi pendongkrak prestasi-prestsi selanjutnya. “Jika selama ini ada anggapan bahwa prestasi selalu beriringan dengan fasiltias yang memadahi. Itu tidak benar. Dan kami sudah membuktikan dengan fasilitas yang minimal mampu menorehkan prestasi di kanca nasional,” ucapnya bangga. (*)

Bak penembak jitu, Nabila Ulil Fikriyah membidik dengan tepat sasaran. Bagaimana tidak, baru pertama kali berpartisipasi dalam Ajang Kreasi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) Bidang Pidato Bahasa Arab, siswi kelas 9 MTsN 3 Pasuruan ini mampu

menjadi jawara. Tidak hanya juara di tingkat lokal, tapi juga berhasil menembus juara regional hingga nasional.

SISWA PRETASI

Page 44: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

44 MPA 7/372 / 2017

Kaum muslimin pernah mencapai kejayaan. Bukan hanya wilayah yang dikuasainya begitu luas.

Lebih dari itu berbagai cabang filsafat dan ilmu pengetahuanpun ikaji, dipelajari dan dimilikinya. Kala itu Eropah dalam keadaan gelap gulita. Diantara mereka belajar ke negara-negara muslim. Tiga kota: Baghdad, Andalus, dan Kairo, menjadi pusat sains dan peradaban.

Orang-orang dari berbagai pelosok belahan dunia berdatangan ke tiga kota sains tersebut. Mereka belajar bukan hanya ilmu-ilmu agama dengan berbagai cabangnya. Lebih dari itu mereka juga mendalami filsafat dan berbagai cabang ilmu, seperti kedokteran, teknik, fisika, kimia, matematika, geografi, dan masih banyak lagi.

Keadaannya menjadi terbalik setelah memasuki abad pertengahan. Orang-orang Eropa yang belajar dari pusat-pusat peradaban Islam, mengembangkannya

di negaranya. Terciptalah pencerahan (aufklarung) di belahan dunia Barat. Pasukan inti Perang Salib yang berasal dari Ksatria Templar kembali menjadi Yahudi dan mengembangkan pengalaman berharga yang mereka peroleh dari kaum muslimin, terutama tentang pengaturan keuangan (financial). Sehingga mereka – orang-orang Yahudi – itu berhasil mendominasi keuangan dunia hingga sekarang.

Sebaliknya kaum muslimin yang sebelumnya menjadi perintis dan pelopor ilmu pengetahuan, mengalami kemunduran. Degradasi terjadi sejak para penguasa dan sebagian pemimpin muslim tidak lagi menghargai ulama dan keilmuan. Mereka lebih tertarik kepada takhta dan harta daripada khazanah ilmu. Sejak itu terjadilah kemerosotan moral dan kemunduran peradaban.

Ramalan Nabi menjadi kenyataan. Bahwa suatu hari nanti umat Islam akan

seperti hidangan dimeja makan. Musuh-musuh mereka akan mengerubunginya dan berebutan menyantapnya. Seorang sahabat bertanya “Apakah kami waktu sedikit?”. Jawab Nabi “Tidak.”, bahkan lebih banyak. Tetapi mereka bagaikan buih di lautan. “Mengapa begitu ya Rasulullah?”. “Karena mereka dihinggapi penyakit ‘WAHN’. Yaitu, cinta dunia dan takut mati.”.

Selain keadaan mental dan moral umat yang merosot, faktor lain yang menyebabkan kemunduran umat adalah kekalahan dalam berbagai peperangan terutama Perang Salib, Perang Dunia Per-tama, Perang Dunia Kedua, dan serangan tentara Tartar pimpinan Hulahu yang memporakporandakan dan membakar perpustakaan kaum muslimin di pusat kegiatan Islam Baghdad.

Kemunduran Islam juga ditandai dengan banyaknya negara-negara kaum muslimin dijajah oleh negara-negara

“Allah mengangkat derajat orang-orang beriman diantara kamudan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat”.

Q.S. Al Mujadilah (58) : 11

Islamisasi Sains

SELASAR

Page 45: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

45MPA 7/372 / 2017

Barat seperti Inggris, Perancis, dan Belanda. Indonesia termasuk negara berpenduduk mayoritas muslim yang dijajah oleh Belanda. Dampak buruk akibat penjajahan, bangsa Indonesia makin merosot kehidupannya. Mereka dihinggapi oleh penyakit : terbelakang, bodoh, dan miskin. Keadaan ini kita rasakan hingga sekarang.

Ketika seseorang bertanya kepada seorang ulama besar, Syakib Arselan, mengapa kaum muslimin mundur. Dijawab oleh beliau bahwa karena umat Islam meninggalkan ajaran agamanya. Islam mengajarkan agar berdzikir dan berpikir tidak dilakukan. Islam mewajibkan agar menuntut ilmu diabaikan, Islam menegaskan agar berpikir rasional, malah terjebak oleh perilaku syirik takhayul dan khurafat. Mohammad Abduh ulama al-Azhar menyebutkan, “Al-Islamu mahjubun bil-muslimin’”, Islam redup karena ditutupi oleh perbuatan orang-orang Islam sendiri. Menuntut ilmu pengetahuan diabaikan. Filsafat dan berbagai cabang ilmu dijauhi. Ilmu pengetahuan dianggap tidak sejalan dengan tuntutan keimanan. Akal dipertentangkan dengan wahyu, kehidupan dunia dianggap menghalangi tujuan hidup di akhirat. Pada masa itu sebagian besar orang berpendapat pintu ijtihad telah tertutup. Tidak boleh lagi pikiran-pikiran baru dan pendapat-pendapat yang berbeda tentang dakwah, metode-metode baru dalam pendidikanpun dipersoalkan.

Sekian abad berjalan datanglah zaman pencerahan bagi umat Islam. Dikatakan kebangkitan umat kedua. Menurut Azzumardi Azra, zaman itu dimulai oleh ide pembahartuan Jamaluddin al-afghany dengan gagasan Pan Islamisme. Ide itu menginginkan agar umat Islam sedunia yang sebagian besar negaranya terjajah, hendaklah bangkit berjuang melepaskan dari belenggu penjajahan. Karena kondisi inilah yang menghambat kaum muslimin maju. Hamka menilai, Jamaluddin al-afghany bagaikan Rajawali yang tidak memiliki sarang rendah. Wibawanya besar terlihat dari sorotan matanya. Seorang ulama yang mempunyai perhatian besar tentang pembebasan umat dan kemajuan Islam. Beliau seorang inspirator. Sesudahnya baru muncul ulama lainnya membahas gagasan-gagasan pembaharuannya.

kejayaan Islam, Iman dijadikan dasar dan landasan untuk mengembangkan filsafat dan ilmu pengetahuan. Antara temuan sains dengan agama yang bersumber dari wahyu tidak ada pertentatngan. Pengembangan filsafat dan sains dengan berbagai cabang ilmu pengetahuan lebih bermafaat bagi kehidupan.

Namun pada masa kemunduran Islam ilmu pengetahuan dan teknologi dikuasai oleh Barat, ilmu menjadi nihil nilai. Baik dari nilai agama, moral, maupun kemanusiaan. Bahkan pengembangan sains dan teknoloi digunakan untuk pemusnahan manusia dan kemanusiaan. Tumbuhlah benih-benih krisis multi dimensional. Dari keprihatinan melihat krisis yang merambah peradaban dunia inilah lahir istilah pentingnya Islamisasi Sains.

Prof. Syed Muhammad Naqhib Al-Attas antara lain yang mengemukakan tentang Islamisasi Sains. Al-Attas melalui tulisannya berjudul Prestiminary Statement on a General Theory of the Islamitation of the Malay Indonesia Archipelago (1969), memandang pentingnya Islamisasi Sains sebagai langah awal pengembangan ilmu dan teknologi menuju kebangkitan umat (Islam). Menurut Al-Attas, Islamisasi Sains akan membawa pandangan hidup (worldview) baru dn pemikiran segar serta pencerahan bagi umat manusia manusia sesuai dengan prinsip Islam sebagai ajaran Rohmatan lil alamin. •RAW.

Kemunduran Islam juga ditandai dengan banyaknya negara-negara kaum muslimin dijajah oleh negara-negara Barat seperti Inggris, Perancis, dan Belanda. Indonesia termasuk negara berpenduduk mayoritas muslim yang dijajah oleh Belanda. Dampak buruk akibat penjajahan, bangsa Indonesia makin merosot kehidupannya. Mereka dihinggapi oleh penyakit : terbelakang, bodoh, dan miskin. Keadaan ini kita rasakan hingga sekarang.

Pada masa kemunduran Islam terjadi dualisme. Antara sains dengan ilmu agama dipisahkan dan dipertentangkan. Pada hal Islam tidak mengenal dualisme itu. Ilmu pengetahuan dan ilmu agama merupakan kesatuan. Pada zaman

SELASAR

Page 46: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

46 MPA 7/372 / 2017

KLINIKKangker adalah penyakit akibat

pertumbuhan tidak normal sel-sel jaringan tubuh, yaitu yang berubah menjadi sel kangker. Dalam perkem-bangannya, sel-sel kangker ini dapat merambah atau menyebar ke bagian tubuh lainnya; ini dapat menyebabkan kematian. Kangker sering dikenal oleh masyarakat dengan sebutan tumor (benjolan) ganas, padahal tidak semua kangker berbentuk benjolan; tidak semua tumor adalah kangker. Kangker adalah istilah umum untuk semua jenis keganasan, termasuk leukemia yang dikenal sebagai kangker darah.

Tumor adalah segala benjolan abnormal (tidak normal). Tumor dikelompokkan ke dalam dua golongan, yaitu tumor jinak (benign) dan tumor ganas (malignant). Untuk

Kangker dapat menimpa semua orang, pada sebarang bagian tubuh, dan pada semua golongan umur, namun lebih sering menimpa orang yang berusia 40 tahun. Umumnya sebelum kangker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya, penderita tidak merasakan adanya keluhan ataupun gejala. Bila sudah ada keluhan atau gejala, biasanya penyakitnya sudah lanjut, yang sudah tak dapat disembuhkan lagi. Oleh karena itulah dianggap perlu upaya menge nali gejala awal kangker untuk memung kinkan upaya penyelamatan penderitanya.

GEJALA AWALSecara umum dapatlah dikatakan

bahwa kurang dari separo dari penderita yang menyadari bahwa mengalami “nafas pendek” ataupun batuk lama harus dicurigai sebagai tanda awal kangker paru. Lebih jauh adanya batuk lama yang kian parah dan kemudian

Pengasuh :dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.

Banyak dari kita yang sering mendengar sebutan penyakit yang mematikan itu, tetapi kebanyakan orang tidak tahu gejalanya,sehingga mereka itu luput mengetahui adanya kangker yang mulai menyerang dirinya.

Jangan-jangan Kangker?!?!

dahaknya disertai darah merupakan tanda kangker paru itu.

Data yang cukup menakutkan adalah bahwa kangker paru telah membunuh lebih dari 150.000 orang Amerika dalam satu tahun. Yang jelas adalah bahwa mereka itu terlambat terdiagnosa, yaitu ketika penyakitnya telah mencapai fase yang tidak mungkin disembuhkan lagi. Para ahli kangker mengatakan “Kalaulah mereka terdiagnosa lebih awal, mungkin saja mereka dapat diobati untuk kesem-buhannya; oleh karena itulah menjadi sangat penting mengenali gejalanya”.

