dpmtk.iddpmtk.id/layanan/docs/2019/Perwa No 51 th 2017 ttg IMB MBR.pdf · Created Date: 11/2/2017...

8
WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 51 TAHUN 2OT7 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN BAGI PERU MA"AI KHUSU s 3iTJttrffiRffi:*GHAS r LAN RENDAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA PONTIANAK, 'b'ahwa untuk percepatan penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilanrendah perlu diatur Izin Mendirikan Bangunan Bagr Perumahan Khusus Masyarakat Ber:penghasilan Rendah; bahwa guna memudahkan perizinan terkait izin mendirikan bangunan bagi perumahan khusus masyarakat berpenghasilan rendah, dilaksanakan melaiui kebijakan izin mendirikan bangunan bagi perumahan khusus masyarakat berpenghasilan renda.h; bahwa berd.asarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, maka pqrlu menetapkan Peraturan walikota tentang Izin Mendirikan Bangunan Bagi perumahan Khusus Masyarakat Berpenghasilan nenaan cli Kota pontianak; Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah ringkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah ringkat il ranah Laut, Daerah Tingkat II Tapin dan Daerah Tingkat Ii Tabalong dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1gS9 tentang Penetapan undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1gs3 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1g6s Nomor s1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2T56l; Menimbang : a. Mengingat : 1. 2. b. c.

Transcript of dpmtk.iddpmtk.id/layanan/docs/2019/Perwa No 51 th 2017 ttg IMB MBR.pdf · Created Date: 11/2/2017...

WALIKOTA PONTIANAKPROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN WALIKOTA PONTIANAKNOMOR 51 TAHUN 2OT7

TENTANG

IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN BAGIPERU MA"AI KHUSU s

3iTJttrffiRffi:*GHAS r LAN RENDAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN

WALIKOTA PONTIANAK,

'b'ahwa untuk percepatan penyediaan rumah bagi masyarakatberpenghasilanrendah perlu diatur Izin Mendirikan BangunanBagr Perumahan Khusus Masyarakat Ber:penghasilan Rendah;

bahwa guna memudahkan perizinan terkait izin mendirikanbangunan bagi perumahan khusus masyarakat berpenghasilanrendah, dilaksanakan melaiui kebijakan izin mendirikanbangunan bagi perumahan khusus masyarakat berpenghasilanrenda.h;

bahwa berd.asarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan huruf b, maka pqrlu menetapkan Peraturanwalikota tentang Izin Mendirikan Bangunan Bagi perumahanKhusus Masyarakat Berpenghasilan nenaan cli Kota pontianak;

Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945;

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang penetapanUndang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentangPembentukan Daerah ringkat II di Kalimantan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagaimanatelah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965tentang Pembentukan Daerah ringkat il ranah Laut, DaerahTingkat II Tapin dan Daerah Tingkat Ii Tabalong denganMengubah Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1gS9 tentangPenetapan undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1gs3tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1g6s Nomor s1,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2T56l;

Menimbang : a.

Mengingat : 1.

2.

b.

c.

3. undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan

GedunE (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO2

-Nomor 134, Tambahan l-embaran Negara Reptrblik Indonesia

Nomor a2a7J;

undang-undang Nomor 1 Tahun 2oII tentang Perumahan dan

Kawasan Permirkiman (Lembaran Negara Republik Indonesia"t-ahun 20i1 Nomor 7, Tambahan l-embafan Negara RepublikIndonesia Nomor 5188);

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 2'44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhirdengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentangPerubahan Kedua Atas undang-undang Nomor 23 Tahun 2oI4tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 20i5 Nomor 58, Tambahan Lembaran NegaraRepubiik Indonesia Nomor 5679);

Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2016 TentangPembangunan Perumahan Masyarakat Berpenghasiian Rendah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 316,Tambahan Lembaral Negara Republik Indonesia Nomor 6004);

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telahdiubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan MenteriDalam Negeri Nomor 21 Tahun 20lI tentang Perubahan KeduaAtas Peraturan h{enteri Dalam Negeri Nomor i3 Tahun 2006tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentangPedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2010 tentangPedoman Pemberian Izin Mendirikan Bangunan;

Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang BangunanGedung Di Kota Pontianak (kmbaran Daerah Kota PontianakTahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3);

Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang PelayananPublik (Lembaran Daerah Kota Pontianak Tahun 2010 Nomor2l;

Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang RetribusiPerizinan Tertentu (L,embaran Daerah Kota Pontianak Tahun2011 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kota PontianakNomor 96) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

- dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2015 tentangFerubahan Kedua Atas Peratuan Daerah Nomor 2 Tahun 20 i itentang Retribusi Perizinan Tertentu (l.embaran Daerah KotaPontianak Tahun 20i5 Nomor 14):

4.

5.

6.

7.

10.

11.

t2.

8.

9.

13.

14.

Peraturan walikota Nomor s7 Tahun 20og tentang sistemPenyelenggaraan Pelayanan penzinan Terpadu Kota pontianak(Berita Daerah Tahun 2008 Nomor 57);

Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang pembentukandan susunan Perangkat Daerah li,embaran Daerah KotaPontianak Tahun 2016 Nomor T, Tambahan Lembaran DaerahKota Pontianak Nomor 149);

Peraturan walikota Nomor T Tahun 2olr tentang standaroperasional Prosedur Felaya'a' Fe.izinan Terpadu KotaPontianak (Berita Daerah Kota pontianak Tahun 2or7 Nomor7);

BAB IKETENTUAN UMUM

15.

16. Peraturan warikota Nomor 14 Tahun 20rr tentang perimpahanKewenangan penyerenggaraan Ferieinan kepada ftepara birr"*Penanaman rVlodal, Tenaga Kerja dan pelayanan Terpadu SatuPintu Kota pontianak (Berita Daerah Kota pontianak Tahun2OI7 Nomor 14);

..

MEMUTUSKAN:

MCNETAPKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNANBAGI PERUMAHAN KHUSUS MASYARAKAT BERPBNGHASILANRENDAH DI KOTA PONTIANAK.

Pasal 1

Daiam Peraturan.Waiikota_ini, yang ciimaksud dengan :i. Daerah adalah Kota pontianat .2' Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggaraPemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanain urusan pemerintahan

^ yang menjadi kewenangan daerah otonom.3. Walikota adai-ah WalikJta Foritianak.4' Dinas penanaman Moda], Tg;&; K"r:_1_dan pelayanan Terpadu SatuPintuyang selanjutnya disingkat " DpMikprsp adalan Dinas penanamanModal' Tenaga Kerja dan Pelaylnan rerpadu satu pintu Kota pontianak.5' Dinas Perumahan Rakyat han x.*asan permukiman yang selanjutnyadisingkat DPRKP adalah Dinas perumahao n*tryat daii l{aw-asan IleirnukiinariKota Pontianak.6' Dinas Pekerjaair umum dan Penataan Ruang yang selanjutnya disingkatDPUPR adalah Dinas Pekerjaan umum dan Penataan l,rung Kota pontianak.7 ' Dinas Linsk-ri3.san--Hidup yang seianjutnya disingkat DLH adalah Dinas^ Lingkungan Hidup Kota pontianak.8' Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yanglayak huni, sarana pembinaan" -t9iuL;;, cerminan harkat dan martabatpenghuninya, serta aset bagi pemiliknya-9 ' Perumahan adaiah kumpuia.t nr-"h sebagai bagian dari permukiman, baikperkotaan maupun perJ.=aarr, J'ang dilengkapi ?.rg*r, p.*"u.o*rr*, sarana,dan utiiitas umum sebagai trasit

"p"i. p"-enuhan numah yang layak huni.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

t7.

18.

