download roadmap 2015 - 2019

87

Transcript of download roadmap 2015 - 2019

Page 1: download roadmap 2015 - 2019
Page 2: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. i

ROADMAP

BARISTAND INDUSTRI BANDA ACEH TAHUN 2015-2019

Penanggung Jawab

: Ir. Abd. Rahman, MT (Kepala Baristand Industri Banda Aceh)

( )

Tim Penyusun : 1. Amir Fuadi, S.Tp ( ) (Kepala Sub. Bagian Tata Usaha) 2. Drs. Yusaini ( ) (Kepala Seksi Program dan Pengembangan

Kompetensi)

3. Ruslan, ST, MT ( ) (Kepala Seksi Teknologi Industri) 4. Nurlaila, ST, MT ( ) (Kepala Seksi Standardisasi dan Sertifikasi) 5. Nurbaiti, SE ( ) (Kepala Seksi Pengembangan Jasa Teknik) 6. Abdul Thalib, S.Tp ( ) (Pejabat Fungsional Perekayasa) 7. Fitriana Djafar, S.SI, MT ( ) (Pejabat Fungsional Peneliti)

Page 3: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. ii

KATA PENGANTAR

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh disusun untuk jangka waktu

menengah (5 tahun) selama periode 2015-2019, mengacu kepada visi dan misi

Kabinet Kerja Jokowi-JK dengan sembilan agenda prioritas presiden (Nawacita)

yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019; Undang-undang

No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian; Peraturan Pemerintah RI Nomor 14 Tahun

2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) Tahun 2015-

2035; Peraturan Presiden No. 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional

(KIN); Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2015 tentang Kementerian

Perindustrian; Rancangan Teknokratik Rencana Strategis Kementerian

Perindustrian Tahun 2015-2019; Peraturan presiden No. 32 Tahun 2011 tentang

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)

2011-2025; Peraturan Menteri Perindustrian No. 49 Tahun 2006 tentang Tata Kerja

Balai Riset dan Standardisasi Industri; Hasil Trilateral Meeting Tahun 2014 antara

Bappenas – Kementerian Keuangan – Kemenperin; Pedoman Penataan Arsitektur

dan Informasi Kinerja (ADIK) dalam Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/

lembaga (RKA-K/L) yang disusun oleh Kementerian Keuangan Tahun 2014; dan

Rencana Strategis Baristand Industri Banda Aceh Tahun 2010-2014. Selain itu,

penyusunan Roadmap Baristand Industri Banda Aceh ini merujuk kepada latar

belakang tugas pokok dan fungsi Balai, diselaraskan dengan visi, misi, arah

kebijakan dan strategi yang akan dirincikan dalam Renstra Baristand Industri Banda

Aceh Tahun 2015-2019.

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh secara umum disusun sebagai

pedoman umum dalam mensinergikan program dan rencana aksi pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi Baristand Industri Banda Aceh.

Dengan adanya Roadmap Baristand Industri Banda Aceh diharapkan adanya

peningkatan komitmen pimpinan dan kepatuhan atau kesadaran seluruh staf

Baristand Industri Banda Aceh terhadap setiap upaya melaksanakan tugas pokok

dan fungsinya; serta peningkatan dalam pengelolaan program dan kegiatan

Baristand Industri Banda Aceh selama periode 2015-2019.

BARISTAND INDUSTRI BANDA ACEH K e p a l a,

Ir. Abd. Rahman, MT NIP. 19621231 199003 1 215

Page 4: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... v

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1 1.2. Tujuan ..................................................................................... 4 1.3. Sasaran ................................................................................... 5 1.4. Pendekatan ............................................................................. 5

BAB II. VISI, MISI DAN TUJUAN BARISTAND INDUSTRI BANDA ACEH ................................................................................. 7

BAB III. ARAH KEBIJAKAN, STRATEGIS DAN KERANGKA KELEMBAGAAN BARISTAND INDUSTRI BANDA ACEH ............. 13

A. Arah Kebijakan dan Sasaran Strategis ........................................ 13 1. Peran Strategis Baristand Industri Banda Aceh dalam Pembangunan Industri Nasional ............................................ 14 2. Peran Strategis Baristand Industri Banda Aceh dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Industri Berdasarkan Undang-Undang Perindustrian ............................................... 16

B. Kerangka Kelembagaan .............................................................. 18 BAB IV. RENCANA AKSI PROGRAM DAN KINERJA BARISTAND INDUSTRI BANDA ACEH .............................................................. 23 BAB V. TARGET KINERJA DAN PENDANAAN BARISTAND INDUSTRI BANDA ACEH ............................................................... 25

5.1. Indikator Keberhasilan ............................................................ 26 BAB VI. FOKUS AREA ROADMAP ............................................................. 28 BAB VII. GRAND STRATEGY .................................................................... 29 BAB VIII. PENUTUP .................................................................................... 34

Page 5: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Visi dan Misi Pembangunan Industri Kemenperin ......................... 14

Tabel 2. Renstra BPPI Tahun 2015-2019 terkait Tujuan Pembangunan

Industri Jangka Panjang dan Menengah ..................................... 17

Tabel 3. Pengembangan Kelembagaan Baristand Industri Banda Aceh

Tahun 2015-2019 .......................................................................... 19 Tabel 4. Rincian Anggaran Pengembangan Kelembagaan Baristand

Industri Banda Aceh Tahun 2015-2019 ......................................... 20 Tabel 5. Proyeksi Belanja Baristand Industri Banda Aceh Tahun 2015-2019 .......................................................................... 21 Tabel 6. Proyeksi Anggaran Baristand Industri Banda Aceh Tahun 2015-2019 .......................................................................... 22

Tabel 7. Proyeksi Target Penerimaan PNBP Baristand Industri Banda Aceh Tahun 2015-2019 .......................................................................... 22

Tabel 8. Matriks Indikator Keberhasilan Program/ Kegiatan Prioritas Baristand Industri Banda Aceh Tahun 2015-2019 ......................... 26

Tabel 9. Fokus Area Baristand Industri Banda Aceh Tahun 2015-2019 ..... 28

Tabel 10. Grand Strategy Program/ Kegiatan Prioritas Baristand Industri

Banda Aceh ................................................................................... 29

Page 6: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Peta Strategis Kementerian Perindustrian Tahun 2015-2019 9

Gambar 2. Kerangka Analisis Penyusunan RoadMap Baristand Industri

Banda Aceh Tahun 2015-2019 ................................................. 12 Gambar 2. Program Layanan BPKIMI ......................................................... 15 Gambar 3. Peran BPPIdalam Peningkatan Daya Saing berdasarkan

UU Perindustrian ....................................................................... 16

Page 7: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi di masing-masing

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah, maka pemerintah mengharuskan

setiap Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk menyusun roadmap

reformasi birokrasi. Roadmap reformasi birokrasi akan menjadi alat bantu bagi

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan

penyelesaian kegiatan-kegiatan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi.

Roadmap merupakan prasyarat utama bagi semua Kementerian/lembaga

dalam melaksanakan reformasi birokrasi yang berisi penjelasan mengenai

program dan kegiatan reformasi birokrasi yang sudah, sedang dan akan

dilaksanakan. Selain rencana pelaksanaan kegiatan, roadmap menjelaskan

informasi penting lain yang mencakup: penanggungjawab, pelaksana, dukungan

anggaran yang diperlukan serta target atau indikator pencapaiannya.

Secara umum Roadmap bertujuan untuk memberikan arah pelaksanaan

reformasi birokrasi agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan secara efektif,

efisien, terukur, konsistensi, terintegrasi dan berkelanjutan.

Penetapan dan penyusunan Roadmap Balai Riset dan Standardisasi

Industri Banda Aceh (Baristand Industri Banda Aceh) dipandang perlu

sebagaimana dijabarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara No. 9 Tahun 2011 sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010

- 2025 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi

2010- 2014.

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh merupakan panduan, tujuan,

sasaran, strategi, dan kebijakan dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan

organisasi yang disusun untuk jangka waktu 5 (lima) tahun periode 2015-2019 dan

dapat ditinjau kembali setiap 1 (satu) tahun sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Page 8: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 2

Roadmap memandu Baristand Industri Banda Aceh menjalankan strategi

dan program-program aksi secara terarah, sistematis, terintegrasi, termonitor, dan

terukur dengan baik. Roadmap dapat diibaratkan sebagai sebuah peta jalan

dalam satu perjalanan, agar perjalanan tersebut dapat efektif dan efisien.

Penyusunan Roadmap dimulai dengan identifikasi dan pemetaan terhadap

kondisi serta permasalahan selanjutnya ditetapkan fokus strategis yang akan

melandasi strategi dan kebijakan Baristand Industri Banda Aceh dalam mencapai

sasaran yang telah ditetapkan.

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh disusun mengacu kepada visi

dan misi Kabinet Kerja Jokowi-JK dengan sembilan agenda prioritas presiden

(Nawacita) yang tertuang dalam Peraturan Presiden RI No. 2 Tahun 2015 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019;

Undang-undang No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian; Peraturan Pemerintah

RI Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional

(RIPIN) Tahun 2015-2035; Peraturan Presiden RI No. 28 Tahun 2008 tentang

Kebijakan Industri Nasional (KIN); Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2015

tentang Kementerian Perindustrian; Peraturan Menteri Perindustrian RI No.

31.1/M-IND/PER/3/2015 Tanggal 13 Maret 2015 tentang Rencana Strategis

Kementerian Perindustrian Tahun 2015-2019; Peraturan Presiden RI No. 32

Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan

Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025; Peraturan Menteri Perindustrian RI No.

49 Tahun 2006 tentang Tata Kerja Balai Riset dan Standardisasi Industri;

Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 58 Tahun 2015 Tanggal 12 Juni 2015

tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Balai Besar dan Balai Riset dan

Standardisasi Industri di lingkungan Kementerian Perindustrian; Hasil Trilateral

Meeting Tahun 2014 antara Bappenas – Kementerian Keuangan – Kemenperin;

Pedoman Penataan Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK) dalam Rencana Kerja

dan Anggaran Kementerian/ lembaga (RKA-K/L) yang disusun oleh Kementerian

Keuangan Tahun 2014; dan Rencana Strategis Baristand Industri Banda Aceh

Tahun 2010-2014.

Penyusunan Roadmap Baristand Industri Banda Aceh ini juga merujuk

kepada latar belakang tugas pokok dan fungsi Balai, diselaraskan dengan visi,

Page 9: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 3

misi, arah kebijakan dan strategi yang akan dirincikan dalam Renstra Baristand

Industri Banda Aceh Tahun 2015-2019. Dalam kerangka operasional, rencana

aksi kegiatan direncanakan untuk periode 2015-2019 dan diimplementasikan pada

setiap periode RPJM (Rencana Program Jangka Menengah) dan atau Rencana

Kinerja (Renkin) per tahun.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 58 Tahun 2015

tanggal 12 Juni 2015 tentang Kedudukan, tugas, dan fungsi Balai Besar dan Balai

Riset dan Standardisasi Industri di lingkungan Kementerian Perindustrian, maka

tugas Balai Riset dan Standardisasi Industri masih mengacu pada Peraturan

Menteri Perindustrian No. 49/M-IND/PER/6/2006 tanggal 29 Juni 2006 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Standardisasi Industri. Adapun tugas

Balai Riset dan Standardisasi Industri yaitu melaksanakan riset dan standardisasi

serta sertifikasi dibidang industri.

Dalam melaksanakan tugas tersebut Balai Riset dan Standardisasi Industri

melaksanakan fungsi yaitu :

Pelaksanaan penelitian dan pengembangan teknologi industri di bidang

bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan hasil produk,

serta pencemaran industri;

Penyusunan program dan pengembangan kompetensi dibidang jasa

riset/litbang;

Perumusan dan penerapan standar, pengujian dan sertifikasi dalam bidang

bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan hasil produk;

Pemasaran, kerjasama, promosi, pelayanan informasi, penyebarluasan dan

pendayagunaan hasil riset/penelitian dan pengembangan; dan

Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, tata persuratan,

perlengkapan, kearsipan, rumah tangga, koordinasi penyusunan bahan

rencana dan program, penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan Balai Riset

dan Standardisasi Industri.

Pada dasarnya Roadmap ini akan membantu pencapaian target Rencana

Strategis (Renstra) Baristand Industri Banda Aceh yaitu:

1. Terwujudnya peningkatan kompetensi SDM yang profesional dalam rangka

mendukung riset dan standardisasi.

Page 10: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 4

2. Dikuasai dan teraplikasinya paket teknologi ekstraksi, fraksinasi, purifikasi,

dan pengembangan teknologi atsiri dan rempah serta komoditi inti/unggulan

daerah.

3. Tercapainya pelayanan jasa teknis yang bermutu dalam pengujian, rancang

bangun, konsultasi, pelatihan, sertifikasi serta informasi sesuai dengan

standar pelayanan publik yang prima dalam rangka pengembangan industri.

4. Meningkatkan kemampuan Laboratorium penguji dan LSPro untuk mendukung

SNI wajib.

5. Meningkatkan peran Sentra HKI dalam memfasilitasi perolehan perlindungan

HKI.

Tujuan strategis yang akan dirincikan dalam Renstra pada 2015-2019 yaitu

untuk meningkatkan peranan riset Balai Riset dan Standardisasi Industri Banda

Aceh dalam pengembangan industri atsiri, rempah dan komoditi

unggulan/kompetensi inti daerah, serta peningkatan pelayanan jasa teknis melalui:

1. Meningkatkan peranan riset Baristand Industri Banda Aceh dalam

pengembangan Industri atsiri, rempah dan komoditi inti /unggulan daerah di

bidang:

a. Pengembangan teknologi proses (kimia, fisika, ekstraksi, nano teknologi

dan bioteknologi);

b. Diversifikasi produk;

c. Peningkatan mutu dan keamanan produk;

d. Rancang bangun dan perekayasaan peralatan industri;

e. Standardisasi dan Sertifikasi;

f. Energi dan lingkungan;

g. Pelayanan jasa teknis yang terpadu dan berkualitas.

2. Produk yang akan dikembangkan dari atsiri, rempah dan komoditi inti/

unggulan daerah, antara lain :

a. Produk toiletteris dan kosmetik berbasis atsiri dan rempah;

b. Produk pangan (perisa/flavouring, minuman dan makanan)

c. Produk pangan fungsional;

d. Produk pertanian dan perikanan;

e. Produk hasil galian, mineral, hasil tambang dan bahan bangunan

Page 11: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 5

3. Pengembangan kompetensi SDM difokuskan pada :

a. Penguasaan karakterisasi bahan dan produk;

b. Penguasaan teknologi ekstraksi, fraksinasi dan purifikasi;

c. Penguasaan teknologi formulasi, proses dan diversifikasi.

1.2. TUJUAN

Secara umum Roadmap bertujuan untuk memberikan arah pelaksanaan

reformasi birokrasi agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan secara efektif,

efisien, terukur, konsisten, terintegrasi dan berkelanjutan.

Adapun penyusunan Roadmap Baristand Industri Banda Aceh

dimaksudkan untuk dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan

umum penyusunan roadmap ini adalah sebagai pedoman umum dalam

mensinergikan program dan rencana aksi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan secara efektif, efisien, terukur,

konsisten, terintegrasi dan berkelanjutan.

Sedangkan tujuan khusus dari penyusunan Roadmap ini adalah untuk:

a. Menginformasikan arah kebijakan umum dan strategi sektor perindustrian;

b. Menjadi panduan bagi Baristand Industri Banda Aceh dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsinya;

c. Memberi gambaran, arah, strategi, dan tahapan dalam perencanaan dan

pengelolaan program dan kegiatan yang akan dikembangkan;

d. Menyiapkan program dan rencana aksi dalam melaksanakan tupoksi Balai;

e. Menentukan sasaran dan waktu pencapaian masing-masing program dan

rencana aksi.

1.3. SASARAN

a. Peningkatan komitmen pimpinan dan kepatuhan atau kesadaran seluruh staf

Baristand Industri Banda Aceh terhadap setiap upaya melaksanakan tugas

pokok dan fungsinya;

b. Peningkatan mutu dan kualitas pengelolaan program dan kegiatan Baristand

Industri Banda Aceh.

Page 12: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 6

1.4. PENDEKATAN

Beberapa dokumen yang menjadi sumber penyusunan Roadmap ini antara

lain adalah:

1. Visi dan Misi Jokowi-JK;

2. Agenda Prioritas Presiden (NAWACITA);

3. Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019;

4. Undang-undang No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian;

5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk

Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) Tahun 2015-2035;

6. Peraturan Presiden RI No. 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri

Nasional (KIN);

7. Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2015 tentang Kementerian

Perindustrian;

8. Peraturan Presiden RI No. 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan

dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025;

9. Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 49 Tahun 2006 tentang Tata Kerja

Balai Riset dan Standardisasi Industri;

10. Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 31.1/M-IND/PER/3/2015 Tanggal 13

Maret 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Perindustrian Tahun

2015-2019;

11. Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 58 Tahun 2015 Tanggal 12 Juni 2015

tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Balai Besar dan Balai Riset dan

Standardisasi Industri di lingkungan Kementerian Perindustrian;

12. Hasil Trilateral Meeting Tahun 2014 antara Bappenas – Kementerian

Keuangan – Kemenperin;

13. Pedoman Penataan Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK) dalam Rencana

Kerja dan Anggaran Kementerian/ lembaga (RKA-K/L) Tahun 2014; dan

14. Rencana Strategis Baristand Industri Banda Aceh Tahun 2010-2014.

Page 13: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 7

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI

2.1. VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN INDUSTRI

Visi pembangunan industri nasional pada tahun 2035 adalah menjadi

Negara Industri Tangguh yang bercirikan:

1. Struktur industri nasional yang kuat, sehat dan berkeadilan;

2. Industri yang berdaya saing tinggi di tingkat global;

3. Industri yang berbasis inovasi dan teknologi.

Dalam rangka mewujudkan visi tahun 2035 tersebut di atas, pembangunan

industri nasional mengemban misi sebagai berikut:

1. Mewujudkan Industri nasional sebagai pilar dan penggerak perekonomian

nasional;

2. Mewujudkan kedalaman dan kekuatan struktur Industri;

3. Mewujudkan Industri yang mandiri, berdaya saing, dan maju, serta Industri

Hijau;

4. Mewujudkan kepastian berusaha, persaingan yang sehat, serta mencegah

pemusatan atau penguasaan Industri oleh satu kelompok atau perseorangan

yang merugikan masyarakat;

5. Membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja;

6. Mewujudkan pemerataan pembangunan Industri ke seluruh wilayah Indonesia

guna memperkuat dan memperkukuh ketahanan nasional; dan

7. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara

berkeadilan.