Sebenarnya sangatlah menyedihkan jika pada umumnya penderita mengabai-kan pertanda-pertanda lainnya untuk mengenali ataupun menduga kangker. Kangker sebenarnya masih mungkin disembuhkan asalkan ditemukan ketika masih awal menyerang; sayangnya sering-kali dijumpai bahwa penderita me nunggu sampai lama untuk meme riksa kan diri ke dokter, yaitu ketika kang kernya sudah mmenyebar yang berarti sudah tidak tidak dapat disembuhkan lagi.

Karena pengobatan kangker dan

tindak lanjutnya untuk kangker satu dan lainnya tidak sama, juga tergantung pada tahap perkembangan penyakitnya perlulah ketepatan diagnosa untuk mengenalinya sedini mungkin. Oleh karena itu sebaiknyalah penderita segera memeriksakan diri bila menjumpai sejumlah pertanda yang tak dapat dijelaskan, yang harus dianggap sebagai awal kangker; penderita harus segera ke dokter. Pertanda itu antara lain:lTurunnya berat badan yang tak

dapat dijelaskan karena apa. Cukup banyak orang yang merasa senang ketika berat badannya turun tanpa harus susah-susah berdiet. Bila berat badan turun 5 kg atau lebih, ataupun nafsu makan turun dengan mendadak, ini harus dianggap sebagai catatan laporan kegiatan. Penurunan berat badan sebesar itu mungkin saja karena kangker pankras, lambung, kerongkongan, atau pun paru, meskipun turunnya berat badan seperti itu dapat juga karena penyakit lain semisal gondok, kencing manis, hati (liver), ataupun hanya karena ketegangan firiran (depresi).

lDemam ringan (37,7-38,2 o C) yang berlangsung lama juga dapat merupakan petunjuk awal kangker tertentu semisal leukemia, penyakit Hodgkin, lymphoma Non-Hodgkin (kang ker kelenjar getah bening); namun perlu juga berhati-hati karena berbagai macam infeksi ringan juga menimbulkan demam ringan. ’

lKelelahan yang kian parah juga harus dicermati; jika orang tiba-tiba saja tidak lagi dapat melakukan kegiatan seperti biasanya jika tanpa tidur tambahan 3-4 jam, ada ke-mung kinan orang ini mengidap leukemia (kangker darah), ataupun

Page 47: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

47MPA 7/372 / 2017

kangker lainnya yang mengakibatkan perdarahan semisal kangker usus besar, lambung, walaupun kelelahan yang seperti itu dapat juga karena anemia (kurang darah), jantung lemah, kencing manis, fibromyalgia (nyeri kelainan serat otot), radang sendi, ataupun hanya gangguan tidur biasa.

lLuka yang tidak sembuh-sembuh, atau perubahan kulit menetap yang tak jelas sebabnya. Moles yang tidak simetri, yang mempunyai pinggiran tidak halus, dan warna yang tidak rata mungkin saja awal dari suatu kangker kulit yang sangat mematikan, yaitu melanoma. Munculnya rasa atau warna aneh di kulit yang menetap yang tiba-tiba kian parah harus dicurigai sebagai awal kangker. Ada juga yang terkesan aneh bahwa kangker usus besar ternyata diketahui dari ada munculnya “bercak panas” di kulit kepala yang tak mau hilang. Sejumlah pasen kangker usus besar diketahui dari munculnya bercak kemerahan yang menetap

lGangguan menelan, ataupun suara yang kian parau. Gejala ini yang muncul bersama dengan sariawan di bibir yang tidak mau sembuh, ataupun juga yang sering disertai perdarahan, nyeri, atau mulut terasa kebas (menebal), ataupun tenggorokan yang sakit kronis. Semua itu data mengarah ke kangker mulut. Namun gejala itu dapat juga muncul pada GERD (Gastro Esophageal Reflux Disease), alergi, kangker tenggorokan ataupun tenggorok (larynx), perokok, sakit gondok (underactive), ataupun gangguan kerongkongan biasa.

lBercak putih di mulut (leukoplakia) yang berupa penebalan putih atau abu-abu pada gusi, permukaan dalam mulut, ataupun lidah me-mang sering dianggap sariawan biasa meskipun kadang-kadang sariawan itu juga dapat berkembang menjadi kangker. Namun jika bercak itu jelas tak mudah hilang harus benar-benar dicurigai sebagai awal kangker mulut.

lDarah di kloset. Adanya darah di air kemih sering diabaikan karena dianggap itu infeksi biasa atau kurang minum apalagi oleh

pekerja kasar, ataupun jika bersama berak dianggap hanya gejala wasir. Padahal darah dalam air kemih dapat merupakan petunjuk awal adanya kangker kandung kemih . Oleh karena itu jika tanpa kejelasan penyebabnya maka orang perlu konsultasi lanjut dengan dokter ahlinya, yaitu urolog (dokter ahli perkemihan). Jika ini diabaikan, mungkin penyakitnya kian parah, yaitu jika sudah sampai ke fase tak tersembuhkan; misalnya karena penya kit kangker penyebabnya sudah merambah jaringan sekitar-nya ataupun menyebar lebih jauh lagi. Lebih memprihatinkan lagi jika darah itu bersama beraknya itu ternyata pertanda kangker usus besar, padahal sudah hanya dianggap wasir.

l“Keputihan” yang menetap atau berlangsung lama yang kadang-kadang disertai darah, itu harus dicurigai sebagai awal kangker mulut rahim.

lNyeri yang tidak jelas asalnya. Nyeri yang seperti ini dapat merupakan gejala awal kangker buah zakar ataupun kangker tulang. Nyeri kepala berkepanjangan yang tidak membaik setelah minum obat sakit kepala dapat merupakan tanda adanya kangker otak. Pinggang sakit dapat menunjukkan kecurigaan kangker indung telur ataupun kangker usus besar.

lPenebalan kulit. Beberapa macam kangker memunculkan penebalan kulit yang terasa bila diraba. Kangker macam ini misalnya kang ker payudara, buah zakar, kelenjar getah bening. Penebalan kulit ini mungkin saja baru terasa justru pada tahap lanjut (parah) kangkernya. Oleh karena itulah setiap ada terasa penebalan kulit harus dicer mati perkembangannya untuk menen-tukan apa kelaianan itu serta tahap atau perkembangannya.

DIAGNOSADari gejala-gejala yang ada itu dokter

selanjutnya akan melakaukan berbagai macam pemeriksaan dengan berbagai macam alat yang ada, sesuai dengan penyakit apa yang dicurigai. Pemeriksaan

ini dapat berupa pemeriksaan yang sederhana ataupun yang canggih, dari yang murah ataupun yang mahal.

PENGOBATANDari hasil berbagai macam peme-

riksaan itulah nanti ditetapkan macam penyakit dan tindakan lanjutnya. Misal-nya masih mungkinkah dilakukan tindakan upaya penyembuhannya, pengo batannya dilakukan “hanya untuk memperpanjang umur”, ataukah untuk sekedar mengurangi penderitaan atau-pun menyegarkan. Tindakan ini dapat berupa operasi, radiasi (penyi naran), kemo-terapi, paliatfi, ataupun juga dukungan moral-spiritual.

PENCEGAHANDari sekian banyak macam kangker

yang dikenal, ada yang sudah diketahui penyebabnya; sebagian besar justru tidak diketahui penyebabnya; oleh karena itu upaya pencegahannya tidaklah mudah. Namun untuk menghindari terlambatnya tidakan yang mungkin, ada sejumlah gejala yang perlu diperhatikan dan lebih lanjut diperiksakan ke dokter untuk memastikan ada atau tidaknya kangker; yaitu kalau muncul gejala:- Waktu buang air besar atau kecil ada

perubahan kebiasaan atau gangguan.- Alat pencernaan terganggu dan

susah menelan.- Suara serak atau batuk yang tak

sembuh-sembuh.- Payudara atau di tempat lain ada

benjolan (tumor).- Andeng-andeng (tahi lalat) yang

berubah sifatnya, menjadi semakin besar dan gatal.

- Darah atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh.

- Adanya koreng atau borok yang tak mau sembuh-sembuh.

PENUTUPGejala gangguan aneh apapun

yang tidak jelas penyebabnya harus segera ditelusuri lebih lanjut dengan berkonsultasi ke dokter ataupun ahlinya. Lebih baik terlalu cepat memeriksakan diri ketimbang mengundur-undur waktu ke dokter yang membawa penyakit sampai ke tahap yang tak mungkin terobati lagi.

Semoga uraian di atas bermanfaat.

Page 48: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

48 MPA 7/372 / 2017

KELUARGA

Hal itu mengindikasikan, bahwa menjaga sebuah rumah tangga dari keretakan bukanlah

sesuatu yang gampang. Hanya gara-gara persoalan yang sepele, suami-istri bisa cekcok, lantas bertikai dan berakhir dengan perceraian. Tragis memang, tetapi itulah yang banyak terjadi di dalam masyarakat kita.

Masalah sepele yang berkembang menjadi persoalan serius, biasanya dikarenakan komunikasi yang buntu antar suami-istri. Oleh karenanya, setiap pasangan hendaknya memahami bahwa berko munikasi merupakan sebuah kete ram pilan yang cukup penting. Dengan komunikasi yang harmoni antar suami-istri, bahtera rumah tangga akan bermuara ke telaga kebahagiaan.

Sebaliknya, rumah tangga yang dipe-nuhi dengan api pertengkaran akan menuju jurang kehancuran. Per ti kaian selalu merusak bangunan ru mah tangga yang sakinah mawaddah warah mah. Padahal Rasulullah SAW telah memberikan teladan bagaimana membentuk sebuah rumah tangga yang ‘baiti jannati’.

Untuk meraih rumah tangga yang bak pesona sorga, suami-istri harus sebisa mungkin menghindari percek co kan, pertengkaran dan per-tikaian. Sebab itu akan menjurus pada keretakan dan menghancurkan keutuhan keluar ga. Ketika benih percekcokan mulai menguap, hen-daknya suami-istri melaksanakan fatwa Nabi SAW: “Berbicaralah yang benar atau berdiamlah.”

Sebagai suami-istri, yang masing-masing merupakan belahan jiwa, laiknya selalu belajar agar tak mengalami kegagalan dalam berkomunikasi. Sebab dengan berkomunikasi yang bijak, masing-masing pasangan akan bisa merasakan kegembiraan dan kesedihan secara bersama. Hindari pula ungkapan kata-kata yang justru menjadi penyulut api kemarahan.

Untuk itulah, setiap pasangan perlu belajar memahami pasangannya dalam berbagai kondisi. Ketika suami atau istri baru datang kerja dengan rasa penat dan tubuh yang capek, jangan sekali-kali melontarkan persoalan yang penting dan serius. Apalagi mengungkapkan persoalan-persoalan yang dapat memicu ketersinggungan.

Yang terpenting lagi, tekanlah sedalam mungkin sikap ego pribadi. Sebab sikap egois semacam ini, kerapkali jadi penghalang bagi indahnya komunikasi. Jika perasaan egoistis ini tak diredam, tentu akan menjurus pada kehendak ingin menang sendiri. Dari sinilah bermula situasi saling tuding dan saling menyalahkan.

Berusahalah untuk melakukan komunikasi secara terbuka. Tak perlu melontarkan kalimat-kalimat sindiran dan apalagi sikap bohong-ketidakjujuran. Jikapun ingin membicarakan sesuatu yang penting, carilah waktu yang pas buat memperbincangkannya. Dan

Melihat angka perceraian yang terus meningkat dari tahun ke tahun, membuat hati ini miris. Bahtera pernikahan yang telah dirancang dan dirayakan dengan penuh pesona, justru berujung pada pertikaian dan perpecahan.

