Download 608445385

2
 Studi klinis Material klinis dan metode Semua laporan yang disampaikan kepada tim kekerasan dan penelantaran anak telah ditinjau. Oleh karena petugas rumah dan personil ruang gawat darurat telah terlatih dalam mengenali manifestasi klinis yang terkait dengan sindrom ini, maka dianggap bahwa pada dasarnya semua kasus di CHOP (Rumah Sakit n ak di Philadelphia! dilaporkan ke grup ini. "e#urigaan gun#angan didasarkan pada riwayat gun#angan, temuan klinis dan data C$ s#an. Semua subyek harus memenuh i kriteri a sebagai beriku t% adany a perdar ahan retina dengan perdarahan subdural dan&atau subara#hnoid, perdarahan subdural kronis bilateral, atau  perdarahan subdural atau perdarahan subara#hnoid dengan perdarahan interhemispheri# yang tampak pada C$ s#an. Selain itu, semua pasien yang dinilai memiliki sejarah sugestif dari keke ras an ata u pene lan taran anak' yang terdokumentas i dengan ba ik, trauma akibat ke#elakaan yang disaksikan, dieksklusi. Sejarah diperoleh dari beberapa wawan#ara dengan  pengasuh oleh dokter, pekerja sosial, dan dalam beberapa kasus agen penegak hukum. Pengasuh se#ara rutin ditanya se#ara khusus tentang gun#angan pada bayi. ata trauma terkait diperoleh dari pemeriksaan fisik, radiografi tengkorak, C$ s#an, dan sur)ei tulan g (ker angka!. Sem ua ka sus ya ng fat al di peri ksa ol eh pet ugas medi s Philadelphia, dan data patologi diperoleh dari lembaga tersebut. Hasil *ima puluh tujuh pasien yang di#urigai mengalami trauma akibat gun#angan telah diidentifikasi. +nformasi klinis tersedia dalam - kasus. Pasienpasien ini berkisar dari usia /  bulan 0 tahun (ratarata berusia 1,-2 bulan!. $iga puluh satu pasien adalah laki laki (324!. $erdapat /5 (014! yang berakibat kematian. "riteria klinis awal untuk mendiagnosis  shaken baby syndr ome ter#ant um dal am tab el /. $i ga pul uh sembil an pas ien (-/4! men gal ami  perdarahan retina ditambah dengan perdarahan subara#hnoid dan&atau subdural. Sisanya memiliki perdarahan subdural kronis bilateral (34! atau temuan C$ s#an tanpa perdarahan retina (/54!. Pre sentasi kel uha n pal ing umum ada lah kel esua n, kesuli tan ber nap as, mud ah tersinggung (marah!, sulit makan, dan kejang. Riwayat terbaik ter#antum dalam tabel 0'

description

hvjjklkhjk

Transcript of Download 608445385

Studi klinisMaterial klinis dan metodeSemua laporan yang disampaikan kepada tim kekerasan dan penelantaran anak telah ditinjau. Oleh karena petugas rumah dan personil ruang gawat darurat telah terlatih dalam mengenali manifestasi klinis yang terkait dengan sindrom ini, maka dianggap bahwa pada dasarnya semua kasus di CHOP (Rumah Sakit Anak di Philadelphia) dilaporkan ke grup ini.Kecurigaan guncangan didasarkan pada riwayat guncangan, temuan klinis dan data CT scan. Semua subyek harus memenuhi kriteria sebagai berikut: adanya perdarahan retina dengan perdarahan subdural dan/atau subarachnoid, perdarahan subdural kronis bilateral, atau perdarahan subdural atau perdarahan subarachnoid dengan perdarahan interhemispheric yang tampak pada CT scan. Selain itu, semua pasien yang dinilai memiliki sejarah sugestif dari kekerasan atau penelantaran anak; yang terdokumentasi dengan baik, trauma akibat kecelakaan yang disaksikan, dieksklusi. Sejarah diperoleh dari beberapa wawancara dengan pengasuh oleh dokter, pekerja sosial, dan dalam beberapa kasus agen penegak hukum. Pengasuh secara rutin ditanya secara khusus tentang guncangan pada bayi.Data trauma terkait diperoleh dari pemeriksaan fisik, radiografi tengkorak, CT scan, dan survei tulang (kerangka). Semua kasus yang fatal diperiksa oleh petugas medis Philadelphia, dan data patologi diperoleh dari lembaga tersebut.

HasilLima puluh tujuh pasien yang dicurigai mengalami trauma akibat guncangan telah diidentifikasi. Informasi klinis tersedia dalam 48 kasus. Pasien-pasien ini berkisar dari usia 1 bulan - 2 tahun (rata-rata berusia 7,85 bulan). Tiga puluh satu pasien adalah laki-laki (65%). Terdapat 13 (27%) yang berakibat kematian. Kriteria klinis awal untuk mendiagnosis shaken baby syndrome tercantum dalam tabel 1. Tiga puluh sembilan pasien (81%) mengalami perdarahan retina ditambah dengan perdarahan subarachnoid dan/atau subdural. Sisanya memiliki perdarahan subdural kronis bilateral (6%) atau temuan CT scan tanpa perdarahan retina (13%).Presentasi keluhan paling umum adalah kelesuan, kesulitan bernapas, mudah tersinggung (marah), sulit makan, dan kejang. Riwayat terbaik tercantum dalam tabel 2; riwayat yang paling umum adalah trauma tumpul (biasanya terjatuh) sebanyak 15 (31%) dan trauma tumpul ditambah guncangan sebanyak 10 kasus (21%); 8 kasus (17%) trauma dan guncangan disangkal. Dalam 3 kasus (6%), anak dipukuli oleh pengasuh. Dalam 8 kasus tambahan riwayatnya tidak diketahui, biasanya karena anak ditinggalkan sendirian atau dengan babysitter. Terdapat 2 kasus (4%) tanpa riwayat yang dapat menjelaskan penemuan-penemuan yang ada, tetapi anak-anak tersebut diketahui telah mengalami tindakan kekerasan sebelumnya. 1 kasus (2%) berkaitan dengan resusitasi kardiopulmoner. Hanya terdapat 1 kasus dengan riwayat guncangan saja; anak ini dilaporkan mengalami guncangan ketika dia mengalami kesulitan dalam pernapasan akibat infeksi pernapasan.Trauma terkait yang diamati secara klinis, radiografi, maupun otopsi tercantum dalam tabel 3. Adanya memar pada kulit kepala, perdarahan subgaleal atau subperiosteal, dan/atau patah tulang tengkorak dianggap sebagai bukti trauma tumpul di kepala. Terdapat 12 kasus (25%) dengan gejala intrakranial yang berhubungan dengan shaken baby syndrome, tanpa ditemukan trauma tumpul di kepala dan tidak ada trauma ekstrakranial. 6 kasus tambahan (13%) memiliki gejala tanpa adanya tanda-tanda trauma tumpul kepala tetapi berhubungan dengan trauma ekstrakranial. 30 kasus (63%) memiliki trauma tumpul kepala yang berhubungan dengan gejala intrakranial pada shaken baby syndrome. Dari data tersebut, 12 kasus (25%) mengalami patah tulang tengkorak dan 18 kasus (38%) mengalami memar jaringan lunak di kranial yang signifikan. Sebagian besar patah tulang berada di regio oksipital atau parieto-oksipital.Riwayat klinis, temuan fisik, data dari rumah sakit, peningkatan tekanan intrakranial (TIK, ketika diukur), dan temuan patologis dari 13 kematian tercantum dalam tabel 4 dan 5.