Dr. Ir. Suprayoga Hadi, MSP …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/06/1497421904.pdf · PP...

30
Dr. Ir. Suprayoga Hadi, MSP ([email protected] dan [email protected] ) Kementerian PPN/BAPPENAS Rapat Penyusunaan Program Kerja Tahun 2018 dan Penajaman Program Tahun 2017 Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu, Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi Jakarta, 14 Juni 2017

Transcript of Dr. Ir. Suprayoga Hadi, MSP …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/06/1497421904.pdf · PP...

Dr. Ir. Suprayoga Hadi, MSP ([email protected] dan [email protected])

Kementerian PPN/BAPPENAS

Rapat Penyusunaan Program Kerja Tahun 2018 dan Penajaman Program Tahun 2017Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu, Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi

Jakarta, 14 Juni 2017

Kerangka Penjelasan1. Priotitas Nasional dan Program Prioritas dalam RKP 20182. Prioritas Nasional 2018 terkait dengan Tupoksi Ditjen PDTu Kemendesa:

PN 7 Kemiskinan, PN 8 Infrastruktur, Konektivitas dan Kemaritiman, dan PN 9 Pembangunan Wilayah

3. PP 17/2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan PenganggaranPembangunan Nasional

4. Aplikasi Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran (KRISNA)5. Sinkronisasi Program Unggulan Kemendesa sesuai PN dan PP RKP 20186. Penajaman program unggulan dan kegiatan Ditjen PDTu TA 2018 dan

penajaman rencana kerja TA 20177. Penutup dan Saran Tindak Lanjut

2

10 Prioritas Nasional RKP 2018

1. pendidikan, 2. kesehatan, 3. perumahan dan permukiman, 4. pengembangan dunia usaha dan pariwisata, 5. ketahanan energi, 6. ketahanan pangan, 7. penanggulangan kemiskinan, 8. infrastruktur, konektivitas, dan kemaritiman, 9. pembangunan wilayah, serta10. politik, hukum, pertahanan, dan keamanan

3

30 Program Prioritas RKP 2018

21. PengembanganTelekomunikasi dan Informatika

22. Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Daerah Tertinggal

23. Pembangunan Perdesaan24. Pencegahan dan

Penanggulangan Bencana25. Reforma Agraria26. Percepatan Pembangunan

Papua27. Penguatan Pertahanan28. Stabilitas Politik dan

Keamanan29. Kepastian Hukum30. Reformasi Birokrasi

11. Perbaikan Iklim Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja

12. Peningkatan Ekspor Barang dan Jasa Bernilai Tambah Tinggi

13. EBT dan Konservasi Energi14. Pemenuhan Kebutuhan Energi15. Peningkatan Produksi Pangan16. Pembangunan Sarana dan

Prasarana Pertanian (termasukirigasi)

17. Jaminan dan Bantuan SosialTepat Sasaran

18. Pemenuhan Kebutuhan Dasar19. Perluasan Akses Usaha Mikro,

Kecil, dan Koperasi20. Pengembangan Sarana dan

Prasarana Transportasi

1. Pendidikan Vokasi2. Peningkatan Kualitas Guru3. Peningkatan Kesehatan Ibu dan

Anak4. Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit5. Preventif dan Promotif

(gerakan Masyarakat HidupSehat)

6. Penyediaan Perumahan Layak7. Air Bersih dan Sanitasi8. Pengembangan 3 Kawasan

Pariwisata9. Pengembangan 3 KI10. Pengembangan 5 KEK

4

Highlight Kebijakan Prioritas Nasional Tahun 2018:Penanggulangan Kemiskinan

PKH bagi 10 juta Keluarga Termiskin

Bantuan pendidikan bagi 19.7 juta anak usia sekolah bagi keluarga sangat miskin dan miskin

Rastra/Bantuan Pangan Non-Tunai bagi keluargasangat miskin, miskin dan rentan

Bantuan iuran kesehatan bagi96 juta penduduk miskin danrentan (termasuk bayi barulahir)

Subsidi energi bagimasyarakat sangatmiskin, miskin dan rentan

Perluasan kepesertaanJaminan Kesehatan danJaminan SosialKetenagakerjaan

Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran

Pemenuhan Kebutuhan Dasar

Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi

Percepatan kepemili-kan identitas hukum (akta kelahiran, NIK)