Sungguh, ini merupakan kondisi yang sangat mengkhawatirkan bagi rumah tangga di Indonesia.

Menjaga Rumah Tangga dari Keretakan

nyatakan hal itu dengan cara bijak dan santun. Lalu dengarkanlah tanggapan dari pasangan dengan empati penuh perhatian. Bukankah kebiasaan buruk kita selama ini, adalah lebih suka ngomong ketimbang mendengar?

Intinya, lakukanlah cara berkomu nikasi yang efektif. Terutama bagi pasangan suami-istri yang sama-sama bekerja diluar rumah. Sebab “pasangan modern” semacam ini, biasanya sulit membagi waktu antara area domestik dan area publik. Model keluarga seperti ini kerap rentan terhadap konflik. Untuk itulah, agar konflik tak menjalar kemana-mana, berbicaralah dengan enjoy dan nyaman yang disertai humor ringan yang menggembirakan.

Jika situasi membosankan sudah menyeruak dalam rumah tangga, inilah saat yang tepat untuk diam, membaca diri, dan senantiasa memohon pertolongan padaNya agar senantiasa menaburkan hidayah-petunjuk bagi keharmonisan rumah tangga kita.

•CM/berbagai sumber

Page 49: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

49MPA 7/372 / 2017

KOTA PROBOLINGGO – Pemberian penghargaan pada malam puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2017 (2/8),

GRESIK - Sebanyak 1.588 orang CJH Kab. Gresik dilepas oleh Bupati Gresik Sambari Halim Radianto bersama Wabup Gresik Moh.

Kakankemenag Kab. Gresik Supandi, S.Ag., M.Ag., bersama Bupati Gresik menyalamicalon jama’ah haji yang akan menuju ke tanah suci menunaikan ibadah haji.

MAN 2 Kota Probolinggo, Satu-satunya Madrasah se-Jawa Penerima Adiwiyata Mandiri

Bersama Bupati, Kakankemenag Kabupaten Gresik Lepas Calon Jamaah Haji

menjadi malam spesial bagi MAN 2 Kota Probolinggo. Pasalnya, pada acara yang digelar di auditorium Dr. Ir. Soedjarwo, gedung Manggala Wanabakti Jakarta itu MAN Kota Probolinggo menjadi satu-satunya madrasah di Jawa penerima penghargaan Sekolah Adiwiyaa Mandiri 2017.

Kepala MAN 2 Kota Probolinggo, M. Alfan Makmur yang menerima secara langsung penghargaan dari Menteri LHK menyatakan bahwa keberhasilan ini dikarenakan adanya kesadaran dan tanggung jawab yang telah mengakar pada guru, pegawai dan siswa terhadap lingkungan sekitar dengan meletakkan kata mutiara annadhaafatu minal iman sebagai konsep dasar cinta lingkungan.

M. Alfan Makmur berharap agar semua elemen MAN 2 Kota Probolinggo tidak terlena, tetapi harus mampu mempertahankan apa yang telah diraih dan terus berinovasi. “Kepada madrasah-madrasah di lingkungan Kemenag Kota Probolinggo, teruslah berbenah dan berupaya untuk mengikuti jejak kami, sehingga nantinya tidak hanya MAN 2 yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata Mandiri,” ujarnya. •Rief

Qosim, Kakanmenag Gresik Supandi, Ketua MUI Mansur Shodiq dan jajaran Forkopinda di halaman Pemkab Gresik. (18/8). CJH ini juga didampingi 4 orang petugas kesehatan dan 12 petugas TPHD dan TPIHI. Kumandang talbiyah mengiringi langkah CJH memasuki 12 bis yang disiapkan Pemkab Gresik.

Wakil Bupati Gresik. Moh. Qosim menyampaikan pesan bahwa CJH ini adalah tamu Allah bukan tamu pejabat, bukan pula tamu kerajaan akan, tetapi menjadi tamu Allah. Sungguh keberkahan yang diberikan Allah ini tak ternilai. Ada yang dipanggil lebih dahulu sebelum berangkat karena sakit, ada karena kecelakaan. “Sungguh luar biasa nilai syukur nikmat yang harus diucapkan. Karena sebanyak 11 orang wafat sebelum berangkat, 2 orang tidak berangkat karena resti (resiko tinggi),” ungkapnya.

Lebih lanjut Moh. Qosim berharap agar dengan berkah kaifiyah haji, jamaah Indonesia tidak ada yang kesasar, tidak ada yang kehilangan. “Do’akan kami para pejabat yang ada di Forkopinda selamat ekonominya, rumah tangganya, selamat dari KPK,” pintanya. •Fudlla

KOTA KEDIRI – Bertempat di Aula Muktamar PP. Lirboyo Calon Jamah Haji (CJH) Kota Kediri diberangkatkan menuju asrama haji sukolilo Surabaya, (27/7). Sebanyak 362 CJH Kota Kediri diberangkatkan dengan menggunakan 8 bis dari aula Muktamar Ponpes Lirboyo Kediri oleh Walikota Kediri, Abdulah Abu Bakar.

Sementara untuk doa-doa yang mengiringi pemberangkatan dipimpin oleh KH. Anwar Mansur pengasuh Ponpes Lirboyo. Suasana semakin haru karena dibarengi dengan isak tangis keluarga jamaah seraya mendoakan agar dalam menunaikan ibadah haji, CJH senantiasa dalam lindungan Allah SWT. 

Wali Kota Kediri berharap agar CJH Kota Kediri senatiasa mentaati aturan yang berlaku selama menunaikan ibadah haji. Sehingga mulai berangkat hingga pulang senantiasa mendapatkan perlindungan dan kesempurnaan dalam menunaikan ibadah haji. “Kita berharap seluruh calon jamaah haji kota Kediri saat berangkat atau pulang nanti selalu dalam lindungan-Nya. Mendapatkan berkah dan keselamatan selama menunaikan ibadah haji dan menjadi haji yang mabrur.” harapnya.

Selanjutnya, satu persatu bis meninggalkan halaman aula Muktamar menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya. •Basith

Sebanyak Delapan Bus Berangkatkan 362 Calon Jamaah Haji Kota Kediri

Kepala MAN 2 Kota Probolinggo M. Alfan Makmur (berpeci) saat menerimapenghargaan Adiwiyata Mandiri tahun 2017 yang diserahkan langsung oleh Menteri LHK.

Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar didampingi para kiai memberangkatkan calon jamaah hajidari aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo Kediri menuju asrama haji Sukolilo.

LINTAS PERISTIWA

Page 50: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

50 MPA 7/372 / 2017

KOTA BLITAR – Kantor KUA Kec. Sukorejo Kota Blitar melakukan penentuan arah kiblat untuk pembangunan Musholla di Kawasan

SURABAYA – Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya kembali menyelenggarakan diklat. Kali ini digelar secara bersamaan sebanyak

Penentuan Arah Kiblat oleh Penghulu di Spot Wisata Kaloka Blitar

Diklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan bagi Guru dan Pengawas

Wisata Kaloka Kab. Blitar. Atas mandat dari Kasdullah selaku Kepala KUA Kec. Sukorejo, H. Habib Mustofa (Penghulu) melakukan pemenentuan arah kiblat ditemani beberapa pegawai dari Kankemenag Kota Blitar, (10/8).

Kegiatan ini sudah dimulai sejak pukul 08.00 WIB usai pelaksanaan kegiatan apel pagi rutin di halaman Kantor Kemenag. Rombongan berangkat ke lokasi dengan semua perangkat yang diperlukan untuk mendukung penentuan arah kiblat ini.

Kasdullah mendukung sepenuhnya permintaan dari pihak pengelola Kawasan Alas Lodoyo Kaulon. “Dan sebagai sesama muslim yang dibekali baik perangkat maupun kemampuan untuk melakukan penentuan arah kiblat, kami juga dengan senang hati akan membantu”, ujarnya.

Sesuai laporan H. Habib Mustofa, penentuan arah kiblat ini berjalan lancar. Selain dukungan tenaga dari pihak pengelola, cuaca juga sangat mendukung. Sinar matahari yang dibutuhkan juga bersinar terang. “Alhamdulillah, semoga bisa menambah barokah pendirian mushalla di spot wisata Kawasan Alas Lodoyo Kaulon ini,” ujarnya. •Moza

tujuh angkatan diklat tenaga teknis pendidikan dan keagamaan bagi guru dan pengawas. Kegiatan dilaksanakan di kampus Balai Diklat Keagamaan Surabaya, (15/8).

Dalam sambutan, Kepala BDK yang diwakili Kasubag BDK Suyuti menyampaikan bahwa metode pembelajaran menggunakan pendekatan andragogi dengam metode ceramah, tanya jawab, diskusi, simulasi dan praktek observasi lapangan.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan SDM jabatan fungsional guru dan JFU yang profesional dan kredibel, dan inovatif dalam bidangnya. Sehingga mendapatkan pengalaman belajar teoritis dan praktis dalam bidang supervisi manajerial, supervisi akademik dan memiliki kompetensi untuk melakukan penelitian dan pengembangan pendidikan secara umum dan metode supervisi secara khusus di lingkungan Kemenag.

Dalam sambutan Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur berharap agar diklat ini meningkatkan knowledege, skill dan attitude SDM guru dan meningkatkan kualitas pengawas Madrasah sehingga tercapainya rencana siklus kediklatan, tukasnya.  •ZIE

SUMENEP – Kakankemenag Kab. Sumenep didampingi Kasi Bimas Islam dan Kepala KUA beserta staf meletakkan batu pertama pembangunan gedung KUA Ambunten, (2/8). Pembangunan ini guna meningkatkan kinerja dan pelayanan Kemenag kepada masyarakat.

Dalam sambutanya, Kakankemenag Kab. Sumenep menyampaikan cara sukses membangun gedung pemerintah ada tiga yaitu sukses teknis, sukses adminitrasi dan sukses sosial. Ketiga hal tersebut saling terkait dengan kelancaran pembangunan agar harapan Kemenag dapat terwujud khusunya pelayanan yang cepat, tepat dan profesional. Beliau berharap kepada pelaksana pembangunan gedung KUA Ambunten agar berhati-hati dalam menggunakan dana, tepat guna sesuai dengan MoU dan selalu dikomunikasikan dengan perencana Kemenag, serta menghindari niat-niat yang menyimpang sehingga dapat menyusahkan diri-sendiri, masyarakat dan pemerintah.

Selanjutnya disampaikan bahwa pembangunan gedung balai nikah di Kec. Ambunten tersebut bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) melalui program Bimas Islam dengan anggaran

sebesar sembilan ratus enam belas juta dua ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah. •Zarkasi

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Balai Nikah Kec. Ambunten

Beberapa pegawai dari Kankemenag Kota Blitar sedang melakukan pengukuran untuk menentukanarah kiblat di area wisata Kaloka dalam rangka membangun musholla di kawasan tersebut.

Kakankemenag didampingi beberapa staf KUA Ambunten sedang meletakkan batu pertamauntuk pembangunan gedung KUA Ambunten yang dananya bersumber dari SBSN.

Kakanwil Syamsul Bahri memberikan sambutan dalam pembukaan 7 kegiatan diklat tenaga teknisdan keagamaan yang serentak dilaksanakan guna meningkatkan SDM guru dan pengawas.