Strategi yang ditempuh untuk mencapai sasaran pembangunan industri

nasional adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan industri hulu dan antara berbasis sumber daya alam;

2. Pengendalian Ekspor Bahan Mentah dan Sumber Energi;

3. Meningkatkan penguasaan teknologi dan kualitas SDM industri;

4. Mengembangkan Wilayah Pengembangan Industri (WPI), Wilayah Pusat

Pertumbuhan Industri (WPPI), Kawasan Industri (KI), dan Sentra Industri Kecil

dan Menengah;

Page 14: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 8

5. Menyediakan langkah-langkah afirmatif berupa perumusan kebijakan,

penguatan kapasitas kelembagaan dan pemberian fasilitas;

6. Pembangunan sarana dan prasarana Industri;

7. Pembangunan industri hijau;

8. Pembangunan industri strategis;

9. Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri;

10. Kerjasama internasional bidang industri.

2.2. VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Kementerian Perindustrian sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

sebagai lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

Perindustrian dituntut untuk melakukan pengaturan, pembinaan, dan

pengembangan perindustrian sebagaimana diamanatkan pada RPJMN 2015–

2019, serta mendukung pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara sesuai

dengan amanat UUD 1945, yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil

dan makmur. Untuk itu, maka disusunlah visi dan misi Pembangunan Industri

yang akan dicapai melalui pencapaian tujuan, sasaran strategis, dan pelaksanaan

program dan kegiatan utama maupun kegiatan pendukung sebagaimana

digambarkan pada Peta strategis Kementerian Perindustrian pada Gambar 1.

Page 15: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 9

Gambar 1. Peta Strategis Kementerian Perindustrian Tahun 2015 – 2019

Page 16: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 10

Visi Kementerian Perindustrian tahun 2015 – 2019 adalah: “Indonesia

Menjadi Negara Industri Tangguh Pada Tahun 2035”.

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, diperlukan tindakan nyata dalam

bentuk 3 (tiga) Misi sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Perindustrian

sebagai berikut:

1. Mengembangkan Perwilayahan Industri guna Penyebaran dan Pemerataan

Industri;

2. Meningkatkan nilai tambah didalam negeri melalui pengelolaan sumber daya

industri yang berkelanjutan;

3. Meningkatkan daya saing dan Produktivitas.

Untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi Pembangunan Industri,

Kementerian Perindustrian menetapkan tujuan pembangunan industri untuk 5

(lima) tahun ke depan yaitu Terbangunnya Industri yang Tangguh dan Berdaya

Saing. Dalam mewujudkan tujuan tersebut, diperlukan upaya-upaya sistematis

yang dijabarkan ke dalam sasaran-sasaran strategis yang mengakomodasi

Perspektif Pemangku kepentingan, Perspektif Proses Internal, dan Perspektif

Pembelajaran Organisasi. Sasaran strategis dan Indikator Kinerja Sasaran

Strategis Kementerian Perindustrian untuk periode tahun 2015 – 2019 akan

dijelaskan berikut ini.

Sasaran Strategis Kementerian Perindustrian terkait dengan perspektif

pemangku kepentingan adalah:

Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya peran industri dalam perekonomian

nasional.

Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya Penguasaan Pasar Dalam dan Luar Negeri;

Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya penyebaran dan pemerataan industri.

Sasaran Strategis 4 : Meningkatnya peran IKM dalam perekonomian nasional.

Sasaran Strategis 5 : Meningkatnya pengembangan inovasi dan penguasaan

teknologi.

Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya penyerapan tenaga kerja di sektor industri.

Sasaran Strategis 7 : Menguatnya struktur industri.

Page 17: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 11

Sasaran Strategis Kementerian Perindustrian terkait dengan perspektif

proses internal sebagai berikut :

Sasaran Strategis 1 : Tersusunnya kebijakan pembangunan industri searah

dengan ideologi TRISAKTI dan Agenda Prioritas

Presiden (NAWA CITA).

Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya daya saing industri melalui

pengembangan standardisasi industri.

Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya investasi sektor industri melalui fasilitasi

pemberian insentif fiskal dan non-fiskal.

Sasaran Strategis 4 : Meningkatnya penggunaan produk dalam negeri.

Sasaran Strategis 5 : Meningkatnya kualitas pelayanan dan informasi publik.

Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya ketahanan industri melalui pemberian

fasilitasi.

Sasaran Strategis 7 : Meningkatnya ketersediaan infrastruktur industri untuk

mendukung pertumbuhan industri nasional.

Sasaran Strategis 8 : Tumbuhnya industri strategis berbasis sumber daya

alam (nikel,tembaga, migas).

Sasaran Strategis 9 : Meningkatnya kompetensi tenaga kerja industri melalui

pendidikan dan pelatihan.

Sasaran Strategis 10 : Meningkatnya ketersediaan lembaga pendidikan dan

pelatihan bagi SDM industri.

Sasaran Strategis 11 : Meningkatnya ketersediaan data sektor industri melalui

penyelenggaraan sistem informasi industri nasional.

Sasaran Strategis Kementerian Perindustrian terkait dengan perspektif

pembelajaran organisasi adalah sebagai berikut :

Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya penerapan sistem informasi dan teknologi

dalam pelaksanaan tugas.

Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana

pendukung pelaksanaan tugas dan fungsi.

Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya kualitas perencanaan dan penganggaran.

Sasaran Strategis 4 : Meningkatnya kualitas pelaporan pelaksanaan kegiatan

dan Anggaran.

Page 18: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 12

Sasaran Strategis 5 : Meningkatnya transparansi, akuntabilitas, dan kualitas

tata kelola Keuangan.

Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya efektivitas penerapan sistem

pengendalian internal.

Sasaran Strategis 7 : Meningkatnya implementasi kebijakan industri melalui

monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan.

Adapun dalam upaya melaksanakan program pembangunan industri

nasional maka Kementerian Perindustrian telah menetapkan visi dan misi

pembangunan industri jangka panjang (20 tahun) dan jangka menengah (5 tahun)

pada rencana strategis Kemenperin tahun 2015-2019, sebagaimana terlihat pada

Tabel 1.

Tabel 1. Visi dan Misi Pembangunan Industri Kemenperin

VISI PEMBANGUNAN INDUSTRI JANGKA PANJANG (20 TAHUN)

Menurut RIPIN: Indonesia menjadi negara industri tangguh pada tahun 2025

MISI PEMBANGUNAN INDUSTRI JANGKA PANJANG (20 TAHUN)

Menurut RIPIN: 1. Meningkatkan daya saing internasional; 2. Memperkuat, memperdalam, dan menyehatkan

struktur industri; 3. Memenuhi kebutuhan dalam negeri dan

substitusi impor; 4. Meningkatkan nilai tambah di dalam negeri

melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan;

5. Membangun iklim usaha industri yang kondusif; 6. Mempercepat penyebaran dan pemerataan

pembangunan industri ke seluruh wilayah NKRI; 7. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penyerapan

tenaga kerja; 8. Meningkatkan kemampuan riset untuk

pengembangan dan inovasi serta mendorong aplikasi teknologi;

9. Menciptakan wahana penggerak bagi upaya modernisasi kehidupan dan wawasan budaya masyarakat serta menjaga keutuhan NKRI.

VISI PEMBANGUNAN INDUSTRI JANGKA MENENGAH (5 TAHUN)

Indonesia menjadi negara industri tangguh pada tahun 2025

Page 19: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 13

MISI PEMBANGUNAN INDUSTRI JANGKA MENENGAH (5 TAHUN)

1. Mengembangkan Perwilayahan Industri guna Penyebaran dan Pemerataan Industri;

2. Meningkatkan nilai tambah didalam negeri melalui pengelolaan sumber daya industri yang berkelanjutan;

3. Meningkatkan daya saing dan Produktivitas.

2.3. VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI (BPPI) Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI) yang

berdasarkan Peraturan Presiden RI No. 29 Tahun 2015 tentang Kementerian

Prerindustrian telah berubah menjadi Badan Penelitian dan Pengembangan

Industri (BPPI). BPPI mempunyai tugas menyelenggarakan penelitian dan

pengembangan di bidang perindustrian. Dalam melaksanakan tugas tersebut

BPPI menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program penelitian, pengkajian, dan

pengembangan di bidang teknologi industri, jasa industri, standardisasi industri,

konservasi, diversifikasi energi, industri hijau, iklim usaha dan kebijakan makro

industri jangka menengah dan jangka panjang, serta promosi dan perlindungan

hak kekayaan intelektual di bidang industri;

b. pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang teknologi

industri, jasa industri, standardisasi industri, konservasi, diversifikasi energi,

industri hijau, iklim usaha dan kebijakan makro industri jangka menengah dan

jangka panjang, serta promosi dan perlindungan hak kekayaan intelektual di

bidang industri;

c. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan

pengembangan di bidang teknologi industri, jasa industri, standardisasi industri,

konservasi, diversifikasi energi, industri hijau, iklim usaha dan kebijakan makro

industri jangka menengah dan jangka panjang, serta promosi dan perlindungan

hak kekayaan intelektual di bidang industri;

d. pelaksanaan administrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Industri; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Page 20: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 14

Visi Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Tahun 2015 –

2019 adalah: “Menjadi lembaga penyedia rumusan kebijakan yang visioner

dan pelayanan teknis teknologis terkini yang mampu menjadi katalis

peningkatan produktivitas dan daya saing sektor industri di tingkat nasional

maupun global”.

Untuk mendukung visi tersebut di atas, tindakan nyata yang akan

dilakukan BPPI dalam bentuk 5 (lima) Misi sesuai dengan tugas dan fungsinya

sebagai berikut:

1. Mengembangkan kebijakan dan iklim usaha industri yang kondusif;

2. Meningkatkan peran standardisasi sebagai referensi pasar;

3. Mendorong pengembangan teknologi industri yang maju dan berdaya saing

termasuk di dalamnya perlindungan HKI;

4. Mendorong pengembangan industri yang berwawasan lingkungan dan

berkelanjutan (industri hijau);

5. Meningkatkan penguasaan teknologi dan penggunaan SDA lokal melalui

kegiatan litbang dan pelayanan jasa teknis.

Untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi di atas, BPPI menetapkan

tujuan yang akan dicapai dalam lima tahun ke depan sesuai dengan Peta

Strategis Kementerian Perindustrian yaitu Terbangunnya Industri yang Tangguh

dan Berdaya Saing.

Adapun tujuan Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) yaitu:

1. Mewujudkan kebijakan di bidang inovasi teknologi, standardisasi, iklim usaha,

industri hijau dan kelitbangan dalam rangka mendorong daya saing industri

nasional;

2. Mendorong peningkatan pelayanan teknis teknologis dan fokus pada

pemecahan masalah yang dihadapi sektor industri;

3. Meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi maju dalam rangka

meningkatkan produktivitas dan daya saing industri.

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) memiliki Sasaran

Strategis sebagai berikut:

Sasaran Strategis 1: Meningkatnya investasi di sektor industri, dengan indikator

kinerja sasaran strategis yaitu:

Page 21: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 15

1) Meningkatnya investasi di sektor industri

Sasaran Strategis 2: Kuatnya Struktur Industri, dengan indikator kinerja sasaran

strategis yaitu:

1) Peningkatan penguasaan teknologi industri;

2) Laju pertumbuhan industri yang menerapkan prinsip-

prinsip industri hijau;

3) Penurunan impor produk industri yang SNI, ST

dan/atau PTC diberlakukan secara wajib.

Peta strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI)

sebagaimana terdapat pada Gambar 2.

Page 22: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 16

Gambar 2. Peta strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Tahun 2015 - 2019

Page 23: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 17

2.4. VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI BALAI RISET DAN

STANDARDISASI INDUSTRI BANDA ACEH (BARISTAND INDUSTRI

BANDA ACEH)

Baristand Industri Banda Aceh merupakan bagian integral dari

Kementerian Perindustrian khususnya BPPI. Visi, Misi dan tujuan Baristand

Industri Banda Aceh tidak terlepas dari visi, misi dan tujuan Kementerian

Perindustrian dan BPPI. Visi dan Misi Balai Riset dan Standardisasi Industri

Banda Aceh disusun berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi yang merupakan

pedoman untuk menentukan arah, tujuan dan sasaran pengembangan lembaga

dimasa yang akan datang.

Adapun Visi Balai Riset dan Standardisasi Industri Banda Aceh tahun 2015

– 2019 adalah : “Menjadi lembaga yang unggul dalam riset khususnya

atsiri, rempah dan komoditi inti/unggulan daerah serta mapan dalam

standardisasi dan sertifikasi di bidang industri”.

Untuk mendukung Visi tersebut, maka ditetapan Misi Balai Riset dan

Standardisasi Industri Banda Aceh tahun 2015 – 2019 yaitu :

1. Memberikan layanan jasa riset dan standardisasi untuk mengembangkan

industri berbasis Atsiri dan Rempah.

2. Melaksanakan Litbang dan Standardisasi berbasis komoditi inti/unggulan

daerah yang ramah lingkungan.

3. Memberikan jasa layanan teknis yang bermutu dalam pengujian, rancang

bangun, alih teknologi, konsultasi, pelatihan, pengelolaan lingkungan industri,

sertifikasi serta informasi dalam rangka pengembangan industri.

Untuk mencapai Visi dan Misi Balai Riset dan Standardisasi Industri Banda

Aceh, yaitu menjadi lembaga yang unggul dalam riset khususnya atsiri dan

rempah serta komoditi inti/unggulan daerah serta mapan dalam standardisasi

industri, maka ditetapkan 5 (lima) Sasaran Strategis yang akan dicapai Balai Riset

dan Standardisasi Industri Banda Aceh dalam kurun waktu 2015-2019 adalah :

1. Terwujudnya peningkatan kompetensi SDM yang profesional dalam rangka

mendukung riset dan standardisasi.

Page 24: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 18

2. Dikuasai dan teraplikasinya paket teknologi ekstraksi, fraksinasi, purifikasi,

dan pengembangan teknologi atsiri dan rempah serta komoditi inti/unggulan

daerah; serta teknologi penanggulangan pencemaran lingkungan.

3. Tercapainya pelayanan jasa teknis yang bermutu dalam pengujian, rancang

bangun, konsultasi, pelatihan, sertifikasi serta informasi sesuai dengan

standar pelayanan publik yang prima dalam rangka pengembangan industri.

4. Meningkatkan peran Sentra HKI dalam memfasilitasi perolehan perlindungan

HKI

5. Meningkatkan kemampuan Lab. Uji dan LSPro untuk mendukung penerapan

SNI wajib.

Tujuan strategis yang ingin dicapai Baristand Industri Banda Aceh adalah

meningkatkan peranan riset dalam pengembangan industri atsiri, rempah dan

komoditi unggulan/inti daerah dengan cara :

1. Memberikan layanan jasa riset dan standardisasi untuk mengembangkan

industrI berbasis atsiri dan rempah.

2. Melaksanakan litbang dan standardisasi berbasis komoditi inti/produk

unggulan daerah yang ramah lingkungan.

3. Memberikan jasa layanan teknis yang bermutu dalam pengujian, rancang

bangun, alih teknologi, konsultasi, pelatihan, pengelolaan lingkungan,

standardisasi, sertifikasi serta informasi dalam rangka pengembangan

industri.

Berdasarkan latar belakang, visi, misi dan tujuan, maka kerangka analisis

penyusunan Roadmap Baristand Industri Banda Aceh Tahun 2015-2019

dijelaskan dalam Peta strategis Baristand Industri Banda Aceh Tahun 2015 – 2019

sebagaimana terlihat pada Gambar 3.

Page 25: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 19

Gambar 3. Peta Strategis Baristand Industri Banda Aceh Tahun 2015–2019

Page 26: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 20

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

3.1. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN INDUSTRI

A. Arah Kebijakan Pembangunan Industri

Dalam rangka memperkuat daya saing perekonomian secara global, sektor

industri perlu dibangun guna menciptakan lingkungan usaha mikro (lokal) yang

dapat merangsang tumbuhnya rumpun industri yang sehat dan kuat melalui:

1. Pengembangan rantai pertambahan nilai melalui diversifikasi produk

(pengembangan ke hilir), pendalaman struktur ke hulunya, atau

pengembangan secara menyeluruh (hulu-hilir);

2. Penguatan hubungan antarindustri yang terkait secara horizontal termasuk

industri pendukung dan industri komplemen, termasuk dengan jaringan

perusahaan multinasional terkait, serta penguatan hubungan dengan

kegiatan sektor primer dan jasa yang mendukungnya; dan

3. Penyediaan berbagai infrastruktur bagi peningkatan kapasitas kolektif yang,

antara lain, meliputi sarana dan prasarana fisik (transportasi, komunikasi,

energi, serta sarana dan prasarana teknologi; prasarana pengukuran,

standardisasi, pengujian, dan pengendalian kualitas; serta sarana dan

prasarana pendidikan dan pelatihan tenaga kerja industri).

Dengan demikian, mengacu pada arah kebijakan RPJMN 2015 – 2019

maka arah kebijakan dan strategi pembangunan industri nasional untuk periode

tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan Perwilayahan Industri, Khususnya di luar Pulau Jawa

dengan mengembangkan: (1) Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri terutama

yang berada dalam Koridor ekonomi; (2) Kawasan Peruntukan Industri; (3)

Kawasan Industri; (4) Sentra IKM; (5) Kawasan Ekonomi Khusus; (6)

Kawasan Berikat/ Export Processing Zone (EPZ); (7) Kawasan

Perdagangan Bebas (FTZ).

2. Penumbuhan Populasi Industri melalui investasi untuk menambah populasi

industri paling tidak sekitar 8 ribu usaha industri berskala besar dan sedang

Page 27: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 21

dimana 50% tumbuh di luar jawa, serta tumbuhnya Industri Kecil sekitar 20

ribu unit usaha.

3. Peningkatan Daya Saing dan Produktivitas dengan: (1) Meningkatkan

efisiensi teknis; (2) Mengembangkan industri dengan kandungan teknologi

yang lebih tinggi; (3) Meningkatkan kemampuan industri mengembangkan

produk baru (New Product Development, NPD); dan (4) Perluasan Pasar

dalam negeri dan ekspor.

B. Strategi Pembangunan Industri

Strategi Pembangunan Industri yaitu sebagai berikut:

1. Mengembangkan industri hulu dan antara berbasis sumber daya alam

2. Pengendalian Ekspor Bahan Mentah dan Sumber Energi

3. Meningkatkan penguasaan teknologi dan kualitas SDM industri.

4. Mengembangkan Wilayah Pengembangan Industri (WPI), Wilayah Pusat

Pertumbuhan Industri (WPPI), Kawasan Industri (KI), dan Sentra Industri Kecil

dan Menengah.