Penyediaan infrastruktur dasar: sanitasi, air minum,

jalan, jembatan

Bantuan pembiayaan KPR swadaya,

sejahtera tapak, dan satuan rumah susun

Penyediaan rumah bagi masyarakat

berpenghasilan rendah

UMKM dan Koperasi sebagai penggerakEkonomi rakyat

Pengembangan sarana danprasarana usaha bagi UMKM

Fasilitasi sertifikasi, standardisasi, merek, danpengemasan

Akses UMKM untuk mendapat kredit

Perbaikan tata kelola dan kelembagaan koperasi

Registrasi usaha skala mikro dan kecil

Penyaluran bantuan sosial kartukombo untuk mendukung inklusi

keuangan

Penajaman target wilayah(prioritas kantong-kantong

kemiskinan)

Mendorong usaha mikro dan kecil “ naik kelas”

Terfasilitasinya akses terhadap pelayanan

kesehatan untuk mengurangi angka

stunting

5

PN 7 : Penanggulangan Kemiskinan

PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Jaminan danBantuan SosialTepat Sasaran

PemenuhanKebutuhan

Dasar

Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil

dan Koperasi

1

23

6

Registrasi usaha skala mikro dan kecil

Sarana dan prasarana usaha bagi UMKM

Sertifikasi, standarisasi, merek dan pengemasan

Akses kredit UMKM

Perbaikan tata kelola dan kembagaan koperasi

PRIORITAS NASIONAL

PROGRAM PRIORITAS

KEGIATAN PRIORITAS

Penyaluran Bantuan Pangan

Jaminan Sosial Kesehatan dan Ketenagakerjaan

Bantuan Pendidikan bagi Anak Usia Sekolah

Subsidi Energi Tepat Sasaran

Penguatan Bantuan Tunai Bersyarat

Kepemilikan Dokumen Kependudukan

Penyediaan Layanan Dasar (rumah, sanitasi, air minum, jalan/jembatan)

Peningkatan Tata Kelola Pelayanan Dasar

7Highlight Prioritas Nasional TerkaitKerangka Pembangunan Infrastruktur

Revolusi Mental

Kesetaraan Gender

Pembangunan Berkelanjutan dan Perubahan

Iklim

Tata kelola Pemerintahan

yang Baik

Pemerataan

=Pengarusutamaan/Mainstreaming

X. POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN & KEAMANAN27. Penguatan Pertahanan 29, Kepastian Hukum28. Stabilitas Politik dan Keamanan 30. Reformasi Birokrasi

IV. PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DAN PARIWISATA

8. Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata (dari 10)

9. Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (dari 10)

10. Pengembangan 3 Kawasan Industri (KI) (dari 14)

11. Perbaikan Iklim Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja

12. Peningkatan Ekspor Barang dan Jasa Bernilai Tambah Tinggi

V. KETAHANAN ENERGI13. EBT dan Konservasi Energi14. Pemenuhan Kebutuhan Energi

VI. KETAHANAN PANGAN15. Peningkatan Produksi pangan16. Pembangunan sarana dan

prasarana pertanian (termasuk irigasi)

I. PENDIDIKAN1. Pendidikan Vokasi 2. Peningkatan kualitas guru

II. KESEHATAN3. Peningkatan Kesehatan Ibu

dan Anak4. Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit5. Preventif dan Promotif

(Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)

III. PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN6. Penyediaan Perumahan

Layak7. Air Bersih dan Sanitasi

VII. PENANGGULANGAN KEMISKINAN17. Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat

Sasaran18. Pemenuhan Kebutuhan Dasar19. Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil,

dan Koperasi

VIII. INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS, DAN KEMARITIMAN

20. Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi (darat, laut, udara, dan inter-moda)

21. Pengembangan Telekomunikasi dan Informatika

IX. PEMBANGUNAN WILAYAH22. Pembangunan Wilayah Perbatasan

dan Daerah Tertinggal23. Pembangunan Perdesaan 24. Reforma Agraria25. Pencegahan dan Penanggulangan

Bencana (a.l Kebakaran Hutan)26. Percepatan Pembangunan Papua

PRIORITAS KHUSUSAsian Games dan Asian Para Games

Peningkatan Kualitas Money Follows Program dengan pendekatan Holistik, Tematik, Integratif dan Spasial