LINTAS PERISTIWA

Page 51: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

51MPA 7/372 / 2017

KAB. KEDIRI – Ninik Miftachur Rohmah dan Nur Wachid Al Amin siswa MAN 3 Kediri menyapu bersih medali emas lomba

SUMENEP – Bupati Sumenep Dr. KH. Abuya Busyro Karim, M.Si melepas 518 CJH kloter 58 dan 59 yang bertempat GOR A.Yani

Kaporles Sumenep melaporkan kesiapan pengawalan pemberangkatan CJH Sumenep sejurus kemudian dikumandangkan adzan serta dilantunkan sholawat iringi perjalanan CJH ke asrama haji Surabaya.

Lagi, MAN 3 Kediri Sapu Bersih Medali Emas Pada Lomba Lari 5 K

Pemberangkatan Calon Jamaah Haji Kabupaten Sumenep dari GOR A. Yani

Lari 5 K HUT ke-72 RI Kecamatan Kandangan, (16/8). Sementara itu, lomba yang diikuti siswa-siswi SMA, MA dan SMK ini, rekan setim mereka yaitu Renita Ane T. berada di posisi ke-2 dan berhak memboyong medali perak.

Meskipun tingkat kecamatan, Ninik tidak pernah meremehkan para rival-nya. Menurutnya, juara sejati harus rendah hati. Ninik pernah menjadi juara 2 lomba lari 5000 m pada ajang AKSIOMA Jawa Timur  dan juara 1 lari 10 K Hari Ulang Tahun ke-1213 Kabupaten Kediri beberapa waktu lalu di kawasan Simpang Lima Gumul (SLG). “Fokus menjadi yang terdepan, jaga stamina dan kecepatan,” tegasnya.

Hal senada juga diungkapkan Nur Wachid. Meskipun jam terbangnya tak sepadat Ninik, ia bertekad melakukan yang terbaik. Hal itu dibuktikan dengan capaian menjadi juara 1 juga. “Alhamdulillah, pada HUT Kab. Kediri kemarin urutan ke-13, namun sekarang bisa naik menjadi ke-1,” katanya bangga.

Slamet Hariyanto, Kepala Madrasah di berbagai kesempatan mengajak siswa-siswinya untuk menterjemahkan visi madrasah yaitu berkualitas dan berprestasi. •OK

Sumenep, (16/8). Dengan diiringi kalimat Talbiah, CJH Kabupaten Sumenep dilepas oleh Bupati Sumenep yang didampingi oleh Kakankemenag, Forpimda, para Kepala SKPD, para alim ulama dan para pejabat di lingkungan Kankemenag dan Pemda.

Dalam sambutannya Bupati Sumenep berterima kasih kepada semua pihak yang berpartisipasi dalam acara ini. Beliaupun mengucapkan selamat jalan kepada seluruh CJH dengan harapan semoga menjadi haji yang mabrur.

Acara dilanjutkan dengan laporan oleh Kaporles Sumenep AKBP Jhosep Ananta Pinora yang melaporkan tentang kesiapan pengawalan menuju Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Usai laporan, dikumandangkan Adzan oleh Syafaat Pengawas PAI sejurus kemudian dilantunkan sholawat haji serta lambain tangan dari para FORPIMDA serta para pengantar jamaah yang penuh haru meneteskan air mata. Perjalanan menuju Surabaya melalui Masjid Agung Sumenep, saat para jamaah tiba di depan pintu gerbang para alim ulama menyambutnya dengan pembacaan do’a serta mengiringi keberangkatannya dengan bacaan sholawat haji. •Zarkasy

LAMONGAN- Sebanyak 5 pimpinan Wilker dan 8 Cabang Ikatan Guru Raudlatul Atfal (IGRA) dilantik PD IGRA Kab. Lamongan, (18/8). Prosesi pelantikan dilakukan di aula Kankemenag Kab. Lamongan oleh Ketua dan Sekretaris PD IGRA serta disaksikan oleh Kakankemenag, Kasi Pendma, dan seluruh pimpinan wilker dan cabang IGRA se-Kab. Lamongan.

Dalam sambutan seusai pengukuhan, Kakankemenag Kab. Lamongan H Sholeh berharap agar seluruh pimpinan IGRA meningkatkan kualitas dan kuantitas kependidikan RA. Sebab, saat ini masyarakat yang masih fanatik menitipkan anaknya di RA, bisa juga akan berpaling ke lembaga lain jika kita sendiri belum bisa meningkat kualitas kelembagaan kita. “Kita ingin masyarakat sudah inden 2-3 tahun sebelum anaknya berusia RA,” harapnya.

Disisi lain, kuantitas juga perlu terus ditingkatkan dengan berupaya menggaet minat masyarakat. Kendala saat ini pada keterbatasan peserta didik, bahkan masih banyak lembaga kita kurang dari rasio yang ditetapkan pemerintah. Untuk itu perlu ada terobosan melalui promosi, kemenangan berbagai kejuaraan, inovasi, dan penerapan

motto 4 S (senyum, sapa, salam, dan sayang), juga keserasian kualitas dengan kuantitas. •Nsr

Pimpinan Wilker dan Cabang Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) Dilantik

Ninik Miftachur Rohmah, Nur Wachid al Amin, dan Renita Ane T sudah langganan menjadi juara dan berjaya lagi di lomba Lari 5 K dalam rangkat HUT RI ke-72 dengan sapu bersih medali emas.

Pimpinan Wilker dan Cabang Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) berfoto bersama seusai dilantikoleh Ketua dan Sekretaris PD IGRA di aula Kankemenag Kab. Lamongan.

LINTAS PERISTIWA

Page 52: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

52 MPA 7/372 / 2017

LINTAS PERISTIWA

MI MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO JUARA UMUM BLAST OPEN MARSING

COMPETITION 2017KOTA PROBOLINGGO – Group mar-

ching band MI Muhammadiyah Kota Pro-bo linggo, berhasil membuktikan kepia-waiannya dengan merebut juara umum pada ajang Blast Open Marsing Competition 2017 se Jawa Timur di Gedung Olah Raga Gajah Mada Kota Batu, (6/8)

Kepala MI Muhammadiyah Kota Probo-linggo Hanafi mengatakan bahwa dalam event ini group marching band MI Muhammadiyah menjurai beberapa kategori. Antara lain Juara I general effect, juara I Visual, juara I Musikalitas, juara I Fild commander, juara I Konser, juara I Color Guard Contoh, juara II Drum Major, dan juara I Divisi SD, sehingga jadi juara umum. “Yang membanggakan lagi, madrasahpun mampu dan bisa membuktikan diri bahwa madrasah lebih baik, lebih baik madrasah,” ujarnya bersemangat.

Sedangkan konsep yang digunakan dalam memenagi ajang ini, lanjut Hanafi adalah memadukan antara seni drumband, gamelan, tari dan teater dengan mengikutsertakan 70 siswa-siswi. Persiapan yang dilakukan untuk mengikuti ajang ini hanya butuh waktu 1 bulan, mengingat kesiapan mental dari anak-anak memang sudah teruji di tingkat kota yang telah beberapa kali menjadi juara di berbagai kejuaraan. •Rief

H. BAROZI LEPAS PEMBERANGKATAN AKSIOMACABANG SENI HADRAH DAN MTQ

NGANJUK – Di halaman Kankemenag Kab. Nganjuk, tim Aksioma Cabang Seni Hadroh dan MTQ ke Tingkat Nasional dilepas oleh H. Barozi Kepala Kankemenag Kab. Nganjuk menuju ke Jogjakarta dengan 9 siswa dan 6 official, (6/8).

H. Barozi mengapresiasi siswa Madrasah yang telah menorehkan prestasinya dengan mendapatkan juara I di Tingkat Jawa Timur Aksioma Cabang Seni Hadrah dan MTQ dan sekarang akan melaju ke Tingkat Nasioanal. Dirinya pun berpesan agar mereka selalu menjaga kesehatannya sehingga ketika tampil bisa maksimal, bermain secara profesioanal dan sprortif dengan mematuhi peraturan yang sudah ada. “Semoga Tim Aksioma Jawa Timur dapat memberikan tampilan yang terbaik dan mendapatkan hasil yang terbaik pula,” ungkap Barozi.

Luqman Afif Kepala MTsN Termas Baron yang mendampingi tim Aksioma ke Jogjakarta mengatakan peserta cabang hadroh berjumlah 7 anak dari MTsN Nglawak dan MTsN Termas. Sedangkan cabang MTQ berjumlah 2 Nilna Laila Mufida dan M. Muhibin dari MAN Nglawak.

Aksioma Tingkat Nasional dilaksa-nakan mulai tanggal 7 hingga 12 Agustus 2017 di Jogjakarta dan acara pembu-kaannya dise lengga rakan di lapangan Mandala Krida. •Nur

BUPATI ANAS LEPAS 1.271 JAMAAHCALON HAJI BANYUWANGI

BANYUWANGI – Sebanyak 1.271 Jamaah Calon Haji (JCH) Banyuwangi dilepas oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di depan Kantor Pemkab Banyuwangi, (7/8). Lantunan shalawat haji membahana mengiringi keberangkatan para tamu Allah menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

Iring-iringan 29 armada bus bersama 5 mobil patwal serta mobil ambulans berjalan beriringan memecah keheningan malam. Kakankemenag Kab. Banyuwangi H. Slamet berdiri di atas mimbar mendampingi Bupati turut melambaikan tangan. Begitu juga seluruh hadirin yang berjejer di sepanjang jalan terlihat begitu terharu.

Kepada seluruh jemaah, Bupati meminta agar CJH menjadi duta Banyuwangi, sekaligus berbagi cerita perkembangan Banyuwangi. Anas juga berpesan untuk selalu mendoakan masyarakat Banyuwangi di tempat-tempat mustajabah.

Sebelumnya Kakankemenag H. Slamet, dalam laporannya mengatakan ada 1.271 CJH Banyuwangi tergabung dalam kloter 35, 36, dan 37. Sesuai jadwal, kloter 35, 36 masuk asrama pukul 11.00, kloter 37 baru akan masuk pukul 15.00. Dirinya mengaku senang, karena tahun ini seluruh biaya pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji ditanggung pemkab Banyuwangi. •Yasin

DIKLAT PENINGKATAN KOMPETENSI PENYULUH AGAMA NON PNS

JOMBANG – Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya gelar Diklat Di Wilayah Kerja (DDWK) tentang Peningkatan Kompetensi Penyuluh agama Non PNS, bertempat di aula Darussalam Kankemenag Kab. Jombang yang dihadiri 35 orang dari unsur penyuluh agama Non PNS, (24/7)

Ketua Panitia dari BDK Surabaya H. Imam Sutikno menyampaikan bahwa diklat ini bertujuan menyiapkan penyuluh Non PNS yang memiliki pengetahuan, keterampilan, kecakapan, kepribadian dan sikap mental yang mampu memberi kontribusi mendukung prioritas revolusi mental. Juga upaya meningkatkan daya rekat sosial dan membina kemajemukan serta dapat menjadi teladan bagi masyarakat.

Sedangkan Kasubbag TU Kankemenag Kab. Jombang H. Taufiqurrohman dalam pengarahan sekaligus membuka acara menyampaikan bahwa penyuluh adalah orang yang memiliki peran, tugas atau profesi yang memberikan pendidikan dan bimbingan bagi masyarakat. Bimbingan dan penyuluhan melalui bahasa agama bertujuan untuk mewujudkan tatanan kehidupan yang har-monis dan saling menghargai. “Semoga kehadiran peserta dapat menambah ilmu, wawasan, manfaat bagi peserta dan memberi nilai positif pada lingkungan,” katanya. •Tts

KEPALA KEMENAG DAMPINGI BUPATILEPAS 1132 JAMAAH CALON HAJI

KAB. PASURUAN – Sebanyak 1132 CJH asal Kabupaten Pasuruan dilepas Bupati Pasuruan, HM. Irsyad Yusuf, SE, M.MA di Komplek Perkantoran Pemkab Pasuruan disaksikan oleh Wabup, Kakankemenag dan kepala lintas sektoral serta muspika, tokoh agama dan tokoh masyarakat, (12/8).