5. Menyediakan langkah-langkah afirmatif berupa perumusan kebijakan,

penguatan kapasitas kelembagaan dan pemberian fasilitas.

6. Pembangunan sarana dan prasarana Industri

7. Pembangunan industri hijau

8. Pembangunan industri strategis

9. Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri

10. Kerjasama internasional bidang industri.

C. Tahapan Pembangunan Industri Prioritas

Pentahapan pembangunan industri prioritas dilakukan dalam jangka

menengah (sesuai periode perencanaan pemerintah) dan jangka panjang (sesuai

dengan periode berlakunya U/ndang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Perindustrian). Secara ringkas tahapan pembangunan industri digambarkan pada

Gambar 4.

Page 28: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 22

Gambar 4. Tahapan Pembangunan Industri Nasional

Sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

(RPJPN), tahapan dan arah rencana pembangunan industri nasional diuraikan

sebagai berikut:

1. Tahap I (2015-2020)

Arah rencana pembangunan industri nasional pada tahap ini dimaksudkan

untuk "meningkatkan nilai tambah sumber daya alam pada industri hulu

berbasis agro, mineral dan migas, yang diikuti dengan pembangunan industri

pendukung dan andalan secara selektif melalui penyiapan SDM yang ahli dan

kompeten di bidang industri, serta meningkatkan penguasaan teknologi."

2. Tahap II (2020-2025)

Arah rencana pembangunan industri nasional pada tahap ini dimaksudkan

untuk "mencapai keunggulan kompetitif dan berwawasan lingkungan melalui

penguatan struktur industri dan penguasaan teknologi, serta didukung oleh

SDM yang berkualitas."

3. Tahap III (2025-2035)

Arah rencana pembangunan industri nasional pada tahap ini dimaksudkan

untuk "menjadikan Indonesia sebagai Negara Industri Tangguh yang bercirikan

struktur industri nasional yang kuat dan dalam, berdaya saing tinggi di tingkat

global, serta berbasis inovasi dan teknologi."

Page 29: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 23

D. Industri Prioritas

Dengan memperhatikan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia

(KBLI) tahun 2009 ditentukan 10 industri prioritas yang akan dikembangkan tahun

2015 - 2019. Kesepuluh industri prioritas tersebut dikelompokkan kedalam 6

(enam) industri andalan, 1(satu) industri pendukung, dan 3 (tiga) industri hulu

dengan rincian sebagai berikut:

1. Industri Pangan

2. Industri Farmasi, Kosmetik dan Alat Kesehatan

3. Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka

4. Industri Alat Transportasi

5. Industri Elektronika dan Telematika (ICT)

6. Industri Pembangkit Energi

7. Industri Barang Modal, Komponen, dan Bahan

Penolong

8. Industri Hulu Agro

9. Industri Logam Dasar dan Bahan Galian Bukan

Logam

10. Industri Kimia Dasar (Hulu dan Antara)

Industri Andalan

Industri

Pendukung

Industri Hulu

E. Bangun Industri Nasional

Bangun industri nasional berisikan industri andalan masa depan, industri

pendukung, dan industri hulu, dimana ketiga kelompok industri tersebut

memerlukan moda//l dasar berupa sumber daya alam, sumber daya manusia,

serta teknologi, inovasi dan kreativitas. Pembangunan industri di masa depan

tersebut juga memerlukan prasyarat berupa ketersediaan infrastruktur dan

pembiayaan yang memadai, serta didukung oleh kebijakan dan regulasi yang

efektif.

Kerangka Pikir Bangun Industri Nasional tahun 2035 mencakup:

1. Industri Andalan, yaitu industri prioritas yang akan berperan besar sebagai

penggerak utama (prime mover) perekonomian di masa yang akan datang.

Selain memperhatikan potensi sumber daya alam sebagai sumber keunggulan

komparatif, industri andalan tersebut memiliki keunggulan kompetitif yang

Page 30: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 24

mengandalkan sumber daya manusia yang berpengetahuan dan terampil, serta

ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Industri Pendukung, yaitu industri prioritas yang akan berperan sebagai faktor

pemungkin (enabler) bagi pengembangan industri andalan secara efektif,

efisien, integratif dan komprehensif.

3. Industri Hulu, yaitu industri prioritas yang bersifat sebagai basis industri

manufaktur yang menghasilkan bahan baku yang dapat disertai perbaikan

spesifikasi tertentu yang digunakan untuk industri hilirnya.

4. Modal Dasar, yaitu faktor-faktor sumber daya yang digunakan dalam kegiatan

industri untuk menghasilkan barang serta dalam penciptaan nilai tambah atau

manfaat yang tinggi. Modal dasar yang diperlukan dan digunakan dalam

kegiatan industri adalah:

a. Sumber daya alam yang diolah dan dimanfaatkan secara efisien, ramah

lingkungan, dan berkelanjutan, sebagai bahan baku maupun sumber

energi bagi kegiatan industri;

b. Sumber daya manusia yang memiliki kompetensi kerja (pengetahuan,

ketrampilan dan sikap) yang sesuai di bidang industri;

c. Pengembangan, penguasaan, dan pemanfaatan teknologi industri,

kreativitas serta inovasi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai

tambah, daya saing, dan kemandirian sektor industri nasional.

5. Prasyarat, yaitu kondisi ideal yang dibutuhkan sebagai syarat agar tujuan

pembangunan industri dapat tercapai. Prasyarat yang dibutuhkan untuk

mewujudkan industri andalan, pendukung dan hulu, serta dalam pemanfaatan

sumber daya di masa yang akan datang adalah:

a. Penyediaan infrastruktur industri di dalam dan di luar kawasan industri

dan/atau di dalam kawasan peruntukan Industri;

b. Penetapan kebijakan dan regulasi yang mendukung iklim usaha yang

kondusif bagi sektor industri;

c. Penyediaan alokasi dan kemudahan pembiayaan yang kompetitif untuk

pembangunan industri nasional.

Page 31: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 25

Bangun Industri Nasional ditetapkan berdasarkan penetapan industri

prioritas, sebagaimana tercantum pada Gambar 5.

Gambar 5. Bangun Industri Nasional

Page 32: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 26

F. Jenis Industri dalam Pembangunan Industri Prioritas

Tabel 2. Jenis Industri dalam Pembangunan Industri Prioritas

No Industri Prioritas Jenis Industri

1. Industri Pangan 1) Industri pengolahan ikan 2) Industri pengolahan susu 3) Industri bahan penyegar (coklat, kopi,

kakao, teh) 4) Industri pengolahan minyak nabati 5) Industri pengolahan buah-buahan dan

sayuran 6) Industri tepung 7) Industri gula berbasis tebu

2. Industri Farmasi, Kosmetik

dan Alat Kesehatan 1) Industri farmasi dan kosmetik 2) Industri alat kesehatan

3. Industri Tekstil, Kulit, Alas

Kaki dan Aneka 1) Industri tekstil 2) Industri kulit dan alas kaki 3) Industri furniture dan barang lainnya dari

kayu 4) Industri plastik, pengolahan karet, dan

barang dari karet

4. Industri Alat transportasi 1) Industri kendaraan bermotor 2) Industri kereta api 3) Industri perkapalan 4) Industri kedirgantaraan

5. Industri Elektronika dan

Telematika/ ICT 1) Industri elektronika 2) Industri komputer 3) Industri peralatan komunikasi

6. Industri Pembangkit Energi 1) Industri alat kelistrikan

7. Industri Barang Modal,

Komponen, Bahan Penolong, dan Jasa Industri

1) Indutri mesin dan perlengkapan 2) Industri komponen 3) Industri bahan penolong 4) Jasa industri

8. Industri Hulu Agro 1) Industri oleofood

2) Industri oleokimia (minyak atsiri) 3) Industri kemurgi 4) Industri pakan 5) Industri barang dari kayu 6) Industri pulp dan kertas

Page 33: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 27

9. Industri Logam Dasar dan Bahan Galian Bukan Logam

1) Industri pengolahan dan pemurnian besi dan baja dasar

2) Industri pengolahan dan pemurnian logam dasar bukan besi

3) Industri logam mulia, tanah jarang (rare earth), dan bahan bakar nuklir

4) Industri bahan galian non logam 10. Industri Kimia Dasar

Berbasis Migas dan Batubara

1) Industri petrokimia hulu 2) Industri kimia organik 3) Industri pupuk 4) Industri karet alam dan sintetik 5) Industri barang kimia lainnya

3.2. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Sesuai dengan visi pembangunan “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat,

Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”, maka pembangunan

nasional 2015-2019 akan diarahkan untuk mencapai sasaran utama yang

mencakup:

1) Sasaran makro;

2) Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat;

3) Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan;

4) Sasaran Dimensi Pemerataan;

5) Sasaran Pembangunan Wilayah dan Antarwilayah;

6) Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan.

Sasaran-sasaran pokok pembangunan nasional yang menjadi tanggung

jawab Kementerian Perindustrian antara lain adalah yang terkait dengan Sasaran

Pembangunan Sektor Unggulan dimana pada tahun 2019 pertumbuhan sektor

industri ditargetkan mencapai 8,6 persen, kontribusi sektor industri terhadap PDB

mencapai 21,6%, dan penambahan jumlah industri berskala menengah dan besar

selama 5 tahun sebanyak 9.000 unit. Kementerian Perindustrian juga

berkontribusi terhadap Sasaran Pembangunan Kewilayahan dan Antarwilayah

yaitu sampai dengan tahun 2019 terbangun sebanyak 14 kawasan industri.

Secara umum Kementerian Perindustrian memiliki Sasaran Strategis

sebagai berikut :

Page 34: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 28

1. Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Pertumbuhan ndustri;

2. Sasaran Strategis 2: Meningkatnya Penguasaan Pasar Dalam dan Luar Negeri;

3. Sasaran Strategis 3: Meningkatnya investasi di sektor industri;

4. Sasaran Strategis 4: Meningkatnya Penyerapan Tenaga Kerja di Sektor industri

5. Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Penyebaran dan Pemerataan Industri;

6. Sasaran Strategis 6: Kuatnya Struktur Industri;

A. Industri Prioritas dan Rencana Aksi Pembangunan

Rencana aksi pembangunan yang akan dilakukan untuk masing-masing

industri prioritas adalah sebagaimana terlihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Industri Prioritas dan Rencana Aksi Pembangunan Industri Prioritas Tahun 2015-2019

No Industri Prioritas Rencana Aksi 1. INDUSTRI PANGAN

a. Industri Pengolahan Ikan: Ikan

awet

(beku, kering, asap) dan fillet,

Aneka

olahan ikan, rumput laut dan hasil

laut

lainnya (termasuk carrageenan,

minyak

ikan, suplemen dan pangan

fungsional

lainnya).

b. Industri Bahan Penyegar:

bubuk

cokelat, lemak cokelat, makanan

dan

minuman dari cokelat, suplemen

dan

pangan fungsional berbasis kakao.

c. Industri Pengolahan Minyak

Nabati:

Fortified cooking oil (natural dan

nonnatural), pangan fungsional

berbasis

minyak nabati.

1. Menjamin ketersediaan bahan baku (kualitas,

kuantitas dan kontinuitas) melalui koordinasi dengan

instansi terkait

dan kemitraan serta integrasi antara sisi hulu dan

sisi hilir didukung oleh infrastruktur yang memadai.

2. Menyiapkan SDM yang ahli dan berkompeten di

bidang industri pangan melalui diklat industri dan

pendampingan

3.Meningkatkan kemampuan penguasaan dan

pengembangan inovasi teknologi industri pangan

melalui penelitian dan pengembangan yang

terintegrasi.

4. Meningkatkan efisiensi proses pengolahan dan

penjaminan mutu produk melalui penerapan GHP,

GMP dan HACCP, sertifikasi SNI dan halal,

sertifikasi mutu

lainnya, serta bantuan mesin/peralatan pengolahan

produk pangan dan peningkatan kapasitas

laboratorium uji mutu;

5. Mengkoordinasikan pengembangan sistem logistik

untuk meningkatkan efisiensi produksi dan distribusi

produk pangan.

6. Memfasilitasi pembebasan PPN atas proses

pengolahan pangan dengan nilai tambah kecil.

7. Menfasilitasi akses terhadap pembiayaan yang

kompetitif bagi industri pangan skala kecil dan

menengah.

8. Meningkatkan kerjasama industri internasional untuk

alih teknologi, peningkatan investasi dan

penguasaan pasar ekspor.

Page 35: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 29

d. Industri Pengolahan Buah-

Buahan dan Sayur-sayuran:

Buah/sayuran dalam kaleng,

fruit/vegetable layer, suplemen dan

pangan fungsional berbasis limbah

industri pengolahan buah.

e. Industri Tepung: Pati dari

biomassa

limbah pertanian, Pangan darurat

f. Industri Gula Berbasis Tebu:

Gula pasir, Gula cair, dan asam

organik dari limbah industri gula.

9. Promosi dan perluasan pasar produk industri

pangan di

dalam dan luar negeri.

2.

INDUSTRI FARMASI, KOSMETIK

DAN ALAT KESEHATAN

a. Industri Farmasi dan Kosmetik:

Sediaan herbal, Garam farmasi,

Golongan Cefalosporin, Amlodipine,

Glucose Parmaceutical Grade (for

infusion), Amoxicillin, Glimepiride,

Parasetamol, Produk Kosmetik,

Bahan

baku tambahan pembuatan obat

(excipient)

b. Industri Alat Uji dan

Kedokteran:

Produk disposable and

consumables,

Hospital Furniture, Implan Ortopedi,

Electromedical devices, Diagnostic

instrument, PACS (Picture Archiving

and Communication System),

Software & IT, Diagnostics reagents

Industri Farmasi dan Kosmetik

1. Meningkatkan penguasaan teknologi proses dan

rekayasa produk industri farmasi dan kosmetik melalui

penelitian dan

pengembangan yang terintegrasi;

2. Memfasilitasi pengembangan dan pembangunan

industri bahan baku farmasi dan kosmetik untuk

substitusi impor;

3. Mendorong peningkatan penggunaan produk dalam

negeri, termasuk meningkatkan keterkaitan antara

industri besar dan industri kecil dan menengah;

4. Memperkuat infrastruktur dalam rangka penerapan

Standar Farmakope Indonesia bagi industri farmasi

dan kosmetik;

5. Mengembangkan sektor petrokimia hulu untuk

mengurangi ketergantungan bahan baku;

6. Mengembangkan riset dan manufaktur produk

bioteknologi dan herbal yang terstandar dan

terintegrasi;

7. Membangun kompetensi dan kapabilitas riset

farmasi untuk produk bioteknologi dan herbal;

8. Melakukan penguasaan teknologi dan membangun

kemampuan manufaktur berstandar internasional;

9. Meningkatkan kemampuan uji klinik.

Industri Alat Kesehatan

1. Mengembangkan kebijakan yang mengkaitkan

industri alat kesehatan masal dengan pembiayaan

layanan kesehatan sebagai bentuk subsidi silang;

2. Mengembangkan kebijakan penggunaan produk alat

kesehatan produk dalam negeri pada fasilitas dan

layanan kesehatan yang didanai Anggaran

Pendapatan Dan Belanja

Negara (APBN);

3. Memfasilitasi promosi penggunaan alat kesehatan

buatan dalam negeri termasuk pelatihan dan jaminan

suku

cadang/pemeliharaan;

Page 36: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 30

4. Mengembangkan road map industri alat kesehatan

dan teknologi terkait secara terintegrasi termasuk

komponen, bahan baku, dan bahan penolong;

5. Mendirikan center of excellent yang mencakup

litbang dan produksi alat kesehatan dasar masal untuk

keperluan

dalam negeri;

6. Mengembangkan SDM dengan kompetensi tinggi

pada design engineering produk alat kesehatan,

termasuk pengukuran dan pengujian;

7. Memfasilitasi pembiyaan untuk peningkatan

kapasitas industri alat kesehatan dasar masal melalui

revitalisasi pemesinan dan alat pengukuran;

8. Mengembangakn standardisasi dan dukungan Hak

atas kekayaan intelektual atas produk alat kesehatan

di dalam negeri;

9. Mengembangkan dan penguatan IKM modern

penghasil komponen alat kesehatan melalui bantuan

teknis dan peralatan uji.

3. INDUSTRI TEKSTIL, KULIT, ALAS

KAKI DAN ANEKA

a. Industri Tekstil: Serat tekstil,

Rajut,

Garmen fashion, Tekstil Khusus.

b. Industri Kulit dan Alas Kaki:

Alas kaki, Produk kulit khusus, Kulit

sintetis,

bahan kulit non-konvensional.

c. Industri Furnitur dan Barang

Lainnya dari Kayu: Kerajinan, ukir-

ukiran dari kayu, Furniture kayu dan

rotan

d. Industri Plastik, Pengolahan

Karet dan Barang dari Karet:

Plastik untuk

keperluan umum, karet untuk

keperluan

umum, dan karet untuk keperluan

khusus (antara lain: untuk

kesehatan,

otomotif, dan elektronik)

Industri Tekstil

1. Pendirian pabrik serat sintetik yang berorientasi

pasar domestik & eskpor (dengan pengutamaan

kebutuhan domestik;

2. Pengembangan industri pewarna tekstil dan

aksesoris;

3. Perumusan kebijakan Pemerintah untuk industri

garmen agar dipersyaratkan menggunakan kain dalam

negeri secara

bertahap;

4. Pengembangan kompetensi kerja SDM industri

tekstil sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia

5. Penguatan tempat uji kompetensi (TUK) dan

lembaga sertifikasi SDM industri tekstil;

6. Peningkatan kemampuan, kualitas & efisiensi

industri TPT termasuk IKM melalui pelatihan desain

dan teknologi

proses termasuk untuk mewujudkan industri hijau;

7. Pendirian pusat desain dan pusat inovasi teknologi

untuk meningkatkan daya saing industri tekstil;

8. Melanjutkan Program Restrukturisasi

Mesin/Peralatan ITPT untuk meningkatkan kualitas

dan efisiensi;

9. Pemberian insentif bagi investor industri tekstil

khusus berteknologi tinggi;

10. Harmonisasi sistem perpajakan antara pajak

keluaran dan pajak masukan dikaitkan dengan jangka

waktu restitusi;

11. Pengembangan kebijakan sistem agunan mesin

tekstil untuk pembiayaan industri;

Page 37: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 31

12. Pengembangan kebijakan pengamanan industri

dalam negeri melalui safeguards dan tindakan

pengamanan lainnya;

13. Pengembangan standardisasi & perlindungan

terhadap Hak atas kekayaanintelektual design produk

tekstil;

14. Peningkatan peran asosiasi untuk memperkuat

kolaborasi antar pelaku industri sepanjang rantai pasok

industri tekstil dan produk tekstil.