8PN 8: Infrastruktur, Konektivitas, dan Kemaritiman

PRIORITAS NASIONAL

Infrastruktur, Konektivitas, dan

Kemaritiman

PROGRAM PRIORITASPengembangan Sarana

dan Prasarana Transportasi (darat, laut,

udara, inter-moda)

PROGRAM PRIORITASPengembangan

Telekomunikasi dan Informatika

Konektivitas

Aksesibilitas

Transportasi Perkotaan

Akses Internet dan Telekomunikasi untuk Daerah Non Komersil

Penguatan Penyiaran di Daerah Perbatasan

Optimalisasi Penggunaan TIK pada Instansi Pemerintah

Dukungan TIK pada Sektor Prioritas (e-commerce, e-health, dll)

Pembangunan Jaringan Pita Lebar

KEGIATAN PRIORITAS

KEGIATAN PRIORITASPrioritas kegiatan transportasi untuk

mendukung kawasan perbatasan dan daerahtertinggal; mendukung kawasan pusat – pusat

pertumbuhan, jalur utama logistik danintegrasi antarmoda; serta mendukung

transportasi berkelanjutan melaluipengembangan angkutan masal perkotaan

Prioritas pemerataan pembangunan infrastruktur

TIK khususnya di daerah perbatasan dan tertinggal, serta memastikan utilisasi

TIK di sektor e-Government, e-Kesehatan, e-Pendidikan, e-Logistik dan e-Commerce.

1

2

Tranformasi Desa, Kawasan dan Daerah

1. Regulasi2. Data dan Sistem

Informasi3. Pengetahuan4. Organisasi5. Masyarakat6. Pemdesa7. Prasarana8. Pendampingan

1. Regulasi2. Data dan Sistem

Informasi3. Pengetahuan4. Organisasi5. Masyarakat6. Pemdesa7. Prasarana8. Pendampingan

1. Regulasi2. Data dan Sistem

Informasi3. Pengetahuan4. Organisasi5. Masyarakat6. Pemdesa7. Prasarana8. Pendampingan

Tahapan•Perencanaan•Penganggaran•Pelaksanaan•Pemantauan, pengendalian dan evaluasi•Pelaporan

Desa, Kawasan dan Daerah Tertinggal

Desa, Kawasan dan Daerah Mandiri

Desa, Kawasan dan Daerah

BerkembangDesa dan Kawasan

Berkelanjutan(Village-Urban)

Kota (Urban-Village)

1. Akumulasi modal Sosial-Budaya2. Akumulasi modal ekonomi3. Akumulasi modal fisik4. Akumulasi pengetahuan

Proses• Partisipasi• Transparansi• Akuntabilitas• Fairness• Responsibilitas

99

Presenter
Presentation Notes
Keterangan: Desa non tertinggal adalah desa-desa berkategori: Berkembang (kws. Perbatasan & non Kws. Perbatasan) Mandiri (hanya ada 6 unit yang bertipologi mandiri non-perbatasan. Dan tidak ada Mandiri Perbatasan)

PN 9: Pembangunan Wilayah (2/2) 10

PEMBANGUNAN WILAYAH

Pembangunan Wilayah

Perbatasan dan Daerah

Tertinggal

Pembangunan Perdesaan

Reforma Agraria

Pencegahan dan Penanggulangan

Bencana a.l Kebakaran Hutan

Percepatan Pembangunan

Papua

1. Penguatan Kerangka Regulasi dan Penyelesaian Konflik Agraria

2. Penataan Penguasaan dan Pemilikan Tanah Obyek Reforma Agraria

3. Kepastian Hukum dan Legalisasi atas Tanah Obyek Reformas Agraria

4. Pemberdayaan Masyarakat dalam Penggunaan, Pemanfaatan, dan Produksi atas TORA

5. Kelembagaan Pelaksana Reforma Agraria Pusat dan Daerah

1. Pemulihan Daerah Pascabencana

2. Penyediaan Sarana dan PrasaranaKebencanaan

3. Penguatan Kapasitas SDM Penanggulangan Bencana

4. Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup Berkelanjutan

5. Penguatan Kelembagaan dan Regulasi

1. Peningkatan Sarana dan Prasarana2. Pemenuhan Pelayanan Dasar

3. Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia4. Pengembangan Ekonomi di Daerah Tertinggal dan Kawasan