Dalam sambutannya, Bupati Irsyad menyampaikan bahwa keberadaan jamaah haji selain sebagai tamu Allah juga sebagai duta bangsa. “Seluruh jamaah Kabupaten Pasuruan agar betul-betul melaksanaan segala rukun haji dengan baik dan benar, serta dapat menempatkan diri sebagai bagian dari bangsa Indonesia,” harapnya.

Berada di tanah suci – tambahnya – tidak sama dengan lainnya. Tingkah laku sekecil apapun akan langsung dibalas oleh Allah SWT. Dirinya juga berpesan agar CJH menjaga kesehatan dengan memperbanyak minum air putih, atau vitamin jika perlu. “Selamat menunaikan ibadah haji, doakan kami dan seluruh masyarakat Kabupaten Pasuruan senantiasa mendapat perlindungan Allah SWT,” ungkap Irsyad mengakhiri sambutannya.

Sementara itu, As’adul Anam selaku Kakankemenag Kab. Pasuruan melaporkan bahwa 1132 jama’ah terbagi dalam 3 kloter yaitu kloter 47, 48, dan 49. •Fin

FKUB SELENGGARAKAN KEMAH BAKTI PEMUDA ANTAR UMAT BERAGAMA

LUMAJANG – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kab. Lumajang menyelenggarakan kemah bakti pemuda antar umat beragama, (28/7). Kemah ini dilaksanakan di lapangan Senduro Kabupaten Lumajang selama tiga dan diikuti 600 peserta lintas agama. Dalam pembukaan ini juga dilaksanakan pengukuhan pengurus Forum Komunikasi Generasi Muda Antar Umat Beragama oleh PLT ketua FKUB Kab. Lumajang Drs. Suhariyo AP.

Kemah ini diisi dengan beberapa kegiatan di antaranya outbond, penyuluhan Kerukunan umat Beragama, bahaya narkoba, wawasan kebangsaan, pentas seni dan api unggun, dan di hari terakhir diisi dengan kegiatan donor darah.

Bupati Lumajang As’at Malik menga-presiasi kegiatan ini, karena dapat mening-katkan pemahaman dan saling penger-tian serta mendorong partisipasi dan guna membangun dan memelihara kehar monisan seluruh umat beragama di Kab. Lumajang.

Selanjutnya Bupati As’at menegaskan bahwa Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa adalah semboyan yang menggambarkan tentang persatuan dan kesatuan bangsa. “Oleh karena itu, tegakkan kebenaran degan ketegasan dalam hukum, agar kebhinnekaan tetap terjaga, utuh dan terwujud,” tagasnya. •Azizah

Page 53: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

53MPA 7/372 / 2017

PAMEKASAN – Santri MAN 2 Pamekasan kembali menoreh prestasi. Kali ini mereka berjaya di lomba MAROCO yaitu Madura

KOTA MADIUN – Pada ajang Aksioma, KSM, LKTI dan Expo Madrasah (AKLE) 2017 tingkat nasional, Jatim menjadi juara

Tim Expo MAN 2 Kota Madiun yang berlaga di Aksioma, KSM, LKTI dan Expo Madrasah (AKLE) 2017 menyabet juara I diundang ke Kankemenag Kota Madiun sebagai bentuk apresiasi.

Bersaing Dengan SMA Pada Lomba Robot, Santri MAN 2 Pamekasan Juara 1

Tim Expo MAN 2 Kota Madiun Dapat Apresiasi dari Kakankemenag Kota Madiun

Robot Contest yang digelar Forum Komonitas Mahasiswa Pamekasan (Forkamp) ITS    PENS PPNS Surabaya yang dilaksanakan di SMK Negeri 3 Pamekasan, (15/8).

Sebanyak 27 peserta di tingkat MA/SMA/SMK bersaing ketat. Mulai dari perakitan hingga demonstrasi, dan MAN Pamekasan mampu mengalahkan lawan-lawannya dan berada di puncak juara. Prestasi yang telah mengharumkan nama MAN 2 Pamekasan ini berkat kerjasama dan latihan yang sungguh-sungguh dari tim robotiknya.

Robot keberuntungan yang didesain santri-santri MAN 2 Pamekasan ini bernama Whilly Bot, robot pemadam api. Di mana cara kerjanya mengikuti garis sensor dengan pantulan cahaya dan memadamkan api dengan terprogram komputer melalui Adduino Nano.

Prestasi tersebut mengejutkan No’man Afandi selaku Kepala MAN 2 Pamekasan, karena siswanya berhasil menjadi juara 1 pada ajang ini dengan mengalahkan para peserta dari SMA. “Dimana sebelumnya kita hanya sampai di semi final saja sudah gugur. Alhamdulillah anak-anak sudah bisa membuktikan”, terangnya dengan sukacita. •TF

umum. Dan madrasah yang ada di Kankemenag Kota Madiun ikut menyumbang medali emas dan juara I. M. Anin Nabail ‘Azhiim meraih emas pada KSM mapel Fisika MTs, serta tim Expo Madrasah MAN 2 Kota Madiun menjadi juara I.

Atas keberhasilan tersebut, Kakankemenag Kota Madiun mengapresiasi dengan mengundang seluruh yang terlibat mulai dari Kamad, Wakamad, para guru pembimbing, dan siswa ke aula Kankemenag Kota Madiun, (14/8).

Menurut Kasi Pendma Kankemenag Kota Madiun Sigit Harijanto, undangan ini sebagai dukungan kepada para juara yang telah membawa nama harum Kankemenag Kota Madiun. “Tidak hanya kepada yang menyumbang juara, tetapi kepada semua pihak yang berperan aktif mendukung kesuksesan ini,” katanya

Kakankemenag Kota Madiun HM Amir Sholehuddin mengatakan kesuksesan ini atas dukungan dan doa banyak pihak. Mulai guru, orang tua, dan pejabatnya. “Terima kasih saya sampaikan kepada kepala MAN 2 Kota Madiun yang terus melanjutkan pendahulunya untuk terus menorehkan prestasi,” ujar HM Amir Sholehuddin. •Lon

LAMONGAN – Upacara rutin bulanan yang tepat 17 Agustus 2017 lingkungan Kankemenag Kab. Lamongan menjadi momen strategis untuk menyerahkan piala kejuaraan serta santunan. Kali ini penyerahan dilakukan bagi juara lomba guru, Kepala RA/madrasah, dan pengawas madrasah teladan Kab. Lamongan serta beasiswa bagi 5 siswi MIN 3 Lamongan dari Unit Pegumpul Zakat (UPZ) Kankemenag Kab. Lamongan.

Seusai menjadi pembina upacara, Kakankemenag Kab.Lamongan H. Sholeh mengharap agar para juara dapat memberi spirit kepada yang lain untuk meningkatkan kinerjanya sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. “Kinerja guru dan pengawas perlu terus dipacu untuk meningkatkan kualitas kependidikan di RA/madrasah,” harapnya.

Sementara untuk beasiswa siswa MIN Lamongan 3, menurut H Yitno Utomo, Penyelenggara Syariah, diharap dapat membantu meringankan beban orangtua siswa prasejahtera. Sebelumnya pada momen Ramadlan lalu juga telah diserahkan beasiswa bagi 10 siswa tiap kecamatan di 27 kecamatan berupa uang Rp 200 ribu, tas, buku, dan mushaf Al Quran.

Pada kesempatan ini diserahkan pula taliasih bagi juara I cabang MTQ Pentas PAI tingkat Jawa Timur jenjang SD tahun 2017. •Nsr

Momen Upacara, Kakankemenag Kab. Lamongan Serahkan Piala dan Beasiswa

Meski bersaing dengan sekolah-sekolah umum, namun santri MAN 2 Pamekasan bisa berjayadan menyabut juara I di ajang MAROCO (Madura Robot Contest) yang digelar oleh ITS Surabaya.

Lima siswa MIN 3 Lamongan mendapatkan beasiswa dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) KankemenagKab. Lamongan yang diserahkan oleh Kakankemenag Kab. Lamongan.

LINTAS PERISTIWA

Page 54: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

54 MPA 7/372 / 2017

LINTAS PERISTIWA

WAKIL WALIKOTA BERANGKATKANCJH KOTA BLITAR

KOTA BLITAR – Dini hari pukul 00.30 WIB (31/7), rombongan Calon Jama’ah Haji (CJH) Kota Blitar Tahun 2017 M/1438 H diberangkatkan yang dipimpin oleh H. Santoso, Wakil Walikota Blitar. Acara seremonial yang sederhana ini dilaksanakan di halaman Kantor Walikota Blitar disaksikan para pengantar CJH ini berjalan dengan penuh haru.

Dalam sambutan singkatnya, Wakil Walikota Blitar selain mengucapkan selamat jalan, juga menyampaikan harapannya agar para CJH asal Kota Blitar mau mendo’akan Kota Blitar. “Do’akan agar Kota Blitar tercinta ini tetap kondusif dan bisa menjadi tempat yang baik untuk tinggal maupun tempat tumbuh anak-anak kita,” tuturnya.

Acara kemudian dilanjutkan pembacaan do’a yang dipimpin oleh H. Ngudiono – Kakankankemenag Kota Blitar dan diamini oleh semua CJH, panitia pemberangkatan juga para pengantar CJH Kota Blitar yang akan berangkat ke tanah suci.

Seusai itu, Wakil Walikota, Kakankemenag dan panitia mengiringi pemberangkatan CJH Kota Blitar samil berdiri berbaris dan saling bersalaman dan mendo’akan dengan 189 CJH Kota Blitar yang sambil berjalan memasuki bus masing-masing menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya. •Moza

WALI KOTA KEDIRI MEMINTA SISWA MAN 1 KOTA KEDIRI TIDAK MINDER

KOTA KEDIRI – Agar pendidikan di Kota Kediri memiliki daya saing tinggi, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar bersafari ke beberapa lembaga pendidikan, tak ketinggalan ke MAN 1 Kota Kediri, (28/7). Kedatangannya di aula madrasah ini guna memberikan pencerahan pendidikan kepada siswa-siswi.

Walikota Kediri menuturkan bahwa anak-anak di Kota Kediri harus cerdas, ceria dan memiliki daya saing. “Saya ingin anak-anak ini memiliki jiwa competitivness yang tinggi, dan jangan minder dalam kondisi apapun” ujarnya. Dirinya menambahkan bahwa bahwa indeks pembangunan manusia di Kota Kediri cukup tinggi yaitu di angka 75,67. “Indeks pembangunan kita unggul di atas provinsi 68,95 dan nasional 69,55,” jelasnya.

Pada kesempatan ini dilakukan penye-rahan secara simbolis 6.000 kain seragam untuk SD/MI, 7.000 kain seragam untuk SMP/MTs dan 11.800 kain seragam untuk SMA/MA. Kegiatan ini dihadiri oleh Kadindik Kota Kediri Siswanto, Kakankemenag Kota Kediri, Zuhri dan 5 perwakilan Kepala Madrasah, guru MI, MTs dan MA di Kota Kediri, Pengawas RA/MI/MTs dan MA.