16.

prasarana adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan hunian yang memenuhistandar tertentu untuk kebutuhan bertempat tinggai yang layak, sehat, amandan nyaman.Sarana adalah fasilitas daiam lingkungan hunian yang berfungsi untukmendukung penyelenggaraan danpengembangan kehidupan sosial, budayadan ekonomi.Utilitas umum adalah kelengkapan penunjang untuk pelayanan iingkunganhunian.Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang selanjutnya disingkat MBR adalahmasyarakat yang mempunyai keterbatasan daya beli sehingga perlumendapat dukungan pemerintah untuk memperoleh Rumah.Badan Hukum adalah badan hukum yang didirikan oleh warga negaraIndonesia yang kegiatannya di bidang penyelenggaraan Perumahan danKawasan Permukiman.lzin Mendirikan Bangunan yang selanjutnya disingkat iMB adalah Izintertulis yang diberikan oleh Pemerintah Daerah kepada pemiiik bangunanuntuk membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi, danmerawatbangunan sesuai dengan persyaratan administrasi dan persyaratan teknisyang ditetapkan.Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan yang selanjutnya disingkat SPPLadalah kesanggupafl dari penanggung jau,ab usaha dan I atau kegiatanuntuk melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup atasdampak lingkungan hidup dari usaha danl atau kegiatannya di luar usahadanl atau kegiatan yang wajib Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) atauUpaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan LingkunganHidup (UKL - UPL).Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang perumahan dan kawasan permukiman.Pelayanan Terpadu Satu Pintu, yang selanjutnya disingkat PTSP adalahpelayanan seca-ra terintegrasi dalam satu kesatuan proses dimulai dari tahappermohonan sampai dengan tahap penyelesaian prodr-rkpeiayanan melaluisatu pintu.

BAB IIMAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LII\TGKUP

Pasal 2

Maksud disusunnya Peraturan Walikota ini adalah sebagai pedoman pelaksanaanpenerbitan IMB bagi Perumahan khusus MBR di Kota Pontianak.

Pasal 3

Tujuan ditetapkannya Peraturan Walikota ini adalah untuk:a. memberikan legalitas terhadapbangunan khususnya Perumahan khusus

MBR;b. meningkatkan kualitas proses pelayanan penerbitan lMBPerumahan Khusus

MBR;c. memberikan pembinaan, perlindungan dan pengakuan dari pemerintah untuk

kepentingan administrasi pubiik dan penataan bangunan perkotaan sesuaiketentuan peraturan perundang- undangan;

d. memberikan kejelasan seluruh proses penerbitan IMB Perumahan KhususMBR sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

e' mew-ujudkan pola keqasama. sinkronrsasr ca: koordrnasi seca-ra terpaduantar Perangkat Daerah terkait dalam rangka pelaksanaan penerbitan III BPerumahan Khusus MBR di Kota pontianak.

Pasal 4

Ruang Lingkup peraturan walikota ini ada,rah:3. pembangunan perumahan MBR;b' ketentuan penerbitan IMB perumahan untuk MBR;c. pelaksana kebijakan;d. tata cara pengajuan IMB perumahan untuk MBR;e' mekanism" dT-,la iceqa peiay"nar, ;;;;;on irviB perumahan untuk n/iBR.f. biaya retribusi IMB perumu.hat, untuk MBR;

eqrr lrYru HUr Lrr'.'1'arr unruK ''IIJK'g. evaluasi dan pelaporan; dan

h. ketentuan penutup.

pE ME AN G u NA?.##L^lAii A i\i Ni E RPasal 5

(1) Pembangunan Perumahan MBR dilakukan untuk luas lahan tidak lebih dari 5(iima) hektare.dan paling kurang 0,5 (nol koma lima) hektare serta beradadalam 1 (satu) rokasiyang diperuntuklran bagi pembarrgunan Rumah.(2) l'okasi pembangunan peiumah; ffiR^..tug;mu'r" ii*ut sud pada ayat (r)telah sesuai dengan Rencana Tata Ru.ng wiiayan Kota pontianak.

Pasal 6

Pembangunan Perumahan MBR sesuai dengan standar yang ditetapkan olehMenteri.