Industri Kulit dan Alas Kaki

1. Pengembangan industri bahan baku kulit sintetis

dalam negeri;

2. Standarisasi bahan baku untuk industri kulit dan alas

kaki untuk mencegah barang impor berkualitas rendah;

3. Pemetaan potensi industri kulit dan alas kaki

nasional;

4. Penguatan sentra IKM melalui penguatan

kelembagaan dan teknologi;

5. Peningkatan kemampuan (terutama ergonomical

design) industri alas kaki yang telah memiliki pangsa

pasar tinggi untuk bersaing secara global;

6. Perlindungan hak atas kekayaan intelektual design

produk alas kaki yang dihasilkan di dalam negeri;

7. Peningkatan promosi industri alas kaki customized

secara ekslusif pada forum resmi nasional dan

internasional untuk

memunculkan industri kelas dunia;

8. Peninjauan kebijakan ekspor bahan baku kulit

mentah (wet blue);

9. Koordinasi dengan sektor peternakan untuk

mengatasi hambatan kualitas bahan baku terkait

persyaratan kesehatan hewan;

10. Pengembangan teknologi pengolahan limbah

penyamakan kulit;

11. Penyebaran industri kulit dan alas kaki dengan

memperhatikan potensi sumber daya wilayah termasuk

kewajiban pemenuhan UMR;

12. Pendirian pusat desain dan pusat inovasi teknologi

untuk meningkatkan daya saing industri kulit dan alas

kaki;

13. Melanjutkan Program Restrukturisasi

Mesin/Peralatan IAK dan IPK untuk meningkatkan

kualitas dan efisiensi;

14. Harmonisasi sistem perpajakan antara pajak

keluaran dan pajak masukan dikaitkan dengan jangka

waktu restitusi;

15. Peningkatan kemampuan penelitian dan

pengembangan industri kulit khusus untuk

penggunaan di sektor industri lainnya.

Page 38: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 32

Industri Furnitur dan Barang Lainnya Dari Kayu

1. Melakukan pendampingan dan mentoring terhadap

IKM dalam rangka mendapatkan sertifikat legalitas

kayu (SVLK)

2. Menjamin ketersediaan bahan baku (kualitas,

kuantitas dan kontinuitas) melalui koordinasi dengan

instansi terkait dan kemitraan serta integrasi antara sisi

hulu dan sisi hilir.

3. Meningkatkan kemampuan SDM dalam penguasaan

teknik produksi dan desain untuk meningkatkan daya

saing dan kualitas produk

4. Pembangunan pendidikan kejuruan dan vokasi

bidang pengolahan kayu, rotan dan furniture.

5. Penerapan teknologi pemanfaatan bahan baku

alternatif dari (kayu sawit, kayu karet, dsb)

6. Fasilitas akses terhadap sumber pembiayaan yang

kompetitif untuk meningkatkan kinerja ekspor furnitur

7. Meningkatkan promosi dan perluasan pasar guna

mendorong tumbuhnya industri furniture rotan dalam

negeri

Industri Plastik, Pengolahan Karet dan barang

dari karet

1. Memfasilitasi pengembangan industri plastik,

pengolahan karet dan barang dari karet untuk produk

keperluan umum.

2. Memfasilitasi penelitian dan pengembangan

terintegrasi sebagai upaya penguasaan teknologi

proses dan rekayasa produk industri plastik,

pengolahan karet dan barang dari karet

3. Memperkuat kemampuan nasional untuk

memproduksi mesin dan peralatan produksi dari

industri plastik dan karet hilir

4. Mendorong peningkatan penggunaan produk dalam

negeri, termasuk meningkatkan keterkaitan antara

industri besar dan industri kecil dan menengah.

5. Memperkuat infrastruktur dalam rangka

pemberlakuan SNI wajib

6. Pengembangan sektor plastik hulu untuk

mengurangi ketergantungan bahan baku

7. Peningkatan kompetensi SDM.

4. INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI

a. Industri Kendaraan Bermotor:

Komponen otomotif, Penggerak

mula (engine) BBM, gas dan Listrik,

erangkat

transmisi (power train), Alat berat.

b. Industri kereta api: Kereta diesel

dan listrik

1. Pengembangan road map industri alat tarnsportasi

secara komprehensif yang bersifat antar moda dengan

memperhatikan kapasitas, kualitas, teknologi, dan

karakteristik kebutuhan transportasi/ konektivitas di

dalam negeri, serta kaitannya dengan jaringan

transportasi global yang memperhatikan posisi

geostrategis Indonesia;

2. Penguatan sub sektor industri pemesinan melalui

revitalisasi mesin dan peralatan presisi pada industri

perkapalan, kereta api dan pesawat terbang;

Page 39: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 33

c. Industri perkapalan: Kapal laut,

Komponen kapal (mekanikal &

elektronik), Perawatan kapal

d. Industri kedirgantaraan:

Pesawat

terbang propeler, Komponen

pesawat,

Perawatan pesawat.

3. Penyediaan bahan baja dan non baja serta

paduannya, dan bahan pendukung (komposit, keramik

plastik dan karet) yang memenuhi kebutuhan spesifik

bagi industri alat transportasi;

4. Pengembangan regulasi melalui koordinasi dengan

instansi terkait tentang ijin transportasi darat, laut dan

udara;

5. Pengembangan kebijakan penggunaan produk

dalam negeri yang memiliki daya saing melalui

perjanjian secara bertahap dengan pihak principal;

6. Pengembangan sistem untuk status legal

kepemilikan mesin yang diperlukan bagi penjaminan

pinjaman ;

7. Pengembangan kebijakan tahapan penguasaan

teknologi pada bahan bakar (fosil & non fosil) untuk

penggerak mula ;

8. Pengembangan standardisasi produk, proses,

manajemen (ISO9000, ISO14000, dan ISO 26000),

dan industri hijau, serta spesifikasi teknis, dan

pedoman tata cara di industri transportasi;

9. Pengembangan pasar domestik melalui

pengembangan infrastruktur transportasi yang

terintegrasi dengan pengembangan perwilayahan

industri (penyebaran dan

konektivitas);

10. Pengembang an kawasan industri dan sentra IKM

khusus industri alat transportasi;

11. Penguatan sentra IKM modern (logam, karet,

plastik, kulit) pendukung industri transportasi secara

umum yang dilengkapi dengan UPT proses dan

pengukuran presisi;

12. Pengembangan kapasitas industri pemesinan

melalui upaya efisiensi produksi termasuk

penghematan penggunaan energi;

13. Pengembangan komponen logam terstandar untuk

efisiensi industri alat transportasi;

14. Penyediaan dan peningkatan kemampuan SDM

dengan kompetensi pada design engineering, proses

presisi, pengukuran presisi, dan mekatronika/robotika

melalui

pelatihan, dan bimbingan teknis;

15. Pengembangan regulasi alih daya yang memadai

untuk pembentukan iklim usaha agar dapat

memberikan jaminan pasokan melalui kegiatan alih

daya (outsourcing) proses, produk dan SDM;

16. Pengembangan jumlah dan kompetensi konsultan

IKM pada sentra khusus IKM industri alat transportasi;

17. Penguasaan teknologi sistem manufaktur bagi

industri alat transportasi yang efisien ;

18. Penguatan balai melalui kerjasama penelitian

tentang paduan logam bernilai tambah tinggi, serta

Page 40: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 34

kolaborasi penelitian dan pengembangan teknologi

dan aplikasinya, termasuk untuk alat transportasi

hemat energi, serta pengembangan infrastruktur lab uji

kendaraan bermotor.

19. Pengembangan design center industri alat

transportasi.

5. INDUSTRI ELEKTRONIKA DAN

TELEMATIKA (ICT)

a. Industri Elektronika: Smart

home

appliances, Komponen elektronika

(tanpa komponen fabrikasi/ fabless)

b. Industri Komputer: Komputer

c. Industri Peralatan Komunikasi:

Transmisi telekomunikasi, Smart

mobile

phone.

1. Membangun sistem monitoring secara kritis

perkembangan kebutuhan dan teknologi terkait dengan

kegiatan competitive intelligence di negara maju;

2. Pengembangan program penyediaan bahan baku

logam, paduan logam, plastik dan komposit untuk

industri komponen ICT;

3. Pengembangan standardisasi produk ICT untuk

mengurangi variasi sehingga diperoleh volume total

yang semakin besar dan efisien;

4. Pengembangan riset untuk perancangan produk ICT

yang efisien, tepat guna (sesuai user), cerdas (smart)

dan yang

mengintegrasikan berbagai fungsi kehidupan;

5. Pengembangan center of excellent industri ICT milik

pemerintah termasuk untuk kebutuhan hankam;

6. Pengembangan riset material untuk baterai ukuran

kecil dan berdaya tinggi;

7. Fasilitasi alih teknologi industri baterai untuk

keperluan elektronika melalui akuisisi industri baterai

yang memiliki

teknologi maju;

8. Mengkoordinasikan penelitian dan pengembangan

sistem (konten) elektronika dan telematika untuk

keperluan komersial dan pertahanan;

9. Pengembangan industri radar dan satelit, termasuk

stasiun relay;

10. Fasilitasi pendirian pabrik komponen mikro-nano

elektronika (tidak termasuk foundry);

11. Pengembangan kawasan industri dan/atau sentra

khusus (techno-park) mikroelektronika dan telematika

yang diisi oleh industri ICT;

12. Peningkatan kemampuan dan peran IKM penghasil

komponen untuk industri elektronika melalui

pengembangan sentra khusus dengan UPT yang

dilengkapi alat ukur dan alat uji mekanis dan kelistrikan

yang presisi;

13. Fasilitasi untuk penguasaan teknologi dan produksi

melalui akuisisi industri alat uji dan pengukuran maju;

14. Pemetaan dan pengembangan potensi rare earth

material yg berpotensi utk dikembangkan mjd material

nano-bio ICT. 15. Pengembangan industri pemesinan

mikro.

6. INDUSTRI PEMBANGKIT ENERGI

Industri Alat Kelistrikan:

Motor/generator

1. Pengembangan kebijakan pemetaan kebutuhan dan

penggunaan sumber energi dari migas dan batubara

(energy balance);

Page 41: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 35

listrik, Baterai, Solar cell. 2. Pemetaan proses dan teknologi industri yang lahap

energi untuk implementasi manajemen energi dan

penyusunan

kebijakan industri yang hemat energi;

3. Pengembangan roadmap secara komprehensif

melalui analisis keekonomian sumber energi

terbarukan serta penyusunan jadwal konversi energi

secara terencana dalam jangka panjang;

4. Pengembangan kebijakan energi terbarukan

termasuk insentif, penyediaan infrastruktur dan

pelestarian/keseimbangan sumber;

5. Penelitian dan pengembangan potensi rare earth

elements (REE) sebagai bahan paduan dan bahan

baku nuklir;

6. Fasilitasi pendirian pabrik/ pusat pengolahan bahan

baku pembuat magnet;

7. Fasilitasi pendirian pabrik yang mengolah material

menjadi komponen pembangkit listrik tenaga surya;

8. Fasilitasi alih teknologi industri sel surya melalui

pendirian atau akuisisi;

9. Falisitasi Penelitian dan pengembangan produk

solar cell untuk implementasi di industri dan

masyarakat;

10. Pengembangan kebijakan pemanfaatan listrik

perumahan dari solar cell untuk menambah kapasitas

daya listrik nasional;

11. Fasilitasi pendirian pabrik/pusat pengolahan lanjut

REE produk bahan baku nuklir sebagai bahan bakar

pembangkit listrik atau bahan penolong beradiasi di

industri;

12. Pengembangan rancang bangun fasilitas

pembangkit listrik tenaga nuklir efisien dgn tingkat

keselamatan yg tinggi;

13. Pengembangan riset manajemen energi dan

pengembangan metoda atau komponen utk

penghematan energi;

14. Pengembangan riset kabel konduktor khusus dan

logam magnet berdaya tinggi untuk menghasilkan

motor/generator

listrik yang efisien;

15. Pengembangan dan penguasaan teknologi design

dan engineering untuk pembangkit listrik yang efisien

termasuk penguasaan HKI dan penjaminan resiko

teknologi;

16. Penguasaan teknologi dan produksi melalui

akuisisi industri alat uji dan pengukuran yang sudah

maju;

17. Pengembangan teknologi produksi hidrogen dan

fuel cell untuk penggerak mula di produk alat

transportasi.

Page 42: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 36

7. INDUSTRI BARANG MODAL,

KOMPONEN, BAHAN PENOLONG

DAN JASA INDUSTRI

a. Industri Mesin dan

Perlengkapan:

Mesin CNC, Industrial tools,

Otomasi

proses produksi untuk elektronika

dan

pengolahan pangan

b. Industri Komponen: Packaging

(basis karton dan plastik),

Pengolahan karet dan barang dari

karet :

Ban pnumatic, Ban luar dan ban

dalam dll, Ban vulkanisir ukuran

besar (Giant

vulcanised tyre) (untuk pesawat dan

offroad), Barang karet untuk

keperluan

industri dan komponen otomotif, Zat

Additive, Zat pewarna tekstil (Dye

stuff),

plastik dan karet (pigmen), Bahan

kimia

anorganik.

c. Industri Bahan Penolong:

Katalis,

Solvent

d. Jasa Industri: Perancangan

pabrik, Jasa proses industri,

Pemeliharaan mesin/ peralatan

industri.

Industri Mesin dan Perlengkapan

1. Kajian menyeluruh (integrated supply chain mulai

dari bahan baku sampai penguasaan teknologi)

terhadap industri

pemesinan sebagai industri yang berperan vital dan

menjadi tulang punggung pembangunan industri pada

banyak sektor;

2. Penguatan sub sektor industri pembuat mesin,

komponen pendukung dan bahan baku (baja, dan

paduan) bagi industri

pemesinan melalui revitalisasi mesin dan peralatan

presisi, termasuk pada sentra IKM logam secara

terintegrasi;

3. Pengembangan kap asitas industri pemesinan

melalui upaya efisiensi produksi termasuk

penghematan penggunaan energi;

4. Penyediaan bahan baja dan non baja serta

paduannya yang memenuhi kebutuhan spesifik bagi

industri pemesinan;

5. Pengembangan dan penyediaan bahan pendukung

(komposit dan keramik) dengan spesifikasi yang

sesuai bagi

industri tools;

6. Penyediaan dan peningkatan kemampuan SDM

dengan kompetensi pada design engineering, proses

presisi, pengukuran presisi, dan mekatronika/robotika;

7. Peningkatan peran industri kecil dan menengah

(IKM) dalam rantai pasok komponen industri

pemesinan melalui

pengembangan sentra industri pembuatan tools dan

komponen presisi yang dilengkapi dengan UPT proses

dan

pengukuran presisi;

8. Pengembangan komponen logam & bukan logam

terstandar untuk efisiensi industri pemesinan dan

industri lainnya;

9. Pengembangan sistem untuk status legal

kepemilikan mesin yang diperlukan bagi penjaminan

pinjaman dan/atau

pemberian leasing;

Industri Komponen dan Bahan Penolong

1. Memfasilitasi R&D untuk pembuatan produk plastik

& karet engineering, katalis, zat aditif, pewarna tekstil

(dyes) dan pewarna plastik dan karet (pigment), serta

bahan kimia anorganik.

2. Peningkatan kerjasama penelitian dan

pengembangan antara balai, perguruan tinggi, dan

industri untuk pengembangan produk plastik & karet

engineering, katalis, zat aditif dan pewarna (dyes &

pigment), serta bahan kimia anorganik.

Page 43: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 37

3. Memfasilitasi pengembangan dan pendirian industri

Packaging (berbasis karton dan plastik), plastik & karet

engineering, zat aditif, dye stuff, pigment, katalis dan

solvent, serta bahan kimia anorganik.

4. Memfasilitasi pengembangan dan pendirian industri

bahan kimia anorganik (asam sulfat, asam fospat,

copper sulfat, Kalium hidroksida, sodium bisulfit, grade

chemical alumina, zinc oksida, zinc khlorida, kalsium

karbonat, natrium karbonat, natrium khlorida)

5. Menyiapkan SDM lokal yang berkompeten di bidang

industri komponen dan bahan penolong

8. INDUSTRI HULU AGRO

a. Industri Oleofood: Olein,

stearin,

gliserol, Palm Fatty Acid Distillate

(PFAD), coco butter substitute,

margarin, shortening, other specialty

fats.

b. Industri Oleokimia: Asam lemak

nabati, fatty alcohols fatty amine,

methyl ester sulfonat (biosurfactant),

biolubricant (rolling oils), gliserin

yang berbasis kimia (glycerine

based chemicals), Minyak atsiri,

Isopropil

palmitat (IPP), dan Isopropil Miristat

(IPM), Asam stearat (stearic acid)

c. Industri Kemurgi: Biodiesel

(Fatty Acid Methyl Ester/ FAME),

Bioavtur (Bio jet fuel).

d. Industri Pakan: Ransum dan

suplemen pakan ternak dan

quaculture.

e. Industri Barang dari Kayu:

Komponen berbasis kayu (wood

working, laminated & finger joint).

f. Industri Pulp dan Kertas: Long

fiber,

Dissolving pulp.

1. Menjamin ketersediaan bahan baku (kualitas,

kuantitas dan kontinuitas) melalui koordinasi dengan

instansi terkait

didukung oleh infrastruktur yang memadai.

2. Menyiapkan SDM yang ahli dan berkompeten di

bidang industri hulu agro melalui diklat industri.

3. Meningkatkan kemampuan penguasaan dan

pengembangan inovasi teknologi industri hulu agro

melalui penelitian dan pengembangan yang

terintegrasi

4. Pembangunan pendidikan kejuruan dan vokasi

bidang pengolahan kayu, rotan dan furniture,

perlindungan HKI.

5. Meningkatkan efisiensi proses pengolahan dan

penjaminan mutu produk melalui penerapan GHP,

GMP, sertifikasi SNI dan industri hijau dan peningkatan

kapasitas

laboratorium uji mutu

6. Mengkoordinasikan pengembangan sistem logistik

untuk meningkatkan efisiensi produksi dan distribusi

produk.

7. Memfasilitasi penerapan harga keekonomian produk

bioenergi.

8. Memberikan insentif khusus untuk industri bioenergi

9. Promosi dan perluasan pasar produk industri hulu

agro berwawasan lingkungan di dalam dan luar negeri.

10. Meningkatkan kapasitas produksi pengolahan

Palm Oil Mill Effluent (POME) terintegrasi dgn Pabrik

Kelapa Sawit utk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca

(GRK), dan mendorong penerapan industri hijau pd

industri pulp dan kertas.