Perbatasan Negara5. Pengelolaan PLBN, Kedaulatan dan Lintas Batas6. Kelembagaan dan Regulasi Pengelolaan Kawasan

Perbatasan

1

5

4 3

2

PRIORITAS NASIONAL

PROGRAM PRIORITAS

KEGIATAN PRIORITAS

1. Peningkatan Akses dan KualitasPendidikan

2. Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

3. Penguatan Ekonomi Lokal BerbasisWilayah Adat

4. Perlindungan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan

5. Percepatan Pembangunan InfrastrukturDasar

6. Pengembangan Konektivitas Wilayah

7. Penataan Kelembagaan dan Tata Kelola

1. Pemenuhan SPM di Desa termasuk di kawasan transmigrasi2. Pembangunan SDM, pemberdayaan, dan

modal sosbud masyarakat termasuk di kawasan transmigrasi3. Penanggulangan kemiskinan dan pengembangan UEM masyarakat desa termasuk di kawasan transmigrasi4. Penguatan pemerintahan desa5. Pengawalan inplementasi UU Desa secara sistematis, konsisten, dan berkelanjutan6. Pengembangan ekonomi kawasan termasukdi kawasan transmigrasi7. Pengelolaan SDA desa dan kawasan termasuk di kawasan transmigrasi dan SD hutan

Kontribusi Pembangunan Wilayah Per Pulau Tahun 2018 Untuk Mendukung Pencapaian Sasaran Nasional

11

Wilayah SumateraLaju Pertumbuhan Ekonomi Min 5%Tingkat Kemiskinan Max 10%Tingkat Pengangguran Terbuka Max 5%

Wilayah KalimantanLaju Pertumbuhan Ekonomi Min 3%Tingkat Kemiskinan Max 6%Tingkat Pengangguran Terbuka Max 6%

Wilayah SulawesiLaju Pertumbuhan Ekonomi Min 7%Tingkat Kemiskinan Max 10%Tingkat Pengangguran Terbuka Max 4%

Wilayah PapuaLaju Pertumbuhan Ekonomi Min 6%Tingkat Kemiskinan Max 26%Tingkat Pengangguran Terbuka Max 4%

Wilayah MalukuLaju Pertumbuhan Ekonomi Min 6%Tingkat Kemiskinan Max 13%Tingkat Pengangguran Terbuka Max 5%Wilayah Bali Nusa Tenggara

Laju Pertumbuhan Ekonomi Min 6%Tingkat Kemiskinan Max 14%Tingkat Pengangguran Terbuka Max 3%

Wilayah JawaLaju Pertumbuhan Ekonomi Min 5%Tingkat Kemiskinan Max 10%Tingkat Pengangguran Terbuka Max 6%

Sumber: Hasil Simulasi Bappenas

12Sasaran Umum PN 9: Pembangunan Wilayah

INDIKATOR2014

2015 2016 2017 2018 2019(Baseline)

SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL & KAWASAN PERBATASANPersentase pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal (%) 6,89 6,96 7,02 7,08 7,15 7,24Persentase penduduk miskin di daerah tertinggal (%) 16,42 16,00 15,42 14,9 14,43 14,00Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah tertinggal 67.46 68,13 68,49 68,84 69,18 69,59Pengembangan Pusat Ekonomi Kawasan Perbatasan 3 PKSN 10 PKSN 10 PKSN 10 PKSN 10 PKSN 10 PKSNPembangunan Kecamatan lokpri kawasan perbatasan 111 lokpri 50 lokpri 100 lokpri 150 lokpri 187 lokpri 187 lokpriPembangunan infrastruktur pendukung PLBN (Gedung Inti PLBN) -- 7 PLBN 7 PLBN 7 PLBN 7 PLBN 7 PLBN

SASARAN PEMBANGUNAN PERDESAANPengurangan desa tertinggal menjadi desa berkembang -- 500 desa 1.500 desa 3.000 desa 4.500 desa 5.000 desaPeningkatan desa berkembang menjadi desa mandiri -- 200 desa 600 desa 1.200 desa 1.800 desa 2.000 desa

