Doraemon

15
Penatalaksanaan Post Anestesia Rismeiniar Y. Pattisina 112012145

Transcript of Doraemon

Page 1: Doraemon

Penatalaksanaan Post Anestesia

Rismeiniar Y. Pattisina112012145

Page 2: Doraemon

Penatalaksanaan Post Anestesi

Ruangan dan fasilitas

Monitoring pasca operasi

Komplikasi pasca anestesi Aldrete score

Page 3: Doraemon

Ruangan dan Fasilitas

• RR (Recovery Room)• PACU (Post Anestesia Care Unit) atau

UPPA (Unit Perawatan Pasca Anestesi)

Page 4: Doraemon

• Orofaring, orotrakeal, laringoskopi, alat trakeostomi, dalam segala ukuran.

• Pemberian oksigen pasca bedah untuk mencapai 25% - 100% dibutuhkan nasal kanul, masker oksigen dan masker dengan kantung udara yang dapat untuk pemberian napas buatan.

• Pulse oxymeter (SpO2), fiberoptic laryngoscope dan mesin napas buatan bila memungkinkan harus disediakan

• Apabila tidak disediakan maka pasien yang membutuhkan dapat dilanjutkan perawatan di ruang perawatan intensif.

Page 5: Doraemon

• Untuk menanggulangi sirkulasi harus disiapkan cairan NaCl 0,9%, dextrose 5%, infuse, set jarum infuse.

• Untuk monitor system sirkulasi dibutuhkan tensimeter dengan stetoskop, EKG, tekanan vena sentral dan tekanan arteri pulmonalis

• Monitor suhu pasca bedah sangat penting sehingga dapat diketahui secara dini adanya hipotermi atau pun hipertermi yang segera harus diatasi.

Page 6: Doraemon

• Untuk penyimpanan darah dan obat yang harus ada di tempat dingin disediakan refrigator.

• Fasilitas untuk pemasangan pipa lambung, kateter dan vena seksi harus disediakan pengelolaan pembuangan cairan gaster, urin, dan cairan yang lain dirancang di daerah ruang pulih sadar.

Page 7: Doraemon

Monitoring Pasca Operasi

• Monitoring: EKG, SpO2, tekanan darah• Terapi oksigen• Pain therapy, anti muntah

Page 8: Doraemon

Monitoring Pasca Operasi

Kesadaran Respirasi Sirkulasi

Denyut jantung Suhu tubuh

Fungsi ginjal dan saluran

kencing

Fungsi saluran cerna

Aktivitas motorik Posisi

Page 9: Doraemon

Komplikasi Pasca Anestesi

Gangguan pernapasan• Obstruksi total/parsial (lidah jatuh menutup faring, edema laring,

spasme laring)• Manuver tripel, pasang jalan napas, O2 100%• Kalau tidak menolong sungkup laring• Karena edema laring bersihkan jalan napas, kortikosteroid• Obstruksi napas (-) tetapi pasien sianosis hiperkarbi, hiperkapni, PaCO2 >

45 mmHg) atau saturasi O2 menurun (hipoksemi, SaO2 <90 mmHg) pernapasan pasien lambat dan dangkal (hipoventilasi).

• Pernapasan lambat akibat kebanyakan opioid berikan nalokson• Napas dangkal akibat pelumpuh otot masih bekerja diberikan

prostigmin-atropin• Hipoventilasi yang berlanjut akan menyebabkan asidosis, hipertensi,

takikardi yang berakhir dengan depresi sirkulasi dan henti jantung

Page 10: Doraemon

Gangguan kardiovaskular• Hipertensi nyeri akibat pembedahan, iritasi pipa trakea, cairan infuse berlebihan,

buli-buli penuh atau aktivasi saraf simpatis karena hipoksi, hiperkapni dan asidosis. • Hipertensi akut dan berat yang berlangsung lama gagal ventrikel kiri, infark

miokard, disritmia, edema paru atau perdarahan otak.• kalau perlu dapat diberikan klonidin (catapres) atau nitroprusid (niprus) 0,5-1,0