9. INDUSTRI LOGAM DASAR DAN

BAHAN GALIAN BUKAN LOGAM

a. Industri Pengolahan dan

Pemurnian Besi dan Baja Dasar:

Iron ore pellet, Lumps, Fines,

Sponge iron, Pig iron dan besi cor,

Nickel Pig Iron, Ferronickel, Paduan

besi (ferro alloy), Baja untuk

keperluan khusus (special steel).

1. Memfasilitasi pembangunan pabrik iron ore pellet

2. Meningkatkan kapasitas produksi (termasuk

pembuatan pabrik baru) kapur bakar dan cooking coal

serta briket semi kokas

3. Meningkatkan jumlah atau kapasitas blast furnace

4. Meningkatkan kapasitas produksi bijih/pasir besi

dalam negeri sebagai bahan baku direct reduction

furnace dan blast furnace

Page 44: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 38

b. Industri pengolahan dan

emurnian

logam dasar bukan besi: Alumina

SGA dan Alumina CGA ,

Alumunium,

Alumunium alloy, billet dan slab,

Nickel

matte, Tembaga katoda,

Copper/Brass

Sheet, Nickel Hydroxide, Fe Ni

Sponge,

Luppen Fe Ni, Nugget Fe Ni.

c. Industri logam mulia, tanah

jarang

(rare earth), dan bahan nuklir:

logam

mulia, konsentrat, logam tanah

jarang.

d. Industri bahan galian non-

logam: 1. Semen, Keramik,

Kaca/gelas,

Kaca/gelas Pharmaceutical Grade,

Refractory, Zirkonia, zirkon silikat,

bahan kimia zirkon, Zirkon Opacifier

5. Revitalisasi industri baja untuk efisiensi konsumsi

energi dan ramah lingkungan

6. Memfasilitasi pembangunan smelter pengolahan

bauksit menjadi alumina

7. Memfasilitasi pembangunan pabrik pengolahan bijih

nikel menjadi nikel pig iron, ferronikel atau nikel matte,

8. Memfasilitasi peningkatan kapasitas produksi

smelter tembaga dan smelter aluminium.

9. Memfasilitasi pembangunan smelter tembaga

tambahan dari yang sudah ada

10. Meningkatkan kapasitas produksi semen atau

mendirikan pabrik baru dengan memanfaatkan terak

tembaga yang dihasilkan smelter tembaga

11. Meningkatkan kapasitas produksi industri steel

making (slab, billet, HRC, CRC, besi beton, wire rod)

12. Peningkatan kapasitas produksi Pengecoran

(casting), Ekstrusi (extrusion), Penempaan (forging),

Penarikan (wire drawing), Penggilingan (rolling) besi

dan paduannya serta bukan besi dan paduannya

13. Memfasilitasi pembangunan industri baja untuk

keperluan khusus (special steel) termasuk baja paduan

untuk industri permesinan, otomotif dan alat berat

14. Memfasilitasi pembangunan pabrik besi/baja dan

bukan besi/baja untuk mendukung agroindustri

15. Memfasilitasi pembangunan pabrik besi/baja dan

bukan besi/baja untuk mendukung industri petrokimia

16. Meningkatkan penerapan dan pengawasan SNI

wajib, serta penguatan infrastruktur standardisasi.

17. Penerapan industri hijau

18. Peningkatan penggunaan produksi dalam negeri

19. Penguatan balai melalui kerjasama penelitian

tentang paduan logam bernilai tambah tinggi

20. Memfasilitasi pembangunan pabrik konsentrasi

logam tanah jarang

21. Memfasilitasi pembangunan pabrik penghasil

logam mulia dari lumpur anoda maupun bahan baku

lainnya

22. Fasilitasi penyediaan lahan dan konsesi

penambangan untuk investasi baru, khususnya di luar

Pulau Jawa.

23. Menjamin pasokan batubara dan mendorong

produsen semen untuk melakukan efisiensi dan

diversifikasi energi.

24. Menyiapkan SDM lokal yang kompeten.

25. Menyusun SKKNI bidang industri logam dan

semen

10 INDUSTRI KIMIA DASAR

BERBASIS MIGAS DAN

BATUBARA

1. Memfasilitasi pendirian pabrik petrokimia hulu

dengan bahan baku gas di Teluk Bintuni, bahan baku

CBM di SumSel dan KalSel, bahan baku shale gas di

SumUt, dan b ahan baku batubara di KalTim dan

Sumatera Selatan.

Page 45: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 39

a. Industri Petrokimia Hulu:

Etilena,

Propilena, Butadiene, P-xylena,

etanol,

Ammonia.

b. Industri Kimia organik: Carbon

black, Asam Tereftalat, Asam

Asetat, Akrilonitril, Bis Fenol A.

c. Industri Pupuk: Pupuk tunggal

(basis nitrogen), pupuk majemuk.

d. Industri Resin Sintetik dan

Bahan

Plastik: Low-density polyethylene

(LDPE), High-density polyethylene

(HDPE), Polypropylene (PP), Nilon,

Polyethylene terephthalate (PET),

Akrilik, Polyvinyl Chloride (PVC)

e. Industri Karet Alam dan

Sintetik:

Butadiene Rubber (BR), Styrene

Butadiene Rubber (SBR),

Engineering natural rubber

compound

f. Industri Barang Kimia lainnya:

Propela

2. Pengembangan produk aromatik di Tuban dan

Cilacap

3. Mendorong produsen petrokimia hulu untuk

melakukan efisiensi dan diversifikasi energi.

4. Melalukan revitalisasi industri petrokimia eksisting

yang mengalami permasalahan pasokan bahan baku

dan/atau

administrasi.

5. Memfasilitasi calon investor dalam mendapatkan

dukungan dari Pemerintah Daerah dan masyarakat

dalam pendirian pabrik petrokimia hulu (penyediaan

lahan, jaminan bahan baku, perizinan, infrastruktur,

Amdal, dll)

6. Menyiapkan SDM lokal yang kompeten.

7. Meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi

proses dan rekayasa produk industri petrokimia melalui

penelitian dan pengembangan yang terintegrasi

8. Fasilitasi kerjasama teknologi untuk pengembangan

bahan baku alternatif industri petrokimia (teknologi

gasifikasi

batubara, methanol to olefin)

9. Optimalisasi penggunaan kondensat untuk bahan

baku industri petrokimia nasional

10. Mendorong hilirisasi industri petrokimia hulu

melalui kerjasama dengan industri petrokimia antara

dan hilir dalam rangka penguatan dan pendalaman

struktur industri petrokimia.

11. Memfasilitasi pendirian pabrik industri kimia

organik

12. Memfasilitasi ketersediaan bahan baku dan pasar

bagi pendirian pabrik industri kimia organik melalui

kerjasama hulu-hilir.

13. Mendorong adanya revitalisasi pabrik pupuk urea

untuk menurunkan konsumsi gas bumi sebagai bahan

baku.

14. Mendorong pengembangan industri intermediate

untuk bahan baku industri pupuk (Asam Phosphate)

15. Fasilitasi kerjasama teknologi untuk

pengembangan bahan baku alternatif industri pupuk

(teknologi gasifikasi

batubara)

16. Memfasilitasi pendirian industri resin sintetik dan

bahan plastik

17. Memfasilitasi terbukanya pasar industri resin

sintetik dan bahan plastik melalui kerjasama hulu-hilir

(petrokimia hulu dan industri barang plastik)

18. Memfasilitasi pendirian pabrik industri BR, SBR, IR,

ABS, dan EPDM di Cilegon, Banten.

19. Memfasilitasi terbukanya pasar industri Karet

Sintetik melalui kerjasama hulu-hilir

Page 46: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 40

20. Memfasilitasi pembangunan industri propelan

kapasitas 800 ton/tahun di Energetic Material Centre,

Subang, Jawa Barat.

21. Memastikan terjadinya transfer teknologi dan

adanya jaminan kesinambungan suplai bahan baku

industri propelan

22. Mendorong pemakaian teknologi dan produk dalam

negeri dalam pembangunan dan pengembangan

industri propelan

B. Perwilayahan Industri

Undang-Undang No 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian mengamanatkan

bahwa pembangunan industri dilakukan dengan pendekatan sektoral yang

terencana dan pendekatan spasial yang terintegrasi. Pendekatan sektoral yang

terencana dilaksanakan melalui rencana pembangunan industri nasional,

sedangkan pendekatan spasial dilaksanakan melalui pengembangan

perwilayahan industri.

Cakupan pelaksanaan pengembangan perwilayahan industri adalah

Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI), Kawasan Peruntukan Industri (KPI),

Kawasan Industri (KI), dan Sentra Industri Kecil dan Industri Menengah (Sentra

IKM).

Perwilayahan Industri dilakukan melalui percepatan penyebaran dan

pemerataan pembangunan industri ke seluruh wilayah Indonesia. Percepatan

penyebaran industri dapat dilakukan dengan pembangunan industri di luar Jawa,

atau melakukan relokasi industri eksisting di Jawa ke luar Jawa. Sedangkan,

pemerataan pembangunan industri dapat diperoleh melalui penyebaran industri

yang berdampak pada peningkatan PDRB sektor industri dan penyerapan tenaga

kerja secara berimbang antara Jawa dan luar Jawa, termasuk pada daerah

tertinggal. Upaya pemerataan ini erat kaitannya dengan pembangunan pusat-

pusat pertumbuhan industri yang akan menjadi penggerak utama (prime mover)

yang akan membawa kemajuan atau peningkatan bagi daerah sekitarnya. Untuk

itu perlu dilakukan :

1. Penetapan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI)

Program pengembangan WPPI tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut:

1) Penetapan WPPI sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN);

Page 47: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 41

2) Survey dan pemetaan potensi pengembangan sumber daya industri dalam

WPPI;

3) Koordinasi antar Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota yang

daerahnya masuk dalam WPPI dengan Kementerian/Lembaga terkait

dalam penyusunan Rencana Pembangunan Industri Provinsi/

Kabupaten/Kota;

4) Penyusunan Master Plan pengembangan WPPI;

5) Penyusunan Rencana Aksi pengembangan WPPI;

6) Koordinasi antar kementerian/lembaga terkait dalam penyusunan rencana

pembangunan infrastruktur untuk mendukung WPPI;

7) Koordinasi antar kementerian/lembaga terkait dalam penyelesaian aspek-

aspek yang terkait pertanahan;

8) Koordinasi antar kementerian/lembaga terkait dalam penyusunan rencana

penyediaan energi untuk mendukung WPPI;

9) Koordinasi antar kementerian/lembaga terkait dalam penyusunan rencana

penyediaan SDM dan teknologi untuk mendukung WPPI;

10) Koordinasi antar kementerian/lembaga terkait dalam penyediaan bahan

baku industri;

11) Koordinasi antar Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota

dalam penyusunan kelembagaan;

12) Koordinasi antar kementerian/lembaga terkait dalam perumusan pemberian

insentif fiskal dalam mendukung WPPI;

13) Pembangunan infrastruktur untuk mendukung WPPI (jalan, kereta api,

pelabuhan, bandara);

14) Pembangunan infrastruktur energi untuk mendukung WPPI;

15) Pembangunan sarana dan prasarana pengembangan SDM;

16) Pembangunan sarana dan prasarana pengembangan riset dan teknologi

17) Penguatan kerjasama antar WPPI;

18) Promosi investasi industri untuk masuk dalam WPPI;

19) Pemberian insentif bagi investasi bidang industri yang masuk dalam WPPI,

terutama di luar Pulau Jawa;

20) Penguatan konektivitas antar WPPI.

Page 48: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 42

2. Pengembangan Kawasan Peruntukan Industri

Program pengembangan kawasan peruntukan industri tahun 2015 – 2019

adalah sebagai berikut:

1) Koordinasi antar Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dengan

kementerian/lembaga terkait untuk penetapan kawasan peruntukan

industri dalam RTRW Kabupaten /Kota;

2) Melakukan review terhadap pengembangan KPI;

3) Pembangunan infrastruktur, penyediaan energi, sarana dan prasarana

dalam mendukung pengembangan kawasan peruntukan industri.

3. Pembangunan Kawasan Industri

Program pembangunan kawasan industri tahun 2015 – 2019 adalah sebagai

berikut:

1) SDM dan teknologi untuk mendukung kawasan industri

2) Pembangunan kawasan industri

3) Pengoperasian bank tanah (Land Bank) untuk pembangunan kawasan

industri

4) Pembangunan infrastruktur untuk mendukung kawasan industri (jalan,

kereta

api, pelabuhan, bandara)

5) Pembangunan infrastruktur energi untuk mendukung kawasan industri

6) Pembangunan sarana dan prasarana pengembangan SDM

7) Pembangunan sarana dan prasarana pengembangan Riset, Teknologi dan

Inovasi (RISTEKIN)

8) Revitalisasi kawasan industri yang sudah beroperasi, khususnya yang

berada di luar Pulau Jawa

9) Pembentukan kelembagaan pengelolaan kawasan industri (Pemerintah

melakukan investasi langsung)

4. Pengembangan Sentra Industri Kecil dan Menengah

Program pengembangan sentra IKM tahun 2015 – 2019 adalah sebagai

berikut:

1) Survey dan pemetaan potensi pembangunan sentra IKM;

2) Penyusunan rencana pembangunan sentra IKM;

Page 49: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 43

3) Pembentukan kelembagaan sentra IKM oleh pemerintah kabupaten/kota;

4) Pengadaan tanah oleh Pemerintah Kabupaten/Kota untuk pembangunan

sentra IKM;

5) Pembangunan infrastrastruktur untuk mendukung sentra IKM;

6) Pembangunan sentra IKM;

7) Pembinaan dan pengembangan sentra IKM.

C. Pembangunan Sumber Daya Industri

Sumber daya industri adalah sumber daya yang digunakan untuk

melakukan pembangunan industri yang meliputi:

(a) pembangunan sumber daya manusia;

(b) pemanfaatan sumber daya alam;

(c) pengembangan dan pemanfaatan Teknologi Industri;

(d) pengembangan dan pemanfaatan kreativitas dan inovasi; dan

(e) penyediaan sumber pembiayaan.

D. Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri

Dalam rangka mewujudkan pembangunan industri nasional yang berdaya

saing perlu didukung melalui penyediaan sarana dan prasarana industri yang

memadai meliputi:

(a) Standardisasi Industri,

Standardisasi industri bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri

dalam rangka penguasaan pasar dalam negeri maupun ekspor. Standardisasi

industri juga dapat dimanfaatkan untuk melindungi keamanan, kesehatan, dan

keselamatan manusia, hewan, dan tumbuhan, pelestarian fungsi lingkungan

hidup, pengembangan produk industri hijau serta mewujudkan persaingan usaha

yang sehat. Pengembangan Standardisasi industri meliputi perencanaan,

pembinaan, pengembangan dan Pengawasan untuk Standar Nasional Indonesia

(SNI), Spesifikasi Teknis (ST) dan Pedoman Tata Cara (PTC).

Pengembangan standardisasi industri yang akan dilakukan meliputi:

1) Pengembangan standardisasi industri dalam rangka peningkatan kemampuan

daya saing industri melalui:

Page 50: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 44

a. Perumusan standar;

b. Penerapan standar;

c. Pengembangan standar;

d. Pemberlakuan standar;

e. Pemberian fasilitas bagi perusahaan Industri kecil dan Industri menengah

baik fiskal maupun non fiskal.

2) Pengembangan infrastruktur untuk menjamin kesesuaian mutu produk industri

dengan kebutuhan dan permintaan pasar meliputi :

a. Pengembangan Lembaga Penilai Kesesuaian;

b. Pengembangan pengawasan standar;

c. Penyediaan dan pengembangan laboratorium pengujian standar Industri di

wilayah pusat pertumbuhan Industri;

d. Peningkatan kompetensi komite teknis, auditor/asesor, petugas penguji,

petugas inspeksi, petugas kalibrasi, PPSI dan PPNS-I;

e. Peningkatan kerjasama antarnegara dalam rangka saling pengakuan

terhadap hasil pengujian laboratorium dan sertifikasi produk.

(b) Infrastruktur Industri (kawasan industri)

Pembangunan infrastruktur industri dimaksudkan untuk menjamin

tersedianya sarana dan prasarana pendukung kegiatan industri yang efisien dan

efektif. Infrastruktur yang diperlukan oleh industri, baik yang berada di dalam

dan/atau di luar Kawasan Peruntukan Industri, meliputi energi dan lahan kawasan

industri.

(c) Sistem Informasi Industri.

Pembangunan Sistem Informasi Industri Nasional (SIINAS) bertujuan untuk:

1) Menjamin ketersediaan, kualitas, kerahasiaan dan akses terhadap data

dan/atau informasi;

2) Mempercepat pengumpulan, penyampaian/pengadaan, pengolahan/

pemrosesan, analisis, penyimpanan, dan penyajian, termasuk

penyebarluasan data dan/atau informasi yang akurat, lengkap, dan tepat

waktu;

Page 51: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 45

3) Mewujudkan penyelenggaraan Sistem Informasi Industri Nasional yang

meningkatkan efisiensi dan efektivitas, inovasi, dan pelayanan publik,

dalam mendukung pembangunan Industri nasional.

Sasaran penyelenggaraan Sistem Informasi Industri Nasional meliputi:

1) Terlaksananya penyampaian data industri dan data kawasan industri

secara online.

2) Tersedianya data perkembangan dan peluang pasar, serta data

perkembangan teknologi industri.

3) Tersedianya sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan

stakeholders.

4) Tersedianya infrastruktur teknologi informasi dan tata kelola yang handal.

5) Terkoneksinya Sistem Informasi Industri Nasional dengan sistem informasi

yang dikembangkan oleh kementerian atau lembaga pemerintah

nonkementerian, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah

kabupaten/kota, dan asosiasi serta Kamar Dagang dan Industri (KADIN)

dan Kamar dan Industri Daerah (KADINDA) dalam rangka pertukaran data.

6) Tersedianya model sistem industri sebagai dasar dalam penyusunan

kebijakan nasional.

7) Tersosialisasikannya Sistem Informasi Industri Nasional kepada seluruh

stakeholders.

8) Terpublikasikannya laporan hasil analisis data industri secara berkala.

Pembangunan SIINAS dilakukan secara bertahap, dimulai dari

penyusunan rencana induk, penyiapan infrastruktur teknologi informasi,

standardisasi format data, pengembangan sistem informasi, sosialisasi kepada

seluruh stakeholders, serta kerjasama interkoneksi dengan sistem informasi yang

dikembangkan oleh instansi eksternal.

E. Pembangunan Industri Hijau

Pembangunan Industri Hijau bertujuan untuk mewujudkan Industri yang

berkelanjutan dalam rangka efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya

alam secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan

industri dengan kelangsungan dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan

Page 52: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 46

memberikan manfaat bagi masyarakat. Industri hijau adalah industri yang dalam

proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan

sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan

pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat

memberi manfaat bagi masyarakat. Lingkup pembangunan industri hijau meliputi

standarisasi industri hijau dan pemberian fasilitas untuk industri hijau.