Peningkatan Keterkaitan Desa-Kota dan ekonomi kawasan perdesaan untuk percepatan desa mandiri 14 Kaw 28 Kaw 39 Kaw 39 Kaw

--Pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi untuk percepatan desa berkembang

14 Kaw/ 7 SP

43 Kaw/ 22 SP

86 Kaw/ 43 SP

130 Kaw/ 65 SP

144 Kaw/ 72 SP

SASARAN PENURUNAN IRBIRata-rata Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) Nasional 156,3 151,6 146,9 142,2 137,5 132,8Rata-rata IRBI 136 Kabupaten/Kota sasaran prioritas nasional 169,4 164,3 159,2 154,1 149,0 144,0

13

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional

• Renja K/L 2018 disusun melalui aplikasi KRISNA yang sudahterintegrasi dengan ADIK dan RKA K/L, serta Laporan Kinerjasehingga K/L tidak perlu melakukan input data berulang padabeberapa aplikasi

• Fitur aplikasi KRISNA: User Friendly, berbasis web dan terpusat, sehingga Pengguna

tidak perlu melakukan instalasi Dilengkapi otorisasi dan otentikasi Dilengkapi data history serta log

KRISNA: Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaranamanat PP 17 Tahun 2017

14

PP 17/2017 Pasal 34

Menteri Keuangan dan Menteri PerencanaanPembangunan Nasional:

a. berbagi pakai data (data sharing) perencanaan dan penganggaran sertarealisasi belanja;

b. menyelenggarakan Sistem InformasiPerencanaan dan Penganggaran yang terintegrasi; dan

c. menyusun format, klasifikasi, dan sistemdatabase Renja-K/L dan RKA-K/L.

Setelah adanya KRISNA

Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran

Data KRISNA digunakanuntuk penilaian kinerja

(KemPANRB)

15

Renja K/L memuat Kebijakan, Program, Kegiatan dan detail Kegiatan K/L sampai dengan level komponen baik prioritasmaupun reguler (non-prioritas) sesuai dengan kewenangan K/L

Terdapat informasi detail kegiatan yang mencakup: Program, Kegiatan, Keluaran (Output), dan Komponen yang mendukung pencapaian RPJMN tahun 2015-2019,

Renstra K/L tahun 2015-2019, dan RKP 2018; Keterkaitan dengan Nawacita, Prioritas Nasional, Dukungan (Tematik), 100 Janji Presiden; Blueprint Kementerian/Lembaga pada tingkat Program Kegiatan Output Komponen sebagai acuan dalam

penentuan kebutuhan anggaran. Indikator dan target, klasifikasi kegiatan (prioritas atau reguler), cara pelaksanaan (kontraktual atau swakelola),

kewenangan, dan informasi detail pendanaan; Memuat informasi lokasi kegiatan sampai dengan kabupaten/kota. Identifikasi Kerangka Regulasi Dibawah Koordinasi Biro Hukum

Renja K/L 2018 digunakan sebagai alat pengendali pembangunan mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaansampai dengan monev.

Substansi dan Koridor Renja K/L 2018

16

17

KRITERIA PROYEK PRIORITAS 2018

Proyek Prioritas Nasional

2018

Kelengkapan Informasi

- Ruang Lingkup (Fokus) - Jangka Waktu dengan tahapan yang terukur- Lokasi- Kebutuhan Anggaran

Kelayakan

- Merupakan kegiatan yang signifikan untuk mencapai sasaran RKP/RPJMN- Bukan kegiatan rutin/berulang-ulang atau kegiatan yang bersifat administrative/operasional- Sesuai dengan Tusi & Kewenangan- Memiliki muatan proyek yang memiliki tahapan (siklus) perencanaan – pelaksanaan – monev- Bukan kegiatan yang selesai dilakukan dalam jangka sangat pendek (satu titik waktu)

Kesiapan(implementasi

di 2018)

Fisik/Konstruksi:- Terdapat kesiapan sesuai siklus proyek (FS/DED)- Kesiapan lahan untuk tahun 2018- Terdapat Indikator pemantauan dan evaluasi- Organisasi pelaksana kegiatan (manajemen proyek) dan identifikasi stakeholder yang terkait (Pusat,