Usai menyampaikan pencerahan, Walikota meninjau bengkel keterampilan MAN 1 Kota Kediri. •Basith

KAKANKEMENAG KOTA KEDIRI BERANGKATKAN DUA CALAON JAMAAH HAJI SUSULANKOTA KEDIRI – Kakankemenag Kota

Kediri, Zuhri mewakili Walikota Kediri melepas keberangkatan kakak beradik warga Kelurahan Campurejo, Kecamatan Mojoroto, yang akhirnya berkesempatan menunaikan ibadah haji meski awalnya cadangan, (23/8). Walau memberangkatkan 2 orang, yakni Sunandar Syafii (70) dan Chomsatun (74), Kankemenag Kota Kediri tetap melakukan prosesi pelepasan bertempat di halaman Kankemenag Kota Kediri.

Kakankemenag Kota Kediri menyam-paikan bahwa pelepasan ini semula akan dilakukan oleh Walikota Kediri, namun dikarenakan kesibukan, akhirnya hanya menyampaikan salam. “Bapak Walikota nitip salam dan pesan agar tetap menjaga kesehatan dan menjaga nama baik Kota Kediri” ujarnya.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa keberadaan jamaah haji susulan ini baru ada pada tahun ini. Walaupun hanya dua orang, prosesi pelepasan tetap dilakukan dan juga memberikan fasilitas mobil pengantar jamaah haji. “Hanya 2 CJH ini masuk cadangan, yang menempati posisi teratas,” pungkasnya.

Sunandar Syafii mengaku cukup senang, karena sudah lama menunggu. Meskipun susulan, dirinya telah mempersiapkan segalanya dengan lengkap. •Basith

KEMENAG KOTA PASURUAN, MENGIKUTI RUKATUL HILAL DI LAPAN WATUKOSEKKOTA PASURUAN – Bertempat di Lapan

Watukosek Kecamatan Gempol, Kankemenag Kota Pasuruan melaksanakan rukyatul hilal yang dihadiri perwakilan Kemenag Kota Pasuruan, Kepala Lapan Watukosek, tokoh masyarakat NU, Muhammadiyah dan seluruh pejabat dari luar dan dari Kemenag, Kasubag TU dan Penyelenggara Syariah Kemenag Kota Pasuruan, (22/8)

Dalam sambutannya yang diwakili oleh tuan rumah, Kakankemenag Kab. Pasuruan berterimaksih kepada semua yang hadir untuk menentukan tanggal 1 Zulhijjah 1438 H ini. Dirinya mengungkapkan bahwa tempat ini tidak hanya untuk rukyatul hilal, akan tetapi juga untuk diklat-diklat yang sifatnya nasional.

Panitia dan pegawai Lapan Watukosek telah mempersiapkan alat-alat rukyatul hilal sehingga pelaksanaan berjalan sukses, meski hasil akhir menunjukkan hilal tidak terlihat.

Kakankemenag Kota Pasuruan meng-himbau kepada tim rukyatul hilal agar kegiatan ini tidak semata-mata melihat hilal. Akan tetapi juga dimanfaatkan menjalin silaturrahmi dengan Kankemenag yang lain termasuk Kepala KUA yang hadir. “Oleh karena itu, mudah-mudahan kehadiran kita ini bisa berjalan dengan lancar dan sukses,” ungkapnya. •Mdk

MENYAMBUT KEDATANGAN KEPALAKEMENAG BARU DAN TAARUF

KOTA PASURUAN – Penyambutan Kakan-kemenag Kota Pasuruan yang baru sekaligus taaruf keluarga besar Kemenag Kabupaten Jombang dengan Kemeng Kota Pasuruan dihadiri oleh seluruh Kasi dan Satker se-Kota Pasuruan, (16/8)

Dalam sambutannya, Plt. Kasubag TU berterima kasih atas kehadiran rombongan dari Kab. Jombang khususnya bapak Taufiqurrohman yang berasal dari Jombang yang dua bulan Fakultatif menjadi Kakankemenag Kota Pasuruan. Seiring kemudian memperkenalkan pejabat hingga ke staf dan juga seluruh Kepala Satker termasuk Kepala KUA dan Pengawas di Kankemenag Kota Pasuruan.

Sementara itu, Kakankemenag Kota Pasu ruan yang baru merasa senang atas sambutan dari pegawai yang terlihat bagus dan akrab. Dirinya pun memperkenalkan diri dari sisi pendidikan hingga keluarga besarnya yang memang keluarga besar Kemenag Kab. Jombang.

Taufiqurrohman menginginkan adanya kerjasamanya di antara semua, karena tidak akan sukses suatu tugas apabila tidak ada dukungan. “Oleh karena itu, kehadiran kami di sini disamping mejalankan tugas juga mencari ilmu pengetahuan, dan mudah-mudahan kita semua yang kerja sebagi ASN bisa menjalankan tugas dengan baik,” tuturnya. •Mdk

SEMARAK MUSABAQOH QIRO’ATUL KUTUB (MQK) SE WILAYAH KERJA MALANG

KAB. PASURUAN – Bertempat di PP Bait Al Hikmah Krampyangan Pasuruan dihelat MQK se-Wilker Malang, (14/8). Dr. H. Munif, M.Ag (Plh. Kakankemenag Kab. Pasuruan) dalam sambutannya menyampaikan perlombaan ini diikuti santri dari berbagai daerah, tingkatan, dan nomor musabaqoh. “Kegiatan ini sangat bermanfaat karena merangsang dan mendorong para santri mempunyai kemampuan membaca kitab gundul sekaligus Bahasa Arab,” ungkapnya.

Dr. H. Munif, M.Ag menambahkan bahwa MQK ini akan meningkatkan kecintaan santri terhadap kitab kuning, mempererat silaturahmi dan mencetak ulama-ulama baru. Membaca kitab kuning erat kaitannya dengan cara memahami agama dengan benar. “Sebab, kitab-kitab klasik tersebut mengandung ajaran Islam yang disampaikan mulai dari Rasulullah, para ulama hingga kepada masyarakat saat ini,” katanya.

Selanjutnya H. Achmad Sarjono, S.Ag, MM selaku Kasi PD Pontren Kemenag Kab. Pasuruan menegaskan bahwa kesuksesan pelaksanaan kegiatan ini bergantung adanya kerjasama antar pihak. Adapun yang akan dilombakan ada empat marhalah yakni; Marhalah Ula, Marhalah Wustha, Marhalah Ulya dan Marhalah Debat Bahasa (Arab dan Inggris). •Fin

Page 55: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

55MPA 7/372 / 2017

LINTAS PERISTIWA

BUPATI BERANGKATKAN CALON JAMA’AH HAJI DARI PENDOPO KABUPATEN LUMAJANGLUMAJANG – Sebanyak 712 Calon

Jamaah Haji (CJH) asal Kabupaten Lumajang, diberangkatkan dari Pendopo Kab. Lumajang, (14/8). Data awal yang masuk porsi CJH tahun 2017 Kab. Lumajang sebanyak 715. Namun 3 CJH tidak berangkat dikarenakan 1 orang wafat dan 2 orang tunda berangkat karena 1 sakit kecelakaan dan 1 merawat suaminya yang kecelakaan

Calon Jamaah Haji Lumajang terbagi dalam 2 kloter, yaitu kloter 54 dan kloter 55. Kloter 54 sejumlah 444 diberangkatkan pukul 13.30 wib sedangkan kloter 55 sejumlah 268 Orang diberagkatkan pada pukul 16.30 WIB dari Pendopo Lumajang menuju ke asrama haji Sukolilo.

Pemberangkatan CJH ini dilepas oleh Bupati Lumajang As’at Malik didampingi Ketua DPRD Lumajang, Plt Kakankemenag Lumajang, jajaran Forkopinda dan SKPD terkait, para Kasi Kankemenag Kab. Lumajang, PPPIH serta tokoh agama. Pembe rangkatan jamaah haji ini juga mendapatkan pengamanan ketat dari aparat polres Lumajang dan dibantu kodim, dishub, satpol PP, Kesbangpol dan Banser. Para calon tamu Allah tersebut menaiki bus mengelilingi alun-alun Lumajang untuk memberi kesempatan melambaikan tangan kepada sanak saudaranya. •Ziza

MERIAHKAN HUT KEMERDEKAAN RI, KEPALA KEMENAG SAMPANG BERDONOR DARAHSAMPANG – Dalam rangka memeriahkan

HUT Kemerdekaan RI yang ke-72, Kakankemenag Kabupaten Sampang H Juhedi ikut serta melakukan bakti kemanusiaan melalui Donor Darah, (10/8). Bakti sosial yang digelar oleh Palang Merah Indonesia (PMI), dilaksanakan di aula Pendopo Bupati.

Juhedi mengatakan, bahwa donor darah tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian untuk berbagi dengan sesama. Serta dengan niat tulus membantu mereka yang membutuhkan darah. “Kegiatan ini sangat positif, selain bisa menyumbang darah kepada orang yang memerlukan juga secara tak langsung bisa mengontrol kesehatan serta bisa tau golongan darah yang kita punya,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Unit Transfusi Darah Bhakti Setiyo mengatakan bahwa aksi sosial ini dilakukan, selain untuk menjaga kesehatan juga menjaga ketersediaan darah di Kota Bahari agar tetap tersedia dalam membantu masyarakat yang mem-bu tuhkan saat memerlukan darah di rumah sakit.  “Kegiatan donor darah ini dalam rangka HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72, dan Hari Pramuka yang ke-56 Kwartir Cabang Sampang, yang sasarannya adalah SKPD terkait serta masyarakat umum,” ujar Bhakti. •FR

RAKOR PEMBERANGKATAN CJH KABUPATEN PACITAN TAHUN1438 H / 2017 M

PACITAN – Persiapan penyelenggaraan haji tahun 1438 H/2017 M di Kabupaten Pacitan sudah final. Menyusul rampungnya Bimbingan Manasik Haji sejak akhir pekan lalu, diselenggarakan sosialisasi Teknis Pemberangkatan CJH Kabupaten Pacitan, (26/7). Acara yang dibuka oleh Kakankemenag Kabupaten Pacitan ini diikuti oleh stakeholder Penyelenggara Ibadah Haji Kabupaten Pacitan, diantaranya dari unsur ASN, Polri, KBIH, Karu, Karom dan PPIH dengan jumlah peserta 50 orang.

Kakankemenag Kabupaten Pacitan dalam sambutannya menyampaikan bahwa tanpa adanya stakeholder, penyelenggaraan ibadah haji di Kabupaten Pacitan mustahil terlaksana dengan baik. “Terima kasih yang setulusnya atas kerjasama yang baik dalam penyelenggaraan ibadah haji,” ungkapnya.

Sementara itu, Kasi PHU, H. Agus Hadi Prabowo melaporkan bahwa CJH Kabupatren Pacitan yang akan berangkat tahun ini berjumlah 173 orang terdiri dari 89 orang pria dan 84 wanita. Lebih lanjut Agus menyampaikan teknis pemberangkatan dan pemulangan CJH Kabupaten Pacitan yang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan diatur oleh PPIH Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Pacitan masuk kloter 22. •Makrus

KEPALA KEMENAG BANYUWANGILEPAS 6 PETUGAS KLOTER

BANYUWANGI – Kakankemenag Kab. Banyuwangi H. Slamet (1/8), secara resmi melepas enam petugas haji kloter. Para petugas haji tersebut terdiri dari Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) tiga orang, sedangkan tiga lainnya sebagai Tim Pembimbing Ibadah haji Indonesia (TPIHI).