F. Pengembangan IKM

Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan industri nasional, upaya

pengembangan IKM perlu terus dilakukan melalui strategi pembangunan berikut:

1) Pemanfaatan potensi bahan baku

Indonesia memiliki sumber bahan baku nasional yang sangat potensial, namun

secara alamiah berada pada lokasi yang tersebar. Pemanfaatan sumber daya

tersebut akan efisien jika dilakukan pada skala ekonomi tertentu (umumnya

skala menengah dan besar) yang seringkali memerlukan sarana dan prasarana

yang memadai. Seiring dengan pembangunan sarana dan prasarana yang

diperlukan, sesuai dengan skala operasinya, IKM dapat berperan signifikan

sebagai pionir dengan melakukan pengolahan yang memberikan nilai tambah

pada bahan baku tersebut.

2) Penyerapan tenaga kerja

Dibalik keterbatasan IKM dalam permodalan, IKM memiliki potensi penyerapan

tenaga kerja pada industri padat karya. Melalui dukungan sederhana pada

sentra IKM, penyiapan operasi IKM baru dan pengembagan IKM yang ada

dapat dilakukan relatif lebih mudah dibanding industri besar sehingga

berpotensi membuka lapangan kerja yang lebih luas dalam waktu yang relatif

singkat. Namun, upaya ini perlu diikuti dengan peningkatan kompetensi tenaga

kerja IKM secara langsung melalui berlatih sambil bekerja (on the job training),

baik dalam aspek manajerial maupun aspek teknis, yang akan berpengaruh

terhadap peningkatan daya saing IKM.

3) Pemanfaatan teknologi, inovasi dan kreativitas

Teknologi dikembangkan dalam berbagai tingkatan, dari yang sederhana

sampai yang canggih. Berbagai teknologi sederhana, terbukti mampu

Page 53: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 47

memberikan manfaat yang besar pada aplikasi di industri yang memiliki sumber

daya (bahan baku, pemodalan, dan tenaga kerja) yang terbatas namun

memiliki tingkat inovasi dan kreativitas yang tinggi. Pemanfaatan teknologi yang

disertasi inovasi dan kreativitas sesuai dengan karakteristik IKM yang memiliki

tingkat fleksibilitas yang tinggi. Dengan cara tersebut, IKM mampu

menghasillkan produk dengan biaya yang relatif rendah namun dengan kualitas

yang memadai sehingga dapat memperluas pasarnya.

4) Program Pengembangan IKM

Program yang dilakukan dalam rangka mencapai sasaran tersebut diatas

meliputi:

1. Pemberian insentif kepada industri besar yang melibatkan IKM dalam

rantai nilai industrinya

2. Meningkatkan akses IKM terhadap pembiayaan, termasuk fasilitasi

pembentukan Pembiayaan Bersama (Modal Ventura) IKM.

3. Mendorong tumbuhnya kekuatan bersama sehingga terbentuk kekuatan

kolektif untuk menciptakan skala ekonomis melalui standardisasi,

procurement dan pemasaran bersama.

4. Perlindungan dan fasilitasi terhadap inovasi baru dengan mempermudah

pengurusan hak kekayaan intelektual bagi kreasi baru yang diciptakan

IKM.

5. Diseminasi informasi dan fasilitasi promosi dan pemasaran di pasar

domestik dan ekspor.

6. Menghilangkan bias kebijakan yang menghambat dan mengurangi daya

saing industri kecil.

7. Peningkatan kemampuan kelembagaan Sentra IKM dan Sentra Industri

Kreatif, serta UPT, TPL, dan Konsultan IKM;

8. Kerjasama kelembagaan dengan lembaga pendidikan, dan lembaga

penelitian dan pengembangan;

9. Kerjasama kelembagaan dengan Kamar Dagang dan Industri dan/atau

asosiasi industri, serta asosiasi profesi.

10. Pemberian fasilitas bagi IKM yang mencakup:

Page 54: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 48

a. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan sertifikasi

kompetensi;

b. Bantuan dan bimbingan teknis;

c. Bantuan bahan baku dan bahan penolong, serta mesin atau peralatan;

d. Pengembangan produk;

e. Bantuan pencegahan pencemaran lingkungan hidup untuk mewujudkan

Industri Hijau;

f. Bantuan informasi pasar, promosi, dan pemasaran;

g. Penyediaan Kawasan Industri untuk IKM yang berpotensi mencemari

lingkungan; dan/atau

h. Pengembangan dan penguatan keterkaitan dan hubungan kemitraan.

3.3. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BPPI

Arah kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) yaitu:

1. Peningkatan kemampuan penguasaan penerapan teknologi maju;

2. Peningkatan fasilitasi penerapan teknologi dan perlindungan HKI;

3. Peningkatan kualitas hasil litbang industri;

4. Peningkatan pengembangan kebijaka regulasi teknis dan kemampuan

pelayanan teknis SNI lingkup industri;

5. Peningkatan pengembangan kebijakan menuju iklim usaha kondusif dan

Kebijakan Industri Nasional (KIN) yang efektif;

6. Peningkatan fasilitasi pengembangan industri hijau;

7. Peningkatan pemanfaatan SDA lokal di industri.

Peran BPPI dalam Peningkatan Daya Saing berdasarkan Undang-

undang Perindustrian, sebagaimana terlihat pada Gambar 4.

Page 55: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 49

Gambar 4. Peran BPPI dalam Peningkatan Daya Saing berdasarkan

Undang-undang Perindustrian

Program layanan teknologi BPPI yang ditetapkan sebagai upaya

melaksanakan pembangunan industri nasional yaitu pengembangan teknologi dan

kebijakan industri melalui program :

1. Peningkatan Kapasitas Layanan dan Revitalisasi Peralatan Laboratorium;

2. Peningkatan Kualitas dan Jumlah SDM.

Secara ringkas Program layanan BPPI secara jelas dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Program layanan BPPI

Page 56: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 50

Sasaran Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) :

Sasaran Strategis 1: Meningkatnya investasi di sektor industri, dengan indikator

kinerja sasaran strategis yaitu:

a). Meningkatnya investasi di sektor industri

Sasaran Strategis 2: Kuatnya Struktur Industri, dengan indikator kinerja sasaran

strategis yaitu:

a) Peningkatan penguasaan teknologi industri;

b) Laju pertumbuhan industri yang menerapkan prinsip-

prinsip industri hijau;

c) Penurunan impor produk industri yang SNI, ST

dan/atau PTC diberlakukan secara wajib.

Sasaran Strategis 3: Tersusunnya arah pembangunan Industri, dengan

indikator

kinerja sasaran strategis yaitu:

a) Jumlah rencana pembangunan industri.

Sasaran Strategis 4: Meningkatnya kualitas layanan publik kepada pelaku

usaha industri dan masyarakat dengan indikator kinerja

sasaran strategis yaitu:

a) Indeks kepuasan pelanggan.

Rencana strategis (Renstra) BPPI Tahun 2015-2019 terkait Tujuan

Pembangunan Industri Jangka Panjang dan Menengah sebagaimana dijelaskan

pada Tabel 4.

Page 57: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 51

Tabel 4. Renstra BPPI Tahun 2015-2019 terkait Tujuan Pembangunan

Industri Jangka Panjang dan Menengah

RENSTRA BPPI 2015 - 2019

TUJUAN PEMBANGUNAN INDUSTRI JANGKA PANJANG (20 TAHUN)

Menurut UU No 3/2014 tentang Perindustrian:

1. Mewujudkan Industri Nasional sebagai pilar

dan penggerak perekonomian nasional;

2. Mewujudkan kedalaman dan kekuatan

struktur industri;

3. Mewujudkan Industri yang mandiri, berdaya

saing, dan maju, serta Industri Hijau;

4. Mewujudkan kepastian berusaha, persaingan

yang sehat, serta mencegah pemusatan atau

penguasaan industri oleh satu kelompok atau

perseorangan yang merugikan masyarakat;

5. Membuka kesempatan berusaha dan

perluasan kesempatan kerja;

6. Mewujudkan pemerataan pembangunan

Industri ke seluruh wilayah Indonesia guna

memperkuat dan memperkukuh ketahanan

nasional; dan

7. Meningkatkan kemakmuran dan

kesejahteraan masyarakat secara

berkeadilan.

TUJUAN PEMBANGUNAN INDUSTRI JANGKA MENENGAH (5 TAHUN)

Membangun industri yang tangguh dan berdaya

saing berbasis sumber daya industri dan

mempercepat penyebaran dan pemerataan industri

ke seluruh wilayah Indonesia

Strategi yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

(BPPI) yaitu:

1. Mengembangkan jejaring dengan institusi kebijakan litbang dan teknologi

terkemuka melalui organisasi internasional, kerangka kerjasama perdagangan

bebas dan kemitraan dengan akademisi;

2. Mendorong pengembangan kerjasama dengan dunia usaha untuk

mengembangkan teknolgi dan memanfaatkan potensi bahan baku lokal;

Page 58: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 52

3. Mengembangkan bank data yan lengkap dan mutakhir;

4. Meningkatkan kompetensi SDM BPPI sesuai perkembangan IPTEK industri;

5. Mengembangkan kapasitas kelembagaan litbang dan Lembaga Penilaian

Kesesuaian (LPK).

Kegiatan-kegiatan BPPI pada program pengembangan teknologi,

standardisasi dan industri hijau dilaksanakan melalui:

1. Pengembangan kebijakan dan fasilitasi dalam meningkatkan iklim usaha

industri.

Sasaran kegiatan/ output yang dihasilkan dari kegiatan ini antara lain adalah:

Tumbuhnya industri pionir maupun industri strategis; dan

Harmonisasi kebijakan sektor industri.

2. Pengkajian dan pengembangan teknologi dan HKI.

Sasaran kegiatan/ output yang dihasilkan dari kegiatan ini antara lain adalah:

Pengembangan teknologi industri;

Penerapan teknologi di industri; dan

Penerapan HKI di Industri.

3. Pengembangan standardisasi industri

Sasaran kegiatan/ output yang dihasilkan dari kegiatan ini antara lain adalah:

Penurunan produk industri yang SNI, ST dan/ atau PTC diberlakukan

secara wajib;

4. Pengembangan industri hijau

Sasaran kegiatan/ output yang dihasilkan dari kegiatan ini antara lain adalah:

Standar industri hijau;

Lembaga sertifikasi industri hijau; dan

Pelatihan-pelatihan bagi auditor industri hijau yang tersertifikasi.

5. Penyusunan dan evaluasi program pengembangan teknologi dan kebijakan

industri

Sasaran kegiatan/ output yang dihasilkan dari kegiatan ini antara lain adalah:

Tersusunnya perencanaan program dan anggaran;

Laporan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan;

Pengembangan SDM;

Page 59: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 53

Layanan manajemen dalam manajemen dalam mendukung pelaksanaan

program pengembangan teknologi, standardisasi, dan industri hijau.

6. Penelitian, pengembangan teknologi dan perekayasaan industri

Sasaran kegiatan/ output yang dihasilkan dari kegiatan ini antara lain adalah:

Hasil penelitian dan rekayasa industri; dan

Layanan jasa teknis industri

7. Riset dan standardisasi industri

Sasaran kegiatan/ output yang dihasilkan dari kegiatan ini antara lain adalah:

Hasil penelitian dan rekayasa industri; dan

Layanan jasa teknis industri.

3.4. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BARISTAND INDUSTRI BANDA

ACEH

Arah kebijakan dan strategi Baristand Industri Banda Aceh tidak terlepas

dan saling terintegrasi dengan program Kementerian Perindustrian dan Badan

Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI). Peran strategis Baristand Industri

Banda Aceh dalam pembangunan industri nasional mengacu pada program-

program serta visi misi yang telah ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian dan

BPPI sebagai lembaga induk dari Baristand Industri Banda Aceh.

Dari penjabaran visi misi Kemenperin dan program BPPI maka peran

strategis Baristand Industri Banda Aceh dalam upaya pembangunan industri

nasional adalah dengan melaksanakan program/ kegiatan prioritas, yaitu:

1. Penelitian dan pengembangan teknologi industri;

2. Pelayanan jasa teknis industri (sertifikasi dan pelatihan);

3. Peningkatan standardisasi industri daerah (layanan pengujian);

4. Peningkatan budaya pengawasan;

5. Pengembangan SDM (melalui pelatihan, pendidikan lanjut (S2 dan S3), dan

pendidikan non gelar)

6. Peningkatan sarana dan prasarana (sarana litbang, SNI wajib dan

laboratorium)

7. Peningkatan kualitas pelayanan publik dan Sistem informasi yang handal.

Page 60: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 54

Peran strategis Baristand Industri Banda Aceh dalam upaya peningkatan

daya saing industri berdasarkan UU perindustrian yaitu:

1. Meningkatkan kajian, perekayasaan serta rancang bangun industri;

2. Meningkatkan litbang dan pemanfaatan teknologi;

3. Meningkatkan pemberdayaan industri dalam rangka industri hijau;

4. Meningkatkan pelayanan jasa teknis industri;

5. Meningkatkan layanan standardisasi dan sertifikasi industri;

6. Meningkatkan pembangunan sarana dan prasana terutama bidang kelitbangan

dan pemberlakuan SNI Wajib;

7. Meningkatkan kualitas pelayanan publik;

A. Fokus Kajian Litbangayasa Teknologi Industri

Dalam upaya mendukung pembangunan industri nasional tahun 2015-

2019 maka Baristand Industri Banda Aceh menetapkan fokus kajian litbangyasa

teknologi industri agar kegatan program penelitian dan pengembangan teknologi

industri lebih terarah dan konsisten. Adapun fokus kajian litbangyasa teknologi

industri Baristand Industri Banda Aceh yaitu: minyak atsiri, rempah dan komoditi

inti/ unggulan daerah.

Potensi sumber daya alam yang menjadi proyeksi investasi 23 kabupaten/

kota di Provinsi Aceh secara umum adalah:

1. Minyak atsiri dan rempah (Nilam, Sereh wangi, Pala, Cengkeh, Jahe,

Kayumanis Lada, Kemiri, Jahe, Kunyit, Jarak, Gambir)

2. Perkebunan (Kopi, Coklat, Kelapa, Kopi, Tembakau, Pinang, Kelapa sawit)

3. Perikanan dan budidaya (ikan tangkap, Ikan laut, Bandeng, udang, teripang,

kepiting lunak, lobster),

4. Pertanian (Padi, Jagung, Cabe, Kentang, Tomat, Bawang Merah)

5. Mineral dan Bahan Tambang (Batubara, Bijih Besi, Emas, Pasir zikron,

Galena, Batu Gamping, Bentonit, Dolomit, Bahan galian golongan C)

6. Minyak Bumi dan Gas alam,

Page 61: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 55

Secara rinci peta potensi investasi terpilih di Provinsi Aceh

sebagaimana terlihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Peta potensi investasi terpilih di Provinsi Aceh

Page 62: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 56

B. Pengembangan Litbangyasa Teknologi Industri

Pengembangan, penguasaan dan pemanfaatan teknologi industri

bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing

dan kemandirian industri nasional. Penguasaan teknologi dilakukan secara

bertahap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan industri

dalam negeri agar dapat bersaing di pasar dalam negeri dan pasar global.

Pengembangan litbangyasa teknologi industri yang dilakukan oleh

Baristand Industri Banda Aceh dikelompokkan dalam 3 tahapan dengan 9 level

teknometer sebagaimana terlihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Pengelompokkan pengembangan litbangyasa dan pemanfaatan

teknologi industri Baristand Industri Banda Aceh

Sasaran pengembangan litbangyasa teknologi industri Tahun 2015 – 2019

adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya hasil litbang yang siap diterapkan.

2. Meningkatnya kerja sama riset.

3. Meningkatnya hasil riset yang menyelesaikan masalah industri.

4. Tersedianya desain atau prototype litbangyasa industri.

5. Tumbuhnya pusat-pusat inovasi (center of excellence).

6. Pengembangan teknologi baru melalui pilot plant, atau yang sejenis.

Page 63: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 57

Pengembangan, penguasaan, dan pemanfaatan teknologi industri

dilakukan melalui:

1. Peningkatan sinergi program kerjasama litbang antara balai-balai industri

dengan lembaga riset pemerintah, lembaga riset swasta, perguruan tinggi,

dunia usaha dan untuk menghasilkan produk litbang yang aplikatif dan

terintegrasi.

2. Implementasi pengembangan teknologi baru melalui pilot plant, atau yang

sejenis.

3. Pemberian insentif kepada peneliti yang hasil litbang dan temuannya

dimanfaatkan secara komersial di industri.

4. Peningkatan transfer teknologi kepada IKM dan kalangan industri.

5. Meningkatkan kontribusi hasil kekayaan intelektual berupa desain, paten dan

merk dalam produk industri untuk meningkatkan nilai tambah.

6. Melakukan audit teknologi terhadap teknologi yang dinilai tidak layak untuk

industri antara lain boros energi, beresiko pada keselamatan dan keamanan,

serta berdampak negatif pada lingkungan.

7. Mendorong tumbuhnya pusat-pusat inovasi (center of excellence) pada

wilayah pusat pertumbuhan industri.

8. Penyebarluasan hasil-hasil riset melalui kegiatan seminar, pameran, publikasi

ilmiah, ujicoba ke industri atau yang sejenisnya.

C. Jasa Pelayanan Teknis Industri (Layanan Standardisasi dan Sertifikasi)

1. Standardisasi Industri

Standardisasi industri bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri

dalam rangka penguasaan pasar dalam negeri maupun ekspor. Standardisasi

industri juga dapat dimanfaatkan untuk melindungi keamanan, kesehatan, dan

keselamatan manusia, hewan, dan tumbuhan, pelestarian fungsi lingkungan

hidup, pengembangan produk industri hijau serta mewujudkan persaingan usaha

yang sehat.

Dalam hal standardisasi industri, Baristand Indutri Banda Aceh telah

memiliki laboratorium penguji yang telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi

Nasional (KAN). Layanan standardisasi/ pengujian bahan/produk industri meliputi

Page 64: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 58

pengujian kimia, fisika dan mikrobiologi yang bertujuan untuk mengetahui

kesesuaian tehadap standar mutu dan/atau untuk mengetahui komposisi suatu

bahan/produk. Adapun jenis-jenis bahan/produk yang dapat diuji antara lain:

1. Produk Makanan dan Minuman (AMDK, air isi ulang, sirup, limun, aneka kripik,

nata de coco, minyak hewani dan minyak nabati)

2. Produk indutri kimia (pupuk padat, pupuk cair dan kompos)

3. Produk hasil pertanian (kopi, teh, kopra, VCO, minyak nilam, minyak pala dll)

4. Mineral hasil tambang dan batu-batuan

5. Produk indutri aneka (arang aktif, briket, batu bara, dll)

Pengembangan Standardisasi industri yang dilakukan oleh Baristand

Industri Banda Aceh meliputi perencanaan, pembinaan, pengembangan dan

Pengawasan terhadap layanan laboratorium penguji guna meningkatkan kualitas

jasa pelayanan teknis industri. Sasaran pengembangan standardisasi tahun 2015

– 2019 adalah sebagai berikut:

1. Penambahan ruang lingkup parameter akreditasi.

2. Meningkatnya petugas penguji, petugas sampling dan petugas kalibrasi untuk

pelaksanaan penilaian kesesuaian.