µg/kg/menit.• Hipotensi perdarahan, terapi cairan kurang adekuat, keluaran air kemih belum

diganti, kontraksi miokardium kurang kuat atau tahanan vascular perifer menurun. • Hipotensi terjadi hipoperfusi organ vital yang berlanjut dengan hipoksemia dan

kerusakan jaringan. • Terapi hipotensi disesuaikan dengan factor penyebabnya. Berikan O2 100% dan

infuse kristaloid RL atau asering 300-500 mL. • Takikardia disebabkan oleh hipoksia, hipovolemia, akibat obat simpatomimetik,

demam, dan nyeri. • Bradikardi disebabkan oleh blok subarachnoid, hipoksia (pada bayi) dan refleks

vagal. Disritmia paling sering disebabkan hipokalemia, asidosis-alkalosis, hipoksia, hiperkapnia atau memang pasien penderita sakit jantung.

Page 11: Doraemon

Gelisah• Gelisah hipoksia, asidosis, hipotensi,

kesakitan, efek samping obat misalnya ketamin atau buli-buli penuh.

• Setelah disingkirkan sebab-sebab tersebut di atas, pasien dapat diberikan penenang midazolam 0,05-0,1 mg/kg BB.

Page 12: Doraemon

Nyeri • analgesia regional pasien dewasa sering ditambahkan morfin

0,05-0,10 mg saat memasukkan anestetik local ke ruang subaraknoid atau morfin 2-5 mg ke ruang epidural membebaskan nyeri pasca bedah sekitar 10-16 jam Setelah itu nyeri yang timbul biasanya bersifat sedang atau ringan dan jarang diperlukan tambahan opioid kalau pun perlu cukup diberikan analgetik golongan AINS (antiinflamasi non steroid) (ketorolak 10-20 mg iv atau im)

• Opioid lain seperti petidin atau fentanil jarang digunakan intradural atau epidural, karena efeknya lebih pendek sekitar 3-6 jam.

Page 13: Doraemon

Mual muntah• sering terjadi setelah anestesi umum terutama pada

penggunaan opioid, bedah intra-abdomen, hipotensi dan pada analgesia regional. Obat mual-muntah yang sering digunakan pada perianestesia ialah:• Dehydrobenzperidol (droperidol) 0,05-0,1 mg/kgBB (amp

5 mg/ml) im atau iv• Metoklopramid (primperan) 0,1 mg/kgBB iv, supp 20 mg• Ondansetron (zofran, narfoz) 0,05-0,1 mg/kgBB iv• Cyclizine 25-50 mg

Page 14: Doraemon

Menggigil• akibat hipotermia atau efek obat anesthesia• Hipotermi terjadi akibat suhu ruang operasi, ruang UPPA

yang dingin, cairan infuse dingin, cairan irigasi dingin, bedah abdomen luas dan lama.

• Menggigil selain akibat turunnya suhu dapat juga disertai oleh naiknya suhu dan biasanya akibat obat anestetik inhalasi. Terapi petidin 10-20 mg iv pada dewasa sering dapat membantu menghilangkan menggigil

• selain itu perlu selimut hangat, infus hangat dengan infusion warmer lampu penghangat untuk menaikkan suhu tubuh.

Page 15: Doraemon

Aldrete ScoreNilai 2 1 0

Kesadaran Sadar, orientasi baik Dapat dibangunkan Tak dapat dibangunkan

Warna Merah muda (pink)

Tanpa O2

SaO2 >92%

Pucat atau kehitaman

Perlu O2

SaO2 >90%

Sianosis

Dengan O2 SaO2 tetap

<90%

Aktivitas 4 ekstremitas bergerak 2 ekstremitas bergerak Tak ada ekstremitas bergerak

Respirasi Dapat napas dalamBatuk

Napas dangkalSesak napas

Apneu atau obstruksi

Kardiovaskular Tekanan darah berubah <20%

Berubah 20-30% Berubah >50%

Kriteria pindah dari UPPA jika nilai 9 atau 10