Acara yang digelar di masjid Arrayyan tersebut dihadiri oleh pejabat dan pegawai Kemenag, Kepala KUA, pengawas, serta para penghulu dan penyuluh. Keenam petugas bertanggungjawab mendampingi Jamaah Calon Haji Banyuwangi pada kloter 35, 36, dan 37, mulai keberangkatan hingga kembali ke tanah air nanti.

Kepada seluruh petugas haji, Kakan-kemenag Kab. Banyuwangi H. Slamet mengucapkan selamat, karena pemerintah telah memberikan kepercayaan untuk men-jadi petugas haji. “Menjadi petugas itu berat, namun walaupun berat para petugas mau menjalankan amanat tersebut”, jelasnya.

Dirinya berpesan, agar petugas betul-betul menjadi pelayan yang baik bagi seluruh jamaah. Karena tugas TPHI dan TPIHI adalah mengarahkan serta membimbing jamaah agar tidak salah dalam menjalankan seluruh rangkaian kegiatan ibadah haji. “Kemabruran para petugas terletak pada pelayanan terhadap jamaah”, terangnya. •Yasin

SELURUH PEJABAT KANKEMENAG DAN PEGAWAI ADAKAN UPACARA

HUT KEMERDEKAAN RI KOTA MOJOKERTO – Kakankemenag

Kota Mojokerto Drs. Suhaji M.Si memimpin upacara bendera peringati HUT Kemerdekaan RI ke-72 di halaman MAN I Kota Mojokerto (17/8). Upacara ini diikuti seluruh pejabat di lingkungan Kankemenag dan pegawai serta Kepala MAN I beserta guru dan siswa siswi.

Pada kesempatan ini Kakankemenag Kota Mojokerto membacakan sambutan Walikota Mojokerto menyampaikan bahwa Tema Indonesia Kerja Bersama merupakan representasi gotong royong membangun Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. HUT ke-72 Proklamasi Kemerdekaan RI merupakan ajakan kepada masyarakat Indo-nesia untuk merangkul dan mengedepankan asas kebersamaan. Melalui semboyan ini masyarakat diingatkan untuk kembali ber-satu dalam perbedaan dan melanjutkan per-juangan menjadi bangsa yang terhormat dan bermartabat, bangsa Indonesia.

Seusai membacakan sambutan WaliKo-ta, Suhaji berpesan kepada para siswa agar selalu menjaga kesehatan. Oleh karena itu, disarankan agar setiap akan berangkat ke sekolah sudah sarapan sehingga mudah me-nerima pelajaran. Diupayakan setiap empat bulan sekali, minum vitamin dan obat cacing untuk menjaga kekebalan tubuh. •Fm

DIKLAT PENDEKATAN QUANTUM TEACHING SUMENEP – Quantum Teaching ada lah

pendekatan belajar yang segar, menga-lir, praktis dan mudah diterapkan, oleh karenanya Kankemenag Kab. Sumenep beri nisiatif menggelar Diklat Pendidikan Quantum Teaching di aula Al-Ikhlas dihadiri 125 guru MI, (2/8).

Dalam laporannya direktur Eviera Permata Consulting (EPC) Evi Febriani mengatakan bahwa pendekatan belajar ini sebagai solusi meningkatkan kompetensi guru. Asas utama pendekatan ini adalah Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka yang mengandung konsekuensi bahwa langkah pertama yang harus dilakukan guru adalah membangun jembatan autentik memasuki kehidupan siswa.

Kakankemenag Kab. Sumenep yang diwakili oleh Kasi Pendma Moh. Tawil saat membuka acara mengatakan bahwa seorang pendidik harus mampu mengembangkan kreativitas pembelajaran melalui dua unsur yaitu konteks dan konten. Konteks, berarti pendidik berupaya menciptakan lingkungan yang mendukung, menciptakan suasana yang harmonis, dan membangun sebuah keseimbangan. Sedangkan konten, meliputi penyajian persiapan pembelajaran, men-ciptakan fasilitas yang prima serta mengajarkan dan memanfaatkan ketram-pilan yang ada. •Zarkasi

Page 56: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

56 MPA 7/372 / 2017

LINTAS PERISTIWA

BUPATI TULUNGAGUNG LEPAS 1103 CALON JAMAAH HAJI KAB. TULUNGAGUNG

TULUNGAGUNG – Sebanyak 1103 CJH yang akan berangkat pada tanggal 29 Juli 2017 dilepas secara simbolis oleh Bupati Tulung agung Syahri Mulyo di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, ditandai dengn penga lungan sorban kepada petugas haji, (25/07). Syahri Mulyo menyampaikan kepada jamaah agar bersyukur karena mendapatkan kesempatan berangkat tahun ini, karena banyak yang lainnya belum diberi kesem patan. Syahri juga berdo’a agar CJJH diberi kelancaran dan kesehatan selama menjalankan ibadah haji.

Syahri berpesan, selain fokus melak-sanakan ibadah Haji, jamaah haji Kabupaten Tulungagung harus mampu menjadi duta bangsa, duta daerah yang mampu berbaur dengan berbagai suku bangsa dari seluruh penjuru dunia. Karena itu, peliharalah martabat dan kebersamaan. Syahri juga meminta kepada jamaah untuk senantiasa berdoa untuk Kab. Tulungagung agar keadaan aman kondusif. “Selamat menunaikan ibadah haji, semoga kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan menjadi haji yang mabrur,” ujarnya.

Kakankemenag Kab. Tulungagung Nuril Huda menginformasikan bahwa pembe-rangkatan jamaah dibagi dalam 3 kloter yaitu 7, 8 dan 9. yang didampingi 4 TPIH dan 6 TPHD. •Ern

KEMENAG KAB. MADIUNADAKAN BIMTEK PENGELOLAAN BMNKAB. MADIUN – Dalam rangka mening-

katkan pengetahuan, skill dan kompetensi operator pengelola Barang Milik Negara (BMN) bagi Unit dan Satker Madrasah Negeri di lingkungan Kankemenag Kab. Madiun, diadakanlah Bimtek Pengelolaan BMN. Acara ini bertempat di aula Keme nag dan dihadiri Kasubbag TU, Kasi/Penye lenggara, Kepala Madrasah Negeri dan petugas pengelola BMN utusan dari Unit Kerja dan Satker Madrasah Negeri, (15/8).

Kasubbag TU H. Muh. Tafrikhan dalam sambutannya mewakili Kakankemenag Kab. Madiun menyampaikan betapa pentingnya ilmu tentang aturan dan prosedur pengelolaan BMN. Hal ini untuk meningkatkan kompetensi dan skill para petugas pengelola BMN. Selain itu, juga menjalin komunikasi dan sinergitas antar unit kerja dan satker di lingkungan Kankemenag Kab. Madiun. “Para operator pengelola BMN diharapkan bisa menambah kemampuan dan pengetahuan agar menjadi pengelola barang persediaan yang profesional, akuntabel, sinergi, transparan dan inovatif,” harapnya.

Acara diisi oleh dua narasumber yaitu Helmi Budi Harsono JFU Pelaporan Keuangan Kanwil Kemenag Prov. Jatim dan Tukidi, Pelak sana Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara Kantor KPKNL Madiun. •Ws

BERSAMA BUPATI SAMPANG,KEPALA KEMENAG SAMPANG LEPAS

551 CALON JAMAAH HAJISAMPANG – Ratusan JCH Kabupaten

Sampang mengikuti acara   pelepasan keberangkatan secara simbolis yang digelar oleh Pemkab Sampang bersama Kankemenag Kab. Sampang yang bertempat di Masjid Agung setempat (10/8) pagi. 

Pelepasan secara simbolis dilakukan dengan penyerahan baju batik kepada CJH oleh Bupati Sampang Fadhilah Budiono.  Hadir pula dalam acara tersebut Kapolres Sampang, Dandim 0828 Sampang dan Kakankemenag Sampang H.Juhedi

Bupati Fadhilah berpesan agar para JCH menjaga kesehatan, kesadaran dan kesabaran. Juga harus berniat tulus melaksanakan ibadah dan tidak terlalu banyak membawa perbekalan. Selain itu, dirinya berharap agar CJH tetap mematuhi dan mengikuti petunjuk serta arahan dari pembimbing haji agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Sementara, Kakankemenag Kab. Sampang Juhedi melaporkan bahwa dari 551 JCH yang akan berangkat, tersisa 4 orang yang belum mendapatkan visa. “Namun kami merasa yakin sebelum pemberangkatan sudah terbit semua,” ucapnya. Juhedi menghimbau JCH Kabupaten Sampang agar selama ada di Mekkah selalu berkoordinasi dengan ketua regu dan rombongan agar tidak tersesat. •Fr

736 CJH KABUPATEN NGANJUK DILEPAS DAN DIBERANGKATKAN BUPATI NGANJUK

NGANJUK – Bertempat di pendopo Kab. Nganjuk, sebanyak 736 CJH dilepas dan diberangkatkan oleh H. Taufiqurrahman Bupati Nganjuk sekitar pada pukul 16.30 WIB, (28/8). Sebelum pemberangkatan, dilakukan seremonial yang dihadiri Bupati, Wakil Bupati, Ketua PKK, jajaran Muspida, Kakankemenag dan para undangan.

H. Taufiqurrahman Bupati Nganjuk didam pingi H. Barozi dan Muspida mele-pas pemberangkatan CJH di area Pendopo dengan melambaikan bendera di depan rom-bongan jamaah terdepan. Beliau berpesan agar CJH selalu menjaga kesehatannya dan bisa beradaptasi dengan cuaca di Arab Saudi yang berbeda dengan di tanah air. “Perbanyak minum air putih, jangan sampai terpisah dengan rombongan. Bila ada kesulitan, secepatnya berkoordinasi dengan petugas dan jangan malu demi kelancaran,” ujarnya.

Pada acara ini, Bupati Nganjuk men-doakan agar CJH Kabupaten Nganjuk dibe-rikan kelancaran, kesehatan serta kekuatan dalam menunaikan ibadah haji dan pulang dalam keadaan sehat selamat seluruhnya serta mendapatkan predikat haji Mabrur. Beliau juga mengingatkan agar CJH men-doakan masyarakat Kabupaten Nganjuk menjadi lebih baik, lebih makmur dan sejahtera. •Nur

KASI PAIS BUKA PELATIHAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM (SIMPAI)TUBAN – Kemajuan informasi dan tek-

nologi memberi perubahan pada peningkatan mutu pendidikan termasuk pada program kepengawasan. Untuk itu, Kankemenag Kab. Tuban menggelar pelatihan cara mengimput data guru ke Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Agama Islam (SIMPAI) di aula Kankemenag Kab. Tuban diikuti oleh 20 peserta terdiri dari Pengawas PAI pad SD/SMP/SMA/SMK, (9/8). SIMPAI ini dapat digunakan berbagai hal, termasuk mempe-roleh data kualitas guru melalui test online.

Pelatihan dibuka oleh Kasi PAIS Hadi Sarjono yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa SIMPAI merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi guna memilih, menyimpan, mengolah dan mengambil kembali data dalam rangka mendukung kembali proses pengambilan keputusan bidang pendidikan. Data tersebut adalah data fakta sebenarnya yang benar-benar ada dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. “Sistem ini untuk mempermudah pengawasan atau penilaian bagi gguru khususnya guru PAI,” imbuhnya.