3. Peningkatan kompetensi layanan pengujian.

4. Peningkatan sarana dan prasarana bidang standardisasi industri.

5. Pelaksanaan kegiatan uji profisiensi dan uji banding.

6. Pelaksanaan kegiatan surveilence lembaga penguji.

Pengembangan standardisasi industri yang akan dilakukan meliputi:

1. Perumusan, penyusunan dan penyempurnaan sistem dokumen mutu

laboratorium penguji Baristand Industri Banda Aceh (LABBA).

2. Penerapan, pengembangan dan pemberlakuan sistem manajemen

laboratorium.

3. Peningkatan kompetensi petugas penguji, petugas sampling dan petugas

kalibrasi untuk pelaksanaan penilaian kesesuaian.

4. Peningkatan kerjasama antar laboratorium (lembaga/instansi lain) dalam

rangka saling pengakuan terhadap hasil pengujian laboratorium dan sertifikasi

produk.

Page 65: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 59

5. Pengembangan sarana, prasarana dan infrastruktur bidang standardisasi

industri.

6. Ikut serta dalam kegiatan uji profisiensi dan uji banding.

7. Ikut serta dalam kegiatan surveilence lembaga penguji.

2. Sertifikasi Industri

Sertifikasi industri bertujuan untuk meningkatkan jaminan mutu, efisiensi

produksi, daya saing nasional, persaingan usaha yang sehat dan transparan

dalam perdagangan, kepastian usaha, dan kemampuan pelaku usaha, serta

kemampuan inovasi teknologi; meningkatkan perlindungan kepada konsumen,

pelaku usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya serta negara, baik dari aspek

keselamatan, keamanan, kesehatan maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup;

serta meningkatkan kepastian, kelancaran, dan efisiensi transaksi perdagangan

barang dan/ atau jasa di dalam negeri dan luar negeri. Secara garis besar dapat

disimpulkan bahwa tujuan sertifikasi industri adalah untuk menjamin keamanan,

kesehatan, mutu produk, melindungi konsumen serta kelestarian fungsi

lingkungan hidup, dan meningkatkan pengakuan industri baik secara nasional

maupun internasional.

Sasaran pengembangan sertifikasi industri tahun 2015 – 2019 adalah :

1. Penambahan ruang lingkup akreditasi.

2. Peningkatan kompetensi layanan sertifikasi.

3. Peningkatan kompetensi SDM bidang sertifikasi (asesor, tenaga ahli, petugas

pengambil contoh (PPC)).

4. Peningkatan penerapan SNI secara wajib.

5. Ketersediaan standar, kesiapan produsen, kesiapan LPK, regulasi teknis

6. Koordinasi antar instansi terkait dan mekanisme pengawasan SNI

7. Peningkatan kapasitas industri

8. Perlindungan konsumen

9. Membantu regulator dalam kegiatan pengawasan produk yang beredar

10. Peningkatan akses pasar dan daya saing produk terhadap ketidaksesuaian

integritas tanda SNI.

Page 66: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 60

Dengan meningkatkan kinerja sertifikasi produk dapat melindungi

kepentingan publik dan lingkungan; produk bertanda SNI dapat menjamin

keamanan, kesehatan, dan keselamatan penggunanya; produk bertanda SNI tidak

mengganggu fungsi dan tidak mencemari lingkungan; dan apabila SNI

diberlakukan wajib, tidak ada produk yang tidak memenuhi persyaratan SNI yang

beredar di wilayah RI.

Pengembangan sertifikasi industri yang akan dilakukan meliputi:

1. Perumusan, penyusunan dan penyempurnaan sistem dokumen mutu LSPro

sesuai persyaratan yang berlaku.

2. Penerapan, pengembangan dan pemberlakuan sistem manajemen mutu.

3. Peningkatan kompetensi petugas audit, petugas sampling dan petugas

kalibrasi untuk pelaksanaan penilaian kesesuaian.

4. Peningkatan kerjasama antar laboratorium (lembaga/instansi lain) dalam

rangka sertifikasi produk.

5. Pengembangan sarana, prasarana dan infrastruktur bidang sertifikasi industri.

6. Ikut serta dalam kegiatan surveilance.

D. Budaya Pengawasan

Budaya pengawasan dalam rangka mendukung riset dan standardisasi

industri bertujuan untuk menjamin terlaksananya penelitian/ riset dan

standardisasi yang berkualitas. Kegiatan pengawasan yang dilakukan berupa

kegiatan monitoring dan evaluasi mulai dari perencanaan riset, pelaksanaan

kegiatan, pelaporan litbang, publikasi ilmiah serta aplikasi hasil-hasil riset.

E. Pengembangan SDM (Pendidikan dan Pelatihan)

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk mewujudkan visi

pembangunan industri nasional tersebut, Baristand Industri Banda Aceh secara

in/ternal harus didukung oleh ketersediaan SDM Aparatur yang profesional dan

kompeten, baik dari segi kuantitas dan kualitas.

Manajemen pengembangan SDM meliputi penyusunan dan penetapan

kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier,

promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, pengembangan

Page 67: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 61

kompetensi, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan jaminan

hari tua, dan perlindungan.

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di lingkungan Baristand

Industri Banda Aceh, masih terdapat beberapa kendala antara lain:

a. Kurangnya jumlah SDM karena banyaknya pegawai yang menjelang usia

pensiun (usia > 51 tahun) serta meningkatnya beban kerja organisasi.

b. Belum tersedianya standar kompetensi SDM Aparatur yang baku untuk setiap

jabatan, baik jabatan pimpinan, administrasi, pengawas, pelaksana, dan

fungsional.

c. Belum tersedianya analisis kebutuhan diklat SDM Aparatur sesuai dengan

jabatan yang tersedia akibat belum tersedianya standar kompetensi jabatan

itu sendiri.

d. Belum sempurnanya penilaian kinerja individu, sehingga sulit mengukur target

kinerja pegawai.

e. Belum sempurnanya sistem informasi kepegawaian, sehingga pimpinan

masih mengalami kesulitan memperoleh data yang akurat.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, maka sasaran

pengembangan SDM tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut:

1. Penambahan pegawai baru,

2. Penyusunan analisis dan evaluasi jabatan,

3. Penyusunan standar kompetensi jabatan,

4. Penyempurnaan sasaran kinerja pegawai,

5. Pengembangan sistem informasi kepegawaian

6. Penyusunan analisis kebutuhan diklat.

Program pengembangan kompetensi SDM yang akan dilakukan Baristand

Industri Banda Aceh yaitu melalui :

1. Usulan penambahan pegawai baru.

2. Peningkatan kemampuan SDM Litbang dan pengujian melalui pelatihan.

3. Izin belajar untuk melanjutkan pendidikan non-gelar dan pendidikan lanjut

(S1, S2 dan S3).

4. Penyusunan data analisis jabatan dan evaluasi jabatan.

5. Penyusunan standar kompetensi jabatan.

Page 68: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 62

6. Perumusan sasaran kinerja pegawai.

7. Keikutsertaan pada program pendidikan dan pelatihan teknis dibidangnya

(baik di lingkungan internal maupun eksternal).

8. Alokasi kebutuhan anggaran untuk peningkatan kualitas dan jumlah SDM.

F. Peningkatan Sarana dan Prasarana (sarana litbang, SNI wajib dan

laboratorium)

Dalam rangka mewujudkan pembangunan industri nasional yang berdaya

saing perlu didukung melalui penyediaan sarana dan prasarana industri yang

memadai meliputi sarana dan prasarana bidang standardisasi industri, sertifikasi

industri, infrastruktur industri (kawasan industri) dan sistem informasi industri.

Sasaran peningkatan sarana dan prasarana tahun 2015-2019 adalah

sebagai berikut:

1. Sarana dan prasarana litbang/ riset.

2. Sarana dan prasarana laboratorium.

3. Sarana dan prasarana mendukung penerapan SNI Wajib.

4. Sarana dan prasarana bidang standardisasi.

5. Sarana dan prasarana bidang sertifikasi.

G. Pelayanan Publik dan Sistem Informasi

Meningkatnya kualitas pelayanan publik dan sistem informasi publik

diindikasikan melalui hasil survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap

setiap satuan kerja yang memberikan pelayanan publik.

Sasaran pengembangan pelayanan publik dan sistem informasi tahun

2015-2019 adalah hasil penilaian kepuasan masyarakat melalui survey

memberikan pelayanan publik dengan indeks kepuasan skala 4.

Program pengembangan pelayanan publik dan sistem informasi tahun

2015-2019 yang akan dilakukan Baristand Industri Banda Aceh adalah sebagai

berikut:

a) Peningkatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

b) Peningkatan layanan informasi melalui website.

Page 69: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 63

c) Peningkatan layanan melalui e-mail.

d) Pelaksanaan survey kepuasan pelanggan.

3.5. KERANGKA KELEMBAGAAN

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 58 Tahun 2015

tanggal 12 Juni 2015 tentang Kedudukan, tugas, dan fungsi Balai Besar dan Balai

Riset dan Standardisasi Industri di lingkungan Kementerian Perindustrian, maka

struktur organisasi Balai Riset dan Standardisasi Industri masih mengacu pada

Peraturan Menteri Perindustrian No. 49/M-IND/PER/6/2006 tanggal 29 Juni 2006.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 49/M-IND/ PER/6/2006

tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Standardisasi Industri, struktur

organisasi Balai Riset dan Standardisasi Industri Banda Aceh terdiri dari 1 pejabat

eselon III dan 5 pejabat eselon IV serta didukung oleh pejabat fungsional (Peneliti,

Perekayasa, Litkayasa, dll).

Dalam melaksanakan tupoksi, organisasi Balai Riset dan Standardisasi

Industri Banda Aceh dipimpin oleh satu orang Kepala Balai dan di bantu oleh 5

orang kepala seksi yaitu Seksi Teknologi Industri (TI), Seksi Program dan

Pengembangan Kompetensi (PPK), Seksi Standardisasi dan Sertifikasi (SS),

Seksi Pengembangan Jasa Teknik (PJT) satu orang kasubbag Tata Usaha (TU)

serta dibantu kelompok jabatan fungsional.

Adapun Struktur Organisasi Balai Riset dan Standardisasi Industri

berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 49/M-IND/PER/6/2006 Tanggal

29 Juni 2006, disajikan pada Gambar 9.

Page 70: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 64

Gambar 9. Struktur Organisasi Balai Riset dan Standardisasi Industri Banda Aceh

Pengembangan kelembagaan Baristand Industri Banda Aceh yang

direncanakan pada Tahun 2015 - 2019 sebagaimana terlihat pada Tabel 5.

Tahapan Pengembangan Penelitian, Kajian dan Perekayasaan Teknologi Industri

Tahun 2015-2019 sebagaimana terlihat pada Tabel 6.

Rincian tahapan anggaran pengembangan kelembagaan Baristand Industri

Banda Aceh yang direncanakan pada Tahun 2015 - 2019 sebagaimana terlihat

pada Tabel 7.

Page 71: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 65

Tabel 5. Pengembangan Kelembagaan Baristand Industri Banda Aceh Tahun 2015-2019

Page 72: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 66

Tabel 6 . Tahapan Pengembangan Penelitian, Kajian dan Perekayasaan Teknologi Industri Tahun 2015-2019

Page 73: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 67

Tabel 7. Rincian Anggaran Pengembangan Kelembagaan Baristand Industri Banda Aceh Tahun 2015-2019

No Fokus Area Anggaran (Rp)

Th 2015 Th 2016 Th 2017 Th 2018 Th 2019

1. Penelitian, kajian dan perekayasaan

560.000.000 659.155.000 659.155.000 1.580.219.189 1.659.230.151

2. Pengujian 872.600.000 912.760.000 912.760.000 2.123.117.149 2.229.273.011

3. Sertifikasi 69.355.000 118.190.000 118.190.000 274.914.781 288.660.521

4. Pelatihan dan Bimbingan teknis 54.900.000 66.185.000 66.185.000 153.949.021 161.646.472

5. Pengembangan SDM 80.900.000 80.900.000 80.900.000 188.176.714 197.585.550

6. Promosi/ publikasi/ sosialisasi/ deseminasi

193.120.000 203.100.000 203.100.000 498.959.047 523.907.000

7. Akreditasi/survailence/Reakreditasi 147.675.000 159.740.000 159.740.000 378.377.083 397.295.938

8. Kerjasama Industri; Penguatan Infrastruktur litbang dan layanan jasa teknis; dan atau website/ SIL

24.020.000

- - 971.308.185 1.019.873.596

9. Perencanaan/ Penganggaran/Pelaporan/Monev

239.055.000 374.920.000 374.920.000 692.683.369 727.317.538

10. Layanan Perkantoran 8.477.438.000 9.161.429.000 9.161.429.000 21.658.765.278 22.741.703.579

11. Sarana dan Prasarana (sarana litbang dan sarana terkait SNI Wajib dan laboratorium)

215.000.000 273.000.000 273.000.000 635.009.183 666.759.643

TOTAL 10.934.063.000 12.534.379.000 12.009.379.000 12.009.379.000 30.613.253.000

Page 74: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 68

Proyeksi Belanja Baristand Industri Banda Aceh meliputi belanja pegawai, belanja barang dan belanja

modal. Secara rinci proyeksi jumlah belanja Baristand Industri Banda Aceh pada Tahun 2015-2019 dapat dilihat

pada Tabel 8.

Tabel 8. Proyeksi Belanja Baristand Industri Banda Aceh Tahun 2015-2019

Uraian Jenis

Belanja

Proyeksi Belanja (Rp)

2015 2016 2017 2018 2019

Belanja Pegawai 8.477.438.000 9.161.429.000 19.689.786.684 21.658.765.278 22.741.703.579

Belanja Barang 2.241.625.000 2.302.918.000 6.237.913.239 6.861.704.539 7.204.789.778

Belanja Modal 215.000.000 545.032.000 577.281.077 635.009.183 666.759.643

Jumlah 10.934.063.000 12.009.379.000 26.504.981.000 29.155.479.000 30.613.253.000

Page 75: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 69

Proyeksi anggaran Baristand Industri Banda Aceh Tahun 2015-2019 meliputi pendapatan dari Rupiah Murni

(RM) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Secara rinci proyeksi anggaran kantor Baristand Industri

Banda Aceh pada Tahun 2015-2019 dapat dilihat pada Tabel 9. Sedangkan proyeksi target penerimaan PNBP

kantor Baristand Industri Banda Aceh pada Tahun 2015-2019 dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 9. Proyeksi Anggaran Baristand Industri Banda Aceh Tahun 2015-2019

Belanja Proyeksi Anggaran (Rp)

2015 2016 2017 2018 2019

Rupiah Murni (RM) 10.656.438.000 10.411.429.000 24.747.236.000 27.221.959.500 28.486.381.550

Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

277.625.000 1.597.950.000 1.757.745.000 1.933.519.500 2.126.871.450

Jumlah 10.934.063.000 12.159.379.000 26.504.981.000 29.155.479.000 30.613.253.000

Tabel 10. Proyeksi Target Penerimaan PNBP Baristand Industri Banda Aceh Tahun 2015-2019

URAIAN Proyeksi Target Penerimaan PNBP (Rp)

2015 2016 2017 2018 2019 target penerimaan PNBP (dtetapkan)

1.250.000.000 1.655.392.000 1.750.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000

% pertumbuhan 8,7 32 6 14 50 % izin penggunaan PNBP adalah sebesar :96,53%

Page 76: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 70

BAB IV

PROGRAM KERJA, TARGET KINERJA DAN PENDANAAN

1.1. PROGRAM KERJA KEMENPERIN

Adapun program Kementerian Perindustrian secara umum adalah sebagai

berikut :

1. Program pengembangan SDM dan dukungan manajemen Kemenperin;

2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kemenperin;

3. Program pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur Kemenperin;

4. Program penumbuhan dan pengembangan industri logam, kimia, tekstil dan

aneka;

5. Program penumbuhan dan pengembangan industri berbasis agro;

6. Program penumbuhan dan pengembangan industri alat transportasi, mesin,

elektronika dan alat pertahanan;

7. Program penumbuhan dan pengembangan IKM;

8. Program penumbuhan dan pengembangan perwilayahan persebaran industri;

9. Prorgram pengamanan industri dan kerjasama internasional;

10. Program pengembangan teknologi dan kebijakan industri.

1.2. PROGRAM KERJA BPPI

Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) yang merupakan

organisasi induk dari Baristand Industri Banda Aceh mempunyai tugas dan

wewenang dalam menjalankan salah satu dari sepuluh program Kementerian

Perindustrian tersebut, yakni: program pengembangan teknologi dan kebijakan

industri. Adapun program layanan teknologi yang menjadi prioritas program kerja

BPPI untuk dikembangkan saat ini yaitu:

1. Program peningkatan kapasitas layanan dan revitalisasi peralatan

laboratorium, meliputi:

a) pemenuhan infrastruktur peralatan laboratorium litbang dan pengujian;

b) pembangunan dan renovasi bangunan pendukung laboratorium, litbang

dan pengujian;

Page 77: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 71

c) alokasi kebutuhan anggaran layanan dan revitalisasi peralatan

laboratorium.

2. Peningkatan kualitas dan jumlah SDM, meliputi:

a) peningkatan kemampuan SDM Litbang dan pengujian melalui pelatihan;

b) pendidikan non-gelar dan pendidikan lanjut (S2-S3);

b) peningkatan kebutuhan SDM litbang dan pengujian;

c) alokasi kebutuhan anggaran untuk peningkatan kualitas dan jumlah SDM.