Daerah, Swasta/BUMN/Masyarakat)- Terdapat Rencana umum pengadaan barang/jasa

Non-Fisik:- Terdapat desain program dan kegiatan/proyek (didukung dengan background study) - Terdapat Indikator pemantauan dan evaluasi- Organisasi pelaksana kegiatan (manajemen proyek) dan identifikasi stakeholder yang terkait (Pusat,

Daerah, Swasta/BUMN/Masyarakat)- Terdapat Rencana umum pengadaan barang/jasa

Dilaksanakan oleh 1 K/L

Dilaksanakan oleh beberapa Instansi (K/L, Pemda, BUMN)

STRUKTUR RENJA K/L (KRISNA) YANG TELAH DISELARASKAN DENGAN RKA K/L

• Kementerian/Lembaga• Visi Misi• Sasaran Strategis• Program > Sasaran > Indikator Kinerja• Output Program > Indikator Output Program• Kegiatan > Sasaran > Indikator Kinerja• Output Kegiatan > Indikator Output Kegiatan• Sub Output• Komponen• Lokasi

18

19

Pihak Tugas dan Tanggung Jawab

Kepala Biro Perencanaan K/L. • Memastikan Renja K/L yang dikirimkan (submit) adalah benar (valid);

• Menugaskan 1 (satu) orang staf Biro Perencanaan K/L sebagai admin;

• Bertanggungjawab penuh terhadap dokumen Renja K/L yang dikirimkan.

Admin Biro Perencanaan K/L • Membuat user tambahan bagi unit-unit kerja terkait dan menjamin keamanan penggunaannya;

• Mengoordinasikan pengumpulan data dan informasi bagi penyusunan Renja K/L.

Staf Biro Perencanaan • Melakukan input dan edit data Renja Kementerian/Lembaga

User K/L (Unit Kerja Es I) Melakukan input, dan edit data Renja K/L sesuai kewenangan unit kerja.

Mitra Kerja K/L di Kementerian

PPN/Bappenas dan Kementerian

Keuangan

• Melakukan validasi dan approval Renja K/L yang dikirimkan (submit) mitra kerjanya melalui KRISNA

sesuai dengan hasil koordinasi (TM) ;

• Melakukan usulan (request) untuk membuka KRISNA.

Peran dan Tanggungjawab Pihak dalam Penyusunan Renja K/L melalui aplikasi KRISNA

OutputOutputReguler*

Penuangan Proyek Prioritas Nasional dalam KRISNARKP 2018 Renja KL & ADIK (KRISNA) RKA-KL DIPA

Kegiatan

Program

RKA KL

Output*

KL

Sub-Output

Komponen

Kegiatan KL

Program

Renja KL & ADIK (KRISNA)

OutputPrioritas

K/L

Sub-Output

Komponen

KP

PP

RKP

Sasaran

PN

Proyek Prioritas Nas

Proyek Prioritas KL

Indikator

Program KL Program

Kegiatan

Program

Output*

KL

Jenis Belanja

Program

DIPA

*) Output reguler menjabarkan output untuk mencapaisasaran RKP Non-PN (Prioritas Bidang) dan output kegiatan Tusi K/L (rutin) 20

Contoh 1: Satu Proyek K/L menjadi 1 Output (Prioritas)K/L: PUPR

21

Kegiatan Prioritas:Pengentasan Permukiman Kumuh

Program Prioritas:Penyediaan Perumahan Layak

RKP 2018

Prioritas Nasional: Perumahan Dan Permukiman

Proyek Prioritas Nas:Penyediaan Infrastruktur Perumahan dan Kawasan

Permukiman

Proyek KL:Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)

RENJA K/L 2018

Kegiatan K/L:Pembinaan dan Pengembangan

Kawasan Permukiman

Program K/L:Program Pembinaan Dan

Pengembangan Infrastruktur Permukiman

K/L: Kementerian PUPR

OutputKota Tanpa Kumuh (KOTAKU)

Komponen Perencanaan dan Desain Konstruksi Supervisi dan Monev

Sub-Output(tanpa sub-output)

Output merupakan barang/jasa yang dihasilkan dari kegiatan/proyek KL

Contoh 2: Beberapa Proyek K/L sebagai Komponen di bawah Output Baru (Repacking)K/L: PUPR