Nara sumber pada acara ini adalah Suwarno dan Syaiful Badri Pengawas Madya PAI pada Kantor Kemenag Kab.Tuban. •Tar

KEPALA KEMENAG SAMPANGAMBIL SUMPAH 8 PNS KATEGORI 2

SAMPANG – Dengan dihadiri Kasubag TU, Kasi serta para pegawai  di lingkungan kerja Kankemenag Sampang, sebanyak 8 PNS yang berasal dari Honorer Kategori Dua (K2) diambil sumpah oleh Kakankemenag Kab. Sampang di aula kantor setempat.

Kakankemenag Kabupaten Sampang, H. Juhedi mengatakan menyampaikan urgensi seorang pegawai Kemenag. Antara lain bahwa Pegawai Negeri Sipil perlu ditanamkan niat yang lurus dan berkomitmen untuk mementingkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan sesuai dengan sumpah yang dibuat. “Kewajiban untuk mengabdi kepada negara secara penuh seiring dengan hak yang akan didapatkan di Kemenag, dan mentaati aturan diantaranya kedisiplinan,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengharapkan keber-samaan selalu terjalin dengan baik dan jangan ada pembeda atau timbul sifat angkuh dan sombong dalam pergaulan di tempat kerja, masyarakat maupun dalam rumah tangga karena merasa memiliki penghasilan dan status sebagai PNS. Acara pengambilan sumpah jabatan PNS ini ditutup dengan penyerahan SK PNS dan pemberian ucapan selamat oleh Kakankemenag Kab. Sampang kepada terlantik yang diukuti oleh para undangan lain yang hadir. •Fr

Page 57: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

57MPA 7/372 / 2017

AN NISA’

Terus terang aku merasa tidak nyaman kalau ada teman menga-takan bahwa aku bertambah

cantik. Padahal itu adalah hal yang tidak mungkin karena di usia yang kian bertambah, tentu tidak mungkin kembali muda lagi. Tapi anehnya persaan sedih dan tidak ena hati ketika ada menilai aku jelek lantaran umur yang terus bertambah.

Apakah tidak ada sesuatu yang lebih abadi yang dapat dihargai dari pada daging yang sekali waktu akan membusuk dan dimakan belatung itu? Semua yang bermula pasti akan berakhir. Rupanya hanya pada orang yang terlalu menggantungkan diri pada modal kecantikan badaniah saja yang paling takut menjadi tua. Janganlah membuang buang waktu berjam-jam di depan cermin melihat-lihat yang

cantik itu – yang nantinya akan menjadi tengkorak belaka. Wajah yang dipoles dengan bedak setiap hari agar cantik menarik sekali waktu akan menjadi tengkorak belaka.

Sungguh ketika masih muda, cantik, tenar, banyak dipuja, banyak penggemar, lantas lupa seakan dunia akan kekal abadi. Pernahkah membayangkan bagai-mana dimana anda dua puluh tahun lagi? Coba lupakanlah motto “awet muda.” Memang setiap saat iklan selalu mempromosikan obat-obatan, ramuan-ramuan, kosmetik dan lain sebagainya agar orang awet muda baik wanita maupun pria.

Iklan selalu menampilkan wanita cantik dan kelihatan awet muda. Padahal sebenarnya itu hanya polesan belaka. Orang percaya dengan produk yang ditawarkan meski dengan harga

yang sangat mahal. Banyak wanita-wanita melakukan operasi plastik untuk mendapatkan tubuh indah seperti yang diinginkan meski tidak sedikit yang berakhir dengan kematian. Meski demikian, toh para wanita-wanita tetap tidak takut dengan resiko.

Tapi kecemasanku saat ini bukan menjadi tua, tapi justru ketakutan menghantui sewaktu-waktu Tuhan me manggil. Sebab belum cukup amal ibadah yang bisa dibanggakan menghadap Sang Rabb. Aku takut neraka, tapi aku sadar tidak pantas mendapatkan surga. Maka yang teringat adalah Sabda Nabi SAW tentang perkara lima sebelum datang lima perkara; jaga sehat sebelum sakit; jaga sempat sebelum sempit, jaga kaya sebelum miskin; jaga muda sebelum tua; dan jaga hidup sebelum mati.

Bersyukur aku masih bisa menulis dan dapat melakukan banyak hal yang dapat bermanfaat pada diri sendiri dan lingkungan. Pernah memang timbul kecemasan; bagaimana kalau wajahku sudah penuh

keriput; bagaimana kalau badanku tidak mulus; bagaimana kalau aku tidak menarik lagi. Lalu aku mencoba memperhatikan wanita-wanita yang sudah lanjut usia, namun masih tetap berguna.

Aku Takut Menjadi Tua.. .Oleh : Fudla

Page 58: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

58 MPA 7/372 / 2017

DUNIA ISLAM

MUSLIMAH NIGERIA PERJUANGKAN UU PRO HIJAB :

Kaum Muslimah Nigeria meminta kepada pihak berwe-nang untuk meloloskan Undang-Undang (UU) anti-diskriminasi penggunaan hijab. Hal ini berangkat dari

semakin meningkatnya kasus pemecatan Muslimah berhijab. Presiden Nigeria Al-Mu’minaat Ni’matullah Abdulqadir, melihat ada tindakan penindasan dan ketidakadilan terhadap Muslimah. Organisasi perempuan terbesar di Nigeria itu pun meminta parlemen memberlakukan UU yang menjamin hak Muslimah menggunakan hijab.

Ia menjelaskan tantangan yang dihadapi Muslimah di Nigeria akibat penolakan hijab, terus meninggalkan rasa pahit yang membekas. “Apalagi jika disandingkan dengan kebebasan tidak terbatas yang dimiliki perempuan lain”, kata Presiden Nirmatullah, seperti dilansir Anadolu Agency.

Senada dengan hal itu, Koordinator Inisiasi Advokasi Hak Hijab, Mutiat Orolu Balogun menekankan, hijab merupakan kewajiban agama. Ia meminta pemerintah bisa benar-benar menghapuskan diskriminasi dan penindasan terhadap perem-puan Muslim. Ia menilai, satu yang disepakati adalah bahwa kekerasan terhadap perempuan tidak boleh terjadi dengan segala bentuk, baik fisik, emosi, atau psikologis. Selain itu, Mutiat mengingatkan, bahwa diskriminasi serupa seharusnya tidak terjadi lagi di masyarakat progresif. “Permintaan agar Muslimah menanggalkan hijab adalah bentuk kekerasan”, tuturnya.

MENGUNJUNGI MASJID DAN SEKOLAH ISLAM DI BELANDA ;Belanda memiliki 475 masjid yang tersebar di berbagai kota.

Sebanyak 242 masjid dikelola oleh Muslim Turki, 179 masjid dikelola Muslim Maroko, 52 masjid dikelola Muslim Suriname, dan 2 masjid dikelola oleh kelompok Muslim lainnya. Masjid di Belanda tidak hanya digunakan untuk shalat atau tempat mendalami pendidikan agama. Tempat itu juga dimaksimalkan untuk kegiatan perkumpulan dan diskusi berbagai issue. Mereka juga sering bertemu dengan pengelola gereja atau sinagog untuk diskusi lintas agama. Rumah Allah itu, juga sering menjadi pusat kegiatan sosial keagamaan.

Di Belanda, umat Islam juga bebas menempuh pendidikan. Saat ini, terdapat sekitar 43 sekolah dasar dan 2 sekolah menengah, satu di Amsterdam dan satu di Rotterdam. Bagi mereka yang ingin menempuh pendidikan sarjana, maka Universitas Amsterdam memiliki pusat studi teologi Islam. Mereka dapat belajar dan mendapat gelar sarjana teologi Islam dan pascasarjana untuk studi spiritual Islam, pemuda Islam, dan pendidikan agama Islam.

Ada lagi Universitas Leiden, yang juga membuka pendidikan sarjana pendidikan teologi Islam dan pascasarjana teologi Islam konsentrasi Islam modern di Eropa. Dua perguruan tinggi lainnya, yaitu Universitas Islam Rotterdam

MENENGOK PERKEMBANGAN ISLAMDI BELAHAN DUNIA

dan Universitas Islam Eropa Schiedam, juga telah berdiri tetapi belum diakui pemerintah. Belanda juga memiliki program pendidikan imam di Inholland College. Lembaga pendidikan itu bekerjasama dengan Muslim and Goverment Contact Platform dan organisasi masjid di Belanda.

TURKI SEDIAKAN KAPAL PESIAR HALALUNTUK WISATAWAN MUSLIM ;

Turki Helal Cruise, perusahaan pariwisata di Turki, menyediakan kapal pesiar halal untuk wisatawan Muslim pada 2017 ini. Kapal wisata tersebut akan berlayar di sepanjang Sungai Danube, Sungai Nil, dan Sungai Rhane. Kapal secara eksklusif akan melayani umat Islam. Di kapal itu akan disediakan segala suatu yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Seperti produk-produk makanan halal, spa terpisah antara pria dan wanita, kolam renang, dan pusat olahraga untuk wanita, sarana ibadah yang luas, dan sauna tradisional Turki yang terpisah antara perempuan dan laki-laki.

Kapal itu akan mulai beroperasi pada Juli mendatang dengan kapasitas lebih dari 150 penumpang. Para penumpang akan menikmati masa wisata dua sampai enam hari. Nantinya, penumpang akan mengunjungi empat negara, termasuk Austria dan Serbia. Selama kunjungan ke masing-masing kota, penumpang akan didampingi oleh pemandu wisata senior yang khusus di bidang sejarah. ”Kapal pesiar ini akan menjadi kesempatan mempelajari budaya Turki dan masakannya”, kata General Manager Helal Cruise, Unal Ulucay, seperti dilansir oleh dailaysabah.com (290117). Dia menjelaskan, bahwa koki akan mempesiapkan hidangan tradisional Anatolian maupun yang populer dari Era Ottoman. Setiap aspek dari pesiapan makanan akan dilakukan sesuai dengan nilai-nilai Islam”, ujarnya.

(islam digest rep. 050217 dan 130817 ; •Ahar

Page 59: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

59MPA 7/372 / 2017

Para Pejabat dan staf di lingkungan kanwil Kemenag Prov. Jatimsaat mengikuti Upacara HUT Ri ke-72.

Para peserta upacara HUT RI ke-72 tahun di halaman Kanwil kemenagProv. Jatim begitu khusyuk saat mengheningkan cipta.

Pengibaran Sang Saka Merah Putih dalam Upacara peringatan HUT RI ke-72 tahun di halaman Kanwil Kemenag Prov. Jatim.

Mewakili Kakanwil, Kabag TU menjadi inspektur upacara peringatan HUT RI ke-72 tahun di halaman Kanwil Kemenag Prov. Jatim.

Pemberian Penghargaan Satyalencana Karya Satya kepada ASNyang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam peringatan HUT RI

ke-72 tahun di Kanwil Kemenag Prov. Jatim.

Kabag TU menerima Tropy Juara Umum KSM tingkat Nasionaldari Kabid Pendma seusai upacara peringatan HUT RI ke-72

di halaman Kanwil Kemenag Prov. Jatim.

Page 60: DR. KH.Kharisudin Aqib, M.Ag Menebar Tasawuf Milenial di ... · Kapitalisme– dan peradabannya akan menguasai dunia. Tapi mereka masih merasakan ada kerikil yang menghalangi angan-angannya,

60 MPA 7/372 / 2017

KAKANWIL KEMENAG PROVINSI JAWA TIMUR

H. SYAMSUL BAHRI

SEGENAP KARYAWAN DAN DHARMA WANITA PERSATUANKANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR

HARI RAYA IDUL ADHA 1438 HDAN

TAHUN BARU ISLAM 1439 H

Selamat

Mengucapkan