KETENT,AN pENERBirAfffiJIuou*oHAN uNruK MBR

Pasai 7

Dasar pertimbangan penerbitan kebijakan IMB perumahan untuk MBR :a' upaya pembinaan dan pemberian legalitas banguna., p..,r-ahan MBR daripemerintah;b' kernuciartra' dan kejerasan !d* proses, F.Jirr1r, pubrik khususrryapelayanan legaritas bangunan perumahan untuk MBR; danc'

;fi{ifflffit{- percepatan pemenuhan kebutuhan'rumah bagi masyarakat

Pasal 8

IMB Perumahan untuk MBR sebagaimana dimaksud dalam pasal z tidak dapat5lt*t$Aufl::tt" status pemat<.Ia"lt pl-irJi.an tanah lio.r. jeras atau *.it

pELAKSARI?X",ro**

Pasal 9

(ii Peiaksana kebijakan sebagaimana dimaksuci pada pasai J didasarkan padaffii-tflt:::-::ffi"i$& oa', r""g"i-*.ta batasan kewenansan masing-

7(21 Segala upaya yang melibatkanPerangkat Daerah larnnl'a untuk menunjang

pelaksanaan kebijakan ini dikoordinasikan melalui Sekretaris Daerah.

rArA c ARJPIEBNI*, u o*, * uPERUMAHAN UNTUK MBR

Pasal 10

(1) Pengajuan IMB P.erumahan Untuk MBR dilakukan oleh Badan Hukum.(2) Badan Hukum yang mengajukan perrnohonan iMB Perumahan Untuk MBR

wajib memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis.

Pasal 1 1

(1) Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2),terdiri dari:a. mengisi formulir permohonan;b. fotocopy karlu tanda penduduk dari pemohon yang merupakan Pimpinan

dari badan hukum yang masih berlaku sebanyak 1 (satu) lembar;c. fotocopy sertifikat tanah yang dimohon untuk pembangunan perumahan

MBR dan telah dilegalisir oleh Bacian Pertanahan Nasionai, Bank atauNotaris ;

d. fotocopy akte pendirian badan hukum dan perubahannyal dane. melampirkan fotocopy Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak dan

Bangunan dan bukti lunas Pajak Bumi dan Bangunan tahun berjalan.{2) Percyaratan teknis sebagaimana dimaks;ud dalam Pasal 1O ayat (2), terdiri dari:

a. melampirkan Rekomendasi Perumahan Untuk MBR dari Perangkat Daerahyang membidangi;

b. melampirkan Surat Keterangan Rencana Kota dan Siteplan bangunanPerumahan Untuk MBR yang telah disetujui oleh Perangkat Daerah yangmembidangi; dan

c. melampirkan SPPL yang dikeluarkan oleh Perangkat Daerah yangmembidangi.

BAB VII I

MEKANISME DAN TATA KERJA PELAYANANPENERBITAN IMB PERUMAHAN UNTUK MBR

Pasa-l 12

Mekanisme pelayanan penerbitan IMB Perumahan untuk MBR ditetapkan sebagaiberikut:a. tahap pelayanan informasi/konsultasi/fasilitasi dan pendampingan yaitu

pemberian pelayanan informasi dan konsultasi, baik administiatif *rup,rnteknis bagi setiap pemohon dengan tujuan memfasilitasi pemohon dalammenyiapkan berkas sebelum diajukan untuk diproses;

b. tahap pengajuan/penerimaan berkas yaitu penyampaian berkas kepaclapetugas pelayanan sebagai tanda dimulainya proses peiayanan penerbitanIMB;

c. tahap pemeriksaan berkas dan tahap pemrosesan berkas;d- tahap persetujuan yaitu proses persetujuan berkas untuk diterbitkan; dane. tahap penerbitan yaitu proses akhir pelayanarl yang dibuktikan clengal

diterimanya sertifikat ain oleh pemohon.