Kegiatan Prioritas:Peningkatan Akses Air Bersih dan

Sanitasi

Program Prioritas:Air Bersih dan Sanitasi

RKP 2018

Prioritas Nasional:Perumahan Dan Permukiman

Proyek Prioritas Nas:Penyediaan Infrastruktur Air Minum dan Sanitasi Terintegrasi Terutama di Daerah

dengan Akses Rendah

Proyek KL:1. Pembangunan Sistem Pengelolaan

Air Limbah terpusat skala kota (Kota Surakarta)

2. Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah terpusat skala kota (Kota Banda Aceh)

RENJA K/L 2018

Kegiatan K/L:Pembinaan dan Pengembangan

Penyehatan Lingkungan Permukiman

Program K/L:Program Pembinaan Dan

Pengembangan Infrastruktur Permukiman

K/L:PUPR

OutputSistem Pengelolaan Air Limbah

terpusat skala kota

Komponen Perencanaan dan Desain Konstruksi Supervisi dan Monev

Proyek (Repacking)Sistem Pengelolaan Air Limbah

terpusat skala kota

2 proyek KL dibungkus dalam 1 proyek baru(repacking) setara dengan output (tidak

boleh bercampur denganoutput/komponen reguler)

Lokasi Surakarta Banda Aceh

22

Langkah membuka aplikasiKRISNA(KOLABORASI PERENCANAAN DAN INFORMASI KINERJA ANGGARAN)Melalui domain Bappenas dan Kemenkeu

Buka alamat https://krisna.bappenas.go.id atau

https://krisna.kemenkeu.go.idPilih nama Kementerian/lembaga Login pada aplikasi

Input dan update data

23

Arah Kebijakan dan Sasaran Ditjen PDTu Kemendesa 2018

Meningkatnya ketahananmasyarakat dan pemerintahdaerah didaerah rawan pangan,rawan bencana dan daerah pascakonflikTersedianya Sarana Prasana Dan

Konektivitas Dalam MendukungProduk Unggulan Di DaerahPerbatasan Dan Pulau Kecil DanTerluar

Arah kebijakan Sasaran

Peningkatan Aksesibilitas dan prasarana dasar di wilayah perbatasan dan pulau kecil dan terluar

ARAH KEBIJAKAN

Penanganan terhadap daerah rawan pangan melalui peningkatan produksi, distribusi dan diversifikasi komoditas oangan pokok yang dibutuhkan masyarakat

Penanganan terhadap daerah rawan bencana melalui mitigasi dan rehabilitasi serta penanganan daerah pasca konflik melalui rehabilitasi sosial dan ekonomi.

24

Overview Program Unggulan Kemendesa PDTT 2017-19

25

UNTUK PRODUKTIVITAS EKONOMI DESAOVOP (Prukades)

UNTUK KETAHANAN PANGANEMBUNG DESA (Bangunan sumber air lainnya)

UNTUK KEMANDIRIAN EKONOMI DESABUMDES

UNTUK DAYA SAING DESAOLAH RAGA DESA

PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU

PENGEMBANGAN SEKTOR EKONOMI DI WILAYAH PULAU KECIL DAN TERLUAR

AQUACULTURE ESTATE

MENGEMBANGAN WILAYAH PERBATASAN DENGAN PENINGKATAN NILAI INVESTASI

INVESTASI PERBATASAN

TANGGUH PANGANTANGGUH BENCANATANGGUH KONFLIK

Perkiraan Capaian Pengentasan Daerah Tertinggal s.d TA 2016

NO KABUPATEN BMIKTT

1 Aceh Singkil 0.495002 Solok Selatan 0.491293 Pasaman Barat 0.482284 Lampung Barat 0.486675 Bondowoso 0.506706 Bangkalan 0.490847 Sambas 0.515688 Bengkayang 0.51102

NO KABUPATEN BMIKTT

9 Landak 0.4812610 Mahakam Ulu 0.4052011 Konawe 0.5326912 Bombana 0.4955913 Mamuju Tengah 0.4955514 Pulau Morotai 0.4501815 Merauke 0.5210816 Keerom 0.46687