1.3. PROGRAM KERJA BARISTAND INDUSTRI BANDA ACEH

Secara garis besar program kerja yang akan dilaksanakan oleh Baristand

Industri Banda Aceh pada tahun 2015 -2019, yaitu:

1. Program litbang, perekayasaan, rancang bangun industri dan pemanfaatan

teknologi;

2. Peningkatan pelayanan jasa teknis industri (konsultasi teknis, bimbingan

teknis dan pelatihan);

3. Peningkatan layananan standardisasi industri (layanan pengujian);

4. Peningkatan layanan sertifikasi industri;

5. Peningkatan budaya pengawasan (monitoring dan evaluasi);

6. Pengembangan kompetensi SDM (melalui pelatihan, pendidikan lanjut (S2

dan S3), dan pendidikan non gelar)

7. Peningkatan sarana dan prasarana (litbang, SNI wajib dan laboratorium)

8. Peningkatan kualitas pelayanan publik;

9. Peningkatan sarana dan prasana terutama bidang kelitbangan dan pengujian/

laboratorium penguji dalam rangka pemberlakuan SNI Wajib;

10. Peningkatan penyebaran hasil-hasil litbang industri (pameran, publikasi

ilmiah, seminar nasional).

Secara umum program kinerja dan pendanaan Baristand Industri Banda

Aceh tahun 2015-2019 sebagaimana terlihat pada Tabel 10. Untuk lebih terarah

maka dari matriks target kinerja akan diuraikan secara rinci menjadi program

kegiatan per tahun sehingga Baristand Industri Banda Aceh lebih fokus dalam

melaksanakan dan merealisasikan setiap program kegiatan yang telah dijadikan

target kinerja program kegiatan setiap tahunnya.

Page 78: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 72

Tabel 10. Program kinerja dan Pendanaan Baristand Industri Banda Aceh Tahun 2015-2019

Page 79: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 73

5.1. INDIKATOR KEBERHASILAN

Indikator keberhasilan program/ kegiatan prioritas yang akan

dilaksanakan oleh Baristand Industri Banda Aceh dapat dilihat melalui

ouput, outcame dan pencapaian target yang ditetapkan selama periode

2015-2019 sebagaimana terlihat pada Tabel 12.

Page 80: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 74

Tabel 12. Matriks Indikator Keberhasilan Program/ Kegiatan Prioritas

Baristand Industri Banda Aceh Tahun 2015 - 2019

PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS

OUTPUT OUTCOME INDIKATOR Target

2015 2016 2017 2018 2019

Penelitian dan pengembangan teknologi industri

1. Tersedianya hasil litbang dan rancang bangun yang siap diterapkan di industri

Meningkatnya hasil litbang dan rancang bangun yang dimanfaatkan oleh industri

1. Jumlah hasil litbang dan rancang bangun yang dilaksanakan

7 7 8 8 9

2. Jumlah hasil litbang yang telah diimplementasikan/ diterapkan

2 2 2 3 3

3. Jumlah hasil litbang yang dipatenkan

1 0 1 0 1

2. Terwujudnya kerjasama litbang dan rancang bangun antar lembaga litbang, perguruan tinggi dan dunia industri

Meningkatnya litbang dan rancang bangun antar lembaga litbang, perguruan tinggi dan dunia industri

Jumlah kerjasama litbang dengan lembaga litbang/ perguruan tinggi/ dunia industri

2 2 3 3 3

3. Tersedianya karya ilmiah yang dipublikasikan

Meningkatnya karya ilmiah yang dipublikasikan

Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan

2 2 3 3 3

Pelayanan Jasa Teknis Industri

Terwujudnya jasa pelayanan teknis pada dunia usaha dan masyarakat

Meningkatnya jasa pelayanan teknis pada dunia usaha dan masyarakat

1. Jumlah peserta pelatihan ketrampilan dan keahlian SDM teknis bidang industri

30 45 45 60 75

2. Jumlah sampel uji 2.250 2.750 3.000 3.500 4.000

3. Jumlah desain/ prototipe rancang bangun

2 2 3 3 4

4. Jumlah perusahaan yang dilayani

150 160 175 180 200

5. Nilai JPT (Rp) 1,25 M 1,65 M 1,75 M 2 M 3 M

Page 81: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 75

PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS

OUTPUT OUTCOME INDIKATOR Target

2015 2016 2017 2018 2019

Peningkatan Standardisasi Industri Daerah

Terwujudnya Standardisasi Industri Daerah

Meningkatnya pelayanan Standardisasi Industri Daerah

Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN

3 3 4 4 5

Pengembangan SDM

Tersedianya SDM litbang dan pengujian yang handal

Meningkatnya kompetensi SDM litbang dan pengujian

Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat diklat

8 6 12 14 16

Peningkatan Sarana dan Prasarana

Tersedianya fasilitas/ sarana dan prasarana litbang dan laboratorium

Meningkatnya fasilitas/ sarana dan prasarana litbang dan lab.

Jumlah pengadaan alat laboratorium

2 3 3 4 4

Peningkatan budaya pengawasan

Terwujudnya budaya pengawasan

Meningkatnya budaya pengawasan dalam rangka mendukung riset dan standardisasi industri

Terlaksananya Monev kegiatan

2 2 2 2 2

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Terwujudnya pelayanan publik yang optimal

Meningkatnya kualitas pelayan publik

Tingkat kepuasan pelanggan

4 4 4 4 4

Peningkatan Sistem informasi yang handal

Meningkatnya sistem informasi yang terintegrasi dan mudah diakses oleh satuan kerja

Jumlah aplikasi sistem informasi yang tersedia

1. Tersedianya Sistem Informasi Laboratorim (SIL)

1 1 1 1 1

2. Tersedianya website 1 1 1 1 1

Page 82: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 76

BAB VI

FOKUS AREA ROADMAP

Fokus area Roadmap pengembangan kelembagaan Baristand Industri

Banda Aceh dalam jangka waktu menengah (5 tahun) selama periode 2015-2019

meliputi : 1) Penelitian dan pengembangan; 2) Jasa Pelayanan Teknis (JPT); 3)

Sumber Daya Manusia (SDM); 4) Infrastruktur; 5) Kerjasama Kelembagaan; dan

6) Pelayanan Publik. Matrik fokus area dan pengembangan kelembagaan

Baristand Industri Banda Aceh selama Tahun 2015-2019 sebagaimana terlihat

pada Tabel 13.

Tabel 13. Fokus Area Baristand Industri Banda Aceh Tahun 2015-2019

No Fokus Area Tahun 2015 2016 2017 2018 2019

1. Penelitian dan pengembangan

7 litbang 7 litbang 8 litbang 8 litbang 9 litbang

2. Jasa Pelayanan Teknis (JPT)

Target JPT 1,25 Milyar

Target JPT 1,65 Milyar

Target JPT 1,75 Milyar

Target JPT 2 Milyar

Target JPT

3 Milyar

3. Sumber Daya Manusia (SDM)

6 org pegawai baru

9 org pegawai baru

9 org pegawai baru

10 org pegawai

baru

10 org pegawai

baru

4. Infrastruktur Pengadaan peralatan

laboratorium

Menyiapkan sarana riset

media online Pengadaan

Tanah kantor

Pembangunan

gedung kantor

5. Kerjasama Kelembagaan

3 MoU 5 MoU 6 MoU 7 MoU 7 MoU

6. Pelayanan Publik

Indeks kepuasan pelanggan

minimal bernilai 4

Indeks kepuasan pelanggan

minimal bernilai 4

Indeks kepuasan pelanggan

minimal bernilai 4

Indeks kepuasan pelanggan

minimal bernilai 4

Indeks kepuasan pelanggan

minimal bernilai 4

Page 83: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 77

BAB VII

GRAND STRATEGY

Baristand Industri Banda Aceh dalam merencanakan dan menjalankan

program kerja/ kegiatan prioritas juga menetapkan grand strategy (strategi Raya)

yang merupakan proses dimana tujuan dapat diwujudkan. Adapun grand strategy

yang dirumuskan oleh Baristand Industri Banda Aceh sebagai upaya/ cara untuk

mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dilihat pada Tabel 14.

Page 84: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 78

Tabel 14. Grand Strategy Program/ Kegiatan Prioritas Baristand Industri Banda Aceh

No.

Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran

Program/ Kegiatan Prioritas

Indikator Kinerja

Uraian Indikator Kinerja

Tahun periode (2015-2019) Kebijakan

Indikator Kinerja

Program Indikator Kinerja

Kegiatan Indikator Kinerja

1 2 3 4 5 1. Meningkatkan

Penelitian/ riset

Bertambahnya hasil Litbang terapan

Menghasilkan Litbang terapan bidang teknologi industri

- Aplikasi di industri, khususnya IKM

X X X X X Memanfaatkan bidang spesialisasi/fokus dan kompetensi inti daerah

Sumber daya spesialisasi/ fokus

Mengadakan penelitian-penelitian sesuai bid. Spesialisasi terkait fokus & kompetensi inti daerah

Dihasil-kannya Litbang sesuai fokus & kompe-tensi inti daerah.

1.Penelitian pemanfaatan komoditi agro (termasuk rempah & atsiri) sebagai bahan baku industri (5 judul per tahun)

Informasi teknologi industri agro (rempah, atsiri, hasil laut, dll).

2.Penelitian pemanfaatan bahan baku kimia dan mineral

(1 judul per tahun)

Informasi teknologi kimia dan mineral

3.Penelitian teknologi penanggulangan pencemaran (1 judul/ tahun)

Informasi teknologi lingkungan

4.Rancang bangun dan perekayasaan peralatan/ mesin (2 judul per tahun)

Informasi teknologi peralatan/ mesin

2. Peningkatan sarana dan prasarana Baristand Industri Banda Aceh

- teknologi - sumber informasi - jasa pelayanan

Bertambahnya sarana dan prasarana laboratorium, alat pengolah data, buku/referensi perpustakaan

- Lab - Alat pengolah

data - Buku/ referensi

X X X X X Peningkat-an kemam-puan Baristand

Tersedia-nya sebagian sarana & prasarana

Penyediaan peralatan laboratorium, alat pengolah data dan buku-buku pustaka

Alat lab rempah, atsiri, mikro biologi, bengkel, komputer dan referensi ilmiah terbaru

1. Penngadaan alat laboratorium Bertambah-nya Peralatan laboratorium

2. Tersedianya alat pengolah data Komputer Laptop UPS Stabilizer

3. Tersedianya buku-buku pustaka

Referensi/informasi ilmiah

4.Tersedianya sarana Gedung Sarana edung

3. SDM yang ahli, terampil dan berkompeten

- Kualitas Jasa pelayanan Tersedianya SDM yg terampil dan dan berkompeten

SDM ahli dan terampil

X X X X X Alokasi anggaran dari DIP/Rutin

Terealisasi program sesuai DIPA

Pengem- bangan kompetensi SDM tingkat ahli/& terampil

Kemam-puan aparatur

Menyertakan pegawai pada pelatihan manajemen/ penjenjangan

Pejabat terdidik/ bermotivasi

3 a Meningkatnya profesionalisme kompetensi SDM

Meningkatnya kinerja Balai

Peningkatan profesionalisme dan kompetensi

Lulusan Universitas/ Akademi/Diploma/SMK

X X X X X Alokasi anggaran rutin

Terealisasi-nya anggaran rutin

Pengem-bangan kompetensi SDM

Kemampuan aparatur

Menyertakan pegawai dalam diklat teknis/ Pendidikan formal

Kompetensi meningkat

Page 85: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 79

No.

Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran

Program/ Kegiatan Prioritas

Indikator Kinerja

Uraian Indikator Kinerja

Tahun periode (2015-2019) Kebijakan

Indikator Kinerja

Program Indikator Kinerja

Kegiatan Indikator Kinerja

1 2 3 4 5 4. Pengembangan

kelembagaan Baristand Industri Banda Aceh

- Akreditasi - Survailen lab uji

Berkembang-nya lembaga Baristand Industri Banda Aceh

- LS – Pro - Lab Uji - Dll

X X X X X Pembinaan kelembagaan

Tersedian-nya lembaga yang mndukung standardisasi & mutu produk

Akreditasi kelembaga-an

Diakuinya LS-Pro dan sertifikasi lab uji

1.Penambahan lingkup akreditasi LS-Pro dan lab uji

Lembaga terakreditasi

2. Survailen lab. Uji Status akreditasi

3. Pembentukan Sekretariat HKI Layanan HAKI

5. Peningkatan pemahaman dan/atau penggunaan hasil Litbang

Meningkatnya pemahaman dan/atau digunakannya hasil Litbang

Tersosialisasinya hasil Litbang

Diketahuinya teknologi hasil Litbang

X X X X X Pengemba ngan industri prioritas

Terbuka nya peluang pemanfa atan SDA NAD

Pembudayaan dan Pemasyaraka tan hasil Litbang

Dikuasainya teknologi hasil Litbang

Pembinaan IKM pasca konflik, pontren, pameran/ gelar teknologi, inkubator bisnis konveksi, buletin ilmiah serta mensosialisasi-kan hasil Litbang

Tersedianya SDM industri yang terampil

6. Meningkatnya sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana Terpenuhinya sarana dan prasarana

Gedung Ruangan Halaman

X X X X X Optimalisa si sarana & prasarana

Tersedia nya gedung yang memadai

Rehabilitasi gedung /bangunan

Ruang pustaka, gudang & workshop yang represen-tatip

Merehabilitasi bangunan, ruang dan sarana pendukung

Perpustakaan, gudang & workshop

7. Memantau, mengevaluasi dan menindak lanjuti kegiatan yang telah dilaksanakn

Kegiatan terpantau, dan saran tindaklanjut

Terevaluasinya hasil-hasil Litbang yang telah diimplementasikan

Hasil Litbang Masyarakat

X X X X X Revitalisasi & optimalisa si IKM

Meningkatnya operasinalisasi pemanfa atan hasil Litbang

Evaluasi hasil kegiatan pengembangan Baristand Industri

Data & informa si mutakhir

Pemantauan, pengendalian dan evaluasi hasil Litbang Baristand Industri

Hasil pantauan dan saran perbaikan

8. Pemenuhan kebutuhan pelanggan/ stakeholders

Pelanggan Pelayanan

Meningkatnya pendapatan JPT sebesar 10% per tahun

JPT meningkat

X X X X X Pendayagu naan sumberdaya Baristand

Termanfa atkannya SDM, peralatan, kerjasama dengan dunia usaha

1. Penelitian dan pengem-bangan

Reko- mendasi teknologi

Melaksanakan kerjasama Litbang dengan industri dan instansi terkait

Penerimaan PNBP

2. Pelatihan teknis

Keterampilan teknis

Melaksanakan kerjasama diklat dan bantuan teknis pada dunia industri

Penerimaan PNBP

3. Pengujian bahan dan produk

Sampel STU

Melaksanakn pengujian bahan dan produk

Penerimaan PNBP

4. Standardisasi dan pengawasan mutu produk

SNI, Survailen, Sampel

Melakukan pengkajian dan penyusunan sistem mutu, survalen dan sampling

Penerimaan PNBP

5. Penanganan Pencemaran

Data laporan Sampel

Pemantauan dan pengujian Penerimaan PNBP

Page 86: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 80

No.

Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran

Program/ Kegiatan Prioritas

Indikator Kinerja

Uraian Indikator Kinerja

Tahun periode (2015-2019) Kebijakan

Indikator Kinerja

Program Indikator Kinerja

Kegiatan Indikator Kinerja

1 2 3 4 5 6. Rancang

bangun dan perekayasaan

Prototip Alat/me-sin

Pembuatan rancang bangun dan perekayasaan alat produksi

Penerimaan PNBP

9. Meningkatnya kompotensi SDM dan pemecahan masalah

Kualitas SDM Pemecahan masalah

Terlaksananya kegiatan in house research

- Tekno-logi - IKM

X X X X X Meningkat--nya penggunaan bahan baku

Tersedianya teknologi, khusus-nya bagi IKM

Inhouse research

Informasi tekno-logi

Penelitian skala laboratorium Paket Litbang

10 Meningkatnya kegiatan operasional rutin

Kelancaran Pelayanan

Meningkatnya kemampuan dan kualitas pelayanan teknis administratif

Kualitas kuantitas Pelayanan

X X X X X Optimalisa-si kemam-puan sarana & prasarana serta pelayanan bidang ristand

Tersedia fasilitas pendukung ristand yang memadai

Penataan organisasi dan tatalaksana

Mening-katnya sistem pelayanan & kemampuan penguasaan ristand

Penyusunan program : penyusunan usulan anggaran pembangun-an dan kegiatan

Program

Administrasi kepegawaian & umum

Data pegawai, arsip surat, keamanan, kebersihan, kesehatan

Pngelolaan keuangan termasuk JPT

Data teknis Data adm

Pemeliharaan inventaris kantor dan peralatan lab

Penataan sarana

11 Berdayanya potensi dan kegiatan internal

Kelancaran Kebutuhan internal

Meningkat-nya pemberdaya-an internal

Internal X X X X X Pembinaan ke dalam Baristand Industri

-Jumlah penerima-an CPNS -Tersedianya sistem informasi - Tersedianya sarana & prasarana kerja

Pemberda-yaan internal

Berdaya-nya potensi internal

1.Pembinaan SDM dlm rangka peningkatan peran & kinerja Baristand

Keterampilan kerja

2.Pembayarn daya & jasa Terbayarnya biaya daya dan jasa

3.Pningkatan sarana kerja pegawai Baristand

Tersedianya sarana kerja pegawai

4.Pnyusunan rencana teknis Laporan

5.Pembuatan laporan Informasi kegiatan

6.Pengadaan sarana mobilisasi Mobilisasi kegiatan lancar

Page 87: download roadmap 2015 - 2019

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh, Tahun 2015-2019 Hal. 81

BAB VIII

PENUTUP

Dengan telah dirumuskannya Roadmap Baristand Industri Banda Aceh

periode 2015-2019 dalam bentuk program, kegiatan, tujuan dan sasaran

hendaknya menjadi pedoman umum dalam mensinergikan program dan rencana

aksi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Sasaran pelaksanaan program dan

kegiatan tidak akan tercapai sempurna bilamana tidak memiliki perencanaan dan

indikator keberhasilan yang terukur. Perbaikan secara terus-menerus harus

berjalan pada setiap level baik pimpinan maupun staf Baristand Industri Banda

Aceh sehingga program dan kegiatan yang berkelanjutan dapat terlaksana

dengan baik. Keberhasilan merumuskan kebijakan, strategi pelaksanaan,

program, kegiatan diyakini merupakan kunci awal dalam pencapaian sasaran

pembangunan industri nasional untuk jangka panjang.

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh ini bersifat dinamis, sehingga

sesuai dengan tingkat perubahan iklim. Seiring dengan perjalanan waktu ke depan

akan dilakukan penyesuaian menurut kebutuhan.

Roadmap Baristand Industri Banda Aceh ditindaklanjuti dengan

penyusunan rencana strategis (Renstra) Baristand Industri Banda Aceh Tahun

2015-2019 yang memuat penjelasan lebih rinci dan teknis tentang program dan

kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan Baristand Industri Banda Aceh selama

periode 2015-2019.