'/

Pasal 13

Tata kerja pelayanan penerbitan IMB Perumahan Untuk MBR ditetapkan sebagaiberikut:a. pemohon mendatangi loket khusus IMB yang disedlakan pada DPMTKPTSP,

guna mendapatkan peiayanan informasi, konsultasi dan pengambiian blankoformulir serta blankc surat pernyataan pengajuan penerbitanlMBPerumahanUntuk MBR;

b. pemohon melakukan pengisian formulir permohonan dan melengkapipersyaratan administrasil teknis yang ditetapkan;

c. pemohon menyerahkan berkas permohonan beserta kelengkapan kepadapetugas pelayanan {front office) pada DPMTKPTSP;

d. petugas pelayanan (f,ront office) melakukan registrasi permohonan danselanjutnya memberikan tanda terima berkas kepada pemohon apabila berkastelah dinyatakan lengkap dan benar sesuai ketentuan;

e. proses pelayanarr administrasi dinyatalcan dirirulai setelah diterimairya kuporttanda terima berkas oieh pemohon;

f. selanjutnya berkas yang telah diterima, diserahkan kepada petugas untukdiproses lebih lanjut sampai sertifikat izin diterbitkan; dan

g. selanjutnya sertifikat IMB diterbitkan dan diserahkan kepada pemohon.

Pasal 14

(1) Mekanisme pelayanan penerbitan lMBPerumahan Untuk MBR menganutsistem self ossessmenf (peniiaian sendiri) tanpa proses pemeriksaanlapangan

(21 Seluruh mekanisme dan tata kerJa pelayanarl penerbitan iMBPerumahanUntuk MBR dari penerimaan berkas sampai penerbitan sertifikat izinmemakan waktu maksimal 1 (satu)jam.

(3) Standar Operasional Prosedur IMB Perumahan Untuk MBR ditetapkanmelalui Peraturan Kepala DMPTKPTSP.

(4) Standar Operasional Prosedur IMB Perurnahan Untuk MBRiniakarrdisesuaikan dengan penerapan Standar Operasional Prosedur padaDPMTKPTSP.

(5) Proses penyesuaian dilakukan dengan sebaik'-baiknya sehingga tidakmenggarlggu penyelenggaraan pelayanan perizinan secara keseluruhan.

(6) Proses sebagaimaira dimaksud pada Pasal 14 ayat (i), ayat (2), ayat (3) apt(a) dan ayat (5) merupakan tanggung jawab Kepala DPMTKPTSP.

Pasai 15

Atas peiaksanaan k6Uiat<an ini, seluruh tugas peilga\,i,.asan dan pengendalianbangunan, prasarana, sarana dan utilitas pada kawasan Perumahan untuk MBRtetap dilaksanakan sebagaimana mestinya oleh Perangkat Daerah yangmembidangi.

BAB VIIIBIAYA RETRIBUSIIMBPERUI\4AHAN UNTUK T{BR

Pasal i6

Dalam proses penerbitanlzin Mendirikan Bangunan Perumahan'untuk MBR tidakdikenakan biaya retribusi, termasuk biaya plat dan formulir pendaftaran.

(1)

(21

(3)

(4)

BAB IXEVALUASI DAN PELAPORAN

Pasal 17

Akan dilaksanakan Evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan penerbitan IMB

Perumahan Untuk MBR .

Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) difokuskan pada berbagai

hambatan dan kendala yang ciihadapi, Yang secara prinsip dapat mengganggu

pencapaian kebijakan ini.Hasil evaluasi dituangkan dalam bentuk laporan, yang selanjutnya

disampaikan kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota Pontianak.

Terha&ap hasii evaiuasi yang disampaikan kepada Walikota, apabila

diperlukan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya'

BAB XI{ETENTUAN PENUTUP

Pasal 18

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan'

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangall Peraturan

Walikota ini dengan p"tt"mpatannya dalam Berita Daerah Kota Pontianak'

Ditetapkan di Pontianak

pada tanggal 22 SePtember 2017

WALIKO'IA PONTIANAK,

rtd

SUTARMIDJI

Diundangkan di Poiiianakpada tanggal 22 September 2OI7

ry. SEKRETARIS DAERAH KOTA PONTIANAK,

ttd

ZUMYATi

BERITA DAERAH KOTA PONTIANAK TAHUN 2OI7 NOMOR 51

BAGIAN HUKUM,

ZETMAWATI. SH. MHPembina Tk. I

NTP. i96208ii i98607 2002

Salinan sesuai dengan aslinYa