26

RANCANGAN KEGIATAN PRIORITAS Ditjen PDTu TA 2018

PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN DAN DAERAH

TERTINGGAL

1. Peningkatan sarana danprasarana di daerahtertinggal dan kawasanperbatasan negara

2.Pelayanan Dasar di Daerah Tertinggal dan KawasanPerbatasan Negara

3.Pengembangan Ekonomi diDaerah Tertinggal danKawasan PerbatasanNegara

PEMBANGUNAN PERDESAAN

1. Pembangunan SDM, Pemberdayaan, dan Modal Sosial Budaya Masyarakat Desa termasuk di Permukiman Transmigrasi

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN

BENCANA

1. Pemberdayaan MasyarakatPenguatan Kapasitas SDM Penanggulangan Bencana

2.Sarana dan PrasaranaKebencanaan

3.Penguatan Kelembagaandan Regulasi

27

LOKASI TERINTEGRASI TA 2018

1. Integrasi Antar Unit KerjaUntuk mewujudkan keterkaitan lintas unit kerjadan agar memberikan dampak pembangunanyang lebih signifikan khususnya dalammempercepat pencapaian target RPJMN 2015-2019, maka diperlukan kesepakatan LOKASIPRIORITAS yang akan didukung oleh seluruhUnit Kerja Eselon 2 di internal DITJEN PDTu.

2. Lokasi Prioritas Tahun 2018 versi Bappenas danPDT, agar tidak terjadi keraguan dalammenentukan lokasi dan sesuai dengan targetkedua duanya.

3. Merupakan target Kabupataen Entas 2015 –2019 sesuai dengan RKP dan RPJMN

4. Merupakan Irisan UKE 2 di DITJEN PDTU

ALASAN PERTIMBANGAN

28

Penutup dan Saran Tindak Lanjut

1. RKP 2018 telah menetapkan 10 Prioritas Nasional (PN) dan dijabarkan ke dalam 30 Program Prioritas (PP) dalam rangka pencapaiansasaran RKP 2018 yang Rancangan RKP 2018 telah ditetapkan melalui Permen PPN/Kepala Bappenas Nomor 4 Tahun 2017;

2. Terdapat sedikitnya 3 PN yang terkait langsung dengan Tupoksi Ditjen PDTu Kemendesa PDTT, yaitu Prioritas Nasional ke 7(kemiskinan), ke-8 (infrastruktur, konektivitas dan kemaritiman), serta ke-9 (pengembangan wilayah);

3. Dalam rangka peningkatan kinerja perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional, telah diterbitkan PP 17/2017 tentangSinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional, yang salah satu terobosannya adalah melaluidiluncurkannya aplikasi KRISNA (Konsolidasi Rencana dan Informasi Anggaran);

4. Dalam kerangka penyusunan dan pelaksanaan RKA pada Kementerian Desa PDTT, untuk tahun 2018 memerlukan sinkronisasi antaraProgram Unggulan Kemendesa PDTT dengan PN dan PP yang terkait dalam RKP 2018, yang dengan penerapan alikasi KRISNAmenjadi semakin sulit untuk dapat dipaksakan apabila tidak sesuai dengan RKP 2018, walaupun masih dimungkinkan mengingatstatus RKP yang masih diatur sementara melalui Permen PPN/Kepala Bappenas Nomor 4 Tahun 2017;

5. Sesuai dengan target pengentasan daerah tertinggal sedikitnya 80 kabupaten di TA 2019, diharapkan 50 DT diantaranya berlokasi diDT dengan karakteristik tertentu, dimana pada TA 2016 telah dapat dientaskan 35 DT dengan 16 daerah tertentu diantaranya, dansecara bertahap akan diupayakan meningkat jumlahnya pada tahun 2017-2018-2019 secara bertahap;

6. Dalam mengupayakan pengentasan DT diperlukan pendekatan yang integratif dan komprehensif, diantaranya melalui penetapanlokasi prioritas terintegrasi, yang ditangani bersama oleh Ditjen terkait di Kemendesa PDTT, termasuk didukung K/L terkait dalamrangka PPDT;

7. Program unggulan Kemendesa PDTT, melalui Prudes/Prukades, Embung, BUMDesa dan Sarpras Olahraga, dilaksanakan secarasimultan dan mendukung pembangunan kemandirian desa dan pengentasan ketertinggalan desa, yang menjadi lokus dalampengentasan ketertinggalan daerah, yang telah ditargetkan dalam RPJMN 2015-2019 dan RKP secara berkelanjutan.

29

Terima Kasih

30